Ringkasan Materi Mpk Agama Islam by Jawara Fisip 2009

27
2 0 1 0 Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya . RINGKASAN MATERI MPK AGAMA ISLAM SEMESTER DUA (MATERI UAS) DIMENSI SOSIAL AJARAN AGAMA ISLAM A. Keluarga dan Masyarakat Islami 1. Keluarga Islami a. Pengertian dan Karakteristik Keluarga Sakinah, Mawaddah Warahmah Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang anggota-anggotanya terikat secara lahir dan batin serta terikat secara hukum karena pertalian darah dan perkawinan. Keluarga inti : terdiri dari suami, istri dan anak- anak Keluarga besar : keluarga inti ditambah dengan kakek, nenek, paman, bibi, keponakan baik dari pihak ayah maupun ibu. Dalam ajaran Islam, suatu keluarga yang islami adalah keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Sakinah : berasal dari bahasa Arab yang berarti ketenangan. Beberapa pengertian sakinah : Al-Jurjani mengemukakan satu defenisi mengenai sakinah, yaitu adanya ketentraman bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang selalu dilimpahkan kepada makhluk-Nya ke dalam hati pada saat datangnya goncangan dan cobaan. Secara keseluruhan sakinah merupakan ketentraman jiwa dan ketenangan bathin Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 1

Transcript of Ringkasan Materi Mpk Agama Islam by Jawara Fisip 2009

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

RINGKASAN MATERI MPK AGAMA ISLAM

SEMESTER DUA (MATERI UAS)

DIMENSI SOSIAL AJARAN AGAMA ISLAM

A. Keluarga dan Masyarakat Islami

1. Keluarga Islami

a. Pengertian dan Karakteristik Keluarga Sakinah, Mawaddah Warahmah

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang anggota-anggotanya

terikat secara lahir dan batin serta terikat secara hukum karena pertalian darah

dan perkawinan.

Keluarga inti : terdiri dari suami, istri dan anak-anak

Keluarga besar : keluarga inti ditambah dengan kakek, nenek, paman, bibi,

keponakan baik dari pihak ayah maupun ibu.

Dalam ajaran Islam, suatu keluarga yang islami adalah keluarga yang sakinah,

mawaddah dan rahmah.

Sakinah : berasal dari bahasa Arab yang berarti ketenangan. Beberapa

pengertian sakinah :

Al-Jurjani mengemukakan satu defenisi mengenai sakinah, yaitu

adanya ketentraman bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang

selalu dilimpahkan kepada makhluk-Nya ke dalam hati pada saat

datangnya goncangan dan cobaan.

Secara keseluruhan sakinah merupakan ketentraman jiwa dan

ketenangan bathin

Sakinah merupakan suatu ketenangan yang harus didahului oleh

gejolak karena dalam setiap rumah tangga diwarnai gejolak bahkan

kesalahpahaman, namun ia dapat segera tertanggulangi lalu melahirkan

sakinah (tenang).

Sakinah dapat tercapai jika di dalam keluarga ada rasa saling mencintai, rasa

kasih sayang, pengertian dan tenggang rasa.

Mawaddah :

Mawaddah memiliki arti kelapangan dada dan terhindarnya jiwa

seseorang dari kehendak yang buruk.

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 1

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Mawaddah adalah cinta sejati yang tidak lengkap kecuali semua unsur

terpenuhi, yaitu perhatian, tanggung jawab, penghormatan serta

pengetahuan.

Warahmah : kasih sayang yaitu kondisi psikologis yang muncul di dalam hati

karena menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang

bersangkutan untuk memberdayakannya

Keluarga Sakinah, Mawaddah Warahmah : keluarga yang di dalamnya penuh

dengan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan sebagai akibat dari

menyatunya pemahaman dan kesucian hati serta bergabungnya kejelasan

pandang dengan tekad yang kuat.

Karakteristik Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah :

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW menggambarkan bahwa kebahagiaan

manusia atau keluarga yang sakinah akan tercapai bila memenuhi beberapa

hal, yaitu :

a. Rumah yang luas, maksudnya bukan rumah yang secara fisik berukuran

luas, tetapi merupakan tempat tinggal yang memberikan kenyamanan,

ketenangan dan kelapangan hati.

b. Kendaraan yang layak, maksudnya tidak terbatas kepada mobil pribadi

atau kendaraan lain, tetapi kendaraan yang bias menghantarkan pemiliknya

ke tempat-tempat yang baik dan diridhai oleh Allah SWT.

c. Istri yang sholehah dan suami yang sholeh, yaitu pendamping hidup yang

senantiasa beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah serta selalu

mengingatkan jika salah satu di antaranya melakukan kesalahan.

Beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh keluarga yang sakinah,

mawaddah dan wa rahmah adalah :

Mampu membina keluarga dan kehidupan secara mandiri sesuai dengan

perintah Allah SWT.

Mampu mendidik keluarga dan anak-anak agar menjadi generasi penerus

yang sholeh, beriman dan bertaqwa.

Anak-anak yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya. Dalam

pandangan Islam berbakti kepada orang tua merupakan suatu keharusan

yang harus selalu dijaga dengan baik.dalam beberapa ayat Al-Qur’an

disebutkan bahwa berbakti kepada orang tua demikian pentingnya,

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 2

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

sehingga diletakkan pada posisi yang signifikan setelah kita berbakti

kepada Allah SWT (Surah Luqman ayat : 14).

b. Fungsi dan Tujuan Keluarga

Fungsi dan tujuan keluarga tercermin dalam tanggung jawab keluarga, baik

secara internal maupun eksternal.

Tanggung jawab internal ( interaksi antara anggota keluarga )

Menurut Islam salah satu dari fungsi dan tujuan keluarga adalah untuk

mengintegrasikan individu yang dapat dicapai secara horizontal, dimana

antara suami, istri dan anak-anak mempunyai tanggung jawab masing-masing,

di antaranya :

Hidup secara baik dalam rumah tangga, saling mencintai dan dicintai dan

saling menyayangi.

Suami dan istri harus memelihara kesucian diri di dalam dan di luar rumah

tangga.

Mempunyai hak dan kewajiban yang dilaksanakan sesuai dengan

kemampuan hak dan kewajiban tersebut.

Kekayaan yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama

suami istri, dinikmati bersama dan digunakan untuk membesarkan anak-

anak yang (juga) menjadi tanggung jawab bersama.

Suami istri bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan pendidikan

anak mereka.

Anak-anak harus mematuhi dan menghormati kedua orang tuanya.

Anak-anak harus berbakti untuk orang tua selamanya dan senantiasa

berdo’a untuk kebahagiaan dan kebaikan mereka baik mereka masih hidup

ataupun telah wafat.

Tanggung jawab eksternal ( interaksi sosial )

Ada jalinan keserasian antara tanggung jawab keluarga dengan kehidupan

sosial karena keluarga adalah unit terkecil yang menjadi pendukung

lahirnya sebuah masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dalam

suatu masyarakat yang para anggotanya saling berinteraksi dan

mempunyai ketergantungan satu sama lain, hal ini melahirkan suatu hak

dan kewajiban. Dimana kewajiban terhadap masyarakat harus

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Diantara kewajiban itu adalah :

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 3

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Menegakkan keadilan dalam artian yang seluas-luasnya.

Menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak yang dimiliki oleh orang

lain.

Saling membantu dan tolong menolong ketika ada anggota masyarakat

yang mengalami kesulitan.

c. Upaya Pembentukan Keluarga

Di dalam ajaran Islam, keluarga islami dibentuk melalui suatu pernikahan /

perkawinan.

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai

suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa (UUP Perkawinan pasal

1/tahun 1974)

Sahnya pernikahan menurut Islam jika memenuhi beberapa hal berikut :

Dipenuhinya semua rukun nikah

Dipenuhi syarat2 nikah

Tidak melanggar larangan perkawinan yang ditentukan oleh syari’at

Hikmah dan Tujuan Pernikahan :

a) Hidup tentram dan sejahtera

b) Menghindari perzinaan

c) mengatur hubungan laki-laki dan wanita ( yang secara fitrahnya saling

tertarik ) dengan aturan yang khusus.

d) Memelihara keturunan

e) Melindungi wanita

f) Menciptakan persaudaraan baru

g) Mengatur masalah kewarisan

2. Masyarakat Islami

a. Pengertian dan Karakteristik Masyarakat Islami

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang seluruh atau sebagian besar

anggotanya merupakan orang-orang muslim yang berpedoman pada akidah

dan hukum Islam yang dibentuk berdasarkan ajaran dan tata nilai Islam yang

mengandung arti bahwa prinsip-prinsip dasar yang membentuk dan membina

masyarakat itu adalah nilai-nilai luhur ajaran agama Islam serta berorientasi

kepada fondasi tauhid.

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 4

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Masyarakat Islami adalah masyarakat yang dibentuk berdasarkan etika

Ketuhanan Yang Maha Esa yang bertopang pada :

a. Mentaati perintah Allah SWT yang dicerminkan dengan kasih sayang

terhadap sesama anggota masyarakat.

b. Bersyukur terhadap rahmat dan nikmat Allah SWT, segala puji hanya

baginya semata yang dicerminkan pada upaya mewujudkan kesejahteraan dan

kemaslahatan masyarakat secara material dan spiritual berlandaskan pada

kaedah moral yang mulia.

c. Rasa dekat dengan Allah SWT yang dicerminkan dalam perasaan takut

pada larangan-Nya yang membentuk sikap dan jiwa yang adil dan bertanggung

jawab, menghindari tingkah laku curang dan menolak kejahatan dalam

anggota masyarakat. (Departemen Agama RI, 1997 : 50).

Karakteristik Masyarakat Islami :

Masyarakat Islami adalah masyarakat terbuka, berdasarkan pengakuan

pada kesatuan umat dan cita-cita persaudaraan sesama manusia. Islam

menganggap rasisme, kastaisme, dan dinastiisme sebagai satu hal yang

mengingkari ketentuan Allah SWT dan merupakan pengkhianatan terhadap

sesame manusia.

Dalilnya : Surat An-nisa ayat 1 dan Surat Al-hujurat ayat 13.

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang terpadu, integratif, dimana

agama Islam menjadi perekat yang menyatukannya. Masyarakat terpadu

sendiri adalah masyarakat yang seimbang sebagaimana yang disebutkan dalam

Al-Qur’an Surat Ar-Rahman ayat 7-9.

Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dinamis dan progresif karena

manusia ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi yang seharusnya berfungsi

secara dinamis dan progresif dalam menciptakan sarana dan prasarana bagi

terwujudnya kesejahteraan manusia dalam segala aspek kehidupannya.

Masyarakat Islami adalah masyarakat yang demokratis, baik secara

spiritual, sosial, ekonomi, maupun demokrasi politik.

Masyarakat Islami adalah masyarakat yang berkeadilan, yang membentuk

semua aspek dari keadilan sosial baik di bidang moral, hokum, ekonomi dan

politik yang telah ditetapkan dalam aturan dan kelembagaan yang telah

disepakati.

Dalilnya : Surat Al-Maidah ayat 8

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 5

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Masyarakat Islami adalah masyarakat yang berwawasan ilmiah dan

terpelajar karena sangat menekankan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

Masyarakat Islami adalah masyarakat yang disiplin karena Allah SWT

telah menetapkan segenap ajarannya berdasarkan aturan dan batasan yang

terang yang berkaitan dengan kedisiplinan baik dalam hal ibadah maupun

muamalah.

Masyarakat Islam menentukan pada kegiatan keumatan yang memiliki

tujuan yang jelas dan perencanaan yang sempurna menggunakan

manajemen yang rasional dan efektif. Dilakukan dengan disiplin yang tinggi

dalam melaksanakan prinsip-prinsip kehidupan dan kemasyarakatan.

Masyarakat Islami membentuk persaudaraan yang tangguh dan

menekankan kasih sayang antar sesama.

Masyarakat Islami adalah masyarakat yang sederhana tetapi

berkesinambungan.

b. Peran Keluarga dalam Membentuk Masyarakat Islami

Keluarga adalah unit terkecil yang menjadi penyusun, pendukung dan

pembangkit lahirnya sebuah masyarakat. Masyarakat Islami merupakan misi

Al-Qur’an yang yang harus diwujudkan dan diusahakan oleh setiap pribadi

muslim. Individu yang islami tersebut dibentuk melalui didikan di dalam

keluarga yang islami pula. Menurut Islam, keluarga tidak hanya bertujuan

untuk mengintegrasikan individu tetapi sekaligus juga membentuk masyarakat

yang islami. Integrasi individu dapat dicapai secara horizontal sementara

masyarakat dicapai secara vertical dimana inidvidu dari semua lapisan

perkembangan manusia.

Keluarga merupakan sebuah sel pertama yang penting bagi berdirinya sebuah

masyarakat dan member pengaruh yang kuat dan mendasar dalam

terbentuknya sebuah masyarakat. . Kedudukan keluarga sangat penting dan

menentukan karena itu keberadaannya tidak mungkin untuk dihilangkan.

Keluarga merupakan pusat dimana seluruh aktivitas manusia berlangsung

dimana setiap anggota keluarga memiliki fungsi masing-masing secara

terstruktur dan teratur. Setiap anggota keluarga harus memaksimalkan

perannya masing-masing dalam mencapai terwujudnya keluarga yang sakinah,

mawaddah wa rahmah.

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 6

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Pada akhirnya ketika seluruh keluarga islam telah dapat mencapai tingkat

sakinah, mawaddah wa rahmah maka terwujudnya masyarakat yang Islami

secara utuh dapat tercapai.

B. Pranata Sosial Islam

1. Mesjid dan Fungsinya bagi Masyarakat

Istilah masjid berasal dari kata sajada, yasjudu yang berarti bersujud atau

menyembah, jadi secara harfiah masjid dapat diartikan sebagai tempat sujud.

Masjid yang sesuai dengan konsep ajaran agama Islam adalah fungsi masjid yang

dicontohkan oleh Rasulullah saw, yaitu :

a. Pusat pendidikan dan penerangan, sebagai tempat Nabi saw menjelaskan

wahyu, menjawab berbagai pertanyaan, memberikan fatwa dan mengajarkan

agama Islam.

b. Tempat bermusyawarah dalam berbagai urusan masyarakat

c. Pusat makamah hukum dan peradilan dalam menyelesaikan berbagai perkara

dan perselisihan.

d. Markas militer, tempat mengatur dan membuat strategi militer.

e. Kantor sekaligus pusat pemerintahan dalam menyelenggarakan administrasi

kenegaraan.

f. Pusat keuangan dan perbendaharaan negara (baitul mal)

g. Tempat tinggal bagi mereka yang ingin mendalami Islam (semacam pesantren)

h. Tempat penampungan orang tidak mampu, masjid nabawi memiliki suatu

ruangan yang disebut dengan suffah sebagai tempat menyantuni kaum fakir.

Masjid masa depan

Pada dasarnya fungsi mesjid pada zaman modern relatif sama dengan fungsi

mesjid pada zaman Rasulullah. Hanya saja memasuki millenium baru, mesjid

harus menata dirinya dengan menampilkan sosok yang mengagumkan baik dari

segi bangunan fisik, sarana, arsitektur dan nilai seninya. Aktivitasnya harus

dikelola dengan manajemen modern yang mencontoh fungsi mesjid pada zaman

Nabi SAW dengan cara melakukan aktualisasi pemahaman, dari pemahaman

tekstual menuju konstektual sampai konseptual. Misalnya dengan :

pembangunan sarana fisik yang memadai

kegiatan ibadah mahdhah harus berjalan dengan teratur

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 7

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

menyiapkan sarana audio visual untuk pendidikan sejarah Islam yang

dilengkapi dengan VCD, DVD, film dan sebagainya.

Sebagai pusat informasi Islam yang dikelola secara modern dengan

internet, dilengkapi dengan faks, email, website dan sebagainya.

Pembentukan lembaga dakwah, diskusi2 rutin, kegiatan remaja masjid,

penerbitan buku2, majalah2, brosur dan media2 lainnya.

2. Lembaga Ekonomi Keumatan dalam Mensejahterakan Umat

Lembaga Ekonomi Keumatan dalam mensejahterakan Umat dapat kita

aplikasikan dalam bentuk mengeluarkan zakat. Secara teknik, zakat adalah

kewajiban keuangan seorang muslim untuk mengeluarkan sebagian kekayaan

bersihnya atau hasil usahanya apabila kekayaan yang dimilikinya telah melebihi

nishab (kadar tertentu yang telah ditetapkan). Zakat bukan hanya berhubungan

dengan Allah (habluminallah), tetapi juga berhubungan dengan manusia

(habluminannas) secara langsung. Syariah Islam sangat menekankan adanya

suatu distribusi kekayaan dan pendapatan yang merata sebagaimana yang

tercantum dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 7. Salah satu cara yang dituntut

oleh Syariah Islam atas kewajiban kolektif perekonomian umat Islam adalah

"lembaga zakat". Di Indonesia kita mengenal adanya Badan Amil Zakat (BAZ).

3. Madrasah, Pesantren dan Organisasi Sosial Keagamaan

Madrasah : sekolah dengan basis / dasar islami

Pondok pesantren : pendidikan Islam tradisional khas Indonesia. Pondok berarti

“rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu”, di samping itu,

“pondok” mungkin juga berasal dari bahasa Arab “fanduk” yang berarti “asrama”.

Sedangkan pesantren menurut pengertian dasarnya adalah “tempat belajar para

santri”

Organisasi Sosial Keagamaan : Di Indonesia, telah lahir dan berkembang

organisasi sosial keagamaan yang berperan penting dalam pembaruan kehidupan

masyarakat muslim. Terdapat dua organisasi di Indonesia yang masih eksis yaitu

Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Nahdatul Ulama (NU) menganut paham

Ahlussunah Wal Jama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara

ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu

sumber pemikiran bagi NU tidak hanya Al-Qur'an, Sunnah, tetapi juga

menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik.

Muhammadiyah , prinsip dasar organisasi ini jelas, yakni menjalankan perintah

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 8

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Al-Qur’an, melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Maksudnya, mengajak orang

berbuat baik dan menjauhkan dari perbuatan dosa. Tujuan uta-manya adalah

untuk meredam dua faham yang kontroversial yang terjadi diantara dua kubu

(santri dan abangan) yang sama-sama tumbuh di dalam masyarakat Jawa. Mereka

beranggapan bahwa pengajaran Islam secara tradisional, terutama di tingkat

pedesaan sudah sangat kolot sekali, sehingga menyebabkan ketidakmampuan

menghadapi tantangan-tantangan modern. Tetapi juga mereka tidak senang

melihat kultur Jawa terlalu banyak mencelup pendidikan dan prilaku-prilaku ke-

Islaman yang mengajak orang untuk kembali kepada Qur’an secara murni.

C. Kerukunan Umat Beragama

Di dalam Al-Qur’an, kata ’akh’ (saudara) dalam bentuk tunggal ditemukan sebanyak 52

kali. Kata ini dapat berarti saudara kandung, saudara yang dijalin dari ikatan keluarga,

saudara dalam arti sebangsa walaupun tidak seagama, saudara semasyarakat walau

berselisih paham, dan persaudaraan seagama. Berdasarkan pengertian ini, paling tidak

ada tiga macam ukhuwah, yaitu:

1. Ukhuwah Islamiyah, yaitu ukhuwah yang bersifat Islami atau yang diajarkan Islam.

2. Ukhuwah Insaniyah (basyariyyah), yaitu dalam arti seluruh umat manusia adalah

saudara karena mereka berasal dari seorang ayah dan ibu.

3. Ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.

UKHUWAH ISLAMIYAH

Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.

Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat Islam.

Hakekat Ukhuwah Islamiyah antara lain, nikmat Allah, perumpamaan tali tasbih, merupakan

arahan Rabbani, dan merupakan cermin kekuatan iman. Sedangkan manfaat dari ukhuwah

Islamiyah yaitu, kita dapat merasakan lezatnya iman dan mendapatkan perlindungan Allah di

hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi), serta mendapatkan tempat khusus di

surga.

Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:

1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai.

2. Memohon didoakan bila berpisah.

3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa.

4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim).

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 9

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).

6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.

7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya.

8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.

9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.

Tahapan-tahapan dari ukhuwah Islamiyah yaitu:

1. Ta’aruf adalah saling mengenal sesama muslimin yang merupakan wujud nyata ketaatan

kepada perintah Allah SWT.

2. Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan

saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta,

karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.

3. Ta’awun adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan

kemungkaran.

Ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam bukan saja mencirikan kualitas ketaatan

seseorang terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga sekaligus merupakan

salah satu kekuatan perekat sosial untuk memperkokoh kebersamaan. Fenomena

kebersamaan ini dalam banyak hal dapat memberikan inspirasi solidaritas sehingga

tidak ada lagi jurang yang dapat memisahkan silaturahmi di antara sesamanya.

Meskipun demikian, dalam perjalanan sejarahnya, bangunan kebersamaan ini

seringkali terganggu oleh godaan-godaan kepentingan yang dapat merusak keutuhan

komunikasi dan bahkan mengundang sikap dan prilaku yang saling berseberangan.

Karena itu, semangat ukhuwah ini secara sederhana dapat terlihat dari ada atau tidak

adanya sikap saling memahami untuk menumbuhkan interaksi dan komunikasi.

1. Ukhuwah Islamiyah

Pengertiannya :

Persaudaraan sesama muslim

Persaudaraan bersifat islami

Persaudaraan secara islami

Persaudaraan sesama saudara seiman

Secara bahasa ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang didasarkan

ajaran Islam. Artinya, Islam telah mengajarkan bagaimana menjaga

persaudaraan: baik dalam konteks sesama pemeluk agama Islam (ukhuwah

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 10

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

al-Muslimin); persaudaraan sesama manusia (ukhuwah fi al-insaniyah);

persaudaraan sesama makhluk ciptaan Tuhan (ukhuwah fi al-‘ubudiyah);

maupun persaudaraan dalam hal kebangsaan (ukhuwah fi al-wathaniyah

wasy-sya`b).

2. Ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan antar bangsa dan Ukhuwah Insaniyah,

yaitu persaudaraan sesama manusia.

Kerja sama antarbangsa mesti dijalin sebaik mungkin dalam rangka menuju

perdamaian dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Hubungan antar bangsa ini

penting tanpa membedakan latar belakang agama bangsa2 tersebut. Islam adalah

agama yang mengajarkan kerukunan antar umat beragama dalam menjalankan

kehidupan di dunia ini. Islam menganggap bahwa seluruh umat manusia, tanpa

harus membedakan suku, ras, warna kulit, bahkan agama, adalah saudara yang

harus dilindungi dan saling melindungi. Islam mengharamkan penganiayaan

terhadap orang lain di luar Islam dan mengharuskan untuk saling hormat-

menghormati dan memiliki sifat toleransi.

AGAMA ISLAM, BUDAYA, IPTEK DAN SENI

A. Agama Islam dan Budaya

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Budaya Islam

“ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah

hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan,

kesenian dan adat istiadat. Ahli sosiologi mengartikan kebudayaan dengan

keseluruhan kecakapan ( adat, akhlak, kesenian , ilmu dll). Sedang ahli sejarah

mengartikan kebudaaan sebagai warisan atau tradisi.

Allah telah memberikan kepada manusia sebuah kemampuan dan kebebasan untuk

berkarya, berpikir dan menciptakan suatu kebudayaan. Di sini, Islam mengakui bahwa

budaya merupakan hasil karya manusia. Sedang agama adalah pemberian Allah untuk

kemaslahatan manusia itu sendiri. Yaitu suatu pemberian Allah kepada manusia untuk

mengarahkan dan membimbing karya-karya manusia agar bermanfaat, berkemajuan,

mempunyai nilai positif dan mengangkat harkat manusia. Islam mengajarkan kepada

umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang

diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi

kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 11

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan

pedoman.

b. Konsep Pengembangan Budaya Islam

Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam.

Dalam kaidah fiqh disebutkan : “ al adatu muhakkamatun “ artinya

bahwa adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, yang merupakan bagian

dari budaya manusia, mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum.

Tetapi yang perlu dicatat, budaya tersebut tidak bertentangan dengan Islam.

ketika terdapat kebudayaan yang bertentangan dengan islam, maka

kebudayaan itu harus dihindari. Seperti ngaben di Bali yang mengandung

unsur-unsur syirik.

B. Agama Islam dan Seni

a. Perspektif dan Hakikat Seni dalam Islam

Seni adalah suatu ungkapan (ekspresi) jiwa yang halus, indah, dan lembut,

sehingga dapat menimbulkan suasana yang tentram dan sejuk. Oleh sebab itu seni

dimiliki oleh setiap manusia yang normal. Seni didalam agama islam

mendapatkan tempat yang istimewa hampir seluruh aspek ajaran islam

mengandung unsur seni.

Tetapi seni didalam islam harus di arahkan kepada hal yang positif,

menimbulkan budi pekerti, sopan santun yang lemah lembut, tidak mengarahkan

kepada hal yang negatif, seperti menimbulkan syahwat dan kemungkaran.

Semua aspek kehidupan manusia sebenarnya mengandung unsur seni seperti ;

pada pakaian tutur kata, kendaraan, perumahan, alat-alat rumah tangga, alat tulis,

dan lainnya.

b. Perspektif Alquran dan As-sunnah tentang Seni

Karya seni bagi umat islam dapat ditunjukan dengan bentuk bangunan yang

indah, seperti istana raja dulunya,masjid, menara, kubah, dan lain-lain. Ada juga

yang mewujudkan dengan seni lukis, seperti : lukisan keindahan alam, kaligrafi,

bentuk-bentuk lukisan indah, dan gambar-gambar, dll, seperti seni suara qasidah,

keroncong, MTQ, ada pula yang berbentuk seni tari, seni rabana, dan seni musik.

c. Konsep Pengembangan Seni Islam

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 12

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

Islam selalu memiliki batasan-batasan tertentu untuk mengatur umatnya agar

tidak melenceng dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki islam adalah seni yang

bisa mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat seperti menimbulkan

kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya.

C. Agama Islam dan IPTEK

Sumber – sumber Ilmu Pengetahuan :

Al-Quran

As-sunnah

Alam semesta

a. Motivasi Islam Mengembangkan IPTEK

Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan.

Ia sangat mendorong umatnya agar terus menuntut ilmu pengetahuan dan

tekhnologi, menggunakan akal fikiran, menggali dan menganalisis setiap aspek

ilmu pengetahuan dalam setiap sisi kehidupan.

Ayat-ayat Alquran memerintahkan manusis untuk terus meningkatkan

kemampuan ilmiahnya. Nabi Muhammad SAW pernah berdoa kepada Allah

(Taha:114) yang artinya : Tuhanku, tambahkan ilmu pengetahuan ku..”

Manusia sendiri juga memiliki naluri haus akan ilmu pengetahuan

sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW : ” ada dua keinginan yang tidak

pernah terpuaskan yaitu kenginan untuk mendapatkan pengetahuan dan mencari

harta”.

b. Perspektif Alquran dan As-sunnah tentang IPTEK

Ilmu dalam Islam merupakan hal-hal yang bisa membuat manusia menyadari

akan ke Esaan Allah sebagai Sang Pencipta. Ilmu pengetuan memiliki kedudukan

yang penting dalam Islam.

Ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam baik yang diperoleh melalui ilmu

pengetahuan maupun yang berasal wahyu Ilahi agama, keduanya berasal dan

bersumber dari Allah SWT, semua pengetahuan yang ada sesungguhnya berasal

dari Allah yang dijelaskan dalam Alquran dan juga As-sunnah.

Seperti yang terdapat dalam QS.Al-Baqarah : 31 ; ”dan dia mengajarkan

kepada Adam nama-nama (baenda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 13

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

kepada para malaikat lalu berfirman : ”Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda

itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”

Yang dimaksud dengan menyebutkan nama benda adalah pengetahuan akan

segal sesuatu, hakikat,fungsi, keadaan, dan lainnya.

QS. Al-baqarah: 32; ” Mereka menjawab,” Maha Suc Engkau, tidak ada yang

kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;

sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

c. Konsep Pengembangan IPTEK

Islam mengajarkan umatnya untuk mempelajari dan memperdalam ilmu

pengetahuan yang ada. Adapun ilmu pengetahuan yang nantinya akan

dikembangkan menjadi tekhnologi baru tersebut haruslah berdasarkan akan akidah

kita yang berpedoman kepada Alquran dan Hadits Rasulullah SAW. Islam juga

mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana

ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat

Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada

kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin).

Bahkan Allah menyebutkan tentang keutamaan orang-orang yang

mempunyai ilmu pengetahuan ini seperti : “Allah akan mengangkat derajat

orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS.

Mujadillah [58] : 11 ).

Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-

anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu

diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.”

(Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin,

Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).

Berdasarkan Hadits tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwasannya

kita sebagai umat Islam mempunyai kewajiban untuk menguasai IPTEK ini. Di

tangan kitalah masa depan bumi ini kedepannya akan seperti apa. Sehingga perlu

dasar pengetahuan tentang bagaimana menjaga dan merawat bumi sebagaimana

tugas kita sebagai khalifahnya Allah SWT.

Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah

Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus

bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 14

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al-Qur`an dan al-Hadits

dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya (Al-Baghdadi, 1996: 12).

d. Pengembangan IPTEK di dunia Islam

Sebagimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pengembangan IPTEK

didunia islam sangat di anjurkan asalkan penggunaanya tidak bertentangan

dengan yang terdapat dalam ajaran Alquran dan As-sunah dan bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Integrasi Iman, Ilmu, dan Amal

Iman secara bahasa berarti pembenaran dan keyakinan, tidak terkandung keraguan

di dalamnya. Pembenaran yang dimaksud dari iman ini meliputi dua perkara yaitu

membenarkan segala perintah dan larangan-Nya serta melaksanakan perintah-

perintah dan menjauhi larangan- larangantersebut. Iman merupakan kebutuhan

dasar kita dalam hidup untuk menentukan arah hidup kedepannya sebab iman

adalah fondasi utama dalam hidup ini. Lalu apakah hubungan dari masalah

sampah dan keimanan kita dalam kehidupan sehari-hari? Seperti yang telah kita

ketahui, kebersihan merupakan sebagaian dari iman. Agama dan ajaran dalam

Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik maupun

batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan

kebersihan batiniyah. Secara implisit dapat kita simpulkan bahwa iman

merupakan bagian analisis yang penting dalam kasus ini. Iman dapat menjadi

acuan utama kita dalam bertindak terhadap lingkungan. Iman akan membuat kita

sadar dalam bertindak, apakah itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak, apakah

itu baik atau tidak. Keimanan akan menuntun kita untuk melakukan yang terbaik

terhadap lingkungan. Hal tersebut termasuk bagaimana analisis mengenai dampak

lingkungan terhadap perbuatan kita dan sampah yang kita hasilkan, apakah cara

kita mengolah limbah tersebut sudah cukup baik agar tidak merusak lingkungan

dan melanggar apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga

kelestarian lingkungan.

Untuk menuju kepada keimanan yang benar yaitu bagaimana seharusnya kita

menempatkan diri sebagai makhluk terhadap Allah SWT, dibutuhkan ilmu sebagai

pedoman dan petunjuk jalan agar tidak tersesat dan menyebabkan kita termasuk

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 15

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

orang-orang yang merugi. Ilmu merupakan suatu kebutuhan manusia untuk

mengikuti perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi. Adapun hubungan

ilmu tersebut dengan masalah sampah yaitu, bagaimana kita menggunakan dan

mengaplikasikan ilmu yang ada untuk menanggulangi permasalahan sampah

dengan cara yang tepat. Kita bisa menciptakan atau paling tidak mendayagunakan

teknologi tepat guna yang merupakan hasil dari ilmu dalam perkembangannya.

Teknologi yang digunakan dapat menyederhanakan hidup manusia. Namun, di

sisi lain, teknologi juga dapat menimbulkan efek negative terhadap lingkungan. Di

sinilah ilmu berperan penting, karena dengan kita mengerti kegunaan dan efek

dari teknologi tersebut secara seimbang, kita bisa lebih bijak dalam memanfaatkan

teknologi dalam kehidupan kita, yaitu dengan memperhatikan analisis mengenai

dampak lingkungan (AMDAL) yang dihasilkan, dan memperhatikan kelestarian

sumber daya yang rusak akibat teknologi dan ulah manusia melalui inovasi dalam

teknologi tersebut. Sehingga kita dapat menggunakan teknologi yang berinovasi

ini untuk memberikan kita manfaat dan kemudahan, tetapi juga tidak

mengeksploitasi lingkungan yang harus kita jaga ini, karena ilmu merupakan

penyokong bagi iman dan amal kita sebagai manusia.

Amal adalah perbuatan. Mengamalkan berarti melaksanakan, menerapkan segala

iman dan ilmu yang kita punya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa amal merupakan

bentuk perwujudan dari iman dan ilmu yang kita miliki. Apapun yang kita

lakukan di dunia ini merupakan amal perbuatan kita selama menjadi manusia, dan

apapun yang kita lakukan (kebaikan atau keburukan sekecil apa pun) tersebut

akan mendapatkan ganjarannya di akhirat nantinya. Maka dari itu kita harus selalu

berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Dalam hal ini, membuang sampah atau

limbah semabarangan tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan

tentunya merupakan suatu tindakan yang dikecam menurut agama dan hukum.

Kita harus selalu mempertanggungjawabkan perbuatan kita, maka kita harus

melakukan hal-hal yang terpuji dan menjauhi yang tercela. Iman dan ilmu kita

adalah dua hal yang akan terwujud dalam amalan kita sehari-hari. Iman akan

menjaga kita untuk melakukan yang diperintahkan oleh agama, dan menjauhi

yang dilarang. Sedangkan ilmu akan menjadi dasar amalan agar amal yang kita

lakukan tepat sasaran dan tidak merusak lingkungan kita, karena ilmu membuat

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 16

2010

Allah Maha besar dan Maha penyayang, berusaha dan Berdoalah, kemudian serahkan semuanya kepada ALLAH SWT, Insya Allah akan memberikan yang terbaik buat hambaNya .

kita mengetahui manfaat dan efek dari segala tindakan kita sehingga kita dapat

menjadi lebih berhati-hati.

Iman, Ilmu, Amal. Sebuah trilogi yang tidak dapat dipisahkan karena satu sama

lain saling terkait dan saling berhubungan. Iman sebagai dasar kita dalam

bertindak, ilmu sebagai penyokong dari iman dan amal, dan seluruhnya kita

wujudkan dalam bentuk amalan kita terhadap diri kita, masyarakat, lingkungan

dan terhadap Allah swt. Agar iman kuat, kita harus memupuknya dengan ilmu dan

amal. Semakin luas ilmu, dan semakin ikhlas amal kita, maka akan semakin kuat

pula iman kita. Dari uraian diatas, kita dapat mengerti betapa penting konsep

integrasi dari iman, ilmu dan amal dalam kehidupan kita sehari-hari terkait

masalah sampah yang telah diuraikan tersebut.

Materi UAS : Oleh FMA (Forum Muslim Angkatan) : JAWARA FISIP UI 2009 17