Respi lbm2 Kinan

19
STEP 1 1. Dahak : Sputum atau dahak adalah bahan yang dikeluarkan dengan batuk. Kirakira 75-100 cc disekresikan setiap hari oleh bronkus. Melalui gerakan silia, ia dibawa ke atas ke tenggorok dan kemudian ditelan secara tidak disadari bersamasama oleh saliva. Buku Ajar Diagnostik Fisik Mark H. Swartz Sputum adalah sekresi mukus dari paru, bronkus dan trakea. Perlu dibedakan dengan saliva, cairan bening yang disekresi oleh kelenjar saliva di mulut, kadang-kadang disebut “ludah”. Orang yang sehat tidak memproduksi sputum. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Audrey Berman et al. EGC Sputum adalah bahan yang disekresikan oleh saluran trakeobronkus dan dikeluarkan melalui batuk. Orang normal dalam keadaan normal tidak menghasilkan sputum. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson 2. Batuk : reflex tubuh untuk mempertahankan jalan nafas tetap terbuka. Mekanisme pertahanan tubuh Mekanisme refleks yang sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka (paten) dengan menyingkirkan hasil eksresi lendir yang menumpuk pada jalan napas (Respirologi Dr. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP) Batuk Adalah suatu ekspirasi paksa yang terkoordinasi, diselingi dengan penutupan glotis secara berulang-ulang. Otot-otot ekspirasi berkontraksi melawan glotis yang tertutup sebagian, sehingga menimbulkan tekanan tinggi di dalam paru-paru. Kalau glotis tiba-tiba membuka, ada arus udara eksplosif yang membersihkan saluran pernapasan. Buku Ajar Diagnostik Fisik Mark H. Swartz Batuk merupakan ekspirasi eksplosif untuk mengeluarkan sekret dan benda asing dari slauran trakeobronkial. Harrison Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 1 EGC Step 7 1. Bagaimana mekanisme batuk? patofisiologi iritasi, inspirasi, kompensi dan ekspirasi

Transcript of Respi lbm2 Kinan

STEP 1

1. Dahak : Sputum atau dahak adalah bahan yang dikeluarkan dengan batuk. Kirakira 75-100 cc disekresikan setiap hari oleh bronkus. Melalui gerakan silia, ia dibawa ke atas ke tenggorok dan kemudian ditelan secara tidak disadari bersamasama oleh saliva. Buku Ajar Diagnostik Fisik Mark H. SwartzSputum adalah sekresi mukus dari paru, bronkus dan trakea. Perlu dibedakan dengan saliva, cairan bening yang disekresi oleh kelenjar saliva di mulut, kadang-kadang disebut “ludah”. Orang yang sehat tidak memproduksi sputum. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Audrey Berman et al. EGCSputum adalah bahan yang disekresikan oleh saluran trakeobronkus dan dikeluarkan melalui batuk. Orang normal dalam keadaan normal tidak menghasilkan sputum. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson

2. Batuk : reflex tubuh untuk mempertahankan jalan nafas tetap terbuka. Mekanisme pertahanan tubuh Mekanisme refleks yang sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka (paten) dengan menyingkirkan hasil eksresi lendir yang menumpuk pada jalan napas (Respirologi Dr. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP)Batuk Adalah suatu ekspirasi paksa yang terkoordinasi, diselingi dengan penutupan glotis secara berulang-ulang. Otot-otot ekspirasi berkontraksi melawan glotis yang tertutup sebagian, sehingga menimbulkan tekanan tinggi di dalam paru-paru. Kalau glotis tiba-tiba membuka, ada arus udara eksplosif yang membersihkan saluran pernapasan. Buku Ajar Diagnostik Fisik Mark H. SwartzBatuk merupakan ekspirasi eksplosif untuk mengeluarkan sekret dan benda asing dari slauran trakeobronkial. Harrison Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 1 EGC

Step 71. Bagaimana mekanisme batuk? patofisiologi

iritasi, inspirasi, kompensi dan ekspirasi

Ada Silia sampai ? Silia sampai bronkiolus terminalis.Petunjuk praktikum Histologi FK UnissulaMukus menggandung komponen apa?Respon imun ada 2 LUPA : mukus (ga tau), CRP, PMN, NK, Makrofag

Cara pemanggilan PMN :

Kompunen batuk : resptor batuk ; serabut syaraf myelin di intra thorax ( laring, bronkus trachea)/ ekstra thoraxSerabut syaraf aferen : n. Vagus, n. Trigeminus, n. Glosofaring, n. Phrenicus, Pusat: medulla oblongata di dekat pusat muntah dan nafasSerabut syaraf efferen : sama kayak afferen + n. Fascialis. n. Intercosta, n. Lumbal.Efektor : otot laring, trachea, bronkus, intercostal

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI

MEKANISME Batuk dapat dicetuskan secara volunter atau refleksif. Sebagai refleks defensif, batuk mempunyai jaras aferen dan eferen. Jaras aferen termasuk reseptor di dalam serabut sensorik saraf trigeminus, glosofaringeus, laringeus superius dan vagus. jaras eferen termasuk saraf laringeus rekuren (yang menyebabkan penutupan glotis) dan saraf spinalis (yang menyebabkan penutupan glotis) dan saraf spinalis (yang menyebabkan kontraksi otot-otot abdominal dan thoraks). Urutan batuk terdiri dari stimulus yang sesuai yang memulai inspirasi dalam. keadaa ini diikuti oleh penutupan glotis, relaksasi diafragma, dan kontraksi otot melawan glotis, relaksasi diafragma, dan kontraksi otot melawan glotis yang tertutup sehingga menghasilkan tekanan dalam jalan napas dan intratoraks positif maksimal. Tekanan intratoraks positif ini

menyebabkan penyempitan trakea, yang ditimbulkan oleh lipatan ke dalam membrana posterior yang lebih lentur. Begitu glotis terbukan, kombinasi perbedaan tekanan yang besar antara jalan napas dan atmosfer yang disertai penyempitan trakea ini menyebabkan laju aliran melalui trakea mendekati kecepatan suara. Tekanan pembersihan yang timbul membantu eliminasi mukus dan benda asing. Sirkuit pendek trakeostomi dan tuba endotrakeal mencegah penutupan glotis. Oleh karena itu, keduanya menurunkan efektivitas mekanisme batuk. Harrison Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 1 EGC

Refleks batuk terdiri dari 5 komponen utama:1. Reseptor batuk2. Serabut saraf aferen3. Pusat batuk 4. Susunan saraf eferen 5. Efektor

RESEPTOR BATUK. Batuk bermula dari suatu rangsang pada reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak baik di dalam maupun di luar rongga toraks. Reseptor yg terletak di dalam rongga toraks antara lain terdapat di, laring, trakea, bronkus dan di pleura. Jumlah reseptor akan semakin berkurang pada percabangan bronkus yang kecil, dan sejumlah besar reseptor terdapat dil aring, trakea, karina dan daerah percabangan bronkus. Reseptor bahkan juga ditemui di saluran telinga,l ambung, sinus paranasalis, perikardial dan diafragma.

SERABUT SARAF EFEREN. Serabut aferen terpenting ada pada cabang Nervus Vagus, yang mengalirkan rangsang dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung dan Juga rangsang dari telinga melalui cabang Arnold dari n. Vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis. Nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring. Nervus frenikus menyalurkan rangsang dari perikardium dan diafragma. N. Vagus, n. Frenikus, n. Interkostal ,n. Trigeminus, n. Fasialis, n. hipoglosus dan lain-lain menuju ke efektor.

PUSAR BATUK. Oleh serabut aferen rangsang ini dibawa ke pusat batuk yang terletak di medula, di dekat pusat pemapasan dan pusat muntah. Kemudian dari sini oleh serabut-serabut eferen meneruskan rangsangan yang berupa impuls saraf ke Efektor .

EFEKTOR. Efektor ini terdiri dari otot-otot laring, trakea, bronkhus, diafragma, otot- otot interkostal dan lain-lain. Di daerah efektor inilah akan terjadi mekanisme batuk.

FASE INSPIRASI/INPULSI

Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan Cepat dari sejumlah besar udara, pada saat ini glotis secara refleks sudah terbuka, oesofagus dan pita suara menutup. Volume udara yang diinspirasi sangat bervariasi jumlahnya, berkisar antara 200 sampai 3500 ml di atas kapasitas residu fungsional ( berkisar antara 50% dari tidal Volume ) Dengan dihisap sejumlah besar volume, maka akan bermanfaat pada:

1. Volume yang besar akan memperkuat fase ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih cepat dan lebih kuat.

2. Volume yang besar akan memperkecil rongga udara / alveoli yang tertutup ,sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah

FASE KOMPRESI

Fase Kompresi Penutupan glotisUdara dalam parutertekan

Fase Inspirasi/Inpulsi Inspirasi dalam Vol.Paru meningkat

Fase Ekspirasi/ Ekspulsi Glotis terbuka mendadak Pengeluaran udara cepat, diikuti sekret / bahan lain

Pada fase kompresi, glotis akan tertutup selama 0,2 detik. Otot perut berkontraksi, shg diafragma naik dan menekan paru - paru, diikuti pula dengan kontraksi intercosta internus. yang pada akhirnya menyebabkan tekanan pada paru - paru meningkat hingga 100 mmHg

FASE EKSPIRASI/EKSPULSI

Pada Fase Ekspulsi, secara aktif glotis akan terbuka lagi dan berlangsung fase ekspirasi. Udara akan keluar akan menggetarkan pita suara, sehingga menimbulkan suara batuk yang kita kenal. Arus udara ekspirasi yang maksimal akan tercapai dalam waktu 30-50 detik setelah glotis terbuka, yang kemudian diikuti dengan arus yang menetap' Kecepatan udara yang dihasilkan dapat mencapai 16.000 sampai 24.000 cm per menit, dan pada fase ini dapat dijumpai pengu rangan diameter trakea sampai 80%.

PROSES PEMBENTUKAN MUKUS. Mukus yang di produksi oleh sel goblet menjaga agar jaringan tetap lembab, sehingga partikel yang masuk dalam saluran napas akan tertangkap/menempel, hal ini adanlah mekanisme pertahanan normal. Namun bila terjadi paparan oleh partikel ( benda / bakteri dll ), maka duktus kelenjar goblet mengalami dilatasi, sedangkan sel goblet mengalami hipertrofi dan Hiperplasi kelenjar , yang berakibat terjadi produksi mukus yang berlebihan. Saluran napas memproduksi mukus kurang lebih 2 lt sehari, yang tersusun atas: air, KH, protein dan lemak. Kadar air yang tinggi membantu melembabkan udara yang lewat saluran napas.

PROSES PENGELUARAN MUKUS. Cilia dala rongga hidung membuang mukus lewat tenggorokan dengan Cara ditelan masuk ke pencernakan. Pada musim dingin proses ini menjadi lambat , sehingga mukus mengumpul di hidung serta di keluar kan lewat hidung. Partikel diameter > 4 mm terperangkap di mukosa hidung dan jarang turun ke dalam saluran napas yang lebih bawah. Mukosa hidung punya banyak receptor dan partikel besar akan mengiritasi receptor tsb, merangsang bersin yang bertujuan mengeluarkan partikel dari hidung. Pada saluran napas yang lebih bawah, cilia pada trachea dan Bronkhus , menghalau mukus masuk dalam pharing untuk di telan. Gerakan ini melawan grafitasi ( di sebut sebagai Eskalator Mukus). Bagaimanapun, bila banyak mukus yang terkumpul , receptor batuk akan terangsang , sehingga udara beserta mukus akan terlempar keluar dari saluran napas / trakhea. Makin ke bawah epitel dan cillia makin tipis, sehingga bila ada partikel yang masuk s/d bronkhioli maka partikel akan di tangkap oleh makrofag alveolar atau di batukkan keluar.

Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya, dr Arimbi, Sp.P

2. Apa yang menyebabkan batuk berdahak pada pasien tidak berkurang meski sudah diobati? Karena tetap terpajan. Kelainan kongenital

Kesalahan pengobatan

3. Mengapa pasien menyeluhkan nyeri otot, lemah dan demam?

Pirogen eksogen :

Pirogen endogen : penyebab demam?

Lemah :

Nyeri otot

Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama pirogen. Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien. Contoh dari pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksin atau mikroorganisme seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. Contoh dari pirogen endogen antara lain IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN. Sumber dari pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit, neutrofil, dan limfosit walaupun sel lain juga dapat mengeluarkan pirogen endogen jika terstimulasi (Dinarello & Gelfand, 2005).http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31365/4/Chapter%20II.pdf

DEMAMMekanisme DemamSebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit, makrofag, dan sel-sel Kupffer mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen IL-1(interleukin 1), TNFα (Tumor Necrosis Factor α), IL-6 (interleukin 6), dan INF

(interferon) yang bekerja pada pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat. Hipotalamus mempertahankan suhu di titik patokan yang baru dan bukan di suhu normal. Sebagai contoh, pirogen endogen meningkatkan titik patokan menjadi 38,9° C, hipotalamus merasa bahwa suhu normal prademam sebesar 37° C terlalu dingin, dan organ ini memicu mekanisme-mekanisme respon dingin untuk meningkatkan suhu tubuh (Ganong, 2002).Berbagai laporan penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan suhu tubuh berhubungan langsung dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk mengatasi berbagai rangsang. Ransangan endogen seperti eksotoksin dan endotoksin menginduksi leukosit untuk mengeluarkan pirogen endogen, dan yang poten diantaranya adalah IL-1 dan TNFα, selain IL-6 dan IFN. Pirogen endogen ini akan bekerja pada sistem saraf pusat tingkat OVLT (Organum Vasculosum Laminae Terminalis) yang dikelilingi oleh bagian medial dan lateral nukleus preoptik, hipotalamus anterior, dan septum palusolum. Sebagai respon terhadap sitokin tersebut maka pada OVLT terjadi sintesis prostaglandin, terutama prostaglandin E2 melalui metabolisme asam arakidonat jalur COX-2 (cyclooxygenase 2), dan menimbulkan peningkatan suhu tubuh terutama demam (Nelwan dalam Sudoyo, 2006).Mekanisme demam dapat juga terjadi melalui jalur non prostaglandin melalui sinyal aferen nervus vagus yang dimediasi oleh produk lokal MIP-1 (machrophage inflammatory protein-1) ini tidak dapat dihambat oleh antipiretik (Nelwan dalam Sudoyo, 2006)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21445/4/Chapter%20II.pdf

4. Mengapa ronki kering menghilang pada saat penderita batuk?

Ronki basah :

Ronki basah halus : Dibatukan menghilang ?Sedang Kasar

Krekels (crackles) atau ronkhi basah (sebelumnya disebut dengan rales) adalah bunyi yang berlainan, nonkontinu yang terjadi akibat penundaan pembukaan kembali jalan napas yang menutup. Krekels halus, biasanya dapat terdengar pada akhir inspirasi dan berasal dari alveoli, secara khas terdengar pada klien dengan pneumonia intersitial atau fibrosis. Bunyi tersebut dapat dibuat kembali dengan menggosokkan beberapa helai

benang atau rambut secara bersamaan pada telinga seseorang. Krekels kasar mempunyai bunyi parau dan basah. Bunyi ini dihasilkan pada bronki besar dan dapat terdengar pada awal sampai mid-inspirasi. Krekels dapat dihilangkan dengan batuk tapi juga tidak. Krekels mencerminkan inflamasi atau kongesti yang mendasarinya dan sering timbul pada kondisi sperti pneumonia, bronkhitis, gagal jantung kongesti, bronkiektasis, dan fibrosis pulmonal.Timing (waktu) ronkhi ini adalah sangat penting. Ronkhi inspirasi awal menunjukkan kemungkinan penyakit pada jalan napas kecil, dan adalah khas untuk hambatan jalan napas kronis. Ronkhi lainnya terdengar pada inspirasi awal dan bersifat kasar sedang. Ronkhi ini berbeda dengan yang terdengar pada gagal ventrikel kiri yang terjadi di akhir siklus pernapasan.Ronkhi pada inspirasi akhir atau paninspirasi (keseluruhan inspirasi) menunjukkan kemungkinan penyakit yang mengenai alveoli dan dapat bersifat halus, sedang, atau kasar. Ronkhi halus dideskripsikan sebagai bunyi rambut yang digosok-gosok dengan jari tangan. Bunyi ini secaa khas disebabkan oleh fibrosis paru. Ronkhi sedang biasanya akibat gagal ventrikel kiri, bila adanya cairan alveoli merusak fungsi dari surfaktan yang disekresi dalam keadaan normal. Ronkhi kasar khas untuk pengumpulan sekret yng tertahan dan memiliki kualitas seperti mendeguk yang tidak mengenakkan Bunyi ini cenderung berubah dengan batuk yang juga memiliki kualitas yang sama. Bronkhiektasis paling sering menyebabkan terjadinya ronkhi, tetapi setiap penyakit yang menimbulkan retensi sekret dapat menyebakan gangguan ini.Ronkhi mungkin disebabkan oleh hilangnya stabilitas jalan napas perifer yang kolaps pada saat ekspirassi. Tekanan inspirasi yang tinggi menyebabkan terjadinya pemasukan udara yang cepat ke dalam unit-unit udara distal. Hal ini menyebabkan pembukaan yang cepat dari alveoli dan bronkus yang kecil atau bronkhus sedang yang mengandung sekret pada bagian-bagian paru yang berdeflasi sampai volume residu.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan- Arif Muttaqin- Salemba Medika

5. Apa penyebab dari batuk berdahak?- Karena penyakit jantung : warna putih karena berisi

plasma, - ISPA : merngasang glandula penghasil mukus sel goblet

sekresi mukus banyak jadi yg terlihat warna hijau karena sel radang banyak yg mati

- asthma6. Ga semua bagian sel goblet terinfeksi , apa semua sel goblet tidak

terinfeksi menghasilkan mukus? Normalnya 100ml/hari. Sel goblet ada di traktus respiratorius dari .... sampai .....

Dalam keadaan normal, sistem pernapasan pada orang dewasa memproduksi lebih kurang 100 ml llendir per hari yang biasanya ditelan. Jika produksi lendir berlebihan engeluarannya menjadi tidak efektif sehingga lendir tertumpuk berupa dahak atau sputum. Ekspektorasi diartikan sebagai pengeluaran dahak atau sputum yang meningkat jumlahnya. Produksi dahak dapat meningkat karena adanya rangsangan pada membran mukosa secara fisik, kimiawi, maupun karena infeksi. Konsistensi dahak dapat digolongkan menjadi encer (watery), kentel sampai lengket. Penampakkan dahak dapat mempermudah penegakkan diagnosis: dahak yang tampak seperti karat besi (rust coloured, “prune juice”) menunjukkan infeksi pneumonia pneumokokus, dahak yang berwarna batu bata (bricked-red, “currant jelly”) menunjukkan infeksi pneumonia klebsiella, dahak yang berbau busuk dan bercampur nanah menunjukkan infeksi pneumonia bakteri anaerob atau dapat juga abses paru. Dalam mendeskripsikan dahak harus disebutkan perkiraan produksinya dalam 24 jam, tekstur dan warnanya. Dahak yang berwarna hitam mungkin disebabkan oleh polus udara atmosfer, dahak yang berwarna kuning disebabkan oleh infeksi bakteri, sel eosinofil dalam jumlah banyak menunjukkan asma. dahak berwarna hijau mengarah pada kemungkinan bronkiektasis.Respirologi, Oleh DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP

Macam2 dahak?

Buku Ajar Diagnostik Fisik Mark H. Swartz

7. Kenapa bisa terjadi hipervaskularisasi pada foto rontgen?

Valaentina L. Brashers. 2003. Aplikasi Klinis Patofisiologi pemeriksaan dan manajemen. Edisi 2. Jakarta EGC.Prof. Dr. H. Tabrani Rab. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Trans Info Media

8. Apa hubungan batuk pilek dengan diagnosis pasti?Hubungan batuk pilek terhadap diagnosa yaitu merupakan pentanda atau gejala awal sebelum terjadinya diagnosis tersebut karena batuk dan flu merupakan sistem pertahanan tubuh pertama non spesifik.Abdul K. Abbas, Andrew H. Lichtman. Jordan S. Pober. 2010. Cellular and Molecular Immunology 6th edition. Saunders. USA

9. DD? (definisi, klasifikasi, etiologi, patfisiologi, px, penatalaksanaan, komplikasi)

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan- Irman Soemantri