RESPONS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM …digilib.isi.ac.id/574/1/bab 1.pdf · Anak Tunahrahita...

21
RESPONS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM PEMBELAJARAN MUSIK KREATIF STUDI KASUS: SLB RELA BHAKTI 1 GAMPING SLEMAN TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Anna Nindita Gatrani Cudhayanti NIM. 1111763013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

Transcript of RESPONS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM …digilib.isi.ac.id/574/1/bab 1.pdf · Anak Tunahrahita...

RESPONS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM

PEMBELAJARAN MUSIK KREATIF

STUDI KASUS: SLB RELA BHAKTI 1 GAMPING

SLEMAN

TUGAS AKHIR

Program Studi S-1 Seni Musik

Oleh :

Anna Nindita Gatrani Cudhayanti

NIM. 1111763013

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

i

RESPONS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM

PEMBELAJARAN MUSIK KREATIF

STUDI KASUS: SLB RELA BHAKTI 1 GAMPING

SLEMAN

Oleh:

Anna Nindita Gatrani Cudhayanti

NIM. 1111763013

Karya tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang

pendidikan sarjana strata pertama pada Program Studi S1 Seni Musik

dengan Konsentrasi Musik Pendidikan

Diajukan kepada:

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

ii

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“JADILAH DIRIMU SENDIRI DAN

IKUTILAH KATA HATIMU”

“BERUSAHALAH SELAGI MASIH

MUDA, SEBELUM KAMU

MENYESAL KEMUDIAN”

Skripsi ini Saya persembahkan kepada:

1. Kedua Orangtuaku, Bapak Makarius Agus Maryono dan Ibu Felifula

Febriyani yang telah membimbing, memberi semangat dan doa.

2. Puji Syukur kepada Pastor Karl-Edmund Prier, S.J., yang telah melatih dan

membekali teori dasar musik.

3. Sebagai kenangan persembahan untuk Almarhum Eyang tercinta

J. Margono Prawirodiharjo dan J. Soekarsih Margono Prawirodiharjo

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

iv

beserta Simbah J. Tomo Wiarjo dan Th. Asiam Tomo Wiarjo, Simbah

Sabari Prawiro Atmojo dan MG. Soekemi Rahayu Sabari Prawiro Atmojo.

INTISARI

Pada umumnya anak tunagrahita kurang mendapat perhatian khusus dalam

pendidikan seni musik. Pendidikan seni musik sangat penting diberikan kepada

anak-anak tunagrahita karena musik bermanfaat untuk mengembangkan

kreativitas yang sebenarnya dimiliki oleh anak tunagrahita. Menurut Djohan

(2003) Musik disejajarkan dengan disiplin dasar lainnya dan penting dihadirkan

dalam pendidikan karena mempunyai alasan antara lain: musik dapat merangsang

kreativitas, merupakan sumber kegembiraan, mengembangkan persepsi motor dan

menyediakan jalan sukses untuk anak yang mengalami kesulitan bidang lain.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan pendidik dengan tujuan

peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri. Musik kreatif merupakan model

pembelajaran berupa aktivitas-aktivitas bermain musik yang menyenangkan

dengan ide atau gagasan baru. Peralatan yang dipergunakan adalah instrumen

musik nonkonvensional yang berada di sekitar maupun di luar diri kita. Hasil

pembelajaran musik kreatif kepada anak-anak tunagrahita ringan, yang diajarkan

dengan tekun dan berulang-ulang membuat subyek mampu bermain musik kreatif.

Anak-anak tunagrahita ringan di SLB Rela Bhakti 1 Gamping Sleman yang

mendapat pembelajaran musik kreatif menunjukkan respons senang, tertarik,

semangat, percaya diri dan bisa kerja sama dengan teman-temannya.

Kata kunci: pembelajaran, musik kreatif, tunagrahita, nonkonvensional.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, karena

dengan rahmat dan pentunjuk-petunjukNya dapat menyelesaikan penulisan

penelitian untuk skripsi dengan judul “Respons Anak Tunagrahita Ringan Dalam

Pembelajaran Musik Kreatif Studi Kasus: SLB Rela Bhakti 1 Gamping Sleman”.

Latar belakang Penulis mengadakan penelitian dengan judul Respons

Anak Tunahrahita Ringan Dalam Pembelajaran Musik Kreatif Studi Kasus: SLB

Rela Bhakti 1 Gamping Sleman karena pada umumnya anak tunagrahita ringan

kurang mendapat perhatian dalam pendidikan khususnya musik. Dengan

pembelajaran musik kreatif yang diberikan untuk anak tunagrahita ringan,

diharapkan dapat mengembangkan daya kreativitas anak. Selanjutnya dengan

kemampuannya bermain musik kreatif dapat menumbuhkan rasa senang, tertarik,

semangat, percaya diri, dan bisa bekerja sama dengan teman-temannya.

Atas segala sumbang saran dalam penyelesaian penelitian ini

perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan berkat, rahmat dan

bimbinganNya dalam proses penulisan tugas akhir ini.

2. Dr. Andre Indrawan, M.Hum., M.Mus,St., selaku Ketua Jurusan Musik,

Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

vi

3. A. Gathut Bintarto T, S.Sos., S.Sn., M.A., selaku Sekertaris Jurusan

Musik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

4. Prof. Dr. Djohan, M.Si., sebagai Pembimbing pertama yang telah

menyediakan waktu, memberikan masukan pengetahuan dengan kesabaran

dalam membimbing tugas akhir.

5. Prima Dona Hapsari, S.Pd., M.Hum., sebagai Pembimbing kedua yang

telah menyediakan waktu, dengan kesabaran dalam membimbing tugas

akhir.

6. Dr. Fortunata Tyasrinestu, M.Si., selaku Dosen Penguji Ahli yang telah

menyediakan waktu, dan membimbing tugas akhir.

7. H. Mulyadi Cahyoraharjo, S.Sn., M.Sn., selaku Dosen Wali penulis di

Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.

8. Drs. Bambang Riyadi., selaku Dosen Mayor yang sudah membimbing

penulis dengan sabar dalam memperdalam permainan piano jazz.

9. Semua Dosen Jurusan Musik yang telah memberikan banyak ilmu

pengetahuan kepada Penulis.

10. Bapak Makarius Agus Maryono, terimakasih atas kerja keras Bapak

selama ini, memberikan kasih sayang, dan telah memberikan izin kepada

Penulis untuk menjalani pilihan masa depan sehingga dapat terselesaikan

tugas akhir ini.

11. Ibu Felifula Febriyani, terimakasih atas kerja keras Ibu selama ini,

memberikan kasih sayang, selalu memberikan motivasi buat Penulis untuk

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

vii

menjadi anak yang kuat, yang selalu mendukung segala usaha Penulis

sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Alm. Simbah Kakung, Simbah Putri, Eyang Kakung dan Eyang Putri,

terimakasih atas kasih sayang Simbah dan Eyang, nasehat-nasehat Simbah

dan Eyang, terimakasih atas doa restu Simbah dan Eyang sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir.

13. Ibu Sri Purwanti kepala sekolah SLB Rela Bhakti 1 Gamping Sleman

sudah mengijinkan Penulis mengadakan penelitian dan memberikan

banyak waktu, dengan kesabaran memberi bimbingan, saran dan

masukan.

14. Ibu Niken Riyadini, Ibu Dewi Yunianti, Bapak Arif Rofi’Uddin serta

seluruh Bapak/Ibu Guru yang sudah memberikan banyak waktu, masukan

dan saran.

15. Adik-adik Fajar, Agung, Andika, Rafi, Adit, Yoga, dari sekolah SLB Rela

Bhakti 1 Gamping, yang telah membantu dalam proses pembelajaran

musik kreatif, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

16. Orangtua/Wali dari anak-anak yang mengikuti pembelajaran musik kreatif

di SLB Rela Bhakti 1 Gamping Sleman.

17. Mas Aji sebagai Eksperimenter, yang sudah membantu Penulis dalam

penelitian.

18. Cici, dek Erin, dan Andra, yang sudah membantu Penulis merekam dan

mengedit hasil video penelitian ini.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

viii

19. Teman-teman angkatan 2011 Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan

ISI Yogyakarta.

20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan sumbangsih pemikiran dan ilmu kepada Penulis.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi teman-teman di

Jurusan Musik, khususnya teman-teman Musik Pendidikan dan mohon maaf

apabila masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penulisan. Semoga Tuhan

memberikan berkat dan rahmatNya kepada semua pihak yang telah membantu

Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Yogyakarta, 3 Juni 2015

Penulis

Anna Nindita Gatrani Cudhayanti

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iii

INTISARI ......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6

E. Metode Penelitian ................................................................................ 8

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10

Bab II LANDASAN TEORI

A. Musik .................................................................................................. 11

1. Unsur dan Fungsi Musik .............................................................. 11

2. Kreativitas .................................................................................... 13

3. Perkembangan dan Kendala Kreativitas ...................................... 15

B. Pembelajaran ....................................................................................... 17

1. Pembelajaran Musik ...................................................................... 17

2. Pembelajaran Musik Kreatif ......................................................... 18

C. Tunagrahita ......................................................................................... 22

1. Pengertian ..................................................................................... 22

2. Klasifikasi Tunagrahita ................................................................. 24

3. Penyebab Tunagrahita ................................................................... 27

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

x

4. Dampak Tunagrahita ..................................................................... 28

5. Pendidikan Anak Tunagrahita ....................................................... 29

Bab III HASIL, ANALISIS & PEMBAHASAN

A. Hasil .................................................................................................... 30

B. Analisis ................................................................................................. 37

C. Pembahasan ......................................................................................... 40

Bab IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 44

B. Saran ..................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRAN ................................................................................................... 47

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

1

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di

manapun dan kapanpun. Menurut Dimyati dan Mudjiono mengungkapkan

pengertian pembelajaran bahwa:

“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain

instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan

pada penyediaan sumber belajar”.1

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari

guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada

diri siswa yang belajar, di mana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan

baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.

Pembelajaran seni musik sangat penting diberikan kepada anak-anak yang

memiliki keterbatasan atau gangguan dalam menerima pendidikannya, karena

1 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Cet. XII, Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 62.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

2

musik bermanfaat untuk mengembangkan kreativitas yang sebenarnya dimiliki

oleh seorang yang mengalami gangguan seperti seorang anak tunagrahita ringan.

Penggunaan musik dalam pendidikan tentunya akan memberikan dampak positif

untuk proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan musik merupakan salah satu cara

untuk merangsang pikiran, sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran

dengan baik.

Pengertian Musik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001),

merupakan ilmu atau seni menyusun nada atau suara untuk menghasilkan

komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Nada atau suara

tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan irama, lagu dan

keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan

bunyi-bunyi itu). Fungsi musik adalah untuk mengekspresikan diri,

mengungkapkan perasaan, membantu pembentukan komunikasi verbal dan

nonverbal, melatih kepekaan terhadap stimuli lingkungan, dan sebagai alat untuk

meningkatkan dan membantu perkembangan kemampuan pribadi dan sosial.

Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya.

Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada,

dengan demikian individu di dalam lingkungan dapat menunjang kreatif apabila

lingkungan mendukung, apabila lingkungan tidak mendukung maka akan

menghambat upaya kreatif. Implikasinya ialah bahwa kemampuan kreatif dapat

ditingkatkan melalui pendidikan. Dalam hal ini anak yang mendapat pendidikan

kreativitas dalam bermusik akan dapat menumbuhkan kreativitas anak dalam

bermain musik. Ciri-ciri utama dari kreativitas menurut Guilford (1959)

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

3

dibedakan menjadi 2 yaitu aptitude dan non-aptitude traits. Ciri-ciri aptitude dari

kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan (fleksibilitas), dan

orisinalitas dalam berpikir. Ciri-ciri non-aptitude atau afektif meliputi

kepercayaan diri, keuletan, apresiasi estetik, dan kemandirian. Sehubungan

dengan itu pengembangan kreativitas anak tidak hanya memperhatikan

pengembangan kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri-

ciri kepribadian kreatif.

Musik tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak normal, American Music

Therapy Association (AMTA) menyatakan bahwa musik bisa menjadi terapi

efektif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti down syndrome, autisme,

cerebal palsy, dan cedera otak. Selaras dengan AMTA, Uttara Sharma, psikolog

anak di Bangalore, India mengatakan bahwa terapi musik bertujuan membantu

perilaku sosial anak-anak berkebutuhan khusus. Musik menurunkan perilaku sulit

konsentrasi dan mendorong anak bekerja sama, hidup mandiri hingga memiliki

ketrampilan motorik halus dan kasar.2

Musik kreatif adalah seni menyusun nada atau suara untuk menciptakan

suatu komposisi musik dengan ide atau gagasan baru. Peralatan yang digunakan

menggunakan gabungan instrumen musik konvensional dengan nonkonvensional,

atau dapat juga menggunakan instrumen musik nonkonvensional saja (apa saja

yang berada di sekitar maupun di luar diri kita/benda yang dapat menghasilkan

bunyi). Aktivitas musik kreatif ini dapat berupa permainan-permainan yang

2 http://www.parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=kids&id=1284, diakses 18

September 2014, jam 14:34 WIB.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

4

menyenangkan berbentuk ansambel atau dimainkan secara berkelompok. Hasil

musik kreatif merupakan ide musikal dari anak itu sendiri, sementara guru

membantu anak untuk mengkonsep ide musikal anak kedalam sebuah komposisi

musik kreatif. Dalam hal ini instrumen musik nonkonvensional yang digunakan

contohnya galon, peluit, botol yakult yang diisi kacang hijau, tepuk tangan, panci,

gelas, botol fanta kosong, wajan, ember, sendok, meja, dan lain-lain. Harmonisasi

dari instrumen musik nonkonvensional tersebut akan menghasilkan musik yang

indah dan enak didengarkan.

Pada umumnya anak tunagrahita kurang mendapat perhatian dalam

memperoleh pembelajaran tentang musik. Padahal sebenarnya mereka juga

memiliki hak yang sama dengan anak normal dalam hal pendidikan untuk dapat

tumbuh dan berkembang di tengah lingkungan keluarga dan masyarakat. Anak

tunagrahita dalam pembelajaran membutuhkan pelayanan pendidikan khusus

sehingga termasuk dalam Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Menurut Suran dan Rizzo yang mengungkapkan bahwa ABK atau anak

tergolong Luar Biasa adalah:

“Anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang

penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis,

kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/kebutuhan

dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tuli, buta,

mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental (tunagrahita),

gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan intelegensi

yang tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khusus/luar biasa, karena

memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional”.3

3 Frieda Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid Kesatu, (Edisi II,

Depok: LPSP3 UI, 2014), Hal. 3.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

5

Dalam hal pendidikan, kecepatan belajar anak tunagrahita jauh ketinggalan

oleh anak normal. Anak tunagrahita lebih banyak memerlukan ulangan tentang

bahan yang diajarkan. Anak normal memiliki strategi dalam memecahkan

masalah, sedangkan anak tunagrahita bersifat trial and error. Di samping itu,

ketepatan respons anak tunagrahita kurang daripada respons anak normal, tidak

mampu memanfaatkan informasi (isyarat) yang ada untuk menjawab soal-soal dan

fleksibilitas mental yang kurang pada anak tunagrahita mengakibatkan kesulitan

dalam memahami bahan yang akan dipelajari.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini akan mengarah pada

Respons Anak Tunagrahita Ringan dalam Pembelajaran Musik Kreatif Studi

Kasus: SLB Rela Bhakti 1 Gamping Sleman. Dengan pembelajaran tersebut

diharapkan anak-anak dapat membangun komunikasi antar teman,

mengembangkan kreativitas, menumbuhkan rasa percaya diri, dan dengan musik

membuat anak-anak tunagrahita menjadi bahagia.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana respons anak tunagrahita ringan dalam pembelajaran musik

kreatif?

2. Apa saja kendala yang dialami oleh anak-anak maupun pengajar di SLB

Rela Bhakti 1 Gamping Sleman dalam pembelajaran musik kreatif ?

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

6

3. Apa saja solusi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran musik kreatif ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi respons anak tunagrahita ringan dalam pembelajaran

musik kreatif.

2. Mengetahui kendala yang dialami oleh anak-anak tunagrahita ringan

maupun pengajar.

3. Memberi alternatif solusi terhadap kendala yang terjadi dalam pembelajaran

musik kreatif.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung pemahaman terhadap aspek yang diteliti maka penulis

memilih sumber pustaka yang berisi informasi dan materi yang berkaitan dengan

topik penelitian. Sumber-sumber kepustakaan yang mendukung penelitian ini

antara lain:

1. Frieda Mangunsong, “Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan

Khusus”, Jilid Kesatu, LPSP3 UI, Depok, 2014.

Buku ini membahas tentang arah pendidikan khusus, klasifikasi,

karakteristik masing-masing kelainan anak, dampak, dan strategi/teknik

pengajaran anak berkebutuhan khusus.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

7

2. Djohan, Psikologi Musik, Penerbit Buku Baik, Yogyakarta, 2003.

Buku ini membahas tentang hubungan antara psikologi dan musik,

hubungan antara musik dan emosi dengan beberapa teori, menguraikan

keterkaitan yang sangat erat antara musik dan kognisi, menjelaskan musik

dan terapi dan manfaat musik.

3. Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Cetakan Kesembilan, Alfabeta,

Bandung, 2014.

Buku ini menjelaskan tentang pengertian pembelajaran secara umum,

proses belajar, dan prinsip-prinsip belajar.

4. Irving Cheyette & Herbert Cheyette, Teaching Music Creatively,

McGraw-Hill Book Company, United States of America, 1969.

Buku ini menjelaskan tentang cara-cara untuk mengajarkan anak dalam

bermain musik, cara mengembangkan kreativitas bawaan anak, dan unsur-

unsur musik.

5. Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Cetakan

Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta, 2012.

Buku ini menjelaskan tentang konsep kreativitas secara umum dan secara

khusus, ciri-ciri dari kreativitas, pengembangan kreativitas dan kendala

kreativitas.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

8

E. Metode Penelitian

1. Metode dan pendekatan penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis metode kualitatif.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus.

Pendekatan studi kasus ini digunakan untuk menyelidiki secara cermat suatu

program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus dalam

penelitian dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi

secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data

berdasarkan waktu yang telah ditentukan.4

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Luar Biasa Rela Bhakti 1 Gamping

Sleman yang beralamatkan di Cokrowijayan Banyuraden Gamping Sleman.

3. Subyek penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah anak yang mengalami

keterbelakangan mental ringan (tunagrahita ringan). Jumlah subyek yang

digunakan adalah 7 siswa laki-laki. Terdiri dari kelas 1 SDLB berjumlah 1 anak,

kelas 2 SDLB berjumlah 3 anak dan kelas 4 SDLB berjumlah 3 anak.

4. Alat-alat yang dipergunakan untuk pembelajaran musik kreatif

4 John W. Creswell, Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches,

diterjemahkan oleh Achmad Fawaid dengan judul Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal. 20.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

9

Pada penelitian ini alat yang digunakan untuk pembelajaran musik kreatif berupa

alat musik nonkonvensional yaitu 2 galon, 2 peluit, 1 botol yakult yang diisi

dengan kacang hijau dan 2 anak tepuk tangan.

5. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi,

wawancara dengan anak-anak yang mengikuti pembelajaran musik kreatif, Wali

Kelas, Kepala Sekolah, Orangtua Siswa, dan melakukan rekaman audio visual.

6. Teknik pengolah data

1) Mencatat data hasil dari catatan lapangan, hal tersebut dilakukan dengan

maksud agar sumber data tetap dapat ditelusuri.

2) Mengumpulkan, mengklarifikasi, dan mencatat hasil data di lapangan.

3) Mengeksplorasi data, hal tersebut dilakukan dengan maksud agar data

mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-

hubungan.

7. Teknik analisis data

Analisis data menurut Creswell (2007) dan Rossman dan Rallis (1998)

menjelaskan sebagai berikut :

1. Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi terus

menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis dan menulis

catatan singkat sepanjang penelitian. Dalam hal ini melakukan kegiatan proses

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

10

pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara serentak dan bersama-

sama.

2. Analisis data melibatkan pengumpulan data yang terbuka, yang didasarkan

pada pertanyaan-pertanyaan umum dan analisis informasi dari partisipan.

3. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data. Coding merupakan proses

mengolah materi/informasi menjadi segmen-segmen tulisan sebelum

memaknainya.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini disusun dalam sistematika penulisan yang

terbagi menjadi empat bab, antara lain: Bab I. Pendahuluan yang berisi latar

belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode

penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori antara lain unsur

dan fungsi musik, kreativitas, perkembangan dan kendala kreativitas,

pembelajaran musik, pembelajaran musik kreatif, pengertian tunagrahita,

klasifikasi tunagrahita, penyebab tunagrahita, dampak tunagrahita, dan pendidikan

anak tunagrahita. Bab III. Hasil, Analisis, dan Pembahasan. Bab IV. Penutup

berisi kesimpulan akhir dari penelitian dan saran yang terkait dengan penelitian

tersebut.

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA