Resume Psak 56 Laba Per Saham

5
Lena Maharani Resume PSAK 56 tentang Laba Per Saham PSAK 56 tentang laba per saham telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8 April 2011. PSAK 56 merevisi PSAK 56 tentang laba per saham yang telah dikeluarkan pada tanggal 10 Desember 1999.. Entitas menerapkan PSAK 56 ini berlaku untuk untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material. Perbedaan dengan IFRSs: PSAK 56: Laba Per Saham mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 33 Earning Per Share per 1 Januari 2009, kecuali: 1. IAS 33 paragraf 2 (a) tentang ruang lingkup mengenai laporan keuangan tersendiri tidak diadopsi karena pengaturannya disesuaikan dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 2. IAS 33 paragraf 74 dan 74A tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan. Definisi: Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini: Amortisasi adalah kenaikan laba per saham atau penurunan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrument dapat dikonversi, opsi atau waran telah dilaksanakan atau saham biasa telah diterbitkan berdasarkan pada pemenuhan ketentuan tertentu. Dilusi adalah penurunan laba per saham atau peningkatan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrument dapat dikonversi telah dikonversi, opsi atau warran telah dilaksanakan, atau saham biasa telah diterbitkan berdasarkan pada pemenuhan ketentuan tertentu.

description

resume psak 56

Transcript of Resume Psak 56 Laba Per Saham

Lena MaharaniResume PSAK 56 tentang Laba Per Saham PSAK 56 tentang laba per saham telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8 April 2011. PSAK 56 merevisi PSAK 56 tentang laba per saham yang telah dikeluarkan pada tanggal 10 Desember 1999.. Entitas menerapkan PSAK 56 ini berlaku untuk untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material. Perbedaan dengan IFRSs: PSAK 56: Laba Per Saham mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 33 Earning Per Share per 1 Januari 2009, kecuali:1. IAS 33 paragraf 2 (a) tentang ruang lingkup mengenai laporan keuangan tersendiri tidak diadopsi karena pengaturannya disesuaikan dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.2. IAS 33 paragraf 74 dan 74A tentang tanggal efektif tidak diadopsi karena tidak relevan. Definisi:Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini:Amortisasi adalah kenaikan laba per saham atau penurunan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrument dapat dikonversi, opsi atau waran telah dilaksanakan atau saham biasa telah diterbitkan berdasarkan pada pemenuhan ketentuan tertentu.

Dilusi adalah penurunan laba per saham atau peningkatan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrument dapat dikonversi telah dikonversi, opsi atau warran telah dilaksanakan, atau saham biasa telah diterbitkan berdasarkan pada pemenuhan ketentuan tertentu.

Instrument berpotensi saham biasa adalah instrumen keuangan atau kontrak lain yang memungkinkan pemegangnya memperoleh saham biasa.

Opsi jual atas saham biasa adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjual saham biasa pada harga tertentu dan jangka waktu tertentu.

Opsi, waran dan ekuivalennya adalah instrument keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya unuk membeli saham biasa.

Perjanjian saham kontinjen adalah perjanjian untuk menerbitkan saham yang bergantung pada pemenuhan ketentuan tertentu.

Saham biasa adalah instrument ekuitas yang merupakan subordinat dari semua kelompok instrument ekuitas lain.Saham biasa yang dapat diterbitka secara kontinjen adalah saham biasa yang dapat diterbitkan berdasarkan pada pemenuhan ketentuan tertentu dalam suatu perjanjian saham kontinjen tanpa atau dengan sedikit pembayaran baik dalam bentuk kas maupun alat pembayaran lain. (paragraph 6) Pengukuran :Laba per saham dasarEntitas menghitung jumlah laba per saham dasar atas laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jika disajikan laba rugi dari operasi yang dilanjutkan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saha biasa tersebut. (paragraph 10)Laba per saha dasar dihitung dengan membagi laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu periode.Laba Untuk tujuan penghitungan laba per saham dasar, jumlah laba yag dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk terkait dengan:a. Laba rugi dari operasi yang dilanjutkan yang dapat diatribusikan kepada entitas indukb. Laba rugi yang dapat diatribusikan kepada etitas indukJumlah pada huruf (a) dan (b) merupakan jumlah setelah disesuaikan dengan jumlah deviden preferren setelah pajak, selisih yang timbul dari penyelesaian saham preferen dan akibat lain yang serupa dari saham preferen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas. (paragraph 13)Untuk tujuan penghitungan laba per saha dilusian entitas menyesuaikan laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk, dihitung sesuai dengan ketentuan paragraph 13 setelah dampak pajak dari:a. Deviden atau hal lain yang terkait dengan instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif yang dikurangkan untuk menghasilkan laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk sebagaimana dihitung sesuai dengan paragraph 13b. Bunga yang diakui daam periode tersebut terkait dengan instrument berpotensi saham biasa yang ersifat dilutivec. Setiap perubahan lain dalam penghasil atau beban yang berasal dari konversi instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive. (paragraph 33)Saham Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, jumlah saham biasa adalah jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang dihitung sesuai dengan paragraph 20 dan aragraf 26 ditambah dnegan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan pada saat pengkonversian semua instrument berpotensi saha biasa yang bersifat dilutive menjadi saham biasa. Instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilutive dianggap telah dikonversi menjadi saham biasa pada awal periode atau pada tanggal penerbitan istrumen berpotensi saham biasa tersebut, jika penerbitannya lebih akhir. (par 36)Instrument berpotensi daham biasa yang bersifat dilutiveInstrument berpotensi saham biasa diperakukan dilutive jika dan hanya jika konversinya menjadi saham biasa akan menurunkan laba per saham atau meningkatkan rugi persaham dari operasi yang dilanjutkan. (par 41)Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kasJika entitas telah menerbitkan sebuah kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas berdasarkan pilihan entitas, maka entitas menganggap bahwa kontrak tersebut akan diselesaikan dengan saham biasa dan instrument berpotensi saham biasa yang dihasilkan tersebut dimasukkan dalam laba per saham dilusian jika pengaruhnya bersifat dilutive (par 59)Untuk kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa ataupun kas berdasarkan pilihan pemegang kontrak, penyelesaian dengan kas dan saham yang lebih bersifat dilutive digunakan dalam penghitungan laba per saham dilusian. (par 61) Penyajian :Entitas menyajian dalam laporan laba rugi komprehensif, laba per saham dasar dan dilusian untuk laba atau rugi dari operasi yang dilanjutkan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk selama periode tersebut untuk setiap kelas saham biasa entitas induk selama periode tersebut untuk setiap kelas saham biasa yang mempunyai hak berbeda dalam pembagian laba pada periode tersebut (jika ada). Entitas menyajikan laba per saham dasar dan dilusian dengan derajat ketersajian yang setara untuk seluruh periode sajian (paragraph 67)Entitas yang melaporkan operasi yang dihentikan mengungkapkan laba per saham dasar dan dilusian untuk operasi yang dihentikan tersebut dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas laporan keuangan. (paragraph 70)Entitas menyajikan laba persaham dasar dan dilusian walau nilainya negatif (rugi per saham) (par 72) Pengungkapan Entitas mengungkapkan hal berikut:a. Jumlah yang digunakan sebagai pembilang dalam penghitungan laba per saham dasar dan dilusian dan rekonsiliasi jumlah tersebut terhadap laba rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk untuk periode tersebut. Rekonsiliasi tersebut mencakup dampak individual dari setiap kelas instrument yang mempengaruhi laba per saham.b. Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang digunakan sebagai penyebut dalam penghitungan laba per saham dasar dan dilusian dan rekonsiliasai penyebut tersebut. Rekonsiliasi tersebut mencakup dampak individual dari setiap kelas instrument yang mempengaruhi laba per saham.c. Instrument (termasuk saham yang disajikan secara kontinjen) yang berpotensi mendilusi laba per saham dasar dimasa depan, namun tidak dimasukkan dalam penghitungan laba per saham dilusian karena instrument tersebut bersifat antidilutive untuk periode sajian.d. Penjelasan transaksi saham biasa atau transaksi instrument berpotensi saham biasa, selain yang dihitung sesuai dengan paragraph 65 yang terjadi setelah periode pelaporan dan akan secara signifikan mengubah jumlah saham biasa atau instrument berpotensi saham biasa yang beredar pada akhir periode tersebut seandainya trasaksi dimaksud terjadi sebelum akhir periode pelaporan. (paragraph 73)