RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan...

42
Nomor : DPD.220/SP/16/2012 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2011-2012 I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 12 Juli 2012 3. Waktu : 14.40 WIB Selesai 4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V 5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD 1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua) 2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua) 3. GKR. Hemas (Wakil Ketua) 6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (DR. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc.) 2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat) 7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Dra. Sri Sumarwati Isf.) 8. Acara : 1. Laporan Pelaksanaan Tugas Alat Kelengkapan DPD RI. 2. Pengesahan Keputusan DPD RI. 9. Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang II. JALANNYA SIDANG :

Transcript of RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan...

Page 1: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

Nomor : DPD.220/SP/16/2012

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-16

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2011-2012

I. KETERANGAN

1. Hari : Kamis

2. Tanggal : 12 Juli 2012

3. Waktu : 14.40 WIB – Selesai

4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V

5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD

1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua)

2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua)

3. GKR. Hemas (Wakil Ketua)

6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (DR. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc.) 2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat)

7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Dra. Sri Sumarwati Isf.)

8. Acara :

1. Laporan Pelaksanaan Tugas Alat Kelengkapan DPD RI.

2. Pengesahan Keputusan DPD RI.

9. Hadir : Orang

10. Tidak hadir : Orang

II. JALANNYA SIDANG :

Page 2: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

1

1. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om Swastyastu.

Selamat sore buat seluruh hadirin yang berbahagia.

Bapak-Ibu, hadirin yang saya hormati yang hadir pada sidang paripurna yang

terhormat ini. Sebelum kita memulai acara sidang ini, sebagaimana yang diatur dalam

undang-undang, bahwasa kita wajib mendengarkan lagu kebangsaan kita lagu Indonesia

Raya. Untuk itu kepada seluruh anggota dewan yang terhormat dan seluruh hadirin yang ada

dalam ruangan kami persilakan untuk berdiri.

2. PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

SIDANG DIBUKA PUKUL 14.40 WIB

Page 3: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

2

3. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Duduk kembali.

Berdasarkan daftar catatan hadir yang telah kami terima di dewan ini, sampai saat ini

menjelang pukul 14.40 telah hadir 74 orang dari 132 anggota dewan. Sehingga sesuai dengan

peraturan tata tertib kita, bahwasa sidang ini telah memenuhi syarat untuk kita buka. Dengan

mengucapkan bismillahirrohmanirrohim sidang paripurna ke-16 tahun sidang 2011-2012

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk

umum.

Sidang dewan yang mulia, hadirin yang berbahagia.

Dalam sidang paripurna kali ini juga hadir ditengah-tengah kita yaitu para bupati,

antara lain dari Bupati Kepulauan Yapen dan juga asisten yang hadir pada kesempatan ini.

Juga hadir Bupati Fakfak. Dan juga ketua tim pemekaran Kabupaten Kokas. Kemudian juga

tidak kalah pentingnya juga hadir para pimpinan DPRD baik dari Kepulauan Yapen maupun

dari pimpinan DPRD Fakfak. Juga hadir Bupati Teluk Bentini. Dan ketua tim pemekaran

Kabupaten Moskona. Tepuk tangan buat yang hadir. Kemudian juga para pimpinan DPRD

Teluk Bintuni. Dan juga hadir dari Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat dan wakil ketua

komisi II juga dari NTB, dan anggota komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat dan hadirin

yang hadir para tamu kami yang mulia yang tidak kami mungkin sebut satu persatu. Tapi

sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada kehadiran Bapak-Ibu sekalian yang telah

sidang dewan paripurna yang ke-16 pada sore ini.

Bapak-Ibu yang berbahagia.

Pada kesempatan sidang ini, ini adalah masa akhir sidang kita pada periode 2011-

2012, dimana jadwal agenda pokok kita ada dua hal. Pertama adalah, kita ingin

mendengarkan laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan, yang tadi kami di

Panitia Musyawarah telah menyelesaikan beberapa hal yang bisa kita bawa ke paripurna

untuk bisa diputuskan, yang berlangsung sampai jam 13.15. jadi mohon maaf juga, mungkin

sebagian waktunya agak terundur, karena memang tadi rapatnya cukup alot, tapi insya Allah

bisa kita selesaikan dengan baik Bapak-Ibu sekalian. Yang kedua yang tidak kalah

pentingnya tentu pada sidang kali ini juga kita akan melakukan pengesahan berbagai

keputusan yang harus kita selesaikan pada periode ini.

Hari ini, Bapak-Ibu yang saya hormati, para dewan yang mulia. Bahwasa ini adalah

akhir masa sidang kita, dan nanti sidang ini kita akan buka lagi pada 15 Agustus. Yang

selanjutnya tentu kita akan memasuki sidang tahun ke IV di tahun 2012-2013. Tentu kita

semua bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa sidang paripurna kali ini

sebagaimana telah dibahas persiapannya. Hari ini kita akan mengambil keputusan yang

cukup banyak, ada 22 buah keputusan, yang tentu juga sebagian menyangkut saudara-

saudara kita yang hadir pada kesempatan sore ini.

Dari meja pimpinan dewan ini, hadirin semua, sebentar lagi jgua Pak Laode, mungkin

ada hal yang harus diselesaikan, kami mengucapkan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja Bapak-Ibu sekalian yang

tergabung dalam alat-alat kelengkapan DPD dengan produk yang cukup banyak. Inilah salah

satu barometer ukuran daripada apa yang telah kita laksanakan. Tentu insya Allah keputusan

ini juga akan berkualitas dan tentu sesuai dengan semangat daripada kepentingan daerah

yang kita wakili pada dewan yang mulia ini, Bapak-Ibu sekalian.

KETOK 1X

Page 4: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

3

Selanjutnya, untuk mengawali agenda sidang ini, kita baru saja kemarin para teman-

teman kita dari anggota DPD RI atau senator dari DKI Jakarta yang telah melaksanakan

tugas konstitusionalnya yaitu melakukan pemilukada kemarin. Kita ucapkan selamat. Yang

kita melihat bagaimana dinamika demokrasi yang berkembang, banyak kejutan. Ternyata

rakyat lebih pintar daripada lembaga survey. Jadi survey itu tidak menentukan saudara-

saudara sekalian, rakyatlah yang menentukan siapa yang terbaik, tapi ini belum selesai

persoalannya. Jadi kepada saudara Pardi, Pak Dani Anwar, Pak Fatwa, Ibu Vivi. Silakan

berdiri dulu teman-teman ini. Ini tokoh-tokohnya. Jadi ini tergantung lobi-lobi akhir saja ini

antara Pak Dani dan Ibu Vivi, Pak Pardi dan Pak Fatwa. Silakan. Yang penting buat kita baik

buat rakyat, baik buat DKI, baik buat kita semua. Itulah yang akan kita cari. Mudah-mudahan

tentu peristiwa yang telah berlangsung kemarin ini menambah keyakinan kita, bahwasa

proses demokrasi akan berjalan lebih baik apabila diberikan ruang yang luas kepada semua

masyarakat untuk berpartisipasi, baik melalui jalur partai politik maupun jalur independent.

Nah ini, buat kita menjadi catatan di masa datang. Disini ada Pak Farhan Hamid, itu

menandakan. Yang paling penting demokrasi itu bukan proseduralnya tetapi partisipasi

rakyat. Dengan partisipasi rakyat tentu kita akan bisa membangun lebih baik.

Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam

waktu dekat juga kita akan menghadapi sebuah proses ritual yang buat umat muslim yang

menghadapi bulan ramadhan. Tentu kami harapkan kepada semua anggota DPD untuk bisa

juga menjaga bagimana supaya bahan pokok yang ada di masyarakat itu bisa terjaga dengan

baik, baik jumlahnya maupun juga pada harganya. Sehingga ini tentu harus menjadi

perhatian kita semua, Bapak-Ibu sekalian, mudah-mudahan sekembalinya besok kita kepada

daerah kami harapkan semua teman-teman, baik dalam semua Komite I, II, III, IV untuk juga

melihat sejauh mana harga itu yang bisa kita lakukan supaya jangan ada terjadi penimbunan

dan sebagainya, yang nanti akan merugikan buat rakyat. Itu harapan kami, supaya besok dan

lusa masyarakat kita dalam menghadapi bulan puasa akan melaksanakan tugas keimanannya

dengan baik.

Dan juga tentu kita harapkan masalah kebutuhan pokok ini menjadi isu utama kita

untuk menghadapi kita di masing-masing daerah. Dan kami dari pimpinan akan tetap

memonitor, kami akan hadir terus bergantian di Jakarta untuk kita saling berkordinasi dalam

rangka mengawasi ketersediaan bahan pokok maupun juga pelayanan publik lainnya, dan

para transportasi kita harapkan, terutama teman-teman dari DKI Jakarta, kita harus yakinkan

saudara-saudara kita yang kembali ke daerahnya, yang telah banyak membantu DKI ini

untuk bisa membangun seperti yang kita lihat untuk bisa supaya lancar transportasinya.

Juga dari teman-teman Provinsi Banten, kita juga minta perhatiannya supaya

pelabuhan penyebrangan Merak-Bakauheni akan bisa lancar, jangan sampai terjadi puluhan

kilometer. Kami juga perhatiannya kepada para senator dari Banten. Dan tentu kita harapkan

perjuangan dari teman-teman Banten dan Lampung untuk menjadikan jembatan selat sunda

ini bisa dilaksanakan, tanpa membebani APBN. Setuju ya Bapak-Ibu sekalian? Supaya

melancarkan daripada proses transportasi dan lain sebagainya.

Dan juga disamping itu kami juga berharap mengenai bahan bakar minyak khususnya

di daerah-daerah provinsi yang memang agak langka. Saya pernah juga menyaksikan itu

sendiri sewaktu kunjungan saya ke Kalimantan Tengah persisnya di Pangkalan Bun, itu

ternyata banyak antrian-antrian daripada truk dan lain sebagainya untuk mengisi daripada

BBM yang kadangkala juga jumlahnya tidak mencukupi sebagaimana yang diharapkan oleh

daerah tersebut. Untuk itu mohon kepada teman-teman di DPD untuk bisa memonitor,

sehingga tentu bisa kita mengambil langkah-langkah strategis supaya kegiatan bulan

ramadhan dan juga idul fitri bisa berlangsung dengan baik lagi, Bapak-Ibu sekalian.

Kemudian juga dalam bidang gas juga, sebagai konversi daripada BBM juga harus

menjadi perhatian kita, terutama teman-teman dari Sumatera Utara. Di mana ini Sumatera

Page 5: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

4

Utara? Tadi saya lihat. Hadir ini, Bang Rudolf Pardede, Pak Parlin ya. Kemarin saya lihat di

koran bikin bahan bakar bio migas. Selamat buat Pak Parlindungan Purba. Sebagai energi

alternatif. Di kompas saya lihat, dimana-mana, memang hebat ini Sumatera Utara ini.

Mudah-mudahan ini ditiru juga untuk daerah lain, supaya ketergantungan kita kepada BBM

makin berkurang dengan konversi gas yang bisa kita lakukan. Tentu pembangunan

infrastruktur itu bisa kita laksanakan.

Inilah Bapak-Ibu sekalian beberapa catatan dari meja pimpinan yang bisa kami

sampaikan kepada Bapak-Ibu sekalian. Untuk itu marilah kita memulai acara sidang yang

tadi kami telah putuskan, diakrenakan ada hal-hal yang, barangkali setelah alat kelengkapan

ini, kami tidak buar berurut, tapi sesuai dengan kesepakatan bersama, kami persilakan untuk

pertama kepada Badan Kehormatan. Nah ini penting, inilah sebuah badan yang menjaga

supaya kehormatan kita tetap terjaga, untuk bisa menyampaikan laporan perkembangan

pelaksanaannya. Dan pada kita nanti diminta keputusan untuk menyetujui kode etik,

kemudian tata beracara Badan Kehormatan. Kami persilakan kepada pimpinan Badan

Kehormatan. Tepuk tangan buat Ibu Aida.

4. PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KETUA BK)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, pimpinan alat kelengkapan,

pimpinan Kelompok DPD di MPR RI, kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

masyarakat dari Papua dan daerah lainnya yang datang khusus. Selamat datang kemari,

semoga sukses apa yang diperjuangkan. Seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah dan

sekretariat jenderal DPD RI serta hadirin-hadirat yang kami muliakan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Swastyastu.

Saya menyampaikan terima kasih diberikan kesempatan untuk lebih dahulu disini

tidak sebagaimana biasa. Oleh karena harus ke DPR dalam rangka Panitia Khusus RUU

Kepulauan dengan Pemerintah dan DPR. Jadi harus lari kesana dan alhamdulillah diberikan

kesempatan. Teriring salam dan doa kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan

Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita bisa

menghadiri Sidang Paripurna ke-16 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Masa

Sidang IV Tahun Sidang 2011-2012 dalam keadaan sehat walafiat dan penuh kebersamaan,

kekeluargaan, kasih sayang dan rahmat yang berlimpah ini.

Pintu dibuka didepan halaman, melihat nuri hinggap di dahan. Laporan BK segera

akan saya bacakan, semoga DPD tetap dapat dapat menjaga kebersamaan.

Bapak-bapak dan Ibu sekalian. Adapun yang akan kami laporkan adalah sebagai

berikut. Penanganan pertama penanganan pengaduan yang telah diterima oleh Badan

Kehormatan. Kedua, penyempurnaan rancangan peraturan DPD tentang kode etik anggota

DPD RI. Serta rancangan peraturan DPD tentang tata beracara BK DPD RI sebagai bentuk

tanggung jawab yang diamanatkan secara konstitusional oleh peraturan perundang-undangan.

Dan ketiga, rekapitulasi kehadiran anggota.

Pimpinan dan anggota DPD serta hadirin yang terhormat dan yang kami sayangi.

Pertama, pengaduan terhadap anggota DPD RI.

Pada tahun sidang 2011-2012 Badan Kehormatan telah menerima 5 pengaduan. 2

diantaranya sudah kami laporkan pada masa sidang I dan II yang lalu. Sedangkan 3

pengaduan kami laporkan pada sidang paripurna hari ini.

Page 6: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

5

Hadirin yang berbahagia. Badan Kehormatan melakukan tugas dan wewenang

terhadap pengaduan yang memenuhi syarat secara materil, formil dan administratif. Untuk

menindaklanjuti ketiga pengaduan tersebut kami telah membentuk tim penyelidikan dan

verifikasi. Tim telah memproses pengaduan dengan mengundang dan mendengarkan

keterangan pengadu, teradu, saksi, badik dari pihak pengadu maupun dari pihak teradu.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Badan Kehormatan telah

sepakat dan memutuskan ketiga pengaduan tersebut. Berdasarkan pada fakta-fakta yang

terungkap dalam proses penyelidikan dan verifikasi, prinsip etis dalam kode etik, norma

kepatutan, kewajiban dan larangan, serta dengan musyawarah mufakat. Keputusan terhadap

dugaan pelanggaran tata tertib dan kode etik yang dilakukan oleh ketiga anggota tersebut,

setelah dilakukan penyelidikan dan verifikasi oleh Badan Kehormatan diputuskan untuk

ditolak. Karena tidak termasuk peristiwa etik. Namun merupakan peristiwa delik pers dan

perdata. Oleh karena itu Badan Kehormatan merehabilitasi nama baik ketiga anggota

tersebut.

Perlu kami sampaikan pula, bahwa dalam draft tata beracara yang dalam sidang

paripurna hari ini Badan Kehormatan mengharapkan dapat diputuskan, karena dalam draft

tersebut telah diatur bahwa tidak semua pengaduan tdiproses dalam persidangan Badan

Kehormatan. Akan tetapi diberikan hak dulu kepada sekretariat untuk meneliti apakah

pengaduan yang diajukan merupakan peristiwa etik atau tidak merupakan peristiwa etik.

Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 37 keputusan Badan Kehormatan DPD RI nomor 1/BK-

DPD/2008 tentang pedoman tata cara teknis penegakan kode etik DPD RI menyatakan

bahwa keputusan Badan Kehormatan bersifat mengikat. Untuk itu dengan

mempertimbangkan berbagai aspek dan guna menjaga kerahasiaan atas ketiga pengaduan

tersebut Badan Kehormatan akan menyampaikan ketiga keputusan dimaksud kepada

pimpinan, pengadu dan teradu.

Kedua, penyempurnaan rancangan peraturan DPD RI tentang kode etik anggota DPD

RI dan tata beracara Badan Kehormatan DPD RI.

Pada kesempatan sidang paripurna terakhir tahun sidang 2011-2012 kali ini dapat

kami laporkan bahwa Badan Kehormatan DPD RI telah membahas untuk melakukan

penyempurnaan kode etik dan peraturan DPD RI tentang tata beracara Badan Kehormatan

sebagai tindak lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR,

DPR, DPD dan DPRD. Dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan menyempurnakan kedua

peraturan tersebut Badan Kehormatan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang

berkembang di lembaga DPD. Dalam kesempatan ini kami sampaikan hal-hal yang penting

dalam draft kode etik. Diantaranya :

a. Menghapuskan ketentuan yang tidak termasuk peristiwa etik (korupsi, kolusi, dan

nepotisme)

b. Menyesuaikan sistematika penulisan dan format sesuai peraturan perundang-

undangan.

Sedangkan hal baru yahg diadopsi dalam draft tata bercara Badan Kehormatan

diantaranya :

a. Badan Kehormatan melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran tata tertib

dan kode etik disamping atas dasar pengaduan tetapi juga dapat berdasarkan temuan

Badan Kehormatan.

b. Badan Kehormatan dalam menjalankan penyelidikan dan verifikasi dapat melalui

mediasi.

c. Badan Kehormatan dalam menjalankan tugas penyelidikan dapat membentuk tim

kerja dan dapat membentuk tim pencari fakta.

Page 7: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

6

Pimpinan dan anggota DPD serta hadirin yang kami hormati.

Untuk itu, Badan Kehormatan melalui pimpinan mengharapkan sidang paripurna hari

ini dapat menyepakati dan memutuskan untuk menetapkan kedua rancangan peraturan DPD

tersebut menjadi Peraturan DPD RI.

Ketiga, rekapitulasi kehadiran anggota.

Berdasarkan keputusan Badan Kehormatan Nomor 05/BK-DPD RI/II/2012 tentang

rekapitulasi kehadiran anggota DPD RI pada sidang paripurna dan sidang/rapat alat

kelengkapan dan Kelompok DOD di MPR pada Masa Sidang III Tahun Sidang 2011-2012,

presentase kehadiran anggota pada tiap alat kelengkapan untuk kategori sangat kurang

sebanyak 5 anggota, untuk selanjutnya Badan Kehormatan telah memberikan peringantan

secara tertulis kepada anggota tersebut. Demikian juga Badan Kehormatan menyampaikan

penghargaan bagi 16 anggota yang kehadirannya sempurna pada Masa Sidang III Tahun

Sidang 2011-2012.

Jika dibandingkan dengan Masa Sidang II untuk kategori sangat kurang 11 anggota,

dengan demikian pada masa sidang kali ini dapat terlihat bahwa kinerja anggota DPD RI

dalam memenuhi kewajibannya untuk menghadiri sidang/rapat semakin membaik.

Pimpinan dan anggota DPD serta hadirin yang terhormat.

Sebelum kami akhiri laporan pelaksanaan tugas Badan Kehormatan pada hari ini,

perlu kami sampaikan bahwa Badan Kehormatan tetap menjalankan tugas rekapitulasi

kehadiran anggota, sehingga kami menghimbau kepada seluruh anggota agar memperhatikan

kehadiran pada tiap sidang atau rapat yang menjadi tugasnnya. Walaupun kita bukan anak

sekolah tapi kita tentunya harus menjaga image dan kehormatan kita sebagai anggota DPD

yang sangat membanggakan.

Demikianlah Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian laporan Badan Kehormatan pada

sidang paripurna kali ini. Ijinkanlah dari lubuk hati yang dalam kami mengucapkan terima

kasih kepada pimpinan DPD, seluruh anggota DPD, serta jajaran sekretariat jenderal DPD

RI, selaku sistem pendukung dalam setiap kegiatan Badan Kehormatan.

Mohon maaf bila ada kesalahan, hal yang menyinggung perasaan selama ini, selama

kita berada di Badan Kehormatan. Tentunya atas perhatian saudara pimpinan dan anggota

Dewan Perwakilan Daerah serta sekretariat jenderal kami ucapkan terima kasih.

Dan oleh karena kita akan memasuki bulan puasa kami mengucapkan selamat

berpuasa dan mohon maaf lahir dan batin.

Berbagai suku bangsa berlainan bahasa, jalur gemilang menyatukan kita semua.

Teguh berdiri DPD dan kita semua tanda sepakat DPD harus lebih kuat agar masyarakat

sejahtera , aman dan sentosa.

Mudah-mudahan kita semua dapat mencapai tujuan tersebut. Sekali lagi terima kasih.

Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera,

Om Shanty Shanty Shanty Om.

Demikian, terima kasih, mohon maaf.

5. PEMBICARA : TONNY TESAR (PAPUA)

Interupsi Pak Ketua

Page 8: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

7

6. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Ibu Aida Ismeth yang telah membawakan laporannya. Maklum, biasa orang

Melayu. Jadi kalau tanpa pantun itu kayak (seperti) makan tanpa garam, begitu.

7. PEMBICARA : TONNY TESAR (PAPUA)

Ketua, interupsi.

8. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan, Pak Tonny.

9. PEMBICARA : TONNY TESAR (PAPUA)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Bapak-Ibu yang saya hormati.

Saya mohon maaf, saya minta ijin kalau bisa Komite I bisa menyampaikan lebih dulu,

karena kebetulan kami dihadiri juga oleh tamu-tamu kita yang dari daerah. Dan tadi kami

sudah janji mau makan tapi terlambat sehingga belum pada makan semua. Kami mohon ijin,

mohon maaf. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Memang sudah dipikirkan itu, cuma ini kan Ibu Aida ini mewakili kita untuk bicara

dengan DPR mengenai kepentingan teman-teman khususnya, atau kepentingan kita untuk

mewakili mengenai RUU mengenai Provinsi Kepulauan. Silakan Ibu Aida tinggalkan tempat

untuk bisa segera melanjutkan rapat dengan. Belum ya, saya ketok dulu. Jadi habis ini kita

akan lanjut ke Komite I.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, kepada kita dimintakan ada dua hal untuk kita buat

keputusan, yang selama ini telah kita bahas, kita pelajari, dan ini penting. Jadi Badan

Kehormatan ini adalah lembaga yang menjaga kehormatan kita yang telah bekerja dengan

baik sebagaimana laporan tadi. Mudah-mudahan dengan kode etik ini bisa disahkan, tentu

mekanisme daripada beracara kita, kode etik sebagai aturan yang mengatur norma-norma

buat kita, kemudian tata beracara Badan Kehormatan ini bisa kita sahkan sehingga nanti

kedepan akan lebih baik lagi. Apakah dua-dua keputusan ini bisa kita setujui Bapak-Ibu

sekalian? Setuju.

Terima kasih. Tepuk tangan buat kita semua.

Terima kasih kepada anggota dewan yang mulia.

Selanjutnya kita masu ke materi acara berikutnya, sebagaimana yang tadi Pak Tonny

Tesar juga sampaikan, kami mengapresiasi itu. Untuk itu kita persilakan kepada Komite I,

pimpinan Komite I yang membidangi masalah otonomi daerah, pemekaran, hukum dan

sebagainya untuk bisa menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya dan

KETOK 2X

Page 9: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

8

keputusan apa yang perlu diputuskan pada sidang paripurna kali ini. Untuk itu waktu dan

tempat kami persilakan.

11. PEMBICARA : H. DANI ANWAR (KETUA KOMITE I)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Swastyastu.

Kepada yang terhormat pimpinan DPD RI, Ketua dan Ibu Wakil Ketua, anggota DPD

RI seluruh Indonesia, dan saudara-saudara kami yang hadir namun saya tidak bisa

menyebutkan namanya satu persatu.

Yang saya hormati Bupati Kabupaten Fakfak, Mohammad Uswanas. Mungkin bisa

berdiri Pak Bupatinya. Ini Pak Bupatinya.

Kemudian Ketua DPRD Kabupaten Fakfak, Bapak Hafiz yang juga hadir.

Kemudian anggota DPRD dari Papua Barat Bapak Ishak.

Kemudian Bapak Sekda Kabupaten Teluk Bintuni, Bapak Manuputi.

Kemudian Wakil Sekda DPRD Kabupaten Teluk Bintuni Bapak Edison.

Kemudian Asisten I Kabupaten Yapen, Bapak Hengki Worumi dari Papua. Kalau tadi

Papua Barat ini Papua.

Pimpinan DPRD Kabupaten Yapen, Bapak Denis Wanggai dan Bapak Herman

Wanomi.

Pimpinan DPRD dari Kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang juga hadir pada

kesempatan siang hari ini.

Ibu Sesjen dan Bapak Wakil Sesjen beserta seluruh jajaran sekretariat jenderal, dan

hadirin serta undangan yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang

Maha Kuasa atas limpahan karuani dan rahmat-Nya sehingga kita dapat menghadiri dan

insya Allah bisa mengikuti seluruh agenda sidang paripurna ke-16 DPD RI sampai dengan

selesai pada hari ini.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa Komite I dalam menjalankan tugas dan

wewenang konstitusionalnya pada masa sidang IV tahun sidang 2011-2012 telah berupaya

dan konsisten untuk menindaklanjuti setiap aspirasi masyarakat dan daerah serta

mengoptimalkan pembahasan dan penyelesaian program-program kegiatan yang belum

terselesaikan pada masa sidang sebelumnya. Pada kesempatan ini kami mohon kepada sidang

yang mulia untuk mengesahkan beberapa keputusan dari Komite I.

Yang pertama adalah pandangan DPD atas Rancangan Undang-Undang Percepatan

Pembangunan Daerah Kepulauan. Dan kami mohon ijin kepada sidang paripurna yang mulia,

rancangan ini akan langsung dibacakan oleh Timja RUU Kepulauan yaitu Ibu Aida,

kemudian Pak Jack, kemudian Pak Emanuel dan beberapa anggota lain yang tergabung

dalam Timja pada kesempatan jam 15.30, sesuai dengan undangan pada kesempatan hari ini.

Adapun garis besarnya adalah sebagai berikut :

1. Judul RUU Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan.

a. Judul dimaksud mengandung makna yang sangat sederhana, yaitu sekedar

memberikan alternatif solusi terhadap pembangunan di daerah kepulauan yang

terkesan masih tertinggal dibandingkan dengan realitas pembangunan di daerah lain.

Sesungguhnya hendak diperjuangkan dengan RUU dimaksud adalah pengakuan

tentang daerah kepulauan sebagai satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus

sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni

Page 10: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

9

perlakukan pemerintah terhadap kekhususan disamping keistimewaan pemerintahan

daerah yang sejalan dengan eksistensi Indonesia sebagai negara kesatuan dalam

negara kesatuan. Semua kekuasaan pemerintahan ada di tangan pemerintah pusat,

mengedepankan bahwa unitary state is one in which we find, kekuasaan terletak

kepada pemerintah pusat dan tidak ada pada pemerintahan daerah. Pemerintah pusat

mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah

berdasarkan hak otonomi. Tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi tetap ada di

tangan pemerintah pusat.

b. Jika dicermati judul RUU Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan dan dikaitkan

dengan substansi yang dirumuskan, terlihat jelas tidak konsisten antara kedua hal

tersebut. Substansi lebih mengarah pada pengakuan kewenangan daerah kepulauan

sebagai satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus dan bentuk perlakuan

intervensi pemerintah pusat terhadap daerah-daerah kepulauan yang berkarakter

khusus. Namun sebaiknya judul menggambarkan sesuatu yang bersifat insidentil

berupa solusi terhadap ketertinggalan pembangunan daerah kepulauan.

c. Selain itu judul tersebut memberikan gambaran pula bahwa semua daerah-daerah

kepulauan masih tertinggal dibandingkan daerah yang berkarakter kontinental.

Namun hal tersebut justru tidak faktual karena ada sebagian daerah kepulauan

menunjukan dinamika pembangunannya yang lebih baik.

d. Judul tersebut juga memberikan konotasi seolah-olah percepatan pembangunan

bersifat limitatif jangka waktu tertentu, sehingga RUU tersebut pada saatnya akan

kehilangan kekuatan yuridis karena terwujudnya pembangunan yang dicita-citakan.

e. Judul tersebut belum mengakomodir landasan filosofi pancasila yang antara lain

menghargai kebhinekaan. Kebhinekaan semestinya memberikan ruang bagi masing-

masing daerah menampilkan dan mengembangkan karakteristik spesifiknya yang

meliputi geografis, budaya, komunitas hukum adat, entitas, ekonomi dan politik.

f. Selain itu pengertian otonomi daerah dalam Rancangan Undang-Undang tentang

Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan, bila dibandingkan dengan isi atau

substansi dari RUU yang diajukan ternyata tidak sejalan. Pengertian otonomi daerah

kepulauan seperti dimaksudkan tampaknya mencakup penyelenggaraan wewenang

pemerintahan di wilayah darat dan perairan laut sebagaimana dikemukakan dalam

pasal 8 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) RUU Percepatan Pembangunana Daerah

Kepulauan. Terdapat frasa, sesuai peraturan perundang-undangan. Frasa ini

mengandung makna bahwa peraturan perundangan yang dimaksud merujuk pada

wewenang atas laut sebagaimana diatur dalam pasal 18 ayat (4) Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004. Keadaan ini justru belum menjawab masalah percepatan

pembangunan sebagai suatu proses yang dilakukan melalui penyelenggaraan

pemerintah kepulauan.

Bapak-Ibu anggota DPD yang terhormat.

Jadi poin-poin itu secara substansi bisa disampaikan pada kesempatan sidang bersama

DPR hari ini. Dan kami nantinya minta persetujuan Bapak-Ibu dalam bentuk pandangan

DPD RI terhadap RUU Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan.

Selanjutnya Bapak-Ibu sekalian.

Komite I juga meminta pengesahan pada sidang paripurna hari ini mengenai

pembentukan daerah otonomi baru di Provinsi Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara

Barat. Komite I dalam menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah terkait dengan

usulan pembentukan DOB telah melakukan berbagai serangkaian kegiatan mulai dari

tahapan penelitian persyaratan administratif sampai dengan kunjungan kerja yang

selanjutnya dilakukan analisis dan kajian melalui pembahasan intensif di tim bidang tugas 3

Page 11: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

10

Komite I dalam serangkaian pembahasan atas aspirasi yang ada dan proses penyusunan

pandangan atas usulan pembentukan DOB, Komite I pada tanggal 9-10 Juli 2012 telah

berhasil menyelesaikan dan menyepakati pandangan dan pendapat DPD RI atas beberapa

usulan pembentukan DOB, yaitu :

1. Pandangan dan pendapat DPD RI atas usulan pembentukan Kabupaten Yapen Timur

sebagai pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Yapen di Provinsi Papua.

2. Pandangan dan pendapat DPD RI atas usulan pembentukan Kabupaten Yapen Barat

Utara sebagai pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Yapen di Provinsi Papua.

3. Pandangan dan pendapat DPD RI atas usulan pembentukan Kabupaten Kokas sebagai

pemekaran dari Kabupaten Fakfak di Provinsi Papua Barat.

4. Pandangan dan pendapat DPD RI atas usulan pembentukan Kabupaten Muskona

sebagai pemekaran dari Kabupaten Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat.

5. Pandangan dan pendapat DPD RI atas usulan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa

sebagai pemekaran dari Provinsi NTB.

6. Pandangan dan pendapat DPD RI atas usulan pembentukan Kabupaten Lombok

Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Lombok Timur di Provinsi Nusa

Tenggara barat.

Berkenaan dengan pandangan dan pendapat atas beberapa usulan pembentukan

daerah otonomi baru tersebut, Komite I dalam kesempatan ini meminta persetujuan anggota

dalam sidang paripurna hari ini agar dapat disahkan menjadi produk DPD, selanjutnya

disampaikan kepada DPR untuk ditindaklanjuti. Secara substansial pandangan DPD atas 6

DOB tersebut memuat materi persetujuan atas dibentuknya daerah otonomi baru karena

telah memenuhi persyaratan adminitratif, teknis dan fisik kewilayahan sebagaimana

ketentuan dari PP 78 Tahun 2007. Subtansi penting lain yang menjadi pertimbangan

persetujuan pembentukan DOB khususnya di Papua dan wilayah yang berbeda dengan

daerah lainnya tentang rentang kendali yang cukup jauh sangat sulit bagi terselenggaranya

pelayanan publik yang optimal bagi kepentingan masyarakat jika tidak dilakukan pemekaran

daerah.

Bapak-Ibu sekalian, anggota DPD, peserta sidang paripurna yang saya hormati.

Pada kesempatan ini juga kami ingin melaporkan materi lainnya yang penting untuk

diinformasikan adalah mengenai RUU Hak Atas Tanah. Komite I dalam pelaksanaan

tugasnya di bidang legislasi mengenai RUU Hak Atas Tanah, setelah melakukan

serangkaian tahapan mulai dari inventarisasi masalah sampai dengan finalisasi draft RUU

maka pada tanggal 20 Juni 2012 telah menyelesaikan dan menyepakati substansi naskah

akademik dan draft RUU Hak Atas Tanah. Atas penyelesaian RUU Hak Atas Tanah di

Komite I kami sangat menghargai dan mengapresiasi keterlibatan anggota Komite I yang

bertanggungjawab secara penuh dalam penyusunan RUU Hak-hak Atas Tanah ini sehingga

cukup dapat memenuhi target yang diinginkan. RUU tersebut sudah diserahkan ke PPUU

untuk dilakukan harmonisasi, pembulatan, pemantapan konsepsi RUU Hak Atas Tanah

untuk kemudian dapat disahkan pada awal masa sidang berikutnya.

Demikianlah laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite I untuk masa Sidang

Paripurna ke-16 DPD Masa Sidang IV Tahun Sidang 2011-2012 yang dapat kami

sampaikan. Oleh karena sidang ini adalah sidang paripurna terakhir tahun sidang 2011-

2012, maka kami sebagai pimpinan Komite I, saya, Pak Alirman, Pak Paulus Sumino,

memohon maaf apabila dalam pergaulan sehari-hari ada kekhilafan, ada kekurangan,

terutama anggota Komite I yang telah bekerjasama cukup baik selama ini kepada kami

bertiga untuk kemudian bisa dimaklumi dan diberikan, dibukakan pintu maaf yang sebesar-

Page 12: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

11

besarnya. Atas perhatian pimpinan dan seluruh anggota DPD RI serta hadirin kami ucapkan

terima kasih.

Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

12. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kita ucapkan kepada saudara Dani Anwar sebagai pimpinan Komite I

yang telah menyampaikan progress report yang telah dilaksanakan oleh anggota di Komite

I.

Bapak-Ibu sekalian, seperti tadi telah disampaikan laporan perkembangan dan juga

keputusan yang bakal kita sahkan pada kesempatan ini, untuk itu kita akan mengambil

keputusan, ada 7 keputusan yang harus kita ambil, dan menurut saya kita harus sepakati

satu-satu untuk bisa menjadi keputusan pada dewan ini.

Bapak-Ibu sekalian, apakah dapat kita menyepakati bahwasa pandangan Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia untuk bisa menjadi keputusan kita mengenai

Rancangan Undang-Undang Percepatan Pembangunan Daerah Kepulauan? Setuju.

Terima kasih.

Yang kedua, dapatkah kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia atas usulan pembentukan Kabupaten Yapen Timur sebagai

pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Yapen di Provinsi Papua? Setuju.

Selanjutnya apakah dapat kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas usulan pembentukan Kabupaten Yapen Barat

Utara sebagai pemekaran dari Kabupatan Kepulauan Yapen di Provinsi Papua?

Yang keempat, apakah dapat kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas usulan pembentukan Kabupaten Kokas sebagai

pemekaran dari Kabupaten Fakfak di Provinsi Papua Barat?

Terima kasih.

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 13: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

12

Selanjutnya dapatkah kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia atas usulan pembentukan Kabupaten Moskona sebagai

pemekaran dari Kabupaten Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat?

Yang keenam, apakah dapat kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas usulan pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa

sebagai pemekaran dari Provinsi Nusa Tenggara Barat?

Yang ketujuh, dapatkah kita menyepakati dan menyetujui pandangan dan pendapat

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia atas usulan pembentukan Kabupaten Lombok

Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Lombok Timur di Provinsi Nusa Tenggara Barat?

Baik Bapak-Ibu sekalian, kita telah melaksanakan tugas konstitusional kita, yang kita

telah menyepakati 7 hal tadi yang telah kami sampaikan. Dan mudah-mudahan lanjutannya

kita perjuangkan bersama-sama melalui DPR RI supaya ini bisa kita tetapkan dalam rangka

lahirnya pemekaran daerah otonomi baru dalam rangka untuk lebih meningkatkan

kesejahteraan rakyat di daerah masing-masing. Mudah-mudahan suara Bapak sekalian dan

para tamu undangan yang hadir akan menjadi awal daripada kebangkitan dan kemajuan

daerah-daerah yang ada di daerah yang Bapak-Ibu wakili.

Baiklah Bapak-Ibu, para sidang dewan yang mulia.

Kita akan melanjutkan dan mempersilakan. Tapi sebelumnya tadi saya dengar dari

Pak Tonny Tesar, sebagian saudara-saudara kita yang datang jauh-jauh yang telah menunggu

dari pagi sampai siang ini katanya belum makan siang, kita tidak mau ada korban nantinya.

Kita persilakan kepada Pak Tonny sebagai sahibul bait, tuan rumah, untuk menjamunya.

Bagi yang belum makan siang kami persilakan dengan hormat untuk meninggalkan ruang

sidang ini, biar kami bisa melanjutkan.

13. PEMBICARA : TONNY TESAR (PAPUA)

Pak Ketua.

Terima kasih Bapak-Ibu yang saya hormati dan pimpinan DPD yang saya banggakan.

Saya mewakili teman-teman dari Papua, Kabupaten Yapen Baru dan Yapen Timur,

dan seluruh masyarakat Kepulauan Yapen menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Komite I dan seluruh anggota DPD dan pimpinan DPD serta sekretariat

yang telah memberikan dukungan dan memberikan semangat untuk kami masyarakat Yapen

untuk dimekarkan. Mudah-mudahan perjuangan ini diberkati oleh Tuhan. Terima kasih dan

kami mohon diri, kami pamit.

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 14: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

13

14. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, silakan Saudara Mervin untuk menyampaikan sepatah dua patah katanya.

15. PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)

Terima kasih pimpinan.

Saya juga mewakili masyarakat dari wilayah pemekaran calon Kabupaten Kokas dan

Moskona menyampaikan terima kasih terutama kepada Komite I, Pak Dani dan teman-

teman, serta seluruh teman yang sudah menyetujui pemekaran calon Kabupaten Kokas dan

Moskona pada kesempatan ini. Dan mohon ijin untuk menjamu mereka juga pimpinan.

Terima kasih.

16. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih. Apa ada perwakilan dari Nusa Tenggara Barat, kami persilakan,

sepatah dua patah kata, Pak Profesor Farouk?

17. PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB)

Singkat saja atas nama warga Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada umumnya

menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPD atas persetujuan pemekaran Provinsi Pulau

Sumbawa dan Kabupaten Lombok Selatan pemekaran dari Lombok Timur.

Terima kasih.

18. PEMBICARA :

Perwakilan dari NTB, Pulau Pisi, Pulau Sumbawa. Kami terima kasih kepada

pimpinan DPD yang telah ……… (tidak jelas) Provinsi Pulau Sumbawa segera dibentuk.

Terima kasih banyak dan ditindaklanjuti.

19. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan bagi saudara-saudara kita untuk membawa tamu-tamunya untuk bisa hadir ya.

Silakan.

Baik Bapak-Ibu sekalian, kita masih ada agenda selanjutnya. Saya mohon kita

kosentrasi, masih banyak keputusan lagi yang harus kita putuskan. Ini baru dua alat

kelengkapan yang telah kita putuskan. Selanjutnya kami persilakan kepada pimpinan Komite

II untuk bisa menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. Untuk itu waktu

dan tempat kami persilakan.

20. PEMBICARA : Ir. H. BAMBANG SUSILO, MM. (KETUA KOMITE II)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om Swastyastu.

Yang terhormat pimpinan DPD RI, pimpinan alat kelengkapan DPD RI, anggota

DPD RI, sekretariat jenderal DPD RI beserta jajarannya, saudara-saudara saya dari Papua

Barat dan Papua, dan teman-teman seperjuangan dari Nusa Tenggara Barat, saya lihat hadir,

Page 15: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

14

karena apa? Saya ingat NTB ingat anak saya lahir di NTB yang nomor satu, Bapak. Dan para

hadirin sekalian yang saya cintai.

Saya lanjutkan.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Pada penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2011-2012 tanggal 12 Juli 2012, kami

Komite II DPD RI memohon kepada pimpinan dan seluruh anggota DPD RI untuk

diputuskannya beberapa pandangan dan pendapat. Pertama, RUU tentang Jalan Nomor 38

Tahun 2004, pandangan dan pendapat RUU tentang Perdagangan, dan pandangan pendapat

RUU tentang Keantariksaan.

Pengawasan ada juga dua undang-undang tertentu yang perlu minta diputuskan pada

sidang yang mulia ini yaitu pengawasan. Pertama, pengawasan DPD RI terhadap

pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas Angkutan Jalan.

Kedua, pengawasan DPD RI terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009

tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Jadi ada

tiga pandangan pendapat dan ada dua pengawasan memohon diputuskan pada sidang

paripurna yang sangat mulia ini.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Komite II DPD RI dalam hal RUU inisiatif, saya dengar di depan tadi kurang ada 7

daerah pemekaran baru yaitu Papua dan Nusa Tenggara Barat. Untuk menyambut perkuatan

daripada otonomi daerah Komite II DPD mempunyai inisiatif, yaitu membuat RUU inisiatif

BUMD yang betul-betul produk DPD RI. Sehingga semua pemekaran yang telah kita setujui

bersama bisa berjalan dengan baik dalam rangka perkuatan daerah. Kedua, RUU inisiatif

perubahan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 yaitu tentang mineral dan batubara.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Lain-lain Komite II juga telah melakukan suatu rapat dengar pendapat dengan mitra

kerjanya yaitu ada kira-kira 9 kementerian yang telah kita undang di DPD RI. Pertama

Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pembangunan Daerah

Tertinggal, Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, Kementerian

Perikanan. Mohon maaf saya ulangi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian

Perumahan Rakyat. Jadi kira-kira ada 8 kementerian yang sudah kita undang untuk rapat

dengar pendapat dengan Komite II DPD RI.

Bapak Ibu sekalian yang saya hormati.

Komite II DPD RI juga melakukan advokasi-advokasi. Pertama, berusaha untuk

menjadi suatu mediator sengketa tanah antara PT. Weda Bay Nickel dengan masyarakat

Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Dengan menghadirkan Dirjen

Minerba Kementerian SDM, Deputi V Badan Pertanahan Nasional, Bupati Halmahera dan

jajaran direksi PT. Weda Bay Nickel dalam rapat dengar pendapat dengan Komite II DPD

RI.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Selain itu Komite II sepakat untuk menghadirkan perusahaan tambang yang telah

melakukan, pertama aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek sosial. Hadir pada Masa

Sidang IV yaitu PT. Indo Minco yang telah menjalankan usaha tambang dengan memenuhi 3

aspek yaitu aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek sosial. Diharap seluruh perusahaan

pertambangan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dalam rangka menyerap

aspirasi perubahan undang-undang yang telah saya sebutkan di depan tadi, yaitu Undang-

Undang No. 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Dalam rangka juga advokasi, dimana-mana sekarang masalah kehutanan merupakan

suatu masalah yang serius di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 19

Juni 2012 Komite II DPD RI telah melakukan dengar pendapat dengan Ketua DPRD

Page 16: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

15

Kabupaten Tana Tidung dan masyarakat adat dan kepala desa Kabupaten Tana Tidung,

Bupati serta masyarakat adat Kabupaten Sukabumi datang ke DPD RI yaitu Komite II dalam

rangka menyampaikan permasalahan-permasalahan adat yang terletak disekitar hutan daerah

tersebut.

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati.

Pada sidang Panmus beberapa jam yang lalu sudah dibahas insya Allah ada suatu

seminar nasional yang akan menyatukan presepsi tentang Undang-Undang No. 41 Tahun

1999. Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh anggota

DPD RI yang hadir pada penutupan sidang ke-4 yang kita muliakan ini.

Bapak Ibu sekalian yang saya hormati.

Sebelum saya tutup laporan kinerja Komite II DPD RI, pada sidang yang sangat kita

muliakan bersama ini keluarga besar Komite II DPD RI mengucapkan; pertama, selamat

menjalankan ibadah puasa mohon maaf lahir dan batin. Kedua, selamat, saya ulangi, keluarga

besar Komite II DPD RI mengucapkan selamat kepada Daerah Istimewa Yogyakarta atas

disepakatinya RUU keistimewaan yaitu penetapan gubernur dan sebagainya. Kita kasih

applause buat Ibu Hemas. Yang ketiga, keluarga besar Komite II DPD RI mengucapkan

selamat kepada para senator Daerah Khusus Ibukota yang telah melaksanakan pemilu

putaran pertama dengan aman, tertib dan damai. Saya pikir itu. Dan yang terakhir seluruh

keluarga besar pimpinan dan anggota Komite II memohon maaf kepada pimpinan dan

seluruh anggota DPD RI bila ada hal-hal yang kurang berkenan pada Masa Sidang IV ini

dalam menjalankan tugas-tugas konstitusi yang telah saya laporkan di atas tadi. Terima kasih.

Akhirulkalam, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

Terima kasih.

21. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kita ucapkan kepada pimpinan Komite II, Pak Bambang Susilo.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, hadirin yang saya hormati, para anggota dewan yang

mulia. Kepada kita pada sidang paripurna ini dimintakan untuk dapat menyetujui. Ada 5 hal

yang pokok untuk bisa kita sepakati, tapi baiklah saya ingin bacakan satu-satu. Pertama,

dapatkah kita menyetujui sebagai produk dari Komite II dan menjadi produk daripada DPD

ini, yaitu; satu, pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Jalan. Apakah dapat kita setujui?

Tepuk tangan buat kita semua.

Yang kedua, dapatkah kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Keantariksaan.

Mudah-mudahan ada diantara kita nanti yang bisa menjadi astronot wan/wati disuatu saat.

Apakah bisa kita sepakati? Setuju?

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 17: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

16

Tepuk tangan untuk kita kedua. Tambah lagi produk konstitusi kita.

Yang ketiga, dapatkah kita menyetujui pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia atas Rancangan Undang-Undang tentang Perdagangan? Setuju?

Yang keempat, dapatkan kita menyetujui hasil pengawasan Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia terhadap pelaksanaan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009

tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan? Setuju?

Yang terakhir, dapatkah kita menyetujui bersama pada sidang paripurna ini mengenai

pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap pelaksanaan Undang-

Undang No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004

tentang Perikanan? Setuju?

Baiklah Bapak Ibu sekalian. Sekali lagi kami dari meja pimpinan mengucapkan

terima kasih pada pimpinan Komite II dan anggota Komite II. Dan tentu seluruhnya kepada

kita atas tugas-tugas yang telah dilaksanakan pada periode masa sidang ini.

Selanjutnya, kita masih banyak lagi agendanya, harus saya percepat. Kita

mempersilakan kepada pimpinan Komite III untuk menyampaikan laporan perkembangan

pelaksanaan tugasnya, dan juga kepada kita untuk dapat menyetujui hasil pengawasan nanti

akan disampaikan. Silakan.

22. PEMBICARA : Drs. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pantun terakhir saja nanti kalau banyak pantun habis waktu kita.

Yang terhormat saudara pimpinan DPD RI.

Yang terhormat saudara pimpinan alat kelengkapan DPD RI dan Kelompok DPD di

MPR.

Yang terhormat saudara Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI, serta

hadirin yang berbahagia.

Allah yang maha sempurna telah mempertemukan kita pada hari ini. Dan

sebagaimana baiknya marilah kita sama-sama bersyukur atas nikmat yang kita peroleh

sampai detik ini. Ijinkanlah saya menyampaikan beberapa hal hasil kerja Komite III sebagai

berikut. Pertama, pada masa sidang IV tahun sidang 2011-2012 periode 20 Juni sampai 11

Juli ini Komite III dalam waktu relatif singkat telah melaksanakan serangkaian kegiatan

berupa sidang pleno yang telah dilaksanakan sebanyak dua kali, rapat kerja sebanyak satu

kali, rapat dengar pendapat satu kali, kunjungan kerja komite sebanyak satu kali dan

finalisasi sebanyak satu kali. Kami telah melakukan rapat kerja Komite III DPD RI dengan

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 18: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

17

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya Komite III DPD RI telah melakukan

rapat dengar pendapat Komite III dengan Komite Olahraga Nasional Pusat terkait persiapan

Pekan Olahraga Nasional di Provinsi Riau. Kemudian daripada itu Komite III juga telah

melakukan kunjungan kerja Komite III ke wilayah Provinsi Jambi, Provinsi Kalimantan

Timur dan Provinsi Gorontalo dengan materi pengawasan bidang kesehatan dan

pemberdayaan perempuan, jampersal, serta menghimpun pandangan dan pendapat atas

Rancangan Undang-Undang tentang pengawasan sediaan farmasi, alat kesehatan dan

pengawasan, serta pengawasan terhadap RUU JPH serta permasalahan-permasalahan lain

yang berkembang di daerah sesuai tugas Komite III.

Selanjutnya, Komite III telah menyelesaikan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dilaksanakan

pada tanggal 24 Juni sampai 26 Juni 2012 dengan hasil sebagai berikut;

A. Simpulan.

Beberapa simpulan dapat diambil adalah sebagai berikut;

Satu, penyelenggaraan Ujian Nasional tahun 2012 yang dilaksanakan oleh pemerintah

dan didasarkan pada Pasal 63 PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

telah mereduksi peran pendidik dan bertentangan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional.

Kedua, keputusan Mahkamah Agung atas perkara Nomor 2596 K/Pdt/2009

memerintahkan kepada pemerintah untuk melakukan peningkatan atas kualitas guru,

kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, dan akses informasi yang lengkap diseluruh

daerah Indonesia sebagai persyaratan permasalahan UN. Faktanya meskipun seluruh

persyaratan tersebut belum dapat dipenuhi, tetapi Ujian Nasional tetap dilaksanakan. Selain

itu, argumentasi permasalahan Ujian Nasional yang antara lain ditujukan sebagai pemetaan

mutu pendidikan tidak dapat dipertahankan secara ilmiah. Hal ini disebabkan karena peraih

nilai UN tinggi justru diperoleh disekolah-sekolah yang minim sarana dan prasarananya.

Ketiga, kebijakan guru honorer yang dilakukan oleh pemerintah telah tidak mampu

menyelesaikan permasalahan atas keterbatasan jumlah guru dan persebaran guru yang tidak

merata. Kebijakan tersebut justru menimbulkan persoalan baru dan isu diskriminasi terutama

terkait dengan kesejahteraan guru honorer yang belum memadai dibandingkan guru lainnya

meskipun melakukan pengabdian yang sama dan proses peningkatan status guru yang kini

belum selesai juga.

Empat, hak-hak pendidik atau guru sebagaimana disebut pada Pasal 40 Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional, yakni berhak memperoleh penghasilan dan jaminan

kesejahteraan yang pantas dan memadai belum terlaksana.

Kelima, putusan Mahkamah Konstitusi atas perkara No. 024/PUU-V/2007 tanggal 20

Februari 2008 telah menyebabkan perubahan atas tafsir Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang

Sisdiknas yang berdampak pada implementasi pengalokasian anggaran pendidikan.

Ditafsirkan bahwa anggaran pendidikan minimal 20% tersebut harus termasuk gaji pendidik

dan biaya pendidikan kedinasan. Disamping itu, penggunaan anggaran pendidikan 20% yang

tidak hanya diperuntukan bagi Kementerian Pendidikan Kebudayaan akan tetapi juga untuk

Kementerian lainnya.

B. Rekomendasi.

Berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana uraian di atas, kami ingin menyampaikan

rekomendasi sebagai berikut;

Satu, mendesak pemerintah untuk melakukan revisi atas Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional, karena tidak lagi mampu mengakomodasi kebutuhan penyelenggaran

pendidikan nasional Indonesia yang semakin berkembang.

Page 19: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

18

Kedua, meminta pemerintah menghentikan pelaksanaan Ujian Nasional, karena telah

bertentangan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan melaksanakan

kebijakan evaluasi belajar sesuai dengan amanat Pasal 58 ayat (1) Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional dengan cara mempersiapkan sistem evaluasi hasil belajar yang dapat

menggambarkan proses pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Ketiga, meminta Pemerintah untuk melaksanakan kewajiban hukum sebagaimana

Amar Putusan MA Nomor 2596/K/Pdt/2009 yakni melakukan peningkatan atas kualitas

guru, kelengkapan sarana-prasarana sekolah, dan akses informasi yang lengkap di seluruh

daerah Indonesia.

Keempat, mendesak pemerintah menyusun dan menetapkan sebuah kebijakan yang

tepat dan komprehensif sebagai solusi terhadap permasalahan keterbatasan jumlah guru dan

persebaran guru yang tidak merata. Secara khusus terhadap kebijakan guru honorer yang

telah berlangsung saat ini pemerintah harus segera mempercepat proses pengangkatan sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan.

Kelima, meminta pemerintah untuk melaksanakan kewajiban hukum yang menjamin

pemenuhan hak-hak guru atas penghasilan dan kesejahteraan yang pantas dan memadai,

terutama bagi guru swasta, guru bantu dan guru honorer sebagaimana Pasal 40 Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional. Kewajiban hukum tersebut berupa :

a. Menerbitkan regulasi yang mengatur tentang honorer dan tenaga tidak tetap yang di

dalamnya membuat penghasilan minimal bagi guru.

b. Memperbaiki sistem penyaluran tunjangan profesi guru dan memastikan tunjangan

tersebut sampai kepada guru secara tepat waktu, tepat sasaran, serta transparan dan

akuntabel.

Terakhir, mendesak pemerintah melakukan pengawasan baik internal di dalam

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pengawasan antar kementerian secara ketat

sehingga mencapai penggunaan anggaran pendidikan yang efektif dan efisien.

Melalui sidang paripurna yang terhormat ini, kami mohon perkenan seluruh anggota

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhormat untuk mengesahkan laporan

hasil pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menjadi keputusan DPD untuk selanjutnya

disampaikan kepada DPR dan Pemerintah.

Akhirnya, sehubungan menghadapi bulan ramadhan yang mulia dan mengakhiri masa

jabatan kepemimpinan kami di Komite III, ijinkanlah kami mengangkat tangan memohon

maaf bila mana ada tersalah kata, tersalah bahasa, tersalah ucap, maklumlah apa yang

dikatakan oleh orang-orang tua kita, tak ada tebu yang tak beruas, tak ada gading yang tak

retak, tak ada mawar yang tak berduri, tak ada manusia yang tidak sempurna. Akhirnya

kuladai airnya tenang, disitu biduk banyak berhenti, mana yang baik bawalah pulang, mana

yang buruk maafkan kami.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

23. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Terima kasih kita ucapkan kepada pimpinan Komite III yang telah menyampaikan

proggress report selama sidang ini. Dan tentu kepada kita dimintakan untuk membuat sebuah

keputusan yaitu mengenai hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang

Page 20: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

19

Nomor 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Apakah hasil pengawasan ini

bisa kita setujui dan kita sepakati? Silakan Pak.

24. PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH. (KALSEL)

Interupsi pimpinan.

Sudah berulang kali dari tahun ke tahun kita menanggapi Ujian Nasional. Seingat

saya bahwa posisi kita tidak dalam setuju atau menolak waktu itu. Kalau dikatakan bahwa

Ujian Nasional itu bertentangan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, justru

dari Menteri Pendidikan ataupun jajarannya dalam rangka melaksanakan Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional. Jadi mana yang betul ini? Kemudian Mahkamah Agung sendiri

tidak ada keputusan yang melarang Ujian Nasional. Jadi menurut pendapat kami ini perlu

dikaji, karena kalau ini bertentangan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

dan DPR yang membahas dan memutuskan Undang-Undang Sisdiknas, dia tahu persis kalau

memang Ujian Nasional itu bertentangan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional pasti DPR tidak akan memberikan anggaran untuk pelaksanaan Ujian Nasional.

Karena pelaksanaan Ujian Nasional itu cukup biayanya besar. Jadi dalam hal ini mohon

dievaluasi lagi, jangan sampai kita menyatakan bahwa itu bertentangan dengan Sisdiknas tapi

ternyata tidak bertentangan. Terima kasih.

25. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ada hal lain sebagai catatan hasil pengawasan ini? Cukup ya.

Baiklah Bapak-Ibu sekalian, dengan catatan ada yang disampaikan teman-teman para

anggota yang terhormat tadi, ini adalah bagian untuk melengkapi, untuk menyempurnakan

hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dapatkah ini kita setujui?

Terima kasih. Tepuk tangan buat kita semua.

Terima kasih kepada pimpinan dan anggota Komite III.

Baiklah Bapak-Ibu sekalian, sebelum kita melanjutkan acara ini kepada Komite IV,

kita akan mendahuluinya dengan laporan dari PPUU, karena bagaimanapun materi yang akan

disampaikan ini sangat berkaitan dengan harmonisasi usul inisiatif RUU Keuangan Negara

dari Komite IV. Untuk itu kami persilakan kepada pimpinan PPUU untuk menyampaikan

laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya. Kami persilakan. Silakan Ibu Hairiah.

26. PEMBICARA : Hj. HAIRIAH, SH., MH. (WAKIL KETUA PPUU)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kepada yang terhormat pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Yang kami hormati saudara-saudara anggota Dewan Daerah Republik Indonesia.

Hadirin yang kami hormati.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Swastyastu.

KETOK 2X

Page 21: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

20

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga sidang pada hari ini dapat kita

laksanakan. Di penghujung tahun sidang 2011-2012 ini ijinkan kami atas nama anggota dan

pimpinan Panitia Perancang Undang-Undang menyampaikan laporan pelaksanaan tugas

Panitia Perancang Undang-Undang pada Masa Sidang IV Tahun Sidang 2011-2012.

Pertama, PPUU telah melakukan harmonisasi, pembulatan dan pemantapan konsepsi

rancangan undang-undang dari Komite IV, yaitu Rancangan Undang-Undang tentang

Keuangan. Rancangan Undang-Undang tentang Keuangan tersebut masih banyak

memerlukan perbaikan dari sisi legal drafting-nya dan banyak substansi rancangan undang-

undang yang memerlukan penyempurnaan. Namun dengan kerjasama yang baik antara

PPUU dengan Komite IV RUU tentang Keuangan telah kami selesaikan dan telah memuat

kesesuaian unsur filosofis, yuridis, sosiologis serta politis. Hal ini merupakan tugas dan

tanggung jawab PPUU sebagai alat kelengkapan yang membidangi legislasi dalam rangka

menjamin kualitas produk DPD RI. Kami harapkan sidang paripurna ini hari dapat

mensahkan Rancangan Undang-Undang tentang Keuangan yang diusulkan oleh Komite IV

sebagai rancangan undang-undang inisiatif dari DPD RI dan disampaikan kepada DPR untuk

ditindaklanjuti.

Kedua, terkait dari surat Komite I Nomor DN. 100/28/DPD/VIII/2012 tanggal 3 Juli

2012 perihal penyampaian naskah akademik dan draft Rancangan Undang-Undang tentang

Hak Atas Tanah untuk diharmonisasikan oleh PPUU. Maka dengan melihat constrain waktu

yang sangat sempit tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada masa sidang ini. Kegiatan

harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang tentang Hak

Atas Tanah akan kami lakukan pada masa sidang yang berikutnya.

Selain itu PPUU telah melakukan beberapa kegiatan, terutama dalam

mengembangkan dan mewarnai corak hubungan pusat dan daerah dalam sebuah kerangka

sistematis pusat perancangan kebijakan dan informasi hukum pusat-daerah atau yang lebih

dikenal ada dengan nama Law Center DPD. Untuk mengakomodir kearifan lokal dalam

kerangka proses penentuan kebijakan nasional dalam kegiatan inventarisasi program legislasi

nasional. Sampai saat ini Law Center DPD RI telah melakukan kerjasama dengan melakukan

penelitian terhadap 32 perguruan tinggi di daerah. Sehingga diharapkan dari hasil penelitian

tersebut dapat menjadi bahan referensi untuk alat kelengkapan DPD dalam pembahasan suatu

materi tertentu. Dan juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran berupa

informasi dan analisa yang berimbang. Terutama dalam menciptakan suatu keseimbangan

pembangunan hukum nasional dan hubungan pusat dan daerah yang telah menitikberatkan

pada pembangunan masyarakat dan daerah. Hasil-hasil penelitian kerjasama Law Center

dengan perguruan tinggi telah dimuat dalam website. Kalau bisa Bapak dan Ibu membuka

wabsite tersebut yaitu dengan nama senatorindonesia.org yang dapat diakses oleh anggota

maupun alat kelengkapan DPD. Oleh karena itu PPUU melalui Law Center DPD terus

mengembangkan jaringan kerjasama penelitian terutama dengan perguruan tinggi di daerah

yang belum melakukan kerjasama.

Terkait dengan penyusunan usulan DPD untuk program legislasi nasional tahun 2013

yang akan datang, kami telah melakukan inventarisasi materi ke tiga wilayah yaitu Lampung,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sulawesi Selatan. Secara menyeluruh perguruan tinggi

yang sudah melakukan kerjasama dengan DPD menunjukan antusiasme yang tinggi untuk

mendukung DPD baik dalam kegiatan penelitian, kajian, kasuistis terhadap undang-undang

maupun dalam mendukung amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu

melalui sidang paripurna hari ini kami harapkan DPD secara kelembagaan maupun secara

perorangan anggota DPD dapat tetap menjaga hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi

tersebut.

Page 22: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

21

Hadirin yang kami hormati.

Sehubungan dengan Rancangan Undang-Undang Kesetaraan Gender yang menjadi

prioritas legislasi DPD tahun 2012, RUU tersebut saat ini tengah diselesaikan oleh PPUU

bersama-sama pakar dari Komnas Perempuan. Dan pakar-pakar yang telah PPUU undang

dalam sidang dengar pendapat umum, PPUU juga telah melakukan studi referensi ke

beberapa negara. Dimana dari hasil studi tersebut mendapatkan banyak data dan informasi,

masukan serta pengalaman untuk penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang

Kesetaraan Gender.

Selain adanya masukan untuk sistem dukungan dan kelembagaan parlemen bahkan

dari studi referensi PPUU ke Australia, rencananya Senat Australia akan melakukan

kunjungan ke DPD RI dan itu bertepatan pada hari ulang tahun DPD RI tanggal 1 Oktober

2012 nanti. Jadi mohon kami juga melaporkan kepada pimpinan dan anggota, tanggal 1

Oktober itu insya Allah anggota parlemen yang terdiri dari senator dan DPR Australia yang

membidangi hubungan internasional antara Indonesia dan Australia akan hadir di Indonesia

dan akan hadir di DPD RI dalam rangka memperingati menghadiri ulang tahun DPD RI.

Bapak-Ibu sekalian, kesetaraan dan keadilan gender harus dimaknakan untuk

menciptakan masyarakat yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan. Dengan menghilangkan

berbagai bentuk diskriminasi, subordinasi dan marginalisasi terhadap kedudukan dan peran

perempuan, dengan demikian diharapkan nantinya tercipta suatu kedudukan posisi dan

peranana sosial perempuan yang sejajar dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan

bermasyarakat. Uji sahih terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Kesetaraan Gender

ini akan kami lakukan pada masa sidang yang akan datang.

Untuk selanjutnya saat ini kami tengah merumuskan Rancangan Undang-Undang

tentang MD3. Adanya permintaan dari DPR untuk memberikan masukan terhadap RUU

MD3 telah kami respon dan muatan materinya disesuaikan dengan naskah komprehensif

hasil Pansus MD3 dan tim pengkaji Undang-Undang MD3 dan Undang-Undang P3 yang

lalu. Dan kami berikan juga tambahan penjelasan terkait mengenai kedudukan DPD dalam

sistem ketatanegaraan republik Indonesia. Keterbatasan kekuasaan formal DPD yang terbatas

pada pengusulan rancangan undang-undang yang berhubungan dengan isu-isu kedaerahan

menjadi isu sentral perubahan Undang-Undang MD3. Karena walaupun DPD dapat

mengusulkan rancangan undang-undang ke DPR tetapi tidak ada jaminan bahwa rancangan

undang-undang itu bisa diterima dan dibahas. Ketidakjelasan mekanisme yang dirumuskan

sejak dalam perubahan Undang-Undang 1945 membuat hubungan kerja antara DPR dan

DPD menjadi rancu. Ada 10 isu yang dibahas oleh PPUU menindaklanjuti hasil Pansus MD3

yang terkait dengan :

1. Pimpinan MPR.

2. Pimpinan DPR.

3. Pimpinan dan keanggotaan DPD.

4. Fungsi tugas dan kewenangan DPR.

5. Fungsi tugas dan kewenangan DPD.

6. Hak anggota DPD.

7. Alat kelengkapan DPD.

8. Hubungan DPR dan DPD.

9. Kedudukan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

10. Sistem pendukung MPR, DPR dan DPD.

Selain penyusunan Rancangan Undang-Undang MD3, RUU tentang Hak Keuangan

Administratif Pimpinan dan Anggota Lembaga Negara sampai saat ini masih menjadi bahan

Page 23: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

22

bahasan PPUU untuk masa sidang yang akan datang. Beberapa isu aktual tentang lembaga-

lembaga negara dan konstruksi hak-haknya menjadi kajian serius di PPUU.

Bapak Ibu sekalian, demikian dari laporan kami dan kami atas nama pimpinan PPUU

dan juga anggota PPUU mengucapkan terima kasih kepada pimpinan DPD RI, Bapak-Ibu

anggota komite dan juga alat kelengkapan beserta Sesjen dan Wasesjen dan juga seluruh

stafnya atas kerjasama ini. Dan mohon maaf jika selama hubungan kerjasama ada hal-hal

yang tidak serasi dan selaras yang kami lakukan.

Demikian laporan kami dan kami sampaikan pada sidang paripurna kali ini. Dan

terakhir kami ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa semoga eksistensi DPD dalam

memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah dapat lebih dirasakan manfaatnya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

27. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kita ucapkan kepada pimpinan PPUU yang telah menyampaikan

pregress report-nya terutama untuk harmonisasi usul inisiatif RUU Keuangan Negara yang

sebentar lagi akan disampaikan oleh pimpinan Komite IV untuk bisa kita sepakati. Untuk itu

kami persilakan kepada pimpinan Komite IV untuk menyampaikannya.

28. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore hadirin yang berbahagia.

Om Swastyastu.

Pimpinan dan para anggota DPD RI yang berbahagia serta para hadirin.

Ada tiga hal yang dimintakan keputusan pada sore hari ini dari Komite IV. Yang

pertama adalah usul inisiatif Undang-Undang tentang Keuangan, yang tadi telah disampaikan

oleh PPUU telah dilakukan harmonisasi dan penyesuaian dengan ketentuan-ketentuan

penyusunan perundang-undangan. Kemudian yang kedua adalah tentang pertimbangan DPD

terhadap RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN Tahun 2011. Dan yang ketiga

adalah pertimbangan DPD terhadap kerangka ekonomi makro, pokok-pokok kebijakan fiskal

dan dana transfer ke daerah dalam RAPBN Tahun 2013.

Hadirin yang berbahagia.

Untuk RUU inisiatif tentang Keuangan ada beberapa poin penting yang perlu saya

sampaikan.

1. DPD mengusulkan pembaharuan judul undang-undang tidak sebagai Undang-Undang

Keuangan Negara tetapi menjadi RUU tentang Keuangan. Selaras dengan judul bab

VIII Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi landasan konstitusional pembentukan

undang-undang ini.

2. Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara, keuangan daerah dan keuangan badan

hukum.

3. Hak kewenangan, kewajiban dalam pengelolaan keuangan negara dan keuangan

daerah.

4. Integrasi dan sinkronisasi dalam perencanaan dan penganggaran dalam sistem

managemen pemerintahan negara.

Page 24: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

23

5. Pengelolaan resiko keuangan negara dan keuangan daerah dalam satu sistem

pengendalian resiko keuangan dan pencegahan terhadap resiko krisis, atau kita sebut

sebagai protokol krisis keuangan.

6. Sistem pengawasan atau pemeriksaan terhadap keuangan negara, keuangan daerah

dan implikasinya terhadap sistem pengawasan keuangan nasional.

7. Pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan negara dan keuangan daerah.

Naskah lengkap dari naskah akademik draft RUU inisiatif maupun penjelasannya

telah sampai ke tangan Bapak-Ibu yang terhormat.

Hal yang kedua yang dimintakan keputusan dari Komite IV untuk sidang paripurna

hari ini adalah tentang pertimbangan DPD RI terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan

APBN tahun anggaran 2011. Secara ringkas DPD RI menerima Undang-Undang RUU

pertanggung jawaban pelaksanaan APBN tahun anggaran 2011 dengan beberapa catatan.

1. Mengoreksi angka realisasi DPH SDA APBN tahun anggaran 2011 untuk

memperhitungkan saldo dana cadangan yang masih belum disalurkan ke daerah per

31 Desember tahun 2011.

2. Perlunya pemerintah menetapkan target waktu yang jelas untuk pengalihan dana

dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan menjadi dana alokasi khusus atau DAK

sebagaimana yang telah di amanatkan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan

daerah.

3. Memperbaiki sistem informasi transfer ke daerah dengan mensinkronisasikan sistem

informasi keuangan daerah dengan sistem akuntansi umum.

4. Secara kosisten DPD meminta kepada pemerintah untuk alokasi DAU sebagaimana

amanat Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 yaitu sekurang-kurangnya 26%.

5. Menyelesaikan kekurangan alokasi DAU secara nasional tahun 2011 sebesar 1,3

triliun.

6. Mengungkapkan secara memadai basis penentuan alokasi dana bagi hasil sumber

daya alam dalam laporan keuangan pemerintah pusat sehingga tercapai transparansi

dalam penentuan alokasi DBH sumber daya alam tersebut.

Inilah beberapa catatan yang terkait dengan RUU pertanggungjawaban APBN tahun

2011.

Selanjutnya untuk pertimbangan DPD terhadap kerangka ekonomi makro pokok-

pokok kebijakan fiskal dan dana transfer ke daerah untuk RAPBN 2013, DPD RI

memberikan beberapa catatan.

Yang pertama, dana transfer ke daerah harus digunakan untuk mempercepat

peningkatan kesejahteraan rakyat, peningkatan produktivitas dan penguatan daya saing

daerah, percepatan pembangunan daerah, serta mendorong pembangunan pemerataan

pembangunan di seluruh wilayah. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah menetapkan dana

alokasi umum sekurang-kurangnya 26% dari pendapatan netto dalam negeri yang ditetapkan

di dalam APBN. Sehubungan dengan hal tersebut DPD RI mengusulkan dalam rangka

peningkatan kesejahteraan dan pembangunan di daerah harus dilakukan kenaikan presentase

DAU itu secara bertahap hingga mencapai 30% .

Catatan yang kedua dan terakhir, sesuai dengan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33

tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah

yang mengamanatkan dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan yang merupakan

bagian dari anggaran kementerian atau lembaga yang digunakan untuk melaksanakan urusan

Page 25: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

24

yang menurut peraturan perundang-undangan menjadi urusan daerah agar segera secara

bertahap dialihkan menjadi dana alokasi khusus. Untuk itu perlu dipersiapkan secara

terstruktur anggaran dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan dari kementerian atau

lembaga yang menjadi urusan daerah melalui PP yang dipersembahkan dalam Peraturan

Menteri Keuangan.

Ini lah tiga hal yang diharapkan mendapatkan persetujuan untuk diputuskan pada sore

hari ini.

Selanjutnya hadirin yang berbahagia.

Komite IV juga masih menyisakan beberapa pekerjaan yang tentu saja menjadi

tanggung jawab dari Bapak-Ibu anggota yang akan menjadi anggota Komite IV tahun

berikut.

Yang pertama adalah penyelesaian terhadap revisi Undang-Undang 33 Tahun 2004.

Yang kita belum bisa melakukan finalisasi. Belum kita lakukan finalisasi dengan

pertimbangan kemarin nunggu hasil dari Pansus DBH. Tetapi sampai hari ini dan bahkan di

dalam sidang paripurna yang lalu disepakati bahwa Pansus DBH akan diperpanjang dalam

satu masa sidang kembali. Oleh karena itu ini akan menjadi tanggung jawab dari Bapak-Ibu

yang menjadi anggota Komite IV pada masa sidang berikut.

Yang kedua, Komite IV juga telah memulai inisiasi perubahan terhadap Undang-

Undang Pendapatan Negara Bukan Pajak atau PNBP. Ini juga telah kita lakukan penyusunan

naskah akademiknya. Dan mudah-mudahan ini juga akan menjadi tugas lanjut bagi Bapak-

Ibu anggota yang akan memasuki Komite IV pada masa sidang yang akan datang.

Itulah beberapa hal bisa kami sampaikan sebagai laporan. Dan sekaligus pada

kesempatan ini Komite IV mengucapkan terima kasih kepada seluruh alat kelengkapan lain

dan Sekretariat Jenderal DPD RI atas kerjasamanya, sehingga tugas-tugas yang menjadi

kewajiban Komite IV dapat terlaksana dengan baik. Hal-hal yang belum optimal dalam masa

tahun sidang ini yang dilaksanakan oleh Komite IV mudah-mudahan akan bisa ditingkatkan

kembali sehingga peran lembaga DPD RI akan semakin nyata di dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara pada masa yang akan datang. Atas nama pimpinan Komite IV kami mohon

maaf secara pribadi, kepada para anggota Komite IV, juga kepada seluruh anggota DPD RI

serta sekretariat jenderal, serta pada staf sekretariat apabila di dalam hubungan-hubungan

kemanusiaan ada hal-hal yang kurang berkenan. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

29. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baiklah Bapak-Ibu para sidang dewan yang terhormat. Kita telah mendengarkan

laporan dari Komite IV bagaimana perkembangan daripada kegiatan pada masa sidang yang

telah baru saja akan kita akhiri pada sore ini. Dimana ada 3 hal yang harus kita mengambil

keputusan seperti tadi yang sudah di mintakan oleh pimpinan Komite IV untuk dapat kita

menyetujui pada sidang paripurna ini, adalah pertama,

Satu, apakah kita dapat menyetujui pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban atas

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011? Setuju?

KETOK 2X

Page 26: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

25

Terima kasih. Tepuk tangan untuk kita semua. Kalau tepuk tangannya banyak

pahalanya besar loh.

Yang kedua, kepada kita juga dimintakan persetujuannya terhadap apakah dapat kita

menyetujui pertimbangan sebagai tugas konstitusional kita Dewan perwakilan Daerah

Republik Indonesia terhadap kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal

dan dana transfer ke daerah seperti yang tadi telah dibahas dalam rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013, dapatkah kita setujui?

Terima kasih. Tepuk tangan yang kencang buat kita semua. Dan memberikan

apresiasi pada anggota Komite IV yang telah bekerja keras untuk itu.

Yang terakhir, ini penting sekali, revisi mengenai Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2003. Apakah kita dapat menyetujui adanya usul inisiatif Rancangan Undang-Undang

Keuangan Negara sebagai revisi terhadap Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003. Apakah

dapat kita setujui Bapak-Ibu sekalian? Baik

Terima kasih sekali lagi. Tepuk tangan buat kita semua. Kepada pimpinan dan

anggota Komite IV atas kerja keras yang telah menghasilkan produk-produk, yang menurut

saya kalau kita baca betul-betul banyak sekali pandangan-pandangan yang menguntungkan

kepada daerah yang kita wakili. Mudah-mudahan nanti wajah anggaran kita sebagaimana

yang diharapkan oleh para daerah di seluruh tanah air, tentu dengan pengawasan yang lebih

baik lagi.

Baiklah Bapak-Ibu sekalian, kita akan melanjutkan sidang ini. Untuk itu kami

persilakan kepada pimpinan Panitia Akuntabilitas Publik untuk memberikan laporan

perkembangan pelaksanaan tugasnya. Untuk itu kami persilakan.

30. PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (KETUA PAP)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore, salam sejahtera.

Om Swastyastu.

Untuk tidak memperpanjang waktu kami menyajikan laporan pelaksanaan tugas masa

sidang IV di hadapan para anggota yang terhormat. Namun untuk kemudian, kedua, hasil

pengawasan DPD atas penindaklanjutan rekomendasi BPK dan pengaduan masyarakat

terkait dugaan penyalahgunaan kewenangan negara 2011-2012. Yang kedua ini kami

mohonkan diputuskan oleh DPD sebagai hasil pengawasan DPD.

Terkait dengan pelaksanaan tugas, kami coba mungkin ada satu bahan disitu

dihadapan, di meja Bapak-Ibu sekalian, suatu rekap dari singkat semua yang kami kerjakan

selama satu tahun baik pada masa sidang IV maupun masa sidang sebelumnya, mulai dari

kunjungan kerja ke daerah, rapat kerja dengan pemerintah daerah, rapat koordinasi dengan

aparat penegak hukum, kemudian pengaduan masyarakat, mungkin yang salah satunya yang

sekarang sudah hampir tuntas kita tangani konflik antara petani dengan perusahaan kelapa

sawit di Jambi, sudah mulai titik temu dan Insya Allah kita tuntaskan lagi.

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 27: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

26

Kemudian begitu juga dari hasil-hasil yang kita lakukan ini terutama dalam rangka

koordinasi dengan aparat penegak hukum sebanyak 6,7 triliun yang kita, kasus-kasus yang

ditelusuri terus oleh PAP, dari jumlah tersebut kita coba dorong penyelesaiannya kepada

pemerintah daerah dan sebagian diteruskan oleh aparat penegak hukum. Salah satu bukti

konkrit misalnya saja kasus penyalahgunaan dana bagi hasil yang kita kejar di Papua Barat.

Dan alhamdulillah sudah terakhir ini tersangka sudah ditangkap. Dan terakhir ini kita ke

Jawa Tengah sejumlah kasus sudah diusut dan nanti masih akan ada harus kita tindaklanjuti

seperti vonis bebas yang diberikan oleh seorang Hakim di Jawa Tengah. Dan insya Allah

akan kita koordinasikan dengan Mahkamah Agung. Makanya pada tahun yang akan datang

saya harapkan PAP ini akan terus memantabkan koordinasinya sampai dengan Mahkamah

Agung. Mahkamah Agung sudah welcome, begitu juga Komisi Yudisial.

Selain itu dari pengalaman ini kami tadi sudah konferensi pers, kami sampaikan

disana bahwa selama ini DPD fokuskan, khususnya PAP fokus perhatian kepada

penyalahgunaan keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Ternyata kita

sangat kecewa justru korupsi tidak kalah pentingnya terjadi di tingkat pusat. Dimana

pemerintahan SBY sekarang sudah memasuki dengan semangat anti korupsinya tapi justru

semakin ditemukan banyak sekali tindakan korupsi. Karena itu kita sudah memberikan tadi

kepada pers waktu dua tahun kepemimpinan ini seyogyanya dimantabkan, dimanfaatkan oleh

pemerintah untuk membersihkan dan mulai tahun depan DPD/PAP diharapkan fokus

perhatian kepeda pemerintah pusat, terutama BUMN dan departemen-departeman yang

menyedot anggaran cukup banyak. Dan tadi dipertanyakan oleh wartawan dan saya yakinkan

tidak ada ketentuan bahwa DPD hanya melakukan pengawasan atas pelaksanaan APBN oleh

pemerintah daerah. Jadi DPD/PAP harus kita tunjukan dan disitu nanti poin kita di 2012-

2013.

Itulah gambarannya. Lebih rinci ada pada Bapak-bapak sekalian. Hasil pengawasan

sebagaimana biasanya ini merupakan seluruh daftar kasus yang kita tangani tercantum disini

dan kita harapkan ini nanti bisa disampaikan ke DPR. Dan di DPR kita sudah koordinasi

BAKN (Badan Akuntabilitas Keuangan Negara) DPR bekerjasama dengan kita untuk

menindaklanjuti hal-hal yang memang perlu ditindaklanjuti.

Saya rasa cukup sekian yang perlu kami laporkan, kami mohon pengesahan itu. Dan

dihadapan Bapak-Ibu sekalian untuk anggota PAP kita sudah siapkan brosur supaya 2012-

2013 nanti kita semakin banyak menampung pengaduan masyakarat untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat kepada DPD. Sekian, terima kasih

Bilahitaufiq walhidayah Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Syalom

Om Shanty Shanty Shanty Om.

31. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih kepada pimpinan Panitia Akuntabilitas Publik yang telah

melaksanakan tugasnya dengan luar biasa. Tepuk tangan buat pimpinan dan anggota PAP.

Mudah-mudahan pengawasan yang konkrit ini bisa kita tindak lanjuti. Hasil ini kita berikan

bukan hanya ke DPR mungkin barangkali kepada instansi yang terkait yang menjadi mitra

kita. Silakan nanti ditentukan apa, supaya nanti kita bisa melihat lagi, mem-follow up sejauh

mana ini kita lakukan dalam rangka memperbaiki akuntabilitas. Sesungguhnya kan itu

targetnya. Dan tadi telah disampaikan juga, tidak kalah pentingnya juga PAP juga menyoroti

dimana kebocoran-kebocoran yang ada di pemerintah pusat. Sebab bagaimanapun Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini bukan hanya di daerah tapi juga di pusat, karena

tanpa daerah pusat itu pasti tidak ada minyaknya. Memangnya ada minyak gas di perusahaan

ini, kan tidak ada, jadi itu tugas kita bersama.

Page 28: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

27

Baiklah Bapak-Ibu sekalian. Setelah kita mendengarkan secara ringkas tadi tentu

bahannya telah Bapak terima, silakan dipelajari lebih dalam. Apakah dapat kita menyetujui

hasil pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap penindakan

lanjutan rekomendasi BPK dan pengaduan masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan

keuangan negara tahun 2011 dan tahun 2012. Apakah dapat kita setujui? Setuju.

Terima kasih. Tepuk tangan buat kita semua.

Selanjutnya mari kita persilakan kepada PHAL untuk dapat memberikan laporan

perkembangan pelaksanaan tugasnya. Dan tadi dari PPUU menyampaikan adanya informasi

kedatangan anggota parlemen baik DPR-nya dan atau senator dari Australia untuk

berkunjung, nanti tolong dikoordinasikan dengan PHAL untuk yang mengaturnya. Kami

persilakan kepada pimpinan PHAL, untuk itu kami minta siapa yang mewakili untuk

menyampaikan laporannya.

32. PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (KETUA PHAL)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang terhormat saudara pimpinan DPD RI.

Yang terhormat Ibu Wakil pimpinan DPD RI.

Yang terhormat pimpinan alat kelengkapan dan pimpinan Kelompok di MPR.

Saudara-saudara anggota DPD RI.

Yang terhormat sekretariat jenderal beserta jajaran dan hadirin yang berbahagia.

Bismillahirrahmanirrahim.

Salam sejahtera bagi kita semua

Om Swastyastu.

Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia serta hadirin

yang kami hormati.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas perkenannyalah pada

hari ini, pada sidang paripurna ke-16 DPD RI kita dapat semua mengikutinya. Dan ijinkan

saya atas nama pimpinan PHAL akan menyampaikan beberapa laporan tentang

perkembangan, menyampaikan laporan pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh Panitia

Hubungan Antar Lembaga selama masa sidang IV tahun sidang 2011-2012.

Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang kami hormati.

Berikut adalah capaian dari pelaksanaan tugas PHAL pada masa sidang IV tahun

2012-2012. Yang pertama penyusunan draft pedoman kunjungan kerja luar negeri DPD RI.

Sebagaimana yang telah Bapak-Ibu terima dan telah kami bagikan kepada semua anggota,

mungkin untuk dapat dicermati. Dilandasi oleh komitmen kita untuk meningkatkan kinerja

kelembagaan DPD sesuai dengan prinsip-prinsip good governance di parlemen, maka PHAL

DPD RI telah mempersiapkan pedoman kunjungan kerja ke luar negeri DPD RI. Draft ini

selain dibahas dan dikritisi oleh anggota PHAL, namun juga diperkaya muatan materinya

oleh dua orang narasumber yaitu Saudara Pratito Suharyo, MA dari direktorat kerja sama

intra kawasan asia pasifik Kemenlu dan saudara Sulastyo, dari Indonesia Parliamentary

Center atau IPC pada kegiatan finalisasi oleh PHAL pada tanggal 15 sampai 17 Maret 2012

yang lalu. Selanjutnya draft pedoman kunjungan kerja luar negeri DPD tersebut juga sudah

diberi masukan oleh legal drafter dari Panitia Perancang Undang-Undang atau PPUU DPD

KETOK 2X

Page 29: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

28

RI yaitu Saudara Aan Eko Widiarto, SH, Mhum dan Saudara B. Hestu Cipto Handoyo, SH.,

MH.

Dari hasil pembahasan terdapat dua substansi masukan utama pada draft kunjungan

luar negeri. Yang pertama etika. Dimasukan untuk memahami dan menjalankan baik etika

diplomatik maupun etika fisik selama manjadi bagian dari delegasi DPD RI. Yang kedua

anggaran. Khususnya mengenai dukungan anggaran diusulkan untuk ada pasal tersendiri

yang isinya antara lain; pertama dukungan anggaran mengacu pada alokasi anggaran masing-

masing alat kelengkapan sesuai pagu anggaran. Kedua sumber dana lain yang tidak mengikat

dan dapat dipertanggungjawabkan, misalnya dari JICA, Globe dan sebagainya. Adapun

masukan dari legal drafter untuk sistematika dari draft pedoman kunjungan luar negeri DPD

RI adalah sebagai berikut. Mungkin tidak perlu saya bacakan, karena Bapak-Ibu mungkin

sudah memilikinya.

Lampiran. Lampiran ada flowchart mekanisme koordinasi pengiriman delegasi keluar

negeri. Berkaitan dengan substansi materi rancangan tentang peraturan DPD RI tentang

pedoman kerja luar negeri DPD RI beberapa masukan saran legal drafter dapat dijabarkan

sebagai berikut.

Satu, dengan berpedoman tata tertib dan semangat konstitusi maka awalnya dalam

rancangan peraturan ini digunakan istilah kunjungan luar negeri dan pengiriman delegasi ke

luar negeri. Namun menurut pendapat legal drafter bahwa pengunaan istilah atau

nomenklatur tersebut seharusnya konsisten sehingga tidak menimbulkan multi tafsir untuk

konteks yang sama. Selain itu perlu juga dipertimbangkan istilah dalam penyelenggaraan

negara yang dikeluarkan presiden atau Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 11

tahun 2005 tentang perjalan dinas ke luar negeri, setneg, kementrian keuangan atau

kementerian lainnya yaitu perjalan dinas luar negeri. Penggunaan istilah atau nomenklatur

tersebut seharusnya konsisten sehingga tidak menimbulkan multi tafsir untuk konteks yang

sama. Selain itu perlu juga dipertimbangan istilah dalam penyelenggaraan negara seperti

yang saya bacakan tadi ya. Dengan berdasarkan masukan tersebut, kemudian judul rancangan

pedoman DPD RI ini berubah menjadi perjalanan dinas luar negeri. Sehingga pada bagian

kedua rancangan peraturan DPD tentang pedoman kunjungan kerja luar negeri diubah

menjadi rancangan peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Maaf Bapak-

Ibu, karena belum ada nomor waktu itu, sehinggga nomor belum kami isi, tentang tatib,

tahun 2012, tentang perjalanan dinas luar negeri Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia. Namun demikian, keputusan tertinggi menjadi kewenangan sidang paripurna DPD

pada hari ini. Kami dari PHAL terbuka untuk mendapatkan masukan yang konstruktif.

Selanjutnya kami sampaikan, bahwa draft pedoman kunjungan kerja luar negeri yang

telah diberikan masukan dan saran dari legal drafter tersebut telah didistribusikan kepada

seluruh anggota pada hari Jumat tanggal 6 Juli 2012 untuk dimintakan masukan dan

penyempurnaan sebelum diserahkan pada sidang paripurna DPD pada hari ini. Dan draft

final telah disampaikan kepada Bapak-Ibu, saudara yang terhormat. Besar harapan kami

diputuskan menjadi keputusan DPD RI dan ditetapkan menjadi peraturan DPD RI. Adapun

masukan yang telah diterima oleh sekretariat PHAL untuk penyempurnaan draft tersebut,

yang pertama yang terhormat Bapak H. Dani Anwar, anggota DPD RI Provinsi DKI, yang

memberikan masukan pada bagian kesembilan Pasal 13 ayat (1) mengenai

pertanggungjawaban yang terdapat pada draft awal yang berbunyi: paling lambat 14 hari

kerja setelah delegasi kembali ke tanah air, laporan delegasi sudah harus selesai disusun oleh

sekretariat alat kelengkapan dan disampaikan kepada sidang pleno alat kelengkapan dan

selanjutnya dilaporkan dalam sidang paripurna dewan berikutnya.

Pada draft final yang telah kami bagikan kepada yang terhormat pimpinan dan

anggota DPD RI, pada hari ini masukan tersebut menjadi bagian kedelapan Pasal 23 tentang

pertanggung jawaban. Paling lambat 14 hari kerja setelah melakukan kunjungan luar negeri

Page 30: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

29

sebagaimana dimaksud Pasal 5 pedoman ini, laporan kunjungan luar negeri ini sudah harus

selesai disusun oleh anggota DPD RI yang melakukan kunjungan luar negeri atau sekretariat

alat kelengkapan untuk disampaikan kepada sidang pleno alat kelengkapan untuk

disampaikan kepada sidang pleno dan selanjutnya dilaporkan dalam sidang paripurna.

Mengingat bahwa bahwa PHAL telah merencanakan bahwa draft pedoman ini akan

disahkan pada sidang paripurna ke-16 DPD RI pada hari ini. Dan saran serta masukkan untuk

menyempurnakan pedoman ini hanya kami terima dari Bapak Dani Anwar, maka kami

menganggap bahwa draft tersebut telah disetujui dan dapat diputuskan menjadi keputusan

DPD RI.

Pimpinan dan anggota dewan perwakilan daerah serta hadirin yg kami hormati.

Pembahasan tentang mekanisme koordinasi, tugas pokok dan fungsi serta

kewenangan Panitia Hubungan Antar Lembaga. Melalui kesempatan ini kami juga ingin

menyampaikan hasil konsinyering PHAL yang membahas mengenai mekanisme koordinasi

tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Panitia Hubungan Antar Lembaga yang berkaitan

dengan alat kelengkapan DPD RI lainnya sebagai berikut:

Pertama, jika dicermati rumusan tugas PHAL dalam tata tertib yang baru kata

bilateral dihilangkan dari tugas PHAL. Oleh karena itu anggota PHAL mempertanyakan

dasar filosofi menghilangkan kata bilateral itu. Dalam hubungan diplomatik selalu terdapat

tiga bentuk hubungan antar parlemen negara, yaitu bilateral, regional dan internasional atau

multilateral. Dan sebagai referensi di BKSAP DPR ada tiga desk yang menangani ketiga

substansi itu; desk kerja sama bilateral, desk kerja sama regional, dan desk kerja sama

internasional dengan masing-masing wakil ketua BKSAP sebagai kordinator. Sehingga

harapan PHAL agar kata bilateral itu kembali dimasukan dan diintegrasikan dalam tugas

PHAL dalam tata tertib.

Bapak-bapak Ibu-ibu yang kami hormati. Menanggapi surat BK tentang penugasan

sidang paripurna pada pelaksanaan tugas PHAL sebagaimana ketentuan Pasal 115 tata tertib

baru dapat kami jelaskan sebagai berikut:

Kata atas penugasan sidang paripurna maupun atas koordinasi dengan Panitia

Musyawarah dalam ketentuan ayat (1) huruf a dapat diinterpretasikan melalui dua makna.

Pertama, penugasan sidang paripurna telah ada melalui pembentukan PHAL dan

pembentukan sebagai alat kelengkapan dan tugas-tugas yang telah ditetapkan oleh DPD RI

dalam peraturan tata tertib. Jika pemahamanan ini dapat diterima bersama, maka semua alat

kelengkapan yang dibentuk melalui sidang paripurna, termasuk komite harus diberlakukan

dengan rumusan yang sama. Hal ini sesuai dengan beberapa asas penting ketentuan Pasal 6

Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

adalah asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan yang artinya bahwa setiap

materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh memuat kalimat atau rumusan

yang bersifat membedakan berdasarkan latar blakang dan sebagainya. Hal ini juga sesuai

dengan ketentuan pasal 5 huruf f Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Asas

Penuyusunan Materi Muatan Undang-undang. Yaitu asas kejelasan rumusan bahwa setiap

peraturan perundang-undangan harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan peraturan

perundang-undangan, sistematik, pilihan kata atau istilah, serta bahasa hukum yang jelas dan

mudah dimengerti. Sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam

pelaksanaannya.

Pengertian kedua adalah setiap kali ada kegiatan PHAL yakni membina,

mengembangkan dan meningkatkan hubungan kerja sama harus ada sidang paripurna terlebih

dahulu untuk menugaskan PHAL. Menurut pendapat kami rumusan ini lebih bersifat

alternatif atau pilihan. Oleh karena itu yang lebih efisien dan masuk akal adalah koordinasi

dengan Panitia Musyawarah.

Page 31: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

30

Bapak-Ibu yang kami hormati.

Mengenai kuorum dan studi banding. Berdasarkan ketentuan Pasal 153 dan154 tatib

DPD dan Pasal 8 ayat 1 kode etik, syarat kuorum untuk pembukaan rapat adalah anggota

yang telah menandatangani daftar hadir. Selanjutnya dengan adanya ketentuan Pasal 8 ayat

(5) kode etik yang menyatakan anggota yang menjalankan tugas kelembagaan dikategorikan

hadir dalam sidang/rapat. Pertanyaannya apakah ketentuan ini dikategorikan hadir dapat

dihitung sebagai kuorum? Perlu penjelasan dan ketegasan menganai hal ini dalam tata tertib.

Yang kedua, dalam rumusan tata tertib yang baru khususnya berkaitan dengan pelaksanaan

studi banding, kordinasi dengan PHAL dihilangkan. Pertanyaan dari anggota PHAL, apakah

memang seperti ini yang kita inginkan secara kelembagaan?

Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia serta hadirin

yang kami hormati. Demikianlah laporan pelaksanaan tugas PHAL selama masa sidang IV

tahun sidang 2011-2012 ini. Namun demikian perlu kita pikirkan bersama bahwa perjuangan

memperkuat eksistensi DPD di forum internasional belum maksimal. Oleh karena itu tentu

kita perlu bersama-sama untuk mendukung perjuangan ini. Dan juga kami atas nama

pimpinan PHAL, berhubung pada hari ini adalah paripurna kita yang terakhir pada masa

sidang ini, kami atas nama pimpinan PHAL, saya sendiri, Ibu Ir. Sarah Lery dan Bapak

Adhariani. Mohon maaf kepada khususnya anggota PHAL, dimana kami belum bisa

maksimal dalam menjalankan tugas, walaupun mungkin sama-sama kita maklumi apa-apa

yang telah terjadi dan kendala-kendala apa yang kita hadapi di PHAL. Namun tentu kita

tidak boleh mundur. Kita berharap PHAL kedepan akan lebih baik lagi dan akan lebih

mencerminkan, karena ini adalah wajah atau menjadi corong di dunia internasional untuk

sebuah kelembagaan yang masih mencari jati diri. Demikian saja.

Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

33. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian, tadi kita telah mendengarkan laporan progress report dari

Panitia Hubungan Antar Lembaga. Yang juga di depan kita ada draft untuk mengatur

mengenai perjalanan dinas luar negeri, yang tadi telah disampaikan masih banyak harus yang

disinkronkan ya, apa yang dimaksud dengan tata tertib dan lain sebagainya. Jadi barangkali

menurut saya supaya nanti kita lebih sinkron, alangkah lebih baiknya ini kita lebih

mantapkan lagi, bersama-sama dengan PPUU, dengan BK, karena ada hal-hal yang principal

tadi yang disampaikan oleh Ibu Ketua PHAL. Sehinggga nanti rumusan dari perjalanan luar

negeri ini sesuai dengan tata tertib sebagai payungnya, supaya jangan nanti ada perbedaan

penafsiran seperti apa yang disampaikan tadi. Mungkin ada pandangan dan pendapat, kami

persilakan.

34. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Terima Kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati pimpinan dan seluruh anggota senator yang saya banggakan.

Ijinkan saya menyampaikan satu poin saja, sebagaimana yang dilaporkan oleh Ketua PHAL

tadi. Menurut pandangan saya, khusus terkait dengan perjalanan dinas itu sudah ada

ketetentuan, sudah diatur melalui keputusan PURT. Barangkali itu saja yang harus kita ikuti,

teman-teman PHAL mengikuti itu, karena sistem perjalanannya sudah ada ketentuannya.

Sedangkan yang lain-lain, dengan penafsiran tadi, beberapa dengan tata tertib, mungkin bisa

kita diskusikan dengan PPUU dan BK dan segala macam. Tapi saya sarankan khusus

perjalanan dinas itu menjadi domainnya di PURT. Terima kasih pimpinan.

Page 32: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

31

35. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Zulbahri

36. PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M, M.Pd. (KEPULAUAN RIAU)

Terima kasih pimpinan. B-38.

Menyoroti tentang perjalanan dinas ke luar negeri. Saya melihat di bab 4 Pasal 5,

pimpinan dan Bapak-Ibu anggota yang terhormat. Pasal 5 huruf f itu ada pengawasan atas

pelaksanaan undang-undang. Saya berpendapat bahwa pengawasan atas pelaksanaan undang-

undang itu tidak hanya ibadah haji dan tenaga kerja, tetapi juga ada pengawasan Undang-

Undang tentang APBN. APBN itu sumbernya ada pendapatan dalam negeri, ada pendapatan

luar negeri. Selama ini DPD belum pernah lagi untuk melihat bahwa pinjaman daerah yang

berasal dari luar negeri, belum ada diawasi. Banyak sekali daerah-daerah yang mendapat

pinjaman luar negeri melalui kementerian keuangan. Nah ini juga termasuk pengawasan

undang-undang. Banyak, misalnya beberapa daerah, contoh jembatan suramadu itu dari luar

negeri. Jembatan selat sunda sebentar lagi dari luar negeri juga kan. Belum lagi daerah-

daerah lain. Ini perlu kita awasi di dalam APBN. Nah ini tidak masuk di sini. Ini saya kira

juga penting untuk dimasukan. Ini pendapat kami Pak. Kalau itu Undang-Undang APBN

juga termasuk pandangan kita. Terima kasih.

37. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Jadi Bapak-Ibu sekalian, coba nanti kita dalami ini supaya kalau seperti yang

disampaikan Pak Alirman perjalanan dinas itu kita mengikuti apa yang ada. Tapi kalau

kunjungan kerja ke luar negeri ini kita harus, kita lebih, supaya nanti jangan multi tafsir, tadi

menjadi catatan kita.

Sekarang saya ingin menawarkan, apakah ini kita terima dengan catatan ini kita

kembalikan kepada BK dan juga, karena dia tatibnya kan, yang mengatur tatibnya, supaya

tidak melanggar, dengan PPUU. Nanti kita sinkronkan supaya jangan ditafsir masing-masing,

begitu lho. Seperti yang tadi, supaya ini bisa kita sepakati. Sehingga jangan pula nanti kalau

Pak Zulbahri Komite IV karena dia APBN wah mengawasi ke luar negeri. Nanti Komite II

juga karena ini belinya barang luar negeri, tanya lagi, kan begitu kan. Semuanya begitu. Ini

kan jadi kreatif semua kan. Nanti tidak sesuai sasarannya. Ini yang bagaimana, begitu loh.

Nah ini, jangan hanya eksklusif untuk tertentu, harus kita mantapkan. Sebab kalau ini hanya

untuk tenaga kerja dan haji loh nanti komite lain mengatakan, ini, hal ini. Jadi kalau boleh

disepakati ya kita terima ini. Terima kasih atas yang telah dilakukan oleh Panitia.

38. PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

Pimpinan, 103

39. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Silakan Pak Bahar.

40. PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (SULSEL)

Terima kasih pimpinan dan kawan-kawan yang saya hormati.

Page 33: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

32

Mendengar laporan pimpinan PHAL terdengar bahwa ada kerisauan. Jadi hal-hal

yang mengenai sinkronisasi dengan tata tertib harus dibuatkan satu surat, itu dikirim ke BK.

Jadi tidak ada hubungannya antara perdoman perjalanan dinas luar negeri dengan hal-hal

yang bertentangan dengan tata tertib. Jadi ini harus dua masalah yang didudukan. Jadi

bukanlah menjadi suatu laporan di dalam paripurna ini. Karena yang akan disahkan adalah

Pedoman Perjalanan Dinas.

Menurut saya, agar ada sinkronisasi antara yang telah dibuat oleh PURT tentang

Pedoman Perjalanan Dinas, itu disinkronisasikan ke PPUU yang merupakan alat kelengkapan

di lembaga ini untuk membicarakan agar kita benar-benar bisa menghasilkan suatu pedoman

yang sinkron termasuk masalah pembiayaannya. Hal-hal yang mengenai yang dianggap tidak

sinkron dengan tata tertib itu domainnya ke BK, tidak ada hubungannya dengan pedoman ini.

Terima kasih pimpinan.

41. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ya, kita sepakati supaya lebih sinkron. Nanti kita tugaskan kepada, nanti melalui

PHAL untuk mengirim surat ke Badan Kehormatan untuk bisa menyempurnakan kemudian

nanti disinkronkan antara PURT dan PHAL supaya lebih tepat, begitu ya. Supaya nanti kita

tidak malu keluar produknya kok bertentangan satu sama lain sehingga nanti lebih sempurna

lah semuanya. Tidak hanya berkepentingan untuk alat kelengkapan tertentu atau tidak, tapi

betul-betul lebih mantap. Setuju ya?

Baik. Terima kasih. Tepuk tangan buat kita semua.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, selanjutnya kami persilakan kepada Panmus untuk

memberikan laporan perkembangannya, karena Panmus pada kesempatan ini untuk

dimintakan persetujuannya terhadap dua hal yaitu pedoman kegiatan DPD di daerah. Ini

penting sekali. Kemudian pedoman pelaksanaan pengawasan DPD RI. Untuk itu yang

mewakili kami persilakan. Sekali lagi Pak Farouk kita undang untuk bisa menyampaikannya

dengan baik sebagai Timja. Silakan.

42. PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (KETUA PAP)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera.

Om Swastyastu.

Pimpinan dan forum yang saya hormati.

Di hadapan Bapak-Ibu sekalian telah dibagikan dua naskah. Pertama, pedoman

kegiatan DPD...

43. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Interupsi pimpinan. B-12.

Kalau Pak Farouk mengatakan semuanya sudah mendapat, di meja saya belum Pak

Farouk. Terima kasih.

KETOK 2X

Page 34: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

33

44. PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (NTB)

Berati mejanya ini. Silakan sekretariat. Jangan sampai terjadi Pak Alirman tidak

kebagian itu. Bisa bahaya nanti itu. Pedoman Kegiatan di Daerah dan Pedoman Pengawasan

DPD.

Yang pertama, kita coba sosialisasikan Pedoman Kegiatan di Daerah ini supaya tidak

terlalu panjang itu, PKD itu. Ini memberikan guidance kepada kita semua bagaimana kita

melaksanakan tugas. Sebelum diberikan itu sudah diberikan gambaran disini untuk

menyamakan pemahaman kita tentang hak dan kewajiban anggota baik secara kelembagaan

maupun perorangan. Hak disini kita kembangkan, hak DPD sebagai lembaga punya hak, di

dalam pasal sudah ada. Tapi juga ada hak yang melekat pada anggota. Ada 6 hak, hak

bertanya, hak menyampaikan usul dan pendapat dan sebagainya. Hak ini yang melekat pada

masing-masing anggota, begitu himpunan anggota itu berkumpul dalam suatu lembaga maka

melahirkanlah hak kolektif anggota. Jadi disini dikembangkan, selain hak lembaga, ada hak

kolektif anggota. Hak kolekif anggota itu sehingga kita coba mencari selahnya dalam hal kita

di fungsi kelembagaan, tidak secara eksplisit oleh undang-undang dirumuskan, maka dengan

pemahaman itu memungkinkan. Itu yang kita kembangkan disini dalam mencoba bagaimana

kita memerankan diri sebagai anggota DPD ini, ini secara rinci diuraikan di dalam bab 2

termasuk penggunaan haknya dan azas-azasnya.

Kemudian dalam Pelaksanaan Kegiatan di Daerah kita coba menjelaskan hakekatnya

disini kita mencari informasi. Informasi itu baik berupa aspirasi masyarakat, baik berupa

realisasi suatu kebijakan, pelaksanaan undang-undang maksudnya. Itu informasi juga.

Ketiga, informasi tentang kondisi sosial, ekonomi, politik dan juga informasi lain. Inilah

semua ajang tugas DPD itu berurun dengan informasi itu, itu dijelaskan disini.

Nah bagaimana kita sebetulnya menjaring informasi, pelaksanaan tugas DPD ini

menjaring informasi. Itu yang diuraikan dalam bab 2. Menjaring ini ada yang sifatnya

memantau, kita tidak proaktif, kita mendengar dari surat kabar, dari media memantau. Ada

juga menampung, orang datang delegasi ke kita, kita tampung. Ada juga kita menyerap, kita

proaktif mencari. Kita coba beda-bedakan hal semacam ini. Kemudian itu terjadi baik pada

waktu kita reses, pada waktu kunjungan kerja, bahkan di kantor daerah sekalipun ketika kita

ada di sini fungsi anggota kita itu tetap berjalan di kantor daerah. Itu kita akomodir di sini.

Jadi kantor daerah itu tetap menjalankan fungsi kita, fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan

lain sebagainya walaupun kita ada disini. Kita akomodir disini. Begitu juga melalui kegiatan-

kegiatan khusus terutama berkaitan dengan bencana, solidarias kemanusiaan dan sebagainya.

Kemudian bagaimana ini kita operasionalisasikan, itu diuraikan disini, termasuk

dukungan administrasi dan mempertanggungjawabkannya, juga publikasi dan pelaporannya.

Kita coba akomodir disini dan dilampirkan juga beberapa format. Bagaimana format susunan

acara kita kalau ke daerah. Itu yang mendapat ini. Ternyata, karena kita kunjungan ke daerah

itu macam-macam. Nah mudah-mudahan setelah ini kita sudah harus pasti. Kalau namanya

kunjungan ke daerah, urut-urutan acaranya itu pertama dibuka ucapan selamat datang, mau

gubernur mau siapa silakan selamat datang. Sudah itu menyerahkan kepada kita, kitalah yang

menyampaikan kata pengantar sekaligus membuka acara itu. Jadi itu sebenarnya rapat, rapat

DPD di daerah dipimpin oleh anggota DPD. Ini kita memberi penekanan disini. Begitu juga

kalau kita mengadakan acara di kantor kita, kita sebagai tuan rumah. Itulah beberapa

gambaran. Pernah sudah beberapa kali naskah ini dibagi kepada anggota tapi dulu belum

disahkan karena masih menunggu tatib. Tapi sekarang masih disempurnakan oleh tim kerja

yang beranggotakan setengah dari anggota Panmus.

Kemudian yang kedua, pedoman pengawasan. Nah disini sama jalan pikirannya

seperti yang ada pada bab 1 dan bab 2 PPK, ini P3D. Tapi kita lebih fokus lebih memberikan

penekanan tentang pengertian pengawasan di sini. Dalam konteks pengawasan ini kita ada

Page 35: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

34

objek. Jadi ada pengawasan kelembagaan, ada pengawasan perorangan. Ini perlu, saya

memang menyadari kalau inipun nanti sudah disetujui pasti kita harus sosialisasikan kepada

seluruh anggota. Tapi secara umum saja saya memberikan gambaran tentang konsep ini ada

objek pengawasan. Yang kita awasi itu peraturan pelaksanaan dari suatu undang-undang,

kemudian sosialisasi dari peraturan itu, kemudian implementasinya dari isi peraturan itu. Ini

yang meyangkut aspek yuridis maupun aspek sosiopolitik. Nah inilah, yang saya penting

disini mengatakan, ingin menyampaikan, undang-undang mengatakan hasil pengawasan

DPD diserahkan kepada DPR. Jika ini kita lakukan maka peluang kita melakukan

pengawasan langsung kepada pejabat pemerintah/eksekutif itu tidak dapat. Karena itu kita

coba gali di sini, kita bedakan istilah verifikasi dan klarifikasi. Pada waktu alat kelengkapan

mengundang pejabat, bukan penanggungjawab suatu undang-undang, misalnya Dirjen

Kependudukan diundang oleh Komite I, itu tahap verifikasi. Hasilnya nanti kita bisa

mengundang menteri untuk klarifikasi. Judulnya disini klarifikasi, tapi sebenarnya kita sudah

menyampaikan hasil pengawasan kita beberapa, apa yang diharus dilakukan oleh Mendagri.

Sehingga walaupun hasil pengawasan kita baru diketok di sidang paripurna dikirim ke DPR,

tapi sebenarnya hakekatnya kita sudah potong langsung, memanfaatkan mekanisme ini

sehingga sampai kepada eksekutif.

Itulah gambaran umum, prosesnya adalah proses administrasi, kita minta tentu di

sekretariat jenderal nanti kita harapkan semakin terus ditingkatkan bagaimana mekanisme

pengawasan hasil pengolahan datanya itu bisa lebih akurat. Keluaran dan tindak lanjut yang

penting disini penekanan pada publikasi.

Para anggota dewan yang saya hormati.

Memang kita harus menyadari bahwa selama kita berapa tahun ini, tiga tahun ini,

peranan DPD masih belum begitu tersosialisasikan. Salah satunya memang langkah-langkah

publikasi kita. Saya pikir kita sepakat ke depan itu harus kita berikan porsi yang lebih. Kalau

selama ini tidak ada payung hukum yang memberi peluang itu kita coba letakan di sini. Jadi

sejumlah kegiatan kajian publikasi, termasuk misalnya kunjungan kerja alat kelengkapan ke

daerah dengan membawa, mengikutsertakan wartawan nasional. Kemudian di daerah

diadakan konferensi pers yang sifatnya lokal. Anggotapun diberi peluang untuk

berkomunikasi. Dan ini lembaga tentu dalam hal-hal tertentu lembaga itu memberikan back

up, memfasilitasi langkah-langkah kegiatan publikasi yang dilakukan oleh anggota baik

secara kelembagaan maupun secara perorangan. Tentu saja bukan terlalu berarti bahwa apa

saja yang dilakukan oleh perorangan dilakukan. Tentu lembaga tentu punya aturan-

aturannya.

Nah demikianlah pimpinan dan forum yang kami hormati dua naskah ini. Kami

beserta segenap tim menyadari toh tidak ada segala sesuatu yang sempurna tapi juga tidak

ada suatu aturan kecuali Al Quran dan Bible yang tidak bisa kita rubah. Nanti kalau memang

ada peluang berikut untuk kita perbaiki selalu terbuka untuk kita perbaiki. Tapi paling tidak

sudah ada suatu pegangan kita untuk pedoman guidance principle yang akan kita gunakan

diwaktu-waktu yang akan datang.

Saya pikir demikian pimpinan. Saya atas nama teman-teman tim kerja dan Panmus

pada umumnya menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan ini. Hanya tadi ada

catatan, mohon maaf Pak. Yang pertama tadi sebagai Ketua PAP saya belum minta maaf dan

terima kasih, mungkin nebeng sekalian. Pada kesempatan ini selaku Ketua PAP juga saya

menyampaikan ucapan mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan, saya bersama Pak

Gafar dan Pak Andika sebagai pimpinan atas kerjasama di PAP, dan juga menyampaikan

terima kasih atas kerjasamanya. Mudah-mudahan pada yang akan datang kita akan

meningkatkan. Dan mewakili Panmus, sekaligus atas arahan dari Ketua Panmus kami

menyampaikan permohonan maaf apabila ada hal yang kurang berkenaan dalam pelaksanaan

tugas Panmus selama tahun sidang ini dan terima kasih atas kerja sama dan saling

Page 36: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

35

pengertiannya. Mudah-mudahan masih ada tahun depan kita tingkatkan lagi peranan dan

fungsi DPD ini sehingga semakin lebih baik, lebih meningkat kinerjanya.

Kurang dan lebih mohon maaf. Terima kasih.

Bilahitaufiq walhidayah Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

45. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian. Tadi anggota Panmus Pak Farouk sebagai Tim Kerja yang

telah menyampaikan kepada kita ada dua hal yang harus kita sepakati, kita putuskan untuk

kita disetujui. Pertama adalah Pedoman Pelaksanaan Kegiatan DPD RI di daerah, karena ini

penting sekali, supaya kita tahu bagaimana mekanisme pekerjaannya di daerah. Yang kedua,

Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Kami

persilakan. Silakan Pak Fatwa.

46. PEMBICARA : Drs. H. A. M. FATWA (DKI JAKARTA)

Terima kasih saudara Ketua.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sidang paripurna yang terhormat, sebenarnya pedoman kerja di daerah ini

sesungguhnya cukup dengan tuntunan surat dari pimpinan DPD atau dari sekretariat jenderal.

Tapi yang terpenting itu sebenarnya kontinuitasnya. Khususnya mengenai kunjungan-

kunjungan kita ke daerah itu banyak sekali mengalami hambatan-hambatan keterlantaran

bahkan. Pertama tadi yang disinggung, saya juga termasuk tidak ada di dokumen saya ini,

apa yang dilaporkan oleh Pak Farouk tadi. Saya kira pertama tentang hak perorangan sebagai

anggota DPD RI dan hak institusi. Jadi saya kira bukan hak kolektif tapi hak yang melekat

pada institusi. Kita semua ini terikat pada institusi melekat. Dan ada hak perorangan sebagai

anggota parlemen yang kedua-duanya itu bisa dimanfaatkan, didayagunakan secara efektif,

proporsional sesuai dengan aturan yang, sesuai dengan konstitusi yang mengaturnya.

Mengenai tadi rapat-rapat di daerah, kita masih sering mengalami kejanggalan.

Pertama dari segi setting tempat duduknya saja sudah sangat janggal. Sering, apakah itu

bupati, sekda, bahkan diwakili oleh asisten sekda atau siapa ya duduk di depan, lantas paling

diajak oleh pimpinan rombongan kita. Jadi seolah-olah kita dalam posisi diberikan briefing.

Yang seperti ini kan sebenarnya cukup penjelasan secara protokoler saja sebenarnya karena

itu sudah ada undang-undang. Cukup dengan Undang-Undang Protokoler itu sebenarnya

sudah harus bisa dipahami dengan itu. Cuma penjelasannya ke daerah yang tidak sampai.

Jadi sebenarnya setiap kunjungan ke daerah itu ada utusan pendahahuluan dari pegawai. Jadi

bukan berarti harus diperbanyak pegawai protokol. Tetapi dari tiap-tiap komite itu kan ada

beberapa staf pegawai, tidak musti harus bersama-sama dengan rombongan, tetapi berangkat

lebih dulu mengatur di sana. Dan posisinya itu musti berhadapan. Tidak seperi briefing,

seperti posisi seperti sekarang ini, karena ini memang posisi sidang paripurna. Tapi kalau di

daerah itu kepala daerah, apa gubernur, bupati atau sekda itu dikasihnya briefing kita. Dan

saya kira ini kalau kita semua mau menegakan Undang-Undang Protokoler ini sudah cukup.

Tapi soalnya kita yang tidak menjelaskan. Dan kadang-kadang ada semacam ewuh pakewuh

karena kita sebagai tamu. Nah ini saya kira hanya soal rutinitas kita untuk menjelaskan ke

daerah-daerah.

Kemudian yang kami alami khususnya di DKI Jakarta ini, karena selalu kalau ada

pertemuan dengan pejabat daerah itu pegawai yang ditempatkan kepada kami itu pegawai

tingkat rendahan. Dan kemudian yang menghadapi disana tingkat IV untuk melakukan

Page 37: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

36

pertemuan pendahuluan. Jadi sering sangat tidak seimbang. Dan beberapa kali pertemuan itu

misalnya dengan Polda terpaksa kita batalkan karena dia salah paham. Pegawai kita di sini,

yang menghadapi disana juga cuma tingkat kopral, padahal di sana staf dari Polda itu ya

kolonel, Kapolda itu kolonel. Jadi saya pikir ini juga perlu suatu penanganan tersendiri. Dan

saya kira di daerah mungkin juga terjadi begitu, di daerah yang lain.

Terima kasih.

47. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Pak Fatwa. Mungkin ada yang lainnya? Silakan Bu Elviana. Kenapa? Mati?

Coba tolong dibantu, Bu Elviana agak kesulitan itu. Kenapa mic-nya? Silakan.

48. PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA, M.Si. (JAMBI)

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bapak-Ibu pimpinan DPD, Ibu Sekjen dan jajaran yang saya hormati.

Bapak Pimpinan, masalah kunjungan ke daerah, saya melihat terutama kami di

Komite III itu sebenarnya respon daerah sudah mulai luar biasa sangat baik, karena banyak

juga persoalan daerah yang mereka adukan ke lembaga lain ternyata di kita cukup mendapat

respon. Cuma sedikit pesan saya, mungkin juga untuk tertib administrasi kepada jajaran

sekjen, tolong, seperti misalnya kita rapat tentang minta pendapat masyarakat atau publik

tentang sebuah RUU. Lalu di daerahnya tidak ada RUU-nya, begitu. Jadi banyak kita,

wibawa kita di lapangan itu dijatuhkan oleh hal-hal yang bersifat teknis. Kalau hal ini sudah

rapih kita yakin kunjungan-kunjungan ke daerah ini cukup membuat wibawa DPD semakin

kuat di lapangan. Jadi jangan sampai oleh hal-hal bersifat teknis, RUU kita kesana membahas

RUU, RUU-nya tidak ada, begitu. Terus pidato pengantar ketua itu juga salah-salah, begitu.

Saya kemarin kebetulan karena pimpinan Komite III ke Jambi itu tidak ada, juga tidak ada

penunjukan ke saya resmi, begitu. Lalu sudahlah Elvi jadi ketua rombongan. Setelah saya

baca, itu dikatakan di situ DPD itu lahir setelah amandemen undang-undang yang ke-3

tanggal 24 November tahun 2004. Saya pikir 2004 itu DPD angkatan pertama kayak abang

sudah dilantik itu. Jadi hal-hal teknis yang membuat wibawa kita jatuh, begitu. Jadi pesan

saya seperti itu. Kita rapihkan ke depan, insya Allah kunjungan kita ke daerah itu

bermanfaat.

Satu lagi Ketua, saya mau memberi apresiasi atas sudah terlaksananya hak pengawasan

itu dikembalikan ke anggota. Misalnya di Komite III kami sudah bisa mengawasi tentang

BOS, tentang UN dan segala macam. Cuma kalau itu hanya sebatas komite, tidak menjadi

kebijakan DPD untuk hal-hal krusial, saya pikir nanti gaungnya juga tenggelam. Contoh,

Komite III itu sudah memberikan surat tentang pengaduan Ujian Nasional. Malah kami di

Komite III membuat sebuah keputusan, mohon difasilitasi oleh pimpinan, seperti DPD tahun

yang lalu itu ada mereka semacam konsultasi publik atau apa namanya, dengan SBY, begitu.

Jadi hal-hal yang bersifat nasional kita berkunjung ke Presiden seperti masalah Ujian

Nasional. Itu bertahun-tahun kita rapat menolak, menolak, menolak, tapi kan jalan terus,

begitu. Jadi maksud saya semua temuan-temuan di komite-komite itu kedepan kita ambil

goal untuk satu per satu komite itu. Misalnya Komite III itu apa gaungnya untuk 2012 ini.

Sehingga setiap pergantian komite seperti ini ada manfaat yang bisa kita keluarkan ke

nasional. Demikian pimpinan, mohon maaf.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 38: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

37

49. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Pak Tonny, silakan. Ada lagi? Sedikit saja. Masih ada dua lagi alat kelengkapan

lain.

50. PEMBICARA : TONNY TESAR (PAPUA)

Terima kasih pimpinan, Bapak-Ibu yang saya homati.

Saya soroti yang pengawasan. Kalau pengawasan saya melihat tadi disampaikan

bahwa sampai ke implementasi. Dalam pengalaman perjalanan DPD, untuk pengawasan

APBN itu muaranya kita yang kita kadang-kadang bingung. Setelah melakukan pengawasan

terhadap APBN, dana-dana dari APBN yang ke daerah itu banyak sekali yang bermasalah

yang memang harus diawasi. Yang diawasi dan harus ditindaklanjuti contoh yang paling

konkrit Hambalang misalnya. Ini memang posisi-posisi DPD disini kadang-kadang mau

laksanakan tapi tidak tahu muaranya kemana. Jadi saya kira apa yang disampaikan oleh yang

terhormat Pak Farouk tadi, ini harus didetailkan lagi lebih jelas muara pengawasan itu kita

kemana. Apakah kita hanya kirim saja ke DPR lagi seperti pengawasan yang selama ini kita

lakukan dari komite. Ataukah kita harus buat sampai langsung kepada masing-masing K/L

(Kementerian dan Lembaga). Karena pelaksanaan-pelaksanaan di lapangan itu di daerah

banyak sekali permasalahan yang dari dana APBN. Jadi konkritnya itu harus lebih jelas lagi.

Saya kira itu masukannya.

Terima kasih.

51. PEMIMPIN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Silakan, Ibu Sarah yang belum berbicara dari tadi saya lihat.

52. PEMBICARA : Ir. SARAH LERY MBOEIK (NTT)

Terima kasih pimpinan.

Saya langsung saja karena teman-teman yang lain mau sholat segera. Pengalaman apa

yang disampaikan Pak Tonny menjadi pengalaman kami juga, Pak. Ketika ini mungkin

sifatnya case, tetapi mungkin perlu dipikirkan kedepan bagaimana mekanisme kerja kita

untuk mencapai pada hulu dan muara itu bisa tercapai. Kami pengalaman kasus, Pemilu

TTU, Pilkada TTU, kemudian diputuskan oleh PTUN itu, dan artinya kami sampaikan ke alat

kelengkapan, dan itu tidak ditindaklanjutin, padahal di daerah sendiri itu sudah pada konflik

yang luar biasa panas. Saya sangat berharap Pak ada hal-hal yang bisa diselesaikan di tingkat

alat kelengkapan, tetapi bagaimana juga di tingkat alat kelengkapan dalam kerja bersama

antar alat kelengkapan itu, sehingga masyarakat yang merasa percaya kepada DPD mendapat

legitimasi yang lebih kuat. Saya memang kecewa ada beberapa kasus yang terbawa sampai

ke DPD dan akhirnya tidak bisa ditindaklanjuti. Mungkin ini hanya case yang bisa

bagaimana kita bisa mendesain instrumen untuk bisa menyelesaikan muara ini menjadi lebih

baik. Terima kasih.

53. PEMIMPIN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, Bapak-Ibu sekalian, dengan beberapa tadi masukan tadi, yang jelas dengan

adanya pedoman kegiatan kita di daerah itu akan lebih menyempurnakan mekanisme kerja.

Dan sebentar lagi kita akan implementasikan secara lebih baik bagaimana operasional kantor

di daerah. Ini sudah akan kita mulai. Jadi, mudah-mudahan kemarin kami telah rapat dengan

Page 39: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

38

Menteri Keuangan ya. Saya didampingi oleh PURT, sambil makan siang ya. Karena memang

ada dukungan anggaran supaya nanti efektivitas sekretariat jenderal atau sekretariat di daerah

itu akan lebih baik dengan eselon yang sesuai supaya tidak terjadi apa yang disampaikan oleh

Pak Fatwa. Dan tentu nanti kami dari Panmus, saya dari pimpinan bersama sekjen nanti akan

coba supaya kita lebih mensosialisasikan ya Undang-Undang Protokoler dan segala macam

mekanisme kerja. Jadi, secara bertahap kita sudah akan lebih baik. Jadi nanti kepada tim

Panmus ya, Pak Farouk nanti timjanya, supaya apa yang telah kita hasilkan nanti dibantu

oleh biro sidang untuk bisa disosialisasikan ke teman-teman melalui alat kelengkapan.

Kadangkala kan kalau membaca ini tentu agak sulit ya bagi teman-teman sebagian. Tapi

kalau dijelaskan di alat kelengkapan mungkin barangkali sudah lebih paham, sehingga

keberadaan kita di daerah itu akan lebih tampak dan lebih nyata. Itulah tujuan kita. Mudah-

mudahan itulah apa yang kita sampaikan, kemudian juga kita akan perkuat terus sekretariat

jenderal baik yang di pusat maupun yang di daerah. Kita komunikasi yang lebih intensif.

Mudah-mudahan ini dua pedoman ini menurut saya akan juga cukup merubah dalam pola

kerja kita ke depan.

Yang penting pada sore ini bisakah kita menyepakati, bisakah kita menyetujui dua

pedoman kegiatan DPD RI di daerah dengan segala catatan tadi yang telah disampaikan.

Kemudian nanti yang kedua, apakah kita dapat menyetujui pedoman pelaksanaan

pengawasan daripada DPD RI, Bapak-Ibu sekalian. Setuju? Baik.

Terima kasih.

Tepuk tangan buat kita semua.

Selanjutnya, kami ingin menginformasikan bahwasa masalah pelaksanaan tugas

Pansus Dana Bagi Hasil pada tanggal 20 Juni 2012, pimpinan DPD menerima surat dari

Ketua Pansus DBH perihal perpanjangan masa kerja Pansus DBH tersebut. Berdasarkan

keputusan DPD Nomor 42-DPD RI/IV/2010-2011, masa kerja Pansus itu akan berakhir pada

tanggal 17 Juli 2012. Mengingat masih banyak agenda kegiatan Pansus DBH yang belum

terlaksana dikarenakan anggota Pansus DBH juga merangkap sebagai anggota komite dan

juga anggota alat kelengkapan lainnya, sehingga pelaksanaan rapat-rapat pansus kurang

optimal. Oleh karena itu pada rapat Panmus tadi telah disepakati untuk diperpanjang masa

kerja Pansus DBH itu sampai dengan bulan Oktober 2012. Ini sudah diinformasi.

Hal lain yang perlu kami sampaikan terkait dengan hasil rapat Panmus adalah penting

untuk DPD RI menyatakan sikap dan arah kelembagaan dalam ketatanegaraan Republik

Indonesia. Oleh karena itu rapat Panmus telah menyepakati positioning DPD RI sebagaimana

yang dijelaskan oleh salah satu anggota Panmus, yaitu Pak Ferry Tinggogoy, bagaimana

disesuaikan dengan Pasal 22 D Tahun ‘45. Dan kemudian tadi kesepakatan Panmus untuk

didalami oleh Timja Panmus. Biar lebih dalami supaya lebih tampak baiknya arah dan

kebijakan supaya DPD itu betul-betul sebagaimana harapan kita dan nanti kami akan

laporkan kepada sidang-sidang berikutnya.

Selanjutnya, kami ingin menanyakan ada dua lagi yang ingin menyampaikan atau

mungkin apakah selesai. Pertama, PURT ada yang disampaikan pada kesempatan ini atau

diserahkan saja? Baik, Kelompok DPD apakah ada yang disampaikan atau hanya diserahkan?

Baik. Untuk itu kami minta ke PURT untuk menyerahkan kepada kami. Ya serahkan saja ke

PURT nanti detailnya. Silakan.

KETOK 2X

Page 40: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

39

54. PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (WAKIL KETUA

PURT)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

Salam sejahtera buat semua.

Om Swastyastu.

Laporan dari PURT secara resmi telah kami serahkan kepada pimpinan rapat, yang

kami hormati Bapak Ketua dan Ibu Wakil Ketua DPD RI. Namun kesempatan ini kami

gunakan, pertama ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan bagi

teman-teman anggota yang akan melaksanakan. Kedua, kami, saya mewakili teman-teman

dari pimpinan mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya andaikata dalam satu tahun

kepemimpinan kami di PURT ada hal-hal yang kurang berkenan, khusus kepada anggota

PURT, juga kepada seluruh anggota DPD RI yang kami sayangi. Saya kira itu saja dari kami.

Selamat reses. Selamat kunjungan kerja ke daerah, mulai besok barangkali insya

Allah. Mudah-mudahan kita ketemu dalam waktu satu bulan mendatang, insya Allah.

Bilahitaufiq walhidayah Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

55. PEMIMPIN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Terima kasih kepada pimpinan PURT.

Yang terakhir, apakah ada yang diserahkan atau, oh Kelompok. Baik, kami

persilakan.

56. PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (WAKIL KETUA

KELOMPOK DPD DI MPR)

Pimpinan dan anggota DPD yang terhormat. Kami juga hanya akan nanti

menyerahkan laporan. Kami hanya mau sampaikan bahwa atas dukungan Bapak-Ibu sekalian

Kelompok DPD di MPR terus berjuang. Lobi-lobi politik, komunikasi-komunikasi politik

terus dimantapkan. Dan moga-moga atas perkenanan Tuhan Yang Maha Kuasa dan

dukungan kita semua, bila memungkinkan usulan perubahan amandemen UUD 1945

gagasannya dapat ditindaklanjuti meskipun masih banyak hal yang harus kita perjuangkan.

Kami sebenarnya sudah menyiapkan laporan lengkap dengan foto-fotonya tapi waktu

ini tidak memungkinkan. Jadi kami hanya akan menyerahkannya. Dan atas nama pimpinan

Kelompok DPD di MPR, kami sampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak, Bapak-

Ibu anggota DPD RI, pimpinan DPD RI, Ibu Sekjen, Bapak Wakil Sekjen dan semua

jajarannya atas usaha dan perjuangan kita bersama untuk meningkatkan atau

mengoptimalkan fungsi dan peran kewenangan DPD RI melalui upaya amandemen Undang-

Undang Dasar 1945.

Pada kesempatan ini juga kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya

atas segala kekurangan, ketidakmampuan, dan mungkin ada hal-hal yang tidak berkenan

yang kami lakukan sepanjang satu tahun masa sidang kita ini. Dan atas nama Kelompok

DPD di MPR, kami juga menyampaikan selamat menyambut bulan suci ramadhan, selamat

menunaikan ibadah puasa, Tuhan memberkati, mohon maaf lahir dan batin.

Terima kasih.

Page 41: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

40

57. PEMIMPIN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik. Terima kasih kepada pimpinan Kelompk DPD yang telah menyampaikan

laporannya secara tertulis. Dan barangkali juga nanti melalui meja sidang ini, melalui

sekretariat Kelompok untuk bisa dibagikan, untuk bisa mengetahui progress yang terakhir.

Silakan, Pak Alirman.

58. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (SUMBAR)

Ya, hanya informasi saja pimpinan.

Alhamdulillah, B-11 dari Sumatera Barat, Pak Riza Falepi insya Allah jadi walikota,

informasi.

59. PEMIMPIN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik ya, jadi salah satu anggota kita, Pak Riza Falevi hari ini, tadi ya pemilihan

Walikota Payakumbuh, salah satu kotamadya yang besar di Sumatera Barat. Ini quick count

baru ya. Jadi sementara kita sejenak, kadang-kadang quick count ini belum tentu juga, kita

tunggu saja hasil yang final. Terima kasih Pak Alirman.

Baik, Bapak-Ibu sekalian, hadirin yang kami muliakan.

Sebelum kami menutup sidang paripurna ke-16, kami ingin menyampaikan beberapa

informasi yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Pertama, mulai bulan Juli 2012,

tepatnya pada tanggal 30 Juni yang lalu, telah diputuskan oleh PURT untuk kita

mengimplementasikan organisasi kantor sekretariat DPD RI di ibukota provinsi. Seperti tadi

yang harapan Pak Fatwa dan juga apa yang telah saya jelaskan. Pelaksanaannya secara teknis

dilakukan secara bertahap dan akan kita selesaikan sampai organisasi sekretariat daerah itu

betul-betul dapat bekerja baik dan dapat mendukung tugas-tugas anggota terutama saat

berada di daerah. Jadi dari segi protokolnya, administrasinya, sidangnya, dan segala

macamnya, semuanya. Para pejabat penanggungjawab kantor sekretariat atau kepala kantor

telah ditetapkan oleh sekretariat jenderal dan mereka mulai bekerja hari ini tanggal 12 Juli

2012 di daerah sesuai dengan tahapan pengembangan di masing-masing daerah. Jadi mudah-

mudahan dengan kita memulai ini tentu akan bisa lebih baik lagi.

Kemudian pada rapat Panmus tadi, telah disepakati jadwal persidangan DPD RI Masa

Sidang I Tahun Sidang 2012-2013 yang akan dimulai dengan pelaksanaan sidang paripurna

ke-1 pada tanggal 16 Agustus Masa Sidang I dengan agenda pembukaan Masa Sidang I dan

berakhir pada tanggal 24 Oktober. Jadi kita masuk nanti pada Selasa, 14 Agustus, persiapan

sidang hari Selasa. Kemudian, Rabu kita ada sidang paripurna DPD. Kamis, 16 Agustus itu

Sidang Bersama DPR-DPD yang kali ini tuan rumahnya adalah DPR, untuk mendengarkan

pidato kenegaraan. Kemudian, siangnya, eh 16.30, dimana sidang paripurna DPR yang

dihadiri oleh anggota DPD, yaitu laporan pidato Presiden tentang pengantar nota keuangan

RAPBN dan penyampaiannya. Kemudian sidang paripurna kita sampai sore dan dilanjutkan

nanti dengan buka puasa bersama. Dan selanjutnya Jumat sampai dengan peringatan

proklamasi yang nanti kita akan hadiri. Dan Masa Sidang I itu akan berakhir pada 24 Oktober

2012.

Demikianlah Bapak-Ibu sekalian beberapa hal yang kami sampaikan. Tentu sekali

lagi atas nama pimpinan, anggota DPD RI, sekretariat jenderal dan jajarannya, kami ingin

mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi kita yang menjalankan ibadahnya.

Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Dan kepada seluruh kita

yang akan kembali ke daerah masing-masing, tetap bertugas, karena sebagai anggota dewan

tidak ada hari liburnya. Pokoknya setiap hari adalah hari bekerja. Mudah-mudahan tentu

Page 42: RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DEWAN ... - dpd.go.id · Yang kedua, kami juga dari meja pimpinan ini atas nama kita semua, dimana dalam ... kemudian tamu-tamu dari pemda, DPRD, tokoh

RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-16 DPD RI, KAMIS 12-07-2012

41

aspirasi dan tugas konstitusional kita, tugas sejarah kita sebagai anggota dewan bisa kita

laksanakan dengan baik. Dan sekali lagi kami juga dari pimpinan, saya mewakili dari

pimpinan mengucapkan juga mohon maaf dalam masa sidang ini kalau ada hal yang tidak

berkenan. Semoga hubungan kita, pekerjaan kita yang telah diamanahkan ini bisa kita

laksanakan dengan baik.

Akhirnya, dengan mengucapkan alhamdulillahirobbil‘alamin, Sidang Paripurna ke-

16 ini kami tutup. Dengan mengucapkan, wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum

warahmatullahi wabarakatuh.

Om Shanty Shanty Shanty Om.

Terima kasih.

KETOK 3X

SIDANG DITUTUP PUKUL 17.30 WIB