Respon Seluler Thd Kerusakan (2)
-
Upload
yohaneskoli -
Category
Documents
-
view
28 -
download
4
description
Transcript of Respon Seluler Thd Kerusakan (2)
-
KERUSAKAN IRREVERSIBEL (2), AUTOLISIS, GANGGUAN PIGMENTASI, AKUMULASI ABNORMAL INTRASELULER & EKSTRASELULER
-
Sinonim :
nekrosis gangrenosa
Definisi :
kondisi nekrosis yang disertai infeksi bakteri saprofit
(pembusuk)
2 syarat gangrene :
- nekrosis
- putrefaksi (pembusukan)
-
Jenis :
1. Gangrene kering :
jaringan vascularisasi minimalnekrosis infeksi & multiplikasi bakteri pembusuk minimalgangrene kering
2. Gangrene basah :
nekrosisinfeksi bakteri pembusuk banyak ischemia & putrefaksijaringan lunak, bau busukgangrene basah
-
Definisi :
nekrosis yang terjadi secara spesifik pada jaringan
lemak
2 jenis :
1. nekrosis jaringan lemak pancreatik
2. nekrosis jaringan lemak traumatik
-
1. Nekrosis jaringan lemak pancreatik
Etiologi :
- kerusakan pancreas
- keradangan pancreas
Patogenesis :
kerusakan/radang/tumor pancreas pembebasan lipase jaringan lemak sekitar pancreas trigliserida dihidrolisis mjd asam lemak + gliserol asam lemak+Ca/Na/K sabun dianggap benda asing reaksi radang
-
2. Nekrosis jaringan lemak traumatik :
Lokasi : pd jaringan lemak sub cutan / antar otot akb trauma
Jenis :
a. non enzimatik
trauma jaringan lemak, membran adiposit rusak
trigliserida keluar difagosit oleh lipofag
b. enzimatik
trigliserida bebas, lipase bebas ke jaringan sekitar (lanjut
spt nekrosis lemak pancreatik)
-
Definisi :
proses perombakan sel yg tdk lg dibutuhkan atau dianggap membahayakan tubuh sbg suatu mekanisme homeostatis yg diatur secara genetis
Target :
1. sel yg mengalami delesi (embriogenesis)
2. sel yg tdk dpt diperbaiki (atropi)
3. sel neoplastik yg bersifat letal (tumor/kanker)
4. sel yg cacat akb toksin / agen infeksius
-
PEMBANDING NEKROSIS APOPTOSIS
Rangsang Hipoksia, toksin, infeksi Faktor fisiologis, patologis
Gejala klinis Ada Belum ada
Pelepasan sitokin Ada Tidak ada
Keradangan Ada Tidak ada
Gangguan vaskularisasi Ada Tidak ada
-
Perubahan seluler :
1. kromatin nukleus agregasipemisahan fibril
2. sitoskeleton depolimerisasi
3. pemisahan sel dlm jaringan
4. nukleus piknotikreksisfragmen keluar dari sel
5. mitokondria mengkerutdisintegrasi
-
Mekanisme :
PENERIMAAN SINYAL apoptosis transmisi ke protein adapter (utk memisahkan sinyal yg bersifat letal :
KONTROL), PENGATURAN permeabilitas mitokondria pembentukan pori membran mitokondria penurunan produksi ATP, peningkatan permeabilitas membran
mitokondria pelepasan sitokrom c (pencetus apoptosis) ke sitoplasma perubahan sel apoptosis
-
Definisi :
proses destruksi sel oleh enzim intraseluler yg terjadi
setelah hewan mati (post mortem)
Perubahan post mortem :
rigor mortis, algor mortis, livor mortis, dekomposisi post
mortem (perubahan warna, distensi, pelunakan,
perubahan letak organ)
-
proses mjd kakunya otot setelah hewan mati
Proses :
penurunan ATPkontraksi otot
status gizi baikresintesa ATP dr glikogen rigor mortis diperlambat
Waktu :
mulai : 1-6 jam pasca mati
berakhir : 24-48 jam pasca mati
-
Proses mjd dinginnya tubuh setelah hewan mati
Penurunan suhu tubuh tjd scr gradual
-
Proses mengumpulnya darah pada bagian yang lebih rendah akibat pengaruh gravitasi pd hewan pasca mati
Proses :
jantung tdk berfungsi ketiadaan pemompaan darah tdk kembali ke jantung (tertinggal di
jaringan/organ) mengikuti gravitasi livor mortis
pulmo, kulit (merah tua), ren (hitam pd bagian korteks) pseudomelanosis
-
Perubahan Warna
Hewan mati eritrosit lisis Hb terbebas reaksi dg H2S (denaturasi protein oleh bakteri) dlm jaringan timbul warna biru, hijau, ungu, merah
Pelunakan
Hewan matiautolisisbakteri normal jaringan / bakteri saprofitikjaringan melunak
-
Distensi
Hewan matiautolisisfermentasipembentukan gas distensi
Perubahan letak organ
Volvulus, intususepsi, hernia
-
Pigmen endogen :
pigmen yg dihasilkan di dlm tubuh
4 pigmen utama mammalia :
melanin, lipofuscin, hemosiderin, bilirubin (yg
lain : ceroid, biliverdin, ferritin)
-
Fungsi : pelindung thd UV, radikal bebas, keradangan (vertebrata tk rendah)
Produksi : melanosit
Lokasi : melanosom
Lokasi pd kulit : keratinosit
Tempat fagosit : melanofag
Normal : rambut, kulit, koroid mata
-
MELANOSIS
Definisi :
akumulasi abnormal melanin pd organ /
jaringan
Etiologi :
gangguan pd jalur produksi melanin (hormonal,
kimia, tumor/kanker)
-
Makroskopik :
tidak tersifat, kulit berwarna lebih gelap
Mikroskopik :
akumulasi pigmen melanin pd jaringan
-
Pigmen warna kecoklatan (prussian blue stainning : biru)
Produksi : hsl katabolisme heme
Lokasi : makrofag (fagosit eritrosit)
Organ : hepar, lien, nodus limfatikus, lokasi hemoragi
-
HEMOSIDEROSIS
Definisi :
akumulasi hemosiderin
Etiologi :
Hemoragi
Pengrusakan eritrosit berlebihan
Fe berlebihan
-
Pigmen warna coklat keemasan
Produksi : hsl autooksidasi lemak tak jenuh
Lokasi : sitoplasma sel
Organ : jantung, otak, tiroid, hepar, kortek adrenal, gonad hwn tua
-
LIPOFUSCINOSIS
Definisi :
akumulasi abnormal lipofuscin pada organ (co :
otot, usus, jaringan syaraf, ginjalblack kidney)
Etiologi :
penyakit (co : diare kronis, steatorrhea,
defisiensi acinar pankreas)
-
Definisi :
timbunan glikogen yang bersifat abnormal di
dlm sel
Etiologi :
hiperglikemia (DM, dll)
defisiensi enzimatik
tumor hepatoseluler
terapi obat (kortikosteroid, dll)
defisiensi hormonal
-
Patogenesis : (sesuai etiologi)
1. hiperglikemia
hiperglikemia (co: krn DM) glukosa dlm drh tinggi
gangguan metabolisme glukosa dlm hepar
glikogen ditimbun (ginjal) : hiperglikemia
reabsorpsi glukosa glomerular meningkat
glikogen disimpan di tubuli
-
2. defisiensi enzimatik (glukosa 6-fosfatase)
defisiensi G-6-P ase glikogen tdk bisa
dihidrolisis disimpan
GLIKOGEN STORAGE DISEASE
3. tumor hepatoseluler
tumorpenyimpanan glikogen dlm hepar
berlebihan
GLIKOGEN STORAGE HEPATOSELULER TUMOR
-
4. terapi obat (co : kortikosteroid)
normal : kortisol meningkatkan glikogenesis
terapikortikosteroid~kortisol
meningkatkan glikogenesisglikogen
meningkatdisimpan
5. defisiensi hormon (epinefrin, glukagon)
(normal) epinefrin+glukagonglikogenolisis
defisiensi epinefrin+glukagon glikogenolisis
menurunglikogen meningkatdisimpan
-
Makroskopik :
organ membengkak, warna pucat
Mikroskopik :
sel membesar, terbentuk vacuola pd sitoplasma,
glikogen dlm sel
-
Definisi :
akumulasi hialin di dlm sitoplasma sel yang berupa
benda-benda kecil berwarna merah muda.
Etiologi :
konsumsi protein berlebihan
sintesa protein oleh sel terlalu banyak
penyakit (co: nefrotik)
-
Patogenesis :
perubahan fungsionaljumlah protein berlebihan reabsorpsi ginjal meningkat akumulasi tetes hialin
Makroskopik :
organ membengkak, warna pucat
Mikroskopik :
sel membesar, terbentuk vacuola pd
sitoplasma,glikogen dlm sel
-
Definisi :
benda inklusi yang ditemukan di dlm inti sel
Etiologi :
infeksi virus (co : penyakit infectious papular stomatitis
pd sapi, ICH pd anjing, IFR pd kucing)
-
Patogenesis :
belum terlalu diketahui
Makroskopik :
tidak tersifat
Mikroskopik :
bendaa inklusi berwarna esosinofilik / basofilik dlm
inti sel
-
Definisi :
benda inklusi yang ditemukan di dlm sitoplasma sel
Etiologi :
infeksi virus (co : penyakit rabies pd anjing, pox pd
babi&ayam)
Rabies : negri bodies
Pox : bollinger bodies
-
Patogenesis :
belum terlalu diketahui
Makroskopik :
tidak tersifat
Mikroskopik :
bendaa inklusi berwarna esosinofilik / basofilik dlm
sitoplasma sel