Revisi Perda COVID-19 KASUS SUAP EKSPOR BENIH LOBSTER ...

1
Jumat, 16 Juli 2021 Edisi: 11825 | Thn. XLVIII 3 NASIONAL Ali Muhtarom Saf, itu orangnya Pak Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR, mau ikutan budi daya lobster, Novel Esda. Dijawab Safri, oke bang KASUS SUAP EKSPOR BENIH LOBSTER EDHY PRABOWO BERI ARAHAN BANTU FAHRI-AZIS SYAMSUDDIN Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menyebut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terbukti memberikan arahan kepada anak buahnya agar membantu proses perizinan budi daya dan ekspor benih lobster yang terkait dengan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Jakarta, HanTer - “Berda- sarkan saksi Andreau Misan- ta Pribadi dan Safri di sidang yang menerangkan bahwa para saksi pernah diperin- tah terdakwa untuk mem- bantu atau mempercepat proses perizinan budi daya dan ekspor dari perusahaan tertentu yang menjadi ko- lega terdakwa, hal tersebut diperkuat bukti screenshot whatsapp antara terdakwa dengan saksi Safri dan saksi Andreau Misanta Pribadi,” kata anggota majelis hakim Ali Muhtarom, di Pengadi- lan Tipikor Jakarta, Kamis (15/7/2021) Hakim Ali lalu mem- bacakan tangkapan layar percakapan antara Edhy Prabowo dengan staf khu- susnya yang juga menjadi Wakil Ketua Tim Uji Tuntas di Kementerian Kelautan dan Perikanan Safri pada 15 Mei- 22 Juni 2020. “Saf, itu orangnya Pak Azis Syamsuddin Wakil Ke- tua DPR, mau ikutan budi daya lobster, Novel Esda. Dijawab Safri, oke bang,” ujar hakim. EDHY PRABOWO ISTIMEWA Kemudian percakapan pada 16 Mei 2020, “Saf ini tim Pak Fahri Hamzah mau jualan lobster, langsung dihubungi dan undang pre- sentasi. Safri menjawab: oke bang.” “Kemudian pada 19 Mei 2020, terdakwa mengirim ‘whatsapp’ ke Safri. ‘Saf yang Pak Fahri Hamzah saya dengar mau diundur setelah lebaran, kalau mere- ka sudah siap besok, segera saja selesaikan besok. Safri menjawab, oke bang,” kata hakim pula. Kemudian percakapan whatsapp antara Edhy den- gan Andreau Misanta Pribadi pada 19 Juni 2020. “Dikirim forwarder per- mohonan izin budidaya dan ekspor BBL dari PT Sinar Lautan Perkasa Mandiri. Dijawab Andreau: siap Pak ini sudah kami take note,” kata hakim lagi. Intervensi Selain itu, menurut ha- kim, terdapat intervensi Edhy selaku Menteri Kelau- tan dan Perikanan terkait izin budi daya dan ekspor benih bening lobster (BBL). “Hal ini dapat dilihat dari ada percakapan whatsapp antara Andreau Misanta Pri- badi dan Safri yang meme- rintahkan Arif Heri Wibowo selaku Direktur Produksi dan Usaha Perikanan Budi Daya untuk memberikan proses izin ekspor dan budi daya BBL kepada salah satu perusahaan ekspor,” ujar hakim pula. Hakim pun membacakan percakapan Andreau dan Arif pada 2 Mei 2020 sampai 18 Juli 2020 “Pak Arif, arahan bapak, 2 perusahaan mohon segera diizinkan budidayanya, PT Global Samudra Makmur dan CV Nusantara Berse- ri, mohon dipercepat hari ini Pak many thank,” kata hakim. Dalam perkara ini, man- tan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo divonis 5 tahun penjara, ditambah denda Rp400 juta subsider 6 bulan kurungan, karena terbukti menerima suap senilai 77 ribu dolar AS dan Rp24.625.587.250 dari pengusaha terkait ekspor benih bening lobster (BBL) atau benur. Edhy juga diminta untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp9.687.457.219 dan 77 ribu dolar AS serta pencabutan hak untuk di- pilih dalam jabatan publik selama 3 tahun sejak selesai menjalani pidana pokoknya. Edhy Prabowo dinilai terbukti menerima suap se- nilai 77 ribu dolar AS dan Rp24.625.587.250 bersa- ma-sama dengan Andreau Misanta Pribadi dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sekretaris pribadi Iis Rosita Dewi yaitu istri Edhy Pra- bowo), dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cip- ta Kargo) dari Direktur PT Duta Putra Perkasa Pratama Suharjito dan perusahaan pengekspor BBL lain. Suap tersebut diterima melalui Safri yaitu 26 ribu dolar AS, Siswadhi Prano- to Loe menerima totalnya Rp13.199.689.193, Andreau Misanta Pribadi meneri- ma Rp10.731.932.722, dan Amiril Mukminin menerima Rp2.369.090.000. Terkait perkara ini, And- reau Misanta Pribadi dan Saf- ri divonis 4,5 tahun penjara, ditambah denda Rp300 juta subsider 6 bulan kurungan; Amiril Mukminin divonis 4,5 tahun penjara ditambah denda Rp300 juta subsider 6 bulan kurungan; Siswadhi Pranoto Loe divonis 4 tahun penjara ditambah denda Rp300 juta subsider 4 bulan kurungan, dan Ainul Faqih divonis 4 tahun penjara di- tambah denda Rp300 juta subsider 4 bulan. Terhadap perkara terse- but, keenam terdakwa dan JPU KPK menyatakan pi- kir-pikir selama 7 hari. Safari Jakarta, HanTer - Kepala Suku Dinas Kesehatan Ja- karta Utara dr Yudi Dimyati mengatakan secara total warga yang menjalani isolasi mandiri karena COVID-19 di Jakarta Utara berjumlah 6.211 orang. Jumlah tersebut tercan- tum dalam data yang dipero- leh pada situs corona.jakarta. go.id per 12 Juli 2021. “Di Jakarta Utara kurang lebih ada 6.000-an, ada 6.211 (orang) yang sedang mela- kukan isolasi mandiri,” ujar Yudi dalam seminar terkait pendataan isolasi mandiri secara daring oleh Pemerin- tah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (15/7/2021) Namun, Yudi mengata- kan angka tersebut masih perlu dicek silang (cross check) oleh petugas pen- dataan di setiap kelurahan untuk memastikan ke ru- mah-rumah apakah benar data yang sedang isoman berdomisili di Jakarta Uta- ra. “Sebenarnya berapa sih totalnya yang ada riil di lapangan, apakah tetap 6.000 dan berapa yg hanya berdasarkan Kartu Tanda Penduduk saja dari 6.000-an tapi domisili di wilayah lain,” kata Yudi. Pada saat proses “cle- aring” data nanti, pendu- duk Provinsi DKI Jakarta yang tidak menjalani isolasi mandiri di Jakarta Utara akan ketahuan jumlah yang sebenarnya. Sehingga penduduk yang sudah bermigrasi ke luar kota, tidak lagi dikategori- kan sebagai penduduk yang menjalani isolasi mandiri di Jakarta Utara. Adapun 6.211 orang ter- sebut, berdasarkan data di corona.jakarta.go.id tersebar pada enam Kecamatan di Jakarta Utara. Secara rinci, yang men- jalani isolasi mandiri di Koja sebanyak 1.388 orang, Ci- lincing sebanyak 1.298 orang, Tanjung Priok sebanyak 1.148 orang, Pademangan sebanyak 866 orang, Kelapa Gading sebanyak 821 orang, dan Penjaringan sebanyak 690 orang. Distribusikan Obat ke Rumah Pasien Isoman Sementara itu jajaran tiga pilar Kecamatan Senen, Jakarta Pusat berkolaborasi mendistribusikan bantuan obat medis kepada pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Kepala Puskesmas Keca- matan Senen Lindawati mengatakan bantuan obat untuk pasien yang menjala- ni isolasi mandiri akan di- distribusikan secara bergilir dan rutin setiap hari. Lindawati menjelas- kan bahwa pihaknya akan menyerahkan data reka- pitulasi hasil tes usap PCR yang menyatakan bahwa pasien positif COVID-19. Hasil tersebut dilaporkan ke Danramil Senen agar bisa dilakukan pengambilan obat dari Kodam Jaya. “Nantinya Babinsa ber- sama tim tenaga keseha- tan Puskesmas kelurahan akan mengantarkan paket obat-obatan untuk pasien yang menjalani isolasi man- diri,” kata Linda di Jakarta, Kamis (15/7/2021) Ada pun bantuan obat pada hari ini diantar ke rumah pasien di kawasan Jalan Kramat II Gang List- rik RT 7/RW 03, Kelurahan Kwitang. Sementara itu, Danramil Senen Kapten Inf Latoif mengatakan pihaknya ber- koordinasi dengan Pus- kesmas Kecamatan Senen serta Polsek Senen untuk menyalurkan bantuan paket obat-obatan. “Setiap pagi, anggota TNI membawa data dari Puskesmas Kecamatan Se- nen untuk mengambil ke- butuhan obat-obatan bagi pasien COVID 19 ke Ko- dam. Setelah diambil, obat langsung dibawa ke rumah warga yang menjalani isolasi mandiri,” kata dia. Salah satu warga, Satrio (50), mengapresiasi gerak cepat dan tanggap dari Pus- kesmas dan TNI yang men- distribusikan obat untuk istrinya, Chairiyah (49) yang sedang menjalani isolasi mandiri. “Kemarin malam kami sudah menerima hasil swab tes dari Puskesmas Kecama- tan Senen, menyatakan istri saya terpapar COVID-19. Keesokan hari kami sudah diantar paket obat-obatan untuk penyembuhan tan- pa dipungut biaya sepeser pun,” ujarnya. Sammy Warga Isoman di Jakarta Utara Capai 6.211 Orang Jakarta, HanTer - Wa- kil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menga- takan draf revisi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pengenda- lian COVID-19 dengan memasukkan pasal pidana sudah berada di DPRD DKI Jakarta untuk dibahas. “Sudah dimasukkan, sekarang sedang diproses,” kata Riza di Balai Kota Ja- karta, Kamis (15/7/2021). Dengan sudah di- masukkannya draf terse- but, kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ter- sebut, pihak Pemprov DKI Jakarta mengharapkan agar tercipta kesepahaman dan kerjasama yang baik dengan DPRD DKI Jakarta untuk memasukan pasal pidana. “Kami harap ada ker- jasama yang baik dengan DPRD agar ada pasal pi- dana dimasukkan dalam revisi Perda COVID-19 tersebut yang berlaku bagi siapa saja. Untuk itu, kami minta semuanya agar patut taat dan disiplin,” tutur Riza. Sementara itu, Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Yayan Yuhanah juga mem- benarkan bahwa Kepgub tersebut telah dikirimkan ke DPRD DKI untuk di- bahas. “Sampai saat ini belum ada perkembangan, karena baru dikirimkan,” ujarnya. Perda yang disahkan pada 12 November 2020 itu dinilai belum cukup untuk menghukum para pelan- ggar perda pengendalian COVID-19 di Jakarta. Riza juga menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak segan untuk menindak te- gas para pelanggar aturan pengendalian COVID-19 yang saat ini berlaku seper- ti pemberlakuan pembata- san kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. “Bagi siapa saja yang melanggar, kami tidak se- gan-segan menindak mu- lai dari teguran tertulis, sampai dengan pencabutan izin. Bahkan kami pidana- kan,” ujar dia. Untuk terhindar dari sanksi dan terhindar dari keterpaparan COVID-19, Riza mengatakan, tidak ada cara lain selain mematuhi protokol kesehatan dan aturan yang ada. “Laksanakan protokol kesehatan secara disiplin dan bertanggung jawab, jadi tetap menggunakan masker, dan jangan ke- rumunan, kurangi mobi- litas, dan yang terakhir kita masih dalam masa PPKM darurat, mari kita laksanakan secara disiplin, baik, bertanggung jawab,” ujar Riza. Diketahui, Perda DKI Jakarta 2 Tahun 2020 ten- tang penanggulangan CO- VID-19 sebenarnya sudah memiliki ketentuan pidana berupa pidana denda. Dalam Pasal 29 dise- butkan, setiap orang yang menolak untuk dilakukan tes PCR atau pemeriksaan COVID-19 akan dipidana paling banyak Rp5 juta. Pasal 30 juga disebut- kan orang yang menolak dilakukan pengobatan dan atau vaksinasi COVID-19 akan didenda Rp5 juta. Sammy Revisi Perda COVID-19 Perkeras Hukuman Pelanggar AHMAD RIZA PATRIA ISTIMEWA

Transcript of Revisi Perda COVID-19 KASUS SUAP EKSPOR BENIH LOBSTER ...

Jumat, 16 Juli 2021Edisi: 11825 | Thn. XLVIII

3NASIONAL

Ali Muhtarom

Saf, itu orangnya Pak Azis

Syamsuddin Wakil Ketua DPR, mau ikutan budi daya

lobster, Novel Esda. Dijawab Safri, oke bang

KASUS SUAP EKSPOR BENIH LOBSTER

EDHY PRABOWO BERI ARAHANBANTU FAHRI-AZIS SYAMSUDDINMajelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta menyebut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terbukti memberikan arahan kepada anak buahnya agar membantu proses perizinan budi daya dan ekspor benih lobster yang terkait dengan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

Jakarta, HanTer - “Berda-sarkan saksi Andreau Misan-ta Pribadi dan Safri di sidang yang menerangkan bahwa para saksi pernah diperin-tah terdakwa untuk mem-bantu atau mempercepat proses perizinan budi daya dan ekspor dari perusahaan tertentu yang menjadi ko-lega terdakwa, hal tersebut diperkuat bukti screenshot whatsapp antara terdakwa dengan saksi Safri dan saksi Andreau Misanta Pribadi,” kata anggota majelis hakim Ali Muhtarom, di Pengadi-lan Tipikor Jakarta, Kamis (15/7/2021)

Hakim Ali lalu mem-bacakan tangkapan layar percakapan antara Edhy Prabowo dengan staf khu-susnya yang juga menjadi Wakil Ketua Tim Uji Tuntas di Kementerian Kelautan dan Perikanan Safri pada 15 Mei-22 Juni 2020.

“Saf, itu orangnya Pak Azis Syamsuddin Wakil Ke-tua DPR, mau ikutan budi daya lobster, Novel Esda. Dijawab Safri, oke bang,” ujar hakim.

EDHY PRABOWOISTIMEWA

Kemudian percakapan pada 16 Mei 2020, “Saf ini tim Pak Fahri Hamzah mau jualan lobster, langsung dihubungi dan undang pre-sentasi. Safri menjawab: oke bang.”

“Kemudian pada 19 Mei 2020, terdakwa mengirim ‘whatsapp’ ke Safri. ‘Saf yang Pak Fahri Hamzah saya dengar mau diundur setelah lebaran, kalau mere-ka sudah siap besok, segera saja selesaikan besok. Safri menjawab, oke bang,” kata hakim pula.

Kemudian percakapan whatsapp antara Edhy den-gan Andreau Misanta Pribadi pada 19 Juni 2020.

“Dikirim forwarder per-mohonan izin budidaya dan ekspor BBL dari PT Sinar Lautan Perkasa Mandiri. Dijawab Andreau: siap Pak ini sudah kami take note,” kata hakim lagi.

IntervensiSelain itu, menurut ha-

kim, terdapat intervensi Edhy selaku Menteri Kelau-tan dan Perikanan terkait izin budi daya dan ekspor benih bening lobster (BBL).

“Hal ini dapat dilihat dari ada percakapan whatsapp antara Andreau Misanta Pri-badi dan Safri yang meme-rintahkan Arif Heri Wibowo selaku Direktur Produksi dan Usaha Perikanan Budi Daya untuk memberikan proses izin ekspor dan budi daya BBL kepada salah satu perusahaan ekspor,” ujar hakim pula.

Hakim pun membacakan percakapan Andreau dan Arif pada 2 Mei 2020 sampai 18 Juli 2020

“Pak Arif, arahan bapak, 2 perusahaan mohon segera diizinkan budidayanya, PT Global Samudra Makmur dan CV Nusantara Berse-

ri, mohon dipercepat hari ini Pak many thank,” kata hakim.

Dalam perkara ini, man-tan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo divonis 5 tahun penjara, ditambah denda Rp400 juta subsider 6 bulan kurungan, karena terbukti menerima suap senilai 77 ribu dolar AS dan Rp24.625.587.250 dari pengusaha terkait ekspor benih bening lobster (BBL) atau benur.

Edhy juga diminta untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp9.687.457.219 dan 77 ribu dolar AS serta pencabutan hak untuk di-pilih dalam jabatan publik selama 3 tahun sejak selesai menjalani pidana pokoknya.

Edhy Prabowo dinilai terbukti menerima suap se-nilai 77 ribu dolar AS dan Rp24.625.587.250 bersa-ma-sama dengan Andreau

Misanta Pribadi dan Safri (staf khusus Edhy Prabowo), Amiril Mukminin (sekretaris pribadi Edhy), Ainul Faqih (sekretaris pribadi Iis Rosita Dewi yaitu istri Edhy Pra-bowo), dan Siswadhi Pranoto Loe (pemilik PT Aero Cip-ta Kargo) dari Direktur PT Duta Putra Perkasa Pratama Suharjito dan perusahaan pengekspor BBL lain.

Suap tersebut diterima melalui Safri yaitu 26 ribu dolar AS, Siswadhi Prano-to Loe menerima totalnya Rp13.199.689.193, Andreau Misanta Pribadi meneri-ma Rp10.731.932.722, dan Amiril Mukminin menerima Rp2.369.090.000.

Terkait perkara ini, And-reau Misanta Pribadi dan Saf-ri divonis 4,5 tahun penjara, ditambah denda Rp300 juta subsider 6 bulan kurungan; Amiril Mukminin divonis 4,5 tahun penjara ditambah denda Rp300 juta subsider 6 bulan kurungan; Siswadhi Pranoto Loe divonis 4 tahun penjara ditambah denda Rp300 juta subsider 4 bulan kurungan, dan Ainul Faqih divonis 4 tahun penjara di-tambah denda Rp300 juta subsider 4 bulan.

Terhadap perkara terse-but, keenam terdakwa dan JPU KPK menyatakan pi-kir-pikir selama 7 hari.

Safari

Jakarta, HanTer - Kepala Suku Dinas Kesehatan Ja-karta Utara dr Yudi Dimyati mengatakan secara total warga yang menjalani isolasi mandiri karena COVID-19 di Jakarta Utara berjumlah 6.211 orang.

Jumlah tersebut tercan-tum dalam data yang dipero-leh pada situs corona.jakarta.go.id per 12 Juli 2021.

“Di Jakarta Utara kurang lebih ada 6.000-an, ada 6.211 (orang) yang sedang mela-kukan isolasi mandiri,” ujar Yudi dalam seminar terkait pendataan isolasi mandiri secara daring oleh Pemerin-tah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (15/7/2021)

Namun, Yudi mengata-kan angka tersebut masih perlu dicek silang (cross check) oleh petugas pen-dataan di setiap kelurahan

untuk memastikan ke ru-mah-rumah apakah benar data yang sedang isoman berdomisili di Jakarta Uta-ra.

“Sebenarnya berapa sih totalnya yang ada riil di lapangan, apakah tetap 6.000 dan berapa yg hanya berdasarkan Kartu Tanda Penduduk saja dari 6.000-an tapi domisili di wilayah lain,” kata Yudi.

Pada saat proses “cle-aring” data nanti, pendu-duk Provinsi DKI Jakarta yang tidak menjalani isolasi mandiri di Jakarta Utara akan ketahuan jumlah yang sebenarnya.

Sehingga penduduk yang sudah bermigrasi ke luar kota, tidak lagi dikategori-kan sebagai penduduk yang menjalani isolasi mandiri di Jakarta Utara.

Adapun 6.211 orang ter-sebut, berdasarkan data di corona.jakarta.go.id tersebar pada enam Kecamatan di Jakarta Utara.

Secara rinci, yang men-jalani isolasi mandiri di Koja sebanyak 1.388 orang, Ci-lincing sebanyak 1.298 orang, Tanjung Priok sebanyak 1.148 orang, Pademangan sebanyak 866 orang, Kelapa Gading sebanyak 821 orang, dan Penjaringan sebanyak 690 orang.

Distribusikan Obatke Rumah Pasien Isoman

Sementara itu jajaran tiga pilar Kecamatan Senen, Jakarta Pusat berkolaborasi mendistribusikan bantuan obat medis kepada pasien COVID-19 yang tengah

menjalani isolasi mandiri di rumah.

Kepala Puskesmas Keca-matan Senen Lindawati mengatakan bantuan obat untuk pasien yang menjala-ni isolasi mandiri akan di-distribusikan secara bergilir dan rutin setiap hari.

Lindawati menjelas-kan bahwa pihaknya akan menyerahkan data reka-pitulasi hasil tes usap PCR yang menyatakan bahwa pasien positif COVID-19. Hasil tersebut dilaporkan ke Danramil Senen agar bisa dilakukan pengambilan obat dari Kodam Jaya.

“Nantinya Babinsa ber-sama tim tenaga keseha-tan Puskesmas kelurahan akan mengantarkan paket obat-obatan untuk pasien yang menjalani isolasi man-

diri,” kata Linda di Jakarta, Kamis (15/7/2021)

Ada pun bantuan obat pada hari ini diantar ke rumah pasien di kawasan Jalan Kramat II Gang List-rik RT 7/RW 03, Kelurahan Kwitang.

Sementara itu, Danramil Senen Kapten Inf Latoif mengatakan pihaknya ber-koordinasi dengan Pus-kesmas Kecamatan Senen serta Polsek Senen untuk menyalurkan bantuan paket

obat-obatan.“Setiap pagi, anggota

TNI membawa data dari Puskesmas Kecamatan Se-nen untuk mengambil ke-butuhan obat-obatan bagi pasien COVID 19 ke Ko-dam. Setelah diambil, obat langsung dibawa ke rumah warga yang menjalani isolasi mandiri,” kata dia.

Salah satu warga, Satrio (50), mengapresiasi gerak cepat dan tanggap dari Pus-kesmas dan TNI yang men-

distribusikan obat untuk istrinya, Chairiyah (49) yang sedang menjalani isolasi mandiri.

“Kemarin malam kami sudah menerima hasil swab tes dari Puskesmas Kecama-tan Senen, menyatakan istri saya terpapar COVID-19. Keesokan hari kami sudah diantar paket obat-obatan untuk penyembuhan tan-pa dipungut biaya sepeser pun,” ujarnya.

Sammy

Warga Isoman di Jakarta Utara Capai 6.211 Orang

Jakarta, HanTer - Wa-kil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menga-takan draf revisi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pengenda-lian COVID-19 dengan memasukkan pasal pidana sudah berada di DPRD DKI Jakarta untuk dibahas.

“Sudah dimasukkan, sekarang sedang diproses,” kata Riza di Balai Kota Ja-karta, Kamis (15/7/2021).

Dengan sudah di-masukkannya draf terse-but, kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ter-sebut, pihak Pemprov DKI Jakarta mengharapkan agar tercipta kesepahaman dan kerjasama yang baik dengan DPRD DKI Jakarta untuk memasukan pasal pidana.

“Kami harap ada ker-jasama yang baik dengan DPRD agar ada pasal pi-dana dimasukkan dalam revisi Perda COVID-19 tersebut yang berlaku bagi siapa saja. Untuk itu, kami minta semuanya agar patut taat dan disiplin,” tutur Riza.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum DKI Jakarta Yayan Yuhanah juga mem-benarkan bahwa Kepgub tersebut telah dikirimkan ke DPRD DKI untuk di-bahas.

“Sampai saat ini belum ada perkembangan, karena baru dikirimkan,” ujarnya.

Perda yang disahkan pada 12 November 2020 itu dinilai belum cukup untuk menghukum para pelan-ggar perda pengendalian COVID-19 di Jakarta.

Riza juga menegaskan,

Pemprov DKI Jakarta tidak segan untuk menindak te-gas para pelanggar aturan pengendalian COVID-19 yang saat ini berlaku seper-ti pemberlakuan pembata-san kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

“Bagi siapa saja yang melanggar, kami tidak se-gan-segan menindak mu-lai dari teguran tertulis, sampai dengan pencabutan izin. Bahkan kami pidana-kan,” ujar dia.

Untuk terhindar dari sanksi dan terhindar dari keterpaparan COVID-19, Riza mengatakan, tidak ada cara lain selain mematuhi protokol kesehatan dan aturan yang ada.

“Laksanakan protokol kesehatan secara disiplin dan bertanggung jawab, jadi tetap menggunakan masker, dan jangan ke-rumunan, kurangi mobi-litas, dan yang terakhir kita masih dalam masa PPKM darurat, mari kita laksanakan secara disiplin, baik, bertanggung jawab,” ujar Riza.

Diketahui, Perda DKI Jakarta 2 Tahun 2020 ten-tang penanggulangan CO-VID-19 sebenarnya sudah memiliki ketentuan pidana berupa pidana denda.

Dalam Pasal 29 dise-butkan, setiap orang yang menolak untuk dilakukan tes PCR atau pemeriksaan COVID-19 akan dipidana paling banyak Rp5 juta.

Pasal 30 juga disebut-kan orang yang menolak dilakukan pengobatan dan atau vaksinasi COVID-19 akan didenda Rp5 juta.

Sammy

Revisi Perda COVID-19Perkeras Hukuman Pelanggar

AHMAD RIZA PATRIAISTIMEWA