reumatoid artritis
Click here to load reader
-
Upload
reza-aldilas -
Category
Documents
-
view
66 -
download
2
Transcript of reumatoid artritis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Artritis Reumatoid
Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun dengan karakteristik adanya
inflamasi kronik pada sendi disertai dengan manifestasi sistemik seperti anemia,
fatique, dan osteoporosis. Pasien mengalami nyeri kronis serta peningkatan
disabilitas, yang bila tidak diobati, dapat menurunkan angka harapan hidup.3,14
Prevalensi artritis reumatoid relatif konstan pada banyak populasi, sekitar 0,5 - 1%.
Prevalensi tinggi artritis reumatoid dilaporkan pada suku Indian Pima sebesar 5,3%
dan Indian Chippewa sebesar 6,8%. Sebaliknya prevalensi rendah dilaporkan pada
populasi dari Cina dan Jepang.15 Di Jawa Tengah, Indonesia, prevalensinya sebanyak
0,2% di desa dan 0,3% di kota.
16
2.2 Kriteria Artritis Reumatoid
Kriteria American College of Rheumatology (ACR)/European League
Against Rheumatism (EULAR) 2010 untuk artritis reumatoid mulai diperkenalkan
dengan menitikberatkan pada gambaran klinis tahap awal penyakit. Artritis reumatoid
ditegakkan berdasarkan adanya sinovitis pada paling sedikit 1 sendi, tidak adanya
diagnosis alternatif lain yang dapat menjelaskan penyebab sinovitis, serta skor total
individu dari 4 kriteria (keterlibatan sendi, pemeriksaan serologis, peningkatan acute-
phase reactant, dan durasi gejala) ≥ 6.
17
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Kriteria Artritis Reumatoid Berdasarkan American College of
Rheumatology (ACR)/European League Against Rheumatism (EULAR) 2010
17
Skor Populasi target (Siapa yang harus dites?): Pasien yang
1. Paling sedikit memiliki 1 sendi dengan sinovitis klinis definitif (bengkak) 2. Dengan sinovitis yang tidak lebih baik dijelaskan dengan penyakit lain
Kriteria klasifikasi RA (algoritme berdasarkan skor) A. Keterlibatan sendi
1 sendi besar 2 - 10 sendi besar 1 - 3 sendi kecil (dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar) 4 - 10 sendi kecil (dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar) > 10 sendi (paling sedikit 1 sendi kecil)
B. Serologis (paling sedikit 1 hasil tes dibutuhkan untuk klasifikasi) RF negatif dan anti-CCP negatif RF positif rendah atau anti-CCP positif rendah RF positif tinggi atau anti-CCP positif tinggi
C. Acute-phase reactant (paling sedikit 1 hasil tes dibutuhkan untuk klasifikasi) CRP normal dan laju endap darah normal CRP abnormal atau laju endap darah abnormal
D. Durasi gejala < 6 minggu ≥ 6 minggu
0 1 2 3 5
0 2 3
0 1
0 1
Keterlibatan sendi ditandai dengan adanya sendi nyeri atau bengkak pada saat
pemeriksaan, yang dapat dikonfirmasi dengan bukti gambaran sinovitis. Yang
termasuk sendi besar adalah sendi bahu, siku, panggul, lutut dan tumit, sedangkan
yang termasuk sendi kecil adalah sendi metacarpophalangeal, interphalangeal distal,
sendi metatarsophalangeal kedua sampai kelima, sendi interphalangeal ibu jari, dan
pergelangan tangan.17 Antibodi anti-CCP lebih spesifik dibandingkan rheumatoid
factor (RF) untuk penegakan diagnosis artritis reumatoid secara dini dan lebih baik
dalam memprediksi progresifitas penyakit secara radiologis serta prognosis
penyakit.18-22
Universitas Sumatera Utara
2.3 Penilaian Aktifitas Penyakit Artritis Reumatoid
Terdapat berbagai macam cara penilaian aktifitas penyakit, seperti Disease
Activity Score (DAS), DAS28, Simplified Disease Activity Index (SDAI), Clinical
Disease Activity Index (CDAI), Rapid Assessment of Disease Activity in
Rheumatology (RADAR), Rheumatoid Arthritis Disease Activity Index (RADAI),
Health Assessment Questionnaire-A (HAQ-A), dan sebagainya.11,1,23,24
DAS dan DAS28 paling sering digunakan untuk mengukur aktifitas penyakit
artritis reumatoid. DAS28 meliputi perhitungan 28 sendi nyeri, 28 sendi bengkak,
ESR, dan penilaian kesehatan umum dengan VAS. DAS28 merupakan kombinasi
pengukuran tunggal dengan pengukuran kontinu aktifitas penyakit artritis reumatoid.
Penggunaannya mudah untuk menilai aktifitas penyakit ini dalam praktek klinis
sehari-hari. Skor DAS28 berkisar dari 0 – 9,4, di mana interpretasi kadar aktifitas
penyakit artritis reumatoid dikatakan rendah bila DAS28 ≤ 3,2, sedang bila > 3,2 dan
≤ 5,1, dan tinggi bila > 5,1. Dikatakan remisi bila DAS28 < 2,6. DAS28 sangat
mudah dihitung menggunakan kalkulator atau komputer. Formula yang
digunakan:
11,12
DAS 28-4 (4 variabel) = 0,56 x sqrt (28TJC) + 0,28 x sqrt (28SJC) + 0,70 x
ln (ESR) + 0,014 x VAS
DAS 28-3 (3 variabel) = (0,56 x sqrt (28TJC) + 0,28 x sqrt (28SJC) + 0,70 x
ln (ESR)) x 1,08 + 0,16
di mana: 28TJC = 28 tender joint count (skor 0-28)
28SJC = 28 swollen joint count (skor 0-28)
ESR = erythrocyte sedimentation rate (skor 0-150)
VAS = visual analog scale (skor 0-100)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Sendi yang Termasuk dalam Pemeriksaan DAS28
12
2.4 Peranan Interleukin-6 (IL-6) Pada Artritis Reumatoid
IL-6 merupakan suatu sitokin pleiotropik yang terlibat dalam inisiasi serta
pemeliharaan respons inflamasi dan imunologis dalam penyakit autoimun.25 IL-6
adalah suatu glikopeptida 26-kDa di mana gennya ditemukan pada kromosom 7. IL-6
dihasilkan oleh berbagai tipe sel seperti sel T, sel B, monosit, fibroblast, osteoblas,
keratinosit, sel endotel, sel mesangium dan beberapa sel tumor. IL-6 merupakan salah
satu anggota keluarga sitokin IL-6, yang termasuk di dalamnya LIF, ciliary
neurotrophic factor, IL-11 dan cardiotrophin-1. Semua sitokin ini membutuhkan
gp130 di permukaan sel untuk aktifasi selular.2 IL-6 dihasilkan berlebihan pada
serum dan fibroblas sinovium pasien artritis reumatoid dan berkorelasi dengan
Universitas Sumatera Utara
aktifitas penyakit dan kerusakan sendi. Pada sendi, IL-6 berperan dalam proses
resorpsi tulang yang diperantarai osteoklas serta perkembangan pannus melalui
peningkatan VEGF. IL-6 dapat merangsang protein fase akut melalui produksi
hepsidin (anemia), bekerja terhadap aksis HPA (fatique) serta mempunyai dampak
terhadap metabolisme tulang (osteoporosis). IL-6 juga berperan dalam pembentukan
limfosit pro inflamasi T helper-17 (Th17) dalam suatu studi hewan.
Artritis reumatoid berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas
akibat penyakit kardiovaskular. Faktor risiko klasik seperti hipertensi, dislipidemia,
resistensi insulin dan obesitas cukup tinggi prevalensinya pada pasien artritis
reumatoid.
2,3
26 Inflamasi sistemik menyebabkan proses aterogenesis melalui disfungsi
endotel dan dislipidemia. IL-6 dapat mempengaruhi metabolisme lipid dengan
menstimulasi sintesis asam lemak di hepar dan lipolisis jaringan adiposa. IL-6 juga
dapat meningkatkan sintesis kolesterol sekalian menurunkan sekresi kolesterol. IL-6
dan CRP berhubungan dengan peningkatan risiko kardiovaskular pada pria dan
wanita, tanpa berhubungan dengan efeknya terhadap lipid. IL-6 juga berhubungan
dengan peningkatan mortalitas pada pasien dengan sindrom koroner akut.2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Jalur Sitokin yang Terlibat dalam Artritis yang Mengalami Inflamasi
27
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Jalur Inflamasi yang Diaktifasi oleh IL-6
2
Gambar 2.4 Efek Sistemik IL-62
Universitas Sumatera Utara