RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih...

40
RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK PELENGKAP CAIR (PPC) SUPER GREEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) SKRIPSI OLEH ABDUL HALIM 07C10407002 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Transcript of RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih...

Page 1: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUKPELENGKAP CAIR (PPC) SUPER GREEN TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMANCABAI MERAH (Capsicum annum L.)

SKRIPSI

OLEH

ABDUL HALIM07C10407002

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT2013

Page 2: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cabai merah (Capsicum annum L.) pada mulanya diketahui berasal dari

meksiko, dan menyebar di negara-negara sekitarnya di amerika Selatan, Amerika

Tengah pada sekitar abad ke-8. Dari benua Amerika kemudian menyebar ke

Eropa di perkirakan pada sekitar abad ke-15. kini tanaman cabai merah sudah

menyebar keberbagai Negara tropik, terutama di benua asia, dan Afrika (Tim Bina

karya Tani, 2008).

Cabai merah merupakan salah satu jenis sayuran penting yang bernilai

ekonomis tinggi dan cocok untuk dikembangkan di daerah tropika seperti di

Indonesia. Cabai sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan

sebagiannya untuk ekspor dalam bentuk kering, saus, tepung dan lainnya.

Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil produksi tanaman cabai sangat

dipengaruhi oleh tingkat kesuburan, sifat fisika dan kimia, serta biologi tanah.

Salah satu upaya memperbaikinya adalah dengan menambahkan pupuk kandang,

karena pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan

tanaman. Pupuk kandang merupakan sumber unsur hara makro dan mikro bagi

tanaman.

Soepardi (1983) menyatakan bahwa pupuk kandang merupakan salah satu

bahan pelengkap yang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Menurut Candra (2003), kotoran sapi yang diberikan kedalam tanah mengalami

dekomposisi yang berakhir dengan mineralisasi dan terbentuknya bahan yang

relatif resisten yaitu humus. Humus yang tersusun dari selulosa, lignin dan protein

mempunyai kandungan C-organik umumnya sebesar 58 % sehingga dapat

Page 3: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

2

dipahami bahwa pemberian kotoran sapi akan meningkatkan jumlah humus dalam

tanah yang juga berarti meningkatkan C-organik tanah. Peningkatan C-organik

dalam tanah juga meningkatkan bahan organik tanah.

Selain penggunaan pupuk kandang dalam peningkatan pertumbuhan dan

produksi tanaman cabai, Karena pemupukan sangat berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Pemupukan dapat dilakukan melalui

tanah dan daun, salah satu pupuk yang beredar dipasaran diantaranya pupuk

pelengkap cair (PPC) super green.

Pupuk pelengkap cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar

di pasaran. Pupuk pelengkap cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau

disebut sebagai pupuk cair yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N,

P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan pelengkap). Pupuk pelengkap cair

mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan

pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman

leguminosa sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan

penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga

tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap

kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit, merangsang

pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal

buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah (Anonim, 2004

dalam Fitri Rizqiani dkk., 2007). Pemberian pupuk pelengkap cair harus

memperhatikan konsentrasi atau dosis yang diaplikasikan terhadap tanaman. Dari

beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk pelengkap cair melalui

daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang lebih baik dari pada

Page 4: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

3

pemberian melalui tanah, adapun dosis anjuran untuk tanaman cabai adalah 2- 4

cc/liter air. (Hanolo, 1997 dalam Fitri Rizqiani dkk., 2007).

Dari permasalahan diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang pupuk

kandang dan konsentrasi pupuk pelengkap cair (PPC) yang tepat sehingga

diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman cabai yang baik sesuai yang

diharapkan.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan

konsentrasi PPC super green terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai,

serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

1. Pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

cabai

2. Konsentrasi PPC super green berpengaruh terhadap pertubuhan dan hasil

tanaman cabai

3. Terdapat interaksi antara dosis pupuk kandang dan konsentrasi PPC super

green terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai

Page 5: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Cabai

a. Sistematika

Menurut Wiryanta (2005), tanaman cabai (Capsicum annum L.) dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Clas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum Annum. L

b. Morfologi

1. Akar

Tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit dan hanya terdiri dari

akar serabut saja, biasanya di akar terdapat bintil – bintil yang merupakan hasil

simbiosis dengan beberapa mikroorganisme, meskipun tidak memiliki akar

tunggang, namun ada beberapa akar tumbuh kearah bawah yang berfungsi sebagai

akar tunggang semu ( Setiadi, 2005 ).

Page 6: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

5

2. Batang

Batang dibedakan menjadi dua macam yaitu batang utama dan batang

percabangan ( batang skunder ). Batang berwarna coklat hijau, berkayu, panjang

antara 20 – 28 cm dan diameter 1,5 cm – 2,5 cm. Percabangan berwarna hijau

dengan panjang antara 5 – 7 cm. Diameter percabangan lebih kecil dari batang

utama, berkisar antara 0,5 cm – 1 cm. Cabang yang terletak dekat batang utama

diameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003).

3. Daun

Daun tanaman cabai bervariasi menurut sepesies dan varietas, ada daun yang

berbentuk oval, lonjong, bulat telur, dan bahkan ada yang langset dengan ujung

meruncing. Daun cabai yang ditompang oleh tangkai daun mempunyai tulang

menyirip, warna permukaan daun cabai bagian atas biasanya berwarna hijau tua,

hijau muda, hijau dan hijau kebiruan, sedangkan warna bagian bawah daun

berwarna hijau muda, hijau pucat, dan hijau, permukaan daun cabai ada yang

halus dan ada pula yang berkerut dengan ukuran panjang antara 3–11 cm dengan

lebar antara 1 – 5 cm ( Prajananta, 1997 dan Wiryanta, 2005 )

4. Bunga

Bunga cabai berkelamin dua (hemafrodit), yaitu dalam satu bunga terdapat

kelamin jantan dan kelamin betina. Bunga cabai tersusun atas tangkai bunga,

dasar bunga, kelopak bunga, mahkota, alat kelamin jantan dan kelamin betina,

letak bunga menggantung dan biasanya tumbuh pada ketiak daun ada yang

tunggal atau bergerombol dalam tandan, biasanya dalam satu tandan terdapat 2-3

bunga, warna bunga cabai bermacam – macam ada yang putih, putih kehijauan,

dan ungu, yang memiliki 6 kelopak bunga yang berdiameter 5-20 mm adapun

Page 7: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

6

panjang bunga 1-1,5 cm dan panjang tangkainya 1-2 cm. Mahkota bunga akan

gugur pada saat buah mulai terbentuk, kelopak bunga tertinggal dan melekat

dipangkal calon buah ( Nawangsih, 2003 ).

5. Buah

Buah cabai merupakan buah sejati tunggal, terdiri dari satu bunga dengan satu

bakal buah. Buah ini terdiri atas bagian tangkai buah, kelopak daun dan buah.

Bagian buah tersusun atas kulit buah berwarna hijau, daging buah dan biji,

permukaan buah rata, licin dan yang telah masak berwarna merah mengkilat. buah

cabai terbagi dalam 11 tipe bentuk yaitu servano, cubanelle, cayenne, pimento,

Anaheim chile, cherry, jalapeno, elongate bell, ancho, banana, dan blocky bell.

Panjang buah berkisar antara 9 – 15 cm, diameter 1-1,5 cm, dan berat bervariasi

dari 7,5 – 25 gr/buah, panjang tangkai 3,5 – 4,4 cm, buah menggantung terletak

dipercabangan atau ketiak daun. Jumlah buah perpohon berkisar antara 150-200

buah/batang (Nawangsih, 2003).

2.2. Syarat Tumbuh Cabai

1. Iklim

Tanaman cabai memiliki daya adaptasi yang luas, karena itu cabai dapat

ditanam diberbagai lahan dan disembarang waktu. Pada umumnya cabai dapat

tumbuh didaratan rendah sampai daratan tinggi ± 2000 meter diatas permukaan

laut (mdpl), yang mempunyai iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu lembab.

Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 24° -27°C dan untuk

pembentukan buah pada kisaran 16°-23°C (Anonymous, 2003). Adapun curah

hujan yang diperlukan antara 1500 mm – 2500 mm / tahun, setiap varietas cabai

Page 8: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

7

hibrida mempunyai daya penyesuaikan tersendiri terhadap lingkungan tumbuh

(Suharjono, 2006).

2. Tanah

Tekstur dan struktur tanah sangat mempengaruhi semua sifat fisik tanah,

seperti daya tahan tanah mengikat air dan permeabilitas, peredaran udara didalam

tanah, temperatur serta mudah tidaknya pengolahan tanah (Wiryanta, 2005).

Hampir semua tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian cocok

pula bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kualitas dan hasil yang tinggi,

keadaan tanah yang ideal untuk tanaman cabai adalah jenis tanah Andosol dan

Regosol yang subur, gembur, remah, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek

(tergenang), bebas cacing (nematoda), penyakit tular tanah, dan poros. Walaupun

demikian, cabai masih dapat ditanam di tanah lempung (berat), tanah agak liat,

tanah merah, maupun tanah hitam. Namun tanah yang demikian memerlukan

proses pengolahan yang lebih ekstra sebelum ditanami. Adapun kisaran pH tanah

yang ideal untuk tanaman cabai adalah antara 5,5 – 6,8, karena pada pH dibawah

5,5 atau diatas 6,8 hanya akan menghasilkan hasil yang sedikit (Suharjono,2006).

2.3. Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan

alami dibandingkan pembenah buatan/sintetis. Pada umumnya pupuk organik

mengandung hara makro N, P dan K rendah, tapi mengandung hara mikro dalam

jumlah cukup yang sangat diperlukan pertumbuhan tanaman.

Pupuk kandang yang menyangkup material organik yang berasal dari

degradasi ataupun pelapukan daunan dan ranting-ranting tanaman yang

membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya menjadi tanah.

Page 9: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

8

Pupuk mikroba yang dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri

(mikro organisme) sampah organik dengan proses EM dapat menjadi pupuk

organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Sebagai bahan pembenah tanah pupuk organik mencegah terjadinya erosi,

pengerakan permukaan tanah (crusting) dan retakan tanah, serta mempertahankan

kelengasan tanah (Sutanto, 2002).

Pupuk kandang ialah campuran kotoran ternak dan urin. Campuran tanah dan

pupuk kandang sapi sangat baik bagi pertumbuhan tanaman karena pupuk

kandang mampu meningkatkan kelembaban tanah dan membangun kesuburan

tanah terutama apabila dilakukan dalam waktu yang relatif panjang (Sutanto,

2002).

Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur hara,

juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah pupuk kandang tersebut mempunyai

kandungan unsur hara mikro yang sangat lengkap walaupun dalam jumlah yang

sangat sedikit (Samekto, 2006).

2.4. Pupuk Pelengkap Cair Super Green.

Super Green adalah pupuk cair lengkap yang mengandung unsur-unsur N1, P2,

dan K2O serta zat penyangga tanaman serta unsur-unsur mikro lainya yang sangat

dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan

generatif tanaman.

Adapun kelebihan dari pupuk pelengkap cair super green antara lain :

1. Mudah larut dalam air

2. Tidak menimbulkan endapan sehingga tidak nmenyebabkan terjadi

penyumbatan pada alat semprot

Page 10: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

9

3. Dapat dicampur dengan berbagai jenis pestisida

4. Sangat baik untuk tanaman hias, palawija, hortikultura serta tanaman

perkebunan.

Komposisi Pupuk pelengkap cair super green yaitu : N 24%, P 3%, K 8%,

organik nutrien 2%, Cu 3 ppm, Co 0,35 ppm, Mn 22 ppm, Zn 4 ppm, B 22 ppm,

dan Mo 2 ppm. Dosis yang dianjurkan dalam penggunaan PPC super green untuk

tanaman cabai yaitu 2- 4 ml/liter air.

Pemupukan tanaman lewat daun biasanya disebut foliar feeding yaitu suatu

cara pemupukan yang disemprotkan lewat daun dan diharapkan pupuk yang

disemprotkan dapat masuk ke dalam daun melalui stomata (mulut daun) dan

celah-celah kutikula (Sutanto, 2002).

Daya larut yang menentukan cepat atau lambatnya unsur hara yang ada di

dalam pupuk untuk diserap tanaman atau hilang karena tercuci. Pupuk daun yang

berkualitas memiliki daya larut yang tinggi sehingga akan memudahkan dalam

aplikasi pupuk, terutama tidak perlu terlalu lama. Pupuk berdaya larut tinggi

memungkinkan seluruh unsur hara yang dikandung oleh pupuk daun dapat sampai

dan diserap oleh permukaan daun. Jika ada campuran pupuk dan air masih

terdapat endapan, bahan yang mengendap tersebut tidak dapat digunakan oleh

tanaman. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara

aplikasi yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien.

Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan

tanaman, bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan

tanaman (Novizan, 2005).

Page 11: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

10

2.5. Peran dan Fungsi Unsur Hara Bagi pertumbuhan Tanaman

Tanaman membutuhkan bahan organik untuk mendapatkan energi dan

pertumbuhannya, dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus

hidupnya. Fungsi hara tidak dapat digantikan dengan oleh unsur lain dan apabila

terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau

berhenti (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

Unsur hara N dan K menentukan berlangsungnya metabolism di dalam

tanaman. Jika kekurangan hara tersebut tanaman akan terhambat pertumbuhannya

dan peranan unsur hara tersebut tidak dapat digantikan oleh unsur hara lainnya.

Unsur hara N dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar untuk penyusun purines

dan pirimidin, komponen asam amino penyusun protein, pembentukan asam

nukleat, unit structural dari butir hijau daun (klorofil), penyusun propirin dalam

metabolism klorofil sebagai katalisator dalam pembentukan senyawa-senyawa

organik lainnya. Unsur hara K berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan

protein, activator enzim, pengatur turgor daun, menetralkan reaksi dalam sel

terutama asam organik hasil metabolisme, mengatur berbagai kegiatan unsur

mineral, meningkatkan pertumbuhan jaringan meristem, memperkuat tegaknya

batang, memperkuat perkembanagan akar, dan meningkatkan kadar karbohidrat

sehingga biji tanaman berisi lebih padat (Salisbury dan Ross, 1995).

Berdasarkan tanaman hidup terdiri atas bahan organik 27 %, air 70% dan

mineral 3%. Analisis kimia menunjukkan bahwa pada tubuh tanaman adanya

berbagai unsur mineral dan beberapa faktor. Faktor tersebut adalah perbandingan

akan unsur hara yang berbeda, ketersediaan dalam medium yang berbeda dan juga

tergantung pada organ tanaman dan umur tanaman (Samekto, 2008).

Page 12: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

11

2.6. Mekanisme Penyerapan Unsur Hara Melalui Daun

Mekanisme penyerapan unsur hara melalui daun dimulai dengan proses difusi

dan osmosis melalui lubang stomata dan berhubungan lansung dengan proses

transpor aktif ke seluruh jaringan tanaman. Membukanya stomata merupakan

mekanisme yang diatur oleh tekanan turgor sendiri berbanding lansung dengan

kandungan oksigen (O2 dari ruang di bawah stomata dan pada saat itu unsur hara

akan berdifusi ke dalam lubang stomata bersama dengan air (Sarief, 1986).

Daun memiliki mulut yang dikenal dengan nama stomata. Sebagian besar

stomata terletak di bagian bawah daun. Fungsi stomata untuk mengatur

penguapan air dari tanaman sehingga air dari akar dapat sampai ke daun. Saat

suhu udara meningkat, stomata akan menutup sehingga tanaman tidak akan

mengalami kekeringan. Sebaliknya, jika udara tidak terlalu panas, stomata akan

membuka sehingga air yang ada di permukaan daun dapat masuk dalam jaringan

daun. Dengan sendirinya unsur hara yang disemprotkan ke permukaan daun juga

masuk ke dalam jaringan daun (Prasetya, 2011)..

Kentungan menggunakan pupuk daun antara lain respon terhadap tanaman

sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, tidak

menimbulkan kerusakan sedikitpun pada tanaman, dengan catatan aplikasinya

dilakukan secara benar.Penyemprotan pupuk daun dilakukan pada saat

membukanya stomata (pagi atau pada sore hari). Prioritas penyemprotan pada

bagian bawah daun karena paling banyak terdapat stomata. Faktor yang

mempengaruhi efektivitas pemupukan ialah faktor cuaca. Karena bila terjadi

hujan maka akan mengurangi efektivitas penyerapan pupuk. Penyemprotan saat

Page 13: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

12

suhu udara panas menyebabkan konsentrasi larutan pupuk yang sampai ke daun

cepat meningkat sehingga daun dapat terbakar. (Prasetya, 2011).

Page 14: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

13

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai dari tanggal 21 Pebruari

2013 sampai dengan tanggal 25 Juni 2013..

3.2. Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Benih

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih varietas TM 999

yang diproduksi PT. East West Seed Indonesia.

b. Pupuk Kandang

Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran sapi yang sudah siap pakai

(Sudah terdekomposisi). Diambil dari Gampong Pasi Aceh. Kecamatan

Meurebo Kabupaten Aceh Barat.

c. Pupuk pelengkap cair super green

Pupuk pelengkap cair yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPC

super green yang di produksi PT. Petro Kimia Gresik Group.

d. Pupuk Dasar

Pupuk dasar yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu pupuk NPK

(16:16:16) dengan dosis 1 ton/ha.

Page 15: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

14

e. Pestisida

Insektisida yang digunakan dalam penelitian ini adalah decis dan valiant.

Fungisida yang digunakan adalah Bion - M.

f. Kapur (Dolomit)

Pemberian kapur pertanian (Dolomit) dengan dosis 2 ton/ha.

g. Mulsa plastik hitam perak (MPHP) yang digunakan, pemasangan dilakukan

pada siang hari agar mulsa mudah umtuk di pasang krena bersifat elastic

jika terkena sinar matahari

h. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gembor, meteran,

jangka sorong, timbangan analitik, ember, parang, cangkul, spayer dan alat-

alat tulis.

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan

Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3x4, dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti

meliputi pupuk kandang dan dosis PPC.

Faktor dosis pupuk kandang (K) terdiri atas 3 taraf, yaitu :

K1 = 2880 gr/plot ( 20 ton/ha)

K2 = 4320 gr/plot ( 30 ton/ha )

K3 = 5760 gr/plot ( 40 ton/ha)

Page 16: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

15

Faktor konsentrasi PPC super green (P) terdiri atas 4 taraf, yaitu :

P0 = 0 ml/liter air

P1 = 2 ml /liter air

P2 = 4 ml /liter air

P3 = 6 ml /liter air

Dengan demikian tedapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan maka

terdapat 144 perlakuan. Susunan kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel .1

Tabel 1. Susunan Kombinasi perlakuan antara Kupuk Kandang dan Dosis PPCSuper Green

No Kombinasiperlakuan

Dosis pupukkandang(ton/ha)

Konsentrasi super green(ml /liter)

123456789101112

K1 P0

K2 P0

K3 P0

K1 P1

K2 P1

K3 P1

K1 P2

K2 P2

K3 P2

K1 P3

K2 P3

K3 P3

203040203040203040203040

000222444666

Model Matematis yang digunakan adalah:

Yijk = + i + Kj + Pk + (KP)jk + ijk

Keterangan:

Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor pupuk kandang taraf ke-j, faktor

konsentrasi PPC taraf ke-k dan ulangan ke-i

= Nilai tengah umum

i = pengaruh ulangan ke-i ( i = 1,2 dan 3)

Kj = pengaruh faktor pupuk kandang ke-j ( j = 1,2 dan 3)

Page 17: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

16

Pk = Pengaruh faktor konsentrasi PPC ke-k ( k = 1,2,3 dan 4)

(KP)jk = Interaksi pupuk kandang dan konsentrasi PPC pada taraf pupuk

kandang ke-j, taraf konsentrasi PPC ke-k

ijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-i, faktor pupuk kandang taraf

ke-j, faktor konsentrasi PPC taraf ke-k.

Apabila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji

lanjutan yaitu uji Beda Nyata Jujur pada taraf 5%. Dengan persamaan sebagai

berikut:

BNJ0,05 = q0,05 ( p;dbg )r

gKT

Dimana :

BNJ0,05 = Beda Nyata Jujur pada taraf 5 %

q0,05 ( p;dbg ) = Nilai baku q pada taraf 5 %; ( jumlah perlakuan p dan derajat

bebas galat )

KT g = Kuadrat tengah galat

r = Jumlah ulangan.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Persemaian

Media semai dipersiapkan sebelum dilakukan persemaian, media semai terdiri

dari Tanah dan pupuk kandang. Media semai kemudian diaduk hingga merata

kemudian dimasukkan kedalam babybag yang berukuran 8x4 cm, kemudian

media semai dalam babybag didiamkan selama 14 hari sebelum penanaman

benih dipersemaian.

2. Persiapan Benih

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih varietas TM 999

sebanyak 10 gram. Benih direndam terlebih dahulu dalam wadah dengan

Page 18: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

17

menggunakan air hangat selama 8 jam untuk memecahkan dormansi yang ada

pada benih, kemudian benih ditiriskan dan diletakkan didalam kain yang

lembab, kemudian benih yang dibungkus dalam kotak penyimpanan selama

24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.

3. Penanaman Benih

Benih ditanam pada media semai terlebih dahulu, sebelum benih ditanam

media semai disiram terlebih dahulu sampai basah, kemudian media semai

dilubangi dibagian tengahnya dengan kedalaman 2 cm, selanjutnya benih

ditanam dengan meletakkan satu per satu di bagian tengah babybag yang

sudah dilubangi.

4. Pengolahan Tanah

Lahan yang diolah terlebih dahulu harus di bersihkan dari sisa-sisa

rerumputan tanaman sebelumnya, kemudian tanah diolah dengan

menggunakan cangkul.

5. Persiapan Plot

Plot yang digunakan dalam penelitian ini adalah berukuran 120 cm persegi,

setelah plot selesai maka dilakukan pemberian pupuk kapur pertanian

(Dolomit) dengan dosis 2 ton/ha. (288 gr/plot) yang deberikan 2 minggu

sebelum tanam

6. Aplikasi Pupuk Kandang.

Pupuk kandang diaplikasikan dengan sistem tabur di plot 15 hari sebelum

tanam dengan dosis sesuai perlakuan.

7. Pemberian Pupuk Dasar

Page 19: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

18

Pupuk dasar deberikan pada saat 7 hari sebelum tanam, pupuk dasar akan

diberikan yaitu pupuk NPK dengan dosis 144 gram per plot. Pupuk dasar

akan diberikan pada permukaan plot kemudian diaduk dengan tanah hingga

tercampur dengan tanah

8. Pemasangan Mulsa

Mulsa yang digunakan dalam penelitian ini adalah mulsa plastik hitam perak

(MPHP), pemasangan mulsa akan dilakukan pada siang hari agar mulsa

mudah untuk dipasang karena bersifat elastis jika terkena sinar matahari.

Pemasangan mulsa akan dilakukan satu hari setelah pemberian pupuk dasar.

9. Persiapan Lubang Tanam

Lubang tanam dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan kaleng yang

berdiameter 15 cm. Lubang tanam dibuat 2 hari sebelum tanam.

10. Penanaman Bibit

Penanam dilakukan setelah bibit berumur 28 hari setelah semai, penanaman

dilakukan pada sore hari dengan menanam 4 tanaman per unit perlakuan/plot.

Jarak tanam yang digunakan adalah 60 cm x 60 cm.

11. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore bila tidak hujan

tergantung kondisi lingkungan.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam.

Penyulaman dilakuan pada tanaman yang mati atau terserang penyakit.

c. Pemasangan Ajir

Page 20: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

19

Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam,

panjang ajir 120 cm, pemasangan ajir dilakukan dengan menancapkan ajir

ke samping barisan tanaman.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan cara kimia yaitu dengan

penyemprotan pestisida Vegasus, Bion M-1/8 WP dan fungisida Dithane

45 WP.

12. Aplikasi PPC

Aplikasi PPC dilakukan pada umur 7, 14, 21, 28, 35, 43, 50, dan 57 hari

setelah tanam (HST), dengan interval waktu 7 hari sekali. PPC diaplikasikan

dengan cara penyemprotan dengan menggunakan sprayer.

3.5. Pengamatan

Adapun peubah-peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Tingggi Tanaman.

Tinggi tanaman diukur pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam

(HST) dengan mengukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh

tertinggi.

b. Diameter Pangkal Batang

Diameter pangkal batang diukur pada umur 30, 45, dan 60 HST.

c. Jumlah Buah per Tanaman

Page 21: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

20

Jumlah buah per tanaman dilakukan dengan menghitung jumlah buah

pertanaman yang dipanen untuk setiap tanaman sampel. Perhitungan

jumlah buah pertanaman dilakukan selama 4 kali panen.

d. Berat Buah per Tanaman (gram)

Perhitungan berat buah pertanaman dilakukan dengan menimbang setiap

tanaman sampel dengan menggunakan timbangan analitik. Perhitungan

dilakukan 3 kali panen dengan interfal waktu 5 hari sekali. Dikonversikan

dalam satuan ton/ha.

e. Produksi (ton).

Produktivitas dihitung berdasarkan data konversi berat buah dalam satuan

ton.

Page 22: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

21

IV. -HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Penelitian

4.1.1. Pengaruh Pupuk Kandang

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 18)

menunjukkan bahwa pupuk kandangberpengaruh sangat nyata terhadapdiameter

batang umur 30, 45 dan 60 HST. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,

umur 45 dan 60 HST, jumlah buah, berat buah per tanaman serta produktivitas.

Akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST.

1. Tinggi Tanaman (cm)

Rata–rata tinggi tanaman umur 30, 45 dan 60 HST pada berbagai pupuk

kandang setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata–rata tinggi tanaman pada Berbagai pupuk kandangUmur 30, 45 dan60 HST

Pupuk Kandang Tinggi Tanaman (cm)Simbol ton ha¯ ¹ 30 HST 45 HST 60 HST

K1 20 26.08 32.13 ab 38.92 b

K2 30 27.60 34.19 b 41.52 b

K3 40 23.83 30.19 a 37.19 a

BNJ 0,05 - 3.44 3.94Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yangsama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman tertinggi umur 30 HST dijumpai

pada pupuk kandang30 ton/ha (K2) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan media tanam lainnya. Pada umur 45

HST tanaman tertinggi dijumpai pada pupuk kandang 30 ton/ha (K2) yang berbeda

nyata dengan pupuk kandang 40 ton/ha (K3), namun tidak berbeda nyata denga.

pupuk kandang 20 ton/ha (K1).

Page 23: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

22

Hubungan antara tinggi tanaman pada berbagai pupuk kandang umur 30,

45 dan 60 HSTdapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tinggi Tanaman Cabai pada Berbagai Pupuk KandangUmur 30, 45dan60 HST

2. Diameter Pangkal Batang (mm)

Rata–ratadiameter pangkalbatang umur 30, 45 dan 60 HST pada berbagai

pupuk kandang setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rata–rataDiameter PangkalBatang pada Berbagai Pupuk KandangUmur30, 45 dan 60 HST

Pupuk Kandang Diameter PangkalBatang (mm)Simbol ton ha¯ ¹ 30 HST 45 HST 60 HST

K1 20 5.05 a 6.38 a 7.61 a

K2 30 6.12 b 7.50 b 9.60 b

K3 40 5.91 b 5.91 a 8.44 a

BNJ 0,05 0.65 0.76 0.99Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 3 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang terbesar umur 30,

45 dan 60 HST dijumpai pada pupuk kandang 30 ton/ha (K2) yang berbeda nyata

dengan pupuk kandang 20 ton/ha (K1) dan pupuk kandang 40 ton/ha (K3).

26.08 27.60 23.83

32.13 34.1930.19

38.9241.52

37.19

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

20 30 40

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

Pupuk Kandang (ton ha¯ ¹)

60 HST

45 HST

30 HST

Page 24: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

23

Hubungan antara diameter pangkalbatang pada berbagai pupuk kandang

umur 30, 45 dan 60 HST dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Diameter Batang Tanaman Cabai pada Berbagai Pupuk KandangUmur30, 45 dan 60 HST

3. Jumlah Buah per Tanaman (buah)

Rata–rata jumlah buahper tanaman cabai dalam 4 kali panen pada berbagai

pupuk kandang setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata–rata Jumlah Buah Tanaman Cabaidalam Empat Kali Panen padaBerbagai Pupuk Kandang

Pupuk KandangJumlah Buah (buah)

Simbol ton ha¯ ¹K1 20 19.58 aK2 30 27.39 bK3 40 22.63 ab

BNJ0,05 6.69Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah buah terbanyak dijumpai pada pupuk

kandang 30 ton/ha (K2) yang berbeda nyata dengan pupuk kandang 20 ton/ha

(K1), namun tidak berbeda nyata denga. pupuk kandang 40 ton/ha (K3).

5.05 6.12 5.91

6.387.50

5.91

7.61

9.608.44

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

20 30 40

Dia

met

er B

atan

g (m

m)

Pupuk Kandang (ton ha¯ ¹

60 HST

45 HST

30 HST

Page 25: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

24

Hubungan antara jumlah buah tanaman cabai pada berbagai pupuk

kandang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Jumlah Buah per Tanaman Cabai pada Berbagai Pupuk Kandang

4. Berat Buah per Tanaman (gram)

Rata–rata berat buahtanaman cabai dalam tiga kali panen pada berbagai

pupuk kandang setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rata–rata Berat Buah per Tanaman Cabai dalam Tiga Kali Panen padaBerbagai Pupuk Kandang

Pupuk KandangBerat Buah per Tanaman (gr)

Simbol ton ha¯ ¹

K1 20 79.78 a

K2 30 101.12 b

K3 40 81.11 a

BNJ0,05 19.05Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 5 menunjukkan bahwa buah terberat dijumpai pada pupuk kandang

30 ton/ha (K2) yang berbeda nyata dengan pupuk kandang 20 ton/ha (K1) dan

pupuk kandang 40 ton/ha (K3).

19.58

27.39

22.63

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

20 30 40

Jum

lah

Bua

h pe

r T

anam

an(b

uah)

Pupuk Kandang (ton ha¯ ¹)

Page 26: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

25

Hubungan antara berat buah tanaman cabai pada berbagai pupuk kandang

dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Berat Buah per Tanaman Cabai pada Berbagai Pupuk Kandang

5. Produktivitas (ton)

Rata–rata produktivitas tanaman cabai pada berbagai pupuk kandang

setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata–rata Produktivitas Tanaman Cabai Panen pada Berbagai PupukKandang

Pupuk KandangProduktivitas (ton)

Simbol ton ha¯ ¹

K1 20 2.22 a

K2 30 2.81 b

K3 40 2.25 a

BNJ0,05 0.53Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 6 menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi dijumpai pada pupuk

kandang 30 ton/ha (K2) yang berbeda nyata dengan pupuk kandang 20 ton/ha (K1)

dan pupuk kandang 40 ton/ha (K3).

79.78

101.12

81.11

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

20 30 40Ber

at B

uah

per

Tan

aman

(gra

m)

Pupuk Kandang (ton ha¯ ¹)

Page 27: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

26

Hubungan antara berat buah tanaman cabai pada berbagai pupuk kandang

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Produktivitas Tanaman Cabai pada Berbagai Pupuk Kandang

4.1.2. Pengaruh PPC Super Green

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 18)

manunjukkan bahwa dosis PPC super green berpengaruh sangat nyata terhadap

tinggi tanaman cabai umur 45HST, diameter batang umur 30, 45 dan 60 HST,

jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman dan produktivitas. Berpengaruh

nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 60 HST.

1. Tinggi Tanaman (cm)

Rata–ratatinggi tanaman umur 30, 45 dan 60 HST pada berbagai dosis

PPC super green setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 7.

2.22

2.81

2.25

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

20 30 40

Pro

dukt

ivit

as (

ton)

Pupuk Kandang (ton ha¯ ¹)

Page 28: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

27

Tabel 7.Rata–rataTinggi Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPC Super GreenUmur 30, 45 dan 60 HST

Dosis PPC Super Green Tinggi Tanaman (cm)Simbol ml/liter air 30 HST 45 HST 60 HST

P0 0 23.44 a 30.47 a 37.61 a

P1 2 29.28 b 35.89 b 43.31 b

P2 4 26.22 ab 31.64 ab 38.22 a

P3 6 24.42 ab 30.67 a 37.69 a

BNJ 0,05 5.19 4.38 5.02Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 7 menunjukkan bahwa tanaman tertinggi umur 30 HST dijumpai

pada dosis PPC super green 2 ml/1liter air (P1) yang berbeda nyata dengan dosis

PPC super green 0 ml/1 liter air (P0), namun tidak berbeda nyata dengan dosis

PPC super green 4 ml/1 liter air (P2) dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air

(P3). Pada umur 45 HST tanaman tertinggi dijumpai pada dosis PPC super green

2 ml/1 liter air (P1)yang berbeda nyata dengan dosis PPC super green 0 ml/1 liter

air (P0) dan dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air (P3), namun tidak berbeda

nyata dengan dosis PPC super green 4 ml/1 liter air (P2). Sedangkan pada umur

60 HST tanaman tertinggi dijumpai pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter air

(P1)yang berbeda nyata dengan dosis PPC super green 0 ml/1 liter air (P0), dosis

PPC super green 4 ml/1 liter air (P2) dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air

(P3).

Hubungan antara tinggi tanaman cabai pada berbagai dosis PPC super

green umur 30, 45 dan 60 HST dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 29: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

28

Gambar 6. Tinggi Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPC Super Green Umur30, 45 dan 60 HST

2. Diameter Pangkal Batang (mm)

Rata–ratadiameter pangkal batang tanaman cabai umur 30, 45 dan 60 HST

pada berbagai dosis PPC super green setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Rata–rataDiameter Pangkal Batang pada Berbagai Dosis PPC SuperGreenUmur 30, 45 dan 60 HST

Dosis PPC Super Green Diameter Pangkal Batang (mm)Simbol ml/liter air 30 HST 45 HST 60 HST

P0 0 5.17 a 6.47 a 7.75 a

P1 2 6.61 b 7.67 b 9.82 c

P2 4 5.74 a 7.10 ab 8.77 b

P3 6 5.26 a 6.52 a 7.87 a

BNJ 0,05 0.83 0.97 0.99Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 7 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang terbesar umur 30

HST dijumpai pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter air (P1) yang berbeda

23.4429.28 26.22 24.42

30.4735.89

31.64 30.67

37.61

43.3138.22 37.69

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

0 2 4 6

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

Dosis PPC Super Green (ml/liter air)

60 HST

45 HST

30 HST

Page 30: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

29

nyata dengan dosis PPC super green 0 ml/1 liter air (P0), dosis PPC super green 4

ml/1 liter air (P2) dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air (P3). Pada umur 45

HST diameter pangkalbatang dijumpai pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter

air (P1) yang berbeda nyata dengan dosis PPC super green 0 ml/1 liter air (P0) dan

dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air (P3), namun tidak berbeda nyata

dengan dosis PPC super green 4 ml/1 liter air (P2). Sedangkan pada umur 60 HST

diameter batang dijumpai pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter air (P1) yang

berbeda nyata dengan dosis PPC super green 0 ml/1 liter air (P0), dosis PPC super

green 4 ml/1 liter air (P2) dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air (P3).

Hubungan antara diameterpangkal batang tanaman cabai pada berbagai

dosis PPC super green umur 30, 45 dan 60 HST dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Diameter PangkalBatang Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPCSuper Green Umur 30, 45 dan 60 HST

5.05 6.12 5.91

6.387.50

5.91

7.61

9.608.44

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

20 30 40

Dia

met

er B

atan

g (m

m)

Pupuk Kandang (ton ha¯ ¹

60 HST

45 HST

30 HST

Page 31: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

30

3. Jumlah Buah per Tanaman(buah)

Rata–rata jumlah buahpertanaman pada berbagai dosis PPC super green

setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Rata–rata Jumlah per Tanaman Buah pada Berbagai Dosis PPC SuperGreen

Dosis PPC Super GreenJumlah Buah (buah)

Simbol ml/liter air

P0 0 18.33 a

P1 2 29.52 b

P2 4 25.51 ab

P3 6 19.44 a

BNJ0,05 8.53Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah buah terbanyak dijumpai pada dosis

PPC super green 2 ml/1 liter air (P1) yang berbeda nyata dengan dosis PPC super

green 0 ml/1 liter air (P0) dan dosis PPC super green 6 ml/1 liter air (P3) , namun

tidak berbeda nyata dengan dosis PPC super green 4 ml/1 liter air (P2).

Hubungan antara jumlah buah tanaman cabai pada berbagai dosis PPC

super green dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Jumlah Buah per Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPC SuperGreen

18.33

27.13 25.51

18.53

05

1015202530

0 2 4 6

Jum

lah

Bua

h pe

rT

anam

an (b

uah)

Dosis PPC Super Green (ml/liter air)

Page 32: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

31

4. Berat Buah per Tanaman (gr)

Rata–rata berat buah per tanaman cabai pada berbagai dosis PPC super

green setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata–rata Berat Buahper Tanamanpada Berbagai Dosis PPC SuperGreen

Dosis PPC Super GreenBerat Buah/Tanaman (gr)

Simbol ml/liter air

P0 0 77.25 a

P1 2 107.45 b

P2 4 82.82 a

P3 6 81.81 a

BNJ0,05 24.28Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 9 menunjukkan bahwa buah terberat per tanaman dijumpai pada

dosis PPC super green 2 ml/1 liter air (P1) yang berbeda nyata dengan dosis PPC

super green 0 ml/1 liter air (P0), dosis PPC super green 4 ml/1 liter air (P2) dan

dosis PPC super green 6 ml/1 liter air (P3).

Hubungan antara berat buah per tanaman cabai pada berbagai dosis PPC

super green dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 33: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

32

Gambar 7. Berat Buah per Tanaman Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPCSuper Green

6. Produktivitas (ton)

Rata–rata produktivitas tanaman cabai pada berbagai pupuk kandang

setelah diuji dengan BNJ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Rata–rata Produktivitas Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPCSuper Green

Dosis PPC Super GreenProduktivitas (ton)

Simbol ml/liter air

P0 0 2.15 a

P1 2 2.98 b

P2 4 2.30 a

P3 6 2.27 a

BNJ0,05 0.67Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda

tidak nyata pada taraf peluang 5% (BNJ0.05)

Tabel 9 menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi dijumpai pada dosis

PPC super green 2 ml/1 liter air (P1) yang berbeda nyata dengan dosis PPC super

green 0 ml/1 liter air (P0),dosis PPC super green 4 ml/1 liter air (P2) dan dosis

PPC super green 6 ml/1 liter air (P3).

77.25

107.45

82.82 81.81

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

0 2 4 6Ber

at B

uah

per

Tan

aman

(gra

m)

Dosis PPC Super Green (ml/liter air)

Page 34: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

33

Hubungan antara produktivitas tanaman cabai pada berbagai dosis PPC

super green dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Produktivitas Tanaman Tanaman Cabai pada Berbagai Dosis PPCSuper Green

4.1.3. Pengaruh Interaksi

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai 18)

menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara pupuk kandang

dan dosis PPC super green terhadap semua peubah yang diamati.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengaruh Pupuk Kandang

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukkan

bahwa pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang umur

30, 45 dan 60 HST. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur 45 dan 60

HST, jumlah buah, berat buah per tanaman serta produktivitas. Akan tetapi

berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST.Pertumbuhan dan

hasil tanaman cabai terbaik dijumpai pada pupuk kandang30 ton/ha (K2).

2.15

2.98

2.30 2.27

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

0 2 4 6

Pro

dukt

ivit

as (

ton)

Dosis PPC Super Green (ml/liter air)

Page 35: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

34

Hasil penelitian menunjukkan bahwapupuk kandang 30 ton/ha (K2).

merupakanpupuk kandang yang paling baik bila dibandingkan dengan perlakuan

pupuk kandang lainnya, karena pada perlakuan tersebut memberikan rataan angka

tertinggi pada semua peubah pertumbuhan tanaman cabai yang diamati, Hal

tersebut diduga pupuk kandang 30 ton/ha (K2) merupakan dosis yang tepat

sehingga memberikan respon yang baik terhadap pertumbuhan tanaman cabai,

pupuk kandang yang ditambahkan kedalam plot tanaman tersebut telah mampu

menciptakan keadaan fisik, kimia dan biologi tanah yang sesuai dengan kebutuhan

tanaman cabai. Hal ini sesuai dengan pendapat Rinsema (1986) yang menyatakan

bahwa pemberian pupuk kandang kedalam tanah dapat memperbaiki keadaan fisik

tanah menjadi gembur, aerasi menjadi lebih baik sehingga absorbsi unsur hara

menjadi lebih baik dan tanaman akan tumbuh subur bila elemen yang

dibutuhkannya tersedia dalam jumlah yang optimum. Selanjutnya Bukman dan

Brady (1982) menambahkan, pemberian pupuk kandang kedalam tanah selain

memperbaiki kondisi dalam tanah serta komposisinya yang sempurna pupuk

kandang dapat menyediakan unsur hara yang cukup terutama unsur nitrogen yang

berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman. Pemberian pupuk

kandang akan memberikan nitrogen yang berguna bagi pertumbuhan awal

tanaman.Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur

hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah pupuk kandang tersebut mempunyai

kandungan unsur hara mikro yang sangat lengkap walaupun dalam jumlah yang

sangat sedikit (Samekto, 2006).

Hasil penelitian menunjukkan, pupuk kandang 20 ton/ha (K1) dan pupuk

kandang 40 ton/ha (K3) memiliki rataan lebih rendah disbanding pupuk kandang

Page 36: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

35

30 ton/ha (K2) pada semua peubah yang diamati, hal ini disebabkan takaran

pupuk kandang belum sesuai untuk pertumbuhan tanaman cabai sehingga unsur

hara belum tersedia dalam kondisi seimbang dan menguntungkan. Hal ini sejalan

dengan Hakim et al., (1986), takaran pupuk kandang yang sesuai akan mampu

memperbaiki sifat buruk pada tanah dengan adanya bantuan jasad mikro yang

berperan dalam proses perombakan bahan organik sehingga agregat tanah akan

terombak dan struktur padat akan menjadi remah.

4.2.2. Pengaruh Dosis PPC Super Green

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan manunjukkan

bahwa dosis PPC super green berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman

cabai umur 45 HST, diameter batang umur 30, 45 dan 60 HST, jumlah buah per

tanaman, berat buah per tanaman dan produktivitas. Berpengaruh nyata terhadap

tinggi tanaman umur 30 dan 60 HST. Pertumbuhan dan hasil tanaman cabai

terbaik dijumpai pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter air (P1).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis PPC super green 2 ml/1 liter

air (P1) merupakan dosis yang paling baik bila dibandingkan dengan perlakuan

lainnya. Hal ini disebabkan pada dosis 2 ml/liter air (P1) merupakan dosis yang

optimal dan seimbang.hal ini diduga karena unsur hara yang dibutuhkan bagi

pertumbuhan tanaman cabai tersedia dengan cukup sehingga mampu mendorong

pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Leiwakabessy

(1977) yang menyatakan bahwa, pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat

dipengaruhi oleh unsur hara yang tersedia. Pertumbuhan tanaman akan baik jika

unsur hara yang tersedia berada dalam keadaan seimbang. Darmawan dan

Baharsyah (1983) menambahkan, ketersediaan unsur hara yang cukup dan

Page 37: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

36

seimbang akan mempengaruhi proses metaoblisme pada jaringan tanaman. Proses

metabolisme merupakan proses pemmbentukan dan perombakan unsure-unsur dan

senyawa organik dalam tubuh tanaman guna melengkapi pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Hal ini didukung oleh Suseno (1974) yang menyatakan

bahwa unsur hara yang berada dalam keadaan optimum dalam jaringan tanaman

akan memacu kegiatan metabolisme dan pembentukan dan pembentukan sel

tumbuhan.

Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan dan hasil tanaman meningkat

pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter air (P1) dan menurun jika dosis

ditingkatkan atau dikurangi. Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk yang

terlalu sedikit tidak memberikan pengaruh bagi tanaman dan jika pada dosis yang

terlalu tinggi akan bersifat racun yang dapat menghambat pertumbuhan dan hasil

tanaman.Hal ini sesuai dengan Suseno (1974) yang menyatakan bahwa unsur

hara yang berada dalam keadaan optimum dalam jaringan tanaman akan memacu

kegiatan metabolisme dan pembentukan sel tumbuhan.

4.2.3. Pengaruh Interaksi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi

yang nyata antara pupuk kandang dan dosis PPC super green terhadap semua

peubah yang diamati.Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan respon pupuk

kandang tidak tergantung pada dosis PPC super green ataupun sebaliknya.

Page 38: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

37

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang umur 30,

45 dan 60 HST. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur 45 dan 60

HST, jumlah buah, berat buah per tanaman serta produktivitas. Akan tetapi

berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 HST. Pertumbuhan

dan hasil tanaman cabai terbaik dijumpai pada pupuk kandang 30 ton/ha (K2).

2. Dosis PPC super green berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman

cabai umur 45 HST, diameter batang umur 30, 45 dan 60 HST, jumlah buah

per tanaman, berat buah per tanaman dan produktivitas. Berpengaruh nyata

terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 60 HST. Pertumbuhan dan hasil

tanaman cabai terbaik dijumpai pada dosis PPC super green 2 ml/1 liter air

(P1).

3. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara Pupuk kandang dan dosis PPC

super green terhadap semua peubah yang diamati.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang Pupuk kandang dan dosis

PPC super green untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai.

Page 39: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2003. Budidaya Cabai Hibrida. Kantor Penyuluhan Pertanian danKetahanan Pangan Kabupaten Aceh Barat. 45 Hal.

Buckman, H.O dan N.C. Brady. 1982. Ilmu tanah (terjemahan soegiman). BharataKarya Aksara. Jakarta. 788 Hal.

Candra, N. A. 2003. Pengaruh Takaran Zeolit dan Pupuk Kandang TerhadapPerubahan Sifat-Sifat Tanah, Pertumbuhan, dan Hasil Jagung di TanahPasir Pantai. Tesis. Program Studi Agronomi Jurusan Ilmu-Ilmu PertanianProgram Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta.

Darmawan. J dan J. Baharsyah 1983. Dasar-Dasar Ilmu Fisiologi Tanaman SuryaDaru Utama, Semarang.89 Hal.

Fitri Rizqiani, Nur. Erlina.A. Nasih. W.Y. 2007. Pengaruh Dosis Dan FrekuensiPemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Buncis(phseolus vulgaris L) Dataran Rendah. Jurnal Ilmu Tanah DanLingkungan. Vol 7 no.1;45-53.

Hakim, N. at al., (1986). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung,Lampung.488 Hal.

Hanolo, W. 1997. Tanggapan Tanaman Selada Dan Sawi Terhadap Dosis DanCara Pemberian Pupuk Cair Stimulan. Jurnal Agrotropika 1(1):25-29.

Leiwakabessy, F.M.1997. Ilmu Kesuburan Tanah dan Penuntun Praktikum.Departemen Ilmu Tanah, IPB.Bogor.179 Hal.

Musnamar, E. I. 2003. Pupuk Organik: Cair & Padat, Pembuatan, Aplikasi. Revisike-9. Penebar Swadaya. Jakarta. 72 hal.

Nawangsih, a. A, Imdad, P. H, Wahyudi, A.2003. Cabai Hot Beauty. PenebarSwadaya. 128 Hal.

Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif, Agro Media Pustaka, Jakarta

Prajananta, Final, 1997. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. 64 Hal.

Prasetya. 2011. Mekanisme dan Efektivitas Penyerapan Pupuk Melalui Daun.

Rinsema, W.T.1986. Pupuk dan Cara Pemupukan (Terjemahan H.M Saleh)Bharata Karya Aksara, Jakarta.235 Hal.

Page 40: RESPON PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN DOSIS ...repository.utu.ac.id/279/1/BAB I_V.pdfdiameternya lebih besar dibandingkan dengan bagian atasnya (Nawangsih, 2003). 3. Daun Daun tanaman

39

Rosmarkam, A. dan N.W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.FakultasPertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Salisbury, F.B and C. W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 1. ITB, Bandung.

Samekto R, 2008. Pemupukan. PT. Citra Aji Parama Yogyakarta. Kanisius.Yogyakarta.

Samekto, R. 2006 Pupuk Kandang. Citra Aji Parama. Yogyakarta.44 hlm

Sarief E.S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka BuanaBandung. Bandung.

Setiadi. 2005. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. 183 Hal.

Setuadi. 1995 : Bertanam Cabai. P.T. Penebar Swdaya.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,IPB. Bogor.

Suharjono, H. 2006. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. 183Hal.

Suseno, H.1974. Fisiologi Tumbuhan Metabolisme Dasar. Departemen Botani.Fakultas Pertanian IPB, Bogor.277 Hal.

Sutanto, Rachman. 2002. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Kanisius..Yogyakarta.

TIm Bina Karya Tani. 2008. Pedoman Bertanam Cabai. Cetakan 1. CV.YramaWidya, Bandung.

Wiryanta, W. T. Bernardinus. 2005. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan.Agromedia Pustaka Jakartan 165 Hal.