Revisi Kerangka Acuan Program Kerja Kerangka Acuan Perencanaan Rencana Operasional Rs
description
Transcript of Revisi Kerangka Acuan Program Kerja Kerangka Acuan Perencanaan Rencana Operasional Rs
Unit: Bangsal rawat inap ..
Berlaku: Januari 2012-Desember 2013
PROGRAM KERJA
PENDAHULUAN
Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya sudah ada (tertanam) dalam kegiatan pekerjaan sehari-hari dari tenaga kesehatan profesional dan tenaga lainnya. Pada waktu dokter dan perawat menilai kebutuhan pasien dan upayanya mengurangi risiko. Bab ini dapat membantu untuk melakukan perbaikan nyata dalam hal menolong pasien dan mengurangi risiko. Demikian juga bagi para manajer, pendukung staf dan lainnya, mereka dapat menerapkan standar pada pekerjaan sehari-hari untuk menuju pada proses lebih efisien, penggunaan sumber daya lebih rasional dan risiko fisik dikurangi.
Program ini menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor, analisis dan perbaikan proses klinik serta manajemen harus di kelola dengan baik dengan sifat kepemimpinan jelas agar tercapai hasil maksimal. Pendekatan ini memberi arti bahwa sebagian besar proses pelayanan klinik terkait dengan satu atau lebih unit pelayanan lainnya maupun dengan kegiatan dari individual lainnya. Juga pendekatan ini memperhitungkan keterikatan antara mutu klinik dan manajemen. Jadi, upaya untuk memperbaiki proses harus merujuk pada pengelolaan manajemen mutu dari organisasi dengan kendali dari komite perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
Standar akreditasi ini mengatur struktur dari kegiatan klinik dan manajemen dari sebuah organisasi, termasuk kerangka untuk memperbaiki proses kegiatan dan pengurangan risiko yang terkait dengan variasi-variasi dari proses. Jadi, kerangka yang disajikan disini dapat diserasikan dengan berbagai bentuk program terstruktur. Kerangka ini juga dapat memuat program monitoring tradisional seperti manajemen risiko dan manajemen sumber daya.
LATAR BELAKANG
Data dasar yang dibutuhkan:
Data penyakit dalam 1 tahun terakhirData rujukanData inosData sentinelData ktdData kncData keluhan pasienData borData losData laporan harianData laoran bulananData pasien pulang apsData pasien pulang norma// sembuhData hasil auditHasil pencapaian sasaran mutu sebelumnyaData sarpras
TUJUAN
Tujuan Umum
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Tujuan KhususMenaikan cakupan pencapaian Indikator Area KlinisMenaikan cakupan indikator Area Manajerial Menetapkan sasaran keselamatan pasien, Menurunkan kejadian Sentinel, Menurunkan KTD menurunkan KNC, menurunkan Clinical Risk Manajemen
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATANProgram penyelesaian Indikator Area Klinis
No
Sasaran mutu
Kegiatan pokok
Rincian Kegiatan
Rencana Biaya
(Rp)
waktu
1
Jumlah penderita dekubitus menurun 0%
Peningkatan keselamatan pasien
Rapat bangsal untuk menentukan langkah kegiatan
25.000 x 10 kali=250.000
Awal januari 2013
Melakukan mobilisasi setiap 1 jam utk pendertita bed rest total
-
Melakukan pijat dengan menggunakan balsem pada area tertekan dan sekitarnya
dll
Peningkatan kualitas sdm
melakukan review/ pelatihan kembali prosedur perawatan bedrest 6 orangmengusulkan pelatihan perawatan dekubitus untuk 6 perawat pelaksanamengikuti kegiatan seminar perawatan dekubitus
6 x 1 jt
Januari- pebruari 2013
Peningkatan jumlah dan kualitas alat perawatan luka dan prosedur
melakukan review kembali prosedur perawatan alat perawatan lukamelakukan review kembali prosedur perawatan bedrest
melakukan monitoring setiap pasien bedrest
melakukan monitoring pencapaian saasaran mutu setiap bulan
mengadakan rapat koordinasi setiap minggu dan setiap bulan sekali
3
Jumlah penderita tirah baring total menurun mencapai 0%
Peningkatan keselamatan pasien
Total
Menetapkan Area Manajerial Menetapkan sasaran keselamatan pasien,
No
Sasaran mutu
Kegiatan pokok
Rincian Kegiatan
Rencana Biaya
(Rp)
waktu
1
Ketepatan identifikasi pasien 100%
Rapat bangsal, membahas proses identifikasi pasienPasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi.Melakukan monitoring setiap bulanRapat bangsal, koordinasi pencapaian sasaran mutu
2
Peningkatan komunikasi yang efektif 100%
Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.
3
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai 100%
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat. Implementasi kebijakan dan prosedur. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).
Kepastian tepat-lokasi 100%
Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur sebelum insisi/time-out tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan pembedahan. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
tepat-prosedur 100%
tepat-pasien operasi 100%
Total
Menurunkan kejadian Sentinel, Menurunkan KTD menurunkan KNC, menurunkan Clinical Risk Manajemen CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dilakukan sesuai standart prosedur operasional (SPO)
SASARAN Sasaran Indikator Area Klinis
no
Data dasar
Januari-Desember 2014
Sasaran mutu
Desember 2015
Target
1
Jumlah dekubitus 5 %
Jumlah penderita dekubitus menurun mencapai 0%
0%
2
Jumlah penderita tirah baring total 8%
Jumlah penderita tirah baring total menurun
0%
3
Jumlah infeksi jarum infuse 4%
Jumlah kejadian infeksi karena jarum infuse menurun
0%
4
Jumlah penyulit/infeksi transfusi darah
5
Jumlah pemasangan transfusi darah
6
Menetapkan Area Manajerial
no
Data dasar
Januari-Desember 2012
Sasaran mutu
Desember 2013
Target
1
Bor 70%
Bor meningkat
90%
2
Rujukan pasien ke RS lain 15%
Rujukan pasien ke rs lain menurun
10%
3
Kepuasan pasien 70%
Kepuasan pasien meningkat
95%
4
5
6
Menetapkan sasaran keselamatan pasien,
no
Data dasar
Januari-Desember 2012
Sasaran mutu
Desember 2013
Target
1
Ketepatan identifikasi pasien
2
Peningkatan komunikasi yang efektif
3
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4
Kepastian tepat-lokasi
5
tepat-prosedur
5
tepat-pasien operasi
5
Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
5
Pengurangan risiko pasien jatuh
6
Menurunkan kejadian Sentinel,
no
Data dasar
Januari-Desember 2012
Sasaran mutu
Desember 2013
Target
1
Kematian akibat cedera mencapai 1%
Menurunkan kejadian kematian akibat cedera
0%
2
Kejadian cedera tetap mencapai 1%
Menurunkan kejadian cedera tetap
0%
3
4
Menurunkan KTD
no
Data dasar
Januari-Desember 2012
Sasaran mutu
Desember 2013
Target
1
Kejadian cedera ringan mencapai 1 %
Menurunkan kejadian cedera
0%
2
3
4
menurunkan KNC,
no
Data dasar
Januari-Desember 2012
Sasaran mutu
Desember 2013
Target
1
Kejadian pasien jatuh mencapai 1 %
Pengurangan risiko pasien jatuh dari bed
O%
2
3
menurunkan Clinical Risk Manajemen
JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan adalah sebagai berikut
No
Kegiatan
2013
bln ke
1
2
3
4
5
6
7
8
EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN
Kebijakan sistem evaluasi dan pelaporan meliputi :
Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit meliputi unit rawat inap, rawat jalan dan komite TPKRS yang dilakukan laporan harian, bulanan, dan tahunan.Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit mencakup KTD, KNC, dan KTC, dilakukan setelah analisis dan mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS. Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus dijamin keamanannya, bersifat rahasia, anonim (tanpa identitas), tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak. Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan orang (non blaming). Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini. TKPRS melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit.Rumah sakit harus melaporkan insiden, analisis, rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini. Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional.PENCATATAN DAN PELAPORAN
Gombong, Januari 2012
Pengelola Program
Kepala Instalasi