REUTERS/SOE ZEYA TUN REUTERS/DAMIR SAGOLI NAIK … · nya memperlonggar kontrol terhadap media...

1
M YANMAR sedang memasuki era baru sejak junta militer menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil yang dipimpin Presiden Thein Sein. Media Indonesia mewancarai Koordinator Burma Partnership Khin Ohmar untuk mengetahui perkembangan di Myanmar, pekan lalu lewat surat elektronik. Berikut petikannya. Apakah reformasi yang ber- langsung di Myanmar saat ini berjalan dengan tepat? Proses yang berlangsung saat ini masih kurang didukung kemauan politik dari pemerin- tah yang dipimpin mantan mi- liter. Artinya, tidak atas dasar untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi dengan tulus. Ia membungkam oposisi secara lembut dengan memberikan beberapa insentif yang bila di- hitung itu kecil. Apa yang kurang dari refor- masi Myanmar? Niat rezim saat ini terlihat se- tengah-setengah dalam melak- sanakan reformasi. Setidaknya ada beberapa tuntutan dasar yang masih belum mereka lak- sanakan. Yakni pembebasan semua tahanan politik tanpa syarat, mengakhiri konik permusuhan komunitas etnik dan pelang- garan hak asasi manusia, meng- adakan dialog tingkat nasional dengan semua pemangku ke- pentingan, yakni oposisi dan pemimpin etnik. Bagaimana pendapat Anda mengenai pemerintahan yang dipimpin Thein Sein saat ini? Beberapa pengamat meng- klaim ada perebutan kekuasaan di dalam pemerintahan Thein Sein antara pendukung refor- masi yang lembut--beberapa dipimpin Sein--dan pendukung reformasi yang keras salah satu- nya Menteri Informasi Kyaw San. Akan tetapi, pada akhirnya mereka kembali pada keinginan yang sama, untuk tetap terus berkuasa tanpa ada oposisi yang akan menantang kekuasaan me- reka dan juga agar mereka tidak kehilangan aset. Aung San Suu Kyi akan ter- jun kembali berkompetisi da- lam pemilihan umum, setelah terakhir kali pada 1990. Ba- gaimana Anda melihat kesem- patan The Lady untuk meme- nangi pemilu nanti? Memang dalam pemilu men- datang ia akan ikut berkom- petisi, hanya ada 48 kursi yang kosong, dan itu seperti secara otomatis diberikan untuk The Lady dan partainya (NLD). De- ngan kata lain, ia dan NLD akan mendapatkan mayoritas kursi-- jika ada partai lain yang ikut dalam pemilu, tapi sepertinya tidak ada partai lain yang akan bersaing dengan The Lady dan partainya. Dan tidak ada kebutuhan bagi rezim saat ini untuk mengada- kan pemilu tidak bebas, adil, dan kredibel. Mengapa? Karena me- reka memegang kursi mayoritas di parlemen. Apa yang diharapkan rakyat Myanmar dari keberadaan The Lady? Untuk berdiri tegak bersama rakyat dan untuk rakyat. Apakah ada tokoh Myanmar demokrasi lain yang menonjol, atau lebih menonjol selain sam- ping The Lady? Tidak, tidak ada yang menon- jol seperti dia. Mengapa Anda berpendapat demikian? Itu karena dia adalah pemimpin yang kharismatik dan inspiratif. Selain itu, dia sudah melakukan pengorbanan pri- badi selama bertahun-tahun untuk memperjuangkan demokrasi di Burma. Pemerintah Myanmar akhir- nya memperlonggar kontrol terhadap media massa. Apa yang Anda lihat dari perkem- bangan ini? Ini adalah contoh lain dari beberapa insentif bagi sektor tertentu, dan mereka (rezim) akan menarik keuntungan dari situ. Siapakah yang berperan be- sar di balik perubahan kebi- jakan itu? Masyarakat media, kaum pro- demokrasi, atau pemerintah? Jelas sekali, masyarakat media tampak- nya meng- klaim memili- ki kredit di balik pelong- garan itu. Na- mun, menu- rut saya-- seperti yang saya sebutkan sebelumnya- -ini adalah satu bagian kecil dari satu paket yang dijual pemerin- tah untuk menarik simpati pu- blik domestik dan internasional Bagaimana perkembangan media di Myanmar setelah munculnya kebijakan baru ini? Setiap orang masih menguji ‘air’ untuk melihat apakah ada sesuatu di dalamnya. Beberapa terlihat senang dengan apa yang mereka dapat sekarang tanpa mendorong yang lebih, ada pula yang terus menuntut untuk mendorong reformasi dan kebe- basan sebenarnya. Apa yang Anda lihat di balik kedatangan Menlu AS Hillary Clinton ke Myanmar, karena itulah kunjungan pertama pe- jabat tinggi AS selama 50 tahun terakhir? Cukup signikan, suatu hal yang tidak biasa bagi AS untuk membuat perubahan di level seperti itu tiba-tiba. Di sisi lain, kunjungan Clinton itu juga me- ninggalkan hasil yang abstrak. Contohnya tidak ada garis waktu yang ditentukan agar pemerintah Myanmar melak- sanakan tuntutan yang dibawa Clinton. Kedua adalah tidak ada penekanan untuk membebas- kan tahanan politik serta kon- sekuensi jika rezim tidak melak- sanakannya. Menurut Anda, mengapa AS menumpahkan perhatian me- reka kepada Myanmar. Apakah itu hanya sekadar mengenai HAM dan Demokrasi? AS selalu berada di garis de- pan masyarakat internasional untuk demokrasi dan HAM di Burma. Namun, sama seperti setiap negara lainnya di du- nia, selalu ada kepen- tingan nasional ketika kebijakannya mem- pertimbangkan ne- gara lain. Seperti yang Anda ketahui, Burma ada- lah sebuah negara dengan geopolitik strategisnya unik di wilayah Asia. (DK/I-2) 23 SELASA, 6 DESEMBER 2011 TERNASIONAL Militer Mengintip Celah Kekuasaan Terbelit Kemiskinan a para pendukungnya sebelum meninggalkan Pagoda Shwemawdaw di Bago, sekitar NAIK KERETA: Orang-orang yang melakukan perjalanan ke Kota Yangon menaiki kereta. Kereta berhenti di Stasiun Danyingone, Jumat (2/12). Yangon merupakan kota tempat tinggal Aung San Suu Kyi yang menjadi idola di Myanmar. REUTERS/SOE ZEYA TUN REUTERS/DAMIR SAGOLI COURTESY OF IRRAWADY.ORG Khin Ohmar Koordinator Burma Partnership

Transcript of REUTERS/SOE ZEYA TUN REUTERS/DAMIR SAGOLI NAIK … · nya memperlonggar kontrol terhadap media...

MYANMAR sedang memasuki era baru sejak junta militer

menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil yang dipimpin Presiden Thein Sein. Media Indonesia mewancarai Koordinator Burma Partnership Khin Ohmar untuk mengetahui perkembangan di Myanmar, pekan lalu lewat surat elektronik. Berikut petikannya.

Apakah reformasi yang ber-langsung di Myanmar saat ini berjalan dengan tepat?

Proses yang berlangsung saat ini masih kurang didukung kemauan politik dari pemerin-tah yang dipimpin mantan mi-liter. Artinya, tidak atas dasar untuk menerapkan nilai-nilai demokrasi dengan tulus. Ia membungkam oposisi secara lembut dengan memberikan beberapa insentif yang bila di-hitung itu kecil.

Apa yang kurang dari refor-masi Myanmar?

Niat rezim saat ini terlihat se-tengah-setengah dalam melak-sanakan reformasi. Setidaknya ada beberapa tuntutan dasar yang masih belum mereka lak-sanakan.

Yakni pembebasan semua tahanan politik tanpa syarat, mengakhiri konfl ik permusuhan komunitas etnik dan pelang-garan hak asasi manusia, meng-adakan dialog tingkat nasional dengan semua pemangku ke-pentingan, yakni oposisi dan pemimpin etnik.

Bagaimana pendapat Anda mengenai pemerintahan yang dipimpin Thein Sein saat ini?

Beberapa pengamat meng-klaim ada perebutan kekuasaan di dalam pemerintahan Thein Sein antara pendukung refor-masi yang lembut--beberapa dipimpin Sein--dan pendukung reformasi yang keras salah satu-nya Menteri Informasi Kyaw San.

Akan tetapi, pada akhirnya mereka kembali pada keinginan yang sama, untuk tetap terus berkuasa tanpa ada oposisi yang akan menantang kekuasaan me-reka dan juga agar mereka tidak kehilangan aset.

Aung San Suu Kyi akan ter-jun kembali berkompetisi da-lam pemilihan umum, setelah terakhir kali pada 1990. Ba-gaimana Anda melihat kesem-patan The Lady untuk meme-nangi pemilu nanti?

Memang dalam pemilu men-datang ia akan ikut berkom-petisi, hanya ada 48 kursi yang kosong, dan itu seperti secara otomatis diberikan untuk The

Lady dan partainya (NLD). De-ngan kata lain, ia dan NLD akan mendapatkan mayoritas kursi--jika ada partai lain yang ikut dalam pemilu, tapi sepertinya tidak ada partai lain yang akan bersaing dengan The Lady dan partainya.

Dan tidak ada kebutuhan bagi rezim saat ini untuk mengada-kan pemilu tidak bebas, adil, dan kredibel. Mengapa? Karena me-reka memegang kursi mayoritas di parlemen.

Apa yang diharapkan rakyat Myanmar dari keberadaan The Lady?

Untuk berdiri tegak bersama rakyat dan untuk rakyat.

Apakah ada tokoh Myanmar demokrasi lain yang menonjol, atau lebih menonjol selain sam-ping The Lady?

Tidak, tidak ada yang menon-jol seperti dia.

Mengapa Anda berpendapat demikian?

I tu karena dia adalah pemimpin yang kharismatik dan inspiratif. Selain itu, dia sudah melakukan pengorbanan pri-badi selama bertahun-tahun u n t u k m e m p e r j u a n g k a n demokrasi di Burma.

Pemerintah Myanmar akhir-nya memperlonggar kontrol terhadap media massa. Apa yang Anda lihat dari perkem-bangan ini?

Ini adalah contoh lain dari beberapa insentif bagi sektor tertentu, dan mereka (rezim) akan menarik keuntungan dari situ.

Siapakah yang berperan be-sar di balik perubahan kebi-jakan itu? Masyarakat media, kaum pro-demokrasi, atau pemerintah?

Jelas sekali, m a s y a r a k a t media tampak-n y a m e n g -klaim memili-ki kredit di balik pelong-garan itu. Na-mun, menu-rut saya--seperti

yang saya sebutkan sebelumnya--ini adalah satu bagian kecil dari satu paket yang dijual pemerin-tah untuk menarik simpati pu-blik domestik dan internasional

Bagaimana perkembangan media di Myanmar setelah munculnya kebijakan baru ini?

Setiap orang masih menguji ‘air’ untuk melihat apakah ada sesuatu di dalamnya. Beberapa terlihat senang dengan apa yang mereka dapat sekarang tanpa mendorong yang lebih, ada pula yang terus menuntut untuk mendorong reformasi dan kebe-basan sebenarnya.

Apa yang Anda lihat di balik kedatangan Menlu AS Hillary Clinton ke Myanmar, karena itulah kunjungan pertama pe-jabat tinggi AS selama 50 tahun terakhir?

Cukup signifi kan, suatu hal yang tidak biasa bagi AS untuk membuat perubahan di level seperti itu tiba-tiba. Di sisi lain, kunjungan Clinton itu juga me-ninggalkan hasil yang abstrak. Contohnya tidak ada garis waktu yang ditentukan agar pemerintah Myanmar melak-sanakan tuntutan yang dibawa Clinton. Kedua adalah tidak ada penekanan untuk membebas-kan tahanan politik serta kon-sekuensi jika rezim tidak melak-sanakannya.

Menurut Anda, mengapa AS menumpahkan perhatian me-reka kepada Myanmar. Apakah itu hanya sekadar mengenai HAM dan Demokrasi?

AS selalu berada di garis de-pan masyarakat internasional untuk demokrasi dan HAM di Burma. Namun, sama seperti

setiap negara lainnya di du-nia, selalu ada kepen-

tingan nasional ketika kebijakannya mem-pertimbangkan ne-gara lain.

Seperti yang Anda ketahui, Burma ada-lah sebuah negara dengan geopolitik strategisnya unik di wilayah Asia.

(DK/I-2)

23SELASA, 6 DESEMBER 2011TERNASIONAL

Militer Mengintip Celah KekuasaanTerbelit Kemiskinan

a para pendukungnya sebelum meninggalkan Pagoda Shwemawdaw di Bago, sekitar NAIK KERETA: Orang-orang yang melakukan perjalanan ke Kota Yangon menaiki kereta. Kereta berhenti di Stasiun Danyingone, Jumat (2/12). Yangon merupakan kota tempat tinggal Aung San Suu Kyi yang menjadi idola di Myanmar.

REUTERS/SOE ZEYA TUN REUTERS/DAMIR SAGOLI

COURTESY OF IRRAWADY.ORG

Khin OhmarKoordinator Burma Partnership