(REVISED)KELOMPOK - Asuransi Konstruksi & Kebakaran

download (REVISED)KELOMPOK - Asuransi Konstruksi & Kebakaran

of 38

Transcript of (REVISED)KELOMPOK - Asuransi Konstruksi & Kebakaran

Asuransi Konstruksi

Asuransi Konstruksi dan Asuransi Kebakaran di IndonesiaErvan Ignasius (021201200Handy Martana (021201200Kelvin Tanuwijaya (02120120029)Steven Chandra (02120120002)Steven Juanda (02120120003)Witra Widharta (02120MENGENAL ASURANSIPembukaan Umum, Witra2MENGENAL ASURANSIInsurance is the equitable transfer of the risk of a loss, from one entity to another, in exchange for payment. It is a form of risk management primarily used to hedge* against the risk of a contingent, uncertain loss.(http://en.wikipedia.org/wiki/Insurance)

*Hedge dapat berarti membatasi atau menghindari.Pembukaan Umum, Witra3MENGENAL ASURANSITujuan Asuransi:Pengalihan RisikoTertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya, dengan membayar sejumlah premi kepada penanggung (perusahaan asuransi).Pembayaran Ganti KerugianTerutama pada peristiwa yang menimbulkan kerugian (risiko berdampak kerugian), maka penanggung akan membayarkan ganti kerugian kepada tertanggung, yang besarnya seimbang dengan jumlah asuransinya. Dalam prakteknya kerugian yang timbul itu dapat bersifat sebagian (partial loss), tidak semuanya berupa kerugian total (total loss).Perihal pembayaran ganti kerugian oleh perusahaan asuransi (diatur dalam KUHP pasal 1400) berlaku prinsip subrogatie dimana penggantian hak si berpiutang (dari tertanggung) oleh seorang pihak ketiga (penanggung/pihak asuransi) yang membayar kepada si berpiutang (sebesar nilai klaim asuransi) terjadi baik karena persetujuan maupun karena undang-undang.

Disadur dari:http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/MENGENAL ASURANSIPembukaan Umum, Witra5ASAS HUKUM PERASURANSIAN INDONESIA

Pembukaan Umum, Witra6ASAS HUKUM PERASURANSIAN INDONESIAPembukaan Umum, Witra7MENGENAL RISIKOPembukaan Umum, Witra8MENGENAL RISIKODi Indonesia, berdasarkan UU No.2/1992 Pasal 2:Obyek asuransi adalah benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi, dan atau berkurang nilainya.

Pembukaan Umum, Witra9MENGENAL RISIKOPenggolongan Resiko Menurut:SumbernyaRisiko Kesalahan SendiriRisiko Tindakan Orang LainRisiko Force Majeure

Obyeknya:Risiko dalam artian benda / orang yang menjadi objek bahaya yang diasuransikanRisiko dalam artian bahaya yang (mungkin) timbul

Pembukaan Umum, Witra10RISIKO DIDALAM ASURANSI KONSTRUKSIMengikuti prinsip 5W 1H, dapat disusun pertanyaan:Apakah itu risiko? Risiko itu menyebabkan apa?Dimana risiko dapat terjadi?Siapa yang dapat menyebabkan risiko? Siapa yang menerima / menanggung akibatnya?Kapan risiko itu ada?Kenapa risiko dianggap penting?Bagaimana risiko harus dihadapi?Konteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy11RISIKO DIDALAM ASURANSI KONSTRUKSIMenurut UU No.18/1999 Tentang Jasa Konstruksi, Bab 1, Pasal 1 ayat 6, definisi Kegagalan Bangunan adalah: Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah diserah terimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik secara keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.

http://sipil-uph.tripod.com/steffie_tumilar.pdfKonteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy12RISIKO DIDALAM ASURANSI KONSTRUKSIMenurut PP No.29 /2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Bab V Pasal 34, Kegagalan Bangunan adalah: Kegagalan bangunan merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja, dan atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan Penyedia jasa dan atau Pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.

http://sipil-uph.tripod.com/steffie_tumilar.pdfKonteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy13RISIKO DIDALAM ASURANSI KONSTRUKSI atau, jika memungkinkan, ingin menghindari risiko berpotensi merugikan tersebut. Akan memberi dampak kerugian (loss)Konteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy14RISIKO DIDALAM ASURANSI KONSTRUKSIKebiasaan terburuk masyarakat umum adalah selalu mencoba untuk menjawab semua pertanyaan 5W1H tersebut sekaligus. Didalam prakteknya, kita menyebutnya Worst-case scenario.Oleh karenanya, masyarakat umum selalu memandang bahwa Obyek Asuransi Konstruksi adalah risiko, sementara perusahaan perasuransian melihat dari penyebab risiko.

(Ilustrasi berdasarkan Buku Bangunan yang Runtuh Ir. Sulistijo Sidarto Mulyo, MT)Konteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy15RISIKO DIDALAM ASURANSI KONSTRUKSIDua hal yang harus dipertimbangkan dari sebuah risiko:Tingkat Kemungkinan (terjadinya) peristiwa yang menimbulkan risiko tersebut, danTingkat Dampaknya apabila risiko tersebut terjadi

(Disadur dari Bangunan yang Runtuh, Ir. Sulistijo Sidarto Mulyo, MT Bab IV. Perihal Manajemen Risiko)Konteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy16KEMUNGKINAN PENYEBAB RISIKO SECARA TOTAL DIDALAM PROYEK KONSTRUKSITOTAL RISK CHARTWIDEMAN R. MAX, 1992Konteks Risiko dalam asuransi konstruksi, Handy17ASAS HUKUM ASURANSI KONSTRUKSI(Buku Bangunan yang Runtuh Ir. Sulistijo Sidarto Mulyo, MT)Asas Hukum Asuransi Konstruksi & Kebakaran, Steven Juanda18ASAS HUKUM ASURANSI KONSTRUKSIKriteria Risiko Kecil mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya tidak membahayakan keselamatan umum dan harta benda;Kriteria Risiko Sedang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dapat berisiko membahayakan keselamatan umum, harta benda, dan jiwa manusia;Kriteria Risiko Tinggi mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan.

http://www.bpkp.go.id/uu/filedownload/4/66/1169.bpkp 3 (Tiga) Kriteria Risiko pada Pekerjaan Konstruksi, berdasarkan PP No. 28 / 2000 Pasal 10 ayat 1Asas Hukum Asuransi Konstruksi & Kebakaran, Steven Juanda19ASAS HUKUM ASURANSI KONSTRUKSI1.Definisi & Interpretasi2. Para Pihak (yang terlibat)3. Lingkup Pekerjaan4. Nilai Pekerjaan (Harga Borongan)5. Jangka Waktu Pelaksanaan6. Pertanggungan (Asuransi)7. Jaminan (Garansi)

8. (Kualifikasi) Tenaga Ahli9. Hak & Kewajiban Para Pihak10. Cara Pembayaran11. Serah Terima Pekerjaan12. Masa Pertanggungan atas Cacat (Konstruksi)13. Ganti Rugi Keterlambatan14. Pekerjaan Tambah / Kurang

14 Perihal Utama yang harus dimuat didalam Kontrak Konstruksi, berdasarkan PP No. 29 / 2000 Pasal 3(Buku Kontrak Konstruksi di Indonesia Ir. H. Nazarkhan YasinAsas Hukum Asuransi Konstruksi & Kebakaran, Steven Juanda20ASAS HUKUM ASURANSI KONSTRUKSI1.Pelaksanaan ganti rugi dalam hal kegagalan bangunan dapat dilakukan dengan mekanisme pertanggungan pihak ketiga atau asuransi, dengan ketentuan :a.persyaratan dan jangka waktu serta nilai pertanggungan ditetapkan atas dasar kesepakatan;b.premi dibayar oleh masing-masing pihak, dan biaya premi yang menjadi tanggungan penyedia jasa menjadi bagian dari unsur biaya pekerjaan konstruksi.2.Dalam hal pengguna jasa tidak bersedia memasukan biaya premi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, maka resiko kegagalan bangunan menjadi tanggung jawab pengguna jasa.3.Ketentuan lebih lanjut mengenai pertanggungan/asuransi ini diatur oleh instansi yang berwenang dalam bidang asuransi

http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/peraturan/PP2900_JasaKonstruksi.pdf PP No.29/2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa KonstruksiPasal 46 Ganti Rugi dalam Hal Kegagalan BangunanAsas Hukum Asuransi Konstruksi & Kebakaran, Steven Juanda21ASAS HUKUM ASURANSI KONSTRUKSIJenis pertanggungan yang dapat diperjanjikan dalam kontrak kerja konstruksi mencakup jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, jaminan atas mutu hasil pekerjaan, jaminan pertanggungan terhadap kegagalan bangunan, dan jaminan terhadap kegagalan pekerjaan konstruksi, antara lain asuransi pekerjaan, bahan dan peralatan, asuransi tenaga kerja, dan asuransi tuntutan pihak ketiga

http://www.pu.go.id/satminkal/itjen/peraturan/PP2900_JasaKonstruksi.pdf PP No.29/2000 BAGIAN PENJELASANAsas Hukum Asuransi Konstruksi & Kebakaran, Steven Juanda22ASAS HUKUM ASURANSI KONSTRUKSIAsas Hukum Asuransi Konstruksi & Kebakaran, Steven Juanda23BAGAIMANA ASURANSI KONSTRUKSI MENGHADAPI RISIKOHal ini diatur dalam pasal 225 KUHD, dimana: Perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dalam bentuk akta yang disebut polis yang memuat kesepakatan, syarat-syarat khusus dan janji-janji khusus yang menjadi dasar pemenuhan hak dan kewajiban para pihak (penanggung dan tertanggung) dalam mencapai tujuan asuransi. Dengan demikian, polis merupakan alat bukti tertulis tentangtelah terjadinya perjanjian asuransi antara tertanggung dan penanggung.http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/http://makalah-perkuliah.blogspot.com/2010/12/memahami-hukum-asuransi.html Standard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya24BAGAIMANA ASURANSI KONSTRUKSI MENGHADAPI RISIKOPolis adalah surat perjanjian asuransi, dimana validitasnya (keabsahannya) tidak bergantung pada selesai atau belumnya polis.Biladi antara penanggung atau yang ditanggung telah ada persetujuan, maka asuransi telah sah. Kedua belah pihak telah mempunyai hak dan kewajiban yang telah disepakati. Mengingat fungsinya sebagai alat bukti tertulis maka para pihak (khususnya Tertanggung) wajib memperhatikan kejelasan isi polis dimana sebaiknya tidak mengandung kata-kata atau kalimat yang memungkinkan perbedaan interpretasi sehingga dapat menimbulkan perselisihan (dispute)http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/http://makalah-perkuliah.blogspot.com/2010/12/memahami-hukum-asuransi.html Standard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya25BAGAIMANA ASURANSI KONSTRUKSI MENGHADAPI RISIKOSecara umum (mengacu pada buku Construction Insurance (John D. Wright, 1997)) asuransi konstruksi dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni:Asuransi Konstruksi Proyek (selama pelaksanaan pekerjaan proyek), danAsuransi Konstruksi Non-Proyek

(Buku Bangunan yang Runtuh Ir. Sulistijo Sidarto Mulyo, MT)Standard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya26BAGAIMANA ASURANSI KONSTRUKSI MENGHADAPI RISIKOKedua jenis Asuransi Konstruksi Proyek ini juga memberikan jaminan atas tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga selama aktivitas konstruksi / aktivitas pemasangan

(Buku Bangunan yang Runtuh Ir. Sulistijo Sidarto Mulyo, MT)Standard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya27POLIS ASURANSI CAR(Contractors all risk)Jenis asuransi ini memungkinkan penyedia jasa memperoleh nilai pertanggungan dari perusahaan asuransi untuk berbagai jenis risiko sekaligus didalam satu paket polis.Namun, pengertian All Risk pada jenis asuransi ini tidak berarti semua jenis risiko proyek akan dijamin, karena luas jaminan dari risiko-risiko tersebut dapat dibatasi atau diperluas dengan penerapan klausa tambahan (endorsement).

Standard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya28ASURANSI DIDALAM DUNIA KONSTRUKSIStandard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya29BAGAIMANA DENGAN JAMINAN KERUGIAN AKIBAT KEBAKARAN?Setiap polis kecuali mengenai asuransi jiwa harus memuat syarat-syarat khusus berikut ini:a. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi;b. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga;c. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan;d. Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan);e. Bahaya-bahaya/ evenemen yang ditanggung oleh penanggung;f. Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan penanggung;g. Premi asuransi;h. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan segala janji-janji khusus yang diadakan antara para pihak, antara lain mencantumkanBANKERS CLAUSE, (sehingga) jika terjadi peristiwa (evenemen) yang menimbulkan kerugian, penanggung dapat berhadapan dengan siapa pemilik atau pemegang hak.Untuk jenis asuransi kebakaran Pasal 287 KUHD menentukan bahwa di dalam polisnya harus pula menyebutkan:1.Letak barang tetap serta batas-batasnya;2.Pemakaiannya;3.Sifat dan pemakaian gedung-gedung yang berbatasan, sepanjang berpengaruh terhadap obyek pertanggungan;4.Harga barang-barang yang dipertanggungkan;5.Letak dan pembatasan gedung-gedung dan tempat-tempat dimana barang-barang bergerak yang dipertanggungkan itu berada.sebagian besar merupakan physical hazard (kondisi fisik obyek asuransi)Isi Polis Asuransi menurut pasal 256 KUHDTambahan Isi Polis menurut Pasal 287 KUHD, untuk jenis Asuransi Kebakaranhttp://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/ Standard Asuransi Konstruksi dan Kebakaran, Kelvin Tanuwijaya30BAGAIMANA DENGAN JAMINAN KERUGIAN AKIBAT KEBAKARAN?Secara umum, asuransi kebakaran menempatkan obyeknya pada harta benda (diluar harga tanah) yang berupa:Gedung/bangunan rumah, kantor, hotel, pabrik, toko, dan lain-lain, Perabotan, perlengkapan, furniture, mesin-mesin, Persediaan bahan baku, Mesin-mesin, dan lain-lain terhadap kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh jaminan standar resiko kebakaran, dimana hampir keseluruhan-nya bersifat pure force majeure (murni diluar kuasa manusia) atau bencana alam (act of god)http://www.darakonsultanasuransi.com/index.php/products/52-produk-asuransi-umumPolis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius31BAGAIMANA DENGAN JAMINAN KERUGIAN AKIBAT KEBAKARAN?1.Jaminan Standar Asuransi Kebakaran, yang disebabkan oleh:Kebakaran akibat api sendiri, kesalahan pelayan sendiri, tetangga, perampok, dsbSambaran PetirPeledakan, terkecuali yang ditimbulkan oleh tenaga nuklirKejatuhan Pesawat TerbangAsap, yang berasal dari kebakaran harta benda dan/atau kepentingan yang dipertanggungkan2.Jaminan Tambahan atau Perluasan, yang diberikan dengan tambahan premi, seperti:Kerusuhan dan pemogokan (Riot, Strike and Malicious Damage)Angin topan, banjir, dan kerusakan karena air (Typhoon, Storm, Water Damage, Flood)Biaya pembersihan (max. 10% dari nilai pertanggungan) (Removal of Debris) (max.10% of TSI)Gempa Bumi, Polis terpisah (Eartquake, In Separate Policy)Pencurian, Polis Terpisah (Burglary, In Separate Policy)Risiko yang dijamin didalam polis Asuransi Kebakaran, dibagi dalam dua bagian besar :http://www.darakonsultanasuransi.com/index.php/products/52-produk-asuransi-umumPolis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius32BAGAIMANA DENGAN JAMINAN KERUGIAN AKIBAT KEBAKARAN?Sifat Pure force majeure (murni diluar kuasa manusia) atau bencana alam (act of god) inilah yang menyebabkan asuransi kebakaran dan asuransi konstruksi, didalam prakteknya, selalu dibedakan, bahkan dipisahkan.Demikian pula dapat diketahui, baik didalam asuransi konstruksi maupun kebakaran, nilai premi akan dapat bertambah besar bergantung dari luas jaminan serta durasi asuransi yang diharapkan Tertanggung dari Penanggung. Polis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius33POLIS STANDAR ASURANSI KEBAKARAN INDONESIASistematika sama dengan PSKI 1982, namun terdapat perubahan signifikanpada pasal XXI mengenai arbitrasePenambahan Risiko bahaya asap dari PSKI 1982Penambahan Lima (5) Bahaya Utama disusul dengan pengecualian pertanggungan yang dikelompokkan dalam:a. Pengecualian jenis-jenis bahayab. Pengecualian jenis-jenis barangMerupakan dasar dari bentukPolis Standar Kebakaran di IndonesiaDikeluarkan oleh DAI pada 1 Januari 1982*: DAI, pada masa kini, telah berubah namadan dikenal sebagai AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia)Polis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius

34PSKI 1996Merupakan perubahan dari PSKI 1982Sistematikanya sama dengan sistematika PSKI 1982Perubahan yang paling signifikan : Pasal XXI mengenai arbitrasePSKI 1996 memberi kebebasan kepada para pihak untuk memilih upaya hukum untuk penyelesaian perselisihannya mengenai penafsiran ketentuan-ketentuan polis. Jika perselisihan yang ada ialah mengenai quantum ganti kerugian saja, maka kebebasan tersebut tidak berlaku. Polis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius

35PSKI 2000Merupakan revisi ulang dari PSKI 1996.Ketentuan-ketentuan signifikan PSKI 2000:Dibuka dengan klausula jamak pengikatan (binding clause, operative clause) yang pada pokoknya menyatakan bahwa berdasar pembayaran premi dan jawaban atas kuesioner dalam surat permohonan petanggungan yang telah diisi tertanggung, penanggung menjamin tertanggung yang terhada[ kerugian pada harta benda dan kepentingan yang disebabkan oleh kebakaran dan/atau bahaya2 terkait, dengan mengingat persyaratan2 yang tertera atau dilekatkan pada polis. Risiko-risiko yang dijamin ialah kerugian / kerusakan yang disebabkan oleh 5 jenis utama bahaya: kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, dan asap. Bahaya asap itu merupakan tambahan dari PSKI 1982.Lima (5) bahaya utama disusul dengan pengecualian-pengecualian yg dikelompokkan dalam (1) pengecualian jenis-jenis bahaya; (2)pengecualian jenis-jenis barangSetelah terjadi kebakaran, bekas-bekas dan keruntuhan kebakaran yang masih mempunyai nilai, terkena tampias hujan, sehingga basah dan kehilangan nilai.Polis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius36SUMBER INFORMASIKontrak Konstruksi di Indonesia (edisi kedua, Ir. H. Nazarkhan Yasin)Bangunan Yang Runtuh, Kegagalan bangunan Suatu Konstruksi (Ir. Sulistijo Sidarto Mulyo, M.T)Peraturan Perundang-Undangan Asuransi Indonesia (Indonesia Legal Center Publishing)

Polis Standard Kebakaran di Indonesia, Ervan Ignatius37SUMBER INFORMASIhttp://ahliasuransi.files.wordpress.com/2008/11/polis-standar-asuransi-kebakaran-indonesia-billingual.pdfhttp://jdih.depnakertrans.go.id/data_puu/peraturan_file_78.pdfhttp://www.bapepam.go.id/perasuransian/regulasi_asuransi/uu_asuransi/UU_No.2_Th.1992_Ttg_Usaha_Perasuransian.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/36048/5/Chapter%20III-V.pdfhttp://www.bapepam.go.id/perasuransian/regulasi_asuransi/kepmen_asuransi/PMK%20No.124-PMK.010-2008%20(Kredit&Suretyship).pdfhttp://www.aaui.or.id/images/file_manager/docs/kebakaran.pdf http://www.aaui.or.id/images/file_manager/docs/gempa_bumi.pdf http://www.kaskus.co.id/thread/523976cd128b460a5400000e/undang-undang-dan-dasar-hukum-k3/