Review-RENCANA STRATEGIS - organisasi.surabaya.go.id fileReview-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN...
Transcript of Review-RENCANA STRATEGIS - organisasi.surabaya.go.id fileReview-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN...
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 i
KATA PENGANTAR
Pembangunan kesehatan di kota Surabaya sebagai program berkelanjutan
yang bertujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan
sosial, selalu mendapatkan prioritas dalam pembangunan di kota Surabaya.
Pembangunan kesehatan harus diselenggarakan berdasarkan arah dan kebijakan
pembangunan kota yang dilakukan oleh semua potensi yang terdiri dari masyarakat,
swasta, dan pemerintah secara sinergis dan berhasil guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2016-2021 dan
Sistem Kesehatan Nasional, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah menyusun
dokumen Rencana Strategis (Renstra) sebagai acuan pembangunan dalam periode
lima tahun.
Adanya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
yang pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 14 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surabaya, maka
perlu penyesuaian dokumen Renstra. Penyesuaian dokumen Renstra Dinas
Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 tertuang dalam dokumen Review
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021.
Dengan rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa, dokumen Review
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 telah disusun.
Selanjutnya diharapkan dokumen Review Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Surabaya Tahun 2016-2021 dapat dimanfaatkan sebagai acuan dan pedoman dalam
merencanakan program dan kegiatan sesuai perkembangan perubahan kebijakan di
Kota Surabaya.
Surabaya, 20 Januari 2017 Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita, MA. Pembina Utama Muda NIP 196502281992032008
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 – 2021 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................... BAB I – 1
1.2. Landasan Hukum ................................................................... BAB I – 7
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................... BAB I – 17
1.4. Sistematika Penulisan ............................................................ BAB I – 18
BAB II GAMBARAN DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ................................. BAB II – 1
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan .............................................. BAB II – 12
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan ...................................... BAB II – 20
2.4. Analisis Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kota Surabaya ........................................................................ BAB II – 37
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kesehatan Kota Surabaya ...................................................... BAB III – 1
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Surabaya
............................................................................................... BAB III – 4
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan (K/L), Renstra Dinkes Prov. Jawa
Timur, dan Renstra Dinkes Kota Surabaya ........................... BAB III – 7
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis ................................................................................. BAB III – 16
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis .................................................... BAB III – 21
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 – 2021 iii
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Surabaya ..................... BAB IV – 1
4.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya ........... BAB IV – 3
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Surabaya ...... BAB IV – 11
4.4. Upaya Pengembangan Program Kesehatan ........................... BAB IV – 20
BAB V RENCANA PROGRAM & KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KE-
LOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ..... BAB V – 1
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
YANG MENGACU PADA TUJUAN & SASARAN RPJMD BAB VI – 1
BAB VII PENUTUP ................................................................................... BAB VII – 1
LAMPIRAN
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 – 2021 iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indikator dan Target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan .......... BAB I-12
Tabel 1.2 Target Indikator Kinerja Kunci (IKK) Bidang Kesehatan Kota Surabaya
Tahun 2015 ..................................................................................................... BAB I-14
Tabel 1.3 Target Indikator MDG’s 2015 ....................................................................... BAB I-14
Tabel 2.1 Kekuatan SDM di Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan Jabatan
Tahun 2015 ................................................................................................... BAB II-12
Tabel 2.2 Kekuatan SDM di Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan Golongan .............. BAB II-12
Tabel 2.3 Kekuatan SDM di Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan Tingkat Pendidikan s/d
Desember 2015 ............................................................................................. BAB II-13
Tabel 2.4 Kekuatan SDM Kesehatan di UPTD Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan
Golongan ...................................................................................................... BAB II-14
Tabel 2.5 Kekuatan SDM Kesehatan di UPTD Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan Tingkat
Pendidikan .................................................................................................... BAB II-14
Tabel 2.6 Daftar Aset Dinas Kesehatan Kota Surabaya s/d Desember Tahun 2015 .... BAB II-15
Tabel 2.7 Realisasi Pendapatan Dinkes Kota Surabaya Tahun 2011 – 2015 ............... BAB II-16
Tabel 2.8 Realisasi Belanja Dinkes Kota Surabaya Tahun 2011 – 2015 ..................... BAB II-17
Tabel 2.9 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinkes Kota Surabaya ....... BAB II-18
Tabel 2.10 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Tahun 2011-2015 .......... BAB II-20
Tabel 2.11 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Tahun 2011-2015 ....... BAB II-21
Tabel 2.12 % Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kota Surabaya Tahun 2011-2015 ......... BAB II-21
Tabel 2.13 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin di Sarana Pelayanan
Kesehatan Dasar (Puskesmas) Tahun 2011-2015 ........................................ BAB II-22
Tabel 2.14 Cakupan Kelurahan Yang Mengalami KLB Yang Ditangani < 24 Jam
Tahun 2011-2015 ......................................................................................... BAB II-23
Tabel 2.15 Perkembangan Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Tahun 2011-
2015 .............................................................................................................. BAB II-34
Tabel 2.16 Capaian Indikator Upaya Kesehatan Lainnya Tahun 2011-2015 ................ BAB II-36
Tabel 2.17 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinkes Kota Surabaya terhadap Sasaran Renstra
Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kementerian Kesehatan RI ........ BAB II-37
Tabel 2.18 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota Surabaya ............................. BAB II-39
Tabel 2.19 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kota Surabaya ................................... BAB II-40
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 – 2021 v
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinkes ............... BAB III-1
Tabel 3.2 Visi Misi, Tujuan dan Sasaran Walikota-Wawalikota Surabaya .................. BAB III-5
Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi
dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ............................... BAB III-6
Tabel 3.4 Telaahan Visi Kemenkes, Dinkes Prov.Jatim dan Dinkes Kota Surabaya ... BAB III-8
Tabel 3.5 Keselarasan Pokok-Pokok Misi Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya ................................................................. BAB III-10
Tabel 3.6 Keselarasan Pokok-Pokok Tujuan dan Sasaran Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan
Provinsi Jatim, dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.................................. BAB III-13
Tabel 3.7 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ........................ BAB III-14
Tabel 3.8 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota Berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Provinsi
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan .......................... BAB III-16
Tabel 3.9 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota Berdasarkan Tata Ruang Wilayah dan KLHS
beserta Faktor Penghambat & Pendorong Keberhasilan Penanganannya ... BAB III-20
Tabel 4.1 Pokok-Pokok Visi dan Penjelasan Visi ........................................................ BAB IV-1
Tabel 4.2. Tujuan dan Indikator Tujuan Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Kota
Surabaya Sesuai RPJMD .............................................................................. BAB IV-7
Tabel 4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinkes Kota Surabaya .. BAB IV-9
Tabel 4.4 Strategi dan Kebijakan Sesuai Analisis SWOT ......................................... BAB IV-12
Tabel 4.5 Sasaran dan Strategi Dinas Kesehatan Kota Surabaya ............................... BAB IV-14
Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinkes Kota Surabaya.............. BAB IV-16
Tabel 5.1 Hubungan Program 2016 dengan Program Tahun 2017-2021 ....................... BAB V-3
Tabel 5.2 Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif .................... BAB V-6
Tabel 5.3 Tujuan dan Indikator Tujuan dalam “Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pelayanan Publik”........................................................... BAB V-13
Tabel 5.4 Sasaran dan Indikator Sasaran dalam “Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pelayanan Publik”........................................................... BAB V-14
Tabel 5.5 Program dan Indikator Program dalam “Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan dan Pelayanan Publik”........................................................... BAB V-15
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Yang Mengacu pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD ............................................................................................ BAB VI-4
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 – 2021 vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD ............... BAB I-3
Gambar 1.2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran ............ BAB I-5
Gambar 1.3 Keterkaitan Antara RPJMN dengan Renstra Dinas Kesehatan .......... BAB I-6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya ..................... BAB II-11
Gambar 2.2 Jumlah Puskesmas Induk menjadi Puskesmas Rawat Inap Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-25
Gambar 2.3 Jumlah Puskesmas Induk menjadi Puskesmas Rawat Inap Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-26
Gambar 2.4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan (%) Tahun 2011-2015 .............................. BAB II-27
Gambar 2.5 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi BCG (%) Tahun
2011-2015 ........................................................................................ BAB II-28
Gambar 2.6 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi DPT1+HB1 (%) Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-29
Gambar 2.7 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi DPT3+HB3 (%) Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-30
Gambar 2.8 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 4 (%) Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-30
Gambar 2.9 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Campak (%) Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-31
Gambar 2.10 Perkembangan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 Tahun
2011-2015 ....................................................................................... BAB II-32
Gambar 2.11 Perkembangan Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2011-2015 ......... BAB II-33
Gambar 4.1 Peta Posisi Strategi Berdasarkan Analisis SWOT ......................... BAB IV-11
Gambar 5.1 Kesesuaian Renstra dengan RPJMD ................................................. BAB V-1
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Pengertian Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang dilaksanakan dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mulai
dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berkesinambungan.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu Rencana Strategis
(Renstra).
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun
2016–2021 adalah dokumen resmi perencanaan yang merupakan arah dan
tujuan bagi seluruh komponen Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)-nya dalam mewujudkan visi, misi, sasaran
dan arah kebijakan pembangunan kesehatan selama kurun waktu lima tahun
kedepan.
Adanya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya
No. 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Surabaya, maka perlu penyesuaian dokumen Rencana Strategis
(Renstra). Penyesuaian dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 tertuang dalam dokumen Review
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 2
1.1.2. Proses Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja
Pemerintah Daerah perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang
mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun
2016–2021 didasarkan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Surabaya Tahun 2016-2021.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya disusun
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun
2016-2021 dan bersifat indikatif yang disusun berdasarkan :
a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta
perencanaan dan penganggaran terpadu ;
b. Kerangka pendanaan dan pagu indikatif ;
c. Urusan wajib yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM)
sesuai dengan kondisi nyata kota Surabaya dan kebutuhan masyarakat, atau
urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
Proses Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya dapat dilihat
pada gambar berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 3
Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD
PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan Penyusunan
Renstra-SKPD
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator
keluaran program dan PAGU per SKPD
Penelaahan RTRW
VerifikasiRancangan
Renstra SKPD dgn Rancangan Awal
RPJMD
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
sesuai
Tidak sesuai
Penyusunan Rancangan
RPJMD
Pelaksanaan Musrenbang
RPJMD
Perumusan Rancangan
Akhir RPJMD
Penyempurnaan Rancangan
Renstra-SKPD
Penetapan Renstra-
SKPD
RENSTRA-SKPD
Penyesuaian Rancangan
Renstra-SKPD berdasarkan
hasil verifikasi
PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN
Verifikasi Rancangan
Akhir Renstra SKPD
Rancangan Akhir Renstra
SKPD
sesuai
Tidaksesuai
PERDA ttg RPJMD
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra SKPD Prov
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 4
1.1.3. Keterkaitan Antara Renstra Dinkes Kota Surabaya dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi dengan dokumen perencanaan lainnya, baik ditingkat pusat
maupun daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya
Tahun 2016–2021. Renstra tersebut dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi Dinas Kesehatan yaitu (1) Perumusan kebijakan sesuai dengan
lingkup tugas bidang kesehatan; (2) Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan
lingkup tugas bidang kesehatan; (3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
sesuai dengan lingkup tugas bidang kesehatan; (4) Pelaksanaan administrasi
dinas sesuai dengan lingkup tugas bidang kesehatan; (5) Pelaksanaan tugas
lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya, dalam
rangka mewujudkan Visi Walikota Surabaya ”Surabaya Kota Sentosa yang
Berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi”, dengan Misi
“(1)Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas.” Lebih lanjut
Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga merupakan sinergisme RPJMN,
Renstra Kementerian Kesehatan 2014-2019, RPJMD Provinsi Jawa Timur
2014-2019 dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019.
Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2016-2021 berpedoman dari
RPJMD Kota Surabaya 2016-2021 dan juga mengacu pada RPJMD Provinsi
Jawa Timur 2014-2019 dan memperhatikan RPJMN dan Renstra K/L.
RPJMD Kota Surabaya 2016-2021 akan dijabarkan dalam Rencana
Pembangunan Daerah (RKPD). RKPD juga digunakan sebagai pedoman
penyusunan RAPBD Kota Surabaya. Penyusunan Rencana Kerja (Renja)
Dinas Kesehatan berpedoman pada Renstra Dinas dan mengacu pada RKPD.
Keterkaitan antar dokumen perencanaan dan penganggaran dapat dilihat pada
gambar berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 5
Gambar 1.2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 6
Gambar 1.3 Keterkaitan Antara RPJMN dengan Renstra Dinas Kesehatan
NAWACITA MISI DINAS KESEHATAN
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa
maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya
Misi (3) Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat
restorasi sosial Indonesia
Melakukan revolusi karakter bangsa.
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan
Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi
Domestik
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis, dan terpercaya
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya
Misi (1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan
Misi (2) Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 7
1.2. Landasan Hukum
1.2.1. Ketentuan Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan Dinas Kesehatan 1.Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
2.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
6.Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Derah Kota Surabaya;
7.Peraturan Walikota Surabaya Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya;
8.Peraturan Walikota Surabaya Nomor 98 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
1.2.1. Ketentuan Tentang Perencanaan dan Penganggaran
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa
Tengah/Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran
Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor
2730);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 2286);
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 8
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Nomor
4700);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembar Negara Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun
2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 9
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta kedudukan Keuangan
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran
Negara Tahun 2010 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor
5107);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
17. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Tahun 2014 Nomor 199);
18. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011
Nomor 310);
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 10
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 9 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam
Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun
2011-2031;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 - 2019;
27. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota
Surabaya Tahun 2008 Nomor 12 Tambahan Lembaran Daerah Kota
Surabaya Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kota Surabaya Nomor 4 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota
Surabaya Tahun 2009 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kota
Surabaya Nomor 4);
28. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surabaya Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2012 Nomor 17
Tambahan Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 16);
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 11
29. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034
(Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2014 Nomor 12 Tambahan
Lembaran Daerah Kota Surabaya Nomor 10);
30. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya
Tahun 2016-2021.
1.2.3 Ketentuan Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 12
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri R Nomor 13 Tahun 2016 Tentang
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 464);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan merupakan acuan bagi
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam penyediaan pelayanan
kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.
Adapun indikator dan target Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1. Indikator dan Target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
No Indikator Target (%)
1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan Cakupan ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan Cakupan bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir Cakupan anak usia 0-59 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan balita sesuai standar Cakupan anak usia pendidikan dasar yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar Cakupan warga negara usia 15-59 tahun (usia produktif) mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Cakupan warga negara usia 60 tahun keatas (Lansia) mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar Cakupan penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar Cakupan penyandang Diabetes Mellitus yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
100
100 100
100
100
100
100
100
100
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 13
No Indikator Target (%)
10.
11.
Cakupan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar Cakupan Orang dengan Tuberkulosis (TB) mendapatkan pelayanan TB sesuai standar
100
100
1.2.4 Ketentuan Tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK)
Pemerintah Pusat berkewajiban mengevaluasi kinerja
pemerintahan daerah atau disebut sebagai evaluasi penyelenggaraan
pemerintahan daerah (EPPD) untuk mengetahui keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang
diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan hasil yang telah
direncanakan. Tujuan utama dilaksanakannya evaluasi, adalah untuk
menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya
peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan
otonomi daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja
Kunci (IKK) untuk setiap pengukuran yang secara otomatis akan
menghasilkan peringkat kinerja daerah secara nasional yang dapat
digunakan untuk menetapkan kebijakan pengembangan kapasitas
pemerintahan daerah dalam rangka mendorong kompetisi antar daerah
dalam pelaksanaan otonomi daerah. Rincian Indikator Kinerja Kunci
(IKK) dapat dilihat pada tabel berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 14
Tabel 1.2 Target Indikator Kinerja Kunci (IKK) Bidang Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2015
No. Indikator (%) Target
Tahun 2015 1. 2.
3.
4. 5.
6.
7.
8.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi
80 90
90
100 100
100
100
90
1.2.5. Ketentuan Indikator Lain : Millenium Development Goals (MDG’s)
Berdasarkan hasil Resolusi Majelis Umum PBB No. 55/ 2 Tanggal
18 September Tahun 2000 ( A/Ris/55/2 United Nations Millenium
Development Goals) bahwa indikator dalam pembangunan yang harus
dipenuhi sebagai berikut :
Tabel 1.3 Target Indikator MDG’s 2015
INDIKATOR Target MDGs 2015
Tujuan 1 Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
Target 1 C Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015
1.6 Prevalensi Balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi; prevalensi Balita gizi buruk; prevalensi balita gizi kurang
15,50%
1.6.1 Prevalensi Gizi Buruk 3,60%
1.6.2 Prevalensi Gizi Kurang 11,90%
1.7 Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum
1.7.1 1400 Kkal/kapita/hari 8,50%
1.7.2 2000 Kkal/kapita/hari 35,32%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 15
INDIKATOR Target MDGs 2015
Tujuan 4 Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 4 A Menurunkan Angka Kematian Balita sebesar dua-per-tiganya antara 1990 dan 2015
4.1 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup
32
4.2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup
23
4.3 Angka kematian neonatal per 1000 kelahiran hidup
Menurun
4.4 Persentase anak 1 tahun yang diimunisasi campak
Meningkat
Tujuan 5 Meningkatkan Kesehatan Ibu Target 5 A Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
5.1 Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
102
5.2 Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih Meningkat
Target 5 B Mencapai dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua pada 2015
5.3 Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun, cara modern
Meningkat
5.4 Cakupan pelayanan antenatal (sedikitnya satu kali kunjungan dan maksimum 4 kali kunjungan)
5.4.1 1 Kali Kunjungan Meningkat
5.4.2 4 Kali Kunjungan Meningkat Tujuan 6 Mengendalikan Penyebaran HIV dan AIDs, Malaria dan Penyakit Menular lainnya Target 6 A Mengendalikan Penyebaran HIV/AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada 2015
6.1 Angka prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi
Menurun
6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi terakhir
Meningkat
6.3 Proporsi jumlah penduduk usia 15-124 tahun yang memilki pengetahuan komprehensif tenatng HIV/AIDS, menikah, belum menikah
Meningkat
Target 6 B Tersedianya akses universal untuk perawatan terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan, pada 2010
6.4 Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan antiretroviral
Meningkat
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 16
INDIKATOR Target MDGs 2015
Target 6 C Mengendalikan Penyakit Malaria dan muali menurunnya kasus Malria dan Penyakit lainnya tahun 2015
6.5 Angka kejadian dan tingkat kematian akibat malaria
6.6 Angka kejadian malaria per 1000 penduduk Menurun
6.7 Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida
Meningkat
6.8 Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria
6.9 Angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian akibat tuberculosis
6.9.1 Angka kejadian tuberculosis (semua kasus/100,000 penduduk/tahun)
Dihentikan, Mulai berkurang
6.9.2 Tingkat prevalensi tuberculosis (per 100,000 penduduk)
6.9.3 Tingkat kematian karena tuberculosis (per 100,000 penduduk)
6.7 Proporsi jumlah kasus tuberculosis yang terdeteksi dan diobati dalam program DOTS
6.7.1 Proporsi jumlah kasus tuberculosis yang terdeteksi dalam program DOTS 70%
6.7.2 Proporsi kasus tuberculosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS 85%
Tujuan 7 Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Target 7 C Menurunkan hingga separuhnya proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015
7.1 Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak perkotaan dan pedesaan
62,41%
7.2
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak perkotaan dan pedesaan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 17
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud Penyusunan Review RENSTRA Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Maksud penyusunan Review RENSTRA Dinas Kesehatan Kota Surabaya
adalah:
1. Menjabarkan Rencana Strategis Kota dalam Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Jangka Menengah (5 Tahun);
2. Menyelaraskan Rencana Strategis Kota dengan Pelayanan Dinas
Kesehatan, usulan masyarakat, dan Evaluasi Kinerja 5 Tahun lalu,
menjadi Rencana Strategis Dinas Kesehatan;
3. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan kesehatan;
4. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
wilayah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara
Pusat dan Daerah;
5. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan pengawasan kegiatan;
6. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
7. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan; dan
8. Menyelaraskan dan menyesuaikan dokumen Rencana Strategis Dinas
Kesehatan dengan kebijakan organisasi perangkat daerah termasuk
kedudukan, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi serta tata kerja
Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang baru.
1.3.2 Tujuan Penyusunan RENSTRA Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Adapun tujuan penyusunan Review RENSTRA Dinas Kesehatan Kota
Surabaya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan adalah untuk:
1. Menjadi pedoman penyelarasan dalam implementasi strategi dan visi
misi Pemerintah Kota Surabaya yang ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun
2016-2021;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 18
2. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan pelayanan Dinas Kesehatan
dalam jangka waktu 5 tahun;
3. Menjadi pedoman dalam penyusunan rencana anggaran Dinas
Kesehatan; dan
4. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan program kerja dan kegiatan
pembangunan kesehatan di kota Surabaya sesuai dengan tugas dan
fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya
mulai dari pengertian, proses penyusunan dan keterkaitan Renstra dengan dokumen
lain, landasan hukum serta maksud dan tujuan penyusunan Renstra.
BAB II: GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN
KOTA SURABAYA
Memuat informasi tentang tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
dan UPTDnya dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan,
mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Surabaya
dan menjelaskan capaian-capaian indikator kinerja kesehatan penting dalam
pelaksanaan rencana strategis periode sebelumnya, serta tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan kesehatan.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Memuat perumusan dan penentuan isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi
Dinas Kesehatan, telaahan dan isu-isu strategis pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Surabaya, RencanaStrategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur, telaahan Rencana Tatat Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB I - 19
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
Memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategi dan kebijakan jangka menengah
Dinas Kesehatan serta telaahan visi, misi dan program Walikota Surabaya terpilih
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator
kinerja, kelompok sasaran, pendanaan indikatif.
BAB VI: INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KOTA
SURABAYA 2016-2021
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota
Surabaya yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas
Kesehatan Kota Surabaya dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kota Surabaya Tahun
2016-2021.
BAB VII : PENUTUP
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2.1.1. Tugas Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan sesuai dengan Peraturan
Daerah Nomor 14 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Surabaya dan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 48
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan
memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
2.1.2. Fungsi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Dinas
Kesehatan Kota Surabaya mempunyai fungsi antara lain :
a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugas bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugas bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugas bidang
kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugas bidang
kesehatan;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh :
1) Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di
bidang kesekretariatan yang meliputi menyusun dan melaksanakan
rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 2
kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan
dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program, anggaran
dan perundang-undangan;
b. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan
administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi;
c. pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;
d. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
e. pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Daerah;
f. pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan
masyarakat, dan protokol;
g. pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
h. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
i. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja sekretariat yang
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis
j. pelaksanaan koordinasi pelaporan indikator kinerja badan yang
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;
k. pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
tugas;
m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari:
(1) Sub Bagian Program, Informasi dan Hubungan Masyarakat
(2) Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset
(3) Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 3
2) Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang sumber daya kesehatan yang meliputi meliputi
menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis,
melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain,
melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan
pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas, bidang sumber daya kesehatan mempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang kefarmasian,
makanan dan minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya
manusia kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang kefarmasian, makanan dan
minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya manusia
kesehatan;
c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian kefarmasian,
makanan dan minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya
manusia kesehatan;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kefarmasian, makanan
dan minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya manusia
kesehatan;
e. pelaksanaan program kefarmasian, makanan dan minuman, sarana dan
alat kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan;
f. pelaksanaan administrasi dibidang kefarmasian, makanan dan
minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumber daya manusia
kesehatan;
g. pelaksanaan pengelolaan perizinan/rekomendasi dibidang kefarmasian,
makanan minuman, sarana dan alat kesehatan serta sumberdaya manusia
kesehatan;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 4
h. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari
(1) Seksi Sarana dan Alat Kesehatan
(2) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman
(3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
3) Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang kesehatan masyarakat yang meliputi menyusun dan
melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan
koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan
pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat,
serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat, serta
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan
kesehatan masyarakat, serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 5
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat,
serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
e. pelaksanaan pengelolaan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat,
promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat, serta kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
f. pelaksanaan penyelenggaraan promosi kesehatan skala kota;
g. pelaksanaan administrasi dibidang kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat, serta
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;
h. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;
i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
(2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
(3) Seksi Kesehatan Lingkungan
4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana
program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama
dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan
pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 6
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan
imunisasi;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan imunisasi;
c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan
surveilans dan imunisasi;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan
imunisasi;
e. pelaksanaan pengelolaan pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa, dan surveilans dan imunisasi;
f. pelaksanaan administrasi di bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa, dan surveilans dan imunisasi;
g. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :
(1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
(2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(3) Seksi Surveilans dan Imunisasi
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 7
5) Bidang Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi menyusun dan
melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan
koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan
pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai
fungsi:
a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan
kesehatan tradisional;
b. pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan
kesehatan tradisional;
c. pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang
pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan
kesehatan khusus dan kesehatan tradisional;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang pelayanan kesehatan
primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan
kesehatan tradisional;
e. pelaksanaan pengelolaan pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan kesehatan
tradisional;
f. pelaksanaan administrasi dibidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan khusus dan
kesehatan tradisional;
g. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja bidang yang
tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 8
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
(2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
(3) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus dan Kesehatan Tradisional
6) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat
Menurut Peraturan Walikota Nomor 98 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya, bahwa Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang
kesehatan masyarakat dan melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Puskesmas memiliki fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan program kegiatan UPTD;
b. pelaksanaan pembinaan terhadap jaringan pelayanan puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan;
c. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama
di wilayah kerjanya;
d. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya;
e. pelaksanaan kegiatan sistem informasi Puskesmas;
f. pelaksanaan ketatausahaan UPTD;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas UPTD;
h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas
Kesehatan Kota Surabaya yang terdiri dari:
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 9
(1) Puskesmas Tanjungsari;
(2) Puskesmas Simomulyo;
(3) Puskesmas Manukan Kulon;
(4) Puskesmas Balongsari;
(5) Puskesmas Asemrowo;
(6) Puskesmas Sememi;
(7) Puskesmas Benowo;
(8) Puskesmas Jeruk;
(9) Puskesmas Lidah Kulon;
(10) Puskesmas Lontar;
(11) Puskesmas Peneleh;
(12) Puskesmas Ketabang;
(13) Puskesmas Kedungdoro;
(14) Puskesmas Dr. Soetomo;
(15) Puskesmas Tembok Dukuh;
(16) Puskesmas Gundíh;
(17) Puskesmas Tambakrejo;
(18) Puskesmas Simolawang;
(19) Puskesmas Perak Timur;
(20) Puskesmas Pegirian;
(21) Puskesmas Sidotopo;
(22) Puskesmas Wonokusumo;
(23) Puskesmas Krembangan Selatan;
(24) Puskesmas Dupak;
(25) Puskesmas Tanah Kali Kedinding;
(26) Puskesmas Sidotopo Wetan;
(27) Puskesmas Kenjeran;
(28) Puskesmas Rangkah;
(29) Puskesmas Pacarkeling;
(30) Puskesmas Gading;
(31) Puskesmas Pucang Sewu;
(32) Puskesmas Mojo;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 10
(33) Puskesmas Kalirungkut;
(34) Puskesmas Medokan Ayu;
(35) Puskesmas Tenggilis;
(36) Puskesmas Gunung Anyar;
(37) Puskesmas Menur;
(38) Puskesmas Klampis Ngasem;
(39) Puskesmas Mulyorejo;
(40) Puskesmas Sawahan;
(41) Puskesmas Putat Jaya;
(42) Puskesmas Pakis;
(43) Puskesmas Banyu Urip;
(44) Puskesmas Jagir;
(45) Puskesmas Wonokromo;
(46) Puskesmas Ngagel Rejo;
(47) Puskesmas Kedurus;
(48) Puskesmas Dukuh Kupang;
(49) Puskesmas Wiyung;
(50) Puskesmas Gayungan;
(51) Puskesmas Jemursari;
(52) Puskesmas Sidosermo;
(53) Puskesmas Kebonsari;
(54) Puskesmas Made;
(55) Puskesmas Bangkingan;
(56) Puskesmas Keputih;
(57) Puskesmas Balas Klumprik;
(58) Puskesmas Siwalankerto;
(59) Puskesmas Morokrembangan;
(60) Puskesmas Tambak Wedi;
(61) Puskesmas Bulak Banteng;
(62) Puskesmas Kalijudan; dan
(63) Puskesmas Sawah Pulo.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 11
2.1.3. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI
Catatan: UPTD : Puskesmas RS
Jabatan Fungsional Tertentu
DINAS KESEHATAN
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN PROGRAM, INFORMASI DAN HUMAS
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PENGELOLAAN ASET
SUB BAGIAN HUKUM, KEPEGAWAIAN DAN UMUM
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
SEKSI SARANA DAN ALAT KESEHATAN
SEKSI KEFARMASIAN, MAKANAN DAN MINUMAN
SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI MASYARAKAT
SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT
SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA
SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS DAN KESEHATAN TRADISIONAL
UPTD
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 12
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM) di Lingkungan Dinas Kesehatan
Kota Surabaya
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dilingkungan Dinas Kesehatan
Kota Surabaya dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas,
Gudang Farmasi dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) sampai
dengan Desember 2015 berjumlah 2.760 orang dengan rincian sebagai
berikut :
a. Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kesehatan Kota Surabaya s/d Desember Tahun 2015
Tabel 2.1 Kekuatan SDM di Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan Jabatan
Tahun 2015
No. Jabatan Jumlah (orang) 1 Struktural eselon II 1 2 Struktural eselon III 5 3 Struktural eselon IV 15 4 Staf 116 Jumlah 137
Sumber : Sub Bag Tata Usaha, DKK
Tabel 2.2 Kekuatan SDM di Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah (orang) 1 Golongan IV 8 2 Golongan III 81 3 Golongan II 40 4 Golongan I 8 Jumlah 137
Sumber : Sub Bag Tata Usaha, DKK
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 13
Tabel 2.3 Kekuatan SDM di Dinkes Kota Surabaya Berdasarkan
Tingkat Pendidikan s/d Desember 2015
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) PNS Non PNS
1 S2 - Kesehatan 1 1 - Umum 2 0 2 Dokter Spesialis 1 2 3 S1 - Dokter 4 1 - Dokter Gigi 6 1 - Apoteker 7 9 - SKM 29 34 - Sarjana Keperawatan 0 0 - Kesehatan Lingkungan 4 0 - Kesehatan Lain 2 0 - Umum 2 28 4 D3
- Analis 1 1 - Kefarmasian 0 0 - Kebidanan 3 1 - Keperawatan 8 4 - Kesehatan Lingkungan 6 3 - Gizi 7 1 - Kesehatan Lain 3 4 - Umum 0 6
5 D1 - Kesehatan 0 0 - Umum 0 0
6 SMA 45 41 SMP 5 3 SD 1 3 Jumlah 137 143
Sumber : Sub Bag Tata Usaha, DKK
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 14
b. Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan di UPTD Dinkes Kota Surabaya s/d Desember 2015
Tabel 2.4 Kekuatan SDM Kesehatan di UPTD Dinkes Kota Surabaya
Berdasarkan Golongan No. UPTD Golongan Jumlah
IV III II I 1 Puskesmas 76 622 389 28 1.115
2 Gudang Farmasi 0 1 1 2 4 3 Labkesda 0 6 0 0 6 Jumlah 76 629 390 30 1.125
Sumber : Sub Bag Tata Usaha, DKK
Tabel 2.5 Kekuatan SDM Kesehatan di UPTD Dinkes Kota Surabaya
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang) Puskesmas GFK Labkesda PNS Non PNS PNS Non PNS PNS Non PNS
1 S2 - Kesehatan 0 0 0 0 0 0 - Umum 0 3 0 0 0 0 2 Dokter Spesialis 0 1 0 0 0 0 3 S1 - Dokter 147 117 0 0 0 0 - Dokter Gigi 82 57 0 0 0 0 - Apoteker 5 58 1 0 0 0 - SKM 3 51 0 0 0 0 - Sarjana Keperawatan 4 4 0 0 0 0 - Kesehatan Lingkungan 11 0 0 0 0 0 - Kesehatan Lain 10 10 0 0 1 0 - Umum 12 59 0 0 2 1 4 D3
- Analis 26 29 0 0 1 2 - Kefarmasian 2 0 1 0 0 0 - Kebidanan 130 248 0 0 0 0 - Keperawatan 186 120 0 0 0 0 - Kesehatan Lingkungan 28 22 0 0 0 0 - Gizi 24 17 0 0 0 0 - Kesehatan Lain 13 102 0 0 0 0 - Umum 1 4 0 0 0 0
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 15
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah (orang) Puskesmas GFK Labkesda PNS Non PNS PNS Non PNS PNS Non PNS
5 D1
- Kesehatan 3 0 0 0 0 0 - Umum 0 0 0 0 0 0
6 SMA 393 336 0 14 2 3 SMP 40 43 0 0 0 0 SD 15 34 0 0 0 0 JUMLAH 1135 1297 4 14 6 6
Sumber : Sub Bag Tata Usaha, DKK
2.2.2. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana dan prasarana kesehatan yang terdaftar dalam aset tetap Dinas
Kesehatan Kota Surabaya sampai dengan Desember 2015 tercatat sebagai
berikut.
Tabel 2.6 Daftar Aset Dinas Kesehatan Kota Surabaya
s/d Desember Tahun 2015
Kode Uraian Jumlah Satuan Nilai Rupiah (Rp) 1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.5.3
1.5.4
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jaringan dan Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Aset Tidak Berwujud
Aset Lain-lain
112
41322
182
21
67
42
5907
Bidang
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
Unit
87.125.296.991
181.961.694.069
148.177.147.460
2.542.532.426
28.568.550
-
5.636.150.666
Total 425.471.390.162
Sumber : Data Aset Simbada, Sub Bag Tata Usaha
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 16
2.2.3. Anggaran
a. Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah merupakan unsur penting dalam mendukung
penyediaan kebutuhan belanja daerah. Pemenuhan target pendapatan
diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang
akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan
daerah. Secara rinci Pendapatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
sebagaimana terlihat pada Tabel I dibawah ini.
Tabel 2.7
Realisasi Pendapatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2011 – 2015
Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH
15.307.167.500 18.058.378.000 16.904.118.500 11.682.105.000 10.171.881.000
1.1 Pelayanan Kesehatan 13.687.550.500 15.096.926.000 14.678.721.000 10.723.053.000 9.265.153.500
1.2 Jasa Pemakaian Fasilitas Kesehatan
38.825.000 34.918.000 22.880.000 25.050.000 17.615.000
1.3 Pelayanan Rawat Inap 1.141.503.500 2.558.676.000 1.851.427.000 527.709.000 425.438.000
1.4 Pelayanan Laboratorium Kesehatan
172.543.500 172.908.000 183.890.500 245.693.000 301.699.500
1.5 Pelayanan Kesehatan Matra (Haji)
237.600.000 194.950.000 167.200.000 160.600.000 161.975.000
1.6 Perijinan dibidang Kesehatan
29.145.000 - - - -
2. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
4.265.869.798 4.625.568.561 4.545.946.740 52.665.004.000 83.020.045.000
2.1 Pendapatan dari PT. ASKES
4.265.869.798 4.625.568.561 4.545.946.740 - -
2.2 Dana Kapitasi JKN - - - 52.665.004.000 83.020.045.000
Jumlah Pendapatan Daerah 19.573.037.298 22.683.946.561 21.450.065.240 64.347.109.000 93.191.926.000
Berdasarkan pada tabel diatas, rata-rata realisasi PAD Dinas Kesehatan Kota
Surabaya pada tahun 2011 – 2015 menunjukkan tren peningkatan.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 17
b. Belanja Daerah
Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berdasarkan pada anggaran kinerja
(performance budget) yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau
kinerja. Secara rinci realisasi belanja daerah Dinas Kesehatan Kota Surabaya
sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Tabel 2.8
Realisasi Belanja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2011 – 2015
No Uraian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG
80.345.054.770 96.614.621.616 99.236.140.180 113.882.627.212 123.650.093.365
1. Belanja Pegawai 80.345.054.770 96.614.621.616 99.236.140.180 113.882.627.212 123.650.093.365
B. BELANJA LANGSUNG
237.142.609.558 257.860.263.546 298.562.410.086 342.144.150.726 351.210.920.818
1. Belanja Pegawai 23.976.782.202 13.518.849.809 21.721.447.667 29.798.746.249 38.088.918.474
2. Belanja Barang dan Jasa
187.140.035.605 204.302.675.684 252.615.028.905 302.922.630.633 305.954.701.100
3. Belanja Modal 26.025.791.751 40.038.738.053 24.225.933.514 9.422.773.844 7.167.301.244
C. TOTAL BELANJA 317.487.664.328 354.474.885.162 397.798.550.266 456.026.777.938 474.861.014.183
Anggaran belanja pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada tahun 2010 – 2015
mengalami peningkatan di tiap tahunnya. Berdasarkan tabel diatas, rata-rata realisasi
belanja pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya menunjukkan tren peningkatan.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 18
Tabel 2.9
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
ke- Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
(1) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11) (13) (14) (15) (16) (17) (18) PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
- Retribusi Pelayanan Kesehatan
13.529 16.135 17.239 11.986 10.331 15.307 18.058 16.904 11.682 10.172 113,14 111,92 98,06 97,46 98,46 13.844,00 103,81
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
- Pendapatan dari PT. ASKES
2.616 3.878 4.067 0 0 4.266 4.626 4.546 0 0 163,07 119,29 111,78 0,00 0,00 2.112,20 78,83
- Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
0 0 0 41.372 62.853 0 0 0 52.665 83.020 0,00 0,00 0,00 127,30 132,09 20.845,00 51,88
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
- Belanja Pegawai 94.396 104.151 101.355 127.013 140.819 80.345 96.615 99.236 113.883 123.650 85,11 92,76 97,91 89,66 87,81 113.546,80 90,65
Belanja Langsung
- Belanja Pegawai 27.532 25.186 29.834 43.439 41.746 23.977 13.519 21.721 29.799 38.089 87,09 53,68 72,81 68,60 91,24 33.547,40 74,68
- Belanja Barang dan Jasa
199.500 224.556 270.655 382.379 338.904 187.140 204.303 252.615 302.923 305.955 93,80 90,98 93,33 79,22 90,28 283.198,80 89,52
- Belanja Modal 32.201 56.870 27.442 11.286 7.850 26.026 40.039 24.226 9.423 7.167 80,82 70,40 88,28 83,49 91,30 27.129,80 82,86
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 19
Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
ke- Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
Rincian Program Kegiatan :
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
57.035 58.792 66.881 83.371 79.759 50.470 43.404 55.311 66.969 75.076 88,49 73,83 82,70 80,33 94,13 69.167,60 83,89
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
13.889 7.845 7.718 11.501 10.707 12.054 6.572 6.622 9.411 8.436 86,79 83,77 85,80 81,83 78,79 10.332,00 83,40
- Program Upaya Kesehatan Masyarakat
115.142 137.923 202.263 287.633 250.417 109.875 124.167 191.377 218.168 224.674 95,43 90,03 94,62 75,85 89,72 198.675,60 89,13
- Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
33.868 61.206 33.034 15.074 15.619 27.359 44.095 28.168 11.823 12.651 80,78 72,04 85,27 78,43 81,00 31.760,20 79,51
- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
39.298 40.846 18.034 39.526 31.997 37.383 39.623 17.085 35.773 30.374 95,13 97,01 94,74 90,50 94,93 33.940,20 94,46
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 20
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2.3.1. Indikator Bidang Kesehatan
Sasaran dari program ini adalah meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat. Pencapaian sasaran tersebut diukur dengan menggunakan
3 (tiga) indikator kinerja yang merupakan indikator bidang kesehatan, yaitu:
a. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup menggambarkan jumlah
kematian bayi pada setiap 1.000 kelahiran. Angka kematian bayi di kota
Surabaya pada tahun 2011 sebesar 10,28 per 1.000 kelahiran hidup. Pada
tahun 2015 Angka kematian bayi sebesar 6,48 per1.000 kelahiran hidup.
Hal ini menunjukkan penurunan angka kematian ibu terus mengalami
penurunan dari tahun 2011-2015. Dibandingkan dengan target yang telah
ditetapkan yaitu ≤ 10 per 1.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya
mencapai 100 % menunjukkan keberhasilan.
Tabel 2.10 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Angka Kematian bayi per 1000 Kelahiran Hidup
10,28 7,66 6,17 5,62
6,48
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, DKK
b. Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 Persalinan Hidup.
Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup
menggambarkan jumlah kematian ibu melahirkan pada setiap 100.000
kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Kota Surabaya pada
tahun 2011 sebesar 103,9 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2015
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 21
angka kematian ibu sebesar 87,35 per100.000 kelahiran hidup. Hal ini
menunjukkan penurunan angka kematian ibu terus mengalami penurunan
dari tahun 2011-2015. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan
yaitu < 125 per 100.000 kelahiran hidup, maka capaian kinerjanya
mencapai 100% menunjukkan keberhasilan.
Tabel 2.11 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Angka Kematian ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
103,9 144,64 119,15 90,19 87,35
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, DKK
c. Balita Dengan Status Gizi Buruk
Balita dengan status gizi buruk dihitung berdasarkan berat badan balita
dibandingkan dengan tinggi badan balita (BB/TB). Berdasarkan hasil
pendataan pada tahun 2011, prevalensi balita gizi buruk di Kota Surabaya
sebesar 0,64%. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar
≤ 1%, maka capaian kinerjanya menunjukkan keberhasilan. Perkembangan
Persentase Balita Gizi Buruk di Kota Surabaya tahun 2011- 2015 tampak
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.12
% Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kota Surabaya Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
% Prevalensi Balita Gizi Buruk
0,64 0,38 0,27 0,21 0,16
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan, DKK
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 22
2.3.2 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Urusan Wajib Kesehatan diimplementasikan melalui Program Upaya
Kesehatan Masyarakat, Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan
Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, dan
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
Program-program tersebut diukur melalui indikator kesehatan yang
digunakan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) dan diuraikan sebagai
berikut:
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Pencapaian Program Upaya Kesehatan Masyarakat diukur dengan
menggunakan 2 (dua) indikator kinerja, yaitu:
1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah
jumlah masyarakat miskin yang sakit dan berkunjung yang dilayani di
sarana pelayanan kesehatan dasar milik Pemerintah Kota Surabaya dalam
hal ini puskesmas di seluruh Kota Surabaya. Cakupan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat miskin di Kota Surabaya
Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.13
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar (Puskesmas) Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
% Cakupan pelayanan kesehatan maskin
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Bidang Jamsarkes, DKK
2) Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
adalah Kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa ( KLB ) yang
ditangani < 24 jam terhadap KLB dalam periode/kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2011 terdapat 67 Kelurahan yang mengalami KLB dan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 23
semuanya telah ditangani < 24 jam sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Pada tahun 2015 terdapat 28 Kelurahan yang mengalami
KLB dan seluruhnya telah ditangani < 24 jam sesuai dengan target yang
telah ditetapkan sebesar 100%. Adapun cakupan Kelurahan mengalami
KLB yang ditangani < 24 jam selama tahun 2011-2015 dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 2.14
Cakupan Kelurahan Yang Mengalami KLB Yang Ditangani < 24 Jam Tahun 2011-2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Kelurahan KLB yang ditangani < 24 jam
67 134 60 69 28
% Cakupan kelurahan KLB yang ditangani < 24 jam
100% 100% 100% 100% 100%
Sumber : Bidang PMK, DKK
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Surabaya selama ini dilaksanakan melalui kegiatan-
kegiatan yang bersifat preventif maupun kuratif. Adapun kegiatan pada
Program Upaya Kesehatan Masyarakat antara lain adalah:
(1) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan;
(2) Peningkatan kesehatan masyarakat;
(3) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan;
(4) Peningkatan Surveylans Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah;
(5) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus;
(6) Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya;
(7) Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kesehatan;
(8) Sertifikasi dan Akreditasi Tenaga Kesehatan;
(9) Pembinaan dan Pengembangan SDM Kesehatan;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 24
(10) Pengadaan Obat dan Pelayanan Kesehatan Dasar di puskesmas
(DAK bidang kesehatan);
(11) Pencegahan dan Penanggulangan penyakit menular;
(12) Jaminan Kesehatan Masyarakat;
(13) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di puskesmas dan
jaringannya /rumah sakit
b. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Pencapaian Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana
dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya diukur
dengan menggunakan 2 (dua) indikator, yaitu:
1) Jumlah Puskesmas Induk yang Meningkat Menjadi Puskesmas
Rawat Inap
Salah satu indikator yang mendukung tercapainya program
pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya adalah peningkatan
jumlah puskesmas induk menjadi puskesmas rawat inap.
Pada tahun 2011 jumlah puskesmas yang meningkat menjadi
puskesmas rawat inap sebanyak 15 puskesmas, apabila dibandingkan
target 15 puskesmas, maka capaian kinerjanya sebesar 100%. Sampai
dengan tahun 2015 jumlah puskesmas induk menjadi puskesmas rawat
inap sebanyak 21 puskesmas, dari target yang ditetapkan sebesar 21
puskesmas sehingga capaian kinerjanya tercapai 100%. Adapun Jumlah
Puskesmas Induk yang Meningkat Menjadi Puskesmas Rawat Inap
selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 25
Gambar 2.2 Jumlah Puskesmas Induk menjadi Puskesmas Rawat Inap
Tahun 2011-2015
2) Jumlah Puskesmas Pembantu Yang Meningkat Menjadi
Puskesmas Induk
Selain sarana kesehatan berupa Puskesmas, Pemerintah Kota
Surabaya juga memiliki Puskesmas Pembantu yang berfungsi sebagai
penunjang pelayanan Kesehatan Puskesmas dengan memperluas
jangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pada tahun 2011
jumlah puskesmas pembantu yang meningkat menjadi puskesmas induk
sebanyak 5 puskesmas, dengan target 2 puskesmas. Sampai dengan tahun
2015 jumlah puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk sebanyak
10 puskesmas, dari target yang ditetapkan sebesar 10 puskesmas
sehingga capaian kinerjanya tercapai 100%. Adapun jumlah puskesmas
pembantu yang meningkat menjadi puskesmas induk selama lima tahun
terakhir dapat dilihat pada Gambar berikut.
0
5
10
15
20
25
2011 2012 2013 2014 2015
15 1517
1921
15 1619 20 21
target
realisasi
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 26
Gambar 2.3 Jumlah Puskesmas Induk menjadi Puskesmas Rawat Inap
Tahun 2011-2015
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Kota Surabaya selama ini dilaksanakan melalui kegiatan-
kegiatan baik itu bersifat preventif maupun kuratif. Adapun kegiatan
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya antara lain adalah:
(1) Pembangunan/Rehabilitasi dan Pengawasan Puskesmas/Puskesmas
Pembantu
(2) Pelayanan Kesehatan Puskesmas;
(3) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan;
(4) Pengadaan Alat Kesehatan Puskesmas;
(5) Operasional Pelayanan Kesehatan;
(6) Pengadaan Sarana Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap
Rokok;
c. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Pencapaian keberhasilan Program Program Peningkatan Keselamatan
Ibu Melahirkan dan Anak diukur melalui indikator yaitu:
0
2
4
6
8
10
2011 2012 2013 2014 2015
2
4
6
8
10
5
9 9 910
target
realisasi
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 27
1) Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Tolinakes) yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2011, ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah
37.511 orang dari 39.444 sasaran ibu bersalin, sehingga cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan sebesar 95,10%, apabila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan sebesar 96%. Pada tahun 2015, jumlah ibu bersalin yang
mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan sebanyak 44.273 orang dari 45.680 sasaran ibu
bersalin. Sehingga cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan sebesar 96,92%, apabila dibanding
dengan target 96% maka capaian untuk indikator ini dikatakan berhasil.
Adapun cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
(Tolinakes) di kota Surabaya pada kurun waktu lima tahun terakhir dapat
dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 2.4 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Tahun 2011-2015
96% 96% 96% 96% 96%
95,10%
97,61%
96,03% 96,45%96,92%
93%
94%
95%
96%
97%
98%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 28
2) Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bagi Bayi 0-11 Bulan
Cakupan imunisasi dasar pada bayi 0-11 bulan di kota Surabaya
tahun 2011 berdasarkan jenis imunisasi yang ada sebagai berikut:
cakupan imunisasi BCG
cakupan imunisasi DPT1+HB1
cakupan imunisasi DPT3+HB3
cakupan imunisasi polio 4
cakupan imunisasi campak
Pada tahun 2011-2015 cakupan imunisasi dasar BCG, DPT1+HB1,
DPT3+HB3, polio 4, dan campak dijabarkan dengan capaian sebagai
berikut :
(1) Cakupan bayi 0 – 11 bulan yang mendapat imunisasi BCG
Jumlah bayi yang berumur 0-11 bulan yang telah mendapatkan
imunisasi BCG dibandingkan dengan jumlah bayi yang berumur
0-11 bulan yang ada. Perkembangan cakupan bayi yang mendapatkan
imunisasi BCG selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar
berikut.
Gambar 2.5 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi BCG (%)
Tahun 2011-2015
90% 90% 90% 90% 90%79,85%
91,29% 95,95% 97,10% 92,15%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 29
(2) Cakupan bayi 0 – 11 bulan yang mendapat imunisasi DPT1+HB1
Jumlah bayi yang berumur 0-11 bulan yang telah mendapatkan
imunisasi DPT1+HB1 dibandingkan dengan jumlah bayi yang berumur
0-11 bulan yang ada (surviving infant). Perkembangan cakupan bayi
yang mendapatkan imunisasi DPT1+HB1 selama lima tahun terakhir
dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 2.6
Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi DPT1+HB1 (%) Tahun 2011-2015
(3) Cakupan bayi 0 - 11 bulan yang mendapat imunisasi DPT3+HB3
Jumlah bayi yang berumur 0-11 bulan yang telah mendapatkan
imunisasi DPT3+HB3 dibandingkan dengan jumlah bayi yang berumur
0-11 bulan yang ada (surviving infant). Perkembangan cakupan bayi
yang mendapatkan imunisasi DPT3+HB3 selama lima tahun terakhir
dapat dilihat pada Gambar berikut.
90% 90% 90% 90% 90%
84,37%
92,58%
94,74%95,81%
92,91%
78%
80%
82%
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
98%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 30
Gambar 2.7
Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi DPT3+HB3 (%) Tahun 2011-2015
(4) Cakupan bayi 0 -11 bulan yang mendapat imunisasi Polio 4
Jumlah bayi yang berumur 0-11 bulan yang telah mendapatkan
imunisasi Polio 4 dibandingkan dengan jumlah bayi yang berumur
0-11 bulan yang ada (surviving infant). Perkembangan cakupan bayi
yang mendapatkan imunisasi Polio 4 selama 5 tahun terakhir dapat
dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 2.8 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Polio 4 (%)
Tahun 2011-2015
90% 90% 90% 90% 90%
76,78%
89,54%91,24%
88,85%
91,49%
65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
90% 90% 90% 90% 90%
75,01%
88,06% 89,57% 88,66%91,02%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 31
(5) Cakupan bayi 0 – 11 bulan yang mendapat imunisasi Campak
Jumlah bayi yang berumur 0-11 bulan yang telah mendapatkan
imunisasi Campak dibandingkan dengan jumlah bayi yang berumur 0-11
bulan yang ada (surviving infant). Perkembangan cakupan bayi yang
mendapatkan imunisasi Campak selama 5 tahun terakhir dapat dilihat
pada Gambar berikut.
Gambar 2.9 Cakupan Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Campak (%)
Tahun 2011-2015
3) Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
Indikator ini diukur berdasarkan perbandingan antara jumlah
balita gizi buruk yang dirawat di sarana pelayanan kesehatan yang sesuai
standar dengan jumlah balita gizi buruk yang ditemukan. Pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2015 seluruh balita gizi buruk telah
mendapatkan perawatan dan intervensi untuk pemulihan gizi sesuai
dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, sehingga capaian
kinerjanya sebesar 100%.
Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 seluruh balita gizi
buruk telah mendapatkan perawatan dan intervensi untuk pemulihan gizi
90% 90% 90% 90% 90%
71,74%
84,45%
91,45% 94,83%93,04%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 32
sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar 100%, sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100%. Pada tahun 2011 terdapat 1.027 balita
gizi buruk, pada tahun 2012 terdapat 626 balita gizi buruk, pada tahun
2013 terdapat 444 balita gizi buruk dan pada tahun 2014 terdapat 366
balita gizi buruk. Tahun 2015 terdapat 282 balita gizi buruk dan seluruh
balita gizi buruk telah mendapatkan perawatan dan intervensi.
4) Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
Pada tahun 2011 kunjungan ibu hamil K4 di sarana pelayanan
kesehatan sebanyak 39.895 ibu hamil atau 96,55% dari sasaran ibu hamil
sebanyak 41.322 dengan target sebesar 98%. Pada tahun 2015 kunjungan
ibu hamil K4 di sarana pelayanan kesehatan 47.095 atau 98,41 % dari
47.856 sasaran ibu hamil. Perkembangan cakupan kunjungan ibu hamil
K4 selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 2.10
Perkembangan Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 Tahun 2011-2015
5) Cakupan Kunjungan Bayi
Pada tahun 2011 jumlah kunjungan bayi di sarana pelayanan
kesehatan di Kota Surabaya sebanyak 36.551 bayi atau 86,48% dari
42.264 sasaran bayi, apabila dibandingkan dengan target sebesar 90%.
Pada tahun 2015 kunjungan bayi di sarana pelayanan kesehatan di Kota
98% 98% 98% 98% 98%
96,55%
101,77%
98,11% 98,22% 98,41%
93%94%95%96%97%98%99%
100%101%102%103%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 33
Surabaya sebanyak 40.455 bayi atau 93,69 % dari 43.178 sasaran bayi.
Perkembangan cakupan kunjungan bayi selama lima tahun terakhir dapat
dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 2.11 Perkembangan Cakupan Kunjungan Bayi
Tahun 2011-2015
Upaya yang dilakukan guna mendukung pencapaian indikator
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak,
pemerintah kota Surabaya telah melakukan kegiatan antara lain sebagai
berikut:
(1) Pelayanan Kesehatan Keluarga;
(2) Peningkatan dan Perbaikan Gizi Masyarakat.
2.3.3 Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
Selain indikator program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya tahun 2010-2015,
indikator kesehatan lain tertuang dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan
merupakan salah satu tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan daerah Kabupaten/Kota tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis
90% 90% 90% 90% 90%
86,48%
79,62%
94,62% 94,71% 93,69%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
2011 2012 2013 2014 2015
target
capaian
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 34
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. SPM
kesehatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis
pelayanan beserta indikator kinerja dan target tahun 2010-2015, yang
meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Dasar ;
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan ;
c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar
Biasa/KLB;
d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Capaian indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.15
Perkembangan Capaian Indikator SPM Bidang Kesehatan Tahun 2011-2015
No. Indikator
Target Nasional (%) Capaian Indikator
% Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4. 95 2015 96.55 101.77 98.11 98.22 98.41
2 Cakupan Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani.
80 2015 88.41 96.81 98.73 99.56 99.60
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
90 2015 95.10 97.61 96.03 96.45 96.92
4 Cakupan pelayanan Ibu Nifas 90 2015 95.02 94.77 89.19 92.37 93.80
5 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
80 2010 78.53 70.88 98.03 98.07 96.14
6 Cakupan kunjungan bayi. 90 2010 86.48 79.62 94.62 94.71 93.69
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI).
100 2010 21.25 36.88 63.75 96.75 85.71
8 Cakupan pelayanan anak balita. 90 2010 58.56 63.49 79.92 79.60 83.58
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin.
100 2010 100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
10 Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatanat
100 2010 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100 2010 94.51 96.03 97.79 98.26 97.21
12 Cakupan peserta KB Aktif 70 2010 74.46 75.06 74.07 67.36 71.95
13 Cakupan Penemuan dan penanganan penderita penyakit
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 35
No. Indikator
Target Nasional (%) Capaian Indikator
% Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
>2 2010 4.63 per 100.000
7.75per100.000
2.66per100.000
3.13per100.000
0.63 per 100.000
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
100 2010 17.27 29.18 20.88 19.68 18.44
Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif
100 2010 56.50 61.84 68.70 67.79 76.44
Penderita DBD yang Ditangani 100 2010 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Penemuan Penderita Diare 100 2010 88.59 79.39 157.78 143.39 107.36
14 Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100 2015 79.73 79.41 78.63 29.52 8.46
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100 2015 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
15 Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
100 2015 29.42 52.86 69.37 15.54 4.01
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
100 2015 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kab/Kota.
100 2015 82.14 89.83 89.66 100.00 100.00
17 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam
100 2015 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
18 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 2015 65.63 100.00 100.00 100.00 100.00
Sumber : Profil Kesehatan 2011-2015
2.3.4. Indikator Upaya Kesehatan Lainnya
Indikator kesehatan lain juga dipergunakan untuk menilai keberhasilan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Surabaya. Indikator ini
juga merupakan gambaran capaian kesehatan yang juga merupakan capaian
program Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan UPTD-nya.
Indikator upaya kesehatan lain dapat dilihat pada tabel berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 36
Tabel 2.16 Capaian Indikator Upaya Kesehatan Lainnya
Tahun 2011-2015
NO INDIKATOR KINERJA (%) TARGET RENSTRA (%) REALISASI CAPAIAN
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1. Rumah Tangga Ber-PHBS 60 60 60 70 70 61,39 62,97 67,02 67,10 71,90 2. Posyandu Purnama Mandiri 40 42 44 46 48 40,59 48,65 50,30 52,30 56,26 3. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usila 20 21 22 23 24 24,38 67,23 73,67 72,85 78,31 4. Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap) 70 70 80 80 80 90,36 85,97 97,56 98,09 97,53 5. Bayi Berat Badan Lahir Rendah ditangani 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 6. Angka kesakitan DBD maksimal 55/100.000 penduduk 36,22 /
100.000 38,6 / 100.000
78,35 / 100.000
28,82 / 100.000
22,47/ 100.000
7. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT Rate) : a. Pausi Basiller (PB) b. Multi Basiller (MB)
≥ 80 ≥ 80
≥ 80 ≥ 80
≥ 80 ≥ 80
≥ 80 ≥ 80
≥ 80 ≥ 80
70,20
63,64 77,88
93,33 77,22
90,00 82,26
77,78 78,33
8. Infeksi Menular Seksual yang diobati 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
9. Angka Bebas Jentik (ABJ) ≥85 ≥85 ≥85 ≥85 ≥85 82,40 85,77 89,77 85,74 88,7
10. Penduduk dengan akses air minum 70 74 76 78 80 98,52 100 99,86 98,92 99,25 11. Masyarakat yang menggunakan jamban sehat 60 65 70 75 80 89,31 98,06 97,48 97,77 97,86
12. Tempat pengelolaan makanan dan minuman (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
66 68 70 73 75 79,95 80,83 82,22 80,60 85,10
13. Rumah penduduk yang memenuhi syarat kesehatan 70 72 74 77 80 81,21 80,99 81,03 83,46 83,91
14. Balita yang naik berat badannya ( N/D) 60 65 65 70 70 63,12 65,40 72,67 73,40 74,20 15. Balita yang ditimbang berat badannya (D/S) 60 67 69 71 73 78,25 73,26 76,30 79,57 81,17
16. Bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif 60 60 60 60 60 54,29 60,52 62,67 64,33 64,99 17. Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 90 90 90 90 90 95,61 100,41 98,23 98,91 94,55 18. Balita mendapat kapsul vitamin A 2kali pertahun 84 84 85 85 85 84,75 83,11 88,01 96,51 94,61
19. Puskesmas yang memiliki Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : Profil Kesehatan 2011-2015, DKK
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 37
2.4. Analisis Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
2.4.1 Analisis Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) danRenstra Dinkes
Berdasarkan analisis keadaan eksternal Dinas Kesehatan Kota Surabaya
akan dapat diidentifikasi faktor eksternal yaitu peluang dan tantangan yang
mempengaruhi strategi pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
Faktor eksternal pada dasarnya adalah merupakan faktor yang ada di
sekeliling Dinas Kesehatan Kota Surabaya, yang dapat terdiri atas kondisi
politik, ekonomi, sosial budaya, ketenteraman dan ketertiban, lingkungan
fisik, lingkungan hidup, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi,
demografi, stakeholders dan lain-lain. Komparasi capaian sasaran indikator
kesehatan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan capaian
indikator kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian
Kesehatan RI dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.17 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinkes Kota Surabaya terhadap
Sasaran Renstra Dinkes Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kementerian Kesehatan RI
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra Dinkes Kota Surabaya
Sasaran pada Renstra Dinkes Provinsi
Jawa Timur
Sasaran pada Renstra
Kemenkes RI 1. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes) yang memiliki kompetensi kebidanan
Capaian cakupan tolinakes kota Surabaya tahun 2015 adalah 96,92% Angka ini diatas target yang ditentukan 96 %
Capaian cakupan tolinakes Provinsi Jawa Timur tahun 2013 adalah 94,40%. Angka ini diatas target yang ditentukan 94%
2. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4)
Capaian cakupan kunjungan ibu hamil (K4) kota Surabaya tahun 2015 adalah 98,41%. Angka ini diatas target yang ditentukan 98%
3. Cakupan kunjungan bayi Capaian cakupan kunjungan bayi kota Surabaya tahun 2015 adalah 93,69%. Angka ini diatas target yang ditentukan 90%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 38
No Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra Dinkes Kota Surabaya
Sasaran pada Renstra Dinkes Provinsi
Jawa Timur
Sasaran pada Renstra
Kemenkes RI 4. Cakupan balita gizi buruk
yang mendapat perawatan Capaian cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan di kota Surabaya adalah 100%, sesuai target 100%
5. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Capaian cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin kota Surabaya adalah 100%, sesuai target 100%
6. Cakupan kelurahan KLB yang ditangani < 24 jam
Capaian cakupan kelurahan KLB yang ditangani < 24 jam kota Surabaya adalah 100%, sesuai target 100%
Capaian Cakupan kelurahan KLB yang ditangani < 24 jam adalah 100%, sesuai target 100%
7. Jumlah puskesmas induk yang meningkat menjadi puskesmas rawat inap
Capaian cakupan jumlah pusk. induk yang meningkat menjadi pusk. rawat inap kota Surabaya adalah 21 pusk. Sesuai target 21 pusk
Cakupan jumlah puskesmas menjadi puskesmas standar di provinsi Jatim adalah 84 pusk (th. 2013)
Peningkatan jumlah pusk. Induk menjadi pusk perawatan dari 2.704 (th. 2009) menjadi 3.317(th.2013)
8. Jumlah puskesmas pembantu (pustu) yang meningkat menjadi puskesmas
Capaian cakupan jumlah pustu yang meningkat menjadi puskesmas kota Surabaya adalah 10 pusk. Sesuai target 10 pusk
Cakupan jumlah pustu menjadi pustu gawat darurat (gadar) adalah 175 pustu (th.2013)
Peningkatan jumlah puskesmas di Indonesia dari 8.737 puskesmas (th.2009) menjadi 9.655 pusk (th.2013)
9. Cakupan imunisasi dasar pada bayi 0-11 bulan : (BCG, DPT1+HB1, DPT3+HB3, Polio 4, Campak)
Capaian cakupan imunisasi dasar pada bayi 0-11 bulan kota Surabaya tahun 2015 adalah BCG : 92,15% DPT1+HB1 : 92,91% DPT3+HB3 : 91,49% Polio : 91,02% Campak : 93,04% Capaian telah diatas target 90%.
Cakupan UCI sebesar 95,8% (th. 2013). Capaian telah diatas
target > 95%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 39
2.4.2. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Berdasarkan Hasil Telahaan Struktur Ruang Wilayah Kota Surabaya
menunjukkan bahwa Kota Surabaya mengembangan Struktur Tata Ruang
Wilayah, Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mendukung
pengembangan berbasis ekologi mendukung fungsi kawasan seperti kawasan
pemukiman, kawasan industri, jasa dan perdagangan.
Hasil telaahan struktur ruang wilayah kota Surabaya terkait dengan
pembangunan kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.18
Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota Surabaya
No Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang
Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana
Struktur Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
1. Terwujudnya ruang wilayah kota yang berdaya saing global berbasis ekologi
Dengan fokus strategis untuk aspek kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan dalam rangka pengembangan kawasan lingkungan
1) Berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk aspek kesehatan diharapkan dapat mendukung fungsi kawasan berbasis ekologi
1) Dinas kesehatan menyiapkan pelyanan kesehatan pada masyarakat sesuai tencana pengembangan kawasan pemukiman yang terkait dengan pengembangan kawasan industri, jasa dan perdagangan serta kawasan rawan bencana (banjir,kebakaran dll)
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 40
No Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang
Saat Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana
Struktur Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan
SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
2) Pengembangan kawasan pemukiman, kawasan industri, jasa dan perdagangan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan
2) Kondisi saat ini adalah puskesmas/pustu tersedia dikawasan pemukiman
3) Pengembangan inovasi puskesmas/pustu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing kawasan
Tabel 2.19
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kota Surabaya
No Rencana
Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat
Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana
Struktur Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
1. Terwujudnya strategi penetapan dan pelestarian kawasan ruang terbuka hijau
Menetapkan dan mengoptimalkan fungsi kawasan ruang terbuka hijau
Berdasarkan pola rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk aspek kesehatan diharapkan dapat mendukung fungsi kawasan ruang terbuka hijau
Tersedianya fungsi ruang terbuka hijau ditempat sarana pelayanan kesehatan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 41
No Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat
Ini
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang pada
Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana
Struktur Ruang terhadap
Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan
Pelayanan SKPD
2. Terwujudnya strategi pengembangan kawasan peruntukan lainnya (pendidikan, kesehatan dll)
Mengembangkan fasilitas kesehatan yang berhierarki serta peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan yang memenuhi standar pelayanan
Pengembangan sarana pelayanan kesehatan harus memenuhi standar pelayanan
Tersedianya puskesma yang telah terakreditasi diseluruh kawasan kota Surabaya
2.4.3 Analisis terhadap Dokumen KLHS sesuai Pelayanan Dinas Kesehatan
Peluang merupakan faktor pendorong yang berasal dari eksternal
organisasi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, beberapa peluang yang
teridentifikasi saat ini dan masih ada di masa yang akan datang adalah:
a. Kebijakan Pemerintah Kota Surabaya Mendukung Program Kesehatan.
Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen tinggi dalam mendukung
pembangunan kesehatan, hal ini dibuktikan melalui dukungan kebijakan
pembangunan kota yang berwawasan kesehatan, dukungan dalam
pengganggaran program kesehatan, dukungan dalam mendorong
partisipasi secara aktif seluruh lapisan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
b. Adanya Dukungan Dari Lintas Sektoral, Lembaga Swadaya Masyarakat,
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, pihak swasta dan Masyarakat Dalam
pelaksanaan Program Kesehatan.
Seluruh lapisan masyarakat kota Surabaya pada umumnya sangat
mendukung program pembangunan kesehatan. Kesadaran akan kesehatan
dan Partisipasi aktif dalam program kesehatan telah terwujud pada
sebagian besar masyarakat.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB II - 42
c. Meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap pentingnya
menerapkan pola hidup sehat.
Masyarakat Surabaya memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya
pola hidup sehat. Pola hidup sehat bahkan sudah menjadi kebutuhan pada
sebagian besar masyarakat. Pola hidup sehat sangat penting dalam
mewujudkan kota sehat.
d. Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Surabaya (Rumah
Sakit Swasta, Klinik, DPM, BPM).
Fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan
pihak swasta sangat berkembang pesat di kota Surabaya. Beberapa
Rumah Sakit bahkan menjadi pusat pengembangan pelayanan sesuai
dengan keunggulan masing-masing dan mampu bersaing di tingkat
nasional dan internasional. Selain itu pada Fasilitas pelayanan tingkat
dasar dikembangkan berbagai macam inovasi pelayanan sesuai
kebutuhan masyarakat. Hal ini merupakan kelebihan yang ada di kota
Surabaya yang mendukung peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dan layak dipromosikan kepada masyarakat
kota lain bahkan negara lain.
e. Adanya dukungan dan bantuan pembiayaan Pemerintah Pusat, Propinsi
dan luar negeri dalam upaya pengembangan program kesehatan.
Dalam pelaksanaan program dan pengembangan pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya mendapatkan banyak dukungan dan bantuan
pembiayaan antara lain :
1) Dari Pemerintah Pusat melalui Dana Alokasi Khusus, Dana Tugas
Pembantuan, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, dan Dana Pajak
Rokok ;
2) Dari Pemerintah Propinsi melalui Dana Dekonsentrasi.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 1
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan
dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi
tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan
bersifat strategis dapat menentukan sasaran dan program pembangunan. Isu strategis ini
diperoleh dengan cara mengidentifikasi isu-isu penting dan permasalahan-permasalahan
pembangunan.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Kesehatan Kota Surabaya
Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
Kota Surabaya meliputi faktor internal dan faktor eksternal organisasi. Faktor
internal terdiri dari kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi.
Faktor eksternal terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Aspek Kajian Faktor Yang Mempengaruhi
Identifikasi Faktor
Tupoksi Dinas Kesehatan
a. Internal 1. Kekuatan : 1.1. Komitmen yang tinggi untuk
meningkatkan mutu upaya kesehatan 1.2. Kompetensi SDM cukup 1.3. Inovasi program unggulan untuk
layanan kesehatan 1.4. Kebijakan penatalaksanaan untuk
percepatan dan/atau perbaikan layanan kesehatan
1.5. Sarana prasarana operasional kesehatan yang memadai
1.6. Anggaran untuk pelayanan kesehatan 1.7. Tim Gerak Cepat diseluruh wilayah
puskesmas dalam upaya penanggulangan bencana
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 2
Aspek Kajian Faktor Yang Mempengaruhi
Identifikasi Faktor
1.8. Standar pelayanan perizinan bidang kesehatan (sarana pelayanan kesehatan dan SDM Kesehatan)
1.9. Laboratorium kesehatan milik Pemerintah Kota
2. Kelemahan : 2.1. Jumlah SDM Kurang memenuhi
standar 2.2. Penataan bangunan dibeberapa
puskesmas belum sesuai standar 2.3. Jumlah ambulans untuk kegiatan
penanganan bencana kurang 2.4. Pembinaan dan pengawasan yang
belum optimal 2.5. Regulasi perizinan bidang kesehatan
yang ada sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini
2.6. Laboratorium kesehatan daerah belum terakreditasi sehingga belum terstandarisasi
b. Eksternal 1. Peluang : 1.1. Dukungan masyarakat dalam
implementasi program kesehatan 1.2.Dukungan organisasi akademisi,
instansi swasta dan LSM serta organisasi profesi dalam implementasi program kesehatan
1.3.Pemanfaatan perkembangan tehnologi informasi untuk peningkatan pelayanan termasuk sistem informasi perijinan
1.4.Dukungan Pemerintah Pusat dalam regulasi pelayanan kesehatan dan perijinan bidang kesehatan
1.5.Dukungan SKPD lain 1.6.Kebijakan Kepala Daerah dalam
pencegahan dan penanggulangan bencana
1.7.Kondisi geografis kota Surabaya memudahkan dalam penanganan bencana
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 3
Aspek Kajian Faktor Yang Mempengaruhi
Identifikasi Faktor
2. Ancaman : 2.1.SDM Kesehatan asing yang ilegal dan
beroperasi 2.2.Penyakit akibat mobilitas penduduk 2.3.Kondisi sosial, ekonomi dan perilaku
masyarakat dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat dan perilaku yang berpotensi menimbulkan bencana
2.4.Jumlah dan jenis laporan yang ditugaskan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi yang harus dicukupi dengan tepat waktu
2.5.Sinkronisasi regulasi terkait dengan perizinan
2.6.Fasilitas kesehatan yang tidak berizin 2.7.Pemahaman dan kesadaran
masyarakat dalam menggunakan bahan-bahan makanan yang sehat
2.8.Adanya produk-produk yang beredar yang belum bersertifikat dan sesuai standar kesehatan
Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka secara lebih spesifik
permasalahan yang melingkupi urusan kesehatan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Kesehatan lingkungan dan masyarakat
Permasalahan mengenai kesehatan lingkungan dan masyarakat meliputi
beberapa aspek sebagai berikut :
a.1. Kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pencapaian
kualitas hidup yang lebih baik dengan perilaku hidup bersih dan sehat;
a.2. Pencegahan penyakit akibat dampak dari kualitas lingkungan, perilaku
konsumsi serta jenis makanan.
b. Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan
Permasalahan mengenai aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan
meliputi beberapa aspek sebagai berikut :
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 4
b.1. Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem
informasi kesehatan;
b.2. Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk semua
kalangan masyarakat, meliputi anak, remaja, ibu dan lansia;
b.3. Efektivitas pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional;
b.4. Pengawasan dan pengendalian terhadap makanan dan bahan berbahaya
bagi kesehatan;
b.5. Pengendalian penyebaran penyakit tropis dan penyakit serius lainnya
serta penyebaran HIV/AIDS dan NAPZA.
c. Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola
layanan kesehatan
Permasalahan megenai ketersediaan, standarisasi dan kualitas sarana
prasarana serta tata kelola layanan kesehatan meliputi beberapa aspek
berikut :
c.1. Kerjasama pengembangan bidang kesehatan dengan seluruh
stakeholder ;
c.2. Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Walikota dan Wakil Walikota Surabaya
Berdasarkan visi, misi dan tujuan pembangunan dari Walikota dan Wakil
Walikota Surabaya tahun 2016-2021, maka Dinas Kesehatan Kota Surabaya
menindaklanjuti dari visi, misi dan tujuan pembangunan di Kota Surabaya
terutama Bidang Kesehatan. Utamanya misi ke I yaitu “ Mewujudkan Sumber
Daya Masayarakat yang Berkualitas”.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 5
Tabel 3.2 Visi Misi, Tujuan dan Sasaran Walikota-Wawalikota
Surabaya
Visi Kota : Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi Kota ke-1 : Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang Berkualitas
No. Tujuan Kota
Indikator Tujuan Sasaran Kota
Indikator Sasaran
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin
2. Meningkatnya
kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
3. Meningkatkan
kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan kesehatan
4. Mewujudkan lingkungan sehat dimasyarakat
1.1. % Penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan
1.2. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi warga miskin.
2.1. Cakupan pelayanan
ibu nifas 2.2. AKI per100.000 KH 2.3.Cakupan pelayanan
kesehatan bayi 2.4. AKB per1.000 KH 2.3. Balita gizi buruk yang
mendapat perawatan 3.1. % puskesmas yang
terakreditasi 4.1.% kelurahan siaga
aktif 4.2.Cakupan kelurahan
mengalami KLB yang ditangani < 20 jam
2. Meningkatkan
Ketahanan Pangan
Indeks Pembangunan Manusia
Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 6
Dalam “Mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang Berkualitas” sesuai
dengan misi ke-1 dalam RPJMD kota Surabaya Tahun 2016-2021 guna
memenuhi kebutuhan sumber daya masyarakat kota yang mampu menjawab
tantangan global sesuai Visi pembangunan kota Surabaya 2016-2021. Hasil
telaahan terhadap beberapa permasalahan dibidang kesehatan maka beberapa
faktor penghambat dan pendorong bidang kesehatan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
No Misi dan Program
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor KDH dan Wakil KDH Terpilih
Penghambat Pendorong
Misi 1. Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas
1 Program pemberian jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin
Aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan terutama masyarakat miskin perlu ditingkatkan
Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan
2 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas khususnya untuk ibu dan anak perlu ditingkatkan
Jumlah SDM Kesehatan kurang
Kompetensi SDM Kesehatan dan sarana layanan kesehatan cukup baik
3 Program perbaikan gizi ibu dan anak
Kesadaran masyarakat terkait pola konsumsi makanan sehat perlu ditingatkan
Tingat pengetahuan masyarakat kurang
Anggaran untuk pelayanan kesehatan cukup tinggi
4 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu
Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem informasi kesehatan perlu ditingkatkan
Keterbatasan lahan untuk pengembangan puskesmas/pustu
Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 7
No Misi dan Program
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor KDH dan Wakil KDH Terpilih
Penghambat Pendorong
5 Program standarisasi pelayanan kesehatan
Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan perlu ditingkatkan
Adanya puskesmas yang belum terakreditasi
Kebijakan penatalaksanaan untuk percepatan dan/atau perbaikan layanan kesehatan
6 Program obat dan perbekalan kesehatan puskesmas/pustu
Ketersediaan dan tata kelola obat dan perbekalan kesehatan dipuskesmas/pustu perlu ditingkatkan
Tata kelola obat dan perbekalan kesehatan dipuskesmas/pustu perlu optimalkan
Anggaran untuk pelayanan kesehatan cukup tinggi
7 Program upaya kesehatan masyarakat
Kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik dengan perilaku hidup bersih dan sehat perlu ditingkatkan
Tingkat urbanisasi dan mobilitas penduduk yang cukup tinggi
Adanya dukungan masyarakat dalam implementasi program kesehatan
3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga (K/L), Renstra Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur dan Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kesehatan Kota
Surabaya tidak lepas dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian
Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur sebagai SKPD Tehnis bidang kesehatan di Provinsi Jawa
Timur. Kebijakan Kementerian Kesehatan berpengaruh terhadap kebijakan
kesehatan di provinsi. Demikian pula untuk kebijakan Provinsi juga
berpengaruh terhadap kebijakan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota.
Terkait dengan hal tersebut, maka kebijakan, tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan yang ada di Kota Surabaya diharapkan
berkesinambungan dengan kebijakan kesehatan di tingkat Pusat dan Provinsi.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 8
Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur dan Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Visi :
Tabel 3.4 Telaahan Visi Kementerian Kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim dan
Dinkes Kota Surabaya
Kemenkes RI Dinkes Kota 2016-2021
Dinkes Prov. Jatim 2014-2019
Kementerian Kesehatan tidak mempunyai visi sendiri tetapi mengikuti visi Presiden RI : “ Terwujudnya Indonesia yang
berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”
Untuk keselarasan visi Kemenkes RI dan Dinkes Prov. Jatim, maka konsep penyusunan Visi Dinkes 2016-2021 pada prinsipnya mengandung pokok visi :
- Berdaulat - Mandiri - Sehat
Sehingga visi Dinkes : “Dinas Kesehatan yang
Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global”
“ Masyarakat Jawa
Timur lebih Mandiri untuk Hidup Sehat”
Memperhatikan visi Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur perlu adanya keselarasan untuk mempunyai tujuan yang
untuk mewujudkan masyarakat yang berdaulat, mandiri dan sehat. Maka
penentuan visi dalam Renstra Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2016-2021 juga
harus selaras dengan visi Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur.
2. Misi :
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak ada
visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia.
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 9
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber
daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan ;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum ;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim ;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera ;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing ;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional ;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA
CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 10
Misi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur secara jelas mengambarkan
visi Dinas Kesehatan yang menjadi cita-cita upaya kesehatan dan menguraikan
upaya-upaya yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Misi
tersebut adalah:
1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat ;
2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau ;
3. Mewujudkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah
kesehatan ;
4. Mendayagunakan sumber daya kesehatan ;
5. Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih.
Dalam penentuan misi Dinas Kesehatan Kota Surabaya perlu
memperhatikan misi Presiden Republik Indonesia dan prioritas pembangunan
Nawa Cita dari Kabinet Kerja, serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
untuk keselarasan. Pokok-pokok misi yang dapat diselaraskan dalam penentuan
misi Dinas Kesehatan Kota Surabaya tertuang dalam tabel berikut :
Tabel 3.5 Keselarasan Pokok-Pokok Misi Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan
Provinsi Jatim dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Pemerintah Pusat Dinkes Kota 2016-2021
Dinkes Prov. Jatim 2014-2019
Pokok Misi : - Mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia - Meningkatkan produktifitas
rakyat - Mewujudkan bangsa yang
daya saing internasional - Mewujudkan Indonesia yang
mandiri, maju dan kuat - Membangun tata kelola
pemerintah yang bersih, efektif dan demokratis
Misi Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah : 1. Meningkatkan akses
dan mutu upaya kesehatan ;
2. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan ;
3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Pokok Misi : - Mewujudkan kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat
- Meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata dan terjangkau
- Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan
- Menciptakan tata kelola upaya kesehatan yang baik dan bersih
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 11
3. Tujuan dan Sasaran :
Tujuan pembangunan kesehatan yang tertuang dalam RENSTRA
Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu: 1) meningkatnya status
kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang
kesehatan dengan Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah :
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat ;
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit ;
3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan ;
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan ;
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan ;
6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga ;
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri ;
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-
evaluasi;
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan ;
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih ;
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan ;
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.
Sedangkan Tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan yang tertuang
dalam RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, dengan sasaran
Masyarakat yang mandiri dan hidup sehat ;
2. Optimalisasi upaya kesehatan secara sinergis, menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, terjangkau dan bermutu bagi masyarakat, dengan sasaran
Meningkatnya Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi
masyarakat ;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 12
3. Optimalisasi penanggulangan masalah gizi dan Optimalisasi upaya
pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana serta
Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat, dengan sasaran
Meningkatnya Penanggulangan masalah gizi yang optimal, Meningkatnya
Upaya Pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana,
Meningkatnya Akses pada lingkungan yang sehat ;
4. Optimalisasi ketersediaan, mutu, manfaat, dan keamanan sediaan farmasi,
alkes dan makanan dan Meningkatkan jumlah, jenis, mutu, pemerataan dan
pengembangan sumber daya kesehatan dan Pembiayaan Kesehatan dengan
jumlah mencukupi yang teralokasi secara adil dengan sasaran,
Meningkatnya sediaan farmasi, alkes, dan makanan bermutu, bermanfaat,
aman dan Terwujudnya Sumber daya kesehatan yang memadai,
proporsional, handal serta Meningkatnya pembiayaan kesehatan;
5. Optimalisasi manajemen kesehatan untuk menunjang program kesehatan
dengan sasaran Terwujudnya Tertib adminstrasi dan manajemen keuangan ,
aset , perencanaan dan evaluasi.
Keselarasan Tujuan dan Sasaran pembangunan kesehatan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019 tertuang pada tabel berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 13
Tabel 3.6 Keselarasan Pokok-Pokok Tujuan dan Sasaran Pemerintah Pusat,
Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Pemerintah Pusat 2014-2019
Dinkes Kota 2016-2021
Dinkes Prov. Jatim 2014-2019
Pokok Tujuan : - Meningkatkan status
kesehatan masyarakat - Meningkatkan daya tanggap
dan perlindungan masyarakat bidang kesehatan
Pokok Sasaran : - Meningkatnya kesehatan
masyarakat, pengendalian penyakit, akses dan mutu pelayanan kesehatan
- Meningkatnya tata kelola , kompetensi dan sistem informasi kesehatan
Tujuan : -Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin
-Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
-Meningkatkan kualitas sarana prasarana serta tata kelola layanan kesehatan
- Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
-Mewujudkan lingkungan sehat dimasyarakat
- Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Sasaran : - Meningkatnya pelayanan kesehatan
khususnya bagi warga miskin - Meningkatnya kesehatan ibu dan
anak - Meningkatnya status gizi pada
masyarakat terutama balita - Meningkatnya mutu puskesmas dan
akses pelayanan kesehatan di puskesmas
- Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
- Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
- Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program
- Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
- Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat
Pokok Tujuan : - Meningkatkan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
- Optimalisasi upaya kesehatan, penanggulangan masalah kesehatan
- Optimalisasi ketersediaan Sumber Daya Kesehatan
- Optimalisasi manakemen kesehatan
Pokok Sasaran : - Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau
- Terwujudnya tata kelola dan tertib administrasi serta manjemen keuangan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 14
Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Renstra
Kementerian Kesehatan RI, maka hasil telaahan terhadap beberapa
permasalahan dibidang kesehatan maka beberapa faktor penghambat dan
pendorong bidang kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota Berdasarkan Sasaran Renstra K/L
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra K/L
Permasalahan Sebagai Faktor
Pelayanan SKPD Kota Penghambat Pendorong
1 Meningkatnya Kesehatan Masyarakat
Kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik dengan perilaku hidup bersih dan sehat perlu ditingkatkan
Tingkat urbanisasi dan mobilitas penduduk yang cukup tinggi
Adanya dukungan masyarakat dalam implementasi program kesehatan
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit
Kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik dengan perilaku hidup bersih dan sehat perlu ditingkatkan
Penyakit akibat mobilitas penduduk dan keadaan lingkungan
Kebijakan penatalaksanaan untuk percepatan dan/atau perbaikan layanan kesehatan
3 Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan perlu ditingkatkan
Adanya puskesmas yang belum terakreditasi
Kebijakan penatalaksanaan untuk percepatan dan/atau perbaikan layanan kesehatan
4 Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan
Ketersediaan dan tata kelola obat dan perbekalan kesehatan dipuskesmas/pustu perlu ditingkatkan
Tata kelola obat dan perbekalan kesehatan dipuskesmas/pustu perlu optimalkan
Anggaran untuk pelayanan kesehatan cukup tinggi
5 Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas khususnya untuk ibu dan anak perlu ditingkatkan
Jumlah SDM Kesehatan kurang
Kompetensi SDM Kesehatan dan sarana layanan kesehatan cukup baik
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 15
No Sasaran Jangka
Menengah Renstra K/L
Permasalahan Sebagai Faktor
Pelayanan SKPD Kota Penghambat Pendorong
6 Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga
Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem informasi kesehatan perlu ditingkatkan
Adanya kebijakan pusat yang sulit diterapkan di daerah
Dukungan Pemerintah Pusat dalam regulasi pelayanan kesehatan dan perijinan bidang kesehatan
7 Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri
Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem informasi kesehatan perlu ditingkatkan
Munculnya persepsi yang berbeda
Dukungan organisasi akademisi, instansi swasta dan LSM serta organisasi profesi dalam implementasi program kesehatan
8 Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi
Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem informasi kesehatan perlu ditingkatkan
Adanya kebijakan pusat yang sulit diterapkan di daerah
Kebijakan penatalaksanaan untuk percepatan dan/atau perbaikan layanan kesehatan
9 Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan
Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem informasi kesehatan perlu ditingkatkan
Ketersediaan anggaran untuk penelitian di daerah kecil
Adanya inovasi program unggulan untuk layanan kesehatan
10 Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih
Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan perlu ditingkatkan
Pembinaan dan pengawasan yang belum optimal
Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan
11 Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan
Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan perlu ditingkatkan
Pembinaan dan pengawasan yang belum optimal
Kompetensi SDM cukup
12 Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi.
Aksesibilitas, kualitas, manajemen, dan pengembangan serta sistem informasi kesehatan perlu ditingkatkan
Perkembangan tehnologi yang integrasi dari pusat kadang kurang sesuai dengan kebutuhan daerah
Pemanfaatan perkembangan tehnologi informasi untuk peningkatan pelayanan termasuk sistem informasi perijinan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 16
Berdasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang tertuang dalam
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014-2019, maka telaahan
terkait permasalahan pelayanan kesehatan di kota Surabaya beserta faktor
penghambat dan faktor pendorong dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota Berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Provinsi
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan
No
Sasaran Jangka Menengah
Renstra SKPD Provinsi
Permasalahan Sebagai Faktor
Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
1 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
Akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas perlu ditingkatkan
Mobilitas penduduk yang cukup tinggi
Kompetensi SDM Kesehatan dan sarana layanan kesehatan cukup baik
2 Terwujudnya tata kelola dan tertib administrasi serta manjemen keuangan
Ketersediaan, standarisasi, dan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan perlu ditingkatkan
Pedoman standarisasi penyelenggaraan manajemen dan tata kelola di sarana pelayanan kesehatan belum ada
Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam rangka mewujudkan pembangunan Kota Surabaya yang
berkelanjutan, ditetapkan arahan penataan ruang wilayah secara berdayaguna,
berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan. Dimana tata ruang
adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan
pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hirarki memiliki hubungan fungsional. Sedangkan Pola ruang adalah distribusi
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 17
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disebut RTRW adalah
hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administratif.
Letak Geografis Kota Surabaya berada antara 1120 36’’ dan 1120 54’’
Bujur Timur serta antara 070 12’’ garis Lintang Selatan. Luas wilayah Kota
Surabaya 326,37 km2 terdiri dari 31 kecamatan dan 154 kelurahan. Kota
Surabaya terletak di daerah yang strategis sehingga dapat dengan mudah
dijangkau melalui jalur darat, udara dan laut. Surabaya dibatasi oleh wilayah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Selat Madura
b. Sebelah Timur : Selat Madura
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
d. Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
Dalam skala Nasional, Surabaya merupakan pusat pembangunan di
wilayah Indonesia Timur. Surabaya merupakan pintu gerbang untuk masuk ke
Indonesia Timur sehingga sangat berpengaruh terhadap pembangunan di
Indonesia Timur. Secara regional, Surabaya merupakan ibukota dan pusat jasa
dan perdagangan di wilayah Jawa Timur.
Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya, Kebijakan dan
strategi perencanaan ruang wilayah kedepan meliputi :
1) Kebijakan dan strategi struktur ruang wilayah kota
2) Kebijakan dan strategi pola ruang wilayah kota
Kebijakan dan strategi pola ruang wilayah kota Surabaya meliputi :
a) Kebijakan dan strategi pemantapan kawasan lindung
b) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 18
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya, dilaksanakan
dengan meningkatkan fungsi setiap kawasan di kota Surabaya yang meliputi:
kawasan perumahan; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan perkantoran;
kawasan industri; kawasan pariwisata; kawasan ruang terbuka hijau; kawasan
ruang evakuasi bencana; kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor
informal dan kawasan peruntukan lainnya; dan kawasan budidaya wilayah laut.
Terkait pengembangan fasilitas kesehatan pada Peraturan Daerah 12
tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun
2014-2034, pasal 16, Ayat (9), huruf b, menyatakan bahwa Strategi
pengembangan kawasan peruntukan lainnya salah satunya dilakukan dengan
mengembangkan fasilitas kesehatan yang berhirarki serta peningkatan
pelayanan fasilitas kesehatan yang memenuhi standar pelayanan.
Layanan kesehatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota
Surabaya memperhatikan peningkatan fungsi kawasan, utamanya pada
pemukiman penduduk dimana layanan kesehatan tersebut dibutuhkan. Dalam
rangka pengembangan layanan kesehatan yang berkualitas, perlu
dipertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat yaitu :
1) Kondisi lingkungan, baik fisik maupun sosial
2) Prilaku masyarakat, meliputi kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan,
pendidikan, sosial ekonomi, perilaku lain
3) Pelayanan kesehatan, meliputi ketersediaan dan kualitas
4) Keturunan, meliputi faktor yang sudah ada pada individu-individu di
masyarakat yang dibawa sejak lahir dan menurun.
Pengembangan layanan kesehatan melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada
derajat kesehatan tersebut, contohnya :
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 19
1) Faktor lingkungan fisik, misalnya dengan memperhatikan resiko
pencemaran lingkungan di kawasan industri Surabaya Timur dan Surabaya
Utara. Selain itu juga memperhatikan faktor lingkungan sosial dengan
resiko permasalahan kesehatan masyarakat urban di kawasan perdagangan
Surabaya Pusat.
2) Faktor perilaku yang dipengaruhi tingkat pendidikan dan sosial ekonomi,
misalnya dengan memperhatikan rendahnya kesadaran ber-Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat di kawasan penduduk musiman pada daerah Surabaya
Utara;
3) Faktor pelayanan kesehatan misalnya terkait ketersediaan dan
keterjangkauan fasilitas kesehatan di Surabaya Barat.
Dinas Kesehatan mengembangkan beberapa layanan unggulan dengan
mempertimbangkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan
di masing-masing kawasan. Selain itu dipertimbangkan juga sistem pusat
pelayanan pada wilayah darat seperti yang tercantum pada pasal 19 Peraturan
Daerah RTRW yaitu:
a. penetapan pusat kegiatan nasional sebagai pusat pelayanan nasional;
b. penetapan pusat pelayanan kota sebagai pengembangan pusat pelayanan
regional Gerbangkertasusila maupun lingkup kota;
c. penetapan sub pusat pelayanan kota sebagai wilayah transisi yang
merupakan subpusat pelayanan kota dalam upaya penyebaran
pengembangan wilayah;
d. penetapan pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat
persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan.
Pada Pasal 59 Peraturan Daerah RTRW, ayat (1) menyatakan bahwa
Rencana kawasan peruntukan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
57 huruf b, meliputi :
a. rencana pengembangan sarana rumah sakit;
b. rencana pengembangan sarana puskesmas;
c. rencana pengembangan sarana puskesmas pembantu; dan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 20
d.rencana pengembangan sarana balai pengobatan dan sarana kesehatan
lainnya.
Ayat (2) Pengembangan sarana rumah sakit, puskesmas, puskesmas
pembantu, balai pengobatan dan sarana kesehatan lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tersebar di seluruh wilayah kota berdasarkan skala
pelayanannya dengan memperhatikan fungsi, letak, aksesibilitas dan daya
dukung lingkungan.
Ayat (3) Upaya pengembangan sarana kesehatan meliputi :
a. meningkatkan pelayanan kesehatan dengan pendistribusian sarana kesehatan
secara berhirarki di setiap Unit Pengembangan;
b. mengembangkan sarana kesehatan yang telah ada dengan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan baik pelayanan dasar maupun spesialistik; dan
c. mengembangkan sarana kesehatan yang memenuhi standar sehingga dapat
memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, melalui peningkatan
kualitas sarana dan prasarana kesehatan secara menyeluruh.
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, maka telaahan terkait permasalahan
pelayanan kesehatan di kota Surabaya beserta faktor penghambat dan faktor
pendorong dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.9 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota Berdasarkan Tata Ruang Wilayah dan KLHS
beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Hasil KLHS dan
RTRW dengan Tupoksi Dinas
Permasalahan Sebagai Faktor
Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
1 Pemenuhan sarana prasarana untuk pembangunan gedung pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Adanya gedung pelayanan kesehatan dasar yang belum sesuai standar
Belum adanya juknis tentang pembangunan berwawasan lingkungan
Adanya kebijakan pusat terkait pembangunan berwawasan lingkungan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 21
No Hasil KLHS dan
RTRW dengan Tupoksi Dinas
Permasalahan Sebagai Faktor
Pelayanan SKPD Penghambat Pendorong
2 Pemenuhan sarana prasarana pelayanan kesehatan pada kawasan resiko bencana misal banjir, kebakaran
Kurangnya inovasi pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan resiko bencana
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Dukungan dan kerjasama lintas sektor dan lintas program berjalan dengan baik
3 Peningkatan sarana pembuangan air limbah
Tidak semua sarana pelayanan kesehatan mempunyai sarana pembuanagan air limbah
Kurangnya kompetensi sumber daya tenaga
Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan
4 Peningkatan sarana air bersih dan jamban keluarga
Masih adanya perilaku masyarakat yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tersedianya dukungan anggaran
5 Pemantauan dan pengamatan terhadap perkembangan penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan iklim/cuaca
Masih adanya kasus penyakit berbasis lingkungan yang berkaitan dengan iklim/cuaca misal : Diare, DBD, ISPA dll
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan
Dengan adanya telaahan berdasarkan pada Rencana Tata Ruang Tata
Wilayah (RTRW) dan kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) maka perlu
mempertimbangkan rencana tata ruang wilayah kota Suarabaya dalam
pengembangan pelayanan kesehatan selanjutnya agar dapat berdayaguna,
berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan demi terciptanya
derajat kesehatan masyarakat kota Surabaya yang optimal.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Dalam menentukan isu-isu strategis yang akan tertuang dalam Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 telah dilakukan
beberapa tahapan antara lain :
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2020 BAB III - 22
a. Melakukan forum diskusi (Foccussed Group Discussion/FGD) untuk
menentukan permasalahan atau alternatif permasalahan yang dihadapi yang
merupakan fator internal (kekuatan dan kelemahan SKPD) dan eksternal
(peluang dan ancaman/tantangan SKPD);
b. Menentukan skor dari kriteria atau alternatif permasalahan yang telah
ditentukan;
c. Melakukan penilaian alternatif permasalahan dan ;
d. Menghitung rata-rata skor atau bobot setiap permasalahan sehingga akan
didapat bobot atau nilai yang paling tinggi itu yang dijadikan sebagi isu
strategis.
Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan, maka penentuan isu-isu
strategi Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebagai berikut :
1. Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan antara
lain melalui perbaikan tata kelola baik Sumber Daya Manusia, fasilitas
kesehatan dan sarana prasarana serta penerapan program Jaminan Kesehatan
Nasional.
2. Penurunan masalah kesehatan akibat kondisi sosial, ekonomi dan perilaku
masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat serta perilaku
masyarakat berpotensi menimbulkan bencana yang meliputi kematian ibu
dan bayi, gangguan gizi, penyakit menular, penyakit tidak menular dan
permasalahan kesehatan khusus.
3. Kebijakan penatalaksanaan untuk percepatan dan / atau perbaikan layanan
kesehatan melalui perbaikan tata kelola baik Sumber Daya Manusia, fasilitas
kesehatan dan sarana prasarana serta penerapan program Jaminan Kesehatan
Nasional.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 1
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
4.1.1. Visi
Visi merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi
Dinas Kesehatan Kota Surabaya 2016 -2021 mengacu pada visi misi Walikota
Surabaya yang tertuang dalam RPJMD Kota Surabaya 2016-2021, Renstra
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Renstra Kementrian Kesehatan.
Visi Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 adalah sebagai berikut :
“Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat
Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global”
4.1.2. Pokok-Pokok Visi dan Penjelasan Visi
Berdasarkan pada visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun
2016-2021 seperti yang disebutkan diatas, maka pokok-pokok visi dan
penjelasan visi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pokok-Pokok Visi dan Penjelasan Visi
Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi
Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya Sehat, Mandiri dan Berdaya saing global
Dinas Kesehatan yang Profesional
Dinas Kesehatan harus memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perilaku dan perbuatan ;
Masyarakat Surabaya yang Sehat
Masyarakat kota Surabaya yang hidup dengan kondisi fisik, sosial, mental, emosional, spiritual, dan kultural yang sehat dan dapat beraktifitas sebagai manusia yang produktif ;
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 2
Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi
Masyarakat Surabaya yang Mandiri
Masyarakat kota Surabaya memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan terbaik bagi dirinya dalam menjaga kesehatan secara mandiri ;
Masyarakat Surabaya yang Berdaya saing global
Masyakat kota Surabaya mampu mendorong laju inovasi pembangunan agar bisa bersaing baik ditingkat lokal, nasional dan ditingkat lingkungan global.
Sesuai dengan pokok-pokok visi dapat dijelaskan bahwa Dinas
kesehatan Kota Surabaya berupaya mewujudkan masyarakat yang sehat,
mandiri dengan kemampuan yang optimal bisa memelihara kesehatan secara
mandiri dalam rangka mencapai hidup sehat dan mampu bersaing secara
global.
4.1.3. Perumusan Misi
Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dalam
perencanaan Misi ini penting untuk memberikan kerangka dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi tersebut adalah :
1) Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan ;
2) Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang
kesehatan ;
3) Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 3
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kota Surabaya
4.2.1. Perumusan Tujuan
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kota bidang kesehatan
yaitu meningkatkan derajat kesehatan, dan untuk mencapai visi dan misi
Dinas Kesehatan, dirumuskan suatu bentuk yang lebih terarah berupa tujuan
dan sasaran yang strategis organsisasi. Tujuan yang akan dicapai Dinas
Kesehatan adalah sebagi berikut :
a. Dalam mewujudkan misi kesatu yaitu “Meningkatkan akses dan mutu
upaya kesehatan “, maka tujuan Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang ingin
dicapai adalah :
1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
bagi penduduk miskin.
Indikator tujuan :
(1) Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan;
(2) Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.
2) Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Indikator tujuan :
(1) Persentase cakupan pelayanan ibu nifas;
(2) Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup;
(3) Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi;
(4) Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup;
(5) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
b. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Meningkatkan tata kelola dan
optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan”, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah :
1) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan. Indikator tujuan :
(1) Persentase puskesmas yang terakreditasi.
2) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik.
Indikator tujuan :
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 4
(Tahun 2016) : Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah
yang baik.
(Tahun 2017-2021) :
(1) Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana perkantoran
(2) Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan
(3) Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program
c. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu ”Meningkatkan penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan”, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah :
1) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat dengan indikator tujuan :
(1) Persentase kelurahan siaga aktif;
(2) Persentase cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 20 jam.
2) Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi dan keamanan pangan
dengan indikator tujuan :
(1) Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Dalam misi ketiga, tujuan kedua ini merupakan tujuan dan pelaksanaan
program kegiatan dari perangkat daerah yang melaksanakan urusan
Pemerintahan Bidang Pangan. Peran Dinas Kesehatan pada tujuan kedua
ini adalah supporting sebagian data yang merupakan sebagian dari hasil
kegiatan Dinas Kesehatan.
4.2.2. Perumusan Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai, diformulasikan secara terukur,
spesifik, mudah dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional. Berdasarkan hal tersebut, maka Dinas Kesehatan menetapkan
sasaran sebagai berikut:
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 5
Misi 1 :
a. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin” maka ditetapkan
sasaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu Meningkatnya pelayanan
kesehatan khususnya bagi penduduk miskin dengan indikator sasaran :
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminanan kesehatan.
b. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu
dan anak” maka ditetapkan sasaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu :
1) Meningkatnya kesehatan ibu dan anak dengan indikator sasaran :
(1) Persentase kunjungan pertama ibu hamil (K1);
(2) Persentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani.
(3) Persentase kunjungan neonatus pertama (KN1);
(4) Persentase cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani.
2) Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita, dengan
indikator sasaran :
Persentase cakupan balita 6-59 bulan yang mendapat vitamin A.
Misi 2 :
a. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas sarana, prasarana,
serta tata kelola layanan kesehatan” maka ditetapkan sasaran Dinas
Kesehatan Kota Surabaya yaitu :
1) Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di
puskesmas , dengan indikator sasaran :
Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas.
2) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan,
dengan indikator sasaran :
Persentase Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang berizin.
b. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan tata kelola administrasi
perangkat daerah yang baik” maka ditetapkan sasaran Dinas Kesehatan
Kota Surabaya yaitu :
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 6
1) Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran
perangkat daerah, dengan indikator sasaran :
Kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi perkantoran
perangkat daerah.
2) (Tahun 2017-2021) : Melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan untuk mendukung keberhasilan program, dengan indikator
sasaran ( Tahun 2017-2021) :
Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter
perencanaan pada Operasional Plan.
Misi 3 :
a. Dalam mewujudkan tujuan “Mewujudkan lingkungan sehat di
masyarakat” maka ditetapkan sasaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya
yaitu :
Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat, dengan indikator
sasaran :
(1) Persentase cakupan kelurahan mengalami Kejadian Luar Biasa/KLB
yang ditangani < 24 jam ;
(2) Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani.
b. Dalam mewujudkan tujuan “Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi
dan keamanan pangan” maka sasaran Dinas Kesehatan Kota Surabaya
terkait tujuan tersebut adalah Meningkatnya keamanan pangan di
masyarakat, dengan indikator sasaran yaitu :
Persentase meningkatnya keamanan pangan di masyarakat.
Tujuan kedua ini merupakan tujuan dan pelaksanaan program kegiatan dari
perangkat daerah yang melaksanakan urusan Pemerintahan Bidang Pangan.
Peran Dinas Kesehatan pada tujuan kedua ini adalah supporting sebagian
data yang merupakan sebagian dari hasil kegiatan Dinas Kesehatan.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 7
Tabel 4.2
Tujuan dan Indikator Tujuan Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surabaya Sesuai RPJMD
No. Tujuan Kota Sasaran Kota (Tujuan SKPD)
Indikator Sasaran Kota (Tujuan SKPD)
Target Kinerja pada Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan derajat kesehatan
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin
1) Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
2) Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
70,00% 70,00% 70,00% 70,00% 70,00% 70,00%
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
1) Persentase cakupan pelayanan ibu nifas
93,80% 94,04% 94,28% 94,52% 94,76% 95,00%
2) Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup
≤85,72 per100.000
KH
≤84,07 per100.000
KH
≤82,40 per100.000
KH
≤80,67 per100.000
KH
≤78,30 per100.000
KH
≤75,93 per100.000
KH 3) Persentase cakupan
pelayanan kesehatan bayi
93,69% 94,15% 94,62% 95,08% 95,54% 96,00%
4) Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup
≤6,46 per1.000 KH
≤6,45 per1.000 KH
≤6,43 per1.000 KH
≤6,41 per1.000 KH
≤6,34 per1.000 KH
≤6,26 per1.000 KH
5) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 8
No. Tujuan Kota Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Indikator Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Target Kinerja pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Meningkatkan
kualitas sarana prasarana serta tata kelola layanan kesehatan
Persentase puskesmas yang terakreditasi
23,81% 39,68% 55,56% 71,43% 85,71% 100,00%
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
100,00%
Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
62,00% 64,00% 66,00% 68.00% 70,00%
Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan
76,00% 77,00% 78,00% 79,00% 80,00%
Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program
90,84% 91,53% 91,96% 92,56% 93,05%
Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
1) Persentase kelurahan siaga aktif
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
2) Persentase cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 20 jam.
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 9
No. Tujuan Kota Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Indikator Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Target Kinerja pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Meningkatkan
ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan
Persentase tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
20,0% 20,50% 21,00% 21,50% 22,00% 22,50%
Tabel 4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
No. Tujuan Dinkes Sasaran Dinkes Indikator Sasaran (%) Target Kinerja pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Meningkatkan aksesibilitas
dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin
Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi penduduk miskin.
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
65 65 65 65 65 65
2 Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
1) Persentase Kunjungan pertama ibu hamil (K1)
90 90 90 90 90 90
2)Persentase Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
90 90 90 90 90 90
3)Persentase Kunjungan Neonatus pertama (KN1)
90 90 90 90 90 90
4)Persentase Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
90 90 90 90 90 90
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 10
No. Tujuan Dinkes Sasaran Dinkes Indikator Sasaran (%) Target Kinerja pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Meningkatnya status gizi pada
masyarakat terutama balita Persentase Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yang mendapat vitamin A
85 85 85 85 85 85
3 Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan
Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas
Persentase terlaksananya akreditasi puskesmas
26,98 50,79 22,22 26,98 50,79 22,22
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
Persentase Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang berizin
80 80 80 80 80 80
4 Meningkatkan tata kelola administrasi perangat daerah yang baik
Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
Persentase kinerja pengelolaan sarana, prasarana, dan administrasi perkantoran perangkat daerah
100 100 100 100 100 100
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program
Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter perencanan pada Operasional Plan
100 100 100 100 100
5 Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
1)Persentase Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
100 100 100 100 100 100
2)Persentase penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditangani
100 100 100 100 100 100
6 Meningkatkan ketersediaan kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat
Persentase peningakatan sampel makanan yang memenuhi syarat
2 2 2 2 2 2
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 11
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Berdasarkan Analisis SWOT untuk peta kekuatan, kelemahan, peluang dan
hambatan/tantangan yang akan dihadapi oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan
posisi strength (4.98), weakness (1.94), opportunities (2.7) dan threats (3.65) maka peta
posisi, SKPD ini berada pada "Kuadran II", maka strategi yang harus diterapkan
kedepan adalah "Strategi Diversifikasi".
Gambar 4.1 Peta Posisi Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
O
5
Kuadran III 4
Kuadran I
3
2
W
1
S
-5 -4 -3 -2 -1
1 2 3 4 5
-1
-2
Kuadran IV -3
Kuadran II
-4
-5
T
Keterangan : Kuadran - I : Terapkan Strategi Ekspansi Kuadran - II : Terapkan Strategi Diversifikasi Kuadran - III : Terapkan Strategi Stabilisasi atau Rasionalisasi Kuadran - IV : Terapkan Strategi Defensif atau Survival
Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan adalah suatu cara untuk mencapai tujuan,
sasaran jangka menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD
yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Kesehatan, Strategi dan Kebijakan dirumuskan
dalam tabel sebagai berikut:
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 12
Tabel 4.4 Strategi dan Kebijakan Sesuai Analisis SWOT
External Opportunities (O) External Threats (T)
O1 : Dukungan masyarakat dalam implementasi program kesehatan O2 : Dukungan organisasi akademisi, instansi swasta dan LSM serta organisasi profesi dalam implementasi program kesehatan O3 :Pemanfaatan perkembangan tehnologi informasi untuk peningkatan pelayanan termasuk sistem informasi perijinan O4 :Dukungan Pemerintah Pusat dalam regulasi pelayanan kesehatan dan perijinan bidang kesehatan O5 :Dukungan SKPD lain O6 :Kebijakan Kepala Daerah dalam pencegahan dan penanggulangan bencana O7:Kondisi geografis kota Surabaya memudahkan dalam penanganan bencana
T1:SDM Kesehatan asing yang ilegal dan beroperasi T2:Penyakit akibat mobilitas penduduk T3:Kondisi sosial, ekonomi dan perilaku masyarakat dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat dan perilaku yang berpotensi menimbulkan bencana T4:Jumlah dan jenis laporan yang ditugaskan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi yang harus dicukupi dengan tepat waktu T5:Sinkronisasi regulasi terkait dengan perizinan T6:Fasilitas kesehatan yang tidak berizin T7:Pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan bahan-bahan makanan yang sehat T8:Adanya produk-produk yang beredar yang belum bersertifikat dan sesuai standar kesehatan
Internal Strengths (S) S1:Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan S2:Kompetensi SDM cukup S3:Inovasi program unggulan untuk layanan kesehatan S4:Kebijakan penatalaksanaan untuk percepatan dan/atau perbaikan layanan kesehatan S5:Sarana prasarana operasional kesehatan yang memadai S6:Anggaran untuk pelayanan kesehatan S7:Tim Gerak Cepat diseluruh wilayah puskesmas dalam upaya penanggulangan bencana S8:Standar pelayanan perizinan bidang kesehatan (sarana pelayanan kesehatan dan SDM Kesehatan) S9:Laboratorium kesehatan milik Pemerintah Kota
Strategi SO Menggunakan kekuatan (S) untuk
memaksimalkan Peluang (O)
Strategi ST Menggunakan kekuatan (S) untuk
meminimalkan Ancaman (T)
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 13
Internal Weaknesses (W) W1:Jumlah SDM Kurang memenuhi standar W2:Penataan bangunan dibeberapa puskesmas belum sesuai standar W3:Jumlah ambulans untuk kegiatan penanganan bencana kurang W4:Pembinaan dan pengawasan yang belum optimal W5:Regulasi perizinan bidang kesehatan yang ada sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini W6:Laboratorium kesehatan daerah belum terakreditasi sehingga belum terstandarisasi
Strategi WO Meminimalkan kelemahan (W)
dengan memanfaatkan Peluang (O)
Strategi WT Meminimalkan kelemahan (W)
dan menghindari Ancaman (T)
Berdasarkan pada analisis SWOT diatas dan letak Dinas Kesehatan ada pada
Kuadran II maka Strategi yang digunakan adalah “Strategi Diversifikasi” yaitu
menggunakan Kekuatan (S) yang dimiliki untuk meminimalkan Ancaman (T) yaitu :
a. Komitmen yang tinggi untuk meningkatkan mutu upaya kesehatan dalam
menghadapi semua permasalahan kesehatan yang ada di kota Surabaya;
b. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas dan kompeten dalam menghadapi
permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan penyakit-penyakit berbasis
lingkungan dan perilaku masyarakat dan juga menghadapi persaingan Sumber Daya
Manusia Kesehatan asing yang ilegal;
c. Pengembangan dan inovasi program unggulan bidang kesehatan dalam menghadapi
kondisi sosial, ekonomi dan perilaku masyarakat dalam mewujudkan hidup bersih
dan sehat serta perilaku yang berpotensi menimbulkan penyakit, wabah dan bencana;
d. Ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana kesehatan yang optimal untuk
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di kota Surabaya.
Berdasarkan pada analisi SWOT diatas maka untuk mewujudkan tercapainya tujuan
dan sasaran dalam pembangunan kesehaan dalam mendukung pencapaian visi dan misi
kota serta visi dan misi Dinas Kesehatan Kota Surabaya, berikut ini dijabarkan kebijakan
dan arah strategi bidang kesehatan.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 14
Tabel 4.5 Sasaran dan Strategi Dinas Kesehatan Kota Surabaya
No. Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Indikator Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Strategi
1 Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin
1) Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
2) Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
2 Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
1) Persentase cakupan pelayanan ibu nifas
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak
2) Angka Kematian Ibu (AKI) per100.000 kelahiran hidup
3) Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi
4) Angka Kematian Bayi (AKB) per1.000 kelahiran hidup
5) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2) Meningkatkan cakupan pelayanan gizi ibu dan anak
3 Meningkatkan kualitas sarana prasarana serta tata kelola layanan kesehatan
Persentase puskesmas yang terakreditasi
1) Mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana RSUD dan puskesmas sesuai standar sarana dan prasarana, tipe rumah sakit dan perkembangan ilmu kesehatan
2) Meningkatkan kinerja pelayanan RSUD dan puskesmas/pustu sesuai standar untuk keselamatan pasien
3) Menjamin ketersediaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan di sarana kesehatan sesuai kebutuhan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 15
No. Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Indikator Sasaran Kota
(Tujuan SKPD) Strategi
4 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah
Persentase tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Meningkatan efektivitas dan kinerja melalui tata kelola administrasi dan penyediaan sarana prasarana untuk mendukung pelayanan publik
5 Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
1) Persentase kelurahan siaga aktif
Mendorong pola hidup bersih dan sehat di masyarakat melalui upaya promotif dan preventif
2) Persentase cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 20 jam.
6 Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan
Persentase tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Meningatkan pemahaman masyarakat tentang pola pangan harapan dan keamanan pangan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 16
Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
VISI : “Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global”
MISI I : Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Tujuan 1 : Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin.
Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagi penduduk miskin
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
Pembayaran iuran jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin dan kelompok tertentu
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
Meningkatnya kesehatan ibu dan anak
Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak
1) Pelaksanaan deteksi dini kelainan kehamilan
2) Pemberian imunisasi bayi dan balita
Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita
Meningkatkan cakupan pelayanan gizi ibu dan anak
1) Pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi dan makanan pendamping ASI
2) Pendampingan dan pemantauan status gizi ibu hamil/menyusui, bayi dan balita
3) Pemberian makanan tambahan dan suplemen bagi ibu hamil
4) Pendampingan ibu dan anak pada 1000 hari pertama kelahiran
5) Pengembangan kampung ASI
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 17
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan MISI II : Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan
Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di puskesmas
1) Mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana puskesmas sesuai standar sarana dan prasarana dan perkembangan ilmu kesehatan
1) Perencanaan dan pengadaan sarana dan prasarana berdasarkan standar dan perkembangan ilmu kesehatan
2) Peningkatan saran prasarana kesehatan melalui sistem infomasi kesehatan
3) Pemenuhan operasional pelayanan kesehatan
4) Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan secara berkala dan bersifat preventif
2) Meningkatkan kinerja pelayanan puskesmas/pustu sesuai standar untuk keselamatan pasien
1) Pelaksanaan akreditasi puskesmas dan pemantauan implementasinya secara berkala
2) Peningkatan mutu SDM kesehatan melalui sertifikasi dan akreditasi
3) Pengembangan manajemen serta pelayanan kesehatan rujukan, medik, administrasi, dan keperawatan disarana kesehatan
3) Menjamin ketersediaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan di sarana kesehatan sesuai kebutuhan
1) Perencanaan dan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan berbasis kebutuhan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 18
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 2 :Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program
1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
2) Meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan
Meningkatan efektivitas dan kinerja melalui tata kelola administrasi dan penyediaan sarana prasarana untuk mendukung pelayanan publik Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja melalui perencanaan program dan kegiatan
1) Peningkatan mutu SDM Kesehatan melalui sertifikasi, akreditasi dan pendidikan pelatihan
2) Pemenuhan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan
1) Optimalisasi penyelenggaraan ketatalaksanaan administrasi perkantoran
2) Analisa kebutuhan dan ketersediaan sarana prasarana perkantoran
3) Pemenuhan sarana prasarana perkantoran sesuai kebutuhan dalam rangka peningakatan pelayanan publik
1) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan yang optimal
2) Pelaksanaan program dan kegiatan yang sesuai dengan perencanaan
3) Tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam upaya mencapai keberhasilan program dan kegiatan
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 19
Tujuan Sasaran Strategis Arah Kebijakan
MISI III : Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Tujuan 1: Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidup sehat
Mendorong pola hidup bersih dan sehat di masyarakat melalui upaya promotif dan preventif
1) Pemantauan kebesihan dan kesehatan makanan minuman di masyarakat
2) Promosi hidup sehat di masyarakat, RS, dan puskesmas
3) Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular
4) Penyediaan pelayanan kesehatan khusus
Tujuan 2: Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan
Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat
Meningatkan pemahaman masyarakat tentang pola pangan harapan dan keamanan pangan
Membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB IV - 20
Berdasarkan pada strategi yang tersebut diatas maka kebijakan dasar Dinas
Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 sebagai berikut :
1. Menekankan pada program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM);
2. Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kelola;
3. Penataan sarana kesehatan sesuai tata ruang;
4. Peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
4.4. Upaya Pengembangan Program Kesehatan
1. Pendampingan 1000 HPK ( Hari Pertama Kehidupan ) ;
2. Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi ;
3. Pencegahan Penyakit Kanker Serviks;
4. Pencegahan Penyakit Hepatitis melalui vaksinasi Hepatitis pada bayi;
5. Optimalisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui gerakan Open
Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan ;
6. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui
optimalisasi Pembinaan Terpadu (Posbindu);
7. Akreditasi Puskesmas;
8. Skreening kesehatan Usia Lanjut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 1
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan kota Surabaya
pada RPJMD tahun 2016 - 2021 disusunlah rencana strategis Dinas Kesehatan Kota
Surabaya yang menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan lima tahun kedepan.
Pedoman tersebut adalah indikator-indikator kinerja yang merupakan ukuran
keberhasilan kinerja dari program dan kegiatan, dilengkapi pendanaan indikatif yang
dibutuhkan untuk mencapai target-target indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Penentuan program dan kegiatan memperhatikan memperhatikan RPJMD
Kota Surabaya tahun 2016-2021, prioritas pembangunan kesehatan nasional yang
tercantum pada Renstra Kementerian Kesehatan RI dan dan prioritas pembangunan
kesehatan Provinsi yang tercantum pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur, selain itu memperhatikan isu strategis dan potensi masalah bidang kesehatan
yang menonjol terjadi di kota Surabaya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Program dan kegiatan yang disusun juga memperhatikan Rencana Tata Ruang
Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, terutama pada strategi
pengembangan kawasan peruntukan fasilitas kesehatan yang berhirarki serta
peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan yang memenuhi standar pelayanan.
Berikut gambaran keterhubungan Renstra Dinas Kesehatan dengan RPJMD Kota
Tahun 2016-2021 Kota Surabaya :
Keterkaitan antara RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan terdapat pada sasaran
pada RPJMD yang sesuai dengan tujuan Renstra yaitu :
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi
penduduk miskin.
2. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan.
4. Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
5. Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat.
6. Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 2
Gambar 5.1 Kesesuaian Renstra dengan RPJMD
Perencanaan
strategik
Visi : Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi Misi 1: Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas Tujuan : 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan ketahanan pangan Sasaran : 1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin. 2. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak 3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata
kelola layanan kesehatan. 4. Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat
daerah yang baik. 5. Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat 6. Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan
keamanan pangan Program : 1. Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan
Penduduk Miskin 2. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anak 3. Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak 4. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana puskesmas / pustu 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan puskesmas
/pustu 6. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 7. Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Kedinasan 8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 9. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
10. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 11. Program Peningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman,
dan Keamanan Pangan
Visi : Dinas Kesehatan yang Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya saing global Misi : 1. Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan.
2. Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan. 3. Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Tujuan : 1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin. 2. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak 3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan
4. Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
5.Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat 6. Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi
dan keamanan pangan Sasaran :
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya penduduk miskin. 2.Meningkatnya kesehatan ibu dan anak 3. Meningkatnya status gizi pada masyarakat terutama balita 4. Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanan kesehatan di
puskesmas 5. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan
6. Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
7. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program
8. Tercapainya masyarakat yg mandiri dan hidup sehat. 9. Meningkatnya keamanan pangan di masyaraka
Program : 1. Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan Pend. Miskin 2. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 3. Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak 4. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas / pustu 5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan puskesmas /pustu 6. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
7. Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan
8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 9. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
10. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 11. Program Peningkatan Keanekaragaman konsumsi, dan
Keamanan Pangan. Kegiatan :
1. Jaminan Kesehatan Masyarakat 2. Pelayanan Kesehatan Keluarga 3. Jaminan Persalinan (DAK Bid. Kesehatan) 4. Peningkatan Dan Perbaikan Gizi Masyarakat 5. Akreditasi Puskesmas (DAK) 6. Peningkatan Sarana dan Pengadaan Alkes Puskesmas 7. Pengembangan Sistem Informasi manajemen Kesehatan 8. Penunjang Operasional Pelayanan Kesehatan 9. Pelayanan Kesehatan Puskesmas
10. Pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 11. Pengadaan Obat Pelayanan Kesh Dasar di Pusk. (DAK Bid.Kesh) 12. Pembinaan Dan Pengembangan SDM Kesehatan 13. Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan 14. Pelayanan Kesehatan Rujukan
15. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan 16. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 17. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular 18. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus 19. Dana Alokasi Khusus bidang Kesehatan Non Fisik 20. Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan dan Siap Saji 21. Pengadaan & Pemeliharaan Sarana Prasarana perkantoran 22. Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat
Daerah 23. Surveilans dan Imunisasi 24. Penanggulangan Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian
Darurat 25. Pengadaan Sarana Kesehatan Dasar (DAK) 26. Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis
Renstra Dinas kesehatan
RPJMD Kota Surabaya
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 3
Pada bab ini juga dibahas mengenai rencana program prioritas dan
kebutuhan pendanaannya, yang meliputi tahun 2016 sebagai masa peralihan dan
keberlanjutan program pada tahun 2017-2021. Perumusan rencana program prioritas
dan kebutuhan pendanaan pada tahun 2016 mengacu pada RKPD Tahun 2016.
Perbedaan perumusan program dan kegiatan yang mengacu RKPD Tahun 2016
dengan perumusan Program Tahun 2017-2019 terjadi karena perumusan program
dalam tahun 2016 belum menerapkan ketentuan tahapan penyusunan program dalam
RPJMD, terutama belum mengacu pada upaya pencapaian visi misi walikota dan
wakil walikota terpilih Tahun 2016-2021. Selain itu, adanya perbedaan perumusan
program juga dipengaruhi oleh perubahan kewenangan pemerintah daerah sesuai
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah.
Sesuai dengan latar belakang kondisi yang disebutkan di atas, maka
perumusan program Tahun 2017-2021 sebagian merupakan kelanjutan,
pengembangan, penggabungan, perbaikan maupun perumusan program baru/inovasi
dari program tahun 2016. Program akan dilanjutkan jika masih relevan dengan
permasalahan pembangunan atau isu strategis yang berkembang, dan arahan
program prioritas nasional/provinsi maupun masih relevan terhadap pencapaian visi
misi walikota dan wakil walikota. Hubungan antara program tahun 2016 dengan
program tahun 2017 – 2021 dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 5.1 Hubungan Program 2016 dengan Program Tahun 2017-2021
PROGRAM 2016 HUBUNGAN PROGRAM 2017 -2021
KETERANGAN
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Perbaikan Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Program diperbaiki dengan menambahkan narasi “pemberian jaminan” karena
maksud dari program ini adalah memberikan jaminan kesehatan melalui kepesertaan di BPJS
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Berlanjut Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
Program ini masih relevan dalam mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas, salah satunya melalui meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang dimulai sejak ibu hamil sampai kelahiran
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 4
PROGRAM 2016 HUBUNGAN PROGRAM 2017 -2021
KETERANGAN
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Perbaikan Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak
Program diperbaiki untuk memperjelas kelompok sasaran penyelenggaraan program yaitu ibu dan anak
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskemas Pembantu dan Jaringannya
Berlanjut Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskemas Pembantu
Program ini masih relevan untuk mewujudkan pemerataan akses pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas layanan diantaranya melalui pembangunan / rehabilitasi puskesmas /puskesmas pembantu dan pengadaan sarana kesehatan yang memadai
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Berlanjut Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini masih relevan karena untuk menjamin kepastian dan kualitas layanan kesehatan harus sesuai dengan standar pelayanan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Pengembangan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu
Program ini dipisahkan antara penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk layanan kesehatan masyarakat pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dan layanan kesehatan pada fasilitas kesehatan rujukan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Berlanjut Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini masih relevan untuk mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas, salah satunya melalui upaya menjamin kesehatan masyarakat
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Perbaikan Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan
Program diperbaiki untuk memperjelas kelompok sasaran pembangunan dan pengelolaan sarana dan prasarana
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Berlanjut Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini masih relevan untuk memastikan keterkaitan dan keterpaduan dokumen perencanaan jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan pada setiap jenjang pemerintahan maupun antar perangkat daerah
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 5
PROGRAM 2016 HUBUNGAN PROGRAM 2017 -2021
KETERANGAN
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
Pengembangan Program Peningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan
Program ini dikembangkan sebagai penajaman dalam upaya mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Berlanjut Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program berlanjut karena masih relevan dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah
Program-program baik pada tahun 2016 maupun tahun 2017-2021
merupakan program prioritas bidang kesehatan yang memiliki indikator kinerja dan
target capaian kinerja serta dilengkapi dengan kerangka pendanaan indikatif
ditentukan dengan mempertimbangkan prioritas program dan kegiatan terutama yang
mendukung pencapaian visi, misi, tujuan serta sasaran pembangunan kesehatan Kota
Surabaya. Berikut tabel tentang prgoram, kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan
indikatif
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 6
Tabel 5.2 Program, Kegiatan, Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif
NO
PROGRAM PRIORITAS
PEMBA-NGUNAN
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
1.1.1.02.01 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Persentase masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan terlayani
100% 100% 214.841
1.1.1.02.02 Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Persentase Kepemilikan Jaminan Kesehatan
100% 100% 163.055 100% 163.457 100% 174.182 100% 202.394 100% 213.203 100%
Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan kesehatan
100%
11% 12% 13% 14% 15% 15%
1.1.1.02.03 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Cakupan kunjungan bayi
90% 90% 38.812
1.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
98,43% 98,45% 27.971 98,47% 30.149 98,48% 34.405 98,49% 42.549 98,50% 47.803 98,50%
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes)
96,93% 96,94% 96,81% 96,96% 96,97% 96,98% 96,98%
3. Kunjungan neonatal lengkap
76% 81% 85% 90% 93% 95% 95%
4.Imunisasi dasar lengkap
93,79% 93,81% 93,83% 93,85% 93,87% 94% 94%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 7
NO
PROGRAM PRIORITAS
PEMBA-NGUNAN
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
1.1.1.02.04 Program perbaikan gizi masyarakat
Prevalensi Balita Kurang Gizi (< 20 %)
14,41% <20% 8.719
Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak
1. Prevalensi Balita Gizi kurang
9,50% 9,50% 8.805 9,50% 9.706 9,50% 11.289 9,50% 14.194 9,50% 16.204 9,50%
2.Prevalensi Balita Gizi Buruk
< 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1% < 1%
3. Persentase Penimbangan Balita
81,20% 81,30% 81,40% 81,50% 81,60% 81,70% 81,70%
4. Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe
94,60% 94,62% 94,64% 94,66% 94,68% 94,70% 94,70%
1.1.1.02.06 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu
1. Persentase Ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas pembantu
70% 72% 21.696 74% 50.143 76% 50.229 78% 53.464 79% 62.035 80% 65.076 80%
2. Persentase fasilitas Kesehatan kesehatan dalam kondisi baik
40,87% 52,70% 64,52% 76,35% 88,17% 100% 100%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 8
NO
PROGRAM PRIORITAS
PEMBA-NGUNAN
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
1.1.1.02.10 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
80% 82% 49.766
1.1.1.02.11 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan puskesmas/ puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
100% 100% 37.502 100% 39.496 100% 44.166 100% 53.718 100% 59.390 100%
1.1.1.02.07 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan
100% 100% 8.268
Persentase sarana kesehatan berizin yang memenuhi standar sarana kesehatan
100% 100%
1. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki ijin
80% 82% 10.631 84% 11.003 86% 12.076 88% 14.400 90% 15.547 90%
2. Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin
80% 82% 84% 86% 88% 90% 90%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 9
NO
PROGRAM PRIORITAS
PEMBA-NGUNAN
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
1.1.1.02.13 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Persentase Masyarakat Yang Terlayani Pelayanan Khusus
N/A 100% 69.922
Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
100% 100%
Persentase sampel yang memenuhi syarat keamanan makanan olahan
80% 80%
1. Persentase rumah sehat
73,50% 75% 79.360 77% 80.563 78% 87.014 79,50% 102.510 80% 109.700 80%
2. Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi
80% 81% 82% 83% 84% 85% 85%
3. Cakupan Kelurahan Yang Memiliki Pembinaan Terpadu (Bindu)
80% 82% 84% 86% 88% 90% 90%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 10
NO
PROGRAM PRIORITAS
PEMBA-NGUNAN
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
2.1.2.01.02 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Persentase Kualitas Penyusunan Perencanaan Strategis
Persentase Kualitas Monitoring dan Evaluasi
1. Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan Dokumen Perencanaan strategis dan/atau sektoral
60%
100% 361 100% 381 100% 426 100% 515 100% 563 100%
1.1.2.03.02 Program Peningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan
Persentase sample yang memenuhi syarat keamanan makanan
80% 82% 2.526 84% 2.553 86% 2.736 88% 3.190 90% 3.351 90%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 11
NO
PROGRAM PRIORITAS
PEMBA-NGUNAN
Indikator Kinerja Program
(Outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir
RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
Target Rp (juta)
2.2.2.02.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
N/A 70% 100.352
Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran
N/A
72% 89.655 74% 93.866 76% 104.083 78% 125.163 80% 136.187 80%
2.2.2.02.03 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Indeks Kepuasan Karyawan terhadap Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
N/A 70% 14.389
Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan
Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik
N/A 100% 13.744 100% 13.575 100% 14.355 100% 16.473 100% 17.205
Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran
N/A 100% 100% 100% 100% 100%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 12
Dalam upaya untuk mencapai visi kota Surabaya maka pemerintah Surabaya
menetapkan misi untuk penyelenggaraan semua satuan kerja perangkat daerah
(SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota. Misi ke-8 yaitu : Memantapkan tata
kelola pemerintahan yang baik. Misi 8 dimaksudkan untuk upaya pemantapan tata
kelola pemerintahan yang baik yaitu dengan pencapaian pelayanan prima di sektor
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan,
pengelolaan keuangan daerah dan pelayanan perizinan yang didukung TIK, yaitu
melalui upaya:
a) Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
b) Memantapkan kemandirian keuangan daerah.
Tujuan Misi 8: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik
Sasaran :
1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan.
2. Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Keterkaitan misi ke-8 dengan penyelenggaraan pemerintahan pada Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, yaitu pada sasaran kota “Meningkatkan tata kelola
administrasi pemerintahan yang baik” yang menjadi tujuan Dinas Kesehatan yaitu
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik. Hal ini sesuai
dengan Misi ke-2 Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu”Meningkatkan tata kelola
dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan”. Tujuan, sasaran, dan program
serta indikator dalam mencapai tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
dapat dilihat pada tabel berikut.
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 13
Tabel 5.3 Tujuan dan Indikator Tujuan dalam “Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik”
Sasaran Kota Tujuan SKPD Indikator Tujuan SKPD (%) Target
2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
62,00 64,00 66,00 68,00 70,00
Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan
76,00 77,00 78,00 79,00 80,00
Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program
90,84 91,53 91,96 92,56 93,05
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 14
Tabel 5.4 Sasaran dan Indikator Sasaran dalam “Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik”
Tujuan SKPD Sasaran SKPD Indikator Sasaran SKPD (%) Target
2017 2018 2019 2020 2021
Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik
Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
Kinerja pengelolaan sarana, prasarana dan administrasi perkantoran peragkat daerah
100 100 100 100 100
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program
Persentase kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap parameter peencanaan pada Operasional Plan
100 100 100 100 100
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB V - 15
Tabel 5.5 Program dan Indikator Program dalam “Meningkatkan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Publik”
Sasaran SKPD Program SKPD Indikator Program SKPD (%) Target
2017 2018 2019 2020 2021
Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah
Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan
Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik
100 100 100 100 100
Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan parasarana perkantoran
100 100 100 100 100
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat kepuasan pegawai terhadap administrasi perkantoran
72,00 74,00 76,00 78,00 80,00
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral
100 100 100 100 100
Review-STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB VI - 1
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Visi kota Surabaya terkait bidang kesehatan yaitu :
“SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA
SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI”.
Dalam rangka mencapai visi tersebut ditetapkan misi kota terkait bidang kesehatan
yaitu pada misi ke 1 : Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas.
Misi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencerdaskan
masyarakat sehingga mempunyai kualifikasi sebagai manusia yang berkualitas dan
dapat mengaktualisasikan dirinya di masyarakat yaitu melalui upaya :
a) Meningkatkan kualitas pendidikan
b) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
c) Meningkatkan ketahanan pangan
d) Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda
e) Meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran.
Tujuan yang ingin dicapai dalam upaya mewujudkan sumber daya
masyarakat yang berkualitas adalah : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan tujuan tersebut ditetapkan sasaran pembangunan kota meliputi :
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi
penduduk miskin.
2. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
3. Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan.
4. Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah.
5. Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat.
6. Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan.
Dalam upaya mencapai visi Dinas Kesehatan yaitu : Dinas Kesehatan yang
Profesional untuk mewujudkan masyarakat Surabaya sehat, mandiri dan berdaya
saing global, dirumuskan misi, tujuan dan sasaran strategis. yang akan dicapai Dinas
Kesehatan dan telah sesuai dengan sasaran pembangunan kota, sebagai berikut :
Review-STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB VI - 2
a. Dalam mewujudkan misi kesatu Dinas Kesehatan yaitu “Meningkatkan akses
dan mutu upaya kesehatan “, maka tujuan Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang
ingin dicapai adalah :
1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat bagi penduduk miskin, selaras dengan sasaran kota pada misi
ke-1, tujuan ke-2, sasaran ke-1 yaitu meningkatkan aksesibilitas dan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin.
Indikator tujuan sesuai dengan indikator kinerja utama ke-20 dan ke-21
yaitu:
(1) Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan;
(2) Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.
2) Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, selaras dengan
sasaran kota pada misi ke-1, tujuan ke-2, sasaran ke-2 yaitu Meningkatnya
kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Indikator tujuan sesuai dengan indikator kinerja utama ke-22, ke-23, ke-24,
ke-25, dan ke-26 yaitu:
(1) Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup;
(2) Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup;
(3) Persentase cakupan pelayanan ibu nifas;
(4) Persentase cakupan pelayanan kesehatan bayi;
(5) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
b. Dalam mewujudkan misi kedua yaitu “Meningkatkan tata kelola dan
optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan”, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah :
1) Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan, selaras dengan sasaran kota pada misi ke-1, tujuan ke-2, sasaran
ke-3 yaitu Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan.
Indikator tujuan sesuai dengan indikator kinerja utama ke-27 yaitu:
(1) Persentase puskesmas yang terakreditasi.
Review-STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB VI - 3
2) Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah, selaras
dengan sasaran kota pada misi ke-8 “Memantapkan Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik”, yaitu Meningkatkan tata kelola administrasi
perangkat daerah yang baik.
c. Dalam mewujudkan misi ketiga yaitu ”Meningkatkan penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan”, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah :
1) Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat, selaras dengan sasaran
kota pada misi ke-1, tujuan ke-2, sasaran ke-4 yaitu Mewujudkan
lingkungan sehat di masyarakat.
Indikator tujuan sesuai dengan indikator kinerja utama ke-31 dan ke-32
yaitu:
(1) Persentase kelurahan siaga aktif;
(2) Persentase cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 20 jam.
2) Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan
selaras dengan sasaran kota pada misi ke-1, tujuan ke-3, sasaran yaitu
Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi dan keamanan pangan.
Indikator tujuan sesuai dengan indikator kinerja utama ke-34 yaitu:
(1) Persentase tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan.
Dalam misi ketiga, tujuan kedua ini merupakan tujuan dan pelaksanaan
program kegiatan dari perangkat daerah yang melaksanakan urusan
Pemerintahan Bidang Pangan.
Peran Dinas Kesehatan pada tujuan kedua ini adalah supporting sebagian
data yang merupakan sebagian dari hasil kegiatan Dinas Kesehatan.
Berikut Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD :
Review-STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB VI - 4
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Surabaya Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Utama Kondisi Kinerja pada Awal
Periode RPJMD (2015)
Target 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
N/A 70 70 70 70 70 70
3 Cakupan pelayanan ibu nifas 93,80% 93,80% 94,04% 94,28% 94,52% 94,76% 95,00% 4 Angka Kematian Ibu (AKI) per
100.000 KH (kelahiran hidup) ≤ 87,35 per 100.000 KH
≤ 85,72 per 100,000 KH
≤ 84,07 per 100,000 KH
≤ 82,40 per 100,000 KH
≤ 80,67 per 100,000 KH
≤ 78,30 per 100,000 KH
≤ 75,93 per 100,000 KH
5 Cakupan pelayanan kesehatan bayi 93,69% 93,69% 94,15% 94,62% 95,08% 95,54% 96,00 % 6 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000
KH (kelahiran hidup) ≤ 6,48 per 1.000 KH
≤ 6,46 per 1.000 KH
≤ 6,45 per 1.000 KH
≤ 6,43 per 1.000 KH
≤ 6,41 per 1.000 KH
≤ 6,34 per 1.000 KH
≤ 6,26 per 1.000 KH
7 Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Persentase puskesmas yang terakreditasi
4,76% 23,81% 39,68% 55,56% 71,43% 85,71% 100,00 %
9 Persentase kelurahan siaga aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10 Cakupan kelurahan mengalami KLB
yang ditangani <20 jam N/A 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11 Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan (Bobot sharing Dinas Kesehatan)
20,00% 20,50% 21,00% 21,50% 22,00% 22,50%
Review-RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021 BAB VII - 1
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 yang
berisi visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi, sasaran berikut indikator kinerja
diharapkan mampu menjadi acuan dan arah pembangunan kesehatan di Kota
Surabaya selama kurun waktu 5 tahun. Adanya perubahan kebijakan yaitu Undang-
Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka perlu adanya
penyesuaian dokumen Renstra melalui Review Rencana Strategis.
Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun
2016-2021 yang telah disusun ini diharapkan bermanfaat untuk penyempurnaan
dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 dalam rangka penguatan
peran serta stakeholders dalam pelaksanaan rencana kinerja, serta sebagai tolak ukur
keberhasilan dalam bidang kesehatan.
Demikian dokumen Review Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kota Surabaya Tahun 2016-2021 ini dibuat, semoga bermanfaat dalam rangka
mendukung kelangsungan pembangunan, khususnya pembangunan bidang kesehatan
di Kota Surabaya.
LUASWILAYAH
(km 2) (km 2)
1 Karang Pilang 9.23 72,379.00 7,842.00
2 Wonocolo 6.78 80,436.00 11,864.00
3 Rungkut 21.08 108,494.00 5,147.00
4 Wonokromo 8.47 164,122.00 19,377.00
5 Tegalsari 4.29 104,109.00 24,268.00
6 Sawahan 6.93 207,101.00 29,885.00
7 Genteng 4.04 60,462.00 14,966.00
8 Gubeng 7.99 139,355.00 17,441.00
9 Sukolilo 23.69 108,292.00 4,571.00
10 Tambak Sarri 8.99 223,906.00 24,906.00
11 Simokerto 2.59 100,050.00 38,629.00
12 Pabean Cantian 6.80 82,601.00 12,147.00
13 Bubutan 3.86 103,942.00 26,928.00
14 Tandes 11.07 91,497.00 8,265.00
15 Krembangan 8.34 119,159.00 14,288.00
16 Semampir 8.76 190,158.00 21,708.00
17 Kenjeran 7.74 154,531.00 19,965.00
18 Lakarsantri 16.05 55,403.00 3,452.00
19 Benowo 26.78 58,613.00 2,189.00
20 Wiyung 12.46 68,080.00 5,464.00
21 Dukuh Pakis 9.94 60,048.00 6,041.00
22 Gayungan 6.07 45,415.00 7,482.00
23 Jambangan 4.19 49,310.00 11,768.00
24 Tenggilis Mejoyo 5.52 56,482.00 10,232.00
25 Gunung Anyar 9.71 54,127.00 5,574.00
26 Mulyorejo 14.21 85,344.00 6,006.00
27 Sukomanunggal 9.23 100,794.00 10,920.00
28 Asemrowo 15.44 45,901.00 2,973.00
29 Bulak 6.78 42,176.00 6,221.00
30 Pakal 19.01 50,866.00 2,676.00
31 Sambikerep 20.42 60,375.00 2,957.00
JUMLAH (KOTA) 326.46 2,943,528.00 9,016.50
Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2015
JUMLAHPENDUDUK
KEPADATANPENDUDUK /
LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUKMENURUT KECAMATAN KOTA SURABAYA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN
1 Karang Pilang 6,717 6,569 3,494 3,144
2 Wonocolo 7,203 6,895 3,694 3,398
3 Rungkut 10,601 9,821 5,209 4,736
4 Wonokromo 13,946 14,935 7,885 7,590
5 Tegalsari 8,807 8,721 4,695 4,441
6 Sawahan 19,132 19,332 9,884 9,036
7 Genteng 5,052 5,061 2,726 2,538
8 Gubeng 12,088 12,136 6,327 5,904
9 Sukolilo 10,244 9,587 4,793 4,473
10 Tambak Sarri 20,718 20,100 10,327 9,490
11 Simokerto 9,135 8,821 4,537 4,380
12 Pabean Cantian 7,004 7,282 3,636 3,567
13 Bubutan 9,283 9,544 5,015 4,733
14 Tandes 9,065 8,615 4,062 3,711
15 Krembangan 10,808 10,628 5,564 5,214
16 Semampir 18,323 18,143 9,080 8,513
17 Kenjeran 16,118 15,745 7,899 7,541
18 Lakarsantri 5,659 5,526 2,751 2,476
19 Benowo 5,952 5,979 2,983 2,885
20 Wiyung 6,537 6,240 3,318 3,062
21 Dukuh Pakis 5,497 5,231 2,688 2,445
22 Gayungan 3,899 3,844 2,051 1,893
23 Jambangan 4,885 4,543 2,225 2,057
24 Tenggilis Mejoyo 5,175 4,878 2,461 2,280
25 Gunung Anyar 5,374 5,040 2,436 2,365
26 Mulyorejo 7,803 7,536 3,893 3,462
27 Sukomanunggal 9,600 9,195 4,543 4,234
28 Asemrowo 4,776 4,807 2,322 2,153
29 Bulak 4,355 4,322 2,235 1,984
30 Pakal 5,171 5,314 2,637 2,484
31 Sambikerep 6,142 5,767 2,803 2,532
JUMLAH (KOTA) 275,069 270,157 138,173 128,721
Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2015
0-6 Tahun
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN USIA SEKOLAHKOTA SURABAYA
TAHUN 2015
NO KECAMATAN 16-18 Tahun13-15 Tahun7-12 Tahun
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN
RASIO JENISKELAMIN
1 0 - 4 111,201 106,672 217,873 104.25
2 5 - 9 111,623 106,287 217,910 105.02
3 10 - 14 99,278 95,548 194,826 103.90
4 15 - 19 110,362 120,346 230,708 91.70
5 20 - 24 139,306 145,337 284,643 95.85
6 25 - 29 133,932 134,235 268,167 99.77
7 30 - 34 129,848 132,147 261,995 98.26
8 35 - 39 120,425 121,232 241,657 99.33
9 40 - 44 106,659 108,883 215,542 97.96
10 45 - 49 92,903 99,582 192,485 93.29
11 50 - 54 81,003 87,965 168,968 92.09
12 55 - 59 65,757 68,888 134,645 95.45
13 60 - 64 44,090 42,773 86,863 103.08
14 65 - 69 28,818 29,225 58,043 98.61
15 70 - 74 16,880 19,301 36,181 87.46
16 75+ 14,598 23,479 38,077 62.17
JUMLAH 1,406,683 1,441,900 2,848,583 97.56ANGKA BEBAN TANGGUNGAN(DEPENDENCY RATIO) 36.58
Sumber: - BPS Kota Surabaya
KOTA SURABAYATAHUN 2015
NO KELOMPOK UMUR(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
PROFIL PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
1 Tidak / Belum Sekolah 548,084 18.62
2 Belum Tamat SD 204,938 6.96
3 Tamat SD 529,723 18.00
4 SMP 401,669 13.65
5 SMA 880,910 29.93
6 DI / II 22,115 0.75
7 DIII 38,205 1.30
8 DIV / S1 297,023 10.09
9 S2 19,647 0.67
10 S3 1,204 0.04
11 Lain-lain 10 0.00
JUMLAH 2,943,528 1.00
Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2015
KOTA SURABAYATAHUN 2015
NO URAIAN JUMLAH PENDUDUK %
1 Belum/ tidak bekerja 667,525 22.68 51 Presiden 0 0.00
2 Mengurus Rumah Tangga 569,265 19.34 52 Wakil Presiden 0 0.00
3 Pelajar/mahasiswa 532,108 18.08 53 Anggota Mahkamah Konstitusi 1 0.00
4 Pensiunan 26,404 0.90 54 Anggota Kabinet Kementrian 5 0.00
5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 48,723 1.66 55 Duta Besar 1 0.00
6 Tentara Nasional Indonesia (TNI) 13,068 0.44 56 Gubernur 1 0.00
7 Kepolisian RI (Polri) 5,463 0.19 57 Wakil Gubernur 0 0.00
8 Perdagangan 2,730 0.09 58 Bupati 0 0.00
9 Petani/Perkebunan 2,618 0.09 59 Wakil Bupati 1 0.00
10 Peternak 25 0.00 60 Walikota 1 0.00
11 Nelayan/Perikanan 1,157 0.04 61 Wakiil Walikota 1 0.00
12 Industri 468 0.02 62 Anggota DPRD Prov 19 0.00
13 Konstruksi 245 0.01 63 Anggota DPRD Kab 19 0.00
14 Transportasi 237 0.01 64 Dosen 5,138 0.17
15 Karyawan Swasta 842,152 28.61 65 Guru 24,328 0.83
16 Karyawan BUMN 4,714 0.16 66 Pilot 16 0.00
17 Karyawan BUMD 471 0.02 67 Pengacara 181 0.01
18 Karyawan Honorer 1,358 0.05 68 Notaris 156 0.01
19 Buruh Harian Lepas 5,628 0.19 69 Arsitek 100 0.00
20 Buruh Tani/Perkebunan 332 0.01 70 Akuntan 55 0.00
21 Buruh Nelayan/Perikanan 98 0.00 71 Konsultan 162 0.01
22 Buruh Peternakan 16 0.00 72 Dokter 6,043 0.21
23 Pembantu Rumah Tangga 727 0.02 73 Bidan 616 0.21
24 Tukang Cukur 38 0.00 74 Perawat 2,415 0.08
25 Tukang Listrik 127 0.00 75 Apoteker 301 0.01
26 Tukang Batu 1,419 0.05 76 Psikiater/Psikolog 48 0.00
27 Tukang Kayu 290 0.01 77 Penyiar TV 6 0.00
28 Tukang Sol Sepatu 65 0.00 78 Penyiar Radio 15 0.00
29 Tukang Las/Pandai Besi 181 0.01 79 Pelaut 296 0.01
30 Tukang Jahit 508 0.02 80 Peneliti 27 0.00
31 Tukang Gigi 7 0.00 81 Sopir 1,882 0.06
32 Penata Rias 61 0.00 82 Pialang 11 0.00
33 Penata Busana 22 0.00 83 Paranormal 5 0.00
34 Penata Rambut 68 0.00 84 Pedagang 8,492 0.29
35 Mekanik 374 0.01 85 Perangkat Desa 8 0.00
36 Seniman 136 0.00 86 Kepala Desa 2 0.00
37 Tabib 15 0.00 87 Biarawati 142 0.00
38 Paraji 4 0.00 88 Wiraswasta 156,024 5.30
39 Perancang Busana 13 0.00 89 pekerjaan lainnya 7,046 0.24
PEKERJAAN JUMLAH %
PROFIL PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAANKOTA SURABAYA
TAHUN 2015
NO PEKERJAAN JUMLAH % NO
PEKERJAAN JUMLAH %NO PEKERJAAN JUMLAH % NO
40 Penterjemah 18 0.00 90 Trading & industry 41 0.00
41 Imam Masjid 16 0.00 91 Foresty 0 0.00
42 Pendeta 434 0.01 92 Mining & energy 0 0.00
43 Pastor 23 0.00 93 Public Work 1 0.00
44 Wartawan 208 0.01 94 Farming 1 0.00
45 Ustad/Mubaligh 76 0.00 95 Religion 3 0.00
46 Juru Masak 66 0.00 96 Bank & Financial 0 0.00
47 Promotor Acara 3 0.00 97 Health & Society 0 0.00
48 Anggota DPR RI 10 0.00 98 Tourism 0 0.00
49 Anggota DPD 0 0.00 99 Transpostasi & Communication 0 0.00
50 Anggota BPK 2 0.00 100 Culture & Education 2 0.00
101 Other 200 0.01
JUMLAH 2,729,716 93.00 213,812 7.00
2,943,528 100
Sumber: - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2015
TOTAL
JUMLAH
Kajian/Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam rangka mewujudkan pembangunan Kota Surabaya yang berkelanjutan,
ditetapkan arahan penataan ruang wilayah secara berdayaguna, berhasilguna, serasi,
selaras, seimbang, dan berkelanjutan. Dimana tata ruang adalah wujud struktur ruang
dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hirarki memiliki hubungan fungsional. Sedangkan
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi
daya.
Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disebut RTRW adalah hasil
perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif.
Letak Geografis Kota Surabaya berada antara 1120 36’’ dan 1120 54’’ Bujur
Timur serta antara 070 12’’ garis Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Surabaya
326,37 km2 terdiri dari 31 kecamatan dan 154 kelurahan. Kota Surabaya terletak di
daerah yang strategis sehingga dapat dengan mudah dijangkau melalui jalur darat,
udara dan laut. Surabaya dibatasi oleh wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Selat Madura
b. Sebelah Timur : Selat Madura
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
d. Sebelah Barat : Kabupaten Gresik.
Dalam skala Nasional, Surabaya merupakan pusat pembangunan di wilayah
Indonesia Timur. Surabaya merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Indonesia
Timur sehingga sangat berpengaruh terhadap pembangunan di Indonesia Timur.
Secara regional, Surabaya merupakan ibukota dan pusat jasa dan perdagangan di
wilayah Jawa Timur.
Pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya, Kebijakan dan strategi
perencanaan ruang wilayah kedepan meliputi :
1) Kebijakan dan strategi struktur ruang wilayah kota; dan
2) Kebijakan dan strategi pola ruang wilayah kota.
Kebijakan dan strategi pola ruang wilayah kota Surabaya meliputi :
1) Kebijakan dan strategi pemantapan kawasan lindung; dan
2) Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya.
Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budidaya, dilaksanakan
dengan meningkatkan fungsi setiap kawasan di kota Surabaya yang meliputi:
kawasan perumahan; kawasan perdagangan dan jasa; kawasan perkantoran; kawasan
industri; kawasan pariwisata; kawasan ruang terbuka hijau; kawasan ruang evakuasi
bencana; kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal dan kawasan
peruntukan lainnya; dan kawasan budidaya wilayah laut.
Terkait pengembangan fasilitas kesehatan pada Peraturan Daerah 12 tahun
2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034, pasal
16, Ayat (9), huruf b, menyatakan bahwa Strategi pengembangan kawasan
peruntukan lainnya salah satunya dilakukan dengan mengembangkan fasilitas
kesehatan yang berhirarki serta peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan yang
memenuhi standar pelayanan.
Layanan kesehatan yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
memperhatikan peningkatan fungsi kawasan, utamanya pada pemukiman penduduk
dimana layanan kesehatan tersebut dibutuhkan. Dalam rangka pengembangan
layanan kesehatan yang berkualitas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu :
1) Kondisi lingkungan, baik fisik maupun sosial;
2) Prilaku masyarakat, meliputi kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan,
pendidikan, sosial ekonomi, perilaku lain;
3) Pelayanan kesehatan, meliputi ketersediaan dan kualitas; dan
4) Keturunan, meliputi faktor yang sudah ada pada individu-individu di
masyarakat yang dibawa sejak lahir dan menurun.
Pengembangan layanan kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada derajat
kesehatan tersebut, contohnya:
1) Faktor lingkungan fisik, misalnya dengan memperhatikan resiko
pencemaran lingkungan di kawasan industri Surabaya Timur dan
Surabaya Utara. Selain itu juga memperhatikan faktor lingkungan sosial
dengan resiko permasalahan kesehatan masyarakat urban di kawasan
perdagangan Surabaya Pusat.
2) Faktor perilaku yang dipengaruhi tingkat pendidikan dan sosial
ekonomi, misalnya dengan memperhatikan rendahnya kesadaran ber-
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di kawasan penduduk musiman pada
daerah Surabaya Utara;
3) Faktor pelayanan kesehatan misalnya terkait ketersediaan dan
keterjangkauan fasilitas kesehatan di Surabaya Barat.
Dinas Kesehatan mengembangkan beberapa layanan unggulan dengan
mempertimbangkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan di
masing-masing kawasan. Selain itu dipertimbangkan juga sistem pusat pelayanan
pada wilayah darat seperti yang tercantum pada pasal 19 Peraturan Daerah RTRW
yaitu:
a. penetapan pusat kegiatan nasional sebagai pusat pelayanan nasional;
b. penetapan pusat pelayanan kota sebagai pengembangan pusat pelayanan
regional Gerbangkertasusila maupun lingkup kota;
c. penetapan sub pusat pelayanan kota sebagai wilayah transisi yang
merupakan subpusat pelayanan kota dalam upaya penyebaran
pengembangan wilayah;
d. penetapan pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai
pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan.
Berikut pengembangan pelayanan yang disesuaikan dengan fungsi utama
wilayah dan rencana pola ruang :
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS I Pusat kegiatan
nasional sebagai pusat pelayanan nasional; wilayah Kota Surabaya sebagai bagian dari Gerbangkertasusila
perdagangan dan jasa; pariwisata; pendidikan; kesehatan; pelabuhan
62 RS 63 PKM Seluruh Puskesmas : buka sore hari, program paliatif Posyandu balita :2820 Posyandu lansia : 601 Posyandu remaja : 15 Pos UKK : 13 Saka bhkati husada : 20 Poskestren aktif : 12 Kelurahan siaga : 154 Poskeskel : 154
Rencana Sistem Pusat Pelayanan dan Fungsi Kegiatan Wilayah
1 Unit Pengembangan I Rungkut, meliputi wilayah Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo dengan pusat unit pengembangan di kawasan Rungkut Madya;
Sistem Pusat Pelayanan : IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan Fungsi utama : permukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa, lindung terhadap alam dan industri; Rencana kawasan lindung : Kawasan Hutan kota & waduk Boezem; Kawasan Sempadan pantai; Kawasan sempadan sungai (Kec. Tenggilis, Rungkut, Gunung Anyar); Kawasan rawan banjir . Rencana kawaasan budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan sedang (Kec Tenggilis), rendah (Kec. Rungkut, Gunung Anyar); Kawasan Industri (Kalirungkut)
RS Royal. RSIA Kendangsari.
Tenggilis Rawat Inap, Battra, LASS
1) Puskesmas siaga bencana melatih masyarakat siaga banjir dan bencana industri. 2) Puskesmas dengan K3 & UKK melatih kesiapan thd bencana industri
Gunung Anyar Rawat Inap, santun lansia
Kalirungkut Poli STD, LASS Medokan Ayu Rawat inap PONED,
Battra, PKPR, santun lansia
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS 2 Unit Pengembangan
II Kertajaya, meliputi wilayah Kecamatan Mulyorejo dan Kecamatan Sukolilo dengan pusat unit pengembangan di kawasan Kertajaya Indah- Dharmahusada Indah;
Sistem Pusat Pelayanan : III. Sub pusat pelayanan kota sebagai wilayah transisi yang merupakan sub pusat pelayanan kota dalam upaya penyebaran pengembangan wilayah; IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan Fungsi Utama : Permukiman, perdagangan, pendidikan, dan lindung terhadap alam; Rencana kawasan lindung: Kawasan Hutan Kota; Kawasan Sempadan pantai; Kawasan sempadan sungai ; Rencana Kawasan budidaya: Kawasan pemukiman kepadatan rendah ; Kawasan perdagangan regional dan kota
RS Premier. RS Haji Surabaya. RS Putri. RS Onkologi. RS Gotong Royong. RS Bedah. RS Gotong Royong. RS Unair. RS Merr Kendangsari .
Mulyorejo
Rawat Inap, PKPR, poli preeklamsia, poli psikologi,
1) Puskesmas dg kemampuan lebih sbg sub pusat pelayanan kota, 2) Puskesmas dg kesehatan matra kawasan perdagangan regional
Kalijudan Menur Klampis Ngasem
Keputih
Rawat inap, Battra, poli jiwa
3 Unit Pengembangan III Tambak Wedi, meliputi wilayah Kecamatan Bulak dan kecamatan Kenjeran dengan pusat unit pengembangan di kawasan kaki Jembatan Suramadu;
Sistem Pusat Pelayanan : IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan Fungsi utama : permukiman,perdagangan dan jasa, rekreasi dan lindung terhadap alam; Rencana Kawasan lindung : Kawasan Sempadan pantai
RS Premier RS Haji Surabaya RS Putri RS Onkologi RS Gotong Royong
Kenjeran Poli STD 1)Puskesmas kesehatan matra kawasan rekreasi & perdagangan internasional / nasional 2) Puskesmas P3K kegawatdaruratan di tempat rekreasi
Takal
Rawat inap PONED, Poli STD, Battra, PKPR, layanan cryo, TFC, poli psikologi
SidotopoWetan
Rawat Inap, Battra, Layanan Cryo
Bulak Banteng 3) Puskesmas memperhatikan masalah kesehatan pada wilayah kepadatan tinggi
Tambak Wedi PKPR
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS Rencana Kawasan Budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan tinggi (Kec Kenjeran), sedang (Kec Bulak). Kawasan perdagangan Internasional & Nasional
4 Unit Pengembangan IV Dharmahusada, meliputi wilayah Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan Gubeng dengan pusat unit pengembangan di kawasan Karangmenjangan;
Sistem Pusat Pelayanan : IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan
Fungsi Utama : permukiman, perdagangan, pendidikan dan kesehatan;
Rencana Kawasan Lindung : Kawasan sempadan sungai (Kec Gubeng) ; Kawasan rawan kebakaran (Kec. Gubeng, Tambaksari);
Rencana kawasan budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan sedang
RSU dr Soetomo RS Adiguna RS Husada Utama. RS Menur. RS Pura Raharja. RS Siloam Surabaya. RS Bantuan 05.08.05 Sby. RS Gigi & Mulut.
Rangkah
PKPR, poli psikologi, Poli paliati
1) Wilayah dekat dengan banyak RS shg Tidak perlu Puskesmas Rawat Inap. 2) Puskesmas pengembangan siaga bencana melatih masyarakat siaga bencana.kebakaran
Pacar Keling Poli paliatif Gading Poli paliatif Pucang Sewu Poli STD, Battra,
santun lansia Mojo
5 Unit Pengembangan V Tanjung Perak, meliputi wilayah Kecamatan Semampir, Kecamatan Pabean Cantian dan Kecamatan Krembangan dengan pusat unit pengembangan di kawasan Tanjung Perak;
Sistem Pusat Pelayanan : II. Pusat pelayanan kota sebagai pengembangan pusat pelayanan regional Gerbangkertasusila maupun lingkup kota; IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan Fungsi utama : Pelabuhan, kawasan pertahanan dan keamanan negara, kawasan industri strategis, perdagangan dan jasa, dan lindung terhadap bangunan dan lingkungan cagar budaya;
RS dr Oepomo RS PKU Muhamadiyah Surabaya RS PHC RS Al Irsyad RS Paru RS drg. Nainggolan
Pegirian Battra, PKPR, poli psikologi
1) Puskesmas dengan kemampuan lebih krn masuk dlm wilayah pusat pengembangan gerbangkertosusilo 2)Puskesmas dg kesehatan matra pelayanan regional 3) Puskesmas siaga bencana melatih masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana industri, bencana kebakaran
Sidotopo Wonokusumo Sawahpulo Perak Timur Poli STD, Layanan
ARV Dupak
Rawat Inap, Poli STD, layanan cryo, LASS, TFC, CFC, poli psikologi, layanan ARV
Krembangan Sel Rawat Inap Morokrembangan Poli STD, Battra, CFC
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS Rencana kawasan lindung : kawasan waduk boezem; Kawasan Sempadan pantai; Kawasan sempadan sungai (Kec. Krembangan, Semampir, Pabean cantian) ; Kawasan rawan kebakaran (Kec. Semampir, Krembangan); Rencana kawasan budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan tinggi; Kawasan perdagangan Internasional & Nasional ; Kawasan perkantoran Penerintah Pusat & Propinsi
4) Puskesmas memperhatikan masalah kesehatan pada wilayah kepadatan tinggi
6 Unit Pengembangan VI Tunjungan, meliputi wilayah Kecamatan Simokerto, Kecamatan Bubutan, Kecamatan Genteng dan Kecamatan Tegalsari dengan pusat unit pengembangan di kawasan Tunjungan
Sistem Pusat Pelayanan : II. Pusat pelayanan kota sebagai pengembangan pusat pelayanan regional Gerbangkertasusila maupun lingkup kota; IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan
Fungsi utama : Permukiman, pemerintahan, dan perdagangan dan jasa;
Rencana kawasan lindung : Kawasan sempadan sungai (kec Tegalsari, Bubutan, Genteng) ; Kawasan rawan kebakaran (Kec Simokerto, Bubutan, Tegalsari);
Rencana Kawasan budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan tinggi. Kawasan perdagangan Internasional & Nasional; Kawasan perkatoran Pemerintah Kota
RS Adi Husada Undaan Wetan RS Mata Undaan RS Darmo RS Pusura Tegalsari RS Surabaya Medical Service RS IBI Surabaya RS Adi Husada Kapasari RS dr. Moh Soewandhie
Tambak rejo
Battra, PKPR, layanan cryo, CFC, poli psikologi
1) Puskesmas dg kesehatan matra pelayanan regional, perdagangan internasional 2) Puskesmas siaga bencana melatih masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana kebakaran 3) Puskesmas memperhatikan masalah kesehatan pada wilayah kepadatan tinggi
Simolawang CFC Tembok Dukuh Battra Gundih
Battra, PKPR, CFC, poli psikologi
Peneleh Ketabang Battra, poli spesialis
gigi Kedungdoro Poli STD, PKPR Dr Soetomo
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS 7 Unit Pengembangan
VII Wonokromo, meliputi wilayah Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Wonokromo dengan pusat unit pengembangan di kawasan Wonokromo;
Sistem Pusat Pelayanan : IV.Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan
Fungsi utama : permukiman, perdagangan dan jasa, dan pertahanan dan keamanan negara;
Rencana Kawasan Lindung : Kawasan sempadan sungai (kec. Wonokromo); Kawasan rawan banjir ; Kawasan rawan kebakaran (Kec. Wonokromo, Sawahan) ; Rencana Kawasan Budidaya: Kawasan pemukiman kepadatan tinggi
RSAL dr Ramelan RS dr Soemitro Lanud Surabaya RSK St Vincentius A Paulo RS Brawijaya RSI A Yani RS William Booth RS Lombok Dua-Dua
Sawahan Poli STD, Battra, LASS
1) Puskesmas siaga bencana melatih masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana banjir & kebakaran 3) Puskesmas memperhatikan masalah kesehatan pada wilayah kepadatan tinggi
Putat Jaya
Poli STD, PKPR, layanan cryo, poli psikologi, Layanan ARV
Pakis Rawat Inap Banyu Urip
Rawat inap PONED, Battra, layanan cryo
Jagir
Rawat Inap PONED, poli STD, PKPR, layamam cryo, PTRM, LASS, poli gigi spesialis, poli psikologi
Wonokromo PKPR Ngagel Rejo
8 Unit Pengembangan VIII Dukuh Pakis, meliputi wilayah Kecamatan Dukuh Pakis dan Kecamatan Sukomanunggal dengan pusat unit pengembangan di kawasan Segi Delapan Sukomanunggal;
Sistem Pusat Pelayanan : III. Sub pusat pelayanan kota sebagai wilayah transisi yang merupakan sub pusat pelayanan kota dalam upaya penyebaran pengembangan wilayah; IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan
Fungsi Utama : permukiman,perdagangan dan jasa, industri, dan pertahanan dan keamanan negara;
Rencana Kawasan Lindung : Kawasan sempadan sungai (kec. Dukuh Pakis); Kawasan rawan kebakaran (Kec Sukomanunggal);
Rencana kawasan budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan sedang; Kawasan perdagangan regional & kota; Kawasan industri (Tanjungsari)
RS Mitra Keluarga RS Marinir Gunungsari
Dukuh Kupang Rawat Inap 1) Puskesmas dg kemampuan lebih sbg sub pusat pelayanan kota, 2) Puskesmas siaga bencana melatih masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana kebakaran & bencana industri 3) Puskesmas dg kesehatan matra kawasan perdagangan regional
Tanjungsari
Rawat inap PONED, poli STD, poli jiwa
Simomulyo Rawat inap PONED, Battra, PKPR, poli psikologi
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS 9 Unit Pengembangan
IX Ahmad Yani, meliputi wilayah Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonocolo dan Kecamatan Gayungan dengan pusat unit pengembangan di kawasan Jl. Ahmad Yani;
Sistem Pusat Pelayanan : IV.Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan
Fungsi utama : Permukiman,pendidikan, perdagangan dan jasa dan pemerintahan
Rencana Kawasan Lindung : Kawasan sempadan sungai (Kec. Jambangan, Wonocolo, Gayungan) ;
Rencana kawasan Budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan sedang; Kawasan perkantoran Pemerintah Propinsi.
RS Bhayangkara RS Bhakti Rahayu RSI Jemursari RS Perdana Medika RS Cempaka putih
Kebonsari Sidosermo CFC Jemursari Battra, CFC Siwalankerto Rawat Inap, Battra Gayungan PKPR, poli psikologi
10 Unit Pengembangan X Wiyung, meliputi wilayah Kecamatan Wiyung, Kecamatan Karang Pilang dan Kecamatan Lakarsantri dengan pusat unit pengembangan di sekitar kawasan Wiyung;
Sistem Pusat Pelayanan : IV.Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan
Fungsi utama : Permukiman, pendidikan, industri dan lindung terhadap alam;
Rencana Kawasan Lindung : Kawasan Hutan Kota & waduk boezem ; Kawasan sempadan sungai (kec Wiyung, Karangpilang)
Rencana Kawasan Budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan sedang (Kec Wiyung, Karangpilang), rendah (Kec Lakarsantri); Kawasan perkantoran Pemerintah Pusat; Kawasan Industri (Karangpilang)
RS Ortopaedi traumatologi RS Wiyung Sejahtera RS Wijaya RS Nasional Hospital RSIA Graha Medika
Wiyung Rawat Inap 1) Puskesmas siaga bencana, K3, UKK Industri
Balas Klumprik Kedurus
Rawat Inap, Poli STD, layanan ARV
Jeruk Battra Lidah Kulon Bangkingan
NO
UNIT
PENGEMBANGAN
FUNGSI UTAMA & RENCANA POLA RUANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
PENGEMBANGAN PKM SAAAT INI
RENCANA PENGEMBANGAN
PUSKESMAS 11 Unit Pengembangan
XI Tambak Oso Wilangon, meliputi wilayah Kecamatan Benowo, Kecamatan Tandes, dan Kecamatan Asem Rowo dengan pusat unit pengembangan di kawasan Tambak Oso Wilangon;
Sistem Pusat Pelayanan : III. Sub pusat pelayanan kota sebagai wilayah transisi yang merupakan sub pusat pelayanan kota dalam upaya penyebaran pengembangan wilayah; IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan Fungsi utama : Pelabuhan,permukiman, perdagangan dan jasa, industri, dan lindung terhadap alam; Rencana Kawasan Lindung : Kawasan Hutan Kota; Kawasan sempadan pantai; Kawasan rawan banjir (kali Lamong, Teluk Lamong); Rencana kawasan budidaya : Kawasan pemukiman kepadatan sedang (Kec Asemrowo, Tandes), Rendah (Kec Benowo); Kawasan perdagangan regional & kota; Kawasan Industri (Kalianak & Margomulyo); Kawasan pengelolaan sampah teknologi tepat guna penghasil energi pada TPA Benowo
RS Bhakti Dharma Husada RS Bunda RS Muji Rahayu
Sememi
Rawat Inap PONED, Poli STD, Battra, layanan cryo, Layanan ARV, facebook fan page
1) Puskesmas pengembangan kesehatan matra pelabuhan, perdagangan regional 2) Puskesmas siaga bencana banjir dan bencana industri 3) Puskesmas memperhatikan masalah kesehatan pada kawasan pengelolaan sampah dan teknologi tepat guna penghasil energi pada TPA
Manukan Kulon
Rawat Inap, Battra, LASS, PTRM
Balongsari
Rawat Inap PONED, PKPR, layanan cryo, santun lansia, poli psikologi, poli paliatif
Asemrowo
12 Unit Pengembangan XII Sambikerep, meliputi wilayah Kecamatan Pakal dan Kecamatan Sambikerep dengan pusat unit pengembangan di kawasan Sambikerep
Sistem Pusat Pelayanan : IV. Pusat lingkungan di wilayah unit pengembangan sebagai pusat persebaran pelayanan dalam lingkup unit pengembangan Fungsi Utama : Permukiman, perdagangan dan jasa dan lindung terhadap alam. Rencana kawasan lindung : kawasan Hutan Kota & waduk boezem; Rencana kawasan budidaya Kawasan pemukiman kepadatan rendah
RSI Darus Syifa’ RS Lombok 22 Lontar RS Umum Terpadu Surabaya RS Nur Ummi Numbi
Benowo Lontar Made
Pada Pasal 59 Peraturan Daerah RTRW, ayat (1) menyatakan bahwa
Rencana kawasan peruntukan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57
huruf b, meliputi :
a. rencana pengembangan sarana rumah sakit;
b. rencana pengembangan sarana puskesmas;
c. rencana pengembangan sarana puskesmas pembantu; dan
d. rencana pengembangan sarana balai pengobatan dan sarana kesehatan
lainnya.
Ayat (2) Pengembangan sarana rumah sakit, puskesmas, puskesmas
pembantu, balai pengobatan dan sarana kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tersebar di seluruh wilayah kota berdasarkan skala pelayanannya
dengan memperhatikan fungsi, letak, aksesibilitas dan daya dukung lingkungan.
Ayat (3) Upaya pengembangan sarana kesehatan meliputi :
a. meningkatkan pelayanan kesehatan dengan pendistribusian sarana
kesehatan secara berhirarki di setiap Unit Pengembangan;
b. mengembangkan sarana kesehatan yang telah ada dengan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan baik pelayanan dasar maupun spesialistik;
dan
c. mengembangkan sarana kesehatan yang memenuhi standar sehingga
dapat memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, melalui
peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan secara
menyeluruh.
Perlu mempertimbangkan rencana tata ruang wilayah kota Suarabaya dalam
pengembangan pelayanan kesehatan selanjutnya agar dapat berdayaguna,
berhasilguna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan demi terciptanya derajat
kesehatan masyarakat kota Surabaya yang optimal.
Indentifikasi Faktor
Penilaian Faktor
Evaluasi Faktor
Formulasi Isu Strategis
Perumusan Visi Misi
Peta Posisi
TOWS
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi
(1) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
- Retribusi Pelayanan Kesehatan 13.529 16.135 17.239 11.986 10.331 15.307 18.058 16.904 11.682 10.172 113,14 111,92 98,06 97,46 98,46 13.844,00 103,81
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
- Pendapatan dari PT. ASKES 2.616 3.878 4.067 0 0 4.266 4.626 4.546 0 0 163,07 119,29 111,78 0,00 0,00 2.112,20 78,83
- Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
0 0 0 41.372 62.853 0 0 0 52.665 83.020 0,00 0,00 0,00 127,30 132,09 20.845,00 51,88
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
- Belanja Pegawai 94.396 104.151 101.355 127.013 140.819 80.345 96.615 99.236 113.883 123.650 85,11 92,76 97,91 89,66 87,81 113.546,80 90,65
Belanja Langsung
- Belanja Pegawai 27.532 25.186 29.834 43.439 41.746 23.977 13.519 21.721 29.799 38.089 87,09 53,68 72,81 68,60 91,24 33.547,40 74,68
- Belanja Barang dan Jasa 199.500 224.556 270.655 382.379 338.904 187.140 204.303 252.615 302.923 305.955 93,80 90,98 93,33 79,22 90,28 283.198,80 89,52
- Belanja Modal 32.201 56.870 27.442 11.286 7.850 26.026 40.039 24.226 9.423 7.167 80,82 70,40 88,28 83,49 91,30 27.129,80 82,86
Rincian Program Kegiatan :
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
57.035 58.792 66.881 83.371 79.759 50.470 43.404 55.311 66.969 75.076 88,49 73,83 82,70 80,33 94,13 69.167,60 83,89
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
13.889 7.845 7.718 11.501 10.707 12.054 6.572 6.622 9.411 8.436 86,79 83,77 85,80 81,83 78,79 10.332,00 83,40
- Program Upaya Kesehatan Masyarakat 115.142 137.923 202.263 287.633 250.417 109.875 124.167 191.377 218.168 224.674 95,43 90,03 94,62 75,85 89,72 198.675,60 89,13
- Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
33.868 61.206 33.034 15.074 15.619 27.359 44.095 28.168 11.823 12.651 80,78 72,04 85,27 78,43 81,00 31.760,20 79,51
- Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
39.298 40.846 18.034 39.526 31.997 37.383 39.623 17.085 35.773 30.374 95,13 97,01 94,74 90,50 94,93 33.940,20 94,46
Tabel Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surabaya
UraianAnggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021Misi 1.Meningkatkan akses dan mutu upaya kesehatan
1.1. Tujuan :Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanankesehatan masyarakat bagi penduduk miskin
1. Persentase penduduk miskin yangterlayani di layanan kesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Indeks kepuasan pelayanankesehatan bagi penduduk miskin(SKPD pengukur : Bagian Kesra /Bagian Ortala)
70% 70% 70% 70% 70% 70%
1.1.1. Sasaran :Meningkatnya pelayanan kesehatan khususnya bagipenduduk miskin
Persentase masyarakat miskin yangmemiliki jaminan kesehatan
65% 65% 65% 65% 65% 65%
1.1.1.1 Program :2016 Program Pelayanan kesehatan penduduk miskin Persentase masyarakat miskin yang
memiliki jaminan kesehatan terlayani100%
2017-2021 Program Pemberian jaminan pelayanan kesehatanpenduduk miskin
Persentase kepemilikan JaminanKesehatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase penduduk miskin yangmemanfaatkan pelayanan kesehatan 11% 12% 13% 14% 15%
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016 - 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
SKPD : DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
1.2. Tujuan :Meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak Persentase cakupan pelayanan ibu
nifas93.80% 94.04% 94.28% 94.52% 94.76% 95.00%
Angka Kematian Ibu (AKI)per100.000 kelahiran hidup
≤85,72per100.000
KH
≤84,07per100.000
KH
≤82,40per100.000
KH
≤80,67per100.000
KH
≤78,30per100.000
KH
≤75,93per100.000
KHPersentase cakupan pelayanankesehatan bayi
93.69% 94.15% 94.62% 95.08% 95.54% 96.00%
Angka Kematian Bayi (AKB)per1.000 kelahiran hidup
≤6,46per1.000KH
≤6,45per1.000KH
≤6,43per1.000KH
≤6,41per1.000KH
≤6,34per1.000KH
≤6,26per1.000KH
Persentase balita gizi buruk yangmendapat perawatan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
1.2.1. Sasaran :Meningkatnya kesehatan ibu dan anak Persentase Kunjungan pertama ibu
hamil (K1)90% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase Cakupan komplikasikebidanan yang ditangani
90% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase Kunjungan Neonatuspertama (KN1)
90% 90% 90% 90% 90% 90%
Persentase Cakupan neonatusdengan komplikasi yang ditangani
90% 90% 90% 90% 90% 90%
1.2.1.1. Program :2016 Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan
anakCakupan kunjungan bayi
90%
2017-2021 Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dananak
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98.45% 98.47% 98.48% 98.49% 98.50%
Cakupan pertolongan persalinan olehtenaga kesehatan (Tolinakes)
96.94% 96.95% 96.96% 96.97% 96.98%
Cakupan Kunjungan neonatal lengkap 81% 85% 90% 93% 95%
Imunisasi dasar lengkap 93.81% 93.83% 93.85% 93.87% 94.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
1.2.2. Sasaran :Meningkatnya status gizi pada masyaraat terutamabalita
Cakupan balita usia 6 - 59 bulan yangmendapat vitamin A
85% 85% 85% 85% 85%
1.2.2.1. Program :2016 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Prevalensi balita kurang gizi (< 20%) < 20%
2017-2021 Program Perbaikan gizi ibu dan anak Prevalensi balita gizi kurang 9.50% 9.50% 9.50% 9.50% 9.50%
Prevalensi balita gizi buruk <1 % <1 % <1 % <1 % <1 %Persentase penimbangan balita 81.30% 81.40% 81.50% 81.60% 81.70%
Persentase ibu hamil yang mendapat 90tablet Fe
94.62% 94.64% 94.66% 94.68% 94.70%
2016 2017 2018 2019 2020 2021Misi 2.Meningkatkan tata kelola dan optimalisasi fungsi regulator bidang kesehatan
2.1. Tujuan :Meningkatkan kualitas sarana, prasarana serta tata kelolalayanan kesehatan
Persentase puskesmas yangterakreditasi
23.81% 39.68% 55.56% 71.43% 85.71% 100.00%
2.1.1. Sasaran :Meningkatnya mutu puskesmas dan akses pelayanankesehatan di puskesmas
Persentase terlaksananya akreditasipuskesmas
26.98% 50.79% 22.22% 26.98% 50.79% 22.22%
2.1.1.1. Program :Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana danprasarana puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan sarana danprasarana puskesmas dan puskesmaspembantu
72% 74% 76% 78% 79% 80%
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana danprasarana puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan sarana danprasarana puskesmas dan puskesmaspembantu
72% 74% 76% 78% 79% 80%
2016 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Persentase Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
82.00%
2017-2021 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu
Persentase Ketersediaan Obat danPerbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2.1.2. Sasaran :Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan Persentase Sumber Daya Manusia
Kesehatan yang berizin80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00% 80.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2.1.2.1 Program :2016 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase sarana kesehatan berizin
yang memenuhi standar saranakesehatan
100.00%
Persentase tenaga kesehatan yangteregistrasi
100.00%
2017-2021 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Persentase sarana kesehatan yangmemiliki izin
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
Persentase tenaga kesehatan yangmemiliki izin
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
2.2. Tujuan :2016 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah
yang baikPersentase tata kelola administrasiperangkat daerah yang baik
100.00%2016 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerahyang baik
Persentase tata kelola administrasiperangkat daerah yang baik
100.00%
2017-2021 Meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerahyang baik
Indeks kepuasan SKPD terhadappemenuhan kebutuhan sarana danprasarana perkantoran
62.00% 64.00% 66.00% 68.00% 70.00%
Tingkat kepuasan pelayanan kedinasan 76.00% 77.00% 78.00% 79.00% 80.00%
Tingkat capaian keberhasilanpelaksanaan program
90.84% 91.53% 91.96% 92.56% 93.05%
2.2.1. Sasaran :Mengelola sarana dan prasarana serta administrasiperkantoran perangkat daerah
Kinerja Pengelolaan Sarana, Prasarana,dan Administrasi PerkantoranPerangkat Daerah
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2.2.1.1. Program :2016 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Indeks Kepuasan Karyawan terhadap
Program Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
70.00%
2017-2021 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana danPrasarana Kedinasan
Persentase sarana dan prasaranaperkantoran dalam kondisi baik
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase ketepatan pemenuhan saranadan prasarana perkantoran
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2016 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Karyawan terhadapProgram Pelayanan AdministrasiPerkantoran
70.00%2016 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Indeks Kepuasan Karyawan terhadapProgram Pelayanan AdministrasiPerkantoran
70.00%
2017-2021 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Tingkat kepuasan pegawai terhadappelayanan administrasi perkantoran
72.00% 74.00% 76.00% 78.00% 80.00%
2.2.2. Sasaran :
2017-2021 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untukmendukung keberhasilan Program
Persentase kesesuaian pelaksanaankegiatan terhadap parameterperencanaan pada Operational Plan
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2.2.2.1. Program :
2017-2021 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Persentase ketepatan waktu penyusunandan pelaporan Dokumen Perencanaanstrategis dan/atau sektoral
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
2016 2017 2018 2019 2020 2021Misi 3.Meningkatkan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
3.1. Tujuan :Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat Persentase kelurahan siaga aktif 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase Cakupan kelurahanmengalami KLB yang ditangani <20jam
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
3.1.1. Sasaran :Tercapainya masyarakat yang mandiri dan hidupsehat
Persentase Cakupan kelurahanmengalami KLB yang ditangani <24 jam
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Persentase penderita DemamBerdarah Dengue (DBD) yangditangani
100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
3.1.1.1. Program :2016 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase Masyarakat Yang Terlayani
Pelayanan Khusus100.00%
Cakupan kelurahan mengalami KLByang ditangani <24 jam
100.00%
Persentase sampel yang memenuhisyarat keamanan makanan olahan
80.00%
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KodeMisi/Tujuan/
Sasaran/ SKPDMisi/Tujuan/Sasaran/Program Indikator
(Tujuan/Sasaran/Program)Target
2017-2021 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Persentase rumah sehat 75.00% 77.00% 78.00% 79.50% 80.00%Persentase TPM memenuhi syarathigienis sanitasi
81.00% 82.00% 83.00% 84.00% 85.00%
Cakupan Kelurahan Yang MemilikiPembinaan Terpadu (Bindu)
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%
3.2. Tujuan :Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dankeamanan pangan
Tingkat kualitas konsumsi dan keamananpangan (Target pertahun berasal dariperhitungan Bappeko berdasarkankontribusi bobot sharing)
20.50% 21.00% 21.50% 22.00% 22.50%
3.2.1. Sasaran :Meningkatnya keamanan pangan di masyarakat Meningkatnya keamanan pangan di
masyarakat2.00% 2.00% 2.00% 2.00% 2.00%
3.2.1.1. Program :
Program Peningkatan Keanekaragaman Konsumsi danKeamanan Pangan
Persentase sample yang memenuhisyarat keamanan makanan
82.00% 84.00% 86.00% 88.00% 90.00%