Retret keluarga 2015

30
RETRET KELUARGA Parakan, 2-5 April 2015

Transcript of Retret keluarga 2015

Page 1: Retret keluarga 2015

RETRET KELUARGA

Parakan,

2-5 April 2015

Page 2: Retret keluarga 2015

TUJUAN RETRET Merefleksi hidup berkeluarga, sejak

retret tahun sebelumnya Mengevaluasi hidup berkeluarga: misi

dan aksi Merevisi, mereformulasi mimpi keluarga Menetapkan rencana mewujudkan

mimpi Memformulasi rencana aksi misi

keluarga

Page 3: Retret keluarga 2015

CONTOH Kami melihat kembali pengalaman

keluarga kami selama ini. Seberapaja jauh kami humble dan

simple? Seberapa sudah kami mewujudkan

mimpi dalam aksi melalui yayasan kami Wulangreh Foundation, melalui Taman Asih Anak (taman pengasuhan anak kristiani) yang kami jalankan setahun ini?

Page 4: Retret keluarga 2015

METODE RETRET Sersan: serius tapi santai Dialog partisipatif Ekspresif dan inspiratif Meditatif dan kontemplatif

Page 5: Retret keluarga 2015

CONTOH Ketika anak-anak kami mulai bosan

dengan sharing di kapel, kami pindah ke taman di depan patung Yesus

Lewat dialog partisipatif, terungkaplah sharing anak kami, apa yang dilakukannya ketika dimarah-marahi mamanya. Ia bilang ke Yesus, “Lihat itu Yesus, mamaku marah-marah terus padaku!”

Page 6: Retret keluarga 2015

WAKTU DAN TEMPAT Selama Trihari Suci, Trihari Kasih: Kamis

Putih, Jumat Agung, Sabtu Paska Di RR PBHK, Parakan, Jawa Tengah

(2015), di Susteran OP, Rawaseneng (2014)

Page 7: Retret keluarga 2015

CONTOH Selama trihari suci kami mengulangi dan

menginternalisasi kasih ilahi yang amat insani

Paling nyata dalam Kamis Putih: Yesus bertindak bak seorang budak yang mencuci kaki tuannya. Ia membasuh kaki para muridNya.

Tak sampai di situ, kasih itu memuncak dalam kematiannya secara hina, bak penjahat kakap: disalibkan.

Yesus menjadi seperti itu adalah didikan Bunda Maria, Yosef (Keluarga Kudus): iman dan kasih pada Bapa Nya.

Page 8: Retret keluarga 2015

REALISASI RETRET1. Syukur atas kasih, iman dan harapan2. Syukur atas hidup dan kehidupan3. Kendala untuk beryukur4. Penegasan kehendakNya5. Pengalaman berelasi6. Pengalaman berdiskresi7. Memaknai missi ilahi8. Merencanakan aksi9. Kontemplasi demi aksi mencintai10. Cara hidup keluarga kami11. Cara aksi keluarga kami

Page 9: Retret keluarga 2015

SYUKUR ATAS KASIH, IMAN DAN HARAPAN

Kami membahas dan mengupas pengalaman kami dalam kasih, iman dan harapan sebagai anggota keluarga kami.

Seberapa jauh kami merasa dikasihi oleh pribadi (anggota keluarga) dan yang ilahi

Seberapa jauh iman kami makin tumbuh dalam rentetan peristiwa hidup keluarga?

Seberapa besar harapan tumbuh dan berperan dalam mengembangkan hidup keluarga?

Page 10: Retret keluarga 2015

SYUKUR ATAS HIDUP DAN KEHIDUPAN

Masing-2 dari kami membuat daftar alasan untuk bersyukur atas hidup dan kehidupan di dalam hidup berkeluarga selama ini?

Ini mencakup: syukur atas saudara dan persaudaraan, syukur atas berkat dan tekat, syukur atas mimpi dan semangat keluarga, syukur atas panggilan dan pengutusan keluarga kami.

Page 11: Retret keluarga 2015

CONTOH Kami membuat daftar nama para

sahabat, Kami “menghitung” berkat yang kami

terima Kami mengingat pengalaman manis

pahit dalam mewujudkan mimpi; Kami mencatat kekeliruan dan gesekan

dalam aksi mewujudkan aksi/karya keluarga kami

Page 12: Retret keluarga 2015

KENDALA UNTUK BERYUKUR

Kami berusaha menelaah dan menganalisa kendala kami untuk mensyukuri cinta dan rahmat ilahi bagi keluarga kami.

Berbagai potensi jadi penyebab kendala yang ada misalnya: Tidak ketemunya harapan dan kenyataan:

dalam diri sendiri, dalam suami, istri, anak Adanya mindset yang keliru, atau mindset

belum terbaharui dalam masing-masing pribadi Adanya mispersepsi diri, Adanya sikap dan perilaku yang mengganggu

Page 13: Retret keluarga 2015

CONTOH Bagaimana kami memaknai friksi yang

pernah terjadi dalam keluarga kami: antara suami istri antara anak dan orangtua

Bagaimana menarik kembali ke fokus tujuan hidup berkeluarga, missi dan aksi/karya keluarga selama ini, lewat Taman Asih maupun lewat Wulangreh, atau dalam aktualisasi diri.

Page 14: Retret keluarga 2015

KENDALA … Kekurangan dalam penegasan

kehendakNya Kurang optimalnya dalam jalinan dan

relasi anggota keluarga Kurang penghayatan dalam semangat

entrepreneurship keluarga

Page 15: Retret keluarga 2015

PENEGASAN KEHENDAK DAN PANGGILANNYA Kami mulai dengan merefleksi sejauh mana

kami berelasi dengan yang ilahi dan yang insani

Bagaimana kami berkomunikasi dengan Tuhan: doa pribadi, doa bersama keluarga?

Sejauh mana kami menyediakan ruang doa bagi hati dan ruang doa bagi pribadi-pribadi dalam keluarga

Seberapa aktif kami berdiskresi atas kehendak dan panggilan Tuhan atas keluarga kami?

Diskresi pribadi dan diskresi sebagai keluarga

Page 16: Retret keluarga 2015

CONTOH Sharing istri yang merasa terbantu

dengan melakukan brevir atau ibadat harian.

Sharing suami yang merasa tenggelam dan tertelan dalam karya di Taman Asih

Ungkapan betapa positifnya doa dan sharing singkat sebelum tidur malam. Misalnya apa baiknya mama/papa/anak yang kulihat hari ini? atau Saya belajar apa dari anak, mama, papa hari ini?

Page 17: Retret keluarga 2015

CONTOH Membangun habit/kebiasaan

mengadakan examen, penelusuran gerak roh, sekali di malam hari

Menyimpan dalam hati dan merenungkannya bila tak dapat memahami anak dan peristiwa yang terjadi dalam keluarga kami

Page 18: Retret keluarga 2015

PENGALAMAN BERELASI

Merefleksi relasi yang selama ini terjadi: relasi dengan diri sendiri, relasi dengan keluarga kudus Nazareth, relasi dengan yang ilahi

Relasi dialektif: jatuh – bangun, tawa – tangis, lahir – batin, jiwa – raga (body n soul)

Relasi hati dan iman dengan yang empunya kehidupan: kesanggupan menemukan Tuhan dalam segala, kesanggupan menangkap panggilan Roh atas keluarga.

Page 19: Retret keluarga 2015

CONTOH Wujud kesatuan hati dan budi dalam

kehidupan seseharinya Bagaimana relasi dengan The Holy

Family : normatif, nominatif, atau sampai pada inspiratif, innovatif, alternatif?

Membangun relasi pribadi dengan Yesus, Maria, Yosef.

Page 20: Retret keluarga 2015

PENGALAMAN BERDISKRESI

Kami melihat kembali tonggak-tonggak peristiwa hidup dan karya yang kami lakukan.

Kami refleksi bagaimana proses kami memutuskan agar kehendakNya yang kami lakukan

Kami cek kembali bagaimana kami menanggapi undangan Tuhan bagi keluarga kami

Page 21: Retret keluarga 2015

CONTOH Kami bernovena untuk menguji

keinginan kami atau kehendak Tuhan (sebe;u, membuka Taman Asih Anak)

Kami tanya kembali pada diri sendiri apakah cara kami mendidik anak sesui cara Keluarga Kudus Nazareth

Kami uji dengan renungan, doa dan sharing di antara kami, suami istri apakah motivasi dasar di balik keinginan kami

Page 22: Retret keluarga 2015

MEMAKNAI MISSI ILAHI

Dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan kami berusaha menegaskan apa dan mana panggilan Tuhan untuk keluarga kami.

Pengalaman saya di kasana spiritualitas kristiani dan karya untuk orang muda. Pengalaman istri saya di dunia finansial. Keduanya kami yakini dipersatukan dan dikehendakiNya untuk membantu sesama, dalam spiritualitas keuangan demi kemandirian agar optimal dalam memuji dan memuliakan Tuhan dalam hidup dan karyanya.

Wujudnya: kami memberikan Spiritualitas Keuangan, diikuti dengan Audit dan Perencanaan Keuangan Kongregasi Religius.

Page 23: Retret keluarga 2015

CONTOH Kami aktif membantu menfasilitasi

kongregasi religius dalam mengupayakan kemandirian, lewat Spiritualitas – Keuangan diikuti dengan Audit dan Perencanaan Keuangan Kongregasi Religius

Kami aktif membantu menfasilitasi keluarga dan anak-anak nya dalam membangun kemandirian anak, lewat taman pengasuhan anak kristiani: Taman Asih Anak

Page 24: Retret keluarga 2015

MERENCANAKAN AKSI Setelah pengalaman selama ini, kami

mulai menemukan pokok-pokok rahmat dan cinta dalam hidup dan karya kami.

Kami mulai dengan merevisi mimpi kami Kami menata ulang dan merevisi

rencana aksi keluarga kami sebagai wujud tanggapan kami atas panggilan dan missi keluarga kami

Page 25: Retret keluarga 2015

CONTOH Rencana kami untuk lebih fokus dalam

mengembangkan Taman Asih Rencana kami untuk mendampingi dan

menfasilitasi pendidikan kemandirian bagi kedua anak kami sendiri. Kami yakin bahwa keduanya adalah first goal n mission keluarga kami

Page 26: Retret keluarga 2015

KONTEMPLASI DEMI AKSI MENCINTAI

Kami berkontemplasi untuk menegaskan panggilan dan pengutusan keluarga kami

Kami bertanya pada ketiga pribadi ilahi dan Keluarga Kudus Nazareth

Kami sharing dan diskusi buah kontemplasi demi rencana aksi keluarga kami

Page 27: Retret keluarga 2015

CONTOH Kami merefleksi bagaimana kami

selama ini merespon undanganNya lewat interaksi dengan mereka yang kami layani: suster, bruder dan anak-anak yang dipercayakan kepada kami.

Kami merencanakan aksi agar pelayanan kami lebih sesuai lagi dengan kehendakNya.

Jangan sampai diganggu atau terganggu oleh dosa atau oleh kelemahan maupun kekuatan kami.

Page 28: Retret keluarga 2015

CARA HIDUP KELUARGA KAMI

Kami merefleksi diri adakah cara hidup keluarga kami sudah reflektif, inspiratif bagi sesama yang menjumpai kami?

Kami sharing dan berdoa untuk dengan rendah hati mengevaluasi cara hidup keluarga kami selama ini. Sudahkah kami simple, humble but real in serving Him n others?

Dalam interaksi hidup di tengah masyarakat kami sering jumpai, dan diisnpirasi oleh saudari-saudari Muslim yang berjilbab: mereka, humble, gentle, n full of faith n love. Sulit menemukan lagi padanannya dalam orang-orang Katolik/Kristiani.

Page 29: Retret keluarga 2015

CARA AKSI KELUARGA KAMI

Kami berdoa dan berefleksi untuk menemukan kembali panggilan asli dari Tuhan atas keluarga kami. Semuanya untuk memurnikan motivasi dan aksi keluarga kami.

Tujuannya agar kami ini tetap menjadi alat di tanganNya, alat yang bermanfaat, syukur membawa berkat bagi sesama kami, di mana pun mereka menjumpai kami sekeluarga atau pribadi-pribadi.

Semoga Tuhan memberkati kami dan rencana kami.

Page 30: Retret keluarga 2015

KELUARGA KAMI Gabrielle Aubrey Wikaningtyas Michelle Amanda Weningtyas Elizabeth Dianawati Yohanes Rasul Widadaprayitna

Semarang, Paska 2015