Resume Mutasi
description
Transcript of Resume Mutasi
MUTASI
Mutasi adalah suatu perubahan urutan basa pada DNA. Jika suatu gen yang mengkode
protein tertentu mengalami mutasi, maka urutan asam amino penyusun protein tersebut dapat
berubah. Mutasi yang terjadi akan menyebabkan aktivitas dari protein juga akan berubah.
Secara alami, mutasi adalah peristiwa yang jarang dan terjadi secara acak serta timbul ssecara
acak. Mutasi dapat terjadi pada bakteri dengan populasi rerata 108 dan apabila populasi rerata
tersebut meningkat menjadi 2. 108, maka akan muncul satu individu bakteri yang mengalami
mutasi (mutant). Terdapat dua tipe mutasi, yaitu subtitusi dan insersi/delesi.
1). Substitusi, merupakan mutasi yang dikarenakan adanya satu basa nitrogen yang
mengganti kedudukan basa nitrogen lain pada suatu DNA. Perubahan ini merupakan hasil
dari adanya perubahan pada suatu nukleotida tunggal. Substitusi merupakan hasil dari mutasi
titik (point mutation). Substitusi satu purin oleh purin yang lain atau satu pirimidin dengan
pirimidin yang lain disebut dengan mutasi titik transisi. Sedangkan penggantian suatu purin
oleh pirimidin atau sebaliknya disebut mutasi titik transversi. Substitusi pasangan basa ini
dapat mengakibatkan salah satu dari tiga macam mutasi yang mempengaruhi proses translasi,
seperti :
Triplet gen yang berubah menghasilkan sebuah kodon pada mRNA yang
menetapkan asam amino yang berbeda dari asam amino pada protein normal.
Mutasi ini disebut dengan mutasi salah arti (missense mutation). Protein
tersebut akan menjadi tidak berfungsi atau kurang aktif dibandingkan dengan
protein normal. Salah satu contoh mutasi salah arti pada manusia ialah
penyakit anemia sel-sabit (sickle-cell anemia). Mutasi ini diakibatkan oleh
adanya penggantian satu basa tunggal pada kodon bagi asam amino keenam
pada hemoglobin A mengubah asam amino keenam itu dari asam glutamat
menjadi valin sehingga membentuk ciri-ciri hemoglobin S pada anemia sel-
sabit. Asam amino GAG yang menyandikan asam glutamat dapat berubah
menjadi GUG yang menyandikan valin. Dibawah konsentrasi oksigen yang
rendah, molekul-molekul hemoglobin S yang berubah bertumpuk membentuk
kristal sehingga bentuk sel-sel darah merah menjadi berbentuk sabit.
Triplet gen yang berubah menghasilkan sebuah kodon pada mRNA yang
mengakhiri rantai, yang mengakibatkan berakhirnya pembentukan protein
sebelum waktunya selama proses translasi berlangsung. Mutasi ini disebut
mutasi non-sense. Hasil dari mutasi ini adalah adanya suatu polipeptida yang
tak lengkap yang tidak berfungsi.
Triplet gen yang berubah menghasilkan sebuah kodon pada mRNA yang
menetapkan asam amino yang sama karena kodon yang dihasilkan dari mutasi
merupakan sinonym dari kodon aslinys. Mutasi ini disebut sebagai mutasi
netral.
2). Insersi atau delesi merupakan mutasi yang dikarenakan adanya penambahan atau
pengurangan satu atau lebih asam amino penyusun protein dalam suatu gen. Insersi atau
delesi merupakan hasil dari mutasi pergeseran kerangka (frame-shift mutation). Mutasi ini
menyebabkan bergesernya kerangka pembacaan. Pembacaan sandi genetis dimulai dari ujung
acuan protein, yaitu mRNA dan dibaca dalam satuan tiga basa secara berurutan. Mutasi
pergeserabn kerangka pada umumnya menyebabkan terbentuknya protein yang tidak
berfungsi sebagai akibat disintesisnya rangkaian asam amino yang sama sekali baru dari
pembacaan rangkaian nukleotida mRNA yang telah mengalami pergeseran dari kerangka
semula.
A C G C C T A A A C G A DNAU G C G G A U U U G C U mRNA_____ _____ _____ _____ cys gly phe ala Protein
T C G C C T A A A C G A DNAA G C G G A U U U G C U mRNA_____ _____ _____ _____ ser gly phe ala Protein
Substitution mutation T--->A at position #1 in DNA changes the mRNA codon to code for the amino acid serine in place of cysteine. This is a missense mutation
A C G C C T A A A C G A DNAU G C G G A U U U G C U mRNA_____ _____ _____ _____ cys gly phe ala Protein
A C T C C T A A A C G A DNAU G A G G A U U U G C U mRNA_____ -------------------------> stop no translation
Substitution mutation in the third base of DNA G--->T, generates terminator “stop” codon which terminates the translation of the protein. A shortened or “truncated” protein may be produced. This is called a nonsense mutation.
A C G C C T A A A C G A DNAU G C G G A U U U G C U mRNA_____ _____ _____ _____ cys gly phe ala Protein
A C G C C C A A A C G A DNAU G C G G G U U U G C U mRNA_____ _____ _____ _____ cys gly phe ala Protein
Substitution mutation in the sixth base of DNA T--->C , causes degenerate codon for glycine so there is no change in the primary structure of the protein. This is called a silent mutation.
A C G C C G T A A A C G A DNA <---- insert into DNA
U G C G G C A U U U G C U mRNA_____ _______ _____ _____ <---- old reading frame cys gly phe ala Protein
Mutation caused by the insertion of a new base (G) between bases 5 and 6 in the DNA (gene). When 1 or 2 bases are inserted, this causes a “frame shift” mutation because the translation reading frame becomes shifted by one or two bases
generating a whole new set of triplets beyond the mutation. The same is true for mutations that result in the deletion of bases.
A C G C C G T A A A C G A DNAU G C G G C A U U U G C U mRNA_____ _____ _____ _____ <---- new reading frame cys gly isoleu cys Protein
Mutasi substitusi dapat menyebabkan perubahan struktur enzimatik protein, perubahan
aktivitas enzimatik protein dan tidak sempurnanya struktur protein yang dihasilkan
sedangkan pada mutasi insersi/delesi dapat menyebabkan tidak sesuainya protein yang
dibentuk atau mutasi membentuk suatu stop kodon yang berfungsi untuk mengakhiri suatu
proses sintesis protein.
Mutasi paling umum terjadi selama replikasi DNA. Mutasi dapat diakibatkan oleh
senyawa atau bahan yang bersifat mutagenik (menyebabkan mutasi gen). Penyebab mutagen
ada tiga, yaitu mutagen fisik (paparan sinar UV dan sinar X-ray. Mutagen), mutagen kimia
(HNO2, Nitrogen mustard, NTG, senyawa interkalasi (acridine dyes), 5-bromouracil dan 2-
amino purine) dan mutagen biologi (penyisipan sequences, transposon dan virus). Ketiga
penyebab ini dapat menimbulkan terjadinya mutasi secara spontan.
Berbagai ragam mutan bakteri telah diisolasi dan dipelajari secara intensif. Beberapa
dari tipe-tipe utama mutan adalah sebagai berikut :
1. Mutan yang toleransi terhadap peningkatan unsur-unsur penghambat, terutama
antibiotik.
2. Mutan yang punya kemampuan fermentasi yang berubah dalam menghasilkan
produk akhir.
3. Mutan yang punya defisiensi akan nutrisi (butuh medium yang lebih kompleks
untuk tumbuh)
4. Mutan yang dapat menghasilkan pigmen dalam koloninya.
5. Mutan yang mengalami perubahan dalam struktur permukaan dan komposisi
selnya.
6. Mutan yang resisten terhadap bakteriofag.
7. Mutan yang memperlihatkan perubahan ciri-ciri morfologisnya, misalnya
hilangnya kemampuan untuk menghasilkan spora, kapsul atu flagela.
Untuk mendeteksi ada tidaknya mutasi pada suatu bakteri dapat menggunakan metode
pemilihan secara langsung (pengkayaan). Metode ini ada dua tipe, yaitu metode pemilihan
secara langsung untuk bakteri mutan yang tahan terhadap antibiotik (misalnya pada deteksi
bakteri mutan yang tahan terhadap penisilin) dan metode pemilihan secara langsung untuk
bakteri mutan yang mampu memanfaatkan sumber karbon tertentu (misal pada deteksi
bakteri mutan auksotropik).
a). Deteksi bakteri mutan yang tahan terhadap
penisilin
b). Deteksi bakteri mutan auksotropik