revitalisasi Kawasan

54
PENYUSUNAN IDENTIFIKASI KAWASAN DAN REVITALISASI DI WILAYAH KABUPATEN TANGERANG DAN KOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG

Transcript of revitalisasi Kawasan

Page 1: revitalisasi Kawasan

PENYUSUNAN IDENTIFIKASI KAWASAN

DAN REVITALISASI DI WILAYAH

KABUPATEN TANGERANG

DAN KOTA TANGERANG

PROVINSI BANTEN

DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG

Page 2: revitalisasi Kawasan

LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Permukiman di Indonesiabertujuan untuk mendukung prioritasmembangun dan memelihara prasarana dansarana dasar penunjang pembangunan ekonomidan untuk mendukung penanggulangankemiskinan baik di perkotaan maupun diperdesaan dengan penyediaan prasarana dansarana permukiman serta penataan lingkungan.Kegiatan pokok program salah satunya adalahPenataan dan revitalisasi kawasan strategis diperkotaan dan perdesaan

Page 3: revitalisasi Kawasan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, :

• Perbaikan kawasan, seperti penataan lingkungan permukimankumuh/nelayan (perbaikan kampung), perbaikan desa pusat pertumbuhan,perbaikan kawasan, serta pelestarian kawasan;

• Pengembangan kembali kawasan, seperti peremajaan kawasan,pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta rehabilitasidan rekonstruksi kawasan pascabencana;

• Pembangunan baru kawasan, seperti pembangunan kawasan permukiman(kawasan siap bangun/lingkungan siap bangun –berdiri sendiri),pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa agropolitan,pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa (KTP2D),pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasanpengendalian ketat (high-control zone);

• Pelestarian/pelindungan kawasan, seperti pengendalian kawasanpelestarian, revitalisasi kawasan, serta pengendalian kawasan rawanbencana.

Page 4: revitalisasi Kawasan

KEDUDUKAN RENCANA REVITALISASI KAWASAN DALAM PENATAAN RUANG

DAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Page 5: revitalisasi Kawasan

Revitalisasi adalah upaya untuk mem-vital-kan kembali suatukawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup akan tetapikemudian mengalami kemunduran/degradasi. Skala upaya revitalisasi bisaterjadi pada tingkatan mikro kota, seperti pada sebuah jalan, atau bahkanskala bangunan, akan tetapi juga bisa mencakup kawasan kota yang lebihluas.

Dengan melakukan identifikasi terhadap kawasan-kawasan yangmenyimpan potensi untuk berkembang lebih lanjut dan dilakukanrevitalisasi terhadap kawasan tersebut diharapkan akan menjadi salah satuupaya pemecahan masalah terhadap lokasi-lokasi yang perlu dioptimalkanfungsi ruangnya.

Sejalan dengan tingkat kepentingan atau urginenitas persoalan yangterjadi khususnya wilayah provinsi Banten yang terdiri dari 4 (empat)Kabupaten dan 4 (empat) kota pada kenyataannya memerlukan programRevitalisasi Kawasan guna memberikan therapi bagi pengembangankawasan perkotaan yang saat ini mulai timbul.

Berdasarkan telaahan terhadap fenomena perkembangan perkotaanserta kecenderungan perlunya upaya revitalisasi di Provinsi Banten, makapada Tahun Anggaran 2009 ini a dilaksanakan kegiatan identifikasiKawasan dan Revitalisasi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang yangdiharapkan mampu memberikan informasi dan arahan pengembanganbagi pengembangan kawasan perkotaan.

Page 6: revitalisasi Kawasan

DASAR HUKUMDasar hukum dalam kaitannya dengan program revitalisasi antara lain :• UU RI No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;• UU RI No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;• UU RI No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;• UU RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;• UU No.26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-

undang Nomor 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;• PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai

Otonom• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.• Keppres No. 12 Tahun 2000 tentang Badan Penetapan dan Pengendalian Penyediaan Prasarana

dan Sarana Pekerjaaan Umum• Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan

Gedung.• Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan

Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.• SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.• Peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah setempat.• Peraturan daerah tentang bangunan gedung.

Page 7: revitalisasi Kawasan

MA

KS

UD

, T

UJ

UA

N D

AN

S

AS

AR

AN

Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun identifikasikawasan-kawasan yang dipandang perlu untuk dilakukanrevitalisasi agar potensi yang masih tersimpan dapatdikembangkan lebih lanjut, dan penyusunannyadilakukan bersama antara Pemerintah Provinsi danKabupaten/Kota.

Sedangkan tujuannya adalah memberikan masukanbagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota mengenaikawasan yang memiliki potensi yang patut digali dandikembangkan dalam upaya pengembangan kawasanstrategis dan kawasan cepat tumbuh.

Diharapkan dengan disusunnya kegiatan PenyusunanIdentifikasi Kawasan dan Revitalisasi di WilayahKabupaten Tangerang Dan Kota Tangerang akanmendorong percepatan pertumbuhan kawasanperkotaan secara cepat dan memberikan sentuhankultural historis yang saat ini berkembang tanpamempertimbangkan upaya revitalisasi berbagai obyekyang ada.

Page 8: revitalisasi Kawasan

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Identifikasi Kawasan Dan Revitalisasi Di Wilayah KabupatenTangerang Dan Kota Tangerang ini adalah:• Tergambarkannya dan teridentifikasi Kawasan yang akan direvitalisasi terhadap kebijakan pola

pemanfaatan ruang khususnya pada tingkat RTRW Kabupaten dan KotaTanggerang.• Tergambarkannya kondisi pola pemanfaatan ruang terkini di Kawasan yang akan dikembangkan

atau yang akan direvitalisasi yang menggambarkan penggunaan lahan eksisting hasil kegiatanidentifikasi.

• Teridentifikasinya persoalan dan potensi pengembangan di Kawasan Kawasan yang akandikembangkan atau yang akan direvitalisasi yaitu menyangkut pola pemanfaatan ruang, SistemPelayanan sarana dan prasarana, kondisi potensi kawasan yang saat ini perlu pengembangan.

• Tersusunnya rumusan analisis potensi Kawasan yang akan dikembangkan atau yang akandirevitalisasi sehingga dapat dilakukan penanganan maupun penyusunan programpengembangan yang searah dengan potensi tersebut

• Tersusunnya identifikasi kawasan potensial yang perlu dilakukan revitalisasi, sehinggadiharapkan pada Kawasan Potensial tersebut dapat meningkatkan kegiatan yang mampumengembangkan penciptaan lapangan kerja, peningkatan jumlah usaha dan variasi usaha sertaproduktivitas kawasan.

Manfaat dari kegiatan identifikasi pola pemanfaatan ruang di Kawasan yang akan dikembangkanatau yang akan direvitalisasi ini adalah:• Sebagai informasi dasar dan masukan bagi kegiatan penataan ruang dan penyusunan zoning

regulation di Kawasan yang akan dikembangkan atau yang akan direvitalisasi.• Sebagai informasi dasar dan masukan bagi pengambilan kebijakan di bidang investasi, penataan

ruang dan pengendalian ruang di Kawasan yang akan dikembangkan atau yang akandirevitalisasi.

• Sebagai database yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan perencanaan, pelaksanaandan pengawasan pembangunan di Kawasan yang akan dikembangkan atau yang akandirevitalisasi.

Page 9: revitalisasi Kawasan

JARINGAN TRANSPORTASI

Jaringan JalanTangerang sebagai bagian dari pusat pertumbuhan Industri wilayah

Indonesia bagian barat, memiliki prasaran jaringan jalan, terminal, dry port,angkutan umum dan rel kereta api. Jaringan jalan paling strategis ialah jalanbebas hambatan Jakarta-Merak. Keberadaan Bandara Soekarno - Hatta yangmerupakan Bandara Internasional terbesar dan tersibuk di Indonesia, telahmenjadikan Tangerang sebagai pintu gerbang dunia untuk setiap kegiatanusaha.

Untuk menunjang kelancaran aktivitas transportasi darat, PemerintahKabupaten Tangerang selain merencanakan membangun ruas jalan baru,juga akan membangun terminal dan sub terminal di daerah pusatpertumbuhan di Kecamatan Balaraja (terminal Tipe A), Serpong danTeluknaga. Sementara untuk mengantisipasi pertumbuhan Serpong - Ciputat- Pondok Aren.

Kabupaten Tangerang berpotensial menjadi lahan pengembanganinvestasi di sektor jasa layanan pergudangan yang direncanakan untukpengembangan area pergudangan adalah Kecamatan Sepatan seluas 35 Ha.

Page 10: revitalisasi Kawasan

• Pembangunan Pelabuhan Kosambi penting artinyamengingat kondisi Pelabuhan di Tanjung Priok, pelabuhanterbesar di Indonesia untuk komoditas non-migas, tidaksepenuhnya mampu menampung kegiatan bongkar-muat.Demikian juga dengan beberapa pelabuhan lainnya diwilayah Ciganding, Merak dan Cirebon.

• Peran Pelabuhan Tanjung Priok hanya mampu rata-rata5,6 % dari total bongkar muat seluruh pelabuhan diIndonesia (termasuk migas). Sedangkan pelabuhan-pelabuhan di sekitarnya, Merak dan Ciganding,menyumbang 2,07%.

• Untuk mengantisipasi ledakan kebutuhan jasa pelayananpelabuhan di masa mendatang, serta kekurang mampuanpelabuhan-pelabuhan di Jakarta untuk mendukungpeningkatan kebutuhan angkutan taut, Tangerang akanmembangun pelabuhan sendiri di daerah KecamatanKosambi.

Page 11: revitalisasi Kawasan
Page 12: revitalisasi Kawasan

KOTA TANGERANG SELATAN

Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah Kota ternuda di PropinsiBanten terletak di bagian Timur Propinsi Banten pada koordinat 106o 20’-106o 43’ Bujur Timur dan 6o20’-6o20’ lintang selatan dengan luas wilayah1.110,38 km2 atau 12,62 % dari seluruh luas wilayah propinsi Banten.

Sesuai dengan Pembentukan Kota Tangerang Selatan berdasarkanUndang-undang Nomor 51 Tahun 2008 yang disahkan DPR RI pada 26November 2008 Secara administratif pada tahun 2007 Kota TangerangSelatan memiliki 7 wilayah Kecamatan yang terdiri dari 5 wilayah Desa dan49 wilayah Kelurahan.

Wilayah administrasi Kota Tangerang Selatan memiliki batas-batas wilayah :• Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tangerang• Sebelah Timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kota Tangerang• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan depok• Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang (Lihat Gambar 2.4)

Page 13: revitalisasi Kawasan

Pasca pemekaran kota Tangerang Selatan menjadi daerah otonomibaru kondisi perekonomian kawasan tersebut dipengaruhi olehKabupaten induk yaitu Kabupaten tangerang dan Bintaro dan Serpongmerupakan wilayah yang menjadi penyumbang terbesarperkembangan Kota Tangsel disamping Ciputat, Pamulang dan PondokAren sebagai wilayah penopang yang juga akan mengikuti dua wilayahtersebut dari sisi ekonominya.

Kawasan BSD City pada awalnya berada dibawah naunganPemerintah Kab. Tangerang, tetapi BSD City sudah menjadi kota yangmandiri, kawasan yang menjadi jantung kota Tangsel tersebutmerupakan wilayah pemicu pertumbuhan perekonomian KotaTangerang Selatan

Pemekaran Kota Tangsel juga diperkirakan akan menciptakan iklimberinvestasi yang kondusif sehingga mampu menarik investor lokalmaupun asing. sebab kawasan yang banyak tumbuh rumah ruko akandijadikan kantor bagi pengusaha asing tersebut. selain itu, kawasantangsel yang lebih banyak didominasi dengan hunian ruko pun akanmembantu pertumbuhan ekonomi, serbuan penduduk yang akanmengisi sektor rumah ruko akan menjadi devisa bagi pendapatandaerah.

Page 14: revitalisasi Kawasan

Kota Tangerang Selatan sebagai bagian dari pusatpertumbuhan Selatan Kabupaten Tangerang bagianSelatan memiliki prasarana jaringan jalan, terminal, ,angkutan umum dan rel kereta api. Jaringan jalanpaling strategis ialah jalan bebas hambatan jalan TolBSD dan Jalan raya Serpong dan jalan raya Cinangkasebagai bagian yang tidak terpisahkan dari transportasiantar kabupaten.

Untuk menunjang kelancaran aktivitastransportasi darat, Pemerintah merencanakanmembangun jalan lingkar dari arah pamulang ke arahKota tangerang melalui Kecamatan Serpong danSerpong Utara. Jaringan jalan lainnya yang jugamemiliki andil dalam pergerakan penduduk di KotaTangerang Selatan adalah jalan internal yangmenghubungkan kecamatan-kecamatan dan pusatpermukiman yang merupakan jalan lama dengankondisi relatif sempit dan terdapat hunian padat.

Page 15: revitalisasi Kawasan

KOTA TANGERANG

Kota Tangerang secara geografis terletak antara 6o 6' Lintang Selatansampai dengan 6o 13' Lintang Selatan dan106o 36' Bujur Timur sampaidengan 06o 42' Bujur Timur. Dengan Batas wilayahnya meliputi :

• Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Teluknaga danKecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang.

• Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Curug, KecamatanSerpong dan Kecamatan Pondok Aren Kabupaten Tangerang.

• Sebelah Timur berbatasan dengan DKI Jakarta.

• Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Cikupa KabupatenTangerang.

• Lihat Gambar 2.7.

• Luas wilayah Kota Tangerang adalah 183,78 km2 (termasuk luasBandara Soekarno-Hatta sebesar 19,69 km2) yang berjarak sekitar 60km dari Ibukota Provinsi Banten dan sekitar 27 Km dari DKI Jakarta.

Page 16: revitalisasi Kawasan

Wilayah Kota Tangerang dilintasi oleh Sungai Cisadane yangmembagi Kota Tangerang menjadi 2 (dua) bagian yang memiliki debitair 88 m3 per detik dan mengalir sejauh 13,8 km. Kecamatan yangterletak di bagian Barat Sungai Cisadane meliputi KecamatanJatiuwung dan sebagian Kecamatan Tangerang.

Selain sungai/kali di Kota Tangerang terdapat pula saluran airyang meliputi Saluran Mokevart, Saluran Irigasi Induk Tanah Tinggi,Saluran Induk Cisadane Barat, Saluran Induk Cisadane Timur danSaluran Induk Cisadane Utara. Sungai besar dan kecil ini untukpengembangan instalasi air bersih Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM) Kota Tangerang. Persediaan air permukaan tersebut jugadapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air kegiatan industri.

Di Kota Tangerang terdapat Situ Cipondoh berada di KecamatanCipondoh dengan luas kurang lebih 126,1757 Ha. Di sekitar SituCipondoh pada bagian yang mengalami pendangkalan dimanfaatkanuntuk kegiatan pertanian lahan basah dan berfungsikan sebagaipengendali banjir, irigasi, cadangan air baku dan rekreasi.

Page 17: revitalisasi Kawasan

TINJAUAN PENGEMBANGAN KAWASAN REVITALISASI DI ROVINSI,KABUPATEN/ KOTA

KAWASAN STRATEGIS PROVINSIDalam kerangka keterpaduan pembangunan nasional, misi

pembangunan Provinsi Banten 2005-2025 tahapan pembangunan dalamRPJPD terdapat lima tahapan dan dari lima tahapan dalam kaitannyadengan program Revitalisasi kawasan terdapat pada tiga tahapan yaitu :

1. RPJMD KE-1 (RENSTRADA TAHUN 2005-2006 & RENSTRA TRANSISI 2007)/ TAHAP REVITALISASI - I

• Pada tahap awal ini diarahkan pada upaya revitalisasi pembangunan.Adapun prioritas pembangunan pada tahap ini adalah:

• Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan PeningkatanKesejahteraan Sosial;

• Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia;• Peningkatan Pertumbuhan Perekonomian;• Peningkatan Cakupan Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;• Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan

Lingkungan Hidup;• Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;• Perencanaan dan Penataan Pelabuhan-Pelabuhan Lokal, Nasional, dan

Internasional.

Page 18: revitalisasi Kawasan

RPJMD KE-2 (TAHUN 2008-2012) / TAHAP REVITALISASI – II

• Pembangunan Provinsi Banten pada tahap ke-2 ini diprioritaskan pada upaya merevitalisasi lanjutanhasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Adapun prioritas pembangunan pada tahap ini adalah:

• Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial;• Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia;• Pemulihan, Peningkatan Pertumbuhan, dan Pemerataan Perekonomian;• Peningkatan Cakupan dan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;• Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup;• Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;• Pengembangan dan Pembangunan Pelabuhan-Pelabuhan Lokal, Nasional, dan Internasional.

RPJMD KE-3 (TAHUN 2013-2017) / TAHAP AKSELERASI - I

• Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan tahap sebelumnya, RPJMD ke-3ini diarahan untuk memantapkan pembangunan di Provinsi Banten melalui percepatanpembangunan atau akselerasi pembangunan di segala bidang. Adapun prioritas pembangunanpada tahap ini adalah:

• Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran, dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial;• Pemantapan Kualitas Sumber Daya Manusia;• Pemantapan Kualitas dan Pemerataan Perekonomian;• Pemantapan Kualitas Pelayanan Prasarana dan Sarana Wilayah;• Pengelolaan dan Revitalisasi Tata Ruang, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup;• Penyelenggaraan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih;• Pengembangan dan Pembangunan serta Optimalisasi Fungsi dan Peran Pelabuhan-Pelabuhan Lokal,

Nasional, dan Internasional.

Page 19: revitalisasi Kawasan

Berdasarkan hasil kebijakan pengembangan dalam RTRW Provinsi Bantenditetepkan KAWASAN STRATEGIS PROVINSI, dimana Kawasan Strategis adalahwilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan sangat penting dalam lingkupprovinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.Kawasan Strategis Daerahmeliputi :

» kawasan strategis kepentingan ekonomi diarahkan pada : KEK Bojonegara, KEKCilegon, Banten Water Front City, Kawasan Wisata Tanjung Lesung, KawasanSport Center, KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten), KawasanMalingping, Kawasan Cibaliung, Kawasan Bayah, Kawasan PerkotaanKekerabatan Maja, Kawasan Pusat Pertumbuhan, Kawasan Agropolitan danKawasan Kaki Jembatan Selat Sunda.

» Kawasan Strategis Kepentingan Sosial/budaya diarahkan pada: Kawasan BantenLama, Kawasan adat Baduy

» Kawasan strategis kepentingan SDA dan/ atau teknologi tinggi diarahkan pada:PLTU Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Labuan, Bendungan Karian, BendunganSindangheula, Bendungan Pasirkopo, Bendungan Cilawang, Bendungan Tanjung,Bendungan Krenceng, Bendungan Rancasumur, Pembangkit Listrik Tenaga PanasBumi (Akarsari), Reaktor Nuklir Pulau Panjang,

» Kawasan Strategis kepentingan daya dukung lingkungan diarahkan pada:Kawasan Akarsari, DAS Rawa Danau

Page 20: revitalisasi Kawasan

Dalam kaitannya dengan pengembangan Kawasan Budidaya sub bidangpermukiman di Provinsi Banten meliputi :

– pengembangan kawasan budidaya yang secara teknis dapat digunakan untukpermukiman harus aman dari bahaya bencana alam, sehat, mempunyai aksesuntuk kesempatan berusaha dan dapat memberikan manfaat bagi peningkatanketersediaan permukiman, mendayagunakan fasilitas dan utilitas disekitarnyaserta meningkatkan sarana dan prasarana perkembangan kegiatan sektorekonomi yang ada.

– pengembangan permukiman perdesaan dilakukan dengan menyediakan fasilitasdan infrastruktur secara berhirarki sesuai dengan fungsinya sebagai: pusatpelayanan antar desa, pusat pelayanan setiap desa, dan pusat pelayanan padasetiap dusun atau kelompok permukiman

– menjaga kelestarian permukiman perdesan khususnya kawasan pertanian.

– pengembangan permukiman perkotaan dilakukan dengan tetap menjaga fungsidan hirarki kawasan perkotaan.

– membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan danpenyatuan antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukimandisediakan ruang terbuka hijau

– pembentukan perkotaan metropolitan, dihubungkan dengan sistem transportasiyang memadai diantaranyamass rapid transit.

– pengembangan kawasan KEK untuk kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Page 21: revitalisasi Kawasan
Page 22: revitalisasi Kawasan

KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN TANGERANG

Kabupaten Tangerang mempunyai prospek perekonomian yangsangat potensial dan dapat dijadikan sumber ekonomi riel dalampembangunan daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah KabupatenTanggrang Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atasPeraturan Daerah Kabupaten Tanggrang Nomor 3 Tahun 1996 entangRencana Tata Ruang Wilayah (RT\RW) Kabupaten Tanggrang dengankebijakan spatial meliputi :

1. Kawasan Permukiman :a. Perkotaan

Luas kawasan ini diproyeksikan 22.327 hektar (20.10%), meliputikawasan pusat pemerintahan dan kecamatan serta perumahanyang dikembangkan swasta.

b. PedesaanLuas kawasan ini 11.613 hektar (10.45%), meliputi pusat-pusatpemukiman disetiap desa diluar Pemukiman Perkotaan.

Page 23: revitalisasi Kawasan

2. Kawasan Industri :• Pengembangan kawasan industri :dialokasikan di Kecamatan Pasar

Kemis, Cikupa, Legok, Balaraja dan Serpong.• Pengembangan industri non kawasan dialokasikan di Kecamatan Ciputat,

Pasar Kemis, Sepatan, Cikupa, Curug, Legok, Tigaraksa, Balaraja danRajeg.

• Pengembangan kawasan pergudangan dan industri terbatas dialokasikandi Kecamatan Kosambi, Sepatan, Teluk Naga dan Balaraja.Kawasan Pelabuhan Kering (Dry-Port) dialokasikan di KecamatanBalaraja, Jambe, Cikupa, Pasar Kemis dan Kosambi.

3. Kawasan Pariwisata• Diarahkan pada pengembangan kawasan wisata pantai terpadu :• Kawasan Pantai Tanjung Pasir, di Kecamatan Teluk Naga dan Pakuhaji.

Kawasan Pantai Tanjung Kait di Kecamatan Mauk.• Kawasan Pantai Dadap di Kecamatan Kosambi.• Kawasan Pulau Cangkir di Kecamatan Kronjo.• Kawasan Obyek Makam Solear Cisoka, kerajinan bambu dan bumi

perkemahan Karang Kitri Bhakti Curug, serta situ-situ daerah dan CurugPelayangan.

Page 24: revitalisasi Kawasan

4. Kawasan Pertambangan Galian C.Yang ada akan tetap dipertahankan untuk memenuhi kebutuhanmaterial bangunan di daerah, tetapi wilayah eksploitasinya tidakdiperluas.

5. Pertanian :Berdasar data lahan diujung tahun 2001 hingga akhir tahun 2003 tidakberubah, lahan pertanian seluas 32.611 hektar (28.10%). Lahanpertanian ini terbagi atas lahan pertanian teknis meliputi kawasan yangberirigasi teknis di Kecamatan Sepatan, Mauk, Kronjo, Kresek, Rajeg,Pakuhaji, Kosambi, Teluk Naga dan lainnya.

6. Perkebunan :Lokasi perkebunan tersebar diseluruh Kabupaten Tangerang, sepertiaren, bambu, kopi, jambu mede, lada, kunyit, kelapa, pandan, melati,sereh, temulawak, vanili, kumis kucing, melinjo, pinang dsbnya.

7. Perikanan :Pengembangannya biasa dilakukan dikawasan pantai utara danbeberapa daerah lainnya. Jenis yang bisa dikembangkan antara lain :tambak udang, tambak banding, ikan mas, ikan kerapu serta TPI (TempatPelelangan Ikan) dikawasan pesisir.

Page 25: revitalisasi Kawasan

Kebijakan Pengembangan kawasan strategis di Kabupaten Tangerangdialokasikan pada kawasan-kawasan yang mempunyai pengaruh sangat pentingterhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Kawasan strategis meliputi :• Kawasan yang ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan utama yaitu Kecamatan

Balaraja,Serpong dan Teluknaga.• Kawasan yang memberikan pengaruh regional lintas Kabupaten terkait dengan

reklamasi pantai dan laut untuk pengembangan kawasan perkotaan baru diPantai Utara.

• Kawasan perbatasan dengan Provinsi DKI, Kota Tangerang, Kota Depok,Kabupaten Bogor, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.

• Kawasan yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) terkait denganketersediaan sumber air baku, media buangan air limbah, dan penangananmasalah banjir.

• Kawasan yang terkait dengan perluasan Bandara Soekarno-Hataa yaitu Teluknagadan Kosambi.

• Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten di Tigaraksa.• Kawasan yang diarahkan untuk pengembangan kegiatan industri perikanan dan

kelautan yaitu Kecamatan Kronjo dan Pakuhaji.• Kawasan yang diarahkan untuk pembangunan PLTU yaitu Kecamatan Kemeri.• Kawasan yang diarahkan untuk pembangunan Dry Port yaitu Kecamatan Jambe

dan Mauk.• Kawasan yang diarahkan untuk pengembangan Pelabuhan terpadu yaitu

Kecamatan Pakuhaji.

Page 26: revitalisasi Kawasan

KAWASAN STRATEGIS KOTA TANGERANG

Dalam pengembangan Kota Tangerang, prioritas penataan kawasankhusus dibagi dalam 4 (empat) kawasan, yaitu :1. Kawasan Pusat Kota Baru

Berdasarkan Review RTRW Kota Tangerang tahun 2001 ataupun RDTRKecamatan Tangerang Tahun 1996, bahwa Kota Tangerang memerlukankawasan khusus berupa pusat kota baru sebagai pengganti pusat kotalama yang berada di Jalan Kisamaun. Lokasi diarahkan di areal milikDepartemen Kehakiman yang berada di pusat kota, Kawasan yangmeliputi areal seluas ± 213,19 ha dengan kegiatan yang akandikembangkan di Kawasan Pusat Kota Baru adalah : PusatPemerintahan, Perdagangan, jasa komersial, hotel dan restoran, Tamankota dan Pusat Rekreasi, Perumahan vertikal berkepadatan tinggi danRuang Terbuka Publik dan Spor Center.

2. Promenade / Waterfront CityKonsep Water front City Tangerang adalah mengembangkan potensiSungai Cisadane yang merupakan ciri utama kota. Kecamatan Tangerangyang berbatasan langsung dengan Sungai Cisadane ini memanfaatkankawasan sempadan sungai ini dengan rencana pembangunan jalanpromenade di sepanjang sungai. Kawasan ini dapat sebagai suatulandmark Kota Tangerang.

Page 27: revitalisasi Kawasan

3. Kawasan Kali PasirKawasan Kali Pasir adalah salah satu contoh kawasan yang terus berkembang dan akanmenimbulkan dampak yang merugikan bila perkembangan tersebut tidak dikendalikan,karena didalamnya terdapat situs budaya yang perlu dilestarikan dan dapat dijadikan objekwisata. Untuk mengantisipasi timbulnya dampak-dampak negatif, perlu adanya suatuperangkat pengendali yang dapat mengarahkan perencanaan kali pasir secara khusus. Olehkarena itu berikut akan diuraikan gambaran kawasan Kali Pasir

4. Kawasan Pasar AnyarPesatnya perkembangan kawasan Pasar Anyar ditunjukan dengan terjadinya pergeseranfungsi/kegiatan yang umumnya terjadi dari fungsi perumahan ke fungsi non perumahan.Hal ini terlihat dengan kondisi bahwa lahan di sepanjang jaringan jalan yang relatif 'tinggi'kelasnya (kolektor) cenderung lebih cepat beralih fungsi dari pada lahan yang dilalui olehjalan yang hirarkinya lebih rendah. Lahan di sekitar kawasan perdagangan yang telahtumbuh juga cenderung lebih cepat beralih fungsi daripada lahan di sekitar kawasanpermukiman. Kecenderungan ini mengakibatkan terbentuknya pola penggunaan lahandengan kondisi sebagai berikut :

• Sepanjang Jalan Daan Mogot (kolektor primer) berkembang sebagai kawasan jasa

• Sepanjang Jalan Kiasnawi (kawasan pusat kota utama) berkembang sebagai kawasanperdagangan

• Kawasan lainnya masih didominasi oleh perumahan dengan campuranperdagangan/jasa skala layanan kecil serta sarana pelayanan umum.

Page 28: revitalisasi Kawasan

Pola pemanfaatan lahan yang ada pada wilayah perencanaan adalah sebagai berikut:

• Perdagangan/komersial di bagian Selatan wilayah perencanaan (sepanjang JalanKiasnawi)

• Perkantoran/jasa di bagian Barat wilayah perencanaan (sepanjang Jalan DaanMogot)

• Pemerintahan dan sarana umum di bagian Timur wilayah perencanaan(sepanjang Jalan Ahmad Yani)

• Hunian/permukiman di bagian tengah dengan adanya campuran beberapa fungsiperkantoran pemerintahan seperti di Jalan Nyimas Melati dan Jalan Mayjend.Sutoyo.

Kawasan perdagangan menempati bagian Selatan wilayah perencanaan,tepatnya di sepanjang Jalan Kiasnawi. Pemanfaatan bangunan berupa pemanfaatancampuran antara pemanfaatan sebegai pertokoan di lantai bawah dan hunian dilantai atasnya. Kawasan perdagangan ini dipertahankan fungsinya disertai denganpenataan kawasan yang lebih baik (konsep kawasan pertokoan terpadu). Dalampenataan kawasan perdagangan ini juga perlu dilakukan penataan kawasan disekitar Pasar Anyar, pengadaan sarana parkir dan penyediaan lahan khusus PKL.

Lahan perkantoran umumnya terdapat di sepanjang Jalan Daan Mogot meliputiperkantotan swasta dan pemerintah. Disamping itu juga terdapat banyak kegiatanjasa pelayanan. Dalam penataan bangunan dan lingkungan selanjutnya kawasan inijuga dipertahankan sebagai kawasan perkantoran/jasa dengan penataan GSB,ketinggian bangunan, dan penataan lingkungan.

Page 29: revitalisasi Kawasan

Kecamatan Cipondoh

Dalam konteks arahan pengembangan wilayah Kecamatan Cipondohdiarahkan untuk fungsi Perumahan menengah-kecil, perkantoran bisnis,komersial/pertokoan/perdagangan dan jasa, industri kecil-sedang (industriringan/ekspor), pertanian terbatas, pusat pemasaran industri kecil, kegiatankhusus pasar tanaman hias/peneduh, terminal, pasar induk bahan pangan(Poris Plawad) dan rekreasi. (sumber : RDTR Kec. Cipondoh 2004-2014).

Dalam usaha menjangkau tingkat pelayanan kota yang lebih optimal,Kecamatan Cipondoh akan dibagi menjadi beberapa Sub Bagian WilayahKota (Sub BWK) yang pada akhirnya akan dilayani oleh pusat-pusatpelayanan kota dengan skala pelayanan yang terhirarkis (lebih kecil).Pembentukan Sub BWK ini akan didasarkan pada kesatuan wilayah yangmemiliki ciri khas dalam dominasi fungsi, guna lahan maupun karakteristikfisiknya.

Kecamatan Cipondoh mempunyai kecenderungan perkembanganmemusat pada satu daerah dan mengikuti jalur jalan regional. Oleh karenaitu, konsep pengembangan tata ruang kota yang disusun akan mengarahkanperkembangan lebih merata dan tidak terpusat di sepanjang jalur jalantersebut. Dengan demikian pengembangan kota dapat menciptakanpelayanan yang efisien baik dalam pemanfaatan ruang maupun jangkauanpelayanan yang disediakan.

Page 30: revitalisasi Kawasan

Kecamatan BatuceperPeran Kecamatan Batuceper secara administrasi merupakan wilayah

yang berbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta akan dikembangkan sebagaigerbang timur Kota Tangerang dengan citra Kota Tangerang sebagai kotaindustri. Sedangkan fungsi utama Kecamatan Batuceper yaitu sebagai :

Wilayah pengembangan industri dan Pergudangan.

Hal ini sesuai dengan fungsi yang ditetapkan dalam RTRW KotamadyaDT. II Tangerang serta Perda No. 2 tahun 1989 tentang penetapan wilayahpengembangan industri dan pergudangan.

Wilayah pengembangan perumahan dengan fasilitas penunjang bandara.Perumahan yang dikembangkan di Kecamatan Batucper untuk

menunjang kegiatan industri dilengkapi fasilitas penunjang bandara(konstruksi khusus).

Berdasarkan dari peran dan fungsi wilayah perencanaan ini makastrategi pengembangan untuk Kecamatan Batuceper tetap diarahkansebagai kegiatan industri. Akan tetapi kegiatan industri yang akan terusdikembangkan adalah industri rumah tangga (home industry). Jenisindustri ini selain bersifat non polutan atau berpolutan rendah, secaraspasial pola perkembangannya dapat berdekatan dengan wilayahpermukiman dan tidak harus menggunakan lahan yang besar sepertiindustri berat (heavy industri).

Page 31: revitalisasi Kawasan

Kecaamatan Ciledug

Struktur kegiatan yang akan dikembangkan di Kecamatan Ciledugberdasarkan arahan revisi RTRW Kota Tangerang Tahun 2000-2010 adalahsebagai perumahan menengah kecil. Kecamatan Ciledug mepunyaikecenderungan pola perkembangan yang memusat pada suatu daerah danpola "memita"mengikuti jalur jalan regional yaitu: sepanjang koridor Jl.Cokroaminoto, Jl. Raden Fatah, Jl. Ciptomangunkusumo. Oleh karenaitu, konsep pengembangan tata ruang wilayah disusun menggunakankonsep "Multy Nucleid" yang akan mengarahkan perkembangan lebihmerata dan tidak terpusat.

Struktur ruang utama di Kecamatan Ciledug adalah Jalan Raden Fatah.Bila wilayah perencanaan dilihat secara keseluruhan maka akan terlihatbahwa wilayah Kecamatan Ciledug terbagi dua yaitu bagian Barat danbagian Timur Jalan Raden Fatah. Dengan dibangunnyanya jalanCiptomangunkusumo menyebabkan Kecamatan Ciledug terbagi atas 3bagian yaitu bagian Utara, Timur dan Barat. Akses dari ke tiga jaringan jalantersebut menyebabkan kawasan perdagangan berkembang di sepanjangkoridor jalan tersebut. Konsentrasi kegiatan perdagangan di sepanjangjaringan jalan Cokroaminoto dan Jalan Raden Fatah menimbulkan masalahtata bangunan dan kemacetan lalu lintas.

Page 32: revitalisasi Kawasan

Kecamatan Pinang

Struktur kegiatan yang akan dikembangkan di Kecamatan Pinangberdasarkan arahan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang2010 adalah sebagai perumahan menengah kecil dan industri rumahtangga. Kecamatan Pinang mempunyai kecenderungan perkembanganmemusat pada suatu daerah dan mengikuti jalur jalan regional yaitu :sekitar koridor Jalan KH. Hasyim Ashari , Jalan Serpong Raya, dan jalanMH. Thamrin.

Kecamatan Periuk

Perkembangan Kota Tangerang yang pesat maka pemerintah KotaTangerang melalui Perda No. 23 Tahun 2000 tentang Rencana Tata RuangWilayah Kota Tangerang, Kecamatan Periuk diarahkan sebagai sub-subpusat kegiatan pelayanan dalam skala lingkungan dengan arahanperuntukan sebagai wilayah industri dan perumahan penunjang industri.

Page 33: revitalisasi Kawasan

Kecamatan NeglasariPeran Kecamatan Neglasari dalam arahan RTRW Kota Neglasari 2000-2010 adalah sebagai

sub-sub pusat kecamatan dengan arahan kegiatan untuk Perumahan pengendalian ketat,Pertanian, pengembangan Terbatas KKOP untuk Fasilitas Penunjang Bandara, TPU.

Kebijakan pengembangan kecamatan Neglasari dalam RTRW Kota Neglasari 2000-2010 adalah :

– Meningkatkan dan memajukan sub pusat pertumbuhan dengan skala pelayanankecamatan atau memiliki potensi pusat pelayanan yang cepat tumbuh.

– Memanfaatkan dan mendorong koridor jalan poros utama Suryadarma (pusat kotaTangerang-Teluk Naga) sebagai penghubung simpul-simpul pusat pertumbuhan kegiatan

– Memanfaatkan dan mendorong koridor jalan Iskandar Muda agar sinergis dengan jalanporos utama guna menarik perkembangan ke wilayah Barat

– Mengembangkan jalan penghubung tengah antara jalan suryadarma dan jalan iskandarsekaligus sebagai pembatas Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dankawasan pengembangan sekitarnya

– Mengembangkan jalan baru sepanjang perbatasan pengembangan kawasan Bandarabagian selatan sebagai alternative pergerakan Barat – Timur

– Membentuk tata ruang yang sinergis terhadap pusat kota Tangerang dan fungsi bandara

– Mengendalikan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) denganpengembangan fungsi ruang terbuka hijau yang berfungsi konservasi lingkungan alami danpertanian lahan basah

0

Page 34: revitalisasi Kawasan

Kecamatan NeglasariKebijakan pemanfaatan ruang yang digariskan dalam RTRW Kota Tangerang mengarahkan

Kecamatan Larangan sebagai kawasan perumahan. Peruntukan perdagangan dan jasa dialokasikanpada sepanjang JL.HOS Cokroaminoto. Konsep rencana penggunaan lahan di Kecamatan Larangandidasarkan pada pola pemanfaatan lahan saat ini, kecenderungannya serta arahan dari rencanayang lebih tinggi, yaitu RTRW Kota Tangerang.

Kecamatan Larangan sebagai kawasan perumahan tertatur dan tertata baik dengan segala saranadan prasarana penunjang perumahan yang dibutuhkan. Kecamatan Larangan diharapkan dapatmenjadi tempat tinggal yang nyaman bagi penduduk setempat ataupun para komuter yang bekerjadi Jakarta.

Sepanjang Jl. HOS Cokroaminoto ditetapkan sebagai kawasan perdagangan dan jasa pada RTRWKota Tangerang, sesuai dengan kondisi saat ini. Penataan bangunan dan pengaturan Garis SempadanBangunan sangat diperlukan, sehingga kawasan ini lebih teratur. Intensitas lahan dan bangunanmasih dapat ditingkatkan serta tempat parkir pada lahan pertokoan perlu disediakan.

Kecamatan Larangan

Kawasan Khusus Perdagangan Tekstil Cipadu merupakan potensi Kecamatan Larangan yang tidakdapat diabaikan, sehingga pengembangan kawasan ini perlu diakomodasikan pada rencanapemanfaatan lahan. Pada akhir tahun rencana diperkirakan kawasan sepanjang Jl. KH Wahid Hasyimini menjadi kawasan perdagangan. Peningkatan intensitas bangunan perdagangan di tempattertentu saja. Penggunaan lahan industri tidak dialokasikan pada akhir tahun rencana. Untukmemperjelas gambaran rencana pemanfaatan lahan pada masing-masing blok perencanaan,pengembangannya adalah sebagal berikut:

Page 35: revitalisasi Kawasan

Kecamatan Karawaci

Berdasarkan arahan revisi RTRW Kota Tangerang 2010, strukturkegiatan yang akan dikembangkan di Kecamatan Karawaci berupakegiatan permukiman, perdagangan jasa, dan kegiatan industriyang masing - masing kegiatan akan dijadikan sebagai pusatpelayanan untuk mengurangi beban pusat-pusatpelayanantersebut, dikembangkan sub pusat pelayanan dengan skalapelayanan yang lebih rendah (skala pelayanan lingkungan).

Dalam usaha menjangkau tingkat pelayanan kota yang lebihoptimal, Kecamatan Karawaci dibagi menjadi beberapa SubBagian Wilayah Kota (Sub BWK) yang pada akhirnya akan dilayanioleh pusat-pusat pelayanan kota dengan skala pelayanan yangterhirarkis (lebih kecil). BWK Kecamatan Karawaci dibagi menjadi3 Sub Bagian Wilayah Kota (Sub BWK) yang terdiri dari Sub BWKUtara, Tengah dan Selatan

Page 36: revitalisasi Kawasan

Kecamatan JatiuwungKecamatan Jatiuwung memiliki pusat BWK yang terletak di perempatan Jalan Gatot Subroto danJalan Gajah Tunggal. Kecamatan Jatiuwung dibagi menjadi 4 Sub BWK yaitu Sub BWK I, Sub BWK II,Sub BWK III, dan Sub BWK IV.

1. Sub BWK ISub BWK I terdiri dari 3 blok peruntukan dengan luas 503,2 Ha. Pada Sub BWK ini kegiatanutamanya adalah industri dan permukiman serta perdagangan dan jasa. Pada Sub BWKdikembangkan kawasan industri dengan jenis industri besar serta permukiman dengan kepadatantinggi dan sedang serta rumah susun.

2. Sub BWK IISub BWK II terdiri dari 5 blok peruntukan dengan luas 417,63 Ha. Pada Sub BWK ini kegiatanutamanya adalah permukiman dan perumahan, industri serta kegiatan perdagangan dan jasa yangtersebar di antara permukiman penduduk dan industri serta di sepanjang koridor Jalan GatotSubroto. Pengembangan perumahan dan pembangunan rumah susun diatas lahan-lahan yangmasih kosong.

3. Sub BWK IIISub BWK III terdiri dari 5 blok peruntukan dengan luas 417,63 Ha. Pada Sub BWK ini kegiatanutamanya adalah pusat pemerintahan skala kecamatan, pendidikan, perdagangan dan jasa,pemukiman dan perumahan, industri serta kegiatan pemanfaatan lainnya adalah perdagangan danjasa yang tersebar di antara permukiman penduduk dan industri serta di sepanjang koridor jalanGatot Subroto.

4. Sub BWK IVSub BWK IV terdiri dari 4 blok peruntukan dengan luas 229,45 Ha. Pada Sub BWK ini kegiatanutamanya adalah industri, kawasan militer, permukiman dan perumahan serta perdagangan danjasa yang tersebar di antara permukiman penduduk dan industri . Pada Sub BWK ini arahanpengembangannya adalah permukiman kepadatan tinggi dan sedang.p engembangan rumah susunindustri dengan jenis industri sedang hingga besar.

Page 37: revitalisasi Kawasan

IDENTIFIKASI KAWASAN REVITALISASI KABUPATEN TANGERANG

Berdasarakan hasil telaahan kondisi kabupaten Tangerangdalam kaitannya dengan pengembangan kawasan revitalisasi,secara khusus wilayah yang akan dikembangkan dapatdikelompokkan menjadi 3 kawasan yaitu :

– Revitalisasi Kawasan dengan Fungsi Citra Kota/Wilayah

– Revitaiasi Kawasan dengan fungsi PeninggalanSejarah/Budaya

– Revitalisasi Kawasan dengan fungsi Bangunan khusus/Khas

Page 38: revitalisasi Kawasan

Kawasan Pengembangan Perkotaan dan wilayah

Kawasan pengembangan perkotaan yang memiliki karakteristik khususdan merupakan kawasan yang dapat berfungsi perlindungan/penyangga,memiliki fungsi citra kota dan memiliki nilai arsitektur lanskape khas danmemiliki pengaruh terhadap kegiatan sekitarnya dan mampu memberikankesan megah.

Adapun kawasan pengembangan perkotaan dan wilayah yang dapatdikategorikan perlu direvitalisasi meliputi :

• Kawasan Pemerintahan Tiga Raksa

• Kawasan perumahan Terlantar Taman Adiyaksa

• Kawasan perumahan Terlantar Jambe

• Kawasan perumahan Terlantar Cisoka

• Kawasan Bantaran Sungai Cisadane Hulu (Perbatasan Bogor)

• Kawasan Bantaran Sungai Cisadane Hilir/Muara laut jawa

• Kawasan sepanjang Rel KA Tangerang – Merak

• Kawasan sepanjang Pantai Pantura/kawasan Kumuh nelayan

Page 39: revitalisasi Kawasan

Kawasan/Obyek PariwisataBerdasarkan hasil telaah kawasan maupun obyek pariwisata di Kabupaten tangerang terdiri dari :

• Pulau Cangkir (Pantai/Ziarah) Ds. Kronjo, Kec.Kronjo

• Pantai Tanjung Kait (Pantai) Ds.Tj Anom, Kec. Mauk

• Pantai Selembaran Hati (Pantai) Ds. Salembaran, Kec. Mauk

• Pantai Tanjung Burung (Pantai) Ds. Tj. Burung Teluk Naga

• Pantai Tanjung Pasir (Pantai) Ds.Tj. Pasir Teluk Naga

• Pantai Dadap (Pantai) Ds. Kosambi, Kec. Kosambi

• Pantai Muara (Pantai) Ds. Teluk Naga Kec. Teluk Naga

• Situ Gintung (Situ) Ds. Gintung Kec. Ciputat

• Situ Kalapa Dua (Situ) Ds. Kalapa Dua Kec. Curug

• Situ Cibumi (Situ) Ds. Pagedangan Kec. Pagedangan

• Situ Cileduk/Pondok Benda (situ) Ds. Pondok Benda,Kec.Pondok Aren

• Situ Pamulang (Situ) Ds. Pamulang Kec. Pamulang

• Situ Garukgak (Situ) Ds. Garukgak Kec. Kresek

• Situ Patra Sana (Situ) Ds. Patra Sana Kec. Kresek

• Situ Pondok (Situ) Ds. Sindang Anom Kec.Pasar Kemis

• Situ Cilongok (Situ) Ds. Pasar Kemis Kec. Pasar Kemis

• Curug Pelayangan (Air Terjun) Ds. Lengkong Wetan, Kec. Serpong

• Vihara Tjoe Soe Kong (Ziarah) Ds.Tj Anom, Kec. Mauk

• Makan Solear (Ziarah) Ds.Solear Kec. Cisoka

• Puspitek Serpong (Iptek) Ds. Muncul Kec. Serpong

• Taman Makan Pahlawan Seribu (Sejarah) Ds. Muncul Kec. Serpong

• Lippo Karawaci (Mall) Ds. Bencongan Curug

• Tugu Lengkong (Peninggalan Sejarah) Ds. Lengkong Wetan, Kec. Serpong

Page 40: revitalisasi Kawasan

Dari ke-23 kawasan atau obyek yang memilikikarakteristik kawasan yang bias dikategorikan sebagaikawasan revitalisasi adalah dengan melihat luasan(bebentuk kawasan) dan merupakan peninggalanatau memiliki sejarah dan saat ini memilikipengunjung cukup besar dan sekaligus memiliki dayatarik wisata cukup besar. Berdasarkan kriteriatersebut yang termasuk kawasan revitalisasi adalah :

– Tanjung Kait

– Vihara Tjoe Soe Kong

– Pulau cangkir

– Situ Gintung

– Situ pamulang

– Makam Solear

Page 41: revitalisasi Kawasan

Berdasarkan jumlah kawasan dan obyek wisata yang ada denganmenggunakan variabel penilaian kondisi kawasan,kelayakan kawasan,serta pengaruhnya terhadap fungsi kawasan yang telah ditetapkandalam RTRW kabupaten dan pengembangan kawasan selanjutnya dinilaidaftar panjang tersebut menjadi daftar pendek dengan kriteria :

– Memili Fungsi Kawasan masa lalu/bersejarah dan masin terlihatbekasnya

– Memiliki batas area yang jelas

– Fungsi Kawasan Sekarang

– Citra Kawasan Sekarang

– Memiliki peluang untuk pengembangan kawasan

– Mudah dan bias dilakukan penangan dengan teknologikonvensional

– Feasybel dalam pembiayaan

Page 42: revitalisasi Kawasan

BANTARAN SUNGAI CISADANE HILIR (MUARA)

Sungai Cisadane Tangerang memiliki daerah tangkapanair seluas 1.100 km2, sungai Cisadane merupakan salah satusungai utama di Propinsi Banten dan Jawa Barat denganpanjang sungai sekitar 80 Km. Sumbernya berada di GunungSalak – Pangrango (Kabupaten Bogor, sebelah SelatanKabupaten Tangerang) dan mengalir ke Laut Jawa melintasiwilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan KotaTangerang.

Berdasarkan catatan bulanan antara tahun 1981 dan1997, aliran minimum terjadi antara bulan Juli danSeptember, dengan rata-rata aliran di bawah 25 m³/detik.Pada saat ini Sungai Cisadane diandalkan untuk memenuhikebutuhan air bagi industri, irigasi dan air minum di wilayahini. Namun demikian peningkatan pencemaran akibatkegiatan industri dan domestik termasuk pembuanganlimbah cair secara ilegal, mengakibatkan pengolahan airmenjadi semakin mahal dan sulit untuk dilakukan.

Dengan mengaitkan kegiatan revitalisasi Sungai Cisadanedi Kota Tangerang, maka wilayah hilir atau muara dari sungaiini yaitu perbatasan kecamatan Sepatan dan Teluk Naga tidakterpisahkan dengan program revitalisasi bantaran sungaicidurian sampai muara di Tanjung Burung.

Page 43: revitalisasi Kawasan

SITU PAMULANG• Situ Pamulang terletak di Sasak Tinggi, Kecamatan Pamulang,

Tangerang Selatan, Banten. sekitar dua kilomter dari Situ Gintungarah selatan. Situ Sasak yang berumur sudah cukup lama inidiketahuinya memiliki 9 mata air di tengah danaunya Lokasinyaberada di tengah pemukiman penduduk.

• Situ Pamulang merupakan danau atau situ alam yang cukup luasdan menjadi kolam pemancingan dan salah satu tempat wisata diPamulang. Kondisinya seperti Situ Gintung sebelum jebol: tidakterurus. Luasnya terus menyusut. Dari semula 31 hektar,pengukuran pada 2005 tinggal 25 hektar.

• Danau Situ Sasak Tinggi, Pamulang, Tanggerang pernah dikerukpada Desember 2006. Saat itu kemarau panjang melandakawasan ini hingga air danau pun berkurang. Pada tahun 2000 airdanau situ Sasak atau yang juga dikenal dengan Situ Pamulangmemang pernah banjir sampai ke jalan. Akibatnya, sejumlahkendaraan yang ingin lewat dilarang melintas. Larangan ini untukmenghindari bahaya longsor.

• Diindikasi terdapat tanggul yang retak dan pernah bocor padabagian selatan, tepatnya dipinggir jalan. rembesan air sudahberlangsung lama kalau hujan kondisinya selalu penuh, denganvolume air yang lebih banyak dibanding situ gintung. Tanggul SituPamulang, Sebab, tanggul ini juga berpotensi bobol

Page 44: revitalisasi Kawasan

OBYEK WISATA SOLEAR• Obyek wisata Solear. Letaknya sekitar 17 kilometer dari Tigaraksa,

Ibukota Kabupaten Tangerang.Lokasinya yang jauh dari keramaianmembuat kawasan wisata ini masih asri dan alami. Perjalanan ke DesaSolear cukup berat, karena jalannya rusak dan berlubang.

• Salah satu daya tarik tempat wisata ini adalah makam Syech MasMasad, yang merupakan panglima perang Kesultanan Cirebon. MakanSyech Mas Masad ini, sering dikunjungi para peziarah. Salah seorangdiantaranya Novianty. Mereka datang selain untuk berziarah jugauntuk mencari berkah. Di tempat ini juga terdapat makam kramat lain,seperti Mayangsari, Nyimas Gandasari dan Raden Mangkubumi, tokohkerajaan Padjajaran.

• Lokasi makam kramat Solear ini masih terjaga keasriannya, karenamasyarakat sekitar tidak berani menebang pohon. Mereka percayaorang yang menebang pohon akan jatuh sakit atau menjadi tidakwaras. Lokasi makam kramat Solear ini juga menjadi tempatberkembang biak monyek ekor panjang.

• Menurut Bupati Tangerang, Ismet Iskandar, Pemerintah KabupatenTangerang berencana akan memperluas kawasan wisata ini menjadi 8hektar. Sungai Cidurian yang melintasi kawasan wisata ini jugamenambah keindahan pemandangan.Untuk melihat monyet yangberkeliaran bebas harus menyusuri sungai dengan menggunakansampan. Populasi monyet ekor panjang di kawasan ini diperkirakanmencapai lebih dari 500 ekor.

Page 45: revitalisasi Kawasan

WISATA PANTAI TANJUNG KAIT

• Objek wisata Tanjung Kait terdapat di Kecamatan Mauk.Alamnya masih asri, belum banyak di sentuh olehteknologi modern. Alamnya indah dengan pepohonankelapa serta udara yang segar di lengkapi dengan rumahmakan tradisional yang menyajikan makanan dari hasillaut.

• Di Tanjung Kait terdapat Wihara yang meskipun sudahberumur lebih dari 3,5 abad namun masih berdiri kokohdan masih di gunakan untuk tempat persembahyanganoleh umat Buddha sekaligus menjadi objek wisata. Atraksiyang ada biasanya mengikuti selera dari pengunjungterutama pada hari libur.

• Objek wisata di pantai ini dapat di kelola menjadi objekwisata ada sekitar 150-200 Ha. Sebagian tanahnya adalahmilik masyarakat dan sebagiannya lagi di kuasai olehPerhutani. Kondisi saat ini terdapat ratusan perahunelayan dan perahu untuk rekreasi menyebrang ke PulauSeribu, rumah-rumah makan seafood, perkampungannelayan dan pos penjaga pantai dari TNI. umlahpengunjung tidak menentu, pada hari biasa bisa sekitarpuluhan hingga ratusan orang namun pada hari libur bisamencapai ribuan pengunjung.

Page 46: revitalisasi Kawasan

AKSESIBILITAS

Jalan utama menuju Tanjung Kait adalah dari Kota Tangerang – Sepatan – Mauk – TanjungKait. Ada pula jalan dari arah timur yaitu dari Pakuhaji – Sukadiri – Tanjung Kait. Menurutrencana ke depan akan di bangun jalan tol pantai utara Tangerang dari Bandara Soekarno-Hatta– Teluk naga – Pakuhaji – Tanjung Kait – Mauk – Balaraja. Ada kendaraan umum dari Mauk-Tanjung kait, pulang pergi biasanya memakan biaya Rp.7.000 per penumpang. Selama inipengunjung lebih banyak datang dengan kendaraan pribadi.

PRASARANA YANG TERSEDIA

Tersedia sarana telekomunikasi, telepon seluler dapat di akses, dan listrik. Sementara airbersih masih di datangkan dari luar Tanjung Kait. Ada trayek kendaraan umum tetap danterminal sederhan yang di bangun masyarakat. Warung suvenir khusus belum ada tetapi adaoleh-oleh hasil laut yang dapat di beli di warung-warung yang sudah ada. Ada sebuahpenginapan sedangkan rumah makan seafood sudah tersedia cukup banyak di tepi pantai.

POTENSI PASAR

Apabila kawasan wisata pantai Tanjung Kait sudah di tata dan di kelola dengan baiktermasuk di promosikan kepada masyarakat JABODETABEK, maka Tanjung Kait menjadi salahsatu alternatif tempat wisata yang berada di dekat Ibu Kota, yang pastinya akan menarikbanyak pengunjung untuk datang.

BIAYA INVESTASI

Harga tanah di Tanjung Kait relatif masih murah, yaitu di bawah Rp.500.000 per m² danbisa mengikuti keadaan pasar. Biaya investasi yang di butuhkan tergantung sarana danprasarana yang di inginkan investor. Sebaiknya, calon investor melakukan studi kelayakansendiri.

Page 47: revitalisasi Kawasan

KLENTENG TJOE SOE KONG

Klenteng Tanjung Kait adalah salah satu objek wisata sejarah yang terletak di KabupatenTanggerang, Provinsi Banten. Klent eng yang dibangun pada tahun 1792 M ini juga disebut sebagaiKlenteng Tjoe Soe Kong. Menurut masyarakat setempat, sejak tahun 1960 M banyak orang yangdatang untuk sembahyang dan berdoa ke klenteng ini, baik dari dalam negeri maupun dari luarnegri. Selain tempat sembahyang dan berdoa, klenteng ini juga dipercaya sebagai tempat yangtepat untuk meramal nasib.

Klenteng Tanjung Klait memiliki sumber mata air ( sumur ) yang telah berumur ratusan tahundan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Suber mata air ini tidak habisairnya walaupun diambil secara terus menerus dalam jumlah yang besar. Banyak pengunjung yangdatang mengambil air sumur itu, karena dipercaya mengandung banyak berkah bagi yangmenggunakannya.

Selain keberadaan sumur tersebut, keistimewaan Klenteng Tanjung Kait juga dapat dilihat darigaya arsitekturnya. Keunikan itu terlthat pada dua buah benhunan seperti pagoda yang terdapat didepan bangunan utama klenteng, yang hampir mirip dengan Masjid Agung Banten.

Lokasi

Klenteng Tanjung Kait terlatak di dusun Tanjung Anom, Desa Tanjung Kait, Kecamatan Mauk,Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten, Indonesia.

Akses

Untuk menuju lokasi klenteng ini, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupunsarana angkutan umum, perjalanan dapat dimulai dari Terminal Serang, pengunjung dapat nail busjurusan Merak-Kalideres kemudian turun di depan kompleks pemerintahan Kota Tanggerang. Daridepan komleks tersebut, pengunjung dapat naik taksi, mobil sewaan, atau angkutan kota untuksampai di lokasi.

Page 48: revitalisasi Kawasan

KAWASAN WISATA PULAU CANGKIR

Pulau Cangkir merupakan kawasan wisata yang belum banyak mendapatsentuhan pengelolaan, Pulau Cangkir memiliki daya tarik berupa kondisi alam pantaiyang masih asri dan adanya makam keramat Pangeran jaga Lautan yang bernama asliSyeh Waliyuddin seorang ulama besar yang berasal dari Banten. Makam inilah yangmenjadikan pulau cangkir sebagai tempat wisata religius yang dikenal luas olehmasyarakat Banten pada umumnya.

Semula Pulau Cangkir bukanlah pulau karena tanah nya masih menyatu dengandaratan, mungkin karena abrasi atau karena naiknya permukaan air laut sehinggamerendamkan bagian yang menghubungkannya yang kemudian disebut sebagaiPulau Cangkir.

Secara administratif Kawasan Pulau Cangkir termasuk kedalam wilayah DesaKronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang yang berjarak sekitar 25 Km darikota tangerang. Kawasan pulau Cangkir semula seluas 4,5 Ha tetapi pada tahun 1995dilakukan pengurukan oleh pengeloladengan maksud memudahkan pengunjunguntuk mencapai pulau,ternyata malah mengakibatkan kerusakan dan penyusutanPulau Cangkir, kini luas Pulau Cangkir hanya tinggal 2,5 Ha.

Page 49: revitalisasi Kawasan

IDENTIFIKASI KAWASAN REVITALISASI KOTA TANGERANG

KOTA LAMA (PECINAN LAMA)

Kota Lama Tangerang memiliki banyak situs bersejarah terutama bangunankuno yang tersebar di sepanjang tepian Sungai Cisadane (mengingat jalurtransportasi utama masa itu memang melalui sungai). Di tepian sungai ini,terdapat beberapa situs yang masih bertahan. Situs ini merupakan peninggalanetnis peranakan Tionghoa yang sampai saat ini masih digunakan olehketurunannya. Kehidupan Kota Tangerang memang tidak pernah lepas darikegiatan masyarakat peranakan Tionghoa.

Kota Lama Tangerang memiliki banyak situs bersejarah terutama bangunankuno yang tersebar di sepanjang tepian Sungai Cisadane (mengingat jalurtransportasi utama masa itu memang melalui sungai). Di tepian sungai ini,terdapat beberapa situs yang masih bertahan. Situs ini merupakan peninggalanetnis peranakan Tionghoa yang sampai saat ini masih digunakan olehketurunannya. Kehidupan Kota Tangerang memang tidak pernah lepas darikegiatan masyarakat peranakan Tionghoa.

• Klenteng dan Mesjid di Pasar Lama

• Atap Lengkung Dan Lukisan Tua Di Pasar Lama

• Wajah Pecinan VS Rumah Walet

Page 50: revitalisasi Kawasan

BANTARA BANTARAN SUNGAI CISADANE KOTA

Sungai Cisadane Tangerang memilikidaerah tangkapan seluas 1.100 km2, sungai Cisadane

merupakan salah satu sungai utama di Propinsi Banten danJawa Barat. Sumbernya berada di Gunung Salak –Pangrango (Kabupaten Bogor, sebelah Selatan KabupatenTangerang) dan mengalir ke Laut Jawa. Panjang sungaisekitar 80 km.N SUNGAI CISADANE KOTA

Walikota Tangerang H Wahidin Halim menyambut baikrencana Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane dan SungaiCitarum untuk melakukan penurapan Sungai Cisadane yangmengancam terjadinya longsor di sebagian Jalan ImamBonjol, Karawaci. Sebab, ruas jalan ini merupakan aksespenting bagi masyarakat untuk menuju tol Karawaci. JalanImam Bonjol juga memiliki arus kendaraan tinggi, jika tidaksegera dilakukan penurapan akan berdampak padakeselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Bahkan bisamengancam jiwa manusia.

Page 51: revitalisasi Kawasan

SITU CIPONDOH

Secara geografis, situ Cipondoh terletak di kawasan Kecamatan Cipondoh danKecamatan Pinang Kota Tangerang dengan luas awal lebih kurang 170 Ha, yangterdiri dari perairan seluas 50 Ha, dan 120 Ha berupa daratan. Batas wilayah situ disebelah Utara dan Timur adalah Jl. KH. Hasyim Ashari, sebelah Barat adalahPerumahan Cipondoh Indah serta sebelah Selatan adalah jalan tol Jakarta-Merak.

Situ Cipondoh sejak dulu merupakan suatu kawasan yang secara fisik memilikiluas dan karakterisitik sebagai situ dan berfungsi hidrologis sebagai tandon air diwilayah Kecamatan Cipondoh, Kecamatan Pinang, dan sekitarnya, sekaligus jugasebagai reservoar. Berdasarkan RDTRK(Rencana Detail Tata Ruang Kota) SituCipondoh Tahun 1996, untuk penataan wilayah perairan situ direncanakan sebagaikawasan konservasi, preservasi, kawasan rekreasi, sedangkan wilayah daratandirencanakan sebagai kawasan jalur hijau dan kawasan pemukiman.

Rencana, pada tahun 2008 ini Provinsi Banten akan membangun Waduk Kariyandi Kabupaten Lebak. Waduk ini bisa menampung 219 juta meter kubik air.Untuk menyikapi kondisi tersebut, Atut mengajak Pemprov DKI untuk merancangproyek bersama pengendalian banjir, dimana sumber dananya berasal dari APBD.

Page 52: revitalisasi Kawasan

BENDUNGAN AIR PINTU 10

• Bendungan air Sangego di KecamatanNeglasari lebih dikenal dengan sebutan"Bendungan Pintu Air Sepuluh" karenabentuknya yang besar dan unik. Bendunganini layak untuk dikunjungi wisatawan baikuntuk melihat kemegahannya maupun untukmenyaksikan aktifitas warga sekitar.Bendungan ini membendung aliran SungaiCisadane dan mengalirkan airnya melaluisepuluh pintu ke beberapa sungai-sungaikecil. Sungai-sungai kecil ini kemudianmengaliri lebih dari 1.500 ha sawah yangberada di wilayah Kota dan KabupatenTangerang. Dari jauh bendungan ini terlihatmegah dengan sepuluh pintu air yang berjajardan berdiri kokoh. Bendungan ini mulaidibangun pada tahun 1928 dan mulaidioperasikan pada tahun 1932.

Page 53: revitalisasi Kawasan

KELENTENG BOEN TEK BIO

Berbicara tentang Kelenteng Boen Tek Biotidak terlepas dari sejarah Kota Tangerang dankeberadaan orang Tionghoa di Tangerang,dimana kedatangan orang Tionghoa pertamakali ke Tangerang belum diketahui secara pasti.Dalam kitab sejarah Sunda yang berjudul?“TinaLayang Parahyang”?(Catatan dari Parahyangan)disebut tentang kedatangan orang Tionghoa kedaerah Tangerang. Kitab tersebut menceritakantentang mendaratnya rombongan Tjen Tjie Lung(Halung) di muara sungai Cisadane yangsekarang diberi nama Teluk Naga pada tahun1407.

Belanda mendirikan pemukiman bagi orangTionghoa berupa pondok-pondok yang sampaisekarang masih dikenal dengan nama: PondokCabe, Pondok Jagung, Pondok Aren dsb.Disekitar Tegal Pasir (Kali Pasir) Belandamendirikan perkampungan Tionghoa yangdikenal dengan nama Petak Sembilan.

Page 54: revitalisasi Kawasan

TERIMA KASIH