RESPON NASABAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT KAYU...
Transcript of RESPON NASABAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT KAYU...
RESPON NASABAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH
DI BMT KAYU MANIS JAKARTA TIMUR
Skripsi
DiajukanUntukMemenuhiPersyaratanMemperoleh
GelarSarjanaKomunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
FARADILA FAZRIAHAFTI
NIM: 108053000040
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
RESPON NASABAH TERHADAP PEMBIAYAAN
MUDHARABAH DI BMT KAYU MANIS
JAKARTA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh :
FARADILA FAZRIAHAFTI
NIM : 108053000040
Di bawah bimbingan,
Noor Bekti Negoro SE, Msi
NIP : 196503011999031001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya catumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, Oktober 2013
FARADILA FAZRIAHAFTI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas
akademis di jurusan Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan suri
tauladan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan
petunjuk kepada umat manusia menuju kehidupan serta peradaban dan
berkeadilan serta para keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi yang berjudul “RESPON NASABAH TERHADAP
PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT KAYU MANIS JAKARTA
TIMUR”. Akhirnya dapat terselesaikan dengan yang diharapkan penulis.
Kebahagiaan yang tidak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat
mempersembahkan yang terbaik bagi kedua orang tua, seluruh keluarga dan
pihak-pihak yang telah ikut andil mensukseskan harapan penulis.
Sebagai bentuk penghargaan yang tidak terlukiskan izinkanlah penulis
menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. H. Arief Subhan,MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Suparto PhD, MEd selaku Wadek I Drs. Jumroni MSi selaku
Wadek II dan Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Wadek III Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, dan
H.M. Mulkannasir, BA, S.Pd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
ii
3. Noor Bekti Negoro, SE, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta
dorongan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan waktu yang diinginkan.
4. Para Dosen dan Staff pengajar Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu komunikasi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama
melakukan studi.
5. Bagian administrasi dan tata usaha yang telah banyak membantu memberikan
kelancaran kepada penulis dalam penyelesaian adiminstrasi. Serta pimpinan
dan segenap karyawan Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Perpustakaan FIDKOM, yang telah memfasilitasi penulis untuk
mempelajari dan mencari bahan untuk menyelesaikan skripsi.
6. Staf dan karyawan BMT Kayu Manis, Condet Balekambang Jakarta timur dan
Masyarakat sekitar yang telah banyak membantu dalam perolehan data dan
informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Rasa Ta’zim dan terima kasih yang mendalam kepada nenek Hj. Hanani
tercinta tetapi seperti mamahku sendiri terima kasih sudah merawat dan
membesarkan ku sampai saat ini. Atas dukungan moril dan material,
kesabaran, keikhlasan, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah
habis bahkan senantiasa berdo’a yang tiada henti-hentinya kepada Allah SWT.
Dan terima kasih kepada keluarga besarku atas do’a-doa’a serta nasihatnya
yang telah diberikan agar penulis mendapatkan kesuksesan dalam belajar.
iii
8. Teman Istimewaku, Ahmad Junaidi terima kasih untuk waktunya membantu
skripsi ini. Terima kasih untuk semangatnya memberikan motivasi, do’a, dan
perhatiannya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat – sahabatku Silvi Sukria Hanum, Julia Puji Afrianty, Fini Fitriani
Siregar, Siti Aisyah, Lintang Ocktiarstika SH, Kak Rosmi Kartika, Arsy,
Nurma, Nanda, Ukka, Hermawan serta teman-teman yang tidak bisa penulis
cantumkan satu persatu terima kasih untuk semua bantuan, dukungan,
motivasi, serta doa yang telah kalian berikan.
10. Teman – teman seperjuangan Manajemen Dakwah Angkatan 2008 berserta
seluruh adik kelas Manajemen Dakwah yang Telah memberikan dukungan
dan motivasinya. Semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Namun tidak
mengurangi rasa hormat, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih atas
segala bantuan dan dukungannya. Semoga Allah senatiasa membalas semua
kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan kepada penulis.
Dengan segala kelemahan, kekurangan dan kelebihan yang ada semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita. Amin.
Ciputat, Oktober 2013
Penulis
iv
ABSTRAK
Faradila Fazriahahti, “Respon Nasabah Terhadap Pembiayaan Mudharabah
di BMT Kayu Manis Jakarta Timur”, dibawah bimbingan Noor Bekti
Negoro SE, MSi.
Bagi masyarakat di lapisan bawah, dampak yang paling dirasakan adalah
menurunnya daya beli karena harga kebutuhan pokok meningkat dari harga
sebelum krisis terjadi. Persoalan yang muncul sekarang adalah darimana para
pengusaha kecil memperoleh tambahan modal agar mampu membesarkan
omsetnya. Bagi pengusaha kecil pengadaan modal menjadi salah satu masalah
dalam pengembangan usaha serta dalam usaha mendukung peningkatan
produktifitasnya, taraf hidup dan tingkat pendapatan usaha mereka.Sementara
dengan usahanya yang kecil mustahil mereka melakukan penambahan modal.
Maka oleh sebab itu, BMT dengan Baitul Maal-nya berupaya menghimpun dana
dari anggota masyarakat yang berupa zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) dan
disalurkan kembali kepada yang berhak menerimanya, ataupun dipinjamkan
kepada anggota yang benar-benar membutuhkan melalui pembiayaan mudharabah
(bentuk kerjasama antara pemilik modal dan pengelola modal) yang ada di BMT
KayuManis. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana respon
nasabah dilihat dari segi kognitif, afektif, dan konatif terhadap pembiayaan
mudharabah di BMT Kayu Manis dan bagaimana respon nasabah terhadap
pembiayaan mudharabah berdasarkan tingkat pendidikan dan penghasilan.
Metodologi yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metodologi
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan
gambar atau suatu keadaan dan dimaksudkan untuk mengangkat fakta keadaan
ketika penelitian berlangsung. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan yang menggunakan instrument atau mengumpulkan data atau
mengukur variabel yang diteliti. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah desain deskriptif kuantitatif. Pada tahap pengumpulan datanya penulis
menyebarkan kuesioner kepada 30 orang responden yang menjadi nasabah di
BMT Kayu Manis.
Berdasarkan hasil analisis data, respon nasabah dilihat dari segi kognitif,
afektif, dan konatif mengalami hasil yang baik dapat dketahui dari tanggapan
respon nasabah yang mengalami pengalaman baik. Perhitungan yang digunakan
adalah metode chi kuadrat, maka 5% dari tabel chi kuadrat adalah 9,49. Maka,
respon nasabah berdasarkan tingkat pendidikan hasil signifikannya adalah 12,43
karena signifikan >9,49 maka mengalami adanya perbedaan pengetahuan
responden pada tingkat pendidikan dalam memanfaatkan jasa. Sedangkan respon
nasabah berdasarkan tingkat penghasilan hasil signifikannya adalah 4,84 karena
signifikan <9,49 maka tidak adanya kendala perbedaan penghasilan nasabah
dalam pembayaran atau angsuran dalam system bagi hasil karena sudah disepakati
terlebih dahulu.
Kata kunci : respon nasabah terhadap permbiayaan mudharabah
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................. 6
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ............................................................. 7
BAB II : TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Respon ................................................................... 9
1. Pengertian Respon ............................................................. 9
2. Macam-macam Respon ..................................................... 10
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Respon ............................... 11
B. Pembiayaan Mudharabah ........................................................ 11
1. Pengertian Mudharabah .................................................... 13
2. Rukun dan Syarat Mudharabah ......................................... 13
3. Jenis-jenis Mudharabah ..................................................... 15
C. Manfaat Mudharabah .............................................................. 16
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ............................................................ 18
B. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 19
vi
C. Populasi dan Sampel ............................................................... 19
D. Macam dan Sumber Data ........................................................ 20
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 20
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................ 21
G. Uji Instrumen .......................................................................... 26
H. Hipotesis ................................................................................. 28
I. Metode Analisis Data ............................................................. 29
BAB IV : GAMBARAN UMUM BMT KAYU MANIS
A. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Kayu Manis ....................... 31
B. Visi dan Misi ........................................................................... 32
C. Landasan Hukum dan Struktur Organisasi ............................. 33
D. Produk dan Jasa Pelayanan BMT Kayu Manis ....................... 35
BAB V : HASIL PENELITIAN
A. Profil Responden ..................................................................... 47
B. Pengetahuan Nasabah Terhadap BMT Kayu Manis .............. 50
C. Respon Nasabah Terhadap Pembiayaan Mudharabah ............ 54
1. Skala Kognitif ................................................................... 54
2. Skala Afektif ..................................................................... 55
3. Skala Konatif ..................................................................... 56
D. Uji Instrument ......................................................................... 58
E. Analisis Data Penelitian .......................................................... 59
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 64
B. Saran ....................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran
vii
DAFTAR TABEL
No. No. Tabel Nama Tabel Hal
1 Tabel 1 Operasional Variabel 22
2 Tabel 2 Skala likert 27
3 Tabel 3 Responden Menurut Jenis Kelamin 48
4 Tabel 4 Responden Menurut Tingkat Pendidikan Terakhir 49
5 Tabel 5 Responden Menurut Pekerjaan 50
6 Tabel 6 Responden Menurut Penghasilan perbulan 50
7 Tabel 7 Karakteristik Responden berdasarkan lamanya
menjadi nasabah BMT Kayu Manis 52
8 Tabel 8 Cara Mengatahui atau mengenal keberadaan BMT
Kayu Manis 52
9 Tabel 9 Jumlah produk pembiayaan BMT Kayu Manis 53
10 Tabel 10 Produk pembiayaan BMT Kayu Manis yang sering
Responden dengar 54
11 Tabel 11 Respon Nasabah dilihat dari segi efek kognitif
terhadap pembiayaan mudharabah di BMT Kayu
Manis
55
12 Tabel 12 Respon Nasabah dilihat dari segi Afektif Terhadap
pembiayaan mudharabah di BMT Kayu Manis 56
13 Tabel 13 Respon Nasabah dilihat dari segi konatif terhadap
pembiayaan mudharabah di BMT Kayu Manis 58
14 Tabel 14 Pengujian terhadap pendidikan 60
15 Tabel 15 Pengujian terhadap penghasilan 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan yang berbasis syariah merupakan salah satu
komponen di dalam sistem ekonomi yang dibangun atas dasar prinsip-prinsip
agama islam atau syariah. Konsep ekonomi syariah dimaksudkan untuk
menyusun suatu sistem kegiatan ekonomi yang terjadi di dalamnya.
Perkembangan BMT dari sisi kuantitas mulai awal berdirinya sampai
sekarang mencatat hasil yang cukup mengesankan. Asumsi yang mendasari
pertumbuhan ini adalah masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam
dan institusi ini berjalan dengan prinsip syariah. Peluang tumbuhnya BMT
dilihat dalam dua konteks, yaitu peranannya dalam meningkatkan
kesejahteraan nasabahnya dan penerimaan nasabah terhadap system BMT
sendiri.Penerimaan nasabah dapat ditelusuri dengan menggali respon nasabah
terhadap konsep keuangan syariah dan prosedur pelayanan BMT.1
BMT mulai berkembang sejak tahun 1990 berupaya mengambil peran
sebagai lembaga yang turut membantu permodalan pengusaha kecil.Melalui
bantuan modal usaha dengan persyaratan sederhana, fleksibel, efisien, efektif,
dan dengan system bagi hasil sebagai salah satu bentuk kerjasama
berkelanjutan yang mengembangkan sifat amanah yang saling percaya, serta
pembinaan yang bersinambungan. Di samping itu pula, upaya lain yang
dijalankan adalah dengan mendekatkan diri antara strata ekenomi kuat
1Nurul Widyaningrum, Model Pembiayaan BMT dan Dampaknya Bagi Pengusaha Kecil
:Studi Kasus BMT Dampingan Yayasan Pramu Bogor (Bandung : Yayasan AK, 2002), h.1
2
(aghinia) dengan strata ekonomi lemah (dhu’afa) melalui pengelolaan dana
zakat, infaq, dan shadaqoh yang kemudian penyalurannya diarahkan pada
upaya pemberdayaan ekonomi produktif terhadap kaum dhu’afa, di samping
kegiatan sosial lainnya.2
Salah satu ciri dari BMT adalah lembaga ini mudah didirikan.Artinya,
lembaga ini dapat ditangani dan dimengerti oleh para pengusaha yang
sebagian besar berpendidikan rendah.Ciri berikutnya adalah agar semua yang
terlibat memiliki motivasi yang kuat bukan hanya untuk mendirikan, tetapi
juga membina dan mengembangkan lebih lanjut, maka BMT berkaitan dengan
kepentingan mendasar dari pemiliknya.Ciri berikutnya adalah untuk dapat
melayani keperluan para pengusaha kecil secara berkesinambungan, maka
BMT tidak hanya memiliki aturan-aturan kerja yang membuat lentur, efesien,
efektif, tetapi juga mandiri. Dan ciri BMT selanjutnya adalah untuk
melaksanakan system bagi hasil sebagai salah satu bentuk kerja sama
berkelanjutan, maka BMT mengembangkan sikap amanah dan saling
percaya.3
Baitul maal mempunyai kegiatan pengolahan dan yang bersifat nirlaba
(sosial). Sumber dana diperoleh dari zakat, infaq, shadaqoh, atau sumber lain
yang halal, kemudian dana tersebut disalurkan kepada mustahik yang berhak
atau untuk tujuan kebaikan.4 Sedangkan baituttamwil merupakan lembaga
keuangan yang bersifat profit motive, baituttamwil memperoleh dana dari
2Luthfi Rokhman, Pengaruh Kebijakan Personal Selling Terhadap Pertumbuhan Jumlah
Nasabah Pembiayaan Pada BMT dana Al-bina, Skripsi Sarjana Ekonomi Islam,
(Jakarta:Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah, 2002), h. 1, t.d 3Baihaqi Abdul Madjid, et.al., Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem Syariah;
Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia, h. 58 4Hertanto Widodo, et. All, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999),
hal 81
3
simpanan pihak ketiga dan penyaluran di dalam bentuk pembiayaan atau
investasi yang dijalankan sesuai syariat Islam.5
Persoalan yang muncul sekarang adalah dari mana para pengusaha
kecil memperoleh tambahan modal agar mampu memperbesar omsetnya. Bagi
pengusaha kecil dan sangat kecil, pengadaan modal menjadi salah satu
masalah dalam pengembangan usaha serta dalam usaha mendukung
peningkatan produktifitasnya, taraf hidup dan tingkat pendapatan usaha
mereka. Sementara dengan usahanya yang kecil mustahil mereka lakukan
penambahan modal.
Perekonomian Indonesia dalam bidang keuangan mikro, beberapa
tahun belakangan ini mengalami kemajuan dengan berdirinya dan tumbuhnya
BMT-BMT yang menjalankan prinsip syariah dalam konsep kegiatan dan
pembiayaannya. Untuk mengantisipasi peluang yang besar pada peranan
BMT, perlu adanya peranan pemerintah agar setiap kegiatannya BMT dapat
membantu para pengusaha kecil dalam memperbaiki perekonomiannya.
Dengan adanya BMT tersebut diharapkan kebutuhan akan pembiayaan
kalangan bawah akan terpenuhi terutama bagi masyarakat ekonomi lemah
yang membutuhkan pembiayaan. Dalam rangka meningkatkan ekonomi umat
sebagai bagian dari program pembangunan ekonomi kerakyatan maka sudah
seharusnya memanfaatkan dan memberdayakan BMT sebagai lembaga yang
menghimpun masyarakat usaha kecil dan menengah dengan mengembangkan
iklim usaha dalam lingkungan sosial ekonomi yang sehat.6
5Hertanto Widodo, et. All, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999),
hal 81 6“Memberdayakan Koperasi dan BMT”, Harian Republika, 31 Maret 2003, h. 2.
4
Mudharabah yaitu suatu akad (kontrak) yang memuat penyerahan
modal khusus atau semaknanya tertentu dalam jumlah, jenis, dan karakter
(sifat) dari orang yang diperbolehkan mengelola harta kepada orang lain yang
aqil (berakal), mumayyiz (dewasa), dan bijaksana, yang dipergunakan untuk
berdagang dengan mendapatkan bagian tertentu dari keuntungannya menurut
nisbah pembagiannya dalam kesepakatan.7
Prinsip mudharabah adalah bentuk kerja sama antara shohibul maal
(pemilik dana) dan mudharib (pengelola) yang cangkupannya sangan luas dan
tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, daerah bisnis, dan
keuntungan dari usaha tersebut dibagi berdasarkan kesepakatan bersama. 8
Salah satu hikmah diperbolehknnya mudharabah adalah agar ada kerja
sama antara pemilik modal yang tidak memiliki pengalaman dalam bisnis atau
tidak ada peluang untuk berusaha sendiri dengan orang yang mempunyai
pengalaman dan kemampuan di bidang tersebut, tetapi tidak memiliki modal.9
Atas dasar itu, penting kiranya dilakukan suatu penelitian mengenai
respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah di BMT Kayu Manis
Jakarta Timur. Dengan demikian, judul penelitian ini adalah “Respon
Nasabah Terhadap Pembiayaan Mudharabah di BMT Kayu Manis
Jakara Timur”.
7 Hertanto Widodo, et. All, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999),
hal 51 8M. Syafi’i Antonio, Bank syariah dari Teori ke Praktek, ( Jakarta : GIP, Tazkiah
Cendekiawan, 2001), cet ke 1, h. 95 9 Hertanto Widodo, et. All, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan, 1999),
hal 52
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan permasalahan
yang akan dipaparkan dengan tujuan agar terhindar dari terjadinya
perluasan materi yang akan dibahas dan mengingat keterbatasan penulis
dalam hal ilmu pengetahuan, waktu, dana, dan tenaga serta demi
terfokusnya pikiran. Maka penulis perlu untuk memberikan batasan dan
rumusan masalah terhadap objek yang dikaji. Adapun masalah penelitian
dibatasi pada skala kognitif, afektif, konatif serta berdasarkan tingkat
pendidikan dan penghasilan.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana respon nasabah dilihat dari segi kognitif, afektif, konatif
terhadap pembiayaan mudharabah di BMT Kayu Manis ?
b. Bagaimana respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah di BMT
Kayu Manis berdasarkan tingkat pendidikan ?
c. Bagaimana respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah di BMT
Kayu Manis berdasarkan tingkat penghasilan ?
6
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana respon nasabah dilihat dari segi
kognitif, afektif, konatif terhadap pembiayaan mudharabah di BMT
Kayu Manis.
b. Untuk mengetahui bagaimana respon nasabahterhadap pembiayaan
mudharabah di BMT Kayu Manis berdasarkan tingkat pendidikan.
c. Untuk mengetahui bagaimana respon nasabah terhadap pembiayaan
mudharabah di BMT Kayu Manis berdasarkan tingkat penghasilan.
2. Manfaat penelitian ini adalah :
a. Akademis
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi kalangan
pelajar dan mahasiswa/i serta untuk menambah dan memperkaya
bahan kajian dan pustaka.
b. Praktis
Diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat dalam
menentukan langkah selanjutnya.
c. Ilmu pengetahuan
untuk menambah pengetahuan dan penilaian dalam pembiayaan
mudharabah di masyarakat balekambang dan sekitar area BMT Kayu
Manis.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan tinjauan pustaka
terhadap skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk menghindari bentuk
plagiat, diantaranya :
7
1. Nama : Amelia Darmania Marifanisa
Jurusan : Perbankan Syariah
Tahun Lulus : 2012
Judul Skripsi : Respon Nasabah Terhadap Pembiayaan Murabahah BMT
AL- FATH IKMI CIPUTAT
Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi Amelia Darmania Marifanisa
yaitu objek dan lokasi penelitian.Dalam penelitian skripsi Amelia
Darmania Marifanisa objeknya tentang pembiayaan murabahah sedangkan
skripsi ini membahas tentang pembiayaan mudharabah.Dan lokasi
penelitian ini pun berbeda, Amalenia Darmania Marifanisa berlokasi di
BMT AL- FATH IKMI CIPUTAT, sedangkan skripsi ini penelitiannya
berlokasi di BMT Kayu Manis Jakarta Timur.
E. Sistematika Penulisan
Selanjutnya agar lebih mempermudah dalam memahami proses dan
alur pemikiran dalam penelitian ini maka penulis perlu menjelaskan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang Pengertian Respon yang berisikan
tentang Pengertian Respon, Macam-Macam Respon.Hal-hal
yang Mempengaruhi Respon.Produk Mudharabah yang terdiri
8
dari pengertian Mudharabah, Rukun dan Syarat Mudharabah,
dan Jenis-jenis Mudharabah, Manfaat mudharabah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini berisikan tentang Pendekatan
Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Populasi dan Sampel,
Macam dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Definisi
Operasional Variabel Penelitian, Hipotesis, Uji Instrument, dan
Metode Analisis Data
BAB IV GAMBARAN UMUM BMT KAYU MANIS
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat BMT Kayu Manis,
visi dan misi, Landasan Hukum dan Struktur Organisasi,
Produk dan Jasa Pelayanan.
BAB V HASIL PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang mengenai hasil-hasil yang telah
diteliti, berisikan tentang Profil Responden, Respon Nasabah
Terhadap BMT Kayu Manis, Respon Nasabah Terhadap
Pembiayaan Mudharabah terdiri dari segi Skala Kognitif, Skala
Afektif, Skala Konatif, Uji Instrumen, Analisis Data.
BAB VI PENUTUP
Bab ini merupakan penutup atas pembahasan masalah yang
telah diuraikan pada skripsi ini yang berisikan mengenai
kesimpulan dan menemukan saran-saran yang bermanfaat bagi
lembaga tersebut.
9
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Respon
1. Pengertian Respon
Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan,
atau tanggapan (reaction).Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia
Kontemporer, Respon adalah tanggapan atau reaksi.1Tanggapan adalah
sesuatu yang timbul akibat adanya suatu gejala atau peristiwa.Reaksi
merupakan tanggapan terhadap suatu aksi.Jawaban adalah sesuatu yang
muncul karena adanya pertanyaan.
Dalam pembahasan, teori respon tidak terlepas dari pembahasan
proses teori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa
yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses
komunikasi.
Skiner seorang Ahli Psikologi, merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan
dari luar). Oleh karena itu, perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organism, dan kemudian organism tersebut merespon,
maka teori Skiner disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-
Respon. Skiner membedakan adanya dua proses :
a. Respondent Response (reflexive) yaitu, respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu. Stimulus semacam ini
1 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta:
English Modern Press, 1991), h. 1268
10
disebut electing stimulation karena menimbulkan respon-respon yang
relative tetap.
b. Operant Response (instrumental response) yaitu, respon yang timbul
dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus tertentu. Stimulus ini
disebut reinforcing stimulation atau reinforce.
2. Macam-Macam Respon
Respon di bedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Respon positif yaitu respon yang mendorong perilaku komunikatif
berikutnya.
b. Respon negative yaitu respon yang menghambat perilaku
komunikatif.2
Menurut Jalaludin Rakhmat yang mengutip dari Steve M. Chaff,
respon di bagi menjadi tiga:
a. Kognitif, yaitu respon yang timbul setelah adanya pemahaman
terhadap sesuatu yang terkait dengan informasi atau pengetahuan.
Respon ini timbul apabila ada perubahan yang dipahami atau
dipersepsi oleh khalayak.
b. Afektif, yaitu respon yang timbul karena adanya perubahan perasaan
terhadap sesuatu yang terkait dengan emosi sikap dan nilai. Respon ini
timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak
terhadap sesuatu.
c. Konatif (behavioral), yaitu respon yang merujuk pada perilaku nyata
yang dapat diamati: yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan berperilaku.
2 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)h. 191
11
3. Hal-hal Yang Mempengaruhi Respon
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi respon, antara lain:3
a. Faktor yang diyakini dapat mempengaruhi arah sikap (Positif atau
Negatif) dan intensitas sikap, yaitu :
1) Faktor Pengalaman Langsung Terhadap Objek
2) Faktor Kerangka Acuan
3) Faktor Komunikasi Sosial
b. Faktor yang mempengaruhi sikap yang terbentuk pada diri sang
individu, yaitu :
1) Faktor Internal, faktor fisiologi dan psikologi
2) Faktor Eksternal, dapat berwujud pada situasi yang dihadapi oleh
sang individu, norma-norma yang ada dalam masyarakat,
hambatan-hambatan atau pendorong yang ada di dalam
masyarakat.
B. Produk Mudharabah
1. Pengertian Mudharabah
Pengertian mudharabah secara bahasa adalah saling beruntung atau
saling menguntungkan.4
Secara teknis, al mudharabah adalah akad kerjasama antara dua
pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal,
sedangkan pihak lain (mudharib) menjadi pengelola, dimana keuntungan
3Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Suatu Pengantar), (Yogyakarta:ANDI, 2002), h. 109
4 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990), cet. 8,
h. 136
12
usaha dibagi dalam bentuk prosentase (nisbah) sesuai kesepakatan,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian
itu bukan akibat kelalaian si pengelola, apabila kerugian itu diakibatkan
oleh kelalaian si pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab
atas kerugian tersebut.5
Secara etimologi menurut beberapa pengertian mudharabah :
a. Menurut M. Syafi’I Antonio al-mudharabah berasal dari kata adh-
dharb artinya memukul atau lebih tepatnya proses seorang memukul
kakinya dalam perjalanan usaha.6
b. Menurut Muhammad mudharabah atau disebut juga muqarradhah
secara bahasa berarti bepergian untuk urusan dagang.7
Menurut istilah syara’ mudharabah berarti akad antara dua pihak
untuk bekerjasama dalam usaha perdagangan dimana salah satu pihak
memberikan kepada pihak lain sebagai modal usaha dan keuntungan dari
usaha itu akan dibagi diantara mereka berdua sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati.8
Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh ulama fiqih dan para
praktisi ekonomi islam yang pada intinya terdapat kesamaan subtansi.
Adapun definisi-definisi itu diantaranya:
5 M. Syafi’I Antonio, Bank Syaria’ah Wacana Ulana dan Cendekiawan, (Jakarta: Gema
Insani, Tazkia Cendekia, 1999), h. 135 6 M. Syafi’I Antonio, Bank Syaria’ah,(Jakarta: Gema Insani, Tazkia Cendekia, 1999), h.
171 7Muhammad, Manajemen pembiayaan Mudharabah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 47
8 Sayyid Sabiq, Fiqh Al-Sunnah, (Beirut: Dar al-fikr, 1983), jilid 3, h. 212
13
Menurut Ibnu Rusyd dalam kitab bidayah al-Mujtahid Wa Nihaya
al-Muqtasid, mudharabah ialah jika penjual menyebutkan harga pembelian
barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atasanya keuntungan
dalam jumlah tertentu, dinar atau dirham.9
Sedangkan mudharabah menurut Abdurrahman Al-Jaziri di dalam
kitabnya Al-Fiqhu ‘Ala Al-Mazahib Al-Arba’ah adalah ungkapan terhadap
pemberian harta dari seseorang kepad orng lain sebagai modal usaha
dimana keuntungan yang diperoleh akan ditanggung oleh pemilik modal.10
2. Rukun dan Syarat Mudharabah
Rukun dalam akad mudharabah adalah :
a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)
b. Objek mudharabah (modal dan kerja)
c. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)
d. Nisbah keuntungan
Berikut di bawah ini dijelaskan bagaimana rukun-rukun mudharabah:
a. Pelaku. Rukun dalam akad mudharabah sama dengan rukun dalam
akad jual-beli ditambah satu faktor tambahan, yakni nisbah
keuntungan. Faktor pertama (pelaku) kiranya sudah cukup jelas.
Dalam akad mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak
pertama bertindak sebagai pemilik modal (shohibul maal), sedangkan
pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib atau ‘amil).
Tanpa kedua pelaku ini, maka akad mudharabah tidak ada.11
Pada
rukun pertama ini, keduanya disyaratkan memiliki kompetensi (jaiz al-
9 Ibnu Rusyd, Bidayah al-mujtahid,(Beirut: Dar al-fikr, 1995), Juz 2, h. 172
10 Helmi Karim, Fiqh Muamalah, (Jakarta: IIT Indonesia, 2003), cet 1, h. 176
11 Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Kajian Kontenporer, (Jakarta: Gema Insani Press,
2006), h. 181
14
tasharruf), dalam pengertian mereka berdua baligh, berakal, rasyid
(normal) dan tidak dilarang beraktivitas pada hartanya.
b. Objek. Faktor kedua (objek mudharabah) merupakan konsekuensi
logis dari tindakan yang dilakukan oleh para pelaku. Pemilik modal
menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan
pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai subjek mudharabah.
Modal yang diserahkan bisa berbentuk uang atau barang yang dirinci
berapa nilai mata uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa
berbentuk keterampilan, selling skill, management skill, dll. Tanpa dua
objek ini, akad mudharabah pun tidak akan ada.
Ada empat syarat modal yang harus dipenuhi, yaitu : (a) modal harus
berupa alat tukar atau satuan mata uang (al-naqd) atau barang yang
ditetapkan nilainya ketika akad, (b) modal yang diserahkan harus jelas
diketahui, dan (c) modal diserahkan kepada pihak pengelola, dan
pengelola menerimanya langsung, dan (d) dapat beraktifitas dengan
modal tersebut.12
Para fuqaha sebenarnya tidak memperbolehkan modal mudharabah
berbentuk barang.Ia harus uang tunai karena barang tidak dapat
dipastikan taksiran harganya dan mengakibatkan ketidakpastian
(gharar) besarnya modal mudharabah.Namun para ulama mahzab
hanafi membolehkannya dan nilai barang yang dijadikan setoran
modal harus disepakati pada saat akad oleh mudharin dan shahibul
mal.13
12
Khalid syamhudi, rukun mudharabah, artikel diakses pada 28 Maret 2009 dari
http://www.almanhaj.or.id/2009/0328 13
Ibnu qudamah, Al-Mughni, vol.5, h. 15
15
c. Persetujuan. Faktor ketiga, yakni persetujuan kedua belah pihak,
merupakan konsekuensi dari prinsip an-taraddin minkum (sama-sama
rela). Disini kedua belah pihak harus sama-sama rela bersepakat untuk
mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana setuju
dengan perannya untuk mendistribusikan dana, sementara si pelaksana
usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja.
d. Nisbah keuntungan. Faktor yang keempat (yakni nisbah) adalah rukun
yang khas dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual
beli. Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh
kedua belah pihak yang bermudharabah.Mudharib mendapatkan
imbalan atas kerjanya. Sedangkan shahibul mal mendapatkan imbalan
atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan
mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai
cara pembagian keuntungan. Pembagian keuntungan untuk berdua,
tidak boleh hanya satu pihak saja jadi keuntungan harus diketahui
secara jelas.14
Demikian rukun-rukun yang harus dipenuhi dalam kerjasama
mudharabah, yang semestinya dilakukan dan dipahami secara
bersama-sama oleh masing-masing pihak. Sehingga terbangunlah
muamalah yang kuat (shahih) dan terhindar dari sifat merugikan pihak
lain. Sedangkan syarat-syarat sah mudharabah berhubungan dengan
rukun-rukun mudharabah itu sendiri.
14
Adiwarman Karim, Ekonomi Islam Kajian Kontenporer, h. 182
16
3. Jenis-jenis Mudharabah
a. Mudharabah al-Muthlaqah (mudharabah bebas) atau yang dalam
bahasa inggrisnya dikenal sebagai Unrestricted Invesment Account
(URIA). Adalah sistem mudharabah yang dalam hal ini, pemilik
modal (shahibul mal atau investor) menyerahkan modal kepada
dengan siapa pengelola bertransaksi. Jenis ini memberikan kebebasan
kepada mudharib (pengelola modal) unruk melakukan apa saja yang
dipandang dapat mewujudkan kemaslahatan.
b. Mudharabh al-Muqayyadah (mudharabah terbatas) yang dalam bahasa
inggris disebut Restricted Invesment Account (RIA). Dalam hal ini
pemilik modal (investor) menyerahkan modal kepada pengelola dan
menentukan jenis usaha, gtempat, waktu, ataupun pihak-pihak yang
dibolehkan bertransaksi dengan mudharib.15
C. Manfaat Mudharabah
Manfaat Mudharabah
1. BMT akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha
nasabah/mitra meningkat.
2. BMT tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah/mitra
pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha
BMT sehingga BMT tidak akan pernah mengalami negative spread.
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cast flow/arus kas
usaha nasabah/mitra sehingga tidak memberatkan mitra.
4. BMT akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang benar-
15
Khalid syamhudi, rukun mudharabah, http://www.almanhaj.or.id/2009/0328
17
benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang konkert
dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.
5. Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga
tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan (nasabah/mitra)
satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan mitra,
sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis, “penelitian
deskriptif” (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
terhadap obyek yang diteliti.1 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengangkat
fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang
(ketika penelitian berlangsung) dan menyajikan apa adanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.Pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan instrument untuk
mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti.2 Menentukan
indikatornya, dan memilih teknik analisis (stasitsik)nya dan merancang
instrumen penelitian dengan kategori-kategori3.Dimana pendekatan kuantitatif
bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol fenomena sosial
melalui pengukuran objektif dan analisi numeric terhadap variasi angka-
angka.4Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.5
1 Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: CV
Teruna Gravica, 2004), h.105 2Sugiyono,” Memahami Penelitian Kualitatif”, (Bandung : CV. Alfabeta, 2009), Cet. 5,
h.2 3 Deddy Mulyana, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung :Rosda, 2006, h. 24
4 Lexy J Moleong, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), cet ke-23, h. 31 5 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jkt: LP3ES), cet ke
11, h. 3
19
B. Ruang Lingkup Penelitian
1. Subyek dan obyek penelitian
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah orang-orang
yang menjadi sumber informasi yang relavan dengan obyek yang diteliti,
seperti nasabah/mitra, dan anggota BMT tersebut. Sedangkan obyek
penelitian adalah pembiayaan mudharabah yang terdapat di BMT Kayu
manis.
2. Waktu dan lokasi penelitian
Penulis melakukan penelitian dimulai dari Desember 2012 –
Oktober 2013. Adapun tempat penelitian yaitu BMT Kayu Manis
beralamat Jl. Kayu Manis No. 5 Condet Balekambang, Kramat Jati,
Jakarta Timur 13530
C. Populasi dan Sampel
Metode penentuan sampel dalam penulisan skripsi ini penulis
menggunakan sebagai berikut:
1. Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang
merupakan perhatian peneliti.6 Populasi dalam penelitian iniadalah
Nasabah/Mitra di BMT Kayu Manis Jakarta Timur.
2. Sampel sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti dan dimaksudkan
untuk menggeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan penelitian
sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.7 Pengambilan sampel yang
6 Ronny Kountour, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, h. 137
7 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2006), h. 131
20
penulis lakukan adalah dengan mengambil cukup beberapa responden saja
yang terpilih secara acak untuk dijadikan sampel.
D. Macam dan Sumber Data
Macam dan Sumber Data :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan
observasi, wawancara dan dari hasil penyebaran angket yang disebarkan
peneliti kepada responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti dari buku-buku,
artikel, internet, majalah dan bahan informasi lainnya yang berkaitan
dengan masalah penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu :
1. Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan langsung untuk
memperoleh data yang diperlukan.8Penulis melakukan observasi pada
tempat penelitian sebelum penelitian di mulai.Observasi dilakukan di
BMT Kayu Manis Jakarta Timur.
8 Winarno Surahmad, Menyusun Rencana Penelitian, (Bandung: Tarsita, 1989), h. 162
21
2. Studi Kepustakaan
Metode dengan mengkaji data-data yang diperoleh dari buku-buku,
bahan-bahan referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan dari internet yang
berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
3. Angket atau Kuessioner
Dalam penyebaran angket penulis membagikan kepada responden
yang sesuai dengan pembatasan masalah pada skripsi ini.9Penggunaaan
kuessioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Hasil
kuessioner tersebut akan terjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa
statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian.
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam menentukan variabel penelitian, peneliti membagi menjadi dua
yaitu :
1. Variabel independen (X)
Variabel independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).10
Yang mana untuk menentukan variabel
independen ini adalah latar belakang nasabah dilihat dari pendidikan dan
penghasilannya.
9 Mulyani, Respon Masyarakat Terhadap Ceramah AA Gym di Televisi ANTV, Skripsi,
Jakarta, 2006, h.8 10
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2012), Cet-3, h. 64
22
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (variabel terikat/tergantung) adalah variabel yang
nilainya dipengaruhi oleh variabel independen.Dalam penelitian ini
variabel yang terikat/tergantungnya adalah pembiayaan mudharabah.
Operasional variabel adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Operasional Variabel
Variabel X
Variabel Dimensi Indikator
Status Responden Pendidikan
Penghasilan
Variabel Y
Variabel Dimensi Indikator
Respon
Nasabah
Pengetahuan (kognitif) BMT Kayu Manis selalu
memberikan informasi secara
menyeluruh tentang produk yang
ditawarkan
BMT Kayu Manis bekerjasama
dengan pihak lain (Chanelling
agent, simpanan, dan pembiayaan)
Dalam pembiayaan mudharabah
ada dua pihak untuk kerjasama
(shohibul maal dan mudharib)
Adanya ijab-qabul sebelum
dilaksanakan kerjasama
23
Adanya persetujuan antara pemilik
modal dan pelaksana usaha
Modal berupa uang atau barang
yang sudah ditetapkan nilainya saat
akad
Pembiayaan mudharabah terbagi
menjadi dua, yaitu mudharabah al-
muthlaqah dan mudharabah al-
muqayyadah
Pembiayaan mudharabah sudah
sesuai syariat islam
Nisbah keuntungan diterima oleh
kedua belah pihak yang
bermudharabah.
BMT Kayu Manis memberikan
informasi pembiayaan melalui
media cetak/brosur, dll.
2. Sikap (afektif) BMT Kayu Manis dapat
memberikan kontribusi terhadap
perekonomian nasabah dan
masyarakat sekitar.
BMT Kayu Manis melayani segala
macam pembiayaan dengan ramah,
baik dan jelas.
BMT Kayu Manis yang anda
gunakan memiliki image atau citra
yang baik
Pelayanan yang diberikan BMT
Kayu Manis terhadap pembiayaan
mudharabah sesuai prosedur
dengan baik
24
Lebih tertarik dengan pembiayaan
mudharabah dibandingkan dengan
pembiayaan yang lainnya
Pembiayaan mudharabah sesuai
dengan apa yang anda butuhkan
Biaya angsuran dalam pembiayaan
mudharabah sesuai dengan
keuangan nasabah
Pembiayaan mudharabah bisa
memberikan manfaat bagi
nasabahnya.
Adanya ketidakpuasaan dalam
pembiayaan mudharabah
3. Tindakan (konatif)
2
Merekomendasikan pembiayaan
mudharabah dengan orang lain atau
kerabat
Tidak pernah mengalami kendala
pada saat menggunakan
pembiayaan mudharabah
Perlu adanya perbaikan dalam
pembiayaan mudharabah
Pembiayaan mudharabah lebih
sering digunakan nasabah
dibandingkan dengan pembiayaan
yang lain
Proses penggunaan pembiayaan
mudharabah mudah dan cepat
Peran BMT Kayu Manis dapat
membantu nasabah dan masyarakat
sekitar
25
Instrumen yang akan dipakai dalam pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner yaitu dengan menyusun dan mengajukan
daftar pertanyaan pada pihak responden secara tertulis kemudian setiap
jawaban diberi skor atau nilai.
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pendekatan data
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur sehingga dapat
menggunakan statistik dalam pengujiannya.11
Data-data kuantitatif yang
diperoleh dari penelitian deskriptif pada umumnya dapat dihitung jumlahnya
atau frekuensinya kedalam bentuk distribusi frekuensi (frequency
distribution).Dalam pengelolahan dan analisis data kuantitatif dalam penelitian
ini yang harus dilakukan adalah menyiapkan data, mengedit data, mengkode
data dan mentabulasikan data.
Untuk mengetahui respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah
dilakukan dengan cara skala likert, yaitu mengembangkan prosedur
pengukuran dengan skala, dimana mewakili suatu kontinum bipolar, yaitu
pada ujung sebelah kiri (dengan angka yang rendah) menggambarkan suatu
jawaban yang negatif, sedangkan ujung sebelah kanan (dengan angka besar)
menggambarkan jawaban positif. Jika jawaban itu negative maka tinggal di
balik cara penilaiannya yang kiri lebih besar di banding yang kanan. Adapun
skala likert itu menggunakan 4 (empat) kategori penilaian yang masing-
masing kategori tersebut nantinya di kuantifisir dengan memberi bobot nilai
atau skor. Adapun untuk penilaian derajat responden terhadap produk
mudharabah, di kualifikasikan dengan nilai 4 untuk Sangat Setuju (SS), nilai
11
Ronny Kountour, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: CV.
Teruna Gravica, 2004), h. 1
26
3untuk Setuju (S), nilai 2 untuk Tidak Setuju (TS) dan nilai 1 untuk Sangat
Tidak Setuju (STS). Dikualifikasikan dengan data ranking yang penulis lihat
dari daftar nilai/skor yang dijelaskan dengan mana perbandingan antara yang
nilainya tinggi dan nilainya yang rendah.
Tabel 2. Skala Likert
Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
Sangat Tidak
Setuju
SS S TS STS
4 3 2 1
Keuntungan dari penggunaan skala Likert adalah bisa dilihat dari
tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaanya yaitu keragaman skor
(Variabilty of Score). Data yang diperoleh dari kuesioner, selanjutnya akan
dianalisis dan dipresentasikan dalam tabel analisis dengan berdasarkan
variabel-variabel yang terpengaruh.
G. Uji Instrument
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin mencari respon nasabah
terhadap pembiayaan mudharabah, maka metode statistik yang digunakan
adalah Kolerasi.
Sebelum mengelola data dengan menggunakan rumus kolerasi, maka
ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
1. Uji Validitas
Uji validasi bertujuan untuk melihat ketepatan instrument
pengukur dalam penelitian.Pengujian ini untuk mengetahui ketepatan
instrument penelitian agar dapat memberikan informasi yang akurat
tentang hal yang diukur. Arikunto menyatakan validitas adalah keadaan
27
yang menggambarkan instrument yang dibuat mampu mengukur apa yang
akan diukur.12
Sebelum instrument digunakan dalam penelitian, untuk
mengetahui tingkat kevalidan maka perlu diujikan kepada sampel dalam
penelitian ini.
Uji validasi dilakukan dengan cara melihat menghitung korelasi
antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total melalui
program computer secara manual. Jika uji validasi ingin mengukur apakah
pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur
apa yang hendak diukur/teliti dengan menghitung koefisien kolerasi
product moment.
Dengan rumus seperti berikut :
})({})({
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy : koefisien kolerasi product moment
n : jumlah sampel
Ʃy : jumlah skor total
Ʃx : jumlah skor butir
Ʃy² : jumlah kuadrat skor total
Ʃx² : jumlah kuadrat skor butir
Ʃxy : jumlah perkalian skor butir dengan skor total.13
12
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipt, 2005), h. 168 13
Husein Umar, Metodelogi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta, PT Raja
Grafindo Persada,2008,Edisi II), h. 166
28
2. Uji Reabilitas
Uji reabilitas bertujuan untuk mengetahui koefisien alat ukur jika
dilakukan dengan pengukur ulang.Suatu kuesioner reliable jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten / stabil dari waktu ke
waktu.
Dengan rumus seperti berikut :
Rumus : г = 2
21
1 St
Sb
k
k
Keterangan :
Г = reabilitas instrument
K = banyak butir pertanyaan
St = deviasi standar total
Ʃ S = jumlah deviasi standar butir14
H. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Latar belakang responden (X) respon nasabah terhadap pembiayaan
mudharabah di BMT Kayu Manis (Y)
1. Adanya perbedaan antara respon nasabah terhadap pembiayaan
mudharabah berdasarkan pendidikan dan penghasilan.
2. Tidak adanya perbedaan antara respon nasabah terhadap
pembiayaan mudharabah berdasarkan pendidikan dan penghasilan.
14
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta, PT. Raja
Grafindo Persada, 2008, Edisi II), h. 165-166
29
I. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah di BMT kayu manis.
Dalam melakukan perhitungan data hasil kuesioner, digunakan
pengujian dengan perhitungan melalui mean yaitu menghitung rata-rata,
frekuensi relative, dan chi-square. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui
apakah antar variabel memiliki hubungan ketergantungan atau tidak. Berikut
adalah rumusannya :
1. Mean
Mean adalah merupakan nilai rata-rata dari beberapa data. Mean
ini dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai dari data yang
ada kemudian dibagi dengan banyaknya data.
Rumus 15
: x = Fi
xifi
Keterangan :
x = rata-rata
xi = pengamatan
fi = jumlah pengamatan
2. Chi Kuadrat
Chi kuadrat satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri dari dua atau
15
Amudi Pasaribu, Pengantar Statistik, (Jakarta: Ghalia Indonesia) h. 71
30
lebih, data berbentuk nominal sampelnya besar. Yang dimaksud hipotesis
deskriptif disini bisa merupakan estimasi/ dugaan terhadap ada tidaknya
perbedaan frekuensi antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah
sampel tentang semua hal.
Analisis dengan menggunakan chi-kuadrat adalah untuk
menentukan apakah terdapat hubungan dari objek yang diteliti yaitu dari
tingkat pendidikannya.
Rumus : = Fh
fhfo 2)(
Keterangan :
: Chi Kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapkan16
16
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2012), Cet-3, h. 228
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM BMT KAYU MANIS
A. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Kayu Manis
Melihat kondisi Ril masyarakat kita yang dari sisi ekonomi belum
dapat hidup secara layak dan mapan, masih sering terjerat renternir, tidak
adanya Lembaga Keuangan yang dapat membantu untuk meningkatkan
pendapatan mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain dan kondisi-
kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil.
Padahal dari potensi yang dimiliki oleh mereka yang apabila dikelola oleh
sistem kebersamaan, maka akan dapat meningkatkan ekonomi mereka.
Berawal dari kepedulian terhadap masyarakat condet khususnya dan
masyarakat luas pada umumnya dalam mengentaskan ketimpangan ekonomi
dan makin maraknya para pelempar uang/rentenir yang telah menjamur
dikalangan para pedagang kecil, dan juga dalam rangka menebarkan da’wah
islamiyah dalam bermu’amalah, dimana sebagian besar masyarakat muslim
banyak yang tidak memahami dalam bermu’amalah secara islam.
Atas dasar kepedulian itulah kami bersama tokoh masyarakat condet
dan para kerabat untuk bergabung dalam menyatukan visi misi bersama.
Tidaklah mudah untuk dapat menyatukan visi dan misi setiap orang. Dengan
beberapa kali pertemuan dan mengalami proses selama enam bulan maka
tepatnya pada Tanggal 1 Oktober 2005 terciptalah komitmen bersama dengan
dukungan sebanyak 27 orang pendiri, terdiri dari para tokoh masyarakat
setempat, para professional, dan praktisi, sepakat mendirikan sebuah Lembaga
Keuangan Syari’ah.
32
Berbekal pada tuntuna Dewan Syari’ah Indonesia kami berusaha untuk
memperkenalkan kepada masyarakat sekitar, sebuah sistem ekonomi yang
berbasis syari’ah dalam bentuk Jasa Keuangan Syari’ah Baitul Maal
Wattamwil “Karya Umat Menuju Manusia Mandiri dan Islami” disingkat
dengan nama“BMT Kayu Manis” dengan mengharapkan ridho Allah SWT.
Dengan segala upaya dan kemampuan yang ada berawaldengan tenaga 3 (tiga)
orang pengelola, maka tepatnya hari Senin Tanggal 13 Maret 2006 kami mulai
beroperasional untuk dapat melayani anggota dan masyarakat.
Memang Kami Bukan Yang Pertama Tapi Kami Akan Jadi Yang
Utama.
B. Visi dan Misi
Visi : Menjadikan Lembaga Keuangan Syari’ah yang mandiri dan
profesional dalam layanan pembiayaan dan managemen
kewirausahaan serta membangun kualitas anggota dan masyarakat
sekitar BMT yang selamat damai dan sejahtera berlandaskan asas
dan prinsip-prinsip islam maju berkembang terpercaya, aman,
nyaman, transparan dan berkehati-hatian serta memiliki asset yang
besar.
Misi : Memberikan layanan bisnis pada nasabah dan menciptakan sinergi
bisnis yang positif, berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup
perekonomonian umat islam, memberikan kontribusi yang layak
pada pengurus, managemen, dan seluruh karyawan, berperan serta
dalam gerakan merubah dari ekonomi ribawi ke ekonomi syari’ah.
33
C. Landasan Hukum dan Struktur Organisasi BMT Kayu Manis
Koperasi jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil memiliki
dasar pendirian adalah :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 33 ayat 1
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 tentang
pelaksanaan kegiatan simpan pinjam oleh koperasi
4. Akta pendirian Koperasi Nomor 8, Tanggal 8 Maret 2006 oleh Hambit
Maseh,SH,Notaris
5. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 534/BH/MENEG.i/VIII/2006 tertanggal 23 Agustus 2006
Aspek legal dalam Operasionalnya Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah
Baitul Mal wat Tamwil Kayu Manis teregristasi sebagai berikut :
1) Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.561.433.0-005.000
2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) : 1266/13-1.824.51
3) Tanda Daftar Perusahaan Koperasi Nomor : 0904.2.52.00744
4) Sertifikat Baitul Maal LAZNAS ICMI BMT nomor :024/LAZNAS
BMT/ICMI/VIII/2009
Atas dasar tersebut diatas, maka peran serta dalam masyarakat telah
sesuai dengan alamat dari konsep Baitul Maal wat Tamwil, yaitu berperan
sebagai sebuah lembaga yang bergerak di Bidang Sosial yang dapat
menampung dan menyalurkan Zakat Infaq dan Shodaqoh dari para Muzakki
kepada para pihak yang membutuhkan/mustahiq. Disamping itu pula Koperasi
34
Jasa Keuangan Syariah telah memenuhi unsur aktifitas bisnis yang diharapkan
dari para penggeliat ekonomi dengan telah terpenuhinya unsur-unsur formal
dalam berbisnis, jadi peran dalam bidang Tamwil juga telah terpenuhi.
Badan Hukum BMT Kayu Manis adalah Koperasi Simpan Pinjam
Syariah, maka kewenangan dan tatanan organaisasinya mengacu pada prinsip-
prinsip organisasi Koperasi, dimana kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat
Anggota Tahunan. Rapat Anggota Tahunan memiliki fungsi yang paling
strategis dan menentukan, karena segala acuan kebijakan dapat ditentukan
berdasarkan Rapat Anggota Tahunan ini, antara lain pengangkatan Pengurus
dan pengangkatan Pengawas. Pada RAT untuk tahun 2011, telah ditetapkan
arah dan kebijakan BMT Kayu Manis, khususnya dalam manajemen dapat di
sampaikan sebagai berikut1 :
Keterangan : Struktur BMT Kayu Manis Jakarta Timur
Sumber : BMT Kayu Manis Jakarta Timur
1 Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Kayu Manis, Buku Rapat Anggota, (Jakarta, Th. 2004)
35
D. Produk dan Jasa Pelayanan BMT Kayu Manis
Sebagai lembaga keuangan yang berbasis pada Koperasi Simpan
Pinjam Syariah, Baitul Maal wat Tamwil Kayu Manis memberikan layanan
kepada seluruh anggota dan calon anggota serta mitra bisnis dilingkungan
sekitarnya. Wilayah pelayanan meliputi seluruh wilayah di Nusantara ini
dapat di akses, mengingat amanat dalam Anggaran Dasar BMT Kayu Manis
yang telah disetujui oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah.Namun kami sadar, bahwa untuk mencapai semua itu perlu
penanganan infrastruktur dan sumber daya manusianya yang handal,
profesional dan didukung oleh sebuah sistem yang canggih dan berdaya
guna.Sampai dengan saat ini pelayanan yang kami berikan adalah pelayanan
dibeberapa bidang, yaitu bidang simpan pinjam dan jasa pembiayaan,
sebagaimana kami jelaskan berikut ini2
1. Produk Pembiayaan
a. Pembiayaan Murabahah
Adalah pola pembiayaan yang diberikan oleh LKS BMT Kayu Manis
guna pembelian barang berupa alat produksi, bahan baku, barang
dagangan atau kebutuhan pribadi lainnya. Akad antara LKS BMT
Kayu Manis dengan nasabah/mitra adalah akad murabahah atau jual
beli. Pembiayaan murabahah dapat digunakan untuk investasi alat
produksi, membangun tempat usaha, pembelian bahan baku, barang
dagangan atau kebutuhan konsumtif pribadi lainnya.
2 Wawancara Pribadi dengan Pak Rochalih Selaku Sekertaris di BMT Kayu Manis,
Jakarta
36
b. Pembiayaan Ijaroh
Adalah pola pembiayaan dimana LKS BMT Kayu Manis menyewakan
suatu barang atau jasa untuk digunakan manfaatnya oleh
nasabah/mitra.Penggunaan manfaat dari barang/jasa yang disewakan
nasabah/mitra membayar sejumlah uang kepada BMT Kayu Manis
yang telah disepakati ketika akad dilakukan.Pembiayaan ijaroh dapat
digunakan untuk sewa tempat usaha, sewa kendaraan, pembayaran
tenaga kerja, dsb.
c. Pembiayaan Mudharabah
Adalah pola pembiayaan yang diberikan dimana LKS BMT Kayu
Manis sebagai pemberi modal (shohibul mal) dan nasabah/mitra
sebagai pengelola modal (mudharib). Hasil pendapatan usaha akan
dibagi antara LKS BMT Kayu Manis dengan nasabah/mitra sesuai
dengan porsi (nisbah) yag disepakati ketika akad dilakukan.
Pembiayaan mudharabah dapat digunakan untuk seluruh keperluan
usaha, baik untuk investasi maupun modal kerja yang dilakukan oleh
nasabah/mitra selaku pengelola modal (mudharib).
d. Pembiayaan Musyarakah
Adalah pola kerjasama/kemitraan antara LKS BMT Kayu Manis
sebagai nasabah/mitra dalam suatu kegiatan usaha dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi modal dan pengelolaan secara
bersama-sama dengan porsi (nisbah) yang jelas.Bagi hasil yang
diberikan antara para yang bermitra sesuai dengan porsi/nisbah modal
dari masing-masing pihak.
37
e. Pembiayaan Qordhul Hasan
Adalah pinjaman dana social oleh LKS BMT Kayu Manis kepada yang
berhak menerima (dhu’afa) yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya maupun sebagai modal usaha produktif.
2. Produk Dan Layanan – Simpanan Sukarela
a. Simpanan Sukarela Harian
Simpanan Sukarela Harian adalah simpanan yang penyetoran
dan penarikannya dapat dilakukan setiap hari kerja pada kantor-kantor
BMT Kayu Manis.Adapun nilai setoran minimum dapat dijangkau
oleh setiap anggota penyimpan. Sasaran simpanan ini adalah ditujukan
kepada seluruh lapisan masyarkat khususnya anggota BMT Kayu
Manis yang dalam hal menyimpan di Bank tidak dapat terfasilitasi
karena jumlah setoran yang relatif kecil, setoran berikutnya juga
relative kecil dan tidak ada beban administrasi bulanan. Simpanan
Sukarela Harian ini adalah
1) Simpanan Sukarela - Amanah Harian ( SAHARA )
Persyaratan sangat mudah, oleh seluruh anggota / calon anggota /
mitra bisnis perorangan.Keuntungan yang diperoleh adalah Nisbah
Bagi Hasil sesuai dengan proporsi keuntungan bulanan keuangan
BMT Kayu Manis, dengan pola bagi hasil yang disepakati
sebelumnya.
2) Simpanan Sukarela – Anak Soleh (Si MAS)
Persyaratan mudah, yaitu ditujukan bagi murid-murid yang
memiliki uang berlebih berupa dari hasil jajan harian dapat di
38
simpan.Tujuan mulai adalah terus menumbuh kembangkan jiwa
hemat sejak dini bagi setiap diri anak sekolah.
b. Simpanan Sukarela – Berencana
Simpanan sukarela berencana ini adalah sebuah simpanan
sukarela yang ditujukan kepada seluruh anggota/ calon anggota/ mitra
bisnis perorangan yang telah memiliki sebuah cita-cita mulia dalam
hidup dan kehidupannya. Kami berupaya untuk dapat memfasilitasi
sebuah cita-cita melalui program perencanaan yang dibuat sendiri oelh
anggota/ calon anggota/ mitra bisnis seperti untuk program pergi haji,
program sekolah lanjutan, program pernikahan, program dana kesiapan
idul fitri, program dana kesiapan idul qurban dan sebagainya.
Setiap program memiliki ciri khasnya masing-masing yaitu
memiliki sebuah nilai yang harus ditaati setiap anggota/ calon anggota/
mitra bisnis, supaya cita-cita tersebut dapat tercapai.
Program simpanan kami tidak dipungut biaya administrasi bulanan,
tetapi kami memberikan margin bagi hasil yang disesuaikan dengan
keadaan profitabilitas/ keuangan BMT Kayu Manis pada tiap
bulannya.
Adapun program Simpanan Sukarela – Berencana tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Simpanan Sukarela – Rencana Pendidikan
Simpanan Sukarela – Rencana Pendidikan yaitu simpanan sukarela
yang ditujukn umtuk memberikan kemudahan bagi murid-murid
yang merencanakan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.
39
Hal tersebut sangat dibutuhkan oleh orang tua murid agar dapat
mempersiapkan biaya sekolah putra putrinya dikemudian hari.
Produk ini dapat dipilih dan ditentukan sendiri oleh anggota / calon
anggota yang merupakan orang murid baik mengenai jumlah
setoran, jangka waktu simpanan.Simpanan ini sifatmya mengikat
setiap anggota/ calon anggota melalui akad simpanan sukarela
mudharabah muthlaqoh dalam hal harus rutin dalam penyetorannya
dan dapat diambil pada saat akhir masa kontrak. Produk ini
disajiikan bagi anggota/ calon anggota yang memiliki putra/putri
yang masih berada di
a) Taman kanak-kanak dapat ditentukan jangka waktu minimal 10
(sepuluh) bulan.
b) Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah jangka waktu minimal 1
(satu) tahun dan maksimal 6 (enam) tahun.
c) Sekolah Menengah Pertama (atas) / Madrasah
(tsanawiyah/aliyah) jangka waktu minimal 1 (satu) tahun dan
maksimal jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Disamping manfaat tersebut di atas, masih terdapat manfaat lain
berupa bonus tahunan kepada murid /siswa/ siswi yang berprestasi
berupa BEA-SISWA selama 1 (satu) tahun kemudian.
2) Simpanan Sukarela – Recana Walimah
Simpanan Sukarela – Rencana Walimah adalah sebuah produk
yang ditujukan bagi sebuah cita-cita dalam mewujudkan sebuah
keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Produk ini
40
memberikan sebuah program dalam mewujudkan sebuah pesta
pernikahan (walimatul arrus) melalui program simpanan yang
jangka waktunya dan besarnya dapat dapat dipilih melalui
kebutuhan pribadi masing-masing.
Jangka waktu simpanan ini adalah minimal 1(satu) tahun dan
maksimal 5 (lima) tahun. Disamping manfaat tersebut diatas, bonus
yang dapat diberikan adalah sebuah Gift (kenang-kenangan) yang
insya allah dapat bermanfaat dalam pesta.
3) Simpanan Sukarela – Rencana Idul Fitri
Simpanan sukarela – Rencana Idul Fitri adalah sebuah produk
layanan program yang ditujukkan kepada seluruh anggota/ calon
anggota/ mitra bisnis khususnya dalam mempersiapkan kebutuhan
Hari Raya Idul Fitri, seperti kebutuhan sembako, kue, pakaian dan
sebagainya.
4) Simpanan Sukarela – Rencana Idul Qurban
Ibadah yang membawa keikhlasan kita kepada sang Khalik adalah
Ibadah penyembelihan hewan qurban ( lazimnya berupa sapi atau
kambing ), yang telah digambarkan melalui Nabi Ibrahim dan
Ismail Alaihissalam. Pengorbanan beliau dalam menjalankan
perintah dan amanah Allah hendaknya terefleksi kepada kita saat
ini melalui penyembelihan hewan qurban setiap 1 ( satu ) tahun
sekali yaitu pada bulan Zulhijjah. BMT Kayu Manis melalui
programnya Si Doel membantu mempersiapkan pembelian hewan
qur’ban melalui simpanan sukarela berencana Si Doel. Lamanya
41
kontrak simpanan adalah minimal 10 ( sepuluh ) bulan, dan
besarnya disesuaikan dengan pilihan hewan qur’ban pada tahun
berjalan.Disamping itu pula, BMT Kayu Manis juga menerima dan
menyalurkan hewan qurban untuk disampaikan kepada yang
berhak.
5) Simpanan Sukarela – Rencana Haji dan Umroh
Simpanan sukarela – Rencana Haji dan Umroh merupakan sebuah
perencanaan yang mulia dan patut untuk di apresiasikan.Besarnya
nilai simpaan, waktu penyetoran dan jumlah akhir sepenuhnya
adalah diserahkan kepada para anggota/ calon anggota yang
bermaksud hendak menunaikan ibadah haji dan umroh.Jangka
waktu disesuaikan dengan kebutuhan tercapainya nilai standar
minimum untuk mendapatkan tiket keberangkatan Haji atau
Umroh.
c. Simpanan Sukarela – Berjangka
Simpanan sukarela berjangka adalah simpanan sukarela dari anggota/
calon anggota/ mitra bisnis BMT Kayu Manis dengan ketentuan jangka
waktu simpanan dan pola margin bagi hasilnya. Margin bagi hasil
adalah proporsi bagi hasil bruto dari pendapatan operasional BMT,
yang diberikam secara proporsional simpanan tersebut. Sebagai contoh
bahwa kesepakatan yang dicapai adalah bahwa anggota/ calon
anggota/ mitra bisnis BMT selaku pemilik uang (Sohibul Maal)
menyerahkan uangnya kepada BMT Kayu Manis selaku pengelola
(Mudharib) dengan margin bagi hasil 35% untuk pemilik dana dari
keuntungan bruto secara proporsional, dan 65% untuk pengelola.
42
Adapun jenis Akad Simpanan Sukarela – Berjangka terdiri dari dua
jenis Akad yaitu :
1) Simpanan Sukarela – Berjangka Akad Mudharabah Muqoyyad
Simpanan sukarela – berjangka akad mudharabah muqoyyad
adalah simpanan berjangka dimana simpanan tersebut ditujukan
oleh pemilik dana untuk kepentingan dan arah atau project tertentu,
tidak boleh disalurkan untuk hal lain.
2) Simpanan Sukarela – Berjangka Akad Mudharabah Mutlaqoh
Simpanan sukarla – berjangka akad mudharabah mutlaqoh adalah
simpanan berjangka dimana simpanan tersebut diberikan
kebebasan dalam mengelola uang dari pemilik dana (sohibul maal)
kepada pihak pengelola (mudharib).
Jangka waktu simpanan sukarela – berjangka ini terdiri dari jangka
waktu 1 (satu) bulan; jangka waktu 3 (tiga) bulan; jangka waktu 6
(enam) bulan; dan jangka waktu 12 (dua belas) bulan yaitu simpanan
tersebut baru dapat diambil pada waktu akhir masa kontrak
sebagaimana disebutkan diatas, begitu pula pembayaran margin bagi
hasilnya sesuai dengan kesepakatan perjanjian.
d. Upaya Peningkatan Penerimaan Zakat, Infaq, dan Shodaqah
Melalui program-program yang berdaya guna bagi kemaslahatan
ummat, maka diharapkan peningkatan pengumpulan zakat, infaq, dan
shadaqoh dari para Muzakki akan terus tumbuh dan berkembang.
Kepada para anggota diharapkan untuk dapat menyetorkan zakat,
infaq, dan shodaqah ke BMT Kayu Manis.
43
Penerimaan zakat dapat dilakukan dengan pemberian dan penyampaian
program-program santunan kepada para mustahiq dengan cara-cara
yang berdaya guna atau zakat produktif, seperti program Al Qord
Hasanah dan Ghorimin Hasanah.
Penerimaan infaq dan shadaqoh dapat dilakukan dengan peningkatan
layanan pembiayaan yang selanjutnya dimintakan penambahan setiap
angsuran untuk beberapa rupiah sebagai infaq dan shadaqah.
3. Produk Dan Layanan – Pinjaman Dan Pembiayaan
Lembaga keuangan Syari’ah Baitul Maal wat Tamwil Kayu Manis,
sebagaimana fungsinya adalah menjalankan fungsi-fungsi pelayanan dari
dua sektor yaitu Sektor Sosial dan Sektor Usaha.
Sektor sosial meliputi pemberian bantuan dalam bentuk
penyampaian dana-dana kemanuiaan, baik secara produktif maupun secara
bantuan mutlak / putus. Pemberian pinjaman adalah pemberian sejumlah
dana yang pengembaliannya tidsk disertai dengan bagian tambahan
keuntungan untuk Shohibul Maal atau pemilik dana, melainkan hanya
sebatas pengembalian pokok, dan maksimum adalah pengenaan beban
administrasi dan pinjaman.
a. Produk Layanan Baitul Maal
Produk layanan pinjaman dilakukan dengan meneliti kembali setiap
anggota/ calon anggota yang sampai dengan saat ini memang
mengalami keadaan sangat sulit dalam bidang keuangan.
1) Al-Qord Hasanah
Sebagaimana disebutkan bahwa Al Qord adalah sebuah fasilitas
pinjaman yang diberikan kepada para kaum kafir dan miskin yang
44
bertujuan untuk membantu memberikan jalan usaha kepada fakir
dan miskin untuk mengatasi kesulitan keuangan yang dialaminya.
2) Ghorimin Hasanah
Ghorimin Hasanah mengambil dari sebuah kata dari 8 Asnaf yang
wajib mendapatkan santunan dari zakat yaitu ghorim. Ghorim
dipetik dari bahasa arab yang berati orang yang berhutang dan tak
mampu lagi melunasi hutangnya, atau dengan kata lain pailit.
Program ini akan memberikan stimulus kepada para anggota /
calon anggota/ mitra bisnis BMT Kayu manis yang dalam
usahanya mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat
melanjutkan atau melunasi angsurannya.
Pemberian stimulus ini dilakukan dengan kiriteria yang cukup ketat
dalam analisa pemberiannya, mengingat Ghorim di sini harus
sesuai dengan kriteria-kriteria dan kaidah-kaidah fiqih yang
berlaku.
3) Tarbiyah Hasanah
Tarbiyah Hasanah adalah sebuah layanan yang diberikan kepada
para anak-anak dari anggota/ calon anggota yang putus sekolah
karena tidak mampu untuk membayar uang sekolah. Hal tersebut
diwujudkan melalui bantuan beasiswa melalui pengelolaan dana
yayasan yang mengurus santunan kepada anak yatim piatu
dilingkungan sekitar BMT Kayu Manis.
45
b. Produk Layanan Baitul Tamwil
Produk layanan Baitul Tamwil adalah pelayanan pemberian modal
kerja kepada para anggota/ calon anggota/ mitra bisnis yang akan
mengembangkan usahanya melalui program-program pembiayaan
mudharabah, murabahah, musyarakah dan ijaroh.
Sejak berdirinya Baitul Maal wat Tamwil Kayu manis, yaitu sejak
tahun 2006, beberapa mitra binaan usaha kecil menengah telah terjalin
dengan baik, antara lain :
1) Pengusaha Kecil Mikro dan Menengah di Pasar Induk Kramat Jati
Melalui pembiayaan murabahah kepada pedagang, anggota/ calon
anggota/ mitra bisnis, dan baru dapat dilayanin sekitar 5% dari
populasi pedangang di Pasar Induk Kramat Jati.
2) Penguasaha Kecil Mikro dan Menegah di sekitar BMT Kayu
Manis
Pengeusaha kecil mikro dan menengah di sekitar BMT Kayu
Manis adalah para pengusaha yang bergerak di bidang
perdagangan kelontongan, warung makan, warung sayur mayur,
warung nasi dan kue serta jasa bengkel, dengan wilayah populasi
di Condet Balekambang, dan Condet Batu Ampar.
3) Pengusaha Binaan BMT Kayu Manis
Beberapa pengusaha binaan BMT Kayu Manis antara lain yaitu
dalam bidang konveksi, bidang sayur mayur, bidang supplier
makanan dan minuman, bidang budidaya anggrek, dan masih
banyak lagi mitra binaan BMT Kayu manis dalam bermuamalah
46
bil hal kepada masyarakat sekitarnya, maka dukungan dan investasi
penambahan modal menjadi hal yang tidak dapat ditawar-tawar
lagi guna memacu BMT Kayu Manis untuk lebih berperan dalam
masyarakat kelak dikemudian hari.
47
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Profil Responden
Di dalam profil responden ini peneliti mencoba membagi ke dalam
beberapa tabel yaitu Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Pengasilan per
Bulan. Responden berjumlah 30 orang. Uraian identitas responden ini
diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi responden
dan kaitannya dengan masalah-masalah serta tujuan penelitian.
Tabel 3
Responden Menurut Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Laki-laki 14 47%
2. Perempuan 16 53%
Jumlah 30 100%
Tabel di atas menjelaskan data responden menurut jenis kelamin.
Komposisi responden menurut jenis kelamin hampir seimbang antara jumlah
responden laki-laki dan perempuan. Responden menunjukkan bahwa 47%
untuk yang berjenis laki-laki, sedangkan responden berjenis perempuan
dengan presentase 53%. Mayoritas nasabah yang menggunakan pembiayaan
mudharabah adalah perempuan.
48
Tabel 4
RespondenMenurut Tingkat PendidikanTerakhir
No Tingkat PendidikanTerakhir Frekuensi Persentase
1. Sarjana (S1/S2) 15 50%
2. DI / DII / DIII 1 3,3%
3. SLTA 9 30%
4. SLTP / MTS 3 10%
5. SD / MI 2 6,7%
Jumlah 30 100%
Dari tabeldiatasmenunjukkanbahwa yang mendominasi Tingkat
PendidikanResponden yang menjadinasabahpada BMT KayuManisadalah
Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1) denganpresentase 50%.SebagianResponden
Tingkat PendidikanSLTA denganpresentase 30%, Tingkat Pendidikan
DI/DII/DIII denganpresentase 3,3%, Tingkat Pendidikan SLTP
denganpresentase 10% dan Tingkat Pendidikan SD/MI denganpresentase
6,7%.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa mayoritas yang menggunakan
pembiayaan mudharabah adalah responden dengan pendidikan S1.
Hasilinimenunjukkan Tingkat Pendidikan yang
tinggiberpengaruhpadapengetahuanrespondenterhadapLembagaKeuangan
sehinggadapatmemanfaatkanjasa yang ditawarkanolehLembagaKeuangan
BMT KayuManis.
49
Tabel 5
RespondenMenurutPekerjaan
No. Pekerjaan Frekuensi Persentase
1. Karyawan 10 33,3%
2. Pedagang 7 23,3%
3. PNS/TNI 2 6,7%
4. Wirausaha 5 16,7%
5. IbuRumahTangga 4 13,3%
6. Pelajar/Mahasiswa 2 6,7%
Jumlah 30 100%
Hasiltabeldiatasmenunjukkansebagianbesarrespondenberprofesisebaga
ikaryawandenganpresentase 33,3%, sedangkan yang
berprofesisebagaipedagangdenganpresentase 23,3%, untukresponden yang
berprofesiwirausahadenganpresentase 16,7%, untukrespondenberprofesi
PNS/TNI denganpresentase 6,7%, untuk responden berprofesi
pelajar/mahasiswa dengan presentase 6,7%
danuntukrespondenberprofesisebagaiiburumahtanggadenganpresentase 13,3%.
Tabel 6
RespondenMenurut Penghasilan Perbulan
No. Pendapatan Frekuensi Persentase
1. <Rp 2.000.000,- 4 13,3%
2. Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 15 53%
3. >Rp 4.000.000,- 11 36,7%
Jumlah 30 100%
50
Dari data di
atasmenunjukkansebagianrespondenmemilikipendapatankurangdariRp
2.000.000,- perbulannyadengan presentase 13,3%, untukresponden yang
memilikipendapatandariRp 2.000.000,- sampaiRp 4.000.000,-
perbulannyadenganpresentase 53%,danresponden yang
memilikipendapatanlebihdariRp 4.000.000,-
perbulannyadenganpresentasesebanyak 36,7%.
Dari hasil presentase dalam penghasilan nasabah, diketahui bahwa saat
pembayaran bagi hasil nasabah tidak pernah mengalami kesulitan.Karna
adanya kesepakatan terlebih dahulu untuk bagi hasil yang telah dilakukan
pemilik modal dan pengelola modal.Kemudahan prosedur dan persyaratan
juga dirasakan nasabah dalam bertransaksi.Semua responden yang dipilih
adalah pernah memanfaatkan fasilitas pembiayaan terutama pembiayaan
mudharabah yang ada di BMT Kayu Manis.
B. PengetahuanNasabahTerhadap BMT KayuManis
Dalampenelitianiniuntukmendapatkan data
tentangpengetahuannasabahterhadap BMT
KayuManisdengansegalaaktifitasdanproduk/jasa yang
ditawarkan.Pengetahuan responden tentang BMT Kayu Manis menjadi tolak
ukur dalam penelitian ini. Dijelaskan sebagaimana pada penelitian ini
karakteristik lamanya nasabah yang mengikuti dan memanfaatkan pembiayaan
yang ada di BMT Kayu Manis maka disebarkankuesioner dandijawaboleh 30
responden, kemudianpenulissajikandalamtabel-tabelberikutini :
51
Tabel 7
Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi
Nasabah BMT KayuManis
No. PilihanJawaban Frekuensi Presenrase
1. 1-2 tahunlalu 15 53%
2. 3-4 tahunlalu 10 33,3%
3 Lebihdari 4 tahunlalu 5 16,7%
Jumlah 30 100%
Tabeldiatasmenunjukkanbahwaresponden yang menjadinasabahselama
1-2 tahunlalu sebanyak 53%, responden yang menjadinasabahselama 3-4
tahunlalu sebanyak 33,3% danuntukresponden yang
menjadinasabahselamalebihdari 4 tahunlalu dengan presentase sebanyak
16,7%.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan mayoritas nasabah telah
mengikuti atau menjadi anggota BMT Kayu Manis dalam kurun waktu 1
sampai 2 tahun lalu.Dan telah menggunakan jasa/pembiayaan yang ada di
BMT Kayu Manis sesuai kebutuhan nasabah.
Tabel 8
Cara Mengetahui/MengenalKeberadaan BMT Kayu Manis
No. PilihanJawaban Frekuensi Persentase
1. MelaluiKerabat/Teman 23 76,7%
2. Melalui Media 0 0%
3. MelaluiBrosur/Sosialisai BMT 7 23,3%
52
Jumlah 30 100%
Dari tabeldiatas, sebanyak 76,7% responden yang mengetahui BMT
KayuManismelaluikerabat/teman. Sebanyak 23,3% respondenmengetahui
BMT KayuManismelaluibrosur/sosialisasi BMT.Dan responden yang
mengetahuimelalui media tidak ada, Adanyakemungkinanbahwa BMT
inibelummemanfaatkansaranapromosicanggihmelaluiteknologi internet.
Cara lebih mudah mengetahui keberadaan BMT Kayu Manis adalah
dari kerabat/teman.Cara ini memang lebih mudah diketahui nasabah karena
adanya nasabah yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan pembiayaan di
BMT Kayu Manis dan mengajak kerabat lainnya yang belum bergabung atau
belum memanfaatkan pembiayaan dalam membantu dari segi permodalan
usahanya.
Tabel 9
JumlahProdukPembiayaan BMT KayuManis
No. PilihanJawaban Frekuensi Presentase
1. 2 atau 3 26 86,7%
2. Lebihdari 6 2 6,7%
3. TidakTahu 2 6,7%
Jumlah 30 100%
Dari tabeldiatasdapatdijelaskanbahwaresponden yang mengetahui 2
atau 3 produkpembiayaan yang terdapat di BMT KayuManis sebanyak 86,7%,
respondenmengetahui 6 produk sebanyak 6,7% dan sebanyak 6,7%
menyatakantidaktahuberapajumlahprodukpembiayaan yang ada di BMT
KayuManis.
53
Alasan responden memilih pembiayaan mudharabah selain
berdasarkan kebutuhan, alasan lainnya adalah sistem bagi hasil yang diberikan
BMT Kayu Manis kepada nasabah cukup baik sehingga dapat dijangkau oleh
nasabah-nasabahnya.
Hal ini berarti membuktikan bahwa pembiayaan mudharabah yang
diberikan oleh BMT Kayu Manis dapat membantu pengusaha kecil dalam
meningkatkan usaha dan pendapatan bagi responden yang menjadi nasabah
BMT Kayu Manis.
Tabel10
ProdukPembiayaanBMT KayuManis Yang SeringRespondenDenger
No. PilihanJawaban Frekuensi Presentase
1. PembiayaanMudharabah 20 66,6%
2. PembiayaanMusyarakahdanIjarah 5 16,7%
3. PembiayaanQordhulHasandanMurabahah 5 16,7%
Jumlah 30 100%
Tabeldiatasmenunjukkanbahwaresponden yang
menjawabmudharabahsebagaipembiayaandiketahui dengan
presentasesebanyak 66,6%, laluuntukresponden yang
menjawabQordhulHasandan Murabahah sebagaipembiayaandiketahui dengan
presentase 16,7%, danresponden yang
menjawabMusyarakahdanIjarahsebagaipembiayaandiketahui dengan
presentase 16,7%.
Berdasarkanhasilpenelitiandiatas yang penulislakukan,
menunjukkanbahwa Pembiayaan Mudharabah paling dikenal.Hal
54
initerkaitdenganfaktabahwasebagianbesarnasabah BMT
KayuManismelakukantransaksipembiayaanmudharabahuntukpenambahan
modal bagi yang sudahmerintisusahamaupun yang
baruinginmemulaiusahatetapimasihkekurangan modal dalamusahanya.Dengan
kata lain, Pembiayaan Mudharabahmerupakanproduk/pembiayaanunggulandi
BMT ini.
C. Respon Nasabah Dilihat Dari Segi Efek Kognitif, Afektif, danKonatif
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 30 orang
responden diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 11
Respon nasabah dilihat dari segi efek kognitif terhadap pembiayaan
mudharabah di BM Kayu Manis
Pertanyaan SS S TS STS Skor Rangking
1. BMT Kayu Manis memberikan
informasi secara menyeluruh tentang
produk yang ditawarkan.
14 16 0 0 104 2
2. BMT Kayu Manis bekerjasama
dengan pihak lain (chanelling, agent,
simpanan, dan pembiayaan).
9 21 0 0 99 6
3. Dalam pembiayaan mudharabah ada
dua pihak (shahibul maal dan
mudharib)
12 18 0 0 102 4
4. Adanya ijab-qabul sebelum
dilaksanakan kerjasama.
16 14 0 0 106 1
5. Adanya persetujuan antara pemilik
modal (mudharib) dan pelaksana
usaha (shahibul maal)
13 17 0 0 103 3
6. Modal berupa uang atau barang yang
sudah ditetapkan nilainya saat akad.
11 19 0 0 101 5
7. Ada Pembiayaan mudharabah al-
muthalaqah dan mudharabah al-
muqayyadah.
7 23 0 0 97 7
8. Pembiayaan mudharabah sudah
sesuai syariat islam.
12 17 2 0 101 5
9. Nisbah keuntungan diterima oleh
kedua belah pihak yang
12 16 2 0 102 4
55
bermudharabah.
10. BMT Kayu Manis memberikan
informasi pembiayaan melalui media
cetak/ brosur, dll.
10 18 2 0 102 4
Rangking pertama pada respon nasabah dilihat dari segi efek kognitif
ini menunjukkan bahwa pengetahuan nasabah tentang adanya ijab kabul yang
BMT Kayu Manis lakukan dengan nasabahnya sebelum proses pembiayaan
mudharabah ini dijadikan landasan pengetahuan bagi nasabah bahwa setiap
sebelum melakukan transaksi adanya perjanjian yang digunakan kedua belah
pihak adalah ijab Kabul. Penerapan ijab kabul pun dijalankan untuk kedua
belah pihak benar-benar dilakukan sesuai rukun dalam akad mudharabah.
Tabel 12
Respon Nasabah Dilihat Dari Segi Afektif terhadap Pembiayaan
Mudharabah di BMT Kayu Manis
Pertanyaan SS S TS STS Skor Rangking
11. BMT Kayu Manis dapat
memberikan kontribusi
terhadap perekonomian
nasabah dan masyarakat.
13 17 0 0 103 4
12. BMT Kayu Manis melayani
segala macam pembiayaan
dengan ramah, baik dan
jelas.
14 16 0 0 104 3
13. BMT Kayu Manis memiliki
image atau citra yang baik.
13 17 0 0 103 4
14. Pelayanan BMT Kayu
Manis terhadap pembiayaan
mudharabah sesuai
prosedur dengan baik.
9 21 0 0 99 5
15. Saya lebih tertarik dengan
pembiayaan mudharabah
dibandingkan dengan
pembiayaan yang lain.
7 18 5 0 92 7
16. Pembiayaan mudharabah
sesuai dengan apa yang
anda butuhkan.
17 21 2 0 135 1
56
17. Biaya angsuran pembiayaan
mudharabah sesuai dengan
keuangan nasabah.
8 22 0 0 98 6
18. Pembiayaan Mudharabah
bisa memberikan manfaat
bagi nasabahnya.
18 12 0 0 108 2
19. Saya tidak puas dengan
pembiayaan mudharabah
yang Saya gunakan.
4 2 17 7 63 8
Rangking pertama pada tabel iniyaitu respon nasabah dilihat pada segi
afektif dengan soal pertanyaan no.16 dengan pertanyaan pembiayaan
mudharabah sesuai dengan yang nasabah butuhkan.Dari jawaban pertanyaan
tersebut dijelaskan bahwa pembiayaan mudharabah ini dibutuhkan saat
nasabah ingin bertransaksi.
Dijelaskan bahwa kebanyakan para nasabah yang menggunakan
pembiyaan mudharabah untuk penambahan modal dalam merintis usahanya
yang baru ingin memulai atau yang sudah berjalan tetapi ingin
mengembangkan usahanya namun terhalang karena tidak adanya penambahan
dana. Dengan kata lain sikap nasabah yang menggunakan pembiayaan
mudharabah sesuai dengan apa yang nasabah butuhkan.
Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah adalah program
pembiayaan unggulan yang ada di BMT Kayu Manis.
Tabel 13
Respon Nasabah Dilihat Dari Segi Konatif Terhadap Pembiayaan
Mudharabah di BMT Kayu Manis
Pertanyaan SS S ST STS Skor Rangking
20. Saya merekomendasikan
pembiayaan mudharabah
dengan orang lain atau
kerabat.
11 19 0 0 101 1
21. Saya tidak pernah
mengalami kendala saat
7 19 4 0 93 3
57
menggunakan pembiayaan
mudharabah.
22. Menurut Anda apakah
perlu adanya perbaikan
dalam pembiayaan
mudharabah.
7 14 9 0 88 4
23. Saya lebih sering
menggunakan pembiayaan
mudharabah, daripada
menggunakan pembiayaan
yang lain.
11 16 3 0 98 2
24. Menurut Anda
menggunakan pembiayaan
mudharabah mudah dan
cepat.
6 21 3 0 93 3
25. Peran BMT Kayu Manis
dapat membantu nasabah
dan masyarakat.
8 22 0 0 98 2
Dan untuk tabel 13 yang menjadi rangking pertama yaitu dengan
pertanyaan merekomendasikan pembiayaan mudharabah dengan orang lain
atau kerabat. Dari hasil tersebut bisa dilihat bahwa nasabah yang menjadi
responden pada penelitian ini mengalami pengalaman yang sangat baik dalam
penggunaan pembiayaan mudharabah dalam kebutuhan peminjaman dana
untuk usahanya.
Dengan demikian pada jawaban responden ini menunjukkan adanya
kepuasan nasabah dalam melakukan pembiayaan mudharabah dan berminat
ingin merekomendasikan pembiayaan mudharabah tersebut kepada orang lain
atau kerabat yang belum menggunakan pembiayaan ini untuk kebutuhan
nasabah dalam berwirausaha.
Dari keseluruhan penjelasan diatas, alasan para nasabah/responden
memilih BMT Kayu Manis dengan penilaian yang baik dari kinerja BMT
tersebut. adanya penilaian nasabah/responden bahwa BMT Kayu Manis
58
memiliki citra yang baik, BMT Kayu Manis melayani segala macam
pembiayaan dengan ramah baik dan jelas, BMT Kayu Manis dapat
memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasabahnya.
Kepuasan yang diperoleh nasabah/responden sesuai dengan kebutuhan
nasabah yang merupakan faktor-faktor penting bagi nasabah untuk
menularkan pengalamannya kepada kerabat. Pelayanan yang baik
akanmenjadi pengaruh besar bagi BMT Kayu Manis. Hal ini dapat
memberikan pandangan pertama dan kesan yang baik karena kepercayaan dan
kepuasan pelayanan menjadi prioritas utama bagi nasabah.
D. Uji Instrument
Dalam penelitian ini kuesioner harus diuji validitas dan reabilitas
terlebih dahulu.Uji validitas bertujuan untuk mencari pertanyaan-pertanyaan
pada kuesioner yang tidak layak sehingga harus dihilangkan atau diganti
karena dianggap tidak relavan atau valid.
Dari hasil pengujian dapat diperoleh data yang menyatakan bahwa dari
25 pertanyaan pada responden nasabah terhadap pembiayaan mudharabah
yang diberikan kepada 30 responden dinyatakan valid (lihat lampiran uji
validitas dan uji reabilitas)
Uji reabilitas untuk mengetahui apakah kuesioner dapat dipakai
berulang-ulang sebagai ciri dari instrument yang realibel.16
Suatu kuesioner
realibel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
16
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis, Edisi 2, (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2008), h.166
59
stabil dari waktu ke waktu.Oleh sebab itu hasil uji reabilitas dinyatakan
realibel. (lihat lampiran uji validitas dan uji reabilitas). Dengan menggunakan
instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka hasil
penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrument yang valid dan
reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel.
E. Analisa Data Penelitian
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca. Hasil penelitian ini menggunakan data responden yang
berjumlah 30 orang/nasabah.Secara umum gambaran responden dalam
penelitian ini adalah nasabah BMT Kayu Manis.
Analisis data penelitain ini dengan menggunakan Data Responden
yaitu dengan mengituhng Rata-rata (Mean) dan Chi Quadrat.Hal tersebut
bertujuan unutk mengetahui apakah variabel memiliki hubungan
ketergantungan atau tidak. Berikut penjelasan dibawah ini :
1. Mean
Adalah nilai rata-rata dari beberapa data penelitian. Mean dapat
diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai dari data yang ada,
kemudian dibagi dengan banyaknya data.
x = Fi
xifi
x = rata-rata
xi = pengamatan/kuesioner
fi = jumlah pengmatan/kuesioner
60
74
5918x
= 79,97
Berdasarkan hasil diatas bahwa rata-rata dari responden
pembiayaan mudharabah yaitu dengan nilai 79,97yang memiliki hubungan
ketergantungan atau keterkaitan dari pengamatan kuesioner dianggap baik.
2. Chi – Quadrat
Adalah uji proporsi untuk dua peristiwa atau lebih, jadi variabelitas
data bersifat diskrit.Pengujian apakah ada perbedaan antara frekuensi
observasi dengan frekuensi yang diharapkan.
Chi Quadrat untuk melihat perbedaan pada pengujian pendidikan
dan penghasilan. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Hasil Tabel Perhitungan Tingkat Pendidikan
Tabel 14
Kognitif
Afektif
Konatif
Jumlah
T
453
323
363
1139
S
446
318
326
239
367,1
269
826
R
323,4
72
236,3
54
266,2
62
188
Jumlah
73,6
843
53,8
616
60,6
694
2153
Fo Fh Fo-Fh (Fo-Fh)2 Fo-Fh
2
Fh
61
Kognitif
T 453 446 7 49 0,10
S 318 326 -8 64 0,19
R 72 73,6 -1,6 2,56 0,03
Afektif
T 323 325,8 -2,8 7,84 0,02
S 239 236,3 2,7 7,29 0,03
R 54 53,8 0,2 0,04 7,43
Konatif
T 363 367,1 -41 1681 4,57
S 269 266,2 2,8 7,84 0,03
R 62 60,6 1,4 1,96 0,03
Jumlah 2153 12,43
Pengujian terhadap tingkat pendidikan pada tabelini
diambilberdasarkan responden berjumlah 30. Dibagi atas 3 golongan
penempatan pendidikan yaitu untuk tingkatan Tinggi (T) dengan
Pendidikan DI/DII/DIII dan S1, untuk tingkatan Sedang (S) dengan
Pendidikan SMA/SLTA sampai SMP/MTS dan untuk tingkatan Rendah
(R) dengan Pendidikan SD/MI.
Dari hasil tabel dijelaskan bahwa :
a. Merumuskan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan respon nasabah terhadap pembiayaan
mudharabah berdasarkan tingkat pendidikan.
Hi : Ada perbedaan respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah
berdasarkan tingkat pendidikan.
b. Kriteria Pengujian:
Jika signifikasi > 9,49 maka Ho diterima
Jika signifikasi < 9,49 maka Ho ditolak
Signifikan pendidikan adalah 12,43. Karena signifikan > 9,49, maka
Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan tanggapan nasabah terhadap
pembiayaan mudharabah adanya perbedaan pengetahuan responden
62
pada tingkat pendidikan dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan
oleh BMT Kayu Manis.
Dan dibawah ini menjelaskan tentang hasil perhitungan pada
tingkat penghasilan.
Hasil Tabel Perhitungan Tingkat Penghasilan
Tabel 15
Kognitif
Afektif
Konatif
Jumlah
T
430
312
339
1081
S
423,2
281
309,2
211
348,4
241
733
R
287
132
209,7
93
236,2
114
339
Jumlah
132,7
843
96,9
616
109,2
694
2153
Fo Fh Fo – Fh (Fo-Fh)2 Fo-Fh
2
Fh
Kognitif
T 430 423,2 6,8 46,24 0,10
S 281 287 -6 36 0,125
R 132 132,7 -0,7 0,49 3,69
Afektif
T 312 309,2 2,8 7,84 0,025
S 211 209,7 1,3 1,69 0,08
R 93 96,9 -3,9 15,21 0,15
Konatif
T 339 348,4 -9,4 88,36 0,25
S 241 236,2 48 2304 0,21
R 114 109,2 4,8 23,04 0,21
63
Jumlah 2153 4,84
Pengujian terhadap tingkat penghasilan berdasarkan responden
berjumlah 30. Dibagi atas 3 golongan penempatan penghasilan yaitu untuk
tingkatan Tinggi (T) dengan Penghasilan > Rp 4.000.000,- untuk
penempatan penghasilan tingkat Sedang (S) dengan penghasilan Rp
2.000.000,- sampai Rp 4.000.000,- dan untuk penempatan penghasilan
tingkat Rendah (R) dengan penghasilan < Rp. 2.000.000,- (lihat lampiran
tabel perhitungan tingkat penghasilan).
Dari hasil tabel dijelaskan bahwa :
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak adanya perbedaan respon nasabah terhadap pembiayaan
mudharabah berdasarkan tingkat penghasilan
Hi : Ada perbedaan respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah
berdasarkan tingkat penghasilan.
b. Kriteria Pengujian
Jika signifikasi > 9,49 maka Ho diterima
Jika signifikasi < 9,49 maka Ho ditolak
Signifikan penghasilan adalah 4,84. Karena signifikan < 9,49,
maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan
dari respon nasabah berdasarkan hasil penghasilan.
64
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, serta
analisis yang dilakukan terhadap respon nasabah pada pembiayaan
mudharabah, maka untuk mengakhiri penulisan skripsi ini penulis mengambil
beberapa kesimpulan pada berikut :
1. Respon nasabah dari segi kognitif, afektif, dan konatif terhadap
pembiayaan mudharabah mempunyai presentase baik bagi nasabahnya.
Dikarenakan pengetahuan nasabah terhadap BMT Kayu Manis memiliki
penilaian yang baik dalam melayani segala macam pembiayaan dan
nasabah memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam menjalani
pembiayaan mudharabah. Pada segi afektif respon nasabah pada
pembiayaan mudharabah, sikap nasabah yang menggunakan pembiayaan
mudharabah sudah sesuai kebutuhan yang diinginkan nasabah yaitu dalam
penambahan modal bagi usahanya. Sehingga pembiayaan mudharabah
bisa memberikan manfaat bagi nasabahnya. Sedangkan dari segi konatif
respon nasabah terhadap pembiayaan mudharabah memiliki presentase
yang sangat baik yaitu dengan merekomendasikan pembiayaan
mudharabah kepada orang lain atau kerabatnya. Hal ini dikarenakan
adanya kepuasan nasabah yang menggunakan pembiayaan mudharabah
dan ingin menularkan pengalamanya pada teman atau kerabatnya.
65
2. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan Tingkat Pendidikan
terhadap pembiayaan mudharabah adanya perbedaan pada pengetahuan
responden terhadap Lembaga Keuangan, sehingga dapat memanfaatkan
jasa yang ditawarkan oleh Lembaga Keuangan BMT Kayu Manis.
3. Hasil pengujian pada tingkat penghasilan terhadap pembiayaan
mudharabah menunjukkan tidak adanya perbedaan pada responden. Hal
ini dikarenakan penghasilan pada tiap nasabah tidak memiliki kendala
dalam pembayaran atau angsuran dalam sistem bagi hasil. Karena sudah
disepakati terlebih dahulu oleh pemilik modal (BMT) dan pengelola
modal (nasabah) dalam pembagian bagi hasil yang menurut nasabah tidak
memberatkan nasabah dalam pembayaran tersebut.
B. Saran
1. BMT Kayu Manis sebagai Lembaga Keuangan, dengan pembiayaan
mudharabah ini diharapkan pinjaman tersebut dapat terus diberikan
pedagang kecil atau wirausaha khususnya yang betul-betul membutuhkan
modal awal. Karena dilihat pada kondisi sekarang ini mencari pekerjaan
sangat sulit, ingin usaha terkendala modal. Maka diharapkan pembiayaan
mudharabah dapat dikembangkan terus dan dipermudah prosesnya dalam
rangka membantu pedagang kecil dan wirausaha lainnya.
2. Karena adanya respon nasabah yang positif terhadap pembiayaan
mudharabah, maka disarankan agar BMT Kayu Manis masa yang akan
datang lebih meningkatkan lagi kinerja dan kemampuan untuk
menambahkan peminjaman pembiayaan mudharabah demi kelancaran
66
para nasabah dalam berwirausaha. Kepuasan yang diperoleh
nasabah/responden sesuai dengan kebutuhan nasabah yang merupakan
faktor-faktor penting bagi nasabah untuk menularkan pengalamannya
kepada kerabat. Pelayanan yang baik akan menjadi pengaruh besar bagi
BMT Kayu Manis. Hal ini dapat memberikan pandangan pertama dan
kesan yang baik karena kepercayaan dan kepuasan pelayanan menjadi
prioritas utama bagi nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, M. Syafi’I,Bank syariah dari Teorike Praktek, ( Jakarta : GIP, Tazkiah
Cendekiawan, 2001), cet ke 1
Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2006)
Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Baihaqi, Abdul Madjid, et.al.,Paradigma Baru Ekonomi Kerakyatan Sistem
Syariah; Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di Indonesia
Karim, Helmi,FiqhMuamalah, (Jakarta: IIT Indonesia, 2003), cet 1
Kountur,Ronny,Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta:
CV Teruna Gravica, 2004)
Memberdayakan Koperasi dan BMT”, Harian Republika, 31 Maret 2003
Moleong,Lexy J, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), cet ke-23
Muhammad, Manajemen pembiayaan Mudharabah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008)
Mulyana,Deddy “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung :Rosda, 2006
Mulyani, Respon Masyarakat Terhadap Ceramah AA Gym di Televisi ANTV,
Skripsi, Jakarta, 2006
Pasaribu,Amudi, Pengantar Statistik, (Jakarta: Ghalia Indonesia)
Qudamah,Ibnu, Al-Mughni, vol.5,
Rakhmat,Jalaludin, PsikologiKomunikasi,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004)
Rokhman,Luthfi, Pengaruh Kebijakan Personal Selling Terhadap Pertumbuhan
Jumlah Nasabah Pembiayaan Pada BMT dana Al-bina, Skripsi Sarjana
Ekonomi Islam, (Jakarta:Perpustakaan UIN SyarifHidayatullah, 2002)
Rusyd, Ibnu,Bidayah al-mujtahid,(Beirut: Dar al-fikr, 1995), Juz 2
Sabiq, Sayyid,Fiqh Al-Sunnah, (Beirut: Dar al-fikr, 1983), jilid 3
Salim, Peter dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer,
(Jakarta: English Modern Press, 1991)
Singarimbun, Masridan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jkt: LP3ES),
cet ke 11
Sugiyono,” Memahami Penelitian Kualitatif”, (Bandung :CV. Alfabeta, 2009),
Cet. 5
Surahmad, Winarno,Menyusun Rencana Penelitian, (Bandung: Tarsita, 1989)
Syamhudi,Khalid, rukun mudharabah, artikel diakses pada 28 Maret 2009 dari
http://www.almanhaj.or.id/2009/0328
Umar, Husein ,Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta, PT.
Raja Grafindo Persada, 2008, Edisi II)
Walgito,Bimo,Psikologi Sosial, (Suatu Pengantar), (Yogyakarta:ANDI, 2002)
Widodo,Hertanto,et. All, Panduan Praktis Operasional BMT, (Bandung: Mizan,
1999)
Widyaningrum, Nurul, Model Pembiayaan BMT dan Dampaknya Bagi
Pengusaha Kecil :Studi Kasus BMT Dampingan Yayasan Pramu Bogor,
Bandung : Yayasan AK, 2002
Yunus, Mahmud,Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hida karya Agung, 1990),
cet. 8
Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam Kajian Kontenporer, Jakarta: Gema Insani Press, 2006, h.
182
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
“RESPON NASABAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI
BMT KAYU MANIS JAKARTA TIMUR”
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Bapak Ibu Yang Terhormat, Mohon bantuan Anda untuk meluangkan
waktu sejenak guna mengisi jawaban kuesioner pada penelitian skripsi saya.
Atas perhatian dan bantuannya, saya berdoa agar Allah SWT membalas
kebaikan Bapak dan Ibu. Terima kasih.
Wassalam,
Faradila Fazriahafti
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah
PENGANTAR
Lembar kuesioner ini adalah bagian dari tugas penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kerahasiaan data Anda akan penulis pertanggung jawabkan
kerahasiaannya.
Pilih jawaban yang sudah tersedia dengan menceklis ( ) salah satu
jawaban.
Atas kesediaannya untuk mengisi kuesioner ini penulis ucapkan Terima
Kasih.
A. DATA-DATA PRIBADI
Nama :
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
Pekerjaan : a. Pedagang b. karyawan c. PNS/TNI
d. pelajar e. wirausaha f. ibu rumah tangga
g. lain-lain…
Pendidikan Terakhir : a. SD/MI b. SLTP/MTS c. SLTA
d. DIV/Sarjana (S1/S2) e. DI/DII/DIII
Penghasilan : a. < Rp. 2.000.000,-
b. Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000,-
c. > Rp. 4.000.000,-
PENGETAHUAN NASABAH TENTANG BMT KAYU MANIS
1. Sejak kapan Anda menjadi nasabah BMT Kayu Manis ?
a. 1-2 tahun lalu b. 3-4 tahun lalu c. lebih dari 4 tahun lalu
2. Dari mana Anda mengetahui keberadaan BMT Kayu Manis?
a. Karib Kerabat/teman b. Media c. Brosur BMT / Sosialisasi BMT
3. Sepengetahuan Anda, berapa jumlah produk pembiayaan yang ada di BMT
Kayu Manis?
a. 2 atau 3 b. lebih dari 6 c. tidak tahu
4. Dari produk pembiayaan tersebut, produk pembiayaan mana yang sering anda
dengar?
a. Pembiayaan Mudharaba dan Pembiayaan Murabahah
b. Pembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Ijarah
c. pembiayaan Qordhul Hasan
5. Menurut Anda, pada pelayanan apa masyarakat lebih mengenal BMT Kayu
Manis?
a. Produk Tabungan b. Pembayaran Listrik dan Pembayaran Telkom
c. Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Murabahah
KETERANGAN :
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
No. Pernyataan Frekuensi
SS S TS STS
PENGETAHUAN / KOGNITIF
1. BMT Kayu Manis selalu memberikan informasi
secara menyeluruh tentang produk yang
ditawarkan
2. BMT Kayu Manis bekerjasama dengan pihak
lain (chanelling, agent, simpanan, dan
pembiayaan)
3. Dalam pembiayaan mudharabah ada dua pihak
4. Adanya ijab-qabul sebelum dilaksanakan
kerjasama
No. Pernyataan Frekuensi
SS S TS STS
5. Adanya persetujuan antara pemilik modal dan
pelaksana usaha
6. Modal berupa uang atau barang yang sudah
ditetapkan nilainya saat akad
7. Pembiayaan mudharabah terbagi menjadi dua,
yaitu mudharabah al-muthalaqah dan
mudharabah al- muqayyadah
8. Pembiayaan mudharabah sudah sesuai syariat
islam
9. Nisbah keuntungan diterima oleh kedua belah
pihak yang bermudharabah
10. BMT Kayu Manis memberikan informasi
pembiayaan melalui media cetak/ brosur, dll.
SIKAP / AFEKTIF
11. BMT Kayu Manis dapat memberikan kontribusi
terhadap perekonomian nasabah dan masyarakat
12. BMT Kayu Manis melayani segala macam
pembiayaan dengan ramah, baik dan jelas.
13. BMT Kayu Manis memiliki image atau citra
yang baik
14. Pelayanan BMT Kayu Manis terhadap
pembiayaan mudharabah sesuai prosedur dengan
baik
15. Saya lebih tertarik dengan pembiayaan
mudharabah dibandingkan dengan pembiayaan
yang lain
16. Pembiayaan mudharabah sesuai dengan apa yang
anda butuhkan
17. Biaya angsuran pembiayaan mudharabah sesuai
dengan keuangan nasabah
18. Pembiayaan Mudharabah bisa memberikan
manfaat bagi nasabahnya
19. Saya tidak puas dengan pembiayaan mudharabah
yang Saya gunakan
TINDAKAN / KONATIF
20. Saya merekomendasikan pembiayaan
mudharabah dengan orang lain atau kerabat
21. Saya tidak pernah mengalami kendala saat
menggunakan pembiayaan mudharabah
22. Menurut Anda apakah perlu adanya perbaikan
dalam pembiayaan mudharabah
23. Saya lebih sering menggunakan pembiayaan
mudharabah, daripada menggunakan
pembiayaan yang lain
No. Pernyataan Frekuensi
SS S TS STS
24. Menurut Anda menggunakan pembiayaan
mudharabah mudah dan cepat
25. Peran BMT Kayu Manis dapat membantu
nasabah dan masyarakat
No. Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 jumlah
1 4 2 3 1 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 80
2 1 3 1 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 1 70
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 4 4 88
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
5 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 1 1 3 1 4 2 1 3 54
6 3 3 3 3 3 1 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 78
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
8 3 3 4 3 1 2 3 1 3 2 3 2 1 3 3 3 3 1 4 1 1 1 1 1 1 54
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 99
10 1 1 1 1 2 2 2 1 1 3 3 2 3 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 40
11 1 1 1 1 1 2 2 1 4 3 3 3 1 1 1 2 2 1 2 3 4 3 2 3 4 52
12 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 2 2 4 3 2 4 3 2 3 77
13 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 98
14 1 1 3 1 3 1 1 1 2 3 4 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 54
15 1 2 1 2 2 1 3 1 3 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 40
16 1 3 3 1 3 2 3 3 2 2 1 1 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 58
17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 88
18 1 1 1 1 1 1 4 3 4 4 3 3 3 1 1 2 3 3 3 4 3 1 3 3 1 58
19 1 4 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 1 53
20 1 1 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 77
21 2 1 3 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 52
22 1 1 2 2 3 1 4 1 3 2 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 54
23 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 1 3 2 2 2 2 3 65
24 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 52
25 3 4 1 3 4 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 78
26 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 98
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
28 2 2 2 3 1 1 1 4 4 1 1 3 2 1 1 2 1 2 2 4 1 3 3 2 3 52
29 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 89
30 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99
74 78 76 82 84 81 94 83 95 96 97 94 88 85 81 86 85 80 87 93 89 86 87 85 87 2153
rhitung 0,7989 0,6764 0,6462 0,7063 0,7773 0,8104 0,6835 0,7904 0,6118 0,7872 0,7103 0,7591 0,7069 0,8232 0,8025 0,8509 0,8204 0,6859 0,7254 0,775 0,7412 0,6511 0,8135 0,7843 0,7843
rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
status VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
varian 1.705747 1.42069 1.36092 1.236782 1.475862 1.527586 1.222989 1.564368 1.04023 0.924138 0.874713 0.947126 1.029885 1.385057 1.182759 0.74023 0.833333 1.126437 1.127586 0.989655 1.067816 1.222989 0.92069 0.971264 1.472414 29.37126
varian total 402.7368
r11 0.949682
UJI VALIDITAS DAN UJI REABILITAS
949,0949,0
74.402
371.291
130
30
11
30
2
2
r
r
S
S
k
kr
k
t
i
1 4 80 320 16 6400
2 1 70 70 1 4900
3 4 88 352 16 7744
4 4 98 392 16 9604
5 1 54 54 1 2916
6 3 78 234 9 6084
7 3 99 297 9 9801
8 3 54 162 9 2916
9 4 99 396 16 9801
10 1 40 40 1 1600 18218
11 1 52 52 1 2704
12 4 77 308 16 5929
13 4 98 392 16 9604 0.798939
14 1 54 54 1 2916
15 1 40 40 1 1600
16 1 58 58 1 3364 Atau 0,798 > 0,361 maka valid17 4 88 352 16 7744 22802.74992
18 1 58 58 1 3364
19 1 53 53 1 2809
20 1 77 77 1 5929
21 2 52 104 4 2704
22 1 54 54 1 2916
23 3 65 195 9 4225
24 2 52 104 4 2704
25 3 78 234 9 6084
26 4 98 392 16 9604
27 4 99 396 16 9801
28 2 52 104 4 2704
29 2 89 178 4 7921
30 4 99 396 16 9801
jumlah 74 2153 5918 232 166193
Y2No.Resp X Y XY X2