Resume Pa 2

9
A. Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu: Sistem Periodik dan Sistem Perpetual. Ingat kembali: Keterang an Perpetual Periodik Pembelia n PBD xx Pembelian xx Kas/ Utang xx Kas / Utang xx Penjuala n Piutang / Kas xx Piutang / Kas xx Penjualan xx Penjualan xx HPP xx PBD xx Karena harga belinya atas persediaan perusahaanberbeda-beda, maka perlu asumsi arus biaya barang yang akan digunakan sebagai dasar penentuan harga pokok barang yang dijual dan persediaan akhir sebagai berikut: 1. FIFO (First In First Out), barang yang masuk terlebih dahulu dianggap yang pertama kali dijual/keluar sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang terakhir. 2. LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal. 3. Rata-rata (Average), pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya. CONTOH Misalkan atas satu jenis barang diperoleh informasi sebagai berikut: Tangga l Keterang an Uni t Harga Beli per Unit Jan. 1 Persedia an 200 $10 12 Pembelia n 400 $12 17 Dijual 300 26 Pembelia n 300 $11 27 Dijual 200 28 Dijual 300 30 Pembelia n 100 $13 PERIODIK

description

pengantar akuntansi 2

Transcript of Resume Pa 2

Page 1: Resume Pa 2

A. Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang akan digunakan. Persediaan ini dapat dicatat dengan dua sistem yaitu: Sistem Periodik dan Sistem Perpetual.Ingat kembali:

Keterangan

Perpetual Periodik

Pembelian

PBD xx Pembelian xxKas/ Utang xx Kas /

Utangxx

Penjualan

Piutang / Kas xx Piutang / Kas xxPenjualan xx Penjualan xx

HPP xxPBD xx

Karena harga belinya atas persediaan perusahaanberbeda-beda, maka perlu asumsi arus biaya barang yang akan digunakan sebagai dasar penentuan harga pokok barang yang dijual dan persediaan akhir sebagai berikut:1. FIFO (First In First Out), barang yang masuk terlebih dahulu dianggap yang

pertama kali dijual/keluar sehingga persediaan akhir akan berasal dari pembelian yang terakhir.

2. LIFO (Last In First Out), barang yang terakhir masuk dianggap yang pertama kali keluar, sehingga persediaan akhir terdiri dari pembelian yang paling awal.

3. Rata-rata (Average), pengeluaran barang secara acak dan harga pokok barang yang sudah digunakan maupun yang masih ada ditentukan dengan cara dicari rata-ratanya.

CONTOHMisalkan atas satu jenis barang diperoleh informasi sebagai berikut:

Tanggal

Keterangan

Unit

Harga Beli per Unit

Jan. 1

Persediaan

200 $10

12Pembelia

n400 $12

17 Dijual 300

26Pembelia

n300 $11

27 Dijual 20028 Dijual 300

30Pembelia

n100 $13

PERIODIK FIFO

Dengan metode ini jumlah barang yang digunakan sebanyak 700 unit diasumsikan berasal dari barang yang pertama kali dibeli, yaitu:    200 unit                @ $10 = $2,000    400 unit                @ $12 = $4,800    100 unit                @ $11 = $1,100   Harga pokok penjualan       $7,900Selanjutnya persediaan yang 300 unit dianggap dari pembelian tanggal 26 dan 30 Januari 2012 dengan rincian sebagai berikut:

  200 unit                @ $11 = $2,200

Page 2: Resume Pa 2

100 unit                @ $13 = $1,300 Persediaan akhir        $3,500

AVERAGEUntuk menghitung persediaan akhir dan harga pokok penjualan perlu dibuat perhitungan sebagai berikut:

Tanggal

Keterangan

UnitHarga per

UnitJumla

h

Jan 1Persediaan

200 $10 $2,000

12Pembelian

400 $12 $4,800

26Pembelian 

300 $11 $3,300 

30Pembelian 

100  $13 $1,300 

Jumlah 1,00

0  

$11,400 

Rata-rata = $11,400 : 1,000  $11.4 

Harga pokok penjualan = 700 x $ 11.4 = $7,980Persediaan akhir = 300 x $11.4 = 3,240

PERPETUALFIFO

Tgl KetDibeli Dipakai Persediaan

Unit

Cost

Jumlah

Unit

Cost

Jumlah

Unit

Cost

Jumlah

Jan 1

Persediaan

            200 10 2,000

12 Pembelian 

400 12 4,800200

400

10

12

2,000

4,800

17  Dijual 200

100

10

12

2,000

1,200300 12 3,600

26 Pembelian 

300 11 3,300300

300

12

11

3,600

3,300

27  Dijual  200 12 2,400100

300

12

11

1,200

3,300

28  Dijual100

200

12

11

1,200

2,200100 11 1,100

30 Pembelian 

100 13 1,300100

100

11

13

1,100

1,300

B. REKONSILIASI BANKa. Yang Mempengaruhi Saldo Kas di Bank

1. Deposit in Transit (Menambah saldo di Bank)

Page 3: Resume Pa 2

2. Outstanding Check (Mengurangi saldo Bank)b. Yang Mempengaruhi Saldo Perusahaan

1. Nota Kredit, penagihan piutang perusahaan oleh bank (Menambah)2. Nota Debit, biaya2 yg belum dicatat oleh perusahaan (Mengurangi)

Contoh Soal & Penyelesaian Rekonsiliasi BankBerdasarkan catatan perusahaan, per 30 September 2010, saldo uang yang di Bank menunjukan jumlah Rp. 92.800.000, sedangkan menurut laporan yang diterima dari Bank menunjukansaldo Rp. 76.500.000Setelah diteliti, ternyata perbedaaannya disebabkan oleh beberapa transaksi tersebut: Pembayaran utang kepada PT. Nikmat sebesar Rp. 24.600.000 via Bank beserta

biaya transfer Rp. 400.000 oleh Bank telah dibuikukan tapi perusahaan belum membukukannya.

Sebuah cek yang dikeluarkan oleh perusahaan lain sebesar Rp. 9.500.000 telah keliru terbukukan oleh Bank ke rekening perusahaan kami.

Penjualan tunai sebesar 12.000.000 dengan menerima sebuah biro bilyet ternyata setelah disetorkan le Bank tidak ada dananya.

Kuitansi PT. Restu yang diserahkan kepada Bank untuk ditagih sebesar Rp. 11.800.000 telah diterima oleh Bank dan Bank memperhitungkan ongkos tagihnya sebesar Rp. 200.000. Kejadian ini oleh perusahaan belum dibukukan.

Sebuah cek yang diterima dari PT. Ramdani sebesar Rp. 12.300.000 dan langsung disetorkan ke Bank ternyata oleh perusahan terbukukan sebesar Rp. 13.2000.000.

Setoran uang kepada Bank berupa cek sebesar Rp. 15.000.000 dan bilyet goro Rp. 6.000.000 pada tanggal 30 September 2010, ternyata oleh Bank baru dibukukan tanggal 01 Oktober 2010.

Pembayaran utang kepada Bpk. Tampan dengan cek sebesar Rp. 8.300.00 ternyata, oleh yang bersangkutan sampai akhir Desember belum dicairkan.

Penjualan saham oleh Bank dengan nilai kurs Rp. 28.500.000, Bank memperhitungkan provisi dan materai Ro. 200.000, ternyata oleh p[erusahaan belum dibukukan

Perusahaan mengambil uang di Bank sebesar Rp. 15.200.000 ternyata oleh Bank dibukukan Rp. 12.500.000.

Bank telah mendebet rekening perusahaan Rp. 400.000 untuk biaya administrasi dan utang bunga Rp. 1.600.000.

Berdasarkan data diatas, susunlah rekonsiliasi Bank per 30 September 2010! Dan sediakanlah jurnal-jurnal yang diperlukan.Jawaban :1. Format Rekonsiliasi

Page 4: Resume Pa 2

2. Jurnal Adjustment

Keterangan: Sebelum membuat rekonsiliasi, tentukan dahulu mana transaksi yang

mempengaruhi perusahaan dan mempengaruhi bank NSF cek = cek kosong (tidak cukup dana di bank) sehingga tidak bisa diuangkan

oleh perusahaan Maka jurnal semula penerimaan cek (Kas di Debet dan Piutang diKredit) harus

dibalik karena uangnya tidak ada Setoran dalam perjalanan = deposit in transit = uang yang sudah perusahaan

setorkan ke bank tapi belum tercatat di bank Cek beredar = outstanding cheque = cek yang sudah dikeluarkan

perusahaan&belum diuangkan ke bank oleh pemegangnya Untuk koreksi pencatatan tergantung dari kesalahan yang terjadi, mempengaruhi

perusahaan/bank, menambah/mengurangi

Page 5: Resume Pa 2

Jurnal yang dibuat Michael Company adalah dari transaksi yang mempengaruhi perusahaan saja.

ESTIMASI UMUR PIUTANG

INTERVAL UMUR====SALDO===PERSEN===JUMLAH

Belum Jatuh Tempo==== Rp. 122.000.000===3%==Rp.3.660.000,-Telah j.t dalam 1-30 hari==== 18.000.000===7%==1.260.000,-Telah j.t dalam 31-60 hari=== 15.000.000===10%==1.500.000,-Telah j.t. dalam 61-90 hari=== 12.000.000==20%== 2.400.000,-Telah j.t. dalam 91-180 hari== 8.000..000===30%==2.400.000,-Telah j.t dalam 181-365 hari== 4.000.000===50%==2.000.000,-Diatas 365 hari sebesar===== 2.000.000===80%==1.600.000,-

JUMLAH KESELURUHAN===181.000.000 ======14.820.000,-Catatan :INTERVAL UMUR = Kriteria lamanya piutang tak tertagih sejak tanggal transaksi

SALDO = Jumlah piutang dari beberapa pelanggan dijumlahkan semuanya. PERSEN = Persentase tidak mungkin tertagih, angka ini diperoleh dari beberapa tahun yang lalu

sebagai data historis atau pengalaman perusahaan dengan melihat karakteristik pelanggannya. JUMLAH = hasil kali antara SALDO dengan PERSEN.

AYAT JURNAL PENYESUAIAN : Jika Akun PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH bersaldo DEBET sebesar Rp.5.000.000,-

maka Jurnal Penyesuaiannya adalah : D : Beban Piutang Tak Tertagih== Rp.19.820.000,-

K : Penyisihan Piutang Tak Tertagih====== Rp. 19.820.000,-Penjelasan :

Saldo akun Penyisihan Piitang Tak Tertagih harus berjumlah Rp. 14.820.000,-( Rp. 19.820.000,- - Rp.5.000.000,-) sehingga dengan jumlah penyesuaian tersebut maka nilai realisasi bersih Piutang Dagang adalah Rp. 181.000.000- Rp. 14.820.000,- = Rp. 166.180.000,-

Namun, Jika Akun PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH bersaldo KREDITsebesar Rp. 2.000.000,- maka Jurnal Penyesuaiannya adalah :

D: Beban Piutang Tak Tertagih== Rp. 12.820.000,-K : Penyisihan Piutang Tak Tertagih===== Rp. 12.820.000,-

Penjelasan : Saldo akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih tetap berjumlah Rp. 14.820.000,- ( Rp. 12.820.000,-+

Rp.2.000.000,-) sehingga dengan adanya jurnal penyesuaian tersebut maka nilai realisasi bersih Piutang Dagang adalah Rp. 181.000.000 – Rp. 14.820.000,- = Rp.166.180.000,-

C. AKTIVA TETAPPenjualanAktiva tetap yang sudah tidak digunakan, dapat ditarik dari pemakaian. Penarikan (retirements) dapat dilakukan dengan cara dijual, ditukar atau dibuang begitu saja ( dihapuskan). Jurnal yang harus dibuat untuk ketiga jenis transaksi tersebut adalah mendebit akumulasi penyusutan dan mengkredit aktiva yang bersangkutan sebesr harga perolehannya.Suatu aktiva tidak dapat dikeluarkan dari pembukuan hanya karena aktiva tersebut telah habis disusutkan. Aktiva tetap yang telah habis disusutkan, tetap disajikan dalam laporan keuangan meskipun nilai netonya menjadi nol.Apabila suatu aktiva tetap dijual , nilai buku aktiva tetap dihitung sampai dengan tanggal penjualan. Nilai buku ini kemudian dibandingkan dengan hasil yang diterima. Selisihnya merupakan keuntungan atau kerugian atas penjualan aktiva tetap tersebut.Contoh :

Page 6: Resume Pa 2

Sebuah Mobil dibeli pada tanggal 2 januari 2002, dengan harga perolehan Rp 10.000.000,00 . Pada tanggal 1 Juli 2005, dengan harga Rp 5.000.000,00. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus dengan nilai sisa nol.Jurnal yang dibuat pada tanggal 1 Juli 2005 adalah :

Biaya penyusutan Rp 1.000.000,00Akum. Penyusutan kendaraan Rp 1.000.000,00

Kas Rp 5.000.000,00 Akum. Penyusutan kendaraan Rp 7.000.000,00

Kendaraan Rp 10.000.000,00Keuntungan dari penjualan aktiva tetap Rp 2.000.000,00

PenukaranApabila suatu aktiva tetap yangh dimiliki sudah berkurang manfaatnya, maka aktiva tersebut dapat ditukarkan dengan aktiva lain yang sejenis ataupun yang tidak sejenis. Dalam pertukaran aktiva tetap, tentukan terlebih dahulu nilai tukarnya. Selisih nilai tukar aktiva yang lama dengan aktiva yang baru merupakan jumlah yang harus dibayar. Selisih antara nilai tukar dengan nilai buku merupakan keuntungan atau kerugian dari penukaran.Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aktiva tetap, yaitu ; Pertukaran aktiva yang tidak sejenis, keuntungan atau kerugian karena pertukaran dicatat sebagaimana adanya Pertukaran aktiva sejenis, keuntungan mengurangi harga perolehan aktiva yang baru, sedangkan kerugian dibebankan untuk periode berjalan.Contoh :Tanggal 2 Januari 2002 dibeli sebuah mesin A dengan harga Rp 100.000.000,00. Mesin A disusutkan dengan metode garis lurus dengan masa manfaat 10 tahun.Tanggal 1 juli 2005 mesin A ditukar dengan mesin B yang harga perolehannya Rp 150.000.000,00. Untuk penukaran ini disepakati mesin A dinilai sebesar Rp 90.000.000,00.Diminta : 1. Jurnal bila pertukaran dianggap tidak sejenis2. Jurnal bila pertukaran dianggap dengan aktiva yang sejenisJawaban :a. Pertukaran dengan aktiva tidak sejenisBiaya penyusutan mesin A Rp 5.000.000,00

Akumulasi penyusutan mesin A Rp 5.000.000,00

Mesin B Rp 150.000.000,00Akum. Penyusutan mesin A Rp 35.000.000,00

Mesin A Rp 100.000.000,00Kas Rp 60.000.000,00Keuntungan dari penukaran aktiva Rp 25.000.000,00

b. Pertukaran dengan aktiva sejenis Biaya penyusutan mesin A Rp 5.000.000,00

Akumulasi penyusutan mesin A Rp 5.000.000,00

Mesin A (baru) Rp 125.000.000,00akum. Penyusutan mesin A Rp 35.000.000,00

Page 7: Resume Pa 2

Mesin A ( lama Rp 100.000.000,00Kas Rp 60.000.000,00

PenghapusanKemungkinan lain bagi aktiva tetap yang sudah tidak bermanfaat adalah dihapuskan. Ini terjadi bila aktiva yang bersangkutan sudah tidak dapat dijual atau ditukar.Contoh :Anggaplah mesin A pada contoh dimuka akan dihapuskan maka jurnal yang harus dibuat adalah : Biaya penyusutan mesin A Rp 5.000.000,00

Akumulasi penyusutan mesin A Rp 5.000.000,00

akum. Penyusutan mesin A Rp 35.000.000,00Kerugian karena penghapusan Rp 65.000.000,00

Mesin A ( lama Rp 100.000.000,00

Pengeluaran ModalBiaya-biaya yang timbul sehubungan dengan aktiva tetap, tidak hanya terbatas pada biaya perolehannya saja. Terdapat beberapa biaya yang muncul selama penggunaan aktiva tersebut. Seperti pemeliharaan, penambahan, penggantian atau perbaikan.Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat sebagai aktiva. Pengeluaran yang akan mendatangkan manfaat lebih dari satu periode akuntansi termasuk dalam katagori ini.Pencatatan untuk pengeluaran modal ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu :a. Debit perkiraan aktivab. Debit perkiraan akumulasi penyusutanContoh :Sebuah mesin telah diperbaiki secara besar-besaran, dengan perbaikan tersebut akan menambah masa manfaat mesin yang beersangkutan. Besarnya biaya perbaikan mesin tersebut adalah Rp 1.750.000,00Jurnalnya adalah :

Mesin-mesin Rp 1.750.000,00Kas Rp 1.750.000,00

Atau :Akumulasi peny. Mesin-mesinRp 1.750.000,00

Kas Rp 1.750.000,00

Pengeluaran pendapatanPengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang hanya mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran tersebut terjadi. Oleh karena ini, maka pengeluaran pendapatan akan dibebankan sebagai biaya pada saat dilakukannya pengeluaran tersebut.