Responsi Ipd Leptospirosis

download Responsi Ipd Leptospirosis

of 25

Transcript of Responsi Ipd Leptospirosis

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    1/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangLeptospirosis merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh

    dunia. Di daerah tropis dan subtropis yang lembab, di mana dapat ditemukan

    di sebagian besar negara berkembang. Besarnya masalah di daerah tropis

    dan subtropis dapat sebagian besar disebabkan kondisi iklim dan lingkungan,

    tetapi kemungkinan besar juga kontak dengan lingkungan Leptospira

    terkontaminasi yang disebabkan oleh, misalnya, praktek pertanian lokal dan

    pembuangan limbah perumahan dan miskin, semua yang menimbulkan

    banyak sumber infeksi. Di negara-negara dengan iklim sedang, leptospirosis

    selain diperoleh secara lokal, penyakit ini juga dapat diperoleh dari wisatawan

    luar negeri, dan terutama oleh mereka yang mengunjungi daerah tropis.

    (W!, "##$%International Leptospirosis Society rnenyatakan &ndonesia sebagai

    negara dengan insidens l eptospirosis tinggi dan peringkat ketiga di dunia

    untuk morlalitas. Di &ndonesia Leptospirosis ditemukan di D'& akarta, awa

    Barat, awa )engah, D& *ogyakarta, Lampung, +umatera +elatan, Bengkulu,

    iau, +umatera Batat, +umatera tara, Bali, )B, +ulawesi +elatan,

    +ulawesi tara, 'alimantan )imur, dan 'alimantan Barat. /ada kejadian

    banjir besar di akarta tahun "##", dilaporkan lebih dari seratus kasus

    leptospirosis dengan "# kematian. +alah satu kendala dalam menangani

    leptospirosis berupa kesulitan dalam melakukan diagnostik awal. +ementara

    dengan pemeriksaan sederhana memakai mikroskop biasa dapat dideteksi

    adanya gerakan leptospira dalam urine. Diagnostik pasti ditegakkan dengan

    ditemukannya leptospira pada daerah atau urine atau ditemukannya hasil

    serologi positif. ntuk dapat berkembang biak, leptospira memerlukan

    lingkungan optimal serta tergantung pada suhu yang lembab, hangat serta

    p air tanah yang netral, dimana kondisi ini ditemukan sepanjang tahun di

    daerah tropis (W!,"##$%.0etode diagnostik baru dan lebih rumit telah dikembangkan dalam

    beberapa tahun terakhir. Leptospirosis tersebar di seluruh dunia, disemua

    benua kecuali benua 1ntartika, namun terbanyak didapati didaerah tropis.

    Leptospira bisa terdapat pada binatang peliharaan seperli anjing, babi,

    1

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    2/25

    lembu, kuda, kucing, marmut atau binatang-binatang pengerat lainnya seperti

    tupai, musang, kelelawar, dan lain sebagainya. Di dalam tubuh binatang

    tersebut, leptospira hidup di dalam ginjal2air kemihnya. )ikus merupakan

    3ektor yang utama dari L. icterohaemorrhagicapenyebab leptospirosis pada

    manusia. Dalam tubuh tikus, leptospira akan menetap dan membentuk koloni

    serta berkembang biak di dalam epitel tubulus ginjal tikus dan secara terus

    menerus dan ikut mengalir dalam filtrat urine. /enyakit ini bersifat musiman,

    di daerah beriklim sedang masa puncak insidens dijumpai pada musim panas

    dan musim gugur karena temperatur adalah faktor yang mempengaruhi

    kelangsungan hidup leptospira, sedangkan didaerah tropis insidens tertinggi

    terjadi selama musim hujan (/1/D&,"##4%.

    1.2 Tujuan5.0engetahui definisi, etiologi, dan patogenesis leptospirosis.". 0engetahui cara penularan leptospirosis.$. 0engetahui manifestasi klinis, diagnosis dan tatalaksana pasien dengan

    leptospirosis.6.0engetahui prognosis pasien dengan leptospirosis.4.0engetahui cara pencegahan leptospirosis.

    2

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    3/25

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Let!sir!sis

    Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri

    patogen yang disebut Leptospira, yang ditularkan baik secara langsung atau

    tidak langsung dari hewan ke manusia. !leh karena itu penyakit ini merupakan

    sebuah penyakit 7oonosis. amun penularan dari manusia ke manusia sangat

    jarang terjadi (W!, "##$%. /enyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti

    Mud fever, Slime fever (Shlamnfieber), Swam fever, Autumnal fever, Infectious

    aundice, !ield fever, "ane cutterdan lain-lain (W!, "##$%.

    Leptospirosis disebabkan oleh spirochaeta leptospira icterohaemorrha#

    giae yang hidup pada ginjal dan urine tikus (+wastiko, "##8%. /enyakit ini

    pertama kali dilaporkan pada tahun 599: oleh 1dolf Weil dengan gejala panas

    tinggi disertai beberapa gejala saraf serta pembesaran hati dan limpa. /enyakit

    dengan gejala tersebut di atas oleh ;oldsmith (599

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    4/25

    "a#$ar 2.1 Let!sira

    +alah satu ujung organisme sering membengkak, membentuk suatu kait.

    )erdapat gerak rotasi aktif tetapi tidak ditemukan adanya flagella. +pirochaeta ini

    terlalu tipis terlihat di bawah biasa mikroskop. 'ar#fieldmikroskop yang paling

    sering digunakan untuk mengamati leptospira, namun hanya dapat terlihat

    sebagai rantai kokus kecil - kecil. +emua leptospira mirip dengan perbedaan

    yang kecil sehingga morfologi tidak membantu untuk membedakan antara

    leptospira patogen dan saprofit atau antara berbagai leptospira patogen.

    Leptospira membutuhkan media dan kondisi yang khusus untuk tumbuh dan

    membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membuat kultur yang positif.

    Dengan medium >letcher?s dapat tumbuh dengan baik sebagai obligat aerob

    (W!,"##$@ /1/D&,"##4%.

    Leptospira terdiri atas dua spesies, yaitu L. interrogansyang patogen dan

    L. biflea yang non patogen2saprofit. L. interrogans dibagi menjadi beberapa

    serogrup dan serogrup ini dibagi menjadi banyak sero3ar menurut komposisi

    antigennya. +aat ini telah ditemukan lebih dari "4# sero3ar yang tergabung

    dalam "$ serogrup. Beberapa sero3ar L. interrogansyang dapat menginfeksi

    manusia di antaranya adalah A L. icterohaemorrhagiae, L. canicola, L. pomona, L.

    grippothyphosa, L. avanica, L. celledoni, L. ballum, L. pyrogenes, L.automnalis.

    L. hebdomadis, L. bataviae, L. tarassovi, L. panama, L. andamana, L. shermani,

    L. ranarum, L. bufonis, L copenhageni, L. australis, L. cynopteri dan lain-lain.

    0enurut beberapa peneliti, yang tersering menginfeksi manusia ialah L.

    4

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    5/25

    icterohaemorrhagicadengan reser3oir tikus, L. canicoladengan reser3oar anjing

    dan L. pomonadengan reser3oar sapi dan babi (/1/D&,"##4%.

    2.% Ei&e#i!l!gi Let!sir!sis

    Leptospirosis terjadi di seluruh dunia,di semua benua kecuali benua 1ntartika

    tetapi lebih sering di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan yang tinggi.

    /enyakit ini ditemukan terutama di tempat manusia sering kontak dengan urin

    hewan yang terinfeksi atau lingkungan yang tercemar urin hewan yang terinfeksi.

    Leptospira bisa menyerang hewan peliharaan seperti anjing, babi, lembu, kuda,

    kucing hingga tikus, musang , maupun kelelawar. Di dalam tubuh hewan

    peliharaan tersebut, Leptospira hidup di ginjal dan air kemih. )ikus merupakan

    3ector utama dari L. Icterohaemorrhagica, penyebab utama leptospirosis pada

    manusia (W!,"##$@ /1/D&,"##4%.

    umlah kasus pada manusia di seluruh dunia belum diketahui secara

    pasti. 0enurut laporan yang tersedia saat ini, insiden berkisar kurang lebih #,5-5

    per 5##.### orang setiap tahun di tempat beriklim (temperate climates% dan 5#-

    5## per 5##.### di daerah tropis lembab. +elama wabah dan dalam kelompok

    risiko tinggi paparan, insiden penyakit dapat mencapai lebih dari 5## per 5##.###(W!,"##$%.

    Di &ndonesia Leptospirosis ditemukan di D'& akarta, awa Barat, awa

    )engah, D& *ogyakarta, Lampung, +umatera +elatan, Bengkulu, iau, +umatera

    Barat, +umatera tara, Bali, )B, +ulawesi +elatan, +ulawesi tara, 'alimantan

    )imur, dan 'alimantan Barat. /ada kejadian banjir besar di akarta tahun "##",

    dilaporkan lebih dari seratus kasus leptospirosis dengan "# kematian (/1/D&,

    "##4%.

    2.' Penularan Let!sir!sis

    0anusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan air, atau tanah, lumpur

    yang telah terkontaminasi oleh urin hewan yang telah terfinkesi leptospira. &nfeksi

    tersebut terjadi jika terjadi luka2erosi pada kulit ataupun selaput lendir. 1ir

    tergenang atau mengalir lambat yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi

    memainkan peranan dalam penularan penyakit ini, bahkan air yang deras pun

    dapat berperan. 'adang kadang penyakit ini terjadi akibat gigitan binatang yang

    sebelumnya terinfeksi leptospira, atau kontak dengan kultur leptospira di

    5

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    6/25

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    7/25

    'uman ini dengan cepat lenyap dari darah setelah terbentuknya

    agglutinin. +etelah fase leptospiremia 6 - < hari, mikroorganisme hanya dapat

    ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler. Leptospiruria berlangsung 5-6

    minggu. )iga mekanisme yang terlibat pada patogenese leptospirosis A in3asi

    bakteri langsung, faktor inflamasi non spesifik, dan reaksi imunologi

    (/1/D&,"##4%.

    2.* Pat!l!gi Let!sir!sis

    Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir,

    memasuki aliran darah dan berkembang, lalu menyebar ke seluruh jaringan

    tubuh. 0asa inkubasinya sekitar "-": hari, biasanya

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    8/25

    berbulan C bulan, bahkan bertahun C tahun kemudian. 'ebanyakan komplikasi

    yang terjadi pada leptospirosis berhubungan dengan lokasi leptospira pada

    jaringan selama fase imun, yaitu mulai minggu ke " pada perjalanan penyakit.

    Dalam perjalanan pada fase leptospiremia, leptospira melepaskan toksin

    yang bertanggung jawab atas terjadinya keadaan patologi pada beberapa organ.

    Lesi yang muncul terjadi karena kerusakan pada lapisan endoiel kapiler. /ada

    leptospirosis terdapat perbedaan antara derajat gangguan fungsi organ dengan

    kerusakan secara histologis. /ada leptospirosis lesi histologis yang ringan

    ditemukan pada ginjal dan hati pasien dengan kelainan fungsional yang nyata

    dari organ tersebut. /erbedaan ini menunjukkan bahwa kerusakan bukan pada

    struktur organ. Lesi inflamasi menunjukkan edema dan infiltrasi sel monosit,

    limfosit dan sel plasma. /ada kasus yang berat terjadi kerusakan kapiler dengan

    perdarahan yang luas dan disfungsi hepatiseluler dengan retensi empedu. +elain

    di ginjal leptospira juga dapat bertahan pada otak dan mata. Leptospira dapat

    masuk kedalam cairan serebrospinalis pada fase leptospiremia. al ini akan

    menyebabkan meningitis yang merupakan gangguan neurologis terbanyak yang

    teradi sebagai komplikasi leptospirosis. !rgan-organ yang sering dikenai

    leptospira adalah ginjal, hati, otot dan pembuluh darah (/1/D&,"##4%.Bagaimana infeksi leptospira menimbulkan penyakit, belum diketahui

    dengan jelas. Berikut beberapa patogenesis yang mungkin terjadi dalam infeksi

    leptospirosis (Le3ett, "##5% A

    Pr!&uksi t!ksin

    Beberapa sero3ar leptospira patogen mampu memproduksi toksin.

    Beberapa endotoksin yang diproduksi diantaranya hemolisin,

    sphingomyelinase, phospholipase =. +elain itu beberapa sero3ar juga

    memproduksi protein cytotoinyang mampu menghambat a-' 1)/ase.

    Attachment+erlekatan,

    Leptospira mengadakan perlekatan pada sel epitelial, diantaranya

    melekat pada sel epital renalis dan perlekatan ini dibantu oleh konsentrasi

    subagglutinasi dari antibodi homolog. +elain itu lipopolisakarida (L/+%

    leptospira merangsang perlekatan netrofil ke sel endotel dan platelet,

    menimbulkan aggregasi platelet dan menyebabkan trombositopenia.

    Surface protein

    8

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    9/25

    0embran terluar dari leptospira tersusun oleh L/+ dan beberapa

    lipoprotein (*uter Membran +roteins2!0/s%. L/+ bersifat sangat

    immunogenik dan menentukan spesifisitas masing-masing sero3ar.

    'eduanya, baik L/+ maupun !0/s, penting dalam patogenesis dari nefritis

    interstitiil.

    )ekanis#e i#un &an i##unitas let!sir!sis

    &munitas terhadap leptospirosis dirangsang oleh beberapa antigen

    diantaranya yaitu antigen sero3ar spesifik yang diekstraksi dari L/+

    leptospira, antigen serupa yang mampu menghambat aglutinasi oleh antisera

    homolog, serta ekstrak sodium dodecyl sulphateyang terdapat pada seluruhdinding sel leptospira yang juga mampu merangsang pembentukan antibodi,

    yang mana antibodi yang terbentuk juga berefek aglutinasi dan mengikat

    komplemen. &munitas yang terbentuk berpengaruh kuat merestriksi sero3ar

    homolog atau yang mirip dengan itu.

    &mmunitas terhadap leptospirosis terutama merupakan imunitas humoral,

    namun imunitas seluler juga turut berperan dalam immunopathogenesis

    leptospirosis. 0obilitas respon imun seluler terjadi terutama pada fase initial

    infeksi, yaitu < hari setelah inokulasi. espon imun selluler yang terjadiberupa opsonisasi makrofag dan aktifasi netrofil. +ecara simultan, bakteri

    akan mulai menghilang dari sirkulasi seiring dengan terbentuknya antibodi,

    dan respon imun seluler akan mulai digantikan dengan imunitas humoral,

    yang mengindikasikan bahwa dimungkinkan terdapat faktor inhibitor yang

    menyebabkan penekanan terhadap respon imun seluler. Beberapa penelitian

    menyebutkan bahwa penekanan respon imun selluler tersebut ditandai

    penurunan jumlah limfosit =D6 dan responnya terhadap sejumlah mitogen.

    espon imun humoral ditandai dengan terbentuknya antibodi dan

    beberapa sitokin (&L-:, )>-E dan transforming growth factor-F5 ();>- F5%%,

    nitrit oide (!% dan "!". Berdasarkan antibodi yang diproduksi, dibagi

    menjadi dua strain, yaitu strain Low (L% dan igh (%. +train menunjukkan

    tendensi yang lebih tinggi terhadap respon )h", dengan produksi antibodi

    yang lebih besar, lesi jaringan yang lebih luas serta adanya sintesis &L-6.

    +train L menunjukkan respon )h5, dengan produksi yang besar dari

    interferon (&>%, serta akti3asi makrofag.

    9

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    10/25

    eaksi imunologis terhadap leptospirosis merupakan salah satu faktor

    yang memperberat infeksi leptospirosis yang terjadi. 'ompleks imun yang

    diproduksi menyebabkan inflamasi setempat termasuk di sistem saraf pusat.

    umlah kompleks imun yang beredar dalam sirkulasi sebanding dengan

    berat-ringannya klinis infeksi leptospirosis yang muncul, sedangkan pada

    pasien yang mampu bertahan, perbaikan klinis yang terjadi sebanding

    dengan penurunan jumlah kompleks imun di sirkulasi. Berdasarkan beberapa

    penelitian, antigen leptospira terlokalisasi di sel interstitium ginjal, sedangkan

    immunoglobulin ; serta =$ terdeposit di glomerolus dan dinding pembuluh

    darah kecil.

    +elain itu, antibodi leptospira yang diproduksi dapat menimbulkan cross

    reactiondengan jaringan setempat, seperti pada mata, sehingga

    menimbulkan u3eitis. 'erusakan retina dapat pula terjadi sehubungan

    dengan terdapatnya limfosit B di retina. /ada leptospirosis dapat juga

    terbentuk antibodi antiplatelet. 1ntibodi tersebut melawancryptantigenyang

    dipaparkan oleh platelet yang rusak. +elain itu, outoantibodi yang lain juga

    dapat ditemukan, diantaranya anticardiolipin antibodi serta antineutrofil

    citoplasmic antibody Leptospira yang 3irulen juga mampu merangsangmunculnya apoptosis. 1poptosis yang terjadi muncul akibat induksi )>-E

    oleh L/+ leptospira. /eningkatan jumlah sitokin inflamasi seperti )>-E

    ditemukan dalam infeksi leptospirosis.

    +atofisiologi eterlibatan -inal pada Infesi Leptospirosis

    ;angguan pada ginjal merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien

    dengan manifestasi klinis leptospirosis berat ditandai dengan kerusakanintersisial dan tubular. >aktor utama yang mendasari pathogenesis 1'& pada

    leptospirosis adalah aksi nefrotoksik langsung leptospira dan respon imun yang

    diinduksi toksin. /erubahan hemodinamik, jaundis, dan rhabdomyolisis juga

    berperan dalam perjalanan gagal ginjal akut leptospirosis.

    10

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    11/25

    "a#$ar 2.%/atofisiologi ;agal ;injal 1kut pada Leptospirosis

    /ada infeksi leptospira, terdapat tiga buah mekanisme terjadinya gagal

    ginjal akut (seperti yang dijelaskan pada gambar ".$%A5. /ertama dapat terjadi karena in3asi2nefrotoksik langsung oleh leptospira.

    &n3asi ini menyebabkan kerusakan tubulus dan glomerulus sebagai efek

    langsung dari migrasi leptospira yang menyebar hematogen menuju kapiler

    peritubuler munuju jaringan intersitium, tubulus dan lumen tubulus.

    'erusakan ini jaringan sendiri belum jelas apakah hanya efek migrasi atau

    juga terdapat kaitan dengan efek endotoksin leptospira.". eaksi imunologis yang berlangsung cepat, adanya kompleks imun (terjadi

    pada fase imun infeksi leptospira% dalam sirkulasi dan endapan komplemen

    serta adanya electron dence bodiespada glomerulus membuktikan adanya

    proses immune#comple glomerulonephritis, dan terjadi tubulo intersitial

    nefritis ()&%.$. eaksi non spesifik terhadap infeksi (seperti infeksi yang lain% menyebabkan

    iskemia ginjal. &skemia ginjal terjadi karena hipo3olemia dan hipotensi akibat

    adanyaA- &ntake cairan yang kurang- 0eningkatnya e3aporasi oleh karena demam

    11

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    12/25

    - /elepasan kinin, histamine, serotonin, prostaglandin semua ini akan

    menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler sehingga terjadi

    kebocoran albumin dan cairan ekstra3askuler.- /elepasan sitokin akibat kerusakan endotel yang menyebabkan

    permeabilitas sel dan 3askuler meningkat.- ipo3olemia dan hemokonsentrasi akan merangsang 11 dan

    menyebabkan 3asokonstriksi.- iperfibrinogenemia akibat kerusakan endotel kapiler (D&=% menyebabkan

    3iskositas darah meningkat.

    &skemia ginjal, glomerulonefristis, )& dan in3asi kuman

    menyebabkan terjadinya nekrosis yang menghasilkan kondisi gagal ginjal

    akut sehingga terjadi pelepasan mediator inflamasi ()>-E, &L-&, /1>, /D;>-

    F, )G1", L)=6, );>-F% dan terekspresinya leucosyite adhesion

    moleculesyang akan meregulasi fungsi leukosit sebagai respon

    adanya renal inury. /atofisiologi inilah yang mendasari terjadinya gagal

    ginjal akut seperti yang ditunjukkan pada manifestasi leptospirosis berat atau

    disebut WeilHs +yndrome yang ditandai dengan ikterus, gagal ginjal,

    perdarahan dan miokarditis dengan aritmia.

    2.- )anifestasi klinis

    0asa inkubasi leptospirosis antara "-": hari, biasanya ase leptospiremia ditandai dengan adanya leptospira di dalam darah dan

    cairan serebrospinal, berlangsung secara tiba-tiba dengan gejala awal sakit

    kepala biasanya di frontal, rasa sakit pada otot yang hebat terutama pada

    paha, betis dan pinggang disertai nyeri tekan. 0ialgia dapat diikuti dangan

    hiperestesi kulit, demam tinggi yang disertai menggigil, juga didapati mual

    dengan atau tanpa muntah disertai mencret, bahkan pada sekitar "4I kasus

    disertai penurunan kesadaran. /ada pemeriksaan keadaan sakit berat,

    bradikardi relatif, dan ikterus (4#I%. /ada hari ke $-6 dapat dijumpai adanya

    konjungti3a suffusion dan fotofobia. /ada kulit dapat dijumpai rash yang

    berbentuk makular, makulopapular atau urtikaiia. 'adang-kadang dijumpai

    12

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    13/25

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    14/25

    0enurut berat ringannya, leptospirosis dibagi menjadi ringan dan berat,

    tetapi untuk pendekatan diagnosis klinis dan penanganannya, penyakit ini dibagi

    menjadi leptospirosis anikterik (non ikterik% dan leptospirosis ikterik.

    1, Let!sir!sis anikterik

    !nset leptospirosis ini mendadak dan ditandai dengan demam ringan

    atau tinggi yang umumnya bersifat remiten, nyeri kepala dan menggigil serta

    mialgia. yeri kepala bisa berat, mirip yang terjadi pada infeksi dengue,

    disertai nyeri retro-orbital dan photopobia. yeri otot terutama di daerah betis,

    punggung dan paha. yeri ini diduga akibat kerusakan otot sehingga

    creatinin phosphoinasepada sebagian besar kasus akan meningkat, dan

    pemeriksaan cretinin phosphoinase ini dapat untuk membantu diagnosis

    klinis leptospirosis. 1kibat nyeri betis yang menyolok ini, pasien kadang-

    kadang mengeluh sukar berjalan. 0ual, muntah dan anoreksia dilaporkan

    oleh sebagian besar pasien. /emeriksaan fisik yang khas adalah conunctival

    suffusion dan nyeri tekan di daerah betis. Dapat juga ditemukan

    limpadenopati, splenomegali, hepatomegali dan rash macupapular. 'elainan

    mata berupa u3eitis dan iridosiklis dapat dijumpai pada pasien leptospirosis

    anikterik maupun ikterik.;ambaran klinik terpenting leptospirosis anikterik adalah meningitis

    aseptik yang tidak spesifik sehingga sering terlewatkan diagnosisnya. Dalam

    fase leptospiremia, bakteri leptospira bisa ditemukan di dalam cairan

    serebrospinal, tetapi dalam minggu kedua bakteri ini menghilang setelah

    munculnya antibodi (fase imun%.

    /asien dengan Leptospirosis anikterik pada umumnya tidak berobat

    karena keluhannya bisa sangat ringan. /ada sebagian pasien, penyakit ini

    dapat sembuh sendiri ( self - limited % dan biasanya gejala kliniknya akan

    menghilang dalam waktu "-$ minggu. 'arena gambaran kliniknya mirip

    penyakit-penyakit demam akut lain, maka pada setiap kasus dengan keluhan

    demam, leptospirosis anikterik harus dipikirkan sebagai salah satu diagnosis

    bandingnya, apalagi yang di daerah endemik.

    Leptospirosis anikterik merupakan penyebab utama !ever of

    unnown origin di beberapa negara 1sia seperti )hailand dan 0alaysia.

    Diagnosis banding leptospirosis anikterik harus mencakup penyakit-penyakit

    infeksi 3irus seperti influen7a, &J serocon 3ersion, infeksi dengue, infeksi

    14

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    15/25

    hanta 3irus, hepatitis 3irus, infeksi mononukleosis dan juga infeksi bakterial

    atau parasitik seperti demam tifoid, bruselosis, riketsiosis dan malaria.

    2, Let!sir!sis ikterik

    &kterus umumnya dianggap sebagai indikator utama leptospirosis

    berat. ;agal ginjal akut, ikterus dan manifestasi perdarahan merupakan

    gambaran klinik khas penyakit Weil. /ada leptospirosis ikterik, demam dapat

    persisten sehingga fase imun menjadi tidak jelas atau nampak o3erlapping

    dengan fase leptospiremia. 1da tidaknya fase imun juga dipengaruhi oleh

    jenis sero3ar dan jumlah bakteri leptospira yang menginfeksi, status

    imunologik dan nutrisi penderita serta kecepatanmemperoleh terapi yang

    tepat. Leptospirosis adalah penyebab tersering gagal ginjal akut.

    Ta$el 2.1 /erbedaan gambaran klinik leptospirosis anikterik dan ikterik

    "a#$aran kliniklet!sir!sis Sin&r!#

    )anifestasi klinikSesi#en

    la$!rat!riu#

    Let!sir!sis anikterikfase leptospiremia ($-< hari%.>ase imun ($-$# hari%.

    Demam tinggi, nyeri kepala,mialgia, nyeri perut, mual,muntah, conungtiva suffusion.

    Demam ringan , nyeri kepala,muntah.

    Darah, L=+rin

    Let!sir!sis ikterikfase leptospiremia dan faseimun (sering menjadi satuatau overlapping% terdapatperiode asimptomatik (5-$hari%

    Demam tinggi, nyeri kepala,mialgia, ikterik gagal ginjal,hipotensi, manifestasiperdarahan, pneumonitis,leukositosis.

    Darah, L=+minggupertama.rin minggukedua.

    'eterlibatan ginjal pada komplikasi leptospirosis sangat ber3ariasi dari

    insufisiensi ginjal ringan sampai gagal ginjal akut (;;1% yang fatal. ;agal ginjalakut pada leptospirosis disebut sindroma pseudohepatorenal. +elama periode

    demam ditemukan albuminuria, piuria, hematuria, disusul dengan adanya

    a7otemia, bilirubinuria, urobilinuria.

    15

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    16/25

    "a#$ar '. "injal /ang terinfeksi let!sira2'

    Bentuk gagal ginjal akut pada leptospirosisA

    a. "agal ginjal akut !liguria

    )emasuk disini adalah produksi urine K:##ml2"6jam dan penderita sudah

    dalam keadaan hidrasi yang baik, kadar kreatinin darah "grI. )erjadi kira-

    kira pada 46I penderita leptospirosis, dan mempunyai mortalitas yang tinggi

    serta prognosis yang kurang baik. >aktor-faktor yang meramalkan prognosis

    kurang baik adalahA

    - 1danya oliguri atau anuri yang berlangsung lama. disebut anuri bila

    produksi urin K5##ml2"6jam- B selalu meningkat :#mgI2"6jam- atio ureum urine A ureum darah, tidak meingkat

    $. "agal ginjal akut n!n0!l!guri

    )erdapat 4#I dari leptospirosis, produksi urine :##ml2"6jam, mortalitas

    lebih rendah dibandingkan ;;1 oliguri. ;;1 oliguri mempunyai prognosis

    yang kurang baik, dengan mortalitas 4#-8#I.

    /erubahan abnormal elektrolit dan hormone pada ;;1 leptospirosisA

    5. ipokalemia, terjadi oleh karena peningkatan fractional urinary ecretion

    (>e% kalium yang diikuti >ea. al ini oleh karena sekresi 'meningkat dan

    adanya gangguan reabsorbsi atrium oleh tubulus proMimal. >e 'dan >ea

    berkorelasi dengan beratnya ;;1.

    16

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    17/25

    ". ormon kortisol dan aldosteron meningkat dan akan meningkatkan eksresi

    kalium lewat urine. +ehingga makin menambah hipokalemia, sehingga perlu

    penambahan kalium.$. =D$, =D6 menurun, Limfosit B meningkat, bersifat re3ersible.

    2. Diagn!sis Let!sir!sis

    Diagnosis klinis sulit ditegakkan karena presentasi yang ber3ariasi dan

    tidak spesifik. /ada umumnya diagnosis awal leptosirosis sulit, karena pasien

    biasanya datang dengan meningitis, hepatitis, nefritis, pneumonia, influen7a,

    sindroma syok toksik, demam yang tidak diketahui asalnya dan diatetesis

    hemoragik, bahkan beberapa kasus datang sebagai pankreatitis. Leptospirosis

    kurang dapat terdiagnosis karenaA

    a% sulit untuk mengkonfirmasi diagnosis@b% sering dibingungkan dengan penyakit, misalnya dengue dan demam

    berdarah lain, penyakit yang sangat umum di daerah tropis@c% gejala klinis sering kali ringan dan tidak diselidiki di laboratorium. (W!,

    "##$%.

    /ada anamnesis, penting diketahui tentang riwayat pekerjaan pasien,

    apakah termasuk kelompok risiko tinggi. ;ejala2keluhan didapati demam yangmuncul mendadak, sakit kepala terutama di bagian frontal, nyeri otot, mata

    merah2fotofobia, mual atau muntah.

    /ada pemeriksaan fisik dijumpai demam, bradikardia, nyeri tekan otot,

    hepatomegali dan lain-lain. /ada pemeriksaan laboratorium darah rutin bisa

    dijumpai lekositosis, normal atau sedikit menunurun disertai gambaran neutrofilia

    dan laju endap darah yang meninggi. /ada urin dijumpai proteinuria, leukosituria

    dan torak (cast%. Bila organ hati terlibat, bilirubin direk meningkat tanpa

    peningkatan transaminase. reum dan kreatinin juga bisa meninggi bila teNadi

    komplikasi pada ginjal. )rombositopenia terdapat pada 4#I kasus. Diagnosa

    pasti dengan isolasi leptospira dari cairan tubuh dan serologi (/1/D&,"##4%.

    'ultur dilakukan dengan mengambil spesimen dari darah atau ==+

    segera pada awal gejala. Dianjurkan untuk melakukan kultur ganda dan

    mengambil spesimen pada fase leptospiremia serta belum diberi antibiotik. 'ultur

    urine diambil setelah " - 6 minggu onset penyakit. /ada spesimen yang

    terkontaminasi, inokulasi hewan dapat digunakan. +elain itu juga dapat dilakukan

    pemeriksaan serologi (pada tabel 5% untuk mendeteksi adanya leptospira dengan

    17

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    18/25

    cepat adalah dengan pemeriksaan /olymerase =hain eaction (/=%, sil3er

    stain atau fluroscent antibody stain, dan mikroskop lapangan gelap

    (/1/D&,"##4%.

    Ta$el 1. enis ji +erologis pada Leptospirosis

    /ada komplikasi leptospirosis dengan gagal ginjal akut akan didapatkan

    gambaran histopatologi dengan pemeriksaan mikroskop elektronA

    5. pada ;;1 oliguri, ampak adanya gambaran obstruksi tubulus, nekrosis

    tubulus dan endapan komplemen pada membrane basalis glomerulus, dan

    infiltrasi sel radang pada jaringan interstitialis.". /ada ;;1 non-oliguri, ampak edema pada tubulus dan jaringan

    interstitium tanpa adanya nekrosis. Duktus kolektiferus pars medularis

    resisten terhadap 3asopressin, sehingga tidak mampu memekatkan urin dan

    terjadi poliuria.

    18

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    19/25

    Ta$el 2.'riteria W! oleh >eine untuk Diagnosis Leptospirosis

    2. Tatalaksana Let!sir!sis

    /engobatan suportif dengan obser3asi ketat untuk mendeteksi dan

    mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat

    penting pada leptospirosis. ;angguan fungsi ginjal umumnya dengan spontan

    akan membaik dengan membaiknya kondisi pasien. amun pada beberapa

    pasien membutuhkan tindakan hemodialisa temporer. /emberian antibiotik harus

    dimulai secepat mungkin, biasanya pemberian dalam 6 hari setelah onset cukup

    efektif. ntuk kasus lepirospirosis berat, pemberian intra 3ena penicillin ;

    amoMicliin, ampisilin atau erihomisin dapat diberikan. +edangkan untuk kasus-

    kasus ringan dapat diberikan antibiotikaoral tetrasiklin, doksisiklin, ampisitin

    atauamoksisilinmaupun sefalosforin. +ampai saat ini penisilin masih merupakan

    19

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    20/25

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    21/25

    dapat mengkoreksi kelainan biokimiawi akibat ;;1, juga dapat mengeluarkan

    bahan-bahan toksik akibat penurunan faal hati.

    2.13 Pr!gn!sis &an )!rtalitas Let!sir!sis

    ika tidak ada ikterus, penyakit jarang fatal. /ada bentuk komplikasi gagal

    dinjal tanpa ikterus proses penyembuhan ditandai dengan kembalinya fungsi

    ginjal dalam beberapa hari sampai satu minggu. Le3el serum urea dan serum

    kreatinin dapat kembali normal pada minggu kedua bersamaan dengan kenaikan

    jumlah trombosit dan penurunan bilirubin.

    /rognosis gagal ginjal akut pada leptospirosis biasanya baik kecuali jika

    ada komplikasi beberapa organ. 'omplikasi pulmoner, hiperbilirubinemia,

    oliguria-anuri, diare, hyperkalemia, umur lanjut, dan adanya infeksi atau penyakit

    yang mendasari dapat memperburuk prognosis dengan kisaran presentasi

    mortalitas antara 5"-$:I. /ada kasus dengan ikterus, angka kematian 4I pada

    umur di bawah $# tahun, dan pada usia lanjut mencapai $# sampai 6#I (Jisith

    +. dan 'earkiat /, "##4@ Daher at al., "#5#@ /1/D&, "##4%.

    2.11 Pen4ega5an Let!sir!sis

    /encegahan leptospirosis khususnya di daerah tropis sangat sulit.

    Banyaknya hospes perantara dan jenis serotipe sulit untuk dihapuskan. Bagi

    mereka yang mempunyai resiko tinggi untuk tertular leptospirosis harus diberikan

    perlindungan berupa pakaian khusus yang dapat melindunginya dari kontak

    dengan bahan-bahan yang telah terkontaminasi dengan kemih binatang

    reservoir. /emberian doksisiklin "## mg perminggu dikatakan bermanfaat untuk

    mengurangi serangan leptospirosis bagi mereka yang mempunyai resiko tinggi

    dan terpapar dalam waktu singkat. Jaksinasi terhadap hewan-hewan reservoir

    sudah lama direkomendasikan, tetapi 3aksinasi terhadap manusia belum berhasil

    dilakukan, masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

    0enurut +aroso ("##$% pencegahan penularan kuman leptospirosis dapat

    dilakukan melalui tiga jalur yang meliputi A

    a. Jalur su#$er infeksi

    5% 0elakukan tindakan isolasi atau membunuh hewan yang terinfeksi.

    21

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    22/25

    "% 0emberikan antibiotik pada hewan yang terinfeksi, seperti penisilin,

    ampisilin, atau dihydrostreptomycin, agar tidak menjadi karier kuman

    leptospira. Dosis dan cara pemberian berbeda-beda, tergantung jenis

    hewan yang terinfeksi.

    $% 0engurangi populasi tikus dengan beberapa cara seperti penggunaan

    racun tikus, pemasangan jebakan, penggunaan rondentisida dan predator

    roden.

    6% 0eniadakan akses tikus ke lingkungan pemukiman, makanan dan air

    minum dengan membangun gudang penyimpanan makanan atau hasil

    pertanian, sumber penampungan air, dan perkarangan yang kedap tikus,

    dan dengan membuang sisa makanan serta sampah jauh dari jangkauan

    tikus.

    4% 0encengah tikus dan hewan liar lain tinggal di habitat manusia dengan

    memelihara lingkungan bersih, membuang sampah, memangkas rumput

    dan semak berlukar, menjaga sanitasi, khususnya dengan membangun

    sarana pembuangan limbah dan kamar mandi yang baik, dan

    menyediakan air minum yang bersih.

    a% 0elakukan 3aksinasi hewan ternak dan hewan peliharaan.b% 0embuang kotoran hewan peliharaan. +edekimian rupa sehinnga tidak

    menimbulkan kontaminasi, misalnya dengan pemberian desinfektan.

    $. Jalur enularan

    /enularan dapat dicegah dengan A

    5% 0emakai pelindung kerja (sepatu, sarung tangan, pelindung mata, apron,

    masker%.

    "% 0encuci luka dengan cairan antiseptik, dan ditutup dengan plester kedap

    air.

    $% 0encuci atau mandi dengan sabun antiseptik setelah terpajan percikan

    urin, tanah, dan air yang terkontaminasi.

    6% 0enumbuhkan kesadaran terhadap potensi resiko dan metode untuk

    mencegah atau mengurangi pajanan misalnya dengan mewaspadai

    percikan atau aerosol, tidak menyentuh bangkai hewan, janin, plasenta,

    organ (ginjal, kandung kemih% dengan tangan telanjang, dan jangn

    menolong persalinan hewan tanpa sarung tangan.

    22

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    23/25

    4% 0engenakan sarung tangan saat melakukan tindakan higienik saat kontak

    dengan urin hewan, cuci tangan setelah selesai dan waspada terhadap

    kemungkinan terinfeksi saat merawat hewan yang sakit.

    :% 0elakukan desinfektan daerah yang terkontaminasi, dengan

    membersihkan lantai kandang, rumah potong hewan dan lain-lain.

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    24/25

    BAB I6KESI)PULAN

    5. Leptospirosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri patogen

    yang disebut Leptospira. Leptospirosis atau penyakit kuning adalah penyakit

    penting pada manusia, tikus, anjing, babi dan sapi. /enyakit ini disebabkan

    oleh spirochaeta leptospira icterohaemorrhagiaeyang hidup pada ginjal dan

    urine tikus

    ". 0anusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan air, atau tanah, lumpur yang

    telah terkontaminasi oleh urin hewan yang telah terfinkesi leptospira. &nfeksi

    tersebut terjadi jika terjadi luka2erosi pada kulit ataupun selaput lendir.

    $. 0anifestasi klinis penyakit ini sangat ber3ariasi Biasanya, ditunjukkan dalam

    empat kategori klinis yang luasA (i%, penyakit seperti influen7a ringan@ (ii%

    WeilHs +yndrome ditandai dengan ikterus, gagal ginjal, perdarahan dan

    miokarditis dengan aritmia@ (iii% meningitis 2 meningoencephalitis@ (i3%

    perdarahan paru dengan gagal napas. Diagnosis klinis sulit karena

    presentasi yang ber3ariasi dan tidak spesifik.

    6. )indakan suportif diberikan sesuai dengan keparahan penyakit dan

    komplikasi yang timbul. 'eseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa

    diatur sebagaimana pada penanggulangan gagal ginjal secara umum. 'alau

    terjadi a7otemia2uremia berat sebaiknya dilakukan dialysis.

    4. ika tidak ada ikterus, penyakit latang fatal. /ada kasus dengan ikterus,

    angka kematian 4I pada umur di bawah $# tahun, dan pada usia lanjut

    mencapai $# sampai 6#I.

    :. /encegahan leptospirosis bisa dilakukan dengan memotong jalur sumber

    infeksi, memotong jalur penularan, dan jalur pejamu manusia.

    24

  • 7/21/2019 Responsi Ipd Leptospirosis

    25/25

    DATA7 PUSTAKA

    li7abeth De >rancesco Daher, 'rasnalhia LP3ia +oares de 1breu, ;eraldo

    Be7erra da +il3a unior. "#5#. Leptospirosis-associated acute kidney

    injury. / 1ras 2efrol 3454673(8)9844#84:

    &mam /arsudi. 58'&. akarta. p.59"$-59"4.

    /riyambodo, +. ("##8%. /engendalian ama )ikus )erpadu. =etakan 'eempat.

    akartaA /enerbit +wadaya.

    /riyanto, 1. ("##9%. >aktor->aktor isiko yang Berhubungan )erhadap 'ejadian

    Leptospirosis +tudi 'asus di 'abupaten Demak. /rogram 0agister

    pidemiologi /asca +arjana ni3ersitas Diponegoro.

    /urwato, . ("##"%. /sikologi /endidikan. Bandung A /). emaja osdkarya.

    +aroso, +. ("##$%. /edoman )atalaksana 'asus dan /emeriksaan Laboratorium

    Leptospirosis di umah +akit. akarta A Departemen 'esehatan .&.

    Jisith +. dan 'earkiat /. "##4. ephropathy in Leptospirosis. / +ostgrad Med,

    +eptember "##4 Jol 4" &ssue $.

    W!. "##$. uman Leptospirosis A ;uidance for Diagnosis, +ur3eillance 1nd

    =ontrol, &nternational Leptospirosis +ociety. W!.p.5-"4.