Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

download Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

of 14

Transcript of Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    1/14

    TEKNOLOGI DALAM PERLINDUNGAN SUNGAI

    Oleh :

    Reskiana1 (F451120011)1Mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB

    Alamat email :[email protected]

    Pendahuluan

    Dalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, dinyatakan bahwa sungai

    merupakan salah satu bentuk alur air permukaan yang harus dikelola secara

    menyeluruh, terpadu, berwawasan lingkungan hidup dengan mewujudkan kemanfaatan

    sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

    Dengan demikian sungai harus dilindungi dan dijaga kelestariannya, ditingkatkan fungsi

    dan kemanfaatannya, dan dikendalikan dampak negatif terhadap lingkungannya.

    Sungai merupakan sebuah sistematis alam yang harus kita jaga kelestarianya

    dan kondisinya sebagaimana fungsinya, dengan berkembangnya suatu daerah,

    meningkat pula pembangunan, kadang manusia membangun tanpa mengabaikan

    keadaan alam yang mereka huni. Dalam hal ini sungai merupakan sumber kehidupan

    bagi makhluk hidup, jika rusak maka sungai bisa menjadi bencana dan tidak bisa

    berfungsi sebagaimana mestinya.

    Pengelolaan sungai adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan, memantau

    dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya

    rusak. Rehabilitasi sungai dan bangunan sungai serta sumber sumber air lainnya

    merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi sungai dan bangunan

    sungai agar sesuai dengan fungsinya.

    Rehabilitasi sungai dan bangunan sungai serta sumber sumber air lainnya

    meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup: a.

    pengerukan endapan ; b. perbaikan tanggul banjir; c. perbaikan bangunan sungai; d.

    perbaikan kemiringan dasar sungai.

    Mencermati akan kondisi fisik lingkungan yang semakin kritis, serta semakin

    terdegradasinya kawasan sempadan sungai, untuk itu diperlukan upaya strategis untuk

    pemulihan peranan fungsi ekosistem di daerah sempadan sungai.

    Upaya Perlindungan Sungai

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    2/14

    1. Metode Konvensional

    Longsoran pada tebing sungai merupakan salah satu persoalan yang sering

    terjadi dalam wilayah sungai. Hal ini merupakan efek dari meningkatnya kecepatan air

    dan debit air yang melewati sugai tersebut. Maka dari itu perlu dilakukan suatu upaya

    untuk mencegah terjadinya longsoran pada tebing juga sekaligus menjaga daerah

    sempadan sungai. berbagai metode dapat dilakukan dalam usaha perlindungan tebing

    sungai. Cara konvensional yang dapat dilakukan yaitu perkerasan tebing dengan

    pasangan batu atau dengan beton. Konstruksi ini menutup seluruh permukaan

    tebing. Cara lain yaitu dengan membuat krib di sepanjang aliran sungai terutapa pada

    daerah belokan sungan. Dengan adanya krib ini dapat mencegah erosi pada tebing

    sekaligus dapat menahan sedimen yang terbawa dari hulu. Dengan demikian lama

    kelamaan daerah sempadan sungai bertambah luas.

    2. Konsep EkohidrolikaUpaya strategis untuk pemulihan peranan fungsi ekosistem di daerah sempadan

    sungai. salah satu yang dapat dilakukan yaitu restorasi ekologi sebagai salah satu

    bentuk tindakan konservasi biologis daerah yang dilindungi. Hal ini mengingat bahwa

    restorasi ekologi pada dasarnya merupakan bentuk dari manajemen konservasi,

    sebagai upaya untuk mengembalian habitat tertentu atau ekosistem, ke suatu kondisi

    semirip mungkin dengan keadaan sebelum terjadi degradasi.

    Usaha perbaikan yang dapat dilakukan pada badan sungai yaitu dengan

    melakukan perlindungan pada dasar sungai. Hal ini bertujuan untuk mencegah

    terjadinya erosi pada alur sungai. Erosi pada dasar sungai merupakan hal yang alamiah

    terjadi, namun jika hal ini dibiarkan terus terjadi maka akan menyebabkan erosi yang

    semakin parah. Usaha perlindungan dasar sungai yang dapat dilakukan dengan

    mengacu pada konsep ekohidrolika yaitu:

    a. Bendung rendah pada dasar sungai dengan menggunakan kayu mati. Bendung

    rendah dari kayu mati ini merupakan komponen struktur sungai yang berfungsi

    secara hidraulik sebagai retensi dan mencegah erosi dasar sungai.

    b. Bendung rendah dengan batu lepas. Bendung rendah ini dimaksudkan agar muka air

    naik dan timbul terjunan yang membentuk kolam. Dengan adanya bendung rendah

    ini akan menyebabkan terjadinya turbulensi sehingga meningkatkan kandungan

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    3/14

    oksigen dalam air dan mengurangi energi potensial aliran sehingga erosi dapat

    dikurangi.

    c. Perlindungan dasar sungai dengan menggunakan batu-batu lepas. Hal ini dilakukan

    pada daerah sungai yang tererosi secara intensif. Cara penanganannnya yaitu denganmenyusun batu pada dasar sungai dengan konstruksi menyerupai rippledanpool.

    Dari segi teknis usaha yang dapat dilakukan untuk melindungi dasar sungai

    secara buatan yaitu dengan membangun cek dam di sepanjang aliran sungai. Hal ini

    bertujuan untuk menahan erosi di hulu sungai sehingga mengurangi sedimentasi di

    hilir.

    Metode perlindungan tebing dengan mengusung konsep eko hidraulik dapat

    dilakukan dengan cara memanfaatkan vegetasi yang berada pada lingkungan setempat.

    Beberapa metode penahan tebing dengan menggunakan vegetasi setempat yaitu:

    a. Batang pohon yang tak teratur. Pohon tumbang yang ada dan belum dipotong dahan

    dan rantingnya dapat dipasang pada bagian yang longsor dengan cara diletakkan

    membujur di sepanjang tebing yang longsor.

    b. Ikatan batang dan ranting pohon membujur. Hal ini dilakukan dengan cara dahan

    dan ranting pohon dapat diikat memanjang dan dipasang dengan patok di sepanjang

    kaki tebing sungai. fungsinya untuk menahan kemungkinan longsornya tebing akibat

    arus air.

    c. Ikatan batang dan ranting pohon dengan batu dan tanah di dalamnya. Prinsipnya

    sama dengan ikatan batang, hanya di bagian dalam ikatan tersebut diisi dengan batu

    dan tanah. Hal ini dimaksudkan agar ikatan tersebut menjadi berat sehingga tidak

    terbawa arus dan mempermudah tumbuhnya batang dan ranting tersebut

    d. Pagar datar. Pagar ini dibuat setinggi 50 cm dan dipasang di dasar sungai dengan

    bagian atas dibawah tinggi muka air rata-rata.

    e. Penutupan tebing. Penutup tebing dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti

    alang-alang, mantang-mantang, jerami kering, rumput gajah kering, dan lain-lain. Di

    bagian bawahnya dipasang ikatan batang pohon untukpenahan.

    f. Tanaman tebing. Hal ini dapat dilakukan pada tebing yang terjal. Hal ini dilakuka

    dengan cara batang tanaman sepanjang 60 cm dimasukkan ke dalam tanah dengan

    diurug diatasnya. Dengan ini maka tanaman akan kuat untuk mengikat tebing sungai.

    g. Penanaman tebing. Tebing sungai tanpa tumbuhan sebaiknya ditanami secepat

    mungkin. Tanaman yang paling baik dan sering dijumpai serta cukup kuat menahan

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    4/14

    tebing yaitu bambu. Tanaman tebing ini selain berfungsi sebagai penahan tebing juga

    sebagai retensi aliran sehingga kecepatan aliran dan banjir di hulu dapat dikurangi.

    h. Tanaman antara pasangan batu kosong. Hal ini dilakukan untuk memperkuat

    pasangan batu dan batu tersebut kuat terikat pada tebing sungai.i. Krip penahan arus. Krip ini dapat dibuat dari batu dan akar pohon. Dengan krip ini

    maka akan terjadi sedimentasi di sekitar krip, khususnya di belakang krip. Dengan

    sedimentasi ini maka krip di belakang tebing akan terlindungi.

    Bangunan Pelindung Sungai

    Tabel 1. Betuk-bentuk bangunan pelindung

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    5/14

    a. Riprap BatuTipe :

    Cara langsung, fleksibel

    revetmentGambaran umum

    Melindungi bagian tebing

    dengan lapisan batu dengan

    membentuk kemiringan alami

    tebing

    Tujuan:

    Melindungi tebing sungai dari

    gaya erosi air

    Penggunaan

    Pada sungai kecil hingga sedang dan pada semua tipe karakter sungai

    Umumnya digunakan pada sungai dengan kecepatan alir melebihi 2 m/s atau

    pada tebing dimana perlindungan dengan tanaman saja tidak cukup.

    Pada sungai dengan muka air yang berfluktuasi.

    Pada sungai yang tererosi secara aktif, umumnya pada sungai yang tidak lurusatau pada tempat yang diperlukan penurunan energi air.

    b. Bronjong Atau Gabion

    Gambar 2. Bronjong Gambar 3. Gabion jenis Bantalan sebagai Revetment

    Tipe:

    Cara langsung, Armoring fleksibel revetment

    Gambar 1. Riprap sebagai Revetment

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    6/14

    Gambaran umum

    Keranjang kawat atau plastik yang diisi dengan batu. Keranjang diikatkan bersama

    untuk membentuk dinding atau bantalan untuk mengontrol erosi sepanjang tebing

    sungai.

    Tujuan:

    Melindungi lereng tebing sungai dimana terdapat permasalahan penggerusan

    dan penggerowongan.

    Penggunaan :

    Melapisi dinding tebing sungai.

    Pada sungai dari ukuran sedang hingga besar dan pada semua jenis karakter

    sungai.

    c. Campuran Semen-Tanah

    Tipe : Armoring, rigid revetment

    Gambaran umum :

    Melindungi bagian tebing dengan

    lapisan campuran antara semen dan

    tahah asli tebing.

    Tujuan :

    Melindungi tebing sungai secara

    permanen dari gaya erosi air

    Penggunaan :

    Pada daerah yang jarang terdapat bahan riprap, menggunakan tanah dilokasi

    yang dicampur dengan semen dapat menjadi alternatif yang praktis

    Pada daerah dengan material tanah mudah dihaluskan dengan komposisi lanau

    (silt) dan lempung (clay) (material dengan kelulusan saringan no.200) tidak

    kurang dari15%, tetapi tidak lebih dari 35%. Tanah dengan tekstur lebih baik

    umumnya lebih sukar untuk dihaluskan dan memerlukan lebih banyak semen

    seperti pada 100% butiran tanah yang tidak lolos pada saringan no.200.

    d. Kantong

    Campuran semen-tanah sebagai revetment

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    7/14

    Tipe:- Armoring, rigid revetment

    Gambaran umum:

    Kantong (goni, kertas, plastik dll)

    dapat digunakan untuk melindungidaerah tebing sungai bila ukuran dan

    kualitas batuan untuk riprap susah

    didapat serta karena alasan biaya.

    Tujuan :

    Membangun pelindungan sementara

    atau permanen untuk mencegah

    erosi dan penggerusan.

    Penggunaan :

    Pekerjaan darurat sepanjang tanggul dan tebing sungai selama banjir.

    Pada sungai dari ukuran sedang hingga besar dan pada semua jenis karakter

    sungai.

    e. Dinding Penahan Beton

    Gambar : Turap Beton dan Batu Kali sebagai pelindung tebing sungai

    f.

    Tanggul dari Riprap

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    8/14

    Gambar :Tanggul dari riprap pada kaki tebing dengan pengikat

    g. A-Jack

    Gambar : A-Jack Kombinasi Tanaman Gambar : A-Jack Kombinasi Riprap

    Gambaran umum :

    Beton berbentuk yang berbentuk A-jack yang diletakan pada kaki tebing.

    Tujuan :

    - Melindungi tebing dari gaya erosi oleh aliran air.

    - Menstabilkan tanah sepanjang tebing sungai.

    Penggunaan :

    - Sepanjang kaki tebing yang tererosi

    - Pada sungai dengan kecepatan aliran rendah hingga tinggi.

    - Lubang gerusan.

    h. Krib (Spurs)Tipe :

    Pengalih arus, peredam energi, fleksibel, rigid.

    Gambaran umum :

    Spurs adalah bangunan yang lolos air (permeable) atau tidak lolos air

    (impermeable) yang dibangun dari tebing ke dalam saluran.

    Groin adalah spurs jenis tanggul.

    Tujuan :

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    9/14

    Untuk mengubah arah aliran.

    Menyebabkan pengendapan.

    Mengurangi kecepatan aliran.

    Mempertahankan lebar dankedalaman air pada alur sungai.

    Mengkonsentrasikan arus sungai pada

    tikungan luar sungai.

    Penggunaan :

    - Pada tebing sungai yang aktif.

    - Pada sungai yang tidak terlalu sempit.

    - Pada tikungan tajam.

    Metode Rekayasa Biologi (Bioengineering)

    Beberapa tahun belakang penggunaan teknik bioengineering telah terkenal

    sebagai bangunan pelindung dengan pengaruh lingkungan yang rendah. Secara umum

    teknik telah di gunakan pada saluran /sungai dengan ukuran kecil hingga sedang

    dengan gaya erosi tidak terlalu besar. Kriteria bioengineering umumnya dipasang

    bersama dengan memasang bangunan hidraulik transversal dengan bentuk profilmorfologi yang bermacam-macam disesuaikan dengan kreasi yang cocok pada habitat

    riparian (kondisi lereng) bagi kehidupan spesies flora dan fauna. Kayu dan batu adalah

    yang umum digunakan untuk jenis teknik ini . Konsep dasar dari rekayasa biologi adalah

    memanfaatkan tanaman sebagai pelindung tebing, karena tanaman mempunyai

    beberapa manfaat.

    Bentuk-bentuk elemen penyusun skema bio engineering

    Skema bio-engineering disusun dari beberapa elemen sedemikian hinggadiperoleh suatu bentuk sistem yang baik. Elemen Penyusun :

    1. Batu dasar (base tone)

    2. Pasak tepi dari stek batang tanaman (anterior stake)

    3. Gulungan ranting kayu (sunken fascine roll )

    Gambar : Beberapa macam pola

    pemancangan tiang kirb sebagai

    bangunan pelambat

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    10/14

    Gambar : Gulungan fascine digunakan sebagai perlindungan tebing

    4. Pagar dari tanaman yang dianyam (Wattle work)

    Tanaman semak (willow) yang kuat dan mudah dibengkokan (tidak mudah

    patah) dianyam vertikal ke depan dan kebelakang pasak sehingga terbentuk

    pagar. Ujung batang yang tebal selalu diletakan di dalam (menghadap tebing)

    sehingga tersedia kelembaban yang cukup dan tidak ada batang yang mencuat

    menghalangi aliran air. Ranting harus diletakkan sangat dekat satu sama lain,

    sehingga dapat mencegah erosi tanah oleh air. Jika aliran air memiliki periode

    aliran yang sangat rendah, batang tanaman semak (willow) dapat dianyam

    secara transversal sehingga ujung bawahnya dapat mencapai langsung kedalam

    air.

    5. Tembok krib dari kayu gelondong dengan lapisan ranting (long kirb with barnch

    layer)

    Gambar :Krib dari kayu gelondaongan dan lapisan ranting

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    11/14

    6. Bantalan semak-semak (live brush mattresses)

    Gambar : pemasangan bantalan semak sebagai perlindungan

    7. Stek batang tanaman (cutting)

    Gambar : Penempatan Stek batang sebagai perlindungan tebing

    8. Groin dan stek batang tumbuhan (krib groynes with cutting (living groynes)

    Bentuk-Bentuk skema bio-engineering

    a. Skema A(untuk tebing agak curam)

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    12/14

    b. Skema B(untuk tebin agak curam)

    c. Skema C (untuk tebing relatif datar)

    d. Skema D(untuk tebing relatif datar)

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    13/14

    e. Skema E(untuk tebing agak curam)

    Gambar : Skema E1 dinding kirb pelindung dari gelondongan kayu

    Kesimpulan

    kerusakan sungai dapat disebabkan oleh longsoran atau keruntuhan tebing

    sungai, beberapa factor karena tingginya arus aliran sungai yang menyebabkan gerusan

    pada tebing sungai, kurangnya pepohonan pada tebing dan sungai dihaluskan. Beberapa

    teknologi yang dapat diaplikasikan dalam mengurangi atau melindungi sungai seperti

    metode konvensional dan metode bioengineering.

    Referensi :

    Bahan Ajar Teknologi Pengaman Sungai. d4bangunanrawa.files.wordpress.com/.../teknologi-

    pengaman-sungai.pdf diunduh pada Tanggal 17 Mei 2013

  • 7/13/2019 Reskiana Tugas Ekohidrolika Teknik Perlindungan Sungai-libre

    14/14