Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

65
Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke- Jenis Rapat Sifat Rapat Hari, tanggal Waktu Tempat Acara ..';, .§@! "'" ,. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI 2015-2016 II 14 Rapat Paripurna OPR RI Terbuka Kamis, 17 Oesember 2015 Puku110 .00 WIB s.d . selesai Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II Lt .3 Jln. Jend. Gatot Subroto - Jakarta 1. Laporan Komisi VIII OPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap hasil pembahasan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota unsur pengarah penanggulangan bencana dari masyarakat professional; 2. Pembicaraan Tingkat II /Pengambilan Keputusan terhadap RUU Tentang : a. Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Repbulik Polandia tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between the Government of the Repbulic of Indonesia and the Government of the Republic of Poland Concerning Cooperation in the Field of Defence); b. Pengesahan Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama Antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait (Memorandum of understanding Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Socialis Republic of Vietnam on Strengthening of Cooperation Between Defence Official and its Related Activities);

Transcript of Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

Page 1: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

Tahun Sidang

Masa Persidangan

Rapat ke-

Jenis Rapat

Sifat Rapat

Hari, tanggal

Waktu

Tempat

Acara

'·~"'-l-' .. ';, -~ \ .§@! • ~"" "'" ~.~.,.Ei "Z~, "I ~ -A~l ,. ,.~':P' 'Z..~,-.'..,."""'.r.:t ~

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI

2015-2016

II

14

Rapat Paripurna OPR RI

Terbuka

Kamis, 17 Oesember 2015

Puku110.00 WIB s.d . selesai

Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II Lt.3 Jln . Jend. Gatot Subroto - Jakarta

1. Laporan Komisi VIII OPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap hasil pembahasan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota unsur pengarah penanggulangan bencana dari masyarakat professional;

2. Pembicaraan Tingkat II /Pengambilan Keputusan terhadap RUU Tentang : a. Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Indonesia

dan Pemerintah Repbulik Polandia tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between the Government of the Repbulic of Indonesia and the Government of the Republic of Poland Concerning Cooperation in the Field of Defence);

b. Pengesahan Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama Antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait (Memorandum of understanding Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Socialis Republic of Vietnam on Strengthening of Cooperation Between Defence Official and its Related Activities);

Page 2: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Had i r

- 2 -

3. Pembicaraan Tingkat Il/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan.

4. Pendapat Fraksi-fraksi terhadap 2 Rancangan Undang­undang Usul Inisiatif Komisi X DPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan menjadi Rancangan Undang­undang DPR RI, yaitu : a. Rancangan Undang-undang tentang Kebudayaan, dan b. Rancangan Undang-undang tentang Sistim Perbukuan.

5. Laporan sementara Pansus Pelindo II DPR RI.

Dr. H. Agus Hermanto (Wakil Ketua DPR RI Bidang Inbang)

Didampingi: 1. Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, M.M.

(Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekku)

Dr. WINANTUNINGTYASTITI S., M.Si. (Sekretaris Jenderal DPR RI)

ANGGOTA DPR RI: 391 dari 555 orang Anggota dengan rincian:

FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN 76 dari 109 orang Anggota;

FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA 65 dari 91 orang Anggota;

FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 57 dari 73 orang Anggota;

FRAKSIPARTAIDEMOKRAT 45 dari 61 orang Anggota;

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL 33 dari 48 orang Anggota;

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 33 dari 47 orang Anggota;

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 25 dari 40 orang Anggota;

FRAKSIPARTAIPERSATUANPEMBANGUNAN 21 dari 39 orang Anggota;

Page 3: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 3 -

FRAKSI PARTAI NASDEM 27 dari 36 orang Anggota;

FRAKSIPARTAIHATINURANIRAKYAT 9 dari 16 orang Anggota ;

SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI:

1) Dra. Damayanti, M.Si (Deputi Persidangan)

2) Drs. Helmizar (Kepala Biro Persidangan I)

3) Y.O.1. Tahapari, S.H. (Kepala Biro Kesekretariatan Pimpinan)

4) M. Dimyati Sudja, S.Sos., M.Si. (Kepala Biro Persidangan II)

5) Dra. Mitra Anindyarina (Kepala Bagian Persidangan Paripurna)

Page 4: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 4 -

DAFTAR HADIR ANGGOTA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA TANGGAL 17 DESEMBER 2015

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN

NO NAMA NOMOR URUT ANGGOTA

1. Ir. TAGORE ABU BAKAR

124 (Aceh /I)

2. dr. SOFY AN TAN

126 (Sumut I)

3. TRIMEDYA PANJAITAN , S.H. , M.H.

127 (Sumut /I)

4. Dr. JUNIMART GIRSANG, S.H. , M.B.A. , M.H.

128 (Sumut 11/)

5. ALEX INDRA LUKMAN

129 (Sumbar I)

6. AGUS SUSANTO

130 (Sumbar /I)

7. MARSIAMAN SARAGIH

132 (Riau II)

8. IHSAN YUNUS, M.E.Con ., Std .

133 (Jambi)

9 Ir. NAZARUDIN KIEMAS

134 (Sumsell)

10. H. R. ERWIN MOESLIMIN SINGAJURU, S.H., M.H.

135 (Sumselll)

11 . Hj . ELVA HARTATI, S.I.P., M.M.

137 (Bengkulu)

12. Ir. ISMAYATUN

138 (Lampung I)

13. H. KRH. HENRY YOSODININGRAT, S.H.

140 (Lampung /I)

14. ITET TRIDJAJATI SUMARIJANTO, M.B.A.

141 (Lampung /I)

15. Ir. RUDIANTO T JEN

142 (Bangka Belitung)

16. OWl RIA LATlFA, S.H. , M.Sc.

143 (Kepri)

17. Ora. SARWO BUOI WIRYANTI SUKAMDANI

144 (OKI Jakarta I)

18. Ir. ERIKO SOTAROUGA, B.P.S.

145 (OKI Jakarta II)

19. MASINTON PASARIBU, S.H.

146 (DKI Jakarta II)

Page 5: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 5 -

NO NOMOR NAMA ANGGOTA URUT

20. Drs. EFFENDI MS SIMBOLON, M.I.Pol. 147 (OKI Jakarta 11/)

21 . CHARLES HONORIS 149 (OKI Jakarta III)

22. Ir. KETUT SUSTIAWAN 150 (Jabar I)

23. JUNICO BP SIAHAAN, S.E. 151 (Jabar I)

24. DIAH PIT ALOKA, S.Sos. 154 (Jabar III)

25. dr. RIBKA T JIPTANING P.

155 (Jabar IV)

26. ADIAN YUNUS YUSAK NAPITUPULU 156 (Jabar V)

27. H. INDRA P. SIMATUPANG, S.E., M.B.A. 157 (Jabar V)

28. SUKUR H NABABAN, S.T. 158 (Jabar VI)

29. RISKA MARISKA, S.H. 159 JJabar VI)

30. RIEKE DIAH PIT ALOKA 160

jJabar VII)

31 . DANIEL LUMBAN TOBING 161 (Jabar VII)

32. ONO SURONO, S.T. 163 (Jabar VIII)

33. MARUARAR SIRAIT 164 (Jabar IX)

34. Dr. TB. HASAN UDDIN, M.M. 165 (Jabar IX)

35. PUTI GUNTUR SOEKARNO 166 (Jabar X)

36. JULIARI P. BATUBARA 168 (Jateng I)

37 H. IMAM SUROSO, S.Sos., S.H., M.M. 172

· (Jateng III)

38. Ir. BAMBANG WURYANTO, M.B.A. 173 (Jateng IV)

39 ARIA BIMA 176

· (Jatenq V) RAHMAD HANDOYO, S.PI., M.M. 177 40

· jJateng V)

Page 6: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

~ 6 ~

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

41. NUSYIRWAN SOEDJONO, S.T.

178 (Jateng V)

42. Ir. SUDJADI

179 ! (Jateng VI)

43. Drs. UTUT ADiANTO

180 (Jatenq VII)

44. ADISATRYA SURYO SULISTO

181 (Jateng VIII)

45. BUDIMAN SUDJATMIKO, M.Sc., M.Phil.

182 (Jateng VIII)

46. Ir. MUHAMMAD PRAKOSA

183 (Jateng IX)

47 . Prof. Dr. HENDRAWAN SUPRATIKNO

185 (Jateng X)

48 . Drs. H. MOHAMMAD IDHAM SAMAWI

186 (DI Y)

49. M. GURUH IRIANTO SUKARNO PUTRA, S.A.P., M.M., M.Si.

188 (Ja tim I)

50. Prof. Dr. H. HAMKA HAQ, M.A.

191 (Jatim II)

51 . ARIF WIBOWO

193 (Jatim IV)

52. Drs. AHMAD BASARAH , M.H.

194 (Jatim V)

53. Ir. ANDREAS EDDY SUSETYO, M.M.

195 (Jatim V)

54. Ir. BUDI YUWONO, Dipl. , S.E.

198 (Jatim VI)

55. Drs. SIRMADJI , M.Pd.

199 (Jatim VII)

56. ABIDIN FIKRI, S.H. 202 (Jatim IX)

57. M. H. SAID ABDULLAH 204 (Jatim XI)

58. MOCHAMMAD HASBI ASYIDIKI JAYABAYA

205 (Banten I)

59. ICHSAN SOELISTIO

206 (Banten II)

60. Dr. Ir. WAYAN KOSTER, M.M.

210 (Bali)

61 . I GUSTI AGUNG RAI WIJAYA, S.E., M.M.

211 (Bali)

Page 7: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 7 -

NO NAMA NOMOR i

URUT ANGGOTA ·

62. NYOMAN DHAMANTRA

212 (Bali)

63. HONING SANNY

214 (NTT I)

64. HERMAN HERRY

215 (NTT II)

65. dr. KAROLIN MARGARET NATASA

216 (Kalbar)

66. LASARUS, S.Sos., M.Si.

217 (Kalbar)

67. Ir. G. MICHAEL JENO, M.M.

218 (Kalbar)

68. H. RAHMAT NASUTION HAMKA, S.H., M.H.

220 (Kalteng)

69. Drs. H. M. DARDIANSY AH 221 (Kaiselll)

70. AWANG FERDIAN HIDAYAT, M.M.

222 (Kaltim)

71. DJENRI AL TING KEINT JEM, S.H., M.H.

223 (Sulut)

72. VANDA SARUNDAJANG

224 (Sulut)

73. Ir. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO

225 (Sulteng)

74. Drs. SAMSU NIANG, M.Pd.

227 (Suiselll)

75. IRINE YUSIANA ROBA PUTRI, S.Sos., M.Comn & Media., S.T.

229 (Maluku Utara)

76. KOMARUDIN WATUBUN, S.H., M.H.

230 (Papua)

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 76 dari 109 orang Anggota

2. FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

1. BETTI SHADIQ PASADIGOE, S.E.Ak., M.M.

239 (Sumbar I)

2. TABRANI MAAMUN

241 (Riau I)

Page 8: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 8 -

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

3. Ir. H. M. lORIS LAENA

242 (Riau II)

4. 0001 REZA ALEX NOERDIN 244

(Sumsell)

5. Drs. H. KAHAR MUZAKIR

245 (Sumsell)

6. BOBBY ADHITYO RIZALDI, S.E.Ak., M.B.A. , C.F.E.

246 (Sumsel II)

7. DWIE AROEM HADIATIE

247 (Lampung I)

8. Dr. M. AZIS SY AMSUDDIN 248 (Lampung II) .

9. Ir. H. AZHAR ROMLI , M.Si.

249 (Bangka Belitung)

10. BAMBANG WIYOGO, S.E.

250 (OKI Jakarta I)

11 . Ir. FAYAKHUN ANDRIADI M.Kom.

251 (OKI Jakarta II)

12. TANTOWI YAHYA 252 (OKI Jakarta III)

13. Ora. POPONG OT JE DJUNDJUNAN

253 (Jabar I)

14. AGUS GUMIWANG KARTASASMITA 254 (Jabar II)

15. Ir. H. LILI ASDJUDIREDJA, S.E., Ph.D. 255 (Jabar II)

16. Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.

256 (Jabar III)

17. EKA SASTRA 257 (Jabar III)

18. Ir. H. AIRLANGGA HARTARTO, M.M.T., M.B.A. 259 (Jabar V)

19. Ora. WENNY HARYANTO, S.H. 261 (Jabar VI)

20. DAVE AKBARSHAH FIKARNO LAKSONO, M.E.

264 (Jabar VIII)

21. VENNY DEVIANTI , S.Sos.

266 (Jabar IX)

22 AGUN GUNANJAR SUDARSA, M.Si. 267 (Jabar X)

23. H. FERDIANSYAH, S.E., M.M.

268 (Jabar XI)

Page 9: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 9 -

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

24. H. AHMAD ZACKY SIRADJ

269 (Jabar XI)

25. Dr. H. NOOR ACHMAD, M.A.

271 (Jateng II)

26. BOWO SIDIK PANGARSO, S.E.

272 (Jateng II)

27. FIRMAN SOEBAGYO, S.E., M.H.

273 (Jateng I II)

28. Hj . ENDANG MARIA ASTUTI, S.Ag., S.H.

274 (Jateng IV)

29. ENDANG SRIKARTI HAN DAYAN I, S.H., M.Hum.

275 (Jateng V)

30. Ir. BAM BANG SUTRISNO

276 (Jateng VI) (Belum Dilantik)

31. BAMBANG SOESATYO, S.E., M.B.A.

277 (Jateng VII)

32. H. DITO GANINDUTO, M.B.A.

278 (Jateng VIII)

33. AGUNG WIDY ANTORO, S.H., M.Si.

279 (Jateng IX)

34. H. BUDI SUPRIYANTO, S.H., M.H.

280 (Jateng X)

35. Ir. H. ADIES KADIR, S.H. , M.Hum.

282 (Jatim I)

36. H. MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E.

283 (Jatim II)

37. H. MUHAMAD NUR PURNAMASIDI

285 (Jatim IV)

38. Ir. H. M. RIDWAN HISJAM

286 (Jatim V)

39. M. SARMUJI S.E. , M.Si.

287 (Jatim VI)

40. Dr. H. GA TOT SUDJITO, M.Si.

288 (Jatim VII)

41. H. MOHAMMAD SURYO ALAM, Ak., M.B.A.

289 (Jatim VIII)

42. Ir. H. S. W. YUDHA, M.Sc.

290 (Jatim IX)

43. ENI MAULANI SARAGIH

291 (Jatim X)

44. H. ZAINUDIN AMALI

292 (Jatim XI)

Page 10: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 10 -

NO NAMA NOMOR I

URUT ANGGOTA !

45. H. ANDIKA HAZRUMY, S.Sos.

293 (Banten I)

46. YAYAT YULMARYATMO BIARO

294 (Banteng II)

47. H. ANDI ACHMAD DARA, S.E.

295 (Banten III)

48. GDE SUMARJAYA LlNGGIH, S.E.

296 (Bali)

49. A. A. BAGUS ADHI MAHENDRA PUTRA

297 (Bali)

50. H. MUHAMMAD LUTFI, S.E.

298 (NTB)

51. MELCHIAS MARKUS MEKENG

299 (N TT I)

52 . Drs. SETYA NOVANTO, Ak.

300 (NTT II )

53. dr. CHARLES JONES MESANG

301 (NTT II)

54. Ir. H. ZULFADHLI, M.M.

302 (Kalbar)

55. Ir. H. AHMADI NOOR SUPIT

304 (Kalsel l)

56. H. HASNURYADI SULAIMAN

306 (Kaiselll)

57. H. MAHYUDIN , S.T., M.M.

307 (Kaltim)

58. ADITYA ANUGRAH MOHA, S.Ked.

309 (Sulut)

59. H. ANDI RIO lORIS PADJALANGI, S.H., M.Kn.

313 (Sulsel II)

60. drg. Hj. ANDI FAUZIAH PUJIWATIE HATTA, S.K.G.

315 (Sulsel II I)

61. Ir. RIDWAN BAE

316 (Sultra)

62. Dr. Ir. FADEL MUHAMMAD

317 (Gorontalo)

63. Drs. H. ROEM KONO

318 (Gorontalo)

64. EDISON BETAUBUN, S.H., M.H.

320 (Maluku)

Page 11: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 11 -

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

65 Dr. SAIFUL BAHRI RURAY, S.H., M.Si. . (Maluku Utara)

321

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Golongan Karya 65 dari 91 orang Anggota

3. FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAY A

NO NOMOR NAMA

ANGGOTA URUT

1. FADHLULLAH

324 (Aceh I)

2. KHAIDIR

325 (Aceh II)

3. H. R. MUHAMMAD SYAFI'I, S.H., M.Hum.

326 (Sumut I) H. GUS IRAWAN PASARIBU, S.E.Ak., M.M.

327 4. (Sumut II) SUASANA DACHI, S.H.

328 5. (Sumut II)

6. MARTIN HUTABARAT, S.H.

329 (Sumut III)

7. ADE REZKI PRATAMA, S.E.

331 (Sumbar II)

8. RITA ZAHARA, S.H.

332 (Riau I)

9. H. NURZAHEDI, S.E.

333 (Riau II)

10. Ir. SRI MELlYANA

336 (Sumsel II)

11. SUSI MARLENY BACHSIN, S.E., M.M.

337 (Bengkulu)

12. H. AHMAD MUZANI

338 (Lampung I)

13. Ir. DWITA RIA

339 (Lampung II)

14. ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.I.P.

340 (OKI Jakarta I)

15. H. BIEM TRIANI BENJAMIN, B.Sc., M.M.

341 (OKI Jakarta II)

16. ARYO P.S. DJOJOHADIKUSUMO

342 (OKI Jakarta III)

Page 12: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 12 -

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

17. Dr. Ir. H. D. SODIK MUDJAHID, M.Sc.

343 (Jabar I)

18. RACHEL MARYAM SAYIDINA

344 (Jaba r II)

19. HERI GUNAWAN

346 (Jabar IV)

20. FADLI ZON, S.S., M.Sc.

347 (Jabar V)

21. Ir. H. NUROJI

348 (Jabar VI)

22. drg. PUTIH SARI 349 (Jabar VII)

23. Dr. Ir. H. KARDAYA WARNIKA, D.E.A.

350 (Jabar VIII)

24. H. 00 SUTISNA, S.H.

351 (Ja bar IX)

25. ABDUL WACHID

354 (Jateng II)

26. RAHAYU SARASWATI DJOJOHADIKUSUMO

356 (Jateng IV)

27. Ir. KRT. H. DARORI WONODIPURO, M.M.

359 (Jateng VII)

28. Hj . NOVITA WIJAYANTI , S.E., M.M.

360 (Ja teng VIII)

29. MOHAMAD HEKAL, M.B.A.

361 (Ja teng IX)

30. RAMSON SIAGIAN

362 (Jateng X)

31. ANDIKA PANDU PURAGABAYA, S.Psi. , M.Si. , M.Sc.

363 (DI Y)

32 . Ir. BAM BANG HARYOSOEKARTONO

364 (Jatim I)

33 . Ir. H. SOEPRIYATNO

365 (Ja tim /I)

34. Ir. SUMAIL ABDULLAH

366 (Ja tim 11/)

35. BAM BANG HARYADI , S.E.

367 (Jatim IV)

36. MORENO SUPRAPTO

368 (Jatim V)

37 . Ir. ENDRO HERMONO, M.B.A.

369 (Jatim VI)

Page 13: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 13 -

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

38. Drs. SUPRIYANTO

370 (Jatim VII)

39. Dr. H. SAREH WIYONO M. S.H. , M.H.

371 (Jatim VIII)

40. WIHADI WIYANTO, S.H.

372 (Ja tim IX)

41. KHILMI

373 (Jatim X)

42. H. ANDA, S.E., M.M .

375 (Banten I)

43. H. DESMOND JUNAIDI MAHESA, S.H., M.H.

376 (Banten II)

44. Ir. SUFMI DASCO AHMAD

377 (Banten III)

45. IDA BAGUS PUTU SUKARTA, S.E., M.Si.

378 (Bali)

46. H. WILLGO ZAINAR, S.E., M.B.A.

379 (NTB)

47. PIUS LUSTRILANANG, S.i .P., M.Si.

380 (NTT I)

48. H. IWAN KURNIAWAN, S.H.

383 (Ka /teng)

49. Drs . H. SJACHRAN I MATAJA, M.M., M.B.A.

385 (Ka lsel II)

50. LUTHER KOMBONG

386 (Ka /tim)

51. Drs. WENNY WAROUW

387 (Sulut)

52. SUPRATMAN , S.H., M.H.

388 (Sulteng)

53 . Drs. H. ANDI NAWIR, M.P.

391 (Sumsellll)

54. HAERUL SALEH , S.H.

392 (Sultra)

55 . Ora. Hj . RUSKATI ALI BAAL

394 (Sulbar)

56. AMRULLAH AMRI TUASIKAL, S.E.

395 (Maluku)

57 . ROBERTH ROUW

396 (Papua)

Jumlah kehadi ran dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Ra ya 57 dari 73 orang Anggota

Page 14: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 14 -

4. FRAKSIPARTAIDEMOKRAT

NO NAMA NOMOR URUT ANGGOTA

1. H.TEUKU RIEFKY HARSYA, B.Se., M.T. 397 (Aceh I)

2. MUSLIM, S.H., M.M. 398 (Aceh II)

3. RUHUT SITOMPUL, S.H.

399 (Sumut I)

4. ROOSL YNDA MARPAUNG 400 (Sumut II)

5. H. RUDI HARTONO BANGUN, S.E., M.A.P. 401 (Sumut III)

6. H. DARIZAL BASIR 402 (Sumbar I) Ir. H. MUL YADI

• 7. (Sumbarll)

403

8. MUHAMMAD NASIR 405 (Riau II)

9. Drs. H. ZULFIKAR ACHMAD 406 (Jambi)

10. H. SYOFWATILLAH MOHZAIB, S.Sos. 407 (Sumsell)

11 . WAHYU SANJAYA, S.E.

408 (Sumselll)

12. H. ZULKIFLI ANWAR

409 (Lampung I)

13. Ir. H. MARWAN CIK ASAN, M.M.

410 (Lampung II)

14. EKO WIJAYA

411 (Bangka Beldung)

15. OWl ASTUTI WULANDARI

412 (OKI Jakarta I)

16. Hj. MELANIE LEIMENA SUHARLI

413 (OKI Jakarta II)

17. H. AGUNG BUDI SANTOSO, S.H., M.M.

414 (Jabar I)

18. DEDE YUSUF MACAN EFFENDI, S.T., M.Si.

415 (Jabar II)

19. Dr. SJARIFUDDIN HASAN, S.E., M.M., M.B.A.

416 (Jabar III)

20. Ir. H. HARI KARTANA, M.M., Ph.D. , D.Se.

418 (Jabar VII)

Page 15: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 15 -

NO NAMA NOMOR URUT ANGGOTA

21. LINDA MEGAWATI, S.E. , M.Si.

420 (Jabar IX)

22. H. AMIN SANTONO, S.Sos.

421 (Jabar X)

23. SITI MUFATTAHAH, Psi.

422 (Jabar XI)

24. Dr. AGUS HERMANTO 423 (Jateng I)

25 . RINTO SUBEKTI , S.E. , M.M.

425 (Jateng IV)

26 . AM BAR T JAHJONO

427 (DIY)

27. Ir. H. AZAM AZMAN NATAWIJANA

430 (Jatim III)

28. Drs. AYUB KHAN

431 (Jatim IV)

29. Dr. Hj. NURHAYATI ALI ASSEGAF, M.Si.

432 (Jatim V)

30. VENNA MELINDA, S.E.

433 (Jatim VI)

31. EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc.

434 (Jatim VII)

32 . SARTONO HUTOMO

435 (Jatim VII)

33. DIDIK MUKRIANTO, S.H.

437 (Jatim IX)

34. H. MAT NASIR, S.Sos .

438 (Jatim XI)

35. I PUTU SUDIARTANA

442 (Bali)

36. H. M. SYAMSUL LUTHFI

443 (NTB)

37. Dr. BEN NY K. HARMAN, S.H.

444 (NTT I)

38. ERMA SURYANI RANIK, S.H.

446 (Kalbar)

39. Hj. ADJI FARIDA PADMO ARDANA

447 (Kaltim)

40 . EVERT ERENST MANGINDAAN, S.I.P.

448 (Sulut)

41 . dr. VERNA GLADIES M.INKIRIWANG

449 (Sulteng)

Page 16: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 16 -

NO NAMA NOMOR URUT ANGGOTA

42. Hj. ALlYAH MUSTIKA ILHAM, S.E.

450 (Sulsell)

43. Ir. H. MUHAMMAD NASYIT UMAR, S.P.

451 (Sulsel Ii)

44. MAYJEN TNI (PURN) SALIM MENGGA

454 (Sulbar)

45. WILLEM WANDIK, S.S05.

456 (Papua)

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Demokrat 45 dari 61 orang Anggota

5. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL

NO NAMA

NOMOR URUT ANGGOTA

1. H. MUSLIM AYUB, S.H., M.M.

458 (Aceh I)

2. MULFACHRI HARAHAP, S.H.

459 (Sumut I)

3. Dr. SALEH PARTAONAN DAULAY, M.Ag., M.Hum., M.A.

460 (Sumut II)

4. H. NASRIL BAHAR, S.E.

461 (Sumut Ill)

5. H. MHO ASLI CHAIDIR, S.H.

462 (Sumbar I)

6. H. JON ERIZAL, S.E., M.B.A.

463 (Riau I)

7. H. A. BAKRI HM, S.E.

464 (Jamb!)

8. Ir. H. ACHMAD HAFISZ TOHIR

465 (Sumsell)

9. ZULKIFLI HASAN , S.E., M.M.

468 (Lampung /)

10. H. ASMAN ABNUR, S.E., M.Si.

470 (Kepn)

11. AHMAD NAJIB QUDRATULLAH, S.E.

471 (Jabar II)

12. PRIMUS YUSTISIO, S.E.

473 (Jabar V)

13. DAENG MUHAMMAD, S.E. , M.Si.

475 (Jabar VII)

Page 17: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 17 -

NOMOR NO NAMA ANGGOTA ! URUT

HAERUDIN, S.Ag., M.H. 477 14. (Jabar XI) YAYUK BASUKI 478 15. (Jateng I) Hj. LAlLA ISTIANA OS, S.E. 479 16. (Jateng IV) MOHAMMAD HATTA 480 17. (Jatenq V) Ir. H. T JATUR SAPTO EDY, M.T. 481 18. (Jateng VI) Dr. Ir. H. TAUFIK KURNIAWAN, M.M. 482 19. (Jateng VII) AMMY AMALIA FATMA SURYA, S.H., M.Kn. 483 20. (Jateng VIII) Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si. 484 21. (Jateng IX) H. A. HANAFI RAIS, S.I.P., M.P.P.

486 22. (DIY) H. SUNGKONO 487 23. (Jatim I)

24. ANANG HERMANSYAH

488 (Jatim IV)

25. H. TOTOK DARY ANTO, S.E. 489 (Jatim V)

26. Ir. A. RISKI SA DIG 490 (Jatim VI)

27. VIVA YOGA MAULADI, M.Si.

493 (Jatim X)

28. H. SYAHRULAN PUA SAWA

497 (NTT I)

29. H. SUKIMAN , S.Pd. , M.M.

498 (Kalbar)

30. HANG ALI SAPUTRA SYAH PAHAN, S.H. 499 (Kalteng)

31. Ora. YASTI SOEPREDJO MOKOAGOW

500 (Sulul)

32. AMRAN, S.E.

503 (Suisellll)

33. H. JAMALUDDIN JAFAR, S.H., M.H.

505 (Papua)

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Amanat Nasional 33 dari 48 orang Anggota

Page 18: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

· 18·

6. FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

i NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

1. MARWAN DASOPANG 38 (Sumut II)

2. BERTU MERLAS, S.T. 41 (Sumselll)

3. NURHAYATI 43 (Lampun9 II)

4. H. CUCUN AHMAD SYAMSURIJAL, S.Ag.

44 (Jabar II)

5. NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ, S.Fil.

45 (Jabar 1111

6. H. DEDI WAHIDI , S.Pd. 47 (Jabar VIII)

7. H.MAMANIMANULHAQ

48 (Jabar IX)

8. H. YANUAR PRIHATIN, M.Si. 49 (Jabar X)

9. H. ACEP ADANG RUHIAT

50 (Jabar XI)

10. Drs. FATHAN

52 (Jaten9 II)

11 . ARVIN HAKIM TOHA

53 (Jaten9 III)

12. H. ABDUL KADIR KARDING, S.Pi., M.Si.

55 (Jaten9 VI)

13. Drs. H. TAUFIQ R. ABDULLAH

56 (Jaten9 VII)

14. SITI MUKAROMAH, S.Ag.

57 (Jaten9YIII)

15. H. BAH RUDIN NASORI, S.Si., M.M.

58 (Jateng IX)

16. H. AGUS SULISTIYONO, S.T., M.T.

61 (DIY)

17. ARZETTY BILBINA, S.E.

62 (Jatim I)

18. H. SYAIKHUL ISLAM ALI, Le., M.Sos.

63 (Jatim I)

19. ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si.

64 (Jatim II)

20. Hj. NIHAYATUL WAFIROH, M.A.

65 (Jatim III)

Page 19: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 19-

NO NAMA NOMOR I

URUT ANGGOTA !

21 . Ir. M. NASIM KHAN

66 (Jatim /II)

22. HADI ZAINAL ABIDIN , S.Pd., M.M.

68 (Jatim IV)

23. Dra. Hi. LATHIFAH SHOHIB

69 (Jatim V)

24. Hi. ANNA MU'AWANAH, S.E. , M.H.

74 (Jatim IX)

25. H. JAZILUL FAWAID, S.Q., M.A.

75 (Jatim X)

26. Dr. KH. KHOLILURRAHMAN, S.H., M.Si.

76 (Jatim XI)

27. Dra . Hi. SITI MASRIFAH, M.A.

77 (Banten /II)

28. Ir. H. A. HELMY FAISHAL ZAINI

78 (NTB)

29. DANIEL JOHAN

79 (Kalbar)

30. Dr. H. ZAINUL ARIFIN NOOR, S.E. , M.M.

80 (Kalsel I)

31. ABDUL LATIEF HANAFIAH, M.SC.

81 (Kalsel /I)

32. Hj . ROHANI VANATH

82 (Maluku)

33. PEGGI PATRISIA PATTIPI

83 (Papua) .

------------ .

Jumlah kehadiran dari Fraksi Pa rtai Kebangkitan Bangsa 33 dari 47 orang Anggota

7. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

1. H. MUHAMMAD NASIR DJAMIL, S.Ag.

84 (Aceh I)

2. TIFATUL SEMBIRING

85 (Sumut I)

3. H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A.

86 (Sumut /I)

4. ANSORY SIRE GAR, Le.

87 (Sumut /II)

5. Dr. HERMANTO, S.E. , M.M.

88 (Sumbar I)

Page 20: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 20 -

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

6. H. REFRIZAL

89 (Sumbar II)

7. Drs. H. CHAIRUL ANWAR, Apt.

90 (Riau I)

8. Drs. H. MOHD. IQBAL ROMZI

92 (Sumsel II)

9. Drs . AL MUZZAMMIL YUSUF, M.Si.

93 (Lampung I)

10. Ir. H. A JUNAIDI AUL Y, M.M.

94 (Lampung II)

11 . Drs. H. ADANG DARADJATUN 97 (OKI Jakarta II/)

12. Dr. H. ADANG SUDRAJAT, M.M. , A.V.

99 (Jabar II)

13. H. ECKY AWAL MUCHARAM, S.E.Ak.

100 (Jabar II/)

14. H. NURHASAN ZAIDI

106 (Jabar IX)

15. Dr. K.H. SURAHMAN HIDAYAT, M.A.

107 (Jabar X)

16. Dr. H. M. GAMARI SOETRISNO

109 (Jateng II/)

17. MUHAMMAD MANTRI AGOENG, S.H.

110 (Jateng IV)

18. H. ABDUL KHARIS ALMASYHARI, S.E., M.Si., Akt.

111 (Jateng V)

19. Drs. ABDUL FIKRI , M.M.

112 (Jateng IX)

20. H. ROFI MUNAWAR, Le.

115 (Jatim VII)

21. Dr. ZULKIEFLIMANSYAH, S.E., M.Se.

116 (Banten II)

22. H. JAZULI JUWAINI , Le., M.A.

117 (Banteng 11/)

23. H. FAHRI HAMZAH, S.E.

118 (NTB)

24. H. ABOE BAKAR AL-HABSYI, S.E.

119 (Ka/sel I)

25. TAMSIL LlNRUNG

121 (Su/sel I)

Jumlah kehadira n dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 25 dari 40 orang Anggota

Page 21: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 21 -

8. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

1. Drs. H. HASRUL AZWAR, M.M. 507 (Sumut I)

2. H. EPYARDI ASDA, M.Mar. 509 (Sumbar I)

3. H. ACHMAD FAUZAN HARUN, S.H., M.Kom.1. 512 (OKI Jakarta I)

4. Dra. Hj. OKKY ASOKAWATI, M.Si. 513 (OKI Jakarta II)

5. Dr. H. R. ACHMAD DIMYATI NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.Si. 514 (OKI Jakarta III)

6. Dr. Hj. RENI MARLINAWATI 516 (Jabar IV)

7. H. ACHMAD FA RIAL 517 (Jabar V)

B. Dra. Hj. WARDATUL ASRIAH 518 (Jabar VII)

9. H. DONY AHMAD MUNIR, S.T., M.M. 519 (Jabar IX)

10. Hj. NURHAYATI 521 (Jabar XI)

11. H. MUKHLlSIN 522 (Jateng II)

12. K.H. MUSLICH ZA. 524 (Jateng VI)

13. Ir. H. M. ROMAHURMUZIY, M.T. 525 (Jatenq VII)

14. ACHMAD MUSTAQIM, S.P., M.M. 526 (Jatenq VIII)

15. H. ARSUL SANI, S.H., M.Si. 528 (Jateng X)

16. FANNY SAFRIANSYAH, S.E. 532 (Jatim XI)

17. Dra. Hj. ERMALENA MHS.

536 (NTB)

1B. H. MUHAMMAD ADITY A MUFTI ARIFIN, S.H. 539

(Kaisel ll)

19. Hj. KASRIY AH

540 (Kaltim)

20. H. M. AMIR USKARA, M.Kes.

541 (Sulsel l)

Page 22: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 22 -

NO URUT

NAMA NOMOR

ANGGOTA

21. ~r. H. M. Z. AMIRUL TAMIM MS· Su!tra) , . I. 544 I

Jumlah kehad iran dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan 21 dari 39 orang Anggota

9. FRAKSIPARTAI NASDEM

NO NAMA NOM OR

URUT ANGGOTA

1. Prof. Dr. BACHTIAR AL Y, M.A.

1 (Aceh I)

2. ZULFAN LlNDAN

2 (A ceh /I)

3. PRANANDASURYAPALOH

3 (Sumut I)

4. SAHAT SILABAN

4 (Sumut /I)

5. H. M. ALI UMRI , S.H., M.Kn.

5 (Sumut /II)

6. IRMA SURYANI

7 (Sumsel/l)

7. dr. ANARULITA MUCHTAR

8 (8engkulu)

8. Drs. TAMANURI , M.M.

9 (Lampung /I)

9. Drs. H. NYAT KADIR

10 (KEPRI)

10. H. AHMAD SAHRONI, S.E.

11 (OK! Jakarta 11/) Drs. FADHOLI ,

11. (Jateng I) 13

12. DONNY IMAM PRIAM BODO, S.T., M.M.

15 (Jateng /II) i

13. Drs. K.H. CHOIRUL MUNA

16 (Jateng VI)

14. AMELIA ANGGRAINI

17 (Jateng V/I) .-

15. Drs. H. HASAN AMINUDIN, M.Si.

18 (Jatim /I)

16. Drs. T. T AUFIQULHADI , M.Si.

19 (Jatim IV) .

Page 23: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

· 23 .

NO NAMA NOMOR

URUT ANGGOTA

17. MOHAMMAD MAHARDHIKA SUPRAPTO

21 (Jatim VI)

18. H. SLAMET JUNAIDI

24 (Jatim X I)

19. Dr. H. KURTUBI, S.E., M.Sp., M.Sc.

26 (NTB)

20. H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE

29 (Kalbar)

21. H. HAMDHANI, S.I.P.

30 (Kalteng)

22. dr. ARI YUSNIT A

31 (Kaltim)

23. AHMAD H. M. ALI , S.E.

32 (Sulteng)

24. AKBAR F AISAL

33 (Sulsel II)

25. Drs. MUCHTAR LUTHFI MUTTY, M.Si.

34 (Sulsel II I)

26. Dr. ACHMAD HATARI, S.E., M.Si.

35 (Maluku Utara)

27. SULAEMAN L. HAMZAH

36 (Papua)

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Nasdem 27 dari 36 orang Anggota

10. FRAKSIPARTAIHATINURANIRAKYAT

NO NAMA NOMOR URUT ANGGOTA

1. Ir. NURDIN TAMPUBOLON

545 (Sumut I)

2. RUFINUS HOTMAULANA HUTAHURUK, S.H., M.M., M.H.

546 (Sumut II)

3. H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.

551 (Jabar II)

4. Capt. H. DJONI ROLINDRAWAN, S.E., M.Mar., M.B.A.

552 (Jabar III)

5. Dr. H. DOSSY ISKANDAR PRASETYO

554 (Jatim VIII)

6. Dr. H. M. FARID ALFAUZI

555 :

(Jatim XI)

7. LALU GEDE SYAMSUL MUJAHIDIN, S.E.

557 (NTB) -

Page 24: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 24 -

NO NAMA NOMOR URUT ANGGOTA

8. FERRY KASE, S.H.

558 (N TT II)

9. H. SARIFFUDDIN SUDDING, S.H., M.H.

559 (Sulteng)

Jumlah kehadiran dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat 9 dari 16 orang Anggota

Page 25: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 25 -

KETUA RAPAT (Dr. AGUS HERMANTO/WAKIL KETUA DPR RI BIDANG INBANG):

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Bapakllbu Anggota DPR RI; dan Hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan ka runia-Nya, karena kita semua hari ini dapat mengikuti Rapat Paripurna OPR RI dalam keadaan sehat wal'afial. Menurut catatan dari Sekretariat Jenderal OPR RI, telah hadir pad a permulaan Rapat Paripurna OPR RI hari ini telah ditandatang ani oleh 353 Anggota dari 557 Anggota OPR RI dan dihadiri oleh Anggota dari seluruh F raksi yang ada di OPR RI dengan rincian sebagai berikut:

1. Fraksi Pa rtai Oemokrasi Indonesia Perjuangan, hadir 53 dari 107 Anggota ; 2. Fraksi Partai Golongan Karya , hadir 45 dari 91 Anggota; 3. Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya , hadir 37 dari 73 Anggota ; 4. Fraksi Parta i Oemokrat, hadir 31 dari 60 Anggota ; 5. Fraksi Pa rtai Amanat Nasional , hadir 32 dari 48 Anggota; 6. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa , hadir 28 dari 47 Anggota ; 7. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera , hadir 18 dari 40 Anggota; 8. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, had ir 13 dari 39 Anggota ; 9. Fraksi Partai Nasdem , hadir 20 dari 36 Anggota ; 10. Fraksi Partai Hati Nuran i Rakyat, hadir 6 dari 16 Anggota .

Oengan demikian , kuorum telah tercapai. Oengan mengucap bismillahirrahmanirrahim , perkenankanlah kami selaku Pimpinan Dewan membuka Rapat Paripurna OPR RI yang ke-14 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2015-2016 Hari Kamis, tangga l 17 Oesember 2015 dan kami nyatakan terbuka untuk umum .

(RAPAT OIBUKA PUKUL 15.00 WIB)

Hadirin yang kami hormati ,

Marilah kita berdiri sejenak dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya .

(MENYANYIKAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA)

Hadirin dipersilakan duduk kembali.

sidang Dewan yang kami hormati,

Sesuai dengan Hasil Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus OPR RI antara Pimpinan OPR RI dan Pimpinan Fraksi-fraksi tanggal 16 Oesember 2015, Acara Rapat Paripu rna hari ini adalah

Page 26: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 26 -

1. Laporan Komisi VIII DPR RI. ...

F-P.HANURA (H . DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.):

Interupsi Pimpinan. Interupsi. Sebelah kiri Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik silakan , apa saya baca dulu nanti baru itu.

F-P.HANURA (H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.):

Sebentar Pak , Dadang Rusdiana , Dapil Jawa Barat II , Fraksi Hanura.

Pimpinan yang saya hormati; Sidang Paripurna yang berbahagia.

Sebagaimana termaksud dalam Pasal 87 ayat (3) Undang-undang MD3 yang menyatakan bahwa dalam hal salah seorang Pimpinan DPR RI berhenti dari jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) , Anggota Pimpinan lainnya menetapkan salah seorang diantara Pimp inan untuk melaksanakan tugas Pimpinan yang berhenti sampai dengan ditetapkan Pimpinan yang definitive. Pimpinan itu bersifat kolektif kolegial , paket yang bersifat tetap 5 tahun , paket Pak. Sehingga tentu kami ingin mempertanyakan ketika kemarin kita mendengar yang terhormat Bapak Setya Novanto sudah mengundurkan diri , tentu Pasal 87 ayat ini harus terpenuhi dulu sehingga persidangan ini abash untuk mengambil keputusan, karena ini kolektif kolegial , sampai nanti Pimpinan menyelenggarakan pemilihan paket baru Pimpinan sesuai dengan Ketentuan Undang-undang MD3.

Jadi kami mempertanyakan sebelum nanti kita jauh ke dalam pemilihan paket baru, saya ingin menanyakan apakah Pimpinan sudah menetapkan Pimpinan yang melaksanakan tugas sehubungan dengan pengunduran Pak Setya Novanto. Kalau sudah , kapan itu dilaksanakan? Hari ini atau hari kemarin malam? Kami ingin mendapatkan penjelasan dulu , sehingga kita bisa mengambil keputusan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik. Dapat kami sampaikan, memang kami menerima surat pengunduran diri Pak

Setya Novanto tadi malam. Sedianya tadi jam 9 pagi kami akan melaksanakan Rapat Pimpinan , namun Pimpinan yang ada belum kuorum sehingga Rapat Paripurna pun yang tadinya kita rencanakan jam 10, kita undur sampai sekarang ini yang tadi dimulai setengah dua. Untuk itu , memang kita belum melaksanakan Rapat Pimpinan untuk melaksanakan daripada surat tersebut. Namun kita ketahui juga sesuai juga dengan

Page 27: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 27 -

Undang-undang MD3 "apabila ada salah satu Pimpinan yang berhalangan, yang penting disini kuorum Pimpinan adalah 2 orang" , dan hari ini kita sudah mencapai kuorum Pimpinan 2 orang beserta tentunya kuorum daripada Anggota yang tadi sudah saya bacakan untuk kuorum sehingga hari ini kita tentunya sah apabila kita mengambil suatu keputusan.

Barangkali itu yang saya sampaikan .

F-P.NASDEM (AKBAR FAISAL):

Interupsi Pimpinan. Akbar Faisal , A-33. Sebangun dengan apa yang baru disampaikan oleh Saudara Dadang dari Fraksi

Partai Hanura, maka perlu saya sampaikan di forum ini, forum tertinggi ini mengatakan bahwa MKD yang baru saja menyelesaikan sebuah sidang yang berbuntut pad a turunnya atau bahasa yang tepat apa ya, dan kemudian dipertanyakan oleh saudara Dadang tadi sebenarnya juga masih menimbulkan pertanyaan, sebab saya melihat ada ambigo disini . Pertama, Putusan MKD tadi malam sungguh-sungguh bukan sebuah Putusan. Saya tidak melihat ada sebuah Putusan dari Sidang itu , sementara menurut Undang-undang MD3 yang kita pahami dan kita pakai di dalam proses persidangan di DPR ini harus ada putusan. Sementara yang kita lihat tadi malam, bahwa hanya membacakan surat pengunduran diri Ketua DPR tanpa Putusan MKD-nya sendiri . Maka untuk itu, sebenarnya kita di ruangan ini menjadi terkunci apa putusannya . Saya menggugat seperti ini , karena saya sendiri pada saat putusan itu diambil tidak dalam posisi sebagai Anggota MKD dan ini menjadi masalah kedua karena saya dinon­aktifkan oleh Pimpinan DPR RI dan melalui sebuah surat yang ditandatangani oleh saudara Fahri Hamzah dan gugatan saya kepada saudara Fahri Hamzah telah masuk pagi ini. Saya meminta segera diproses itu bersama dengan gugatan saya kepada 3 orang Anggota MKD lainnya.

Kembali pad a persoalan yang semula tadi , maka menurut saya Pimpinan betapa sulitnya kita hari ini sore ini di ruangan ini untuk mengambil sikap tentang Pimpinan DPR karena tak ada putusan dari MKD tentang apa yang kami sidangkan selama 1 bulan ini. Pertanyaannya kemudian adalah posisi Pak Setya Novanto itu apa sebenarnya , apakah dia mengundurkan diri secara sukarela , dan/atau apakah dia mengundurkan diri karena dia mendapatkan sanksi sesuai dengan Persidangan di MKD. Saya melihat bahwa saudara Setya Novanto itu turun atau mundur, tidak karena sanksi dari MKD dan ini sungguh-sungguh sesuatu yang berlebihan. Maka untuk itu Pimpinan, saya ingin menyampaikan kepada seluruh Anggota selain tentang Putusan yang kontraversi ini pula , saya ingin menyampaikan kepada yang terhormat seluruh Anggota Dewan bahwa alat kelengkapan dewan yang bernama Mahkamah Kehormatan Dewan kita pertanyakan putusan-putusannya.

Jadi kepada teman-teman yang sedang dan/atau potencil untuk berhadapan dengan MKD, maka saya bisa memahami kalau ada mempertanyakan posisi MKD hari ini. Lebih jauh lagi , saya ingin memberikan sebuah usulan yang agak ekstrim bahwa dengan Putusan yang ambigo seperti tadi malam itu maka saya meminta kepada seluruh kita , kita sepakati bahwa untuk sementara MKD sebagai sebuah alat kelengkapan dewan untuk sementara kita bekukan sampai kemudian kita menemukan

Page 28: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 28 -

sebuah formulasi yang kita bisa sepakati bersama dan bagaimana mereka menjalankan tugasnya.

Terima kasih Pimpinan.

Wabillahi Taufiq Waf Hidayah, Wassafamu'afaikum Warrahmatuflahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa 'afaikumsafam.

Baik Pak Akbar Faisal dan tentunya seluruhnya akan kita proses sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Yang hanya ingin kami sampaikan disini di dalam Undang-undang M03 Pasal 228 "Rapat Paripurna OPR RI adalah Rapat Anggota yang dipimpin oleh Pimpinan OPR dan dihadiri oleh paling sedikit 2 orang Pimpinan OPR", seh ingga rapat ini tentunya dapat kita teruskan.

Untuk itu , saya minta persetujuan. Oapat kita setujui?

F-P.HANURA (H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si.):

Interupsi Pak , interupsi . Rapat ini tidak bisa mengambil keputusan Pak. Inikan kasusnya sudah tegas

sekali Pimpinan, sudah tegas sekali. Kalau dalam situasi normal dimana Pimpinan OPR itu dalam keadaan lengkap maka 2 orang itu bisa memimpin. Ini Pasal 87 ayat (3) bukan persoalan lanjutltidak lanjut, ini tidak bisa mengambil keputusan karena ini melanggar Undang-undang M03.

Silakan Pak dibaca Pasal 87 ayat (3), silakan Bapak untuk konsultasi dengan orang yang mengerti masalah hukum dalam hal ini.

KETUA RAPAT:

Tadi sudah saya bacakan sehingga rasanya cukup dan sebagian besar sudah menyetujui untuk rapat ini dilanjutkan.

Sekali lagi setuJu?

(RAPAT: SETUJU)

F-P.NASDEM (AKBAR FAISAL) :

Pimpinan ,

Bukan berart i apabila banyak yang menyetujui, maka tindakan itu benar. Saya merasa Putusan MKO sebagai alat kelengkapan dewan yang merupakan bagian dari OPR itu harus ada sikap dan anda kalau masih merasa diri sebagai Pimpinan harus menyelesaikan masalah in i. Kita tidak bisa membiarkan OPR memperlakukan dirinya

Page 29: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 29 -

seperti ini. Jadi jangan dianggap ini sederhana Pimpinan. Saya ingin melihat kepemimpinan anda dalam memimpin DPR ini kalau masih merasa sebagai Pimpinan DPR.

KETUA RAPAT:

Baik. Yang disini , persoalannya adalah kita ingin melaksanakan Rapat Paripurna

dengan agenda yang sudah dipersiapkan. I ni yang akan kita laksanakan terlebih dahulu.

Baik , akan kami teruskan.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Sesuai dengan Hasil Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus DPR RI antara Pimpinan DPR RI dan Pimpinan Fraksi-fraksi tanggal 16 Desember 2015, Acara Rapat Paripurna hari ini adalah

1. Laporan Komisi VI II DPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan terhadap hasil pembahasan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota unsur pengarah penanggulangan bencana dari masyarakat professional ;

6. Pembicaraan Tingkat Il /Pengambilan Keputusan terhadap RUU Tentang: c. Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah

Repbul ik Poland ia tentang Kerjasama di Bidang Pertahanan (Agreement between the Government of the Repbulic of Indonesia and the Government of the Republic of Poland Concerning Cooperation in the Field of Defence);

d. Pengesahan Memorandum Saling Pengertian Antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama Antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait (Memorandum of understanding Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Socialis Republic of Vietnam on Strengthening of Cooperation Between Defence Official and its Related Activities),

7. Pembicaraan Tingkat Il /Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan.

8. Pendapat Fraksi-fraksi terhadap 2 Rancangan Undang-undang Usul Inisiatif Komisi X DPR RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan menjadi Rancangan Undang-undang DPR RI , yaitu : a. Rancanga n Undang-undang tentang Kebudayaan , dan b. Rancangan Undang-undang tentang Sistim Perbukuan.

9. Laporan sementara Pansus Pel indo II DPR RI.

Sekarang akan kami menanyakan kepada sidang Dewan Yang Terhormat apakah acara tersebut dapat disetujui?

(RAPAT SETUJU)

Page 30: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 30-

F-PD (Ir. MUL YADI):

Interupsi Pimpinan. Mulyadi dari Fraksi Demokrat.

KETUA RAP AT :

Silakan.

F-PD (Ir. MUL YADI):

Terima kasih .

Assa/amu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kami ingin mengingatkan. sebelumnya juga sudah kami komunikasikan melalui Mahkamah Kehormatan Dewan dan Pimpinan DPR Pak Taufik Kurniawan, Keputusan Perkara Etik yang sudah diputuskan tanggal 19 November, yang sudah di kirim kepada Pimpinan DPR yang seharusnya sudah dibacakan di Paripurna sebelumnya minimal nomor keputusannya dan berlaku efektifnya. Dan mohon kiranya juga keputusan perkara etik pelanggaran berat yang dilakukan terhadap saya tersebut di kirim kepada Fraksi Partai Demokrat dan kepada saya sebagai korban. Karena itu sudah disampaikan ke publik dan sudah diumumkan oleh Mahkamah Kehormatan Dewan pada waktu yang sudah cukup lama sebelumnya.

Oleh karena itu mohon kiranya agar hal tersebut dapat berlaku efektif. Terima kasih .

Wassa/amu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'a/aikumsa/am.

Baik Pak Mulyadi nanti tentunya akan kita proses sesuai juga dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kami teruskan ,

Sidang Dewan yang kami hormati,

Selanjutnya untuk mempersingkat waktu marilah kita memasuki acara pertama Rapat Paripurna Dewan hari ini yaitu Laporan Komisi VIII DPR RI dilanjutkan dengan Pengambilan Kepulusan terhadap terhadap hasil pembahasan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dari Masyarakat Profesional.

Page 31: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 31 -

Untuk itu kami persilakan kepada Pimpionan Komisi VIII OPR RI Yang Terhormat Saudara OR. Saleh Partaonan Oaulay, M.Ag ., M.Hum. , M.A. untuk menyampaikan laporannya.

Waktu kami persilakan .

PIMPINAN KOMISI VIII (DR. SALEH PARTAONAN DAULAY, M.Ag., M.Hum., M.A.) :

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarakatuh . Salam sejahtera bagi kita semua,

Yang Terhormat Saudara Pimpinan Sidang dan Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serta hadirin sekalian yang kami hormati.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan ridhonya pada hari ini kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menghadiri Rapat Paripurna OPR RI.

Pimpinan sidang dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republ ik Indonesia yang kami hormati,

Sebagaimana kita ketahui bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana rnerupakan mitra kerja Komisi VIII OPR RI dan untuk menindaklanjuti amanat Undang­undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana , serta sesua i dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, maka berdasarkan Pasal 11 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana tersebut disebutkan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana terdiri atas 2 unsur.

1. Unsur pengarah penanggulangan bencana; dan 2. Unsur pelaksana penanggulangan bencana.

Selanjutnya disebutkan bahwa keanggotaan Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana berasal dari pejabat Pemerintah terkait dan anggota masyarakat Profesional. Oi dalam Pasal 55 dan 56 Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 diatur bahwa calon unsur pengarah yang berasal dari anggota masyarakat profesional di usulkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana kepada Presiden Republik Indonesia untuk selanjutnya disampaikan kepada OPR RI untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan .

Berdasarkan surat Presiden republik Indonesia Nomor R-61 tahun 2015 yang ditujukan kepada Pimpinan OPR RI , Perihal Calon Anggota Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dari Masyarakat Profesional , Komisi VIII OPR RI menindaklanjuti dan sesuai dengan keputusan rapat Badan Musyawarah OPR RI tanggal 29 Oktober 2015 dan sesuai dengan Peraturan OPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib Pasal 198, rapat Badan Musyawarah OPR RI memutuskan dan

Page 32: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 32-

menugaskan kepada Komisi VIII DPR RI untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan kepada Calon Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dari Unsur Masyarakat Profesional.

Pimpinan sidang dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang kami hormati.

Sebelum melakukan uji kepatutan dan kelayakan kepada calon anggota unsur pengarah BNPB, Komisi VIII DPR RI telah melakukan RDPU dengan mantan unsur pengarah BNPB 2009-2014 untuk mendapatkan masukan dan berbagai langkah perbaikan kinerja unsur pengarah BNPB peri ode 2015-2020. Selain itu Komisi VIII DPR RI juga melakukan RDPU dengan Panitia Seleksi Calon Unsur Pengarah BNPB dari Masyarakat Profesional untuk mendapatkan penjelasan terkait mekanisme seleksi, tolok ukur penentuan calon serta dasar-dasar pertimbangan yang dijadikan parameter dalam menetapkan calon unsur pengarah BNPB dari masyarakat profesional.

Selanjutnya, sesuai keputusan rapat internal Komisi VIII DPR RI tanggal 17 November 2015 maka Komisi VIII DPR RI segera melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap calon unsur pengarah BNPB sebagaimana yang diamanatkan Pimpinan DPR RI dalam suratnya Nomor PW.16766/DPR R1/2015 , Perihal penugasan untuk melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon anggota unsur pengarah BNPB.

Maka untuk keperluan tersebut dilaksanakan dalam Rapat Komisi VIII DPR RI , hal itu sesuai dengan Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib dan dilaksanakan pad a tanggal 2 sampai 3 Desember 2015.

Pimpinan sidang dan hadirin yang saya hormati.

Komisi VIII DPR RI dalam melakukan uji kepatutan dan kelayakan Calon Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana Dari Masyarakat Profesional dilakukan selama 2 hari sebagaimana yang sudah disebutkan di atas untuk memilih 9 orang dari 18 orang yang diusulkan oleh Presiden. Adapun ke-18 orang yang diusulkan tersebut adalah:

1. Fuadi Darwis. 2. Gunawan Sidauruk. 3. Hari Indrajid Soewarjono. 4. Sudibyakti . 5. Didi Eko Budi Santoso. 6. Bambang Munajat. 7. Timotius Lesmana Wanajaya. 8. Arya Sulaeman. 9. Topo Suprihadi. 10. Rahmawati Husein. 11. Lilik Yuliarso. 12. Hedi Agus Pritasa. 13. Singgih Seno Harjono. 14. Jartinus Purba. 15. Hardiyanto Warjaman.

Page 33: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 33 -

16. Amrin Hasan. 17. Fery Widya. 18. Sarwidi.

Dalam melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan , Pimpinan dan Anggota Komisi VII I DPR RI menetapkan penilaian berdasarkan 3 hal yang sangat pokok:

1. Tentang ketrampilan berkomunikasi; 2. Kedalaman wawasan tentang sistim penanggulangan bencana nasional; dan 3. Pengalaman atau pendidikan dalam penanggulangan bencana.

Pimpinan sidang dan hadirin yang kami hormati.

Selanjutnya pad a hari Kamis tanggal 3 Desember 2015, Komisi VIII DPR RI mengadakan rapat internal dengan agenda untuk memilih dan menetapkan 9 orang Anggota Unsur Pengarah Penanggulanag Bencana dari Masyarakat Profesional periode 2015-2020 pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Adapun 9 orang nama yang terpilih dan ditetapkan adalah: 1. Rahmawati Husein. 2. Hardiyanto Warjaman. 3. Sarwidi . 4. Fuadi Darwis. 5. Sudibyakto. 6. Didi Eko Budi Santoso. 7. Hedi Agus Pritasa. 8. Bambang Munajat. 9. Gunawan Sidauruk.

Sekarang unsur pengarah tersebut duduk disebelah kanan podium ini.

Pimpinan sidang dewan dan hadirin yang kami hormati.

Berdasarkan hasil pili han tersebut, kami mengharapkan bahwa mereka-mereka yang terpilih dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai Anggota unsur pengarah dalam menyusun kebijakan dan rencana strategis Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana serla melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan bencana, baik pada pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana sehingga kebijakan tersebut menjadi komitmen bersama dalam membangun sistim penanggulangan bencana nasional yang lebih baik dan komprehensif.

Demikianlah laporan singkat dari Komisi VII I DPR RI dalam rangka pemilihan dan penetapan Calon Anggota Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dapat kami sampaikan dalam Rapat Paripurna Yang Terhormat ini. Demikian,

Nasrumminallahi Wafaktumqorib Wabasyril Mukminin. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh .

Page 34: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 34 -

KETUA RAPAT:

Sidang Dewan yang kami hormati,

Sekarang perkenankanlah kami menanyakan kepada Sidang Dewan Yang Terhormat, apakah laporan Komisi VIII DPR RI terhadap hasil pembahasan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Calon Anggota Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari Masyarakat Profesional tersebut dapat disetujui?

(RAPAT: SETUJU)

Terima kasih. Kami perkenalkan Calon Anggota Unsur Pengarah Badan Nasional

Penanggulangan Bencana dari Masyarakat Profesional yang telah ditetapkan dalam Rapat Paripurna , mohon berdiri saja Pak.

1. Rahmawati Husein, Ph.D. 2. R. Hardiyanto Warjaman, S.H., MAP. , A.A.I.J. 3. Prof. Ir. H. Sarmidi, M.Si., Ph.D. 4. DR. Fuadi Darwis, M.P.H. 5. Prof. DR. Sudibyakto. 6. DR. Ir. H. Didi Eko Budi Santoso, M.T. 7. Hedi Agus Pripasa, S.S., M.M. 8. Bambang Munajat. 9. Gunawan Sidahuruk , S.H.

Selanjutnya persetujuan Rapat Paripurna Dewan terhadap laporan Pimpinan Komisi VIII DPR RI tersebut akan kita proses lebih lanjut sesuai dengan mekanisme yang ada.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Dengan demikian selesailah acara Rapat Paripurna pada hari ini , sebelum kita memasuki acara berikutnya , rapat akan kita tunda sejenak beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada Yang Terhormat Saudara Cal on Anggota Unsur Pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari Masyarakat Profesional yang telah ditetapkan untuk meninggalkan ruang sidang. Dan mempersilakan kepada Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Menteri Pertahanan Republik Indonesia atau yang mewakilinya dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili beserta jajarannya untuk memasuki ruang sidang, kepada para Anggota Dewan untuk tetap di tempatnya masing-masing .

Yang Terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia beserta jajarannya. Yang Terhormat Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia atau yang mewakili beserta jajarannya.

Page 35: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 35 -

Yang Terhormat Saudara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili beserta jajarannya. Yang terhormat Para Anggota Dewan, Hadirin sekalian yang berbahagia. Sidang Dewan yang kami hormati.

Marilah kita memasuki acara kedua rapat paripurna Dewan hari ini yaitu pembicaraan tingkat II pengambilan keputusan terhadap:

1. RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerja sarna di bidang pertahanan.

2. RUU tentang pengesahan Memorandum saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang peningkatan Kerjasama antara pejabat pertahanan dan kegiatan bidang pertahanan terkait.

Perlu kami beritahukan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 171 ayat 91) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2014 Pembicaraan Tingkat II merupakan Pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna dengan kegiatan:

1. Penyampaian laporan yang berisi proses pendapat mini fraksi, pendapat mini DPD dan hasil pembicaraan Tingkat I.

2. Pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap-tiap fraksi dan Anggota secara lisan yang diminta oleh Pimpinan Rapat Paripurna, dan

3. Pendapat akhir presiden yang disampaikan oleh menteri yang mewakilinya.

Berkenaan dengan hal tersebut kami mempersilakan kepada Pimpinan Komisi I DPR RI yang terhormat Saudara H. A. Hanafi Rais, S.IP, M.P.P. untuk menyampaikan laporannya.

Waktu kami persilakan .

KOMISII (H. A. HANAFI RAIS, S.I.P., M.P.P.lF·PAN/WAKIL KETUA):

LAPORAN KOMISI I DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENGENAI HASIL PEMBICARAAN TINGKAT I

ATAS PEMBAHASANTERHADAPRUUTENTANGPENGESAHANPERSETUJUAN

ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK POLANDIA TENTANG KERJASAMA DI BIDANG PERTAHANAN

DAN RUU TENTANG PENGESAHAN MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS

Page 36: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 36 -

VIETNAM TENTANG PENINGKATAN KERJASAMA ANTARA PEJABAT PERTAHANAN DAN KEGIATAN BIDANG PERTAHANAN TERKAIT

Disampaikan oleh: H. A. HANAFI RAIS, S.I.P., M.P.P. Nomor Anggota: A - 486

Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna. Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM. Yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan atau yang mewakili. Yang terhormat Saudara Menteri Luar Negeri atau yang mewakili dan Saudara-saudara Anggota Dewan yang terhormat, dan hadirin sekalian yang kami muliakan.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dalam keadaan sehat wal 'afit untuk mendengarkan laporan Komisi I DPR RI mengenai hasil pembicara an tingkat I atas pembahasan terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang kerjasama di bidang pertahanan dan RUU tentang Pengesahan Memorandum saling pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam tentang peningkatan kerjasama antara pejabat pertahanan dan kegiatan bidang pertahanan terkail.

Menindaklanjuti penugasan dari Badan Musyawarah DPR RI pada tanggal 14 Desember 2015 , Komisi I DPR RI bersama dengan pemerintah yang diwakili Menteri Pertahanan , Menteri Luar Negeri dan Menteri Hukum dan HAM melakukan Rapat Kerja dalam rangka pembahasan pembicaraan tingkat I atas pembahasan terhadap RUU tentang pengesahan persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Poland ia tentang kerjasama di bidang pertahanan dan RUU tentang Pengesahan memorandum saling pengertian antara Pemerintah Republ ik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam tentang pen ingkatan Kerjasama antara pejabat pertahanan dan kegiatan bidang pertahanan terkail.

Pembahasan dalam pembicaraan tingkat I tersebut berlangsung secara kritis , mendalam dan terbuka . akh irnya fraksi-fraksi di Komisi I DPR RI dan pemerintah bersama-sama menyetujui RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republ ik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang kerjasama di bidang pertahanan dan RUU tentang Pengesahan Memorandum saling pengertian antara Pemerintah Republik Indones ia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara pejabat pertahanan dan kegiatan bidang pertahanan terkait untuk selanjutnya dibahas da lam pembahasan pembicaraan tingkat II atau pengambilan keputusan pada Rapat Paripurna DPR RI hari ini untuk disahkan menjadi Undang-undang.

Page 37: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 37 -

Saudara Pimpinan dan Anggota Dewan, dan hadirin yang kami muliakan.

Perkembangan dunia yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan intensitas hubungan dan interdependensi antar negara, sehingga semakin meningkat pula kerjasama internasional dalam berbagai aspek yang dituangkan dalam perjanjian internasional. Sementara itu untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara , serta berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dunia , kerjasama dibidang pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan guna mempererat hubungan baik antar negara dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

Dalam rangka meningkatkan kerjasama antara pemerintah Republ ik Indonesia dan Pemerintah Republik Pola ndia, kedua negara telah melaksanakan kerjasama di berbagai bidang . Dalam lingkup pertahanan, kedua negara telah melaksanakan kerjasama yang diwujudkan dalam bentuk persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang kerjasama di bidang pertahanan yang telah ditandatangani di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2006.

Selanjutnya untuk meningkatkan kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemenntah Republik Sosialis Vietnam di bidang pertahanan pada tanggal 27 Oktober 2010 di Hanoi telah ditandatangi memorandum saling pengertian antara Pemerintah Republik dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam tentang peningkatan kerjasama antara pejabat pertahanan dan kegiatan bidang pertahanan terkait.

Dengan disahkannya 2 RUU tersebut di atas diharapkan dapat semakin meningkatkan hubungan kerjasama anta ra Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Polandia dan hubungan kerjasama antara Pemerintah Republ ik Indonesia dengan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam khususnya dalam bidang pertahanan .

Saudara Pimp inan Rapat Paripurna DPR RI , dan Saudara Anggota Dewan yang terhormat.

Demik ian lapora n Komisi I DPR RI mengenai hasil pembahasan pembicaraan tingkat I atas RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang Pertahanan dan RUU tentang Pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan kegiatan bidang pertahanan terkait.

Selanjutnya Komisi I DPR RI mengharapkan persetujuan Rapat Paripurna DPR RI hari ini aga r kedua RUU tersebut dapat disahkan menjadi Undang-undang . Mengakhiri laporan Komisi I DPR RI hari ini kami mengucapkan terima kasih kepada para Anggota Dewan yang terhormat, ya ng te lah memberikan kepercayaan kepada Komisi I DPR RI untuk melaksanakan tugas pembahasan terhadap 2 RUU tersebut. Kami juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada Para Anggota Komisi I DPR RI dan kepada tim interdep pemerintah yang telah secara

Page 38: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 38 -

kooperatif bersungguh-sungguh dan bekerja keras dalam pelaksanaan pembahasan terhadap kedua RUU tersebut.

Selanjutnya kepada Sekretariat Jenderal DPR RI khususnya Sekretariat Komisi I DPR RI dan kalangan pers kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih .

Wallahu muafiq ilia aqwami thoriq. Wassalammu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan Komisi I DPR RI

ttd

H. A. HANAFI RAIS, S.I.P., M.P.P. A-486

KETUA RAPAT:

Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Saudara H. A. Hanafi Rais, S.I.P. , M.P.P yang telah menyampaikan laporan Komisi I DPR RI terhadap:

a. RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang pertahanan.

b. RUU tentang pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait.

Untuk selanjutnya kami akan menanyakan kepada fraksi-fraksi dan Anggota Dewan , apakah:

a. RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang pertahanan.

b. RUU tentang pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait.

Dapat disetujui menjadi Undang-undang?

(RAPAT SETUJU)

Terima kasih.

Page 39: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 39 -

Sidang yang kami hormati.

Berikutnya kami persilakan Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia untuk menyampaikan pendapat akhir mewakili presiden.

Waktu kami persilakan.

MENTERI HUKUM DAN HAM RI:

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . Salam sejahtera bagi kita semmua.

Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Yang terhormat Para Anggota Dewan Perwakila Rakyat Indonesia, dan Hadirin yang berbahagia.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian. Sehingga pada hari ini kita dapat hadir pad a Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan agenda antara lain penyampaian pendapat akhir Presiden terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang pertahanan, (Aggreement between the government of the Republic of Indonesia and the Government of Republic of Poland consuming cooperation and the field of defense) dan RUU tentang pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait, (Memorandum of understanding between the Government of Republic of Indonesia anda the Government of the Socialis republik of Vietnam on strengthening of coop oration between defense official and each related activities).

Sebagaimana diketahui bersama bahwa RUU tersebut telah diselesaikan pembahasannya dalam pembicaraan tingkat I secara simultan pad a tanggal 14 Desember 2015 dengan keputusan untuk menyetujui untuk diteruskan ke tahap selanjutnya yaitu pengambilan keputusan atau pembicaraan tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI.

Pimpinan dan Anggota Dewan DPR RI yang terhormat. Hadirin yang kami muliakan.

Dalam rangka mencapai tujuan Negara Republik Indonesia sebagai tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yakni melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial , Pemerintah Republik Indonesia sebagai bag ian dari masyarakat internasional melakukan hubungan dan kerjasama internasional yang diwujudkan dalam perjanjian internasional.

Page 40: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

·40·

Pertemuan dunia yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan intensitas hubungan dan interdependensi antar negara. Sejalan dengan peningkatan hubungan tersebut semakin meningkat pula kerjasama internasional dalam berbagai bidang termasuk kerjasama di bidang industri pertahanan.

Dengan disetujuinya RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang pertahanan dan RUU tentang pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait. Maka telah terbentuk payung hukum bagi upaya kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan kedua negara mitra tersebut.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan setelah mempertimbangkan secara sungguh-sungguh persetujuan fraksi-fraksi izinkanlah kami mewakili Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini menyampaikan persetujuan atas RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang pertahanan Aggreement between the government of the Republic of Indonesia and the Government of Republic of Poland consuming cooperation and the field of defense dan RUU tentang pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait, Memorandum of understanding between the Government of Republic of Indonesia anda the Government of the Socialis Republik of Vietnam on strengthening of cooporation between defense official and each related activities untuk disahkan menjadi Undang-undang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota DPR RI yang terhormat secara khusus Anggota dan Pimpinan Komisi I yang terhormat atas segala perhatiannya dalam menyelesaikan proses pembahasan RUU ini, semoga setiap tetes tinta yang kita goreskan membuat pikiran yang kita sumbangkan dalam proses pembahasan RUU ini dapat dinilai sebagai amal ibadah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Terima kasih atas perhatiannya.

Wallahu muafiq ilia aqwamithariq. Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

a.n . PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MENTERI HUKUM DAN HAM

ltd

YASONA LAOLY

Page 41: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 41-

KETUA RAPAT:

Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM RI yang telah menyampaikan pendapat akhirnya mewakili Presiden Republik Indonesia.

Sekarang kami akan menanyakan kembali kepada Sidang Dewan yang terhormat, apakah:

a. RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Polandia tentang Kerjasama di bidang pertahanan. Bisa disetujui untuk menjadi Undang-undang? Setuju? terima kasih.

(RAPAT: SETUJU)

b. RUU tentang pengesahan Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Sosialis Vietnam tentang Peningkatan Kerjasama antara Pejabat Pertahanan dan Kegiatan Bidang Pertahanan Terkait. Bisa disetujui untuk menjadi Undang-undang? Setuju? terima kasih.

(RAPAT: SETUJU)

... dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia beserta seluruh jajarannya, Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia atau yang mewakili, Saudara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili atas segala peran serta dan kerjasama yang telah diberikan selama pembahasan rancangan undang-undang tersebut.

Perkenankanlah pula kami atas nama Pimpinan Dewan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI serta Sekretariat Jenderal DPR RI yang bersama-sama telah menyelesaikan rancangan undang-undang tersebut dengan baik.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Dengan demikian selesailah acara kedua Rapat Paripurna Dewan pada hari ini . Sebelum kita memasuki acara berikutnya , rapat akan kami tunda beberapa sa at untuk memberikan kesempatan kepada Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM, Yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan atau yang mewakili dan Saudara Menteri Luar Negeri atau yang mewakili beserta seluruh jajarannya untuk meninggalkan ruangan siding dan mempersilakan kepada Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Saudara Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia atau yang mewakili beserta seluruh jajarannya untuk memasuki ruang sidang. Kepada para Anggota Dewan diminta untuk tetap di tempatnya masing-masing untuk mengikuti acara selanjutnya.

Page 42: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 42 -

Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia atau yang mewakili beserta jajarannya, Yang terhormat para Anggota Dewan, Hadirin sekalian yang berbahagia,

Sidang Dewan yang kami hormati,

Marilah kita memasuki acara ketiga Rapat Paripurna Dewan hari ini , yaitu Pembicaraan Tingkat Il/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Penjaminan. Perlu kami beritahukan bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 171 ayat 1 Undang­undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2014, Pembicaraan Tingkat II merupakan pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna dengan kegiatan (a) Penyampaian laporan yang berisi proses pendapat mini fraksi , pendapat mini DPD dan hasil Pembicaraan Tingkat I, (b) Pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap-tiap fraksi dan Anggota secara lisan yang diminta oleh Pimpinan Rapat Paripurna dan pendapat akhir presiden yang disampaikan oleh menteri yang mewakilinya.

Berdasarkan hal tersebut, kami persilakan kepada Pimpinan Badan Legislasi DPR RI , yang terhormat Saudara Firman Soebagyo, S.E ., M.H . untuk menyampaikan laporannya . Waktu kam i persilakan.

BALEG DPR RI (FIRMAN SOEBAGYO, S.E., M.H.lF-PGIWAKIL KETUA):

Bismillahirrahmanirrahim,

LAPORAN BADAN LEGISLASI DALAM RANGKA

PEMBICARAAN TINGKAT II /PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PENJAMINAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI

TANGGAL 17 DESEMBER 2015, disampaikan oleh Firman Soebagyo, S.E. , M.H .

(Wakil Ketua Badan Legislasi Nomor Anggota A-273) .

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat Saudara Pimpinan DPR RI , Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan beserta seluruh jajarannya, Yang terhormat Menteri Koperasi dan UKM atau yang mewakili,

Page 43: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 43 -

Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau yang mewakili, Anggota Dewan dan hadirin yang berbahagia,

Pertama-tama marilah ki ta panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena ditengah-tengah kesibukan kita semua, Alhamdulillah pad a hari ini kita dapat hadir dalam Sidang Paripurna yang terhormat ini.

Pimpinan Sidang yang kami hormati,

Izinkanlah kami melaporkan bahwa Badan Legislasi telah diberi tug as untuk membahas Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan. Untuk itu terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan laporan Badan Legislasi atas pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan.

Ketua Rapat, Anggota Dewan; dan Hadirin yang berbahagia,

Sesuai dengan ketentuan Pasal 20 ayat 2 Undang-undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 bahwa setiap rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan merupakan usul inisiatif DPR RI yang disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia melalui surat nomor LG/09937IDPR RINlI /2015 tertanggal 30 Juni 2015. Terkait dengan pengajuan Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan tersebut , Presiden Republik Indonesia melalui surat nomor R52/PresN III/2015 tertanggal 26 Agustus 2015 menugaskan Menteri Keuangan , Menteri Koperasi dan UKM serta Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia untuk secara sendiri-sendiri atau bersama-sama melakukan pembahasan atas Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan bersama DPR RI.

Menindaklanjuti surat dari Presiden tersebut, DPR berdasarkan Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Badan Musyawarah DPR RI tanggal 2 September 2015 menugaskan kepada Badan Legislasi untuk melakukan pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan dengan Pemerintah. Badan Legislasi bersama­sam a Pemerintah dalam suasana dinamis dan dialog is dan kebersamaan tanpa lelah melakukan pembahasan rancangan undang-undang ini melalui rapat kerja , rapat panitia kerja , rapat tim perumus dan rapat tim sinkronisasi. Untuk memperkaya substansi rancangan undang-undang dan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan , Badan Legislasi mengumpulkan dan mengakomodasi pandangan dan pendapat masyarakat yang diwakili oleh akademisi dan para pemangku kepentingan mengadakan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Bali untuk mensosialisasikan rancangan undang-undang dan menyerap aspirasi masyarakat.

Selain kunjungan ke daerah, Baleg juga mengadakan kunjungan kerja ke Jepang dan Italia untuk melihat secara langsung praktek penjaminan dan bertukar pikiran

Page 44: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 44 -

dengan para pelaku penjaminan, pelaku usaha yang dijamin dan pemerintah setempat selaku pengatur dan pengawas industri penjaminan sebagai referensi.

Berbagai masukan dan hasil kunjungan kerja yang dilakukan Badan Legislasi serta dinamika pembahasan oleh Badan Legislasi dan Pemerintah , telah menambah substansi baru dan esensi terhadap Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan.

Ketua Rapat, Anggota Dewan; dan Hadirin yang kami hormati,

Pengaturan penjaminan dalam bentuk undang-undang merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu dan dinanti oleh para pelaku usaha khususnya pelaku usaha kecil , mikro menengah dan koperasi , khususnya dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean atau MEA yang akan diberlakukan secara efektif mulai 1 Januari 2016 yang akan datang.

Sebagaimana kita ketahui , UMKMK mempunyai peranan strategis dalam menggerakkan perekonomian nasional dilihat dari serapan tenaga kerja , daya tahan terhadap goncangan ekonomi globa l dan daya jangkau dalam menggerakkan perekonomian nasional. Namun dalam kenyataannya , UMKMK menghadapi kendala baik yang bersifat internal maupun eksternal. Kendala internal terkait antara lain , dengan keterbatasan modal, tidak mempunya laporan keuangan yang baik dan manajemen bersifat kekeluargaan. Adapun kendala eksternal antara lain susahnya mendapatkan permodalan , teknologi , bahan baku , informasi dan pemasaran , infrastruktur serta kemitraan dan pendampingan.

Terkait dengan permodalan , kendala yang dihadapi UMKMK meliputi ketersediaan lembaga pembiayaan , akses kepada lembaga pembiayaan dan kemampuan mengakses lembaga pembiayaan. Keterbatasan UMKMK dalam mengakses sumber pembiayaan disebabkan karena ketidakmampuan dalam menyediakan agunan dan tidak adanya administrasi yang baik terkait dengan kegiatan usahanya seh ingga dinilai tidak bankable.

Terhadap kesulitan pelaku UMKMK untuk mendapat kredit atau pembiayaan tanpa memberikan agunan, pemerintah sejak tahun 1970 telah mengenalkan skema penjaminan kredit dengan membentuk lembaga jaminan kredit koperasi atau LGKK. Kemudian pada tahun 1966, pemerintah melalui peraturan menteri keuangan menerbitkan kebijakan mengenai perusahaan penjaminan yang menandai dimulainya industri penjaminan kredit ... Dalam perkembangannya, skema penjaminan tidak hanya berkembang di penyaluran kredit ... yang juga ... pembelian barang secara angsuran dan lain-lain ... serta lainnya skema penjaminan berdasarkan prinsip syariah khususnya terkait dengan pembiayaan syariah.

Selain subyek dan obyek penjaminan yang berkembang pesat, lahirnya Undang­undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan peralihan kewenangan pengawasan terhadap lembaga penjaminan dari Menteri Keuangan kepada OJK dan pengaturan mengenai lembaga penjaminan mengacu kepada peraturan otoritas jasa keuangan.

Page 45: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 45-

Bapakllbu yang kami hormati,

Atas dasar hal tersebut diatas, dalam memperkuat dasar hukum atas peraturan tentang penjaminan yang komprehensif sehingga menjadi rujukan dalam penyelenggaran penjaminan serta untuk menyeimbangkan pengaturan di sektor jasa keuangan setingkat dengan perbankan dan perasuransian diperlukan payung hukum dalam bentuk undang-undang.

Ketua Rapat, Anggota Dewan; dan Hadirin yang kami hormati,

Pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan dalam ... telah dilakukan secara intensif dan mendalam dalam rapat kerja, rapat Panja , rapat tim perumus dan rapat tim sinkronisasi sehingga menghasilkan rumusan yang sudah disepakati bersama OPR dan pemerintah sebagaimana naskah rancangan undang­undang yang telah dibagikan.

Pada Rapat Kerja Badan Legislasi dengan Menteri Keuangan, wakil dari Kementerian Koperasi dan UKM serta wakil dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia tanggal 14 Oesember 2015, pada akhir pembicaraaan tingkat I dapat kami laporkan bahwa berdasarkan pendapat akhir mini fraksi yang disampaikan juru bicara masing-masing fraksi atau 10 fraksi yaitu POI Perjuangan, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Gerindra , Fraksi Partai Oemokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional , Fraksi PKB, Fraksi PKS, Fraksi PPP, Fraksi Nasdem dan Fraksi Partai Hanura, menyetujui untuk melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan ke Pembicaraan Tingkat II untuk pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini.

Ketua Rapat, Anggota Dewan; dan Hadirin yang kami hormati,

Hasil pembahasan terhadap Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan sebagaimana yang telah diselesaikan pada pembicaraan tingkat I oleh Badan Legislasi , terdiri dari 16 bab dan 65 ayat dengan sistematika sebagai berikut:

BABI Ketentuan Umum

BAB II Azas, Tujuan dan Ruang Lingkup Usaha Penjaminan

Bagian kesatu Azas dan tujuan

Bagian kedua Ruang lingkup usaha penjaminan

Page 46: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

BAB III Badan hukum dan permodalan

Bagian kesatu Badan hukum

Bagian kedua Permodalan

BAS IV Kepemilikan dan kepengurusan

Bagian kesatu Kepemilikan

Bagian kedua Kepengurusan

BABV Izin usaha

Bagian kesatu

- 46-

Izin usaha penjaminan , penjaminan ulang dan unit syariah

Bagian kedua Izin usaha penjaminan syariah dan penjaminan ulang syariah

BAB VII Kantor cabang

BAB VII Tata kelola pengawasan dan pelaporan

Bagian kesatu Tata kelola

Bagian kedua Pengawasan

Bagian ketiga Pelaporan

BAB VIII Penggabungan, peleburan, pemisahan , pengambilalihan dan kepailitan

Page 47: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 47 -

Bagian kesatu Penggabungan, peleburan , pemisahan, pengambilalihan dan kepailitan

Bagian kedua Kepailitan

BAB IX Pencabutan izin usaha

BABX Penyelenggaraan dan penjaminan

Bagian Kesatu Mekanisme Penjaminan, Penjaminan Syariah.

Bagian Kedua Penjaminan Ulang dan Penjaminan Ulang Syariah

Bagian Ketiga Imbal Jasa

Bagian Keempat Klaim , Pembayaran Klaim dan Peralihan Hak Tagih

Bagian Kelima Retensi Sendiri

Bagian Keenam Kapasitas Penjaminan .

BABXI Asosiasi Lembaga Penunjang Penjaminan dan Profesi, Penyedia Jasa bagi Lembaga Penjaminan

BABXII Penyelesaian Sengketa

BAB XIII Sanksi Administratif

BAB XIV Ketentuan Pidana

BAB XV Ketentuan Peral ihan

Page 48: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

BAB XVI Ketentuan Penutup

Pimpinan Rapat, Anggota Dewan, dan Hadirin yang kami hormati,

- 48-

Demikian laporan kami untuk selanjutnya mohon kiranya rancangan undang­undang ini dapat disahkan menjadi undang-undang pada Rapat Paripurna yang terhormat ini.

Sebelum mengakhiri laporan ini, izinkanlah kami menyampaikan terima kasih kepada semua Anggota Badan Legislasi dan Wakil Pemerintah yang bekerja siang dan malam tanpa mengenal lelah untuk menyelesaikan pembahasan undang-undang ini dalam suasana yal)g sangat dinamis dan demokratis.

Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungannya kepada Badan Legislasi, baik dari kalangan Pimpinan Dewan, Anggota Dewan, Fraksi, Tim Ahli serta Staf Sekretariat Jenderal DPR RI, serta Masyarakat dan Perguruan Tinggi yang telah memberikan dukungan secara maksimal dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Media Pers yang selalu meliput terhadap pembahasan-pembahasan rancangan undang­undang ini.

Demikian.

Wabillaahiltaufik wa/hidayah, Wassa/aamu'a/aikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Jakarta, 17 Desember

a.n. PIMPINAN BADAN LEGISLASI , WAKIL KETUA,

ltd.

FIRMAN SOEBAGYO, S.E., M.H. Nomor Anggota A-273

Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Saudara Firman Soebagyo, S.E., M.H. , yang telah menyampaikan Laporan Badan Legislasi DPR RI terhadap Pembahasan RUU Tentang Penjaminan untuk selanjutnya kami akan menanyakan kepada Fraksi-fraksi dan Anggota Dewan apakah RUU tentang Penjaminan dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?

(RAPAT SETUJU)

Page 49: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

-49 -

Terima kasih.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Berikutnya kami persilakan Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk menyampaika pendapat akhir mewakili presiden , waktu kami persilakan.

MENTERI KEUANGAN RI (BAMBANG P.S. BRODJONEGORO):

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH ATAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PENJAMINAN DISAMPAIKAN DALAM RAPAT PARIPURNA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 17 Desember 2015

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Bapak-bapak Pimpinan Sidang, Ibu dan Bapak Anggota Dewan yang terhormat, Hadirin yang berbahagia.

Assalaamu'alaikum warrahmalullaahi wabarakaluh. Salam sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kekhadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada Negara dan Bangsa Indonesia , serta kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat ini.

Salah satu Agenda Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat ini adalah Pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan atas Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan.

Dalam kesempatan yang berbahagia Inl , perkenankanlah kami menyampaikan pendapat akhir pemerintah atas Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan. Atas nama pemerintah kami mengucapkan terima kasih yang setulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Anggota Dewan yang terhormat atas terciptanya kerja sama dan saling pengertian yang baik sehingga proses pembahasan Rancangan Undang-undang tentang Penjaminan dapat berjalan dengan lancar.

Page 50: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 50-

Pimpinan Sidang, para Anggota Dewan yang terhormat, hadirin yang berbahagia,

Sebagaimana kila mak[umi bahwa proses pembahasan RUU lenlang Penjaminan yang merupakan RUU inisialif DPR ini didahu[ui dengan penyampaikan RUU lenlang Penjaminan o[eh Kelua DPR kepada Presiden me[a[ui sural Nomor LG/09937IDPR R[N[ /2015 , langga[ 30 Juni 2015.

Se[anjulnya Presiden le[ah menunjuk Menleri Keuangan , Menleri Koperasi dan UKM dan Menleri Hukum dan HAM unluk bersama-sama alau sendiri-sendiri mewaki[i pemerinlah da[am pembahasan RUU lenlang Penjaminan me[a[ui sural Presiden kepada Kelua DPR Nomor R52/PRES/OS/2015, langga[ 26 Aguslus 2015, dengan me[ampirkan Daftar [nvenlarisasi Masa[ah RUU lenlang Penjaminan yang lerdiri dari 512 Daftar [nventarisasi Masa[ah (D[M) .

Se[anjulnya RUU lenlang Penjaminan lersebul te[ah dibahas secara inlensif dan di[akukan penyempurnaan o[eh Panilia Kerja Badan Legis[alif DPR bersama-sama dengan waki[ dari pemerinlah, baik da[am Rapal Kerja, Rapal Pan ilia Kerja, Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi. Berdasarkan hasi[ Rapat Kerja Pengambi[an Kepulusan Pembicaraan Tingkal [ alas RUU lenlang Penjaminan pada hari Senin, 14 Desember 2015, le[ah dicapai kesepakalan unluk menyelujui pembahasan RUU lenlang Penjaminan di[anjutkan pada Pembicaraan Tingkal [I.

8apak-bapak Pimpinan Sidang, [bu dan 8apak Anggota Dewan yang terhormat, Hadirin yang berbahagia.

Pemerinlah sangat menaruh harapan besar alas keberadaan RUU lenlang Penjaminan unluk menjawab kebutuhan usaha mikro keci[ , menengah dan koperasi da[am menjangkau sumber pembiayaan me[a[ui kegialan penjaminan yang di[akukan o[eh [embaga penjamin. Se[ain itu RUU ini juga diharapkan memi[iki peran slralegis da[am rangka memberikan efek pengganda bagi seklor rii[ , sehingga dapal meningkalkan produklivilas dan efisiensi kegiatan ekonomi di Indonesia. Sedangkan bagi induslri jasa penjaminan ilu sendiri, kehadiran RUU tentang Penjaminan menjadi payung hukum bagi kegialan usaha penjaminan sehingga diharapkan dapal menciplakan level of playing field yang seimbang dengan induslri jasa keuangan [ainnya, serta dapal meningkatkan kepercayaan [embaga perbankan, inslitusi pembiayaan maupun masyarakal [uas terhadap [embaga penjamin.

Ha[ lain yang tidak ka[ah penling sete[ah RUU tentang Penjaminan ini dilelapkan menjadi undang-undang ada[ah upaya sosialisasi dan edukasi kepada UMKMK dan masyarakal [uas. Ha[ ini dimaksudkan agar undang-undang ini diharapkan dapat mengoptima[kan peran inlermediasi dari [embaga penjamin, sehingga memberikan konlribusi positif dan manfaal yang sebesar-besarnya bagi peningkatan ink[usivilas keuangan di Indonesia.

Se[ain itu, bagi para pe[aku usaha industri jasa penjaminan, keberadaan undang-undang ini agar dapal dipahami dengan baik, sehingga dapat dijadikan pedoman kegialan usaha penjaminan yang pada akhirnya industri penjaminan dapal menjadi kala[is pembangunan bagi perkembangan perekonomian nasiona[ maupun daerah.

Page 51: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 51 -

Pimpinan Sidang, para Anggota Dewan yang terhormat, dan Hadirin yang berbagia,

Sebelum menutup Pendapat Akhir Pemerintah ini, perkenankanlah kami atas nama pemerintah sekali lagi menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar­besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pimpinan Sidang dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat Atas kearifan dan kebijaksanaannya dalam membahas dan memutuskan hal-hal yang sang at strategis dan krusial dalam RUU tentang Penjaminan.

Semoga upaya yang telah kita lakukan bersama dapat menghasilkan Undang-undang tentang Penjaminan yang mampu memberikan landasan hukum yang lebih kokoh dalam pelaksanaan penjaminan di Indonesia.

Demikian Pendapat Akhir Pemerintah mengenai RUU tentang Penjaminan. Semoga naskah RUU tersebut dapat disetujui dan disahkan menjadi undang-undang secara mufakat oleh DPR dan Pemerintah dalam Rapat Paripurna ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk dapat melaksanakan tugas dan amanah seluruh rakyat Indonesia guna membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

a.n. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, MENTERI KEUANGAN,

ltd

BAMBANG P.S. BRODJONEGORO

Terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia yang telah menyampaikan pendapat akhirnya mewakili Presiden.

Sekarang kami akan menanyakan kepada Sidang Dewan yang terhormat apakah RUU tentang Penjaminan dapat disetujui dan disahkan menjadi undang­undang?

(RAPAT: SETUJU)

Terima kasih. Melalui forum ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia, Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, serta Saudara Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia atau yang mewakili dan beserta seluruh

Page 52: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 52 -

jajarannya atas segala peran serta dan kerja sama yang telah diberikan selama pembahasan rancangan undang-undang tersebut.

Perkenankanlah pula kami atas nama Pimpinan Dewan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Pans us DPR RI serta Sekretariat Jenderal DPR RI yang bersama-sama telah menyelesaikan rancangan undang-undang tersebut dengan baik.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Dengan demikian selesailah acara kedua Rapat Paripurna pada hari ini , sebelum kita memasuki acara berikutnya rapat akan kami tunda beberapa saat untuk memberikan kesempatan kepada yang terhormat Saudara Menteri Keuangan Republik Indonesia, Saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, serta Saudara Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia atau yang mewakili , beserta seluruh jajarannya untuk meninggalkan Ruang Sidang dan kepada para Anggota Dewan diminta tetap di tempatnya masing-masing untuk mengikuti acara selanjutnya.

Marilah kita memasuki acara ke empat yaitu Pendapat Fraksi-fraksi terhadap RUU Usul Inisiatif Komisi X DPR RI tentang Kebudayaan dan Sistem Perbukuan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan rancangan undang-undang menjadi usul DPR RI. Untuk keperluan tersebut Fraksi telah menyampaikan daftar nama-nama juru bicara masing-masing yang akan menyampaikan pendapat fraksinya dengan urutan sebagai berikut:

1. Yang terhormat Saudari Dra. Hj. Latifah Sohib, Anggota Nomor A-69 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa;

2. Yang terhormat Saudara Nurhasan Zaidi, Anggota Nomor A-106 sebagai juru bicara dari Fraksi Keadilan Sejahtera;

3. Yang terhormat Saudari Dra. Hj. Elviana, M.Si. , Anggota Nomor A-511 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan;

4. Yang terhormat Saudara H. Syarif Abdullah Alkadrie, Nomor Anggota A-29 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Nasdem;

5. Yang terhormat Saudara Ferry Kase, S.H. , Anggota Nomor A-558 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Hanura;

6. Yang terhormat Saudara Junico B.P. Siahaan, S.E., Anggota Nomor A-151 sebagai juru bicara dari Fraksi PDI Perjuangan;

7. Yang terhormat Saudara Ir. Bambang Sutrisno, Anggota Nomor A-276 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Golkar;

8. Yang terhormat Saudari Ir. Dwita Ria Gunadi , Anggota Nomor A-339 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Gerindra;

9. Yang terhormat Saudara Muslim, SHI., M.M. , Anggota Nomor A-398 sebagai juru bicara dari Fraksi Partai Demokrat;

10. Yang terhormat Saudari Yayuk Basuki, Anggota Nomor A-478 sebagai ju ru bicara dari Fraksi Partai Amanat Nasional.

Sebelum saya mempersilakan juru bicara masing-masing fraksi , kami meminta persetujuan Rapat Paripurna Dewan mengenai waktu yang akan dipergunakan oleh masing-masing juru bicara paling lama 3 menit atau untuk

Page 53: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 53-

menyingkat waktu jika disepakati Pandangan Umum Fraksi-fraksi tersebut dapat disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan Dewan, apakah disetujui?

(RAPAT: SETUJU)

Baik, untuk itu kami persilakan kepada masing-masing juru bicara fraksi untuk maju ke depan menyampaikan pandangan umum fraksinya terhadap kedua RUU dimaksud.

Kami persilakan. Sidang Dewan yang kami hormati,

Dengan demikian kesepuluh fraksi telah menyampaikan pendapatnya fraksi masing-masing. Sekarang kami akan menanyakan kepada sidang yang terhormat, apakah 2 RUU Usul Inisiatif Komisi X DPR RI tentang Kebudayaan dan Sistem Perbukuan dapat disetujui menjadi rancangan undang-undang usul DPR RI.

(RAPAT SETUJU)

Terima kasih.

Sidang Dewan yang kami hormati,

Marilah kita memasuki acara yang kelima, yaitu Laporan Sementara Pans us Pelindo II DPR RI , untuk itu kami persilakan kepada Pimpinan Pansus Pelindo II DPR RI yang terhormat Saudari Rieke Diah Pitaloka untuk menyampaikan laporan.

Waktu kami persilakan.

KETUA PANSUS ANGKET PELINDO II (RIEKE DIAH PITALOKA):

Bismiflahirahmanirahin. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh , Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om Swasti Astu, Name budaye.

Yang kami hormati Pimpinan Sidang Paripurna DPR RI, Yang kami hormati Anggota Dewan DPR RI, Dan kemudian juga hadir bersama kita para pekerja dari Pelindo 1\ dan JICT, Rekan-rekan media.

Perlama-tama mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak dan perkenan-Nya pada hari ini kita menghadiri Rapat Paripurna DPR RI dalam keadaan sehat wal'afiat.

Pad a kesempatan yang berbahagia ini, atas nama Pimpinan dan Anggota Tim Panitia Angket DPR RI tentang Pel indo II, kami menyampaikan terima kasih kepada

Page 54: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 54-

Pimpinan Sidang Dewan yang terhormat atas kesempatan yang diberikan untuk melaporkan hasil penyelidikan Panitia Angket DPR RI tentang Pelindo II.

Perkenankan kami menyampaikan laporan kepada Sidang Paripurna yang terhormat.

Sidang Dewan yang terhormat,

Pans us Pelindo II bekerja sejak 13 Oktober 2015 hingga 15 Desember 2015 telah mengundang 1 orang Menko, 2 Menteri, 1 mantan Menteri, Direksi dan Komisaris Pelindo II, Direksi JICT, lembaga konsultan asing , pengacara, dan berbagai kalangan terkait. Pansus Pelindo II menemukan em pat persoalan besar:

1. Permasalahan Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa, 2. Perpanjangan Pengelolaan PT. JICT antara PT. Pelindo II dengan HPH , 3. Tata Kelola perusahaan PT. Pelindo II (Persero) , termasuk persoalan

pelanggaran hukum ketenagakerjaan yang sangat serius, 4. Program Pembangunan dan Pembiayaan Terminal Pelabuhan Kalibaru oleh

PT. Pelindo II.

Sesuai dengan Tatib DPR RI, masa kerja Pansus Angket maksimal 60 hari kerja, yang akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2016. Namun demikian, Pansus menilai sangat diperlukan untuk menyampaikan laporan pendahuluan kinerja Pansus kepada Paripurna , sekaligus sebagai catatan penting akhir tahun kepada seluruh rakyat Indonesia.

Dengan semangat menegakkan konstitusi bersamaan dengan menjalankan fungsi DP RRI, Pansus mendapat temuan-temuan yang secara politik, hukum dan ekonomi membuka topeng investasi , privatisasi dengan cara memilih mitra strategis, perekayasaan sistematis atas pengalihan surplus ekonomi nasional ke pihak asing .

Sidang Dewan yang terhormat,

Sejarah ekonomi politik Indonesia mengajarkan bahwa investasi asing yang direkayasa oleh asing di Indonesia telah membuat posisi ekonomi Indonesia Nampak besar, namun semu karena kepemilikan kue pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berada di tangan Indonesia sendiri. Inilah yang membuat Bung Karno dan Bung Hatta risau atas bebas beroperasinya perusahaan asing di NKRI. Kerisauan itu sangat beralasan karena hal itu ternyata terbukti dalam kasus perpanjangan kontrak Pelindo II dengan HPH. Pansus Pelindo II mendapat temuan yang mencengangkan, betapa menteri bisa membeli diri dengan mengatakan tidak mengetahui tentang hukum atas perpanjangan kontrak itu. Namun, berani mengeluarkan izin prinsip. Sementara izin prinsip itu merupakan suatu nomenkltur yang tidak dikenal dalam hukum perundang­undangan BUMN kita.

Proses perpanjangan kontrak dengan HPH telah dirintis oleh Dirut Pelindo II sejak 27 Juli tahun 2012, dan izin prinsip tersebut dikeluarkan Menteri Negara BUMN pad a tanggal 9 Juni 2015. Padahal , menteri-menteri negara yang lain , Menteri Negara BUMN dan Menteri Perhubungan pad a pemerintahan sebelumnya, maupun

Page 55: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 55 -

Perhubungan yang saa ini menjabat telah melayangkan surat menolak perpanjangan kontrak tersebut. Penolakan itu karena belum dioperasinya atau diperolehnya konsesi dari otoritas pelabuhan oleh Pelindo II , sebagaimana perintah Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Apalagi JICT sendiri belum memperoleh izin usaha pelabuhan.

Sidang Dewan yang terhormat,

Dalam Rapat Pansus, Menteri Negara BUMN Rini Soemarno berdalih , bahwa izin prinsip yang dikeluarkan mensyaratkan kepemilikan saham Pelindo II harus 51 % dan harus mematuhi ketentuan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 yang memisahkan fungsi regulator dan operator dan hasil Panja Aset BUMN serta putusan Mahkamah Konstitusi khususnya terkait kerjasama BUMN. Kontrak final antara Pelindo II dan HPH sendiri ditandatangani pada tanggal 7 Juli 2015 yang telah dinotariatkan dengan komposisi saham Pelindo II sebesar 48,% dan Koperasi Pegawai Maritim 0,10% serta HPH 51 %. Sebelumnya pad a Juni 2015, Pelindo II menagih pembayaran upfront fee dari Hutchinson Port Jakarta sebesar USD 215 juta. Menurut surat Hutchinson Port Indonesia dan Pelindo nilai USD 15 Juta merupakan tambahan di luar perhitungan Deutsche Bank sebesar USD 200 juta, tambahan tersebut merupakan arahan Menteri Negara BUMN Rini Soemarno. Pembayaran dilakukan pad a 2 Juli 2015 dan dikenai pajak ganda, yakni 15% With Holding Tax di Singapura dan 10% PPN di Indonesia. Penandatangan konsesi antara Pel indo II dengan Kementerian Perhubungan sendiri baru terjadi pada tanggal 11 November 2015. La lu pad a 6 Juli 2015, Pel indo II pun menerima pembayaran sewa. Padahal perjanjian konsesi sekali lagi baru dilakukan pada 11 November 2015. Sebelumnya Pel indo II berpendapat perjanjian konsesi itu tidak diperlukan.

Sidang Paripurna yang dimuliakan,

Selain itu , perpanjangan kontrak JICT antara Pelindo II dan HPH diakui oleh Menteri Negara BUMN dalam Pansus memang tidak ada dalam RKAP Pel indo II dan tidak ada dalam RUPS. Ini berarti tidak sesuai dengan perintah Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 22 dan Kepmen BUMN Nomor Kep-101 /MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN. Bahkan Menteri Negara BUMN Rini Soemarno dalam Rapat Pans us dengan di bawah sumpah mengatakan bahwa kegiatan bisn is yang dijalankan BUMN tidak harus selalu ada dalan RKAP apalagi menyangkut investasi asing .

Dirut Pelindo II , RJ Lino sendiri mengatakan tidak tahu harus tunduk pada undang-undang yan mana. Yang terpenting , perpanjangan kontrak JICT secara de facto dan pembayarannya telah terjadi , secara de jure , proses legal dilakukan belakangan. Baginya hal tersebut merupakan base practices dalam business to business. Bahkan secara tegas menyatakan tidak perlu ada perjanjian konsesi dengan Kementerian Perhubungan dan kalaupun itu dilakukan, ia menyatakan adalah sebuah bentuk keterpaksaan . Dalam rujukan kepastian hukum, pernyataan ini justru sangat memprihatinkan di tengah Indonesia harus bersaing dengan dengan bangsa-bangsa Asia . Sikap seperti itu dikukuhkan juga oleh konsultan asing Deutsche Bank yang juga

Page 56: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

-56-

berperan sebagai kreditor. Konflik peranan pada korporasi asing seperti itu justru mendapat pembenaran atas nama kebutuhan dan kebebasan investasi asing. Oalam perspektif hukum, selain terindikasi adanya tindak pidana yang kerugikan negara , sikap Menteri Negara BUMN dan Oirut Pelindo II merupakan perlawanan terhadap hukum yang berlaku.

Sidang Paripurna yang dimuliakan,

Secara politik, Pansus Pel indo II mendapatkan fakta bahwa baik Menteri Negara BUMN maupun Oirut Pelindo II telah bertindak dengan tidak memenuhi azas­azas umum pemerintahan yang baik. Bahkan tidak mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi , Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008, Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 dan Undang-undang Anti KKN dan Peraturan Perundangan terkait lainnya termasuk pengabaikan keputusan Panja Aset BUMN OPR RI. Ketidakpatuhan ini bisa menjadi benih karut marutnya politik nasional dan membuka jalan melemahnya kewibawaan Pemerintah terhadap kekuatan kapital. Kondisi seperti ini sepantasnya disadari oleh Presiden Republik Indonesia bahwa ada pihak-pihak yang seharusnya membantu terlaksananya amanat konstitusi , namun yang terjadi adalah sebaliknya . Ini potret buruk akuntabilitas publik Pemerintah di bidang BUMN, khususnya di Pelindo II sehinga prinsip good governance tidak terpenuhi .

Hadirin yang kami hormati,

Secara ekonomi, ditemukan hal yang tidak layak. Menurut perjanjian kontrak 1999-2019, memang ada technical know how, tetapi di lapangan tidak ditemukan kenyataan adanya keterampilan atas teknologi yang dialihkan. Yang terjadi adalah pengubahan pendapatan menjadi biaya yang ditransfer ke perusahaan yang sama sekali tidak kompeten di bidang jasa pengelolaan kepelabuhan. Indikasi tindak pidana perpajakan ini dibiarkn berlangsung karena lemahnya daya tawar Pemerintah Indonesia terhadap investor asing. Saat yang sama perpanjangan kontrak sebelum jatuh tempo justru merugikan negara sebagaimana temuan BPK, kendati BPK hanya menyatakan sebagai pendapatan yang belum optimal. Pansus mencatat bahwa laporan BPK per 1 Oesember 2015 itu masih berdasarkan POTT yang diminta Pelindo II. Sedangkan pemeriksaaan dengan tujuan tertentu sesuai dengan TOR yang diajukan Pansus belum masuk. Untuk pelaksanaan kontrak 2015 hingga 2038, Pansus menemukan adanya potensi kerugian negara yang relative besar.

Hadirin yang kami muliakan,

FRI dan Bahana Sekuritas adalah dua lembaga penasehat keuangan yang sebelumnya dikontrak oleh Pelindo II, dalam sebuah tim gabungan yang kemudian disepekati oleh Pansus mereka melakukan kembali analisa terkait valuasi yang dilakukan pihak Deutsche Bank (DB) . Tim gabungan tersebut menggunakan dokumen laporan keuangan JICT (1999-2013) dan proyeksi keuangan JICT yang diberikan

Page 57: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 57 -

Deutsche Bank (2014-2038). Berdasarkan analisis ulang, ditemukan oleh tim tersebut hal sebagai berikut:

a. Merujuk Asumsi Historis: Manfaat bagi Pelindo II untuk sisa masa kontrak (2015-2018) adalah Rp2,99 triliun jika kontrak diperpanjang, tetapi akan kehilangan potensi pendapatan 2019-2038 sebesar Rp24,7 triliun dikali dengan 49% (saham HPH) jadi Rp11 ,85 triliun. (Asumsi kurs sebesar Rp13.600)

b. Merujuk Proyeksi Deutsche Bank: Manfaat bagi Pelindo II adalah sebesar Rp36,5 triliun lebih besar jika mengoperasikan sendiri JICT dibandingkan dengan memperpanjang konrak HPH. Akibat perpanjangan kontrak maka potensi kehilangan penghasilan Pelindo II artinya potensi kehilangan negara adalah Rp36,5 triliun dikali 49% (saham HPH) adalah sebesar Rp17,9 triliun (asumsi kurs sebesar Rp13.600).

Sidang Dewan yang terhormat,

Dari temuan-temuan itu, Pansus mengajak semua elemen bangsa untuk menumbuh kembangkan kesadaran bahwa tegaknya kedaulatan ekonomi Indonesia hanya terjadi jika kita semua setia dan konsisten menegakkan amanat konstitusi dan tidak bersifat ahistoris. Ajakan ini juga berlaku bagi penyelenggara Pemerintah agar melaksanakan sumpah jabatannya. Jika hati nurani dan pikiran kita terpanggil menjalankan amanat itu, maka hal paling sederhana adalah dengan memperbaiki kualitas akuntabilitas publik. Dampak dari semangat menjalankan sumpah jabatan dan perbaikan kualitas itu dipahami oleh Pansus dengan memberikan catatan penting dan beberapa rekomendasi:

1. Pans us sangat merekomendasikan membatalkan perpanjangan kontrak JICT 2015-2038 antara Pelindo II dan HPH, karena terindikasi kuat telah merugikan negara dengan menguntungkan pihak asing serta telah terjadi strategic transfer pricing pad a kontrak Pelindo II dan HPH 1999-2019 dan karenanya hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati, kontrak ini berarti putus dengan sendirinya tanpa perlu Indonesia membayar termination value. Kembalikan JICT ke pangkuan ibu pertiwi di tahun 2016 dengan pengelolaan yang berkiblat pada konstitusi negara kita sendiri Undang-Undang Dasar 1945.

2. Meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan penyelidikan atas adanya dugaan Conflict of interest dan manipulasi yang dilakukan oleh Deutsche Bank dalam melakukan evaluasi/valuasi selaku konsultan dan dalam memberikan pinjaman sindikasi Bank Luar Negeri selaku kreditur. Pansus sangat merekomendasikan kepada pemerintah untuk memberikan peringatan keras dan sangsi kepada Deutsche Bank (DB) yang terindikasi kuat telah melakukan fraud dan financial engineering yang merugikan keuangan negara.

3. Terkait persoalan ketenagakerjaan di Pelindo II dan JICT, pansus sangat merekomendasikan dihentikannya pelanggaran terhadap UU Serikat

Page 58: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 58-

Pekerja/Kerja Buruh dan UU Ketenagakerjaan dengan menghentikan praktek pemberangusan Serikat Pekerja (Union Busting), mempekerjakan kembali karyawan yang telah mengalami pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan mengembalikan karyawan yang dimutasi sepihak sebagai akibat penolakan terhadap recana perpanjangan kontrak pengelolaan JICT. Pansus sangat merekomendasikan agar dijalankannya putusan Mahkamah Konstitusi No. 7/PUU/XII/2014 tentang Uji Materi Undang-undang Ketenagakerjaan dengan mengangkat pekerja yang berstatus kontrak dan outsourcing yang ada pad a core business wajib diangkat sebagai pekerja tetap di Pelindo II dan JICT.

4. Pansus sangat merekomendasikan kepada apparat penegak hukum untuk terus melanjutkan penyidikan atas pelanggaran undang-undang yang mengakibatkan kerugian negara, serta menjatuhkan sangsi pidana kepada siapapun yang terlibat dan di institusi manapun.

5. Pansus sangat merekomendasikan kepada Menteri BUMN untuk segera memberhentikan Dirut Pelindo II.

6. Sesuai dengan: a. Pasal 14 ayat (1) UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN bertindak selaku

RUPS dalam hal seluruh saham Persero dimiliki oleh negara dan bertindak selaku pemegang saham pada Persero dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

b. Pasal 6 ayat (2) huruf a UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Menteri BUMN merupakan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan kepada BUMN. Panitia Angket DPR RI tentang Pelindo II menemukan fakta bahwa Menteri BUMN dengan sengaja melakukan pembiaran terhadap tindakan yang melanggar peraturan perundang-undangan. Dengan demikian Menteri BUMN dengan sengaja tidak melaksanakan kedudukan, tugas dan wewenangnya sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 6 ayat (2a) dan Pasal 24 ayat (2) serta UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 14 ayat (1). Karena itu , Pansus sangat merekomendasikan kepad Presiden RI untuk menggunakan hak prerogratifnya memberhentikan, Rini Sumarno sebagai Meneg BUMN.

7. Hal yang tidak kalah penting adalah , Pansus sangat merekomendasikan kepada Presiden untuk tidak serta merta membuka investasi asing yang dalam jangka panjang merugikan bangsa Indonesia secara moril dan materiel, mengancam keselamatan negara dan kedaulatan ekonomi politik bangsa yang akhirnya membuat apa yang dikawatirkan Bapak Bangsa, Bung Karna, justru terjadi yakni: Indonesia menjadi kuli bagi bangsa lain, bangsa kuli di antara bangsa-bangsa lain.

Dengan seluruh kerendahan hati, Pansus meminta persetujuan sidang paripurna yang terhormat, terhadap rekomendasi-rekomendasi di atas dan harus ditindaklanjuti oleh

Page 59: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

· 59 .

pemerintah. Pansus pun pad a masa sidang yang akan datang akan melanjutkan penyidikan terhadap perpanjangan kontrak TPK Koja , program Pembangunan Terminal Pelabuhan Kalibaru oleh PT Pelindo II, dan Pembiayaan PRoyek dan Pinjaman PT Pelindo II.

Demikian laporan yang dapat kami sampaikan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam rangka pengabdian kita kepada Negara dan Bangsa Indonesia.

Wallahulmuafiq ilia akwa mithariq Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 17 Desember 2015

a.n . PIMPINAN PANITIA ANGKET PELINDO II KETUA,

ltd

RIEKE DIAH PITALOKA A·160

Mohon izin kami untuk menyerahkan semua dokumen yang ada ,

KETUA RAPAT:

Saya izinkan, kenapa tidak pakai Bajaj saja?

PANITIA ANGKET DPR RI PELINDO II (RIEKE DIAH PITALOKA/F-PDIP/KETUA):

Supaya yang disampaikan tidak mengada-ada kami membawa lengkap dan jika ada dari Anggota dan Pimpinan Pansus yang ingin mendampingi mohan untuk mendampingi.

F ... ( ... ):

Bendelnya itu bawa kedepan biar kelihatan , dorong-dorong, anggota dibagi , anggota.

Terima kasih kami sampaikan kepada saudari Rieke Diah Pitalaka yang telah menyampaikan laparannya.

Sidang dewan yang kami hormati,

Dengan demikian selesailah , ya si lakan pak Masinton .

Page 60: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 60-

F-PDIP (MASINTON PASARIBU, S.H.) :

Ya terima kasih Pimpinan, Terima kasih rekan-rekan Anggota OPR dan juga rekan-rekan Pansus tadi sudah

dibacakan oleh Pimpinan Pansus Pelindo bagaimana pelanggaran undang-undang terjadi? Bagaimana rekayasa terhadap aset-aset strategis bangsa kita khususnya pelabuhan , itu diserahkan untuk diperpanjang kontraknya untuk bangsa asing. Pimpinan kami di Pansus juga sudah mendalami tentang pengadaan barang dan jasa, perpanjangan kontrak JICT yang melanggar undang-undang, dan kemudian tahapan pertama sudah tadi dilaporkan . Kemudian nanti masuk ketahapan kedua , hingga tanggal 10 Februari 2016, nanti tentang pembangunan terminal baru, kemudian juga global bond. Nah tentu pimpinan saya minta supaya hasil temuan Pansus tadi , selama sebulan ini , tidak hanya sekedar dibacakan disidang paripurna ini. Saya minta , saya coba usul ya agar dalam rapat paripurna OPR ini bisa mengambil keputusan terhadap laporan Pans us Pelindo II, itu pimpinan dari hasil pendalaman Pansus selama satu bulan ini. Nanti untuk bulan Februari , tanggal 10 Februari nanti hasil pendalaman tahap kedua nanti juga akan disampaikan pimpinan. Untuk pendalaman tahap pertama ini saya usul agar rapat paripurna OPR ini bisa mengambil keputusan terhadap laporan Pansus Pelindo II tadi. Terima kasih pimpinan.

F-P. NASDEM (IRMA SURYANI) :

Interupsi pimpinan , Irma Suryani pimpinan

KETUA RAPAT:

o silakan.

F-P. NASDEM (IRMA SURYANI):

Irma Suryani Pimpnan A - 07 Fraksi Nasdem , saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh kawan saya Masinton, bahwa apa yang sudah direkomendasikan dan sudah diputuskan oleh Pans us itu harap dilaksanakan sebaik-baiknya oleh pemerintah , maupun rapat paripurna ini pimpinan. Kita tidak boleh gerbang perekonomian Indonesia ini tidak boleh menjadi bancakan lagi kedepan pimpinan. Mohon kepada Pimpinan untuk menetapkan apa yang sudah disampaikan oleh Rieke Oiah Pitaloka sebagai Ketua Pansus menjadi keputusan paripurna pada hari ini. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan Pak Ruhut,

F-PD (RUHUT SITOMPUL, S.H.) :

Pimpinan , Pimpinan yang saya hormati ,

Page 61: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 61 -

Apapun sahabat-sahabat Pansus sudah bekerja keras, apa yang dikatakan rekan saya Masinton, saya rasa sekarang lebih baik lebih cepat lebih baik. Bagaimana kita tetap menghormati hak prerogratif Bapak Presiden , tapi saya memohon kepada Pimpinan mewakili lembaga negara dalam hal ini DPR, agar nama-nama yang disebut tadi segera dieksekusi. Terima kasih pimpinan.

KETUA RAPAT:

Ada yang masih ingin menyampaikan, 0 silakan.

F-PDIP (ARIA BIMA):

Pimpinan, Aria Bima, yang saya hormati saudara Pimpinan dan kawan-kawan anggota dewan. Tadi sudah dilaporkan Panitia Angket DPR RI Pelindo II kepada sidang paripurna, kita ketahui bersama bahwa Pans us adalah alat kelengkapan DPR, instrument DPR, kalau Panja adalah instrument Komisi. Bahwa kita harus sadar benar bagaimana kewibawaan lembaga ini , mengenai yang menyangkut keputusan dari instrument alat kelengkapan DPR itu produknya imperative. Untuk itu saya mohon kepada pimpinan supaya Pans us Angket yang sudah kita legalkan dalam rapat paripurna sebelumnya tentang Pansus Angket DPR Pelindo II ini mempunyai kekuatan yang imperative kepada pemerintah untuk segera dilaksanakan , maka dalam forum paripurna ini harus memutuskan hal yang menyangkut rekomendasi dari panitia angket. Kalau itu tidak diputuskan dalam rapat paripurna dan sudah dilaporkan di paripurna berarti tidak ada suatu keputusan politik yang mengikat bagi hubungan antara lembaga DPR dengan pemerintah. Untuk pimpinan saya mohon kepada pimpinan, untuk mengagendakan pengambilan keputusan sekarang ini , supaya hal-hal yang sudah menyangkut rekomendasi-rekomendasi itu dijadikan sebagai satu keputusan Dewan Perwakilan Rakyat, atau Paripurna DPR yang selanjutnya bahwa kemudian Panitia akan melakukan suatu kerja-kerja berikutnya juga hal itu kami mohon untuk diputuskan. Itu yang pertama.

Yang kedua saya mohon langsung saja satu memutuskan dalam rapat paripurna pad a hari ini mengenai rekomendasi hasi Panitia Angket tentang Pelindo II. Yang kedua memutuskan untuk memberikan perpanjangan kepada Pans us Angket Pelindo II untuk bekerja selanjutnya . Saya kira itu terima kasih.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Masih ada lagi? Cukup ya? Baik bapak, ibu yang saya hormati , tentunya hasil yang disampaikan

hari ini adalah hasil juga keputusan rapat pengganti Bamus kemarin dilaksanakan. Dan karena memang laporan ini masih bersifat laporan sementara, juga tertera didalam Undang-undang MD3 disini bahwa Pasal 176 ayat (2) setelah menyelesaikan tugasnya

Page 62: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 62-

Panitia Angket menyampaikan laporan dalam rapat paripurna DPR, dan selanjutnya laporan tersebut dibagikan kepada seluruh Anggota. Rapat paripurna DPR mengambil keputusan, terhadap laporan panitia angket tersebut. Dan kemarin juga kita sudah klarifikasi , bahwa laporan ini sifatnya masih sementara, untuk memberikan laporan kepada seluruh anggota dewan, bahkan masyarakat Indonesia bahwa Pansus sudah bekerja, dan tetap akan meneruskan pekerjaannya didalam tahun 2016 ini. Sehingga kalau laporan secara komprehensif, secara keseluruhan itu memang belum disampaikan saat ini. Untuk itu kemarin juga kita diambil kesepakatan , disilakan Pimpinan Pansus untuk menyampaikan ini seluruhnya. Selanjutnya juga nanti akan disampaikan laporan secara final setelah tentunya melaksanakan di tahun 2016 ini. Itu yang kemarin dicapai didalam rapat pengganti Bamus yang disampaikan juga sendiri oleh Pimpinan Pansus yang ada. Sehingga menu rut kami sesuai juga dengan aturan yang ada , sebaiknya laporan itu tentunya nanti disampaikan secara resmi dan diambil suatu pendapat secara keseluruhan setelah laporan akhir daripada Pansus Angket tersebut.

F-PDIP (ABIDIN FIKRI):

Interupsi Pimpinan Abidin Fikri.

KETUA RAPAT:

Silakan.

F-PDIP (ABIDIN FIKRI):

Pimpinan yang kami hormati, Berkaitan dengan penyampaian laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia

Pansus Angket, saya kira paripurna, secara seksama tadi sudah mendengarkan. Dan berdasarkan dari usul teman-teman bahwa laporan ini harus diterima oleh kita dan disetujui kemudian dilanjutkan untuk dilengkapi. Karena ini Pimpinan paripurna ini adalah forum tertinggi dewan, jadi saya kira kita sepakat saja seseuai dengan usulan teman-teman tadi ini harus diterima oleh paripurna dan disetujui sebagai laporan yang disampaikan oleh ketua Pansus. Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT:

Baik ini Sebentar-sebentar, ini saya sampaikan, sebentar-sebentar pak saya sampaikan

dulu nanti boleh dikoreksi, sehingga yang akan kami sampaikan usulan kami ini adalah seperti ini. Laporan sementara tahap satu Pansus Pelindo apakah dapat diterima? Itu setuju , kalau setuju baru kita ketok. Itu yang kami usulkan adalah seperti itu , karena memang ini laporannya masih belum merupakan laporan yang f inal. Sehingga kami sampaikan disitu ada laporan tahap satu .

Page 63: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 63 -

F-PDIP (H. RAHMAT NASUTION HAMKA, S.H., M.H.):

Interupsi ketua Rahmat Hamka ketua,

KETUA RAPAT:

Baik silakan.

F-PDIP (H . RAHMAT NASUTION HAMKA, S.H., M.H.):

Baik ketua, Rahmat Hamka A - 220 daerah pemilihan Kalimantan Tengah, Baik ketua mungkin begini, laporan memang bersifat sementara , tetapi

kesimpulan itu bukan kesimpulan sementara. Jadi sehingga, jadi ini bukan lagi adalah kerja sementara, tetapi kesimpulan yang definitive, kesimpulan akhir dari kerja Pansus sehingga wajar dan cukup saja bagi saya, jadi kerana kerjanya Pansus ini banyak yang dikerjakan. Ada tahapan-tahapan mungkin mereka membuat pengelompokan­pengelompokan permasalahan. Jadi sehingga hasil Pans us yang ada ini bukanlah rekomendasi sementara. laporannya sementara belum selesai. Jadi kami minta kepada pimpinan sahkan saja ini, menjadi keputusan paripurna karena memang rekomendasi itu rekomendasi akhir daripada Pansus bukan rekomendasi sementara. Terima kasih pimpinan .

KETUA RAPAT:

Baik, kalau begitu sebentar kita perbaiki daripada narasinya, sehingga laporan sementara tahap satu beserta kesimpulannya, apakah dapat diterima? Kalau diterima baru ketok? Setuju?

Sebentar ketua, Ini kalimatnya rekomendasi itu pimpinan, disesuaikan dengan laporan.

KETUA RAPAT:

Jadi rekomendasi, sebentar-sebentar ya sebentar, rekomendasi, Jadi saya ulang, laporan sementara tahap satu, dan rekomendasi yang

dihasilkan Pansus Pelindo II apakah dapat diterima?

F-PDIP (ARIA BIMA):

Sebentar Pimpinan, Belum, belum tambah koma pimpinan, apakah dapat diterima dan untuk

diteruskan pad a pemerintah pimpinan.

Page 64: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 64 -

KETUA RAPAT:

Dan diteruskan pada pemerintah? Sebentar-sebentar,

F-PS (REFRIZAL):

Pak Ketua, tolong sesuaikan dengan yang disampaikan di Baleg kemarin Pak Ketua , sesuaikan dengan Tata Tertib sehingga keputusan ini tidak tercemar.

KETUA RAPAT:

Ini sekarang narasinya dulu kita usulkan, laporan sementara tahap satu dan rekomendasi Pans us Pel indo II serta apakah dapat diterima dan ditindaklanjuti oleh pemerintah? Itu narasinya ya?

Baik,

F ... (00'):

Sebentar pak sebentar,

KETUA RAPAT:

Baik ya saya bacakan ya ,

F-PD (RUHUT SITOMPUL, S.H.):

Interupsi ketua saya Ruhut Sitompul ,

KETUA RAPAT:

Silakan Bang Ruhut,

F-PD (RUHUT SITOMPUL, S.H.):

Ketua jadi mohon maaf, saya rasa sahabat-sahabat yang sudah bekerja keras dari Pansus, yang di Pimpinan oleh si cantik Oneng Ibu Ria Diah Pitaloka , ya Rieke Diah Pitaloka kita merujuk saja kepada judul. Laporan Panitia Angket DPR RI tentang Pelindo II kepada sidang paripurna dewan DPR RI , jadi kita langsung teruskan lebih cepat lebih baik kepada pemerintah, agar dieksekusi. Kita merujuk kepada judul , terima kasih.

F-PDIP (SARMADJI):

Interupsi pimpinan , pimpinan ,

Page 65: Risalah Resmi Rapat Paripurna ke-14

- 65-

Jadi Sirmadji POI Perjuangan A - 199 menggarisbawahi yang tadi maka terminologi sementara agar dihilangkan. Jadi laporan tahap satu sudah selesai , jadi tidak pakai sementara, memang tahap satu laporannya ya itu.

F-PS (REFRIZAL):

Pak Ketua sesuaikan dengan yang di Bamus kemarin Pak Ketua, udah gitu saja , jangan Pak Ketua melampaui yang di Bamus sudah.

KETUA RAPAT:

Baik, oke ya saya ulangi, dan seluruhnya coba diperhatikan belum diambil keputusan dulu, narasinya adalah "Iaporan tahap satu dan rekomendasi Pansus Pelindo II, apakah dapat diterima dan ditindaklanjuti oleh pemerintah"? setuju seperti itu? Oke bisa saya sampaikan seperti itu ya?

Baik, Bapak, Ibu sekalian yang saya hormati, kami ingin menanyakan kepada seluruh fraksi dan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia laporan tahap satu dan rekomendasi Pansus Pelindo II, apakah dapat diterima dan ditindaklanjuti oleh pemerintah , dapat disetujui?

(Rapat: Setuju)

Baik dengan demikian selesailah acara rapat paripurna pad a hari ini, selaku pimpinan rapat kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat para Anggota dewan, dan hadirin sekalian atas ketekunan dan kesabaran dalam mengikuti rapat paripurna dewan pada hari ini. Dengan seizin sidang dewan yang terhormat, maka perkenankanlah kami menutup rapat dengan ucapan

Wallahulmuafiq ilia akwa mitthariq. Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .

RAPAT DITUTUP PUKUL: 17.10 WIB

Jakarta, 17 Desember 2015

KETUA RAPAT,

~ Dr. AGUS HERMANTO