Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

download Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

of 8

Transcript of Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    1/8

     

     

     

      

     

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    2/8

    MAHKAMAH KONSTITUSIREPUBLIK INDONESIA--------------

    RISALAH SIDANGPERKARA NOMOR 10/PUU-XII/2014

    PERIHAL

    Pengujian Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineraldan Batubara [Pasal 102 dan Pasal 103] terhadap Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945

    PEMOHON

    1. Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (APEMINDO)2. PT Harapan Utama Andalan dan PT Pelayaran Eka Ivanajasa3. Koperasi “TKBM Kendawangan Mandiri, dkk.

     ACARA

    Perbaikan Permohonan (II)

    Senin, 24 Februari 2014, Pukul 13.36 – 13.43 WIBRuang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI,Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat

    SUSUNAN PERSIDANGAN

    1) Ahmad Fadlil Sumadi (Ketua)

    2) Anwar Usman (Anggota)3) Maria Farida Indrati (Anggota)

    Cholidin Nasir Panitera Pengganti

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    3/8

    Pihak yang Hadir:

     A. Kuasa Hukum Pemohon:

    1. Refly Harun

    2. R. M. Maheswara Prabandono3. Ahmad Irawan

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    4/8

    1. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI

    Sidang untuk Perkara Nomor 10/PUU-XII/2014 dinyatakan dibukadan terbuka untuk umum.

    Selamat siang, assalamualaikum wr. wb, salam sejahteraSaudara-Saudara sekalian. Silakan Saudara Kuasa Pemohon yang hadirmemperkenalkan siapa saja yang hadir kali ini.

    2. KUASA HUKUM PEMOHON: MAHESWARA PRABANDONO

    Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb. Salamsejahtera buat kita semua. Pada siang hari ini kami Kuasa Hukum hadirlengkap, Yang Mulia. Saya sendiri Maheswara Prabandono dengan rekansaya Refly Harun, dan rekan kami Ahmad Irawan. Lalu juga Pemohon,sebagian Pemohon hadir di belakang kami, Yang Mulia. Kami kira sepertiitu, terima kasih. Assalamualaikum wr. wb.

    3. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI

    Oke, terima kasih atas perkenalan Saudara. Jadi Pemohon tidak lagi di belakang,  gitu, ya, jauh. Sekarang menurut acaranya, hari iniadalah pemeriksaan perbaikan permohonan, fokus pada perbaikan yangSaudara perlu sampaikan berhubung dengan beberapa nasihat yangsudah pernah diberikan dalam persidangan ini, dan nanti yang terakhirkami akan melakukan pengecekan terhadap bukti-bukti tertulis yangsudah Saudara lampirkan.

    Oleh karena itu, disilakan kepada Saudara siapa yang akanmenyampaikan perbaikan-perbaikan itu, letaknya di mana? Begitu, ya.Dari ... kan ada posita, ada petitum, kemudian ada kewenangan, ada juga legal standing. Silakan, Saudara.

    4. KUASA HUKUM PEMOHON: REFLY HARUN

     Ya, terima kasih, Yang Mulia, dan terima kasih atas kesempatanyang diberikan kepada kami. Assalamualaikum wr. wb. Kami sesuaidengan nasihat dari Panel Hakim dua pekan yang lalu, kami mengadakanbeberapa perbaikan yang merupakan penajaman-penajaman, tetapibasis argumentasi kami itu tidak berubah, Yang Mulia, tetap berdasarkanpada Undang-Undang tentang Prinsip Negara Hukum, tentang Pasal 33,

    SIDANG DIBUKA PUKUL 13.36 WIB

    KETUK PALU 3X 

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    5/8

    tentang kepastian hukum, dan lain sebagainya, tetapi ada yang kamisedikit tambahkan informasinya, misalnya mengenai apa ... Yang MuliaHakim Maria Farida misalnya mempersoalkan apakah ini masalahpengujian undang-undang atau pengujian peraturan di bawah undang-

    undang?Nah, kami menyertakan misalnya ketentuan dari PP Nomor 23

    Tahun 2010 Pasal Poin 45 ... di Poin 45 di Pasal 84 ayat (3) PP Nomor 23Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertama Mineral danBatubara yang sesungguhnya berbunyi pemegang IUP operasi produksidan IUPK operasi produksi dapat melakukan ekspor mineral ataubatubara yang diproduksi setelah terpenuhinya kebutuhan batubara danmineral dalam negeri sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1).

    Jadi inti dari peraturan pemerintah itu sesungguhnya kan tidak melarang ekspor, tapi kemudian yang terjadi adalah di peraturanpemerintah apa ... di peraturan pemerintah terbaru 1, 2014, kemudian di

    apa ... di poin 59 misalnya di situ dikatakan bahwa pemegang IUPoperasi produksi sebagaimana dimaksud pada angka 2 yang melakukankegiatan penambahan mineral logam dan telah melakukan kegiatanpengolahan dapat melakukan penjualan dalam jumlah tertentu.

    Jadi, satu dapat melakukan ekspor, ini cuma jumlah tertentu, dankemudian jumlah tertentu itu dielaborasi lagi di dalam peraturan MenteriESDM yang mengakibatkan ada yang boleh menjual, ada yang tidak. Jadikami ... yaitu peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2014 dankemudian peraturan Menteri ESDM itu sendiri itu hasil dari perubahan-perubahan peraturan Menteri ESDM sebelumnya. Jadi yang sebelumnyaNomor 7 Tahun 2012 total melarang sejak ... tiga bulan sejak permen itu

    diterbitkan, tapi kemudian perubahannya mengatakan ada bolehmengekspor asal kemudian memenuhi syarat-syarat tertentu, laluberikutnya kemudian tidak boleh mengekspor setelah waktu 5 tahuntetapi setelah diprotes boleh mengekspor dengan syarat-syarat tertentu.

    Nah, jadi kami menunjukkan, Yang Mulia bahwa ada perubahan-perubahan kebijakan yang tidak konsisten dalam tingkat peraturanpemerintah dan kemudian dalam tingkat peraturan Menteri ESDM, tetapikemudian kami memandang hal ini bukan lagi masalah peraturan dibawah undang-undang, tetapi masalah konstitusional menyangkut tafsirPasal 102 dan Pasal 103 yang kami persoalkan karena faktanya dilapangan ... ini ada Pemohon yang bisa diminta konfirmasi, sekarang initerjadi pelarangan ekspor, terjadi pelarangan ekspor yangmengakibatkan kemudian kerugian-kerugian yang kami tambahkan didalam legal standing Pemohon.

    Jadi agak banyak, Yang Terhormat Panel Hakim Konstitusi. Salahsatunya adalah kerugian-kerugian yang kami sertakan juga di dalambukti tambahan dan itu menyangkut angka-angka yang memang terteradi situ.

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    6/8

    Lalu kemudian, berikutnya mengenai apa … mengenai apakahMahkamah Konstitusi kemudian dapat melakukan ini? Kami berpatokanpada Putusan-Putusan Mahkamah Konstitusi sebelumnya. Ketika adaketidakpastian terhadap tafsir undang-undang yang kemudian

    penerapannya kemudian memunculkan ketidakpastian hukum dimasyarakat.

     Yang paling fenomenal, Yang Mulia, yaitu Putusan MahkamahKonstitusi Nomor 110, 111, 112, 113/PUU-VII/2009 di poin 64. Yang jelas-jelas mengatakan bahwa MK juga pernah menyatakan berwenanguntuk menerapkan dan menafsirkan undang-undang.

    Jadi pada waktu itu terjadi simpang siur mengenai penghitunganperolehan kursi tahap tiga, Yang Mulia. Di mana kemudian beberapaPemohon mengajukan judicial review kepada Mahkamah Agung terhadapperaturan KPU. Lalu kemudian Mahkamah Agung mengeluarkan putusan,tetapi putusan tersebut dinilai karena undang-undang itu … Peraturan

    KPU tersebut dinilai bertentangan dengan Undang-Undang. Tetapikemudian, undang-undang yang dipakai … dipakai sebagai landasanuntuk menafsirkan Peraturan KPU tersebut dianggap keliru, salah carapenafsirannya, bukan begitu cara membacanya. Maka kemudianakhirnya Mahkamah Konstitusi pada waktu itu menyelesaikan kemelut inidan mengatakan tafsir yang benar terhadap Undang-Undang Nomor 10Tahun 2008 mengenai penghitungan tahap ketiga adalah sebagaimanadiputuskan Mahkamah Konstitusi.

    Jadi Yang Mulia Panel Hakim Konstitusi, kami ingin menegaskanbahwa persoalan-persoalan yang terkait dengan peraturan-peraturan dibawah undang-undang. Termasuk peraturan Menteri ESDM, peraturan

    pemerintah, bisa juga menjadi persoalan konstitusional mengenaiketidakpastian hukum misalnya. Kalau seandainya penerapan dilapangannya kemudian berulang-ulang dan kemudian sudah dalamistilah kami sudah exhausted, tidak ada lagi upaya kecuali membawa inike forum Mahkamah Konstitusi. Itulah sebabnya akhirnya setelahnegosiasi apa … berlangsung. Bahkan kami juga menyertakan putusan judicial review Menteri ESDM di alinea 33 yang kami juga sertakan. Yangkemudian akhirnya setelah judicial review itu diterima, kemudian munculperaturan-peraturan ESDM yang baru. Yang intinya juga melarangekspor atau paling tidak sebagian melarang ekspor karena beberapa diantaranya memang totally  dilarang untuk melakukan kegiatan eksportersebut. Maka kemudian kami menganggap ini adalah masalahkonstitusional.

    Demikian, Yang Mulia, yang bisa kami tambahkan selain soal-soalyang apa … yang terkait dengan kerugian-kerugian nyata yang dialamiPemohon. Yang elaborasinya bisa dilihat lebih … lebih banyak dan itumemang menyangkut angka-angka yang apa … yang luar biasa besarsampai ratusan miliar dan sebagainya, dan lain sebagainya. Terimakasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    7/8

  • 8/16/2019 Risalah_sidang_6050_perkara Nomor 10.Puu-xii.2014 24 Februari 2014

    8/8

    10. KUASA HUKUM PEMOHON: REFLY HARUN

    Terima kasih, Yang Mulia.

    11. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI

     Ya, kalau tidak dipertimbangkan onvoldoende nanti.Oleh karena itu, sidang saya pandang sudah cukup dan

    dinyatakan ditutup.

    Jakarta, 24 Februari 2014Kepala Sub Bagian Risalah,

    t.t.d

    Rudy HeryantoNIP. 19730601 200604 1 004

    SIDANG DITUTUP PUKUL 13.43 WIB

    KETUK PALU 3X 

    Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di MahkamahKonstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.