Resume Sistem Otot

43
TUGAS INDIVIDU V MK: FISIOLOGI HEWAN RESUME MATERI SISTEM OTOT OLEH: SYARIF HIDAYAT A. 071 404 092 B

Transcript of Resume Sistem Otot

Page 1: Resume Sistem Otot

TUGAS INDIVIDU V

MK: FISIOLOGI HEWAN

RESUME MATERI SISTEM OTOT

OLEH:

SYARIF HIDAYAT A.

071 404 092

B

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2010

Page 2: Resume Sistem Otot

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Definisi

Fisiologi atau disebut juga dengan ilmu faal adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari tentang peranan atau fungsi alat-alat tubuh (organ) dari suatu

makhluk hidup. Untuk mengetahui fungsi suatu alat tubuh, harus diketahui dahulu

segala macam proses yang terjadi di dalam alat tubuh itu.

1.2 Metoda Ilmu Faal

Metode-metode yang digunakan untuk mengetahui aktifitas-aktifitas alat tubuh

adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Metode observasi yaitu mengamati aktivitas dan perubahan yang terjadi di

dalam suatu alat tubuh karena pengaruh berbagai keadaan lingkungan.

2. Metode Analisis Kimia

Metode analisis kimia yaitu menganalisis secara kimia substansi yang

diperlukan dan juga substansi yang dihasilkan oleh manusia maupun hewan.

3. Metode Pengamatan Secara Mikroskopis

Metode pengamatan secara mikroskopis yaitu mengamati dengan

menggunakan mikroskop struktur suatu sel baik dalam keadaan aktif maupun

dalam keadaan istirahat.

4. Metode Kultur Jaringan

Metode kultur jaringan yaitu mengamati pertumbuhan sel yang telah diambil

dari tubuh dan ditempatkan dalam kultur medium.

5. Metode Perfusi

Metode perfusi merupakan suatu cara di mana seluruh bagian dari suatu alat

tubuh diambil diisolasi dari tubuh dan larutan nutrisi atau darah dialirkan

dengan sirkulasi buatan kea lat tubuh tersebut.

Page 3: Resume Sistem Otot

6. Metode Penyuntikan

Metode penyuntikan yaitu menyuntikkan suatu substansi ke dalam tubuh

untuk mengetahui pengaruh substansi tersebut terhadap tubuh atau untuk

mengetahui jejak substansi tersebut.

7. Metode Pencangkokan

Metode pencangkokan yaitu memindahkan suatu jaringan dari satu bagian

tubuh ke bagian lain dari tubuh atau dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain.

8. Metode Pencatatan

Metode pencatatan adalah suatu teknik untuk memperoleh suatu grafik dari

aktivitas alat-alat tubuh.

Pertanyaan-Pertanyaan:

1. Di dalam alat tubuh terjadi proses kimia dan fisika yang sangat kompleks.

Berikan salah satu contohnya!

2. Apakah perbedaan antara metoda observasi dengan metoda pengamatan

secara mikroskopis?

3. Apakah suatu percobaan terbatas hanya menggunakan satu metode saja?

Jelaskan!

Jawaban:

1. Contoh proses kimia dan fisika yang sangat kompleks yang terjadi di

dalam tubuh adalah proses pencernaan makanan. Mulai dari proses

pengunyahan yang membutuhkan proses fisik, kemudian dilanjutkan

dengan pemberian enzim-enzim pada sari-sari makanan tersebut.

2. Metode observasi yatiu mengamati aktifitaas dan perubahan yang terjadi

di dalam suatu alat tubuh tanpa menggunkan mikroskopsebagai alat bantu,

sedangkan metode pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan

menggunakan mikroskop untuk mengamati struktur suatu sel baik dalam

keadaan aktif maupun dalam keadaan istirahat.

Page 4: Resume Sistem Otot

3. Tidak, dalam setiap percobaan bias saja menggunakan lebih dari satu

metode. Misalnya percobaan mengenai darah. Dalam percobaan tersebut

digunakan metode observasi, metode pengamatan mikroskopis, metode

perfusi dan metode pencatatan dan tidak menutup kemungkinan dapat pula

menggunakan metode-metode yang lainnya.

Page 5: Resume Sistem Otot

BAB IISTRUKTUR DAN FUNGSI MEMBRAN SEL

2.1. Struktur Membran Sel

Isi sel dipisahkan dari cairan sekelilingnya dengan lapisan tipis yang disebut

membran sel atau membran plasma. Semua membran sel memiliki struktur

umum yang sama; terdiri atras lapisan molekul ganda dari lipida dan protein.

Lapisan lipidanya merupankan penghalang atau barrier bagi substansi-substansi

yang akan menembus membran, sedangkan lapisan proteinnya menyediakan

jalan bagi transfer substansi.protein disini merupakan tempat pengikat dan

merupakan enzim yang berkaitan dengan membran sel.

Salah satu protein di membran sel dikenal dengan protein integral yang sangat

berkaitan dengan lipida. Ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa protein integral

tidak dapat diekstraksi tanpa merusak lapisan lipidanya.

2.2. Fungsi Membran Sel

Membran sel mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1. Kompartemenisasi

Membran sel merupakan selaput berkelanjutan dan tidak putus yang

membatasi dan menyelubungi suatu ruangan. Ruang-ruang tersebut perlu

dibatasi oleh partisi atau tembok sehingga kegiatan di masing-masing

ruangan dapat berlangsung sendiri-sendiri.

2. Interaksi antar sel

Pada organism bersel banyak, membtran sel bertanggung jawab terhadap

interaksi antara sel satu dengan yang lainnya.

3. Pengubahan energy

Perubahan suatu bentuk energy menjadi bentuk energy yang lain merupakan

hal yang sangat pentingdalam proses hidup, dan membran sel sangat terlibat

dalam proses ini.

Page 6: Resume Sistem Otot

4. Transfer informasi

Membran mempunyai peranan mentransfer informasi dari satu sel ke sel lain.

Di dalam membran terdapat reseptor yang mampu berkombinasi dengan

molekul tertentu dengan bentuk yang sesuai.

5. Penyediaan enzim

Banyak enzim yang terdapat di dalam sel merupakan bagian dari membran.

Sebagai contoh dapat dikemukakan di sini bahwa “Na-K activated ATPase

yang berkaitan dengan pompa sodium dan kalium terdapat di dalam membran

sel.

6. Membran sel merupakan perantara bagi keluar masuknya zat terlarut.

Kemampuan membran plasma meluluskan substansi tertentu masuk ke atau

keluar dari sel, tetapi membatasi pergerakan substansi tertentu di sebut

permeabilitas selektif.

Pertranyaan-Pertanyaan:

1. Jelaskan fungsi dari lipida dan protein yang menyusun membrane sel!

2. Protein-protein apa saja yang menjadi pembentuk membran sel?

3. Jelaskan secara singkat fungsi membran sel yang merupakan medium

interaksi antar sel!

4. Jelaskan perbedaan antara fungsi pengubahan energy dengan penyediaan

enzim dalam fungsi membran sel!

5. Tuliskan faktor yang mempengaruhi permeabilitas membrane plasma!

6. Tuliskan faktor yang berpengaruh pada kecepatan gerak molekul dalam difusi

dipermudah!

Jawaban:

1. Lipida merupakan penghalang atau barrier bagi substansi yang akan

menembus membrane, sedangkan lapisan proteinnya menyediakan jalan bagi

Page 7: Resume Sistem Otot

transfer substansi. Selain itu protein juga merupakan tempat pengikat dan

merupakan enzim yang berkaitan dengan membrane sel.

2. Ada dua jenis protein yang menyusun membrane sel, yaitu: protein integral

yang tidak dapat diekstraksitanpa merusak lapisan lipidanya, dan protein

perifir yang dapat diekstraksi tanpa merusak lapisan lipidanya.

3. Membrane sel bertanggung jawab terhadap interaksi antara sel satui dengan

yang lainnya. Membrane sel menyilahkan sel untuk saling mengenal

kemudian saling bertukar substansi dan informasi dengan tidak memandang

apakah sel sudah terpaku di tempat tertentu, seperti pada jaringan.

4. Fungsi pengubahan energy menjadi bentuk energy lain sangat penting dan

membrane sel sangat terlibat dalam proses ini. Proses pengikatan energy ini

terjadi di dalam membrane dari mitokondria dan kloroplas. Sedangkan terkait

dengan fungsinya sebagai penyedia enzim, membrane sel juga sangat

berperan. Contohnya enzim sitokrom yang terlibat dalam respirasi merupakan

bagian dari membrane mitokondria.

5. a. ukuran sel;

b. kelarutan dalam lemak;

c. muatan ion; dan

d.ada tidaknya molekul pengangkut.

6. a. besarnya perbedaan konsentrasi;

b. jumlah pengangkut yang tersedia; dan

c. kecepatan pengangkut untuk mengikat substansi.

Page 8: Resume Sistem Otot

BAB IIIDARAH

3.1 Definisi

Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh

darah.

3.2 Fungsi Darah

Darah mempunyai peranan sebagai berikut:

(1) Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi, seperti O2 dan

CO2; glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol; zat-zat ampas,dan

hormone.

(2) Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.

(3) Mengatur keseimbangan asam basa (pH) darah.

(4) Mencegah pendarahan.

(5) Merupakan alat pertahanan tubuh.

(6) Mengatur suhu tubuh.

3.3 Karakteristik Umum Darah

Darah yang terdapat di dalam darah arteri warnanya merah muda, sedangkan

darah yang terdapat di dalam vena warnanya merah tua. Berat jenis darah

bervariasi dari 1,054 – 1,060, sedangkan berat jenis plasma berkisar antara

1,024 – 1, 028. Viskositas darah adalah 3 samapi 5 kali viskositas air.

3.4 Komposisi Darah

Darah terdiri dari 2 bagian, yaitu sel-sel darah (butir-butir darah) dan cairan

darah. Sel-sel darah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk. Ada

tiga macam sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih

(leukosit) dan keping darah (trombosit).

Cairan atau plasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang pada

umumnya terdiri dari air, protein, serum globulin dan fibrinogen, garm-garam

anorganik, dan substansi organic yang lain kecuali protein.

Page 9: Resume Sistem Otot

3.5 Protein Plasma

Protein yang terdapat di dalam plasma darah meliputi albumin, globulin, dan

fibrinogen. Pada umumnya pengendapan protein akan sempurna bila

dilakukan pada pH isoelektrisdari protein tersebut. Pada umumnya kecepatan

bergerak protein tergantung dari besarnya molekul dan besarnya

muatanprotein yang berat molekulnya kecil tetapi mempunyai muatan besar

akan bergerak paling cepat.

Fibrinogen penting untuk pembekuan darah. Albumin, globulin dan fibrinogen

adalah penting untuk mempertahankan tekanan osmosa darah. Adanya

tekanan osmosa yang relative tinggi ini menyebabkan adanya perpindahan

cairan dari cairan jaringab ke darah.

3.6 Sel Darah Merah

Bentuk dan ukuran sel darah merah tergantung dari jenis hewan. Pada

mamalia sel darah merah tidak memiliki inti, bentuknya bulat dan bikonkaf.

Menurut strukturnya eritrosit terdiri atasa membran sel yang merupakan

dinding sel, substasni seperti spons yang disebut dengan stroma, dan

hemoglobin yang menempati ruang-ruang kosong dari stroma. Dinding

eritrosit terdiri dari protein dan lipida.

Dari semenjak lahir sampai tua, sel darah merah terutama dibuat di sumsum

tulang. Proses pembentukan sel darah merah disebut dengan eritropoiesis.

3.7 Hemoglobin

Hemoglobin adalah konjugasi protein yang mempunyai berat molekul 68.000,

terdiri dari protein globin yang berkombinasi dengan heme yang merupakan

porfirin tertentu yang mengandung Fe. Sintesa hemoglobin baru dimulai

dalam eritroblas dan dilanjutkan dalam sel nermoblas. Tetapi sintesa

hemoglobin kadang-kadang masih dilanjutkan untuk beberapa hari di dalam

sel darah merah yang baru dilepaskan.

Page 10: Resume Sistem Otot

3.8 Kristal Hemin

Bila setetes darah yang ditempatkan di atas gelas objek dikeringkan,

kemudian dipanaskan dengan beberapa tetes asama cuka gkasial dan diberi

sedikit larutan NaCl, maka terbentuklah Kristal hemin yang berwarna kuning.

Kristal hemin yang merupakan hidroklorida dari heme adalah karakteristik

darah.

3.9 Hemolisa dan Krenasi

Hemolisa adalah peristiwa keluarnya hemoglobin dari dalam sel darah merah

menuju ke cairan sekelilingnya karena disebabkan pecahnya membran sel

darah merah yang selektif permeabel. Ada dua macam hemolisa yakni

hemolisa osmotic dan hemolisa kimiawi.

Bila setetes darah dimasukkan ke dalam larutan NaCl yang lebih pekat

daripada cairan isi sel darah merah, air yang ada di dalam sel darah merah

akan banyak yang keluar. Akibatnya sel darah akan mengekerut. Keadaan ini

disebut dengan krenasi.

3.10 Kerapuhan Eritrosit

Sel darah merah yang ditempatkan dalam larutan garam yang isotonis tidak

akan mengalami kerusakan dan tetap utuh.

3.11 Standar Normal Darah

Bila kita ingin mendapatkan gambaran mengenai sel darah merah, ada

beberapa hal yang perlu diketahui yaitu jumlah eritrosit per mm kubik dan

jumlah hemoglobin. Volume sel darah yang mengendap dapat ditentukan

dengan jalan memusingkan darah dalam tabung hematokrit, sehingga sel

darah merah mengendap. Sebelumnya sel darah merah ini harus dicampur

dengan antikoagulan.

3.12 Sel Darah Putih

Dikenal juga sebagai leukosit terdapat di dalam darah dan cairan limfa, tetapi

sering juga terdapat di cairan jaringan. Pada keadaan normal, jumlah total sel

darah putih berkisar antara 4,5 sampai 10 juta butir per mm3. Untuk setiap

Page 11: Resume Sistem Otot

orang, jumlah sel darah putih bervariasi menurut keadaan fisiolgik seperti

umur, aktivitas, dan keadaan patologis seperti infeksi dan trauma.

Sel darah putih berbeda cirri dengan sel darah merah, yakni tidak mengandung

hemoglobin, mempunyai ukuran yang relative besar, jumlahnya lebih sedikit

dibandingkan dengan sel darah merah. Ada pula sifat-sifat penting yang

dimiliki oleh sel darah putih, yaitu: (1) pergerakan seperti amoeba, (2)

kehemotaksis, (3) fagositosis, (4) diapedesis. Sel darah putih dikelompokkan

menjadi dua kelompok, yaitu: granulosit dan agranulosit. Ada tiga jenis sel

darah putih yang tergolong granulosit, yaitu netrofil, eosinofil, dan basofil.

Sedangkan yang tergolong agranulosit ada dua, yaitu limfosit dan monosit.

3.13 Trombosit

Trombosit atau disebut juga keeping darah merupakan sel yang berbentuk

agak bulat, tidak mengandung inti, tidak berwarna, berat jenisnya rendahdan

berukuran kecil. Terbentuk dari sel induk yang disebut megakariosit yang

banyak terdapat di dalam sumsum tulang, sedangkan penghancuran trombosit

dilakukan di dalam limfa. Trombosit mempunyai peranan terutama dalam

pembekuan darah.

3.14 Hemostasis dan Pembekuan Darah

Bila dinding pembuluh darah sedikit robek, darah akan mengalir keluar dari

dalam pembuluh darah menuju ke tempat sekitarnya dengan syarat tekanan di

dalam pembuluh darah lebih besar daripada tekanan di lura pembuluh darah.

Hemostasis alamiah hanya efektif bila pembuluh darah yang robek itu adalah

pembuluh darah berukuran kecil.

Reaksi utama yang terjadi dalam pembekuan arah adalah perubahan

fibrinogen menjadi fibrin yang dipengaruhi oleh suatu enzim yang disebut

thrombin. Faktor-faktor yang terlibat dalam proses koagulasi:

I. Fibrinogen

II. Protrombin

III. Faktor jaringan, ekstrak jaringan, tromboplastin

Page 12: Resume Sistem Otot

IV. Ion kalsium (Ca++)

V. Faktor labil

VI. Faktor stabil

VII. Faktor antihemofilia, globulin antihemofilia

VIII. Faktor Chhristmas

IX. Faktor Stuart-Prower

X. Faktor X

XI. Faktor Hageman

XII. Faktor penstabil fibrin

3.15 Golongan Darah

Dalam tubuh manusia terdapat 3 golongan darah utama, yaitu golongan darah

ABO, golongan dara Rhesus (Rh), dan golongan darah MN.

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Tuliskan cairan-cairan yang menyusun tubuh!

2. Tuliskan peranan-peranan darah!

3. Jelaskan bagaimana darah bisa mengatur suhu tubuh!

4. Tuliskan macam-macam sel darah!

5. Protein-protein apa saja yang terdapat dalam plasma darah?

6. Tuliskan faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan eritrosit!

7. Tuliskan pengelompokan leukosit!

Jawaban:

1. Cairan jaringan, cairan limfa, synovial, aqueous humor, endolimf, dan

perilimf.

2. Peranan darah antara lain:

1. Merupakan alat pengangkut bermacam-macam substansi, seperti O2

dan CO2; glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol; zat-zat

ampas,dan hormone.

Page 13: Resume Sistem Otot

2. Mengatur keseimbangan cairan antara darah dengan cairan jaringan.

3. Mengatur keseimbangan asam basa (pH) darah.

4. Mencegah pendarahan.

5. Merupakan alat pertahanan tubuh.

6. Mengatur suhu tubuh.

3. Darah dapat mengatur suhu tubuh karena air yang terdapat di dalam darah

mempunyai tiga macam sifat yang sesuai untuk kepentingan tersebut.

Panas jenis air relative tinggi, darah juga memiliki daya hantar yang

relative besar, sehingga penrataan panas dapat dengan cepat.

4. Sel-sel darah terbagi menjadi tiga, yakni sel darah merah (eritrosit), sel

darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

5. Protein yang terdapat di dalam plasma darah meliputi albumin, globulin,

dan fibrinogen.Globulin terdiri atas alfa 1 dan 2 globulin, beta dan gama

globulin.

6. Faktor yang mempengaruhi kecepatan pengendapan eritrosit:

a. Berat jenis plasma

b. Viskositas plasma

c. Ukuran sel darah merah

d. Kecendrungan pembentukan rouleaux

7. Sel darah putih dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: granulosit

dan agranulosit. Ada tiga jenis sel darah putih yang tergolong granulosit,

yaitu netrofil, eosinofil, dan basofil. Sedangkan yang tergolong agranulosit

ada dua, yaitu limfosit dan monosit.

Page 14: Resume Sistem Otot

3.16 Golongan Darah

Dalam tubuh manusia terdapat 3 golongan darah utama, yaitu golongan darah

ABO, golongtan darah rhesus (Rh) dan golongan darah MN.

A. Golongan darah ABO

Ditinjau dari golongan ini, manusia dikelompokkan menjadi 4

golongan berdasarkan ada tidaknya suatu zat tertentu

(aglutinogen/antigen) di dalam sel darah merah.

Seseorang disebut mempunyai golongan darah A, bila di dalam sel

darah merahnya terdapat aglutinogen A; golongan darah B, bila di dalam

sel darah merahnya terdapat aglutinogen B; golongan darah AB, bila

mengandung kedua jenis aglutinogen (A dan B) dan golongan darah O,

bila sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen.

B. Golongan darah Rhesus (Rh)

Pada tahun 1940, Landsteiner dan Wiener menemukan golongan

darah lain yang dikenal dengan nama faktor Rhesus (Rh). Selain

aglutinogen A dan B, terdapat pula aglutinogen lain, yaitu aglutinogen C,

D dan E. aglutinogen D adalah yang utama. Bila seseorang mengandung

aglutinogen D dalam sel darah merahnya, maka orang tersebut adalah Rh

positif (Rh+). Sedangkan yang tidak mempunyai aglutinogen D disebut Rh

negative (Rh-).

C. Golongan darah MN

Pada tahun 1927, Landsteiner dan Ievine menemukan aglutinogen

macam lain di dalam sel darah merah, yaitu aglutinogen M dan N. hal ini

akan menghasilkan 3 macam golongan darah, yaitu M, N dan MN.

Berbeda dengan golongan darah ABO, golongan darah MN tidak disertai

kehadiran aglutinogen di dalam plasma darah. Aglutinogen ini bermanfaat

untuk membantu menentukan orang tua seseorang, karena aglutinogen M

dan N diturunkan berdasarkan hkum Mendel.

Page 15: Resume Sistem Otot

BAB VIIISISTEM PEREDARAN DARAH

8.1. Pendahuluan

Sistem peredaran darah adalah sistem yang mempunyai sangkut paut

dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan

darah dari satu tempat ke tempat lain. Sistem peredaran darah terbagi menjadi

dua, yakni peredaran darah tertutup dan peredaran darah terbuka.

8.2. Alat-alat sistem peredaran darah

Organ atau alat-alat tubuh yang merupakan bagian dari sistem

peredaran darah antara lain: jantung, terdiri dari serambi kanan, serambi kiri,

bilik kanan dan bilik kiri; serta pembuluh darah yang terbagi menjadi arteri,

arteriol, kapiler, venula dan vena.

8.3. Struktur jantung

Jantung merupakan alat tubuh yang berongga dan terletak di rongga

dada. Jantung manusia besarnya kurang lebih sebesar kepalan tangan.

Panjangnya 12 cm, lebar 9 cm dan tebal 6 cm. berat jantung kurang lebih 300

gram pada pria dan 250 gram pada wanita. Ruang jantung terdiri dari 4 ruang,

yaitu atrium (serambi) kanan dan kiri, serta ventrikel (bilik) kanan dan kiri.

8.4. Sifat fungsional jantung

Jantung memiliki sifat sebagai berikut: (i) Iritabilitas; (ii) Daya

hantar (konduktivitas); (iii) Daya kontraksi (kontraktilitas); (iv) Keotomatisan;

(v) Jantung mempunyai periode refrakter relative lama; dan (vi) Jantung

memiliki sifat mengikuti hokum Starling.

8.5. Eksitasi dan konduksi jantung

Otot jantung sebetulnya terdiri dari tiga macam jaringan yang

berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ketiga macam jaringan itu adalah

jaringan nodal, jaringan Purkinje dan jaringan biasa.

Page 16: Resume Sistem Otot

8.6. Persarafan jantung

Ada dua macam saraf yang mensarafi jantung. Kedua saraf tersebut

adalah saraf vagus yang termasuk saraf parasimpatik dan saraf simpatik.

Keduanya tergolong dalam sistem saraf otonom.

8.7. Dinamika zat alir

Beberapa asas dinamika zat alir; Jumlah darah yang mengalir melalui

jaringan merupakan faktor penting untuk penyediaan zat makanan dan

pembuangan zat ampas. Faktor fisika yang mempengaruhi aliran darah ini

sama dengan faktor fisika yang mempengaruhi aliran cairang yang mengalir

sepanjang pipa.

8.8. Tekanan darah

Tekanan darah adalah tekanan dari darah terhadap dinding pembuluh

darah. Tekanan darah di suatu tempat pada peredaran darah ditentukan oleh

tiga macam faktor, yaitu; (1) jumlah darah yang ada di dalam peredaran yang

dapat membesarkan pembuluh darah; (2) aktivitas memompa jantung; (3)

tahanan terhadap aliran darah.

8.9. Sistem peredaran darah burung

Seperti pada mamalia, burung mempunyai jantung yang terdiri dari

empat ruang, yaitu atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.

8.10. Sistem peredaran darah reptil

Ada dua macam pola peredaran darah reptile, yaitu pola yang

terdapat pada buaya dan pola yang terdapat pada kura-kura.

8.11. Sistem peredaran darah katak

Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu atrium kiri, atrium kanan

daan ventrikel.

8.12. Sistem peredaran darah ikan

Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel.

Antara atrium dan ventrikel terdapat katup yang berfungsi mengalirkan darah

ke satu arah.

Page 17: Resume Sistem Otot

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Jelaskan secara singkat mengenai aglutinogen!

2. Kapan seseorang dikatakan bergolongan darah AB, O dan Rh+?

3. Mengapa golongan darah MN dikatakan dapat membantu menentukan orang

tua seseoarang?

Jawaban:

1. Aglutinogen merupakan polisakarida yang terdapat tidak saja dalam sel darah

merah, melainkan juga terdapat dalam kelenjar ludah, pancreas, hati, ginjal,

paru-paru testis dan semen.

2. Seseorang dikatakan bergolongan darah AB, jika dalam sel darah merahnya

mengandung aglutinogen A dan B sekaligus; bergolongan darah O, jika dalam

sel darah merahnya tidak terdapat satupun di antara kedua aglutinogen A dan

B; bergolongan Rh+, jika dalam sel darahnya terdapat agutinogen D.

3. Karena aglutinogen M dan N diturunkan menurut hukum Mendel, dengan

mengetahui jenis golongan darah seseorang, dapatlah ditentukan bahwa

seseorang mungkin adalah ayahnya, tetapi tidak dapat menentukan bahwa

seseorang pasti ayahnya.

Page 18: Resume Sistem Otot

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Tuliskan peranan sistem peredaran darah dalam tubuh kita!

2. Tuliskan beserta contohnya faktor-faktor yang mengganggu kekonstanan

medium!

3. Jelaskan perbedaan antara peredaran darah tertutup dengan peredaran darah

terbuka!

4. Jelaskan dua macam peredaran darah berdasarkan lintasannya!

5. Mengapa jantung dikatakan mengikuti hokum Starling?

Jawaban:

1. Peranan sistem peredaran darah:

a. Mengangkut zat makanan (nutrient) dari usus ke seluruh jaringan tubuh.

b. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.

c. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh.

d. Mengangkut CO2 dari jaringan tubuh ke paru-paru atau insang.

e. Mengangkut hormone dari kelenjar endokrin ke tempat sasaran.

f. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke eluruh bagian tubuh.

2. Faktor-faktor yang mengganggu kekonstanan medium dalam:

a. Faktor luar, misalnya suhu kelembaban dan tekanan udara;

b. Faktor dalam, misalnya zat-zat makanan, kadar O2, kadar ion H+, suu,

tekanan osmosis dan kadar zat ampas.

3. Peredaran darah dikatakan peredaran darah tertutup jika darah beredar

sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena melalui kapiler, jadi

darah tidak berhubungan langsung dengan sel atau jaringan. Terdapat pada

manusia dan hewan vertebrata lainnya; sedangkan

Peredaran darah tertutup biasanya didapati pada hewan-hewan invertebrate, di

mana darah yang dipompa oleh jantung kemudian beredar melalui rangkaian

pembuluh darah arteri menuju ke ruang terbuka (hemocoel/blastocoel).

4. Peredaran darah berdasarkan lintasannya:

Page 19: Resume Sistem Otot

a. Peredaran darah sistemik, lintasannya panjang dimulai dari bilik kiri

jantung sampai serambi kanan jantung setelah melewati jaringan-jaringan

tubuh;

b. Peredaran darah paru-paru, lintasannya pendek dimulai dari ventrikel

kanan sampai atrium kiri setelah melalui organ paru-paru.

5. Karena menurut Starling, “ Energi yang dilepas dari keadaan istirahat sampai

otot dalam keadaan kontraksi tergantung dari panjang awal dari otot itu. Jadi

kuat kontraksi otot berbanding lurus dengan panjang awal otot”. Kalau

diaplikasikan dengan otot jantung, maka besarnya volume sekuncup

berbanding lurus dengan volume darah yang ada di ruang jantung pada akhir

diastole.

Page 20: Resume Sistem Otot

8.13. Sistem peredaran darah burung (aves)

Seperti pada mamalia, burung mempunyai jantung yang terdiri dari

empat ruang, yaitu atrium kanan dan atrium kiri serta ventrikel kanan dan

ventrikel kiri. Baik antara atrium kanan dan atrium kiri maupun antara

ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat sekat (septum) sehingga darah tidak

bercampur. Peredaran darahnya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;

Dari ventrikel kanan darah dialirkan melalui arteri pulmonalis

paru-paru vena pulmonalis atrium kiri

ventrikel kiri aorta kemudian disebarkan ke kepala, hati, usus,

dinding tubuh dan ginjal.

Burung berbeda dari mamalia dalam hal bahwa pada burung terdapat

sisem porta ginjal, sedangkan mamalia tidak memiliki sistem itu. Namun jelas

bahwa burung memiliki dua macam peredaran darah, yaitu peredaran darah

panjang (sistemik) dan peredaran darh pendek (paru-paru).

8.14. Sistem peredaran darah reptile (reptilia)

Ada dua macam pola peredaran darah reptile, yaitu pola yang

terdapat pada buaya dan pola yang terdapat pada kura-kura. Pada buaya,

jantungnya terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan,

ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan atrium kanan serta

ventrikel kiri dan ventrikel kanan dipisahkan oleh sekat. Darah vena dari

seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus atrium kanan

ventrikel kanan. Ada 2 lintasan aliran dari ventrikel kanan, yaitu (1) lintasan

yang dimulai dari ventrikel kanan arteri pulmonalis paru-paru

vena pulmonalis atrium kiri; (2) lintasan yang dimulai dari ventrikel

kanan aorta kiri bergabung dengan aorta kanan. Darah yang

ditampung di arium kiri dari pena pulmonalis akan dialirkan ke ventrikel kiri,

kemudian mengalir ke aorta kanan. Sebagian menuju ke kepala dan sebagian

bergabung dengan aorta kiri menuju ke hati, usus, dinding tubuh dan ginjal.

Page 21: Resume Sistem Otot

Pada kura-kura, kadal dan ular, jantungnya terdiri dari atrium kiri dan

atrium kanan serta ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Antara atrium kiri dan

atrium kanan dipisahkan oleh septum, sedangkan antara ventrikel kiri dan

ventrikel kanan tidak dipisahkan oleh septum.

Darah vena dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus yang

selanjutnya mengalir ke atrium kanan. Atrium kanan juga menerima darah

dari vena coronaria. Dari atrium kanan darah kemudian mengalir ke ventrikel

kiri arteri pulmonalis paru-paru vena pulmonalis

atrium kiri. Dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Dari ventirkel darah

sebagian mengalir melalui busur aorta kanan dan sebagian melalui bususr

aorta kiri. Yang tergabung pada aorta kiri langsung menuju ke hati, usus,

dinding tubuh dan ginjal, sedangkan yang ada di lengkung aorta kanan

sebagian menuju ke kepala dan sebagian lagi bergabung di lengkung kiri.

8.15. Sistem peredaran darah katak (amphibi)

Jantung katak terdiri dari 3 ruang, yaitu atrium kiri, atrium kanan

daan ventrikel. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir menuju ke atrium

kanan. Dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian

dipompa keluar melalui arteri pulmonalis paru-paru

vena pulmonalis atrium kiri. Lintasan peredaran darah ini disebut

dengan peredaran darah paru-paru. Peredaran darah sistemik pada katak

dimulai dari ventrikel conus arteriosus aorta ventralis

seluruh tubuh sinus venosus atrium kanan.

8.16. Sistem peredaran darah ikan (pisces)

Jantung ikan terdiri dari 2 ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel.

Antara atrium dan ventrikel terdapat katup yang berfungsi mengalirkan darah

ke satu arah. Darah dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus dan

kemudian masuk ke atrium. Dari atrium darah mengalir ke ventrikel

conus arteriosus aorta ventralis insang ke seluruh

tubuh vena cava sinus venosus.

Page 22: Resume Sistem Otot

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Jelaskan mengenai darah arteri dan darah vena!

2. Jelaskan peredaran darah panjang dan pendek pada aves!

3. Apakah perbedaan antara peredaran darah reptile jenis buaya dengan reptile

yang bukan buaya?

4. Jelaskan perbedaan antara darah yang mengalir melalui busur (lengkung)

aorta kanan dengan yang mengalir pada lengkung aorta kiri!

5. Bagaimana mekanisme aliran darah pada ikan yang telah diketahui hanya

memiliki satu atrium dan satu ventrikel?

Jawaban:

1. Darah arteri adalah darah yang telah mengalami proses oksigenasi, sehingga

mengandung banyak oksigen dan sedikit karbondioksida. Darah inilah yang

kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, sedangkan;

Darah vena adalah darah yang lebih banyak mengandung karbondioksida

dibanding oksigen. Darah ini berasal dari jaringan tubuh dan dibawa oleh

pembuluh vena kembali ke jantung.

2. Peredaran darah panjang dan pendek pada aves sama halnya dengan peredaran

darah mamalia. Yang membedakan hanyalah adanya sistem porta ginjal pada

peredaran darah aves. Peredaran darah panjangnya dimulai dari ventrikel kiri

menuju ke kapiler seluruh tubuh dan kembali ke atrium kanan; sedangkan

peredaran darah pendeknya bermula dari ventrikel kanan menuju ke paru-paru

dan kembali ke atrium kiri.

3. Pada buaya jantungnya terdiri dari 4 ruang dan antara atrium kiri dan kanan

serta ventrikel kiri dan kanan dipisahkan oleh septum; berbeda dengan repril

yang lain, dimana septum hanya terdapat di antara atrium kiri dan kanan.

Antara ventrikel kiri dan kanan tidak ditemukan adanya septum.

4. Darah yang mengalir melalui busur aorta kiri langsung menuju ke hati, usus,

dinding tubuh dan ginjal, sedangkan darah yang mengalir melalui lengkung

Page 23: Resume Sistem Otot

aorta kanan sebagian menuju ke kepala dan sebagian lagi bergabung dengan

lengkung aorta kiri.

5. Antara atrium dan ventrikel pada jantung pisces teradapat katup yang

berfungsi mengalirkan darah ke satu arah. Darah dari jantung langsung

menuju insang kemudian ke seluruh tubuh sebelum akhirnya kembali ke

jantung melalui vena cava dan sinus venosus.

Page 24: Resume Sistem Otot

BAB IVSISTEM OTOT

Sistem Otot Manusia

Otot merupakan alat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan

untuk bergerak. Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan

tulang. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot.

Otot mampu menggerakan tulang karena mempunyai kemampuan berkontraksi.

Cara Kerja Otot

Dengan adanya protein khusus aktin dan miosin, otot bekerja dengan memendek

(berkontraksi) dan mengendur (relaksasi).

Cara kerja otot dapat dibedakan:

Secara antagonis atau berlawanan; yaitu cara kerja dari dua otot yang satu

berkontraksi dan yang lain relaksasi. Contoh: Otot trisep dan bisep pada lengan

atas.

Secara sinergis atau bersamaan; yaitu cara kerja dari dua otot atau lebih yang

sama berkontraksi dan sama-sama berelaksasi.

Contoh :

1. otot-otot pronator yang terletak pada lengan bawah

2. otot-otot dada

3. otot-otot perut

(Diarsipkan di bawah: Sistem Gerak — gurungeblog @ 7:23 am Tags: manusia,

Otot, Sistem Alat Gerak).

Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut

setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek

2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan

yang ditimbulkan saat kontraksi

Page 25: Resume Sistem Otot

3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah

berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan

relaksasi

JENIS OTOT

1. Otot Lurik

Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot

involunter

Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap,

memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir

Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat),

gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan

Struktur anatomi dari otot rangka seperti gambar dibawah ini!

Page 26: Resume Sistem Otot

2. Otot Polos

Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot

involunter

Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing,

dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah.

Kontraksi : tidak menurut kehendaK atau diluar kendali sistem saraf pusat,

gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.

3. Otot Jantung

Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter

struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya

garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah

Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah

lelah (Diposkan oleh Prestasi Guru Biologi SMA YPVDP di Rabu, Oktober

29, 2008).

Jenis Dan Macam Gangguan Pada Otot Manusia

Pada manusia terdapat beberapa masalah atau gangguan kesehatan pada otot yang

terdapat pada tubuh yaitu :

1. Kelelahan Otot

Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi

melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau

kejang-kejang otot.

2. Astrofi Otot

Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil

dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit

poliomielitis.

3. Distrofi Otot

Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak

karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir.

Page 27: Resume Sistem Otot

4. Kaku Leher/Leher Kaku/Stiff

Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang /

peradangan otot trapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan

pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang.

5. Hipotrofit Otot

Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot

menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang

berlebihan yang umumnya karena kerja dan olahraga berlebih.

6. Hernis Abdominal

Hernis abdominal adalah kelainan pada dinding otot perut yang

mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang

masuk ke dalam rongga perut (e-smartschool.com).

Pertanyaan-pertanyaan:

1. Mengapa otot dikatakan sebagai alat gerak aktif?

2. Jelaskan mengenai fungsi sadar dan fungsi tak sadar otot!

3. Berikan penjelasan secara singkat mengenai jenis-jenis otot berdasarkan

struktur dan fungsinya!

4. Apakah perbedaan antara kontraksi isotonic dengan kontraksi isometric?

5. Apakah yang terjadi jika otot dirangsang?

Jawaban:

1. Karena semua pergerakan, termasuk bergeraknya rangka serta beberapa

bagian dari organ tubuh ditentukan oleh berkontraksi atau tidaknya sel-sel

otot.

2. Fungsi sadar otot meliputi: mempertahankan sikap tubuh dan melaksanakan

berbagai macam pergerakan seperti pergerakan jari-jari; sedangkan fungsi

tidak sadar otot meliputi: mendorong menggerakkan zat yang terdapat dalam

Page 28: Resume Sistem Otot

bermacam saluran tubuh, mendorong keluar zat yang terdapat dalam

kangtong, dan mengatur diameter saluran atau pembuluh dalam tubuh.

3. Jenis-jeins otot berdasarkan struktur dan fungsinya:

a. Otot polos: berbentuk seperti gelendong, inti di tengah, involuntary,

kontraksi lambat dan tidak mudah lelah. Terdapat pada saluran

pencernaan, saluran nafas, pembuluh darah, dll.

b. Otot rangka: berbentuk serabut memanjang, inti terletak di pinggir serabut,

voluntary, kontraksi cepat dan mudah lelah. Terdapat pada semua sistem

rangka.

c. Otot jantung: bentuk hampir sama dengan otot rangka namun disertai

percabangan, inti di tengah, involuntary, kontraksi cepat dan tidak mudah

lelah. Terdapat pada jantung.

4. Kontraksi isotonic adalah: penegangan otot yang mengakibatkan otot

mengalami pemendekan, contohnya otot pada orang yang mengangkat beban

yang tidak terlalu berat; sedangkan

Kontraksi isometric adalah: timbulnya penegangan otot yang tidak mengalami

pemendekan. Kontraksi ini terjadi jika kita mengangkat beban yang terlalu

berat.

5. Beberapa kemungkinan yang terjadi jika otot dirangsang adalah:

a. Otot tidak berkontraksi, bila dirangsang dengan intensitas < 1mvolt;

b. Otot berkontraksi minimal, bila dirangsang dengan intensitas sebesar

1mvolt;

c. Otot berkontraksi submaksimal, bila dirangsang dengan intensitas >

1mvolt sampai < 8 mvolt;

d. Otot berkontraksi maksimal, bila dirangsang dengan intensitas > 8mvolt.