RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan...

16
Menimbang Mengingat PERATURAN DAERAH KOTA TUAL NOMOR'It TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WAUKOTATUAL, :a. bahwa berdasarkan Pasal110ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Retribusi Pelayanan Kesehatan merupakan salah satu jenis Retribusi Jasa Umum yang dapat dipungut oleh PemerintahDaerah; b. bahwa berdasarkan Pasal156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, RetribusiDaerahditetapkan dengan PeraturanDaerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b, perlu dibentuk dan ditetapkan Peraturan Daerahtentang Retribusi PelayananKesehatan; 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat II dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran NegaraRepublikIndonesia Nomor 1645); 2. Undang-Undang Nomor 49 Prp Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 156,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 2104); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 4. Undan -Undang nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981' Nomor76,Tambahan LembaranNegaraNomor3209); 5. Undanq-Undanq Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,

Transcript of RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan...

Page 1: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

Menimbang

Mengingat

PERATURAN DAERAH KOTA TUALNOMOR'It TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAWAUKOTATUAL,

: a. bahwa berdasarkan Pasal 110 ayat (1) huruf a Undang-UndangNomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah, Retribusi Pelayanan Kesehatan merupakan salah satujenis Retribusi Jasa Umum yang dapat dipungut olehPemerintah Daerah;

b. bahwa berdasarkan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,Retribusi Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a, dan huruf b, perlu dibentuk dan ditetapkanPeraturan Daerah tentang Retribusi PelayananKesehatan;

1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang PenetapanUndang-Undang Nomor 23 Tahun 1957 tentang PembentukanDaerah-Daerah Swatantra Tingkat II dalam Wilayah DaerahSwatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 1645);

2. Undang-Undang Nomor 49 Prp Tahun 1960 tentang PanitiaUrusan Piutang Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1960 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 2104);

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang TenagaKesehatan;

4. Undan -Undang nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 'Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

5. Undanq-Undanq Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,

Page 2: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

:2

Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanqanNegara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, TambahanNegara Nomor 4286);

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun ~004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

12. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2007 tentang PembentukanKota Tual di Provinsi Maluku (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 97, Tambahan Lembaran NegaraNomor 4747);

13. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);

14. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Repub1ikIndonesia Nomor 5063);

Page 3: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

3

15. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara IndonesiaTahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang. Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3258);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang SistemInformasi Keuanqan daerah (Lembaran Negara Tahun 2005Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Negara Tahun 2005Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran NegaraTahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor4614);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kota(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 86,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

21. Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 1 Tahun 2008 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja sekretariat Daerah danSekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (LembaranDaerah Tahun 2008 Nomor 02, Seri D);

22. Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 2 Tahun 2008 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan danKelurahan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 02, Seri D);

23. Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 3 Tahun 2008 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga TeknisDaerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 03, seri D);

24. Peraturan Daerah Kota Tual Nomor 4 Tahun 2008 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah(Lembaran DaerahTahun 2008 Nomor 04, Seri D);

25. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pokok-PokokPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2009Nomor 03).

Page 4: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

4

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TUAL

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TUAL TENTANG RETRIBUSIPELAYANAN KESEHATAN

BABIKETENTUAN UMUM

Pasall

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kota Tual;

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah;

3. Walikota adalah Walikota Kota Tual;

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRDadalah DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kota Tual;

5. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan KotaTual;

6. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kota Tual;

7. KasDaerah adalah KasDaerah Pemerintah Kota Tual;

8. Pejabat adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas tertentu di bidangperRetribusian daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

9. Badan adalah sekumpulan orang dan/ atau modal yang merupakan kesatuanbaik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputiperseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha MilikNegara atau Daerah dengan nama atau dalam bentuk apapun, firma, kongsi,koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa,organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usahatetap dan bentuk badan lainnya;

10. Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa ataupemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan olehPemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan;

11. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yangmenyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmatioleh orang pribadi atau Badan;

12. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerahuntuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati olehorang pribadi atau Badan;

Page 5: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

5

13. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturanperundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaranretribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu;

14. MasaRetribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktubagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dariPemerintah Daerah yang bersangkutan;

15. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD,adalah buktipembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan denganmenggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerahmelalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

16. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD, adalahsurat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusiyang terutang;

17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkatSKRDLB,adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihanpembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripadaretribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang;

18. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah suratuntuk melakukan tagihan retribusi dan/ atau sanksi administratif berupa bungadan/ atau denda;

19. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,keterangan, dan/ atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesionalberdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhankewajiban retribusi dan/ atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakanketentuan peraturan perundang-undangan retribusi daerah;

20. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah adalah serangkaian tindakanyang dilakukan oleh Penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yangdengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yangterjadi serta menemukan tersangkanya.

BABII

NAMA, OBlEK DAN SUBlEK RETRIB~SI

Pasal2Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi atas pelayanankesehatan.

Pasal3(1) Objek Retribusi adalah pelayanan kesehatan di puskesmas, puskesmas

keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, rumah sakit umum daerah,dan tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/ataudikelola oleh pemerintah daerah, kecuali pelayanan pendaftaran .

Page 6: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

6

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi pelayanan kesehatan adalah peleyanankesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, BUMN, BUMD,dan pihak swasta.

Pasal4(1) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmatipelayanan kesehatan;

(2) Wajib Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau Badan yangmenurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untukmelakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong RetribusiPelayananKesehatan.

BAB III

GOLONGAN RETRIBUSI

PasalSRetribusi Pelayanan Kesehatandigolongkan kedalam Golongan Retribusi Jasa Umum.

BABIV

CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN lASA

Pasal6Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis PelayananKesehatan .

BABV

PRINSIP DAN SASARAN PENETAPANSTRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI

Pasal7(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif pelayanan kesehatanditetapkan dengan memperhatikan biaya penyelenggaraan kesehatan denganmempertimbangkan kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan aspekpelayanan publik.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk biaya jasa pelayanan,biaya sarana dan prasarana dan transportasi.

BABVI

STRUKTUR DAN BESARAN TARIF RETRIBUSI

Pasal8(1) Tarif pelayanan digolongkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan kepada

pasien;

Page 7: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

7

(2) Struktur dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkansebagai berikut:

NO JENIS PE LA YANAN BIAYA (Rp)

1. Rawat Jalan Puskesmas Ro, 6.000.-/ kuniunqan2. Rawat tnao Puskesmas Rp. 25.000.-/ hari3. Kebidanan

a. Persalinan/Partus Normal Rp.300.000.-/ txb. Ante Natal care (ANe) Rp. 25.000.-/ ixc. Perawatan Nifas Ibu dan Bavt Rp. 30.000.-/ ix

4. PelayanGawat Darurat Rp.15.000.-/ kunjungan5. DENTALGIGI

1. Tambal Gigi Parmanen Rp.20.000.-/ gigi2. PenambahanGigi Sementara Rp. 5.000.-/ gigi3. Pencabutan Gigi Tetap Rp. 5.000.-/ gigi4. Pencabutan Gigi Susu Rp. 3.000.-/ gigi5. Pencabutan Gigi dengan factor penyulit Rp.15.000.-/ gigi6. Pembersihan Karano Giqi Rp.50.000.-/1 x

6. PemeriksaanLaboratorium Sederhana1. PemeriksaanUrine/Hb Rp. 15.000.-/ 1 x2. PemeriksaanDahak Rp. 1.000.-/ slide3. PemeriksaanDarah Malaria Rp. 1.000.-/ slide4. PemeriksaanSkin Smear Rp. 1.000.-/ slide5. PemeriksaanTes Narkoba Rp.100.000.-/ 1 x6. PemeriksaanTes HIV Rp.100.000.-/ 1 x

7. Keluarga Berencanadi Puskesmas1. PemasanganImplant Rp.200.000.-/ 1 x2. Pencabutan Implant Rp.100.000.-/ 1 x3. PemasanganSpiral Rp.100.000.-/ 1 x4. PIL Rp 10.000.-/ 1 strip5. Suntik Rp. 25.000.-/ 1 x

8. PemeriksaanKesehatan Calon Jemaah Hail Rp.50.000.-/1x Lenokao9. PemeriksaanKesehatan Dokter Rp.25.000.-/ 1 x10. Sewa Kendaraan

1. Sewa Ambulansa. Dalam Kota Rp.100.000.-/ 1 xb. Luar Kota Rp.100.000.-/ 1 x

2. Mobil Jenazaha. Dalam Kota Rp.100.000.-/ 1 xb. Luar Kota Rp.100.000.-/ 1 x

11. BiayaTransportasi Rujukan Peserta Jamkesda danJamkesmas dari Tual ke Ambon dibiayai denganKelas Ekonomi menggunakan Angkutan KapalLaut (PP) Rp.1.000.000.- / PP

Page 8: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

8

12. Biaya Transportasi Rujukan Peserta Jamkesda danJamkesmas Puskesmas ke RSU Karel SatsuitubunMaluku Tenggara :1. Kecamatan P. Dullah SeJatan Rp.30.000:-2. Kecamatan P. Dullah Utara Rp.50.000.-3. KecamatanTayando Tarn Rp.2.190.000.-4. Kecamatan PP.Kur Ro.3.000.000.-

Pasal9(1) Tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada pasaJ 8 ayat (2) ditinjau kembaJisetiap 3 (tiga) tahun sekaJiuntuk disesuaikan.

(2) Peninjauan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukandengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian.

(3) Penetapan penyesuaian tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasall0Retribusi dipungut di wilayah daerah tempat pelayanan kesehatan diberikan.

BAB VIII

PEMUNGUTAN

Pasalll(1) Retribusi terutang dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lainyang dipersamakan yang diterbitkan oleh Walikota.

(2) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa karcis, kupon, dan kartu langganan.

(3) Bentuk, isi, tata cara pengisian dan penyampaian SKRDatau dokumen lain yangdipersamakan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

BABIX

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal12(1) Pembayaran Retribusi yang terutang dilunasi sekaligus;(2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-Iambatnya 21 (dua puluh satu) harisejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan yangmerupakan tanggal jatuh tempo pembayaran Retribusi.

Page 9: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

9

(3) Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya ataukurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2%(dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurangdibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

(4) Walikota atas permohonan Wajib Retribusi setelah memenuhi persyaratan yangditentukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Retribusi untukmengangsur atau menunda pembayaran Retribusi, dengan dikenakan bungasebesar 2% (duel persen) sebulan.

(5) Tatacara pembayaran, pembayaran dengan angsuran dan penundaanpembayaran Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

Pasal13(1) Pembayaran Retribusi yang terutang dilakukan di Kas Daerah atau tempat lainyang ditetapkan oleh Walikota.

(2) Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan denganmenggunakan SSRD.

(3) Bentuk, jenis, ukuran dan tatacara pengisian SSRD, ditetapkan denganPeraturan Walikota.

BABX

TATACARA PENAGIHAN

Pasal14(1) Untuk melakukan penagihan Retribusi, Walikota dapat menerbitkan STRD jikaWajib Retribusi tertentu tidak membayar Retribusi Terutang tepat padawaktunya atau kurang membayar.

(2) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahuluidengan Surat Teguran.

(3) Jumlah kekurangan Retribusi yang terutang dalam SfRD sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditambah dengan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2%(dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurangdibayar.

(4) Tatacara penagihan Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

BABXI

KEBERATAN

Pasal15(1) Wajib Retnbust dapat mengajukan keberatan kepada Walikota atau pejabat yangditunjuk atas SKRDatau dokumen lain yang dipersamakan.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertaialasan-alasanyang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejaktanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat

Page 10: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

10

menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalahsuatu keadaan yang terjadi di luar kehendak atau kekuasaanWajib Retribusi.

(5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi danpelaksanaan penagihan Retribusi.

Pasal16

(1) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal SuratKeberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukandengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan.

(2) Keputusan Walikota atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atausebagian, menolak, atau menambah besarnya Retribusi yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat danWalikota tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebutdianggap dikabulkan.

Pasal17(1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, Walikota

menerbitkan SKRDLB untuk mengembalikan kelebihan pembayaran Retribusidengan ditambah imbalan bunga sebesar 20/0 (dua persen) sebulan untuk palinglama 12 (dua belas) bulan.

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak bulanpelunasan sampai dengan diterbitkannya SKRDLB.

BABXII

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal18(1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan

permohonan pengembalian kepada walikota.(2) Walikota dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, sejak diterimanya

permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui danWalikota tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalianpembayaran Retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLBharus diterbitkan dalamjangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang Retribusi lainnya, kelebihanpembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang Retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejakditerbitkannya SKRDLB.

Page 11: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

11

(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan setelah lewat 2(dua) bulan, Walikota memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen)sebulan atas keterlarnbatan pembayaran kelebihan pembayaran Retribusi.

(7) Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

BAB XIII

KEDALUWARSA

Pasal19(1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluwarsa setelah

melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi,kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang Retribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tertangguh jika:a. diterbitkan Surat Teguran; ataub. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung maupun

tidak langsung.(3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufa, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Tegurantersebut.

(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masihmempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran ataupenundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.

Pasal20(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukanpenagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Walikota menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang sudahkedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur denganPeraturan Walikota.

BABXIV

PEMERIKSAAN

Pasal21(1) Walikota berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan

pemenuhan kewajiban Retribusi dalam rangka melaksanakan peraturanperundang-undangan Retribusi Daerah.

Page 12: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

12

(2) Wajib Retribusi yang diperiksa wajib:a. memperlihatkan danJ atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yangmenjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan objekRetribusi yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruanqan yangdianggap perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan; danJatau

c. memberikan keterangan yang diperlukan.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan Retribusi diatur dengan

Peraturan Walikota.

BABXV

PEMANFAATAN

Pasal22(1) Hasil penerimaan Retribusi merupakan pendapatan daerah yang harusdisetorkan seluruhnya ke KasDaerah.

(2) Sebagian hasi/ penerimaan Retribusi digunakan untuk mendanai kegiatan yangberkaitan langsung dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

(3) Pengalokasian sebagian penerimaan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat(2) ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah.

BABXVI

INSENTlF PEMUNGUTAN

Pasal23(1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi dapat diberi insentif atasdasar pencapaian kinerja tertentu.

(2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melaluiAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(3) Pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BABXVII

PENYIDIKAN

Pasal24(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberiwewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanadi bidang Retribusi Daerah, sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangHukum Acara Pidana.

Page 13: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

13

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pejabat pegawai negerisipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh pejabat yangberwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti .keterangan atau laporanberkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah agar keteranganatau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadiatau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana Retribusi Daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badansehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidanadi bidang Retribusi Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,pencatatan, dan dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahanbukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikantindak pidana di bidang Retribusi Daerah;

g. menyuruh berhenti dan/ atau melarang seseorang meninggalkan ruanganatau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang, benda, dan/ atau dokumen yang dibawa;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah;i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagaitersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindakpidana di bidang Retribusi Daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainyapenyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umummelalui Penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai denganketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

BAB XVIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal2S(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan

keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan ataupidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah Retribusi terutang yang tidakatau kurang dibayar.

(2) Denda sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan penerimaan negara.

Page 14: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

14

BABXIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal26Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Walikota Tual Nomor 59Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dicabut dan dinyatakan tidakberlaku lagi.

Pasal27Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerahini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tual.

Ditetapkan di TualPada tanggal ~.

Hi. MAHMUD MUHAMMAD TAMHER

Diundangkan di TualPada tanggal 31 Desember 2011

SEKRETARIS DAERAH KOTA TUAL,

N

LEMBARAN DAERAH KOTA AL TAHUN 2011 NOMOR lW

Page 15: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

15

PENlELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA TUALNOMOR ~ TAHUN 2011

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

I. UMUMUntuk mendorong percepatan perubahan dan kemajuan Daerah berdasarkanUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan RetribusiDaerah, Daerah diberikan hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurussendiri urusan pemerintahan melalui kebijakan Daerah berdasarkan tugas,wewenang dan kewajiban untuk memberikan pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan padapeningkatan kesejahteraan masyarakat. Atas dasar landasan yuridis dimaksuddan sesuai dengan harapan untuk memberikan daya ungkit terhadappenerimaan daerah yang berasal dari Retribusi Daerah dari waktu ke waktuharus senantiasa ditingkatkan. Hal ini dimaksudkan agar peranan daerahdalam memenuhi kebutuhan daerah.Salah satu jenis retribusi yang dipungut oleh daerah sesuai Undang-UndangNomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalahRetribusi Pelayanan Kesehatan. Sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tersebut, pemungutan Retribusi Daerah harusditetapkan dengan Peraturan Daerah. Sejalan dengan hal tersebut, penetapanPeraturan Daerah ini adalah dimaksudkan agar Pemerintah Daerah Kota Tualdapat memungut Retribusi Pelayanan Kesehatan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.Disamping itu dalam Peraturan Daerah ini telah diatur dengan jelas dan tegasmengenai objek, subjek, dasar pengenaan dan tarif Pelayanan Kesehatan.Selain itu juga telah diatur hal - hal yang berkaitan dengan administrasipemungutan.Dalam pembentukan Peraturan Daerah ini selain berpedoman pada peraturanperundangan dibidang Retribusi Daerah, juga memperhatikan dan dikaitkandengan Peraturan Perundangan lain seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3209).

II. PENJELASANPASALDEMI PASALPasal1 5/ d Pasal3 : Cukup Jelas.

~~, ------------------~----------~----------------~

Page 16: RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT ......Contoh: - Wajib Retribusi mengajukan permohonan angsuran/penundaanpembayaran; - Wajib Retribusi mengajukan permohonan keberatan.:CukupJelas.

Pasal 4 Ayat (1)

Ayat (2)Pasal5 s / d Pasal 18Pasal19 Ayat (1)

Ayat (2) huruf a

huruf b

Ayat (3)

Pasal20 s / d Pasal22Pasal23 Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (3)Pasal24 s / d Pasal27

16

: Yang dimaksud dengan Badan adalah suatubentuk badan usaha yang meliputi PerseroanTerbatas, Perseroan Komanditer, PerseroanLainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerahdengan nama dan dalam bentuk apapun,persekutuan, perkumpulan, Firma, kongsi,Koperasi, Yayasan atau organisasi yang sejenis,Lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetapserta bentuk badan usaha lainnya.: Cukup jelas.: Cukup Jelas.: Saat kedaluwarsa penagihan Retribusi ini perluditetapkan untuk memberikan kepastian hukumkapan utang Retribusi tidak dapat ditagih lagi.Dalam hat diterbitkan Surat Teguran dan SuratPaksa, kedaluwarsa penagihan dihitung sejaktanggal penyampaian surat paksa tersebut.Yang dimaksudkan dengan pengakuan utangRetribusi secara langsung adalah Wajib Retribusidengan kesadarannya menyatakan masihmempunyai utang Retribusi dan belummelunasinya kepada Pemerintah Daerah.

: Yang dimaksudkan dengan pengakuan secaratidak langsung adalah Wajib Retribusi tidaksecara nyata langsung menyatakan bahwa iamempunyai utang Retribusi kepada PemerintahDaerah.Contoh:- Wajib Retribusi mengajukan permohonanangsuran/penundaan pembayaran;

- Wajib Retribusi mengajukan permohonankeberatan.

: Cukup Jelas.Yang dimaksud dengan instansi yang

melaksanakan pemungutan adalahdinas/badan/lembaga yang tugas pokok danfungsinya melaksanakan pemungutan Retribusi.: Pemberian besarnya insentif dilakukan melaluipembahasan oleh pemerintah daerah denganalat kelengkapan Dewan Perwakilan RakyatDaerah yang membidangi masalah keuangan.: Cukup Jelas.: Cukup Jelas.

TAMBAHANLEMBARANDAERAHKOTATUAL NOMOR~'rQ