Responsi Paru Sh

36
RESPONSI PARU “Suspek Tuberkulosis Miliar + Anemia Hipokromik Mikrositik” ZIHAN H1A 010 032

description

hyf

Transcript of Responsi Paru Sh

Page 1: Responsi Paru Sh

RESPONSI PARU“Suspek Tuberkulosis Miliar +Anemia Hipokromik Mikrositik”

ZIHAN

H1A 010 032

Page 2: Responsi Paru Sh

Identitas Pasien

Nama : SH

Umur : 25 tahun

Jenis kelamin : Pria

Alamat : Sandik, Batu layar

Suku : Sasak

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

RM : 544269

MRS : 11 Juli 2014

Tanggal Pemeriksaan: 13 Juli 2014

Page 3: Responsi Paru Sh

SUBJEKTIF

Keluhan Utama: batuk

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengeluh batuk sejak 3 bulan SMRS dan

memberat 2 hari terakhir (9/8/2014). Batuk tidak disertai dahak maupun darah. Batuk memberat ketika malam hari. Pasien sempat berobat namun keluhan batuk tidak menghilang.

Keluhan demam yang naik turun sejak 3 bulan SMRS. Pasien mengatakan 1 bulan SMRS sering menggigil dan berkeringat malam hari.

Page 4: Responsi Paru Sh

Pasien juga mengeluhkan mual terutama setiap kali os makan, tetapi tidak disertai muntah. Muntah disertai ampas makanan dan tampak disertai darah.

Pasien juga mengeluh lemas di seluruh badan sejak 2 bulan SMRS dan memberat 2 hari SMRS. Nafsu makan menurun sejak 1 bulan SMRS. Pasien merasa berat badannya menurun tetapi tidak diketahui seberapa banyak penurunan berat badan yg dialaminya.

Keluhan sesak disangkal. Pasien mengatakan pernah riwayat kontak

dengan teman kuliahnya yang batuk lama.

Page 5: Responsi Paru Sh

Menurut pengakuan pasien, BAK sekitar 3-4 kali sehari dengan volume ½-1 gelas belimbing (100-200 cc) setiap kali berkemih, berwarna kuning jernih dan tidak disertai darah. Pasien mengaku BAB 2 kali sehari dengan kotoran berwarna kuning, konsistensi cair, dan tidak bercampur darah maupun lendir. Pasien mengaku BAB cair terutama sejak 2 minggu terakhir.

Page 6: Responsi Paru Sh

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa (-) Riwayat HT, DM, penyakit jantung, penyakit

asma, dan penyakit ginjal disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga

Anggota keluarga tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Riwayat HT, DM, penyakit jantung, dan penyakit ginjal pada anggota keluarga disangkal.

Asma (+) pada ibu dan nenek pasien.

Page 7: Responsi Paru Sh

Riwayat Pengobatan Dalam 3 bulan SMRS pasien sudah berobat ke

beberapa dokter praktik umum dan diberi obat penurun panas, obat batuk, dan antibiotik namun keluhan tetap tidak membaik.

Riwayat pengobatan 6 bulan (TBC) disangkal pasien

Riwayat Alergi Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

pasien.

Page 8: Responsi Paru Sh

Riwayat pribadi dan Sosial Pasien adalah seorang mahasiswa.

Riwayat merokok (+) sejak SMP, pasien merokok lebih kurang 12 batang/hari dan berhenti sejak 3 bulan yang lalu. Riwayat minum kopi hitam 2x sehari sejak SMA dan berhenti sejak 3 bulan yang lalu. Minum alkohol dan jamu-jamuan disangkal oleh pasien.

Riwayat kontak dengan teman kuliahnya yang menderita batuk lama sejak ± 1 tahun yll saat pasien KKN

Page 9: Responsi Paru Sh

OBJEKTIFStatus Generalis

Keadaan umum : sedang

Kesadaran/GCS : Compos Mentis/ E4V5M6

Tanda vital (pengukuran pertama di IGD)

TD: 100/60

HR: 80 kpm, regular, kuat angkat

RR: 22x/menit

Tax: 36,5◦ C

Status Gizi

Berat Badan : 55 kg

Tinggi Badan : 170 cm

IMT : 19,03 (underweight)

Page 10: Responsi Paru Sh

Kepala

Bentuk dan ukuran : normal

Rambut : normal

Edema : (-)

Parese N. VII : (-)

Hiperpigmentasi : (-)

Nyeri tekan kepala : (-)

Page 11: Responsi Paru Sh

Mata Simetris

Alis normal

Exopthalmus : (-/-)

Retraksi kelopak mata : (-/-)

Lid Lag : (-/-)

Ptosis : (-/-)

Nystagmus : (-/-)

Strabismus : (-/-)

Edema palpebra : (-/-)

Konjungtiva : anemis (+/+), hiperemia (-/-)

Sclera : ikterus (-/-), hiperemia (-/-), pterygium (-/-).

Pupil : Rp +/+, isokor Ø3mm/3mm, bentuk dbn

Kornea : normal

Lensa : normal, katarak (-/-)

Pergerakan bola mata : normal ke segala arah

Page 12: Responsi Paru Sh

Telinga

Bentuk : normal, simetris antara kiri dan kanan.

Liang telinga (MAE) : normal, sekret (-/-), serumen (-/-)

Nyeri tekan tragus : (-/-)

Peradangan : (-/-)

Pendengaran : kesan normal

Hidung

Simetris

Deviasi septum : (-/-)

Napas cuping hidung : (-)

Perdarahan : (-/-)

Sekret : (-/-)

Penciuman : kesan normal

Page 13: Responsi Paru Sh

Mulut

Simetris

Bibir : tampak kering, sianosis (-), pucat (-), stomatitis angularis (-), pursed lip breathing (-),

Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).

Lidah : glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di pinggir (-), tremor (-), lidah kotor (-).

Gigi geligi : karang gigi (-), gigi tanggal (-)

Mukosa : kering

Page 14: Responsi Paru Sh

Leher

Simetris

Deviasi trakea : (-)

Kaku kuduk : (-)

Pembesaran KGB : (-)

Massa : (-)

JVP : (5+2) cm, normal

Otot SCM : aktif (-), hipertrofi (-)

Page 15: Responsi Paru Sh

Thorax

Inspeksi :

Bentuk dada: simetris

Pergerakan dinding dada: simetris

Permukaan dinding dada: scar (-), massa (-), spider naevi (-), ictus cordis tampak pada ICS IV.

Penggunaan otot bantu napas: SCM aktif (-), hipertrofi SCM (-), otot bantu napas abdomen aktif (-).

Tulang iga dan sela iga: pelebaran sela iga

Fossa supraklavikula dan infraklavikula: normal; Fossa jugularis: deviasi trakea (-)

Tipe pernapasan thorako-abdominal dengan frekuensi napas 22 kali/menit, reguler.

Page 16: Responsi Paru Sh

Palpasi :

Posisi mediastinum: deviasi trakea (-), ictus cordis teraba di ICS V mid clavicula line sinistra, thrill(-).

Nyeri tekan (-), benjolan (-), krepitasi (-).

Pergerakan dinding dada: simetris

Vocal fremitus

N N

N N

N N

Page 17: Responsi Paru Sh

Perkusi :

Batas paru-jantung :

Dextra → ICS II linea parasternalis dekstra

Sinistra → ICS V linea mid clavicula sinistra

Batas paru-hepar :

Inspirasi → ICS VII

Ekspirasi → ICS VI

Sonor Sonor

Sonor Sonor

Sonor Sonor

Ekskursi 1 ICS

Page 18: Responsi Paru Sh

Auskultasi :

Cor: S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)

Pulmo: Suara napas :

Ronki

Wheezing

Tes bisik:

Tes percakapan

V v

V V

V V

- +

- +

- +

- -

- -

- -

N N

N N

N N

N N

N N

N N

Page 19: Responsi Paru Sh

Abdomen

Inspeksi :

Distensi (-)

Umbilikus masuk merata

Permukaan kulit: tanda-tanda inflamasi (-), scar (-), massa (-), dilatasi vena (-), caput medusa (-).

Auskultasi :

Bising usus (+), 8 kali/menit

Metalic sound (-)

Bising aorta (-)

Page 20: Responsi Paru Sh

Perkusi :

Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen

Nyeri ketok (-/-)

Shifting dullness (-)

Tes undulasi (-)

Palpasi :

Nyeri tekan (-)

Massa (-)

Hepar/Lien/Ren tidak teraba

Page 21: Responsi Paru Sh

Ekstremitas

Genitourinaria: tidak dievaluasi

Ekstremitas Atas

Akral hangat : +/+

Deformitas : -/-

Edema : -/-

Sianosis : -/-

Petekie : -/-

Clubbing finger : -/-

Koilonikia : -/-

Sendi : dbn

Disuse atropi : (-)

CRT : < 2 detik

Ekstremitas Bawah

Akral hangat : +/+

Deformitas : -/-

Edema : -/-

Sianosis : -/-

Petekie : -/-

Koilonikia : -/-

Sendi : dbn

Ulkus : -/-

Page 22: Responsi Paru Sh

Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkap

(11/8//2014 )

Batas Normal

HB: 6.2 g/dl

RBC: 3.46 x 106 /µL

HCT: 20.2 %

MCV: 58.4 fl

MCH: 17.9 pg

MCHC: 30.7 g/dl

WBC: 12.10 x 103/µL

PLT: 705 x 103/µL

HB: 13-18 g/dl

RBC: 4,5-5,5 x 106/µL

HCT: 40-50 %

MCV: 82-92 fl

MCH: 27-33 pg

MCHC: 32-37 g/dl

WBC: 4-11 x 103/µL

PLT: 150-400 103/µL

Page 23: Responsi Paru Sh

Pemeriksaan Kimia Klinik

Pemeriksaaan pada 11

Agustus 2014

Nilai Normal

GDS: 85 mgl/dl GDS: <160

Kreatinin: 0,5 mgl/dl Kreatinin:0,6-1,1

Ureum: 13 mgl/dl Ureum: 10-50

SGOT: 48 mgl/dl SGOT: <40

SGPT: 30 mgl/dl SGPT: <41

Page 24: Responsi Paru Sh

Foto Thorax (11/08/’14)

Page 25: Responsi Paru Sh

Proyeksi AP, posisi supine.

Kondisi dan inspirasi cukup

Soft tissue tipis, udara subkutis (-), edema (-), massa (-).

tulang: fraktur costa dan klavikula (-), sela iga melebar.

Deviasi trakea (-)

Corakan vascular di sekitar hilus kanan normal, kiri sde

Sudut costrofrenikus kanan lancip, kiri sde

Hemidiafragma kiri dan kanan normal

Cor : Side: normal; Size: normal dengan CTR 52,6 %; Shape: normal

Pulmo : Pulmo dekstra terdapat infiltrat dan kavitas pada apeks paru kanan

Pulmo sinistra terdapat infiltrat dan bercak granuler radio opaque pada seluruh lapang paru

Kesan : Tuberkulosis miliar

Page 26: Responsi Paru Sh

Batuk sejak 3 bulan SMRS dan memberat 2 hari terakhir (9/8/2014). Batuk tidak disertai dahak maupun darah. Batuk malam hari.

Keluhan demam yang naik turun sejak 3 bulan SMRS. 1 bulan SMRS sering menggigil dan berkeringat malam hari.

Keluhan mual dan muntah (+)terutama setiap makanan masuk. Muntah disertai ampas makanan dan tampak disertai darah.

lemas di seluruh badan sejak 2 bulan SMRS memberat 2 hari SMRS. Nafsu makan menurun sejak 1 bulan SMRS.

berat badannya menurun tetapi tidak diketahui seberapa banyak penurunan berat badan yg dialaminya.

riwayat kontak dengan teman kuliahnya yang batuk lama.

Keluhan sesak napas disankal

BAB cair sejak 2 minggu terakhir

RPD: kista ovarium 2 tahun yll, tumor rahim 1 th yll dan operasi pengangkatan rahim, 5 kali di rawat di RS karena keluhan sesak napas sejak 1 bulan terakhir dan mendapat terapi penyedotan cairan paru.

Resume

Page 27: Responsi Paru Sh

KU sedang, kesadaran CM, E4V5M6, TD: 100/60 mmHg, HR : 80 kpm, reguler, kuat angkat, RR : 22 kpm, reguler, torakoabdominal, T ax : 36,5 ˚C, IMT : 19,03 (underweight)

Px fisik: konjungtiva anemis, tampak pelebaran sela iga kiri maupun kanan, Rhonki di seluruh lapang paru kiri.

Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan distensi, dilatasi vena (-). Pada perkusi didapatkan suara timpani pada seluruh lapang abdomen, BU dbn

Px lab: anemia hipokromik mikrositik, HB: 6.2 g/dl, MCV:

58.4 fl, MCH: 17.9 pg, MCHC: 30.7 g/dl, WBC: 12.10 x

103/µL, PLT: 705 x 103/µL, GDS: 85 mgl/dl, SGOT: 48 mgl/dl

Foto thorax kesan TB miliar

Page 28: Responsi Paru Sh

Assesment

Suspek Tuberkulosis miliar + Anemia hipokromik mikrositik

Page 29: Responsi Paru Sh

Diferensial Diagnosis

Pneumonia komuniti

Bronkitis kronik

Page 30: Responsi Paru Sh

Planning

Diagnostik

Laboratorium:

BTA sputum SPS

Kultur sputum

Page 31: Responsi Paru Sh

Medikamentosa O2 3 lpm

IVFD NaCl:D5 2:1 21 tpm

Inj Ceftriaxone 2x1 gr/12 jam

Inj Ranitidin 2x 50 mg/12 jam

GG 3x1 tablet

Paracetamol 3x1tab 500 mg (bila perlu)

Pro transfusi PRC 2 kolf

Planning Terapi

Page 32: Responsi Paru Sh

Non medikamentosa

Tirah baring

Diet TKTP

Motivasi minum obat yang rutin dan apabila pasien masih merasa sulit menelan coba alternatif lainnya

Edukasi etika batuk

Edukasi nutrisi seimbang

Page 33: Responsi Paru Sh

Jika diagnosa TB sudah ditegakkan akan diberikan OAT kategori I:

1. Isoniazid: 5 mg x 55 kg = 275 mg = 1 tab 300 mg (1-0-0)

2. Rifamfisin: 10 mg x 55 kg = 550 mg = 1,5 tab 450 mg (1,5-0-0)

3. Pirazinamid: 25 mg x 55 kg= 1375 mg= 3 tab 500 mg (3-0-0)

4. Etambutol: 15 mg x 55 kg= 825 mg= 2 tab 500 mg (2-0-0)

Page 34: Responsi Paru Sh

Monitoring

Keluhan

Tanda vital

Darah lengkap

Foto thorax PA pada bulan ke 2, 5, dan 6 setelah pemberian OAT

Page 35: Responsi Paru Sh

Prognosis Dubia ad bonam

Page 36: Responsi Paru Sh

Terima Kasih