R/ Ofloxacin 400 mg

V S 1 dd 1 pc

R/ Antasida

X

S 3 dd 1

R/ Ranitidin

X

S 2 dd 1

R/ Amoxicillin

X

S 3 dd 1

Untuk menghindari absorpsi ofloxacin oral yang tidak sempurna, antasida yang mengandung kalsium, magnesium atau alumunium, sukralfat, sebaiknya tidak digunakan 2 jam sebelum dan sesudah pemberian ofloxacin (Lacy et al., 2009) Mekanisme Ofloxacin: menghambat enzim topoisomerase IV dan DNA gyrase yaitu enzim yang diperlukan untuk replikasi, transkripsi, perbaikan (repair), dan rekombinasi DNA bakteri (Sweetman, 2009). Absorpsi ranitidin tidak terganggu dengan adanya makanan (Lacy et al., 2009) Amoxicillin termasuk antibiotik time dependent sehingga untuk menjaga konsentrasi obat dalam plasma tetap berada pada kadar puncak, maka obat diberikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah dibuat (Tatro, 2003). Dosis lazim Oral: 250-500 mg tiap 8 jam atau 500-875 mg 2 kali sehari (Lacy et al., 2009). Amoxicillin tidak menimbulkan interaksi dengan obat lain yang sedang digunakan (Baxter, 2008) serta absorpsinya tidak terganggu dengan adanya makanan (Lacy et al., 2009). Mekanisme amoxicillin: Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (PBPs Protein binding penisilins), sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah (lisis) (Lacy et al., 2009; Draws and Bonomo, 2010). Pembagian waktu minum obat: tergantung jam makan pasien, sehingga perlu ditanyakan kepada pasien (misal: sarapan(jam 6, makan siang(jam 12, makan malam(jam 7)

Ofloxacin diminum 1x sehari jam 10 pagi

Antasida diminum 3x sehari 15 menit sebelum makan

Ranitidin diminum 2x sehari, pagi hari setelah makan dan sore hari jam 6

Amoxicillin diminum 3x sehari tiap 8 jam, bersamaan dengan makan dan perlu diperhatikan rentang waktu pemberiannya harus sama (misal: jam 6 pagi, jam 2 siang, dan jam 10 malam).