Resume Sistem Otot
-
Upload
syarif-hidayat-amrullah -
Category
Documents
-
view
148 -
download
6
Transcript of Resume Sistem Otot
TUGAS INDIVIDU V
MK: FISIOLOGI HEWAN
RESUME MATERI SISTEM OTOT
OLEH:
SYARIF HIDAYAT A.
071 404 092
B
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2010
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Definisi
Fisiologi atau disebut juga dengan ilmu faal adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang peranan atau fungsi alat-alat tubuh (organ) dari suatu
makhluk hidup. Untuk mengetahui fungsi suatu alat tubuh, harus diketahui dahulu
segala macam proses yang terjadi di dalam alat tubuh itu.
1.2 Metoda Ilmu Faal
Metode-metode yang digunakan untuk mengetahui aktifitas-aktifitas alat tubuh
adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu mengamati aktivitas dan perubahan yang terjadi di
dalam suatu alat tubuh karena pengaruh berbagai keadaan lingkungan.
2. Metode Analisis Kimia
Metode analisis kimia yaitu menganalisis secara kimia substansi yang
diperlukan dan juga substansi yang dihasilkan oleh manusia maupun hewan.
3. Metode Pengamatan Secara Mikroskopis
Metode pengamatan secara mikroskopis yaitu mengamati dengan
menggunakan mikroskop struktur suatu sel baik dalam keadaan aktif maupun
dalam keadaan istirahat.
4. Metode Kultur Jaringan
Metode kultur jaringan yaitu mengamati pertumbuhan sel yang telah diambil
dari tubuh dan ditempatkan dalam kultur medium.
5. Metode Perfusi
Metode perfusi merupakan suatu cara di mana seluruh bagian dari suatu alat
tubuh diambil diisolasi dari tubuh dan larutan nutrisi atau darah dialirkan
dengan sirkulasi buatan kea lat tubuh tersebut.
6. Metode Penyuntikan
Metode penyuntikan yaitu menyuntikkan suatu substansi ke dalam tubuh
untuk mengetahui pengaruh substansi tersebut terhadap tubuh atau untuk
mengetahui jejak substansi tersebut.
7. Metode Pencangkokan
Metode pencangkokan yaitu memindahkan suatu jaringan dari satu bagian
tubuh ke bagian lain dari tubuh atau dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain.
8. Metode Pencatatan
Metode pencatatan adalah suatu teknik untuk memperoleh suatu grafik dari
aktivitas alat-alat tubuh.
Pertanyaan-Pertanyaan:
1. Di dalam alat tubuh terjadi proses kimia dan fisika yang sangat kompleks.
Berikan salah satu contohnya!
2. Apakah perbedaan antara metoda observasi dengan metoda pengamatan
secara mikroskopis?
3. Apakah suatu percobaan terbatas hanya menggunakan satu metode saja?
Jelaskan!
Jawaban:
1. Contoh proses kimia dan fisika yang sangat kompleks yang terjadi di
dalam tubuh adalah proses pencernaan makanan. Mulai dari proses
pengunyahan yang membutuhkan proses fisik, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian enzim-enzim pada sari-sari makanan tersebut.
2. Metode observasi yatiu mengamati aktifitaas dan perubahan yang terjadi
di dalam suatu alat tubuh tanpa menggunkan mikroskopsebagai alat bantu,
sedangkan metode pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan
menggunakan mikroskop untuk mengamati struktur suatu sel baik dalam
keadaan aktif maupun dalam keadaan istirahat.
3. Tidak, dalam setiap percobaan bias saja menggunakan lebih dari satu
metode. Misalnya percobaan mengenai darah. Dalam percobaan tersebut
digunakan metode observasi, metode pengamatan mikroskopis, metode
perfusi dan metode pencatatan dan tidak menutup kemungkinan dapat pula
menggunakan metode-metode yang lainnya.
BAB IISTRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL
2.1. Struktur Membran Sel
Isi sel dipisahkan dari cairan sekelilingnya dengan lapisan tipis yang disebut
membran sel atau membran plasma. Semua membran sel memiliki struktur
umum yang sama; terdiri atras lapisan molekul ganda dari lipida dan protein.
Lapisan lipidanya merupankan penghalang atau barrier bagi substansi-substansi
yang akan menembus membran, sedangkan lapisan proteinnya menyediakan
jalan bagi transfer substansi.protein disini merupakan tempat pengikat dan
merupakan enzim yang berkaitan dengan membran sel.
Salah satu protein di membran sel dikenal dengan protein integral yang sangat
berkaitan dengan lipida. Ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa protein integral
tidak dapat diekstraksi tanpa merusak lapisan lipidanya.
2.2. Fungsi Membran Sel
Membran sel mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Kompartemenisasi
Membran sel merupakan selaput berkelanjutan dan tidak putus yang
membatasi dan menyelubungi suatu ruangan. Ruang-ruang tersebut perlu
dibatasi oleh partisi atau tembok sehingga kegiatan di masing-masing
ruangan dapat berlangsung sendiri-sendiri.
2. Interaksi antar sel
Pada organism bersel banyak, membtran sel bertanggung jawab terhadap
interaksi antara sel satu dengan yang lainnya.
3. Pengubahan energy
Perubahan suatu bentuk energy menjadi bentuk energy yang lain merupakan
hal yang sangat pentingdalam proses hidup, dan membran sel sangat terlibat
dalam proses ini.
4. Transfer informasi
Membran mempunyai peranan mentransfer informasi dari satu sel ke sel lain.
Di dalam membran terdapat reseptor yang mampu berkombinasi dengan
molekul tertentu dengan bentuk yang sesuai.
5. Penyediaan enzim
Banyak enzim yang terdapat di dalam sel merupakan bagian dari membran.
Sebagai contoh dapat dikemukakan di sini bahwa “Na-K activated ATPase
yang berkaitan dengan pompa sodium dan kalium terdapat di dalam membran
sel.
6. Membran sel merupakan perantara bagi keluar masuknya zat terlarut.
Kemampuan membran plasma meluluskan substansi tertentu masuk ke atau
keluar dari sel, tetapi membatasi pergerakan substansi tertentu di sebut
permeabilitas selektif.
Pertranyaan-Pertanyaan:
1. Jelaskan fungsi dari lipida dan protein yang menyusun membrane sel!
2. Protein-protein apa saja yang menjadi pembentuk membran sel?
3. Jelaskan secara singkat fungsi membran sel yang merupakan medium
interaksi antar sel!
4. Jelaskan perbedaan antara fungsi pengubahan energy dengan penyediaan
enzim dalam fungsi membran sel!
5. Tuliskan faktor yang mempengaruhi permeabilitas membrane plasma!
6. Tuliskan faktor yang berpengaruh pada kecepatan gerak molekul dalam difusi
dipermudah!
Jawaban:
1. Lipida merupakan penghalang atau barrier bagi substansi yang akan
menembus membrane, sedangkan lapisan proteinnya menyediakan jalan bagi
transfer substansi. Selain itu protein juga merupakan tempat pengikat dan
merupakan enzim yang berkaitan dengan membrane sel.
2. Ada dua jenis protein yang menyusun membrane sel, yaitu: protein integral
yang tidak dapat diekstraksitanpa merusak lapisan lipidanya, dan protein
perifir yang dapat diekstraksi tanpa merusak lapisan lipidanya.
3. Membrane sel bertanggung jawab terhadap interaksi antara sel satui dengan
yang lainnya. Membrane sel menyilahkan sel untuk saling mengenal
kemudian saling bertukar substansi dan informasi dengan tidak memandang
apakah sel sudah terpaku di tempat tertentu, seperti pada jaringan.
4. Fungsi pengubahan energy menjadi bentuk energy lain sangat penting dan
membrane sel sangat terlibat dalam proses ini. Proses pengikatan energy ini
terjadi di dalam membrane dari mitokondria dan kloroplas. Sedangkan terkait
dengan fungsinya sebagai penyedia enzim, membrane sel juga sangat
berperan. Contohnya enzim sitokrom yang terlibat dalam respirasi merupakan
bagian dari membrane mitokondria.
5. a. ukuran sel;
b. kelarutan dalam lemak;
c. muatan ion; dan
d.ada tidaknya molekul pengangkut.
6. a. besarnya perbedaan konsentrasi;
b. jumlah pengangkut yang tersedia; dan
c. kecepatan pengangkut untuk mengikat substansi.
BAB IIIDARAH
3.1 Definisi
Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh
darah.
3.2 Fungsi Darah
Darah mempunyai peranan sebagai berikut:
(1) Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi, seperti O2 dan
CO2; glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol; zat-zat ampas,dan
hormone.
(2) Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.
(3) Mengatur keseimbangan asam basa (pH) darah.
(4) Mencegah pendarahan.
(5) Merupakan alat pertahanan tubuh.
(6) Mengatur suhu tubuh.
3.3 Karakteristik Umum Darah
Darah yang terdapat di dalam darah arteri warnanya merah muda, sedangkan
darah yang terdapat di dalam vena warnanya merah tua. Berat jenis darah
bervariasi dari 1,054 – 1,060, sedangkan berat jenis plasma berkisar antara
1,024 – 1, 028. Viskositas darah adalah 3 samapi 5 kali viskositas air.
3.4 Komposisi Darah
Darah terdiri dari 2 bagian, yaitu sel-sel darah (butir-butir darah) dan cairan
darah. Sel-sel darah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk. Ada
tiga macam sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keping darah (trombosit).
Cairan atau plasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang pada
umumnya terdiri dari air, protein, serum globulin dan fibrinogen, garm-garam
anorganik, dan substansi organic yang lain kecuali protein.
3.5 Protein Plasma
Protein yang terdapat di dalam plasma darah meliputi albumin, globulin, dan
fibrinogen. Pada umumnya pengendapan protein akan sempurna bila
dilakukan pada pH isoelektrisdari protein tersebut. Pada umumnya kecepatan
bergerak protein tergantung dari besarnya molekul dan besarnya
muatanprotein yang berat molekulnya kecil tetapi mempunyai muatan besar
akan bergerak paling cepat.
Fibrinogen penting untuk pembekuan darah. Albumin, globulin dan fibrinogen
adalah penting untuk mempertahankan tekanan osmosa darah. Adanya
tekanan osmosa yang relative tinggi ini menyebabkan adanya perpindahan
cairan dari cairan jaringab ke darah.
3.6 Sel Darah Merah
Bentuk dan ukuran sel darah merah tergantung dari jenis hewan. Pada
mamalia sel darah merah tidak memiliki inti, bentuknya bulat dan bikonkaf.
Menurut strukturnya eritrosit terdiri atasa membran sel yang merupakan
dinding sel, substasni seperti spons yang disebut dengan stroma, dan
hemoglobin yang menempati ruang-ruang kosong dari stroma. Dinding
eritrosit terdiri dari protein dan lipida.
Dari semenjak lahir sampai tua, sel darah merah terutama dibuat di sumsum
tulang. Proses pembentukan sel darah merah disebut dengan eritropoiesis.
3.7 Hemoglobin
Hemoglobin adalah konjugasi protein yang mempunyai berat molekul 68.000,
terdiri dari protein globin yang berkombinasi dengan heme yang merupakan
porfirin tertentu yang mengandung Fe. Sintesa hemoglobin baru dimulai
dalam eritroblas dan dilanjutkan dalam sel nermoblas. Tetapi sintesa
hemoglobin kadang-kadang masih dilanjutkan untuk beberapa hari di dalam
sel darah merah yang baru dilepaskan.
3.8 Kristal Hemin
Bila setetes darah yang ditempatkan di atas gelas objek dikeringkan,
kemudian dipanaskan dengan beberapa tetes asama cuka gkasial dan diberi
sedikit larutan NaCl, maka terbentuklah Kristal hemin yang berwarna kuning.
Kristal hemin yang merupakan hidroklorida dari heme adalah karakteristik
darah.
3.9 Hemolisa dan Krenasi
Hemolisa adalah peristiwa keluarnya hemoglobin dari dalam sel darah merah
menuju ke cairan sekelilingnya karena disebabkan pecahnya membran sel
darah merah yang selektif permeabel. Ada dua macam hemolisa yakni
hemolisa osmotic dan hemolisa kimiawi.
Bila setetes darah dimasukkan ke dalam larutan NaCl yang lebih pekat
daripada cairan isi sel darah merah, air yang ada di dalam sel darah merah
akan banyak yang keluar. Akibatnya sel darah akan mengekerut. Keadaan ini
disebut dengan krenasi.
3.10 Kerapuhan Eritrosit
Sel darah merah yang ditempatkan dalam larutan garam yang isotonis tidak
akan mengalami kerusakan dan tetap utuh.
3.11 Standar Normal Darah
Bila kita ingin mendapatkan gambaran mengenai sel darah merah, ada
beberapa hal yang perlu diketahui yaitu jumlah eritrosit per mm kubik dan
jumlah hemoglobin. Volume sel darah yang mengendap dapat ditentukan
dengan jalan memusingkan darah dalam tabung hematokrit, sehingga sel
darah merah mengendap. Sebelumnya sel darah merah ini harus dicampur
dengan antikoagulan.
3.12 Sel Darah Putih
Dikenal juga sebagai leukosit terdapat di dalam darah dan cairan limfa, tetapi
sering juga terdapat di cairan jaringan. Pada keadaan normal, jumlah total sel
darah putih berkisar antara 4,5 sampai 10 juta butir per mm3. Untuk setiap
orang, jumlah sel darah putih bervariasi menurut keadaan fisiolgik seperti
umur, aktivitas, dan keadaan patologis seperti infeksi dan trauma.
Sel darah putih berbeda cirri dengan sel darah merah, yakni tidak mengandung
hemoglobin, mempunyai ukuran yang relative besar, jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dengan sel darah merah. Ada pula sifat-sifat penting yang
dimiliki oleh sel darah putih, yaitu: (1) pergerakan seperti amoeba, (2)
kehemotaksis, (3) fagositosis, (4) diapedesis. Sel darah putih dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu: granulosit dan agranulosit. Ada tiga jenis sel
darah putih yang tergolong granulosit, yaitu netrofil, eosinofil, dan basofil.
Sedangkan yang tergolong agranulosit ada dua, yaitu limfosit dan monosit.
3.13 Trombosit
Trombosit atau disebut juga keeping darah merupakan sel yang berbentuk
agak bulat, tidak mengandung inti, tidak berwarna, berat jenisnya rendahdan
berukuran kecil. Terbentuk dari sel induk yang disebut megakariosit yang
banyak terdapat di dalam sumsum tulang, sedangkan penghancuran trombosit
dilakukan di dalam limfa. Trombosit mempunyai peranan terutama dalam
pembekuan darah.
3.14 Hemostasis dan Pembekuan Darah
Bila dinding pembuluh darah sedikit robek, darah akan mengalir keluar dari
dalam pembuluh darah menuju ke tempat sekitarnya dengan syarat tekanan di
dalam pembuluh darah lebih besar daripada tekanan di lura pembuluh darah.
Hemostasis alamiah hanya efektif bila pembuluh darah yang robek itu adalah
pembuluh darah berukuran kecil.
Reaksi utama yang terjadi dalam pembekuan arah adalah perubahan
fibrinogen menjadi fibrin yang dipengaruhi oleh suatu enzim yang disebut
thrombin. Faktor-faktor yang terlibat dalam proses koagulasi:
I. Fibrinogen
II. Protrombin
III. Faktor jaringan, ekstrak jaringan, tromboplastin
IV. Ion kalsium (Ca++)
V. Faktor labil
VI. Faktor stabil
VII. Faktor antihemofilia, globulin antihemofilia
VIII. Faktor Chhristmas
IX. Faktor Stuart-Prower
X. Faktor X
XI. Faktor Hageman
XII. Faktor penstabil fibrin
3.15 Golongan Darah
Dalam tubuh manusia terdapat 3 golongan darah utama, yaitu golongan darah
ABO, golongan dara Rhesus (Rh), dan golongan darah MN.
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Tuliskan cairan-cairan yang menyusun tubuh!
2. Tuliskan peranan-peranan darah!
3. Jelaskan bagaimana darah bisa mengatur suhu tubuh!
4. Tuliskan macam-macam sel darah!
5. Protein-protein apa saja yang terdapat dalam plasma darah?
6. Tuliskan faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan eritrosit!
7. Tuliskan pengelompokan leukosit!
Jawaban:
1. Cairan jaringan, cairan limfa, synovial, aqueous humor, endolimf, dan
perilimf.
2. Peranan darah antara lain:
1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi, seperti O2
dan CO2; glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol; zat-zat
ampas,dan hormone.
2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.
3. Mengatur keseimbangan asam basa (pH) darah.
4. Mencegah pendarahan.
5. Merupakan alat pertahanan tubuh.
6. Mengatur suhu tubuh.
3. Darah dapat mengatur suhu tubuh karena air yang terdapat di dalam darah
mempunyai tiga macam sifat yang sesuai untuk kepentingan tersebut.
Panas jenis air relative tinggi, darah juga memiliki daya hantar yang
relative besar, sehingga penrataan panas dapat dengan cepat.
4. Sel-sel darah terbagi menjadi tiga, yakni sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).
5. Protein yang terdapat di dalam plasma darah meliputi albumin, globulin,
dan fibrinogen.Globulin terdiri atas alfa 1 dan 2 globulin, beta dan gama
globulin.
6. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan eritrosit:
a. Berat jenis plasma
b. Viskositas plasma
c. Ukuran sel darah merah
d. Kecendrungan pembentukan rouleaux
7. Sel darah putih dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: granulosit
dan agranulosit. Ada tiga jenis sel darah putih yang tergolong granulosit,
yaitu netrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan yang tergolong agranulosit
ada dua, yaitu limfosit dan monosit.
3.16 Golongan Darah
Dalam tubuh manusia terdapat 3 golongan darah utama, yaitu golongan darah
ABO, golongtan darah rhesus (Rh) dan golongan darah MN.
A. Golongan darah ABO
Ditinjau dari golongan ini, manusia dikelompokkan menjadi 4
golongan berdasarkan ada tidaknya suatu zat tertentu
(aglutinogen/antigen) di dalam sel darah merah.
Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila di dalam sel
darah merahnya terdapat aglutinogen A; golongan darah B, bila di dalam
sel darah merahnya terdapat aglutinogen B; golongan darah AB, bila
mengandung kedua jenis aglutinogen (A dan B) dan golongan darah O,
bila sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen.
B. Golongan darah Rhesus (Rh)
Pada tahun 1940, Landsteiner dan Wiener menemukan golongan
darah lain yang dikenal dengan nama faktor Rhesus (Rh). Selain
aglutinogen A dan B, terdapat pula aglutinogen lain, yaitu aglutinogen C,
D dan E. aglutinogen D adalah yang utama. Bila seseorang mengandung
aglutinogen D dalam sel darah merahnya, maka orang tersebut adalah Rh
positif (Rh+). Sedangkan yang tidak mempunyai aglutinogen D disebut Rh
negative (Rh-).
C. Golongan darah MN
Pada tahun 1927, Landsteiner dan Ievine menemukan aglutinogen
macam lain di dalam sel darah merah, yaitu aglutinogen M dan N. hal ini
akan menghasilkan 3 macam golongan darah, yaitu M, N dan MN.
Berbeda dengan golongan darah ABO, golongan darah MN tidak disertai
kehadiran aglutinogen di dalam plasma darah. Aglutinogen ini bermanfaat
untuk membantu menentukan orang tua seseorang, karena aglutinogen M
dan N diturunkan berdasarkan hkum Mendel.
BAB VIIISISTEM PEREDARAN DARAH
8.1. Pendahuluan
Sistem peredaran darah adalah sistem yang mempunyai sangkut paut
dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan
darah dari satu tempat ke tempat lain. Sistem peredaran darah terbagi menjadi
dua, yakni peredaran darah tertutup dan peredaran darah terbuka.
8.2. Alat-alat sistem peredaran darah
Organ atau alat-alat tubuh yang merupakan bagian dari sistem
peredaran darah antara lain: jantung, terdiri dari serambi kanan, serambi kiri,
bilik kanan dan bilik kiri; serta pembuluh darah yang terbagi menjadi arteri,
arteriol, kapiler, venula dan vena.
8.3. Struktur jantung
Jantung merupakan alat tubuh yang berongga dan terletak di rongga
dada. Jantung manusia besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan.
Panjangnya 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm. berat jantung kurang lebih 300
gram pada pria dan 250 gram pada wanita. Ruang jantung terdiri dari 4 ruang,
yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri, serta ventrikel (bilik) kanan dan kiri.
8.4. Sifat fungsional jantung
Jantung memiliki sifat sebagai berikut: (i) Iritabilitas; (ii) Daya
hantar (konduktivitas); (iii) Daya kontraksi (kontraktilitas); (iv) Keotomatisan;
(v) Jantung mempunyai periode refrakter relative lama; dan (vi) Jantung
memiliki sifat mengikuti hokum Starling.
8.5. Eksitasi dan konduksi jantung
Otot jantung sebetulnya terdiri dari tiga macam jaringan yang
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ketiga macam jaringan itu adalah
jaringan nodal, jaringan Purkinje dan jaringan biasa.
8.6. Persarafan jantung
Ada dua macam saraf yang mensarafi jantung. Kedua saraf tersebut
adalah saraf vagus yang termasuk saraf parasimpatik dan saraf simpatik.
Keduanya tergolong dalam sistem saraf otonom.
8.7. Dinamika zat alir
Beberapa asas dinamika zat alir; Jumlah darah yang mengalir melalui
jaringan merupakan faktor penting untuk penyediaan zat makanan dan
pembuangan zat ampas. Faktor fisika yang mempengaruhi aliran darah ini
sama dengan faktor fisika yang mempengaruhi aliran cairang yang mengalir
sepanjang pipa.
8.8. Tekanan darah
Tekanan darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh
darah. Tekanan darah di suatu tempat pada peredaran darah ditentukan oleh
tiga macam faktor, yaitu; (1) jumlah darah yang ada di dalam peredaran yang
dapat membesarkan pembuluh darah; (2) aktivitas memompa jantung; (3)
tahanan terhadap aliran darah.
8.9. Sistem peredaran darah burung
Seperti pada mamalia, burung mempunyai jantung yang terdiri dari
empat ruang, yaitu atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
8.10. Sistem peredaran darah reptil
Ada dua macam pola peredaran darah reptile, yaitu pola yang
terdapat pada buaya dan pola yang terdapat pada kura-kura.
8.11. Sistem peredaran darah katak
Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu atrium kiri, atrium kanan
daan ventrikel.
8.12. Sistem peredaran darah ikan
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel.
Antara atrium dan ventrikel terdapat katup yang berfungsi mengalirkan darah
ke satu arah.
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Jelaskan secara singkat mengenai aglutinogen!
2. Kapan seseorang dikatakan bergolongan darah AB, O dan Rh+?
3. Mengapa golongan darah MN dikatakan dapat membantu menentukan orang
tua seseoarang?
Jawaban:
1. Aglutinogen merupakan polisakarida yang terdapat tidak saja dalam sel darah
merah, melainkan juga terdapat dalam kelenjar ludah, pancreas, hati, ginjal,
paru-paru testis dan semen.
2. Seseorang dikatakan bergolongan darah AB, jika dalam sel darah merahnya
mengandung aglutinogen A dan B sekaligus; bergolongan darah O, jika dalam
sel darah merahnya tidak terdapat satupun di antara kedua aglutinogen A dan
B; bergolongan Rh+, jika dalam sel darahnya terdapat agutinogen D.
3. Karena aglutinogen M dan N diturunkan menurut hukum Mendel, dengan
mengetahui jenis golongan darah seseorang, dapatlah ditentukan bahwa
seseorang mungkin adalah ayahnya, tetapi tidak dapat menentukan bahwa
seseorang pasti ayahnya.
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Tuliskan peranan sistem peredaran darah dalam tubuh kita!
2. Tuliskan beserta contohnya faktor-faktor yang mengganggu kekonstanan
medium!
3. Jelaskan perbedaan antara peredaran darah tertutup dengan peredaran darah
terbuka!
4. Jelaskan dua macam peredaran darah berdasarkan lintasannya!
5. Mengapa jantung dikatakan mengikuti hokum Starling?
Jawaban:
1. Peranan sistem peredaran darah:
a. Mengangkut zat makanan (nutrient) dari usus ke seluruh jaringan tubuh.
b. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.
c. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh.
d. Mengangkut CO2 dari jaringan tubuh ke paru-paru atau insang.
e. Mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke tempat sasaran.
f. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke eluruh bagian tubuh.
2. Faktor-faktor yang mengganggu kekonstanan medium dalam:
a. Faktor luar, misalnya suhu kelembaban dan tekanan udara;
b. Faktor dalam, misalnya zat-zat makanan, kadar O2, kadar ion H+, suu,
tekanan osmosis dan kadar zat ampas.
3. Peredaran darah dikatakan peredaran darah tertutup jika darah beredar
sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena melalui kapiler, jadi
darah tidak berhubungan langsung dengan sel atau jaringan. Terdapat pada
manusia dan hewan vertebrata lainnya; sedangkan
Peredaran darah tertutup biasanya didapati pada hewan-hewan invertebrate, di
mana darah yang dipompa oleh jantung kemudian beredar melalui rangkaian
pembuluh darah arteri menuju ke ruang terbuka (hemocoel/blastocoel).
4. Peredaran darah berdasarkan lintasannya:
a. Peredaran darah sistemik, lintasannya panjang dimulai dari bilik kiri
jantung sampai serambi kanan jantung setelah melewati jaringan-jaringan
tubuh;
b. Peredaran darah paru-paru, lintasannya pendek dimulai dari ventrikel
kanan sampai atrium kiri setelah melalui organ paru-paru.
5. Karena menurut Starling, “ Energi yang dilepas dari keadaan istirahat sampai
otot dalam keadaan kontraksi tergantung dari panjang awal dari otot itu. Jadi
kuat kontraksi otot berbanding lurus dengan panjang awal otot”. Kalau
diaplikasikan dengan otot jantung, maka besarnya volume sekuncup
berbanding lurus dengan volume darah yang ada di ruang jantung pada akhir
diastole.
8.13. Sistem peredaran darah burung (aves)
Seperti pada mamalia, burung mempunyai jantung yang terdiri dari
empat ruang, yaitu atrium kanan dan atrium kiri serta ventrikel kanan dan
ventrikel kiri. Baik antara atrium kanan dan atrium kiri maupun antara
ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat sekat (septum) sehingga darah tidak
bercampur. Peredaran darahnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;
Dari ventrikel kanan darah dialirkan melalui arteri pulmonalis
paru-paru vena pulmonalis atrium kiri
ventrikel kiri aorta kemudian disebarkan ke kepala, hati, usus,
dinding tubuh dan ginjal.
Burung berbeda dari mamalia dalam hal bahwa pada burung terdapat
sisem porta ginjal, sedangkan mamalia tidak memiliki sistem itu. Namun jelas
bahwa burung memiliki dua macam peredaran darah, yaitu peredaran darah
panjang (sistemik) dan peredaran darh pendek (paru-paru).
8.14. Sistem peredaran darah reptile (reptilia)
Ada dua macam pola peredaran darah reptile, yaitu pola yang
terdapat pada buaya dan pola yang terdapat pada kura-kura. Pada buaya,
jantungnya terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan,
ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan atrium kanan serta
ventrikel kiri dan ventrikel kanan dipisahkan oleh sekat. Darah vena dari
seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus atrium kanan
ventrikel kanan. Ada 2 lintasan aliran dari ventrikel kanan, yaitu (1) lintasan
yang dimulai dari ventrikel kanan arteri pulmonalis paru-paru
vena pulmonalis atrium kiri; (2) lintasan yang dimulai dari ventrikel
kanan aorta kiri bergabung dengan aorta kanan. Darah yang
ditampung di arium kiri dari pena pulmonalis akan dialirkan ke ventrikel kiri,
kemudian mengalir ke aorta kanan. Sebagian menuju ke kepala dan sebagian
bergabung dengan aorta kiri menuju ke hati, usus, dinding tubuh dan ginjal.
Pada kura-kura, kadal dan ular, jantungnya terdiri dari atrium kiri dan
atrium kanan serta ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Antara atrium kiri dan
atrium kanan dipisahkan oleh septum, sedangkan antara ventrikel kiri dan
ventrikel kanan tidak dipisahkan oleh septum.
Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus yang
selanjutnya mengalir ke atrium kanan. Atrium kanan juga menerima darah
dari vena coronaria. Dari atrium kanan darah kemudian mengalir ke ventrikel
kiri arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis
atrium kiri. Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Dari ventirkel darah
sebagian mengalir melalui busur aorta kanan dan sebagian melalui bususr
aorta kiri. Yang tergabung pada aorta kiri langsung menuju ke hati, usus,
dinding tubuh dan ginjal, sedangkan yang ada di lengkung aorta kanan
sebagian menuju ke kepala dan sebagian lagi bergabung di lengkung kiri.
8.15. Sistem peredaran darah katak (amphibi)
Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu atrium kiri, atrium kanan
daan ventrikel. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir menuju ke atrium
kanan. Dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian
dipompa keluar melalui arteri pulmonalis paru-paru
vena pulmonalis atrium kiri. Lintasan peredaran darah ini disebut
dengan peredaran darah paru-paru. Peredaran darah sistemik pada katak
dimulai dari ventrikel conus arteriosus aorta ventralis
seluruh tubuh sinus venosus atrium kanan.
8.16. Sistem peredaran darah ikan (pisces)
Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel.
Antara atrium dan ventrikel terdapat katup yang berfungsi mengalirkan darah
ke satu arah. Darah dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus dan
kemudian masuk ke atrium. Dari atrium darah mengalir ke ventrikel
conus arteriosus aorta ventralis insang ke seluruh
tubuh vena cava sinus venosus.
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Jelaskan mengenai darah arteri dan darah vena!
2. Jelaskan peredaran darah panjang dan pendek pada aves!
3. Apakah perbedaan antara peredaran darah reptile jenis buaya dengan reptile
yang bukan buaya?
4. Jelaskan perbedaan antara darah yang mengalir melalui busur (lengkung)
aorta kanan dengan yang mengalir pada lengkung aorta kiri!
5. Bagaimana mekanisme aliran darah pada ikan yang telah diketahui hanya
memiliki satu atrium dan satu ventrikel?
Jawaban:
1. Darah arteri adalah darah yang telah mengalami proses oksigenasi, sehingga
mengandung banyak oksigen dan sedikit karbondioksida. Darah inilah yang
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan;
Darah vena adalah darah yang lebih banyak mengandung karbondioksida
dibanding oksigen. Darah ini berasal dari jaringan tubuh dan dibawa oleh
pembuluh vena kembali ke jantung.
2. Peredaran darah panjang dan pendek pada aves sama halnya dengan peredaran
darah mamalia. Yang membedakan hanyalah adanya sistem porta ginjal pada
peredaran darah aves. Peredaran darah panjangnya dimulai dari ventrikel kiri
menuju ke kapiler seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan; sedangkan
peredaran darah pendeknya bermula dari ventrikel kanan menuju ke paru-paru
dan kembali ke atrium kiri.
3. Pada buaya jantungnya terdiri dari 4 ruang dan antara atrium kiri dan kanan
serta ventrikel kiri dan kanan dipisahkan oleh septum; berbeda dengan repril
yang lain, dimana septum hanya terdapat di antara atrium kiri dan kanan.
Antara ventrikel kiri dan kanan tidak ditemukan adanya septum.
4. Darah yang mengalir melalui busur aorta kiri langsung menuju ke hati, usus,
dinding tubuh dan ginjal, sedangkan darah yang mengalir melalui lengkung
aorta kanan sebagian menuju ke kepala dan sebagian lagi bergabung dengan
lengkung aorta kiri.
5. Antara atrium dan ventrikel pada jantung pisces teradapat katup yang
berfungsi mengalirkan darah ke satu arah. Darah dari jantung langsung
menuju insang kemudian ke seluruh tubuh sebelum akhirnya kembali ke
jantung melalui vena cava dan sinus venosus.
BAB IVSISTEM OTOT
Sistem Otot Manusia
Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan
untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan
tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot.
Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.
Cara Kerja Otot
Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek
(berkontraksi) dan mengendur (relaksasi).
Cara kerja otot dapat dibedakan:
Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu
berkontraksi dan yang lain relaksasi. Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan
atas.
Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang
sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.
Contoh :
1. otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah
2. otot-otot dada
3. otot-otot perut
(Diarsipkan di bawah: Sistem Gerak — gurungeblog @ 7:23 am Tags: manusia,
Otot, Sistem Alat Gerak).
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut
setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi
JENIS OTOT
1. Otot Lurik
Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot
involunter
Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap,
memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat),
gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
Struktur anatomi dari otot rangka seperti gambar dibawah ini!
2. Otot Polos
Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot
involunter
Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing,
dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf pusat,
gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
3. Otot Jantung
Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya
garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah
Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah
lelah (Diposkan oleh Prestasi Guru Biologi SMA YPVDP di Rabu, Oktober
29, 2008).
Jenis Dan Macam Gangguan Pada Otot Manusia
Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot yang
terdapat pada tubuh yaitu :
1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi
melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau
kejang-kejang otot.
2. Astrofi Otot
Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil
dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit
poliomielitis.
3. Distrofi Otot
Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak
karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.
4. Kaku Leher/Leher Kaku/Stiff
Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang /
peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan
pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.
5. Hipotrofit Otot
Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot
menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang
berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.
6. Hernis Abdominal
Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang
mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang
masuk ke dalam rongga perut (e-smartschool.com).
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Mengapa otot dikatakan sebagai alat gerak aktif?
2. Jelaskan mengenai fungsi sadar dan fungsi tak sadar otot!
3. Berikan penjelasan secara singkat mengenai jenis-jenis otot berdasarkan
struktur dan fungsinya!
4. Apakah perbedaan antara kontraksi isotonic dengan kontraksi isometric?
5. Apakah yang terjadi jika otot dirangsang?
Jawaban:
1. Karena semua pergerakan, termasuk bergeraknya rangka serta beberapa
bagian dari organ tubuh ditentukan oleh berkontraksi atau tidaknya sel-sel
otot.
2. Fungsi sadar otot meliputi: mempertahankan sikap tubuh dan melaksanakan
berbagai macam pergerakan seperti pergerakan jari-jari; sedangkan fungsi
tidak sadar otot meliputi: mendorong menggerakkan zat yang terdapat dalam
bermacam saluran tubuh, mendorong keluar zat yang terdapat dalam
kangtong, dan mengatur diameter saluran atau pembuluh dalam tubuh.
3. Jenis-jeins otot berdasarkan struktur dan fungsinya:
a. Otot polos: berbentuk seperti gelendong, inti di tengah, involuntary,
kontraksi lambat dan tidak mudah lelah. Terdapat pada saluran
pencernaan, saluran nafas, pembuluh darah, dll.
b. Otot rangka: berbentuk serabut memanjang, inti terletak di pinggir serabut,
voluntary, kontraksi cepat dan mudah lelah. Terdapat pada semua sistem
rangka.
c. Otot jantung: bentuk hampir sama dengan otot rangka namun disertai
percabangan, inti di tengah, involuntary, kontraksi cepat dan tidak mudah
lelah. Terdapat pada jantung.
4. Kontraksi isotonic adalah: penegangan otot yang mengakibatkan otot
mengalami pemendekan, contohnya otot pada orang yang mengangkat beban
yang tidak terlalu berat; sedangkan
Kontraksi isometric adalah: timbulnya penegangan otot yang tidak mengalami
pemendekan. Kontraksi ini terjadi jika kita mengangkat beban yang terlalu
berat.
5. Beberapa kemungkinan yang terjadi jika otot dirangsang adalah:
a. Otot tidak berkontraksi, bila dirangsang dengan intensitas < 1mvolt;
b. Otot berkontraksi minimal, bila dirangsang dengan intensitas sebesar
1mvolt;
c. Otot berkontraksi submaksimal, bila dirangsang dengan intensitas >
1mvolt sampai < 8 mvolt;
d. Otot berkontraksi maksimal, bila dirangsang dengan intensitas > 8mvolt.