Rez Kisa

7
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Keseimbangan Cairan Tubuh Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula. Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan interstisial atau intraseluler (sebagian besar) yang terdapat disel-sel dan cairan intravaskular berupa plasma darah. Semua cairan tubuh setiap waktu kehilangan dan mengalami penggantian bagian-bagiannya, namun komposisi cairan dalam tiap kompartemen dipertahankan agar selalu berada dalam keadaan homeostatik / tetap. Keseimbangan cairan di tiap komportemen menentukan volume dan tekanan darah. Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengaturan ini penting bagi kehidupan sel, karena sel harus secara terus menerus berada didalam cairan dengan komposisi yang benar, baik cairan didalam maupun diluar sel. Mineral makro terdapat dalam bentuk ikatan garam yang larut dalam cairan tubuh. Sel-sel tubuh mengatur kemana garam harus bergerak dengan demikian menetapkan kemana cairan tubuh harus mengalir, karena cairan mengikuti garam. Kecenderungan air mengikuti garam dinamakan osmosis. Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan didalam tubuh setiap waktu berada dalam jumlah yang tetap/konstan. Ketidakseimbangan terjadi pada dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air). Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan yang diperoleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk yang dikeluarkan sebagai urin, air didalam feses, dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru. Keseimbangan air rata-rata berupa masukan dan ekskresi dapat dilihat pada tabel berikut : Masukan Air Jumlah (ml) Ekskresi /Keluaran Air Jumlah (ml) Cairan 550-1500 Ginjal 500-1400

description

rezkisa

Transcript of Rez Kisa

Page 1: Rez Kisa

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Keseimbangan Cairan Tubuh

Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula. Cairan ekstraseluler terdiri atas cairan interstisial atau intraseluler (sebagian besar) yang terdapat disel-sel dan cairan intravaskular berupa plasma darah. Semua cairan tubuh setiap waktu kehilangan dan mengalami penggantian bagian-bagiannya, namun komposisi cairan dalam tiap kompartemen dipertahankan agar selalu berada dalam keadaan homeostatik / tetap. Keseimbangan cairan di tiap komportemen menentukan volume dan tekanan darah.Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit. Pengaturan ini penting bagi kehidupan sel, karena sel harus secara terus menerus berada didalam cairan dengan komposisi yang benar, baik cairan didalam maupun diluar sel. Mineral makro terdapat dalam bentuk ikatan garam yang larut dalam cairan tubuh. Sel-sel tubuh mengatur kemana garam harus bergerak dengan demikian menetapkan kemana cairan tubuh harus mengalir, karena cairan mengikuti garam. Kecenderungan air mengikuti garam dinamakan osmosis.Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan didalam tubuh setiap waktu berada dalam jumlah yang tetap/konstan. Ketidakseimbangan terjadi pada dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) dan intoksikasi air (kelebihan air). Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan yang diperoleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk yang dikeluarkan sebagai urin, air didalam feses, dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru.Keseimbangan air rata-rata berupa masukan dan ekskresi dapat dilihat pada tabel berikut :Masukan Air Jumlah (ml) Ekskresi /Keluaran

AirJumlah (ml)

Cairan 550-1500 Ginjal 500-1400Makanan 700-1000 Kulit 450-900Air metabolik 200-300 Paru-paru 350

Feses 150Jumlah 1450-2800 1450-2800

Dalam tubuh kita mengenal istilah Total Body Water (TBW) atau berat total seluruh cairan dalam tubuh kita. berat cairan dalam tubuh kita berkisar 60% dari berat badan kita. Hal ini menunjukan komponen terbesar dalam tubuh kita adalah air, bukan otot. Perlu diketahui, semakin kurus seseorang TBWnya akan semakin tinggi. Namun, bila orangnya gemuk, TBW akan semakin rendah. Hal ini disebabkan orang gemuk berisi lebih banyak lemak, sehingga TBWnya lebih rendah.  Itu mengapa kebanyakan orang gemuk akan lebih mudah haus dan mengalami dehidrasi.

2.1 Kompertemen Cairan Tubuh

Page 2: Rez Kisa

2.2 Input dan Output 2.3 Mekanisme Keseimbangan Cairan

Masukan airAda rangsang haus (pusat di hipothalamus)Haus timbul bila:Cairan tubuh ↓Osmolalitas plasma ↑ (1 – 2%)Absorbsi air

terjadi di GIT secara difusi pasiftransport Na dr lumen usus ke sel (tjd scr aktif)absorbsi Na diikuti absorbsi airKehilangan cairan normalMekanisme regulasi ginjalMengatur:keseimbangan cairanosmolalitas cairan dengan mengatur ekskresi airmengatur distribusi air melalui retensi Na+ dan ekskresi Na+

Kehilangan air abnormal:Hiperventilasi (pd penumoni)Suhu lingkungan ↑ ; Kelembaban ↓Hilang melalui GIT (diare)Hilang melalui urin (DI, DM juga bisa)Edema (bukan hilang tp pindah ke jar interstitiel)

ANTI DIURETIK HORMON (ADH)

Page 3: Rez Kisa

Merupakan hormon vasopresin arginin (di hipofise posterior)Mekanisme kerja (di ginjal)

↑ permeabilitas tubulus ginjal dan ductus kolektivus terhadap airADH (+) – urin pekatADH (-) – urin encer

Sekresi ADH diatur olehTekanan osmotik CES (konsentrasi Na+ & Cl-)EmosiADH ↑ : rasa sakit, trauma, tindakan bedahADH ↓ : anestesia, alkohol, obat (morfin, difenilhidantoin, barbiturat, glukokortikoid)

NATRIUMTerbanyak dlm CES, mengatur volume CESVolume CIS tergantung volume CESNa kunci dari kontrol volume cairan tubuhKonsentrasi intrasel ± 10 mEq/ LKonsentrasi ekstrasel (plasma) = 135 – 140 mEq/ L

1 mEq Na+ = 23 mg1 g garam NaCl = 18 mEq Na+

Kebutuhan Na+: 1 – 3 mEq/ kgBB/ hariPerubahan kadar Na kadar Na ekstrasel berubahPerubahan kadar Na di serum perubahan Na+ di cairan interstitielAbsorbsiPada GIT (jejunum) melalui enzim Na – K – ATP ase, hormon aldosteron, hormon desoksi kortikosteron acetatEkskresit.u melalui ginjal, sebagian kecil melalui tinja, keringat, air mataKonsentrasi Na dalam keringat: 5 – 40 mEq/ L

Dipengaruhi oleh:perubahan volume ekstraselulerhormon ADHrasa haus

Bila ADH ↓ Na banyak keluarPengaturan keseimbangan Na:Perfusi ginjal ↓ renin ↑ angiotensin II aldosteron ↑Angiotensin dan aldosteron meningkatkan tekanan darah terjadi retensi Na + air shg menimbulkan oedemaRetensi Na terdapat pada:Glomerulonefritis dengan GFR menurunTekanan onkotik plasma ↓ (sindroma nefrotik)Volume arteri ↓ (gagal jantung kongestif)Pemberian kortikosteroid dg efek retensi NaKehilangan Na + terjadi pada :DM glukosa ↑ dlm tubulus menghambat reabsorbsi air + Na natriuresisPenyakit AddisonDiare

Page 4: Rez Kisa

Hiponatremia (Na+ serum < 135 mEq/ L)Disebabkan oleh karena:Kehilangan Na+ (diare)Air dalam ruang ekstraseluler ↑ (sering)Misal SiADH, intake air ↑↑Gejala: kejang, kesadaran menurun (edema)

Hipernatermia (Na+ serum > 150 mEq/ L)Retensi Na+

Diare kehilangan air ↑↑Diabetes Insipidus

KALIUM95% di intraselkonsentrasi plasma 3.4 – 5.5 mEq/ Lkebutuhan K+ 1 – 3 mEq/ kgBB/ hariFungsi: mengatur tonisitas intrasel

“resting potential” membran selEkskresi: 90% melalui urin, diatur oleh aldosteronAsidosis – K+ keluar selAlkalosis – K+ masuk selHipokalemiaIntake K+ kurang (malnutrisi, puasa, diare, muntah)Ekskresi ↑ (obat diuretik, gangguan keseimbangan asam basa)Kehilangan (diare)Gejalanya:Otot-otot lemah (paralisis)Refleks menurunileus paralitik, dilatasi lambung (kembung)letargi, kesadaran menurunEKG:T wave kecilAda gelombang UQ – T interval memanjangHiperkalemiaKelainan ekskresi ginjal (GGA, GGK, insufisiensi adrenal, hipoaldosteronisme, diuretik)Intake ↑Penghancuran jaringan akut (trauma, hemolisis, nekrosis, operasi, luka bakar)Redistribusi K+ transeluler: asidosis metabolikGejala (terutama jantung):Gelombang T tinggi, runcingInterval PR memanjangQRS melebarST segmen depresi

Page 5: Rez Kisa

Atrioventrikular/ intraventrikular heart blockK+ > 7.5 mEq/ L bahaya: V.flutter, V.fibrilasi, blok

KEBUTUHAN CAIRAN TUBUHCairan tubuh hilang melalui:Urin – 50% dari kehilangan cairanNormal: 50 ml/ kgBB/ 24 jamInsensible Water Loss (50%)Respirasi (15%)Kulit (30%)Feses (5%)

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRANLuas permukaan tubuh (BSA = Body Surface Area) = mL/ m2/ 24 jamPaling tepat untuk BB > 10 kgNormal: 1500 ml/ m2/ 24 jam (kebutuhan maintenance/ kebutuhan rumatan)Kebutuhan kalori100 – 150 cc/ 100 KALBerat badanRumus umum: 100 ml/ kg – 10 kg pertama 50 ml/ kg – 10 kg kedua 20 ml/ kg – berat > 20 kgMisalnya anak dengan BB 25 kg, memerlukan:100 ml/ kg x 10 kg = 1000 cc – 10 kg (I)50 ml/ kg x 10 kg = 500 cc – 10 kg (II)20 ml/ kg x 5 kg = 100 cc – 5 kg (sisa) Total = 25 kg = 1600 cc/ 24 jam

Keadaan yang Meningkatkan/ Menurunkan Kebutuhan CairanMeningkatkan metabolismeDemam - ↑ H2O: 12%/ °CMenurunkan metabolismeHipotermi – H2O ↓ 12%/ °CKelembaban lingkungan tinggiInsensible water loss menurun 0 – 15 cc/ 100 KALHiperventilasi – IWL meningkat 50 – 60 cc/ 100 KALKeringat >> - H2O meningkat 10 – 25 cc/ 100 KAL

Kebutuhan Elektrolit2 – 4 mEq Na+/ 100 cc cairan– 4 mEq K+/ 100 cairan