Ringkasan Jurnal :

Metode Instructional Guru dan Sikap SiswaTerhadap Pembelajaran Matematika

Jurnal ini mengkaji tentang dampak perilaku sikap positif siswa ( BOBIS ) dan metode instrusional guru (SQBIS) pada pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Tiga hipotesis telah diajukan dalam penelitian ini dengan tingkat signifikansi 0,05.

Hal terpenting yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah sikap positif siswa terhadap matematika dalam pembelajaran dan metode instruksional guru dalam pembelajaran akan membawa perubahan yang positif pada siswa pada saat pembelajaran. Hal ini didasarkan pada asumsi yang menyatakan bahwa sikap siswa terhadap matapelajaran tertentu, akan menentukan keberhasilan mereka dalam mata pelajaran itu dan sikap siswa terhadap matematika dapat ditingkatkan melalui strategi pengajaran yang efektif.

Desain penelitian pada jurnal ini diambil pada tiga kondisi yaitu pada saat pra-tes, setelah tes dan pada kelompok kontrol. Subyek dalam penelitian ini adalah 6 sekolah yang dipilih secara acak dari sekolah yang ada diwilayah tersebut dengan jumlah siswa sebanyak 312 siswa yang dibagi ke dalam tiga kelompok yakni dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdiri dari grup 1 berjumlah 117 siswa yang merupakan kelompok perilaku objektif (BOBIS) dan grup 2 berjumlah 95 siswa yang merupakan kelompok strategi instruksional dengan metode bertanya (SQBIS) serta kelompok yang ke tiga adalah kelompok kontrol dengan jumlah 100 siswa. Kelas yang dijadikan ruang sampel dalam penelitian ini dipilih secara acak di setiap sekolah dan semua siswa di dalam kelas yang dipilih. Instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah kuisioner (SAQ). SAQ ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian A yang memiliki kaitan dengan pertanyaan - pertanyaan yang mencari informasi latar belakang tentang siswa seperti nama sekolah , kelas , gender dan umur , dan bagian B yang terdiri dari 22 item yang mencakup siswa ' kognitif , komponen sikap afektif dan perilaku

Berdasarkan olah data penelitian, diperoleh sikap siswa melalui kuisioner dengan koefisian realibilitas r = 0,81 dan diperoleh F (2,311) = 72,95 , P < 0,05 serta ditemukan perbedaan yang signifikan dari hasil treatmen pada BOBIS dan SQBIS yang menghasilkan sikap yang lebih baik dalam pembelajaran matematika dibandingkan kelompok kontrol. Sikap antara kelompok BOBIS dan SQBIS tidak memiliki perbedaan. Dengan kata lain, ada perbedaan yang signifikan antara sikap pada kelompok BOBIS dan kelompok kontrol dan di antara kelompok SQBIS dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan dalam sikap. Kedua kelompok eksperimen (BOBIS dan SQBIS) terbukti memiliki jumlah lebih besar dibandingkan kelompok kontrol.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap kelompok eksperimen, yaitu BOBIS dan kelompok SQBIS adalah sama dan secara signifikan lebih baik daripada kelompok kontrol. Ini menunjukkan bahwa kedua strategi telah bekerja untuk mengembangkan sikap positif siswa terhadap matematika. Selain itu hasil dari penelitian juga menunjukkan bahwa metode pengajaran yang digunakan di dalam kelas matematika memainkan peran penting dalam mengembangkan sikap siswa yang positif terhadap pembelajaran matematika. Dengan menggunakan strategi perilaku berbasis pertanyaan objektif dan berbasis metode pengajaran dalam pembelajaran akan membantu siswa untuk menyusun kerangka berfikir dan mengatur pembelajaran mereka dengan sistematis.

Kelemahan :Penelitian ini dilaksanakan hanya pada tingkatan sekolah menengah atas (SMA)Penelitian ini masih perlu dikembangkan lagi, karena masih banyak metode atau strategi lain yang dapat meningkatkan motivasi/inspirasi positif siswa dalam belajar matematika