Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

11
RINGKASAN SEJARAH PERADABAN ROMAWI KUNO Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber. Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. “Menurut berita 2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun 750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Jujani” Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai oleh orang- orang Romawi antara lain : 1. Jupiter (raja dewa-dewa) 2. Yuno (dewi rumah tangga)

Transcript of Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Page 1: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

RINGKASAN SEJARAH PERADABAN ROMAWI KUNO

Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma masa kini.

Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai Tiber.

Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan

lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium kemudian

disebut bangsa Latin. Pada mulanya, di daerah Latium inilah bangsa Latin hidup dan

berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.

Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber.

Waktu berdirinya Kota Roma yang yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui

secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan

Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus.

“Menurut berita2 lama, Roma didirikan oleh Remus dan Romulus pada tahun

750. Remus dan Romulus ini anak Rhea silva, turunan Aenas –seorang

pahlawan Troya jang dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar

oleh bangsa Jujani”

Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti orang-orang

di Yunani. Hanya saja dewa-dewa di romawi berbeda dengan di Yunani. Dewa-dewa

yang dipercayai oleh orang-orang Romawi antara lain :

1. Jupiter (raja dewa-dewa)

2. Yuno (dewi rumah tangga)

3. Minerus (dewi pengetahuan)

4. Venus (dewi kecantikan)

5. Mars (dewa perang)

6. Neptenus (dewa laut)

7. Diana (dewi perburuan)

8. Bacchus (dewa anggur)

Page 2: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Roma berhasil menundukkan bangsa-bangsa yang tinggal disekitarnya satu persatu,

baik dengan jalan kekrasan maupun jalan damai. Hingga akhirnya Roma berhasil

menguasai seluruh Italia Tengah.

Sebelum itu, sekira tahun 492, Daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma

dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utaranya sampai pada tahun

500 SM. Pada tahun 500 SM bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia

dan berhasil memerdekaan diri serta mendirikan negara sendiri yang berbentuk republik.

Maka sejak itu, Roma menjadi republik dan kepala negaranya disebut konsul yang

dipilih setiap tahun sekali. Konsul selain menjadi penguasa negara juga ketua senat dan

panglima besar.

Bangsa Romawi yang semula petani, setelah mengalahkan penguasa Etruskia

kemudian menjadi bangsa penguasa besar dengan manaklukan wilayah yang luasa

sampai ke Laut Tengah. Bangsa yang semula petani ini kemudian menjadi masyarakat

kapitalis dan materialis. Selain sebagai bangsa yang suka dengan perang bangsa

Romawi juga mengumpulkan kekayaan sebagai modal usaha. Mereka membali ladang-

ladang dan kemudian penggarapannya dilakukan oleh para budak yang didatangkan

dari daerah-daerah jajahan.

Penguasa Gayus Julius Caesar meluaskan wilayahnya sampai ke Jerman,

Belgia, Belanda dan bahkan sampai menyebrangi selat Calis ke Inggris. Selain sebagai

penguasa mutlak Julius Caesar juga mengembangkan kalender baru yang disebut

kalender Julian. Kelender ini terus dipakai sampai kemudian diperbaharui oleh

Gregorius yang kemudian dikenal dengan dengan kalender Gregorius. Julius Caesar

dibunuh oleh Brutus dan Casinus yang menginginkan suatu pemerintahan berbentuk

Republik. Akan tetapi, cita-cita kedua orang itu tidak berhasil dan tetap

mempertahankan sistem pemerintahan diktator. Anak angkat Julius Caesar bernama

Oktvaianus kemudian dapat menguasai Romawi kembali dan berkuasa secara diktator.

Dalam kekuasaannya, Oktavianus banyak dikelilingi orang-orang pandai

sehingga ia dapat berkuasa cukup lama. Oleh senat Oktavianus diberi gelar “Augustus”

yang artinya “Yang Maha Mulia”. Dengan stabilitas pemerintahan pada masa Kaisar

Octavianus maka mulailah bidang kebudayaan mendapat perhatian.

Page 3: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan

Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari

kebudayaan yunani dan Etrusia, tanapa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi

sendiri.

Pada masa Octavianus, orang-orang Romawi melihat sesuatu dari sudut

kegunaannya. Pandangan hidup bangsa Romawi ini memberikan warna pada

kehidupan agama. Tepatlah apa yang diungkapkan oleh Cicero, bahwa agama bagi

mereka bukan untuk mendidik manusia kepada kebajikan, melainkan manusia sehat

dan kaya. Dengan pandangan hidup yang praktis ini menjadi ciri utama orang-orang

Romawi.

Dalam lapangan ilmu pengetahuan, bangsa Romawi bukanlah pencipta teori-

teori, tetapi pelaksana teori yang telah ada sejak zaman Yunani. Dengan ini mata rantai

jang seakan-akan putus dalam perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tumbuh

kembali. Bila sarjana Yunani adalah ahli teori, maka sarjana Romawi adalah ahli

praktek.

Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi.

Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan

dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah. Selama

kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah.

Seni Romawi sebenarnya merupakan pencampuran dua unsur seni budaya, yaitu

Romawi yang merupakan daerah kekuasaan Etruskia dan seni Yunani. Pada

hekakatnya budaya ini bukan berasal dari rakyat biasa melinkan dari golongan

bangsawan. Golongan seniman besar, seperti yang terdapat di Yunani di Roma tidak

ada. Justru bangsa Romawi mendatangkan seniman-seniman dari Yunani. Oleh karena

itu, pengaruh Yunani di Romawi sangat kuat. Politik maupun seni dan budaya Roma di

bawah bangsa Etruskia. Dengan begitu seni Romawi pada dasarnya adalah

pencampuran unsur-unsur budaya Etruskia dan Yunani yang kemudian menjadi seni

budaya baru.

Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena

mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian.

Page 4: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni

patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besr, megah, dan penuh hiasan.

Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang menggumkan, seperti

bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan

pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater).

Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang

Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi

lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas.

Bangunan atap kubah untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM

untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti

jalan raya. Jalan raya yang terkenal adalah jalan Via Apia.

Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil

yang berukuran besar tersebut antara lain Tempel Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan

Venus di Roma. Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga.

Batang tiang penyanggga atap menggunakan menggunakan kepala tiang dengan ciri-

ciri Yunanni seperti Doria, Ionia, dan Korinthia.

Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah

dada atau potret. Bentuk wajah dibuat dengan sangat teliti, sedangkan tubuh dan

lainnya lebih sederhana. Kecakapan membuat patung ini berhubungan dengan

kebiasaan keluarga-keluarga terkemuka bangsa Romawi yang senang membuat patung

nenek moyang dalam jumlah banyak dan sangat teliti. Biasanya patung nenak moyang

disimpan di rumah dan ditempatkan dalam satu ruangan khusus yang disebut Atrium.

Atrium ini juga dilengkapi dengan altar.

Orang-orang Romawi dalam membuat patung memiliki kebiasaan yang sama

dengan bangsa Yunani. Dalam membuat patung, orang-orang Romawi selalu

mematungkan tokoh-tokoh penguasa, tokoh-tokoh politik, dan cendikiawan. Banyak

sekali tokoh penguasa, tokoh politik dan cendikiawan yang dijadikan sebagai latar dalam

membuat patung seperti wajah tokoh Julius Caesar, Agustus, Tuchidides, Demostenes,

Caracalla, dan lainnya. Gambar wajah para tokoh ini selain dipatungkan juga dilukiskan

pada mata uang logam.

Page 5: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Bangsa Romawi juga senang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam

rumah dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah

dinding ini biasa pada dinding rumah dengan cara melukis pemandangan alam dan

bangunan-bangunan rumah yang seolah-olah terlihat dari jendela. Kegiatan melukis

pada dinding-dinding rumah yang dilakukan oleh orang-orang Romawi ternyata meniru

kebiasaan bangsa Yunani. Dengan demikian melukis Cara melukis yang dilakukan oleh

orang Romawi memdapat pengaruh basar dari Yunani. Dari seni melukis pada dinding

ini banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang merupakan hasil kebudayaan

masyarakat Romawi. Salah satu dari sekian banyak peninggalan kebudayaan ini adalah

peninggalan lukisan didinding rumah yang terdapat di Pompeii. Peninggalan lainnya

terdapat di Roma yang menggambarkan pengantin perempuan dan teman-temannya

sedang mempersiapkan upacara perkawinan. Selain pada dinding rumah, seni lukis juga

ditemukan pada mangkuk, jambangan, piring dan tempat bunga.

Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan

bangsa ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monumen dan kuil. Monumen

yang dibuat oleh bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang

kemenangan. Bangunan monumen ini digunaakn untuk memperingati suatu peristiwa

sejarah. Pada banguan monumen itu diberi relief yang menggambarkan peristiwa

kemenangan. Peninggalan seni monumen ini terdapat di Roma dan dibeberapa daerah

jajahan Romawi.

Perubahan ketatanegaraan Romawi dari republik ke bentuk kekaisaran tidak

mengendurkan semangat dan perkembangan budaya orang-orang Roma untuk

mendirikan bangunan berupa bangunan monumental. Hanya saja, apabila pada masa

republik pendukung seni budaya dilakukan oleh para bangsawan. Namun, setelah

menjadi kekaisaran, yang mendukung seni budaya adalah golongan istana. Sejak kaisar

Agustus, seni budaya elbih cenderung mejadi seni kuna yang berkiblat pada Yunani.

Setiap kaisar yang berkuasa di Romawi selalu meninggalkan seni budaya

beruapa bangunan monumen. Kebiasaan yang dilakukan oleh kiasar-kaisar ini dilakukan

sebagai sarana untuk menunjukan jasanya kepada negara. Maka sejak kiasar-kaisar ini

berkuasa, banyak sekali didirikan bangunan besar dan megah dengan menggunakan

bahan dari marmer.

Page 6: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Peninggalan seni bangunan Romawi pada masa kekaisaran ini jumlah sangat banyak.

Banguan-banguan monmen tersebut antara lain:

1. Kuil Zeus yang didirikan di Olympia.

2. Kuil Jupiter Heliopalitanus di ba’albek (syria)

3. Pantheon merupakan sebuah kuil yang kemudian digunakan untuk gereja.

4. Mousoleum di Roma yang didirikan pada tahun 175 SM.

Mousoleum merupakan bangunan yang berupa makam yang indah. Pada sisi dalam

ruang Mousoleum dihiasai ddengan berbagai ornamen yang indah.

5. Teater di Pompeii, solona, dan Asperados.

6. Amphiteater

Amphpiteater merupakan perpaduan dua buah teater yang dipergunakan untuk

pertunjukan mengadu benteng dan untuk perkelahian gladiator, tempat duduk

penonton berkeliling, semakin kebelakang semakin tinggi. Amphipater pada masa

kaisar Vespasianus (695 SM) dipergunakan untuk peragaan perang-perangan

seperti di laut bebas dan Circus (sirkus), tempat untuk berpacu kuda yang menarik

kereta beroda dua.

7. Thermen

Merupakan tempat pemandian dengan ruang-ruang mandi berair panah, berair

hangat dan dingin.

8. Bangunan istana

9. Gerbang kemenengan

10. Tiang kemenangan

Pada masa Gothik (100 – 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan

dari perkembangan agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah

berkembang sejak jaman pemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa)

dari nazareth, yang dilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan

kepercayaan rakyat Romawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan

monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius

Page 7: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini

tidak berarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahan

sebaliknya.

Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang

sampai Mesir, Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut

agama Kristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395

agama kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknya lambat

laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi-

organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma).

Periode Gothik seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan

oleh perpindahan pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi

mengalami perpecahan menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat

mengalami keruntuhan tahun 335 M.

Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma

sendiri secara sembunyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir

seni Katakomba yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri

merupakan kuburan-kuburan bawah tanah.

Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan

kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan

kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang

kebiasaan masyarakat untuk menghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motif-motif

klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh

perkembangan motif-motif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya

berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan

agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisan-lukisan kristus sebagai

“gembala yang baik”. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah

bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide

melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen. Namun, justru

“seniman-seniman” Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad

pertengahan.

Page 8: Ringkasan Sejarah Peradaban Romawi Kuno

Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian

agama kristen dijadikan agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja.

Pada masa itu, para arsitek membangun gereja dengan menggunakan konsep dasar

seni bangunan basilika bangsa Romawi, yaitu suatu bangunan untuk pertemuan-

pertemuan umum berbentuk persegi panjang. Perkembangan selanjutnya adalah

bagunan gereja dengan menara lonceng pada bad ke-6.

Seni bangunan pada bangunan gereja adalah bangunan geraja dengan denah

memusat dan berkubah serta menggunakan denah memanjang atau basilika dengan

langit-langit datar atau dengan lengkung silang. Contoh seni bangunan pada masa

gereja adalah bangunan gereja St.Andrea di Mantua dan gereja St.Novella di Feirence.