Ricky Aristio 1206239415 Summary Bab 9 10

download Ricky Aristio 1206239415 Summary Bab 9 10

of 5

description

resume

Transcript of Ricky Aristio 1206239415 Summary Bab 9 10

Resume Aspek Hukum Konstruksi Bab IX dan Bab XNama: Ricky AristioNPM: 1206239415

BAB IX TEKNIK DAN STRATEGI NEGOSIASI KONTRAKPENDAHULUANNegosiasi perlu dan penting dilakukan oleh para pihak yang akan membuat kontrak agar sesuai dengan UU No.18/1999 dimana kontrak adil dan setara. Negosiasi akan mempengaruhi isi kontrak sehingga perlu diketahui teknik dan strategi dalam melakukan negosiasi. Efek dari negosiasi yang gagal adalah kontrak yang timpang dan merugikan satu pihak.

PEDOMAN UMUMTerdapat beberapa pedoman umum dalam melakukan negosiasi. 1. Karakter Pihak Lawan Negosiasia. Jika lawan negosiasi luwes gunakan orang dari pihak kita yang setara.b. Jika pihak lawan keras, pihak kita tidak boleh kaku namun harus tegas.2. Komposisi Para Perundinga. 1 tim lengkap dengan 1 juru bicara.b. Tak perlu meminta satu juru bicara dari pihak lawan.3. Pemilihan Juru RundingJuru runding harus berwibawa, tegas, ucapannya jelas tapi luwes.4. Tata Tertib Berundinga. Jangan bertengkar sesama tim.b. Dengarkan lawan bicara dengan saksamac. Tempat negosiasi bebas dari gangguan5. Konsep Kontrak yang Dipakai: Pihak lawan mau menerima konsep kita.6. Risalah Rapat Negosiasi: Perlu dibuat risalah dan kita yang menyusunnya.7. Otoritas Para Perundinga. Harus memiliki otoritas untuk memutuskan.b. Tidak ragu menanyakan lawan tentang otoritas.8. Menang Tanpa Mengalahkan: Menang perundingan tanpa lawan merasa kalah.9. Judul Pasal: Judul pasal tidak harus diartikan bagian dalam kontrak.10. Win-Win Solution: Mencapai kontrak yang adil dan setara.

PENGUASAAN MATERI KONTRAK1. Perunding harus menguasai materi kontrak bahkan setiap pasal dalam kontrak.2. Harus dipelajari dengan saksama.3. Perlu diteliti kata atau kalimat yang tidak jelas.4. Jika kontrak berbahasa Inggris kita harus lebih hati-hati dengan istilah asing.5. Jika materi kurang kita kuasai maka lawan dapat mengalahkan kita dengan mudah.

ACUAN/REFERENSI YANG DIPAKAI1. Harus menguasai acuan/referensi yang dipakai.2. Harus memperhatikan patokan undang-undang yang berlaku.3. Penyebutan referensi harus jelas.4. Isi pasal-pasal tidak boleh bertentangan dengan referensi yang dipakai.

KONSISTENSI ANTAR-PASAL1. Konsistensi antar pasal adalah isi dalam salah satu pasal tidak boleh menghilangkan, menambah, atau mengurangi arti dari pasal lain.2. Pengulangan pasal harus dihindari agar tidak terjadi penyimpangan.

KEMAHIRAN BERARGUMENTASI1. Kemahiran berargumentasi adalah keahlian seorang perunding dalam mempertahankan argumen dengan berlandaskan fakta-fakta.2. Berargumentasi adalah seni tersendiri tergantung dari watak perunding.3. Yang diperdebatkan adalah arti/makna suatu topik.4. Pilih topik pokok sebagai bahan yang diperdebatkan.5. Jika buntu ajak lawan pindah dari topik tersebut.6. Iklim dan suasana negosiasi harus dibuat menyenangkan dan terkendali.

TEMPAT PERUNDINGAN1. Pilih tempat yang tenang, nyaman, sirkulasi udaranya lancar dan cukup cahaya.2. Pilih tempat di luar kota yang tenang dan berhawa nyaman.

BAB X PERANAN KONSULTAN HUKUM DALAM KONTRAK KONSTRUKSIPENDAHULUANPelaku jasa konstruksi jarang menggunakan Konsultan Hukum dalam kontrak konstruksi. Hal ini terjadi karena tidak sadar bahwa kontrak harus benar secara hukum dan tidak menyadari pentingnya kontrak dimana saat ada masalah barulah mencari konsultan hukum. Kontrak konstruksi merupakan dokumen hukum maka sangat dianjurkan untuk memilih dan menggunakan Konsultan Hukum yang kompeten dan memahami hukum-hukum konstruksi.

HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KONTRAK DAN PERMASALAHAN HUKUMProyek konstruksi apapun membutuhkan keahlian seorang konsultan hukum. Sejak awal perlu digunakan seorang konsultan hukum. Beberapa pos dalam pengelolaan kontrak juga memerlukan konsultan hukum.

CARA MEMILIH KONSULTAN HUKUM YANG TEPATTidak mudah untuk memilih seorang konsultan hukum. Hal tersebut karena konsultan hukum jarang ada yang mengerti masalah teknik, masih sedikit kantor Firma Hukum di Indonesia yang mampu menangani masalah jasa konstruksi, dan ada kekhawatiran untuk menggunakan Konsultan Hukum guna keperluan kontrak (terutama pemerintah). Faktor utama dalam memilih konsultan hukum adalah Tipe ahli hukum praktek Kepribadian Harga, Penggunaan siasat/strategi Biaya/ongkos.

PERAN KONSULTAN HUKUM SAAT PENYUSUNAN KONTRAKKonsultan hukum sebaiknya sudah berperan pada waktu penyusunan/pembentukan kontrak bahkan pada tahap perencanaan kontrak. Nasihat hukum yang kompeten selama penyusunan kontrak adalah hal yang terbaik untuk industri konstruksi. Saran-saran mengenai hukum bila menyusun kontrak antara lain Hukum selalu berubah. Bacalah selalu kontrak anda sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Bila membaca kontrak tanya diri Anda Apa saya mengerti ini? Bila membaca, Tanya diri Anda Apakah Penyedia Jasa akan mengeri hal ini? Kata-kata tertulis dapat merupakan sampah atau harta. Hati-hati dengan kumpulan rujukan. Lindungi anda sendiri. Jangan terlalu khawatir mengenai keadilan

KESIMPULAN1. Kontrak konstruksi adalah suatu produk hukum dengan pengertian kontrak yang dibuat dengan hukum yang benar.2. Konsultan Hukum yang dapat menyusun kontrak konstruksi yang benar secara hukum karena ia yang mengerti hukum.3. Bahasa kontrak harus dimengerti oleh orang-orang bukan ahli hukum namun tidak melanggar keadilan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.4. Tidak terdapat istilah yang membingungkan.5. Harus melibatkan peranan Konsultan Hukum di Indonesia karena:i. Mengantisipasi sengketa.ii. Mengantisipasi perundingan dengan investor asing yang membawa lawyer.iii. Proyek-proyek luar hampir pasti menggunakan standar mereka (FIDIC, JCT).6. Konsultan Hukum merupakan keharusan dan tidak boleh dianggap buruk.7. Konsultan Hukum yang dipilih harus memiliki kerja sama antara ahli teknik yang professional dan berpengalaman dengan para ahli hukum yang telah mendalami bidang hukum konstruksi.

DAFTAR PUSTAKAYasin, H. Nazarkhan, 2006, Mengenal Kontrak Konstruksi di Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama