Ringkasan Materi Ddp

48
RINGKASAN MATERI DASAR-DASAR PERBANKAN Kata bank berasal dari bahasa italia banque atau Italia banca ynag berarti bangku, karena waktu itu para bankir Florance pada masa Renaissans’ melakukan transaksi mereka dengan duduk dibelakang meja penukaran uang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk sambil bekerja. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank berperan sebagai perantara atau agen kepercayaan dan pembangunan. Tindakan bank memberikan jasa pelayanan dibidang keuangan kepada perorangan, badan usaha, maupun pihak pemerintah menunjukkan bahwa bank berperan sebagai agen kepercayaan (agen of trust) bagi masyarakat maupun pemerintah. Sebagai pemberi kredit, berarti bank juga berperan sebagai agen pembangunan (agen of development). Perkembangan perbankan di Indonesia dibagi dengan peride timbulnya UU tentang Perbankan itu sendiri yang telah mengalami beberapa kali perubahan. Hal ini didasarai kepada pertimbangan bahwa UU merupakan suatu kebijakan dari pemerintah yang dibuat sebagai langkah-langkah dalam P E R K E M B A N G A N PERBANKAN

Transcript of Ringkasan Materi Ddp

Page 1: Ringkasan Materi Ddp

RINGKASAN MATERI DASAR-DASAR PERBANKANKata bank berasal dari bahasa italia banque atau Italia banca ynag berarti bangku,

karena waktu itu para bankir Florance pada masa Renaissans’ melakukan transaksi mereka

dengan duduk dibelakang meja penukaran uang yang tidak memungkinkan mereka untuk

duduk sambil bekerja.

Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal

10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak.

Bank berperan sebagai perantara atau agen kepercayaan dan pembangunan. Tindakan

bank memberikan jasa pelayanan dibidang keuangan kepada perorangan, badan usaha,

maupun pihak pemerintah menunjukkan bahwa bank berperan sebagai agen kepercayaan

(agen of trust) bagi masyarakat maupun pemerintah. Sebagai pemberi kredit, berarti bank

juga berperan sebagai agen pembangunan (agen of development).

Perkembangan perbankan di Indonesia dibagi dengan peride timbulnya UU tentang

Perbankan itu sendiri yang telah mengalami beberapa kali perubahan. Hal ini didasarai

kepada pertimbangan bahwa UU merupakan suatu kebijakan dari pemerintah yang dibuat

sebagai langkah-langkah dalam menentukan arah dalam bidang moneter khususnya dalam

bidang perbankan, yaitu sebagai berikut:

1. Periode timbulnya UU Perbankan No. 14 tahun 1967

2. Periode UU perbankan No.14 tahun 1967 sampai dengan No. 7 tahun 1992

3. Periode UU perbankan No.7 tahun 1992 sampai dengan No. 10 tahun 1998

4. Periode setelah UU Perbankan No. 10 tahun 1998

Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifikasi menjadi:

1. Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk

mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan

K LASIFIK ASI BANK

PER K EM BANGAN PER BANK AN

Page 2: Ringkasan Materi Ddp

melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai

lender of the last resort. (UU No.3 Tahun 2004)

2. Bank umum (komersial/syariah): bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi-

kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3. Bank Pembangunan (Development Bank) : bank yang dalam pengumpulan

dananya terutama dilakukan melalui penerimaan simpanan dalam bentuk deposito dan

/atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dibidang

pembangunan, antara lain berupa proyek pembangunan industri, pembangunan

jalan/jembatan.

4. Bank Tabungan (Saving Bank)

Bank yang usaha pokoknya mengumpulkan dana dengan cara menerima simpanan

dalam bentuk tabungan dan mempergunakan dananya untuk mengambil keuntungan

dari hasil investasi dalam surat berharga atau bentuk investasi lainnya.

5. Bank Rural

Bank rural adalah jenis bank dipedesaan yang menerima simpanan dalam bentuk uang

dan bentuk natura (gandum, padi, jagung, dsb) dan usahanya ditujukan untuk

memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang dan dalam bentuk natura pada

sektor pertanian dan pedesaan. Bank rural disebut bank desa atau bank sekunder,

karena kativitasnya yang dekat dengan masyarakat, bank rural/bank desa seringkali

disebut sebagai bank perkreditan rakyat pedesaaan.

Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, jenis bank menurut kegiatan

usaha terdiri dari:

1. Bank Indonesia (BI)

2. Bank Umum berdasarkan prinsip konvensional

3. Bank Umum berdasarkan prinsip syariah*pelajari sejarah lembaga keuangan syariah yang sudah dijelaskan

4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR): bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasar-kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 3: Ringkasan Materi Ddp

Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi:

1. Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik

pusat maupun daerah;

2. Bank swasta nasional: bank yang seba-gian besar modalnya dimiliki oleh swasta

nasional Indonesia;

3. Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh

perusahaan berbadan hukum koperasi;

4. Bank asing: bank yang sebagian besar atau seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik

swasta maupun pemerintah asing.

5. Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki swasta nasional Indonesia dan asing,

dan pada umumnya sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta Indonesia.

Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :

1. Bank devisa: bank yang melaksanakan transaksi luar negeri atau transaksinya

berhubungan dengan valas.

2. Bank nondevisa: bank yang tidak diperbolehkan melakukan transaksi dengan luar

negeri atau berkaitan dengan valas.

Berdasarkan segi cara menentukan harga, bank diklasifikasi menjadi :

1. Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat

bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.

2. Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga

tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.

Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai

kegiatan, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank

sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok

adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian

menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat

melalui pemberian pinjaman atau kredit.

K EGIAT AN BANK

Page 4: Ringkasan Materi Ddp

Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan memperoleh keuntungan yaitu dari

selisih harga beli (bunga simpanan) dengan harga jual (bunga pinjaman). Disamping itu

kegiatan bank lainnya dalam rangka mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan

dana adalah memberikan jasa-jasa lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar

kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

Dalam praktiknya kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap

jenis bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya, misalnya dilihat

dari segi fungsi bank yaitu antara kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan

rakyat (bank rural), jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.

Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk yang

ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai

kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat

mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit. Untuk lebih jelasnya

berikut ini akan dijelaskan kegiatan masing-masing jenis bank dilihat dari segi fungsinya.

A. Kegiatan Bank Indonesia

Pengertian Bank Indonesia sesuai pasal 4 UU. No. 3 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU

No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, adalah sebagai berikut:

1. Bank Indonesia adalah Bank Sentral republik indonesia

2. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas

dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan/atau pihak lain, kecuali

untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam UU.

3. Bank Indonesia adalah badan hukum berdasarkan UU.

Status dan Badan Hukum

Status Bank Indonesia sebagai badan hukum publik mapun badan hukum perdata ditetapkan

dengan Undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang

menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang

yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai

badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam

maupun diluar pengadilan.

Page 5: Ringkasan Materi Ddp

Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

Sesuai pasal 7 UU No. 3 Tahun 2004 Tentang perubahan atas UU No, 23 Tahun 1999 tentang

Bank Indonesia, tujuan Bank Indonesia adalah:

1. Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah

2. Melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, transparan dan harus

mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah dibidang perekonomian.

Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang meurpakan

tiga bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter*ingat kembali langkah kebijakan moneter yang saya

jelaskan

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia

B. Kegiatan Bank Umum Konvensional

Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil merupakan bank

yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank umum juga memiliki berbagai keunggulan

jika dibandingkan dengan BPR, baik dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan

wilayah operasinya. Artinya bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling

lengkap dan dapat beroperasi diseluruh wilayah Indonesia.

Dalam praktiknya ragam produk tergantung dari status bank yang bersangkutan.

Menurut status bank umum dibagi kedalam dua jenis, yaitu bank umum devisa dan bank

umum non devisa. Masing-masing status memberikan pelayanan yang berbeda. Bank umum

devisa misalnya memiliki jumlah layanan jasa yang paling lengkap seperti dapat melakukan

kegiatan yang berhubungan dengan jasa luar negeri. Sedangkan bank umum non devisa

sebaliknya tidak dapat melayani jasa yang berhubungan dengan luar negeri.

Kegiatan Bank Umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Menghimpun Dana (Funding)

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini

dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara

menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke¬ning atau

account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:

Page 6: Ringkasan Materi Ddp

a. Simpanan Giro (Demand Deposit),

Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik¬annya dapat dilakukan

dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro

akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro

tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para

usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro

merupakan dana murah ka¬rena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih

rendah dari bunga simpanan lainnya.

b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit),

Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di¬lakukan menggunakan buku tabungan,

slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada

pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa

atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga

tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan

lebih besar dari jasa giro.

c. Simpanan Deposito (Time Deposit),

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak¬tu tertentu (jatuh tempo).

Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada

bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap

saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya

jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

2.Menyalurkan Dana (Lending)

Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari

masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang

dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih

dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,

tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah

serta tingkat suku bunga yang ditawarkan.

Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang

diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit

akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya.

Page 7: Ringkasan Materi Ddp

Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat

keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara

umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi :

a. Kredit Investasi,

Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan

investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu

yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah

kredit untuk membangun pabrik atau membeli peralatan pabrik seperti mesin-

mesin.

b. Kedit Modal Kerja,

Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini

berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini

adalah untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja

lainnya.

c. Kredit Perdagangan,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka

memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya.

Contoh jenis-kredit ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang

diberikan kepada para suplier atau agen.

d. Kredit Konsumtif,

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi¬sainya keperluan

konsumsi, baik pangan, sandang maupun pa¬pan. Contoh jenis kredit ini adalah

kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai

sendiri.

e. Kredit Profesi,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen,

dokter atau pengacara.

3. Memberikan Jasa- jasa Bank Lainnya (Services)

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran

kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat

dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari

permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu,

Page 8: Ringkasan Materi Ddp

juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-

jasa bank yang ditawarkan meliputi :

a. Kiriman Uang (Transfer)

Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada

bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan

derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang

keluar negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya

kirim yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya

adalah nasabah bank yang bersangkutan (memiliki rekening di bank yang

bersangkutan) atau bukan. Kemudian juga jarak pengiriman antar bank tersebut.

b. Kliring (Clearing)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang

berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1

(satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.

c. Inkaso (Collection)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang

berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari

jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu)

bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan

pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.

d. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini

memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-

surat berharga atau barang-¬barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau

barang-¬barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian

dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya

tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.

e. Bank Card (Kartu kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik.

Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagaf tem¬pat perbelanjaan atau tempat-tempat

hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM

yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit

dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya ter¬gantung dari bank yang

Page 9: Ringkasan Materi Ddp

mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan

dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang

waktu yang telah ditetapkan.

f. Bank Notes

Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank

menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

g. Bank Garansi

Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai

suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si peng¬usaha memperoleh fasilitas untuk

melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank

dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.

h. Bank Draft

Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini

dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.

i. Letter of Credit (L/C)

Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang

digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka

lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah

dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.

j. Cek Wisata (Travellers Cheque)

Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek

Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pem¬bayaran diberbagai tempat

pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa

digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.

k. Menerima setoran-setoran atau pembayaran-pembayaran.

Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari

berbagai tempat antara lain :

Pembayaran pajak

Pembayaran telepon

Pembayaran air

Pembayaran listrik

Pembayaran uang kuliah

Membayar

Gaji/Pensiun/honorarium

Pembayaran deviden

Pembayaran kupon

Pembayaran bonus/hadiah

l. Bermain di dalam pasar modal.

Page 10: Ringkasan Materi Ddp

Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal.

Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi :

Penjamin emisi (underwriter)

Penjamin (guarantor)

Wali amanat (trustee)

Perantara perdagangan efek (pialang/broker)

Pedagang efek (dealer)

Perusahaan pengelola dana (invesment company)

B. KEGIATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang

menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilaku¬kan BPR jauh lebih sempit.

BPR dibatasi oleh berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank

umum. Keterbatasan kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu

sendiri. Dalam praktiknya kegiatan BPR adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :

- Simpanan tabungan

- simpanan deposito

2. Menyalurkan dana dalam bentuk :

- Kredit investasi

- kredit modal kerja

- kredit konsumtif

Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh

dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

- Menerima Simpanan Giro

- Mengikuti kliring

- Melakukan Kegiatan Valuta Asing

- Melakukan kegiatan Perasuransian

C. KEGIATAN BANK CAMPURAN DAN BANK ASING

Page 11: Ringkasan Materi Ddp

Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas bank umum.

Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama dengan bank umum

lainnya. Yang membedakan kegiatannya dengan bank umum milik Indonesia adalah mereka

lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada la¬rangan tertentu pula dalam

melakukan kegiatannya.

Adapun kegiatan bank asing dan bank campuran di Indonesia dewasa ini adalah :

1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka simpanan.giro

dan simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk tabungan.

2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu

saja seperti dalam bidang :

- Perdagangan Internasional

- Bidang Industri dan Produksi

- Penanaman Modal Asing/Campuran

- Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.

3. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum

campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti

berikut ini :

- Jasa Transfer

- Jasa kliring

- Jasa Inkaso

- Jasa Jual Beli Valuta Asing

- Jasa Bank Card (kartu kredit)

- Jasa Bank Draft

- Jasa Safe Deposit Box

- Jasa Pembukaan dan Pembayaran

L/C

- Jasa Bank Garansi

- Jasa Bank Notes

- Jasa Jual Beli Travellers Cheque

- dan jasa bank umum lainnya

Sesuai dengan bidang usaha yang dijalankannya dalam bidang lembaga keuangan khususnya

J ENIS-J ENIS K ANT OR BANK

Page 12: Ringkasan Materi Ddp

Sesuai dengan bidang usaha yang dijalankannya dalam bidang lembaga keuangan

khususnya jasa perbankan, maka sebagai tempat untuk operasional bank dalam lalu lintas

pembayran, menghimpun dana maupun menyalurkan dananya diperlukan sebuah kantor.

Jenis-jenis kantor bank disesuaikan dengan bEsar kecilnya ruang lingkup usaha bank yang

pada umumnya terdiri dari:

a. Kantor Pusat

Kantor pusat bertindak sebagai pengatur kebijakan, pengawasan (controling), perencanaan

(Planning), mengorganisasir (organizing) yang dalam menjalankan operasionalnya

dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama dengan beberapa orang

Direktur yang membawahi Biro atau Divisi dalam operasional bank.

Dalam bank BUMN Direksi diangkat oleh Menteri Keuangan dan bertanggung jawab

kepada Komisaris bank, sedangkan dalam Bank Swasta Nasional Direksi dapat berasal

dari pemilik modal terbesar yang ditetapkan sesuai dengan Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS)

b. Kantor Cabang

Pengertian kantor cabang menurut pasal 1 ayat 19 UU No. 10 tahun 1988 tentang

perbankan: Kantor cabang adalah bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada

kantor pusat bank yang bersangkutan, dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana

kantor cabang tersebut melakukan usahanya.

Kebijakan manajemen bank dalam memberikan kewenangan kepada kantor cabangnya

masing-masing bank tidak sama, sesuia dengan besar kecilnya kegiatan kantor cabang

tersebut dan luasnya kegiatan jasa-jasa bank yang diberikan termasuk besanya dana yang

dimiliki dan kewenangan kredit yang diberikan.

Jenis kantor cabang dapat dibagi sebagai berikut:

Kantor cabang khusus

Kantr cabang utama

Kantor cabang klas A

Kantor cabang klas B

Kantor cabang klas C

Dalam rangka memperluas operasional bank, kantor cabang dapat membuka kantor

cabang pembantu dan kantor kas sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh kantor

pusatnya.

c. Kantor Cabang Pembantu (KCP)

Page 13: Ringkasan Materi Ddp

Kantor cabang pembantu adalah kantor cabang yang berfungsi sebagai kepanjangan

tangan dari kantor cabang indukinya yang ada dalam menjalankan operasionalnya

dipimpin oleh seorang kepala KCP yang bertugas dan bertanggung jawab kepada Kepala

Cabang Kantor Cabang Induknya.

Dalam operasional bank, jasa yang diberikan biasanya terbatas antara lain:

Pelayanan pembayaran dan penerimaan uang tunai untuk nasabah KCP sendiri,

nasabag kantor cabang induknya maupun kantor cabang lainnya.

Penerimaan simpanan tabungan, giro, dan deposito berjangka.

Penerimaan jasa lainnya, seperti; kliring, transfer.

Sedangkan transaksi yang tidka diperbolehkan antara lain:

Pemberian kredit dalam jumlah besar

Transaksi Letter of credit

Pemberian Bank Garansi

d. Kantor Kas

Kantor kas adalah kantor yang berfungsi untuk melakukan pembayaran dan penerimaan

uang dimana kegiatan utamanya adalah dalam bentuk transaksi tunai baik untuk rekening

simpanan maupun rekening pinjaman dari kantor cabang bank yang ada. Dalam

opersionalnya kantor kas bertanggung jawab kepada kantor cabang induknya.

Apabula dilihat dari prospeknya memungkinkan kantor kas untuk berkembnang lebih

lanjut, maka kantor kas dapat ditingkatkan menjadi kantor cabang pembantu sehingga

dapat menerima pembukuan rekening simpanan giro, tabungan, maupun deposito

berjangka.

Dilihat dari jenis transaksinya, opersional bank dapat dibedakan:

1. Transaksi tnai atau kas yaitu transaksi yang berhubungan dengan uang kas baik

penarikan maupun penyetoran dari nasabah.

2. Transaksi non tunai atau non kas yaitu transaki yang tidak berhubungan dnegan uang

tunai, seperti: kliring, pemindah bukuan dan lain-lain.

Pengertian Kas

Kas termasuk dalam jenis alat likuid yang memegang peranan yang sangat penting

dalam operasional bank. Sehingga dalam sutau bank baik dikantor pusatnya maupun di

kantor cabang bank diperlukan penaganan yang khusus.

Page 14: Ringkasan Materi Ddp

Dalam operasional dikantor cabang, baik transaksi tunai maupun non tunai oleh

nasabah bank dilayani oleh “Teller” yang siap melayani penarikan ataupun penyetoran dana

dari nasabah.

Mengingat kepentingan nasabah yang beragam, diamana masing-masing

membutuhkan pelayanan yang cepata, maka selain dengan pelayanan secara langusng oleh

teller bank, untuk transaksi penarikan uang tunai, pemindahkbukuan, pembayran-pembayaran

oleh nasabah, transfer uang atau transaksi lainnya, dapat dilakukan dengan pelayanan mesin

ATM. Atau dengan SMS Banking dan Internet Banking. Dengan demikian maka layanan

uang kas yang seula hanya dilakukan di kantor bank, kini sudah banyak transaksi perbankan

yang dapat diambil alih oleh mesin ATM sehingga nasabah tidak lagi memadati kantor bank.

Yang dimaksud dengan kas disini adalah uang yang ada dalam nilai rupiah maupun

dalam valuta asing yang ada dikantor cabang. Salah satu pengelolaan alat likuid yang cukup

kompleks dalam operasional bank adalah penyediaan uang kas untuk tujuan operasional. Hal

ini untuk menghindari jangan sampai terjadi over liquid yang cukup besar atau sebaliknya

under liquid dari uang kas.

Untuk bank yang besar dengan memiliki jaringan operasional diseluruh wilayah

Indonesia dengan jumlah kantor cabang yang banyak,tentunya pengelolaan uang kas amat

memerlukan penanganan yang khusus,disamping itu adanya kemajemukan dari kantor cabang

disuatu kota atau wilayah bisasanya ini untuk wilayah kota-kota kecil nasabahnya ada yang

lebih suka melakukan transaksinya dengan uang tunai.

Dalam aplikasinya,setiap kantor cabang suatu bank diberi wewenang atau plafond

untuk memelihara uang kas yang ada dalam jumlah tertentu sesuai dengan klas dari kantor

cabang tersebut,demikian juga masing-masing Kantor Cabang Pembantu (KCP) atau Kantor

Kas (KK) diberikan juga plafond untuk memelihara kas dalam jumlah tertentu baik untuk

keperluan operasional maupun untuk pelayanan nasabah di mesin ATM.

Contoh:

Bank ABC Kantor Cabang Bekasi adalh salah cabang dengan klas C memiliki 8 buah Kantor

Cabnag Pembanti (KCP) dan 5 buah Kantor Kas (KK). Sesuai kewenangan dan Direksi dan

dengan pertimbanagn masyarakat Bekasi masih senang dengan transaksi tunai maka Kantor

Cabang Bekasi merupakan cabang kals C boleh memiliki plafond uang kas tiap hari sebesar

Rp.1.000.000.000,- (satu miliard rupiah),KCP = Rp.250.000.000,- (duaratus limapuluh juta

rupiah) dan KK = Rp.100.000.000,-1 (seratus juta rupiah).

Ditanyakan :

Page 15: Ringkasan Materi Ddp

Berapakah maksimal jumlah uang kas yang boleh dipelihara oleh Bank ABC di Kantor

Cabang Bekasi beserta KCP dan KK nya.

Bagaimanakah solusinya jika ternyata jumlah uang kas Kantor Cabang Bekasi,KCP dan KK

nya terdapat kelebihan sebesar Rp.1.000.000.000,- dari plafondnya.

Solusi :

Seluruh uang kas dari Cabang Induk,KCP dan KK nya dijumlah akan didapatkan maksimal

jumlah uang yang boleh dipelihara tiap hari atau = Rp.1.000.000.000,-+Rp.2.000.000.000,- (8

X Rp.250 juta) + Rp.500.000.000,- (5 X Rp.100 juta) = Rp.3.500.000.000,-

Uang tersebut disetorkan ke Bank Indonesia atau dilimpahkan ke kantor Cabang lain yang

memerlukannya.

Sumber dana pada suatu bank, antara lain berasal dari:

1. Dana dari modal sendiri

Dana dari modal sendiri meupakan dana yang berasal dari pemilik bank atau para

pemegang saham, baik pemegang saham pendiri maupun para pemegang saham yang

ikut dalam usaha bank dikemudian hari dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari

laba bersih setelah pajak.

2. Dana dari peminjam

Dana dari pinjaman adalah pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain dalam

rupiah maupun dalam mata uang asing yang harus diabayr jika telah jatuh temponya.

3. Sumber dana lainnya

a. Setoran jaminan : adalah dana setoran yang berasal dari jasa-jasa bank yang

diberikan atas sesuatu fasilitas yang dinikmati oleh nasabah.

b. Dana pembayaran rekening titipan : adalah fasilitas pelayanan bank untuk

menerima pembayaran dari perusahaan atau instansi tertentu.

c. Setoran pembayaran pajak.

4. Surat beharga yang diterbitkan

a. Surat berharga pasar uang (SBPU)

b. Obligasi

5. Dana dari deposan

Sumber Dana Bank

Page 16: Ringkasan Materi Ddp

a. Simpanan tabungan

b. Simpanan giro

c. Simpanan deposito

d. Simpanan sertifikat deposito.

Bentuk Hukum Bank dapat diketahui di pasal 21 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992. Ada perbedaan mengenai bentuk hukum

bank pada kedua Undang-Undang tersebut. Undang-undang No.10 tahun 1998 pasal 21 ayat

(1) menyebutkan bahwa bentuk hukum suatu Bank Umum dapat berupa :

1. Perseroan Terbatas

2. Koperasi; atau

3. Perusahaan Daerah

Sedangkan pada Undang-Undang No. 7 tahun 1992 menyebutkan bahwa Bentuk hukum

suatu Bank Umum dapat berupa salah satu dari :

1. Perusahaan Perseroan (PERSERO)

2. Perusahaan Daerah1

3. Koperasi2

1 Perusahaan daerah adalah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang yang modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan

2 Menurut pasal 21 Undang-undang No.10 tahun 1998, koperasi merupakan salah satu bentuk hukum yang dapat menjalankan kegiatan perbankan baik dalam bentuk bank umumm, maupun bentuk bank perkreditan rakyat. Koperasi memiliki status badan hukum dalam melakukan kegiatan perbankan. Sebagaimana dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang No.17 tahun 2012 mengenai perkoperasian menyebutkan bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya, sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Hal ini dapat dipahami bahwa koperasi sebagai badan usaha memiliki kekhususan sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Mengenai keanggotaan koperasi, dalam Pasal 26 ayat 1 UU No. 17 tahun 2012 menyebutkan bahwa anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Manakala perbankan berbentuk badan hukum koperasi, maka perbankan dalam menjalankan kegiatan usahanya bertujuan mensejahterahkan masyarakat.

Bent uk Huk um Bank

Page 17: Ringkasan Materi Ddp

4. Perseroan Terbatas

Dasar hukum dari ketentuan rahasia bank di Indonesia mula-mula adalah Undang-

Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, tetapi kemudian telah diubah dengan Undang-

Undang No. 10 Tahun 1998. Pengertian rahasia bank oleh Undang-undang No. 7 Tahun 1992

diberikan oleh Pasal 1 ayat (16) yang lengkapnya berbunyi sebagai berikut : “Rahasia bank

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari nasabah

bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan.” “Yang menurut

kelaziman wajib dirahasiakan oleh bank adalah seluruh data dan informasi mengenai segala

sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan hal-hal lain dari orang dan badan yang

diketahui oleh bank karena kegiatan usahanya”.

Pengertian ini telah diubah dengan pengertian baru oleh Undang-Undang No. 10

Tahun 1998. Oleh Undang-Undang itu rumusan yang baru diberikan dalam Pasal 1 ayat (28)

Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang lengkapnya berbunyi sebagai berikut : Rahasia bank

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah

penyimpanan dan simpanannya.

Upaya Menjaga Rahasia Bank

Setiap bank wajib memegang teguh prinsip rahasia bank. Adapun salah satu bentuk

upaya yang dapat dilakukan bank didalam menjaga keamanan rahasia bank adalah apabila

ada orang yang menanyakan identitas dari nasabah, atau aktivitasnya di bank selain dari

ketiga pihak yang berwenang yaitu Kejaksaan, Kepolisian dan Pengadilan, maka bank tidak

memberikan informasi apapun. Bank akan merahasiakannya. Dengan melakukan upaya

menjaga keamanan rahasia bank berarti secara tidak langsung juga menjaga keamanan

keuangan nasabah karena rahasia bank mencakup perlindungan terhadap nasabah dan

simpanannya.

Disamping itu, upaya lain yang dilakukan oleh bank untuk menjaga keamanan rahasia

bank tersebut adalah melalui :

K er ahas iaan Bank

Page 18: Ringkasan Materi Ddp

1. Kelaziman Operasional.

Kelaziman operasi bank yang menyangkut pada penghimpunan dana

masyarakat seperti melalui giro, tabungan, deposito dan lain sebagainya. Adapun

setelah melakukan penghimpunan dana tersebut bank perlu untuk menyebarkan dana

tersebut kepada masyarakat yaitu melalui pemberian kredit. Dalam operasi tersebut

bank mengadakan pencatatan serta mengumpulkan data dan informasi yang

berhubungan dengan usahanya maupun yang berhubungan dengan nasabahnya,

contoh : dengan nasabah peminjam.

Pencatatan transaksi merupakan kewajiban bank guna memnuhi kebutuhan

akan data pokok yang harus dipenuhinya. Setiap bank harus mengadakan pencatatan

untuk memberikan data bagi pelaporan – pelaporan seperti pelaporan pada Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral, pelaporan untuk pajak, pelaporan untuk pemegang

saham, pelaporan untuk nasabah dan sebagainya. Dari pencatatan itulah sebuah data

diolah menjadi suatu laporan yang informatif dan mudah dimengerti oleh mereka

yang menerimanya. Data dan informasi tersebut merupakan milik bank yang secara

umumnya bisa dikategorikan merupakan rahasia bank.

2. Pencatatan Pada Bank.

Pencatatan yang teliti dan memadai dalam operasi bank atau transaksi yang

dilakukan bank merupakan suatu keharusan. Memadai atau tidaknya catatan itu

diukur dengan kesanggupannya memenuhi berbagai permintaan terhadap informasi

mengenai setiap kegiatan bank. Bila pencatatan dan administrasi perbankan kurang

baik maka kelancaran kegiatan perbankan akan mendapat gangguan. Dengan

demikian pencatatan dan pengarsipan semua kegiatan perbankan yang dilakukan oleh

bank adalah merupakan tanggung jawab dan kewajiban yang tidak dapat dihindari.

Dalam perkembangan teknologi informasi yang ada sekarang ini, maka pencatatan

kegiatan perbankan saat ini serta penyimpanannya dapat pula dilakukan dengan

menggunakan perangkat data elektronik (komputer).

Keuntungan bagi nasabah dengan adanya teknologi ini adalah nasabah dapat

terlayani dengan lebih cepat dan lebih nyaman. Sedangkan keuntungan bagi bank

sendiri adalah memberikan pelayanan kepada nasabah dengan lebih baik lagi serta

dapat mengamankan dokumen penting tanpa memerlukan tempat atau ruangan yang

luas.

SANKSI TERHADAP PELANGGARAN

Page 19: Ringkasan Materi Ddp

RAHASIA BANKAncaman hukuman pidana terhadap pelaku tindak pidana di bidang perbankan menurut

Undang-Undang Perbankan dapat dibagi dalam 3 kategori sebagai berikut  :

1. Pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan maksimal 4 (empat) tahun serta denda minimal 10

milyar rupiah dan maksimal 200 milyar rupiah. Pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan

maksimal 4 (empat) tahun serta denda minimal 10 milyar rupiah dan maksimal 200 milyar

rupiah diancam terhadap barang siapa yang tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari

Pimpinan Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41 A, dan Pasal 42,

dengan sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk memberikan keterangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Undang-Undang Perbankan.

2. Pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan maksimal 4 (empat) tahun serta denda minimal 4

milyar rupiah dan maksimal 8 milyar rupiah. Pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan

maksimal 4 (empat) tahun serta denda minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 8 milyar rupiah

tersebut diancam terhadap para anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank, atau pihak

terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan

menurut Pasal 40 Undang -Undang Perbankan.

3. Pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan maksimal 7 (tujuh) tahun serta denda minimal 4

milyar rupiah dan maksimal 15 milyar rupiah. Pidana penjara minimal 2 (dua) tahun dan

maksimal 7 (tujuh) tahun serta denda minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 15 milyar rupiah

tersebut diancam kepada anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank yang dengan

sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 42 A dan Pasal 44 A Undang-Undang Perbankan

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, Giro adalah simpanan yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, saran

perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

Pengertian dapat ditarik setiap saat adalah bahwa uang yang sudah disimpan di

rekening giro dapat ditarik berkali-kali dalam sehari selama dana masih tercukupi, selain

harus memenuhi syarat dari bank yang bersangkutan. Penarikan dapat berupa penarikan tunai

atau non tunai.

GIR O (Demand Depos i t )

Page 20: Ringkasan Materi Ddp

Jenis-jenis penarikan pada rekening giro:

1.CEK (Cheque)

Cek merupakan surat perintah bayar tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang

memelihara rekening giro nasabah tersebut,     untuk membayar sejumlah uang kepada pihak

yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.

 

Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral :

1. terdapat perkataan “CEK”

2. harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu

nama bank yang harus membayar (tertarik)

3. penyambutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan

4. tanda tangan penarik.

Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh pihak bank, antara lain :

1. tersedianya dana

2. ada materai yang cukup

3. jika ada coretan harus di ttd oleh pemberi cek

4. jumlah uang tertulis di angka dan huruf harus sama

5. memperlihatkan masa kadaluarsa cek (70 hari)

6. ttd dan stempel perusahaan harus sama dengan contoh (specimen)

7. tidak diblokir pihak berwenang

8. resi cek sudah kembali

9. endorsment cek sempurna

10. rekening belum ditutup

Ada beberapa jenis cek sesuai dengan saat dikeluarkannya oleh si pemberi cek, yaitu:

a. Cek atas nama

Cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu

C/: bayarkan kepada Tn. Roy Akase sejumlah Rp. 3.000.000,-

b. Cek atas unjuk

Cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu.

C/: bayarkan tunai, atau cash atau tidak ditulis kata-kata apapun

Page 21: Ringkasan Materi Ddp

c. Cek silang

Cek yang dipojok kiri atas diberi dua tanda silang sehingga cek tersebut berfungsi sebagai

pemindabukuan, bukan tunai.

d. Cek mundur

Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal sekarang.

C/: tanggal hari ini 06 januari 2002 tapi tertulis tanggal 10 Januari 2002

e. Cek kosong

Cek yang dananya tidak tersedia dan bank tidak memberikan fasilitas overdraft.

2. BILYET GIRO (BG)

BG merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang memelihara

rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan

kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank sama atau lain. Pada dasarnya

syarat sahnya suatu BG sama dengan CEK. Dan biasanya BG berlaku 70 hari mulai tanggal

penarikan.

3. ALAT LAINNYA.

Surat perintah kepada bank yang dibuat secara tertulis pada kertas yang ditanda

tangani oleh pemegang rekening atau kuasanya.

Perbedaan Antara Cek dengan Bilyet Giro

CEK BILYET GIRO

Dapat diuangkan (tunai)

Ada post date cheque (cek mundur)

Surat perintah untuk membayar

Tidak dapat

Ada tanggal penerbitan dan tanggal efektif

Surat perintah pemindah bukuan

PENGHITUNGAN JASA GIROPENGHITUNGAN JASA GIRO

Seorang nasabah giro yang mempunyai saldo kredit selama masa perhitungan bunga

akan diberikan jasa giro. Jasa giro merupakan beban bunga bank yang harus dibayar

kepada nasabah.

Page 22: Ringkasan Materi Ddp

Metode perhitungan jasa giro ada 3 macam :

a. metode saldo harian

b. metode saldo terendah

c. metode rata-rata.

Dasar perhitungan/Rumus :

Nominal X IR X Jumlah hari

365

Rekning di bawah ini adalah Rekening Koran yang belum ditambahkan dengan perhitungan

Jasa Giro dan PPh.

BANK MINI “VEDC” CABANG JAKARTAJL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23 SAWANGAN – DEPOK

REKENING KORAN

PER 31 AGUSTUS 2001

Nomor Rekening : 125.11.1.023

Nama Nasabah : Tuan Priambodo

Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH

Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok

Tanggal M u t a s I Debet Kredit Saldo

01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,- 8.000.000,-

05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 6.000.000,-

10/08 Transfer dari Bank

ABC Depok

- 3.000.000,- 9.000.000,-

19/08 Tranfer ke Bank

Fajar Bandung

5.000.000,- - 4.000.000,-

25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,- - 2.000.000,-

Page 23: Ringkasan Materi Ddp

a. Saldo Harian

Dari rekening koran di atas untuk perhitungan jasa giro dengan menggunakan saldo menurun

adalah sebagai berikut :

Dasar Perhitungan/Rumus :

Nominal X IR X Jumlah hari

365

1. 8.000.000 x 6 % x 4 = 5.260,27

365

4 hari = (1/8 - 5/8)

2. 6.000.000 x 6 % x 5 = 4.931,51

365

5 hari = (5/8 - 10/8)

3. 9.000.000 x 6 % x 9 = 13.315,07

365

9 hari = (10/8 - 19/8)

4. 4.000.000 x 6 % x 6 = 3.945,21

365

6 hari = (19/8 - 25/8)

5. 2.000.000 x 6 % x 7 = 2.301,37

365

7 hari = (25/8 - 31/8)

Perhitungan Jasa Giro

1. 4 hari

2. 5 hari

3. 9 hari

Rp. 5.260,27

Rp. 4.931,51

Rp. 13.315,07

Page 24: Ringkasan Materi Ddp

4. 6 hari

5. 7 hari

Rp. 3.945,21

Rp. 2.301,37

Jumlah jasa giro Rp. 29.753,43

PPH 20% Rp. 5.950,69

Jasa Giro Bersih Rp. 23.802.74

Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa giro

dan dikurangi PPh 20%

BANK MINI “VEDC”

CABANG JAKARTA

JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23

SAWANGAN - DEPOK

REKENING KORANPER 31 AGUSTUS 2001

Nomor Rekening : 125.11.1.023

Nama Nasabah : Tuan Priambodo

Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH

Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok

Tanggal M u t a s I Debet Kredit Saldo

01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,

-

8.000.000,

-

05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,

-

- 6.000.000,

-

10/08 Transfer dari

Bank ABC Depok

- 3.000.000,

-

9.000.000,

-

19/08 Tranfer ke Bank

Fajar Bandung

5.000.000,

-

- 4.000.000,

-

25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,

-

- 2.000.000,

-

31/08 Jasa giro - 29.753,43 2.029.753,

4

31/08 PPH 5.950,69 - 2.023.802,

7

Page 25: Ringkasan Materi Ddp

Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh

Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2001

Agst 15 Biaya Bunga Rekening Koran

Rek. Koran Tn. Priambodo

Rp. 29.753,43

Rp. 29.753,43

Jurnal PPh Jasa Giro

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2001

Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo

Titipan PPh Jasa Giro

Rp.

5.950,69 Rp.

5.950,69

b. Saldo terendah

Cara perhitungan dengan saldo terendah adalah diambil dari saldo yang

terendah dalam bulan yang bersangkutan. Pada contoh rekening koran

diatas saldo yang terendah adalah Rp. 2.000.000,- sehingga jasa giro

yang dibayar adalah sebagai berikut :

Perhitungan Jasa Giro dan PPh

Jasa

Giro

2.000.000 x 6 % x 31

365

Rp. 10.191,78

PPh 20 % x Rp. 10.191,78 Rp. 2.038,36

Jasa Giro Bersih Rp. 8.153,42

Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa giro dan

dikurangi PPh 20%

Page 26: Ringkasan Materi Ddp

BANK MINI “VEDC”

CABANG JAKARTA

JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23

SAWANGAN - DEPOK

REKENING KORANPER 31 AGUSTUS 2001

Nomor Rekening : 125.11.1.023

Nama Nasabah : Tuan Priambodo

Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH

Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok

Tanggal M u t a s I Debet Kredit Saldo

01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,

-

8.000.000,

-

05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,

-

- 6.000.000,

-

10/08 Transfer dari

Bank ABC Depok

- 3.000.000,

-

9.000.000,

-

19/08 Tranfer ke Bank

Fajar Bandung

5.000.000,

-

- 4.000.000,

-

25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,

-

- 2.000.000,

-

31/08 Jasa giro - 10.191,78 2.010.191,

7

31/08 PPH 2.038,36 - 2.008.153,

3

Page 27: Ringkasan Materi Ddp

Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh

Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)

Tangga

l

Keterangan Debet Kredit

2001

Agst 15 Biaya Bunga Rekening

Koran

Rek. Koran Tn.

Priambodo

Rp.

10.191,78 Rp.

10.191,78

Jurnal PPh Jasa Giro

Tangga

l

Keterangan Debet Kredit

2001

Agst 15 Rek. Koran Tn.

Priambodo

Titipan PPh Jasa Giro

Rp. 2.038,36

Rp. 2.038,36

c. Saldo rata-rata

Cara perhitungannya adalah: saldo harian dijumlahkan kemudian dibagi dengan

jumalah hari, hasilnya merupakan nominal/saldo yang dipakai sebagai dasar

perhitungn jasa giro.

Perhitungan jasa giro dari Rekening Koran Tuan Priambodo pada bulan Agustus 2001

di atas sebagai berikut :

Perhitungan Saldo Rata-rata NO

Lama Hari Saldo Jumlah

123

Tgl. 01 – 04 Agustus = 4 hariTgl. 05 – 09 Agustus = 5 hariTgl. 10 – 18 Agustus = 9 hari

Rp.8.000.000,-Rp.6.000.000,-Rp.9.000.000,-

Rp. 32.000.000,-Rp. 30.000.000,-Rp. 81.000.000,-

Page 28: Ringkasan Materi Ddp

45

Tgl. 19 – 24 Agustus = 6 hari Tgl. 25 – 31 Agustus = 7 hari

Rp.4.000.000,-Rp.2.000.000,-

Rp. 24.000.000,-Rp. 14.000.000,-

Jumlah hari = 31 hari Rp. 181.000.000,-

Saldo Rata-rata = Rp.181.000.000,- = Rp.5.838.709,6831

Perhitungan Jasa Giro dan PPh

Jasa Giro

Rp.5.838.709,68 x 6 % x 31 365

Rp. 29.753,42

PPh 20 % x Rp. 29.753,42 Rp. 5.950,68

Jasa Giro Bersih Rp. 23.802,74

Berikut ini adalah Rekening Koran setelah ditambah Jasa giro

dan dikurangi PPh 20%

BANK MINI “VEDC”

CABANG JAKARTA

JL. RAYA CIPUTAT PARUNG KM.22-23

SAWANGAN - DEPOK

REKENING KORANPER 31 AGUSTUS 2001

Nomor Rekening : 125.11.1.023

Nama Nasabah : Tuan Priambodo

Alamat : BUKIT SAWANGAN INDAH

Blok D.41 No, 4 Sawangan Depok

Tanggal M u t a s I Debet Kredit Saldo

01/08 Setoran Tunai - 8.000.000,

-

8.000.000,-

05/08 Penarikan Tunai 2.000.000,

-

- 6.000.000,-

Page 29: Ringkasan Materi Ddp

10/08 Transfer dari

Bank ABC Depok

- 3.000.000,

-

9.000.000,-

19/08 Tranfer ke Bank

Fajar Bandung

5.000.000,

-

- 4.000.000,-

25/08 Penarikan Tunai 2.000.000,

-

- 2.000.000,-

31/08 Jasa giro - 29.753,42 2.029.753,4

2

31/08 PPH 5.950,68 - 2.023.802,7

4

Pencatatan jurnal untuk jasa giro dan PPh

Jurnal Jasa Giro (sebelum dikenakan pajak)

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2001

Agst 15 Biaya Bunga Rekening Koran

Rek. Koran Tn. Priambodo

Rp. 29.753,42

Rp. 29.753,42

Jurnal PPh atas Jasa Giro

Tanggal Keterangan Debet Kredit

2001

Agst 15 Rek. Koran Tn. Priambodo

Titipan PPh Jasa Giro

Rp. 5.950,68 Rp.

5.950,68

GIRO VALUTA ASINGPengertian nilai tukar atau kurs:

Kurs jual valuta asing yaitu berarti bank menjual valuta asing dan pembeli adalah

nasabah yang membayar dalam valuta rupiah.

Kurs beli valuta asing yaitu berarti bank membeli valuta asing dan nasabah yang

menjual

Jenis Kurs dari Bank Indonesia:

Page 30: Ringkasan Materi Ddp

1. Kurs Nilai Transaksi Rupiah (NTR) atau kurs tengah yaitu nilai kurs awal ditambah

nilai kurs akhir dibagi dua, biasanya kurs ini digunakan untuk laporan keuangan pada

akhir bulan.

2. Kurs jual beli Bank Notes atau spot rate: kurs ini digunakan untuk transaksi uang

kartal dalam valuta asing.

3. Kurs jual beli valas (kurs devisa umum): kurs ini digunakan untuk transaksi giral (non

tunai) seperti penerbitan deposito valuta asing, nasabah menyetornya dengan uang

rupiah.

4. Kurs Pajak; kurs ini digunakan untuk menghitung pajak impor.

Contoh:

PT Angkasa Jaya pemilik rekening giro rupiah di Bank Mandiri bermaksud ingin membuka

rekening giro dalam valuta US. Dollar. Setelah semua persyaratan dipenuhi dia akan

menyetor sebesar $10.000,- dengan cara pemindahbukuan dari rekening giro rupiahnya. Kurs

yang berlaku pada saat itu beli Rp. 9.000 dan jual Rp. 10.000.

Pertanyaan:

a. Berapakah yang harus dipindah bukukan dari rekening giro rupiahnya?

b. Bagaimanakah jurnal pembukuan bank?

Jawab:

a. Rekening yang akan didebet = Rp. 10.000 x 10.000 = Rp. 100.000.000

b. Jurnal pemindahbukuan:

Sewaktu mendebet rekening giro rupiah dan akan mengkredit rekening

perantara Jual-Beli VA ruapiah (valuta asing x kurs jual)

Rek. Giro Rp Rp.100.000.000

- Jual beli Va Rp Rp. 100.000.000

Sewaktu mengkredit rekening giro VA-USD dengan mendebet rekening

perantara Transaksi Valuta asing-USD

Transaksi Valuta asing-

USDRp.100.000.000

- Rek. Giro VA-USD Rp. 100.000.000

Page 31: Ringkasan Materi Ddp

Sewaktu membeli USD ke kantor pusatnya untuk stock cabang dengan

mendebet Rekening koran Kantor pusat dalam valuta asing USD dan

mengkredit Rekening sementara Transaksi Valuta Asing USD.*(Jika cabang penerbit

tidak memiliki stock USD, maka harus meminta kepada kantor pusatnya)

RAK Kantor pusat-

USDRp.100.000.000

- TVA-USD Rp. 100.000.000

Pengertian Tabungan menurut pasal 1 ayat 9 UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan: Tabungan adalah ismpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dangan itu.

Penarikan dana dari rekening tabungan:

1. Buku tabungan2. Slip pemindah bukuan3. Slip penarikan tunai4. Bank Card5. Sms Banking, internet banking.

TABUNGAN VALUTA ASING

PT Maju bersama adalah nasabah giro di Bank Rakyat Indonesia Cabang Jatinegara bermaksud membuka rekening tabungan dalam valuta dollar. Pada tanggal 15 september 2012 yang bersangkutan bermaksud melakukan setoran pertama sebesar USD 10.000 dengan kurs yang berlaku pada tanggal, beli tersebut Rp.10.000 dan jual Rp. 10.500.

Diminta: Berapakan uang yang harus disetor jika setoran dilakukan dengan uang rupiah?

Jawab: 10.000 x Rp. 10.500 = Rp. 105.000.000

PERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN

(TERLAMPIR DALAM PDF)

T ABUNGAN (Saving)

DEPOSITO (Deposit)

Page 32: Ringkasan Materi Ddp

Pasal 1 ayat 7 UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertntu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan Bank.

A. Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan simpanan masyarakat yang penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.

Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu nya ada beberapa jenis :

a. Deposito berjangka 1 bulan

b. Deposito berjangka 3 bulan

c. Deposito berjangka 6 bulan

d. Deposito berjangka 12 bulan

B. Sertifikat DepositoAdalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau di pindah tangankan

Perbedaan antara deposito berjangka dengan sertifikat deposito adalah sbb:

1. Deposito berjangka hanya dapat dicairkan atas nama pemegang sedangkan sertifikat deposito dapat dicairkan atas unjuk oleh siapapun.

2. Deposito Berjangka tidak dapat diperjual belikan sedangkan sertifikat deposito dapat ddiperjual belikan.

3. Deposito berjangka tidak dapat dipindahtangankan sedangkan sertifikat deposito dapat dipindahtangankan .

4. Bunga deposito berjangka diterima tiap akhir bulan sedangkan bunga sertifikat deposito diterima dimuka.

5. Deposito berjangka dapat dibuka dalam mata uang asing disamping mata uang rupiah, sedangkan sertifikat deposito berjangka hanya dapat diberikan dalam mata uang rupiah.

6. Jumlah nominal minimum deposito berjangka misalnya Rp. 1.000.000,-(disesuaikan oleh bank masing-masing) sedangkan jumlah nominal setiap lembar sertifikat deposito adalah Rp. 5.000.000,-

C. Deposite on Call

Adalah simpanan tetap berada di bank, selama deposan tidak membutuhkannya. Deposito ini agak berbeda dengan deposito berjangka. Apabila deposan akan menarik simpanan depositonya, terlebih dahulu memberitahukan kepada Bank. Pemberitahuan penarikan deposito sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank.

Page 33: Ringkasan Materi Ddp

D. Deposito Automatic Roll Over

Adalah deposito yang jika sudah jatuh tempo tetapi deposito tersebut oleh nasabah yang bersangkutan belum dicairkan maka secara otomatis bunganya akan diperhitungkan.

PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO BERJANGKA

BUNGA = Nominal x tingkat bunga x jangka waktu

365

CONTOH :

Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 bulan pada awal bulan April dengan jumlah nominal Rp. 4.000.000,- . Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu penyimpanan tersebut adalah 20 %. Maka bunganya adalah:

BUNGA = Rp. 4.000.000 x 0.2 x 30 hari

365

= Rp. 65.753,42

Pajak 20% = (Rp. 13.150,68)

Bunga yang diterima = Rp. 52.602,74

Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito dibayar di muka dengan cara diskonto.

Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp. 5.000.000,- maka tidak perlu membayar Rp. 5.000.000,- tersebut tetapi lebih kecil dari Rp. 5000.000,- setelah dipotong bunga tertentu. Pada saat sertifikat deposito jatuh tempo, bank akan membayar sebesar Rp. 5.000.000,-

RUMUS PERHITUNGAN NILAI UANG YANG HARUS DIBAYAR ATAS SUATU SERTIFIKAT DEPOSITO

P = 36 5 x Nilai Nominal SD

365 + (Tingkat Diskonto x Hari Diskonto)

P = Nilai yang harus dibayar.

Tingkat diskonto = suku bunga sertifikat deposito dalam persen per tahun.

Hari = Jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat.

Page 34: Ringkasan Materi Ddp

• Bunga Dibayar Dimuka = Nominal SD – Nilai Tunai

• Pajak = % x Bunga Dibayar dimuka

• Bunga Bersih = Bunga dibayar dimuka - Pajak

• Pembayaran = Nominal SD – Bunga bersih

CONTOH :

Pada tanggal 16 Juni 2010 dibeli Sertifikat Deposito 5 lembar bernominal @ Rp 10.000.000 berjangka waktu sampai tanggal 16 September dan suku bunga 18% per tahun.

Nominal Sertifikat Deposito 50.000.000

N. Tunai : [(50jt x 365)/ {(365 + (18% x 92)}] ( 47.829.961,21)

Bunga Dibayar dimuka 2.170.038,79

Pajak bunga : 20% ( 434.007,76)

Bunga Bersih yang Dibayar oleh bank 1.736.031,03

Nominal Sertifikat Deposito 50.000.000Bunga bersih yg dibayar oleh bank ( 1.736.031,03)

Nilai yang harus dibayar 48.263.968,97