Review Review BahanBahanBahanAjar Ajar -...

17
Review Review Review Review Bahan Bahan Bahan Bahan Ajar Ajar Ajar Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV Dr. Tri WidodoW. Utomo Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI http://inovasi.lan.go.id

Transcript of Review Review BahanBahanBahanAjar Ajar -...

Review Review Review Review BahanBahanBahanBahan Ajar Ajar Ajar Ajar Agenda Inovasi Diklatpim III dan IV

Dr. Tri Widodo W. UtomoDeputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI

http://inovasi.lan.go.id

Budaya Kerja MendukungEfektivitas Kepemimpinan

Mata Mata Mata Mata DiklatDiklatDiklatDiklat

� “Kepemimpinan” tidak dimaknakan dalam arti umum, namun lebihspesifik Kepemimpinan Perubahan.

� “Budaya Kerja” juga bukan dalam konteks membuat cara kerja yang lebih efektif, namun lebih pada Budaya Kerja yang Inovatif, ataubudaya kerja yang merangsang tumbuhnya inovasi dalam organisasi.

� Hubungan “Budaya Kerja” dengan “Efektivitas Kepemimpinan” tidakbersifat searah, namun timbal balik. Maka, harus disinggung juga“peran pemimpin dalam membangun budaya kerja inovatif”.

KARENA MATA DIKLAT INI BERADA PADA AGENDA INOVASI, MAKA SEBAIKNYA

DIARAHKAN UNTUK MEMPERKUAT SASARAN KOMPETENSI DI AGENDA INDUKNYA

� Nurdin Abdullah (Bantaeng): mengubah lahan kritis menjadi perkebunan apel danstrawberry dll.

� Ridwan Kamil (Kota Bandung): membangun kota berbasis kolaborasi multi-stakeholder, dll.

� Dahlan Iskan: “Belakangan ini inovasi luar biasa pesatnya. Sekarang waktunya inovasimendapat tempat terbaik”.

� Deddy Mizwar: “Jadikan inovasi sebagai ibadah, siapa tahu inovasilah yang akanmenyelamatkan kita kelak di akherat”.

� Presiden Jokowi: “Kita harus berani membuat terobosan. Jangan rutinitas, janganmonoton. Harus selalu ada pembaharuan, selalu ada inovasi”.

� Presiden Jokowi: “Kalau kita ingin maju, ya harus berubah. Kalau mau berubah tapidiam saja, namanya kemunduran”.

KARENA KEPEMIMPINAN DIMAKNAKAN SEBAGAI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASI, MAKA PERLU DIBERI CONTOH2 SIKAP, PEMIKIRAN & KARYA

INOVASI DARI PARA PEMIMPIN NEGERI.

� Masing2 dimensi / ruang lingkup budaya inovasi tadi perlu dijabarkan dalamkeadaan apa dapat menghambat (constraining factors) dan dalam keadaanapa bisa menjadi faktor pendukung (enabling factors).

� Saran kami, (kerja) budaya inovasi dimaknakan sebagai “seperangkat kebijakan atau aturan, kebiasaan, sikap, kondisi lingkungan, dan faktor-faktor organisasi (risk taking, resources, knowledge, goals, rewards, tools, serta relationship) yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya kreativitas dan inovasi secara progresif dan berkelanjutan dalam sebuah organisasi”.

� Peserta dapat diminta mengidentifikasi kondisi masing2 faktor/dimensi di unit/instansi terpilih, kemudian mengusulkan upaya perbaikannya dan peranpemimpin untuk membangun budaya tersebut.

KARENA BUDAYA KERJA DIDEFINISIKAN SEBAGAI “BUDAYA (KERJA) INOVASI”, PERLU PERUMUSAN MAKNA DAN RUANG LINGKUP BUDAYA INOVASI TSB

� Meskipun budaya inovasi lebih berhubungan dengan budaya organisasiyang bersifat internal, namun dapat pula ditempatkan pada konteks yang lebih luas, seperti budaya antri, tertib lalu lintas, membuang sampah, dan lain-lain.

� Ketika membahas budaya kerja dalam konteks beyond organisasi tadi, upayakan untuk selalu dikaitkan dengan upaya / kebutuhan untukmelakukan inovasi. Misalnya, jika teridentifikasi adanya “budaya malas” pada masyarakat tertentu, inovasi apa yang dapat diperkenalkan untukmengatasi kultur tsb, dst.

� Dengan demikian, maka Inovasi = perubahan budaya.

BUDAYA KERJA DAPAT DIPANDANG DALAM KONTEKS YANG LEBIH LUAS, YAKNI BUDAYA MASYARAKAT TERTENTU ATAU BUDAYA BANGSA

Inovasi (Pim III)

Mata Mata Mata Mata DiklatDiklatDiklatDiklat

� Sajikan data-data makro yang menyiratkan sangat minimnya inovasi di sektor publik.

� Manfaatkan berbagai sumber yang menjustifikasi perlunya inovasi, sepertihasil survey Bank Dunia tentang faktor2 yang menyebabkan majunya sebuahnegara/ daerah/instansi; pernyataan pakar dalam & luar negeri, dsb.

� Kalau memungkinkan bisa memberi kasus-kasus perbandingan satu situasitertentu yang berhasil inovasinya dengan situasi lain yang mengalamikegagalan. Dari kasus yang disajikan kemudian peserta diminta menganalisisdan menemukan faktor2 yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalaninovasi.

KARENA ESELON III MERUPAKAN TINGKATAN JABATAN MENENGAH DAN MERUPAKAN KADER UNTUK JENJANG YANG LEBIH TINGGI, ADA BAIKNYA DIBERIKAN KONTEKS YANG LEBIH LUAS MENGAPA INOVASI DIBUTUHKAN

� Apakah gagasan perubahannya memenuhi unsur inovasi? (ada

kebaruan, bermanfaat secara internal dan eksternal, mampu

menjawab masalah/ tantangan yang ada, tidak bertentangan dengan

sistem lain, dapat dijaga kesinambungannya, dll).

� Cara penggunaan dan contoh-contoh Teknik Kanvas Inovasi.

MATERI DALAM MODUL SEBAIKNYA JUGA DIKAITKAN DENGAN PROYEK PERUBAHAN

� Adanya contoh-contoh model inovasi itu selain untuk menumbuhkan

inspirasi, juga untuk meyakinkan bahwa inovasi itu adalah sesuatu

yang mungkin, mudah, dan murah.

� Contohnya:

o Model Inovasi Pedesaan dengan mengembangkan Desa Tematik.

o Model Inovasi Pengelolaan Sampah.

o Model Inovasi Pelayanan Kesehatan, dll.

AKAN LEBIH BAIK JIKA ADA MODEL2 INOVASI YANG DIJELASKAN SEKILAS NAMUN BUKAN HANYA DAFTAR INOVASI

Berpikir Kreatif dan Inovasi

Mata Mata Mata Mata DiklatDiklatDiklatDiklat

� Mengkaitkan Mata Diklat dengan produk pembelajaran Diklatpimmerupakan sebuah keniscayaan. Ini penting agar setiap Mata Diklatbenar2 memberi manfaat langsung terhadap Proyek Perubahan.

� Dari Mata Diklat ini peserta diminta melakukan refleksi, misalnyabertanya pada diri sendiri:

o Apakah gagasan perubahan mereka cukup kreatif?o Apakah mereka telah memanfaatkan teknik2 berpikir kreatif untuk

menghasilkan gagasan inovatif?o Apakah dengan menerapkan teknik berpikir kreatif menjadikan

gagasan awal mereka menjadi lebih baik?

SEBAIKNYA “BERPIKIR KREATIF” LANGSUNG DIKAITKAN DENGAN “INOVASI” PESERTA PIM IV, YAKNI PROYEK PERUBAHAN MEREKA

� Adanya contoh konkrit atas setiap teknik berpikir yang diperkenalkansangat baik agar terjadi proses mentransformasi knowledge menjadiinspirasi. Memberi materi teknik berpikir kreatif tanpa contoh samaartinya hanya memberi knowledge saja.

� Brainstorming? Synectics? Asosiasi? Berangan-angan? Buku CatatanKreatif? ���� perlu contoh aplikasinya.

� Sekedar pembanding, DIAN sering memperkenalkan teknik berpikirkreatif lain yakni: Template (Fast Idea Generation), Innovation Shopping, Analisis Morphology, atau Kombinasi Masalah+Template.

AKAN LEBIH BAIK KALAU TEKNIK BERPIKIR KREATIF YANG DIPERKENALKAN DAPAT DIBERI CONTOH APLIKASINYA

� Selain contoh untuk masing2 teknik, bagus juga untuk memberi visualisasikarya2 kreatif, sehingga sedini mungkin (sejak awal pertemuan) peserta sudahdiberi efek kejutan (shock therapy) bahwa diluar dirinya sudah begitu banyakkreasi2 unik, sementara kita masih begitu jauh dari cara berpikir kreatif.

� Akan lebih baik juga jika ada materi untuk memprovokasi peserta akan tidakminder dalam berinovasi. Dengan beragam kisah (story telling) kita bisamembangkitkan awareness and willingness to innovate dari para peserta. Kisah “orang2 manusia bodoh yang mengubah dunia”, atau “sikap gigihpantang menyerah untuk membuat mimpi menjadi realita”, atau “manusialemah mengalahkan manusia kuat” dll akan bisa memantik semangat dankepercayaan diri dari peserta bahwa mereka adalah para pemimpin perubahanyang sangat potensial.

SARAN LAIN UNTUK DIPERTIMBANGKAN

Modul Diklatpim

CatatanCatatanCatatanCatatan UmumUmumUmumUmum TentangTentangTentangTentang

� MODUL memiliki kelemahan mendasar, yakni aktualitasnya yang cepat sekalimelemah. Meski ada program revisi modul setiap tahunnya, tetap tidak bisamengikuti perkembangan ilmu dan dinamika masyarakat, terutama di bidangINOVASI.

� MODUL Diklatpim harus dipahami hanya sebagai referensi yang samakedudukannya dengan bahan bacaan lain. MODUL sangat tidak dianjurkanmenjadi pegangan satu-satunya bagi Widyaiswara/fasilitator.

� Peserta-pun tetap memiliki kebebasan yang seluas-luasnya untukmengembangkan substansi, metode, atau perspektif yang berbeda atau yang tidak ada dalam MODUL.

� MODUL sebaiknya terus di-update oleh semua pihak yang terkait.

CARA MEMAHAMI & MENGGUNAKAN MODUL

Terima KasihSemogaSemogaSemogaSemoga BermanfaatBermanfaatBermanfaatBermanfaat … !!… !!… !!… !!

Dr. Tri Widodo W. UtomoDeputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI

http://inovasi.lan.go.id