Revolusi Pertanian

Revolusi Pertanian | AgriCoach.Inc 1

BUKU PINTAR PETANI ENTREPRENEUR

REVOLUSI PERTANIAN

Agrokompleks

Kompleks karena kita akan menggabungkan semua

potensi yang ada untuk mendapatkan income yang

tinggi. Petani mesti punya sawah. Petani mesti punya

ternak mulai ayam, bebek, kambing dan sapi. Petani

mesti punya kolam ikan. Semua bisa dimulai dari hal

kecil dan dari kondisi apapun. Menabung salah satu

cara terbaik dan sudah diajarkan leluhur kita. Ada

sedikit sisa uang belanja, belikan ayam 1 ekor. Ayam

bisa bertelur dan ditetaskan jadi anak ayam. Jika

jumlahnya cukup banyak, jual dan belikan kambing.

Ada tabungan belikan ayam dan ulangi pola tadi.

Kambing bisa beranak maka lakukan pola seperti

ayam dan jika jumlahnya sudah banyak, jual dan

belikan sapi. Ada tabungan belikan kambing. Sapi

bisa beranak maka ulangi pola serupa dan jika sudah

berjumlah banyak mulai belikan sawah meski

luasnya sedikit. Ada tabungan belikan sapi.

Pekarangan harus dimanfaatkan untuk kolam lele

atau ikan jenis lain. Pekarangan juga bisa dibuat


bedengan dan ditanami sayur seperti bayam, sawi,

kangkung.

Pola agrokompleks akan menghasilkan sumber

pangan yang cukup bergizi dan tentunya akan

meningkatkan income petani. Jika tidak dicoba,

bagaimana kita bisa membuktikan cara ini berhasil

atau tidak?

Petani dan Buruh Tani

Jumlah buruh tani yang lebih besar seringkali

dijadikan ukuran tingkat kesejahteraan petani. Buruh

tani artinya tidak punya lahan sendiri, tentunya

mereka tidak punya asset yang cukup jika dilihat dari

aspek bisnis. Padahal merekalah yang menentukan

semua keputusan produksi. Inovasi pertanian tidak

akan sukses jika para buruh tani tidak dilibatkan

mengambil keputusan. Buruh tani yang tidak punya

lahan sendiri itu harus diajak seperti karyawan, yang

mesti tahu apa tujuan bisnis dari pemilik lahan.

Buruh tani tentu harus diberi semangat agar suatu

saat punya lahan sendiri. Saat ini sudah banyak buruh

tani yang cerdas finansial, bertahap mereka mampu

menyewa lahan dan akhirnya memiliki lahan sendiri.

Hebatnya mereka masih tetap mau menjadi buruh


tani bagi petani lain, sehingga seringkali mereka

menguasai lahan yang lebih luas.

Sertifikasi

Pasar ekspor mulai mensyaratkan adanya sertifikasi

kebun dan packaging house. Hentikan ketakutan saat

mendengar packaging house. China cukup membuat

packaging house seperti gudang sederhana milik KUD

dan produk mereka sudah menguasai dunia. Paling

penting punya sertifikasi agar bisa menembus pasar

ekspor. Saat ini pasar modern di Indonesia sudah

mulai meminta sertifikat kebun.

Sertifikasi, yang sekali lagi akal-akalan dagang, hanya

berisi alur produksi sejak dari kebun dan pasca

panen di packaging house. Ada juga negara yang tidak

mengharuskan sertifikasi seperti ini. Namun kita

harus antisipasi agar memudahkan kita ketika semua

negara tujuan ekspor memintanya. Departemen

pertanian telah mempermudah pengeluaran

sertifikasi dan sampai hari ini tidak dikenakan biaya.

Petani melalui kelompok tani bisa memanfaatkan

fasilitas yang ada. Selanjutnya mulailah bermitra

dengan pengekspor agar tersedia jaminan ekspor.

Tidak semua eksportir punya kebun sendiri, sehingga

kehadiran petani dan kelompok tani sangat mereka


perlukan. Sebaiknya sertifikasi atas nama petani agar

posisi tawar cukup kuat. Sehingga petani jadi lebih

bebas menentukan kemana produknya akan

dilempar.

KPR Kandang Sapi

Sebaiknya kita memulai bisnis apapun tanpa hutang,

tapi dengan gunakan semua sumberdaya yang ada.

Sekecil apapun akan lebih baik agar kita fokus

membesarkan bisnis. Namun jika suatu saat sudah

berkembang dan dirasa cukup, berhutang merupakan

salah satu cara untuk membuat bisnis kita berlari

lebih cepat. Tentunya semua itu harus

diperhitungkan resikonya.

Ada cerita menarik seputar pinjam modal ke bank.

Seorang peternak sapi bisa mendapat pinjaman KPR

(kredit pemilikan rumah), dengan menjaminkan

kandang sapinya. Suatu saat dia ditawari pinjaman

modal untuk mengembangkan ternak sapinya.

Kebetulan peternak ini cukup lama menggeluti bisnis

ternak sapi dan telah memiliki bedak di pasar untuk

berjualan daging segar. Syaratnya dia harus

membentuk kelompok peternak dan masing-masing

harus memiliki kandang sapi, minimal ada anggota 10

orang. Kandang-kandang sapi dan pengalaman yang


cukup dari para peternak itu ternyata menjadi

jaminan yang bagus bagi bank. Uniknya pengajuan

pinjaman bisa menggunakan fasilitas KPR yang

biasanya untuk pengajuan kredit rumah. Akhirnya,

dia bisa memperoleh dana hampir 500 juta dana

untuk mengembangkan bisnis sapinya. Dampaknya,

ia pun punya stok sapi cukup, punya bedak sendiri,

dan bisa melakukan trading ke peternak lain jika ada

peluang pasar bagus. Ternyata, jika kita memang

fokus di satu bidang, banyak peluang permodalan

yang ditawarkan. Petani entrepreneur harus jeli

melihat peluang dan selalu membuka wawasan meski

dari bidang yang berbeda. Bisa jadi banyak inovasi

bisnis yang bisa diadopsi. Ingat, fokus dan jam

terbang akan menjadikan kita ahli dan menjadi

magnet uang tersendiri.

Youth, Woman and Netizen

Hermawan Kertajaya, seorang guru marketing,

menyatakan bahwa di era saat ini ada tiga pembeli

potensial yang harus menjadi perhatian yaitu anak

muda, perempuan, dan masyarakat online.

Produk yang kita hasilkan harus bisa mewakili ketiga

kelompok konsumen tersebut. Ketika mereka

mengenal, membeli dan merasa puas, maka akan


muncul efek word of mouth yang luar biasa. “Getok

tular”. Merekalah ini yang secara sukarela

menceritakan produk kita pada semua orang. Word of

mouth masih menjadi cara termurah dalam promosi

namun sangat berpengaruh bagi konsumen jika kita

mampu melakukannya dengan baik. Akan lebih

powerfull jika kita fokus pada ketiga kelompok

konsumen tadi. Sehingga, saat ini petani harus berani

mencoba melakukan strategi marketing baru agar

pertanian bisa menjadi bisnis yang menarik.

Produksi VS Marketing

Hal yang lumrah jika selama ini petani Indonesia

selalu dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Orientasi bertani selalu menggunakan pendekatan

produksi. Petani sibuk dengan bagaimana cara

memproduksi, namun selalu bingung ketika panen

harus menjual ke mana. Sebagian besar petani tidak

mempunyai akses pasar, selalu berhenti di level

tengkulak. Ngurus lahan saja sudah repot, kok pake

mikirin marketing? Begitulah komentar yang sering

muncul dari petani. Kesibukan luar biasa di bidang

produksi, menjadikan petani tidak punya energi

untuk menembus pasar sendiri. Namun petani tentu

juga akan mengeluh jika saat panen, produk mereka

dipermainkan para tengkulak.


Bisnis apapun tidak bisa meninggalkan marketing.

Pasar menentukan berapa nilai produk kita, berapa

keuntungan yang akan kita terima. Mestinya petani

terlibat dalam marketing agar bisa menentukan nasib

produk mereka. Bukan hanya pasrah pada kekuatan

tengkulak. Sudah saatnya menjadi petani pebisnis.

Jadilah petani yang melek marketing, jadilah petani

entrepreneur!

Daya Tahan

Daya tahan sangat penting dalam berbisnis. Daya

tahan salah satu syarat utama kita bisa mencapai

impian. Petani sangat dikenal memiliki daya tahan

cukup tinggi menghadapi semua permasalahan. Hal

ini menjadikan petani memiliki potensi sangat kuat

jika mau melakukan perubahan besar dalam pola

usahanya.

Bisnis memang penuh resiko dan ketidakpastian.

Petani sudah sangat terbiasa dengan resiko dan

ketidakpastian, terutama jika menyangkut faktor

alam. Kebiasaan mengolah resiko dan ketidakpastian

tentu menjadi faktor penting dan memudahkan

petani agar bisa melangkah lebih maju.


Tentunya petani tidak perlu takut memasuki dunia

bisnis pertanian modern. Petani perlu berani

meninggalkan pola usaha pertanian tradisional.

Masih sangat terbuka peluang besar bagi petani

untuk mengembangkan pertanian. Maju terus petani

dan pertanian Indonesia!

Cerdas Finansial

Ada kisah seorang buruh tani yang sukses naik

pangkat jadi petani pemilik lahan. Puluhan tahun lalu,

dia hanyalah burut tani miskin yang hanya mampu

mengandalkan tenaganya untuk mengolah tanah

milik petani kaya. Petani menyediakan lahan dan

sarana produksi, buruh tani bertugas mengolah

tanah, memelihara dan panen. Waktu terus berjalan

namun ada yang menarik karena ternyata buruh tani

ini pandai menabung. Suatu saat karena memerlukan

dana untuk sekolah si anak, petani menawarkan

buruh tani agar membeli sebagian kecil dari

tanahnya. Buruh tani pun sepakat dan mulailah dia

memiliki lahan meski kecil. Dia pun tetap rajin

menjalankan tugas sebagai buruh tani untuk sisa

lahan si petani. Lahan kecilnya telah menghasilkan

pendapatan yang utuh karena sudah tidak

menggunakan pola bagi hasil, tentunya dengan

keharusan menyediakan sarana pertanian sendiri.


Tahun terus berlalu, ketika si petani memerlukan

dana dia pun selalu menawarkan pada si buruh tani.

Lambat laun dari luasan puluhan hektar, saat ini

lahan petani hanya tersisa 0.25 hektar. Sebagian

besar lahannya telah berpindah tangan pada si buruh

tani. Hebatnya, si buruh tani tetap bergaya hidup

seperti layaknya buruh tani. Sederhana tidak

berlebihan, bahkan makin rajin mengolah lahan milik

petani lain. Siapa bilang nasib buruh tani selalu

terpuruk? Jadilah petani yang cerdas finansial, jadilah

petani entrepreneur!

Now or Never

Petani selalu menyerah pada harga yang ditetapkan

tengkulak. Wajar saja, karena petani sudah capek

dengan urusan produksi dan tidak punya akses pasar

sendiri. Namun sampai kapan hal ini akan terus kita

biarkan? Sudah saatnya petani mampu menciptakan

pasar sendiri. Anak petani atau petani muda harus

terlibat dalam hal ini. Energi muda yang membara

harus difokuskan mengembangkan pasar. Lulusan

sekolah pertanian, sarjana pertanian apalagi anak

petani, harus kembali ke desa mengembangkan

pertanian dan membantu menjadikan bangsa ini

pada jati dirinya. Indonesia dulu dikenal sebagai

negara agraris, potensi masih cukup besar, peluang


pasar masih terbuka lebar. Waktu terus berjalan,

akankah kita menjadikannya sia-sia? Sampai kapan

kita akan membiarkan pertanian terus terpuruk?

Adalah kewajiban kita untuk membangkitkan

semangat petani, mewujudkan petani dan pertanian

Indonesia yang makmur sejahtera seperti cita-cita

pendiri bangsa ini. Inilah saatnya kita menjadi petani

entrepreneur, petani yang cerdas finansial, petani

yang melek marketing. Jadilah petani entrepreneur!

Organik atau Non Organik

Era 1950-an dunia mencanangkan revolusi hijau dan

semua negara berlomba meningkatkan produksi

pertanian dengan menggunakan benih hibrida,

pupuk, dan pestisida kimia. Indonesia pun pernah

berswasembada beras karena mengikuti program ini.

Sekitar tahun 2000-an dunia kembali mencanangkan

program baru, pertanian organik. Dunia telah salah

langkah, revolusi hijau telah berdampak negatif pada

lingkungan. Edukasi penyelamatan bumi gencar

dilakukan di semua negara. Namun di satu pihak,

negara seperti Indonesia tetap digerojok dengan

produk kimia. Aneh tapi nyata! Petani sudah sangat

tergantung produk revolusi hijau, tapi banyak

program yang mengharuskan mereka harus segera

beralih ke model pertanian organik.


Harusnya petani bebas memilih, mau organik atau

tidak. Hal terpenting ialah bagaimana caranya petani

jadi makmur sejahtera, apapun programnya. Selama

ini kemiskinan masih menjadi hal yang lumrah di

kalangan petani. Swasembada beras tidak berarti

meningkatkan kesejahteraan semua petani.

Petani boleh menentukan akan diapakan lahan dan

tanamannya. Namun kita juga sangat sadar bahwa

bumi kita telah rusak. Pertanian organik artinya

menghasilkan produk yang segmented, masih sempit

pasarnya. Saat ini pola yang lebih pas adalah

pertanian mengarah ramah lingkungan. Gunakan

benih hibrida, pupuk, dan pestisida kimia; tapi secara

bertahap gunakan juga benih organik, pupuk, dan

pestisida hayati. Yang pasti, peningkatan income

tetap menjadi ukuran terpenting. Percuma kita

melalukan teknik apapun jika pendapatan petani

masih rendah.

Bisnis apapun harus punya visi, tujuan yang mulia.

Menyelamatkan lingkungan dan meningkatkan

pendapatan tetap bisa dilakukan bersama. Lakukan

semuanya bertahap. Gunakan pendekatan bisnis agar

petani tidak terus menerus menjadi korban dari

program masyarakat dunia. Petani Indonesia harus

bebas merdeka menentukan masa depannya sendiri,


dan tidak harus ditentukan oleh kepentingan negara

lain. Maju terus petani Indonesia!

Dapur McD

Team AgriCoach pernah melakukan diskusi

agrobisnis yang diikuti petani di sekitar Malang. Salah

satu bahasan utama adalah bagaimana pertanian

Indonesia bisa efisien dan bersaing dengan produk

luar. Sebagai pembanding dipilih McD sebagai salah

satu bisnis global dan dikenal sangat efisien, sehingga

sangat mampu berkompetisi dengan produk pesaing.

Standar operasional sangat ketat dan ditunjang

sumber daya manusia handal, menjadikan McD

menghasilkan produk berkualitas dan harga yang

sangat terjangkau. Mcd menjadi salah satu pilihan

favorit bagi masyarakat dunia. Bahkan karena

mampu beradaptasi dengan menu lokal, McD telah

menjadi bagian gaya hidup.

Dari itulah, pertanian Indonesia hendaknya

melakukan efisiensi, bisa dilakukan dengan cara

meningkatkan produksi maupun memperluas lahan

kepemilikan petani. Revolusi Hijau terbukti mampu

meningkatkan produksi meski akhirnya

menyebabkan kerusakan lingkungan. Diperlukan

inovasi yang ramah lingkungan tapi tetap bisa


menjamin produksi tinggi. Luasan lahan menjadi

masalah yang belum tuntas di negeri tercinta ini.

Bandingkan dengan petani negara lain yang memiliki

lahan di atas 1 hektar, bahkan sudah menembus 5

hektar tiap petani. Petani mesti cerdas finansial agar

mempunyai kemampuan memiliki lahan yang lebih

luas. Semua belum terlambat tapi harus dilakukan

segera atau resikonya, kita akan terus ketinggalan.

Strawberry Frozen

Strawberry sudah menjadi salah satu buah yang

umum dikonsumsi, baik dalam bentuk fresh maupun

olahan. Salah satu peluang bisnis yang bisa dipilih

adalah memanfaatkan strawberry sortir.

Saat panen tidak semua buah masuk grade, ada yang

terlalu besar dan ada yang terlalu kecil. Kumpulkan

saja buah sortir tadi dan dikemas plastik dengan

berat 1 Kg. Selanjutnya simpan di pendingin dan

dijual dalam bentuk frozen. Pasar strawberry frozen

bisa mulai dari penjual juice, restoran, hotel, pasar

modern, dan industri. Saat ini kita sudah impor

strawberry frozen dari Thailand. Padahal kita punya

sentra strawberry cukup banyak. Kita juga bisa

membuat unit bisnis sederhana seperti rumah

strawberry agar bisa mengedukasi konsumen.


Disediakan buah segar dan aneka produk olahan

seperti selai, sirup, kripik, kue dan tak lupa juice yang

semuanya berbahan dasar strawberry. Konsumen

terus dikenalkan pentingnya konsumsi strawberry

bagi kesehatan. Tidak ada bahan yang tersisa, semua

bisa menjadi duit. Tinggal ditiru dan terus lakukan.

Kripik Gado2

Kripik Gado2 bukan kripik gado-gado, nama yang

sengaja dibuat aneh agar menarik perhatian pembeli.

Malang adalah sentra kripik buah dengan kualitas

produk yang cukup baik, bahkan dibandingkan

Thailand pun masih bisa bersaing. Bedanya cuma di

branding dan packaging. Branding hanya

menggunakan nama toko, kalaupun ada tidak ada

yang sampai menjadi produk nasional. Kripik buah

malang hanya dikemas plastik trasparan atau

aluminium foil. Bandingkan produk sejenis dari luar

negeri. Kita hanya kalah branding dan packaging,

mengenai kualitas kita berani bersaing.

Kripik Gado2 dibuat dari hasil diskusi dengan Kafi

Kurnia, pakar anti marketing Indonesia. Kafi bilang

harus ada branding atau merk yang unik, nyeleneh,

dan mengundang rasa penasaran pembeli. Saat

launching, agar makin nyeleneh lakukan saja di


jalanan. Gunakan spg (sales promotion girl) yang

cantik dengan pakaian menarik, tawarkan langsung

pada konsumen dengan program khusus misalnya

beli 2 gratis satu. Undang media agar meliput dan

menjadi berita heboh. Inovasi dan sensasi, istilah

Kafi. Teknik sederhana namun menarik, kalau tidak

dicoba kita tidak akan tahu efektivitasnya. Saat ini

Kripik Gado2 sedang berproses untuk menjadi ikon

produk sebuah daerah di Jawa Timur.

Buang Profit

Profit atau keuntungan menjadi salah satu tujuan

kenapa kita berbisnis. Terkadang kita harus

mengabaikan profit terlebih dulu agar bisa

menguasai pasar. Teknik ini sangat wajar dilakukan

dalam dunia marketing. Bahkan ada pebisnis yang

sengaja merugi agar mampu bersaing dan

mengalahkan pesaing. Kita pilih dengan cukup

mendapatkan break event point atau impas, tidak

perlu rugi.

Selama ini petani tidak sadar telah membuang

potensi profit. Ketika kita melakukan transaksi

dengan tengkulak dan tidak menembus pasar sendiri,

ada selisih harga yang tidak kita miliki. Selisih harga

itu menjadi keuntungan tengkulak karena telah


terlibat dalam rantai pemasaran produk petani. Jadi

petani sudah sangat terbiasa membuang profit dan

parahnya tidak bisa menguasai pasar.

Petani bisa mengusai pasar jika berani menembus

pasar sendiri dengan tetap membuang profit. Profit

yang mestinya kita raih, kita gunakan untuk program

edukasi pasar atau promosi. Konversikan potensi

profit yang akan kita raih menjadi produk. Bagikan

gratis produk ke konsumen atau bisa juga dalam

bentuk potongan harga. Konsumen tentu merasa

senang karena promosi produk, dan kita rugi karena

sudah mendapatkan keuntungan dari selisih harga

panen dan harga yang mestinya diperoleh tengkulak.

Langkah ekstrim kadang perlu dilakukan, buang

semua potensi profit agar konsumen merasakan efek

promosi yang kuat. Bayangkan jika harga di pasar

modern bisa diperoleh seperti harga di lahan. Teknik

ektrim ini cukup lakukan beberapa kali untuk

menarik perhatian konsumen. Buang profit

menjadikan petani tidak tergantung pada tengkulak

malah bisa menguasai pasar.

Bahaya Bisnis Krisan

Krisan mendominasi dalam bisnis bunga potong di

Indonesia. Pemerintah bahkan menciptakan konsep


agrowisata di beberapa sentra krisan yang tentunya

dengan harapan agar pendapatan petani bisa

meningkat. Sayangnya pendekatan produksi yang

hebat seperti ini selalu tidak diikuti dengan analisa

pasar yang baik. Semua berdasarkan asumsi data

yang tidak akurat. Lebih parahnya tidak ada langkah

menciptakan pasar baru agar jika nantinya produksi

membludak, petani tidak menjadi pihak yang

dirugikan.

Ada nasehat menarik dari salah satu pengusaha

bunga potong senior di Malang. Krisan ada kategori,

standar dan spray. Krisan standar lebih sulit

diproduksi dan sering tidak menjadi pilihan petani.

Hanya menyisakan satu bunga dalam satu tangkai

krisan memang sangat beresiko. Jika ada serangan

hama penyakit, otomatis petani sudah kehilangan

potensi produksi. Umumnya krisan spray atau

ukuran lebih kecil menjadi pilihan petani.

Bisnis yang bagus adalah bisnis yang sulit, sebuah

nasehat lain yang perlu direnungkan. Memproduksi

krisan standar berkualitas memang sulit, namun jika

petani mampu melakukannya maka buyer juga akan

menghargai. Harga krisan standar yang relatif lebih

tinggi, menjadikan petani akan naik kelas dan bisa

bersaing dengan pengusaha bunga potong. Bisa jadi

petani akan segera menjadi petani pengusaha, bukan


petani yang bisanya cuma ikut-ikutan. Butuh skill,

waktu, dan pengorbanan namun semua tidak akan

sia-sia. Petani yang cerdas tentu akan memenangkan

persaingan.

Network

Network atau jaringan bisnis sangat diperlukan agar

petani bisa terus melakukan inovasi bisnis. Bertemu

banyak orang akan menambah wawasan. Ada nasihat

bagus dalam bisnis. Banyak temen banyak rejeki. Apa

yang tidak mungkin, akan menjadi lebih mungkin

ketika kita makin banyak memiliki informasi bisnis.

Aktif di kelompok tani, bergabung dengan komunitas

bisnis, silaturahim ke pebisnis di bidang lain, akan

membuka pikiran dan bisa menjadi sumber ide.

Pasar akan tercipta dari network yang luas. Petani

tidak akan bisa menembus pasar tradisional jika

tidak punya network. Petani tidak akan bisa

menembus pasar modern jika tidak punya network.

Petani tidak akan bisa menembus pasar ekspor jika

tidak punya network. Petani tidak akan bisa

menembus pasar industri jika tidak punya network.

Dengan network akan terbuka lebar-lebar peluang

pasar bagi petani.


Sari Apel Hajatan

Sari apel telah menjamur dan menjadi bisnis yang

berkembang pesat. Kita akan mudah menemui sari

apel hampir di semua toko modern dan tradisional.

Bahkan telah menjadi sajian yang lebih berkelas

dibandingkan jika hanya menyajikan air mineral. Bisa

dibilang sari apel sudah menjadi bisnis yang crowded.

Terus bermunculan produsen baru dengan variasi

merk, kemasan, maupun harga.

Sekelompok petani di Bulukerto Malang punya cerita

menarik agar produk sari apel mereka bisa bertahan

bahkan menguasai pasar. Teknik sederhana yang bisa

jadi tidak pernah terpikir perusahaan besar

kompetitor mereka.

Tentu kita sangat sering melihat hajatan baik

pernikahan, sunatan, reuni, bahkan yang sederhana

seperti pengajian dan arisan. Selain sajian air

mineral, sari apel telah menjadi pilihan praktis untuk

menjamu tamu. Namun jarang sekali sebagai

produsen kita jemput bola merebut konsumen.

Umumnya hanya menitipkan produk di toko atau

membuka agen penjualan. Produk sari apel Bulukerto

Malang bisa merebut konsumen karena

menggunakan strategi pemasaran yang cerdas.

Mereka menyediakan layanan antar pada konsumen

yang punya hajatan. Tidak menggunakan kemasan


karton seperti biasanya, namun sari apel cup cukup

dikirim dengan box plastik. Konsumen bebas

menentukan jumlah cup yang dipesan, misalnya tamu

yang diundang 1000 orang maka akan dikirim

minimal 2000 cup sari apel. Pembayaran dilakukan

setelah hajatan selesai dan hanya dibayar jumlah

produk yang diminum tamu. Sisa produk bisa

dikembalikan dan tentunya ada layanan jemput

sehingga tidak merepotkan si empunya hajatan. Cost

kemasan karton dialihkan untuk investasi box

keranjang dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama.

Teknik yang sangat menarik, bukan?

Menembus Pasar Modern

Pasar modern telah menggurita di negeri kita, dari

yang berkelas mini market, supermarket bahkan

hypermarket telah merambah kota/kabupaten.

Petani mestinya bisa menembus sendiri pasar

modern untuk meningkatkan posisi tawar produk.

Produk yang dipasarkan bisa dari produk fresh

maupun olahan, akan lebih baik jika telah memiliki

branding dan packaging agar beda dengan produk

sejenis.

Berikut ini 4 tahapan yang perlu petani lakukan

supaya bisa menembus pasar modern:


1. Menyiapkan contoh produk dan price list.

2. Melakukan kontak dengan buyer.

3. Berikan program promosi yang menarik,

misalnya beli 1 dapat 2.

4. Menjaga kualitas produk dan kesinambungan

supply.

Kios Buah

Petani mesti berani menciptakan pasar, bisa

menembus pasar tradisional, pasar modern, industri,

bahkan ekspor. Ada cara sederhana yang bisa

dilakukan petani. Buatlah kios kecil di depan rumah

atau di depan lahan yang kita miliki, terutama lahan

yang berada di pinggir jalan utama. Saat panen tiba,

sebagian produk kita dipajang. Konsumen bisa

memilih sesuai selera, bahkan bisa memetik langsung

di lahan. Konsep petik langsung menciptakan sensasi

tersendiri. Ada kepuasan muncul jika konsumen

terlibat langsung di lahan.

Kios buah di pinggir jalan sebenarnya memiliki

peluang sangat besar untuk bersaing dengan pasar

modern. Konsep bisnis ini sudah dilakukan petani

modern di negara lain. Tidak harus bangunan mewah


cukup kios buah sederhana, yang penting konsumen

mengerti lokasi di mana bisa dapatkan buah segar.

Biaya operasional yang lebih rendah, harusnya

dimanfaatkan untuk memainkan harga. Tidak harus

lebih murah dari pasar modern, cukup saat tertentu

saja. Semua tahu jika buah di pasar modern sama saja

kualitasnya dengan buah di kios buah jalanan.

Tinggal bagaimana kita mengemasnya menjadi lebih

menarik. Tulisan-tulisan kecil baik berupa info harga,

program promosi, artikel sederhana seputar produk

akan membuat kesan yang beda bagi konsumen.

Buktikan saja!

Marketing On The Street

Pemasaran jalanan adalah teknik dasar paling mudah

tapi menantang. Sangat sederhana karena tidak

diperlukan keahlian hebat untuk melakukannya.

Hanya modal berani dan tidak boleh malu dalam

melakukannya. Siapkan produk yang mau

dipasarkan, apa saja tanpa batasan. Bentuk tim

pemasaran dengan syarat menggunakan kostum

menarik perhatian. Misalnya mengunakan busana

rapi, baju khas petani lengkap dengan topi caping,

kaos dengan warna mencolok atau apapun yang

penting seragam. Team terdiri minimal 5-10 orang,

makin banyak makin baik. Tugas team cukup berdiri


berbaris di pinggir jalan dan menawarkan produk

pada semua orang yang lewat. Bisa juga team

menyerbu konsumen di traffic light, tentunya saat

lampu merah menyala. Team juga bisa menyerbu

tempat keramaian seperti pasar tradisional, terminal,

stasiun kereta api, kantor pos, alun-alun, dll. Kita bisa

mengundang media untuk meliput kegiatan ini dan

tentu menjadi promosi gratis.

Teknik Marketing On The Street bertujuan

menancapkan branding produk di benak konsumen.

Tentunya terjadinya transaksi menjadi penambah

semangat bagi tim pemasaran dan meningkatkan

keyakinan bahwa produk layak jual. Akan banyak

respon dari para konsumen, dan semuanya bisa

menjadi bahan perbaikan. Tim pemasaran juga bisa

mencoba sales words atau kata-kata jualan apa yang

paling diminati konsumen. Teknik pemasaran jalanan

cukup murah, seru, tidak banyak teori, dan bisa

dilakukan siapa saja.

Raja Jagung Manis

Pada 2003 ada perusahaan benih yang ingin

menguasai pasar jagung manis segar di Jawa Timur.

Saat itu sudah ada jagung manis jenis lain yang cukup

dikenal di kalangan pedagang pasar tradisional


maupun modern. Kualitas pesaing cukup bagus

dengan tingkat kemanisan di atas rata-rata namun

sangat rentan hama penyakit jika ditanam di musim

hujan.

Perusahaan tadi membentuk tim fresh produce yang

bertugas memproduksi jagung manis sepanjang

tahun, musim kemarau maupun musim hujan. Sesulit

apapun kondisi di lapangan, stok tidak boleh kosong.

Selain itu dibentuk tim fresh market untuk

memasarkan hasil panen baik di pasar tradisional,

pasar modern, termasuk kepada para pedagang

jagung bakar.

Tim bekerja siang malam dengan target menjadi raja

jagung manis. Petani di daerah Kediri dan Malang

diajak bermitra untuk memproduksi dengan cukup

menyediakan lahan, semua sarana produksi

disiapkan perusahaan, serta diberikan pendampingan

penuh. Awalnya banyak petani menolak karena

kuatir dengan hasil panen serta belum adanya

permintaan dari pasar. Namun setelah ada contoh

petani yang sukses selama satu musim tanam,

akhirnya banyak petani berebut menjadi mitra

produksi.

Tim fresh market juga demikian, siang malam keluar

masuk pasar tradisional, memberikan sampling

produk termasuk pada pedagang jagung bakar. Pasar


modern digelontor dengan jagung manis yang telah

dikemas dan diberi merk dan agar menarik diselipi

resep-resep sederhana dengan bahan utama jagung

manis.

Setelah setahun, perusahaan ini pun bisa menguasai

pasar jagung manis di Jawa Timur. Petani mendukung

karena adanya kepastian pasar. Pedagang mau

menjual karena konsumen terus mencari jenis jagung

manis yang punya kemasan menarik di modern

market. Mereka lupa dengan kualitas produk yang

sebenarnya masih di bawah jenis lainnya.

Ketersediaan produk di segala jenis pasar

menjadikan konsumen tidak punya pilihan, apalagi

harga jual juga lebih rendah dibanding pesaing. Saat

musim hujan dimana kompetitor tidak muncul di

pasar, produk ini tetap ada meski jumlahnya

berkurang. Tentu harga jual menjadi mahal bahkan

bisa 2 kali lipat, tapi konsumen tidak peduli karena

mereka sudah terbiasa mengkonsumsinya. Jagung

manis sudah menjadi budaya baru, kurang lengkap

jika dalam menu kuliner tidak disajikan jagung manis.

Berawal dari jagung manis yang dipandang sebelah

mata, dalam setahun perusahaan ini bisa meraup

omzet 1 Milyar! Hitung aja jika profit Rp 250,- per kg,

sangat menarik ‘kan? Efek lain, penjualan benih

meningkat tajam. Bahkan ketika divisi fresh produce

dan fresh market ditutup tahun 2005, penjualan


benih tidak terpengaruh. Bahkan hingga hari ini,

artinya 10 tahun kemudian, omzet benih jagung

manis itu terus menjadi penyumbang penting bagi

pendapatan perusahaan tersebut. Hebat ya?

Juice Buah

Tahun 2004 ada sebuah minimarket buah dan sayur

di Surabaya melakukan inovasi. Posisinya yang

terjepit di tengah Carrefour, Hero dan Alfa saat itu,

mengharuskan adanya terobosan baru baik dari

produk maupun cara pemasaran. Muncul ide

membuat juice buah dengan kemasan botol 600 ml.

Bedanya juice terbuat dari buah pilihan dan lebih

banyak mengandung buah daripada air alias benar-

benar juice. Selanjutnya juice botolan dipasarkan ke

kantor swasta, BUMN, showroom mobil, Bank, toko

elektronik, dan semua potensi di sekitar minimarket

yang kebetulan berada di Surabaya Barat, salah satu

pusat perkantoran yang cukup padat.

Ternyata banyak konsumen tertarik, terutama saat

makan siang. Masyarakat menengah atas mulai sadar

arti kesehatan, salah satunya dengan minum juice

buah beneran. Singkat cerita omzet juice buah rata-

rata per hari mencapai 40 botol per hari. Hitung saja


jika modal per botol Rp 3000,- dan harga jual Rp

6.000,-

Branding dan Packaging

Branding atau merk belum menjadi topik penting di

kalangan petani. Padahal dunia bisnis telah

menempatkannya menjadi bagian penting yang harus

dipikirkan. Bahkan ada banyak bisnis yang menjadi

besar hanya karena mereka jualan merk, misalnya

McD, Kentucky, Honda, Sony, dll. Cukup menjual hak

paten merk, mereka sudah bisa menerima

pemasukan milyaran dari seluruh penjuru dunia.

Packaging atau kemasan masih menjadi faktor yang

menjadikan produk pertanian kita kalah bersaing

dengan petani luar negeri. Padahal jika melihat

kualitas produk, kita tidak kalah, bahkan

sesungguhnya lebih baik. Hanya karena kemasan,

harga produk kita jauh di bawah produk impor.

Durian Bangkok

Kita pasti sudah sangat bosan dengan nama bangkok

di negeri sendiri. Makin banyak buah menggunakan

embel-embel bangkok di belakangnya. Kualitas yang


lebih baik selalu milik bangkok yang merupakan

ibukota Thailand. Padahal buah asli Indonesia sangat

bisa bersaing, lalu kenapa kita tidak menamai saja

dengan nama Durian Malang, Srikaya Madura, Jeruk

Jember, Belimbing Blitar, Alpukat Probolinggo, dll?

Kita harus bangga dengan branding asli Indonesia.

Yakinlah kita mampu bersaing, kuncinya di

marketing. Lakukan terus program promosi, akan

sangat menunjang jika jaringan pasar modern

mendukung. Kios buah kecil pun harus turut

berperan memasyaratkan branding lokal tersebut.

Petani sendiri harus bangga dengan hasil panennya.

Ceritakan terus keunggulan produk, di manapun,

kapanpun, pada siapapun.

Online Marketing

Internet telah menjadi kebutuhan dan bagian dari

gaya hidup, termasuk bisa digunakan untuk

memasarkan produk pertanian. Petani sudah

waktunya memanfaatkan kecanggihan teknologi ini

untuk menembus pasar tanpa batas. Cukup

memberikan informasi seputar jenis produk,

spesifikasi, dan akan lebih menarik disertai foto agar

menarik perhatian pembeli. Jika mau gratisan dulu

bisa dimulai dari blog dan memasangnya di situs


seperti indonetwork ataupun iklan gratisan yang

cukup banyak tersedia. Namun bisa dirasa sudah siap

bersaing, sebaiknya petani memiliki website sendiri

agar pembeli juga makin yakin. Selanjutnya

komunikasi bisa dilakukan seperti bisnis offline yaitu

melalui telepon bahkan bertemu langsung.

Sales Magic

Menurut Tung Desem Waringin, pakar finansial dan

marketing, sales magic bisa tercipta dengan cara

membangun kepercayaan; membangun kebutuhan;

memberi solusi; dan closing.

Membangun kepercayaan dapat dilakukan dengan

cara menciptakan komunikasi yang tepat dengan

konsumen. Kita harus dapat memahami cara pandang

konsumen terhadap produk. Mesti tahu apakah

konsumen termasuk tipe penglihatan, perasaan atau

pendengaran. Bisa jadi konsumen membeli

berdasarkan data, referensi, atau penilaian sendiri.

Kombinasi dua model tipe di atas juga sangat

menentukan alasan konsumen memutuskan produk

mana yang dipilih.

Membangun kebutuhan konsumen pada suatu

produk bisa dilakukan dengan teknik memasarkan


produk dengan keunggulan jauh lebih baik dari

produk lain, memberi keuntungan yang tidak

terbatas, dan promosi yang bisa dipercaya.

Kehadiran produk harus menjadi solusi dari masalah

konsumen. Seketika akan terjadi pembelian jika

produk kita membantu konsumen menyelesaikan

masalah.

Penawaran produk harus ditutup dengan teknik

closing yang tepat. Suara yang rendah dan nada yang

menurun akan menciptakan efek yang

mempengaruhi konsumen untuk segera memutuskan

membeli produk.

Koperasi Susu

Bukan barang baru tapi belum banyak yang sukses

menjadi bisnis berkelas. Koperasi sudah cukup lama

ada di negeri ini, tapi dari sekian banyak itu belum

ada yang dikelola dengan pendekatan bisnis.

Koperasi susu merupakan salah satu yang punya

potensi menjadi besar. Mampu membuat jaringan di

kalangan peternak dan mampu menembus pasar

industri. Memiliki ikatan kuat dari produksi sampai

pemasaran dan memiliki potensi pasar yang besar.


Mestinya bidang pertanian lain bisa meniru kiprah

koperasi. Tahap awal harus ditemukan jenis produk

yang dibutuhkan industri. Dikelola sejak dari

produksi sampai pemasarannya, memanfaatkan

jaringan petani dan buruh tani serta menembus

sendiri pasar industri dan pasar modern lainnya.

Iman Supriyono, seorang pelatih strategic finance,

menyatakan koperasi tidak harus mengelola sendiri

bisnisnya tapi dirikanlah unit bisnis berbadan usaha

perseroan terbatas (PT) agar profesional. Koperasi

sebagai induk cukup mengawasi kinerja unit

usahanya tersebut. Konsep ini sukses dilakukan

koperasi susu di Belanda yang telah memiliki bank

komersial sebagai unit usaha. Memaksakan diri

mengelola bisnis, telah menjadikan koperasi kita sulit

berkembang.

Bung Hatta pasti tidak salah dengan konsep

koperasinya. Kita saja yang salah dalam

mengaplikasikan konsep beliau. Sudah ada contoh

yang sukses menjadikan koperasi sebagai bisnis

modern. Jika tidak segera berubah, kapan lagi?


Inti Plasma

Pola bisnis yang terbukti bagus salah satunya inti

plasma, sering digunakan di perkebunan sawit. Ada

kebun inti yang dimiliki perusahaan dan ada kebun

plasma yang dimiliki petani. Pengelolaan kebun

plasma harus mengikuti aturan seperti yang

dilakukan di kebun inti dengan imbal balik adanya

kepastian pasar dari perusahaan.

Bisnis ayam potong juga melakukan mirip seperti itu.

Pedagang yang cerdas selalu punya kandang sendiri

dan untuk menunjang pasokan dia mengajak

peternak lain untuk menjadi mitra cukup dengan

menyediakan kandang. Semua kebutuhan sarana

produksi disuplai oleh pedagang termasuk kepastian

pasar. Jika terjadi kerugian, pedagang tidak

menanggung beban sendiri tapi dibagi bersama

dengan peternak mitra. Jelas jika memperoleh profit,

semua pihak akan merasa senang. Pastinya pedagang

bisa menguasai pasar dengan tidak harus memiliki

kandang yang luas.

Bisnis benih juga melakukan hal serupa. Perusahaan

benih tidak harus punya lahan sendiri tapi mengajak

petani untuk menjadi mitra produksi. Teknik

budidaya harus mengikuti aturan perusahaan dengan

kompensasi jaminan pasar. Terbukti banyak petani


yang mapan dengan pola bisnis seperti ini. Jadilah

petani pebisnis, jadilah petani entrepreneur!

New Wave Marketing

Komunitas menjadi hal sangat umum, mulai dari

komunitas sekolah, penggemar sepeda, motor, mobil,

sport, musik, dll. Komunitas muncul baik offline

maupun online. Sejak era facebook, banyak muncul

group baru dan penggemar artis, maupun dukungan

terhadap sesuatu.

Komunitas adalah pasar yang tepat untuk digarap.

Tidak diperlukan energi besar untuk mengenalkan

produk kita pada semua orang. Cukup masuk di

komunitas dan kita bisa menawarkan produk, apalagi

jika bisa melakukan kerjasama dengan member.

Bikin saja penjualan khusus bagi komunitas yang

membeli produk kita. Jika perlu dibuat limited edition

agar muncul kebanggaan pada member. Ingat, banyak

temen banyak rejeki lho. Ingat pula, akan muncul efek

word of mouth. Jadi pastikan produk kita memang

layak untuk menguasai pasar.

Memasarkan lewat komunitas juga bisa menjadikan

konsumen terlibat. Mereka tidak akan sungkan

memberikan masukan dan tentu sangat berguna bagi


perbaikan produk. Tentu diperlukan orang khusus

untuk melakukan pemasaran komunitas. Tugasnya

hanya mengikuti acara yang diadakan dan jangan

lupa catat testimoni karena bisa digunakan sebagai

alat promosi yang cukup ampuh. Tulis testimoni di

media promo yang kita miliki, mulai brosur, blog,

website bahkan saat kita memasang iklan di media

cetak. Testimoni selain melibatkan pengguna produk,

juga akan sangat berpengaruh pada calon konsumen.

Sekali lagi, jika tidak dicoba kita tidak akan tahu

sampai dimana efek dari pemasaran melalui

komunitas. Pastinya sudah banyak yang sudah

membuktikan hasil positif dari teknik ini.

Akuntansi Pertanian

Akuntansi jelas menjadi salah satu bagian penting

dari bisnis modern. Sayangnya kebanyakan petani

tidak melakukannya. Petani tidak akan bisa

mengukur apakah bisnis pertanian yang dikelola bisa

dikatakan profit, impas atau rugi jika tidak

melakukan pencatatan keuangan.

Secara sederhana petani cukup mencatat semua

transaksi yang terjadi sekecil apapun nilainya.

Termasuk di dalamnya mengkonversi upah tenaga

kerja meski semua pekerjaan dilakukan sendiri.


Semua transaksi diusahakan terdokumentasi dalam

bentuk nota maupun kuitansi sederhana. Selanjutnya

semua dikalkulasi sehingga ketika panen petani bisa

mengetahui berapa nilai profit, rugi atau berapa nilai

impas yang dicapai. Jika hal ini dilakukan artinya

petani telah melangkah jauh dalam bisnis pertanian

dan siap menjadi petani yang lebih maju.

Take Risk, Get Dream

Resiko selalu ada dalam setiap bisnis. Tidak ada yang

bisa menghindar dari resiko bisnis. Pertanian sangat

dikenal memiliki resiko cukup tinggi. Artinya jika

salah langkah bisa bangkrut dan terpuruk, tapi waktu

telah membuktikan saat krisis moneter maupun

krisis global pertanian telah terbukti jadi salah satu

bisnis yang memberikan profit tinggi.

Manajemen resiko harus dilakukan petani

entrepreneur. Tanpa itu pun petani selalu dihantui

resiko. Serangan hama penyakit menjadi salah satu

resiko yang sering muncul. Tapi terbukti petani kita

mampu bertahan dan terus bertani sampai hari ini.

Kekuatan impian selalu menjadi faktor yang sangat

kuat mendorong seseorang menjadi sukses. Tanpa

impian hidup tentu akan terasa tidak punya arah.


Boleh saja kita memilih aliran mengalir seperti air.

Tapi kita juga punya tanggung jawab pada keluarga,

masyarakat, dan lingkungan. Apakah hidup kita cuma

akan berjalan sia-sia tanpa makna? Apakah

keberadaan kita tidak punya manfaat buat mereka?

Menjadi petani entrepreneur berarti mengolah

pertanian menjadi bisnis yang bermanfaat bagi

semua orang yang kita sayangi. Saatnya kita

bermanfaat bagi sesama dan lingkungan. Take risk,

get dream!

Ada cara agar impian kita menjadi kuat. Ikuti latihan

berikut:

1. Sambil pejamkan mata bisa dalam posisi

duduk maupun berdiri.

2. Tarik nafas dalam-dalam dan lepaskan pelan-

pelan. Buatlah badan dan pikiran kita rileks,

sesantai mungkin.

3. Lalu bayangkan kita di masa depan lengkap

dengan kondisi yang kita impikan. Bayangkan

lokasi, baju yang kita pakai, lingkungan

sekitar, senyum lebar orang-orang di sekitar

kita. Bayangkan kita mencapai kesuksesan

yang kita impikan. Dengarkan apa yang

terjadi, rasakan apa yang ada. Perkuat rasa


positif yang ada dalam diri, hingga menyebar

rata ke sekujur tubuh kita.

4. Sambil merasakan energi tertentu pada tubuh,

silakan berdoa pada Allah Yang Maha Kuasa

karena Dia-lah yang akan mengabulkan dan

mewujudkan impian kita. Yakinlah Allah akan

mengabulkan impian kita. Yakinlah!

5. Tarik nafas dalam-dalam dan lepaskan.

Teruslah berdoa. Lakukan latihan ini minimal

30 menit, setiap hari. Silakan buka mata dan

rasakan efeknya.

Tetap Membumi

Petani Indonesia memiliki budaya yang unik. Inovasi

baru selalu membutuhkan waktu cukup lama.

Diperlukan waktu rata-rata 20 tahun untuk merubah

mindset petani. Namun justru di situlah menariknya.

Ketika petani sudah mengiyakan mindset baru yang

kita tawarkan, maka puluhan tahun pula akan

tertancap di benak petani dan sulit untuk dirubah.

Krishnamurti, seorang mindset motivator,

menyatatakan kita harus banyak mendengar apa

yang dirasakan orang lain. Biarkan petani dengan

sudut pandangnya sendiri memahami sebuah


masalah. Kita cukup memberikan gambaran lain dari

masalah yang sama. Biarkan petani sendiri yang

memutuskan apa yang harus dia lakukan. Wawasan

baru yang berasal dari petani sukses lain entah di

tingkat lokal maupun di negara lain, secara perlahan

akan mempengaruhi keputusan yang diambil.

Kita tidak bisa memaksa mereka berubah drastis

menjadi petani seperti di luar negeri. Ada budaya

khas Indonesia yang tidak boleh kita lupakan. Pola

hidup sederhana para petani harus tetap dilestarikan.

Hal penting inilah yang menjadikan pertanian kita

tahan banting. Bahkan ekonomi kita terbukti kuat

ketika dunia global bermasalah dengan kredit

perumahan, permainan saham, dll. Kita harus

hindarkan petani dari gaya hidup konsumtif. Boleh

pertanian menjadi bisnis modern tapi jangan lupakan

pola hidup sederhana. Kita banyak melihat pebisnis

nasional maupun kelas dunia yang melakukan hal ini

dan kita tidak perlu belajar jauh. Belajarlah pada

petani, belajarlah pada orang tua kita. Jadilah petani

entrepreneur yang tetap membumi.

Virus Revolusi Pertanian

Seperti kita ketahui serangan virus bisa terjadi sangat

cepat. Dalam hitungan detik, tanaman akan tertular


dan biasanya kita terlambat mengatasinya. Virus

revolusi pertanian diharapkan menyebabkan

serangan akut dan cepat menyebar agar muncul

petani-petani entrepreneur yang akan memajukan

harkat dan martabat pertanian Indonesia. Makin

banyak petani entrepreneur lahir, makin besar

peluang tujuan mulia tersebut tercapai. Keterlibatan

kita semua akan memudahkan penyebaran virus

revolusi pertanian. Sekecil apapun peran kita, akan

sangat diperlukan.

Baca buku ini dan bagikan semangatnya pada

siapapun. Sebab, setiap orang di negeri ini pasti

kenal seorang petani.

Jumlah petani dan buruh tani sekitar 80% dari total

penduduk Indonesia. Petani dan buruh tani adalah

entrepreneur sejati karena mereka tidak diperintah

siapapun. Jika mindset mereka terbuka dan bertahap

mau belajar menjadi petani entrepreneur, maka

kemiskinan di negeri ini akan hilang dengan

sendirinya. Jumlah yang jauh lebih besar dibanding

negara sekelas Amerika sekalipun. Kita bisa menjadi

bangsa yang besar jika mengoptimalkan potensi

pertanian. Temukan jati diri bangsa kita kembali,

jadilah bangsa agraris yang berorientasi bisnis.

Berani bermimpi dan jangan pernah menyerah.

Majulah petani dan pertanian Indonesia!

Revolusi Pertanian

Documents

Transcript of Revolusi Pertanian