RESUME Biosintesis Protein
description
Transcript of RESUME Biosintesis Protein
-
RESUME
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia II
Biosintesis Protein
Dosen Pengampu :
Hafidatul Hasanah, M. Si
Oleh :
1. Devi Nurmalasari (12630018) 2. Dinda Atikah Sudiyono (12630022) 3. Ayu Fitriana Dewi (12630031)
Kelas:
Kimia A
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2015
-
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang
diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam
ribosom. Struktur dan aktivitas protein ditentukan oleh urutan asam amino yang
menyusunnya. Setiap macam protein mempunyai urutan asam-asam amino yang spesifik.
. Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat zat gizi dan darah, matriks
intraselular dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk
protein bertindak sebagai prekursor (senyawa yang mendahului senyawa lain dalam jalur
metabolisme) sebagian besar koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang
esensial untuk kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Sebagian besar pada akhirnya DNA diekspresikan sebagai protein. Proses
pengerjaannya disebut ekspresi gen. Pertama-tama sekuens deoksinukleotida ditranskripsi
dari DNA kedalam sekuens ribonukleotida (RNA kurir atau mRNA). Sekuens ini
selanjutnya ditranslasi kedalam sekuens asam amino untuk membentuk polipeptida.
Sekuens asam amino menentukan bagaimana cara molekul melipat untuk menghasilkan
protein yang aktif secara biologis. Ekspresi gen dapat digambarkan secara skematis sebagai
berikut;
DNA transkripsi RNA translasi Protein
Lima tahap utama dalam sintesis protein (Lehninger, 1994: 205);
1. Aktivasi asam amino
Tahap ini terjadi dalam sitosol, masing-masing dari 20 asam amino ini diikat secara
kovalen dengan suatu RNA pemindai spesifik, dengan memanfaatkan energy ATP.
Reaksi ini dikatalis oleh enzim pengaktif yang memerlukan Mg2+ sebagai kofaktor,
masing-masing spesifik bagi suatu asam amino dan bagi tRNA-nya.
Ke 20 jenis asam amino berikatan ester dengan tRNA masing-masing dengan dikatalis
oleh 20 jenis enzim pengaktif, yang dinamakan aminoasil-tRNA sintetase, masing-
masing spesifik bagi satu asam amino dan tRNA-nya. Reaksi keseluruhan yang dikatalis
adalah:
Asam amino + tRNA + ATPMg2+
aminoasil-tRNA + AMP + PPi
-
2. Inisiasi rantai polipeptida
Selanjutnya, RNA pembawa pesan yang membawa sandi bagi polipeptida yang akan
dibuat diikat oleh subunit ribosom yang berukuran lebih kecil, diikuti oleh inisiasi asam
amino yang diikat oleh tRNA-nya, membentuk suatu kompleks inisiasi. tRNA asam
amino penginisiasi ini berpasangan dengan triplet nukleotida spesifik atau kodon pada
mRNA yang menyandi permulaan rantai polipeptida. Proses ini, yang memerlukan
guanosin trifosfat (GTP), dilangsungkan oleh tiga protein sitosol spesifik yang
dinamakan faktor inisiasi.
3. Pemanjangan
Rantai polipeptida diperpanjang oleh pengikatan kovalen unit asam amino berturut-turut,
masing-masing diangkut menuju ribosom dan diletakkan ke tempatya secara benar oleh
tRNA masing-masing, yang berpasangan dengan kodonnya pada molekul RNA pembawa
pesan. Pemanjangan digiatkan oleh protein sitosol yang dinamakan faktor pemanjangan.
Energi yang diperlukan untuk mengikat setiap aminoasil t-RNA yang datang dan untuk
pergerakan ribosom di sepanjang RNA pembawa pesan satu kodon diperoleh dari
hidrolisis dua molekul GTP bagi setiap residu yang ditambahkan ke polipeptida yang
sedang tumbuh.
4. Teminasi dan pembebasan
Penyempurnaan rantai polipeptida, yang dicirikan oleh suatu kodon terminasi
(pengakhir) pada mRNA, diikuti oleh pembebasannya dari ribosom, yang dilangsungkan
oleh factor pembebas.
5. Pelipatan dan pengolahan
Untuk memperoleh bentuk aktifnya secara biologis, polipeptida harus mengalami
pelipatan menjadi konfirmasi tiga dimensi yang benar. Sebelum atau setelah pelipatan,
polipeptida baru dapat mengalami pengolahan oleh kerja enzimatis untuk melepaskan
asam amino penginisiasi, dan mengikat gugus fosfat, metil, karboksil atau gugus lain
pada residu asam amino tertentu, atau untuk mengikat gugus oligosakarida atau gugus
prostetik.
Secara umum sintesis protein terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap
translasi.
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan proses pembentukan salinan RNA dari DNA yang terjadi
dalam nukleus. Sebagian besar DNA yang ditranskripsi menghasilkan mRNA
-
(messenger RNA), yang kemudian ditranslasi menjadi protein. Enzim yang berperan
dalam sintesis RNA ini adalah RNA polimerase, yang menggunakan keempat
ribonukleosida trifosfat (ATP, GTP, UTP, dan CTP) untuk membentuk rantai RNA,yaitu
sekuens yang ditentukan oleh untai cetakan pada DNA.
Transkripsi dimulai ketika RNA polimerase berikatan dengan rangkaian DNA
spesifik yang berada di dekat awal gen. tempat awal transkripsi ini disebut promotor.
Hanya satu untai DNA rangkap dua yang mengandung rangkaian promotor, jadi hanya
untai tersebut yang ditranskripsikan. Transkripsi diteruskan sewaktu RNA polymerase
bergerak di sepanjang cetakan DNA, menghubungkan nukleotida RNA yang
komplementer ke dalam rantai yang sedang dibentuk. Satu-satunya perubahan aturan
pasangan basa adalah bergabungnya urasil ke dalam RNA berlawanan dengan adenin di
cetakan DNA. Seperti pada sintesis DNA, untai RNA baru diperpanjang ke arah 5 ke 3.
Oleh karena itu awal gen (promotor) disebut ujung 5 gen. Dengan demikian, bagian akhir
gen adalah ujung 3. Transkripsi berhenti pada rangkaian terminasi di DNA. Disini RNA
polimerase meninggalkan cetakan DNA dana melepaskan RNA yang baru di sintesis
menuju ribosom (Bresnick, 2012:31-32).
Dalam sel-sel bakteri kebanyakan protein disandikan oleh sebuah rangkaian DNA
tunggal dan memanjang yang disalin tanpa perubahan untuk memproduksi sebuah
molekul mRNA. Kebanyakan gen eukariot memiliki rangkaian-rangkaian penyandi
(coding sequences, juga disebut ekson) yang disela oleh rangkaian-rangkaian bukan
penyandi (disebut intron). Untuk memproduksi sebuah protein, keseluruhan panjang
gen, yang meliputi intron dan ekson, mula-mula ditranskrip ke dalam sebuah molekul
RNA yang sangat besar-transkrip primer. Sebelum molekul RNA ini meninggalkan
nukleus, sebuah kompleks enzim pengolah RNA menghilangkan semua rangkaian intron,
yang karena itu menjadikan molekul RNA jauh lebih pendek. Sesudah pengolahan RNA
ini, yang disebut RNA splicing, selesai seluuhnya, molekul RNA bergerak ke sitoplasma
sebagai molekul mRNA yang mengarahkan sintesis protein tertentu (Albert, 1994 : 156).
-
.
Gambar 1. Tahap transkripsi mRNA dari cetakan DNA
Gambar 2. Tahap transkripsi mRNA dari cetakan DNA
Hasil dari proses transkripsi adalah mRNA dengan kode pasangan yang terdapat
pada rantai sense DNA. Rantai RNA yang mengandung kode ini disebut pula dengan
kodon yang menyatakan sebuah asam amino. Jadi mRNA adalah kodon. Setelah proses
transkripsi selesai maka mRNA akan segera bergerak meningggalkan inti sel menuju
sitoplasma untuk melakukan proses selanjutnya (translasi).
-
2. Translasi
Translasi adalah proses-proses penerjemahan kodon menjadi asam amino dan
menyambungkan setiap asam amino yang sesuai kodon dengan ikatan peptida menjadi
protein. Organel yang aktif melakukan proses penerjemahan kodon adalah ribosom.
Setelah ribosom melekat pada triplet kodon maka t-RNA yang berada di sitoplasma akan
membawakan asam amino yang sesuai pada kodon.
Kodon-kodon dalam sebuah molekul mRNA tidak secara langsung mengenali asam-
asam amino yang dispesifikasikannya seperti ketika sebuah enzim mengenali
substratnya. Translasi mRNA ke dalam protein bergantung pada molekul-molekul
adaptor yang mengenali baik asam amino maupun kelompok tiga nukleotidnya.
Adaptor ini terdiri dari sekumpulan molekul RNA kecil yang dikenal sebagai RNA
transfer (tRNA) (Albert, 1994 : 159). Fungsi tRNA adalah sebagai pengadaptasi antara
kodon dan asam amino. RNA transfer (tRNA) mengandung kira-kira 80 nukleotida.
Proses translasi suatu pesan RNA ke dalam rantai polipeptida terjadi melalui tiga
tahap: inisiasi, elongasi, dan terminasi.
a. Inisiasi
Dengan bantuan protein yang disebut faktor inisiasi, subunit ribosom datang bersama
dan mengikat mRNA pada kodon start, (biasanya AUG). tRNA pemula (yang
membawa metionin) berikatan dengan kodon start pada situs P (memegang tRNA
pembawa rantai polipeptida yang sedang tumbuh) dalam ribosom.
Gambar 3. Tahap Inisiasi translasi
Sub unit ribosom
besar
Sub unit ribosom
kecil
Kodon pemula (start
kodon)
-
b. Elongasi (pemanjangan)
Terjadi dengan penambahan asam amino satu demi satu pada asam amino pemula.
Elongasi merupakan proses tiga tahap yang memerlukan masukan energi dari
hidrolisis GTP. Tahap pertama antikodon tRNA baru yang teraktivasi berikatan
dengan kodon komplementer di situs A (memegang tRNA pembawa asam amino
berikutnya untuk ditambahkan pada rantai) pada ribosom. Tahap kedua asam amino
pertama di situs P (met) membentuk ikatan peptida dengan asam amino yang baru,
kemudian asam amino yang berikatan dipindahkan ke tRNA di situs A. Dalam tahap
elongasi selanjutnya, rantai polipeptida yang sedang tumbuh dipindahkan ke tRNA
di situs A pada setiap penambahan asam amino baru. Tahap ketiga tRNA yang
kosong dilepaskan dari situs P kemudian tRNA bersama dengan mRNA yang terikat
padanya., bergerak dari situs A ke situs P. Ini disebut tahap translokasi.
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah
kodon start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah GUC, maka akan
berikatan dengan antikodon tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua
asam amino, metionin dan valin, akan berikatan dengan bantuan enzim peptidil
transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNAmet yang awalnya membawa metionin,
dilepaskan dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA
sepanjang satu kodon. Pergerakan ini membuat tRNAval bergerak ke tempat yang
ditinggalkan tRNAmet. Molekul tRNA ketiga, kemudian berikatan dengan kodon
mRNA ketiga dan membawa asam amino lainnya. Proses elongasi ini terus
mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai polipeptida.
-
Gambar 4. Tahap Elongasi translasi
c. Terminasi rantai polipeptida
Terjadi ketika salah satu dari ketiga kodon stop mencapai situs A. Dengan bantuan
factor pelepas, rantai polipeptida lengkap dilepaskan dari tRNA pada situs P dan dari
ribosom (yang memisahkan diri).
Gambar 5. Tahap Terminasi translasi
mRNA
a
b d
c
Keterangan: a. tRNA membawa antikodon AAA &
asam amino (fenilalanin)
b. Antikodon AAA berpasangan
dengan kodon mRNA
c. Pembentukan ikatan peptida
d. Pemanjangan rantai polipeptida
& ribosom siap menerima tRNA
selanjutnya
met
fen
met
met
met
fen
fen
fen
Kodon siap (UAG,
UAA, atau UGA)
Pelepasan sub unit
kromososm
Polipeptida bebas
-
Translasi terhenti ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA. Kodon stop
tidak berikatan dengan tRNA, namun ia berikatan dengan protein khusus yang
disebut release factors (faktor pelepas). Faktor pelepas menghentikan translasi dan
menghidrolisis ikatan antara asam amino terakhir pada rantai polipeptida baru dan
tRNA-nya. Pada proses sintesis protein, satu macam gen umumnya hanya mengatur
satu sintesis polipeptida. Polipeptida yang terbentuk terlebih dahulu dimodifikasi
untuk menjadi protein yang fungsional. Misalnya, beberapa polipeptida harus
disatukan untuk membentuk satu protein yang memiliki fungsi tertentu.
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam
amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA
sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung
tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin,
maka anticodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU.
Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida. Melalui
proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin panjang
akibat penambahan asam amino.
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan
kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah
terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional
.
-
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce, Bray, Dennis, dkk. 1994. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama
Bresnick, Stephen. 2012. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates
Kimball, W. John. 1992. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Lehninger, L. Albert. 1994. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Page, S David. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga
Poedjiadi, Anna.2012.Dasar-Dasar Biokimia.Universitas Indonesia:Jakarta