responsi interna qori hipoglikemia ec low intake + DM tipe 2 + gangren
-
Upload
muhammad-kholid-firdaus -
Category
Documents
-
view
32 -
download
4
description
Transcript of responsi interna qori hipoglikemia ec low intake + DM tipe 2 + gangren
RESPONSI INTERNA
Gangren Cruris Dextra et Sinistra dan Hipoglikemia e.c Low Intake
dengan Diabetes Mellitus Tipe 2, Katarak dan Malnutrisi
Oleh
Qori Adawiyah
H1A 008 049
SUPERVISOR :
dr. I Gede Palgunadi, Sp.PD. FINASIM
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM/RSUP NTB
2014
LAPORAN KASUS
I DENTITAS
Nama : Tn. M
Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Monjok Barat, Selaparang, Mataram
Suku : Sasak
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ustadz
No. RM : 530681
MRS : 10 Januari 2014
Tanggal Pemeriksaan : 12 Januari 2014
SUBJECTIVE (AUTOANAMNESIS)
Keluhan Utama : luka di kaki kanan dan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang sadar dan diantar oleh keluarganya ke UGD RSUP NTB dengan
keluhan luka di kaki kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu. Luka awalnya muncul di ibu
jari kaki kanan dengan diameter sekitar 2 cm berwarna cokelat kemerahan tetapi tidak
dihiraukan oleh pasien. Luka dirasakan semakin lama semakin meluas dan mengeluarkan
nanah. Ibu jari kaki kanan diakui terlepas sendiri sekitar 5 jam SMRS. Selain itu, muncul
luka yang sama di betis kanan sekitar 2 bulan yang lalu dan betis kiri sekitar 1,5 bulan
yang lalu. Pasien masih dapat merasakan nyeri pada daerah yang luka. Keluhan demam
yang menyertai luka yang semakin meluas (-).
Pasien mengaku telah didiagnosis kencing manis di puskesmas sejak 5 tahun yang
lalu, tetapi tidak pernah kontrol atau pun minum obat-obatan dari puskesmas. Pasien
merasa nafsu makan biasa (makan 3 kali sehari satu piring penuh), sering merasa haus
(minum sekitar 2 botol air mineral ukuran besar sehari), sering buang air kecil (sekitar 15
1
kali/hari dengan volume sekitar ¾ gelas dalam sekali kencing) terutama pada malam hari,
dan berat badannya dirasakan menurun.
Pasien juga mengeluh lemas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan
lemas dikatakan terus-menerus dan tidak menghilang walaupun pasien telah beristirahat.
Keluhan ini dirasakan di seluruh tubuh. Nafsu makan dirasakan berkurang sejak 1 minggu
SMRS. Pasien mengaku hanya makan bubur 3 kali sehari 2-3 sendok makan dan minum
sekitar 2/3 botol air mineral ukuran besar per hari. Nyeri ulu hati disangkal.
Pasien juga mengeluhkan mata buram sejak 5 tahun yang lalu yang dirasakan
seperti pandangannya berkabut. Riwayat infeksi mata sebelumnya (-). Riwayat trauma
mata (-).
Pasien mengatakan buang air besar normal seperti biasa berwarna kuning
kecoklatan, dengan frekuensi 1 kali per hari. Buang air kecil berwarna kuning jernih
dengan frekuensi sekitar 15 x per hari dengan volumenya kurang lebih ¾ gelas tiap kali
kencing yang dirasakan lebih sering pada malam hari, rasa nyeri (-) dan darah (-).
Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Riwayat HT (-)
◦ Riwayat kencing manis (+) sejak 5 tahun yang lalu
◦ Riwayat asma (-)
◦ Riwayat sakit jantung (-)
◦ Riwayat sakit maag (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
◦ Riwayat HT (+)
◦ Riwayat kencing manis (+)
◦ Riwayat sakit asma (-)
◦ Riwayat sakit jantung (-)
◦ Riwayat sakit maag (-)
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah meminum OHO atau pun menggunakan injeksi insulin
sebelumnya. Pasien hanya mengkonsumsi obat-obatan herbal (Gentong Mas) sejak 5 tahun
2
yang lalu dan tidak rutin. Keluhan banyak kencing dan banyak minum dirasakan tidak
berkurang.
Riwayat Pribadi dan Sosial
Pasien sudah tidak bekerja lagi sejak 5 tahun yang lalu karena keluhan mata kanan
buram yang dirasakan tidak membaik dengan menggunakan kaca mata. Pasien memiliki
riwayat kebiasaan merokok (+) 1 bungkus perhari sejak sekitar 40 tahun yang lalu, tetapi
sudah berhenti sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat mengkonsumsi alkohol (-). Riwayat jamu-
jamuan (+) dan riwayat minum kopi (+) 2 – 3 gelas per hari.
Riwayat Alergi
Riwayat alergi makanan (-). Riwayat alergi obat-obatan (-)
OBJECTIVE
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
o Keadaan umum: sedang
o Kesadaran: compos mentis
o GCS: E4V5M6
o Status gizi (12/01/2014) :
BB: 40 kg TB: 160 cm. IMT = 15,625 (underweight)
Vital Sign
o Tekanan darah : 100/60 mmHg
o Nadi : 92 x/menit regular, kuat angkat
o Frekuensi nafas : 20 x/menit, tipe torakoabdominal
o Suhu : 36,8oC
Status Lokalis
Kepala
o Ekspresi wajah : normal
o Bentuk dan ukuran : normal
3
o Rambut : normal
o Edema (-)
o Malar rash (-)
o Parese N VII (-)
o Hiperpigmentasi (-)
o Nyeri tekan kepala (-)
o Massa (-)
Mata
o Simetris
o Alis : normal
o Exopthalmus (-/-)
o Ptosis (-/-)
o Nystagmus (-/-)
o Strabismus (-/-)
o Edema palpebra (-/-)
o Konjungtiva: anemis (-/-), hiperemia (-/-)
o Sclera: icterus (-/-), hyperemia (-/-), pterygium (-/-)
o Pupil : isokor, bulat, miosis (+/+), midriasis (-/-)
o Kornea : normal
o Lensa : katarak (+/-)
o Pergerakan bola mata ke segala arah : normal
o Nyeri (-)
Telinga
o Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan
o Lubang telinga : normal, secret (-/-)
o Nyeri tekan (-/-)
o Peradangan pada telinga (-)
o Pendengaran : normal
4
Hidung
o Simetris, deviasi septum (-/-)
o Napas cuping hidung (-/-)
o Perdarahan (-/-), secret (-/-)
o Penciuman normal
Mulut
o Simetris
o Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips breathing (-).
o Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-)
o Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di pinggir
(-), tremor (-), lidah kotor (-)
o Gigi : karies (-)
o Mukosa : normal
Leher
o Simetris
o Kaku kuduk (-)
o Scrofuloderma (-)
o Pembesaran KGB (-)
o JVP : 5 + 2 (tidak meningkat)
o Pembesaran otot sternocleidomastoideus (-)
o Otot bantu nafas SCM tidak aktif
o Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Thorax
1. Inspeksi:
- Bentuk & ukuran: simetris, barrel chest (-)
- Pergerakan dinding dada: simetris
5
- Permukaan dada: papula (-), petechiae (-), purpura (-), ekimosis (-), spider naevi (-),
vena kolateral (-), massa (-)
- Penggunaan otot bantu nafas: SCM tidak aktif, tak tampak hipertrofi SCM, otot
bantu abdomen tidak aktif
- Iga dan sela iga: simetris
- Fossa supraclavicularis, fossa infraclavicularis: simetris
- Fossa jugularis: deviasi (-)
- Tipe pernapasan: torako-abdominal
- Ictus cordis: tampak di ICS V linea midklavikula sinistra
2. Palpasi:
- Trakea: tidak ada deviasi
- Gerakan dinding dada: simetris
- Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra.
- Nyeri tekan (-), benjolan (-), edema (-), krepitasi (-), suhu normal.
- Fremitus vocal: N/N
3. Perkusi:
- Sonor pada kedua lapang paru
- Batas paru-hepar:
Inspirasi: ICS VI, Ekspirasi: ICS V, Ekskursi: 1 ICS
- Batas paru-jantung:
Kanan : ICS II parasternal line dextra
Kiri : ICS V midclavicula line sinistra
4. Auskultasi:
- Cor: S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
- Pulmo: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
1. Inspeksi:
- Distensi (-)
- Umbilikus masuk merata
- Permukaan kulit: tanda-tanda inflamasi (-), sianosis (-), venektasi (-), ikterik (-),
massa (-), vena kolateral (-), caput medusa (-), papula (-), petekie (-), purpura (-),
ekimosis (-), spider nevy (-), asites (-)
6
2. Auskultasi:
- Bising usus (+) 16 kali/menit
- Metallic sound (-)
- Bising aorta (-)
3. Perkusi:
- Timpani : + + +
+ + +
+ + +
- Shifting dullness (-)
- Nyeri ketok CVA (-/-)
4. Palpasi:
o Nyeri tekan :
o Tes undulasi (-)
o Hepar : tidak teraba
o Lien : tidak teraba
o Ren : tidak teraba
Ekstremitas
- Akral hangat : + +
+ +
- Edema : - -
- +
- Ikterik : - -
- -
- Sianosis : - -
- -
- Clubbing finger : - -
- -
7
Status lokalis:
o Kaki kanan:
o Terdapat sebuah luka di cruris dextra berukuran 30 cm x 7 cm dengan kulit
yang telah mengelupas, berbatas tegas dan tidak beraturan, tepi luka berwarna
hitam. Terlihat otot sebagai dasar luka dan adanya pus di tepi luka. (Ulkus
diabetic klasifikasi Wagner 3).
o Terdapat dua buah luka di dorsum pedis dextra berukuran 1 cm x 1 cm dengan
kulit yang telah mengelupas, berbatas tegas dan berbentuk lingkaran, tepi luka
sama dengan kulit sekitarnya. Terlihat adanya pus saat luka dipencet. (Ulkus
diabetic klasifikasi Wagner 2).
o Terdapat sebuah luka di persendian tempat terlepasnya digiti I pedis dextra
berukuran 3 cm x 5 cm dengan kulit yang telah mengelupas, berbatas tegas dan
berbentuk tidak beratutan, tepi luka sama dengan kulit sekitarnya. Terlihat
adanya pus di tepi luka. (Ulkus diabetic klasifikasi Wagner 4).
8
o Kaki kiri
o Terdapat sebuah luka di cruris sinistra berukuran 10 cm x 5 cm dengan kulit
yang telah mengelupas, berbatas tegas dan berbentuk oval, tepi luka sama
dengan kulit sekitarnya. Terlihat otot sebagai dasar luka dan adanya pus saat
luka dipencet. (Ulkus diabetic klasifikasi Wagner 2).
9
o Terdapat sebuah luka di dorsum pedis sinistra berukuran 1 cm x 1 cm dengan
kulit yang masih utuh berwarna putih, berbatas tegas dan berbentuk lingkaran,
tepi luka sama dengan kulit sekitarnya. Tidak terlihat adanya pus saat luka
dipencet (Ulkus diabetic klasifikasi Wagner 1).
Genitourinaria :
- Tidak dievaluasi
RESUME
Pasien datang sadar dengan keluhan luka di kaki kanan dan kiri sejak 3 bulan yang
lalu. Luka awalnya muncul di ibu jari kaki kanan dengan diameter sekitar 2 cm berwarna
cokelat kemerahan. Luka dirasakan semakin lama semakin meluas dan mengeluarkan
nanah. Ibu jari kaki kanan diakui terlepas sendiri sekitar 5 jam SMRS. Selain itu, muncul
luka yang sama di betis kanan sekitar 2 bulan yang lalu dan betis kiri sekitar 1,5 bulan
yang lalu. Pasien masih dapat merasakan nyeri pada daerah yang luka. Keluhan demam
yang menyertai luka yang semakin meluas (-).
Pasien mengaku telah didiagnosis kencing manis di puskesmas sejak 5 tahun yang
lalu, tetapi tidak pernah kontrol atau pun minum obat-obatan dari puskesmas. Pasien
merasa nafsu makan biasa (makan 3 kali sehari satu piring penuh), sering merasa haus
(minum sekitar 2 botol air mineral ukuran besar sehari), sering buang air kecil (sekitar 15
kali/hari dengan volume sekitar ¾ gelas dalam sekali kencing) terutama pada malam hari,
dan berat badannya dirasakan menurun.
10
Pasien juga mengeluh lemas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan
lemas dikatakan terus-menerus dan tidak menghilang walaupun pasien telah beristirahat.
Keluhan ini dirasakan di seluruh tubuh. Nafsu makan dirasakan berkurang sejak 1 minggu
SMRS. Pasien mengaku hanya makan bubur 3 kali sehari 2-3 sendok makan dan minum
sekitar 2/3 botol air mineral ukuran besar sehari. Nyeri ulu hati disangkal.
Pasien juga mengeluhkan mata buram sejak 5 tahun yang lalu yang dirasakan
seperti pandangannya berkabut. Riwayat infeksi mata sebelumnya (-). Riwayat trauma
mata (-).
Pasien mengatakan buang air besar normal seperti biasa berwarna kuning
kecoklatan, dengan frekuensi 1 kali per hari. Buang air kecil berwarna kuning jernih
dengan frekuensi sekitar 15 kali per hari dengan volumenya kurang lebih ¾ gelas tiap kali
kencing yang dirasakan lebih sering pada malam hari, rasa nyeri (-) dan darah (-).
Vital sign :
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 92 x/menit regular, kuat angkat
Frekuensi nafas : 20 x/menit, tipe torakoabdominal
Suhu : 36,8ºC
Pemeriksaan fisik:
- Ekstremitas
o Edema : - -
- +
o Kaki kanan:
o Terdapat sebuah luka di cruris dextra berukuran 30 cm x 7 cm dengan kulit
yang telah mengelupas, berbatas tegas dan tidak beraturan, tepi berwarna hitam.
Terlihat otot sebagai dasar luka dan adanya pus di tepi luka. (Ulkus diabetic
klasifikasi Wagner 3).
o Terdapat dua buah luka di dorsum pedis dextra berukuran 1 cm x 1 cm dengan
kulit yang telah mengelupas, berbatas tegas dan berbentuk lingkaran, tepi luka
sama dengan kulit sekitarnya. Terlihat adanya pus saat luka dipencet. (Ulkus
diabetic klasifikasi Wagner 2).
11
o Terdapat sebuah luka di persendian tempat terlepasnya digiti I pedis dextra
berukuran 3 cm x 5 cm dengan kulit yang telah mengelupas, berbatas tegas dan
berbentuk tidak beratutan, tepi luka sama dengan kulit sekitarnya. Terlihat
adanya pus di tepi luka. (Ulkus diabetic klasifikasi Wagner 4).
o Kaki kiri
o Terdapat sebuah luka di cruris sinistra berukuran 10 cm x 5 cm dengan kulit
yang telah mengelupas, berbatas tegas dan berbentuk oval, tepi luka sama
dengan kulit sekitarnya. Terlihat otot sebagai dasar luka dan adanya pus saat
luka dipencet. (Ulkus diabetic klasifikasi Wagner 2).
o Terdapat sebuah luka di dorsum pedis sinistra berukuran 1 cm x 1 cm dengan
kulit yang masih utuh berwarna putih, berbatas tegas dan berbentuk lingkaran,
tepi luka sama dengan kulit sekitarnya. Tidak terlihat adanya pus saat luka
dipencet (Ulkus diabetic klasifikasi Wagner 1).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan Darah
Paramete
r
10/01/2014 10/01/2014
(post bolus D40)
Nilai normal
HGB 10,4 L: 13,0 – 18,0 g/dL
RBC 3,85 L: 4,5 – 5,5 x 106/L
HCT 32,2 L: 40,0 – 50,0 %
MCV 83,6 82,0 – 92,0 fL
MCH 27,0 27,0 – 31,0 pg
MCHC 32,3 32,0 – 37,0 g/dL
WBC 16,75 4,0 – 11,0 x 103/L
PLT 277 150 – 400 x 103/L
GDS 52 121 <160 mg/dL
Ureum 20,4 10 – 50 mg/dL
Kreatinin L: 0,9 – 1,3 mg/dL
SGOT 60,1 < 40 mg/dL
SGPT 59,2 < 41 mg/dL
12
Follow-up
Paramete
r
13/01/2014 16/01/2014 18/01/2014 Nilai normal
GDS 300 340 <160 mg/dL
GDP 334 70 – 106 mg/dL
G2PP 313 < 160 mg/dL
Albumin 1,3 1,6 3,5 – 5,0 g%
Ureum 10 10 - 50
Kreatinin 0,6 L: 0,9 -1,3
ASSESSMENT
Gangren cruris dextra et sinistra + hipoglikemia e.c. low intake + DM tipe 2 + katarak +
malnutrisi
PLANNING
Diagnostik
- Darah Lengkap, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, GDS
- GDP, GD2PP
- HDL, LDL, trigliserida, kolesterol total
- Urinalisis
- Kultur pus uji sensitivitas
TERAPI
Medikamentosa
- Infus D10 20 tpm
- Injeksi D40 bolus 2 flash
- Infus Ciprofloxacin 200 mg 1 flash/12 jam
- Infus Metronidazol 500 mg 1 flash/8 jam
- Vitamin B kompleks 3dd1
- Debridement
- Rawat luka setiap hari
- Konsul dr. Sp.M
13
Tanggal 13/01/2014 GDS: 300 mg/dL
Diberikan insulin kerja cepat (Novorapid) 6 U secara subkutan, kemudian dilanjutkan
dengan dosis rumatan 3 x 6 U secara subkutan.
Tanggal 16/01/2014 GDP: 334 mg/dL, G2PP: 313 mg/dL, albumin: 1,3 g%
Diberikan:
Insulin basal (Lantus) 10 IU secara subkutan setiap hari pukul 22.00
Infus Albumin 20% 200 cc
Tanggal 18/01/2014 GDS: 340 mg/dL, albumin: 1,6 g%
Diberikan:
Insulin kerja cepat (Novorapid) 3 x 8 U secara subkutan.
Infus Albumin 20% 200 cc
Non-Medikamentosa
Diberikan diet DM-G. Diet DM-G merupakan diet DM-B1 ditambah dengan:
1. Kandungan arginin tinggi
2. Serat 25 – 35 g/hari
3. Kolesterol < 300 mg/hari
4. Ekstra folat
5. Vitamin B6
6. Vitamin B12
Berat badan relatif (BBR) =
=
=
=
= 66,67%
14
Dapat mengurangi homosisteinemia
Untuk pasien dengan berat badan kurang (BBR <90%), kebutuhan kalori sehari 40 – 60
kal/kgBB. Jadi, dalam sehari dibutuhkan = 40 kal x 40 kg = 1600 kal.
Pada diet DM-B1, persentase kalorinya = 60% karbohidrat, 20% lemak, 20% protein. Jadi,
kebutuhan karbohidrat, lemak dan protein dalam sehari adalah:
o Karbohidrat = = 960 kal = 240 g/hari
o Lemak = = 320 kal = 35,5 g/hari
o Protein = = 320 kal = 80 g/hari
Monitoring
- Keluhan dan tanda vital harian
- GDS harian
15
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
13/01/2014 Pasien mengeluh lemas (+). Nafsu makan membaik. Nyeri pada kedua kaki (+).
KU : baikKesadaran : CMGCS: E4V5M6TD = 90/60 mmHgN = 80 x/mntR= 16 x/mntT = 36.5 °C
GDS: 300 mg/dL
Hiperglikemia + gangren cruris dextra et sinistra + DM tipe 2 + katarak
- Infus D5 12 tpm - Infus Ciprofloxacin 200
mg 1 flash/12 jam- Inj. Novorapid 6 U SC,
dilanjutkan rumatan 3 x 6 U SC
- Vitamin B kompleks 3dd1- Rawat luka
-14/01/2014 Pasien mengeluh lemas (+).
Nafsu makan membaik. Nyeri pada kedua kaki (+).
KU : BaikKesadaran : CMGCS: E4V5M6TD = 100/60 mmHg, N= 88 x/mntR= 20 x/mntT= 36.3 °C
Hiperglikemia + gangren cruris dextra et sinistra + DM tipe 2 + katarak
- Infus D5 12 tpm - Infus Ciprofloxacin 200
mg 1 flash/12 jam- Inj. Novorapid 3 x 6 U SC- Vitamin B kompleks 3dd1- Rawat luka
15/01/2014 Pasien mengeluh lemas (+). Nafsu makan membaik. Nyeri pada kedua kaki (+).
KU : BaikKesadaran : CMGCS: E4V5M6TD = 100/60 mmHg, N= 80 x/mntR= 20 x/mntT= 36.6 °C
Hiperglikemia + gangren cruris dextra et sinistra + DM tipe 2 + katarak
- Infus D5 12 tpm - Infus Ciprofloxacin 200
mg 1 flash/12 jam- Inj. Novorapid 3 x 6 U SC- Vitamin B kompleks 3dd1- Rawat luka
16/01/2014 Pasien mengeluh lemas (+). Nafsu makan membaik. Nyeri pada kedua kaki (+).
KU : BaikKesadaran : CMGCS: E4V5M6TD = 90/60 mmHg, N= 76 x/mntR= 20 x/mnt
Hiperglikemia + gangren cruris dextra et sinistra + DM tipe 2 + hipoalbuminemia + katarak
- Infus D5 12 tpm - Infus albumin 20% 200 cc- Infus Ciprofloxacin 200
mg 1 flash/12 jam- Inj. Novorapid 3 x 8 U SC- Vitamin B kompleks 3dd1
T= 36.3 °C
GDP: 334 mg/dL G2PP: 313 mg/dLAlbumin: 1,3 g%
- Rawat luka
17/01/2014 Pasien mengeluh lemas (+). Nafsu makan membaik. Nyeri pada kedua kaki (+).
KU : BaikKesadaran : CMGCS: E4V5M6TD = 100/60 mmHg, N= 76 x/mntR= 20 x/mntT= 36.3 °C
Hiperglikemia + gangren cruris dextra et sinistra + DM tipe 2 + hipoalbuminemia + katarak
- Infus D5 12 tpm - Infus albumin 20% 200 cc- Infus Ciprofloxacin 200
mg 1 flash/12 jam- Inj. Novorapid 3 x 6 U SC- Vitamin B kompleks 3dd1- Rawat luka
18/01/2014 Pasien mengeluh lemas (+). Nafsu makan membaik. Nyeri pada kedua kaki (+).
KU : BaikKesadaran : CMGCS: E4V5M6TD = 100/60 mmHg, N= 80 x/mntR= 20 x/mntT= 36.1 °C
GDS: 340 mg/dLAlbumin: 1,6 g%
Hiperglikemia + gangren cruris dextra et sinistra + DM tipe 2 + hipoalbuminemia + katarak
- Infus D5 12 tpm - Infus albumin 20% 200 cc- Infus Ciprofloxacin 200
mg 1 flash/12 jam- Inj. Novorapid 3 x 8 U SC- Vitamin B kompleks 3dd1- Rawat luka
1