RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM...

150
RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK NPK MAJEMUK BERBAGAI TINGKAT DOSIS (Skripsi) Oleh Deni Saputra 12110019 Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN Pada Jurusan Agroteknologi SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA METRO 2016

Transcript of RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM...

Page 1: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP

SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK NPK MAJEMUK

BERBAGAI TINGKAT DOSIS

(Skripsi)

Oleh

Deni Saputra

12110019

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada Jurusan Agroteknologi

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN DHARMA WACANA

METRO

2016

Page 2: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

RESPONS TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP

SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN NPK MAJEMUK

BERBAGAI TINGKAT DOSIS

Oleh

DENI SAPUTRA

ABSTRAK

Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia, baik

sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, bahan baku industri maupun bahan

penyegar. Permasalahan dalam budidaya kedelai diantaranya pengolahan tanah dan

pemberian pupuk belum berimbang sesuai anjuran. Pengolahan tanah adalah salah

satu kegiatan persiapan lahan yang bertujuan untuk menciptakan kondisi

lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah terbagi

menjadi olah tanah sempurna (OTS), olah tanah minimum (OTM) dan tanpa olah

tanah (TOT). Pemupukan merupakan salah satu teknik budidaya yang mutlak

dilakukan untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda atau hasil yang seoptimal

mungkin dan turut memperbaiki mutu hasil.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari: (1) Respons tanaman kedelai terhadap

Sistem olah tanah, (2) Respons tanaman kedelai terhadap pemberian pupuk NPK

majemuk berbagai tingkat dosis, (3) Interaksi antara Sistem olah tanah dan pupuk

NPK majemuk berbagai tingkat dosis terhadap tanaman kedelai.

Penelitian dilakukan di kebun percobaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma

Wacana Metro, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan Kota Metro

dengan jenis tanah Podzolik Merah Kuning. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Mei sampai Agustus 2016. Percobaan menggunakan rancangan kelompok teracak

lengkap (RKTL), yang kombinasi perlakuannya disusun secara split plot 3 x 4

dengan 3 ulangan. Petak utama yaitu Sistem olah tanah (O) terdiri atas 3 jenis yaitu

Sistem tanpa olah tanah (o1), Sistem olah tanah minimum (o2) dan Sistem olah tanah

sempurna (o3). Anak petak yaitu dosis NPK majemuk terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa

NPK (p0), NPK 100 kg/ha (p1), NPK 200 kg/ha (p2) dan NPK 300 kg/ha (p3),

sehingga kombinasi perlakuan 36 satuan percobaan. Data yang diperoleh diuji

dengan analisis ragam yang sebelumnya dilakukan uji homogenitas ragam dengan

uji Bartlet dan ketidakaditifan data diuji dengan uji Tuckey, dilanjutkan dengan uji

Ortogonal kontras.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sistem olah tanah yang berbeda tidak

mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali, bobot kering gulma 14 HST,

Page 3: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

bobot kering gulma 28 HST dan laju tumbuh tanaman, (2) Pemberian pupuk NPK

majemuk yang berbeda mempengaruhi semua peubah yang diamati kecuali, tinggi

tanaman, bobot kering gulma, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju tumbuh

tanaman dan nisbah pupus akar (3) Tidak terdapat interaksi antara perlakuan antara

Sistem olah tanah dan pemberian pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis pada

semua peubah yang diamati.

Page 4: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal : RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril)

TERHADAP BERBAGAI SISTEM OLAH TANAH

DAN PEMBERIAN PUPUK NPK BERBAGAI

TINGKAT DOSIS

Nama Mahasiwa : Deni Saputra

No. Pokok Mahasiswa : 12110019

Jurusan : Agroteknologi

Program studi : Agroteknologi

Menyetujui:

Komisi Pembimbing,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. Soni Isnaini, M.P. Ir. Sutomo, M.P.

NIP. 196506201989031002 NIP. 195403281982021001

Ketua Jurusan,

Ir. Syafiuddin, M.P.

NIP. 196303391989031003

Page 5: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Ir. Soni Isnaini, M.P. (................................)

Penguji utama : Ir. Syafiuddin, M.P. (.................................)

Anggota : Ir. Sutomo, M.P. (.................................)

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro

Ir. Rakhmiati, M.T.A

NIP.196304081989032001

Tanggal lulus ujian Skripsi: 24 Desember 2016

Page 6: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

sebagai anak pertama dari satu bersaudara dari pasangan

Bapak Cahyono dan Ibu Tri Kartini.

Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak Aba Aisyah Makarti pada

tahun 1999. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri

02 Makarti pada tahun 2000. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 02 Tumijajar pada tahun 2006 dan melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 01 Tumijajar pada

tahun 2009. Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah

Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro dengan program studi

Agroteknologi dan sempat menjabat sebagai koordinator Humas (Hubungan

Masyarakat) di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) selama satu periode.

Page 7: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

MOTTO

Tiada Kesuksesan Tanpa Ada Usaha,

maka Berusahalah dan Terus Berusaha

“Penulis”

Page 8: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Persembahan

“Aku Persembahkan Karyaku Ini Untuk Kedua Orang Tuaku

Tercinta, Kakakku Tersayang, Keluarga Besar Casmono dan

Marmowiyono Serta Calon Istriku Terkasih yang Telah

Memberikan Motivasi dan Inspirasi Serta Do’a dan

Dukungannya yang Tiada Henti”

Page 9: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Respons Kedelai (Glycine max L. Merril) Terhadap Sistem

Olah Tanah dan Pemberian NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Rakhmiati, M.T.A sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIPER) Dharma Wacana Metro yang telah memberikan kemudahan,

arahan dan motivasi.

2. Prof. Dr. Ir. Soni Isnaini, M.P. selaku dosen pembimbing I atas bimbingan,

nasehat dan dukungannya selama ini.

3. Ir. Sutomo, M.P. selaku dosen pembimbing II atas bimbingan, nasehat dan

dukungannya selama ini.

4. Ir. Syafiuddin, M.P. sebagai Ketua Jurusan Agroteknologi STIPER Dharma

Wacana Metro yang memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.

5. Bapak dan Ibu dosen STIPER Dharma Wacana Metro yang selalu

memberikan dukungan dan ilmu yang telah diberikan.

6. Kedua orang tuaku tercinta, semua keluarga besar Casmono dan

Marmowiyono yang selalu memberikan motivasi dan dukungan yang telah

diberikan.

Page 10: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

7. Erna Lidiawati, S.P yang selalu mendampingi, memberikan memotivasi dan

dukungan yang telah diberikan.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 jurusan Agroteknologi atas

saran, bantuan dan kebersamaannya selama kuliah.

9. Semua pihak yang telah berperan dalam pembuatan proposal skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat diterima.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan dan penyusunan

proposal skripsi ini. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk

menyempurnakan skripsi.

Metro, Desember 2016

Penulis

Page 11: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... xiii

I. PENDAHULUAN....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah............................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian................................................................ 4

1.3 Kerangka PemikiranSebagai dasar Pengujian Hipotesis..... 4

1.4 Hipotesis.............................................................................. 6

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 8

2.1 Kedelai................................................................................ 8

2.2 Syarat Tumbuh.................................................................... 12

2.3 Sistem Olah Tanah.............................................................. 14

2.4 Pupuk................................................................................... 16

2.4.1 Nitrogen................................................................ 17

2.4.2 Fosfor.................................................................... 18

2.4.3 Kalium................................................................... 20

III. BAHAN DAN METODE........................................................... 23

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................. 23

3.2 Alat dan Bahan Penelitian................................................... 23

3.3 Metode Penelitian................................................................ 24

3.4 Pelaksanaan Penelitian........................................................ 24

3.4.1 Pengolahan Tanah................................................. 24

3.4.2 Penanaman............................................................ 25

3.4.3 Pemupukan............................................................ 25

3.4.4 Pemeliharaan......................................................... 26

3.5 Pengamatan......................................................................... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 30

4.1 Hasil Penelitian................................................................... 30

4.1.1 Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST......................... 30

4.1.2 Bobot Kering Gulma............................................. 32

4.1.4 Indek Luas Daun................................................... 36

4.1.5 Laju Asimlasi Bersih............................................. 38

4.1.6 Laju Tumbuh Tanaman......................................... 40

4.1.7 Nisbah Pupus Akar............................................... 41

Page 12: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

4.1.9 Buku Subur Tanaman Kedelai.............................. 43

4.1.10 Jumlah Polong Total............................................. 45

4.1.11 Jumlah Polong Bernas........................................... 47

4.1.12 Bobot 100 Biji Kedelai......................................... 48

4.1.13 Bobot Kedelai Per Petak Panen............................ 50

4.2 Pembahasan......................................................................... 52

V. KESIMPULAN........................................................................... 57

5.1 Kesimpulan......................................................................... 57

5.2 Saran.................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA 58-60

LAMPIRAN 61-

126

Page 13: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Uji Ortogonal Kontras Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis....................................................................

30

2. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi √X + 0,5).............................

33

3. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi √X ).....................................

35

4. Uji Ortogonal Kontras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi √X).....................................

37

5. Uji Ortogonal Kontras Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi √X + 0,5).............

39

6. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi √X + 0,5).............

40

7. Uji Ortogonal Kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X).......................

41

8. Uji Ortogonal Kontras Nisbah Pupus Akar 28 HST Tanaman

Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X + 0,5)..............

43

9. Uji Ortogonal Kontras Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X).......................................

44

Page 14: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

10. Uji Ortogonal Kontras Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))....................................

46

11. Uji Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))....................

47

12. Uji Ortogonal Kontras Bobot 100 Biji Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

49

13. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi Log (X))...............................

51

Page 15: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman

1. Deskripsi Kedelai Varietas Anjasmoro............................................

61

2. Menghitung Luas Daun dengan Metode Irfanview..........................

62

3. Jurnal Kegiatan.................................................................................

66

4. Analisis Tanah..................................................................................

67

5. Data Curah Hujan.............................................................................

68

6. Tinggi Tanaman Kedelai 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

69

7. Tinggi Tanaman Kedelai 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

69

8. Tinggi Tanaman Kedelai 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

70

9. Tinggi Tanaman Kedelai 35 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

70

10. Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

71

11. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

71

12. Ortogonal Kontras Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

72

13. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis..........................

73

Page 16: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

14. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

73

15. Ortogonal Kontras Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

74

16. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi

(√x + 0,5)).........................................................................................

75

17. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi(√x+0,5))...........................................................

75

18. Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi (√x + 0,5)).........................................................

76

19. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis..........................

77

20. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

77

21. Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

78

22. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi

(√X))................................................................................................

79

23. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi (√X)).................................................................

79

24. Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi (√X)).................................................................

80

25. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

81

Page 17: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

26. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

81

27. Ortogonal Kontras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

82

28. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Transformasi (√x + 0,5)).................................................................

83

29. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk Npk Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi (√x + 0,5))..........................................

83

30. Ortogonal Kontras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi (√x + 0,5))..........................................

84

31. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis......

85

32. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

85

33. Uji Ortogonal Kontras Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis....................................................................

86

34. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√x + 0,5))...................................................................

87

35. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............................................

87

36. Uji ortogonal kontras Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............................

88

37. Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis...............

89

Page 18: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

38. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

89

39. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

90

40. Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√x + 0,5))...................................................................

91

41. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi (√x + 0,5)).........................................................

91

42. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............................................

92

43. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

93

44. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21

HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis....................................................

93

45. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur

21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis....................................................

94

46. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√x))....................................................

95

47. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21

HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x)).....................

95

48. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur

21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x)).....................

96

49. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

97

Page 19: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

50. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28

HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis....................................................

97

51. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur

28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis....................................................

98

52. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............................................

99

53. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28

HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............

99

54. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur

28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))............

100

55. Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis......

101

56. Analisis Ragam Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

101

57. Ortogonal Kontras Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

102

58. Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√X))...........................................................................

103

59. Analisis Ragam Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))....................................................

103

60. Ortogonal Kontras Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))....................................................

104

61. Jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh Sistem olah

tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis....................

105

Page 20: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

62. Analisis Ragam Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

105

63. Ortogonal Kontras Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

106

64. Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Transfromasi (√X)).........................................................................

107

65. Analisis Ragam Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi (√X))..................................................

107

66. Ortogonal Kontras Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi (√X))..................................................

108

67. Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis........

109

68. Analisis Ragam Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis...................................................................................

109

69. Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis....................................................................

110

70. Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√X))...........................................................................

111

71. Analisis Ragam Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))....................................................

111

72. Ortonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))....................................................

112

73. Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis................

113

Page 21: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

74, Analisis Ragam Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

113

75. Ortogonal Kontras Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis......

114

76. Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis................................................................................................

115

77. Analisis Ragam Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis....................................................................

115

78. Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman

Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK

Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis....................................................................

116

79. Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah Dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi (Log X))............................................................

117

80. Analisis Ragam Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk

(Tranformasi (Log X))...................................................................

117

81. Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman

Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK

Majemuk (Tranformasi (Log

X))......................................................................

118

Gambar

1. Tata Letak Percobaan.......................................................................

119

2. Tata Letak Sempel Percobaan..........................................................

120

3. Penyemprotan Gulma.......................................................................

121

4. Pembuatan Petakan..........................................................................

121

5. Pemberian Pupuk Organik dan Dolomit...........................................

121

6. Penanaman....................................................................................... 121

Page 22: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

7. Penyulaman......................................................................................

122

8. Penimbangan Pupuk NPK Phonska..................................................

122

9. Pemupukan.......................................................................................

122

10. Pengamatan Tinggi Tanaman...........................................................

122

11. Pengamatan Gulma..........................................................................

123

12. Penghitung Bobot Kering Gulma.....................................................

123

13. Menyecan Daun...............................................................................

123

14. Hasil Scan.........................................................................................

123

15. Sebelum Pengovenan.......................................................................

124

16. Penimbangan Akar dan Batang........................................................

124

17. Waktu Pemanenan............................................................................

124

18. Menghitung Buku Subur, Polong Total dan Bernas..........................

124

19. Pengumpulan Sampel Petak Panen...................................................

125

20. Penjemuran Petak Panen..................................................................

125

21. Perontokan.......................................................................................

125

22. Pengayakan......................................................................................

125

23. Pengambilan 100 Biji.......................................................................

126

24. 100 Biji Kedelai................................................................................

126

25. Penimbangan 100 Biji......................................................................

126

26. Menimbang Petak Panen.................................................................. 126

Page 23: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Kedelai merupakan komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia, baik

sebagai bahan makanan manusia, pakan ternak, bahan baku industri maupun bahan

penyegar. Biji kedelai mengandung gizi yang tinggi terutama protein, selain itu biji

kedelai mengandung fosfor, kalsium, lemak, karbohidrat, besi, vitamin B dengan

komposisi asam amino lengkap, sehingga penting untuk pertumbuhan tubuh

manusia (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Menurut Badan Pusat Statistik (2015), produksi kedelai nasional ternyata

mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir dari tahun 2013 sampai 2015.

Jumlah produksi kedelai nasional tahun 2013 mencapai 779.992 ton, pada tahun

2014 meningkat sebesar 22,43% (954.997 ton) dan mengalami peningkatan lagi

ditahun 2015 sebesar 2,92% (982.967 ton). Meskipun sekarang produksi kedelai

nasional meningkat tetapi dilihat dari rata-rata produktivitas per hektar dari tahun

2013 sampai 2015 hanya mencapai 1,51 ton/ha.

Adisarwanto (2008) menyebutkan bahwa produktivitas kedelai Indonesia masih

rendah jika dibandingkan dengan produktivitas kedelai Amerika Serikat dan Brazil

yang melebihi 2,00 ton/ha. Rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia

disebabkan karena penerapan teknologi oleh petani yang belum tepat, peningkatan

Page 24: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

luas panen tidak begitu saja mencukupi konsumsi kedelai dalam negeri karena

kedelai membutuhkan teknik budidaya yang tepat dan perhatian yang lebih intensif

dibandingkan dengan tanaman pangan yang lain (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Selain itu permasalahan dalam budidaya kedelai diantaranya pengolahan tanah dan

pemberian pupuk belum berimbang sesuai anjuran.

Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan persiapan lahan yang bertujuan untuk

menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

Pengolahan tanah dapat memperbaiki struktur tanah, memperbaiki sirkulasi udara

dalam tanah, serta mendorong aktifitas mikroba tanah dan menghilangkan sisa-sisa

tanaman yang terhampar pada permukaan tanah (Hakim dkk., 1986). Pengolahan

tanah terbagi menjadi olah tanah sempurna (OTS), olah tanah minimum (OTM) dan

tanpa olah tanah (TOT).

Hasil penelitian Widyasari dkk. (2011) membuktikan bahwa Sistem olah tanah

sempurna memberikan pengaruh sangat nyata terhadap bobot biji/tanaman

dibanding Sistem olah tanah minimum dan Sistem tanpa olah tanah. Lebih lanjut

Pardiyo (2005) menunjukkan bahwa olah tanah sempurna masing-masing

meningkatkan cabang produktif sebesar 3,12% dan 7,20% jumlah polong isi

sebesar 5,33% dan 13,20% dan bobot 100 biji sebesar 2,64% dan 6,09%

dibandingkan dengan olah tanah minimun dan tanpa olah tanah.

Pengolahan tanah masih dianggap sebagai suatu kegiatan rutin yang harus

dilakukan setiap akan bertanam (Kartasapoetra dkk.,1985). Namun, pengolahan

tanah yang terus menerus dapat menyebabkan hilangnya unsur hara dari dalam

tanah. Menurut Sutedjo (2002), unsur-unsur hara yang telah diserap/diambil

Page 25: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

tanaman harus dikembalikan dengan cara pemupukan, supaya produktivitas tanah

tidak merosot dan tanah tetap kaya unsur hara. Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium

(K) merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dengan jumlah besar

dan sebagai faktor pembatas pertumbuhan tanaman.

Pemupukan merupakan salah satu teknik budidaya yang mutlak dilakukan untuk

mendapatkan hasil yang berlipat ganda atau hasil yang seoptimal mungkin dan turut

memperbaiki mutu hasil. Namun, semakin banyak unsur N, P, dan K yang

diberikan pada tanaman melalui tanah maka ketersediaan unsur hara bagi tanaman

akan semakin meningkat. Pemberian pupuk dengan dosis yang berlebihan dapat

menyebabkan keracunan bagi tanaman. Peningkatan dosis pupuk NPK mula-mula

meningkatkan tanggapan pertumbuhan dan hasil kedelai yang lebih baik. Setelah

tanggapan tersebut mencapai maksimum, maka pertumbuhan dan hasil kedelai akan

menurun seiring dengan peningkatan dosis pupuk yang diberikan (Suryana, 2012).

Hasil penelitian Indrayati dan Umar (2009) memperlihatkan bahwa penambahan

bahan organik pada perlakuan pemupukan NPK terjadi peningkatan baik pada

pertumbuan vegetatif dan pertumbuhan generatif dilihat dari jumlah buku subur,

jumlah polong/tanaman, jumlah biji/tanaman, berat biji/tanaman dan bobot 100

serta hasil kedelai.

Atas dasar itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Sistem olah tanah dan

dosis pupuk NPK yang tepat menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai

tertinggi.

Page 26: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari:

1. Respons tanaman kedelai terhadap berbagai Sistem olah tanah.

2. Respons tanaman kedelai terhadap pemberian pupuk NPK majemuk berbagai

tingkat dosis.

3. Interaksi antara Sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat

dosis terhadap tanaman kedelai.

1.3. Kerangka Pemikiran Sebagai Dasar Pengajuan Hipotesis

Tanaman kedelai sering ditanam pada musim kemarau. Kendala budidaya tanaman

kedelai adalah ketersediaan air yang rendah dan kompetisi dengan gulma.

Ketersedian air tanah dan kompetisi dengan gulma dipengaruhi oleh tindakan

pengolahan tanah secara intensif (Widyasari, 2011). Hakim dkk. (1986)

menyebutkan bahwa sejak beribu tahun yang lalu metode pengolahan tanah hampir

tidak berubah, sebagian karena kebiasaan tetapi lebih sering karena keterbatasan

peralatan, teknologi, biaya dan lingkungan.

Pengolahan tanah merupakan tindakan mekanik terhadap tanah yang ditujukan

untuk menyiapkan tempat persemaian, memberantas gulma, memperbaiki kondisi

tanah untuk penetrasi akar, infiltrasi air dan peredaran udara (aerasi), dan

menyiapkan untuk irigasi permukaan (Hakim dkk., 1986). Pengolahan tanah

sempurna memberikan lingkungan yang baik bagi aktivitas mikroorganisme

pendekomposer, sehingga dekomposisi bahan organik yang merupakan pengikat

agregat tanah makin cepat terurai. Akan tetapi dampak positif tersebut bersifat

Page 27: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

sementara, karena tanah dibajak beberapa kali kemudian digaru dan diratakan justru

membuat permukaan tanah yang tidak dilindungi oleh sisa tanaman, akan

menyebabkan erosi, mempercepat penurunan kadar bahan organik dan kesuburan

tanah (Efendi dan Suwardi 2009 dalam Andika, 2014).

Hasil penelitian Andika (2014) membuktikan bahwa Sistem olah tanah berpengaruh

terhadap bobot kering gulma. Sistem tanpa olah tanah meningkatkan bobot kering

gulma 115,17% dibanding Sistem olah tanah minimum dan 262,23% dibandingkan

Sistem olah tanah sempurna. Lebih lanjut Fuady dkk. (2012) membuktikan bahwa

pengolahan tanah berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman kedelai

umur 40 dan 60, berat biji per plot dan berat 100 butir biji kering dengan tingkat

pengolahan tanah yang terbaik dengan olah tanah sempurna.

Selain pengolahan tanah, faktor pemupukan menjadi penting pada budidaya

kedelai. Ditegaskan oleh Hakim dkk. (1986) bahwa pertumbuhan tanaman yang

baik dapat tercapai bila faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan berimbang

dan menguntungkan, jika salah satu faktor tidak seimbang dapat menekan,

menghentikan pertumbuhan tanaman dan mengakibatkan produksi tanaman tidak

optimal. Hasil penelitian Gunesti (2014) membuktikan bahwa pemberian pupuk

NPK dan kompos berpengaruh nyata dan dapat meningkatkan berat segar tanaman,

berat brangkasan tanaman, berat polong total, berat polong bernas dan berat biji

kering kedelai.

Lebih lanjut Tuherkih dan Sipahutar (2008) menunjukkan bahwa pemupukan NPK

efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung dan pemberian pupuk NPK

majemuk antara 300-600 kg/ha memberikan respons yang setara dengan pupuk

Page 28: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

NPK tunggal. Selain itu, Suryana (2012) melaporkan bahwa pertumbuhan dan hasil

tanaman kedelai varietas Grobogan meningkat seiring dengan peningkatan dosis

pupuk NPK majemuk yang diberikan hingga 300 kg/ha berdasarkan semua variabel

pengamatan, kecuali bobot 100 butir kedelai.

Sumiya (2011) melaporkan bahwa aplikasi pupuk NPK majemuk dosis 225 kg/ha

dan pupuk organik 0,5 ton/ha menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap

komponen pertumbuhan tanaman kedelai seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas

daun, indeks luas daun, bobot kering total tanaman dan laju pertumbuhan tanaman,

serta berpengaruh nyata pada komponen hasil tanaman kedelai. Produksi kedelai

dengan aplikasi pupuk NPK majemuk dosis 225 kg/ha dan pupuk organik 0,5 ton

ha-1 adalah 3,49 ton/ha.

Anjuran pupuk NPK majemuk untuk tanaman kedelai adalah 250 kg/ha

(Petrokimia, 2011). Pada penelitian ini diharapkan dapat ditemukan Sistem olah

tanah terbaik dan tingkat dosis yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan

hasil kedelai.

1.4. Hipotesis

Dari dasar hipotesis yang telah dikemukakan maka dapat diambil hipotesis sebagai

berikut:

1. Terdapat Sistem olah tanah tertentu yang menghasilkan pertumbuhan dan

hasil kedelai terbaik.

2. Terdapat dosis pupuk NPK majemuk tertentu yang menghasilkan

pertumbuhan dan hasil kedelai terbaik.

Page 29: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

3. Terdapat interaksi antara Sistem olah tanah dengan dosis pupuk NPK

majemuk yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai terbaik.

Page 30: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kedelai

Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia

sejak 2.500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya perdagangan antar negara

yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedelai juga ikut tersebar ke

berbagai negara tujuan perdagangan. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan

kedelai di Indonesia berada di pulau Jawa kemudian berkembang ke Bali, Nusa

Tenggara, dan pulau-pulau lainnya (Adisarwanto, 2006). Menurut Adisarwanto (2008),

klasifikasi tanaman kedelai adalah Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Sub

Divisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo Rosales, Sub Ordo

Leguminoseae, Famili Leguminose, Sub Famili Papilionoideae, Genus Glycine,

dan Species Glycine max (L.) Merill.

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan

tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya

yaitu akar, batang, daun, bunga, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya dapat

optimal (Adisarwanto, 2006). Tanaman kedelai memiliki akar tunggang pada tanah

yang gembur, serta dapat mencapai kedalaman 150 cm. Pada akar kedelai terdapat

bintil-bintil akar berupa koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar mulai

terbentuk sekitar 15-20 hari setelah tanam. Pada tanah yang belum pernah ditanami

Page 31: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

kedelai, bintil akar tidak akan terbentuk karena bakteri tidak ada di dalamnya

(Septiatin, 2012).

Pada akar-akar cabang yang terdapat bintil-bintil akar berisi bakteri Rhizobium

japonicum, mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari atmosfer

yang kemudian dipergunakan untuk penyuburan tanah (AAK, 1989). Bakteri

Rhizobium bersimbiosis dengan akar tanaman kedelai untuk menambat N2 dari

atmosfer. Unsur N tersebut dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman kedelai,

sedangkan bakteri Rhizobium memerlukan makanan yang berasal dari tanaman

kedelai, sehingga proses ini merupakan hubungan hidup yang saling

menguntungkan (Rukmana, 1996). Perkembangan akar kedelai sangat dipengaruhi

oleh kondisi fisik dan kimia tanah, jenis tanah, cara pengolahan lahan, kecukupan

unsur hara, serta ketersediaan air di dalam tanah (Adisarwanto, 2006).

Pada tanaman kedelai dikenal dua tipe pertumbuhan batang yaitu determinate dan

indeterminate. Perbedaan Sistem pertumbuhan batang ini didasarkan atas

keberadaan bunga pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe determinate

ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh pada saat tanaman mulai berbunga,

sedangkan pertumbuhan batang tipe indeterminate dicirikan bila pucuk batang

tanaman masih dapat tumbuh daun walaupun tanaman sudah mulai berbunga

(Adisarwanto, 2006).

Jumlah buku pada batang akan bertambah sesuai pertambahan umur tanaman, tetapi

pada kondisi normal jumlah buku berkisar antara 15-20 buku dengan jarak antar

buku berkisar antara 2-9 cm. Batang tanaman kedelai ada yang bercabang dan tidak

Page 32: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

bercabang tergantung pada varietas kedelai, dengan jumlah antara 1-5 cabang

(Adisarwanto, 2008).

Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri atas tiga helai anak daun dan

umumnya berwarna hijau atau hijau kekuning-kuningan. Bentuk daun ada yang

oval (berdaun lebar) dan segitiga (berdaun sempit) (AAK, 1989). Bentuk daun

tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik dan mempunyai korelasi yang sangat erat

dengan potensi produksi hasil. Umumnya, daun kedelai mempunyai stomata

berjumlah antara 190-320 buah/m2 (Adisarwanto, 2006).

Kedelai berdaun sempit lebih banyak ditanam oleh petani dibandingkan dengan

tanaman kedelai berdaun lebar. Jika dilihat dari aspek penyerapan sinar matahari,

tanaman kedelai berdaun lebar menyerap sinar matahari lebih banyak daripada yang

berdaun sempit. Namun, keunggulan tanaman kedelai berdaun sempit, yaitu

penyerapan sinar matahari akan lebih mudah menerobos diantara kanopi daun

sehingga memacu pembentukan bunga (Adisarwanto, 2008).

Pada daun kedelai terdapat bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bevariasi.

Panjang bulu biasanya mencapai 1 mm dan lebar 0,0025 mm. Kepadatan bulu

bervariasi tergantung varietas dan lebat–tipisnya bulu pada daun kedelai berkaitan

dengan tingkat toleransi varietas kedelai terhadap serangan jenis hama tertentu.

Hama penggerek polong sangat jarang menyerang varietas kedelai yang berbulu

lebat (Adisarwanto, 2006).

Bunga kedelai termasuk bunga sempurna, artinya dalam setiap bunga terdapat

bunga jantan dan bunga betina. Kedelai termasuk tanaman yang melakukan

Page 33: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

penyerbukan sendiri. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup

sehingga kemungkinan terjadi kawin silang sangat kecil. Bunga terletak pada ruas-

ruas batang (Septiatin, 2012).

Pembentukan bunga dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Suhu tinggi dan

kelembaban rendah, jumlah sinar matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun

lebih banyak sehingga akan merangsang pembentukan bunga (Adisarwanto, 2006).

Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup, dan dapat berkembang

menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup dapat tumbuh

menjadi polong hanya berkisar 20-80%. Jumlah bunga yang rontok tidak dapat

membentuk polong yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada

setiap posisi buku pada 1-10 hari setelah pembentukan bunga (Adisarwanto, 2006).

Polong kedelai pertama kali terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga

pertama. Panjang polong muda sekitar 1 cm. Jumah polong yang terbentuk pada

setiap ketiak tangkai daun sangat beragam antara 1-10 buah dalam setiap kelompok.

Jumlah polong dapat mencapai 50 bahkan ratusan. Kecepatan pembentukan polong

dan pembesaran biji akan semakin tepat setelah proses pembentukan bunga

berhenti. Ukuran dan bentuk polong menjadi maksimal pada saat awal periode

pemasakan biji yang diikuti oleh perubahan warna polong dari hijau menjadi kuning

kecokelatan pada saat masak (Adisarwanto, 2006).

Biji yang baru terbentuk mengandung kadar air 90%, kemudian kadar air akan

menurun sejalan dengan proses masaknya biji. Penurunan kadar air akan cepat

ketika biji mulai matang dan polong mulai penuh. Setelah proses akumulasi

Page 34: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

makanan di dalam biji telah selesai kadar air di dalam biji menjadi 50% (Septiatin,

2012).

Biji kedelai umumnya berbentuk bulat atau bulat-pipih sampai bulat-lonjong.

Warna kulit biji bervariasi antara lain kuning, hijau, coklat dan hitam. Ukuran biji

berkisar antara 6 – 30 g/100 biji. Di Indonesia ukuran biji kedelai diklasifikasikan

dalam 3 kelas, yaitu biji kecil (7 – 9 g/100 biji), sedang (10 – 13 g/100 biji) dan

besar (>13 g/100 biji). Biji-biji kedelai dapat digunakan sebagai bahan

perbanyakan tanaman secara generatif (Adisarwanto, 2006).

2.2. Syarat Tumbuh

Tanah dan iklim merupakan dua komponen lingkungan tumbuh yang berpengaruh

terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Pertumbuhan kedelai tidak dapat optimal

jika salah satu komponen lingkungan tumbuh tidak terpenuhi, karena kedua

komponen harus saling mendukung sehingga pertumbuhan tanaman kedelai

optimal (Adisarwanto, 2006).

Kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Iklim

yang cocok bagi tanaman kedelai dapat dilihat jika tanaman jagung dapat tumbuh

baik, karena kedelai mempunyai daya tahan yang lebih baik dibanding tanaman

jagung (AAK, 1989). Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki

curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil yang

optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan.

Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 0C, akan tetapi suhu optimal

bagi pertumbuhan tanaman kedelai adalah 23-27 0C (Septiatin, 2012).

Page 35: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tanaman kedelai sangat peka terhadap panjang hari atau lama penyinaran sinar

matahari karena kedelai termasuk tanaman hari pendek, yang tidak akan berbunga

bila panjang hari melebihi batas kritis yaitu 15 jam/hari. Varietas produksi tinggi di

daerah subtropika akan mengalami penurunan produksi di daerah tropika, karena

masa berbunga menjadi pendek yaitu dari umur 50 - 60 hari menjadi 35 - 40 hari

setelah tanam (Adisarwanto, 2006).

Sewaktu masih muda, kedelai memerlukan iklim basah, menjelang tua memerlukan

iklim kering. Untuk memperoleh produksi yang baik, tanaman kedelai memerlukan

hawa panas, supaya mendorong pemasakan biji lebih cepat dan bentuk biji yang

seragam. Namun iklim terlalu basah, kedelai tumbuh subur tetapi produksi bijinya

kurang baik (Adisarwanto, 2006).

Kedelai mempunyai daya adaptasi yang luas terhadap berbagai jenis tanah.

Berdasarkan kesesuaian jenis tanah untuk pertanian, kedelai cocok ditanam pada

jenis tanah Aluvial, Regosol, Grumosol, Latosol dan Andosol (Rukmana dan

Yuniarsih, 1996). Pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak masam dapat

tumbuh dengan baik yang penting tidak tergenang air yang dapat menyebabkan akar

menjadi busuk. Tanaman kedelai membutuhkan syarat drainase dan aerasi tanah

cukup baik, dan kurang toleran terhadap kemasaman tanah (Septiatin, 2012).

Nilai pH kurang dari 5,5 pertumbuhan kedelai sangat lambat, karena tanah

mengandung kelebihan Al. Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada

ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl, tergantung varietas. Varietas berbiji kecil

sangat cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 0,5-300 m dpl, sedangkan

Page 36: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

varietas kedelai berbiji besar cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 300-500

m dpl (Septiatin, 2012).

2.3. Sistem Olah Tanah

Pengolahan tanah adalah setiap manipulasi mekanik terhadap tanah, menciptakan

keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman (Kartasapoetra dkk., 2000).

Pengolahan tanah dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman melalui perbaikan

aerasi, pergerakan air dan penetrasi akar dalam profil tanah.

Pengolahan tanah dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: pengolahan tanah sempurna,

pengolahan tanah minimum, dan tanpa pengolahan tanah. Menurut Rukmana dan

Yuniarsih (1996), pengolahan tanah intensif atau yang sering dikenal dengan

pengolahan tanah sempurna dilakukan pada kondisi lahan-lahan kering (tegalan)

dengan tujuan mengendalikan rumput-rumput liar, memperoleh struktur tanah yang

gembur, memperbaiki aerasi dan drainase tanah serta menciptakan medium

pertumbuhan yang optimal bagi tanaman kedelai.

Pengolahan tanah intensif dilakukan dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 15

- 20 cm sambil membenamkan rumput-rumput liar yang sudah lapuk. Membuat parit

keliling selebar 40 cm dan kedalamannya 30 cm, dan membuat petakan-petakan

untuk tempat penanaman kedelai, menggemburkan tanah sambil membuang rumput

- rumput liar dan kerikil kemudian tanah diratakan (Rukmana dan Yuniarsih, 1996).

Pengolahan tanah intensif dapat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan

akar dan tanaman, namun pengolahan tanah yang terlalu sering mempunyai

pengaruh negatif terhadap struktur tanah, menurunkan bahan organik tanah,

Page 37: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

meningkatkan kepadatan akibat pengolahan tanah dengan alat-alat berat sehingga

dapat menghambat perkembangan akar, terjadi erosi dan pengkerakan di permukaan

tanah (Hakim dkk., 1986).

Dilihat dari akibat pengolahan tanah intensif berbagai metoda pengolahan tanah

perlu dilakukan yaitu olah tanah minimum ataupun tanpa olah tanah. Olah tanah

minimum merupakan cara mengelola tanah dengan melaksanakan pengolahan tanah

seminimal mungkin, namun memberikan kondisi yang menguntungkan bagi

pertumbuhan biji, pertumbuhan tanaman dan pengendalian gulma. Pengolahan tanah

minimum dikembangkan untuk mengantisipasi terjadinya erosi, terutama pada lahan

pertanian yang miring, untuk menghemat energi dan biaya tenaga kerja (Sutanto,

2002).

Persiapan lahan menggunakan metoda pengolahan minimum cukup menggunakan

alat yang sama sekali tidak menyebabkan lapisan tanah menjadi rusak (Sutanto,

2002). Tanah yang diolah hanya pada barisan yang akan ditanam kedelai dan sisa-

sisa tanaman sebelumnya dibiarkan di permukaan tanah. Sedangkan tanpa olah

tanah cukup ditugal dan pengendalian gulma menggunakan herbisida.

Menurut Sutanto (2002), beberapa penelitian menunjukkan terdapat kecenderungan

terjadinya penurunan hasil pada Sistem pertanian tanpa olah tanah, walaupun terjadi

peningkatan hasil dari Sistem pengolahan tanah minimum.

Keunggulan olah tanah minimum dan tanpa olah tanah memerlukan sedikit atau tidak

sama sekali bahan bakar fosil, sehingga energi dapat ditekan 30% - 70% (Sutanto,

2002). Hal ini ditegaskan oleh Hakim dkk. (1986) bahwa keuntungan menggunakan

Page 38: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

metoda pengolahan tanah minimum dan tanpa olah tanah ini dapat menghemat

waktu, biaya, tenaga, dapat memanfaatkan sisa-sisa tanaman sebagai pelindung dari

pukulan butiran hujan, infiltrasi meningkat dan penguapan menurun.

2.4. Pupuk

Berdasarkan jumlah unsur hara yang diperlukan tanaman, unsur hara dibagi

menjadi dua golongan, yakni: unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara

makro diperlukan tanaman dan terdapat dalam jumlah lebih besar dibandingkan

dengan unsur hara mikro. Walaupun kadar unsur hara berbeda, namun setiap jenis

tanaman umumnya memiliki urutan berdasarkan kadar-kadarnya, yakni: C, H, O,

N, P, K, S, Ca, Mg, Si, Na, Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, dan B.

Pupuk NPK majemuk merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat digunakan

sangat efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro (N, P, dan K),

menggantikan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36, dan KCl yang kadang-kadang

susah diperoleh di pasaran dan sangat mahal. Keuntungan menggunakan pupuk

NPK majemuk adalah dapat dipergunakan dengan memperhitungkan kandungan

zat hara sama dengan pupuk tunggal, apabila tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi

dengan pupuk majemuk, penggunaan pupuk majemuk sangat sederhana,

pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini menghemat waktu, ruangan, serta biaya

(Pirngadi dan Abdulrachman, 2005 dalam Kaya, 2013).

Pupuk NPK Phonska (15:15:15) merupakan salah satu produk pupuk NPK yang

telah beredar di pasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15%, fosfor (P2O5) 15%,

kalium (K2O) 15%, dan kadar air maksimal 2%. Pupuk majemuk ini hampir

Page 39: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

seluruhnya larut dalam air, sehingga unsur hara yang dikandungnya dapat segera

diserap dan digunakan oleh tanaman dengan efektif. Unsur hara N bersama-sama

P dan K merupakan unsur hara essensial primer, dan merupakan unsur yang paling

sering mejadi faktor pembatas pertumbuhan tanaman (Hakim dkk., 1986).

2.4.1. Nitrogen

Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman, yang sangat

diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian vegetatif tanaman,

seperti daun, batang dan akar namun terlalu banyak dapat menghambat pembungan

dan pembuahan (Sutedjo, 2002). Sumber utama N berasal dari gas N2 dari atmosfer.

Kadar gas N di atmosfer bumi sekitar 79%, namun N belum dapat dimanfaatkan

tanaman tingkat tinggi kecuali sudah menjadi bentuk tersedia (Rosmarkam dan

Yuwono, 2002). Sumber N dari fiksasi oleh peristiwa elektris di udara menjadi nitrit

yang selanjutnya diubah menjadi nitrat dan kemudian terbawa oleh hujan meresap ke

dalam tanah (Sutedjo, 2002).

Nitrogen mempunyai fungsi bagi tanaman yaitu: untuk meningkatkan pertumbuhan

tanaman, menyehatkan pertumbuhan daun sehingga daun tanaman menjadi lebar dan

warna lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan

kualitas tanaman penghasil daun-daunan dan meningkatkan berkembangbiaknya

mikroorganisme dalam tanah (Sutedjo, 2002).

Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk NH4+ (ammonium) atau NO3

- (nitrat)

tergantung keadaan tanah dan stadia pertumbuhan tanaman (Hakim dkk., 1986).

Akan tetapi nitrat segera tereduksi menjadi amonium melalui enzim yang

Page 40: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

mengandung molibdenum. Apabila unsur N tersedia lebih banyak daripada unsur

lainnya, dapat dihasilkan protein yang lebih banyak. Semakin tinggi pemberian N

semakin cepat sintesis karbohidrat yang diubah menjadi protein dan protoplasma

(Sutedjo, 2002).

Tanaman pada lahan kering umumnya menyerap ion NO3- relatif lebih besar jika

dibandingkan dengan ion NH4+, ada dugaan bahwa senyawa organik, seperti asam

nukleat dan asam amino larut dan dapat diserap oleh tanaman namun keberadaan

kedua senyawa di dalam tanah kecil jika dibandingkan keperluan tanaman

(Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Pemupukan N akan menaikkan produksi tanaman, kadar protein, dan kadar selulosa

namun N dapat menurunkan kadar sukrosa, polifruktosa dan pati. Hasil asimilasi CO2

diubah menjadi karbohidrat dan akan disimpan dalam jaringan apabila tanaman

kekurangan unsur N (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Gejala kekurangan N akan

terlihat pada seluruh tanaman yang dicirikan oleh perubahan warna dari hijau pucat

kekuning-kuningan, terutama pada daun tampak pada sebelah bawah dari daun tua

yang berubah warna menjadi kuning terutama pada ujungnya (Hakim dkk, 1986).

2.4.2. Fosfor

Fosfor merupakan unsur yang diperlukan dalam jumlah besar (hara makro). Jumlah

P dalam tanaman lebih kecil dibandingkan dengan N dan K. Namun, P dianggap

sebagai kunci kehidupan (Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Fosfor di dalam tanah

tidak sepenuhnya ada dan tergantung pada sifat dan ciri tanah serta pengelolaan tanah.

Pertambahan P di dalam tanah tidak terjadi dengan pengikatan biokimia seperti N,

Page 41: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

tetapi hanya bersumber dari deposit atau batuan dan mineral yang mengandung fosfat

di dalam tanah (Hakim dkk., 1986).

Fosfat diserap tanaman dengan bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-) dan ion

ortofosfat sekunder (H PO4=). Kemungkinan P diserap dalam bentuk senyawa fosfat

organik yang larut air, misalnya asam nukleat dan fitin. Fosfat diserap tanaman

dalam bentuk ion anorganik cepat berubah menjadi senyawa organik. Fosfor mudah

bergerak antar jaringan tanaman. Kadar optimal P dalam tanaman pada saat

pertumbuhan vegetatif adalah 0,3 - 0,5 % (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Unsur P dijumpai dalam jumlah yang banyak pada biji, walaupun P juga terdapat

pada semua bagian yang muda dari tanaman. Seperti juga N, P merupakan penyusun

setiap sel hidup. Fosfor adalah penyusun fosfolid, nukleoprotein, dan nitin yang

selanjutnya akan banyak menjadi tersimpan di dalam biji. Fosfor sangat berperan

aktif dalam mentransfer energi di dalam sel, baik sel tanaman maupun hewan.

Fosfor juga berfungsi untuk mengubah karbohidrat, misalnya dalam perubahan

tepung menjadi gula. Selain itu P juga dapat meningkatkan efisiensi kloroplas

(Hakim dkk, 1986).

Fosfor merupakan salah satu unsur hara esensial yang memiliki reaktivitas tinggi

terhadap partikel tanah. Oleh karena itu, jika P larut dari pupuk diberikan ke dalam

tanah, P akan cepat mengalami reaksi dengan partikel liat dan senyawa-senyawa Fe

dan Al di dalam tanah kemudian akan berubah menjadi bentuk-bentuk tidak atau

kurang tersedia bagi tanaman. Proses ini lazim disebut fiksasi P. Ada beberapa cara

untuk mengurangi fiksasi P di dalam tanah, yaitu (1) mengatur pH tanah dengan

pengapuran (ditambah atau dikurangi), (2) pemberian bahan organik, pemberian ini

Page 42: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

akan menghasilkan anion dan kation yang akan mengurangi fiksasi, (3) mengurangi

kontak langsung antara pupuk dengan tanah, dan (4) pengeringan tanah, ini akan

mengurangi daya absorpsi P oleh tanah sehingga akhirnya akan mempercepat

penguraian P organik menjadi P yang tersedia (Sutedjo, 2002).

Menurut Sutedjo (2002), pupuk P dikelompokkan dalam tiga kelompok

berdasarkan kelarutannya, yaitu: (a) pupuk P yang melarut ke dalam asam keras

(mengandung P2O5, merupakan pupuk P yang lambat tersedia bagi keperluan

tanaman), (b) pupuk P yang melarut dengan amonium nitrat netral atau asam sitrat

(mengandung P2O5, merupakan pupuk yang mudah tersedia bagi keperluan

tanaman), (c) pupuk P yang melarut dalam air (mengandung P2O5, juga merupakan

pupuk P yang mudah tersedia bagi tanaman).

Tanah yang kekurangan P mempunyai gejala pada tanaman seperti warna daun

seluruhnya berubah kelewat tua dan tampak mengkilap kemerahan. Namun bukan

hanya daun tetapi cabang, batang terdapat warna merah ungu dan lama-kelamaan

menjadi kuning dan pada buah kecil, cepat matang. Tanah dengan ciri-ciri seperti

ini perlu pemupukan yang mengandung unsur hara P (Lingga dan Marsono, 2000).

2.4.3. Kalium

Kalium merupakan unsur hara ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi

satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam

tanaman baik dalam sel, jaringan tanaman maupun dalam silem dan floem

(Rosmarkam dan Yuwono, 2002). Sumber utama K tanah adalah batuan dan mineral

yang mengandung K yang terdapat di dalam kerak bumi/tanah. Kalium hanya dapat

Page 43: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

masuk ke peredaran biosfer melalui absorpsi tanaman dan kegiatan jasad renik

(Hakim dkk., 1986).

Kandungan K dalam tanah berbeda-beda tergantung bahan induk derajat pelapukan

tanah. Namun jika dibandingkan dengan N dan P, kandungan K lebih banyak.

Meskipun kandungan total K di dalam tanah biasanya beberapa kali lebih tinggi

daripada yang diserap oleh tanaman selama musim tanam, seringkali hanya

sebagian kecil K tanah yang tersedia bagi tanaman. Kandungan K di dalam tanah

beragam, mulai dari 0,1 – 3 %, dengan rata-rata 1% K. Tetapi, sebagian besar

sampai 90 – 98 % K tanah terikat dalam bentuk mineral, sehingga tidak tersedia

bagi tanaman. Bahkan, banyak tanah yang mengandung sejumlah K total besar

masih tanggap terhadap pemberian pupuk. Di dalam tanah, interaksi antara K dan

mineral tanah sangat menentukan ketersediaan K bagi tanaman (Sutedjo, 2002).

Ketersedian K tanah berlawanan dengan P, sebagian besar tanah mineral mempunyai

K tinggi. Jumlah mencapai 40 - 60 ribu kg K2O/ha. Namun, K yang dapat ditukarkan

hanya sedikit dan sebagian K berada pada mineral primer yang sukar larut, akibatnya

K tidak tersedia bagi tanaman (Hakim dkk., 1986).

Ketersedian K tergantung kepada penambahan dari luar, fiksasi oleh tanah dan

adanya kehilangan dari tanah. Penambahan K ke dalam tanah dapat berasal dari

irigasi dan pupuk-pupuk kalium. Selanjutnya fiksasi terjadi pada setiap jenis tanah

yang dipengaruhi oleh sifat koloid dan K yang berlebihan. Kehilangan K dari tanah

akibat pencucian, terutama tanah yang banyak mengandung pasir (Hakim dkk.,

1986).

Page 44: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Kebutuhan K cukup tinggi apabila kebutuhan K tidak tercukupi akan terjadi

translokasi K dari bagian-bagian tanaman yang tua ke bagian yang muda. Berbeda

dengan unsur N, S dan P (terdapat pada protein) tetapi K tidak terdapat dalam protein,

protoplasma, dan selulosa sehingga diduga bahwa K bersifat katalisator (Sutedjo,

2002).

Menurut Sutedjo (2002), K memiliki peranan penting bagi tanaman, yaitu: (1) K

berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, berarti berperan dalam pembentukan

pati, pemecahan dan translokasi pati tersebut, (2) K berfungsi dalam metabolisme

nitrogen dan sintesis protein, (3) dapat menetralisasi asam-asam organik yang

penting bagi proses fisiologi, (4) mengawasi dan mengatur berbagai aktivitas unsur

mineral, (5) mengaktifkan berbagai enzim (invertase, peptase, diatase, dan

katalase), (6) mempercepat pertumbuhan jaringan meristematik, (7) mengatur

pergerakan stomata dan hal yang berhubungan dengan air atau mempertahankan

turgor tanaman yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis dan proses-proses

lainnya agar dapat berlangsung dengan baik, (8) menambah resistensi tanaman, dan

(9) K berpengaruh pada aktivitas pyrovic kinase pada beberapa tanaman.

Pupuk K termasuk pupuk tunggal yang banyak digunakan untuk memberikan zat

hara K pada tanah. Pupuk K yang masih digunakan sampai saat ini adalah kalium

sulfat dan kalium klorida. Kalium klorida di pasaran lebih dikenal dengan sebutan

KCl. Pemakaian pupuk KCl lebih terbatas, hal ini disebabkan KCl mengandung

klorida yang dapat berpengaruh negatif pada tanaman (Marsono dan Lingga, 2000).

Page 45: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kebun percobaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma

Wacana Metro, Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan Kota Metro

dengan jenis tanah Podzolik Merah Kuning. Penelitian dilaksanakan pada bulan

Mei sampai Agustus 2016.

3.2. Bahan dan Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cangkul, sabit, tugal, pisau,

golok, gunting, bambu, ember, gayung, gembor, meteran, karton, timbangan

elektrik tipe Nagata LSC-3000, timbangan duduk, katong plastik ukuran ¼ kg,

kantong plastik ukuran ½ kg, kantong plastik kresek, tali rafia, tali karet, tangki

spayer, kamera digital, pena, penggaris, buku dan spidol.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: benih kedelai varietas

Anjasmoro (Deskripsi tertera pada Tabel 1, Lampiran), pupuk NPK (15;15;15)

phonska, dolomit, pupuk organik, air, insektisida Klorantraniliprol 50 g/l,

Tiametoksam 350 g/l, herbisida Ipa glifosat dan fungisida Propineb 70%.

Page 46: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan rancangan kelompok

teracak lengkap (RKTL), yang kombinasi perlakuannya disususun secara split plot

3 x 4 dengan 3 ulangan. Petak utama yaitu Sistem olah tanah (o) terdiri atas 3 jenis

yaitu: sistem tanpa olah tanah (o1), sistem olah tanah minimum (o2) dan sistem olah

tanah sempurna (o3); dan anak petak yaitu dosis NPK (P) yang terdiri atas 4 taraf

yaitu 0 kg phonska/ha atau tanpa phonska (p0), 100 kg phonska/ha atau 80

gram/petak (p1), 200 kg phonska/ha atau 160 gram/petak (p2) dan 300 kg

phonska/ha atau 240 gram/petak (p3). Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan

yaitu o1p0, o1p1, o1p2, o1p3, o2p0, o2p1, o2p2, o2p3, o3p0, o3p1, o3p2 dan o3p3 masing -

masing diulang 3 kali sehingga diperoleh 36 plot penelitian.

Data diuji dengan analisis ragam, yang sebelumnya kesamaan ragam data diuji

dengan uji Bartlet dan ketidakaditifan data diuji dengan uji Tuckey. Pengujian nilai

tengah perlakuan digunakan uji Ortogonal Kontras pada taraf nyata 5%.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Pengolahan Tanah

Lahan yang dijadikan percobaan terdapat gulma berdaun sempit sehingga

penyemprotan menggunakan herbisida sistemik dan penyemprotan dilakukan 2

minggu sebelum pengolahan tanah. Pada tahap ini terdapat tiga Sistem pengolahan

tanah, yaitu: tanpa olah tanah (TOT), olah tanah minimum (OTM) dan olah tanah

sempurna (OTS). Pada perlakuan TOT dilakukan dengan hanya menyemprot

gulma yang tumbuh pada lahan yang akan dijadikan plot percobaan dengan

Page 47: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

menggunakan herbisida Ipa glifosat 486 g/l dengan dosis 6 L/ha setara dengan 48

ml/plot yang dilakukan 1 minggu sebelum tanam.

Pengolahan tanah minimum dilakukan dengan cara menyemprot gulma dengan

herbisida dan mengolah tanah pada barisan yang akan ditanam kedelai dengan

menggunakan cangkul dan dengan kedalaman 15 – 20 cm.

Pengolahan tanah sempurna dilakukan dengan cara menyemprot gulma dengan

herbisida dan mencangkul dengan kedalaman 15 – 20 cm, pencangkulan tanah

dilakukan sebanyak 2 kali, dan dilanjutkan dengan pembuatan petak - petak

percobaan. Ukuran petak percobaan yaitu 2 m x 4 m, sebanyak 36 petakan dengan

jarak antar-petak 30 cm dan jarak antar-ulangan 60 cm.

3.4.2. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara penugalan sedalam 4 cm dengan jarak tanam 20

cm x 40 cm. Proses penjarangan dilakukan umur 7 hari setelah tanam dengan cara

dipotong menggunakan gunting sehingga mendapatkan 1 tanaman per lubang

tanam. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan keseragaman tumbuh tanaman kedelai

sehingga didapatkan populasi 100 tanaman setiap petak dengan jumlah total 3.600

tanaman.

3.4.3. Pemupukan

Pemupukan menggunakan pupuk organik dosis 5 ton/ha setara 4 kg/ha dan dolomit

dengan dosis 2 ton/ha setara 1,6 kg/ha diberikan 1 minggu sebelum tanam dengan

cara menimbang pupuk organik dan dolomit, setelah itu disebar merata di plot

Page 48: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

percobaan. Sedangkan aplikasi pupuk NPK majemuk dilakukan bertahap yaitu ½

bagian pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam yaitu 0 g/petak (p0), 40

g/petak (p1), 80 g/petak (p2) dan 120 g/petak (p3). Pemupukan susulan pada saat

umur 21 hari setelah tanam dengan dosis ½ bagian yaitu 0 g/petak (p0), 40 g/petak

(p1), 80 g/petak (p2) dan 120 g/petak (p3) dengan cara ditimbang sesuai perlakuan

dan diberikan pada barisan tanaman kedelai.

3.4.4. Pemeliharaan

Pemeliharaan ini meliputi:

1. Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti benih yang tidak tumbuh dengan benih yang

baru sebanyak 2 biji. Penyulaman ini dilakukan pada lubang tanam yang mati

pada umur 4 hari setelah tanam.

2. Penyiraman

Penyiraman dilakukan sore hari dimulai saat penanaman. Penyiraman

dilakukan setiap 3 hari sekali.

3. Penyiangan

Penyiangan adalah membersihkan tanaman dari tumbuhan

pengganggu/gulma yang tumbuh pada areal penanaman, dilakukan pada saat

tanaman berumur 4 minggu setelah tanam dengan cara manual yaitu

mengkoret gulma.

Page 49: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

3.5. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan mengambil 10 tanaman sampel tiap petak yaitu

dengan cara mengambil secara acak, adapun variabel yang diamati sebagai berikut:

1. Tinggi tanaman

Pengukuran dimulai dari permukaan tanah sampai ujung batang primer,

dilakukan dengan interval 2 minggu sekali sampai umur 6 minggu. Rata-rata

tinggi tanaman dinyatakan dalam satuan cm.

2. Bobot kering gulma

Membersihkan tanaman dari tumbuhan pengganggu/gulma yang tumbuh

pada areal penanaman, dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu

setelah tanam dengan cara manual yaitu mencabut/mengkoret. Penyiangan

selanjutnya dilakukan pada waktu tanaman selesai berbunga atau 4 minggu

setelah tanam pada luasan 1 m2. Setelah itu gulma dibersihkan dari sisa-sisa

tanah dan dikeringkan secara manual (sinar matahari) lalu ditimbang.

3. Indek luas daun (ILD)

Indek luas daun merupakan nisbah permukaan daun terhadap luas tanah yang

ditempati tanaman dalam satuan waktu rata-rata mulai dari periode 21 hari

setelah tanam sampai dengan 28 hari setelah tanam.

(𝐼𝐿𝐷) =(L2 + L1)

2 𝑥 (

1

𝑃𝑎)

Keterangan:

(ILD) = Indek Luas Daun

L1 = Luas daun sempel pada tanaman kedelai 21 hst

L2 = Luas daun sempel pada tanaman kedelai 28 hst

Pa = Jarak tanam

Page 50: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

4. Laju tumbuh tanaman (LTT)

Menunjukkan akumulasi bobot tanaman per satuan luas tanah dalam satuan waktu

rata-rata mulai dari periode 21 hari setelah tanam sampai 28 hari setelah tanam.

(𝐿𝑇𝑇) = 1

𝑃𝑎 𝑥

(𝑤2−𝑤1)

(𝑡2−𝑡1)g/m2. Hari

Keterangan:

(LTT) = Laju Tumbuh Tanaman (g/m2. hari)

Pa = Jarak tanam (m2)

W1 = Bobot kering tanaman sampel pada umur 21 hst

W2 = Bobot kering tanaman sampel pada umur 28 hst

t2-t1 = selisih waktu atau umur tanaman

5. Laju asimilasi bersih (LAB)

Menunjukkan laju peningkatan asimilasi untuk setiap satuan luas daun dalam

waktu tertentu. dimulai dari periode 21 hari setelah tanam sampai 28 hari

setelah tanam.

𝐿𝐴𝐵 =𝑤2 − 𝑤1

𝑡2 − 𝑡1 𝑥

(ln 𝑙𝑎2) − (ln 𝑙𝑎1)

𝑙𝑎2 − 𝑙𝑎1

Keterangan:

w1 = bobot kering tanaman

w2 = bobot kering tanaman

t1 = waktu/periode

t2 = waktu/periode

la = luas daun

6. Nisbah pupus akar

Nisbah pupus akar ditentukan dengan membandingkan berat kering pucuk

dengan berat kering akar dalam bentuk persen (%). rata-rata mulai dari

periode 21 hari setelah tanam sampai 28 hari setelah tanam.

𝑁𝑃𝐴 =𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑢𝑝𝑢𝑠

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟𝑥 100%

7. Jumlah buku subur

Page 51: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Dilakukan dengan menghitung buku yang menghasilkan bunga pada tanaman

sampel, dinyatakan dalam satuan buah.

8. Jumlah polong total

Dilakukan dengan menghitung jumlah polong total (jumlah polong isi dan tak

isi) pada tanaman sampel, dilakukan pada saat panen dan rata-rata jumlah

polong ini dinyatakan dalam satuan buah.

9. Jumlah polong bernas

Dilakukan dengan menghitng jumlah polong isi pada tanaman sampel saat

panen, rata-rata jumlah polong isi dinyatakan dalam satuan buah.

10. Bobot 100 biji

Dilakukan dengan menimbang 100 biji kedelai. Rata-rata bobot dinyatakan

dalam satuan gram.

11. Hasil panen per petak

Pengamatan dilakukan dengan mengambil seluruh tanaman dalam satu petak

percobaan setelah dikurangi tanaman pinggir, kemudian hasilnya ditimbang.

Page 52: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Tinggi tanaman kedelai 42 HST

Data pengamatan dan hasil analisis ragam tinggi tanaman kedelai umur 14, 21, 28,

35 dan 42 HST disajikan pada (Tabel 6, 7, 8, 9 dan 10, Lampiran). Hasil analisis

ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah dan pemberian berbagai dosis NPK

majemuk tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai 42 HST, begitu

pula interaksi diantara kedua faktor perlakuan tersebut (Tabel 11, Lampiran).

Tabel 1. Uji Ortogonal Kontras Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 77,50 1< tn

b. o2 vs o3 58,30 1< tn

pengaruh anak petak 1<

c. p0 vs p1, p2, p3 39,90 1< tn

d. p1 vs p2, p3 -5,70 1< tn

e. p2 vs p3 5,50 1< tn

interaksi 1<

a x c 42,30 1< tn

a x d -16,80 1< tn

a x e 40,00 1,04 tn

b x c -60,10 1,18 tn

b x d 9,20 1< tn

b x e 24,40 1,16 tn

Page 53: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 1 (lanjutan) pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 8,80 1< tn

o1,vs o2,o3 pada p1 28,50 1,06 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,10 1< tn

o1,vs o2,o3 pada p3 40,10 2,10 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -0,80 1< tn

p1 vs p2, p3 pada o1 3,70 1< tn

p2 vs p3 pada o1 -11,50 1< tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 50,40 1,66 tn

p1 vs p2, p3 pada o2 -9,30 1< tn

p2 vs p3 pada o2 -3,70 1< tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -9,70 1< tn

p1 vs p2, p3 pada o3 -0,10 1< tn

p2 vs p3 pada o3 20,70 1,68 tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 1) menunjukkan bahwa pengaruh

Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai dosis tehadap tinggi

tanaman kedelai 42 HST tidak berbeda nyata.

Page 54: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 1. Tinggi tanaman kedelai akibat pengaruh Sistem olah tanah dan

pemupukan NPK majemuk berbagai tingkat dosis

Gambar 1 memperlihatkan bahwa tinggi tanaman kedelai selalu meningkat dari

minggu ke minggu, dimulai dari 14 HST sampai 42 HST yang dipengaruhi oleh

Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis.

4.1.2 Bobot kering gulma 14 HST

Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot kering gulma umur 14 HST

disajikan pada (Tabel 13 dan 16 , Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

0 14 21 28 35 42

Tin

gg

i ta

na

ma

n

o1p0

o1p1

o1p2

o1p3

o2p0

o2p1

o2p2

o2p3

o3p0

o3p1

o3p2

o3p3

Page 55: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

bahwa Sistem olah tanah mempengaruhi bobot kering gulma 14 HST tetapi

pemberian NPK majemuk berbagai dosis tidak berpengaruh nyata begitu pula

interaksi antara kedua faktor perlakuan (Tabel 14 dan 17, Lampiran).

Tabel 2. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Transformasi √X + 0,5)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -23,10 4,44 tn

b. o2 vs o3 -11,19 3,13 tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 4,92 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 -2,90 1 < tn

e. p2 vs p3 -0,28 1 < tn

interaksi

a x c -24,53 6,72 *

a x d 0,04 1 < tn

a x e -4,48 1,34 tn

b x c -1,73 1 < tn

b x d 1,82 1 < tn

b x e 1,57 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 0,36 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 -7,83 8,22 * - 77,06 %

o1,vs o2,o3 pada p2 -5,57 4,16 tn

o1,vs o2,o3 pada p3 -10,05 13,54 * - 90,86 %

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 9,82 6,46 * 79,45 %

p1 vs p2, p3 pada o1 -0,98 1 < tn

p2 vs p3 pada o1 1,40 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -1,58 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 -1,87 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 -1,62 1,06 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -3,31 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 -0,05 1 < tn

p2 vs p3 pada o3 -0,05 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Page 56: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Hasil uji ortogonal kontras memperlihatkan bahwa pengaruh berbagai Sistem olah

tanah dan dosis NPK majemuk tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap

bobot kering gulma 14 HST.

Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem tanpa olah tanah meningkatkan

bobot gulma 14 HST sebesar 77,06 % dibandingkan Sistem olah tanah minimum

dan Sistem olah tanah sempurna pada pemupukan dosis NPK 100 kg/ha namun,

pada pemberian pupuk NPK 300 kg/ha dengan Sistem tanpa olah tanah mampu

meningkatkan bobot gulma 14 HST lebih besar yaitu 90,86 % dibandingkan Sistem

olah tanah minimum dan Sistem olah tanah sempurna. Sedangkan Sistem tanpa

olah tanah yang dikombinasikan pemupukan dosis NPK 100 kg/ha, 200 kg/ha dan

300 kg/ha mampu meningkat bobot gulma 14 HST sebesar 79,45 % dibandingkan

tanpa NPK.

4.1.3 Bobot kering gulma 28 HST

Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot kering gulma umur 28 HST

disajikan pada (Tabel 19 dan 22 , Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan

bahwa Sistem olah tanah mempengaruhi bobot kering gulma 28 HST, tetapi

pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis dan interaksi antara kedua faktor

perlakuan tidak berbeda nyata (Tabel 20 dan 23, Lampiran).

Hasil uji ortogonal kontras (Tabel 3) memperlihatkan bahwa Sistem olah tanah

berpengaruh nyata namun pemberian dosis NPK majemuk tidak memberikan

pengaruh yang nyata terhadap bobot gulma 28 HST. Sistem olah tanah minimum

Page 57: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

mampu meningkatkan bobot gulma 28 HST sebesar 77,50 % dibandingkan Sistem

olah tanah sempurna.

Tabel 3. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Transformasi √X )

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -26,01 4,19 tn

b. o2 vs o3 -20,40 7,74 * - 77,50 %

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 1,41 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 3,90 1 < tn

e. p2 vs p3 -1,61 1 < tn

interaksi

a x c 4,47 1 < tn

a x d -10,65 3,66 tn

a x e -1,53 1 < tn

b x c 5,13 1,27 tn

b x d -3,95 1,51 tn

b x e -1,16 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 -7,62 11,26 * - 64,80 %

o1,vs o2,o3 pada p1 -2,58 1,29 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 -7,14 9,88 * - 64,77 %

o1,vs o2,o3 pada p3 -8,67 14,56 * - 65,72 %

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -1,02 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o1 4,85 4,56 * 39,48 %

p2 vs p3 pada o1 -0,03 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -1,35 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 1,50 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 -0,21 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 3,78 1,38 tn

p1 vs p2, p3 pada o3 -2,45 1,16 tn

p2 vs p3 pada o3 -1,37 1,09 tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem tanpa olah tanah dapat

meningkatkan bobot gulma 28 HST sebesar 64,80% dibandingkan Sistem olah

tanah minimum dan Sistem olah tanah sempurna pada pemupukan tanpa NPK. Di

Page 58: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

pihak lain, perbandingan Sistem olah tanah yang sama dengan pemberian pupuk

NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot gulma 28

HST masing-masing sebesar 64,77% dan 65,72%. Sedangkan Sistem tanpa olah

tanah yang dikombinasikan dengan pemberian pupuk NPK dengan dosis 200 kg/ha

dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot kering gulma sebesar 39,48% jika

dibandingkan dengan pemberian NPK majemuk dosis 100 kg/ha.

4.1.4 Indeks luas daun

Data pengamatan dan hasil analisis ragam indeks luas daun disajikan pada (Tabel

25 dan 28, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah

dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berpengaruh nyata

terhadap indeks luas daun tanaman kedelai begitu pula interaksi kedua faktor

perlakuan (Tabel 26 dan 29, Lampiran).

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 4) menunjukkan bahwa Sistem olah

tanah tidak berbeda nyata namun pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis

memberikan pengaruh nyata tehadap indeks luas daun tanaman kedelai. Pada uji

ortogonal di atas bahwa pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha, 200 kg/ha dan

100 kg/ha mampu meningkatkan indeks luas daun sebesar 54,32% dibandingkan

pemberian tanpa NPK. Namun pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha dan 200

kg/ha mampu meningkatkan indeks luas daun kedelai sebesar 54,00%

dibandingkan pemberian NPK majemuk 100 kg/ha. Sedangkan pemberian NPK

majemuk 300 kg/ha mampu meningkatkan indeks luas daun kedelai sebesar 55,63%

dibandingkan pemberian NPK 200 kg/ha. Sehingga semakin meningkatnya

Page 59: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

pemberian dosis NPK majemuk pada tanaman kedelai mampu meningkatkan

indeks luas daun.

Tabel 4. Uji Ortogonal Kontras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi √X)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -6,84 4,62 tn

b. o2 vs o3 1,42 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 5,13 14,48 * 54,32 %

d. p1 vs p2, p3 4,44 21,72 * 54,00 %

e. p2 vs p3 4,62 70,43 * 55,63 %

interaksi

a x c -9,65 57,76 *

a x d -8,78 95,64 *

a x e -8,73 283,27 *

b x c 0,74 1,03 tn

b x d 1,63 9,91 tn

b x e -0,06 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 0,70 3,68 tn

o1,vs o2,o3 pada p1 0,41 1,27 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,39 1,10 tn

o1,vs o2,o3 pada p3 -8,34 517,65 * - 18,37 %

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 4,93 90,27 * 62,70 %

p1 vs p2, p3 pada o1 4,41 144,51 * 47,15 %

p2 vs p3 pada o1 4,45 441,42 * 39,46 %

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -0,27 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 -0,80 4,76 * - 60,75 %

p2 vs p3 pada o2 0,11 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0,47 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 0,83 5,15 * 64,14 %

p2 vs p3 pada o3 0,05 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Perbandingan sederhana akibat Sistem tanpa olah tanah menurunkan indeks luas

daun kedelai sebesar 18,37% dibandingkan Sistem olah tanah minimum dan Sistem

olah tanah sempurna pada pemberian pupuk NPK 300 kg/ha.

Page 60: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Sedangkan Sistem tanpa olah tanah yang dikombinasi dengan pemberian dosis

NPK majemuk 300 kg/ha, 200 kg/ha dan 100 kg/ha mampu meningkatkan indeks

luas daun sebesar 62,70% dibandingkan tanpa NPK. Selanjutnya Sistem tanpa olah

tanah dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 300 kg/ha dan 200 kg/ha

mampu meningkatkan indeks luas daun kedelai sebesar 47,15% dibandingkan

pemberian NPK majemuk 100 kg/ha. Begitu pula Pemberian NPK majemuk 300

kg/ha dengan Sistem tanpa olah tanah mampu meningkatkan indeks luas daun

kedelai sebesar 39,46% jika dibandingkan NPK majemuk 200 kg/ha.

Sistem olah tanah minimum dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 300

kg/ha dan 200 kg/ha dapat menurunkan indeks luas daun sebesar 60,75%

dibandingkan Sistem olah tanah minimum dan pemberian NPK 100 kg/ha. Namun

Sistem olah tanah sempurna dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 300

kg/ha dan 200 kg/ha dapat meningkatkan indeks luas daun sebesar 64,14%

dibandingkan Sistem olah tanah minimum dan NPK 100 kg/ha.

4.1.5 Laju asimilasi bersih

Data pengamatan dan hasil analisis ragam laju asimilasi bersih disajikan pada

(Tabel 31 dan 34, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem

olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berpengaruh

nyata terhadap indeks luas daun tanaman kedelai begitu pula interaksi kedua faktor

perlakuan (Tabel 32 dan 35, lampiran).

Page 61: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 5. Uji Ortogonal Kontras Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi √X + 0,5)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 21,71 1 < tn

b. o2 vs o3 -18,58 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -18,50 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 -8,16 1 < tn

e. p2 vs p3 3,36 1 < tn

interaksi

a x c 9,78 1 < tn

a x d -22,57 1,44 tn

a x e -1,44 1 < tn

b x c -27,97 3,31 tn

b x d 8,61 1 < tn

b x e 1,05 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 2,98 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 13,77 3,21 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 3,20 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 1,76 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -9,43 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o1 4,80 1 < tn

p2 vs p3 pada o1 1,60 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 9,45 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 -10,79 1,97 tn

p2 vs p3 pada o2 0,35 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -18,52 2,90 tn

p1 vs p2, p3 pada o3 -2,18 1 < tn

p2 vs p3 pada o3 1,41 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 5) menunjukkan bahwa Sistem olah

tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata

tehadap indeks luas daun tanaman kedelai.

Page 62: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

4.1.6 Laju tumbuh tanaman

Data pengamatan dan hasil analisis ragam laju tumbuh tanaman disajikan pada

(Tabel 37 dan 40, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem

olah tanah berbeda nyata tetapi pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis

tidak berpengaruh nyata terhadap laju tumbuh tanaman kedelai begitu pula interaksi

kedua faktor perlakuan (Tabel 38 dan 41, lampiran).

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 6) menunjukkan bahwa Sistem olah

tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata

tehadap laju tumbuh tanaman kedelai.

Tabel 6. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Transformasi √X + 0,5)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 2,78 1 < tn

b. o2 vs o3 -8,01 4,23 tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -4,12 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 1,33 1 < tn

e. p2 vs p3 1,35 1 < tn

interaksi

a x c -2,31 1 < tn

a x d -5,28 1 < tn

a x e -6,20 3,76 tn

b x c -6,98 2,38 tn

b x d -0,69 1 < tn

b x e 1,48 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 1,27 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 2,26 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p2 2,72 1,45 tn

o1,vs o2,o3 pada p3 -3,48 2,36 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -0,60 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o1 2,20 1 < tn

p2 vs p3 pada o1 2,52 3,71 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 1,73 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 -0,09 1 < tn

Page 63: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 6 (lanjutan) p2 vs p3 pada o2 -1,32 1,03 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -5,25 2,69 tn

p1 vs p2, p3 pada o3 -0,78 1 < tn

p2 vs p3 pada o3 0,15 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

4.1.7 Nisbah pupus akar umur 21 HST

Data pengamatan dan hasil analisis ragam nisbah pupus akar umur 21 HST

disajikan pada (Tabel 43 dan 46, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan

bahwa Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak

berpengaruh nyata terhadap nisbah pupus akar tanaman kedelai 21 HST begitu pula

interaksi kedua faktor perlakuan (tabel 44 dan 47, Lampiran).

Tabel 7. Uji Ortogonal Kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai

Tingkat Dosis (Tranformasi √X)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -1,25 1 < tn

b. o2 vs o3 2,42 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -0,96 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 0,33 1 < tn

e. p2 vs p3 -0,36 1 < tn

interaksi

a x c -4,75 1 < tn

a x d -0,31 1 < tn

a x e 2,74 1,84 tn

b x c -1,49 1 < tn

b x d 0,35 1 < tn

b x e 1,28 1,20 tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 0,88 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 -0,60 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p2 -2,13 2,22 tn

o1,vs o2,o3 pada p3 0,61 1 < tn

Page 64: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 7 (lanjutan) p0 vs p1, p2, p3 pada o1 1,26 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o1 0,21 1 < tn

p2 vs p3 pada o1 -1,03 1,57 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -0,37 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 -0,12 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 -0,30 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -1,86 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 0,23 1 < tn

p2 vs p3 pada o3 0,97 1,40 tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 7) menunjukkan bahwa Sistem olah

tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata

terhadap nisbah pupus akar tanaman kedelai 21 HST.

4.1.8 Nisbah pupus akar 28 HST

Data pengamatan dan hasil analisis ragam nisbah pupus akar umur 28 HST

disajikan pada (Tabel 49 dan 52, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan

bahwa Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak

berpengaruh nyata terhadap nisbah pupus akar tanaman kedelai 28 HST begitu pula

interaksi kedua faktor perlakuan (Tabel 50 dan 52, Lampiran).

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 8) memperlihatkan bahwa Sistem

olah tanah dan dosis NPK majemuk berbagai tingkat dosis tidak berbeda nyata

terhadap nisbah pupus akar tanaman kedelai 28 HST.

Page 65: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 8. Uji Ortogonal Kontras Nisbah Pupus Akar 28 HST Tanaman Kedelai

Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X + 0,5)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -10,57 1 < tn

b. o2 vs o3 0,78 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 3,00 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 -3,14 1 < tn

e. p2 vs p3 0,04 1 < tn

interaksi

a x c -3,29 1 < tn

a x d 10,16 1,58 tn

a x e 3,82 1 < tn

b x c 2,23 1 < tn

b x d -0,35 1 < tn

b x e -0,68 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 -1,82 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 -6,30 3,66 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 -3,13 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 0,68 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 2,10 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o1 -4,43 1,81 tn

p2 vs p3 pada o1 -1,26 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 -0,66 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 0,82 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 0,99 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 1,57 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 0,47 1 < tn

p2 vs p3 pada o3 0,31 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

4.1.9 Buku subur tanaman kedelai

Data pengamatan dan hasil analisis ragam jumlah buku subur tanaman kedelai

disajikan pada (tabel 55 dan 58, Lalmpiran). Hasil analisis ragam menunjukkan

bahwa Sistem olah tanah tidak berpengaruh nyata di pihak lain pemberian NPK

majemuk berbagai tingkat dosis berpengaruh nyata terhadap buku subur namun,

Page 66: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 56 dan 59,

Lampiran).

Tabel 9. Uji Ortogonal Kontras Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi √X)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 6,33 1 < tn

b. o2 vs o3 4,05 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 14,50 5,23 * 56,16 %

d. p1 vs p2, p3 5,18 1,34 tn

e. p2 vs p3 2,19 1 < tn

interaksi

a x c 3,06 1 < tn

a x d 0,86 1 < tn

a x e 2,57 1,11 tn

b x c 9,94 8,31 *

b x d -0,30 1 < tn

b x e 2,90 4,25 tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 0,82 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 1,55 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,70 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 3,27 3,59 tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 3,81 2,44 tn

p1 vs p2, p3 pada o1 1,44 1 < tn

p2 vs p3 pada o1 -0,13 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0,37 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 2,02 1,37 tn

p2 vs p3 pada o2 -0,29 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 10,31 17,87 * 62,58 %

p1 vs p2, p3 pada o3 1,72 1 < tn

p2 vs p3 pada o3 2,61 6,87 * 58,51 %

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 9) memperlihatkan bahwa Sistem

olah tanah tidak berpengaruh namun pemberian dosis NPK majemuk memberikan

pengaruh yang nyata terhadap buku subur tanman kedelai. Pemberian pupuk NPK

Page 67: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

majemuk dengan dosis 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan

buku subur tanaman kedelai sebesar 56,16 % dibandingkan tanpa pemupukan NPK.

Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem olah tanah sempurna dengan

kombinasi pemberian NPK majemuk 100 kg/ha, 200 kg/ha, 300 kg/ha mampu

meningkatkan buku subur tanaman kedelai sebesar 62,58 % dibandingkan tanpa

pemupukan NPK. Di pihak lain, Sistem olah tanah sempurna yang dikombinasikan

dengan NPK majemuk 300 kg/ha mampu meningkatkan buku subur tanaman

kedelai 58,51 % dibandingkan dengan pemberian NPK majemuk 200 kg/ha.

4.1.10 Jumlah polong total

Data pengamatan dan hasil analisis ragam jumlah polong total disajikan pada (Tabel

61 dan 64, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah

tidak berpengaruh nyata di pihak lain pemberian NPK majemuk berbagai tingkat

dosis berpengaruh nyata terhadap jumlah polong total tanaman kedelai namun

interaksi kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 62 dan 65,

lampiran).

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 10) memperlihatkan bahwa

pengaruh berbagai Sistem olah tanah dan dosis NPK majemuk tidak memberikan

berpengaruh nyata terhadap buku subur tanaman kedelai.

Pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha dikombinasi Sistem olah tanah

minimum dan Sistem olah tanah sempurna mampu meningkatkan jumlah polong

total sebesar 58,84% jika dibanding dengan Sistem tanpa olah tanah.

Page 68: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 10. Uji Ortogonal Kontras Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 15,12 1 < tn

b. o2 vs o3 6,96 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 15,48 2,00 tn

d. p1 vs p2, p3 13,21 2,92 tn

e. p2 vs p3 5,36 1,44 tn

interaksi

a x c -2,28 1 < tn

a x d 1,08 1 < tn

a x e 6,89 2,68 tn

b x c -5,42 1 < tn

b x d 4,08 1 < tn

b x e 3,22 1,76 tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 4,35 2,14 tn

o1,vs o2,o3 pada p1 3,23 1,18 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,33 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 7,21 5,88 * 58,84 %

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 5,92 1,98 tn

p1 vs p2, p3 pada o1 4,05 1,85 tn

p2 vs p3 pada o1 -0,51 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 7,49 3,17 tn

p1 vs p2, p3 pada o2 2,54 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 1,32 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 2,07 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 6,62 4,95 * 58,42 %

p2 vs p3 pada o3 4,55 7,00 * 59,93 %

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Sistem olah tanah sempurna dikombinasikan dengan pemberian NPK majemuk 200

kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan jumlah polong sebesar 58,42%

dibandingkan pemberian NPK majemuk 100 kg/ha. Sedangkan Sistem olah tanah

dikombinasi dengan 300 kg/ha mampu meningkatkan jumlah polong total sebesar

59,93% dibandingkan pemberian NPK majemuk 200 kg/ha.

Page 69: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

4.1.11 Jumlah polong bernas

Data pengamatan dan hasil analisis ragam jumlah polong bernas disajikan pada

(Tabel 67 dan 70, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem

olah tanah tidak berbeda nyata di pihak lain, pemberian NPK majemuk berbagai

tingkat dosis berbeda nyata terhadap jumlah polong bernas tanaman kedelai namun,

interaksi kedua faktor perlakuan tidak berbeda nyata (Tabel 68 dan 71, Lampiran).

Tabel 11. Uji Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √X)

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 15,02 1 < tn

b. o2 vs o3 6,92 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 15,56 2,06 tn

d. p1 vs p2, p3 13,18 2,95 tn

e. p2 vs p3 5,41 1,49 tn

interaksi

a x c -2,59 1 < tn

a x d 1,06 1 < tn

a x e 6,82 2,67 tn

b x c -5,56 1 < tn

b x d 4,02 1 < tn

b x e 3,21 1,78 tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 4,40 2,22 tn

o1,vs o2,o3 pada p1 3,19 1,17 tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,30 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 7,13 5,83 * 58,74 %

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 6,05 2,10 tn

p1 vs p2, p3 pada o1 4,04 1,87 tn

p2 vs p3 pada o1 -0,47 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 7,53 3,26 tn

Page 70: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 11 (lanjutan) p1 vs p2, p3 pada o2 2,56 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 1,33 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 1,98 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 6,58 4,96 * 58,41 %

p2 vs p3 pada o3 4,55 7,12 * 59,90 %

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 11) memperlihatkan bahwa

pengaruh berbagai Sistem olah tanah dan dosis NPK majemuk berbagai tingkat

dosis tidak berpengaruh nyata terhadap buku subur tanaman kedelai.

Pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha dikombinasi Sistem olah tanah

minimum dan Sistem olah tanah sempurna mampu meningkatkan jumlah polong

total sebesar 58,74% jika dibanding dengan Sistem tanpa olah tanah.

Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem olah tanah sempurna

dikombinasikan dengan pemberian NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu

meningkatkan jumlah polong sebesar 58,41% dibandingkan pemberian NPK

majemuk 100 kg/ha. Sedangkan Sistem olah tanah dikombinasi 300 kg/ha mampu

meningkatkan jumlah polong total sebesar 59,90% dibandingkan pemberian NPK

majemuk 200 kg/ha.

4.1.12 Bobot 100 biji kedelai

Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot 100 biji kedelai disajikan pada

(Tabel 73, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa Sistem olah tanah

tidak berpengaruh nyata di pihak lainpemberian NPK majemuk berbagai tingkat

Page 71: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

dosis berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kedelai namun interaksi kedua

faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 74, lampiran).

Tabel 12. Uji Ortogonal Kontras Bobot 100 Biji Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras Qj F-

Hitung

Persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 11,70 1 < tn

b. o2 vs o3 6,82 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 37,24 6,99 * 52,84 %

d. p1 vs p2, p3 18,40 3,41 tn

e. p2 vs p3 -1,28 1 < tn

interaksi

a x c -24,62 3,44 tn

a x d 3,16 1 < tn

a x e 1,18 1 < tn

b x c 11,38 2,20 tn

b x d 7,12 1,73 tn

b x e 1,34 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 9,08 5,61 * 53,38 %

o1,vs o2,o3 pada p1 -0,18 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,81 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 1,99 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 20,62 14,47 * 54,95 %

p1 vs p2, p3 pada o1 5,08 1,76 tn

p2 vs p3 pada o1 -0,82 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 2,62 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 3,10 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 -0,90 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 14,00 6,67 * 53,10 %

p1 vs p2, p3 pada o3 10,22 7,11 * 53,27 %

p2 vs p3 pada o3 0,44 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 12) memperlihatkan bahwa Sistem

olah tanah tidak berpengaruh di pihak lain, pemberian NPK majemuk berbagai

tingkat dosis memberikan pengaruh nyata terhadap bobot 100 biji kedelai.

Page 72: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Pemberian pupuk NPK majemuk dengan dosis 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha

mampu meningkatkan bobot 100 biji kedelai sebesar 52,84% jika dibandingkan

tanpa NPK.

Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem tanpa olah tanah minimum dan

Sistem olah tanah sempurna dikombinasi pemberian tanpa NPK mampu

meningkatkan bobot 100 biji kedelai sebesar 53,84% dibandingkan Sistem tanpa

olah tanah. Sedangkan Sistem tanpa olah tanah dikombinasi dengan pemberian

NPK majemuk 100 kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot

100 biji kedelai sebesar 54,95% dibandingkan pemberian tanpa NPK.

Sistem olah tanah sempurna dikombinasi dengan pemberian NPK majemuk 100

kg/ha, 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu meningkatkan bobot 100 biji kedelai

sebesar 53,10% dibanding pemberian tanpa NPK. Sedangkan Sistem olah tanah

sempurna dikombinasi pemberian NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu

meningkatkan bobot 100 biji kedelai sebesar 53,27% dibanding kombinasi Sistem

olah tanah sempurna dengan pemberian NPK majemuk 100 kg/ha.

4.1.13 Bobot kedelai perpetak panen

Data pengamatan dan hasil analisis ragam bobot kedelai per petak panen disajikan

pada (Tabel 76 dan 79, Lampiran). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa

Sistem olah tanah dan pemberian NPK majemuk berbagai tingkat dosis

berpengaruh nyata terhadap bobot petak panen kedelai namun interaksi kedua

faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata (Tabel 77 dan 80, lampiran).

Page 73: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 13. Uji Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pemupukan NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi Log (X))

Kontras Qj f-

hitung

persentase

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 1,26 1 < tn

b. o2 vs o3 -0,40 1 < tn

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 0,12 1 < tn

d. p1 vs p2, p3 3,51 3,05 tn

e. p2 vs p3 0,22 1 < tn

interaksi

a x c 0,18 1 < tn

a x d 0,87 1 < tn

a x e 0,26 1 < tn

b x c -0,58 1 < tn

b x d 2,29 4,35 tn

b x e 0,06 1 < tn

pengaruh sederhana

o1,vs o2,o3 pada p0 0,27 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p1 0,04 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p2 0,35 1 < tn

o1,vs o2,o3 pada p3 0,61 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -0,02 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o1 0,88 1,29 tn

p2 vs p3 pada o1 -0,01 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0,36 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o2 0,17 1 < tn

p2 vs p3 pada o2 0,09 1 < tn

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 -0,22 1 < tn

p1 vs p2, p3 pada o3 2,46 10,07 * 55,03 %

p2 vs p3 pada o3 0,15 1 < tn

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah; o2 = Olah Tanah Minimum; o3 = Olah Tanah Sempurna; p0

= Tanpa NPK; p1 = NPK 100 kg/ha; p2 = NPK 200 kg/ha; p3 = NPK 300 kg/ha; tn

= tidak berbeda nyata; * = berbeda nyata; F-tabel (1;18;5%) = 4,41; F-tabel

(1;4;5%) = 7,71.

Berdasarkan uji lanjut ortogonal kontras (Tabel 13) memperlihatkan bahwa

pengaruh berbagai Sistem olah tanah dan dosis NPK majemuk tidak memberikan

berpengaruh nyata terhadap buku subur tanaman kedelai.

Perbandingan pengaruh sederhana akibat Sistem olah tanah sempurna yang

dikombinasikan pemberian NPK majemuk 200 kg/ha dan 300 kg/ha mampu

Page 74: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

meningkatkan hasil petak panen sebesar 55,03 % dibandingkan kombinasi Sistem

olah tanah sempurna dengan pemberian NPK majemuk 100 kg/ha.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot kering gulma 14 HST lebih

tinggi akibat pemupukan NPK berbagai tingkat dosis dari pada tanpa NPK (Tabel

2). Semakin tinggi dosis pemupukan NPK mampu menghasilkan bobot kering

gulma yang lebih tinggi saat 28 HST (Tabel 3).

Kedua fakta di atas ditemukan pada Sistem tanpa olah tanah sedangkan Sistem olah

tanah minimum dan Sistem olah tanah sempurna bobot kering gulma tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini dapat dipahami karena pada Sistem

tanpa olah tanah gulma dikendalikan dengan herbisida Sistemik. Herbisida

Sistemik adalah herbisida yang cara kerjanya ditranslokasikan ke seluruh tubuh

atau bagian jaringan gulma, mulai dari daun sampai keperakaran. Beberapa faktor

yang mempengaruhi efektivitas herbisida Sistemik yaitu gulma masa pertumbuhan

aktif, tidak terkena hujan, dan menggunakan air bersih sebagai bahan pelarut

(Nufarm, 2016). Terlihat di lapangan efektifitas penyemprotan tidak maksimal

disebabkan setelah penyemprotan terjadi hujan apalagi biji-biji gulma yang masih

berada di atas permukaan tanah mengakibatkan gulma akan tumbuh lebih cepat

dibandingkan dengan Sistem olat tanah yang lain.

Pada Sistem olah tanah minimum dilakukan pencangkulan tanah pada larikan yang

akan ditanami benih kedelai. Hal ini tentu menyebabkan biji-biji gulma yang

berada di atas permukaan akan tertimbun sehingga dapat menekan pertumbuhan

Page 75: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

gulma pada larikan. Sedangkan pada Sistem olah tanah sempurna, dilakukan

pembajakan pada seluruh petakan sehingga biji-biji gulma akan tertimbun lebih

banyak di dalam tanah. Hal ini menyebabkan pertumbuhan gulma lebih sedikit pada

lahan yang menggunakan Sistem olah tanah sempurna dibandingkan Sistem olah

tanah minimun dan Sistem tanpa olah tanah.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkatnya dosis

NPK yang diberikan maka indeks luas daun semakin meningkat (Tabel 4). Fakta

serupa ditemukan pada Sistem tanpa olah tanah dan Sistem olah tanah sempurna

yang dipupuk NPK berbagai tingkat dosis dibandingkan tanpa NPK. Hal ini

berhubungan dengan fungsi pupuk NPK yang diberikan terutama N yang dapat

meningkatkan pertumbuhan khususnya daun. Daun tanaman akan bertambah maka

luas daun juga akan bertambah. Di pihak lain, Hasil penelitian memperlihatkan

bahwa laju asimilasi bersih belum secara nyata dipengaruhi oleh kedua faktor

perlakuan yang diberikan (Tabel 5). Hal ini mungkin berkaitan dengan laju

penimbunan asimilat pada bagian tanaman seperti batang, cabang dan daun relatif

sama.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nisbah pupus akar pada 21 HST dan 28

HST belum menunjukkan perbedaan yang nyata (Tabel 7 dan 8). Nisbah pupus

akar merupakan perbandingan pertumbuhan pupus dibandingkan pertumbuhaan

akar. Hal ini berarti bahwa laju pertumbuha pupus maupun pertumbuhaan akar

belum dipengaruhi pemberian NPK berbagai tingkat dosis maupun akibat

perbedaan Sistem olah tanah. Normahani (2015) menyebutkan bahwa fungsi P

yang terdapat pada pupuk NPK berfungsi untuk merangsang dan meningkatkan

Page 76: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

perkembangan akar tanaman. Hasil penelitian ini tidak berbeda mungkin berkaitan

dengan kandungan dalam tanah sebelum penelitian (Tabel 3, lampiran). Di pihak

lain, menurut beberapa literatur pengolahan tanah terutama olah tanah sempurna

dapat meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Fakta ini tidak ditemukan pada

penelitian ini.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa konsistensi antara jumlah polong total dan

polong bernas kedelai yang ditanam pada Sistem olah tanah minimum dan Sistem

olah tanah sempurna menghasilkan polong lebih tinggi dibanding Sistem tanpa olah

tanah pada pemupukan NPK majemuk 300 kg/ha (Tabel 10 dan 11). Di pihak lain,

pemberian pupuk NPK majemuk 300 kg/ha menghasilkan jumlah polong total dan

jumlah polong bernas lebih tinggi dari pada pemupukan NPK majemuk 200 kg/ha

yang ditanam dengan Sistem olah tanah sempurna. Hal ini berarti kedelai

menghendaki struktur tanah yang gembur, yang diimbangi pemupukan NPK.

Sejalan dengan jumlah polong ternyata bobot 100 biji kedelai memperlihatkan fakta

yang serupa, bahwa pemupukan NPK majemuk berbagai tingkat dosis

meningkatkan bobot 100 biji kedelai dibandingkan tanpa pemupukan NPK pada

Sistem tanpa olah tanah dan Sistem olah tanah sempurna. Hal ini karena pemberian

pupuk NPK majemuk yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang

diperlukan oleh tanaman kedelai dan sesuai dengan peranan NPK pada tanaman.

Lingga dan Marsono (2007) menjelaskan bahwa peranan nitrogen bagi tanaman

adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya cabang,

batang dan daun. Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk klorofil, protein dan

lemak. Nitrogen juga sebagai penyusun enzim yang terdapat dalam sel, sehingga

Page 77: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

mempengaruhi pertumbuhan karbohidrat yang sangat berperan dalam pertumbuhan

tanaman. Sosrosoedirjo (2004) menambahkan bahwa karbohidrat merupakan

bahan yang sangat diperlukan dalam pembelahan sel, perpanjanga sel, pembesaran

sel dan pembentukan jaringan untuk perkembangan batang, daun, dan akar. Fosfor

berfungsi mengatasi pengaruh negatif dari nitrogen, memperbaiki perkembangan

akar dan memperbaiki kualitas hasil. Kemudian kalium berfungsi dalam mengatur

keseimbangan nitrogen dan fosfor.

Pada (Tabel 13) memperlihatkan bahwa bobot kedelai perpetak panen tidak nyata

dipengaruhi oleh perbedaan Sistem olah tanah dan pemberian pupuk NPK berbagai

tingkat dosis. Variabel penelitian ini belum secara konsisten didukung oleh

variabel pertumbuhan dan komponen hasil kedelai. Bila dikaitkan dengan jumlah

polong total, polong bernas dan bobot 100 biji ternyata bobot kedelai perpetak

panen sangat ditentukan ketiga variabel itu pada pemupukan NPK majemuk 200

kg/ha dan 300 kg/ha pada Sistem olah tanah sempurna. Hal ini disebabkan karena

setiap unsur hara yang terkandung di dalam pupuk NPK majemuk mendukung

berbagai proses metabolisme sel, fotosintesis, dan resprasi sel sehingga dapat

meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

Pada saat pertumbuhan dan perkembangan tanaman sampai menghasilkan,

dibutuhkan unsur hara dalam jumlah yang cukup, khususnya unsur P dan K.

Kandungan unsur hara P dan K pada pupuk NPK Phonska cukup tinggi sebesar

15%, diduga pemberian NPK Phonska dapat memenuhi kebutuhan hara P dan K

untuk tanaman kedelai sehingga pada saat panen dapat menghasilkan jumlah

polong dan bobot biji yang lebih baik. Lingga (2000), mengemukakan bahwa

Page 78: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

pengaruh P dapat meningkatkan hasil tanaman, perbaikan kualitas hasil dan

mempercepat pematangan, sedangkan Kberperan sebagi katalisator berbagai reaksi

enzimatik dan proses fisologi lainya sehingga secara keseluruhan berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan kualitas hasil.

Pengaruh interaksi Sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat

dosis terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai tidak berbeda nyata terhadap

semua peubah pengamatan yang ada.

Pengaruh yang tidak nyata diduga disebabkan oleh perbedaan Sistem olah tanah

dengan pemanfaatan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis saling menutupi.

Karena menurut (Dwidjoseputro 1985 dalam Jayasumarta, 2012) menyatakan

pertumbuhan yang baik dapat dicapai bila faktor keliling yang mempengaruhi

pertumbuhan berimbang dan menguntungkan. Bila salah satu faktor tidak seimbang

dengan faktor yang lain maka faktor ini dapat menekan atau terkadang

menghentikan pertumbuhan tanaman.

Page 79: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

V. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

1. Sistem olah tanah yang berbeda tidak mempengaruhi semua peubah yang

diamati kecuali bobot kering gulma 14 hst, bobot kering gulma 28 hst dan

laju tumbuh tanaman.

2. Pemberian pupuk NPK majemuk berpengaruh nyata pada semua peubah yang

diamati, kecuali tinggi tanaman, bobot kering gulma, indeks luas daun, laju

asimilasi bersih, laju tumbuh tanaman dan nisbah pupus akar.

3. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan sistem olah tanah dan pemberian

pupuk NPK majemuk pada semua peubah yang diamati.

5.2. Saran

Dalam budidaya tanaman kedelai terutama pada lahan yang kritis atau miskin unsur

hara disarankan menggunakan sistem olah tanah sempurna dan pemberian pupuk

NPK majemuk dengan dosis 200 kg/ha.

Page 80: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1985. Dasar-Dasar bercocok tanam. Kanisius. Yogyakarta. 218 hlm.

AAK. 1989. Kedelai. Kanisius. Yogyakarta. 83 hlm.

Adisarwanto. 2006. Kedelai, Budidaya dengan pemupukan yang Efektif dan

Mengoptimalkan Peran Bintil akar. Penebar Swadaya. Jakarta. 108 hlm.

Adisarwanto. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta.76 hlm.

Andika I Made Rai. 2014. Respons Tanaman Jagung Semi (Baby Corn) Terhadap

Sistem Olah Tanah Dan Pupuk NPK Berbagai Tingkat Dosis. Skripsi.

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.

Annonymous. 2008. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan.

http://repository.usu.ac.id/bitstream.123456789416051.Appendix.pdf

(diakses tanggal 05 Februari 2016).

Badan Pusat Statistika. 2015. Produksi Kedelai Nasional. Badan Pusat Statistika

Fuady, Zahrul., Mawardi, dan Melizawati. 2012. Teknik Pengendalian Gulma dan

Pengelolaan Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman

Kedelai (Glycine Max L. Merril). Jurnal Ilmiah Sains Dan Teknologi. 12(3)

Nopember 2012. ISSN 1829-9598.

Gunesti, Y. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk N, P, K dan Kompos Terhadap P-

Tersedia, Serapan P Tanaman, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai

Glycine Max L) Pada Ultisol. Universitas Sriwijaya. Sumatra Selatan.

www.akademik.unsri.ac.id/paper (diakses tanggal 08 desember 2015)

Hakim, Nurhajati., M. Yusuf Nyakpa, A.M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M.

Amin Diha, Go Ban Hong, dan Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.

Universitas Lampung. Bandar Lampung. 488 hlm.

Indrayati Linda dan Umar Sudirman. 2009. Pengaruh Pemupukan NPK dan

Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Di Lahan

Sulfat Masam Bergambut. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Banjar

Baru.

Page 81: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Jayasumarta, D. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pupuk P Terhadap

Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril).

Agrium. Universitas Muhammadiyah. Sumatra Utara

Kartasapoetra, G. A.G. Kartasapoetra, Mul Mulyani Sutedjo. 1985. Teknologi

Konservasi Tanah dan Air. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 194 hlm.

Kaya. 2013. Pengaruh Kompos Jerami dan Pupuk NPK terhadap N-tersedia

Tanah, Serapan-N, Pertumbuhan, dan Hasil Padi Sawah (Oryza Sativa L).

Ambon. Agrologia, 2(1): 43-50.

Lingga, P. dan Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar

Swadaya. Jakarta. 150 hlm.

Normahani. 2015. Mengenal Pupuk Fosfat Dan Fungsinya Bagi Tanaman. Balai

Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Kalimantan Selatan

Pardiyo. 2005. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Tingkat Dosis Pupuk Fosfat

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merril).

Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana. Metro.

Petrokimia. 2011. Anjuran Umum Pemupukan Berimbang Menggunakan Pupuk

Majemuk. Gresik. Jawa Timur. http://www.petrokimia-gresik.com

/Resources/Docs/dosis_pupuk_majemuk.pdf. (diakses tanggal 08

Desember 2015).

Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.

Kanisius.Yogyakarta. 225 hlm.

Rukmana, Rahmat dan Yuniarsih Yuyun. 1996. Kedelai, Budidaya dan

Pascapanen. Kanisius.Yogyakarta. 94 hlm.

Septiatin. 2012. Meningkatkan Produksi Kedelai Di Lahan Kering, Sawah dan

Pasang Surut. Yrama Widya. Bandung. 74 hlm.

Setyo Wahyuningtyas Reni. 2010. Melestarikan Lahan Dengan Olah Tanah

Konservasi. Galam IV(2).

Sumiya Dwi Yamika Wiwin. 2011. Peningkatan Produksi Kedelai Pada Musim

Hujan Dengan Aplikasi Pupuk Majemuk NPK dan Pupuk Organik.

Universitas Brawijaya. Malang http://Karyailmiah.fp.ub.ac.id//uploads

peningkatan_produksi.pdf

Suryana Asep. 2012. Pengaruh Waktu Aplikasi dan Dosis Pupuk Majemuk NPK

Pada Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Varietas Grobogan. Universitas

Lampung. http://digilib.unila.ac.id/12746 (diakses pada tanggal 30 Januari

2016).

Page 82: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik, Pemasyarakatan dan

Pengembangan. Kanisius. Yogyakarta. 210 hlm.

Sutedjo Mul Mulyani. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka Cipta.

Jakarta. 177 hlm.

Sosrosoedirjo, 2004. Ilmu Memupuk Jilid I. CV. Yasaguna. Jakarta. 364 hlm.

Tuherkih dan Sipahutar. 2008. Pengaruh Pupuk NPK Majemuk (16:16:15)

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.) di Tanah

Inceptisols. Balai Penelitian Tanah. Bogor http://balittanah.litbang.

deptan.go.id/dokumentasi/prosidingsemnas2010/enggis.pdf

Widhi, N. K. Dan Yuliasmara, F. 2012. Penggunaan Metode Scanning Untuk

Mengukur Luas Daun Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Jember

Widyasari L., Sumarni T., dan Ariffin. 2011. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan

Mulsa Jerami Padi Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai

(Glycine max L. Merril). Universitas Brawijaya. Malang.

Page 83: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

LAMPIRAN

Page 84: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 1. Deskripsi Kedelai Varietas Anjasmoro

Nama varietas : Anjasmoro

Kategori : Varietas unggul nasional (released variety)

SK : 537/Kpts/TP.240/10/2001 tanggal 22 Oktober

tahun 2001

Tahun : 2001

Tetua : Seleksi masa dari populasi galur murni

MANSURIA

Potensi hasil : 2,25 – 2,03 ton/ha

Pemulia : Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaludin M,

Susanto, Darman M. Arsyad, Muchlis Adie

Nomor galur : MANSURIA 359-49-4

Warna hipokotil : ungu

Warna epikotil : ungu

Warna daun : hijau

Warna bulu : putih

Warna bunga : ungu

Warna polong masak : cokelat muda

Warna kulit bji : kuning

Warna hilum : kuning kecokelatan

Tipe tumbuh : determnate

Bentuk daun : oval

Ukuran daun : lebar

Perkecambahan : 76-78%

Tinggi tanaman : 64-68 cm

Jumlah cabang : 2,9 – 5,6

Jumlah buku pada batang

utama : 12,9 – 14,8

Umur berbunga : 35,7 – 39,4 hari

Umur masak : 82,5 – 92,5

Bobot 100 biji : 14,8 – 15,3 gram

Kandungan protein biji : 41,78 – 42,05%

Kandungan lemak : 17,12 – 18,60%

Ketahanan terhadap

kerebahan : tahan rebah

Ketahanan terhadap

kerak daun : sedang

Ketahanan terhadap

pecah polong : tahan

Sumber : Marizka, 2010

http://repository.usu.ac.id/.Appendix.pdf

Page 85: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 2. Menghitung Luas Daun dengan Metode Irfanview

Metode berikut ini merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur luas

penampang daun dengan menggunakan alat bantu image scanner dan software

IrfanView

1. Scan daun dengan menggunakan alat image scanner. Pastikan anda mencatat

angka DPI yang dipakai pada waktu melakukan scanning. DPI singkatan dari

Dot Per Inch atau jumlah titik per inci. Untuk contoh daun di bawah ini, angka

DPI yang digunakan adalah 72 DPI, kemudian disimpan dengan nama "leaf.jpg".

2. Jalankan program IrfanView dan buka file "leaf.jpg".

3. Pilih menu Image - Decrease Color Depth...

Page 86: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

4. Akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini. Pilih "2 Colors (black/white)".

Gambar bunga akan berubah menjadi berwarna hitam-putih.

5. Pilih menu Image - Increase Color Depth... agar kita bisa menggunakan fasilitas

Histogram.

Page 88: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

9. Arahkan kursor ke sisi kiri Histogram sehingga Index menunjukkan angka 0 dan

Pixels akan menunjukkan jumlah pixel warna hitam di gambar yang tengah

ditampilkan. Catat angka ini (dalam contoh kali ini jumlah pixel warna hitam

adalah 111701)

10. Untuk menghitung luas daun dalam satuan cm2, gunakan rumus berikut:

Dalam contoh daun ini, luas penampangnya adalah:

Catatan: nilai lebih akurat, gunakan angka DPI yang lebih tinggi.

Sumber: Widhi dan Yuliasmara, 2012

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember

Page 89: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 3. Jurnal Kegiatan

Page 90: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 4. Analisis Tanah

Page 91: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 5. Data Curah Hujan

Page 92: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 6. Tinggi Tanaman Kedelai 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

.................cm............................................

o1p0 6,00 7,05 5,40 18,45 6,15

o1p1 7,00 7,05 4,70 18,75 6,25

o1p2 3,80 7,00 6,00 16,80 5,60

o1p3 4,70 8,45 4,80 17,95 5,98

o2p0 5,55 5,05 5,50 16,10 5,37

o2p1 7,20 6,10 5,50 18,80 6,27

o2p2 4,50 8,70 6,85 20,05 6,68

o2p3 6,95 7,20 7,15 21,30 7,10

o3p0 6,45 6,75 8,35 21,55 7,18

o3p1 4,40 9,55 7,50 21,45 7,15

o3p2 3,20 6,50 8,45 18,15 6,05

o3p3 7,55 6,95 8,55 23,05 7,68

Total 67,30 86,35 78,75 232,40

Rataan 5,61 7,20 6,56 6,46

Tabel 7. Tinggi Tanaman Kedelai 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

...............cm...........................................

o1p0 10,20 11,20 8,50 29,90 9,97

o1p1 12,00 11,25 10,20 33,45 11,15

o1p2 8,40 11,50 10,10 30,00 10,00

o1p3 8,10 13,70 9,90 31,70 10,57

o2p0 10,20 9,70 9,70 29,60 9,87

o2p1 12,50 9,65 12,90 35,05 11,68

o2p2 9,20 11,70 10,50 31,40 10,47

o2p3 11,20 11,85 10,40 33,45 11,15

o3p0 10,35 10,30 11,60 32,25 10,75

o3p1 10,30 12,60 11,30 34,20 11,40

o3p2 8,20 10,80 12,30 31,30 10,43

o3p3 11,20 10,20 12,35 33,75 11,25

Total 121,85 134,45 129,75 386,05

Rataan 10,15 11,20 10,81 10,72

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Page 93: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 8. Tinggi Tanaman Kedelai 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

...............cm...................

o1p0 18,20 18,50 12,25 48,95 16,32

o1p1 20,50 18,30 13,80 52,60 17,53

o1p2 15,80 19,70 14,40 49,90 16,63

o1p3 15,10 20,25 15,00 50,35 16,78

o2p0 17,20 15,00 14,00 46,20 15,40

o2p1 20,80 11,60 19,60 52,00 17,33

o2p2 18,20 18,25 16,00 52,45 17,48

o2p3 20,30 17,50 15,90 53,70 17,90

o3p0 15,30 16,80 20,40 52,50 17,50

o3p1 16,10 18,60 20,10 54,80 18,27

o3p2 15,00 16,65 22,00 53,65 17,88

o3p3 20,70 18,50 17,80 57,00 19,00

Total 213,20 209,65 201,25 624,10

Rataan 17,77 17,47 16,77 17,34

Tabel 9. Tinggi Tanaman Kedelai 35 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

..............cm...................

o1p0 34,70 21,00 44,30 100,00 33,33

o1p1 30,70 23,20 48,20 102,10 34,03

o1p2 36,40 24,00 39,10 99,50 33,17

o1p3 33,10 26,10 32,70 91,90 30,63

o2p0 26,10 24,00 45,40 95,50 31,83

o2p1 20,40 34,80 56,90 112,10 37,37

o2p2 29,00 28,40 50,00 107,40 35,80

o2p3 28,40 23,10 53,60 105,10 35,03

o3p0 30,20 35,10 44,90 110,20 36,73

o3p1 29,90 38,90 40,20 109,00 36,33

o3p2 27,90 38,70 34,50 101,10 33,70

o3p3 31,50 32,60 51,20 115,30 38,43

Total 358,30 349,90 541,00 1.249,20

Rataan 29,86 29,16 45,08 34,70

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Page 94: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 10. Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................cm......................

o1p0 44,30 51,60 35,20 131,10 43,70

o1p1 48,20 44,40 37,00 129,60 43,20

o1p2 39,10 56,40 41,70 137,20 45,73

o1p3 32,70 49,10 43,90 125,70 41,90

o2p0 45,40 40,90 34,40 120,70 40,23

o2p1 56,90 33,70 50,00 140,60 46,87

o2p2 50,00 46,20 41,60 137,80 45,93

o2p3 53,60 42,20 38,30 134,10 44,70

o3p0 44,90 48,00 57,40 150,30 50,10

o3p1 40,20 47,00 59,90 147,10 49,03

o3p2 34,50 45,80 56,40 136,70 45,57

o3p3 51,20 53,00 53,20 157,40 52,47

Total 541,00 558,30 549,00 1648,30

Rataan 45,08 46,53 45,75 137,36 45,79

Uji Homogenitas : χ2 – hitung = 2,50 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 11. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

hitung F - Tabel

Kelompok 2 12,49 6,25 0,03 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 225,04 112,52 0,47 tn 6,94

Galat (O) 4 960,86 240,22

Dosis NPK (P) 3 17,023 5,67 0,18 tn 3,16

Interaksi 6 157,47 26,25 0,82 tn 2,66

Galat (P) 18 575,19 31,96

Non-Adiktif 1 2,09 2,10 0,06 tn 4,45

Sisa 17 573,10 33,71

Total 35 1948,083

KK (O) = 33,85% KK (P) = 12,35%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, KK = Koefisien keragaman

Page 95: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 12. Ortogonal Kotras Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

13

1,1

0

12

9,6

0

13

7,2

0

12

5,7

0

12

0,7

0

14

0,6

0

13

7,8

0

13

4,1

0

15

0,3

0

14

7,1

0

13

6,7

0

15

7,4

0

78

,50

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 77,50 288 20,86 0,09 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 58,30 96 35,41 0,15 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 39,90 324 4,91 0,15 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -5,70 162 0,20 0,01 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,50 54 0,56 0,02 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 42,30 288 6,21 0,19 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -16,80 144 1,96 0,06 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 40,00 48 33,33 1,04 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -60,10 96 37,63 1,18 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 9,20 48 1,76 0,06 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 24,40 16 37,21 1,16 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8,80 24 3,23 0,10 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 28,50 24 33,84 1,06 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,10 24 0,00 0,00 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 40,10 24 67,00 2,10 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,80 48 0,01 0,00 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3,70 24 0,57 0,02 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -11,50 8 16,53 0,52 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 50,40 48 52,92 1,66 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -9,30 24 3,60 0,11 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -3,70 8 1,71 0,05 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -9,70 48 1,96 0,06 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,10 24 0,00 0,00 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 20,70 8 53,56 1,68 tn 4,41

72

Page 96: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 13. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 1,60 1,80 1,60 5,00 1,67

o1p1 7,20 5,40 7,40 20,00 6,67

o1p2 3,00 3,00 9,00 15,00 5,00

o1p3 2,80 6,40 13,80 23,00 7,67

o2p0 2,84 3,60 3,20 9,64 3,21

o2p1 2,80 0,80 8,00 11,60 3,87

o2p2 2,20 0,10 10,60 12,90 4,30

o2p3 0,80 2,60 1,00 4,40 1,47

o3p0 0,01 3,20 0,10 3,31 1,10

o3p1 0,20 0,01 0,10 0,31 0,10

o3p2 0,01 0,20 0,10 0,31 0,10

o3p3 0,01 0,02 0,20 0,23 0,08

Total 23,47 27,13 55,10 105,70

Rataan 1,96 2,26 4,59 8,81 2,94

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 48,30 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Heterogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 14. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung

F -

Tabel

Kelompok 2 49,89 24,95 2,99 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 145,62 72,81 8,73 * 6,94

Galat (O) 4 33,37 8,34

Dosis NPK (P) 3 11,84 3,95 0,68 tn 3,16

Interaksi 6 66,68 11,11 1,92 tn 2,66

Galat (P) 18 104,36 5,80

Non-Adiktif 1 59,04 59,04 22,15 * 4,45

Sisa 17 45,32 2,67

Total 35 411,76

KK (O) = 98,37% KK (P) = 82,01%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 97: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 15. Ortogonal Kotras Tinggi Tanaman Kedelai 42 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

5,0

0

20

,00

15

,00

23

,00

9,6

4

11

,60

12

,90

4,4

0

3,3

1

0,3

1

0,3

1

0,2

3

-62

,78

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -83,30 288 24,09 2,89 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -34,38 96 12,31 1,48 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 33,90 324 3,55 0,59 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -7,98 162 0,39 0,07 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -0,58 54 0,01 0,00 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -95,10 288 31,40 5,25 * 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -1,98 144 0,03 0,00 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -24,58 48 12,59 2,11 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -9,06 96 0,86 0,14 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 5,82 48 0,71 0,12 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 8,42 16 4,43 0,74 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2,95 24 0,36 0,06 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -28,09 24 32,88 5,50 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -16,79 24 11,75 1,96 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -41,37 24 71,31 11,93 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 43,00 48 38,52 6,44 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -2,00 24 0,17 0,03 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8,00 8 8,00 1,34 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,02 48 0,00 0,00 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -5,90 24 1,45 0,24 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -8,50 8 9,03 1,51 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -9,08 48 1,72 0,29 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,08 24 0,00 0,00 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -0,08 8 0,00 0,00 tn 4,41

74

Page 98: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 16. Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 1,45 1,52 1,45 4,41 1,47

o1p1 2,77 2,43 2,81 8,01 2,67

o1p2 1,87 1,87 3,08 6,82 2,27

o1p3 1,82 2,63 3,78 8,22 2,74

o2p0 1,83 2,02 1,92 5,78 1,93

o2p1 1,82 1,14 2,92 5,87 1,96

o2p2 1,64 0,77 3,33 5,75 1,92

o2p3 1,14 1,76 1,22 4,13 1,38

o3p0 0,71 1,92 0,77 3,41 1,14

o3p1 0,84 0,71 0,77 2,33 0,78

o3p2 0,71 0,84 0,77 2,33 0,78

o3p3 0,71 0,72 0,84 2,27 0,76

Total 17,32 18,34 23,68 59,34

Rataan 1,44 1,53 1,97 4,94 1,65

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 48,30 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Heterogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 17. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi(√x+0,5))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung F - Tabel

Kelompok 2 1,95 0,97 2,33 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 12,63 6,31 15,14 * 6,94

Galat (O) 4 1,67 0,42

Dosis NPK (P) 3 0,39 0,13 0,41 tn 3,16

Interaksi 6 3,68 0,61 1,98 tn 2,66

Galat (P) 18 5,59 0,31

Non-Adiktif 1 1,73 1,73 7,63 4,45

Sisa 17 3,86 0,23

Total 35

KK (O) = 98,37% KK (P) = 82,01%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 99: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 18. Ortogonal Kotras Bobot Kering Gulma 14 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√x + 0,5))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

4,4

2

8,0

2

6,8

2

8,2

3

5,7

8

5,8

7

5,7

5

4,1

3

3,4

1

2,3

3

2,3

3

2,2

7

-18

,92

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -23,10 288 1,85 4,44 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -11,19 96 1,30 3,13 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 4,92 324 0,07 0,24 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -2,90 162 0,05 0,17 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -0,28 54 0,00 0,00 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -24,53 288 2,09 6,72 * 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,04 144 0,00 0,00 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -4,48 48 0,42 1,34 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -1,73 96 0,03 0,10 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 1,82 48 0,07 0,22 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,57 16 0,15 0,50 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,36 24 0,01 0,02 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -7,83 24 2,56 8,22 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -5,57 24 1,29 4,16 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -10,05 24 4,21 13,54 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9,82 48 2,01 6,46 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,98 24 0,04 0,13 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,40 8 0,25 0,79 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,58 48 0,05 0,17 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -1,87 24 0,15 0,47 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -1,62 8 0,33 1,06 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -3,31 48 0,23 0,74 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,05 24 0,00 0,00 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -0,05 8 0,00 0,00 tn 4,41

76

Page 100: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 19. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK

Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 14,63 13,63 21,00 49,26 16,42

o1p1 10,47 16,45 8,12 35,04 11,68

o1p2 11,03 18,90 24,12 54,05 18,02

o1p3 12,53 17,48 23,35 53,36 17,79

o2p0 10,33 14,11 20,33 44,77 14,92

o2p1 9,63 12,63 14,99 37,25 12,42

o2p2 10,22 13,44 20,45 44,11 14,70

o2p3 6,73 9,61 30,02 46,36 15,45

o3p0 2,84 3,67 2,24 8,75 2,92

o3p1 4,55 5,42 7,36 17,33 5,78

o3p2 5,02 4,42 5,25 14,69 4,90

o3p3 2,35 3,58 3,38 9,31 3,10

Total 100,33 133,34 180,61 414,28

Rataan 8,36 11,11 15,05 34,52 11,51

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 20,60 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Heterogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 20. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah

dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung

F -

Tabel

Kelompok 2 271,36 135,68 3,59 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 983,69 491,84 13,02 * 6,94

Galat (O) 4 151,09 37,77

Dosis NPK (P) 3 34,57 11,52 0,86 tn 3,16

Interaksi 6 77,39 12,90 0,96 tn 2,66

Galat (P) 18 240,90 13,38

Non-Adiktif 1 151,43 151,43 28,77 * 4,45

Sisa 17 89,47 5,26

Total 35 1759,01

KK (O) = 53,41% KK (P) = 31,79%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 101: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 21. Ortogonal Kotras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 Hitung Tabel

Total

49

,26

35

,04

54

,05

53

,36

44

,77

37

,25

44

,11

46

,36

8,7

5

17

,33

14

,69

9,3

1

-13

3,1

8

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -160,85 288 89,84 2,38 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -122,41 96 156,09 4,13 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 3,16 324 0,03 0,00 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 42,64 162 11,22 0,84 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -3,82 54 0,27 0,02 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 19,15 288 1,27 0,10 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -69,35 144 33,40 2,50 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,75 48 0,06 0,00 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 21,67 96 4,89 0,37 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -26,63 48 14,77 1,10 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -7,63 16 3,64 0,27 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -45,00 24 84,38 6,30 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -15,50 24 10,01 0,75 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -49,30 24 101,27 7,57 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -51,05 24 108,59 8,11 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -5,33 48 0,59 0,04 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 37,33 24 58,06 4,34 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,69 8 0,06 0,00 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -6,59 48 0,90 0,07 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 15,97 24 10,63 0,79 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 2,25 8 0,63 0,05 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 15,08 48 4,74 0,35 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -10,66 24 4,73 0,35 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -5,38 8 3,62 0,27 tn 4,41

78

Page 102: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 22. Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk

NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 3,82 3,69 4,58 12,10 4,03

o1p1 3,24 4,06 2,85 10,14 3,38

o1p2 3,32 4,35 4,91 12,58 4,19

o1p3 3,54 4,18 4,83 12,55 4,18

o2p0 3,21 3,76 4,51 11,48 3,83

o2p1 3,10 3,55 3,87 10,53 3,51

o2p2 3,20 3,67 4,52 11,39 3,80

o2p3 2,59 3,10 5,48 11,17 3,72

o3p0 1,69 1,92 1,50 5,10 1,70

o3p1 2,13 2,33 2,71 7,17 2,39

o3p2 2,24 2,10 2,29 6,63 2,21

o3p3 1,53 1,89 1,84 5,26 1,75

Total 33,62 38,59 43,90 116,11

Rataan 2,80 3,22 3,66 9,68 3,23

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 23. Analisis Ragam Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung

F -

Tabel

Kelompok 2 4,40 2,20 3,93 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 26,73 13,37 23,86 * 6,94

Galat (O) 4 2,24 0,56

Dosis NPK (P) 3 0,44 0,15 0,69 tn 3,16

Interaksi 6 2,12 0,35 1,65 tn 2,66

Galat (P) 18 3,86 0,22

Total 35 39,80

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 103: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 24. Ortogonal Kotras Bobot Kering Gulma 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√X))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

Total

12

,10

10

,14

12

,58

12

,55

11

,48

10

,53

11

,39

11

,17

5,1

0

7,1

7

6,6

3

5,2

6

-22

,65

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -26,01 288 2,35 4,19 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -20,40 96 4,33 7,74 * 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 1,41 324 0,01 0,03 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 3,90 162 0,09 0,44 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,61 54 0,05 0,22 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 4,47 288 0,07 0,32 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -10,65 144 0,79 3,66 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,53 48 0,05 0,23 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 5,13 96 0,27 1,27 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -3,95 48 0,33 1,51 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -1,16 16 0,08 0,39 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -7,62 24 2,42 11,26 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -2,58 24 0,28 1,29 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -7,14 24 2,12 9,88 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -8,67 24 3,13 14,56 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,02 48 0,02 0,10 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,85 24 0,98 4,56 * 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,03 8 0,00 0,00 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,35 48 0,04 0,18 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 1,50 24 0,09 0,44 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,21 8 0,01 0,03 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 3,78 48 0,30 1,38 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -2,45 24 0,25 1,16 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 -1,37 8 0,23 1,09 tn 4,41

80

Page 104: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 25. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan

Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan Jumlah Rataan

1 2 3

....................g/cm2.hari......................

o1p0 0,01 0,03 0,04 0,07 0,02

o1p1 0,03 0,06 0,03 0,12 0,04

o1p2 0,01 0,08 0,05 0,14 0,05

o1p3 0,03 0,04 0,02 0,09 0,03

o2p0 0,04 0,00 0,19 0,24 0,08

o2p1 0,12 0,06 0,08 0,26 0,09

o2p2 0,01 0,03 0,03 0,06 0,02

o2p3 0,06 0,04 0,18 0,27 0,09

o3p0 0,02 0,05 0,25 0,32 0,11

o3p1 0,02 0,01 0,25 0,28 0,09

o3p2 0,06 0,10 0,34 0,50 0,17

o3p3 0,07 0,16 0,29 0,51 0,17

Total 0,48 0,64 1,74 2,85

Rataan 0,04 0,05 0,14 0,24 0,08

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 22,90 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Heterogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 26. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat Kuadrat Total F - Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 0,078 0,039 2,15 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 0,060 0,030 1,66 tn 6,94

Galat (O) 4 0,073 0,018

Dosis NPK (P) 3 0,004 0,001 0,90 tn 3,16

Interaksi 6 0,021 0,003 2,37 tn 2,66

Galat (P) 18 0,026 0,001

Non-Adiktif 1 0,055 0,055 -32,25 tn 4,45

Sisa 17 -0,029 -0,002

Total 35 0,262

KK (O) = 170,13% KK (P) = 48,02%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 105: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 27. Ortogonal Kotras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung Tabel

total

0,0

7

0,1

3

0,1

4

0,0

9

0,2

4

0,2

6

0,0

6

0,2

7

0,3

2

0,2

8

0,5

0

0,5

1

1,0

3

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 1,60 288 0,01 0,50 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 0,77 96 0,01 0,34 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 0,36 324 0,00 0,39 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,23 162 0,00 0,33 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,18 54 0,00 0,57 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -0,07 288 0,00 0,02 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,31 144 0,00 0,68 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,32 48 0,00 2,09 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 0,45 96 0,00 2,11 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,63 48 0,01 8,19 * 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -0,19 16 0,00 2,33 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,42 24 0,01 7,28 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0,29 24 0,00 3,53 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,29 24 0,00 3,48 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0,61 24 0,02 15,30 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0,14 48 0,00 0,41 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,03 24 0,00 0,03 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,05 8 0,00 0,28 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,12 48 0,00 0,29 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,18 24 0,00 1,41 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,21 8 0,01 5,41 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 0,33 48 0,00 2,30 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,44 24 0,01 8,18 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,02 8 0,00 0,03 tn 4,41

82

Page 106: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 28. Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk

NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis Transformasi

(√x + 0,5))

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................g/cm2.Hari......................

o1p0 0,08 0,16 0,19 0,43 0,14

o1p1 0,19 0,25 0,17 0,60 0,20

o1p2 0,08 0,27 0,23 0,58 0,19

o1p3 0,18 0,20 0,12 0,50 0,17

o2p0 0,20 0,05 0,44 0,70 0,23

o2p1 0,35 0,25 0,28 0,87 0,29

o2p2 0,07 0,17 0,17 0,42 0,14

o2p3 0,24 0,19 0,42 0,85 0,28

o3p0 0,15 0,22 0,50 0,87 0,29

o3p1 0,15 0,10 0,50 0,75 0,25

o3p2 0,24 0,31 0,58 1,14 0,38

o3p3 0,26 0,40 0,54 1,19 0,40

Total 2,18 2,56 4,15 8,89

Rataan 0,18 0,21 0,35 0,74 0,25

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 29. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk Npk Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Transformasi

(√X + 0,5))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F – Hitung F - Tabel

Kelompok 2 0,18 0,09 2,56 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 0,14 0,07 1,98 tn 6,94

Galat (O) 4 0,14 0,04

Dosis Npk (P) 3 0,02 0,01 1,09 tn 3,16

Interaksi 6 0,08 0,01 2,31 tn 2,66

Galat (P) 18 0,10 0,06

Total 35 0,66

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 107: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 30. Ortogonal Kotras Indeks Luas Daun Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Transformasi (√x + 0,5))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

0,4

3

0,6

0

0,5

8

5,0

3

0,7

0

0,8

7

0,4

2

0,5

3

0,8

7

0,7

5

1,1

4

1,1

9

-3,3

3

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -6,84 288 0,16 4,62 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1,42 96 0,02 0,60 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 5,13 324 0,08 14,48 * 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 4,44 162 0,12 21,72 * 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 4,62 54 0,39 70,43 * 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -9,65 288 0,32 57,76 * 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -8,78 144 0,54 95,64 * 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -8,73 48 1,59 283,27 * 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 0,74 96 0,01 1,03 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 1,63 48 0,06 9,91 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -0,06 16 0,00 0,04 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,70 24 0,02 3,68 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0,41 24 0,01 1,27 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,39 24 0,01 1,10 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -8,34 24 2,90 517,65 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,93 48 0,51 90,27 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,41 24 0,81 144,51 * 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,45 8 2,47 441,42 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,27 48 0,00 0,28 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,80 24 0,03 4,76 * 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,11 8 0,00 0,29 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 0,47 48 0,00 0,83 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,83 24 0,03 5,15 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,05 8 0,00 0,07 tn 4,41

84

Page 108: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 31. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk

NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................g/cm2.Hari......................

o1p0 2,19 26,05 13,12 41,36 13,79

o1p1 0,12 1,88 14,03 16,03 5,34

o1p2 1,41 8,03 9,26 18,70 6,23

o1p3 3,74 13,96 8,96 26,66 8,89

o2p0 12,93 3,00 27,00 42,93 14,31

o2p1 19,99 5,44 109,53 134,96 44,99

o2p2 5,54 16,86 27,45 49,85 16,62

o2p3 5,87 7,74 46,87 60,48 20,16

o3p0 2,11 7,86 74,22 84,19 28,06

o3p1 0,92 0,98 29,97 31,87 10,62

o3p2 0,12 6,60 7,38 14,10 4,70

o3p3 13,74 0,45 7,08 21,27 7,09

Total 68,68 98,85 374,87 542,40

Rataan 5,72 8,24 31,24 45,20 15,07

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 25,50 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Heterogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 32. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F - Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 4745,82 2372,91 4,27 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 1541,12 770,56 1,39 tn 6,94

Galat (O) 4 2224,95 556,24

Dosis NPK (P) 3 761,96 253,99 0,85 tn 3,16

Interaksi 6 2185,75 364,29 1,22 tn 2,66

Galat (P) 18 5368,35 298,24

Non-Adiktif 1 5853,54 5853,54 -205,10 tn 4,45

Sisa 17 -485,19 -28,54

Total 35 16827,95

KK (O) = 156,54% KK (P) = 114,62%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 109: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 33. Uji Ortogonal Kontras Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

Total

41

,36

16

,03

18

,70

26

,66

42

,93

13

4,9

6

49

,85

60

,48

84

,19

31

,87

14

,10

21

,27

-18

,88

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 234,15 288 190,37 0,34 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -136,79 96 194,91 0,35 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -131,52 324 53,39 0,18 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -174,66 162 188,31 0,63 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 25,76 54 12,29 0,04 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 56,55 288 11,10 0,04 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -214,56 144 319,69 1,07 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 1,88 48 0,07 0,00 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -301,83 96 948,97 3,18 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 131,22 48 358,72 1,20 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -3,46 16 0,75 0,00 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 44,40 24 82,14 0,28 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 134,77 24 756,79 2,54 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 26,55 24 29,37 0,10 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 28,43 24 33,68 0,11 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -62,69 48 81,88 0,27 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13,30 24 7,37 0,02 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7,96 8 7,92 0,03 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 116,50 48 282,76 0,95 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -159,59 24 1061,21 3,56 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 10,63 8 14,12 0,05 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -185,33 48 715,57 2,40 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -28,37 24 33,54 0,11 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 7,17 8 6,43 0,02 tn 4,41

86

Page 110: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 34. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk

NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)

perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................g/cm2.Hari......................

o1p0 0,94 1,73 1,70 4,37 1,46

o1p1 0,72 0,92 1,80 3,44 1,15

o1p2 1,02 1,06 1,20 3,28 1,09

o1p3 1,15 1,36 3,28 5,80 1,93

o2p0 1,64 1,62 1,88 5,14 1,71

o2p1 1,38 1,25 3,12 5,75 1,92

o2p2 1,20 2,22 2,94 6,36 2,12

o2p3 1,20 1,39 2,45 5,04 1,68

o3p0 1,07 1,34 2,47 4,88 1,63

o3p1 1,04 0,77 1,58 3,39 1,13

o3p2 0,72 1,13 1,07 2,92 0,97

o3p3 1,34 0,73 1,01 3,08 1,03

Total 13,42 15,53 24,50 53,45

Rataan 1,12 1,29 2,04 4,45 1,48

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 35. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi √x + 0,5)

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 57,98 28,99 6,52 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 19,17 9,59 2,16 6,94

Galat (O) 4 17,79 4,45

Dosis NPK (P) 3 4,76 1,59 0,68 3,16

Interaksi 6 16,85 2,81 1,20 2,66

Galat (P) 18 42,19 2,34

Total 35 158,73

KK (O) = 63,14 % KK (P) = 45,84 %

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 111: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 36. Uji ortogonal kontras Laju Asimilasi Bersih Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi

√x + 0,5)

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

10

,21

5,4

6

7,0

6

8,6

6

10

,52

17

,27

11

,70

12

,05

12

,87

7,4

2

5,6

3

7,0

4

-2,4

8

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 21,71 288 1,64 0,36 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -18,58 96 3,60 0,78 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -18,50 324 1,06 0,43 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -8,16 162 0,41 0,17 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 3,36 54 0,21 0,08 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 9,78 288 0,33 0,14 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -22,57 144 3,54 1,44 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,44 48 0,04 0,02 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -27,97 96 8,15 3,31 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 8,61 48 1,54 0,63 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,05 16 0,07 0,03 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2,98 24 0,37 0,15 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 13,77 24 7,90 3,21 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3,20 24 0,43 0,17 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 1,76 24 0,13 0,05 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -9,43 48 1,85 0,75 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,80 24 0,96 0,39 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,60 8 0,32 0,13 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 9,45 48 1,86 0,76 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -10,79 24 4,85 1,97 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,35 8 0,02 0,01 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -18,52 48 7,14 2,90 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -2,18 24 0,20 0,08 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 1,41 8 0,25 0,10 tn 4,41

88

Page 112: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 37. Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan

Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................g/cm2.Hari......................

o1p0 0,39 2,50 2,38 5,27 1,76

o1p1 0,02 0,34 2,75 3,11 1,04

o1p2 0,54 0,63 0,95 2,11 0,70

o1p3 0,82 1,36 10,29 12,46 4,15

o2p0 2,20 2,13 3,02 7,34 2,45

o2p1 1,41 1,05 9,21 11,68 3,89

o2p2 0,93 4,45 8,16 13,54 4,51

o2p3 0,93 1,45 5,50 7,88 2,63

o3p0 0,64 1,29 5,63 7,55 2,52

o3p1 0,59 0,09 2,00 2,68 0,89

o3p2 0,02 0,79 0,64 1,45 0,48

o3p3 1,29 0,04 0,52 1,84 0,61

Total 9,77 16,09 51,04 76,89

Rataan 0,81 1,34 4,25 6,41 2,14

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 13,3 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 38. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F - Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 82,34 41,17 12,12 * 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 31,07 15,54 4,57 tn 6,94

Galat (O) 4 13,59 3,40

Dosis NPK (P) 3 1,92 0,64 0,17 tn 3,16

Interaksi 6 36,90 6,15 1,64 tn 2,66

Galat (P) 18 67,45 3,75

Non-Adiktif 1 56,65 56,65 89,17 * 4,45

Sisa 17 10,80 0,64

Total 35 233,27

KK (O) = 86,29 % KK (P) = 90,63 %

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 113: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 39. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3 Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

5,2

7

3,1

1

2,1

1

12

,46

7,3

4

11

,68

13

,54

7,8

8

7,5

5

2,6

8

1,4

5

1,8

4

-7,0

3

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 8,06 288 0,23 0,07 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -26,91 96 7,54 2,22 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3,75 324 0,04 0,01 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 4,34 162 0,12 0,03 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,09 54 0,48 0,13 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -9,37 288 0,30 0,08 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -20,73 144 2,98 0,80 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -25,98 48 14,06 3,77 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -27,77 96 8,03 2,15 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,12 48 0,00 0,00 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 6,05 16 2,29 0,61 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4,36 24 0,79 0,21 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 8,14 24 2,76 0,74 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 10,77 24 4,83 1,29 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -15,21 24 9,64 2,58 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,87 48 0,07 0,02 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8,36 24 2,91 0,78 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10,36 8 13,41 3,59 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 11,07 48 2,55 0,68 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -1,95 24 0,16 0,04 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -5,66 8 4,01 1,07 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -16,70 48 5,81 1,56 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -2,07 24 0,18 0,05 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,39 8 0,02 0,01 tn 4,41

90

Page 114: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 40. Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk

NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................g/cm2.Hari......................

o1p0 0,94 1,73 1,70 4,37 1,46

o1p1 0,72 0,92 1,80 3,44 1,15

o1p2 1,02 1,06 1,20 3,28 1,09

o1p3 1,15 1,36 3,28 5,80 1,93

o2p0 1,64 1,62 1,88 5,14 1,71

o2p1 1,38 1,25 3,12 5,75 1,92

o2p2 1,20 2,22 2,94 6,36 2,12

o2p3 1,20 1,39 2,45 5,04 1,68

o3p0 1,07 1,34 2,47 4,88 1,63

o3p1 1,04 0,77 1,58 3,39 1,13

o3p2 0,72 1,13 1,07 2,92 0,97

o3p3 1,34 0,73 1,01 3,08 1,03

Total 13,42 15,53 24,50 53,45

Rataan 1,12 1,29 2,04 4,45 1,48

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 41. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 5,78 2,89 18,30 * 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 2,78 1,39 8,81 * 6,94

Galat (O) 4 0,63 0,16

Dosis NPK (P) 3 0,29 0,10 0,45 tn 3,16

Interaksi 6 2,22 0,37 1,74 tn 2,66

Galat (P) 18 3,84 0,21

Total 35 15,54

KK (O) = 26,76% KK (P) = 31,11%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 115: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 42. Uji Ortogonal Kontras Laju Tumbuh Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi

√x + 0,5)

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

4,3

7

3,4

4

3,2

8

5,8

0

5,1

4

5,7

5

6,3

6

5,0

4

4,8

8

3,3

9

2,9

2

3,0

8

-2,1

0

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 2,78 288 0,03 0,17 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 -8,01 96 0,67 4,23 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -4,12 324 0,05 0,25 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 1,33 162 0,01 0,05 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 1,35 54 0,03 0,16 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,31 288 0,02 0,09 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -5,28 144 0,19 0,91 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -6,20 48 0,80 3,76 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -6,98 96 0,51 2,38 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,69 48 0,01 0,05 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,48 16 0,14 0,64 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1,27 24 0,07 0,32 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2,26 24 0,21 1,00 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2,72 24 0,31 1,45 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 -3,48 24 0,50 2,36 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,60 48 0,01 0,04 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2,20 24 0,20 0,95 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2,52 8 0,79 3,71 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 1,73 48 0,06 0,29 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,09 24 0,00 0,00 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -1,32 8 0,22 1,03 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -5,25 48 0,57 2,69 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 -0,78 24 0,03 0,12 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,15 8 0,00 0,01 tn 4,41

92

Page 116: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 43. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 2,36 2,47 2,19 7,02 2,34

o1p1 3,23 3,29 1,76 8,28 2,76

o1p2 5,10 2,05 3,50 10,65 3,55

o1p3 4,53 1,96 1,00 7,49 2,50

o2p0 1,52 1,90 3,71 7,13 2,38

o2p1 2,63 2,04 1,97 6,64 2,21

o2p2 3,47 2,90 0,96 7,33 2,44

o2p3 2,11 1,95 1,95 6,01 2,00

o3p0 2,64 4,59 3,05 10,28 3,43

o3p1 1,43 3,26 3,30 7,99 2,66

o3p2 1,82 3,19 1,72 6,73 2,24

o3p3 2,19 3,48 4,31 9,98 3,33

Total 33,03 33,08 29,42 95,53

Rataan 2,75 2,76 2,45 7,96 2,65

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 10,8 > χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 44. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 0,73 0,37 0,13 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 2,90 1,45 0,52 tn 6,94

Galat (O) 4 11,27 2,82

Dosis NPK (P) 3 0,23 0,08 0,09 tn 3,16

Interaksi 6 5,55 0,92 1,08 tn 2,66

Galat (P) 18 15,36 0,85

Non-Adiktif 1 0,39 0,34 0,38 tn 4,45

Sisa 17 15,03 0,88

Total 35 36,05

KK (O) = 63,25 % KK (P) = 34,82 %

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 117: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 45. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

7,0

2

8,2

8

10

,65

7,4

9

7,1

3

6,6

4

7,3

3

6,0

1

10

,28

7,9

9

6,7

3

9,9

8

1,1

1

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -4,79 288 0,08 0,03 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 7,87 96 0,65 0,23 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,19 324 0,01 0,02 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 2,37 162 0,03 0,04 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,23 54 0,03 0,03 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -18,27 288 1,16 1,36 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -2,37 144 0,04 0,05 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 8,25 48 1,42 1,66 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -4,73 96 0,23 0,27 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,67 48 0,01 0,01 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 4,57 16 1,31 1,53 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3,37 24 0,47 0,55 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -1,93 24 0,16 0,18 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -7,24 24 2,18 2,56 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 1,01 24 0,04 0,05 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5,36 48 0,60 0,70 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,58 24 0,10 0,12 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -3,16 8 1,25 1,46 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,41 48 0,04 0,05 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 0,06 24 0,00 0,00 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -1,32 8 0,22 0,26 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -6,14 48 0,79 0,92 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,73 24 0,02 0,03 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 3,25 8 1,32 1,55 tn 4,41

94

Page 118: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 46. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x)

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 1,54 1,57 1,48 4,59 1,53

o1p1 1,80 1,81 1,33 4,94 1,65

o1p2 2,26 1,43 1,87 5,56 1,85

o1p3 2,13 1,40 1,00 4,53 1,51

o2p0 1,23 1,38 1,93 4,54 1,51

o2p1 1,62 1,43 1,40 4,45 1,48

o2p2 1,86 1,70 0,98 4,55 1,52

o2p3 1,45 1,40 1,40 4,25 1,42

o3p0 1,62 2,14 1,75 5,51 1,84

o3p1 1,20 1,81 1,82 4,82 1,61

o3p2 1,35 1,79 1,31 4,45 1,48

o3p3 1,48 1,87 2,08 5,42 1,81

Total 19,54 19,72 18,33 57,60

Rataan 1,63 1,64 1,53 4,80 1,60

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 47. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi √x)

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F - Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 0,10 0,05 0,19 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 0,27 0,13 0,54 tn 6,94

Galat (O) 4 0,99 0,25

Dosis NPK (P) 3 0,02 0,01 0,07 tn 3,16

Interaksi 6 0,48 0,08 0,95 tn 2,66

Galat (P) 18 1,54 0,09

Total 35 3,38

KK (O) = 31,02 % KK (P) = 18,25 %

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 119: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 48. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 21 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis (Tranformasi √x)

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

4,5

9

4,9

4

5,5

6

4,5

3

4,5

4

4,4

5

4,5

5

4,2

5

5,5

1

4,8

2

4,4

5

5,4

2

0,3

9

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -1,25 288 0,01 0,02 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 2,42 96 0,06 0,25 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -0,96 324 0,00 0,03 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,33 162 0,00 0,01 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -0,36 54 0,00 0,03 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -4,75 288 0,08 0,92 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -0,31 144 0,00 0,01 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 2,74 48 0,16 1,84 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -1,49 96 0,02 0,27 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,35 48 0,00 0,03 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,28 16 0,10 1,20 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,88 24 0,03 0,38 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -0,60 24 0,02 0,18 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -2,13 24 0,19 2,22 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0,61 24 0,02 0,18 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,26 48 0,03 0,39 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0,21 24 0,00 0,02 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,03 8 0,13 1,57 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,37 48 0,00 0,03 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 -0,12 24 0,00 0,01 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,30 8 0,01 0,13 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 -1,86 48 0,07 0,84 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,23 24 0,00 0,03 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,97 8 0,12 1,40 tn 4,41

96

Page 120: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 49. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 2,46 3,44 6,83 12,73 4,24

o1p1 1,02 26,00 4,38 31,40 10,47

o1p2 5,17 4,57 5,12 14,86 4,95

o1p3 2,57 4,00 3,00 9,57 3,19

o2p0 1,51 3,71 4,41 9,63 3,21

o2p1 3,50 0,57 4,15 8,22 2,74

o2p2 3,45 1,11 2,92 7,48 2,49

o2p3 1,86 4,79 4,60 11,25 3,75

o3p0 1,58 3,62 2,92 8,12 2,71

o3p1 3,17 2,49 3,67 9,33 3,11

o3p2 2,18 3,92 3,61 9,71 3,24

o3p3 1,64 5,81 3,92 11,37 3,79

Total 30,11 64,03 49,53 143,67

Rataan 2,51 5,34 4,13 11,97 3,99

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 5,7 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 50. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 48,28 24,14 1,64 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 53,57 26,78 1,82 tn 6,94

Galat (O) 4 58,98 14,74

Dosis NPK (P) 3 25,36 8,45 0,50 tn 3,16

Interaksi 6 74,30 12,38 0,73 tn 2,66

Galat (P) 18 305,69 16,98

Non-Adiktif 1 232,40 232,40 53,92 * 4,45

Sisa 17 73,27 4,31

Total 35 566,15

KK (O) = 96,22 % KK (P) = 103,26 %

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 121: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 51. Uji ortogonal kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat

Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

12

,73

31

,40

14

,86

9,5

7

9,6

3

8,2

2

7,4

8

11

,25

8,1

2

9,3

3

9,7

1

11

,37

-29

,15

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -62,01 288 13,35 0,91 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 1,95 96 0,04 0,00 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 21,75 324 1,46 0,09 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -33,66 162 6,99 0,41 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,14 54 0,00 0,00 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -31,17 288 3,37 0,20 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 81,45 144 46,07 2,71 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 16,01 48 5,34 0,31 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 7,99 96 0,67 0,04 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 0,13 48 0,00 0,00 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -2,11 16 0,28 0,02 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -7,71 24 2,48 0,15 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -45,25 24 85,32 5,02 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -12,53 24 6,54 0,39 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 3,48 24 0,50 0,03 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 17,64 48 6,48 0,38 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -38,37 24 61,34 3,61 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -5,29 8 3,50 0,21 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -1,94 48 0,08 0,00 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,29 24 0,22 0,01 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 3,77 8 1,78 0,10 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 6,05 48 0,76 0,04 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 2,42 24 0,24 0,01 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 1,66 8 0,34 0,02 tn 4,41

98

Page 122: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 52. Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)

Perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 1,72 1,98 2,71 6,41 2,14

o1p1 1,23 5,15 2,21 8,59 2,86

o1p2 2,38 2,25 2,37 7,00 2,33

o1p3 1,75 2,12 1,87 5,74 1,91

o2p0 1,42 2,05 2,22 5,69 1,90

o2p1 2,00 1,03 2,16 5,19 1,73

o2p2 1,99 1,27 1,85 5,11 1,70

o2p3 1,54 2,30 2,26 6,09 2,03

o3p0 1,44 2,03 1,85 5,32 1,77

o3p1 1,92 1,73 2,04 5,69 1,90

o3p2 1,64 2,10 2,03 5,77 1,92

o3p3 1,46 2,51 2,10 6,08 2,03

Total 20,49 26,53 25,66 72,68

Rataan 1,71 2,21 2,14 6,06 2,02

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 53. Analisis Ragam Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi √x + 0,5)

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 1,78 0,89 2,14 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 1,58 0,79 1,90 tn 6,94

Galat (O) 4 1,67 0,42

Dosis NPK (P) 3 0,27 0,09 0,20 tn 3,16

Interaksi 6 1,52 0,25 0,56 tn 2,66

Galat (P) 18 8,13 0,45

Total 35 14,94

KK (O) = 31,96 % KK (P) = 33,29 %

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 123: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 54. Uji Ortogonal Kontras Nisbah Pupus Akar Tanaman Kedelai umur 28 HST Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk

Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi √x + 0,5)

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

6,4

1

8,5

9

7,0

0

5,7

4

5,6

9

5,1

9

5,1

1

6,1

0

5,3

2

5,6

9

5,7

7

6,0

8

-4,5

7

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 -10,57 288 0,39 0,93 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 0,78 96 0,01 0,02 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 3,00 324 0,03 0,06 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 -3,14 162 0,06 0,13 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0,04 54 0,00 0,00 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3,29 288 0,04 0,08 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 10,16 144 0,72 1,58 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 3,82 48 0,30 0,67 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 2,23 96 0,05 0,11 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,35 48 0,00 0,01 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 -0,68 16 0,03 0,06 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 -1,82 24 0,14 0,31 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -6,30 24 1,65 3,66 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 -3,13 24 0,41 0,90 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0,68 24 0,02 0,04 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2,10 48 0,09 0,20 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -4,43 24 0,82 1,81 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,26 8 0,20 0,44 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 -0,66 48 0,01 0,02 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 0,82 24 0,03 0,06 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 0,99 8 0,12 0,27 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 1,57 48 0,05 0,11 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 0,47 24 0,01 0,02 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,31 8 0,01 0,03 tn 4,41

100

Page 124: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 55. Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan

Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 18,50 18,00 14,10 50,60 16,87

o1p1 23,50 21,50 13,00 58,00 19,33

o1p2 22,50 23,20 18,60 64,30 21,43

o1p3 23,10 22,40 17,70 63,20 21,07

o2p0 20,80 22,90 16,80 60,50 20,17

o2p1 22,20 18,80 14,80 55,80 18,60

o2p2 22,60 18,90 24,50 66,00 22,00

o2p3 25,60 20,50 17,40 63,50 21,17

o3p0 17,70 16,50 13,70 47,90 15,97

o3p1 21,90 24,40 27,20 73,50 24,50

o3p2 19,50 19,60 30,10 69,20 23,07

o3p3 26,00 28,40 43,20 97,60 32,53

Total 263,90 255,10 251,10 770,10

Rataan 21,99 21,26 20,93 64,18 21,39

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 4,60 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 56. Analisis Ragam Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F – Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 7,15 3,57 0,06 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 127,95 63,98 1,04 tn 6,94

Galat (O) 4 245,95 61,49

Dosis NPK (P) 3 245,50 81,83 6,77 * 3,16

Interaksi 6 228,25 38,04 3,15 tn 2,66

Galat (P) 18 217,60 12,09

Non-Adiktif 1 204,08 204,08 256,48 * 4,45

Sisa 17 13,53 0,80

Total 35 1072,41

KK (O) = 36,66% KK (P) = 16,25%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 125: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 57. Ortogonal Kontras Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

50

,60

58

,00

64

,30

63

,20

60

,50

55

,80

66

,00

63

,50

47

,90

73

,50

69

,20

97

,60

65

,30

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 61,80 288 13,26 0,22 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 42,40 96 18,73 0,30 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 134,10 324 55,50 4,59 * 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 49,20 162 14,94 1,24 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 24,80 54 11,39 0,94 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 33,00 288 3,78 0,31 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 14,70 144 1,50 0,12 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 28,10 48 16,45 1,36 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 92,80 96 89,71 7,42 * 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 1,90 48 0,08 0,01 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 30,90 16 59,68 4,94 * 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7,20 24 2,16 0,18 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 13,30 24 7,37 0,61 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6,60 24 1,82 0,15 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 34,70 24 50,17 4,15 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 33,70 48 23,66 1,96 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 11,50 24 5,51 0,46 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -1,10 8 0,15 0,01 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 3,80 48 0,30 0,02 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 17,90 24 13,35 1,10 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -2,50 8 0,78 0,06 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 96,60 48 194,41 16,08 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 19,80 24 16,34 1,35 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 28,40 8 100,82 8,34 tn 4,41

102

Page 126: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 58. Jumlah Buku subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan

Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 4,30 4,24 3,75 12,30 4,10

o1p1 4,85 4,64 3,61 13,09 4,36

o1p2 4,74 4,82 4,31 13,87 4,62

o1p3 4,81 4,73 4,21 13,75 4,58

o2p0 4,56 4,79 4,10 13,44 4,48

o2p1 4,71 4,34 3,85 12,89 4,30

o2p2 4,75 4,35 4,95 14,05 4,68

o2p3 5,06 4,53 4,17 13,76 4,59

o3p0 4,21 4,06 3,70 11,97 3,99

o3p1 4,68 4,94 5,22 14,83 4,94

o3p2 4,42 4,43 5,49 14,33 4,78

o3p3 5,10 5,33 6,57 17,00 5,67

Total 56,19 55,18 53,92 165,29

Rataan 4,68 4,60 4,49 13,77 4,59

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 59. Analisis Ragam Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F - Hitung F - Tabel

Kelompok 2 0,21 0,11 0,17 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 1,21 0,60 0,98 tn 6,94

Galat (O) 4 2,48 0,62

Dosis Npk (P) 3 2,69 0,89 7,24 * 3,16

Interaksi 6 2,33 0,39 3,13 * 2,66

Galat (P) 18 2,23 0,12

Total 35 11,16

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

Page 127: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 60. Ortogonal Kontras Jumlah Buku Subur Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√X))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

12

,30

13

,09

13

,87

13

,75

13

,45

12

,90

14

,05

13

,76

11

,97

14

,84

14

,39

17

,00

6,6

6

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 6,33 288 0,14 0,22 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 4,05 96 0,17 0,28 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 14,50 324 0,65 5,23 * 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 5,18 162 0,17 1,34 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 2,19 54 0,09 0,72 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 3,06 288 0,03 0,26 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0,86 144 0,01 0,04 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 2,57 48 0,14 1,11 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 9,94 96 1,03 8,31 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 -0,30 48 0,00 0,02 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 2,90 16 0,53 4,25 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0,82 24 0,03 0,22 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1,55 24 0,10 0,81 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,70 24 0,02 0,16 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 3,27 24 0,44 3,59 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3,81 48 0,30 2,44 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1,44 24 0,09 0,70 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,13 8 0,00 0,02 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 0,37 48 0,00 0,02 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,02 24 0,17 1,37 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,29 8 0,01 0,09 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 10,31 48 2,22 17,87 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 1,72 24 0,12 1,00 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 2,61 8 0,85 6,87 * 4,41

104

Page 128: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 61. Jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah

dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 30,40 47,30 24,20 101,90 33,97

o1p1 44,70 42,60 22,30 109,60 36,53

o1p2 45,50 63,10 30,50 139,10 46,37

o1p3 46,80 49,20 34,20 130,20 43,40

o2p0 43,20 40,00 25,40 108,60 36,20

o2p1 47,80 39,50 40,80 128,10 42,70

o2p2 53,50 39,90 43,10 136,50 45,50

o2p3 69,30 57,50 31,50 158,30 52,77

o3p0 41,30 52,00 54,70 148,00 49,33

o3p1 42,70 44,30 40,00 127,00 42,33

o3p2 42,00 36,50 64,50 143,00 47,67

o3p3 55,10 59,40 99,40 213,90 71,30

Total 562,30 571,30 510,60 1644,20

Rataan 46,86 47,61 42,55 137,02 45,67

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 5,50 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 62. Analisis Ragam Jumlah Polong Total Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Pupuk NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F – Hitung F – Tabel

Kelompok 2 178,84 89,42 0,15 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 985,61 492,80 0,82 tn 6,94

Galat (O) 4 2419,72 604,93

Dosis Npk (P) 3 1479,07 493,02 6,04 * 3,16

Interaksi 6 716,57 119,43 1,46 tn 2,66

Galat (P) 18 1468,57 81,59

Non-Adiktif 1 1382,70 1382,70 273,76 * 4,45

Sisa 17 85,87 5,05

Total 35 7248,37

KK (O) = 53,85% KK (P) = 19,78%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 129: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 63. Ortogonal Kontras jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

10

1,9

0

10

9,6

0

13

9,1

0

13

0,2

0

10

8,6

0

12

8,1

0

13

6,5

0

15

8,3

0

14

8,0

0

12

7,0

0

14

3,0

0

21

3,9

0

20

9,2

0

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 201,80 288 141,40 0,23 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 100,40 96 105,00 0,17 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 210,20 324 136,37 1,67 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 191,60 162 226,61 2,78 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 83,80 54 130,05 1,59 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -9,40 288 0,31 0,00 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 41,30 144 11,85 0,15 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 110,50 48 254,38 3,12 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -57,20 96 34,08 0,42 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 64,30 48 86,14 1,06 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 49,10 16 150,68 1,85 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 52,80 24 116,16 1,42 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 35,90 24 53,70 0,66 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1,30 24 0,07 0,00 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 111,80 24 520,80 6,38 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 73,20 48 111,63 1,37 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 50,10 24 104,58 1,28 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -8,90 8 9,90 0,12 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 97,10 48 196,43 2,41 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 38,60 24 62,08 0,76 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 21,80 8 59,41 0,73 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 39,90 48 33,17 0,41 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 102,90 24 441,18 5,41 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 70,90 8 628,35 7,70 * 4,41

106

Page 130: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 64. Jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah

dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis (Transfromasi (√x))

perlakuan Ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 5,51 6,88 4,92 17,31 5,77

o1p1 6,69 6,53 4,72 17,93 5,98

o1p2 6,75 7,94 5,52 20,21 6,74

o1p3 6,84 7,01 5,85 19,70 6,57

o2p0 6,57 6,32 5,04 17,94 5,98

o2p1 6,91 6,28 6,39 19,59 6,53

o2p2 7,31 6,32 6,57 20,20 6,73

o2p3 8,32 7,58 5,61 21,52 7,17

o3p0 6,43 7,21 7,40 21,03 7,01

o3p1 6,53 6,66 6,32 19,51 6,50

o3p2 6,48 6,04 8,03 20,55 6,85

o3p3 7,42 7,71 9,97 25,10 8,37

Total 81,78 82,49 76,34 240,60

Rataan 6,81 6,87 6,36 20,05 6,68

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 65. Analisis ragam jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah

tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis (Transformasi (√x))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung F - Tabel

Kelompok 2 1,89 0,94 0,31 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 5,19 2,60 0,85 tn 6,94

Galat (O) 4 12,30 3,06

Dosis Npk (P) 3 7,05 2,35 6,36 * 3,16

Interaksi 6 3,09 0,52 1,39 tn 2,66

Galat (P) 18 6,65 0,37

Total 35 36,17

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

Page 131: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 66. Ortogonal kontras jumlah polong total tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah tanah dan pupuk NPK majemuk berbagai tingkat dosis

(Transformasi (√x))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

17

,31

17

,94

20

,21

19

,70

17

,94

19

,59

20

,20

21

,52

21

,03

19

,52

20

,55

25

,10

15

,24

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 15,12 288 0,79 0,26 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 6,96 96 0,51 0,16 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 15,48 324 0,74 2,00 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 13,21 162 1,08 2,92 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,36 54 0,53 1,44 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,28 288 0,02 0,05 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 1,08 144 0,01 0,02 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 6,89 48 0,99 2,68 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -5,42 96 0,31 0,83 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 4,08 48 0,35 0,94 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 3,22 16 0,65 1,76 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4,35 24 0,79 2,14 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3,23 24 0,43 1,18 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,33 24 0,00 0,01 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 7,21 24 2,17 5,88 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5,92 48 0,73 1,98 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,05 24 0,68 1,85 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,51 8 0,03 0,09 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 7,49 48 1,17 3,17 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,54 24 0,27 0,73 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 1,32 8 0,22 0,59 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 2,07 48 0,09 0,24 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 6,62 24 1,83 4,95 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 4,55 8 2,58 7,00 * 4,41

108

Page 132: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 67. Jumlah polong bernas tanaman kedelai akibat pengaruh sistem olah

tanah dan dosis NPK majemuk berbagai tingkat dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 30,00 47,00 24,10 101,10 33,70

o1p1 44,60 42,40 22,30 109,30 36,43

o1p2 45,50 62,40 30,50 138,40 46,13

o1p3 46,80 49,10 34,20 130,10 43,37

o2p0 42,80 39,70 25,40 107,90 35,97

o2p1 47,50 39,20 40,80 127,50 42,50

o2p2 53,00 39,90 43,00 135,90 45,30

o2p3 69,10 57,20 31,50 157,80 52,60

o3p0 40,90 52,00 54,70 147,60 49,20

o3p1 42,10 44,30 40,00 126,40 42,13

o3p2 41,50 36,50 64,00 142,00 47,33

o3p3 54,90 59,00 98,80 212,70 70,90

Total 558,70 568,70 509,30 1636,70

Rataan 46,56 47,39 42,44 136,39 45,46

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 5,50 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 68. Analisis Ragam Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh

Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total F - Hitung F – Tabel

Kelompok 2 168,58 84,29 0,14 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 968,89 484,45 0,81 tn 6,94

Galat (O) 4 2382,71 595,68

Dosis NPK (P) 3 1476,35 492,12 6,17 * 3,16

Interaksi 6 705,54 117,59 1,47 tn 2,66

Galat (P) 18 1436,43 79,80

Non-Adiktif 1 1337,03 1337,03 228,68 * 4,45

Sisa 17 99,39 5,85

Total 35 7138,50

KK (O) = 53,68% KK (P) = 19,65%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 133: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 69. Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

10

1,1

0

10

9,3

0

13

8,4

0

13

0,1

0

10

7,9

0

12

7,5

0

13

5,9

0

15

7,8

0

14

7,6

0

12

6,4

0

14

2,4

0

21

2,7

0

20

8,5

0

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 200,40 288 139,45 0,23 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 100,00 96 104,17 0,17 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 210,70 324 137,02 1,72 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 190,90 162 224,96 2,82 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 83,90 54 130,36 1,63 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -12,80 288 0,57 0,01 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 41,20 144 11,79 0,15 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 108,80 48 246,61 3,09 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -58,80 96 36,02 0,45 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 63,60 48 84,27 1,06 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 48,40 16 146,41 1,83 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 53,30 24 118,37 1,48 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 35,30 24 51,92 0,65 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1,50 24 0,09 0,00 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 110,30 24 506,92 6,35 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 74,50 48 115,63 1,45 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 49,90 24 103,75 1,30 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -8,30 8 8,61 0,11 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 97,50 48 198,05 2,48 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 38,70 24 62,40 0,78 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 21,90 8 59,95 0,75 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 38,70 48 31,20 0,39 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 102,30 24 436,05 5,46 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 70,30 8 617,76 7,74 * 4,41

110

Page 134: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 70. Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan

Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 5,48 6,86 4,91 17,24 5,75

o1p1 6,68 6,51 4,72 17,91 5,97

o1p2 6,75 7,90 5,52 20,17 6,72

o1p3 6,84 7,01 5,85 19,70 6,57

o2p0 6,54 6,30 5,04 17,88 5,96

o2p1 6,89 6,26 6,39 19,54 6,51

o2p2 7,28 6,32 6,56 20,15 6,72

o2p3 8,31 7,56 5,61 21,49 7,16

o3p0 6,40 7,21 7,40 21,00 7,00

o3p1 6,49 6,66 6,32 19,47 6,49

o3p2 6,44 6,04 8,00 20,48 6,83

o3p3 7,41 7,68 9,94 25,03 8,34

Total 81,50 82,30 76,26 240,07

Rataan 6,79 6,86 6,35 20,01 6,67

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 71. Analisis Ragam Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah Dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (√X))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung F - Tabel

Kelompok 2 1,80 0,90 0,30 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 5,13 2,56 0,80 tn 6,94

Galat (O) 4 12,17 3,04

Dosis Npk (P) 3 7,08 2,36 6,50 * 3,16

Interaksi 6 3,07 0,51 1,41 tn 2,66

Galat (P) 18 6,54 0,36

Total 35 35,78

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

Page 135: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 72. Ortogonal Kontras Jumlah Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

(Tranformasi (√X))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

17

,24

17

,91

20

,17

19

,70

17

,88

19

,54

20

,15

21

,49

21

,00

19

,47

20

,48

25

,03

15

,19

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 15,02 288 0,78 0,26 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 6,92 96 0,50 0,16 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 15,56 324 0,75 2,06 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 13,18 162 1,07 2,95 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 5,41 54 0,54 1,49 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -2,59 288 0,02 0,06 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 1,06 144 0,01 0,02 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 6,82 48 0,97 2,67 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 -5,56 96 0,32 0,89 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 4,02 48 0,34 0,93 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 3,21 16 0,64 1,78 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4,40 24 0,81 2,22 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3,19 24 0,42 1,17 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,30 24 0,00 0,01 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 7,13 24 2,12 5,83 * 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6,05 48 0,76 2,10 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4,04 24 0,68 1,87 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,47 8 0,03 0,08 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 7,53 48 1,18 3,26 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 2,56 24 0,27 0,75 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 1,33 8 0,22 0,61 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 1,98 48 0,08 0,22 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 6,58 24 1,80 4,96 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 4,55 8 2,58 7,12 * 4,41

112

Page 136: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 73. Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan

Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 9,40 10,42 11,46 31,28 10,43

o1p1 12,64 11,34 12,48 36,46 12,15

o1p2 13,42 12,78 13,21 39,41 13,14

o1p3 13,21 14,01 11,37 38,59 12,86

o2p0 12,83 12,24 11,32 36,39 12,13

o2p1 12,93 11,32 11,98 36,23 12,08

o2p2 13,43 12,49 12,31 38,23 12,74

o2p3 13,24 12,84 11,25 37,33 12,44

o3p0 12,15 11,24 11,86 35,25 11,75

o3p1 11,13 12,67 12,71 36,51 12,17

o3p2 14,32 13,12 13,96 41,40 13,80

o3p3 14,24 13,45 14,15 41,84 13,95

Total 152,94 147,92 148,06 448,92

Rataan 12,75 12,33 12,34 37,41 12,47

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 0,80 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Homogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 =

Olah Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah

Tanah Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah

Tanah Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah

Tanah Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 74. Analisis Ragam Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung

F -

Tabel

Kelompok 2 1,36 0,68 0,84 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 3,84 1,92 2,38 tn 6,94

Galat (O) 4 3,23 0,80

Dosis Npk (P) 3 19,20 6,40 10,47 * 3,16

Interaksi 6 6,29 1,05 1,72 tn 2,66

Galat (P) 18 11,01 0,61

Non-Adiktif 1 1,37 1,37 2,42 tn 4,45

Sisa 17 9,64 0,57

Total 35 44,94

KK (O) = 7,21% KK (P) = 6,27%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 137: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 75. Ortogonal Kontras Bobot 100 Biji Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

31

,28

36

,46

39

,41

38

,59

36

,39

36

,23

38

,23

37

,33

35

,25

36

,51

41

,40

41

,84

12

,20

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 11,70 288 0,48 0,59 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 6,82 96 0,48 0,60 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 37,24 324 4,28 6,99 * 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 18,40 162 2,09 3,41 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 -1,28 54 0,03 0,05 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -24,62 288 2,10 3,44 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 3,16 144 0,07 0,11 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 1,18 48 0,03 0,05 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 11,38 96 1,35 2,20 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 7,12 48 1,06 1,73 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 1,34 16 0,11 0,18 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9,08 24 3,44 5,61 * 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 -0,18 24 0,00 0,00 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0,81 24 0,03 0,04 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 1,99 24 0,17 0,27 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 20,62 48 8,86 14,47 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5,08 24 1,08 1,76 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -0,82 8 0,08 0,14 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 2,62 48 0,14 0,23 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 3,10 24 0,40 0,65 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 -0,90 8 0,10 0,17 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 14,00 48 4,08 6,67 * 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 10,22 24 4,35 7,11 * 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 0,44 8 0,02 0,04 tn 4,41

114

Page 138: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 76. Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem

Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 356,28 346,80 396,80 1099,88 366,63

o1p1 398,30 326,60 421,20 1146,10 382,03

o1p2 376,20 398,20 458,20 1232,60 410,87

o1p3 389,20 368,20 465,50 1222,90 407,63

o2p0 387,25 408,26 401,80 1197,31 399,10

o2p1 413,45 421,70 421,00 1256,15 418,72

o2p2 436,20 428,20 436,40 1300,80 433,60

o2p3 427,30 487,20 475,20 1389,70 463,23

o3p0 398,80 413,76 427,24 1239,80 413,27

o3p1 458,60 436,78 424,35 1319,73 439,91

o3p2 546,00 497,60 474,60 1518,20 506,07

o3p3 521,80 510,40 679,60 1711,80 570,60

Total 5109,38 5043,70 5481,89 15634,97

Rataan 425,78 420,31 456,82 1302,91 434,30

Uji Homogenitas : χ 2 – hitung = 37,30 < χ 2 – tabel = 19,67 (Data Heterogen)

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 77. Analisis Ragam Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F -

Hitung

F –

Tabel

Kelompok 2 25635,79 12817,89 2,66 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 19750,93 9875,46 2,05 tn 6,94

Galat (O) 4 19248,43 4812,10

Dosis NPK (P) 3 71719,98 23906,66 4,73 * 3,16

Interaksi 6 60575,67 10095,94 2,00 tn 2,66

Galat (P) 18 90859,72 5047,76

Non-Adiktif 1 8370,80 8370,80 1,72 tn 4,45

Sisa 17 82488,94 4852,29

Total 35 287790,54

KK (O) = 16,40% KK (P) = 16,80%

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

KK = Koefisien keragaman

Page 139: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 78. Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

1.0

99,8

8

1.1

46,1

0

1.2

32,6

0

1.2

22,9

0

1.1

97,3

1

1.2

56,1

5

1.3

00,8

0

1.3

89,7

0

1.2

39,8

0

1.3

19,7

3

1.5

18,2

0

1.7

11,8

0

13

25

,09

pengaruh utama

a. O1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 1530,53 288 8133,76 1,69 tn 7,71

b. O2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 645,57 96 4341,26 0,90 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. P0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 1487,01 324 6824,69 1,35 tn 4,41

d. P1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 932,04 162 5362,34 1,06 tn 4,41

e. P2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 272,80 54 1378,15 0,27 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 581,13 288 1172,61 0,23 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 442,14 144 1357,55 0,27 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 301,90 48 1898,83 0,38 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 475,61 96 2356,30 0,47 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 412,34 48 3542,17 0,70 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 104,70 16 685,13 0,14 tn 4,41

pengaruh sederhana

O1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 237,35 24 2347,29 0,47 tn 4,41

O1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 283,68 24 3353,10 0,66 tn 4,41

O1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 353,80 24 5215,60 1,03 tn 4,41

O1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 655,70 24 17914,27 3,55 tn 4,41

P0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 301,96 48 1899,58 0,38 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 163,30 24 1111,12 0,22 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -9,70 8 11,76 0,00 tn 4,41

P0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 354,72 48 2621,38 0,52 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 178,20 24 1323,14 0,26 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 88,90 8 987,90 0,20 tn 4,41

P0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 830,33 48 14363,50 2,85 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 590,54 24 14530,73 2,88 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 193,60 8 4685,12 0,93 tn 4,41

116

Page 140: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 79. Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah

Tanah Dan Dosis NPK Majemuk Berbagai Tingkat Dosis (Tranformasi (Log X))

perlakuan ulangan

Jumlah Rataan 1 2 3

....................gram......................

o1p0 2,55 2,54 2,60 7,69 2,56

o1p1 2,60 2,51 2,62 7,74 2,58

o1p2 2,58 2,60 2,66 7,84 2,61

o1p3 2,59 2,57 2,67 7,82 2,61

o2p0 2,59 2,61 2,60 7,80 2,60

o2p1 2,62 2,63 2,62 7,87 2,62

o2p2 2,64 2,63 2,64 7,91 2,64

o2p3 2,63 2,69 2,68 8,00 2,67

o3p0 2,60 2,62 2,63 7,85 2,62

o3p1 2,66 2,64 2,63 7,93 2,64

o3p2 2,74 2,70 2,68 8,11 2,70

o3p3 2,72 2,71 2,83 8,26 2,75

Total 31,51 31,44 31,86 94,81

Rataan 2,63 2,62 2,66 7,90 2,63

Keterangan : o1p0 = Tanpa Olah Tanah & Tanpa NPK, o1p1 = Tanpa Olah Tanah & NPK 100 Kg/ha,

o1p2 = Tanpa Olah Tanah & NPK 200 Kg/ha, o1p3 = Tanpa Olah Tanah & NPK 300 Kg/ha, o2p0 = Olah

Tanah Minimum & Tanpa NPK, o2p1 = Olah Tanah Minimum & NPK 100 Kg/ha, o2p2 = Olah Tanah

Minimum & NPK 200 Kg/ha, o2p3 = Olah Tanah Minimum & NPK 300 Kg/ha, o3p0 = Olah Tanah

Sempurna & Tanpa NPK, o3p1 = Olah Tanah Sempurna & NPK 100 Kg/ha, o3p2 = Olah Tanah

Sempurna & NPK 200 Kg/ha dan o3p3 = Olah Tanah Sempurna & NPK 300 Kg/ha.

Tabel 80. Analisis Ragam Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat

Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk (Tranformasi (Log X))

Sumber Keragaman Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Total

F –

Hitung

F -

Tabel

Kelompok 2 0,07 0,03 1,57 tn 6,94

Sistem Olah Tanah (O) 2 0,01 0,00 0,23 tn 6,94

Galat (O) 4 0,09 0,02

Dosis NPK (P) 3 0,15 0,05 1,99 tn 3,16

Interaksi 6 0,20 0,03 1,31 tn 2,66

Galat (P) 18 0,45 0,02

Total 35 0,99

Keterangan : tn = Tidak berbeda nyata pada taraf 5 %, * = berbeda nyata pada taraf 5%

Page 141: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Tabel 81. Ortogonal Kontras Bobot Kedelai Perpetak Panen Tanaman Kedelai Akibat Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Dosis NPK Majemuk (Tranformasi (Log X))

Kontras o1 o2 o3

Qj rΣci^2 JK=KT= F- F-

p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 p0 p1 p2 p3 Qj^2/rΣci^2 hitung tabel

total

1.0

99,8

8

1.1

46,1

0

1.2

32,6

0

1.2

22,9

0

1.1

97,3

1

1.2

56,1

5

1.3

00,8

0

1.3

89,7

0

1.2

39,8

0

1.3

19,7

3

1.5

18,2

0

1.7

11,8

0

13

25

,09

pengaruh utama

a. o1 vs o2, o3 -2 -2 -2 -2 1 1 1 1 1 1 1 1 1530,53 288 8133,76 1,69 tn 7,71

b. o2 vs o3 0 0 0 0 -1 -1 -1 -1 1 1 1 1 645,57 96 4341,26 0,90 tn 7,71

pengaruh anak petak

c. p0 vs p1, p2, p3 -3 1 1 1 -3 1 1 1 -3 1 1 1 1487,01 324 6824,69 1,35 tn 4,41

d. p1 vs p2, p3 0 -2 1 1 0 -2 1 1 0 -2 1 1 932,04 162 5362,34 1,06 tn 4,41

e. p2 vs p3 0 0 -1 1 0 0 -1 1 0 0 -1 1 272,80 54 1378,15 0,27 tn 4,41

interaksi

a x c 6 -2 -2 -2 -3 1 1 1 -3 1 1 1 581,13 288 1172,61 0,23 tn 4,41

a x d 0 4 -2 -2 0 -2 1 1 0 -2 1 1 442,14 144 1357,55 0,27 tn 4,41

a x e 0 0 2 -2 0 0 -1 1 0 0 -1 1 301,90 48 1898,83 0,38 tn 4,41

b x c 0 0 0 0 3 -1 -1 -1 -3 1 1 1 475,61 96 2356,30 0,47 tn 4,41

b x d 0 0 0 0 0 2 -1 -1 0 -2 1 1 412,34 48 3542,17 0,70 tn 4,41

b x e 0 0 0 0 0 0 1 -1 0 0 -1 1 104,70 16 685,13 0,14 tn 4,41

pengaruh sederhana

o1 vs o2,o3 pada p0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 237,35 24 2347,29 0,47 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p1 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 283,68 24 3353,10 0,66 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p2 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 353,80 24 5215,60 1,03 tn 4,41

o1 vs o2,o3 pada p3 0 0 0 -2 0 0 0 1 0 0 0 1 655,70 24 17914,27 3,55 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o1 -3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 301,96 48 1899,58 0,38 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o1 0 -2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 163,30 24 1111,12 0,22 tn 4,41

p2 vs p3 pada o1 0 0 -1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 -9,70 8 11,76 0,00 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o2 0 0 0 0 -3 1 1 1 0 0 0 0 354,72 48 2621,38 0,52 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o2 0 0 0 0 0 -2 1 1 0 0 0 0 178,20 24 1323,14 0,26 tn 4,41

p2 vs p3 pada o2 0 0 0 0 0 0 -1 1 0 0 0 0 88,90 8 987,90 0,20 tn 4,41

p0 vs p1, p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 -3 1 1 1 830,33 48 14363,50 2,85 tn 4,41

p1 vs p2, p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -2 1 1 590,54 24 14530,73 2,88 tn 4,41

p2 vs p3 pada o3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -1 1 193,60 8 4685,12 0,93 tn 4,41

118

Page 142: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

119

Gambar 1. Denah penelitian

Gambar 1. Tata Letak Percobaan

Keterangan:

o1 = Tanpa Olah Tanah

o2 = Olah Tanah Minimum = Plot penelitian

o3 = Olah Tanah Intensif

p0 = 0 kg Phonska/ha

p1 = 100 kg Phonska/ha

p2 = 200 kg Phonska/ha

p3 = 300 kg Phonska/ha

o3p0

o3p2

o3p3

o3p1

o2p3

o1p2 o2p1

o1p0

o2p0

o2p3

o1p1

o1p3 o2p2

o2p1

o2p2

o2p0

o1p0

o1p3

o3p0 o1p1

o3p3 o1p0

o1p2

o3p1

o1p1

o1p3

o2p0

o3p3 o2p2

o3p0

o3p1

o2p3

o3p2

o1p2

o2p1

o3p2

3

0 c

m

60 cm

2

m

4 m

Page 143: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

120

10 cm 40 cm

2

M

4

0

c

m

X X X X X X X X X X

X S O O X X O O S X

X X X X X X X X X X

X S X X X X X X S X

X X X X X X X X X X

X S X X X X X X S X

X X X X X X X X X X

X S X X X X X X S X

X X X S X X S X X X

X X X X X X X X X X

Gambar 2. Tata Letak Sempel Percobaan

Keterangan:

Satu petak percobaan berukuran 4 m x 2 m = 8 m2

Luas petak panen 2 m x 1m = 2 m2

Jarak tanam 20 cm x 40 cm

Jumlah tanaman perpetak percobaan 50 tanaman

Dalam satu petak percobaan diambil 10 tanaman sempel dan 4 tanaman sampel ILD, LAB,

LTT, NPA.

S : Tanaman sempel

O : Tanaman sampel ILD, LAB, LTT, NPA

2

0

c

m

4 M

2

0

c

m U

1

0

c

m

Page 144: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 3. Penyemprotan Gulma Gambar 4. Pembuatan Petakan

Gambar 5. Pemberian Pupuk Organik dan Dolomit Gambar 6. Penanaman

12

1

Page 145: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 7. Penyulaman Gambar 8. Penimbangan Pupuk NPK Phonska

Gambar 9. Pemupukan Gambar 10. Pengamatan Tinggi Tanaman

12

2

Page 146: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 11. Pengamatan Gulma

Gambar 12. Penghitung Bobot Kering Gulma

Gambar 13. Menyecan Daun Gambar 14. Hasil Scan

123

Page 147: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 15. Sebelum Pengovenan Gambar 16. Penimbangan Akar dan Batang

Gambar 17. Waktu Pemanenan Gambar 18. Menghitung Buku Subur, Polong Total dan Bernas

124

Page 148: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 19. Pengumpulan Sampel Petak Panen Gambar 20. Penjemuran Petak Panen

Gambar 21. Perontokan Gambar 22. Pengayakan

125

Page 149: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,

Gambar 23. Pengambilan 100 Biji Gambar 24. 100 Biji Kedelai

Gambar 25. Penimbangan 100 Biji Gambar 26. Menimbang Petak Panen

126

Page 150: RESPONS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP SISTEM …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/63/1/pdf.pdf · 2017. 8. 3. · Penulis dilahirkan di Metro pada tanggal 17 Agustus 1994,