Resume Eksplorasi

7
RESUME JENIS, TIPE & BENTUK ENDAPAN BAHAN GALIAN DI INDONESIA A. Bahan Galian Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek keterdapatan, proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi), kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls). Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru, mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut 1. Tipe Endapan Magmatik Proses magmatisme akan membentuk berbagai macam tipe cebakan seperti (early) magmatic, pegmatic, greissen, skarn, hidrothermal, epitermal dan lain sebagainya dengan membentuk tubuh bijih yang beraneka ragam dari yang isometris, lapisan, vein (urat), kantong (pocket), atau yang bentuknya rumit lainnya.

description

TIPE ENDAPAN

Transcript of Resume Eksplorasi

RESUME

JENIS, TIPE & BENTUK ENDAPAN BAHAN GALIAN DI

INDONESIA

A. Bahan Galian

Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek

keterdapatan, proses pembentukan, komposisi, model (bentuk, ukuran, dimensi),

kedudukan, dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic

controls). Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan bahan galian adalah

sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,

mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, membantu

dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, serta

membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan

galian tersebut

1. Tipe Endapan Magmatik

Proses magmatisme akan membentuk berbagai macam tipe cebakan

seperti (early) magmatic, pegmatic, greissen, skarn, hidrothermal, epitermal dan

lain sebagainya dengan membentuk tubuh bijih yang beraneka ragam dari yang

isometris, lapisan, vein (urat), kantong (pocket), atau yang bentuknya rumit

lainnya.

Gambar 1.Pembentukan endapan magmatik

Tipe endapan magmatik merupakan endapan mineral yang terbentuk hasil

langsung dari fraksinasi kristalisasi magma baik yang terjadi karena pembekuan

magma itu sendiri setelah proses differensiasi atau segregasi. Endapan

segregasi magma : semua endapan yang terbentuk melalui kristaslisasi langsung

dari magma. Pembentukannya relatif pada jauh dikedalaman. Bijih biasanya

terdapat pada masa intrusi atau disepanjang pinggirannya, atau membentuk

retas atau offshoot dalam tubuh intrusi itu sendiri dan mungkin juga extrusive

flows.

2. Endapan Tipe Metamorfik dan Metamorfisme Kontak

Cebakan tipe metamorfik terbentuk berhubungan dengan proses

metamorfisme yang disebabkan oleh tekanan dan temperatur yang mengalami

perubahan (peningkatan). Pada endapan ini hanya menghasilkan sedikit

endapan mineral karena batuan induknya mengandung sedikit ion-ion metal.

Tubuh bijih yang terbentuk terkadang sederhana, seringkali tidak teratur dengan

sebaran bijih di dalamnya teratur atau tidak teratur. Metamorfisme dapat

mengakibatkan re-kristalisasi dari sulfida yang telah ada menjadi berukuran lebih

besar, lebih ekonomi, mineralisasi yang memberikan kadar metal yang tinggi.

Endapan mineral yang mempunyai nilai ekonomis terbentuk akibat proses

malihan pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi, contoh : asbes serpentin,

grafit, talk, pyropilit, silimanit, andalusit, kyanit, garnet dan wollastonit.

Pada metamorfisme kontak magma menjadi sumber air, volatil material dan

variasi unsur-unsur, bila material ini kontak dengan country rock, maka akan

terbentuk skarn, yang prosesnya juga disebut metasomatisme. Endapan

metasomatik terbentuk karena adanya penerobasan batuan beku asam pada

formasi batugamping atau batuan gampingan. Proses ini dirtandai dengan

pembentukan skarn, yaitu kumpulan mineral yang terdiri dari garnet da piroksen

dan dapat beragam susunan mineral. Skran dapat terbentuk dalam batuanbeku

di dekat kontaknya, (endoskarn) atau dalam batuan samping (exoskarn).

Pemineralan juga dapat terbentuk pada kedua jalur tersebut. Tubuh bijih

yang terbentuk karena proses metasomatik berbentuk lensa-lensa, tidak teratur,

urat, tabung (pipe like), dan perlapisan. Sebaran mineral berharga masif,

terserak tidak merata. Contoh : bijih metasomatik kontak di antaranya adalah bijih

Fe di Cornwall, Kalimantan Selatan dan Sumatera Barat; Au-Cu di Papua

(Ertsberg, DOM, DOZ, IOZ, Big Gossan)

3. Tipe Endapan Sedimenter

Proses pengendapan atau sedimentasi yang berhubungan dengan

pembentukan batuan meliputi tiga tahapan yaitu pelapukan batuan asalm

transportasi atau pemindahan hasil pelapukan, pengendapan material lepas, dan

diagnesa atau pemampatan material lepas tersebut menjadi batuan yang

kompak. Proses ini menyebabkan terjadinya tubuh cebakan mineral yang

umumnya berbentuk lapisan. Sebaran bahan berharga dalam lapisan itu

tergantung pada proses sedimentasi itu sendiri, ada yang merata atau terserak

secara tidak teratur.

Cebakan tipe sedimenter terbentuk karena pengendapan baik secara

mekanik maupun kimia. Bentuk tubuh bijihnya relatif sederhana menyerupai

lapisan, teratur, dengan sebaran bijih di dalamnya nisbi merata. Pada cebakan

mineral ini FeO & MnO umumnya terbentuk karena presipitasi sedimen yang

berasal dari batuan sebelumnya yang mengalami pelapukan dan

tertransportasikan dalam cekungan sedimen, pada kondisi cocok, ion-ion akan

bergabung dan membentuk presipitasi kimia.

5. Endapan Placer

Endapan placer adalah akumulasi material lepas yang terbentuk karena

diawali oleh proses pelapukan mineral asal yang kemudian terpindahkan ke

tempat lain yang biasanya berupa dataran rendah. Apabila media trasnportasi

merupakan sungai disebut cebakan alluvial. Namun apabila transportasinya oleh

gravitasi maka disebut kolovial. Jika material lepasnya masih dekat dengan

lokasi pemineralan maka disebut cebakan elluvial. Cebakan mineral yang

terbentuk karena proses ini biasanya merupakan mineral berat seperti emas,

kasiterit, magnetit, ilmenit, dsb. Bentuk tubuh bijih biasanya perlapisan tidak

teratur, lena-lensa, bentuk tidak teratur lainnya. Sebaran bahan berharga juga

tidak merata. Contoh dari tipe ini adalah cebkan emas sekunder, pasir besi, dan

endapan mineral berat lainnya.

Gambar 4.Skema Proses Endapan Placer

4. Endapan Residual

Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan

dan pengendapan terjadi di tempat yang sama, dengan kata lain tanpa

mengalami transportasi (baik dengan media air atau angin) seperti endapan

sedimen yang lainnya. Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi secara

fisika dan kimia.Asal batuannya yaitu berupa batuan beku atau metamorf,

mengalami pelapukan berupa penghancuran, baik karena tekanan ataupun

pelapukan alami (cuaca dan iklim) dan hancur berubah menjadi butiran-butiran

(grain). Butiran-butiran tersebut akan menumpuk dicekungan tepat dimana

batuan asalnya. Lalu mengalami proses sedimen yaitu kompaksi dan

sedimentasi.

Endapan sedimen ini umumnya membawa endapan lain yaitu berupa

bahan galian dalam bentuk unsur -unsur kimia yang terkandung dalam mineral.

Endapan-endapan mineral tersebut umumnya berbentuk badan bijih. Badan bijih

yang terkandung di dalam residual deposit yaitu badan bijih yang terbentuk

akibat perombakan batuan-batuan yang mengandung mineral bijih dengan kadar

rendah, kemudian mengalami pelapukan dan pelarutan serta pelindian, dan

selanjutnya mengalami pengayaan relatif hingga mencapai kadar yang

ekonomis.

Foto 1.Contoh Endapan Residual (Nikel Laterit)