Resume Dalam Dekapan Ukhuwah

2
“Dalam Dekapan Ukhuwah” Selamat Datang! “Selamat datang duhai orang yang karenanya aku ditegur oleh Robbku!” ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum, yang karenanya Rasulullah SAW ditegur oleh Allah swt dalam firmannya, “Dia bermasam muka dan berpaling. Karena datang seorang buta kepadanya.” (Qs. ‘Abasa [80]: 1-2) Merasa terusik Rasulullah ketika saat itu sedang mendakwahi para pembesar Quraisy. Ketakutan akan dicap bahwa hanya orang-orang terbelakang, dhua’fa dan pandir saja yang menjadi pengikutnya, membuat Rasulullah mengacuhkannya,. Kemudian Allah menegurnya. Teguran yang tak pernah dilupakan oleh Rasulullah SAW. Teguran itu menyadarkan Rasulullah, bahwa dakwah ini milik Allah, begitu pula hidayah dari-Nya. Bahwa beliau tidak boleh membeda-bedakan sikap pada manusia disebabkan kedudukan mereka. Beliau harus adil. Bahkan sikap cinta pada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum dari beliau harus lebih tinggi daripada kepada para pembesar Quraisy, karena sikap pada para pembesar Quraisy adalah bentuk dakwah, sementara sikap kepada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum adalah bentuk ukhuwah. Persaudaraan karena kesamaan iman yang menyala dalam dada. Demikian pula yang dilakukan oleh Mush’ab ibn Umair. Dapat kita pahami pula, bahwa ukhuwah merupakan persaudaraan di atas dasar iman. Persaudaraan iman jauh lebih kuat, mengalahkan persaudaraan nasab antara Mush’ab ibn Umair dan adiknya. Dan bahkan persaudaraan nasab seolah tiada, hampa, tak bernilai, jika tiada aqidah yang mengikat hati mereka pada satu keyakinan yang sama. “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (Qs. al- Hujurot [49]: 10) Atas dasar iman yang sama, sudah sewajarnya kita tak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain, seperti halnya yang dilakukan Rasulullah pada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum dan pembesar Quraisy juga yang dilakukan oleh Mush’ab ibn Umair pada adiknya. Ukhuwah yang dijalin atas dasar iman yang kuat kepada Allah swt. Ukhuwah yang takkan mudah terputus hanya karena hal-hal kecil dan

description

Resume buku bagus

Transcript of Resume Dalam Dekapan Ukhuwah

Page 1: Resume Dalam Dekapan Ukhuwah

“Dalam Dekapan Ukhuwah”Selamat Datang!

“Selamat datang duhai orang yang karenanya aku ditegur oleh Robbku!”

‘Abdulloh ibn Ummi Maktum, yang karenanya Rasulullah SAW ditegur oleh Allah swt dalam firmannya,

“Dia bermasam muka dan berpaling. Karena datang seorang buta kepadanya.” (Qs. ‘Abasa [80]: 1-2)

Merasa terusik Rasulullah ketika saat itu sedang mendakwahi para pembesar Quraisy. Ketakutan akan dicap bahwa hanya orang-orang terbelakang, dhua’fa dan pandir saja yang menjadi pengikutnya, membuat Rasulullah mengacuhkannya,. Kemudian Allah menegurnya. Teguran yang tak pernah dilupakan oleh Rasulullah SAW.

Teguran itu menyadarkan Rasulullah, bahwa dakwah ini milik Allah, begitu pula hidayah dari-Nya. Bahwa beliau tidak boleh membeda-bedakan sikap pada manusia disebabkan kedudukan mereka. Beliau harus adil. Bahkan sikap cinta pada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum dari beliau harus lebih tinggi daripada kepada para pembesar Quraisy, karena sikap pada para pembesar Quraisy adalah bentuk dakwah, sementara sikap kepada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum adalah bentuk ukhuwah. Persaudaraan karena kesamaan iman yang menyala dalam dada.

Demikian pula yang dilakukan oleh Mush’ab ibn Umair. Dapat kita pahami pula, bahwa ukhuwah merupakan persaudaraan di atas dasar iman. Persaudaraan iman jauh lebih kuat, mengalahkan persaudaraan nasab antara Mush’ab ibn Umair dan adiknya. Dan bahkan persaudaraan nasab seolah tiada, hampa, tak bernilai, jika tiada aqidah yang mengikat hati mereka pada satu keyakinan yang sama.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (Qs. al- Hujurot [49]: 10)

Atas dasar iman yang sama, sudah sewajarnya kita tak membeda-bedakan antara yang satu dengan yang lain, seperti halnya yang dilakukan Rasulullah pada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum dan pembesar Quraisy juga yang dilakukan oleh Mush’ab ibn Umair pada adiknya.

Ukhuwah yang dijalin atas dasar iman yang kuat kepada Allah swt. Ukhuwah yang takkan mudah terputus hanya karena hal-hal kecil dan sepele yang menimpa diri kita ataupun orang-orang di dalam ukhuwah tersebut. Ukhuwah, yang ketika kita menyadari ia renggang, kita tahu bahwa iman kitalah yang sedang rusak, bukan karena kesalahan secara fisik yang tampak dalam dimensi keduniaan. Ukhuwah yang atas dasar keimanan, yang menjadikan semua orang dalam sebuah himpunan bekerja sama secara harmonis, saling bahu membahu, membantu, menguatkan, menasehati, mengingatkan ketika yang lain berada dalam kesulitan dan kesalahan, bukan hanya sekadar mengomentari ataupun menyalahkan semata.

Addition:Semoga antara pengurus dan seluruh anggota himpunan pendidikan kimia, ACE, dapat terjalin ukhuwah seperti ukhuwah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW pada ‘Abdulloh ibn Ummi Maktum dan Mush’ab Ibn Umair pada para saudara seimannya.

Salam Ukhuwah Karena Allah.. ^_^Dessy Maulidina AR.