RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA...

91
i PENATALAKSANAAN MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan 2015 OLEH : RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2018

Transcript of RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA...

Page 1: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

i

PENATALAKSANAAN MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERASI

SECTIO CAESAREA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN

AKTIVITAS DI RUMAH SAKIT UMUM DEWI

SARTIKA KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Program

Diploma III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan 2015

OLEH :

RIA IRAWATI

POO320015091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018

Page 2: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ria Irawati

Nim : P00120015091

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan

Judul KTI : PENATALAKSAAN MOBILISASI DINI PASIEN

POST OPERASI SECTIO CAESAREA DALAM

PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DI

RUMAH SAKIT UMUM DEWI SARTIKA KOTA

KENDARI

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabula dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

Kendari, 10 Agustus 2018

Yang Membuat Pernyataan,

Ria Irawati

Page 3: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

iii

Page 4: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama Lengkap : Ria Irawati

2. Tempat/Tanggal Lahir : Unaaha, 13 Juli 1997

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Katolik

5. Suku/ Kebangsaan : Bali/Indonesia

6. Alamat : Desa Sendang Mulia Sari,

Keamatan Unaaha, Kabupaten Konawe

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 2 Sendang Mulya Sari Tamat Tahun 2009

2. SMP Negeri 2 Unaaha Tamat Tahun 2012

3. SMA Negeri 1 Unaaha Tamat Tahun 2015

4. Poltekkes Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan Tahun

2015 – 2018

Page 5: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

v

MOTTO

Bersabar, Berusaha, dan Berdoa

Bersabar dalam usaha

Berusaha dengan tekun dan pantang

menyerah

dan Bersyukur atas apa yang telah diperoleh

“ORA ET LA BORA”

(BEKERJA DAN BERDOA)

Page 6: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

vi

ABSTRAK

Ria Irawati (P00320015091). “Penatalaksanaan Mobilisasi Dini Pasien Post

Operasi Sectio Caesarea Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di Rumah

Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari” Dibawah bimbingan ibu

Nurfantri , Dan Ibu Dewi Sartiya Rini (xi +54 hal + 2 tabel + 9 lampiran).

Latar belakang : Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan

yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan sectio

caesarea. Tujuan : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas pasien post operasi

sectio caesarea dalam mobilisasi dini dengan indikasi ketuban pecah dini.

meliputi pengkajian, Standar Oprasional Prosedur(SOP), dan evaluasi aktivitas

pasien .Metode : Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan

jumlah pasien yaitu sebanyak 1 orang dengan kasus post op sectio caesarea.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi dan pengkajian yang

dilakukan di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota kendari. Hasil Penelitian :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan didapatkan hasil kebutuhan aktivitas

pasien terpenuhi dengan tingkat aktivitas 5 yaitu pasien sudah bisa berjalan

dengan mandiri tanpa bantuan, pasien dapat beraktivitas secara mandiri, pasien

sudah bisa merawat bayinya. Kesimpulan : penatalaksanaan mobilisasi dini yang

dilakukan pada pasien dapat meningkatkan aktivitas pasien dan mempercepat

pemulihan luka post operasi sectio caesarea.

Kata kunci : Mobilisasi Dini, post op Sectio caesarea

Daftar Pustaka : 29 Referensi (2008-2018)

Page 7: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

karena atas segala penyelenggaraan bantuan dan bimbingannya, penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Penatalaksanaan Mobilisasi

Dini Pasien Post Sectio aesarea Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di

Rumah Sakit Umum Dewi Sartika kota kendari”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun

memenuhi persyaratan memperoleh derajat Diploma III keperawatan pada

Poltekkes Kemenkes Kendari.

Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah masih banyak

kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membagun yang dapat membantu

penulis untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap kiranya karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan serta meningkatkan mutu pendidikan kesehatan

khususnya di bidang Keperawatan.

Penulis menyadari begitu banyak pihak yang membantu penulis dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang berlimpah dan tak terhingga kepada semua pihak yang telah

membantu penulis baik secara moril maupun material. Terlebih khusus penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes Selaku Direktur Poltekes Kemenkes

Kendari

2. Direktur Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Rumah

Sakit Dewi Sartika Kota Kendari.

3. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

Yang Telah Memberikan Izin Penelitian.

4. Bapak Indriono Hadi,S.kep.,Ns.,M.kes selaku ketua jurusan keperawatan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

Page 8: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

viii

5. Ibu Nurfantri, S.Kep., Ns., M.Sc Selaku pembimbing 1 dan Ibu Dewi

Sartiya Rini, M.Kep.,Sp.KMB selaku pembimbing II dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini, meskipun berada ditengah kesibukan dan tugasnya

yang padat, beliau masih menyempatkan diri untuk memberikan

bimbingan, arahan dan perhatian kepada kami untuk menghasilkan yang

terbaik mulai dari awal hingga penyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak Abd. Syukur Bau, S.Kep, Ns,MM selaku penguji 1, Ibu Sitti

Mushinah, M.Kep., Sp.KMB selaku penguji II dan Ibu Rusna Tahir,

S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji III yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan serta kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kepada ruangan Candra Kirana beserta staf yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bapak ibu dosen beserta seluruh staff yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan dan fasilitas selama menempuh pendidikan.

9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta ayahanda Made

Indrawanto (bapak) dan ibunda Maria Made Murtini (ibu) serta sanak

saudara yang telah mendampingi dan mendukung baik itu lewat doa,

perhatian, bimbingan, cinta kasih dan dukungan material.

10. Kepada saudaraku Ferdinand Ferry Cristan yang turut memberi support

doa dan kasih saying kepada penulis.

11. Kepada sahabat dan teman-temanku Rismayanti, Nuti, Maria Ayu.K, Ulfa

Syahrina Ramadhan, Niki Ugandi, Iin Indriyani, Indah Ramadanti,

Novriadi.S. Ramba, Masni Astuti, Muh. Afif Laasad serta seluruh rekan-

rekan mahasiswa jurusan keperawatan poltekkes kemenkes kendari

angkatan 2015 terutama squad perawat muda 015 yang telah banyak

membantu serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.

12. Kepada ka Ujang Suharna, S.Pd, ka Dedy Krismiadi, S.Kep.,NS, ka

Harnold Saktian Samola, S.Pd dan Beby Ayuningsih, Am.d stat yang

sudah banyak memberi bantuan berupa tenaga, dukungan, doa dan

perhatian selama proses penyusunan studi kasus ini berlangsung.

Page 9: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

ix

Akhirnya penulis menyampaikan maaf atas segala kekurangan yang terdapat

pada penulisan ini, kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan

penulisan ini..

Kendari, 3 Agustus 2018

Penulis

Page 10: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

HALAMAN KEASLIAN PENULISAN ............................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..........................................................iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................iv

MOTTO..............................................................................................................v

ABSTRAK ........................................................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................ix

DATAR TABEL ................................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................4

C. Tujuan Studi Kasus.........................................................................4

D. Manfaat Studi Kasus .......................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Sectio Caesarea .........................7

B. Kebutuhan Aktivitas Pada Pasien Sectio Caesarea ...........................27

C. Mobilisasi Dini ................................................................................32

BAB III METODE STUDI KASUS

A. Rancangan studi kasus ...................................................................36

Page 11: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

xi

B. Subyek Studi Kasus .......................................................................36

C. Fokus Studi Kasus .........................................................................37

D. Definisi Operasional ......................................................................37

E. Tempat danWaktu .........................................................................39

F. Pengumpulan Data .......................................................................39

G. Penyajian Data .............................................................................40

H. Etika Studi Kasus ..........................................................................41

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Tentang Lokasi Studi Kasus ............................................44

B. Hasil Studi Kasus ...........................................................................44

C. Pembahasan Studi Kasus ................................................................50

D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................53

B. Saran .............................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

xii

DAFTAR GAMBAR

Grafik

4.1 Penilaian Kemampuan Aktivitas ..................................................................49

Page 13: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Intervensi Keperawatan ................................................................................14

4.1 Penilaian Tingkat Kemampuan Aktivitas......................................................46

Page 14: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Bebas Administrasi

Lampiran 2 Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Dari Institusi

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian Dari Balitbang

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 6 Lembar informed Consent

Lampiran 7 Standar Operasional Prosedur Mobilisasi Dini

Lampiran 8 Format Pengkajian Kebutuhan Aktivitas

Lampiran 9 Lembar Observasi Mobilisasi Dini

Lampiran 10 Penilaian Kemampuan Bergerak

Lampiran 11 Tabel Intervensi

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian

Page 15: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan

lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). Proses ini

kadang tidak berjalan semestinya dan janin tidak dapat lahir secara normal

karena beberapa faktor, yaitu komplikasi kehamilan, disproporsi sefalo-

pelvik, partus lama, ruptur uteri, cairan ketuban yang tidak normal,

keadaan panggul. Keadaan tersebut perlu tindakan medis berupa operasi

sectio caesarea (Padilla, et al., 2008).

Sectio caesarea merupakan sebuah bentuk melahirkan dengan

melakukan sebuah irisan bedahan yang menembus abdomen dan uturus

seorang ibu untuk mengeluarkan satu atau lebih. Cara ini biasanya

dilakukan ketika kelahiran melalui vagina akan mengara pada komplikasi

– komplikasi (Wiknjosastro dalam Tresnaningsih, 2013).

Menurut World Health Organization (WHO) bahwa angka

persalinan dengan bedah sesar adalah sekitar 10% - 15% dari semua

proses persalinan di negara – negara berkembang dibandingkan dengan

20% di Britania Raya dan 23% di Amerika Serikat, dan untuk Kanada

pada tahun 2008 mencapai angka 21 %. Di Wadia Hospital Bombay, India

angka kejadian sectio caesarea kitar 18% - 20%. Brazil adalah contoh

Negara berkembang dengan peningkatan angka sectio caesarea yang

Page 16: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

2

paling mencengangkan dari 15% pada tahun 1974 menjadi 75% pada

tahun 2009 (Maritalia, 2012).

Indonesia angka kejadian sectio caesarea mengalami peningkatan.

Pada tahun 2000 jumlah ibu bersalin dengan sectio caesarea 47,22%,

tahun 2001 sebesar 45,19%, tahun 2002 sebesar 47,13%, tahun 2003

sebesar 46,87%, tahun 2004 sebesar 53,2%, tahun 2005 sebesar 51,59%,

dan tahun 2006 sebesar 53,68% dan tahun 2007 belum terdapat data yang

signifikan (Depkes RI, 2012). Survei Nasional pada tahun 2009, 921.000

persalinan dengan sectio dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari

seluruh persalinan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2010, presentase persalinan dengan Sectio Caesarea di Indonesia masih

besar yaitu 15,3% dan 5,5% di Sulawesi Tenggara. Hasil Riskesdas tahun

2013 di indonesia menunjukkan kelahiran dengan Sectio Casarea

sebanyak 9,8% dan 3,3% di Sulawesi Tenggara (Riskesdas, 2013).

Berdasarkan pengambilan data awal di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika

Kendari, Sulawesi Tenggara jumlah persalinan Sectio Caesarea tahun

2015, sebanyak 318 orang (35%), pada tahun 2016, sebanyak 496 orang

(50%), dan pada tahun 2017 sebanyak 679 orang (39%).

Diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena

komplikasi yang terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Dengan

kata lain, 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000

perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan, persalinan dan nifas.

Page 17: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

3

Dari angka tersebut sekitar 13,4% melaluinya dengan sectio caesarea

(Pudiastuti, 2012).

Pasca sectio caesarea pasien akan mengeluh nyeri akibat

pembedahan abdominal dan efek samping anastesi, pasien juga akan

mengalami ketidaknyamanan, gangguan mobilisasi dan luka. Keluhan ini

sebenarnya wajar karena tubuh mengalami luka dan proses

penyembuhannya tidak sempurna (Nolan, 2010).

Luka yang ditimbulkan karena pembedahan harus segera diatasi,

karena apabila luka tersebut tidak segera ditangani dapat menimbulkan

infeksi yang akhirnya justru memberikan akibat atau dampak yang lebih

buruk. Salah satu tindakan keperawatan untuk mempercepat proses

penyembuhan luka yaitu mobilisasi dini (Muttaqin, 2008 dalam Fitri,

2012)

Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan,

posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam

melahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Untuk mencegah

komplikasi post oprasi sectio caesarea ibu harus segera dilakukan

mobilisasi sesuai dengan tahapannya. Oleh karena setelah mengalami

sectio caesarea, seorang ibu disarankan tidak malas untuk bergerak pasca

oprasi sectio caesarea, ibu harus mobilisasi cepat. Semakin cepat bergerak

itu semakin baik, namum mobilisasi dini harus tetap dilakukan secara hati-

hati (Winata, 2010 dalam Fauzia, 2013).

Page 18: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

4

Riset mobilisasi dini yang dilakukan oleh Sumarah tahun 2008

pada ibu post sesar menunjukan bahwa rerata ibu yang melakukan

mobilisasi dini dengan pendampingan intensif mengalami penyembuhan

luka yang lebih cepat sebesar 100%, sedangkan pada ibu yang melakukan

mobilisasi dini rutin sebesar 88%.

Mobilisasi dini pada ibu post operasi sectio caesarea juga

memberikan efek positif yang lainnya yaitu ibu merasa lebih sehat dan

kuat karena dengan bergerak otot-otot perut dan panggul akan kembali

normal dengan mengurangi rasa sakit sehingga ibu memperoleh

kekuatannya kembali selain itu dengan bergerak akan merangsang

peristaltik usus kembali normal serta membantu mempercepat organ-organ

tubuh bekerja seperti semula(Laila, 2009). Pemberian mobilisasi dini juga

dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam merawat bayinya sehingga

aktivitas dan kemandirian ibu akan terbentuk apabila mobilisasi dini

dilakukan dengan baik (Purnawati, 2013).

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan melakukan suatu

penelitian dengan judul “Penatalaksanaan Mobilisasi Dini Pasien Post

Sectio Caesarea Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di Rumah Sakit

Umum Dewi Sartika Kota Kendari”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut makan peneliti mengangkat

rumusan masalah “Penatalaksanaan Mobilisasi Dini Pasien Post Sectio

Page 19: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

5

Caesarea Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di RSU Dewi Sartika

Kota Kendari”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengaruh Penatalaksanaan Pasien Post Sectio

Caesarea Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di Rumah Sakit

Umum Dewi Sartika Kota Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi kemampuan aktivitas pasien post sectio caesarea

b. Mengidentifikasi pengaruh latihan mobilisasi dini terhadap

hambatan mobilitas fisik pasien post sectio caesarea

D. Manfaat penulisan

Dari penulisan ini diharapkan agar dapat memberikan sesuatu yang

bermanfaat dan berharga bagi :

1. Penulis

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis didalam

mengaplikasikan tindakan mobilisasi dini pada proses penyembuhan

luka sectio caesarea.

2. Institusi pendidikan

Agar hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan pembelajaran

khususnya dibidang keperawatan dalam pemberian intervensi pada ibu

post partum dalam upaya percepatan proses penyembuhan luka dengan

Page 20: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

6

aplikasi tindakan keperawatan mobilisasi dini pada ibu post Sectio

Caesarea.

3. Institusi Rumah Sakit

Hasil Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk aplikasi riset ini

diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi rumah sakit

sebagai pemberi pelayanan kesehatan masyarakat dalam menentukan

kebijakan terkait dengan upaya percepatan proses penyembuhan luka

pada ibu post sectio caesarea. Aplikasi implementasi keperawatan

mobilisasi dini diharapkan benar – benar bisa dilaksanakan.

4. Perawat

Hasil Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk aplikasi riset dapat

memberikan tambahan informasi bagi perawat dan pemberi asuhan

keperawatan kepada pasien dalam upaya percepat proses penyembuhan

luka dengan mengaplikaskan tindakan mobilisasi dini pada ibu post

sectio caesarea dalam mempercepat proses penyembuhan luka.

Page 21: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Keperawatan Post Sectio Caesarea

Asuhan keperawatan merupakan bentuk pelayanan profesional

kepada klien dengan menggunakan metodologi proses keperawatan..

Asuhan keperawatan diberikan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar

klien pada semua tingkatan fokus (Asmadi, 2008).

a. Pengkajian

Menurut Dermawan (2012), pengkajian adalah pemikiran dasar dari

proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi

atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali

masalah – masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien baik

fisik, mental, sosial dan lingkungan.

1) Identitas

Pada penderita dengan indikasi sectio caesarea dapat terjadi

pada setiap umur keamilan yang dapat dilihat pada kehamilan

muda

2) Keluhan utama

Pada klien dengan post operasi keluhan utamanya yaitu klien

mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, badannya lemah, tidak

berani bergerak, dan rasa haus yang berlebihan

Page 22: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

8

3) Riwayat penyakit sekarang

Pada riwayat penyakit sekarang yang perlu dikaji yaitu jam

selesai operasi

4) Riwayat penyakit terdahulu

Apakah klien pernah mengalami riwayat tindakan operasi

sebelumnya

5) Riwayat penyakit keluarga

Peranan keluarga atau keturunan merupakan faktor penyebab

penting yang perlu dikaji yaitu penyakit berat yang pernah

diderita salah satu anggota yang ada hubungan dengan operasi

misalnya : TBC, DM, dan hipertensi

6) Riwayat obstetric

Untuk mengetahui riwayat obstetri pada klien dengan letak

lintang yang perlu diketahui adalah :

a. Keadaan haid

Perlu ditanyakan kapan datangnya menarche siklus haid,

hari pertama haid terakhir untuk dapat diketahui yang

keluar darah muda atau darah tua, encer atau menggumpal,

lamanya nyeri atau tidak, pada sebelum atau sesudah haid,

berbau atau tidak, dimana untuk mengetahui gambaran

tentang keadaan alat kandung

Page 23: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

9

b. Perkawinan

Berapa kali kawin dan berapa lama dengan suami yang

sekarang,

c. Kehamilan

Riwayat kehamilan pada pasien dengan pertus bisa terdapat

pada primi/multigraida

d. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

Ditanyakan kelangsungan dan kehamilan pada persalinan

serta nifas yang lalu, bagaimana keadaan bayi yang

dilahirkan, apakah ukup bulan atau tidak, kelahirannya

normal atau tidak, siapa yang menolong persalinan dan

dimana melahirkannya, sehingga mendapatkan gambaran

yang jelas tentang riwayat kehamilan, persalinan yang lalu

7) Pola kebiasaan sehari – hari menurut Virginia Henderson :

a. Respirasi

Pada kasus post sectio caesarea penyulit yang sering

ditemukan adalah obstruksi jalan napas, respirasi yang tidak

adekuat dan respirasi arrest.

b. Nutrisi

Klien setelah selesai oprasi pemenuhan nutrisinya selama

puasa melalui infus dan setelah 6 jam baru diberikan

minuman secara bertahap dan setelah 8 jam baru diberi

Page 24: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

10

makan, minum seperti biasanya, bahkan dianjurkan banyak

minum.

c. Eliminasi

Meliputi beberapa kali BAB, konstipasi, warna, bau, dan

klien dengan post seksio caesaria, untuk BAK melalui

dower cateter yang sebelumnya telah terpasang.

d. Istirahat/tidur

Pada klien dengan post sectio caesarea mengalami

gangguan istirahat tidur karna adanya rasa nyeri pada

daerah oprasi dan ada rasa yang tidak enak pada uretra

akibat terpasangnya dower catete.

e. Mempertahankan temperatur tubuh dan sirkulasi

Pada klien dengan post op section caesarea mengalami

gangguan dalam hal temperature tubuh >37,0C.

f. Kebutuhan personal hygiene

Klien dengan post seksio caesaria pada hari pertama dan

kedua sebelum kateter dibuka klien membutuhkan orang

lain untuk membersihkan diri dalam hal ini klien harus

dimandikan

g. Aktivitas

Pola aktivitas dapat terganggu dengan adanya rasa nyeri

pada daerah operasi sehingga klien membatasi gerakan.

Page 25: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

11

PATHWAY

Post partum nifas

Gangguan eliminasi

urin

Panggul sempit Sectio caesarea

Post anastesi Luka post oprasi

Penurunan

medulla oblongata

Penurunan kerja post Jaringan terputus

Distensi kandung

kemuh

Penurunan refleksi

batuk

Penurunan kerja otot

eliminasi

Merangsang area

sensorik

Mobilisasi terhambat

Udem dan memar

diuretra

Akumulasi sekret Penurunan peristaltic

usus

Gangguan rasa

nyaman

Hambatan mobilitas

fisik

Penurunan

sensitivitas & sensasi

kandung kemih

Bersihan jalan

nafas tidak efektif konstipasi

nyeri

Penurunan progesteron

& esterogen

Kontraksi uterus Merangsang pertumbuhan

kelenjar susu&

pertumbuhan

psikilogi

Penambahan anggota baru

Masa kritis Tuntutan anggota baru

Page 26: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

12

involusi

Adekuat Tidak adekuat

Peningkatan hormone

prolaktinn

Merangsang laktasi

Perubahan pola

peran Bayi menangis

Gangguan pola tidur

Pengeluaran lochea

HB

Kurang O2

kelemahan

Deficit perawatan

diri

perdarahan

Kekurangan vol.

cairan & elektrolit

Resiko syok

(hipovolemik)

Ejeksi ASI

efektif

Nutrisi bayi terpenuhi

Kurang informasi ttg

perawatan payudara

Deficiensi

pengetahuan

bengkak

Tidak efekti

Ketidakefektifan

pemberian ASI

Nutrisi bayi kurang

dari kebutuhan

Page 27: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

13

8) Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan pada klien persalinan post Sectio

Caesarea :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d obstruksi jalan

nafas (mukus dalam jumlah berlebihan), jalan napas alergik

(respon obat anastesi)

2. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (pembedahan, trauma jalan

lahir, episiotomi)

3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka

bekas operasi ditandai dengan klien mengeluh sakit bila

bergerak, keadaan umum lemah kebutuhan aktivitas klien

tampak dibantu.

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi post

partum

5. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d kurang pengetahuan ibu,

terhentinya proses menyusui

6. Gangguan pola tidur b.d kelemahan

7. Resiko perdarahan

Page 28: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

14

TABEL 2.1 INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi

1 1. Ketidakefektifan

bersihan jalan

nafas b.d

obstruksi jalan

nafas (mukus

dalam jumlah

berlebihan), jalan

napas alergik

(respon obat

anastesi)

NOC

Respiratory status :

ventilation

Respiratory status :

airway patency

Kriteria Hasil :

Mendemonstrasikan

batuk efektif dan

suara nafas yang

bersih, tidak ada

sianosis dan dyspneu

(mampu

mengeluarkan

sputum, mampu

bernafas mudah, tidak

ada pursed lips)

Menunjukan jalan

nafas yang paten

(klien tidak merasa

tercekik, irama nafas,

NIC

Airway suction

1. Pastikan

kebutuhan

oral/trachea

suctioning

2. Auskultasi suara

nafas sebelum dan

sesudah suctioning

3. Informasikan ada

klien dan keluarga

tentang suctioning

4. Minta klien nafas

dalam sebelum

suction dilakukan

5. Berikan O2 dengan

menggunakan

nasal untuk

memfasilitasi

suction

Page 29: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

15

frekuensi pernafasan

dalam rentang

normal, tidak ada

suara nafas abnormal)

Mampu

mengidentifikasi dan

mencegah faktor yang

dapat mengambat

jalan nafas

nasotrakeal

6. Gunakan alat yang

steril setiap

melakukan

tindakan

7. Anjurkan pasien

untuk istirahat dan

napas dalam

setelah kateter

dikeluarkan dari

nasotrakeal

8. Monitor status

oksigen pasien

9. Ajarkan keluarga

bagaimana cara

melakukan suction

10. Hentikan suction

dan berikan

oksigen apabila

pasien menunjukan

bradikardi,

peningkatan

saturasi O2

Page 30: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

16

2 Nyeri akut b.d agen

injuri fisik

(pembedahan,

trauma jalan lahir,

episiotomi)

Pain level

Pain control

Comfort level

Kriteria Hasil :

Mampu mengontrol

nyeri (tahu

penyebab nyeri,

mampu

menggunakan

tehnik

nonfarmakologi

untuk mengurangi

nyeri, mencari

bantuan)

Melaporkan nahwa

nyeri berkurang

dengan

menggunakan

manajemen nyeri

Mampu mengenali

nyeri (skala,

intensitas, frekuensi

dan tanda nyeri)

Pain management

1. Lakukan

pengkajian nyeri

secara

komprehensip

termasuk lokasi,

karakteristik,

durasi, frekuensi,

kualitas dan

faktor presipitasi

2. Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

3. Gunakan tehnik

komunikasi

trapeutik untuk

mengetahui

pengalaman nyeri

pasien

4. Kaji kultur yang

mempengaruhi

respon nyeri

5. Evaluasi

pengalaman nyeri

Page 31: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

17

Menyatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang

masa lampau

6. Evaluasi bersama

pasien dan tim

kesehatan lain

tentangketidakefe

ktifan kontrol

nyeri masa

lampau

7. Bantu pasien dan

keluarga untuk

mencari dan

menemukan

dukungan

8. Kontrol

lingkungan yang

dapat

mempengaruhi

nyeri seperti suhu

ruangan,

pencahayaan dan

kebisingan

9. Kurangi faktor

presipitasi nyeri

10. Pilih dan lakukan

Page 32: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

18

penanganan nyeri

(farmakologi, non

farmakologi dan

interpersonal)

11. Berikan analgetik

12. Kolaborasi

dengan dokter

jika ada keluhan

dan tindakan

nyeri tidak

berhasil

3 Hambatan mobilitas

fisik berhubungan

dengan nyeri luka

bekas operasi

ditandai dengan

klien mengeluh

sakit bila bergerak,

keadaan umum

lemah kebutuhan

aktivitas klien

tampak dibantu.

Joint Movement :

Active

Mobility level

Self care : ADLs

Transfer performance

Kriteria Hasil :

Klien meningkat

dengan aktivitas fisik

Mengerti tujuan dari

peningkatan mobilitas

Memverbalisasi

perasaan dalam

Exercise therapy :

Active

1. Monitoring vital

sign

sebelum/sesudah

latihan dan lihat

respon pasien saat

latihan

2. Konsultasikan

dengan terapi

fisik tentang

rencana ambulasi

sesuai dengan

Page 33: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

19

meningkatkan kekuatan

dan kemampuan

berpindah

kemampuan dalam

bergerak.

kebutuhan

3. Bantu klien untuk

menggunakan

tongkat saat

berjalan dan

cegah terhadap

cedera

4. Ajarkan pasien

atau tenaga

kesehatan lain

tentang tehnik

ambulasi

5. Kaji kemampuan

klien dalam

mobilisasi

6. Latih pasien

dalam pemenuhan

kebutuhan ADLs

secara mandiri

sesuai

kemampuan

7. Damping dan

bantu pasien saat

mobilisasi dan

Page 34: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

20

bantu penuhi

kebutuhan ADLs

pasien

8. Berikan alat bantu

jika klien

memerlukan

9. Ajarkan

bagaimana pasien

merubah posisi

dan berikan

bantuan jika

diperlukan

4 Ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh b.d

kurangnya

pengetahuan

tentang

kebutuhan nutrisi

post partum

Nutritional Status :

Nutritional Status :

food and

Fluid intake

Nutritional Status :

nutrient

Intake

Weight control

Kriteria Hasil :

Adanya peningkatan

berat badan sesuai

Nutrition

Management

1. Kaji adanya alergi

makanan

2. Anjurkan klien

untuk

meningkatkan

intake Fe

3. Anjurkan pasien

untuk

meningkatkan

protein dan

Page 35: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

21

dengan tujuan

Berat badan ideal

sesuai dengan tinggi

badan

Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

tidak ada tanda –

tanda malnutrisi

Menunjukan

peningkatan fungsi

pengecapan dari

menelan

Tidak terjadi

penurunan berat

badan yang berarti

vitamin C

4. Berikan substansi

gula

5. Yakinkan diet

yang dimakan

mengandung

tinggi serat untuk

mencegah

konstipasi

6. Berikan makanan

yang terpilih

(sudah

dikonsultasikan

dengan ahli gizi)

7. Ajarkan pasien

bagaimana

membauat catatan

makanan harian

8. Monitor jumlah

nutrisi dan

kandungan kalori

9. Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

Page 36: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

22

10. Kolaborasi

dengan ahli gizi

dalam

menentukan

jumlah kalori dan

nutrisi yang

dibutuhkan pasien

5 Ketidakefektifan

pemberian ASI b.d

kurang

pengetahuan ibu,

terhentinya proses

menyusui

Breastfeding

ineffective

Breathing Pattern

Ineffective

Breasfeeding

interupted

Kriteria Hasil :

Kemantapan

pemberian ASI :

Bayi : perlekatan

bayi yang sesuai

pada dan proses

menghisap dari

payudara ibu untuk

memperoleh nutrisi

selama 3 minggu

Breastfeding

Assistence

1. Evaluasi pola

menghisap

/menelan bayi

2. Tentukan

keinginan dan

motivasi ibu

untuk menyusui

3. Evaluasi

pemahaman ibu

tentang isyarat

menyusui dari

bayi (misalnya

reflex rooting,

menghisap dan

terjaga)

Page 37: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

23

pertama pemberian

ASI

Kemantapan

pemberian ASI :

IBU : kemantapan

ibu untuk membuat

bayi melekat

dengan tepat dan

menyusui dari

payudara ibu untuk

memperoleh nutrisi

selama 3 minggu

pertama pemberian

ASI

Ibu

mengidentifikasi

kepuasan terhadap

pemberian ASI

Ibu tidak

mengalami nyeri

tekan ada putting

4. Kaji kemampuan

bayi untuk latch

on dan menghisap

secara efektif

5. Pantau

keterampilan ibu

dalam

menempelkan

bayi keputing

6. Pantau integritas

kulit putting ibu

7. Evaluasi

pemahaman

tentang sumbatan

kelenjar susu dan

mastitis

8. Pantau

kemampuan untuk

mengurangi

kongesti payudara

dengan benar

9. Pantau berat

badan dan pola

eliminasi bayi

Page 38: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

24

6 Gangguan pola

tidur b.d

kelemahan

Anxiety reduction

Comfort level

Pain level

Rest : extent and

pattern

Sleep : extent and

pattern

Kriteria Hasil :

Jumlah jam tidur

dalam batas normal

6 – 8 jam/hari

Pola tidur, kualitas

dalam batas normal

Perasaan segar

sesudah tidur atau

istirahat

Mampu

mengidentifikasi hal

– hal yang

meningkatkan tidur

Sleep Enhancement

1. Determinasi efek –

efek determinasi

terhadap pola tidur

2. Jelaskan

pentingnya tidur

yang adekuat

3. Ciptakan

lingkungan yang

nyaman

4. Fasilitas untuk

mempertahankan

aktivitas sebelum

tidur

5. Diskusikan

dengan pasien dan

keluarga tentang

tehnik tidur

pasien

6. Instruksikan

untuk memonitor

tidur pasien

7. Monitor waktu

makan dan

Page 39: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

25

minum dengan

waktu tidur

8. Monitor/catat

kebutuhan tidur

pasien setiap hari

dan jam

9. Kolaborasi

pemberian obat

tidur

7 Resiko perdarahan

Blood lose severity

Blood koagulation

Kriteria Hasil :

Tidak ada hematuria

dan hematemesis

Hilangnya darah yang

terlihat

Tekanan darah dalam

batas normal sistol

daan diastole

Tidak ada perdarahan

pervagina

Tidak ada distensi

abdominal

Bleeding Precautions

1. Monitor ketat

tanda- tanda

perdarahan

2. Catat nilai HB

dan HT sebelum

dan sesudah

terjadinya

perdarahan

3. Monitor nilai lab

(koagulasi)yang

meliputi PTT,

trombosit

4. Monitor TTV

ortostatik

Page 40: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

26

Hemoglobin dan

hematrokrit dalam

batas normal

Plasma, PT, PTT

dalam batas normal

5. Pertahankan bed

rest selama

perdarahan aktif

6. Lindungi pasien

dari trauma yang

dapat

menyebabkan

perdarahan

7. Hindari

mengukur suhu

lewat rectal

8. Hindari

pemberian

aspirin dan anti

koagulan

9. Anjurkan pasien

untuk

meningkatkan

intake makanan

yang banyak

mengandung

vitamin K

10. Kolaborasi

dalam pemberian

Page 41: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

27

produk darah

Sumber : Huda Amin, dkk. 2016

B. Pengkajian Kebutuhan Aktivitas

Kebutuhan aktivitas merupakan kebutuhan dasar yang mutlak

diharapkan oleh setiap manusia. Kemampuan tersebut meliputi berdiri,

berjalan, bekerja, makan, minum, dan lain sebagainya. Dengan aktivitas

tubuh akan menjadi sehat, sistem pernafasan dan sirkulasi tubuh akan

berfungsi dengan baik, dan metabolisme tubuh dapat optimal (Wahit Ikbal

Mubarak, 2008 ).

1. Pengkajian

Pengkajian terkait aktivitas klien meliputi riwayat keperawatan

dan pemeriksaan fisik tentang kesejajaran tubuh, gaya berjalan,

penampilan dan pergerakan sendi, kemampuan dan keterbatasan gerak,

kekuatan dan massa otot, toleransi aktivitas, masalah terkait mobilitas,

serta keguguran fisik optimal (Wahit Ikbal Mubarak, 2008 ).

2. Riwayat keperawatan

Pengkajian riwayat keperawatan meliputi riwayat aktivitas dan

olah raga yang mencangkup tingkat aktivitas, toleransi aktivitas, jenis

dan frekuensi olahraga, faktor yang mempengaruhi mobilitas, serta

pengaruh imobilitas (Wahit Ikbal Mubarak, 2008).

Page 42: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

28

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik berfokus pada aktivitas dan olahraga yang

menonjolkan kesejajaran tubuh, cara berjalan, penampilan dan

pergerakan sendi, kemampuan dan keterbatasan gerak, kekuatan dan

massa otot, serta toleransi aktivitas.

a. Kesejajaran tubuh

Tujuan pemeriksaan kesejajaran tubuh adalah untuk

mengidentifikasi perubaan postur akibat pertumbuhan dan

perkembangan normal. Hal – hal yang perlu dipelajari untuk

mempertahankan postur yang baik. Faktor yang menyebabkan

postur tubuh yang buruk (misal.,kelelahan dan harga diri rendah).

serta kelelahan otot dan kerusakan motorik lainnya. Pemeriksaan

ini dilakukan dengan menginspeksi pasien dari sisi lateral,

anterior,dan posterior guna mengamati apakah :

a) Bahu dan pinggul sejajar

b) Jari – jari kaki mengarah kedepan

c) Tulang belakang lurus, ridak melengkung kesisi yang lain

b. Cara berjalan

Pengkajian cara berjalan dilakukan untuk mengidentifikasi

mobilitas klien dan risiko cedera akibat jatuh. Hal ini dilakukan

dengan meminta klien berjalan sejauh ± 12 kaki didalam ruangan,

kemudian amati hal- hal berikut :

a) Kepala tegak, pandangan lurus, dan tulang belakang lurus.

b) Tumit menyentuh tanah lebih dulu dari pada kaki.

Page 43: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

29

c) Kaki dorsefleksi pada fase ayunan

d) Lengan mengayun kedepan bersamaan dengan ayunan kaki

disisi yang berlawanan.

e) Gaya berjalan halus, terkoordinasi, dan berirama, ayunan

tubuh dari sisi kesisi minimal dan tubuh bergerak lurus

kedepan, dan gerakan dimulai dan diakiri dengan santai.

Selain itu perawat juga perlu mengkaji kecepatan berjalan

(normalnya 70 -100 langkah permenit).

c. Penampilan dan pergerakan sendi

Pemeriksaan ini meliputi insfeksi, palpasi serta pengkajian rentang

gerak aktif atau rentang gerak pasif. Hal - hal ini yang dikaji antara

lain :

a) Adanya kemerahan atau pembengkakan sendi

b) Adanya deformitas

c) Perkembangan otot yang terkait dengan masing - masing sendi

d) Adanya nyeri tekan

e) Krepitasi

f) Peningkatan temperature disekitar sendi

g) Derajat gerak sendi

d. Kemampuan dan keterbatasan gerak

Pengkajian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang adanya

indikasi rintangan dan keterbatasan pada pergerakan klien dan

kebutuhan untuk memperoleh bantuan. Hal – hal yang perlu dikaji

antara lain :

Page 44: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

30

a) Bagaiman penyakit klien memengaruhi kemampuan klien

untuk bergerak

b) Adanya hambatan dalam bergerak (misal.,terpasang selang

infuse atau gips yang berat).

c) Kewaspadaan mental dan kemampuan klien untuk mengikuti

petunjuk

d) Keseimbangan dan koordinasi klien

e) Adanya hipotensi ortostatik sebelum berpindah tempat

f) Derajat kenyamanan klien

g) Penglihatan

e. Kekuatan dan massa otot

Sebelum membantu klien mengubah posisi atau berpindah

tempat, perawat harus mengkaji kekuatan dan kemampuan klien

untuk bergerak. Langkah ini diambil untuk menurunkan resiko

tegang otot dan cedera tubuh, baik pada klien maupun perawat

1. Toleransi aktivitas

Pengkajian ini bermanfaat untuk membantu meningkatkan

kemandirian klien yang mengalami :

1) Disabilitas kardiovaskular dan respirastorik

2) Imobilisasi pada komplet dalam waktu yang lama

3) Penurunan massa otot atau gangguan musculoskeletal

4) Tidur yang tidak mencukupi

5) Nyeri

6) Depresi, cemas atau tidak bermotivasi

Page 45: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

31

Alat ukur yang paling bermanfaat untuk memperkirakan

toleransi klien terhadap aktivitas adalah frekuensi, kekuatan, dan

irama denyut jantung, frekuensi, kedalaman, dan irama pernafasan,

serta tekanan darah.

2. Masalah terkait mobilitas

Pengkajian ini dilakukan melalui metode insfeksi, palpasi dan

auskultasi, pemeriksaan asil tes laboratorium, serta pengukuran

berat badan, asupan cairan, dan aluaran cairan. Pemeriksaan ini

sebaiknya dilakukan segera setelah klien mengalami imobilisasi.

Data yang diperoleh tersebut kemudian menjadi standar (data

dasar) yang akan dibandingkan dengan data selama periode

imobilisasi (Mubarak, 2008).

C. Intervensi Mobilisasi Dini

a. Definisi Mobilisasi Dini

Mobilisasi dini adalah kebijakan untuk secepat mungkin

membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan

membimbing secepat mungkin untuk berjalan (Manuaba, 2004

dalam Dewi, 2011).

Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu

pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah

beberapa jam melahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Untuk

mencegah komplikasi post oprasi sectio caesarea ibu harus segera

dilakukan mobilisasi sesuai dengan tahapannya. Oleh karena

setelah mengalami sectio caesarea, seorang ibu disarankan tidak

Page 46: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

32

malas untuk bergerak pasca oprasi sectio caesarea, ibu harus

mobilisasi cepat. Semakin cepat bergerak itu semakin baik, namum

mobilisasi dini harus tetap dilakukan secara hati-hati (Winata, 2010

dalam Fauzia, 2013).

b. Manfaat mobilisasi Dini

Menurut Kasdu (2003 dalam Dewi, 2011), dengan mobilisasi dini

kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uterus akan keras,

maka resiko perdarahan abnormal dapat dihindari, karena kontraksi

membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka. Mobilisasi

dini tidak hanya mempercepat kesembuhan luka perineum tetapi

juga memulihkan kondisi tubuh ibu jika dilakukan dengan benar

dan tepat. Mobilisasi segera mungkin bisa mencegah aliran darah

terhambat.

Menurut Klik (2009), mobilisasi dini yang dilakukan secara

teratur menyebabkan sirkulasi didaerah insisi menjadi lancar

sehingga jaringan insisi yang mengalami cidera akan mendapatkan

zat-zat enensial untuk penyembuhan, seperti oksigen, asam amino,

vitamin dan mineral. Oleh karena itu, sangat disarankan oleh ibu

untuk sesegera mungkin melakukan mobilisasi dini sesuai tahapan

prosedur.

c. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi Dini

Page 47: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

33

Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang

gerak yaitu :

a) Rentang gerak pasif

Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-

otot dan persendian dengan menggerakan otot orang lain secara

pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakan kaki

pasien.

b) Rentang gerak aktif

Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi

dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya

berbaring pasien menggerakan kakinya.

c) Rentang gerak fungsional

Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan

melakukan aktivitas yang diperlukan

d. Tahap-tahap mobilisasi dini

Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap (Kasdu, 2003 dalam

Purnawati, 2014) yaitu :

1) 6 jam pertama ibu post sectio caesarea istirahat tirah baring,

mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakan

lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar

pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis

serta menekuk dan menggeser kaki

2) 6 – 10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan

kekanan mencegah thrombosis trombo emboli

Page 48: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

34

3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk

duduk

4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan

e. Tahap Pelaksanaan Mobilisasi Dini (Sumarah, 2013). Terdiri dari

a) Hari ke 1 :

1. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat dimulai

sejak 6 – 10 jam setelah penderita/ibu sadar

2. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur

terlentang sedini mungkin setelah sadar

b) Hari ke 2 :

1. Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam

-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk - batuk kecil

yang gunannya untuk melonggarkan pernafasan dan

sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri

ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.

2. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah

duduk

3. Selanjutnya searah berturut-turut, hari demi hari

penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkan belajar

duduk selama sehari

c) Hari ke 3 sampai ke 5

1. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah

oprasi.

Page 49: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

35

2. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan

istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Penelitian studi kasus ini menggunakan desain penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap

sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran

fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi

tertentu (Notoatmodjo, 2010: 35).

B. Subyek Studi Kasus

Subyek pada penelitian akan diambil 1 (satu) orang ibu post

operasi sectio caesarea Di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari.

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2012).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu post operasi sectio caesarea (post operasi ≥ 6 jam)

2) Ibu post operasi sectio caesarea dalam kesadaran penuh

(composmentis)

3) Bersedia ikut serta dalam penelitian

2. Kriteria Eksklusi

Page 50: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

36

Kriteria eksklusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nusalam, 2012).

1. Ibu post operasi sectio caesarea yang tidak kooperatif

2. Ibu post operasi sectio caesarea dengan komplikasi (tekanan darah

tinggi, anemia, infeki saluran kemih, diabetes gestasional )

C. Fokus Studi

1. Kebutuhan Aktivitas pada pasien post operasi Sectio Caesarea.

2. Penatalaksanaan latihan Mobilisasi Dini pada pasien post operasi

sectio caesarea.

D. Definisi Operasional

Studi Kasus Asuhan Keperawatan :

1. Pasien post operasi Sectio Caesarea adalah pasien yang telah

mengalami persalinan, yang dilakukan dengan tindakan pembedahan

yang tujuannya untuk mengeluarkan janin dengan cara melakukan

sayatan pada dinding abdomen dan dinding uterus.

2. Kebutuhan aktivitas merupakan kebutuhan dasar yang mutlak

diharapkan oleh setiap manusia. Kemampuan tersebut meliputi

berdiri, berjalan, bekerja, makan, minum, dan lain sebagainya.

Kemampuan Aktivitas terbagi dalam 5 tingkat :

1) Tingkat 1 : Kemampuan berpindah dengan bantuan total

2) Tingkat 2 : mampu berpindah dengan bantuan + menggunakan alat

bantu

3) Tingkat 3 : bantu berpindah dengan bantuan minimal

Page 51: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

37

4) Tingkat 4 : mampu berpindah dengan bantuan minimal, tanpa alat

bantu

5) Tingkat 5 : mampu berpindah tanpa bantuan

3. Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik

tubuh atau satu atau lebih ekstremitas sacara mandiri atau terarah

4. Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan, posisi

atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam

melahirkan dengan persalinan sectio caesarea. Oleh karena setelah

mengalami sectio caesarea, seorang ibu disarankan tidak malas untuk

bergerak pasca oprasi sectio caesarea, ibu harus mobilisasi cepat.

Semakin cepat bergerak itu semakin baik, namum mobilisasi dini harus

tetap dilakukan secara hati-hati (Winata,2010 dalam Fauzia, 2013).

5. Terapi latihan : Mobilisasi dimulai sesegera mungkin yaitu dapat

dimulai 6 - 10 jam post operasi.

Prosedur latihan :

1) Hari ke 1 :

a. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat dimulai

sejak 6 – 10 jam setelah penderita/ibu sadar

b. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur

terlentang sedini mungkin setelah sadar

2) Hari ke 2 :

a. Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-

dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil

yang gunannya untuk melonggarkan pernafasan dan

Page 52: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

38

sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri

ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.

b. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah

duduk

c. Selanjutnya seara berturut-turut, hari demi hari

penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkan belajar

duduk selama sehari

3) Hari ke 3 sampai ke 5

a. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari

setelah oprasi.

b. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan

istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

E. Tempat dan waktu

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Candra Kirana Rumah Sakit

Umum Dewi Sartika Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 17 – 21 Juli

2018.

E. Pengumpulan Data

1. Wawancara

wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

Page 53: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

39

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut

(Moleong, 2010: 186).

Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur,

yaitu wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan

secara sistematis dan pertanyaan yang diajukan telah disusun. Pada

penelitian ini wawancara dilakukan pada pasien post Sectio Caesarea

dengan kebutuhan aktivitas di rumah sakit umum dewi sartika kota

kendari.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang

harus dikumpulkan dalam penelitian. Metode ini digunakan untuk

melihat dan mengamati secara langsung keadaan di lapangan agar

peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang permasalahan

yang diteliti.Dalam penelitian ini, dilakukan observasi secara langsung.

Dalam kegiatan observasi secara langsung, peneliti melakukan

pelaksanaan tindakan pada pasien post Sectio Caesarea dengan

kebutuhan aktivitas di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kendari.

F. Penyajian Data

Data yang telah didapatkan dari responden dengan wawancara dan

observasi dan telah diolah kemudian disajikan dalam narasi beserta

Page 54: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

40

interprestasinya.Interprestasinya adalah pengambilan kesimpulan dari

suatu data, data ditulis dalam bentuk narasi atau tekstuler.Narasi atau

(tekstuler) adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat

(Notoatmojo, 2010).

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul dari hasil wawancara dan

observasi tentang kebutuhan rasa nyaman pada pasien post operasi Sectio

Caesarea kemudian disajikan dalam bentuk narasi (tekstuler)

G. ETIKA STUDI KASUS

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan akan memperoleh

dampak hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Sebelum

melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari

institusi untuk mengajukan permohon ijin kepada institusi/lembaga tempat

penelitian. Menurut Hidayat (2008), dalam melaksanakan penelitian ini

penulis menekankan masalah etika yang meliputi:

1. Lembar Persetujuan(Informed Consent)

Inforemed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

Page 55: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

41

menandatangani lembar persetujuan.Jika responden tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent

tersebut antara lain: partisipasi responden, tujuan dilakukannya

tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain (Hidayat,

2008).

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2008). Untuk menjaga

kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh responden, penulis tidak

mencantumkan nama secara lengkap, responden cukup mencantumkan

nama inisial saja.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

Page 56: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

42

riset (Hidayat, 2008). Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh

dari responden akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti.

4. Keamanan (beneficence)

Peneliti melaksanaan penilitian sesuai dengan prosedur penelitian untuk

mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin baik bagi responden dan

rumah sakit dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien. Selama

proses penelitian dengan pengisian kuisioner telah memberikan manfaat

berupa kesadaran (anareness) pada responden terhadap keselamatan

pasien. Ini bermanfaat bagi responden yaitu memberikan kesadaran

(anareness) dalam pelaksanaan keselamatan pasien.

Page 57: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

43

BAB IV

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Tentang Lokasi Studi Kasus

Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari terletak di jalan Kapten

Piere Tendean No. 118 Kecamatan Baruga Kota Kendari Provinsi Sulawesi

Tenggara. Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari merupakan salah

satu Rumah Sakit Swasta yang berada Di Daerah Naungan Yayasan Widya

Ananda Nugraha Kendari. Rumah Sakit ini telah terakreditasi menjadi rumah

sakit tipe D yang memiliki fasilitas pelayanan medis berupa Instalasi Gawat

Darurat (IGD), poliklinik, Instalasi Rawat Inap, kamar operasi dan HCU

serta memiliki fasilitas pelayanan penunjang medis dan pelayanan non medis.

B. Hasil Studi Kasus

Dari yang diperoleh oleh penulis berdasarkan hasil wawancara dan

observasi saat melakukan pengkajian pada Ny.P dari tanggal 17 juli 2018

adalah sebagai berikut :

Nama : Ny. P

Usia : 31 tahun

Suku/bangsa : Tolaki

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah

Alamat : Amboito

Tanggal masuk RS : 16 Juli 2018

Tanggal pengkajian : 17 Juli 2018

Page 58: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

44

Keluhan masuk RS : Ny, P mengatakan perut bagian bawah

sering terasa mengencang

Riwayat persalinan sebelumnya : Klien mengatakan pernah melakukan

operasi sectio caesarea dengan indikasi

Cepalo Pelvic Disoroportion (CPD) pada

tahun 2016 dengan jenis kelamin laki-laki.

Keluhan saat ini : Klien mengatakan nyeri pada abdomen.

Riwayat keluhan saat ini : Pada bagian abdomen nampak luka post

sectio caesarea dengan panjang ± 10 cm.

Klien mengatakan susah untuk bergerak

karena nyeri dan takut luka terbuka, dengan

skala nyeri 6.

Dari hasil pengkajian tersebut peneliti mengangkat diagnosa hambatan

mobilitas fisik. Berdasarkan NIC management nyeri untuk diagnosa

keperawatan tersebut maka dilakukan penatalaksanaan Mobilisasi Dini.

Karena dengan mobilisasi dini maka kebutuhan pasien terpenuhi.

Page 59: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

46

Tahap perkembangan pasien dari hari pertama hingga hari kelima dapat dilihat dari tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penilaian Tingkat Kebutuhan Aktivitas

Hari

pelaksanaan

Sebelum Sesudah

Tingkat Keb.

Aktivitas Jam Intervensi dan Respon Jam Intervensi dan respon

Tingkat keb.

Aktivitas

Ke 1

Tingkat 1 11.00

Ajarkan Klien miring kiri miring kanan

Respon :

Pasien masih mengalami dalam hambatan

dalam mobilisasi

14.00

Ajarkan klien miring kiri miring kanan

Respon :

Pasien masih belum mampu mampu

miring kiri miring kanan secara total

ditandai masih memerlukan bantuan

perawat

Tingkat 1

Ke 2

Tingkat 2 09.00

Ajarkan Klien miring kiri miring kanan

Respon :

Kemampuan mobilisasi pasien mengalami

peningkatan ditunjukan dengan pasien sudah

mampu miring kiri miring kanan tanpa

bantuan perawat

Bantu klien duduk diatas tempat tidur

Respon :

Pasien masih memerlukan bantuan perawat

untuk duduk diatas tempat tidur

13.00

Bantu klien duduk diatas tempat tidur

Respon :

Pasien masih belum mampu duduk diatas

tempat tidur secara mandiri

Tingkat 2

Ke 3

Tingkat 3 09.00

Bantu klien duduk diatas tempat tidur

Respon :

Kemampuan mobilisasi asien meningkat

ditandai pasien sudah bisa duduk diatas tempat

tidur tanpa bantuan perawat

Membantu klien untuk berjalan kemudian

13.00

bantu klien untuk berjalan kemudian

anjurkan klien untuk berjalan sendiri

Respon :

Pasien masih belum mampu berjalan

mandiri dan masih perlu bantuan perawat

Tingkat 3

Page 60: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

47

anjurkan klien untuk berjalan sendiri

Respon:

Pasien diajarkan untuk berjalan tetapi masih

memerlukan bantuan perawat

Ke 4

Tingkat 4 09.30

Membantu klien untuk berjalan kemudian

anjurkan klien untuk berjalan sendiri

Respon :

Pasien sudah mambu berjalan sesuai

kemampuannya tetapi masih didampingi oleh

perawat

13.00

Membantu klien untuk

berjalan kemudian anjurkan

klien untuk berjalan sendiri

Respon :

Pasien sudah bisa berjalan

sendiri sesuai

kemampuannya tetapi masih

didampingi perawat

Tingkat 4

Ke 5 Tingkat 5

09.30

Membantu klien untuk berjalan kemudian

anjurkan klien untuk berjalan sendiri

Respon :

Pasien sudah mampu berjalan dengan efektif

tanpa bantuan total, pasien sudah bisa pergi

kekamar mandi sendiri

13.00

Membantu klien untuk

berjalan kemudian anjurkan

klien untuk berjalan sendiri

Respon :

Pasien sudah mampu

berjalan dengan efektif

tanpa bantuan total, pasien

sudah bisa pergi kekamar

mandi sendiri

Tingkat 5

Page 61: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

48

ahap perkembangan pasien dari hari pertama hingga hari kelima dapat

dilihat dari grafik 2.1 sebagai berikut :

Grafik 2.1 Penilaian Tingkat Kebutuhan Aktivitas

Keterangan :

Berdasarkan grafik diatas pada hari pertama post op sectio

caesarea pasien masih mengalami hambatan dalam mobilisasi, ditunjukan

dengan pasien masih memerlukan bantuan saat diajarkan miring kanan dan

miring kiri.

Pada hari kedua kemampuan mobilisasi pasien mengalami

peningkatan ditunjukan dengan pasien mampu miring kanan dan miring kiri

tanpa bantuan perawat, setelah itu pasien diajarkan duduk diatas tempat

tidur dengaan posisi 90o tetapi pasien masih memerlukan bantuan perawat.

Pada hari ketiga kemampuan mobilisasi pasien juga mengalami

peningkatan ditandai klien sudah bisa duduk diatas tempat tidur dengan

0

1

2

3

4

5

6

ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5

PRE INTERVENSIMOBILISASI DINI

POST INTERVENSIMOBILISASI DINI

HARI PELAKSANAAN

TIN

GK

AT

KEB

UT

UH

AN

A

KT

IVIT

AS

Page 62: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

49

posisi 90o tanpa bantuan perawat, dan pasien diajarkan untuk berjalan tetapi

masih memerlukan bantuan perawat.

Kemudian hari keempat pasien diajarkan lagi untuk berjalan sesuai

dengan kemampuan klien dan hanya didampingi perawat dan pasien terus

berjalan dan mampu berjalan sendiri, pasien sudah bisa pergi dikamar mandi

tapi masih didampingi keluarga dan dihari keempat ada peningkatan.

Hari kelima pasien dianjurkan untuk berjalan dengan sendiri dan

klien mampu berjalan tanpa bantuan total dan klien sudah bisa berjalan

dengan efektif , klien sudah bisa pergi kekemar mandi sendiri dan

kebutuhan aktivitas klien terpenuhi.

C. Pembahasan Studi Kasus

Berdasarkan pengkajian data diatas didapatkan hasil bahwa setelah

pasien melakukan tindakan operasi sectio caesarea, tampak keadaan umum

pasien tampak lemah, terbaring di tempat tidur, tampak kesadaran pasien

compos mentis, tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 80x/menit, laju respirasi

20x/menit dan suhu axial 360 C. Pasien mengatakan lemas dan susah untuk

bergerak, pasien mengatakan jika banyak bergerak luka post op terasa nyeri,

pasien juga mengatakan takut jika banyak bergerak luka post op terbuka.

Kebutuhan mobilisasi atau aktivitas merupakan suatu kesatuan

yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Salah satu tanda

kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang tidak terlepas dari

keadekuatan sistem persarafan dan musculuskletal. Manusai mempunyai

Page 63: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

50

kebutuhan untuk bergerak agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya

(Perawati, 2016).

Mobilisasi dini yang dilakukan secara teratur menyebabkan sirkulasi

didaerah insisi menjadi lancar. Sirkulasi darah yang lancar dapat membantu

dalam penyembuhan luka karna darah mengandung zat-zat yang dibutuhkan

untuk menyembuhkan luka sehingga jaringan insisi yang mengalami cedera

akan menyebabkan zat-zat esensial untuk penyembuhan, seperti oksigen,

asam amino, vitamin dan mineral. Oleh kerena itu, sangat disarankan oleh

ibu untuk sesegera mungkin melakukan mobilisasi dini (kiik, 2009).

Mobilisasi dini pada ibu post operasi sectio caesarea juga

memberikan efek positif yang lainnya yaitu ibu merasa lebih sehat dan

kuat karena dengan bergerak otot-otot perut dan panggul akan kembali

normal dengan mengurangi rasa sakit sehingga ibu memperoleh

kekuatannya kembali selain itu dengan bergerak akan merangsang

peristaltik usus kembali normal serta membantu mempercepat organ-organ

tubuh bekerja seperti semula(Laila, 2009).

Pemberian mobilisasi dini juga dapat meningkatkan kemampuan

ibu dalam merawat bayinya sehingga aktivitas dan kemandirian ibu akan

terbentuk apabila mobilisasi dini dilakukan dengan baik (Purnawati,

2013).

Dari hasil pengkajian, bahwa pasien sudah pernah melakkan

operasi sectio caesarea pada anak pertama, maka dari itu memudahkan

pasien untuk melakukan mobilisasi dini, hal inilah yang menunjang

Page 64: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

51

keberhasilan pasien dalam mobilisasi sehingga terpenuhinya kebutuhan

aktivitas dalam mobilisasi dini post op sectio caesarea.

Perkembangan aktivitas fisik pasien dari hari pertama sampai hari

kelima pengamatan, pasien terus menunjukkan perkembangan mulai dari

bantuan total sampai mandiri. Setelah dilakukan intervensi mobilisasi dini

pasien sudah bisa merawat bayinya, pasien sudah bisa berjalan dengan

efektif. hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasien dan proses penyembuhan

luka serta keadaan luka operasi yang semakin hari semakin membaik.

D. keterbatasan penelitian

1) peneliti agak sulit menemukan pasien post operasi sectio caesarea

sehingga harus menunggu beberapa hari untuk melakukan penelitian.

2) selama melakukan penelitian, peneliti mengalami hambatan karena

peneliti tidak dapat observasi 24 jam karena intervensi yang dilakukan

dapat mengganggu jam istirahat pasien.

Page 65: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

52

Page 66: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. kemampuan aktivitas Ny.P post operasi sectio caesarea mengalami

peningkatan bertahap yaitu mampu miring kanan dan miring kiri pada

hari pertama, mampu duduk diatas tempat tidur pada hari kedua,

mampu berjalan dengan bantuan pada hari ketiga, dan berjalan tanpa

bantuan dihari keempat dan kelima.

2. Mobilisasi dini yang dilakukan Ny. P selama 5 hari dari tanggal 17

sampai dengan 21 Jili 2018 menunjukan peningkatan aktivitas

ditunjukan sirkulasi darah menjadi lancar didareah insisi. Sirkulasi

darah yang lancar dapat membantu dalam penyembuhan luka post op

sectio caesarea ditandai dengan kemampuan pasien berjalan tanpa

bantuan pada hari ke lima.

B. SARAN

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

peneliti dalam menerapkan mobilisasi dini pada pasien post op sectio

caesarea sehingga pasien dapat mengalami pemulihan secara dini.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah

satu informasi/ bacaan serta acuan dibagian akademik tentang

Page 67: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

54

pentingnya menerapkan mobilisasi dini pada pasien post op sectio

caesarea

3. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk

diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien post

op sectio caesarea.

Page 68: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

55

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC

A, Aziz Alimul Hidayat. 2008. Metode Penelitian Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

Bulechek. M. Gloria. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC).6th

Edition. Missouri : Elseiver Mosby

Depkes RI. 2012. Profil kesehatan Republik Indoneia Tahun 2012.

http://www.depkes.go.id. 13 November 2013

Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan. Jakarta: EGC

Grace. 2007. Gambaran Pelaksanaan Perawatan Luka Post Operasi Sectio

Caesarea (SC) dan Kejadian Infeksi di Ruang Mawat I RSUD Dr.

Moewardi.

http://etd.eprints.ums.ac.id/10344/3/J210 060042.PDF Diaksestanggal

27 mei 2018.

Grace, V. J. 2007. Fenomena Sosial Operasi Sectio Caesarea di Salah Satu

RumahSakit Swasta Besar Surabaya Periode 1 Jan –31 Des

2005.Journal DexaMedika.

Huda Amin, dkk. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis NANDA NIC-NOC.Jakarta : Mediaction Publising

Iqbal Mubarak, Wahit. 2008. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep dan

Aplikasi dalam Kebidanan. Jakarta: SalembaMedika

Johnson, Taylor. 2009. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

Kasdu, Dini. 2003. Operasi Caesar Masalahdan Solusinya. Jakarta : Puspa

Swara.

Manuaba, IGB. 2001. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC

Maritalia,D. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Editor Sujono

Riyadi. Yogyakarta: PustakaBelajar

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif, Remaja

Rosdakarya,

Bandung

Page 69: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

56

Muttaqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan

Gangguan Sistem musculoskeletal . Jakarta: Salemba Medika

Nanda. 2013. Buku Saku Diagnosa. Jakarta : EGC

DewiLia, Sunarsih.2011.Asuhan Kebidanan pada Ibu NIfas. Jakarta :

Salemba Medika

Nolan, Mary. 2010. Kelas bersalin. Jogjakarta : Golden Books

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi.

Jakarta: Penerbit Rhineka Cipta.

Nursalam. 2012. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Medika.

Padilla. 2008. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Perry, G.A & Potter, A.P. 2006. Clinical nursing skills & tecniques. (6 th

edition). USA: Mosby

Pudiastuti, RD. 2012. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin patologi.

Yogyakarta. Nuha

Medika

Purnawati, A. dan S. Fatmawati. 2013. Dasar – dasar Ekspor Impor (Teori,

Praktik, dan Prosedur). Upp Stim Ykpn, Yogyakarta

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Sudarti; Fauziah, Afroh. 2013. Asuhan Neonatus ResikoTinggi dan

Kegawatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Sumarah. 2008. Perawatan ibu bersalin : asuhan kebidanan pada ibu

bersalin. Yogyakarta: Fitramaya

Whalley, Keppler. 2008. Kehamilan, Melahirkan & Bayi. Jakarta : Arcan

WiknjosastroH. 2013. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta :

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Yanti, N. M. 2010. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

ambulasi dini pada pasien pasca operasi ekstremitas bawah di rindu

B3 RSUP Adam Malik Medan. Diperoleh tanggal 27 mei 2018 dari

http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/123456789/14302/1/10E01074.P

df

Page 70: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

57

Page 71: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

58

Page 72: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

59

Page 73: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

60

Page 74: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

61

Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Mobilisasi Dini

“Terapi latihan : Mobilisasi’

A. Pengertian : suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan

suatu aktivitas atau kegiatan

B. Tujuan : Membantu jalannya penyembuhan penderita/ibu

yang sudah melahirkan

C. Alat dan bahan :

1. Tempat tidur

A. Prosedur :

1. Pre interaksi

a. Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)

b. Siapkan alat-alat

c. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra

indikasi

d. Cuci tangan

2. Tahap orientasi

a. Beri salam dan panggil klien dengan namanya

b. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada

klien/keluarga

Page 75: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

62

3. Tahap kerja

4) Hari ke 1 :

c. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat dimulai sejak

6 – 10 jam setelah penderita/ibu sadar

d. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang

sedini mungkin setelah sadar

5) Hari ke 2 :

d. Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-

dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-batuk kecil

yang gunannya untuk melonggarkan pernafasan dan

sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri ibu/penderita

bahwa ia mulai pulih.

e. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah

duduk

f. Selanjutnya seara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu

yang sudah melahirkan dianjurkan belajar duduk selama

sehari

6) Hari ke 3 sampai ke 5

c. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah

oprasi.

d. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan

istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

Page 76: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

63

4. Dokumentasi

Catat hasil kegiatan didalam catatan keperawatan.

Page 77: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

64

Lampiran 6

Format Pengkajian Dengan Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas pada Pasien

SC (Sectio Caesarea) di RSU Dewi Sartika Kota kendari

I. DATA DEMOGRAFI

A. BIODATA

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

4. Alamat :

5. Suku/Bangsa :

6. Status Perkawinan :

7. Agama :

8. Pekerjaan :

9. Diagnosa Medik :

10. No. Rekam Medik :

11. Tanggal Masuk :

12. Tanggal Pengkajian :

II. KELUHAN UTAMA

Keluhan Klien Sehingga Dia Membutuhkan Pertolongan

Medik ?

..................................................................................................

III. RIWAYAT KESEHATAN

A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

1. Waktu Timbulnya Penyakit Kapan?

2. Bagaimana Awal Munculnya?

3. Keadaan Penyakit Apakah Sudah Membaik, Parah Atau Tetap

Sama?

4. Usaha Yang Dilakukan Untuk Mengurangi Keluhan?

5. Kondisi Saat Dikaji (PQRST)?

Page 78: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

65

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1. Identifikasi Berbagai Penyakit Keturunan Yang Umumnya

Menyerang?

2. Buat Bagan Genogram

C. KEADAAN UMUM KLIEN

1. Tanda-tanda dari distress ?

2. Penampilan dihubungkan dengan usia ?

3. Ekspresi wajah, bicara, mood ?

4. Tinggi badan, berat badan, gaya berjalan ?

D. TANDA – TANDA VITAL

1. Tekana dara :

2. Nadi :

3. Suhu :

4. Pernafasan :

IV. PENGKAJIAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

1. Dalam aktivitas sehari-hari apakah menggunakan alat

bantu ? :

2. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara ?

a. Pasif :

b. Aktif :

3. Apakah ada kelainan sendi ? :

4. Berapa lama melakukan kegiatan sehari-hari ?:

5. Apakah klien memiliki keterampilan khusus ?

:...............................sejenisnya :....................

6. Pola tidur :

Siang : Pukul.........s/d..........(........Jam)

Malam : Pukul.........s/d............(...........jam)

7. Kegiatan yang biasa dilakukan untuk pengantar tidur

?..........................................................................................

8. Kebiasaan meminum obat stimulasi/penenang/lain-lain

?....................................

Page 79: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

66

9. Kondisi yang dapatmengganggu tidur ? ...............................

10. Aktivitas yang dilakukan setelah bangun tidur ?............................

11. Pemeriksaan diagnosis

a. Laboratorium :...................................

b. Foto :...................................

c. EKG :...................................

d. Pemeriksaan lain :..................................

Page 80: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

67

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI MOBILISASI DINI

Hari

Item yang diobservasi

Hasil

Observasi

Ya Tidak

Ke 1 e. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat

dimulai sejak 6 – 10 jam setelah penderita/ibu sadar

f. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur

terlentang sedini mungkin setelah sadar

Ke 2 g. Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas

dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk-

batuk kecil yang gunannya untuk melonggarkan

pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan

pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.

h. Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi

setengah duduk

i. Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari

penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkan

belajar duduk selama sehari

e. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada

hari setelah oprasi.

Page 81: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

68

Ke 3 f. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti

dengan istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

Ke 4

a. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari

setelah oprasi.

b. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti

dengan istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

Ke 5

c. Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari

setelah oprasi.

d. Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti

dengan istirahat dapat membantu penyembuhan ibu.

Page 82: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

69

Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN BERGERAK

No

Item Penilaian

Nilai

1 2 3 4 5

1. Kemampuan berpindah

2. Bergerak dengan

mudah

3. Berjalan

Keterangan :

Tingkat 1 : Membantu berpindah dengan bantuan total

Tingkat 2 : Mampu berpindah dengan bantuan + menggunakan alat bantu

Tingkat 3 : Mampu berpindah dengan bantuan minimal

Tingkat 4 : Mampu berpindah dengan bantuan minimal, tanpa alat bantu

Tingkat 5 : Mampu berpindah tanpa bantuan

Page 83: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

70

Lampiran 9

TABEL INTERVENSI

Sebelum Sesudah

Hari

Tingkat

Kebutuhan

Aktivitas

Intervensi Jam Respon dan Data

Pendukung

Tingkat

Kebutuhan

Aktivitas

Ke 1 Tingkat I

1. Ajarkan Klien miring

kiri miring kanan

12.00

1. Klien nampak

melakukan miring

kiri miring kanan

tetapi masih dibantu

oleh perawat dan

klien masih nampak

lemas

Tingkat I

Ke 2 Tingkat I

2. Bantu klien

duduk diatas

tempat tidur 08.30

2. - klien dibantu

untuk duduk

diatas tempat

tidur dan

klien

melakukaann

Tingkat II

Page 84: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

71

ya

- klien sudak

bisa

meneteki

bayinya

sambil duduk

Ke 3 Tingkat III

3. bantu klien

untuk

berjalan

kemudian

anjurkan

klien untuk

berjalan

sendiri

13.

00

3. klien

dibantu

untuk

berjalan

dengan jarak

5 meter dari

tempat tidur.

Namun klien

berjalan

dengan

sangat

berhati-hati

Tingkat III

Ke 4 Tingkat IV

4. bantu klien

untuk

berjalan

kemudian

anjurkan

klien untuk

berjalan

sendiri

09.00

4. - klien sudah

bisa berjalan

sendiri

dengan jarak

sesuai

kemampan

klien namum

masih

didampingi

Tingkat V

Page 85: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

72

oleh perawat

- nampak

klien sudah

bisa pergi

dikamar

mandi

namun masih

dibantu

keluarga

Ke 5

Tingkat V

5. bantu klien

untuk

berjalan

kemudian

anjurkan

klien untuk

berjalan

sendiri

09.50

5. - nampak

klien sudah

bisa berjalan

sendiri tanpa

bantuan total

, klien

nampak

berjalan

dengan

efektif

- klien sudah

bisa pergi

dikamar

mandi tanpa

didampingi

- klien sudah

bisa

Tingkat V

Page 86: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

73

mengganti

bajunya

sendiri

sendiri

- klien sudah

bisa

mengurus

bayinya

sendiri

dengan

mudah

Keteranan :

Tingkat 1 : Mampu berpindah dengan bantuan total

Tingkat 2 : Mampu berpindah dengan bantuan + Menggunakan alat bantu

Tingkat 3 : Mampu berpindah dengan bantuan minimal

Tingkat 4 : Mampu berpindah dengan bantuan minimal + tanpa alat bantu

Tingkat 5 : Mampu berpindah tanpa bantuan

Page 87: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

48

Lampiran 10

DOKUMENTASI

Gambar 1 Melakukan pengkajian

Gambar 2 membantu klien duduk diatas tempat tidur

Page 88: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

49

Gambar 3 membantu klien untuk berjalan

Gambar 4 membantu klien untuk berjalan

Page 89: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

50

Page 90: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

51

Page 91: RIA IRAWATI POO320015091 KEMENTERIAN KESEHATAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/743/1/KTI RIA IRAWATI-compressed.pdfyang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan

52