Resertifikasi dan masa transisi

8
RE-SERTIFIKASI MASA TRANSISI Oleh : Drs. Iskani., Apt

Transcript of Resertifikasi dan masa transisi

Page 1: Resertifikasi dan masa transisi

RE-SERTIFIKASI MASA TRANSISI

Oleh : Drs. Iskani., Apt

Page 2: Resertifikasi dan masa transisi

Penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Apoteker telah dilaksanakan diawali dengan PUKA (Penataran Uji Kompetensi Apoteker) kemudian dilanjutkan dengan SKPA (Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker) dan mengakhiri tahun 2013 penerbitan Sertifikasi yang dikenal dengan Re-Sertifikasi

Pengertian Re-Sertifikasi adalah proses sistematis yang dilakukan oleh Organisasi Profesi (IAI), merupakan pengakuan kemampuan seorang Apoteker untuk menjalankan praktek kefarmasian setelah memenuhi persyaratan SKP yang ditetapkan oleh Komite Farmasi Nasional (KFN)

Re-Sertifikasi

Page 3: Resertifikasi dan masa transisi

Proses sistematis yang harus dilalui oleh seorang Apoteker untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi melalui Re-Sertifikasi adalah melakukan penilaian diri sendiri terhadap Kinerja Praktik, Pembelajaran, dan Pengabdian

Melakukan penilaian terhadap Kinerja Praktik, Pembelajaran dan Pengabdian dengan mengisi borang-borang pelaksanaan praktik Apoteker sesuai tempat tugas Apoteker, Sarana Pelayanan di Apotek, Instalasi Farmasi, Sarana Distribusi di Pedagang Besar Farmasi dan Sarana Industri/ Produksi di Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional

Pengisian Borang dan Jumlah SKP

Page 4: Resertifikasi dan masa transisi

Pengisian borang pelaksanaan praktik dengan pengertian mengisi borang praktik sehari-hari selama 5 tahun disertai dengan alat bukti, sesuai dengan ketentuan Re-Sertifikasi Apoteker Indonesia, seperti disarana pelayanan alat buktinya adalah SIPA, Standar Prosedur Operasional (SPO), di PBF alat buktinya SIKA, SPO dan di sarana produksi alat buktinya SIKA, SPO dan dapat juga menggunakan metoda analisa atau alat bukti lain yang sesuaiPengisian borang praktik sehari-hari tersebut haruslah memenuhi ketentuan jumlah SKP masing-masing kegiatan praktik, dengan total minimal 127,5 – 172,5 jadi bila capaiannya 127,5 SKP maka Apoteker sudah memenuhi persyaratan untuk mengajukan Re-Sertifikasi

Page 5: Resertifikasi dan masa transisi

Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang Apoteker akan memperoleh pengakuan negara melalui KFN berupa STRA dan selanjutnya memperoleh SIPA atau SIKA untuk menjalankan praktek Kefarmasian

(Ps 40 PP 51)

Sertifikat Kompetensi

Sertifikat Kompetensi yang telah habis masa berlakunya maka perbaruan dilakukan melalui Uji Kompetensi Kembali atau yang dikenal dengan Re-Sertifikasi

Permenkes 889/2011, pasal 9 ayat 1

Page 6: Resertifikasi dan masa transisi

Melihat ketentuan pada pasal 40 PP 51/2009 dan Pasal 9 ayat (1) Permenkes 889/2011 tidak dapat dielakkan lagi bahwa memiliki sertifikat Kompetensi adalah suatu keharusan untuk mendapatkan STRA, selanjutnya untuk pengurusan SIPA atau SIKA kondisi ini semakin jelas bagi Apoteker bahwa dengan berakhirnya masa berlakunya STRA pada tahun 2016

Dengan berakhirnya STRA pada tahun 2016 maka setiap Apoteker harus melakukan perbaruan Sertifikat Kompetensi dengan ketentuan, persyaratan yang telah disampaikan diatas, inilah pertimbangan prinsip Re-Sertifikasi harus dilaksanakan

Page 7: Resertifikasi dan masa transisi

Memanfaatkan 50 SKP

Sebenarnya, untuk mengikuti Re-Sertifikasi setelah masa transisi bila sertifikat kompetensi telah habis masa berlakunya sebelum 2016, tidak perlu dikuatirkan, karena dengan mengisi formulir atau borang yang telah tersedia kemudian diajukan kepada tim verifikasi selajutnya sampai ke tim Komite Sertifikasi dan Re-Sertifikasi, bila memenuhi syarat akan diberikan sertifikat kometensi, namun perlu diingat bahwa mengisi formulir kegiatan sehari-hari selama 5 tahun sebagai alat bukti, mungkin para apoteker tidak merasa nyaman atau merepotkan karena belum terbiasa

Page 8: Resertifikasi dan masa transisi

Oleh karena itu manfaatkan jumlah SKP yang telah dimiliki sebanyak 50 SKP, ajukan ke Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang, bila hasil verifikasi faktual sudah benar, melalui Pengurus Daerah diusulkan ke Pengurus Pusat, oleh Pengurus Pusat diterbitkan Sertifikat Kompetensi Yang baru, melalui Pengurus Cabang Sertifikat kompetensi tersebut diserahkan ke Apoteker, sedangkan Sertifikat Kompetensi yang lama akan ditarik oleh Pengurus Daerah

Sehingga pada saat berakhirnya sertifikat kompetensi secara nasional pada tahun 2016, tidak perlu mengurus ser tifikat kompetensi yang baru