Respon Seluler Thd Kerusakan (2)

57
KERUSAKAN IRREVERSIBEL (2), AUTOLISIS, GANGGUAN PIGMENTASI, AKUMULASI ABNORMAL INTRASELULER & EKSTRASELULER

description

kuliah Patologi Umum Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang Nusa Tenggara Timur tentang Respon selular peradangan , mobilisasi sel sel radang, jenis sel radang, radang akut dan radang kronis

Transcript of Respon Seluler Thd Kerusakan (2)

  • KERUSAKAN IRREVERSIBEL (2), AUTOLISIS, GANGGUAN PIGMENTASI, AKUMULASI ABNORMAL INTRASELULER & EKSTRASELULER

  • Sinonim :

    nekrosis gangrenosa

    Definisi :

    kondisi nekrosis yang disertai infeksi bakteri saprofit

    (pembusuk)

    2 syarat gangrene :

    - nekrosis

    - putrefaksi (pembusukan)

  • Jenis :

    1. Gangrene kering :

    jaringan vascularisasi minimalnekrosis infeksi & multiplikasi bakteri pembusuk minimalgangrene kering

    2. Gangrene basah :

    nekrosisinfeksi bakteri pembusuk banyak ischemia & putrefaksijaringan lunak, bau busukgangrene basah

  • Definisi :

    nekrosis yang terjadi secara spesifik pada jaringan

    lemak

    2 jenis :

    1. nekrosis jaringan lemak pancreatik

    2. nekrosis jaringan lemak traumatik

  • 1. Nekrosis jaringan lemak pancreatik

    Etiologi :

    - kerusakan pancreas

    - keradangan pancreas

    Patogenesis :

    kerusakan/radang/tumor pancreas pembebasan lipase jaringan lemak sekitar pancreas trigliserida dihidrolisis mjd asam lemak + gliserol asam lemak+Ca/Na/K sabun dianggap benda asing reaksi radang

  • 2. Nekrosis jaringan lemak traumatik :

    Lokasi : pd jaringan lemak sub cutan / antar otot akb trauma

    Jenis :

    a. non enzimatik

    trauma jaringan lemak, membran adiposit rusak

    trigliserida keluar difagosit oleh lipofag

    b. enzimatik

    trigliserida bebas, lipase bebas ke jaringan sekitar (lanjut

    spt nekrosis lemak pancreatik)

  • Definisi :

    proses perombakan sel yg tdk lg dibutuhkan atau dianggap membahayakan tubuh sbg suatu mekanisme homeostatis yg diatur secara genetis

    Target :

    1. sel yg mengalami delesi (embriogenesis)

    2. sel yg tdk dpt diperbaiki (atropi)

    3. sel neoplastik yg bersifat letal (tumor/kanker)

    4. sel yg cacat akb toksin / agen infeksius

  • PEMBANDING NEKROSIS APOPTOSIS

    Rangsang Hipoksia, toksin, infeksi Faktor fisiologis, patologis

    Gejala klinis Ada Belum ada

    Pelepasan sitokin Ada Tidak ada

    Keradangan Ada Tidak ada

    Gangguan vaskularisasi Ada Tidak ada

  • Perubahan seluler :

    1. kromatin nukleus agregasipemisahan fibril

    2. sitoskeleton depolimerisasi

    3. pemisahan sel dlm jaringan

    4. nukleus piknotikreksisfragmen keluar dari sel

    5. mitokondria mengkerutdisintegrasi

  • Mekanisme :

    PENERIMAAN SINYAL apoptosis transmisi ke protein adapter (utk memisahkan sinyal yg bersifat letal :

    KONTROL), PENGATURAN permeabilitas mitokondria pembentukan pori membran mitokondria penurunan produksi ATP, peningkatan permeabilitas membran

    mitokondria pelepasan sitokrom c (pencetus apoptosis) ke sitoplasma perubahan sel apoptosis

  • Definisi :

    proses destruksi sel oleh enzim intraseluler yg terjadi

    setelah hewan mati (post mortem)

    Perubahan post mortem :

    rigor mortis, algor mortis, livor mortis, dekomposisi post

    mortem (perubahan warna, distensi, pelunakan,

    perubahan letak organ)

  • proses mjd kakunya otot setelah hewan mati

    Proses :

    penurunan ATPkontraksi otot

    status gizi baikresintesa ATP dr glikogen rigor mortis diperlambat

    Waktu :

    mulai : 1-6 jam pasca mati

    berakhir : 24-48 jam pasca mati

  • Proses mjd dinginnya tubuh setelah hewan mati

    Penurunan suhu tubuh tjd scr gradual

  • Proses mengumpulnya darah pada bagian yang lebih rendah akibat pengaruh gravitasi pd hewan pasca mati

    Proses :

    jantung tdk berfungsi ketiadaan pemompaan darah tdk kembali ke jantung (tertinggal di

    jaringan/organ) mengikuti gravitasi livor mortis

    pulmo, kulit (merah tua), ren (hitam pd bagian korteks) pseudomelanosis

  • Perubahan Warna

    Hewan mati eritrosit lisis Hb terbebas reaksi dg H2S (denaturasi protein oleh bakteri) dlm jaringan timbul warna biru, hijau, ungu, merah

    Pelunakan

    Hewan matiautolisisbakteri normal jaringan / bakteri saprofitikjaringan melunak

  • Distensi

    Hewan matiautolisisfermentasipembentukan gas distensi

    Perubahan letak organ

    Volvulus, intususepsi, hernia

  • Pigmen endogen :

    pigmen yg dihasilkan di dlm tubuh

    4 pigmen utama mammalia :

    melanin, lipofuscin, hemosiderin, bilirubin (yg

    lain : ceroid, biliverdin, ferritin)

  • Fungsi : pelindung thd UV, radikal bebas, keradangan (vertebrata tk rendah)

    Produksi : melanosit

    Lokasi : melanosom

    Lokasi pd kulit : keratinosit

    Tempat fagosit : melanofag

    Normal : rambut, kulit, koroid mata

  • MELANOSIS

    Definisi :

    akumulasi abnormal melanin pd organ /

    jaringan

    Etiologi :

    gangguan pd jalur produksi melanin (hormonal,

    kimia, tumor/kanker)

  • Makroskopik :

    tidak tersifat, kulit berwarna lebih gelap

    Mikroskopik :

    akumulasi pigmen melanin pd jaringan

  • Pigmen warna kecoklatan (prussian blue stainning : biru)

    Produksi : hsl katabolisme heme

    Lokasi : makrofag (fagosit eritrosit)

    Organ : hepar, lien, nodus limfatikus, lokasi hemoragi

  • HEMOSIDEROSIS

    Definisi :

    akumulasi hemosiderin

    Etiologi :

    Hemoragi

    Pengrusakan eritrosit berlebihan

    Fe berlebihan

  • Pigmen warna coklat keemasan

    Produksi : hsl autooksidasi lemak tak jenuh

    Lokasi : sitoplasma sel

    Organ : jantung, otak, tiroid, hepar, kortek adrenal, gonad hwn tua

  • LIPOFUSCINOSIS

    Definisi :

    akumulasi abnormal lipofuscin pada organ (co :

    otot, usus, jaringan syaraf, ginjalblack kidney)

    Etiologi :

    penyakit (co : diare kronis, steatorrhea,

    defisiensi acinar pankreas)

  • Definisi :

    timbunan glikogen yang bersifat abnormal di

    dlm sel

    Etiologi :

    hiperglikemia (DM, dll)

    defisiensi enzimatik

    tumor hepatoseluler

    terapi obat (kortikosteroid, dll)

    defisiensi hormonal

  • Patogenesis : (sesuai etiologi)

    1. hiperglikemia

    hiperglikemia (co: krn DM) glukosa dlm drh tinggi

    gangguan metabolisme glukosa dlm hepar

    glikogen ditimbun (ginjal) : hiperglikemia

    reabsorpsi glukosa glomerular meningkat

    glikogen disimpan di tubuli

  • 2. defisiensi enzimatik (glukosa 6-fosfatase)

    defisiensi G-6-P ase glikogen tdk bisa

    dihidrolisis disimpan

    GLIKOGEN STORAGE DISEASE

    3. tumor hepatoseluler

    tumorpenyimpanan glikogen dlm hepar

    berlebihan

    GLIKOGEN STORAGE HEPATOSELULER TUMOR

  • 4. terapi obat (co : kortikosteroid)

    normal : kortisol meningkatkan glikogenesis

    terapikortikosteroid~kortisol

    meningkatkan glikogenesisglikogen

    meningkatdisimpan

    5. defisiensi hormon (epinefrin, glukagon)

    (normal) epinefrin+glukagonglikogenolisis

    defisiensi epinefrin+glukagon glikogenolisis

    menurunglikogen meningkatdisimpan

  • Makroskopik :

    organ membengkak, warna pucat

    Mikroskopik :

    sel membesar, terbentuk vacuola pd sitoplasma,

    glikogen dlm sel

  • Definisi :

    akumulasi hialin di dlm sitoplasma sel yang berupa

    benda-benda kecil berwarna merah muda.

    Etiologi :

    konsumsi protein berlebihan

    sintesa protein oleh sel terlalu banyak

    penyakit (co: nefrotik)

  • Patogenesis :

    perubahan fungsionaljumlah protein berlebihan reabsorpsi ginjal meningkat akumulasi tetes hialin

    Makroskopik :

    organ membengkak, warna pucat

    Mikroskopik :

    sel membesar, terbentuk vacuola pd

    sitoplasma,glikogen dlm sel

  • Definisi :

    benda inklusi yang ditemukan di dlm inti sel

    Etiologi :

    infeksi virus (co : penyakit infectious papular stomatitis

    pd sapi, ICH pd anjing, IFR pd kucing)

  • Patogenesis :

    belum terlalu diketahui

    Makroskopik :

    tidak tersifat

    Mikroskopik :

    bendaa inklusi berwarna esosinofilik / basofilik dlm

    inti sel

  • Definisi :

    benda inklusi yang ditemukan di dlm sitoplasma sel

    Etiologi :

    infeksi virus (co : penyakit rabies pd anjing, pox pd

    babi&ayam)

    Rabies : negri bodies

    Pox : bollinger bodies

  • Patogenesis :

    belum terlalu diketahui

    Makroskopik :

    tidak tersifat

    Mikroskopik :

    bendaa inklusi berwarna esosinofilik / basofilik dlm

    sitoplasma sel