Resume Fiqih Siyasah

8
NAMA : DEDEK HIJRWAN SORMIN NIM : 23.11.4.007 SEMESTER : III (TIGA) JURUSAN : JINAYAH SIYASAH KAJIAN FIQIH SIYASAH DAN PERKEMBANGANNYA A. Kategori hukum dalam islam Ada tiga kata gori hukum islam Yang berlaku dalam lingkungan masyarakat muslim yaitu: 1. Hukum syari’at 2. Hukum fiqih 3. Syiasah syariah Ketiga istilah ini meskipun berbeda pengertian namun mempunyai hubungan yang erat antar a satu dan yang lainnya. 1. Syari’at Adapaun pengertian syariat menurut bahasa, syari’at berarti jalan menuju tempat pengairan, atau jalan setapak yang harus ditempuh atau jalan tempat mengalirnya air sungai. Kata syari’at juga diungkapkan dalam ayat al-qur’an seperti: 1. surat al-maidah, 5:48. 2. al-syurah 42:13. 3. al-jatsyiah 45:18. 1

Transcript of Resume Fiqih Siyasah

Page 1: Resume Fiqih Siyasah

NAMA : DEDEK HIJRWAN SORMIN

NIM : 23.11.4.007

SEMESTER : III (TIGA)

JURUSAN : JINAYAH SIYASAH

KAJIAN FIQIH SIYASAH DAN PERKEMBANGANNYA

A. Kategori hukum dalam islam

Ada tiga kata gori hukum islam Yang berlaku dalam lingkungan masyarakat muslim

yaitu:

1. Hukum syari’at

2. Hukum fiqih

3. Syiasah syariah

Ketiga istilah ini meskipun berbeda pengertian namun mempunyai hubungan yang erat antar a

satu dan yang lainnya.

1. Syari’at

Adapaun pengertian syariat menurut bahasa, syari’at berarti jalan menuju tempat pengairan,

atau jalan setapak yang harus ditempuh atau jalan tempat mengalirnya air sungai. Kata

syari’at juga diungkapkan dalam ayat al-qur’an seperti:

1. surat al-maidah, 5:48.

2. al-syurah 42:13.

3. al-jatsyiah 45:18.

Dalam ayat-ayat tersebut, kata syariat mengandung pengertian” jalan terang yang

menuntun manusia pada keselamatan. “ Hal nini sesuai dengan pengertian kebahasaan,

bahwa orang yang mengikuti syari’at yang diturunkan oleh allah S.W.T. maka dengan itu

ia menempuh jalan ke”pengairan” atau “sungai” yang dapat membersihkan jiwanya.

1

Page 2: Resume Fiqih Siyasah

Adapun isi surat al-syurah 42:13 yang mengisyaratkan bahwa syari’at itu identik dengan

al-din yaitu ( agama). Namun pada perkembangannya, kata syariat juga lebih

dikhususkan pada hokum amaliyah.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa syari’at adalah hukum-hukum yang

bersifat amaliyah.

Adapun pendapat lain menurut Mahmud syaltout, syari’ah adalah hokum-hukum dan aturan-

aturan yang ditetapkan untuk hambanya supaya diikuti dalam hubungannya dengan allah dan

dengan sesama manusia.

Adapun menurut faruoq abu zaid merumuskan syari’at sebagai peraturan allah yang disampaikan

melalui nabi Muhammad S.A.W. yang tidak dapat dirubah dan diganti.

2. Fiqih

Kata fiqih berasal dari faqaha-yafqahu-fiqhan. Secara bahasa pengertian fiqih adalah

“paham yang mendalam”. Fiqih juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia

disamping itu juga mencakup pembahasan tentang hubungan antara manusia dengan

tuhan, fiqih juga membicarakan aspek dan hubungan antara sesame manusia secara luas

yang sering disebut dengan muamalah, aspek muamalah ini juga dapat dibagi-bagi

menjadi jinyah atau yang disebut dengan pidana. Adapun munakahat,mawaris, murafa’at,

siyasah, dan al-ahkam al-dualiyah atau yang disebut dengan hubungan internasional.

Dari gambaran diatas jelaslah bahwa fiqih siyasah bagian dari pemahaman ulama

mujtahid tentang hokum syari’at yang berhubungan dengan permasalahan kenegaraan.

Namun untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian dan objek kajian fiqih siasyah

juga perlu diteliti dan dirumuskan secara etimologis maupun terminologis konsep siasyah

tersebut.

Dari kata siasyah yang berarti dan berasal dari kata sasa yang berarti mengatur, mengurus

dan memerintah atu pemerintahan, politik dan pembuatan kebijaksanaan. Bahwa tujuan

siasyah adalah mengatur, mengurus dan membuat kebijaksanaan atas sesuatu yang

bersifat politis untuk mencakup sesuatu .

2

Page 3: Resume Fiqih Siyasah

Secara terminologis, Abdul wahab khallaf mendefenisikan bahwa siyasah adalah “gatur

perundangan yang diciptakan untuk memelihara ketertiban dan kemaslahatan serta

mengatur keadaan”. Sementara Louis ma’luf memberikan batasan siyasah adalah

“membuat kemaslahatan manusia dengan membimbing mereka ke jalan keselamatan”.

Sedangkan ibnu manshur mendefenisikan siyasah”mengatur atau memimpin sesuatu yang

mengantarkan manusia kepada kemaslahatan”.

Adapun tiga defenisi yang di kemukakan oleh para ahli di atas masih bersifat umum dan

tidak melihat pertimbangan nilai-nilai syari’at. Defenisi yang bernuansa relegius di

berikan oleh ibnu qoyyim al-zaujiah yang mengatakan siyasah adalah suatu perbuatan

yang membawa manusia pada kemashlahatan dan terhindar dari kebinasaan, defenisi ini

senada dengan rumusan yang di buat oleh ahmad fadhi bahansi yang mengatakan bahwa

siyasah adalah pengurus kepentingan kemashlahatan umat manusia sesuai dengan

ketentuan syara’.

Fiqih siyasah merupakan salah satu aspek hukum islam yang membicarakan pengaturan

dan pengurusan kehidupan manusia dalam bernegara demi mencapai kemashlahatan bagi

manusia itu sendiri.

Untuk mengeluarkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya dalam hubungannya

dengan kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

Fiqih siyasah antara lain membicarakan:

1. Membicarakan tentang siapa sumber kekuasaan

2. Siapa pelaksanaan kekuasaan

3. Apa dasar dan bagaimana cara-cara pelaksanaan kekuasaan, menjalankan kekuasaan

yang di berikan kepadanya.

4. Kepada siapa pelaksana kekuasaan mempertanggung jawabkan kekuasaannya.

3. Siyasah syari’ah

Secara sederhana siyasah syari’ah di artikan sebagai ketentuan kebijaksanaan pengurusan

masalah kenegaraan yang berdasarkan syari’at.

Adapun pendapat yaitu:

Khallaf menjelaskan bahwa yang di maksud dengan masalah umum umat islam adalah

segala hal yang membutuhkan pengaturan dalam kehidupan mereka, baik di bidang

perundang-undangan, keuangan dan moneter, peradilan, eksekusif, masalah dalam negri

3

Page 4: Resume Fiqih Siyasah

ataupun hubungan internasional. Dengan menganalisis defenisi-defenisi yang

dikemukakan para ahli dapat ditemukan hakikat siyasah syari’ah :

1. Bahwa siyasah sya’riah berhubungan dengan pengurus dan pengaturan kehidupan

manusia.

2. Bahwa pengurusan dan pengaturan ini di lakukan oleh pemegang kekuasaan.

3. Bahwa tujuan pengaturan tersebut adalah untuk menciptakan kemashlahatan dan

menolak kmudharatan.

4. Bahwa pengaturan tersebut tidak boleh bertentangan dengan ruh atau semangat

syari’at islam yang univesal.

Sumber-sumber pokok siyasah adalah Wahyu Al-Qur’an dan Al-sunnah . kedua

sumber ini lah yang menjadi acuan bagi pemegang pemerintahan untuk menciptakan

peraturan-pertaturan perundang-undangan dan mengatur kehidupan bernegara.

Timbullah pertanyaan bagaimana mengukur bahwa suatu kebujakan pilitik yang di

keluarkan pemegang kekuasaan sesuai dengan semangat syari’dengan kata ?

dkungengan kata lain bagaimana siyasah wad’iyah yang bersumber dari manusia dan

lingkungannya itu menjadi bagian dari siyasah syari’ah ? untuk mengukrnya,

setidaknya perlu diperhatikan prosedur dan subtansi dari kebijakan tersebut.

Sedangkan dari subtansinya harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Sesuai dan tidak bertentangan dari syari’at islam

2. Meletakkan persamaan kedudukan manusia di depan hukum dan pemerintahan.

3. Tidak memberatkan masyarakat yang akan melaksanakannya.

4. Menciptakan rasa keadilan dalam masyarakat

5. Menciptakan kemaslahatan dan menolak kemudoratan.

Jika diringkas, maka suatu kebijaksanaan politik dalam sebuah Negara dapat

menjadi siyasah syari’ah bila sesuai dengan perinsip-perinsip suyariat islam dan

menghargai hak manusia yang paling asasi.

Syari’at tersebut dapat dilaksanakan oleh umat islam , inilah yang kemudian

dikenal dengan fiqh, yang mencakup berbagai aspek kehidupan umat islam salah

satu aspek fiqh yang di hasilkan oleh para ulama diantaranya yang berkaitan

dengan masalah politik dan ketatanegaraan.Sebab fiqih termasuk fiqih siasyah

4

Page 5: Resume Fiqih Siyasah

hasil ijtihat yang tidak kebal terhadap ruang dan waktu maka keberlakuannya

sangat tergantung pada kondisi masyarakat setempat dan tidak mengikat mutlak

sebagai ilustrasi dapat disebutkan bahwa perintah untuk melakukan musyawarah

dalam pengambilan keputusan adalah syari’at yang wajib diikuti .

Ilustrasi ini yang secara implisif menunjukkan bahwa antara fiqih siyasah dan

siasyah syariah terdapat hubungan yang erat sekali, meskipun diantara keduanya

fiqih siasyah merupakan bagian dari siasyah syari’ah yang memberikan kontibusi

berharga pembuatan perundang-undang dalam suatu Negara agar sesuai dengan

prinsip-prinsip dasar syari’ah.

B. Kedudukan Fiqh Siyasah Dalam Sistematika Hukum Islam

Secara global hukum Islam dapat dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu hukum yang

mengatur hubungan manusia kepada Tuhannya (‘Ibadah) dan hukum yang mengatur

hubungan antara sesama manusia dalam masalah-masalah keduniaan secara umum

(mu’amalah).

T.M. Hasbi ash-Shiddieqy (1904-1975 M) membagi hukum Islam secara sistematis

menjadi enam bagian utama.

1. Yang berkaitan dengan masalah ibadah kepada Allah seperti shalat, zakat dan haji.

2. Yang berkaitan dengan keluarga seperti nikah, thalaq, dan ruju’.

3. Yang berkaitan dengan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan sesama

seperti jual beli dan sewa menyewa.

4. Yang berkaitan dengan perang-damai dan jihad (siyar).

5. Yang berkaitan dengan hukum acara di peradilan (murafa’ah).

6. Yang berkaitan dengan akhlaq.

Fiqh Siyasah mempunyai kedudukan penting dan posisi yang strategis dalam

masyarakat Islam. Untuk memikirkan, merumuskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan

politik praktis yang berguna bagi kemaslahatan masyarakat muslim khususnya dan warga

dunia umumnya, pemerintah membutuhkan Siyasah Syar’iyyah.

5