RESUME PRESENTASI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. PADA ACARA PAPARAN PUBLIK

INVESTOR SUMMIT 2018 Pelaksanaan Presentasi yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2018 bertempat di Ruang Auditorium PT Bursa Efek Indonesia, disampaikan oleh Ibu Catharina Widjaja selaku Direktur CCIR merangkap Corporate Secretary Perseroan; didampingi Bapak Buddy Santoso Tanasaleh selaku Wakil Presiden Direktur, Bapak Kisyuwono selaku Direktur Keuangan, Bapak Johny Tjoa selaku Direktur Independen dan Bapak Raymond Feddes selaku GM Investor Relations. Paparan Presentasi dihadiri oleh 61 (enam puluh satu) orang peserta dan press conference dihadiri 59 (lima puluh sembilan) orang wartawan dari berbagai media. Materi Presentasi yang disampaikan adalah sesuai dengan materi yang telah disampaikan ke Bursa Efek Indonesia melalui IDX e-reporting pada tanggal 23 Agustus 2018 serta dilakukan tanya jawab dengan para peserta; dengan resume sebagai berikut : I. TINJAUAN PERUSAHAAN : A. TINJAUAN KEKUATAN PERUSAHAAN :

1. PT Gajah Tunggal Tbk. merupakan perusahaan manufaktur ban yang terintegrasi dengan produk karet sintetis; terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara;

2. Aliran pendapatan yang kuat dari diversifikasi produk, yakni berbagai produk ban seperti ban mobil penumpang, ban mobil komersial bias dan radial, ban motor serta produk non ban seperti karet sintetis dan kain ban serta bauran pasar;

3. Memiliki jaringan distribusi yang luas; baik untuk dalam negeri yang telah menjangkau wilayah Aceh sampai dengan Papua dan untuk luar negeri yang telah menjangkau lebih dari 80 negara di semua benua; serta memiliki hubungan yang solid dengan para pelanggan;

4. Meraih permintaan global dengan produk-produk yang sangat kompetitif; 5. Strategi off-take ekspor dengan para pemain global (Michelin dan GITI) serta mitra

regional (pasar OEM); 6. Biaya produksi yang kompetitif di skala global dan produksi yang terintegrasi secara

vertikal; 7. Track record yang telah menunjukkan pertumbuhan yang baik serta perbaikan yang

berkelanjutan pada credit matrics dan tahun lalu perusahaan juga telah melakukan refinancing hutang dengan melakukan perpanjangan jangka waktu pinjaman 5 tahun serta amortisasi sehingga ke depan perusahaan tidak akan memiliki hutang yang semakin membesar.

8. Perusahaan memiliki Tim Manajemen yang professional dan sangat berpengalaman dalam industri ban.

B. MEMPERLUAS JARINGAN OEM

Suatu kebanggaan bagi perusahaan bila perusahaan dapat masuk ke pasar OEM, karena dengan masuknya perusahaan ke pasar OEM, seperti ke Toyota dan Honda; berarti produk perusahaan telah dinilai mempunyai kualitas yang memadai di pasar regional

Penetrasi ke OEM dengan produk-produk kompetitif tersebut dimaksudkan untuk memperoleh multiplier effect pada Pasar Ban Pengganti dan memperkuat Brand Equity.

Dalam 1 (satu) tahun terakhir ini perusahaan mendapat tambahan beberapa brand mobil untuk pasar OEM yaitu : VW Passat dan Daimler

C EKSPANSI KE PRODUK BAN TBR

1. Sekitar 3 – 4 tahun yang lalu Perusahaan membangun fasilitas produk ban TBR untuk menghadapi pasar yang mengarah kepada radialisasi ban truk dan ban bus, dan saat ini sedang dalam proses ekspansi kapasitas produksi.

2. Dengan adanya pabrik TBR ini, Perusahaan akan memiliki keunggulan sebagai pionir dalam fasilitas produksi TBR di Indonesia.

3. Saat ini Perusahaan telah memiliki kapasitas produksi 2.000 ban per hari, dari target kapasitas produksi 3.500 ban / hari yang diharapkan ter-realisasi pada tahun 2019.

D. PENJUALAN 6 bulan 2018 mencapai Rp. 7.180 miliar atau setara US$ 525 juta dengan EBITDA

sebesar Rp. 876 miliar ekuivalen US$ 64,1 juta

No. Jenis Produk Penjualan 6 bulan

2018 (Rp.

milyar)

Kapasitas Terpasang

Kapasitas Tersedia

Utilisasi (%)

1. Ban Radial Mobil Penumpang

2.582 55.000 ban/hari 45.500 ban/hari 71

2. Ban Radial Truck & Bus 526 2.000 ban/hari 2.000/hari 77

3. Ban Bias 2.008 14.500 ban/hari 13.000/hari 81

4. Ban Sepeda Motor 1.798 95.000 ban/hari 83.000/hari 86

5. Karet Sintetis 128 75.000 ton/thn 75.000 ton/thn 57

6. Kain Ban 138 40.000 ton/thn 40.000 ton/thn 55

E. ALIRAN PENDAPATAN YANG KUAT DARI DIVERSIFIKASI PRODUK DAN BAURAN PASAR

II. KINERJA PERUSAHAAN SEMESTER I Tahun 2018 A. IKHTISAR KEUANGAN

Hasil penjualan di Semester I tahun 2018 ini mencapai Rp. 7.180 miliar dengan laba kotor mencapai Rp. 1.227 miliar, dengan komposisi total penjualan produk ban menunjukkan angka 51 % di penjualan replacement, 13 % di pasar OEM dan sisanya 36 % di pasar ekspor. Penurunan penjualan terutama disebabkan oleh waktu yang tidak menguntungkan dan libur Lebaran yang diperpanjang, sehingga mengurangi jumlah hari kerja selama semester I 2018. Meskipun penjualan dipasar domestik, khususnya di segmen ban bias menunjukkan kinerja yang sehat, namun hal ini tidak dapat mengimbangi jumlah hari kerja yang berkurang dan kinerja di pasar ekspor yang masih melamban. Sampai dengan akhir tahun ini masih ditargetkan ada kenaikan penjualan sebesar 5 - 10% dari tahun lalu.

B. RINCIAN BIAYA PRODUKSI BAN

Untuk biaya produksi, biaya yang terbesar terlihat dari biaya bahan baku (68%) yang terdiri dari bahan baku karet alam, karet synthetis, kain ban, carbon black dan bahan lainnya. Komponen biaya karet alam mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yakni 23% dan

di tahun ini menjadi 25%. Sedangkan untuk energi, berimbang pemakaian listrik (44%) dan gas alam (56%). Dan Tenaga kerja sebesar 14%.

C. DISTRIBUSI PENJUALAN BAN

Untuk distribusi penjualan ban bias tetap didominasi di pasar replacement domestik sebesar 73%. Untuk penjualan ban radial mobil penumpang di pasar ekspor mengalami penurunan mencapai 81% di banding tahun 2017 yang dapat mencapai 84%, sedangkan pasar ban radial Truck dan Bus di pasar replacement mengalami peningkatan dari tahun lalu yang mencapai sebesar 38% sekarang menjadi 70%. Untuk penjualan ban sepeda motor 99% di pasar domestik, terbesar di pasar replacement mencapai 76% dan telah ada ekspor sebesar 1% dengan merk Zeneos.

D. PENJUALAN BAN DI PASAR BAN PENGGANTI

Konsentrasi pasar masih terlihat besar di pulau Jawa mengingat pengguna ban GT masih terbesar di pulau Jawa (51%), disusul Sumatra (28%), Kalimantan (12%) dan Indonesia Timur (9%).

E. SEGMENTASI PENJUALAN EKSPOR BAN

Jaringan distribusi internasional yang luas dengan penjualan ke lebih dari 80 negara, penjualan ekspor masih terbesar ke pasar Amerika 71 % menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 81 %, kedua ke Asia 16 % naik dari tahun yang lalu sebesar 11%, ketiga ke Eropa 4 % naik dari tahun lalu sebesar 2% dan keempat ke Timur Tengah 3 % serta ke negara lainnya 6%.

F. PERKEMBANGAN JARINGAN RETAIL

Jaringan distribusi yang luas diseluruh Indonesia dan hubungan dengan para distributor yang sudah terjalin lama serta melalui Tire Zone 142 outlet dan 63 outlet Tire Xpress guna meningkatkan brand equity ban perusahaan.

G. CREDIT METRICS

H. PT IRC GAJAH TUNGGAL MANUFACTURING INDONESIA

1. Joint Venture antara PT Gajah Tunggal Tbk dan Inoue Rubber Company Ltd

2. Joint Venture didirikan pada Januari 2018

3. Memperkuat kemitraan yang sudah erat antara ke dua Perusahaan

4. Joint Venture akan memproduksi ban sepeda motor berkinerja tinggi dengan merek IRC

Tire untuk pasar OEM dan pasar pengganti domestik serta pasar ekspor

I. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Perusahaan telah menetapkan 4 (empat) fokus area yang akan menjadi tanggung jawab sosial perusahaan yaitu : 1. Natural environment (lingkungan alam): dengan mengurangi carbon footprint dan

mendukung program-program konservasi untuk keberlanjutan lingkungan alam kita.

2. Wellbeing (kesejahteraan): bagi para karyawan perusahaan dengan cara memberikan dukungan kepada para karyawan, mulai dari tahap perekrutan hingga masa pensiun; menyediakan lingkungan kerja yang aman melalui program kesehatan dan pendidikan; dan memastikan semua karyawan bangga terhadap perusahaan dan nilai-nilai di dalamnya.

3. Society (kemasyarakatan); dengan menanggapi dampak dari kegiatan operasional

perusahaan terhadap masyarakat sekitar dan memberikan pengetahuan dan keahlian tambahan, melalui inisiatif-inisiatif di bidang kesehatan dan pendidikan, agar masyarakat dapat menciptakan kehidupan yang mandiri dan berkelanjutan.

4. Economy (ekonomi); dengan menciptakan nilai bagi kemajuan ekonomi baik bagi

pemangku kepentingan di internal perusahaan maupun di komunitas eksternal, melalui penciptaan lapangan kerja dan jalur karir yang tepat di perusahaan.

J. GT SUPPORT HAPPINESS FESTIVAL

1. Pada tanggal 31 Maret - 1 April 2018, Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID) berkolaborasi dengan Proyek Semesta memperingati Hari Kebahagiaan Internasional dan mensosialisasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kekomunitas yang lebih luas. Happiness Festival ini diselenggarakan dalam dua hari dengan tema “SDG Pyramid to Happiness”.

2. Tujuan Happiness Festival adalah untuk meningkatkan kesadaran akan Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan, mengenalkan cara-cara baru menuju kebahagiaan melalui harmonisasi antara sesama manusia, manusia dengan lingkungan alam dan manusia dengan kehidupan rohani, serta melibatkan masyarakat dalam kehidupan yang lebih berkelanjutan.

3. GajahTunggal dengan bangga mendukung dan mengambil bagian sebagai salah satu

sponsor utama dalam acara ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR Perusahaan.

K. GT IBCWE HeForSheRun 2018

1. Gajah Tunggal mendukung acaraI BCWE HeForSheRun 2018, yang diselenggarakan oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) bekerjasama dengan UN Women dan Pemerintah Australia.

2. Kegiatan ini diadakan untuk menyambut HariPerempuan Internasional dan untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender, dengan mengajak laki-laki sebagai mitra setara dan agen perubahan, yang mana juga merupakan UN Sustainable Development Goal (SDG) No.5.

3. IBCWE adalah koalisi dari 8 perusahaan pendiri yang berkomitmen dan mempunyai misi untuk mendukung peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender.

4. Perusahaan adalah salah satu dari 8 pendiri IBCWE dan juga turut mendukung SDG

III. PENGHARGAAN 2016 - 2018

1. THE INDONESIA LIVING LEGEND COMPANY (Warta Ekonomi Magazine)

2. OTOMOTIF CHOICE AWARD – GT RADIAL (Tabloid Otomotif)

3. CECT CSR Awards (Special Achievement) (CECT Trisakti University)

4. CECT CSR Awards (CSR Performance in Each Fundamental Aspect) (CECT Trisakti

University)

5. MITSUBISHI AWARD (Warta Ekonomi Magazine)

6. INDONESIA WOW BRAND AWARD (MarkPlus, Inc.)

7. DAIHATSU AWARD 2017 (Daihatsu)

8. OCI INDONESIA AWARD 2017 (PPM, PDMA & SWA)

9. TOP CSR 2017 AWARD (Business News)

10. IZUSU AWARD 2017 (Izusu Astra Motor Indonesia)

11. FORBES AWARD (Forbes Indonesia)

12. MOST VALUABLE INDONESIAN BRAND 2018 ( Brand Finance plc)

13. TOP BRAND AWARD 2018 ( (Frontier Group)

14. PENGHARGAAN PROGRAM P2 – HIV & AIDS DI TEMPAT KERJA 2018 (Kementerian

Ketenagakerjaan Republik Indonesia)

15. ZERO ACCIDENT AWARD 2018 (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia)

IV. RINGKASAN PERTANYAAN PESERTA DAN JAWABAN DARI MANAJEMEN DALAM PAPARAN PRESENTASI DAN KONFERENSI PERS

1. Tanya :

Berkenaan dengan langkanya distributor ban niaga (ukuran besar) di Kalimantan Barat kebutuhan pasokan ban menjadi kendala buat perusahaan perkebunan di Sambas dan Sanggau yang secara rutin mengganti bannya 6 (enam) bulan sekali, apakah PT Gajah Tunggal Tbk. (GT) dapat membantu mengatasi hal ini melalui GT Tirezone atau TireXpress ?

Jawab : Berkaitan dengan hal diatas, perlu diketahui bahwa GT Tirezone serta TireXpress yang menjadi jaringan distribusi GT di seluruh Indonesia hanya melayani ban mobil penumpang maka kepada penanya, GT berterimakasih atas masukan ini dan akan memberikan waktu khusus untuk membicarakannya.

2. Tanya : a. Dalam laporan keuangan GT – operating cash flow memunjukkan angka Rp. 1,1

trilyun, angka yang cukup besar, apakah sudah ada rencana penggunaannya ? b. Dalam mengakuisisi PT Filamendo Sakti (FS) seberapa besar pengaruh untuk dapat

menurunkan harga pokok penjualan produk GT ? Apakah ada rencana pengembangan untuk FS maupun GT setelah realisasi akuisisi tersebut.

c. Penjualan ekspor ke Amerika telah mengalami penurunan dari 81% di tahun yang lalu menjadi 71% di tahun ini, apakah hal ini terkait dengan adanya product recall yang telah dilakukan GT pada tahun lalu ? bagaimana upaya perusahaan di masa yang akan datang ?

Jawab : a. Walaupun terdapat operating cah flow yang besar namun tidak ada rencana belanja

capex yang baru selain yang telah direncanakan dalam kaitan pembangunan pabrik TBR.

b. Sebelum mengakuisisi FS, GT telah mempergunakan produk benang filamen FS, sehingga dengan mengakuisi FS diharapkan perusahaan lebih fleksibel dalam pemenuhan bahan baku dan akuisisi FS ini hanya karena persoalan pembukuan saja dan menjadikan FS aset produktif bagi perusahaan. Belum ada rencana pasca akuisisi ini baik untuk FS maupun GT.

c. Penurunan terjadi salah satunya karena dicabutnya tariff duty anti dumping di USA terhadap ban dari China. Recall product yang dilakukan adalah sukarela dan sampai saat ini tidak terjadi klaim atas ban yang dilakukan karena kecelakaan, kalaupun terjadi penurunan hanyalah efek psikologis yang sangat kecil dan GT tetap berkomitmen untuk tetap mempertahankan pasar ekspor Amerika di masa mendatang.

3. Tanya : Langkah apa yang akan dilakukan berkaitan dengan outstanding debt GT dalam mata uang asing, mengingat trend akhir-akhir ini nilai kurs yang relatif tinggi ?

Jawab :

bila dibanding dengan bond lama, kali ini lebih baik karena global bond hanya US$ 250 juta untuk 5 tahun ke depan, sedangkan sisanya yang US$ 250 juta yang merupakan sindikasi loan, sebesar US$ 210 juta sebagian besar telah dilakukan hedging dan amortisasi dan sisa ekuivalen dengan US$ 40 juta dalam bentuk Rupiah.

Untuk bunga dalam tahun ini telah dilakukan pembayaran 2 kali dan rugi kurs merupakan unrealized loss

4. Tanya :

Kenapa angka utilisasi rata-rata kurang dari 90%, dan ada perbedaan antara “kapasitas terpasang” dan “kapasitas tersedia” ?

Jawab : Secara teori kapasitas terpasang bisa dicapai 100% bila dipenuhi syarat : tipe dan ukuran ban yang diproduksi sama semua (standard); namun sebagaimana diketahui jenis ban yang di produksi GT memiliki hampir 1000 jenis produk, ditambah pula dengan adanya down-time maka secara realita (tersedia) tidak dimungkinkan mencapai angka 100%, atau disebut kapasitas tersedia. Namun angka utilasi perusahaan masih bisa ditingkatkan untuk masa yang akan datang sampai dengan maksimal mendekati kapasitas tersedia.

5. Tanya :

Untuk gross profit margin 17,1% apakah bisa di breakdown per jenis ban ? bisakah ditunjukkan dalam angka ?

Jawab : Secara jenis ban tidak banyak berbeda, namun untuk pasar replacement dan pasar OEM bisa berbeda.

6. Tanya : a. Bagaimana dengan rencana pengembangan usaha pemasaran ban GT di Afrika ? b. Bagaimana perkiraan Rugi Laba di akhir tahun ?

Jawab : a. GT telah mengembangkan pasarnya ke Maroko - Afrika Utara, namun untuk ekspansi

negara-negara baru tidak dilakukan dengan agresif mengingat prioritas tetap pada negara-negara tujuan ekspor yang telah ada.

b. GT tidak dapat memprediksi Rugi Laba akhir tahun karena pengaruh nilai tukar mata uang asing. Diharapkan ada peningkatan penjualan di akhir tahun ini dan diharapkan dapat mencapai 5 – 10% dibanding tahun lalu, perkiraan ini berdasar adanya perkiraan peningkatan volume penjualan di pasar domestik dan ekspor.

V. FOTO KEGIATAN

VI. DAFTAR HADIR PESERTA (ON LINE)

VII. DAFTAR HADIR WARTAWAN