Review Jurnal
description
Transcript of Review Jurnal
PENILAIAN ERGONOMI TERHADAP BEBAN DAN POSISI KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DI DEPARTEMEN
MAINTENANCE SUPPORT SERVICE (Studi Kasus : PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA)
Ike Muharmi dan Herto Dwi Ariesyady
Oleh :Nama : Ngakan Putu WindraNIM : D22109005
REVIEW JURNAL TUGAS SARJANA 1
Program Studi Teknik Industri Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Pendahuluan
PT. Chevron Pacific Indonesia (PT.CPI) merupakan produsen minyak
terkemuka di Indonesia. Salah satu tim yang ada di PT.CPI ini adalah
Departemen Maintenance Support Service (MSS), yang merupakan
pusat perbaikan dan fabrikasi untuk berbagai peralatan produksi dan
konstruksi milik PT. CPI. Kegiatan di MSS masih bersifat manual
(Manual Material Handling), sehingga berpotensi menimbulkan risiko
bagi pekerja. Risiko dapat berupa kelelahan dan timbulnya keluhan
berupa nyeri otot yang dikenal dengan Musculoskeletal Disorders
(MSDs)
Tujuan
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi pengaruh sarana kerja, sikap kerja, postur kerja dan posisi kerja MMH dengan menggunakan metode RULA dan REBA, mengetahui keluhan MSDs tiap bagian tubuh pekerja, mengukur dan menganalisis faktor lingkungan serta mengukur dan menganalisis tingkat kelelahan fisiologis pekerja sebelum dan sesudah bekerja dengan mengetahui perubahan tekanan darah diastolik, tekanan darah sistolik, denyut nadi dan temperatur tubuh.
Ruang lingkup
Penelitian dilaksanakan di empat shop yaitu shop Tubing Pump Repair (TP), shop Motor Generator Repair and Services (MGR), shop Machining Services (MS), dan shop Valve & Miscellaneous Equipment Repair and Service (Valve) di Departemen Maintenance Support Service (MMS) PT. Chevron Pacific Indonesia yang bertempat di Duri, Riau.
Jumlah sampel yang diambil adalah 69 orang termasuk didalamnya 11 orang kontrol. Kontrol berasal dari bagian administrasi yang ada di tiap-tiap shop.
Pengukuran iklim kerja yang dilakukan meliputi pengukuran kebisingan, pencahayaan, kelembaban dan suhu lingkungan menggunakan 4 in 1 Multi Function Environment Meter.
Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan sekunder. Data primer yang dilakukan meliputi pengukuran iklim lingkungan kerja, pengukuran kelelahan secara subjektif dan objektif, mengetahui keluhan MSDs, dan mengevaluasi faktor risiko ergonomi. Data sekunder yang diperlukan adalah profil perusahaan, layout pekerjaan dan proses kerja di Departemen MSS PT.CPI.
Metode Penelitian
Evaluasi faktor risiko ergonomi dilakukan dengan menggunakan metode RULA dan REBA, fungsinya untuk mengetahui tingkat pajanan bahaya ergonomi pada masing-masing shop.
Kedua metode ini merupakan metode evaluasi untuk mengidentifikasi pekerjaan yang dapat menyebabkan cedera otot rangka (muskuloskeletal) melalui analisis postur, gaya, dan penggunaan otot.
Hasil dari analisis akan mengindikasikan derajat kecenderungan pekerja mengalami cedera. Masing-masing pekerja dianalisis dengan tiga posisi yang berbeda, kemudian dirata-ratakan.
Hasil analisis mengenai pengaruh sarana, sikap, postur dan posisi tubuh saat bekerja menggunakan metode RULA, mengindikasikan bahwa risiko di shop MGR, TP dan MS termasuk kategori sedang dan di shop Valve termasuk kategori berat. Sedangkan dengan menggunakan metode REBA semua shop termasuk risiko sedang.
Kesimpulan 1
Bagian tubuh yang banyak mengalami keluhan MSDs adalah leher dan punggung bagian atas, pinggang dan punggung bagian bawah, serta jari dan pergelangan tangan kanan.
Kesimpulan 2
Hasil pengukuran kelelahan secara subjektif menunjukkan sekitar 34,48% pekerja lapangan (terpapar) tingkat kelelahannya adalah rendah, dan 65,52% mengalami tingkat kelelahan yang sedang. Jika dibandingkan dengan pekerja office (tidak terpapar), sebagian besar yaitu 63,64% tingkat kelelahannya rendah, dan hanya 36,36% yang tingkat kelelahannya sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan beban dan tingkat pekerjaan antara pekerja lapangan dan office.
Kesimpulan 3
Faktor yang paling mempengaruhi tekanan darah sistolik dan denyut nadi adalah risiko ergonomi atau posisi tubuh saat bekerja. Semakin besar risiko ergonomi maka akan semakin mudah mengalami kelelahan. Faktor yang dominan untuk temperatur tubuh adalah suhu lingkungan. Sedangkan faktor yang dominan untuk tekanan darah diastolik adalah IMT.
Pengukuran kelelahan secara objektif, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan fisiologis tubuh pekerja baik tekanan darah, denyut nadi, dan temperatur tubuh sebelum dan sesudah bekerja.
THANK YOU