REVIEW RENSTRA - dpupr.surakarta.go.id
Transcript of REVIEW RENSTRA - dpupr.surakarta.go.id
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
KOTA SURAKARTA
REVIEW
RENSTRA RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2016-2021
Jl. Blimbing No.10 , Kerten, Laweyan Telp. (0271) 643050, 636265
Email : dpupr.surakarta.go.id / [email protected]
SURAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021 dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu dan jadwal yang telah ditetapkan.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis Organisasi
Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra OPD adalah dokumen
perencanaan Organisasi Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Surakarta memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta serta berpedoman pada RPJMD Kota
Surakarta Tahun 2016–2021. Rencana Strategis ini diharapkan dapat
mengimplementasikan sistem perencanaan pembangunan yang sinergis dan optimal
sebagai perwujudan kinerja pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian Renstra ini.
Surakarta, Juli 2019
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG
KOTA SURAKARTA
Ir. ENDAH SITARESMI SURYANDARI
Pembina Utama Muda
NIP. 19610924 198810 2 001
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN RENSTRA PERANGKAT
DAERAH
……………………… I
KATA PENGANTAR II
DAFTAR ISI ……………………… III
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NO. 20 TAHUN 2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………… I-1
1.2. Landasan Hukum ……………………… I-3
1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategis ……………………… I-7
1.4. Sistematika Penulisan ……………………… I-7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
DPUPR Kota Surakarta
……………………… II-1
2.2. Sumber Daya DPUPR Kota Surakarta ……………………… II-16
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ……………………… II-23
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Perangkat Daerah
……………………… II-31
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan
Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat
Daerah
……………………… III-1
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala
daerah dan wakil kepala daerah Terpilih
……………………… III-3
3.3. Telah Renstra Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia, Renstra Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah, dan Renstra Dinas
Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan
Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah
……………………… III-9
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis(KLHS)
……………………… III-18
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ……………………… III-23
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan Jangka Menengah Perangkat
Daerah
………………………. IV-1
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ........................................................ V-1
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ............. VI-1
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ............................ VII-1
BAB VIII PENUTUP
8.1. Pedoman Transisi ………………………. VIII-1
8.2. Kaidah Pelaksanaan ………………………. VIII-1
PENUTUP LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NO. 20 TAHUN
2017
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan keberlanjutan pembangunan daerah, Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta perlu menyusun dokumen rencana
pembangunan lima tahunan yaitu dokumen Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Surakarta. Rencana Strategis ini mempunyai fungsi sebagai
pedoman dan arah perencanaan pembangunan selama lima tahun untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebagai bentuk penjabaran operasional dari visi Walikota dan Wakil
Walikota tahun 2016-2021.
Visi Walikota dan Wakil Walikota tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya Surakarta
sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju dan Sejahtera”. Misi Walikota dan Wakil Walikota
tahun 2016-2021 terdiri dari :
1. Misi Waras : Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani, dan rohani, dan sosial
dalam lingkungan hidup yang sehat menuju masyarakat produktif, kreatif dan
sejahtera serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.;
2. Misi Wasis : Mewujudkan masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur,
berkarakter dan berkontribusi kemajuan daya saing kota ;
3. Misi Wareg : Mewujudkan masyarakat kota yang produktif mampu memenuhi
kebutuhan dasar jasmani dan rohani menuju masyarakat mandiri dan partisipatif
membangun kesejahteraan kota ;
4. Misi Mapan : Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan,
berkarakter dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang akuntabel
(sektoral, kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola pemerintahan yang
efektif, bersih, responsif dan melayani ; dan
5. Misi Papan : Mewujudkan keseimbangan kebutuhan papan serta daya dukung dan
daya tampung lingkungan dengan dinamika kebutuhan pertumbuhan penduduk
menuju kota berwawasan pembangunan berkelanjutan
Untuk mewujudkan cita-cita daerah tersebut tentunya perlu disusun
perencanaan pembangunan yang berkualitas dan berkesinambungan serta sinergi
dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi Jawa Tengah.
Tahun 2019 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
melakukan Revisi Rencana Strategis. Perubahan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dilakukan mendasarkan pada perubahan kebijakan ditingkat
Nasional dan Daerah, dan tuntutan perbaikan terkait akuntabilitas kinerja. Revisi
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga mendasarkan
pada hasil Evalusi RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021 dan Evaluasi Rencana
Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2019.
Proses penyusunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta dilakukan melalui tahapan sosialisasi tahap awal, penyusunan
Rancangan Rencana Strategis, Forum Group Discussion (FGD), Rancangan Akhir
Rencana Strategis, hingga penetapan Rencana Strategis.
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakarta Tahun 2016-2021 disusun mengacu pada tugas dan fungsi perangkat
daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta No 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surakarta; Peraturan Walikota No
27-c Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi, Tugas Fungsi, dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta; RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021,
memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah, dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air dan
Penataan Ruang. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta 2011-2031 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah No 1 tahun 2012, dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) RPJMD Kota Surakarta.
Rencana Strategis Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja Perangkat Daerah disusun selama kurun waktu lima tahun. Selain itu
Rencana Strategis Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi
pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Rencana Strategis maupun
evaluasi Renja Perangkat Daerah.
Dengan demikian Revisi Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta 2016-2021 mempunyai keterkaitan yang sangat erat
dengan perencanaan lainnya yang digambarkan pada tabel berikut :
Gambar 1.1 Bagan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
1.2 LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 45);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4268);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
Renstra Dinas
Pekerjaan Umum
Bina Marga dan
Cipta Karya
Provinsi Jawa
Tengah
Perumusan Isu
Strategis Berdasarkan
Tugas dan fungsi
Analisis Capaian
Perangkat Daerah
Pengolahan Data
dan Informasi
Penelaahan RTRW
Penelaahan
KLHS
Perumusan Tujuan
dan Sasaran
Perumusan Strategi dan
Kebijakan
Perumusan
Program,
Kegiatan, Indikator Program
, Indikator
Kegiatan dan Pendanaan
Indikatif,
berdasarkan Program Prioritas
RPJMD
Perumusan
Indikator Kinerja
Perangkat Daerah
Rancangan
Renstra Perangkat
Daerah
Renstra Kementerian
Pekerjaan Umum
dan Penataan
Ruang
Renstra Dinas
Pekerjaan Umum
SDA dan Penataan
Ruang Provinsi
Jawa Tengah
SPM
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4421);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambaran Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4406);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 4574);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 4575);
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 138,
Tambahan Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 4576);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
22. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6178);
24. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan,
dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
27. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 29/PRT/M/2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum
Dan Perumahan Rakyat;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pelaksanaan
Musyawarah Pembangunan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2006 Nomor 8 seri E Nomor 1);
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor
3 seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
30. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010
Nomor 7);
31. Peraturan Daerah Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Surakarta
Tahun 2012 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Surakarta Nomor 1);
32. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Bangunan
Cagar Budaya;
33. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-
2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
34. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Bangunan
Gedung;
35. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021;
36. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;
37. Peraturan Daerah Kota Surakarta No 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Surakarta (Lembaran Daerah Kota Surakarta
Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Kota Surakarta Nomor 50);
38. Peraturan Walikota Surakarta Nomor 18-A Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pedoman Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
39. Peraturan Walikota No 27-c Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi,
Tugas Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta;
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
1. Maksud Penyusunan Rencana Strategis
Maksud dari Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016-2021 adalah menyediakan
dokumen perencanaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
untuk kurun waktu lima tahun yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu
strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah
sebagai penjabaran dari RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
2. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis
Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta yaitu:
a. Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan selama kurun waktu lima tahun dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta dalam
mendukung Visi dan Misi Walikota.
b. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta untuk kurun waktu tahun
lima tahun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam
melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta.
c. Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta yang merupakan dokumen
perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu lima tahun.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta 2016 –
2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan
sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta tahun 2016-2021
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Bab ini memuat tugas, fungsi, dan struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum
Kota Surakarta, sumber daya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Surakarta, kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta, dan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Bab ini memuat tentang identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakarta, Telaahan Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaah Renstra Provinsi, Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, dan
Penentuan Isu-isu Strategis.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini memuat tentang visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta, tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini memuat tentang strategi dan kebijakan pembangunan jangka
menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada Bab ini memuat tentang penyusunan program dan kegiatan serta
pendanaan indikatif Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakarta.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota
Surakarta tahun 2016-2021.
BAB VIII PENUTUP
Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Rencana
Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG KOTA SURAKARTA
Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 27-C Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota Surakarta. Susunan organisasi perangkat daerah adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b. Subbagian Tata Usaha Dan Keuangan
3. Bidang Bina Marga, terdiri dari :
a. Seksi Pembangunan Jalan Dan Jembatan
b. Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
c. Seksi Penerangan Jalan Umum
4. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :
a. Seksi Pembangunan
b. Seksi Operasi Dan Pemeliharaan
5. Bidang Cipta Karya
a. Seksi Air Minum Dan Air Limbah
b. Seksi Gedung Pemerintah, Rumah Dinas Dan Bangunan Cagar Budaya
6. Bidang Perencanaan Dan Pemanfaatan Ruang
a. Seksi Perencanaan Rinci Tata Ruang
b. Seksi Pemanfaatan Ruang Dan Penataan Kawasan
7. Bidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
a. Seksi Pengendalian Tata Bangunan Dan Lingkungan
b. Seksi Penertiban Dan Pengawasan Bangunan
KEPALA DINAS PUPR
KOTA SURAKARTA
KEPALA BIDANG BINA MARGA
KEPALA SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
KEPALA SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
KEPALA SEKSI PENERANGAN JALAN UMUM
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA AIR
KEPALA SEKSI PEMBANGUNAN
KEPALA SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN
KEPALA BIDANG CIPTA KARYA
KEPALA SEKSI AIR MINUM DAN AIR LIMBAH
KEPALA SEKSI GEDUNG PEMERINTAH, RUMAH
DINAS DAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA
KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN PEMANFAATAN RUANG
KEPALA SEKSI PERENCANAAN RINCI TATA RUANG
KEPALA SEKSI PEMANFAATAN RUANG DAN PENATAAN
KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN TATA BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN
KEPALA SEKSI PENERTIBAN DAN PENGAWASAN BANGUNAN
SEKRETARIS
KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN EVALUASI DAN PELAPORAN
KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA DAN KEUANGAN
Gambar 2.1. Proporsi Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Menurut Bidang Tugas
Uraian Tugas
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta sesuai dengan
Peraturan Walikota Surakarta Nomor 27-C Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta,
mempunyai tugas pokok untuk menyelenggarakan urusan bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagimana dimaksud, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas;
2. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan dan pelayanan umum bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang;
4. Pembinaan dan fasilitasi bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
5. Pelaksanaan tugas di bidang bina marga
6. Pelaksanaan tugas di bidang sumber daya air
7. Pelaksanaan tugas di bidang cipta karya
8. Pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pemanfaatan ruang
9. Pelaksanaan tugas di bidang pengendalian dan pemanfaatan ruang
10. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang Pekerjaan umum
11. Penyelenggaraan sosialisasi
12. Pembinaan jabatan fungsional;dan
13. Pengelolaan UPT
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan Walikota
Surakarta Nomor 27-C Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta, sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan
penataan ruang :
Tugas tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Meyusun rencana strategis dan rencana kerja dinas;
2. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan;
3. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai
dengan bidang tugas;
4. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan
agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan pengelolaan kesekretariatan, meliputi: perencanaan,
evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian;
6. Menerapkan standar pelayanan minimal;
7. Menyusun dan menerapkan standar prosedur operasional sesuai bidang
tugas;
8. Menyusun kebijakan teknis di bidang bina marga;
9. Menyusun kebijakan teknis di bidang sumber daya air;
10. Menyusun kebijakan teknis di bidang cipta karya;
11. Menyusun kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pemanfaatan
ruang;
12. Menyusun kebijakan teknis di bidang pengendalian pemnafaatan ruang;
13. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dan/atau
perizinan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang;
14. Menyusun rencana teknis operasional dan pengembangan bidang
pekerjaan umum dan penataan ruang sesuai dengan kebijakan yang
telah ditentukan oleh Walikota berdasarkan ketentuan perundangan yang
berlaku;
15. Menyelenggarakan kerjasama di bidang pekerjaan umum dan penataan
ruang;
16. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian teknis urusan
pekerjaan umum dan penataan ruang;
17. Menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang;
18. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja,
LKJiP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas;
19. Menyelenggarakan pembinaan unit pelaksana teknis pada Dinas;
20. Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional;
21. Menyelenggarakan pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Dinas;
22. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait;
23. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik;
24. Memberikan usul dan saran kepada atasan;
25. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksaan tugas; dan
26. Melaksanakan tugas tambahan terkait yang diberikan oleh atasan.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan
pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian sesuai kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas,
Sekretariat mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja Sekretariat berdasarkan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas;
2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Dinas;
3. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
4. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas;
5. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk Rencana
Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis dan rencana kerja
dinas;
6. Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk menyusun
rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kerja dinas;
7. Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan rencana strategis dan
rencana kerja dinas guna evaluasi dan pelaporan;
8. Melakukan evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan rencana
strategis dan rencana kerja dinas;
9. Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana strategis,
rencana kerja, lkjip, LKPJ, LPPD, dan EKKPD dinas;
10. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja
bidang perencanaan , evaluasi dan pelaporan;
11. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic;
12. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas
13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas; dan
14. Melakukan tugas tambahan terkait yang diberikan oleh atasan
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat dibantu oleh:
1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu di bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
2) Subbagian Tata Usaha dan Keuangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan
pelaksanaan di bidang tata usaha dan keuangan.
3. Bidang Bina Marga
Bidang Bina Marga mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan
teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembangunan jalan dan jembatan
serta pemeliharaan jalan dan jembatan sesuai dengan kebijakan teknis yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas,
bidang Bina Marga mempunyai uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. melaksanakan rencana kerja Bidang Bina Marga berdasarkan rencana
strategis dan rencana kerja Dinas;
2. mempelajari petunjuk, arahan dan pendistribusian tugas kepada bawahan;
3. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas;
4. melaksanakan sistem pengendalian internpelaksanaan kegiatan agar efektif
dan efisien sesuai peraturan perundang-undangan;
5. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas;
6. merumuskan kebijakan teknis di bidang pembangunan jalan yang bernomor
ruas dan jembatan yang bernomor ruas;
7. merumuskan kebijakan teknis di bidang pemeliharaan jalan yang bernomor
ruas dan jembatan yang bernomor ruas;
8. merumuskan kebijakan teknis di bidang penerangan jalan umum;
9. melaksanakan penyusunan sistem informasi pengelolaan jalan yang
bernomor ruas dan jembatan yang bernomor ruas beserta bangunan
turutannya;
10. melaksanakan penyusunan masterplan jalan dan jembatan beserta bangunan
turutannya; melaksanakan kegiatan pembangunan, peningkatan,
pemeliharaan, pengawasan jalan yang bernomor ruas dan jembatan yang
bernomor ruas berserta bangunan turutannya;
11. melaksanakan pemasangan, pengawasan dan pemeliharaan papan nama
jalan yang bernomor ruas;
12. melaksanakan pengelolaan peralatan bidang bina marga;
13. memberikan pertimbangan teknis perizinan di bidang bina marga;
14. melaksanakan penyusunan perencanaan penerangan jalan umum;
15. melaksanakan kegiatan pengadaan, pemasangan, pemeliharaan penerangan
jalan umum;
16. melaksanakan pengawasan instalasi listrik dan kelengkapannya;
17. melaksanakan asistensi teknis perencanaan jalan;
18. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang bina
marga;
19. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi di bidang bina marga;
20. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic;
21. memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
22. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas; dan
23. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Bina Marga dibantu oleh:
1) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan
Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang pembangunan jalan yang bernomor ruas dan jembatan yang bernomor
ruas, meliputi: pelaksanaan survey dan perencanaan teknis, pelaksanaan,
peningkatan, pengendalian, dan pengawasan penyelenggaraan
pembangunan jalan yang bernomor ruas serta penentuan klasifikasi kelas
jalan dan jembatan.
2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang pemeliharaan jalan yang bernomor ruas dan jembatan yang bernomor
ruas, meliputi:pelaksanaan survey dan perencanaan teknis pemeliharaan,
pelaksanaan pemeliharaan, perbaikan dan pengawasan jalan yang
bernomor ruas dan jembatan yang bernomor ruas.
3) Seksi Penerangan Jalan Umum
Seksi Pemeliharaan Jalan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
penerangan jalan umum, meliputi: pelaksanaan survey dan perencanaan
teknis pengadaan, pemasangan, pemeliharaan, pengawasan penerangan
jalan umum dan instalasi listrik beserta kelengkapannya.
4. Bidang Sumber Daya Air
Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembangunan,
pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan Sumber Daya Air sesuai dengan
kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana diatas, bidang Sumber Daya Air mempunyai uraian tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut :
1. melaksanakan rencana kerja Bidang Drainase berdasarkan rencana strategis
dan rencana kerja Dinas;
2. memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
3. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas;
4. melaksanakan sistem pengendalian internpelaksanaan kegiatan agar efektif
dan efisien sesuai peraturan perundang-undangan;
5. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas;
6. merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pembangunan sumber daya air;
7. merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang operasi
dan pemeliharaan sumber daya air;
8. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan hidrologi wilayah sungai yang
menjadi kewenangan kota dan kualitas air pada sumber air;
9. melaksanakan pemantauan dan evakuasi pengelolaan hidrologi wilayah
sungai yang menjadi kewenangan kota dan kualitas air pada sumber air;
10. melaksanakan penyusunan kajian mengenai lingkungan strategis sumber
daya air dna isu- isu global yang terkait;
11. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pembinaan dan pengendalian konstruksi
kegiatan sungai, embung, waduk dan situ serta pengelolaan drainase utama
perkotaan dan irigasi;
12. melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan konstruksi
sungai, embung, waduk dan situ serta pengelolaan drainase utama perkotaan
dan irigasi;
13. melaksanakan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporanprogres
dan hasil audit pelaksanaan kegiatan konstruksi sungai, embung, waduk dan
situ serta pengelolaan drainase utama perkotaan dan irigasi;
14. melaksanakan penyusunan masterplan drainase beserta bangunan
pelengkapnya;
15. melaksanakan pembangunan, pengembangan, peningkatan, dan
pengawasan system drainase beserta bangunan pelengkapnya;
16. melaksanakan pengelolaan hidrologi dan hidrometri;
17. melaksanakan pertimbangan teknis untuk bahan rekomendasi pemanfaatan
air permukaan;
18. melaksanakan asistensi teknis perencanaan drainase;
19. melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, persiapan dan pelaksanaan
operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pada sungai, waduk embung
dan situ serta pengelolaan drainase utama perkotaan dan irigasi;
20. melaksanakan penyusunan rencana penyediaan air prediktif;
21. melaksanakan verifikasi alokasi air;
22. melaksanakan pengelolaan peralatan dan pelaksanaan penanggulanagan
darurat akibat bencana yang diakibatkan daya rusak sumber daya air;
23. melaksanakan penyusunan system informasi pengelolaan sumber daya iar
beserta bangunan pelengkapnya;
24. melaksanakan pengoperasian, pemeliharaan, rehabilitasi, normalisasi dan
pengamanan system drainase beserta bangunan pelengkapnya
25. melaksanakan pengendalian dan penanggulangan banjir , erosi dan genangan
kota;
26. melaksanakan pengawasan pemanfataan air permukaan dan / atau sumber
airl;
27. melaksanakan proses perizinan pendirian bangunan di atas system drainase
atau pada ruang wilayah drainase dan penutupan di atas saluran drainase;
28. melaksanakan penyusunan database pemakaian ruang diatas atau pada
ruang wilayah drainase;
29. melaksanakan penyampaian informasi kebijakan pemakaian ruang diatas atau
pada ruang wilayah drainase;
30. melaksakan pengawasan pemakaian ruang diatas atau pada ruang wilayah
drainase;
31. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang
sumber daya air;
32. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi di bidang sumber daya air;
33. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodic;
34. memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
35. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;dan
36. melaksanakan tugas tambahan terkait yang diberikan oleh atasan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Drainase dibantu oleh :
1) Seksi Pembangunan
Seksi Pembangunan Drainase mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
Pembangunan sumber daya air, meliputi: perencanan teknis, pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan bangunan pada sungai, drainase dan bangunan
pelengkapnya serta pengelolaan hidrologi dan hidrometri.
2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan
Seksi Operasi dan Pemeliharaan Drainase mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang operasi dan pemeliharaan sumber daya air, meliputi: pembinaan,
pengawasan, pemeliharaan sumber daya air dan pemanfaatan air permukaan
serta pengendalian bencana banjir, erosi dan genangan kota.
5. Bidang Cipta Karya
Bidang Cipta Karya mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis,
perencanan, penegndalian pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan di bidang
penyehatan lingkungan permukiman dan air minum; bantuan teknis
penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah, rumah dinas, revitalisasi
bangunan cagar budaya; serta pemberdayaan masyarakat jasa konstruksi
sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh kepala dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, bidang Cipta Karya mempunyai
uraian tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. melaksanakan rencana kerja Bidang Cipta Karya berdasarkan rencana
strategis dan rencana kerja Dinas;
2. memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
3. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas;
4. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif
dan efisien sesuai peraturan perundang-undangan;
5. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas;
6. merumuskan kebijakan teknis di bidang penyehatan lingkungan dan
permukiman dan air minum;
7. merumuskan kebijakan teknis di bidang gedung pemerintahan, rumah dinas
dan bangunan cagar budaya;
8. merumuskan kebijakan teknis di bidang layanan teknis dan jasa konstruksi;
9. melaksanakan penyusunan perencanaan di bidang air limbah dan penyediaan
air minum perkotaan
10. melaksanakan pembinaan dan pengaturan di bidang air limbah dan
penyediaan air minum perkotaan
11. melaksanakan pengembangan dan pembangunan di bidang air limbah dan
penyediaan air minum perkotaan
12. melaksanakan pengelolaan di bidang air limbah dan penyediaan air minum
perkotaan
13. melaksanakan pemeliharaan di bidang air limbah dan penyediaan air minum
perkotaan
14. melaksanakan monitoring dan evaluasi di bidang air limbah dan penyediaan
air minum perkotaan
15. melaksanakan pembinaan dan pengaturan penyelenggaraan pembangunan
gedung pemeritah, rumah dinas dan bangunan cagar budaya
16. melaksanakan pemberian bantuan teknis penyelenggaran gedung pemerintah
dan rumah dinas;
17. melakasanakan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
pembangunan gedung pemerintah dan rumah dinas
18. melaksanakan revitalisasi bangunan cagar budaya;
19. melaksanakan asistensi teknis perencanaan infrastruktur air limbah,
infrastruktur air minum gedung-gedung pemerintah dan rumah dinas;
20. melaksanakan pembinaan, pemberdayaan, pengendalian dan pengawasan
masyarakat jasa konstruksi;
21. melaksanakan penaksiran nilai asset bangunan;
22. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang cipta
karya;
23. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi di bidang cipta karya;
24. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara priodik;
25. memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas; melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;dan
26. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Cipta Karya dibantu oleh:
1) Seksi Air Limbah dan Air Minum
Seksi Air Limbah dan Air Minum mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
air limbah dan air minum meliputi : pembinaan, pengaturan, pembangunan,
pengelolaan, pemeliharaan, pengawasan penyelenggaran infrastruktur di
bidang air limbah dan air minum.
2) Seksi Gedung Pemerintah, Rumah Dinas dan Bangunan
Seksi Gedung Pemerintah, Rumah Dinas dan Bangunan Cagar Budaya
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang gedung pemerintah, rumah dinas dan
bangunan cagar budaya, meliputi: pembinaan, pengaturan, pengawasan,
pemberian bantuan teknis, di bidang penyelenggaraan pembangunan
gedung pemerintah dan rumah dinas serta revitalisasi bangunan cagar
budaya.
6. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang
Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang mempunyaitugas penyiapan
perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pemanfaatan ruang
meliputi: penyusunan perencanaan rinci tata ruang serta pemanfaatan ruang dan
penataan kawasan sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas.
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada huruf (b), sebagai berikut:
1. Melaksanakan rencana kerja Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang
berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja Dinas;
2. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
3. mempelajari,menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai dengan
bidang tugas;
4. melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektifdan efisien sesuai peraturan perundang-undangan;
5. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas;
6. merumuskan kebijakanteknis dibidang perencanaan dan pemanfaatan ruang;
7. merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
perencanaan rinci tata ruang kota;
8. merumuskan, kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
pemanfaatan ruang dan penataan kawasan;
9. melaksanakan identifikasi dan penetapan kawasan strategis kota sesuai
dengan kebutuhan pengembangan kota;
10. melaksanakan perencanaan kawasan strategis untuk kepentingan ekonomi
dan ekonomi kreatif;
11. melaksanakan perencanaankawasanstrategis untuk kepentingan sosial
budaya;
12. melaksanakan perencanaankawasan strategis untuk kepentingan ilmu
pengetahuan;
13. melaksanakan perencanaan kawasan strategis untuk kepentingan
lingkungan;
14. melaksanakan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada
kawasan terbangun yang memerlukan penataan;
15. melaksanakan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada
kawasan baru yang tumbuh cepat;
16. melaksanakan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada
kawasan yang dilestarikan;
17. melaksanakan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada
kawasan gabungan atau campuran;
18. Melaksanakan penyusunan Detailed Engineering Design Penataan Kawasan
/ Koridor Kota;
19. Melaksanakan pembangunan penataan kawasan / koridor Kota;
20. melaksanakan penyusunan Master Plan Reklame;
21. melaksanakan pembinaan dan pengaturan ruang reklame;
22. melaksanakan pengendalian dan pengawasan ruang reklame;
23. melaksanakan pengelolaan Ruang Reklame;
24. melaksanakan penyusunan indicator dan pengukuran kinerja di bidang
perencanaan dan pemanfaatan ruang;
25. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi di bidang perencanaan dan
pemanfaatan ruang;
26. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik;
27. memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
28. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
29. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Perencanaan dan
Pemanfaatan Ruang dibantu oleh:
1) Seksi Pemanfaatan Ruang dan Penataan Kawasan
Seksi Pemanfaatan Ruang dan Penataan Kawasan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pemanfaatan ruang dan penataan kawasan, meliputi:
penyusunan Detailed Engineering Design Penataan Kawasan/ Koridor Kota;
pembangunan penataan kawasan / koridor Kota; penyusunan master plan
reklame; dan pengelolaan ruang reklame
2) Seksi Perencanaan Rinci Tata Ruang
Seksi Perencanaan Rinci Tata Ruang mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang perencanaan rinci tata ruang, meliputi: penyusunan rencana
kawasan strategis dan penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan
7. Bidang Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
Bidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas penyiapan
perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pengendalian pembinaan,
pengawasan dan pelaksanaan di bidang pengendalian tata bangunan dan
lingkungan serta penertiban dan pengawasan bangunan sesuai dengan kebijakan
teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada huruf (b), sebagai berikut:
1. Melaksanakan rencana kerja Bidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja Dinas;
2. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;
3. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan Dinas sesuai
dengan bidang tugas;
4. melaksanakan system pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektifdan efisien sesuai peraturan perundang-undangan;
5. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas;
6. merumuskan kebijakan teknis di bidang pengendalian pemanfaatan
ruang;
7. merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
pengendalian tata bangunan dan lingkungan;
8. merumuskan, kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang
penertiban dan pengawasan bangunan;
9. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi peran serta masyarakat dalam
bidang tata bangunan dan lingkungan
10. melaksanakan Penyusunan Peraturan Tentang Bangunan dan Lingkungan;
11. melaksanakan pembinaan model / karakter bangunan dan lingkungan;
12. melaksanakan pertimbangan teknis untuk mendirikan / merubah / merobohkan
bangunan serta penerbitan sertifikasi laik fungsi untuk bangunan komersial
dan bangunan dengan struktur tidak sederhana / komplek;
13. melaksanakan proses rekomendasi dan menghitung besaran retribusi izin
mendirikan/merubah/merobohkan bangunan untuk bangunan komersial dan
bangunan dengan struktur tidak sederhana / komplek;
14. Melaksanakan proses rekomendasi keterangan rencana;
15. Melaksanakan proses rekomendasi izin pemanfaatan ruang;
16. melaksanakan pemeriksaan teknis permohonan izin pemanfaatan ruang;
17. melaksanakan penghitungan besaran retribusi dalam rangka izin pemanfaatan
ruang;
18. melaksanakan pengawasan dan penertiban di bidang tata bangunan dan
lingkungan
19. melaksanakan penyusunan data dan informasi pemanfaatan ruang
20. melaksanakan penyusunan sistem informasi pengendalian pemanfaatan
ruang
21. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang
perencanaan dan pemanfaatan ruang;
22. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi di bidang perencanaan dan
pemanfaatan ruang;
23. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik;
24. memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
25. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; dan
26. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Perencanaan dan
Pemanfaatan Ruang dibantu oleh:
1) Seksi pengendalian tata bangunan dan lingkungan
Seksi pengendalian tata bangunan dan lingkungan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengendalian tata bangunan dan lingkungan,
meliputi: pembinaan, pengendalian dan pengaturan tata bangunan dan
lingkungan; serta penyusunan retribusi dan rekomendasi ijin pemanfaatan
ruang.
2) Seksi Penertiban dan Pengawasan Bangunan
Seksi Penertiban dan Pengawasan Bangunan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
di bidang penertiban dan pengawasan bangunan, meliputi: penyusunan data
dan informasi pengendalian pemanfaatan ruang serta pengawasan dan
pertiban bangunan.
Tata laksana pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi
pada Dinas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundang–
undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapakan oleh Walikota.
2. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi
pada Dinas dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsip-prinsip
manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-
masing.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Subbagian,
Kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik ke dalam
maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintahan Daerah serta
instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.
4. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi
bertanggung jawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan
memberikanbimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya masing-masing.
5. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi
wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab pada
atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
6. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan
laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan Dinas
yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
7. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan
bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
8. Sekretaris, Kepala Bidang, dan Pejabat Fungsional menyampaikan laporan
kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal tersebut Sekretaris menyusun
laporan berkala Kepala Dinas kepada Walikota melalui Sekda.
9. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan
laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan Dinas
yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
10. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan
bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
11. Sekretaris, Kepala Bidang, dan Pejabat Fungsional menyampaikan laporan
kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal tersebut Sekretaris menyusun
laporan berkala Kepala Dinas kepada Walikota melalui Sekda.
2.2 SUMBER DAYA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA
SURAKARTA
Dalam rangka menunjang tercapainya tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta, perlu didukung dan ditunjang oleh sumber daya di
lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta. Sumber daya
yang di butuhkan meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Sarana
dan Prasarana yang berupa asset / modal serta unit usaha yang masih operasional.
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakarta terdiri atas Sekretariat dan Bidang-Bidang dengan kelompok rincian
sebagai berikut :
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Jabatan
Fungsional masing – masing berdasarkan peraturan perundang – undangan
yang berlaku.
Berdasarkan data bulan Juli tahun 2019, dalam melaksanakan kegiatan
operasional Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
didukung oleh sumber daya manusia sejumlah 95 personil PNS dan 78 personil
TKPK Dari personil tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan jabatan, tingkat
pendidikan, dan golongan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Perangkat Daerah Tahun 2019
Jabatan Struktural Tingkat Pendidikan Golongan
Kepala : 1 SD : - Gol I : -
Kabid/Sekr : 6 SLTP : 5 Gol II : 30
Kasub. Bid : 13 SLTA /SMK : 19 Gol III : 57
14 Gol IV : 8
D3 : 2 Non Gol : -
S1 : 46
S2 : 9
JUMLAH 20 95 95
Selain pegawai PNS juga terdapat pegawai non PNS yang rinciannya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Jumlah SDM Non PNS
No Penempatan Jumlah
1. Sekretariat 15
2. Sumber Daya Air 56
3. Bina Marga 10
4. Cipta Karya 2
5. Perencanaan 2
8. Pengendalian 3
Jumlah 78
2.2.2 Sumber Daya Sarana dan Prasarana yang berupa Aset/Modal
Disamping dukungan Sumber Daya Manusia (SDM), dukungan sarana dan
prasarana yang berupa asset/modal dalam upaya mencapai tujuan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi, juga memegang peran penting.
Kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki dan dipergunakan dalam
mendukung pelaksanaan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Surakarta dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2.2 Daftar Peralatan / Barang Penunjang Kegiatan DPUPR
Kota Surakarta
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
Peralatan dan Mesin 1.234
Alat-alat Besar 31
A Alat-Alat Besar Darat 16
1 Excavator 3
Clawler Excavator 3 Baik
2 Hauler 5
Dump Truck 4 Baik
1 Kurang Baik
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
3 Compacting Equipment 6
Macadam Roller/Three Whell
Roller
2 Baik
Tandam Roller 4 Baik
4 Loader 2 Baik
B Alat-alat Bantu 15
1 Electric Generating Set 9
Portable Generating Set 9 Baik
2 Pompa 6 Baik
Stationary Water Pump 6 Baik
Alat-alat Angkutan 40
C Alat Angkutan Darat Bermotor 39
1 Kendaraan Dinas Bermotor
Perorangan
2
Station Wagon 2 Baik
2 Kendaraan Bermotor Angkutan
Barang
13
Truck + Attachhment 13 Baik
Pick Up 7 Baik
2 Kurang Baik
3 Kendaraan Bermotor Beroda Dua 24
Sepeda Motor 24 Baik
D Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 1
1 Angkutan Barang 1
Gerobak Tarik 1 Baik
Alat Bengkel dan Alat Ukur 15
E Alat Bengkel Bermesin 3
1 Perkakas Konstruksi Logam
Terpasang pada Pondasi
1
Mesin Gergaji Logam 1 Baik
2 Perkakas Bengkel Kayu 2
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
Mesin Gergaji 1 Baik
Mesin Bor 1 Baik
F Alat Bengkel Tak Bermesin 5
1 Perkakas Pengangkat 1
Dongkrak Hidrolik 1 Baik
2 Peralatan Tukang-tukang Besi 1
Tenggem 1 Baik
3 Peralatan Ukur, Gip & Feting 3
Rol Meter
3 Baik
G Alat Ukur 7
1 Alat Ukur Lainnya 7
ALat Ukur Lainnya (Lain-lain) 7 Baik
Alat Kantor dan Rumah Tangga 1.047
H Alat Kantor 214
1 Mesin Ketik 5
Mesin Ketik Elektronik 1 Baik
Mesin Ketik Lain-lain 4
1 Baik
3 Kurang Baik
2 Alat Reproduksi (Pengganda) 2
Mesin Foto Copy dengan
Kertas Folio
1 Baik
Mesin Foto Copy dengan
kertas biasa doble folio
1 Baik
3 Alat Penyimpanan Perlengkapan
Kantor
170
Lemari Besi 28
21 Baik
7 Kurang Baik
Rak Besi/Metal 26
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
3 Kurang Baik
23 Baik
Rak Kayu 15
15 Kurang Baik
Filling Besi/Metal 31
24 Kurang Baik
7 Baik
Brand Kas 3 Kurang Baik
Lemari Sorok 5
4 Baik
1 Baik
Lemari Kaca 9 Baik
Lemari kayu 53
18 Baik
35 Kurang Baik
4 Alat Kantor Lainnya 37
Papan Visuil 7
4 Baik
3 Kurang Baik
Perkakas Kantor 10 Baik
Alat Pengamatan/Sinyal 1 Baik
Alat Penghancur Kertas 1 Baik
Papan Nama Instansi 2 Baik
Papan Pengumunan 1 Baik
Papan Tulis 1 Baik
White Board 2
1 Baik
1 Kurang Baik
Peta 3
1 Baik
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
2 Kurang Baik
Mesin Absensi 2 Baik
Overhead Projektor 5 Baik
Laser Pionter 1 Baik
Display 1 Baik
H Alat Rumah Tangga 616
1 Meubelair 525
Rak Kayu 1 Baik
Meja Besi/Metal 5
3 Baik
2 Baik
Meja Kayu/Rotan 18
5 Baik
13 Kurang Baik
Kursi Besi/Metal 4
2 Baik
2 Kurang Baik
Kursi Kayu/Rotan/Bambu 8
2 Baik
6 Kurang Baik
Meja Rapat 29
7 Kurang Baik
21 Baik
Meja Tulis 107
68 Baik
39 Kurang Baik
Meja Telpon 2
1
1
Kurang Baik
Meja Podium 1 Kurang Baik
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
Meja Tik 1 Kurang Baik
Meja Panjang 1 Kurang Baik
Kursi Tamu 21
17 Baik
4 Kurang Baik
Kursi Tangan 76
13 Baik
63 Kurang Baik
Kursi Putar 28 Baik
Kursi Biasa 49
21 Baik
28 Kurang Baik
Bangku Tunggu 8 Baik
Kursi Lipat 13 Baik
Meja Komputer 8 Baik
Meja Biro 3 Baik
Kursi Kerja 8 Baik
2 Alat Pengukur Waktu 11
Jam Elektronik 11 Baik
3 Alat Pendingin 40
Lemari Es 2 Baik
AC Unit 15 Baik
AC Split 1 Baik
Kipas Angin 22
19 Baik
3 Kurang Baik
4 Alat Rumah Tangga Lainnya
(Home Use)
37
Televisi 4 Baik
Sound System 1 Baik
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
Wireless 2 Baik
Unit Power Supply 2 Baik
Camera Film 9 Baik
Lambang Garuda Pancasila 2 Baik
Kaca Hias 1 Baik
1 Kurang Baik
Handy Cam
4 Baik
Alat Rumah Tangga Lain-lain 10
5 Kurang Baik
5 Baik
Tandon Air 1 Baik
5 Alat Pemadam Kebakaran
Alat Pemadam Portable 3 Baik
I Peralatan Komputer 139
1 Server Komputer 1
Local Area Network (LAN) 1 Baik
2 Personal Komputer 76
PC Unit/ Komputer PC 27 Baik
Lap Top 18 Baik
Note Book 28 Baik
Personal Komputer Lain-lain 3 Baik
3 Peralatan Mini Komputer 16
Printer 10 Baik
Scanner 1 Baik
Computer Compatible 1 Baik
Keyboard 1 Baik
Peralatan Mini Komputer Lain-
lain
3 Baik
4 Peralatan Personal Komputer 45
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
CPU 2 Baik
Monitor 5 Baik
Printer 14 Baik
External 2 Baik
Keyboard 2 Baik
Peralatan Personal Komputer
Lain-lain
19 Baik
Harddisk Internal 1 Baik
5 Perlatan Jaringan 1
Wireless Lan (USB) 1 Baik
J Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat 78
1 Meja Kerja Pejabat 14
Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 Baik
Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 Baik
Meja Kerja Pejabat Eselon IV 1 Baik
Meja Kerja Pegawai Non
Struktural
11 Baik
2 Meja Rapat Pejabat 4
Meja Tamu Ruangan Biasa 3 Baik
1 Kurang Baik
3 Kursi Kerja Pejabat 27
Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 Baik
Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 11 Baik
Kursi Kerja Pegawai Non
Struktural
14 Baik
Kursi Kerja Pejabat Lain-lain 1 Baik
4 Kursi Rapat Pejabat 30
Kursi Rapat Ruangan Rapat
Staff
30 Baik
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
5 Kursi Tamu di Ruangan Pejabat 1
Kursi Tamu di Ruangan
Pejabat Eselon II
1 Baik
6 Lemari dan Arsip Pejabat 2
Lemari dan Arsip Pejabat
Lain-lain
2 Baik
Alat Studio dan Alat Komunikasi 28
K Alat Studio 17
1 Peralatan Studio Visual
Digital Audio Tape Recorder 2 Baik
2 Peralatan Studio Video dan Film 2
Video Monitor 1 Baik
Camera Film 1 Baik
3 Peralatan Pemetaan Ukur 13
Contact Pronter 2 Baik
Coordinatongraph 7 Baik
Theodolit 2 Baik
Rambu/Bak Ukur 2 Baik
L Alat Komunikasi 11
1 Alat Komunikasi Telephone 9
Handy Talky 8 Baik
Facsimile 1 Baik
2 Alat Komunikasi Radio VHF 2
Unit Transceiver VHF
Portable
2 Baik
Alat-alat Kedokteran 6
M Alat Kedokteran 6
1 Alat Kedokteran Umum 6
Measuring Scale 6 Baik
Alat Laboratorium 67
N Unit-Unit Laboratorium 15
NO JENIS/NAMA BARANG JUMLAH
BARANG KONDISI
1 Alat Laboratorium Aspal Cat &
Kimia
Hand Extractor 2 Baik
2 Alat laboratorium Mekanik Tanah
dan Batuan
Sieve
8 Baik
3 Alat Laboratorium Standarisasi,
Kalibrasi dan Inst
Digital Multimeter 4 Baik
4 Alat Laboratorium Fisika
Alat Laboratorium Fisika Lain-
Lain
1 Baik
O Alat Peraga/Praktek Sekolah 5
1 Bidang Studi : IPA Dasar 5
Kotak Peti lengkap 5 Kurang Baik
P Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 6
1 General Laboratory Tool
Infrared Lamp 6 Baik
Q Radiation Aplication and Non
Destructive Testing Laboratory
(BATAM)
7
1 Non Destructive Test (NDT)
Device
Corosion Tester 1 Baik
2 Peralatan Hidrologi
Pocket Altimeter 6 Baik
R Peralatan Laboratorium
Hidrodinamika
34
1 Peralatan umum 34
Peralatan Umum Lain-lain 34
2 Baik
2.3 KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta selama kurun waktu tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2011-2015
No. Indikator Kinerja Satuan Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23
1
Proporsi panjang
jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 63.00 68.00 69.00 72.00 75 63.00 68.00 69.00 72.00 73,37 100 100 100 100 97.82
2
Panjang jembatan
kota dalam kondisi
baik.
% 81 82 83 84 85 81 82 83 84 85 100 100 100 100 100
3
Persentase
pemenuhan
kebutuhan sarana
dan prasarana
kebinamargaan
% 25 25 30 30 60 25 25 30 30 60 100 100 100 100 100
4 Lingkungan kawasan
kumuh % 13,5 13 12,5 10,46 10 13,5 13 12,5 10,46 8,16 100 100 100 100 81.6
No. Indikator Kinerja Satuan Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23
5 Rumah tangga ber-
sanitasi % 80 85 87 96.10 97,1 80 85 87 96.10 97,1 100 100 100 100 100
6 Rumah tangga
pengguna airbersih % 77,23 78,44 79,65 80,94 94 77.64 79.03 80.35 81.64 80.51 100 100 100 100 85.64
7
Jumlah/persentase
gedung pemerintah
yang telah
teridentifikasi kondisi
dan taksiran nilainya
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
8
Drainase dalam
kondisi
% 75 78 80 60.00 70 75 78 80 60.00 70 100 100 100 100 100 baik/pembuangan
aliran air tidak
tersumbat
9
Persentase wilayah
bebas % 85 89 90 91 90 85 89 90 91 90 100 100 100 100 100
banjir dan genangan
No. Indikator Kinerja Satuan Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23
10
Pembangunan
turap/tanggul di
wilayah jalan
penghubung
% 20 25 27 30 35 20 25 27 30 35 100 100 100 100 100
dan aliran sungai
rawan longsor
lingkup kewenangan
kota
11 Ijin Pemanfaatan
Ruang (IPR) Dok 300 500 700 700 700 387 611 892 838 750 129 122.2 127.43 119.71 107.14
12 Ijin Mendirikan
Bangunan (IMB) Dok 1000 1000 1000 1000 1000 1267 1443 1431 1477 1395 126.7 144.3 143.1 147.7 139.5
13 Reklame Dok 2300 2500 2700 3000 1907 2803 2196 2180 82.91 112.12 81.33 72.67
14 Sewa Tanah Dok 46 46 46 46 44 44 42 26 95.65 95.65 91.30 56.52
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016-2018
No. Indikator Kinerja
Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Rasio Capaian
pada Tahun pada Tahun pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Infrastruktur kota dalam kondisi baik 77,80 79,80 82,00 83,90 85,60 87,61 78,35 80,37 82,49 1,01 1,01 1,01
2 persentase panjang drainase/saluran
pembuangan air dalam kondisi baik 71,77 73,77 75,77 77,70 79,70 81,70 69,92 73,77 76,96 0,97 1,00 1,02
3 Presentase pembangunan turap/talud/bronjong
dalam kondisi baik lingkup kewenangan kota 40,00 45,00 55,00 65,00 75,00 85,00 35,30 42,00 72,78 0,88 0,93 1,32
4 persentase panjang jaringan jalan dalam kondisi
baik 75,59 78,54 82,09 85,05 87,05 90,05 78,08 80,03 82,28 1,03 1,02 1,00
5 persentase panjang jembatan dalam kondisi baik 86,00 87,00 88,00 89,00 90,00 91,00 87,05 87,30 88,23 1,01 1,00 1,00
6 Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana kebinamargaan 82,00 87,00 88,00 89,00 90,00 91,00 82,00 84,00 86,00 1,00 0,97 0,98
7 Persentase wilayah bebas banjir dan genangan 92,00 94,00 96,00 97,00 98,00 99,00 90,25 93,55 94,00 0,98 1,00 0,98
8 Presentase kawasan yang mempunyai RTBL 19,40 27,70 63,80 88,80 100,00 100,00 - 19,40 28,00 - 0,70 0,44
9 Cakupan benda, situs, dan kawasan cagar budaya
yang dilestraikan 42,02 47,67 50,58 53.49 56.4 59.3 41,89 42,02 51,74 1,00 0,88 1,02
No. Indikator Kinerja
Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Rasio Capaian
pada Tahun pada Tahun pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2016 2017 2018
10 Persentase PJU yang termerisasi 30,00 30,00 45,00 60,00 100,00 100,00 - 30,00 30,00 - 1,00 0,67
11 Persentase Ruang Publik Yang Ditata 4,29 26,32 67,81 71.39 100,00 100,00 - 26,59 97,95 - 1,01 1,44
12 Persentase Rumah Tangga bersanitasi 85,00 87,00 90,00 95,00 100,00 100,00
85,00 87,00 90,00 1,00 1,00 1,00
13 Persentase penduduk berakses air minum 65,00 67,00 70,00 85,00 100,00 100,00
65,00 67,00 70,00 1,00 1,00 1,00
14 Persentase Tersedianya Prasarana Umum di
kluster Ekonomi Kreatif (%) 8,00 12,00 16,00 20,00 24,00 28,00 8,00 12,00 12,00 1,00 1,00 0,75
15 Persentase wilayah yang termonitoring 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 20,00 40,00 1,00 1,00
16
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) Wilayah Kabupaten/Kota Beserta
Rencana Rincinya Melalui Peta Analog dan Digital
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 1,00 1,00
17
Terlayaninya masyarakat dalam pengurusan ijin
pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan
Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota
beserta rencana rincinya
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 1,00 1,00
18
Terlayaninya penjaringan aspirasi masyarakat
melalui forum konsultasi public yang memenuhi
syarat inklusif dalam proses penyusunan program
pemanfaatan ruang
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 1,00 1,00
No. Indikator Kinerja
Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Rasio Capaian
pada Tahun pada Tahun pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2016 2017 2018
19
Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan
masyarakat tentang pelanggaran di bidang
penataan ruang, dalam waktu 5 (lima) hari kerja
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 1,00 1,00
20
Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata
Ruang (RTR) Wilayah Kabupaten/Kota Beserta
Rencana Rincinya Melalui Peta Analog
19,40 27,70 63,80 88,80 100,00 19,40 28,00 1,00 1,01
Anggaran dan realisasi anggaran selama kurun waktu tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2011-2015
NO Program/
Kegiatan
Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
746,518,500 821,838,000 858,838,000 800,822,200 871,422,000 704,254,992 740,377,118 787,319,402 733,456,118 747,585,782 94,34% 90,09% 91,67% 91,59 % 85,79%
NO Program/
Kegiatan
Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
2
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
798,500,000 861,910,000 913,840,000 700,000,000 924,850,000 759,902,115 799,737,940 832,639,776 672,207,600 852,999,900 95,17% 92,79% 91,11% 96,03% 92,23%
3
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
- - - - 25,000,000.00 - - - - 18,018,000.00 - - - - 72,07%
4
Pembangunan
Jalan dan
Jembatan
26,302,068,000 4,100,000,000 1,763,955,000 5,945,022,500 8,647,403,000 25,971,766,000 3,838,338,000 1,756,491,000 5,049,670,200 7,973,224,325 98,74% 93,62% 99,58% 89,94% 92,20%
5
Pembangunan
Saluran
Drainase/
Gorong-gorong
1,300,000,000 2,800,000,000 2,900,000,000 5,933,430,000 4,730,000,000 1,255,312,400 2,543,192,200 2,750,065,200 5,510,021,500 3,965,781,552 96,56% 90,83% 94,83% 92,86% 83,84%
6
Pembangunan
turap/talud/bronj
ong
1,000,000,000 1,000,000,000 2,400,000,000 2,750,000,000 1,510,000,000 987,983,700 908,827,000 2,263,799,500 2,547,215,100 1,356,305,200 98,80% 90,88% 94,32% 92,63% 89,82%
7
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan
9,825,000,000 9,807,522,000 57,832,338,000 29,275,940,000 18,700,000,000 9,648,217,000 9,324,989,000 56,383,580,500 27,938,782,884 18,331,620,800 98,57% 95,26% 97,49% 95,43% 98,03%
8
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Kebinamargaan
25,000,000 2,225,000,000 25,000,000 75,000,000 120,000,000 21,630,000 2,145,712,000 21,225,000 72,248,000 67,300,000 86,52% 96,44% 84,90 % 96,38% 56,08%
9 Pengendalian
Banjir 2,950,000,000 2,600,000,000 3,680,000,000 5,050,000,000 5,747,500,000 2,748,000,350 2,371,876,350 3,365,459,650 4,518,235,800 4,815,852,551 94,37% 91,23% 91,45% 89,47% 83,79%
10
Pengembangan
Wilayah
Strategis dan
Cepat Tumbuh
172,000,000 - 1,643,000,000 8,222,765,600 9,949,549,000 158,336,000 - 1,342,388,000 7,410,855,799 9,044,910,400 92,06% - 81,70% 90,13% 90,91%
11 Peningkatan
Disiplin Aparatur 100,000,000 100,000,000 100,000,000 - - 96,014,000 97,317,000 93,650,000 - - 96,01% 97,32% 93,65% - -
NO Program/
Kegiatan
Anggaran Pada Tahun ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
12 Pengembangan
Data/Informasi - - - 63,771,000 - - - - 52,560,750 - - - - 82,42%
13 CETAK PETA 1,200,000,000 400,000,000 825,000,000 825,000,000 756,000,000 2,676,052,700 666,856,140 773,446,620 923,689,900 681,307,100 223% 166% 93% 111.90% 90.11%
14
RPKD - SEWA
TANAH DAN
BANGUNAN
5,040,797,000 4,716,379,000 5,396,579,000 5,406,026,000
3,616,990,458 4,160,900,264 5,370,108,169 5,282,672,923 - 71.70% 88% 99.50% 97.70%
15 IMB 6,300,000,000 7,360,039,000 15,280,600,000 12,500,000,000 11,926,921,000 4,490,726,700 10,588,199,700 17,755,892,485 12,930,283,872 13,004,291,300 71.30% 143% 116.10% 103.44% 109.03
16
Program
Rehabilitasi/
Pemeliharaan
Jalan dan
Jembatan (PJU)
551,842,000 1,043,264,000 1,957,750,000 2,396,427,500 - 530,244,000 910,269,350 1,870,704,300 2,258,012,200 - 96 87 95 94 0
Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016-2018
No Program
Anggaran pada Tahun
Realisasi Anggaran
pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada
Tahun
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran 974,000,000 2,541,295,225 892,428,781 2,286,821,704 91.63% 89.99%
2 Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur 4,230,000,000 1,205,120,000 2,838,128,449 953,580,050 67.10% 79.13%
3 Program peningkatan disiplin
aparatur 20,000,000 124,370,000 18,290,000 108,925,000 91.45% 87.58%
4
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
75,000,000 39,480,000 52.64%
5
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
50,000,000 48,414,500 96.83%
6
Program pengembangan
kerjasama pengelolaan
kekayaan budaya
250,000,000 242,135,700 96.85%
7 Program pembangunan jalan
dan jembatan 57,082,271,000 31,212,294,000 46,400,154,074 29,844,353,455 81.29% 95.62%
8 Program pengembangan
data/informasi 202,925,000 208,000,000 183,698,200 151,278,300 90.53% 72.73%
9 Program pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong 25,835,807,000 23,131,000,000 23,872,358,050 22,266,844,900 92.40% 96.26%
10 Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya 11,445,000,000 19,307,780,000 10,866,104,425 17,418,055,099 94.94% 90.21%
No Program
Anggaran pada Tahun
Realisasi Anggaran
pada Tahun
Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada
Tahun
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
11 Program pembangunan
turap/talud/bronjong 5,000,000,000 4,992,000,000 4,605,100,100 4,745,252,600 92.10% 95.06%
12
Program
rehabilitasi/pemeliharaan jalan
dan jembatan
65,453,600,000 61,627,800,000 60,289,018,179 58,072,089,270 92.11% 94.23%
13 Program perencanaan
pembangunan daerah 30,000,000 111,800,000 25,820,500 96,348,875 86.07% 86.18%
14 Program peningkatan sarana
dan prasarana kebinamargaan 4,187,200,000 2,978,654,775 3,325,703,180 1,721,888,450 79.43% 57.81%
15
Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Air Minum
dan Air Limbah
2,644,905,700 1,245,910,000 2,593,352,500 1,158,363,100 98.05% 92.97%
16 Program Pengendalian Banjir 3,903,200,000 5,204,904,000 3,279,182,650 4,302,513,100 84.01% 82.66%
17
Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
8,285,000,000 12,693,660,000 7,966,193,625 11,655,367,172 96.15% 91.82%
18 Program Perencanaan Tata
Ruang 1,550,000,000 1,325,000,000 1,482,404,575 1,280,103,400 95.64% 96.61%
19 Program Pemanfaatan Ruang 750,000,000 767,140,000 532,284,300 559,073,175 70.97% 72.88%
20 Program Pengendalian
Pemanfaatan Ruang 275,000,000 650,000,000 200,176,850 588,629,000 72.79% 90.56%
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Untuk lebih menfokuskan pencapaian Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta serta untuk melaksanakan tugas dan fungsi dinas
secara efektif dan efisien, maka dianalisis faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalannya dengan memperhitungkan nilai-nilai yang
berkembang dalam organisasi serta situasi dan kondisi lingkungan.
2.4.1 Tantangan dan Permasalahan
Beberapa tantangan dari luar yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang antara lain:
1. Penyelenggaraan pengembangan kompetensi baik pemerintah maupun
swasta semakin banyak dan terbuka dan secara agresif menawarkan
berbagai program.
2. Adanya tuntutan percepatan peningkatan kapasitas SDM pemerintah guna
mendukung pelaksanaan program pemerintah dalam NAWACITA dan
reformasi birokrasi dalam kaitan mewujudkan pelayanan prima terhadap
masyarakat luas.
3. Adanya teknologi dan sarana pengendali banjir yang semakin canggih.
4. Koordinasi, sharing data dan informasi belum berjalan dengan baik karena
pemanfaatan sistem informasi yang belum optimal.
5. Sistem pengendalian dan evaluasi serta penggunaan dan tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi dan pengendalian belum sepenuhnya dijadikan
sebagai input.
6. Dinamika perkembangan kota yang belum sesuai dangan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW).
7. Disparitas perkembangan kota antara solo utara dan solo selatan.
8. Keterbatasan data base bangunan dalam pengendalian bangunan.
9. Kebijakan pengembangan struktur ruang, sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 pasal 5 meliputi:
a . Pemantapan peran kota dalam sistem nasional sebagai PKN, yang
melayani kegiatan skala nasional;
b . Pengembangan kota sebagai pusat pelayanan Kawasan Andalan
Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri,
Sragen, dan Klaten) dalam peningkatan ekonomi masyarakat kota;
dan
c . Pengembangan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi dan
berhirarki sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan dengan berbasis industri kreatif,
perdagangan dan jasa, pendidikan, pariwisata, serta olah raga.
10. Kebijakan pengembangan pola ruang, sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 meliputi;
a. Kebijakan pengembangan kawasan lindung melalui fungsi
lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan kota yang
berkelanjutan. Strategi pengembangan kawasan lindung meliputi:
a) Menjaga dan mengembalikan fungsi kawasan lindung dari
dampak kerusakan lingkungan;
b) Menyediakan RTH kota minimal 30% (tiga puluh persen) dari
luas wilayah kota;
c) Membatasi perkembangan dan memulihkan secara bertahap
kawasan lindung yang telah berubah fungsi dan/ atau menurun
akibat pengembangan kegiatan budidaya;
d) Membatasi pemanfaatan dan mencegah pencemaran air tanah
bagi kegiatan industri kreatif, perhotelan, perdagangan dan
kegiatan budidaya lainnya;
e) Merevitalisasi kawasan cagar budaya sebagai pusat kegiatan
pariwisata, sejarah, budaya dan ilmu pengetahuan; dan
f) Mencegah pengembangan prasarana di sekitar kawasan
lindung dalam rangka menghindari tumbuhnya kegiatan
budidaya yang dapat mendorong alih fungsi lindung menjadi
budidaya.
12. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya meliputi:
a . Mewujudkan ruang kawasan budidaya yang terintegrasi antar nilai
budaya dan lingkungan (Eco-Cultural);
b . Meningkatkan keterkaitan antara kota dengan kabupaten sekitarnya,
antar PPK dengan SPK, antar SPK, dan antar SPK dengan PL;
c . Mengembangkan kawasan terbangun kota ke bagian utara wilayah
kota;
d . Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di bagian selatan wilayah
kota; dan
e . Meningkatkan fungsi kawasan dan pertahanan dan keamanan
Negara.
13. Kebijakan penetapan kawasan strategis, sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Daerah Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 pasal 50 penetapan
kawasan strategis kota memperhatikan kawasan strategis nasional dan
kawasan strategis propinsi. Kawasan strategis kota meliputi:
a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek ekonomi merupakan
kawasan terpadu yang meliputi:
b. Koridor Jalan Jendral Gatot Subroto dan sebagian ruas Jalan Dr.
Rajiman (Coyudan) Kelurahan Kemlayan-Kecamatan Serengan; dan
c. Koridor rencana jalan lingkar utara yang melewati Kelurahan
Mojosongo-Kecamatan Jebres, Kelurahan Nusukan, Kelurahan
Kadipiro dan Kelurahan Banyuanyar-Kecamatan Banjarsari.
d. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek social budaya
diarahkan di Kawasan Keraton Kasunanan, Keraton Mangkunegaran,
dan Taman Sriwedari.
e. Kawasan strategis kota dari sudut kepentingan ilmu pengetahuan di
kawasan Solo Techno Park.
f. Kawasan strategis kota dari sudut kepentingan lingkungan di Kawasan
Satwa Taru Jurug.
14. Kebijakan Penataan kawasan solo utara,
a . Pertumbuhan dan perkembangan permukiman dan kegiatan lain yang
semakin menyebar kepinggir kota terutama kebagian solo utara dan
melebihi batas wilayah kota, sehingga perlu dilakukan penataan
kawasan solo utara agar masing – masing kawasan bisa bersinergi
secara maksimal dengan penyediaan fasilias infrastruktur yang
integrative yang bisa menyatukan kepentingan masing – masing
wilayah dan kebutuhan di masa mendatang,
b . Belum adanya pusat kegiatan (Urban Catalis) sebagai bangkitan
gerakan /aktifitas di solo utara untuk memacu pertumbuhan.
15. Kebijakan pelestarian Bangunan dan Kawasan Cagar Budaya, sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Daerah Surakarta Nomor 1 Tahun 2012 kawasan
cagar budaya terbagi dalam;
a. Kelompok kawasan, meliputi ruang terbuka/ taman, dan kawasan
bangunan cagar budaya lainnya yang memenuhi kriteria yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Kelompok bangunan, meliputi bangunan rumah tradisional, bangunan
umum kolonial, bangunan peribadatan, gapura, tugu, monument, dan
perabot jalan.
16. Penambahan Prosentase Luasan Ruang Publik. Ruang publik di kota
Surakarta dapat diklasifikasikan menjadi ruang publik yang sudah tertata dan
ruang publik yang belum tertata :
Ruang publik yang sudah tertata meliputi: Ngarsopuro, Jl. Slamet Riyadi,
Sriwedari, Taman Ronggowarsito, Taman jurug, Taman balekambang.
Ruang publik yang belum tertata meliputi: Taman tirtonadi, bulevart
mojosongo, taman komplang, beteng vastenburg, sebagaian taman
balekambang dan sebagain taman sriwedari.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta antara lain:
a . Belum optimalnya pemberdayaan sumber daya manusia yang
kompeten dan profesional untuk melaksanakan tugas dalam hal
pengembangan infrastruktur di bidang ke-PU-an.
b . Perlunya peningkatan intensitas koordinasi antara instansi-instansi
yang terkait baik secara vertikal maupun horisontal.
c . Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
pembangunan infrastruktur.
d . Perlunya peningkatan koordinasi/ sinkronisasi dengan daerah
perbatasan di sekitarnya.
2.4.2 Peluang
Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta juga dipengaruhi oleh faktor peluang yang
diharapkan dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan dari Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta itu sendiri. Peluang-peluang
tersebut antara lain:
1. Pemantapan Kota Surakarta sebagai Pusat Kegiatan Nasional.
2. Pengembangan Kota Surakarta sebagai pusat pelayanan Kawasan
Andalan Subosukowonosraten.
3. Pengembangan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi dan berhierarki
sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan, dan berwawasan
lingkungan dengan berbasis industri kreatif, perdagangan dan jasa,
pendidikan, pariwisata, serta olahraga.
4. Adanya Perda Kota Surakarta no 8 Tahun 2016 tentang Bangunan
Gedung
5. Adanya Perda Kota Surakarta no 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Surakarta tahun 2011 - 2031
6. Tersedianya sarana, prasarana dan peralatan perkantoran yang cukup
memadai
7. Tersusunnya Rencana Aksi Kota Pusaka (RAKP) Kota Surakarta tahun
2015 – 2035
8. Adanya Keputusan Walikota Surakarta nomor 646/1-R/1/2103 tentang
Perubahan atas keputusan Walikotamadya daerah tingkat II Surakarta
nomor 646/116/I/1997 tentang Penetapan bangunan – bangunan dan
kawasan kuno bersejarah di Kotamadya daerah tingkat II Surakarta yang
dilindungi Undang – Undang nomor 5 tahun 1992 tentang cagar budaya.
9. Adanya Keputusan Kepala Dinas Tata Ruang Kota Surakarta Nomor
646/40/1/2014 tentang Penetapan bangunan – bangunan yang dianggap
telah memenuhi kriteria sebagai cagar budaya sesuai Undang – Undang
Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.
10. Terbentuknya Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) sebagai
pendukung pelaksanaan Undang-Undang Penataan Ruang.
11. Tersedianya Sumber Daya Manusia dengan kualifikasi S1 dan S2 yang
cukup memadai.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta merupakan
perangkat daerah teknis sebagai unsur penunjang yang mempunyai tugas pokok
membantu Walikota dan Wakil Walikota Surakarta dalam memimpin, merumuskan,
mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mempertanggungjawabkan kebijakan teknis pelaksanaan urusan Pemerintah
Daerah di urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Dinas Pekerjaan umum
dan Penataan Ruang Kota Surakarta mempunyai tugas dan fungsi untuk
penyelenggaraan urusan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang
berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan.
Pelayanan urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang difokuskan
pada jalan, jembatan, drainase, air minum, air limbah, bangunan gedung,
penataan bangunan dan lingkungannya, jasa konstruksi dan penataan ruang.
Gambaran umum kondisi pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta dapat dilihat dari indikator kinerja bidang
infrastruktur diantaranya proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik,
drainase kota, kondisi jembatan, luasan ruang publik, penerangan jalan umum,
Rencana Tata Ruang (RTR), pelayanan air minum, air limbah dan menyangkut
benda, situs, bangunan dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan. Kondisi
infrastruktur, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi
suatu wilayah maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat.
Infrastruktur yang baik adalah modal sosial masyarakat dalam menjalankan roda
perekonomian, sehingga pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai
tanpa ketresediaan infrastruktur yang baik dan memadai. Permasalahan
berdasarkan uraian tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Surakarta dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sekretariat :
a. Keterbatasan jumlah sumber daya manusia aparatur;
b. Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Surakarta.
2. Bidang Bina Marga :
a. Belum adanya masterplan jalan;
b. Beban jalan yang cenderung meningkat;
c. Masih adanya jalan kota kondisi rusak akibat beban kendaraan dan
genangan air;
d. Belum memadainya sarana dan prasarana kebinamargaan;
e. Masih rendahnya pengamanan infrastruktur jalan dan jembatan jalan;
f. Banyaknya PJU yang belum memenuhi standar teknis. Meterisari PJU baru
tercapai 30 % dari jumlah total 16.169 titik dengan beban rekening 3,8 M
sebulan;
g. Lebih dari 95% lampu PJU menggunakan energi yang boros dan tidak
ramah lingkungan;
h. Prasarana dan sarana di kluster ekonomi kreatif belum sepenuhnya tertata
dan memadai.
3. Bidang Sumber Daya Air
a. Belum optimalnya pengurangan genangan Banjir
b. Masih rendahnya sistem drainase akibat adanya saluran drainase yang
tersumbat ataupun akibat belum adanya saluran drainase gorong-gorong
c. Masih banyaknya lokasi wilayah rawan longsor yang belum dilakukan
pembangunan turap/tanggul
4. Bidang Cipta Karya
a. Belum optimalnya layanan cakupan Air Limbah
b. Belum optimalnya pelayanan air minum
c. Masih rendahnya pemahaman masyarakat dalam pelestarian bangunan
dan kawasan cagar budaya.
d. Belum optimalnya upaya pelestarian bangunan kawasan cagar budaya di
Kota Surakarta
e. Data base gedung pemerintah belum tersedia dan terkelola dengan baik.
f. Belum optimalnya penataan ruang publik
5. Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang
a. Belum tersedianya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kota
Surakarta secara keseluruhan
b. Belum tersedianya rencana tata ruang kawasan strategis ekonomi, Ilmu
pengetahuan, budaya dan lingkungan hidup secara keseluruhan
6. Bidang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
a. belum lengkapnya data dan peta eksisting pemanfaatan ruang kota
surakarta.
b. Belum lengkapnya data dan peta jalan dan rencana jalan Kota Surakarta.
c. Belum tersedianya peta 1 : 5000 Kota Surakarta.
d. Belum tersedianya database bangunan Kota Surakarta.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Terpilih
Penelaahan visi, misi, dan program Walikota dan wakil Walikota ditujukan
untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama lima tahun
ke depan, sesuai dengan periode kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota
Surakarta, yang tertuang dalam RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016– 2021. Proses
telaah tersebut dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan
pendorong pelayanan DPUPR yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi
pembangunan Kota Surakarta Tahun 2016 -2021.
1. VISI
Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Surakarta 2016 - 2021, visi
pembangunan jangka menengah daerah Kota Surakarta Tahun 2016 – 2021
adalah:
“TERWUJUDNYA SURAKARTA SEBAGAI KOTA BUDAYA, MANDIRI,
MAJU, DAN SEJAHTERA”
Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
a. Budaya
Surakarta sebagai Kota Budaya mengandung maksud bahwa
pengembangan Kota Surakarta memiliki wawasan budaya dalam arti luas,
dimana seluruh komponen masyarakat dalam setiap kegiatannya
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, berkepribadian, demokratis-rasional,
berkeadilan sosial, menjamin Hak Asasi Manusia (HAM) dan menegakkan
supremasi hukum dalam tatanan masyarakat yang berke-Tuhanan Yang
Maha Esa.
Dengan demikian unsur masyarakat dalam pengembangan Kota
Surakarta sebagai Kota Budaya memiliki dimensi utama yaitu secara
individu memiliki moral dan perilaku terpuji, budi pekerti luhur dan secara
sosial memiliki budaya komunikasi yang baik, kekerabatan yang akrab,
menjunjung tinggi kerukunan dan harmoni sosial. Selain itu kota budaya
juga berarti pengembangan kota terintegrasi dengan upaya melestarikan,
mempertahankan dan mengembangkan seni dan budaya yang telah ada
serta melindungi cagar-cagar budaya. Penjabaran Visi Kota Budaya akan
diterjemahkan dalam Misi Wasis, Mapan dan Papan.
b. Mandiri
Mandiri dalam visi dapat diartikan bahwa daerah mampu mengatasi
berbagai tantangan yang dihadapi dengan mengandalkan dan
mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki serta proaktif
membangun jejaring dengan semua pemangku kepentingan terkait.
Kemandirian dapat terwujud melalui pembangunan yang mengarah kepada
kemajuan ekonomi yang bertumpu kepada potensi yang dimiliki dengan
didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan. Kemandirian
daerah diupayakan melalui penguatan kemampuan inovatif pemerintah
daerah, sosial dan budaya serta penguatan keberdayaan masyarakat Kota
Surakarta. Penjabaran Visi Mandiri akan diterjemahkan dalam Misi Wasis,
Wareg dan Mapan.
c. Maju
Maju, diterjemahkan sebagai kondisi Kota Surakarta dengan
masyarakatnya yang memiliki ciri-ciri keunggulan.Indikator keunggulan
dapat ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya dan tata kelola
pemerintahan yang inovatif dan kreatif.Keunggulan masyarakat dilandasi
oleh kepribadian masyarakat yang berakar dan tumbuh dari kehidupan
bangsa Indonesia yang adiluhung jauh sebelum menjadi sebuah negara,
serta sikap danperilaku gotong royong sehingga mampu mengembangkan
daya cipta rasa dan karsanya untuk menghadapi berbagai tantangan
kehidupan.
Ditinjau dari aspek sosial dan kependudukan indikator kemajuan antara
lain ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang kecil dan dengan derajat
kesehatan penduduk yang lebih tinggi, tingginya kualitas pelayanan sosial,
serta tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pembangunan.
Ditinjau dari aspek ekonomi kemajuan antara lain ditandai dengan
penduduk memiliki kesempatan bekerja yang lebih terbuka, berkembangnya
sektor industri yang beragam, semakin tingginya tingkat kemakmuran dan
pemerataannya. Keterpaduan berbagai unsur ekonomi yang mampu
menghasilkan efek gandadalam mendorong semakin majunya
perekonomian daerah, disamping semakin tertata dan berfungsinya dengan
baik berbagai lembaga dan pranata ekonomi dalam mendukung kemajuan
dan stabilitas perekonomian.
Selain memiliki berbagai indikator sosial ekonomi yang baik, kemajuan
juga ditandai dengan kualitas infrastruktur semakin mantap, sistem dan
kelembagaan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi, akses
pelayanan publik dan penegakan hukum yang adil dan inklusif sehingga
mendukung mantapnya keamanan dan ketertiban masyarakat serta
menurunnya tingkat pelanggaran hak asasi manusia. Keadilan dan inklusif
dilihat dari sisi gender, kelompok sosial ekonomi, maupun kelompok
kewilayahan. Penjabaran Visi Maju akan diterjemahkan dalam Misi Wasis,
Wareg, Mapan dan Papan.
d. Sejahtera
Sejahtera mencakup kesejahteraan lahir dan batin. Sejahtera lahir
berarti kebutuhan sandang, pangan dan papan, terpenuhinya kebutuhan
dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dan tersedianya lapangan kerja
sehingga dapat meningkatan pendapatan perkapita serta kemampuan daya
beli. Sejahtera batin: ketenteraman, keamanan, kenyamanan, kebebasan
menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan. Penjabaran Visi
Sejahtera akan diterjemahkan dalam Misi Waras, Wasis, Wareg,
Mapandan Papan.
Visi tersebut bermakna bahwa pembangunan Kota Surakarta tahun
2016–2021 akan mewujudkan tatanan kota dan tatanan masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kepribadian bangsa (kota budaya),
mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki dan proaktif
membangun jejaring (mandiri), memiliki ciri-ciri keunggulan kompetitif
(maju), dan terpenuhi segala kebutuhan jasmani dan rohani dalam kondisi
kota yang kondusif untuk tempat tinggal maupun bekerja (sejahtera).
2. MISI
Misi merupakan upaya umum tentang bagaimana cara mewujudkan Visi. Misi
juga menjadi alasan utama mengapa suatu organisasi harus ada dan bagaimana
komitmen terus dijaga oleh segenap stakeholders selaku pemangku kepentingan
dalam pembangunan. Penjabaran misi RPJMDKota Surakarta Tahun 2016-2021
dilakukan dengan meyelaraskan misi kepala daerah terpilih dengan misi RPJPD
Kota Surakarta Tahun 2005-2025. Penjabaran misi pembangunan Kota
Surakarta Tahun 2016-2021 dirumuskan sebagai berikut:
a. Waras
Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dalam lingkungan
hidup yang sehat
b. Wasis
Mewujudkan masyarakat yang cerdas, berkualitas, berdaya saing, mandiri
dan berkarakter menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan melestarikan warisan
budaya daerah
c. Wareg
Mewujudkan masyarakat yang produktif, mandiri dan berkeadilanmampu
memenuhi kebutuhan dasar jasmani dan rohani
d. Mapan
Mewujudkan masyarakat yang tertib, aman, damai, berkeadilan, berkarakter
dan berdaya saing melalui pembangunan daerah yang akuntabel (sektoral,
kewilayahan, dan kependudukan) dan tata kelola pemerintahan yang efektif,
bersih, responsif dan melayani.
e. Papan
Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan perumahan
dan permukiman, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan
yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan, dan
budaya.
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan kondisi yang
dihadapi pada masa yang akan datang, diharapkan Kota Surakarta dapat
lebih berperan dalam perubahan yang terjadi di lingkup nasional, regional
maupun global.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta mengarah pada pencapaian unsur visi: “Terwujudnya
Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, Dan Sejahtera”
Adapun misi RPJMD yang terkait dengan tugas dan fungsi dinas yaitu misi
ke-lima yaitu: PAPAN, dengan tujuan Tersedianya infrastruktur perkotaan yang
berkualitas, merata, manusiawi, berkeadilan, berwawasan lingkungan dan siaga
bencana dan sasaran Meningkatnya kualitas sarana prasarana perhubungan yang
berkualitas, Tersedianya sarana prasarana ekonomi yang berdaya saing,
Meningkatnya kuantitas dan kualitas Ruang Publik, dan Meningkatkan pelestarian
dan pemanfaatan kawasan/ bangunan cagar budaya di kota Surakarta.
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Terhadap Pencapaian Visi, Misi
dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Misi Papan : Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman,
pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan,
lingkungan, dan budaya
Tujuan : Tersedianya infrastruktur perkotaan yang berkualitas, merata, manusiawi, berkeadilan, berwawasan
lingkungan dan siaga bencana
No Sasaran RPJMD Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
Meningkatnya kualitas sarana
prasarana perhubungan yang
berkualitas
• Beban jalan yang
cenderung meningkat;
• Masih adanya jalan kota
kondisi rusak akibat
beban kendaraan dan
genangan air;
• Belum memadainya
sarana dan prasarana
kebinamargaan;
• Masih rendahnya
pengamanan infrastruktur
jalan dan jembatan jalan;
• Banyaknya PJU yang
belum memenuhi standar
teknis. Meterisari PJU
baru tercapai 30 % dari
jumlah total 16.169 titik
dengan beban rekening
3,8 M sebulan;
• Lebih dari 95% lampu
PJU menggunakan energi
yang boros dan tidak
ramah lingkungan;
• Terbatasnya
jumlah SDM
• Alat berat yang
kurang memadai
• Beberapa
jembatan kota
berada di daerah
perbatasan
• Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi yang
besar untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap
• Kebutuhan
pembebasan
lahan untuk
peningkatan
jalan dan
jembatan
semakin sulit
• Tingginya
pelanggaran
muatan yang
melebihi tonase
kekuatan struktur
jalan
• Belum
optimalnya
pelaksanaan
konservasi
energi di PJU
• Meningkatnya
Partisipasi
masyarakat dalam
pelaporan
kerusakan jalan
• Adanya bantuan
dana diluar APBD
seperti DAK, Dana
Hibah, APBD
Provinsi
• Konektifitas jalan
kota yang sudah
100%
• Tersediannya
alokasi anggaran
untuk
pembangunan
PJU
• Belum optimalnya
layanan cakupan Air
Limbah
• Belum optimalnya
pelayanan air minum
• Lokasi yang sulit
dicapai
• Kelompok
pengelola air
bersih yang
belum
profesional
• Penanganan
dilakukan lintas
OPD sehingga
capaian target
semakin
meningkat
• Kesadaran
masyarakat akan
pentingnya
sanitasi yang
sehat
• Belum optimalnya
pengurangan genangan
Banjir
• Masih rendahnya sistem
drainase akibat adanya
saluran drainase yang
tersumbat ataupun akibat
belum adanya saluran
drainase gorong-gorong
• Masih banyaknya lokasi
wilayah rawan longsor
yang belum dilakukan
pembangunan
turap/tanggul
• Opini masyarakat bahwa
drainase hanya menjadi
tanggung jawab
pemerintah
• Pemanfaatan saluran
drainase untuk
pembuangan limbah
rumah tangga
• rencana detail
jaringan utilitas
belum ada;
• minim
operasional
pemeliharaan;
• curah hujan
tinggi;
• dekat dengan
sungai
Bengawan solo.
• Masterplan
drainase
• Meningkatnya
kepedulian akan
Ruang terbuka
hijau dan resapan
air
Misi Papan : Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman,
pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum perkotaan yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan,
lingkungan, dan budaya
Tujuan : Meningkatnya sarana prasarana pendukung kegiatan ekonomi, sosial dan budaya yang berkualitas,
merata, manusiawi, berkeadilan, dan berwawasan sosial
No Sasaran RPJMD Permasalahan Pelayanan
Perangkat Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
Tersedianya sarana prasarana
ekonomi yang berdaya saing
• Prasarana dan sarana di
kluster ekonomi kreatif
belum sepenuhnya tertata
dan memadai
• Kluster ekonumi
kreatif berada di
kampung
dengan akses
jalan yang
sempit
• Industri kreatif
terdiri dari
berbagai macam
industri, dan telah
di terbitkan SK
Walikota
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas Ruang Publik
• Belum optimalnya
penataan ruang publik
• Belum semua
ruang publik
tertangani (Clean
and clear)
• Belum
tersedianya
RTBL dan RTRK
Kota Surakarta
secara
keseluruhan
• Sudah tersedia
rencana
penanganan ruang
public (lokasi
tersedia)
Meningkatkan pelestarian dan
pemanfaatan kawasan/
bangunan cagar budaya di kota
Surakarta.
• Masih rendahnya
kepedulian masyarakat
dalam pelestarian
bangunan dan kawasan
cagar budaya.
• Belum optimalnya upaya
pelestarian bangunan
kawasan cagar budaya di
Kota Surakarta
• Data base gedung
pemerintah belum
tersedia dan terkelola
dengan baik
• pemahaman dari
pemilik obyek
cagar budaya
yang masih
rendah / kurang
tentang definisi
pelestarian dan
pemanfaatan
cagar budaya
• anggaran untuk
pekerjaan fisik
pelestrian
bangunan cagar
budaya masih
bersifat terbatas
• terkendala
kepemilikan
cagar budaya
yang masih
menjadi milik
pribadi
• kurangnya
kesadaran para
pemangku
kepentingan
tentang
pelestarian
bangunan
bersejarah
• Kota surakarta
memiliki beberapa
kawasan cagar
budaya yang
bercorak khas dari
tadisional jawa,
india dan china
Sudah ada Surat
• Sudah ada dasar
hukum tentang
Penetapan
bangunan –
bangunan yang
dianggap telah
memenuhi kriteria
sebagai cagar
budaya sesuai
undang – undang
RI nomor 11 tahun
2010 tentang
cagar budaya
3.3. Telah Renstra Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia, Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah, dan Renstra Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya
Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah
3.3.1. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Republik Indonesia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan
kementerian /lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat. Diantaranya meliputi: pertama, pembangunan infrastruktur
dipandang dapat memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan
kesejahteraan rakyat dan pengentasan permukiman kumuh jika dilakukan
secara sistemik. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dalam pelaksanaan tugas jangka waktu tahun 2015-2019 memiliki panduan
yaitu Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019.
Untuk mewujudkan pembangunan Visi: “Pembangunan Nasional
Tahun 2015-2019 menjadi Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong MelaluiPembangunan
Nasional yang Lebih Cepat, Kuat, Inklusif serta Berkelanjutan”, maka
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, misi, tujuan dan
sasaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai
dengan peran, tugas dan fungsinya tantangan utama pembangunan yang
dihadapi lima tahun ke depan serta sasaran utama dan arah kebijakan
pembangunan nasional dalam RPJMN tahun 2015.
Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun
2015-2019 adalah:
“ Terwujudnya infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
yang handal dalam mendukung indonesia yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian berlandaskan gotong royong ”
Untuk mencapai Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tersebut memiliki Misi yang merupakan rumusan upaya-
upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015 – 2019 dalam
rangka mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target
pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh
Kementerian PU dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan
Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta
perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai
berikut :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk
sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan, dan kedaulatan energy, guna menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung
konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan
pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa
di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas
daratan dan maritim;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan
perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang
layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
sejalan dengan prinsip infrastruktur untuk semua ;
4. Mempercepat pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung industri
konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan
antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan,
dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI;
5. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia,
pengendalian dan pengawasan,kesekretariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi
perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien,
pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat
Guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi sebagaimana
disebutkan di atas Tujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat secara umum adalah menyelenggarakan infrastruktur Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dengan tingkat dan kondisi ketersediaan,
keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan yang produktif dan
cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat,
menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta
berkelanjutan yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat
yang lebih sejahtera. Lebih lanjut, tujuan tersebut di jabarkan sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang terpadu dan berkelanjutan didukung industri
konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antar
daerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan
kawasan pedesaan;
2. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan
pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
3. Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan
produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi
penguatan daya saing bangsa dilingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;
4. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang
layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan
dengan prinsip “infrastruktur untuksemua”;
5. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya
manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta
penelitian dan pengembangan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang
efektif, efiesien, transparan dan akuntabel.
Adapun peta strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dapat lihat pada Gambar 3.1.
Gambar3.1. Peta Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dalam mendukung pencapaian Renstra Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019, Renstra Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016 - 2021 memiliki
kontribusi yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat pada salah satu sasaran
pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakarta Tahun 2016 – 2021 yaitu meningkatnya dukungan layanan
infrastruktur kota.
Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaian
sasaran renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
tercantum pada tabel berikut.
Tabel 3.3
Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataaan Ruang Kota
Surakarta berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Kementerian Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
Permasalahan
Pelayanan Dinas
Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
Meningkatnya keterpaduan
pembangunan Infrastruktur
PUPR antar daerah antar
sektor dan antar tingkat
pemerintahan
• Beban jalan yang
cenderung meningkat;
• Masih adanya jalan kota
kondisi rusak akibat
beban kendaraan dan
genangan air;
• Belum memadainya
sarana dan prasarana
kebinamargaan;
• Masih rendahnya
pengamanan infrastruktur
jalan dan jembatan jalan;
• Terbatasnya
jumlah SDM
• Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi
yang besar
untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap
• Tingginya
pelanggaran
muatan
yang
melebihi
tonase
kekuatan
struktur
jalan
• Adanya
bantuan dana
diluar APBD
seperti DAK,
Dana Hibah,
APBD
Provinsi
• Konektifitas
jalan kota
yang sudah
100%
Meningkatnya
pengendalian dan
pengawasan
• Belum optimalnya
pengendalian dan
pengawasan
pemanfaatan ruang
• Belum
tersedianya
RTBL dan
RTRK Kota
Surakarta
secara
keseluruhan
• Lemahnya
regulasi
tentang
penindakan
bangunan
tidak berizin
• Sudah adanya
PERDA
RTRW
• Kesadaran
masyarakat
dalam
memproses
perizinan
semakin
meningkat
Meningkatnya dukungan
layanan infrastruktur dasar
permukiman dan
perumahan
• Belum optimalnya
layanan cakupan Air
Limbah
• Belum optimalnya
pelayanan air minum
• Lokasi yang
sulit dicapai
• Kelompok
pengelola
air bersih
yang belum
profesional
• Penanganan
dilakukan
lintas OPD
sehingga
capaian target
semakin
meningkat
• Kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
sanitasi yang
sehat
3.3.2. Telaah Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya
Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Visi Kepala Daerah terpilih dan isu strategis
berdasarkan tugas fungsi Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
JawaTengah, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah dituntut untuk mampu melaksanakan Visi Pembangunan
Jawa Tengah 2018-2023, melalui penetapan visi kelembagaan sebagai
ukuran keberhasilan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang
sejalan dengan isu strategis yang dihadapi, dan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya. Visi Pembangunan Jawa Tengah 2018-2023 adalah sebagai
berikut:
“Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas lapangan
kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran”
Yang didukung dengan misi:
1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religius, toleran, dan
guyub untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Mempercepat reformasi birokrasi serta memperluas sasaran
kepemerintah kabupaten/kota;
3. Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan memperluas lapangan
kerja untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran;
4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih
berbudaya dan mencintai lingkungan.
Untuk mendukung visi dan misi Pembangunan Jawa Tengah 2018-
2023 tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah memiliki tujuan dan sasaran sebagai berikut:
a. Tujuan :
1. Meningkatnya kualitas dan kapasitas jalan sesuai dengan standar
jalan provinsi sebagai jalan kolektor;
2. Meningkatnya Pelayanan Keciptakaryaan: Air Minum, Sanitasi,
Bangunan Gedung Milik Daerah (BGMD) dan Jasa Kontruksi.
b. Sasaran :
1. Meningkatkan panjang jalan provinsi dengan kualitas struktur
dan kapasitas sesuai standar jalan kolektor;
2. Mempertahankan kondisi permukaan jalan dan bangunan
pelengkap jalan Baik;
3. Meningkatkan akses aman air minum bagi masyarakat di
perkotaan dan perdesaan serta sanitasi layak bagi masyarakat;
Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran
renstra Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Tengah.tercantum pada tabel berikut.
Tabel 3.4
Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakartaberdasarkan Sasaran Renstra Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga dan Cipta
Karya Provinsi Jawa
Tengah
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
Meningkatkan panjang
jalan provinsi dengan
kualitas struktur dan
kapasitas sesuai standar
jalan kolektor
• Beban jalan yang
cenderung meningkat;
• Tingginya
pelanggaran
muatan
yang
melebihi
tonase
kekuatan
struktur
jalan
• Konektifitas
jalan kota
yang sudah
100%
Mempertahankan kondisi
permukaan jalan dan
bangunan pelengkap
jalan Baik
• Beban jalan yang
cenderung meningkat;
• Masih adanya jalan kota
kondisi rusak akibat
beban kendaraan dan
genangan air;
• Belum memadainya
sarana dan prasarana
kebinamargaan;
• Masih rendahnya
pengamanan infrastruktur
jalan dan jembatan jalan;
• Terbatasnya
jumlah SDM
• Kebutuhan
pembiayaan
konstruksi
yang besar
untuk
mewujudkan
jalan yang
mantap
• Tingginya
pelanggaran
muatan
yang
melebihi
tonase
kekuatan
struktur
jalan
• Adanya
bantuan dana
diluar APBD
seperti DAK,
Dana Hibah,
APBD
Provinsi
Meningkatkan akses
aman air minum bagi
masyarakat di perkotaan
dan perdesaan serta
• Belum optimalnya
layanan cakupan Air
Limbah
• Belum optimalnya
pelayanan air minum
• Lokasi yang
sulit dicapai
• Kelompok
pengelola
air bersih
• Penanganan
dilakukan
lintas OPD
sehingga
capaian target
semakin
meningkat
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga dan Cipta
Karya Provinsi Jawa
Tengah
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
sanitasi layak bagi
masyarakat
yang belum
profesional • Kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
sanitasi yang
sehat
3.3.3. Telaah Renstra Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan
Ruang Provinsi Jawa Tengah
Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang memiliki
tujuan dan sasaran guna mendukung visi dan misi Pembangunan Jawa
Tengah 2013-2018. Tujuan dan Sasaran tersebut yaitu:
a. Tujuan Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah
1. Meningkatkan tata kelola organisasi perangkat daerah.
2. Meningkatkan pelayanan pengelolaan SDA yang
berkelanjutan.
3. Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang optimal
untukmendukung pembangunan daerah.
b. Sasaran
Sasaran Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan
Ruang meliputi :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan perangkat daerah.
2. Meningkatnya akuntabilitas kinerja perangkat daerah.
3. Meningkatnya kondisi baik sarana dan prasarana jaringan
irigasi Kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
4. Meningkatnya layanan pemenuhan kebutuhan air baku
KewenanganPemerintah Provinsi Jawa Tengah.
5. Meningkatnya fungsi dan kondisi baik sungai.
6. Menurunnya daerah genangan banjir Kewenangan Provinsi.
7. Tercapainya tertib ruang dalam pelaksanaan pembangunan
daerah.
Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran
renstra Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Tengah.tercantum pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Surakartaberdasarkan Sasaran Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan
Penataan Ruang Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga dan
Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
Meningkatnya kualitas
pelayanan perangkat
daerah
• Masih banyak SDM
yang belum memiliki
kemampuan dibidang
tugasnya
• Belum optimalnya
penyediaan sarana
dan prasarana dalam
mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi Dinas
Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
• Jumlah PNS
tidak
sebanding
dengan tugas
pokok dan
fungsinya
• sarana dan
prasarana
yang kurang
• Adanya
kesempatang
untuk
peningkatan
kualitas dan
kemampuan
SDM
Menurunnya daerah
genangan banjir
Kewenangan Provinsi
• Belum optimalnya
pengurangan
genangan Banjir
• Masih rendahnya
sistem drainase akibat
adanya saluran
drainase yang
tersumbat ataupun
akibat belum adanya
saluran drainase
gorong-gorong
• Opini masyarakat
bahwa drainase hanya
menjadi tanggung
jawab pemerintah
• Pemanfaatan saluran
drainase untuk
pembuangan limbah
rumah tangga
• rencana detail
jaringan utilitas
belum ada;
• minim
operasional
pemeliharaan;
• curah hujan
tinggi;
• dilewati sungai
besar
Bengawan
solo.
• Masterplan
drainase
• Meningkatnya
kepedulian
akan Ruang
terbuka hijau
dan resapan
air
Tercapainya tertib ruang
dalam pelaksanaan
pembangunan daerah
• Belum optimalnya
pengendalian dan
pengawasan
pemanfaatan ruang
• Belum
tersedianya
RTBL dan
RTRK Kota
Surakarta
secara
keseluruhan
• Lemahnya
regulasi
tentang
penindakan
• Sudah adanya
Perda RTRW
sebagai
payung hukum
dalam
pengendalian
pemanfaatan
ruang
• Kesadaran
masyarakat
dalam
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Dinas Pekerjaan
Umum Bina Marga dan
Cipta Karya Provinsi
Jawa Tengah
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
bangunan tidak
berizin
memproses
perizinan
semakin
meningkat
3.3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis(KLHS)
3.4.1 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan dokumen yang memuat hasil
perencanaan tata ruang wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administrasi. Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah telah ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Kota Surakart Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2011-2031.
Tujuan penataan ruang wilayah kota adalah tujuan yang ditetapkan pemerintah
daerah kota yang merupakan arahan perwujudan visi dan misi pembangunan
jangka panjang kota pada aspek keruangan, yang pada dasarnya mendukung
terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Tujuan
penataan ruang wilayah Kota Surakarta adalah untuk mewujudkan Kota Surakarta
sebagai kota budaya yang produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
dengan berbasis industri kreatif, perdagangan dan jasa, pendidikan, pariwisata,
serta olah raga.
Dengan berjalannya aktivitas pemanfaatan ruang yang dinamis,
perkembangan kebijakan nasional, dan kejadian bencana alam, berpotensi
terjadinya perbedaan antara kondisi eksisting dengan rencana yang sudah
ditetapkan. Oleh karena itu harus dilakukan review terhadap RTRW Kota Surakarta
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 26 Tahun 2007. Hasil review akan menjadi
dasar perlu tidaknya dilakukan revisi RTRW.
RTRW merupakan acuan pemanfaatan ruang yang masih bersifat umum,
sehingga diperlukan dokumen rencana tata ruang yang lebih operasional, terutama
untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi dan rencana tata ruang (RTR)
kawasan strategis Kota sebanyak 6 Sub Pusat Pelayanan Kota.Dalam perumusan
kebijakan teknis perencanaan tata ruang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta sebagai Pokja, melakukan kegiatan koordinasi dengan
perangkat daerah terkait (anggota TKPRD) dalam penyusunan program dan
penyusunan dokumen rencana tata ruang. Selain itu Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta juga berkewajiban mendukung program-program
perwujudan rencana sebagaimana diatur dalam Lampiran II tentang Indikasi
Program, baik perwujudan rencana struktur (jaringan transportasi, sumber daya air,
energi, dan lain-lain), perwujudan rencana pola ruang (kawasan lindung dan
budidaya), dan pengembangan kawasan strategis kota. Program-program yang
memerlukan dukungan DPUPR secara langsung antara lain:
1. Meningkatkan penyediaan dan persebaran infrastruktur perkotaan ke seluruh
wilayah kota;
2. meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana jalan pejalan kaki pada
kawasan fungsional kota termasuk penyediaan jalur pejalan kaki bagi
penyandang cacat, menyediakan ruang untuk kegiatan sektor informal
3. mengembangkan sistem prasarana drainase terpadu
4. mengembangkan kawasan perumahan dengan menerapkan pola
pembangunan hunian berimbang
5. mengembangkan sistem prasarana drainase terpadu
6. meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.
Permasalahan yang dihadapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
berkaitan dengan tugas dan fungsi berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah diuraikan pada tabel berikut.
Tabel 3.6
Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Rencana Tata Ruang Wilayah
terkait Tugas dan Fungsi Dinas
Pekerjaan dan Penataan Ruang
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
1 Perwujudan Struktur Ruang Pengembangan / Peningkatan Fungsi Revitalisasi dan Pemantapan Kawasan Budaya
Belum seluruh
bangunan dan kawasan
cagar budaya
terevitalisasi secara
optimal
• Ada bangunan dan
kawasan cagar
budaya yang
merupakan aset
pribadi
• Minimnya Pedoman
teknis untuk
melakukan
revitalisasi
• Sudah ada
produk hukum
yang mendasari
revitalisasi (Surat
Keputusan
Walikota
Surakarta)
• Kepemilikan
(ada bangunan
cagar budaya
yang merupakan
aset Pemerintah
Kota Surakarta)
2 Perwujudan Sistem Prasarana Transportasi
Belum seluruh ruas
jalan di kota Surakarta
dalam kondisi baik
• Belum adanya
masterplan jalan
sebagai pedoman
• Struktur jalan
sudah terbentuk
• Sudah ada SK
jalan kota
Pengembangan Sistem Transportasi Jalan
penyelenggaraan
jalan
• Pembagian
kewenangan
penyelenggaraan
jalan (jalan
lingkungan)
mempengaruhi
peningkatan
konektivitas jaringan
jalan (terhadap
fungsi jalan yang
lebih tinggi)
• Belum jelasnya
pembagian kelas
jalan berdasarkan
tonase/muatan
sumbu terberat
(MST)
• Belum adanya jalan
lingkar fungsi arteri
primer
• Sudah ada
sistem informasi
pemantauan dan
evalusi jalan dan
jembatan
• Ketersediaan
alat berat
• Pemeliharaan
jalan yang sudah
dilaksanakan
secara rutin
3 Pengembangan Sistem Air Limbah
Perlunya peningkatan
sistem pengelolaan air
limbah
• Belum adanya
masterplan sistem air
limbah
• Belum adanya
pengelolaan limbah
rumah tangga secara
terpadu
• IPAL kota (pipa
lateral) pada Solo
bagian selatan
terkendala dengan
topografi landai
• Merupakan
prioritas
penanggulangan
kemiskinan
• Kesadaran
masyarakat
untuk hidup
bersih
• Sudah ada IPAL
• IPAL kota (pipa
lateral) pada
Solo bagian
utara dengan
topografi
berkontur
4 Pengembangan Sistem Drainase
Belum adanya
pengelolaan sistem
drainase terpadu
• Masterplan drainase
belum optimal
• sudah ada
masterplan
drainase
• Sudah ada
program
normalisasi dan
pemeliharaan
jaringan drainase
5 Perwujudan Pola Ruang
Pengendalian pemanfaatan ruang (pengawasan dan penertiban)
Belum optimalnya
monitoring dan evaluasi
pemanfaatan ruang
• Terbatasnya data
dan instrumen
pengendalian
pemanfaatan ruang
• Terbatasnya
anggaran dan
sumber daya
manusia
• Belum optimalnya
penegakkan aturan
• Sudah ada
peraturan
sebagai dasar
perencanaan,
pemanfaatan
dan
pengendalian
ruang (RTRW)
• Sudah ada perda
bangunan
• Sudah disusun
dokumen
monitoring
pemanfaatan
ruang
• Sudah terbentuk
Tim Koordinasi
Penataan Ruang
Daerah yang
dibentuk untuk
mendukung
pelaksanaan
3.
3.4.2 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS RPJMD Tahun 2016-2021 dilakukan bersamaan dengan Renstra
OPD, sehingga hasil penapisan dari KLHS RPJMD Tahun 2016- 2021 digunakan
sebagai dasar untuk menentukan program dan kegiatan dalam Renstra OPD
serta merumuskan mitigasi atau alternatif program berdasarkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan.
Dari hasil penapisan yang dilakukan dari 13 program prioritas dalam
dokumen RPJMD Kota Surakarta Tahun 2016-2021 yang memiliki
keterkaitandengan isu strategis, maka terpilih 10 program prioritas yang memiliki
pengaruh terhadap isu-isu strategis, sedangkan pada Urusan Wajib Pekerjaan
Umum dinilai mempunyai pengaruh/ dampak terhadap isu strategis sehingga
perlu untuk merumuskan mitigasi atau alternatif program berdasarkan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan sesuai dengan KLHS RPJMD Kota
Surakarta tahun 2016 – 2021.
Upaya – upaya antisipasif dan upaya pengelolaan terhadap dampak yang
mungkin timbul untuk mencegah terjadinya kerusakan dan pencemaran
lingkungan dan mendukung tercapainya kelestarian lingkungan yaitu :
a. Penataan lingkungan permukiman dengan tetap memperhatikan aspek
lingkungan.
b. Minimalisasi penggunaan air tanah sebagai airbaku.
Permasalahan yang dihadapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
berkaitan dengan tugas dan fungsi berdasarkan Telaahan KLHS diuraikan pada
tabel berikut.
Tabel 3.7
Permasalahan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
berdasarkan Telaahan KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
Indikasi
Program KLHS terkait Tugas dan
Fungsi Dinas Pekerjaan dan
Penataan Ruang
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
Program
Pembangu
nan Jalan
• Berpotensi Mengurangi daerah
resapan air, sehingga dapat
meningkatkan run off, dan
menimbulkan banjir pada tempat-
tempat tertentu,berakibat pada
• Terjadi genangan air di
musim hujan
• Pemanfaatan area di
sekitar lokasi
pembangunan jalan
• Pembuangan
sampah di
saluran
drainase
• Memperhatik
an kesatuan
masyarakat
secara
sosial agar
Undang-Undang
Penataan Ruang
Indikasi
Program KLHS terkait Tugas dan
Fungsi Dinas Pekerjaan dan
Penataan Ruang
Permasalahan
Pelayanan Perangkat
Daerah
Faktor
Penghambat Pendorong
dan
Jembatan
Dan
Program
Rehabilitasi
/pemelihara
an Jalan
dan
Jembatan
perubahan bentang alam
Meningkatkan pencemaran
lingkungan : kebisingan, polusi
udara
• Pemisahan komunitas karena
penggusuran atau putusnya
akses
• Berkurang atau hilangnya
tanaman turus jalan
• Peningkatan suhu di permukiman
sekitar, contoh; dari aspal ke
beton
dan jembatan sebagai
ruang terbuka hijau
(RTH)
mempertimbangkan
keselamatan,
kelancaran dan
kenyamanan jalan serta
area tersebut
merupakan ruang milik
jalan
• Penutupan
saluran
• Lokasi
disekitar
pembangung
an
cenderung
sudah padat
penduduk,
sehingga
sering
diperlukan
relokasi
tidak
terpisah.
• Upaya
peningkatan
fungsi
resapan air
melalui
penanaman
pohon dan
pembuatan
drainase di
koridor
jalan..
• Memperhatik
an
kesesuaian
dengan
rencana tata
ruang
(pengendali
an).
Program
Peningkata
n Kinerja
Pengelolaa
n Air
Minum dan
Sanitasi
• Dapat menimbulkan konflik sosial
• Dapat menimbulkan konflik antar
kepentingan (misal antara untuk
pertanian dan pemenuhan
kebutuhan air minum)
• Pengawasan perpipaan
untuk menghindari
kebocoran, baik pipa air
bersih maupun pipa
sanitasi
• Belum optimalnya
layanan cakupan Air
Limbah
• Belum optimalnya
pelayanan air minum
• Lokasi yang
sulit dicapai,
sering masuk
gang yang
sempit
• Kelompok
pengelola air
bersih yang
belum
profesional
• Penanganan
air bersih
dilakukan
lintas OPD
sehingga
capaian
target
semakin
meningkat
• Semakin
meningkat
Kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
sanitasi
yang sehat
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
3.5.1. Penentuan Isu- isu strategis dan Hasil penentuan Isu-isu Strategis
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang dihadapi dan meningkatnya
dinamika sosial, ekonomi, budaya dan politik masyarakat serta pengembangan
wilayah di Kota Surakarta, membuat semakin tinggi dan vitalnya peran infrastruktur
sebagai sarana publik untuk dapat semakin mengimbangi tuntutan masyarakat.
Isu Strategis dalam pengembangan, pembangunan infrastruktur dan
penataan ruang di kota Surakartaadalah sebagai berikut:
1. Masih terdapat jalan beserta sarana dan prasarana infrastrukturnya yang
kondisinya rawan mengalami penurunan kualitas serta ruas jalan yang
berpotensi mengalami kerusakan.
2. Masih kurangnya sarana prasarana kebinamargaan, ketersediaan data
kondisi dan dokumen perencanaan serta belum optimalnya pengawasan
pelaksanaan konstruksi untuk mendukung peningkatan kualitas penanganan
jalan dan jembatan.
3. Belum optimalnya upaya pelestarian bangunan/ kawasan cagar budaya
sebagai potensi dalam mendukung Kota Surakarta sebagai Kota Pusaka.
4. Belum optimalnya pemenuhan prasarana umum pada klaster ekonomi kreatif
5. Belum optimalnya pengendalian pemanfaatan ruang di Kota Surakarta.
6. Belum optimalnya penanganan drainase dan pengendalian banjir secara
terpadu dari hulu ke hilir dalam satu wilayah dalam upaya pematusan
genangan dan antisipasi banjir di Kota Surakarta.
7. Belum optimalnya pelayanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih
dan sanitasi kota.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan Jangka Menengah Perangkat Daerah
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 (lima) Tahunan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi
pilihan tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta dalam kurun waktu tahun 2016-2021 adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Perkotaan Kondisi Baik
2. Meningkatkan Ketersediaan Prasarana Umum Pendukung Klaster Ekonomi
Kreatif
3. Meningkatkan Penanganan Ruang Publik Dan Penataan Ruang
4. Meningkatkan Kualitas Implementasi Perencanaan Pengendalian Dan Evaluasi
Kinerja Pembangunan
Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan,
berupa hasil pembangunan Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome
program Perangkat Daerah.
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1
sebagaimana berikut ini :
Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
No RPJMD Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/
Sasaran Formula/ Rumus Satuan
Kondisi
Awal
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Pada Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatnya
kualitas sarana
prasarana
perhubungan
yang berkualitas.
Meningkatkan
Kualitas
Infrastruktur
Perkotaan
Kondisi Baik
Persentase Panjang
Jaringan Jalan
Dalam Kondisi Baik
(panjang jalan dalam
kondisi baik)/(panjang
jalan kota seluruhnya)
x 100 %
% 73,37 75,59 78,54 82,09 85,05 87,05 90,05
Persentase Panjang
Jaringan Jembatan
Dalam Kondisi Baik
jumlah jembatan dalam
kondisi baik/jumlah
jembatan kota x 100%
% 85 86 87 88 89 90 91
Persentase panjang
drainase/ saluran
pembuangan air
dalam kondisi baik
(panjang
drainase/saluran kota
dalam kondisi
baik)/(panjang saluran
drainase seluruhnya) x
100 %
% 69,77 71,77 73,77 75.77 77,7 79,7 81,7
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Jalan Dan Jembatan
Persentase Panjang
Jaringan Jalan
Dalam Kondisi Baik
(panjang jalan dalam
kondisi baik)/(panjang
jalan kota seluruhnya)
x 100 %
% 73,37 75,59 78,54 82,09 85,05 87,05 90,05
No RPJMD Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/
Sasaran Formula/ Rumus Satuan
Kondisi
Awal
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Pada Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Persentase Panjang
Jaringan Jembatan
Dalam Kondisi Baik
jumlah jembatan dalam
kondisi baik/jumlah
jembatan kota x 100%
% 85 86 87 88 89 90 91
Meningkatnya Kualitas
Saluran Drainase
Perkotaan
Persentase panjang
drainase/ saluran
pembuangan air
dalam kondisi baik
(panjang
drainase/saluran kota
dalam kondisi
baik)/(panjang saluran
drainase seluruhnya) x
100 %
% 69,77 71,77 73,77 75.77 77,7 79,7 81,7
Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan Air Minum
Dan Air Limbah Bagi
Masyarakat
Persentase
penduduk dengan
akses terhadap air
minum.
Jumlah penduduk yang
terlayani air minum
dibagi jumlah
penduduk dikali 100
% 0 65 67 70 75 100 100
Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan Air Minum
Dan Air Limbah Bagi
Masyarakat
Persentase
penduduk dengan
akses terhadap air
limbah.
Jumlah penduduk yang
terlayani air limbah
dibagi jumlah
penduduk dikali 100
% 0 85 87 90 95 100 100
Meningkatkan
Ketersediaan
Prasarana
Umum
Pendukung
Klaster Ekonomi
Kreatif
Persentase kluster
ekonomi dengan
prasarana umum
kondisi baik
(jumlah kluster
ekonomi kreatif yang
tertata) / (jumlah kluster
ekonomi kreatif seluruh
kota ) x 100 %
% 4 8 12 16 20 24 28
No RPJMD Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/
Sasaran Formula/ Rumus Satuan
Kondisi
Awal
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Pada Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan Prasarana
Umum Kluster
Ekonomi Kreatif
Persentase kluster
ekonomi dengan
prasarana umum
kondisi baik
(jumlah kluster
ekonomi kreatif yang
tertata) / (jumlah kluster
ekonomi kreatif seluruh
kota ) x 100 %
% 4 8 12 16 20 24 28
Meningkatkan
Penanganan
Ruang Publik
Dan Penataan
Ruang
Persentase
penambahan luasan
ruang publik yang
ditata
(jumlah luas ruang
publik yang ditata) /
(jumlah luas ruang
publik keseluruhan) x
100 %
% 22,03 22,03 26,32 67,81 71,39 100 100
Meningkatnya Kualitas
Penanganan Ruang
Publik
Persentase
penambahan luasan
ruang publik yang
ditata
(jumlah luas ruang
publik yang ditata) /
(jumlah luas ruang
publik keseluruhan) x
100 %
% 22,03 22,03 26,32 67,81 71,39 100 100
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Perencanaan,
Pemanfaatan Dan
Pengendalian Tata
Ruang
Persentase
kesesuaian
pemanfaatan lahan
terhadap rencana
tata ruang wilayah
kota
Luas lahan yang sesuai
dengan RTRW dibagai
luas lahan eksisting
dikali 100
% 19,4 19,4 19,4 27,7 63,8 88,8 100
Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik
Nilai SKM Nilai rata-rata surve
kepuasan masyarakat
yang terdiri dari 9 unsur
Nilai 0,00 0 ,00 82 82,5 82,93 83,36 83,36
No RPJMD Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/
Sasaran Formula/ Rumus Satuan
Kondisi
Awal
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Pada Tahun
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan
kualitas
implementasi
perencanaan
pengendalian
dan evaluasi
kinerja
pembangunan
Meningkatnya Kualitas
Implementasi
Perencanaan
Pengendalian Dan
Evaluasi Kinerja
Pembangunan
Nilai Sakip OPD Nilai sistem
akuntabilitas instansi
pemerintah yang diukur
dengan komponen
perencananan,
pengukuran,
pelaporan, evaluasi
dan capaian kinerja.
Nilai 73,52 63,57 64,28 64,78 65,28 65,78 65,78
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian
kebijakan.
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk
melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Keterkaitan antara strategi dan arah kebijakan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta dicantumkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1
Strategi dan Arah Kebijakan Jangka Menengah
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
Visi RPJMD : Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, Dan Sejahtera
Misi RPJMD yang terkait: Papan (Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum
perkotaan yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan, dan budaya)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan
Kualitas
Infrastruktur
Perkotaan
Kondisi Baik
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Jalan Dan
Jembatan
- Pembangunan Jalan Dan
Jembatan
- Rehabilitasi/pemeliharaan
jalan dan jembatan
- Peningkatan sarana dan
prasarana
kebinamargaan
- Peningkatan jalan dan jembatan yang kualitas dan kapasitasnya sudah tidak memadai
- Pemeliharaan jalan dan jembatan untuk menjaga kondisi dan kualitas jalan dan jembatan baik
- Melaksanakan sewa, pemeliharaan, dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kinerja jalan dan jembatan
Meningkatnya
Kualitas Saluran
Drainase
Perkotaan
- Pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong
- Pembangunan
turap/talud/bronjong
- Pengendalian banjir
- Meningkatkan daya dukung dan kapasitas sarana dan prasarana drainase kota
- Melaksanakan pembangunan, rehabilitasi dan peningkatan kapasitas dan kualitas talud/tanggul penahan longsor
- Melaksanakan penanggulangan banjir untuk meningkatkan luas
Visi RPJMD : Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, Dan Sejahtera
Misi RPJMD yang terkait: Papan (Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum
perkotaan yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan, dan budaya)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
wilayah bebas banjir dan genangan
Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan Air
Minum Dan Air
Limbah Bagi
Masyarakat
- Sarana Prasarana Air
Bersih dan Air Limbah
Perkotaan
- Melaksanakan pembangunan dan peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur air bersih dan air limbah/ sanitasi terutama bagi masyarakat MBR
Meningkatkan
Ketersediaan
Prasarana
Umum
Pendukung
Klaster
Ekonomi
Kreatif
Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan
Prasarana Umum
Kluster Ekonomi
Kreatif
- Pengembangan Wilayah
Strategis Dan Cepat
Tumbuh
- Melaksanakan penataan/pengembangan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan PSU
Meningkatkan
Penanganan
Ruang Publik
Dan Penataan
Ruang
Meningkatnya
Kualitas
Penanganan
Ruang Publik
- Pengembangan Wilayah
Strategis Dan Cepat
Tumbuh
- Pengelolaan Kekayaan
Budaya
- Melaksanakan penataan di koridor-koridor jalan
- Melakukan pelestarian bangunan dan kawasan cagar budaya
Meningkatnya
Penyelenggaraan
Perencanaan,
Pemanfaatan
Dan
Pengendalian
Tata Ruang
- Perencanaan tata ruang
- Pemanfaatan ruang
- Program pengendalian
pemanfaatan ruang
- Meningkatkan penataan ruang melalui penyusunan RTRK/RTBL, penyediaan informasi tentang tata ruang kepada masyarakat dan diikuti dengan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang
sesuai pola ruang pada RTRW Kota Surakarta
Meningkatkan
kualitas
pelayanan publik
- Pelayanan administrasi
perkantoran
- Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
- Peningkatan disiplin
aparatur
- Meningkatkan pelayanan dan tertib administrasi perkantoran
- Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur guna mendukung kinerja dan pelayan publik
- Melaksanakan kegiatan montoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan dinas.
Meningkatkan
kualitas
implementasi
perencanaan
pengendalian
Meningkatnya
Kualitas
Implementasi
Perencanaan
Pengendalian
- Perencanaan
pembangunan daerah
- Pengembangan
data/informasi
- Meningkatkan pelayanan dan tertib administrasi keuangan, asset, perijinan, kepegawaian serta pengarsipan dokumen
Visi RPJMD : Terwujudnya Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri, Maju, Dan Sejahtera
Misi RPJMD yang terkait: Papan (Mewujudkan Surakarta nyaman melalui pemenuhan
kebutuhan perumahan dan permukiman, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum
perkotaan yang berkeadilan, serta berwawasan kependudukan, lingkungan, dan budaya)
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
dan evaluasi
kinerja
pembangunan
Dan Evaluasi
Kinerja
Pembangunan
- Peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN
Pada bab ini akan disampaikan mengenai gambaran rencana program dan
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta untuk mewujudkan Visi “Terwujudnya
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Yang Mampu Melayani
Kebutuhan Masyarakat Dalam Mendukung Surakarta Sebagai Kota Budaya, Mandiri,
Maju, Dan Sejahtera”
Secara garis besar direncanakan beberapa program utama sebagai langkah untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam rencana strategis ini, antara lain
sebagai berikut :
1. Program pembangunan jalan dan jembatan
2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
3. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
4. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
5. Program pembangunan turap/talud/bronjong
6. Program Pengendalian Banjir
7. Program Lingkungan Sehat Perumahan
8. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
9. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
10. Program Perencanaan Tata Ruang
11. Program Pemanfaatan Ruang
12. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
13. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
15. Program peningkatan disiplin aparatur
16. Program perencanaan pembangunan daerah
17. Program pengembangan data/informasi
18. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Secara rinci rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan
pendanaan indikatif secara rinci tercantum pada Tabel 6.1 (terlampir)
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan dan Pendanaan
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN
BIDANG URUSAN
Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta adalah ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk
mengukur capaian target kinerja pembangunan daerah. Indikator kinerja adalah alat ukur
untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif. Keberadaan
indikator sangat penting baik dalam evaluasi kinerja program-program pembangunan
daerah. Indikator kinerja menjadi kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
kinerja, yaitu sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian kinerja pembangunan daerah.
Dalam perencanaan pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran keberhasilan
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan yang telah
dirumuskan dalam dokumen perencanaan.
Indikator kinerja penyelenggaraan urusan adalah indikator kinerja yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Surakarta. Target indikator
kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD ini akan diukur dalam evaluasi kinerja pembangunan.
Pencapaian kinerja indikator yang termuat juga akan menjadi bahan dalam pelaporan
kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta selama lima tahun,
sehingga perlu dipedomani oleh seluruh aparatur Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta.
Indikator Kinerja penyelenggaraan urusan ini ditampilkan dalam Tabel 7.1 sebagai
berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Penyelenggaraan Urusan Tahun 2016 - 2021
NO Indikator Satuan
Kondisi
Awal Target Capaian Setiap Tahun Target
Akhir
RPJMD Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2019
Tahun
2020
Tahun
2021
1 Persentase panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 73,37 75,59 78,54 82,09 85,05 87,05 90,05 90,05
2 Persentase Pajang jembatan dalam Kondisi baik % 85,00 86,00 87,00 88,00 89,00 90,00 91,00 91,00
3 Persentase Panjang jalan yang memiliki
drainase/saluran pembuangan air dalam kondisi baik % 69,77 71,77 73,77 75,77 77,77 79,77 81,77 81,77
4 Persentase penambahan luasan ruang publik yang
dimanfaatkan % 22,03 00,00 4,29 41,49 3,58 28,61 00,00 100,00
5 Persentase Tersedianya Prasarana Umum di Kluster
Ekonomi Kreatif % 4,00 8,00 12,00 16,00 20,00 24,00 28,00 28,00
Sumber Perda Kota Surakarta No 9 th 2016 ttg RPJMD Kota Surakarta tahun 2016-2021
BAB VIII PENUTUP
8.3. Pedoman Transisi
Masa berlaku Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016–2021 adalah selama lima tahun.
Untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengisi kekosongan dokumen
perencanaan pada masa transisi, maka Renstra Tahun 2016–2021 dapat
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2022, dengan tetap berpedoman pada
RPJPD Kota Surakarta Tahun 2005 - 2025
8.4. Kaidah Pelaksanaan
Beberapa kaidah pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta Tahun 2016–2021 yang
perlu diatur sebagai berikut:
1. Sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Surakarta agar mendukung pencapaian target-target Renstra dan
melaksanakan program dan kegiatan yang tercantum Renstra dengan sebaik-
baiknya.
2. Diharapkan seluruh aparatur di Sekretariat dan bidang-bidang pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Surakarta dapat menjalin
koordinasi dan kerjasama yang baik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra ini dapat tercapai.
3. Renstra akan dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kota Surakarta yang merupakan dokumen perencanaan
tahunan dalam kurun waktu tahun 2016 hingga tahun 2021. Untuk menjaga
konsistensi dan keselarasan kebijakan, program dan kegiatan, maka
Penyusunan Renja wajib berpedoman pada Renstra.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan serta memastikan pencapaian target-target
Renstra, maka perlu dilakukan pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan,
pelaksanaan dan hasil program dan kegiatan Renstra secara berkala.
5. Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional dan atau
daerah, maka dapat dilakukan perubahan Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota Surakarta sesuai dengan kaidah dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG
KOTA SURAKARTA
Ir. ENDAH SITARESMI SURYANDARI
Pembina Utama Muda
NIP. 19610924 198810 2 001