RINGKASAN EKSEKUTIFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37939...antara pendekatan...

4

Transcript of RINGKASAN EKSEKUTIFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37939...antara pendekatan...

Page 1: RINGKASAN EKSEKUTIFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37939...antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengukur persepsi
Page 2: RINGKASAN EKSEKUTIFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37939...antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengukur persepsi

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perubahan Institut Agama Islam Negeri (lAIN) menjadi Universitas Islam Negeri(DIN) berdampak terhadap perubahan visi dan misi UIN Syarif HidayatullahJakaarta dan berdampak pada meningkatnya animo masyarakat untuk belajar keperguruan tinggi tersebut. Visi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah menjadiuniversitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan, keislaman, dankeindonesiaan. Adapun misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah: (1)Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan untukpengembangan keilmuan, transformasi sosial, dan peningkatan daya saing bangsa;dan (2) Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam kerangka struktur dan kulturorganisasi yang kokoh, berintegritas, dan akuntabel.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, Azyumardi Azra sebagai rektorpertama UIN Jakarta, juga memperkenalkan motto UIN Jakarta, yaitu Knowledge,Piety, and Integrity. Visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah untukmenjadi universitas kelas dunia dengan keunggulan integrasi keilmuan,keislaman, dan keindonesiaan merupakan konsep yang sangat strategis danfuturistik. Visi dan misi ini perlu dipahami oleh semua sivitas akademika (dosendan- mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Namun sampai saat ini masihbelum ada kesamaan persepsi dan pemahaman di kalangan sivitas akademikaterhadap konsep integrasi keilmuan, keislaman dan keindonesiaan danimplementasinya ke dalam struktur kurikulum pendidikan tinggi.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsimahasiswa dan dosen terhadap implementasi konsep integrasi keilmuan,keislaman, daJ? keindonesiaan dalam struktur kurikulum di DIN SyarifHidayatullah Jakarta. ·Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) Perbedaan persepsi antara mahasiswa dan dosen terhadap terhadapimplementasi konsep integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesaan dalamstruktur kurikulum di DIN Syarif Hidayatullah Jakarta; (2) Permasalahan yangdihadapi dalam implementasi konsep integrasi keilmuan, keislaman, dankeindonesiaan ke dalam struktur kurikulum menurut persepsi mahasiswa dandosen UIN SyarifHidayatullah Jakarta; dan (3) Strategi UIN SyarifHidayatullahJakarta dalam upaya implementasi integritasi keilmuan, keislaman, dankeindonesiaan dalam struktur kurikulum.

Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, yaitu gabunganantara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukanuntuk mengukur persepsi mahasiswa dan dosen terhadap implementasi konsepintegrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan dalam struktur kurikulum diUIN Jakarta. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mempertajam danmemperdalam subtansi yang menjadi fokus penelitian. Populasi penelitian iniadalah seluruh mahasiswa (22.173) dan dosen (899) yang tersebar di selllI'UQ.fakultas di UIN Jakarta pada tahun 2014. Sedangkan sampel penelitian sebanyak3% (665) dari jumlah mahasiswa dan 30% (270) dari jumlah dosen. Dengandemikian jumlah sampel penelitian sebanyak 935 orang. Sampel dipilih dengancara purposive sampling technique.

Data penelitian ini terdiri atas data kuantitatif yang dikumpulkan melaluiinstrumen atau kuesioner dan data kualitatif yang dikumpulkan melalui telaahdokumen dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah Confirmatory

Page 3: RINGKASAN EKSEKUTIFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37939...antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengukur persepsi

Factor Analysis (CFA) untuk melakukan uji validitas konstruk instrumen danmenggunakan stastitik: deskriptif untuk mengetahui persepsi mahasiswa dan dosenterhadap konsep integrasi dan implementasinya dalam struktur kurikulum di DINJakarta.

Hasil pene1itian menunjukkan bahwa secara umum, yaitu sebesar 49.4%responden mahasiswa dan 30.76% responden dosen, memiliki persepsi yangpositif terhadap konsep integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan sebagaivisi UIN Jakarta. Namun demikian, sebesar 18.35% responden mahasiswa dan47.77% responden dosen dalam penelitian ini berpandangan konsep integrasitersebut perIu dipeIje1as dan diperIukan nomenklatur khusus. UIN Bandungmisalnya, memiliki nomenklatur wahyu memandu ilmu, sedangkan UIN Malangmemiliki nomenklatur pohon ilmu. Tidak adanya nomenklatur khusus tentangintegrasi keilmuan ini, menurut Azyumardi Azra justru menjadi distingsi ataukekhasan integr~si di UIN Jakarta,yakni tidak ada dikotomi dalam keilmuan. Jikadisebut wahyu dan ilmu, berarti wahyu dan ilmu itu sesuatu yang terpisah. Ataujika disebut pohon ilmu, berarti masih ada ranting-ranting yang merupakanbagian dari keilmuan. Namun dengan penggunaan istilah integrasi, maka kesandikotomi keilmuan bisa dihilangkan. Oleh karena itu, di UIN Jakarta tidak perIuada nomenklatur khusus yang menggambarkan konsep integrasi tersebut, tetapicukup disebut dengan integrasi keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.

Terkait dengan kendala yang dihadapi untuk mengimplementasikankonsep integrasi dalam struktur kurikulum, hasil penelitian menunjukkan bahwalima kendala yang dianggap penting oleh responden adalah: (1) Be1um adapanduan implementasi konsep integrasi dalam struktur kurikulum, dipilih oleh54.44% responden dosen dan 22.83% responden mahasiswa; (2) Terbatasnya.kompetensi dosen dalam menerapkan konsep integrasi dalam prosespembelajaran, dipilih oleh 53.33% responden dosen dan 30% respondenmahasiswa; (3) Kurang sosialisasi tentang konsep integrasi, dipilih oleh 52.22%responden dosen dan 42.68% responden mahasiswa; (4) Be1um ada numenklaturkhusus untuk konsep integrasi, dipilih oleh 47.77% responden dosen dan 18.35%responden mahasiswa; dan (5) Terbatasnya alokasi waktu untuk mata kuliahkeislaman di program studi umum, dipilih oleh 30% responden dosen dan 29.7%responden mahasiswa..

Temuan penelitian ini memiliki implikasi bahwa dalam menerapkansebuah gagasan atau konsep, termasuk konsep integrasi, unsur dosen sebagaipelaku utama dalam pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Sebaikapapun sebuah konsep dan struktur kurikulum, jika tidak diikuti dengankemampuan dosen yang tinggi, sudah bisa dipastikan konsep tersebut tidak dapatditerapkan dengan baik. Untuk meningkatkan kompetensi dosen dalammengimplementasikan konsep integrasi tersebut, perlu ada capacity buildingdalam bentuk pelatihan atau workshop bagi para d.osen sebe1um mereka mengajarmata kuliah di masing-masing program studi. '. -- .. --

Hasil penelitian merekomendasikan: (1) Implementasi konsep integrasitidak hanya dalam struktur kurikulum, tetapi juga diterapkan dalam kehidupanharlan kampus; (2) Konsep integrasi ini masih perlu dikaji kembali secaramendalam, sehingga konsep tersebut menjadi lebih sistematis, integratif, dankomprehensif agar tidak terkesan hanya sebagai sebuah label kampus Islam; (3)Perlu diadakan lebih banyak training atau workshop tentang implemetnasi konsep

iii

Page 4: RINGKASAN EKSEKUTIFrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37939...antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengukur persepsi

integrasi dalam struktur kurikulum dengan sistem penilaian yang relevan; (4)Perlu adanya sosialisasi konsep integrasi dan implementasinya dalam strukturkurikulum secara intensif bagi sivitas akademika; (5) Karya akademik dalambentuk skripsi/tesis/disertsi, perlu memuat nihii-nilai keislaman yang menjadi cirikhas UIN Jakarta.