Retorika Dan Keprotokoleran

11
Retorika dan keprotokoleran Retorika berasal dari bahasa Yunani disebut “Topoi”, dalam bahasa latin disebut “Loci” maka bidang retorika dianggap sebagai pra-ilmu publisistik atau juga merupakan awal dari ilmu komunikasi. Retorika bertitik tolak pada pemikiran bahwa manusia dapat menggunakan akal sehat. Dengan akal sehat pendapatnya dianggap benar karena sebagian besar orang berpikir sehat. Hal ini sejalan dengan prinsip komunikasi yang menyebutkan bahwa proses komunikasi dilakukan dengan sengaja, punya tujuan dan partisipan yang terlibat dalam keadaan sadar. Retorika mulai dikenal pada tahun 465 SM, ketika Corax menulis makalah bejudul Techne Lagon (Seni kata-kata). Pada waktu itu seni berbicara atau llmu berbicara hanya digunakan untuk membela diri dan mempengaruhi orang lain. Membela diri di pengadilan ketika orang lain mengambil tanah atau mengakui tanahnya karena waktu itu belum ada sertifikat tanah. Membela diri ketika seseorang, katakanlah orang kaya raya dituduh mengorbankan kehormatannya dengan hanya mencari setandan pisang di kebun dan sebagainya. Singkat retorika atau ilmu komunikasi pada waktu itu hanya digunakan untuk membela diri yang berhubungan dengan kepentingan sesaat dan praktis.

Transcript of Retorika Dan Keprotokoleran

Page 1: Retorika Dan Keprotokoleran

Retorika dan keprotokoleran

Retorika berasal dari bahasa Yunani disebut “Topoi”, dalam bahasa latin

disebut “Loci” maka bidang retorika dianggap sebagai pra-ilmu publisistik atau juga

merupakan awal dari ilmu komunikasi. Retorika bertitik tolak pada pemikiran bahwa

manusia dapat menggunakan akal sehat. Dengan akal sehat pendapatnya dianggap

benar karena sebagian besar orang berpikir sehat. Hal ini sejalan dengan prinsip

komunikasi yang menyebutkan bahwa proses komunikasi dilakukan dengan sengaja,

punya tujuan dan partisipan yang terlibat dalam keadaan sadar. Retorika mulai

dikenal pada tahun 465 SM, ketika Corax menulis makalah bejudul Techne Lagon

(Seni kata-kata). Pada waktu itu seni berbicara atau llmu berbicara hanya digunakan

untuk membela diri dan mempengaruhi orang lain. Membela diri di pengadilan ketika

orang lain mengambil tanah atau mengakui tanahnya karena waktu itu belum ada

sertifikat tanah. Membela diri ketika seseorang, katakanlah orang kaya raya dituduh

mengorbankan kehormatannya dengan hanya mencari setandan pisang di kebun dan

sebagainya. Singkat retorika atau ilmu komunikasi pada waktu itu hanya digunakan

untuk membela diri yang berhubungan dengan kepentingan sesaat dan praktis.

Corax menyusun pembicaraan di depan umum itu menjadi 5 bagian yaitu:

1. Pembukaan

2. Uraian

3. Argumen

4. Penjelasan tambahan

5. Dan kesimpulan.

Sistematika bicara di depan umum tersebut, tetaplah sesuai untuk diterapkan dalam

praktek pidato sekarang ini.

Page 2: Retorika Dan Keprotokoleran

Sementara untuk mempengaruhi orang lain, menurut Aristoteles ada 3 cara yaitu :

Harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa kita memiliki

pengetahuan yang luas, kepribadian yang terpercaya dan status yang

terhormat yang disebut “ethos”

Harus dapat menyentuh hati khalayak, perasaan, emosi, harapan, kebencian

dan kasih sayang yang disebut “phatos”

Meyakinkan khalayak dengan bukti yang kelihatan, yang disebur “logos”

Dari sejarah singkat perkembangan retorika atau ilmu komunikasi klasik yang

patut kita catat yakni mengenai tahap penyusunan pidato karya Aristoteles

yang sampai sekarang masih terus dipakai, adalah penentuan tema,

penyusunan, gaya, memori dan penyampaian.

Prinsip-prinsip dasar retorika atau ilmu komunikasi adalah cara pemakaian

bahasa sebagai seni yang didasarkan pada suatu pengetahuan atau metode yang

teratur atau baik. Berpidato, ceramah, khutbah juga termasuk kajian retorika. Cara-

cara mempergunakan bahasa dalam bentuk retorika seperti pidato tidak hanya

mencakup aspek-aspek kebahasaan saja tetapi juga mencakup aspek-aspek lain yang

berupa penyusunan masalah yang digarap dalam suatu susunan yang teratur dan logis

adanya fakta-fakta yang meyakinkan mengenai kebenaran masalah itu untuk

menunjang pendirian pembicara. Oleh karena itu suatu bentuk komunikasi yang ingin

disampaikan secara efektif dan efisien akan lebih ditekankan pada kemampuan

berbahasa secara lisan. Suatu komunikasi akan tetap bertitik tolak dari beberapa

macam prinsip.

Prinsip-prinsip dasar itu adalah sebagai berikut :

Penguasaan secara aktif sejumlah besar kosakata bahasa yang dikuasainya.

Semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasai secara aktif semakin besar

Page 3: Retorika Dan Keprotokoleran

kemampuan memilih kata-kata yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan

pikiran

Penguasaan secara aktif kaidah-kaidah ketatabahasaan yang memungkinkan

pembicara menggunakan bermacam-macam bentuk kata dengan nuansa dan

konotasi yang berbeda-beda.

Mengenal dan menguasai bermacam-macam gaya bahasa dan mampu

menciptakan gaya yang hidup dan baru untuk lebih menarik perhtian

pendengar dan lebih memudahkan penyampaian pikiran pembicara.

Memiliki kemampuan penalaran yang baik sehingga pikiran pembicara dapat

disajikan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.

Urgensi Ilmu Komunikasi atau Retorika Bagi Calon Pemimpin Setiap calon

selain ia harus berwawasan luas juga dituntut harus mempunyai keterampilan

berkomunikasi atau berbicara. Keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui latihan

yang sistematis, terarah dan berkesinambungan. Tanpa latihan, kepasihan berbicara

atau pidato tidak dapat tercapai. Disamping itu, calon pemimpin juga harus

mengetahui ciri-ciri pembicara yang ideal.

Pengetahuan tentang ciri-ciri pembicara yang baik sangat bermangaat bagi

mereka yang sudah tergolong pembicara yang kurang baik dan bagi pembicara dalam

tarap belajar. Bagi golongan pertama, pengetahuan tersebut dapat digunakan sebagai

landasan mempertahankan, menyempurnakan atau mengembangkan keterampilan

berbicara atau pidato yang sudah dimilikinya. Bagi golongan kedua yakni calon

pemimpin. Hal itu sangat baik dipahami dan dipalikasikan sehingga dapat

menghilangkan kebiasaan buruk yang selama ini mungkin dilakukan secara tidak

sadar.

Page 4: Retorika Dan Keprotokoleran

Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Humas dan Protokol

Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas melaksanakan pemberitaan,

mengumpulkan dan menganalisa informasi untuk bahan kebijakan pimpinan,

melakukan perekaman, penyajian data, dan mengatur keprotokoleran kegiatan

pimpinan serta melaksanakan tugas lain yang diberkan oleh sekretariat daerah Kota

sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana

dimaksud, Bagian Humas dan Protokol mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan bahan dan menganalisa informasi untuk bahan kebijakan

pimpinan pemerintah Kota.

b. Pelaksanaan perekaman, penyajian data dan dokumentasi kegiatankegiatan

pemerintah Kota.

c. Pelaksanaan pemberitahuan baik melalui media cetak maupun media

elektronik guna memperjelas kebijakan pimpinan pemerintah Kota serta

mendistribusikan bahan-bahan penerbitan.

d. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan pimpinan pemerintah Kota yang

membutuhkan pengaturan keprotokoleran.

e. Pelaksanaan koordinasi dengan Unit Kerja/Instansi terkait sesuai dengan

bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

Bagian Humas dan Protokol terdiri atas :

(1) Sub Bagian Pemberitaan ;

(2) Sub Bagian Pelayanan Informasi ;

(3) Sub Bagian Protokol dan Dokumentasi ;

Sub Bagian Pemberitaan mempunyai tugas :

● Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data dan informasi

yang berhubungan dengan bidang pemberitaan.

● Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk

teknis di bidang pemberitaan.

● Mengiventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang pemberitaan dan menyiapkan bahan petunjuk

Page 5: Retorika Dan Keprotokoleran

pemecahan masalah.

● Menyiapkan bahan-bahan petunjuk di bidang penerangan dan

pemberitaan.

● Menyiapkan pemberitaan kegiatan Pemerintah Daerah melalui media

cetak maupun elektronik.

● Menyiapkan bahan dalam memberikan tanggapan atau penjelasan

terhadap surat-surat penbaca di media massa atau surat-surat dari

masyarakat.

● Menyiapakan bahan-bahan dalam rangka penyelenggaraan penerbitan

buletin karyawan sebagai media penerangan intern

● Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka pembuatan film penerangan,

pementasan sandiwara penerangan melalui media elektronik

● Menyiapkan bahan penyusunan rencana pembuatan folder, booklet dan

brosur serta menyelenggarakan papan pengumuman

● Menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyelenggaraan keterangan

pers atau konverensi pers

● Menyiapakan rencana peliputan acara-acara kegiatan Pemerintah

Daerah dengan mengundang pers

● Mempersiapkan pelaksanaan jumpa pers Pimpinan Pemerintah Daerah.

Sub Bagian Pelayanan Informasi mempunyai tugas :

a. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data serta informasi

yang berhubungan dengan bidang pelayanan informasi

b. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan bidang

pelayanan informasi dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah

c. Menyusun dan menyiapakan bahan dalan rangka pelaksanaan program

pengelolaan informasi

d. Mengumpulkan, menyaring dan menganalisa informasi dari masyarakat,

organisasi non pemerintahan dan perusahaan

e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Unit Kerja / Instansi terkait,

Page 6: Retorika Dan Keprotokoleran

lembaga / organisasi kewartawanan dalam rangka kelancaran pelaksanaan

tugas

f. Memberikan pelayanan kepada masyarakat termasuk yang memerlukan

informasi

g. Membantu tugas Kepala Sub Bagian Humas dan Protokol sebagai juru

bicara pemerintah Kota sesuai dengan petunjuk Walikota

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Humas

dan Protokol sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Protokol dan Dokumentasi mempunyai tugas:

● Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data serta

informasi yang berhubungan dengan bidang protokol dan dokumentasi

● Menginvestarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang protokol dan dokumentasi serta menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah

● Mengatur persiapan rapat, pertemuan/resepsi, upacara dan kendaraan

untuk tamu yan memerlukan pelayanan yang bersifat protokoler

● Menyiapkan upacara dan mengatur keprotokolannya serta melakukan

kerja sama dengan Instansi lain di bidang keprotokolan persiapan

pelantikan

● Melaksanakan inventarisasi dan memelihara hasil dokumentasi dan audo

visual

● Melaksanakan usaha-usaha untuk peningkatan hasil dokumentasi

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun

masyarakat

● Menghinpun dan mendokumentasikan naskah pidato Walikota

● Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Humas dan

Protokol sesuai dengan bidang tugasnya.