resensi novel
-
Upload
yogi-hidayat -
Category
Documents
-
view
475 -
download
13
Embed Size (px)
description
Transcript of resensi novel

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
1. Novel Belenggu
Pengarang : Armijn Pane
Penerbit : PT Pustaka Rakyat – Jakarta
Cetakan : Keempat – Maret 1957
Tebal : 132 halaman
Pelaku Utama : Dokter Sukartono,
Sumartini (Pop) dan
Nyonya Eni (Rohayah/Yah, Siti Hayati)
1.1. Ringkasan Cerita
Kisah roman Belenggu dimulai dari retaknya rumah tangga Dokter Sukartono
(Tono) dengan istrinya Sumartini (Tini). Kehidupan rumah tangga Tono dengan Tini
kian hari kian merenggang. Antara keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang
baik. Masing-masing menutup diri, saling berprasangka buruk, hingga kemudian
masing-masing mencari kesibukan sendiri-sendiri.
Padahal awalnya, Tono memilih Tini menjadi istrinya hanya atas dasar
kecantikan, kepintaran, dan keenergikan Tini saja. Tono beranggapan bahwa wanita
yang pantas mendampinginya adalah wanita yang berkarakter seperti Tini. Sayangnya,
Tono memilih Tini bukan atas dasar cinta. Sebaliknya, Tini memilih dokter Sukartono
sebagai suaminya karena ia ingin melupakan masa lalunya yang kurang baik. Sama
dengan Tono, Tinipun menikah bukan atas dasar cinta.
Rumah tangga yang dibangun bukan atas dasar cinta itu akhirnya tidak
bahagia. Tono dan Tini kurang harmonis dan sering terjadi pertengkaran di antara
mereka.
Masing-masing dari mereka berusaha menyibukkan diri dengan aktivitas
masing-masing. Tini sibuk dengan organisasi kewanitaan dan segala macam kongres,
sedang Tono sibuk dengan tugasnya sebagai dokter, Tono sangat bangga dan
mencintai profesinya. Dia bekerja tanpa mengenal waktu. Jam berapa pun pasien
membutuhkannya, dia selalu datang. Itulah sebabnya, ia sangat disenangi para
pasiennya. Selain mudah dimintai pertolongan, Tono juga dikenal sebagai dokter yang
dermawan karena ia tidak pernah minta bayaran pada pasiennya yang kurang mampu.
1

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Kesibukan Tono seringkali memicu percekcokan rumah tangga mereka. Tini, istrinya
semakin sering keluar rumah. Tini sangat tidak betah dengan kesendiriannya. Tini
merasa harga dirinya dilecehkan
Akhimya, lewat telepon, muncul Ny. Eni, pasien Tono. Ketika Tono datang ke
hotel tempat Ny. Eni, ia pun mengetahui bahwa Ny. Eni adalah Rohayah, kawan
lamanya di Bandung dulu. Dengan caranya Yah menggoda Tono. Tono masih
menjaga sumpah jabatannya sebagai dokter. Hari-hari berikutnya ketika Tono merawat
Yah yang sebenarnya tidak sakit itu, akhimya ia tak kuasa lagi jatuh cinta. Hubungan
mereka kian hari kian mesra. Tono sering mengajak Yah ke Tanjung Priok pesiar.
Sikap Yah yang penuh pengertian membuat Tono mabuk. Hubungan Tono dengan
Tini semakin meruncing. Apalagi berita itu menyebar di kalangan ibu-ibu teman Tini.
Ketika Tini pergi ke Solo mengadakan Kongres Perempuan Seumumnya, Tono makin
gila. Ia memutuskan untuk tinggal selama seminggu di rumah sewaan Yah. Dari
pertemuan sebagai suami isteri itu kemudian terungkap kembali kisah lama mereka.
Setelah Tono lulus dari sekolah rendah di Bandung, Tono meneruskan sekolah
HBS di Surabaya. Sementara Yah yang berbeda tiga tahun dalam sekolah itu harus
kembali ke Palembang karena akan dikawinkan oleh orang tuanya. Ternyata lelaki
yang dipilihkan orang tuanya itu jauh lebih tua darinya. Karena tidak tahan, Yah
akhirnya lari ke Jakarta. Kisah berianjut, Yah menjadi wanita panggilan dari hotel ke
hotel. Kemudian ia menjadi nyai seorang lelaki Belanda di Sukarasa. Hanya selama
tiga tahun, kemudian Yah meninggalkan suaminya lagi. Ia mendengar berita bahwa
Tono menjadi dokter di Jakarta, ia pun berusaha menemui Tono. Bagi Tono, Yah
adalah tempat pelarian, tempat berkeluh, tempat di mana pikiran-pikiran kusut dan
kenangan lama yang mati dapat dihidupkan kembali. Yah, amat berbeda dengan Tini,
isterinya. Tono mengatakan bahwa ia tak mungkin lepas lagi dari Yah.
Bagi Yah, Tono adalah harapan, di mana cita-citanya untuk kembali menjadi
wanita yang baik mungkin dapat terlaksana. Namun Yah sendiri amat sering ragu-ragu
dan menaruh rasa belas pada Tono yang mau menerimanya begitu saja. Yah sendiri
punya problem kejiwaan karena masa lalunya yang gelap.
Ketika itu Tono akan menjadi juri pada perlombaan keroncong di Pasar
Gambir. Hartono dan Mardani kawannya semasa sekolah di kota Malang datang
berkunjung. Hartono menanyakan isteri Tono, Tono hanya mengatakan bahwa ia
2

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
sedang ke Solo. Hartono kemudian mengetahui bahwa isteri Tono adalah Tini, seorang
gadis yang pemah bersahabat dengannya di Bandung sewaktu ia menjadi mahasiswa
Technische Hoogereschool. Secara tidak sengaja, Tini bertemu dengan Hartono ketika
Hartono menunggu Tono pulang dari kantor. Pertemuan itu mengungkapkan peristiwa
beberapa tahun silam di Bandung. Tini ternyata bekas kekasih Hartono, bahkan Tini
sendiri telah ternoda oleh Hartono. Itulah sebabnya kemudian Tini mau menerima
Tono menjadi suaminya, di samping sikap Hartono sendiri yang pengecut membuat
surat perpisahan dan mengatakan bahwa setibanya surat itu pada Tini, Hartono telah
tiada. Hartono ternyata hanya mengganti namanya menjadi Abdul Humid dan masih
duduk dalam organisasi Partindo tempat mereka berdua berkenalan pertama kali.
Pada pertemuan itu Hartono masih mengharapkan agar Pop (nama Tini
sewaktu di Bandung) dapat kembali padanya. Namun Tini amat tersinggung pada
sikap Hartono. Ia marah dan meminta supaya mereka hidup sendiri-sendiri.
Tono amat kecewa pada Yah karena sekali lagi Yah menipunya. Siti Hajati
penyanyi pujaannya ternyata adalah Yah sendiri. Ia amat tidak senang dengan sikap
Yah yang selalu berpura-pura. Tono menduga keras bahwa Yah akan selalu bersikap
manis dan merayu laki-laki lain seperti kalau ia bertemu dengan Tono. Yah yang
terpojok dan merasa tidak dipercaya mengatakan pada Tono bahwa ia sebenarnya
amat mencintai Tono namun ia sangsi apakah hubungan cintanya dapat langgeng. Ia
merasa tidak seimbang mendapatkan Tono, itulah problem kejiwaannya.
Tono sebenarnya telah tahu bahwa Tini telah ternoda sebelum mereka
menikah. Ia pun tahu bahwa ketika Tini menerimanya sebagai suami tidak berdasarkan
cinta. Tono mau menerima Tini karena kekagumannya pada kecantikan Tini. Namun
ia tidak pemah mengetahui siapa laki-laki yang menodai Tini. Pikiran-pikiran yang
menyebar itu menyebabkan ia dapat memaklumi keadaan Yah. Ia pun menerima
alasan Yah.
Suatu ketika paman Tini datang hendak mendamaikan pertengkaran Tini
dengan Tono. Namun usaha itu sia-sia. Baik Tono maupun Tini tidak dapat rukun
kembali.
Tini yang mulai tahu hubungan gelap Tono dengan Yah berkeinginan untuk
menemui dan mendamprat Yah. Bertemulah Tini dengan Yah di sebuah hotel.
Keinginan Tini untuk memaki-maki Yah yang telah menggoda suaminya akhirnya
3

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
luluh begitu Tini bertemu dengan Yah. Betapa Yah adalah seorang wnaita lemah
lembut dan sangat perhatian. Tini merasa malu dengan Yah, lebih-lebih ternyata Yah
banyak tahu masa lalu Tini yang gelap. Tini menyesal bahwa selama ini ia kurang
memberi perhatian pada Tono. Ia bukan istri yang baik. Ia tidak pernah memberikan
kasih sayang yang tulus kepada Tono suaminya.
Peristiwa di hotel itu membuat Tini berintrospeksi. Ia merasa gagal menjadi
seorang istri. Akhimya, Tini memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Bahkan ia
berharap agar Yah bersedia menjadi isteri Tono. Niat ini disampaikan kepada Tono.
Kenyataan ini juga membuat Tono tersadar. Ia berharap Tini masih mau menjadi
istrinya. Tetapi tekad Tini sudah bulat. Perceraian tidak dapat dihindari lagi.
Akibat perceraian ini hati Tono amat sedih. Lebih sedih lagi ketika Tono
menghadapi kenyataan bahwa Yah telah pula meninggalkan dirinya. Yang dijumpai
Tono hanyalah sepucuk surat dan sebuah piringan hitam lagu-lagu Siti Hayati yang tak
lain adalah Yah sendiri. Yah yang menyatakan betapa Yah sangat mencintai Tono,
tetapi ia tidak ingin merusak rumah tangganya. Untuk itu, Yah telah meninggalkan
tanah air pergi ke New Caledonia. Sedangkan Tini saat ini sudah berada di Surabaya,
mengabdikan dirinya di sebuah panti asuhan yatim piatu.
1.2. Makna Yang Terkandung
a. Suatu rumah tangga akan menjadi rusak jika antara suami dan isteri tidak
saling menghargai dan saling mengerti akan kepentingannya masing-
masing.
b. Jika serba ragu-ragu kita mengerjakan suatu pekerjaan, pasti kita tidak akan
mencapai hasil pekerjaan itu dengan sempurna dan memuaskan.
4

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
2. Novel Bekisar Merah
Pengarang : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 309 Halaman
Tokoh : Lasi, Kanjat, Wiryaji, Eyang Atus, Pak Tir,
Bunet (Tukang Pijat)
2.1. Ringksan Cerita
Bekisar merupakan sejenis ayam, hasil persilangan antara ayam hutan dengan
ayam piaraan. Keberadaannya cukup langka dan memiliki banyak keistimewaan.
Sejumlah hobiis ayam dan unggas menghargainya demikian tinggi. Jauh lebih tinggi
dari harga masing-masing induknya.
Tetapi novel ini tidak berbicara tentang bekisar dalam artian sesungguhnya.
Novel ini justru berkisah tentang kehidupan Karangsoga, kampung pembuat gula
kelapa; dimana para lelaki memanjat kelapa untuk memperoleh nira yang
dikumpulkan dalam pongkor bambu; sementara para perempuan menunggu dirumah
sembari bersiap memasak nira dalam tungku panas hingga menjadi gula.
Meskipun mereka memiliki sendiri pohon kelapa dan memproduksinya hingga
menjadi gula, kehidupan mereka tidak pernah sejahtera. Ini karena mereka tidak
mampu mengakses pasar secara langsung. Gula kelapa dibeli oleh tengkulak, dengan
harga dan timbangan yang menyedihkan. bahan baku maupun tenaga kerja pembuat
gula kelapa tidak dihargai sebagaimana mestinya. Sementara tengkulak, cukong dan
jaringan distribusi lain mengeruk kemakmuran diatas jerih payah orang lain.
Dengan latar belakang itu, Ahmad Tohari menampilkan tokoh Lasi sebagai
sosok sentral. Keturunan blasteran Jawa – Jepang ini dikisahkan sebagai perempuan
paling cantik diantara sebayanya. Semasa muda, Lasi selalu menjadi olok-olok teman
sekolahnya. Karena matanya yang sipit, berbeda dengan kebanyakan anak
Karangsoga. Tetapi ada satu anak yang tidak ikut menggoda Lasi, bernama Kanjat.
Dua tahun lebih muda, namun pintar dan baik hati, di mata Lasi.
5

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Menginjak usia dewasa, Lasi kemudian menikah. Ia menjadi istri Darsa,
pemanjat yang memiliki dua belas pohon kelapa. Sekaligus juga keponakan Wiryaji,
suami sambung ibunya. Kehidupan pasangan muda ini berbahagia, meskipun dalam
jerat kemiskinan dan bayangan masa depan tidak menentu. Sampai tiga tahun
pernikahan, mereka belum juga memiliki keturunan.
Suatu ketika Darsa jatuh dari pohon kelapa, tidak mati tetapi mengalami luka
parah, terus menerus buang air kecil tanpa henti. Dengan sabar Lasi merawatnya.
Bahkan sampai menggadaikan tanah pada tengkulak untuk menutup biaya pengobatan
Darsa di Rumah Sakit. Meskipun Ia tahu konsekuensinya, harga gula produksinya
akan dipermainkan dengan seenak hati oleh tengkulak. Tapi Darsa belum sembuh
benar, terpaksa dibawa pulang karena ketiadaan biaya.
Sampai di rumah, Darsa kemudian berobat pada dukun pijat, Bunek. Perlahan
tapi pasti, Ia kemudian sembuh. Hingga suatu pagi, Ia mendatangi istrinya bercerita
bahwa Ia sudah tidak ngompol lagi. Sejenak kebahagian dirasakan pasangan muda ini.
Gairah yang sekian lama terpendam dapat disalurkan. Darsa kembali utuh sebagai
lelaki.
Tetapi disinilah justru permasalahan dan konflik mulai terbangun. Tidak berapa
lama semenjak kesembuhan Darsa. Sipah, anak Bunek meminta pertanggungjawaban.
Ia mengaku hamil oleh perbuatan Darsa. Lasi kemudian kalut, bercampur sedih dan
jengkel karena suami yang dirawat dengan penuh kasih dan pengorbanan semasa sakit
ternyata berbuat tidak semestinya dengan perempuan lain. Lasi kemudian lari ke
Jakarta, menumpang truk Pardi, tetangganya mengantarkan gula kelapa.
Sebagaimana sopir kebanyakan, Pardi memiliki sejumlah rumah makan
langganan sepanjang perjalanan menuju Jakarta. Ia juga punya ’pacar’ di tiap rumah
makan yang disinggahi. Lasi kemudian dititipkan di salah satu rumah makan
langganan Pardi untuk diambil kembali sepulang dari Jakarta. Lasi diperlakukan
dengan sangat baik oleh pemilik rumah makan, Bu Koneng. Seolah menemukan
kedamaian, Ia tidak mau kembali ke Karangsoga. Tetapi tidak ada kebaikan tanpa
pamrih, apalagi di kota besar seperti Jakarta.
Petualangan Lasi berlanjut. Karena keluguannya, Ia tidak sadar kalau masuk
dalam perangkap perdagangan perempuan. Lepas dari Bu Koneng, Ia kemudian
dibawa oleh Bu Lanting, yang terkagum akan kecantikan Lasi. Sekali lagi, Bu Lanting
6

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
adalah orang baik di mata Lasi, sementara Lasi berprinsip bahwa ketika menerima
kebaikan seseorang, Ia seperti berhutang sehingga harus dibayar dengan kebaikan
pula. Karena itu ia menurut saja ketika diajak ikut Bu Lanting ke rumahnya.
Perempuan bermata sipit pada masa itu memang sedang tren, mengikuti Pemimpin
Besar Revolusi yang memiliki istri bermata sipit.
Oleh Bu Lanting, Lasi dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi kian cantik.
Ia juga dibiasakan dengan budaya kota, termasuk dalam hal berpakaian dan gaya
hidup. Sampai dianggap siap, Ia kemudian dikenalkan dengan Handarbeni, lelaki tua
yang sedang mencari perempuan bermata sipit untuk dijadikan istri, entah keberapa.
Singkat cerita, Lasi kemudian menikah dengan Handarbeni. Sebuah pernikahan
pura-pura, tanpa makna. Sekedar prestise bagi Handarbeni. Dalam rangka mengurus
surat cerai dari Darsa, Lasi kembali ke Karangsoga sebagai ’sosok berbeda’. Lasi yang
sangat kaya dan kian cantik. Ia bercengkrama kembali dengan sebagian masa lalunya.
Bertemu kembali dengan Kanjat yang sudah menjadi sarjana. Dua insan ini ternyata
saling menyukai. Namun masing-masing harus menjalani takdirnya, Lasi kembali ke
Jakarta dan menjalani pernikahan semu dengan Handarbeni. Sementara hatinya tetap
untuk Kanjat.
Novel ini berakhir dengan tragis, dimana Karangsoga dan penduduknya
semakin merana. Namun tampaknya akhir cerita sengaja digantung oleh penulis, entah
demi kepentingan interpretasi dan imajinasi pembaca atau apa.
2.2. Makna Yang Terkandung
a. Hidup dan kehidupan adalah sebuah perjuangan yang harus dilakukan oleh
semua manusia untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan demi tercapai
dan terpenuhinya kenyamanan dan kesejahteraan hidup walaupun dalam
prosesnya terdapat banyak hambatan tetapi kita jangan berputus asa dan
harus tetap semangat dalam menjalankan kehidupan ini, walaupun seorang
wanita sekalipun.
b. Kisah perdagangan wanita Orang lugu yang menerima kebaikan orang lain
dan merasa berkewajiban membalasnya. Dia, tanpa sadar, dan tanpa merasa
tertipu atau terintimidasi, masuk dalam alur perdagangan perempuan yang
mengekploitasi kecantikan ragawi semata. Bahkan Lasi turut menikmati
sesuatu yang justru menjadikannya sebagai obyek.
7

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
3. Katak Hendak Jadi Lembu
Pengarang : Noor Sutan Iskandar
Penerbit : Dinas Penerbitan Balai Pustaka Jakarta –
1958
Tebal : 178 halaman
Pelaku utama : Suria
3.1. Ringkasan Cerita
Zakaria adalah seorang haji kaya raya. Ia mempunyai anak tunggal bernama
Suria. Sejak kecil Suria hidup berkecukupan dan selalu dimanjakan ayahnya. Dengan
didikan yang sepeti itu, ia justu menjais eoang anak yang ponah dan sombon. Bahkan
sifat dan tabiatnya yang buruk itu tebawa sampai masa akhir hayatnya.
Haji Hasbullah, teman kaib Haji Zakaiya, termasuk seoang haji yang kaya raya
pula. Ia pun mempunyai seorang anak gadis satu satunya bernama Zubaedah
(edah).Zubaedadh beparas cantik dan berbudi baik. Ayah Zubaedah telah memilihkan
calon suaminya, Raden Prawira, yan bepangkat manteri polisi.Akan tetapi,suatu ketika
haji Zakaria datang kepada Haji Hasbullah, memohon agar Zubaeadh dinikahkan
dengan Suria.Haji Hasbullah tak dapat menolak pemintaan teman kaibnya itu.Maka,
penikahan Suri dan Zubaedah dilaksanakan.
Perkawinan yang tanpa didasari rasa cinta sama cinta itu justru membawa
petaka bagi Zubaedah.Kesempatan bagi Suria adalah setelah ayahnya meninggal
dunia. Ia befoya foya dengan harta peninggalan ayahnya itu. Selama tiga tahun, ia pun
meninggalkan zubaedah yang baru melahirkan anaknya yang pertama Abdulhalim.
Ketika hata ayahnya telah ludes, Suia kembali paa Zubaedah.Ia mengaku
bahwa pebuatannya selama ini telah salah. Pada waktu itu Suria telah bekeja sebagai
juu tulis di kantor asisten di kabupaten.Penghasilannya yang kecil selalu tak
mencukupi kebutuhan keluarganya. Maka Abulhali tepaksa dibawa kakeknya dan
disekolahkan di sekolah Belanda, lalu dilanjutkan ke sekolah bergengsi di
Bandung.Sementara itu, anak Suria terus bertambah.Kedua adik Abdulhalim benama
Saleh dan Aminah. Oleh Suria, keduanya disekolahkan di HIS. Itu semua dilakukan
Suria hanya kaena ia ingin dipandang dan dihormati masyarakat. Layaknya orang
mengatakan ”besar pasak daripada tiang.” Utang Suria semakin betumpuk.Untuk
8

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
menutupi utang utang suami dan biaya sekolah anak anaknya, Zubaedah seing bekirim
surat pada ayahnya, meminta agar dikirimi uang.
Seringkali terjadi petengkaran mulut antara zubaedah dan Suria. Zubaedah tak
kuat lagi menahan malu kepada para penagih yang selalu datang ke rumahnya. Namun
Suria sendiri bersikap acuh tak acuh menghadapi kenyataan itu.Bahkan, ia kini ingin
naik pangkat ketika didengarnya ada lowongan klerek. Hal itu ia ceritakan kepada
istrinya bahwa beberapa hari yang lalu ia mengirim pemohonan untuk mengisi
lowongan itu. Ia begitu yakin atasannya akan beusaha menolongnya.”Tak usah
mengeluh juga,Edah,”ujarnya, ”Kalau sudah keluar surat angkatan akang jadi klerk,
tentu klerk kelas 1, tak pelu kita disokong ayah ari Rasik lagi. Dengan sekejap saja
kita sudah lebih daripada manteri polisi yang tertua dinasnya”
Utang Suria terus menggunung. Apalagi karena Suria berani mengambil
barang barang lelangan atasannya. Maka, untuk melunasi utang utang itu, Suria
menjadi gelap mata. Ia ”telan” uang kas di kantornya. Perbuatannya itu diketahui
atasannya. Kemudian, ketika Suria dipanggil atasannya, ia bahkan mengajukan
permohonan behenti bekerja.
Rupanya, Suria telah merencanakan sebelumnya. Dalam pikirannya, setelah
behasil menggelapkan uang kas, ia akan membawa istri dan anak anaknya pindah ke
rumah Abulhalim yang kini telah bekerja dan telah pula berkeluarga. Suria mengirim
surat kepada anaknya dan mengutarakan maksudnya itu. Sebagai seorang anak yang
ingin membalas budi orang tua, Abdulhalim sama sekali tak merasa berkeberatan
denan keinginan ayahnya. Mulai saat itu, Suria tinggal di umah anaknya.
Orang tua itu rupanya benar benar tak tahu diri. Ia tetap bersikap sepeti tuan rumah
layaknya. Adapun Abulhalim dan menantunya ianggap sebagai anak yang harus patuh
pada orangtua, sekalipun Abdulhalim sebagai kepala rumahtangga.”..Patutkah seorang
menantu menghinakan mertuanya, patutkah seorang perempuan bekata sekasar itu
terhadapku, bekas manteri kabupaten? Sudah salah ayahmu mengawinkan Abdulhalim
dengan anak jaksa kepala itu. Mengharapkan gelar dan paras saja. Coba diturutkan
nasihatku dahulu:dikawinkan Abdulhalim dengan anak wedana, yang telah jadi guru
di Tasik itu, tentu takkan begini jadinya”
Tak kuasa Zubaedah melihat tingkah laku suaminya yang sering mencampuri
urusan rumahtangga anaknya. Hal itu pula yang membuat kehidupan rumah tangga
9

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
anaknya mulai sering diwarnai percekcokan. Bagi Zubaedah, keadaan demikian
sungguh membuatnya tidak enak hati. Bagaimanapun sebagai seorang ibu, ia ingin
melihat anaknya hidup bahagia. Kebahagiaan anaknya, justru terganggu oleh sikap
Suria yang merasa bebas bebuat sekehendak hati tehadap anaknya. Ia menyesalkan
sikap suaminya. ”Sesal Zubaedah terhadap Suria semata mata, dan sesal tak putus
itulah yang mendatangkan penyakit kepadanya” Tekanan batin yang mendatangkan itu
pula yang mengantarkan Zubaedah menghembuskan napasnya yang penghabisan. Ia
meninggal di hadapan semua kaum keluarganya.
Kematian istrinya telah membuat Suria merasa sangat malu terhadap
kelakuannya sendiri. Ia telah mengganggu ketentraman kehidupan rumah tangga
anaknya. Ia pula yang menyebabkan istrinya menderita hingga maut menjemputnya.
Perasaan malu yang tak tertanggungkan itu, memaksa Suria mengambil keputusan; ia
pergi entah ke mana. Pergi bersama kesombongan dan keangkuhannya.
Menggelandang membawa sifatnya yang tak juga berubah.
3.2. Makna Yang Terkandung
a. Jangan hendaknya kita karena terpaksa mau mengerjakan sesuatu yang tidak
berkenan dalam hati kita, karena hal itu akan merugikan diri kita sendiri.
b. Kita harus berhati-hati menerima nasihat orang lain, karena kadang-kadang
dengan menerima pendapat orang lain yang sengaja hendak mencari
keuntungan untuk diri sendiri, akan mengakibatkan retaknya hubungan kita
dengan kaum keluarga.
c. Janganlah memanjakan anak karena pendidikan yang salah akan diderita
oleh keturunannya.
d. Jika hendak mengerjakan sesuatu hendaknya dipikirkannya masak-masak
lebih dahulu baik-buruknya agar kelak tidak menyesal.
e. Janganlah memanjakan anak karena pendidikan yang salah akan diderita
oleh keturunannya.
10

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
4. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Pengarang : HAMKA
Penerbit : Dinas Penerbitan Balai Pustaka Jakarta
– 1957
Cetakan : Keenam
Tebal : 200 halaman
Pelaku Utama : Zainuddin dan Hayati
4.1. Ringkasan Cerita
Buku ini mengisahkan kisah percintaan antara Zainuddin dan Hayati.
Zainuddin merupakan anak kacukan orang Minangkabau dan Mengkasar. Di kalangan
orang Mengkasar dia dianggap orang Minangkabau manakala di kalangan orang
Minangkabau dia dianggap sebagai orang Mengkasar. Dirinya sentiasa dianggap
sebagai orang asing di samping tidak mempunyai keluarga.
Hayati pula dari keturunan Minangkabau. Mereka berdua bercinta tetapi hajat
untuk berkahwin tak kesampapaian memandangkan orang Minangkabau amat
berpegang kepada adat mereka.
Hayati akhirnya berkahwin dengan Aziz, abang bagi kawan karibnya Khadijah.
Aziz bukanlah orang yang begitu baik pada hakikatnya. Zainuddin pula jatuh sakit
akibat kecewa dalam percintaan.
Namun, Zainuddin berjaya menjadi penulis terkenal dengan memaparkan
karya yang berpandukan kisah hidupnya sendiri. Aziz dan Hayati pada suatu hari
terpaksa menumpang di rumah Zainuddin setelah kehabisan harta.
Aziz akhirnya meniggalkan Hayati dengan harapan Hayati dapat bersama
Zainuddin semula. Tetapi Zainuddin menolak untuk menerima Hayati demi membalas
dendamnya terhadap Hayati.
Hayati bertolak pulang dengan perasaan sedih menaiki kapal bernama Van Der
Wijck. Kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan tetapi Hayati berjaya diselamatkan.
Dia meninggal setelah Zainuddin mengajarkannya mengucap kalimah syahadah.
Zainuddin juga meniggal tidak lama kemudian.
11

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
4.2. Makna Yang Terkandung
a. Kita janganlah hendaknya terlalu dikuasa oleh perasaan dengan tidak
mempergunakan pikiran yang sehat, karena akan berakibat hilangnya
kepribadian yang ada pada diri kita.
b. Jika hendak memutuskan sesuatu hendaklah ipikirkan masak-masak lebih
dahulu agar kelas tidak menyesal.
c. Siapa berbuat jahat tentu akan mendapat balasan kelak sebagai akibat dari
perbuatannya itu.
d. Mengajarkan bagaimana persaan cinta dan rindu terhadap seseorang sangat
menyeksakan apabila hajat untuk bersama orang yang amat disayangi tak
kesampaian. Itulah, masalah yang berlaku apabila kita tidak meletakkan
keutamaan cinta kepada ilahi, serta terlalu cintakan dunia.
12

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
5. Di Bawah Lindungan Ka’bah
Pengarang : HAMKA
Penerbit : Perpustakaan Perguruan Kementerian PPK Jakarta
1955
Tebal : 68 Halaman
Pelaku Utama : Hamid dan Zainab
5.1. Ringkasan Cerita
Seorang pemuda bernama Hamid, sejak berumur empat tahun telah ditinggal
mati ayahnya. Ayah Hamid mula-mula ialah seorang yang kaya. Karena itu banyak
sanak saudara dan sahabatnya. Tetapi setelah perniagaannya jatuh dan menjadi
melarat, tak ada lagi sanak saudara dan sahabatnya yang datang. Karena sudah tak
terpandang lagi oleh orang-orang sekitarnya itu, maka pindahlah ayah Hamid beserta
ibunya ke kota Padang, yang akhirnya dibuatnya sebuah rumah kecil. Di tempat itulah
ayah Hamid meninggal.
Tatkala Hamid berumur enam tahun, untuk membantu ibunya ia minta kepada
ibunya agar dibuatkan jualan kue-kue untuk dijajakan setiap pagi.
Di dekat rumah hamid terdapat sebuah gedung besar yang berpekarangan luas.
Rumah itu telah kosong karena pemiliknya, seorang Belanda, telah kembali ke
negerinya. Hanya penjaganya yang masih tinggal, yakni seorang laki-laki tua yang
bernama Pak Paiman. Tetapi tak lama kemudian, rumah itu dibeli oleh seorang-orang
kaya yang bernama Haji Jakfar. Isterinya bernama Mak Asiah dan anaknya hanya
seorang perempuan saja yang bernama Zainab.
Setiap hari Hamid dipanggil oleh Mak Asiah karena hendak membeli makanan
yang dijualnya itu. Pad awaktu itu juga ia ditanya oleh Mak Asiah tentang orang
tuany6a dan tempat tinggalnya. Setelah Hamid menjawab pertanyaan itu, Mak Asiah
pun meminta kepada Hamid agar ibunya datang ke rumahnya. Sejak kedatangan ibu
Hamid ke rumah Mak Asiah itulah, maka persahabatan mereka itu menjadi karib dan
Hamid beserta ibunya sudah dianggap sebagai keluarganya sendiri.
Ketika Hamid berumur tujuh tahun, ia pun atas biaya Haji Jakfar yang baik hati
itu disekolahkan bersama-sama anaknya, Zainab, yang umurnya lebih muda daripada
Hamid. Pergaulan Hamid dengan Zainab, seperti pergaulan antara kakak dengan adik
13

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
saja. Setelah tamat dari SD, Hamid dan Zainab pun sama-sama dilanjutkan sekolahnya
ke Mulo.
Setelah keduanya tamat dari Mulo, barulah Hamid berpisah dengan Zainab,
karena menurut adat Zainab harus masuk pingitan, sedang Hamid yang masih dibiayai
oleh Haji Jakfar, meneruskan pelajaran ke sekolah agama di Padangpanjang. Di
sekolah itulah Hamid mempunyai seorang teman laki-laki yang bernama Saleh.
Pada suatu petang, tatkala Hamid pergi berjalan-jalan di pesisir, bertemulah ia
dengan Mak Asiah yang baru datang dari berziarah ke kubur suaminya. Ia naik perahu
sewaan bersama-sama dua orang perempuan tua lainnya. Pada pertemuan itulah Mak
Asiah mengharapkan kedatangan Hamid ke rumahnya pada keesokan harinya, karena
ada suatu hal penting yang hendak dibicarakannya. Setelah Hamid datang pada
keesokan harinya ke rumah Mak Asiah, maka Hamid pun dimintai tolong oleh Mak
Asiah agar ia mau membujuk Zainab untuk bersedia dinikahkan dengan kemenakan
Haji Jakfar yang pada waktu itu masih bersekolah di Jawa. Tetapi permintaan itu
ditolak oleh Zainab dengan alasan ia belum lagi hendak menikah. Penolakan itu
sebenarnya disebabkan Zainab sendiri telah jatuh cinta kepada Hamid. Bagi Hamid
sendiri, sebenarnya ia cinta kepada Zainab, hanya cintanya itu tidak dinyatakan
berterus terang kepada Zainab. Karena itulah, sebenarnya suruhan Mak Asiah itu
bertentangan dengan isi hatinya. Tetapi karena ia telah berhutang budi kepada Mak
Asiah, maka dilaksanakan permintaan tersebut. Setelah kejadian itu Hamid pun pulang
ke rumahnya, tetapi sejak itu, ia tidak pernah lagi datang ke rumah Mak Asiah, karena
sejak itu ia meninggalkan kota Padang menuju Medan dan selanjutnya pergi ke tanah
Suci Mekah. Dari Medan Hamid berkirim surat kepada Zainab untuk minta diri pergi
menurutkan kemana arah kakinya berjalan. Surat Hamid itulah yang selalu
mendampingi Zainab yang dalam kesepian itu.
Tentang Saleh, setelah ia tamat dari pelajarannya di sekolah agama di
Padangpanjang, ia pun menikah dengan seorang gadis teman Zainab yang bernama
Rosna. Setelah menikah Saleh meneruskan pelajarannya ke Mesir. Tetapi sebelum ke
Mesir, ia naik haji ke Mekah lebih dahulu. Tentang Rosna, walaupun ia sudah
menikah, sering pula ia datang ke rumah Zainab, sehingga dari gerak-gerik dan
pernyataan Zainab kepadanya nyata sekali bahwa Zainab sebenarnya mencintai
Hamid. Hal itu oleh Rosna diberitahukan kepada suaminya yang ada di Mekah.
14

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Kebetulan di Mekah Saleh dapat bertemu dengan Hamid dan pengaduan isterinya itu
dikabarkan pula kepada Hamid, sehingga hal Zainab yang sengaja dilupakannya itu,
sekarang timbul dalam ingatannya kembali. Hanya saja sekarang ia lebih senang,
karena ternyata cintanya mendapat balasan dari pihak Zainab.
Sepuluh hari kemudian sekembali Saleh berziarah dari Madinah, ia mendapat
surat dari Rosna yang mengabarkan keadaan diri Zainab yang makin bertambah kurus
karena sakit-sakit saja. Bersamaan dengan surat itu, Hamid pun menerima surat dari
Zainab yang mengabarkan tentang dirinya yang sakit-sakit saja, sehingga ia
berpengharapan sangat tipis untuk dapat bertemu. Kedatangan surat Zainab itulah
yang menyebabkan kesehatan Hamid bertambah terganggu an sakitnya makin payah.
Tidak lama kemudian Saleh mendapat kawat dari isterinya yang mengabarkan
bahwa Zainab telah meninggal. Kabar kematian Zainab itu dapat diketahui oleh Hamid
sehingga menyebabkan ia makin bertambah sedih. Kesedihan yang dideritanya itulah
yang menyebabkan Hamid meninggal dunia di bawah lindungan kaabah di tanah suci
Mekah, dan dikuburkan di kuburan tanah suci itu.
Akhirnya ceritera ini diakhiri dengan kunjungan pengarang (karena ceritera ini
berbentuk aku) dan Salek ke kubur Hamid sebelum mereka itu meninggalkan tanah
suci karena telah menunaikan ibadah haji itu. Setelah itu pengarang dan Saleh menuju
ke Jedah. Di Jedah itulah mereka itu berpisah. Saleh meneruskan pelajarannya ke
Mesir, sedang pengarang terus pulang ke tanah airnya.
5.2. Makna Yang Terkandun
a. Di balik kisah tersebut ada ajaran budi pekerti yang perlu dicermati antara
lain rasa kesadaran diri karena status social dalam masyarakat ternyata
sangat berpengaruh terhadap pemilihan jodoh.
b. Kisah roman ini saya nilai telah mengajarkan kepada kita bagaimana
ketulusan cinta itu dilahirkan.
c. Bagaimana seharusnya manusia menghadapi segala beban hidupnya, dan
tentunya mengajarkan kepada kita apa makna kecintaan pada dua insan
manusia itu. Nilai luhurnya mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua
dalam menyikapi hidup ini, ditambah lagi kedalaman makna dan kata-
katanya, yang membuat kita hanyut untuk merasakan pula apa yang mereka
rasakan.
15

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
d. Mengupas masalah kawin paksa yang berlaku di Minangkabau.
e. Pernikahan yang dilaksanakan karena paksaan orang tua ataupun adat akan
berakibat tidak baik. Karena itu orang tua perlu mempertimbangkan
pendapat anak yang hendak dinikahkan.
f. Kebahagiaan hidup akan runtuh jika jiwa atau batin manusia telah
rusak, walaupun betapa banyak harta benda kekayaan orang itu.
16

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
6. Azab Dan Sengsara
Pengarang : Merari Siregar
Penerbit : Dinas Penerbitan Balai Pustaka Jakarta – 1958
Tebal : 189 halaman
Pelaku Utama : Aminudin dan Mariamin
6.1. Ringkasan Cerita
Suatu keluarga mempunyai dua orang anak, seorang bernama Tohir (setelah
dewasa bergelar Sutan Baringin), dan seorang lagi perempuan, adik Sutan Baringin
yang menikah dengan Sutan di atas, seorang Kepala Kampung A dari Lubak Sipirok,
dan mempunyai seorang anak tunggal laki-laki bernama Aminudin.
Ayah Sutan Baringin bersikap keras dalam mendidik sutan Baringin, tetapi
sikap itu ditentang oleh isterinya yang bermaksud memanjakan Sutan Baringin. Cara
mendidik Ibu Sutan Baringin yang salah itulah yang menyebabkan azab dan sengsara
yang diderita oleh cucunya yang bernama Mariamin, yaitu anak Sutan Barimin yang
sulung dengan isterinnya seorang wanita yang saleh bernama Nuria. Mariam
mempunyai adik laki-laki.
Hubungan antara Aminudin dengan Mariamin seperti kakak dengan adik saja
(menurut adat Batak, Aminudin memanggil anggi (adik) kepada Mariamin). Mereka
itu semasa bersekolah selalu bersama pergi ke sekolah. Setelah dewasa, timbullah
perasaan cinta di antara mereka. Mereka akhirnya mengikat janji akan sehidup semati.
Suatu Baringin termasuk orang yang kaya, karena memperoleh harta peninggalan dari
neneknya. Sebenarnya harta warisan itu harus dibagi dua dengan baginda Mulia, adik
sepupu Sutan Baringin yang menjadi guru di Medan.
Pada suatu hari Baginda Mulia memberitahu Sutan Baringin bahwa ia akan
pulang dan tinggal bersama-sama dengan Sutan Baringin jarena permintaan pindahnya
dikabulkan. Hal itu tidak menyenangkan hati Sutan Baringin, karena menurut
pendapatnya, kedatangan Baginda Mulia akan mengurangi harta kekayaannya saja
dengan jalan meminta separuh dari harta peninggalan neneknya tersebut. Karena itu
sebelum adik sepupunya itu datang, ia sudah siap sedia, yakni ia mendatangkan
sahabatnya yang menjadi pokrol bambu bernama Marah Sait. Atas hasutan Marah Sait
yang bermaksud mencari keuntungan itulah maka jadilah perkara mengenai harta
17

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
warisan dengan Baginda Mulia. Nasihat-nasihat dan sekalian familinya, demikian pula
dari isterinya, sama sekali tidak dihiraukannya. Kedatangan Baginda Mulia secara
baik-baik dan harapannya kepada kakaknya agar masalah harta peninggalan itu
hendaknya diselesaikan secara damai saja, tidak diterima oleh sutan Baringin, bahkan
sejak itu Baginda Mulia dianggap bukan saudaranya lagi dan perkara tetap
dilangsungkan.
Perkara dihadapkan ke Pengadilan Padangsidempuan. Putusan pengadilan ialah
bahwa harta warisan itu dibagi dua. Terhadap putusan itu Sutan baringin tidak puas.
Atas hasutan Marah Sait, perkara itu dilanjutkan ke pengadilan Padang. Putusan
pengadilan Padang sama dengan putusan pengadilan padangsidempua. Terhadap
putusan pengadilan Padang itu masih juga belum memuaskan hati Sutan Baringin.
Karena itu atas hasutan Marah Sait, ia minta putusan pengadilan Jakarta. Pengadilan
Jakarta pun memberikan putusan yang sama. Maka pulanglah Sutan Baringin ke
rumahnya. Rumah dan segala kekayaannya habis terjual untuk biaya perkara itu. Maka
pindahlah Sutan Baritan ke suatu pondok kecil di tepi sungai sipirok. Karena sedihnya,
maka tak berapa lama kemudian, meninggalkan Sutan Baringin di pondok kecil itu.
Setelah Aminudin dewasa, orang tuanya bermaksud hendak menikahkannya
dengan seorang anak gadis pilihan orang tuanya, padahal Aminudin sendiri telah
mengikat janji akan sehidup semati dengan Mariamin Karena itu setelah ia minta diri
kepada Mariamin, ia pergi ke Medan untuk mencari pekerjaan sebagai seorang kerani,
sehingga dengan demikia orang tuanya terpaksa mengurungkan niatnya.
Sepeninggal Aminudin banyak orang yang melamar Mariamin, tetapi ia sendiri
tidak mau, karena ia telah mengikat janji pula dengan Aminudin.
Beberapa bulan kemudian Aminudin minta menikah kepada orang tua nya
dengan memberitahukan bahwa isteri yang diinginkannya ialah Mariamin. Bersamaan
dengan itu kepada Mariamin pun ia memberi kabar tentang itu dan memintanya agar
bersiap-siap.
Permintaan Aminudin disetujui ibunya, mengingat bahwa Mariamin masih
kaumnya sendiri, lagu pula baik budi bahasanya. Tetapi ayahnya tidak menyetujui
karena keluarga Marimin sekarang telah miskin. Akhirnya mereka itu pergi ke rumah
seorang datu (dukun). Dukun mengatakan bahwa pernikahan antara Aminudin dengan
Mariamin kelak akan berakibat tidak baik. Maka mereka pun mencari anak gadis lain
18

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
untuk jodoh Aminudin. Setelah mereka tiu memperoleh jodoh Aminudin, yakni anak
seorang kepala kampung, maka Aminudin pun diberitahu agar mereka dijemput di
stasiun tetapi tidak diberitahu bahwa yang dibawa itu bukan Mariamin. Setelah mereka
itu datang alangkah terkejut Aminudin ketika dilihatnya bahwa yang dibawa oleh
orang tuanya itu bukan Mariamin. Setelah diceritakan oleh seorang tuanya mengapa ia
tidak membawa Mariamin, maka dengan berat diterimanya juga isteri pemberian
orang tuanya itu. Setelah itu juga Aminudin memberitahukan peristiwa itu kepada
Mariamin. Membaca surat Aminudin itu, Mariamin pun pinsanlah. Untunglah pada
waktu itu ibunya ada di dekatnya sehingga dapat membelanya.
Setelah orang tua Aminudin pulang dari Medan, atas permintaan Aminudin
mereka itu datang minta maaf kepada keluarga Mariamin.
Pada suatu hari Mariamin dilamar oleh seorang laki-laki bernama Kasibun.
Atas nasihat ibunya Mariamin menerima lamaran itu walaupun orang itu belum
dikenalnya betul. Setelah pernikahan dan berziarah ke kubur Sutan Baringin, maka
pergilah Mariamin mengikuti suaminya ke Medan, karena Karena kasibun menjadi
kerani di Medan. Kasibun sendiri sebenarnya sudah beristeri. Hal itu tidak diketahui
oleh Mariamin. Setelah ia menikah dengan Mariamin maka isterinyapun
diceraikannya.
Kedatangan Mariamin mengikuti suaminya di Medan itu didengar oleh
Aminudin. Karena itu iapun pada suatu hari pergi mengunjungi rumah Mariamin. Pada
waktu ia datang, suaminya masih bekerja di kantornya, sehingga Aminudin hanya
ditemui oleh Mariamin. Pertemuan itu mengakibatkan hujan air mata, lebih-lebih bagi
Mariamin, hal itu menyebabkan luka hatinya karena ia ingat akan hal-hal yang telah
lampau yang menyedihkannya itu.
Setelah di Medan dan bergaul dengan suaminya, barulah diketahui oleh
Mariamin bahwa suaminya mempunyai penyakit raja singa. Itulah sebabnya maka
Mariamin pun selalu menolak bergaul dengan suaminya. Sikapnya itu menyebabkan
Kasibun cemburu kepada Mariamin, lebih-lebih setelah kedatangan Aminudin ke
rumahnya, walaupun sudah diterangkan oleh Mariamin bahwa Aminudin ialah saudara
sepupunya.
Pada suatu hari Kasibun menjadi sangat marah karena sikap Mariamin yang
selalu menolak berkumpul sebagaimana layaknya suami isteri. Akibatnya Mariamin
19

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
pun disakitinya sehingga menyebabkan luka-luka pada mukanya. Setelah perlakukan
suaminya atas dirinya itu, Mariamin pun pergi ke kantor polisi. Setelah perkara
diselesaikan, Kasibun didenda duapuluh lima rupiah dan ia harus bercerai dengan
Mariamin. Setelah perceraian itu Mariamin pun pulang ke rumahnya.
Beberapa waktu kemudian orang menjumpai pondok Mariamin telah roboh.
Kemana pergi ibu dan adinya, tak ada orang yang mengetahui. Orang hanya
mengetahui bahwa suatu kuburan terdapat sebuah kubur yang masih merah tanahnya.
Kuburan itu tidak lain ialah kuburan Mariamin. Ia bari saja meninggal karena sedihnya
menanggung azab dan sengsara. Baru sekarang lah ia terlepas dari azab serta
kesengsaraan itu dan beristirahat untuk selamanya.
6.2. Makna Yang Terkandung
a. Jangan hendaknya kita karena terpaksa mau mengerjakan sesuatu yang tidak
berkenan dalam hati kita, karena hal itu akan merugikan diri kita sendiri.
b. Janganlah memanjakan anak karena pendidikan yang salah akan diderita
oleh keturunannya.
c. Kita harus berhati-hati menerima nasihat orang lain, karena kadang-kadang
dengan menerima pendapat orang lain yang sengaja hendak mencari
keuntungan untuk diri sendiri, akan mengakibatkan retaknya hubungan kita
dengan kaum keluarga.
d. Jika hendak mengerjakan sesuatu hendaknya dipikirkannya masak-masak
lebih dahulu baik-buruknya agar kelak tidak menyesal.
20

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
7. Siti Nurbaya
Pengarang : Marah Rusli
Penerbit : Perpustakaan Perguruan Kementrian PPK
Jakarta – 1954
Tebal : 291 halaman
Pelaku utama : Samsul Bahri dan Siti Nurbaya
7.1. Ringkasan Cerita
Seorang penghulu di Padang bernama Sutan Mahmud Syah dengan isterinya,
Siti Maryam, yang berasal dari orang kebanyakan, mempunyai seorang anak tunggal
laki-laki yang bernama Samsulbahri. Rumah sultan Mahmud Syah dekat dengan
rumah seorang saudara kaya bernama Baginda Sulaiman yang mempunyai seorang
anak perempuan tunggal bernama Siti Nurbaya. Tiap pagi Samsulbahri selalu pergi
bersama ke sekolah dengan Siti Nurbaya. Mereka itu sangat karib sehingga seperti
kakak dengan adik saja.
Pada suatu hari setelah pulang dari sekolah, Samsulbahri mengajak Siti
Nurbaya bertamasya ke gunung Padang bersama-sama dua orang temannya, yakni
Zainularifin, anak seorang jaksa kepala di Padang yang bernama Sutan Pamuncak, dan
Bakhtiar, anak seorang guru kepala SD. Tiga bulan lagi zainularifin akan melanjutkan
sekolahnya ke Sekolah Dokter Jawa di Jakarta; sedang Bakhtiar melanjutkan ke
Sekolah Opzichter (KWS) di Jakarta pula. Samsulbahri pun akan melanjutkan ke
Sekolah Dokter tersebut. Pada hari yang ditentukan, berangkatlah mereka bertamasyra
ke gunung padang. Di gunung Padang itulah Samsulbahri menyatakan cintanya
kepada Siti Nurbaya dan mendapat balasan. Sejak itulah mereka itu mengadakan
perjanjian akan sehidup semati.
Pada suatu hari yang telah ditentukan, berangkatlah Samsulbahri melanjutkan
sekolahnya ke Jakarta. Sekolahnya menjadi satu dengan Zainularifin.
Di padang ada seorang-orang kaya bernama Datuk Maringgih. Ia selalu
berbuat kejahatan secara halus sehingga tidak diketahui orang lain. Kekayaannya itu
didapatnya dengan cara tidak halal. Untuk itu ia mempunyai banyak kaki tangan,
antara lain ialah pendekat Tiga. Pendekat Empat, dan Pendekar dirinya sambil
menyeret Siti Nurbaya, maka pukulan Datuk Maringgih tidak mengenai sasarannya.
21

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Akibatnya tersungkurlah Datuk Maringgih. Dengan segera Samsulbahri
menendangnya, dan karena kesakitan, berteriaklah Datuk Maringgih minta tolong.
Mendengar teriakan Datuk Maringgih itulah maka pada suatu saat itu juga keluarlah
Pendekar Lima dari persembunyiannya dengan bersenjata sebilah keris.
Melihat Pendekar Lima membawa keris itu, berteriaklah Situ Nurbaya
sehingga teriakannya itu terdengar oleh para tetangga dan Baginda Sulaiman yang
sedang sakit itu. Karena disangkanya Siti Nurbaya mendapatkan kecelakaan, maka
bangkitlah Baginda Sulaiman dan pergi ke tempat anaknya itu. Tetapi karena kurang
hati-hati, terperosoklah ia jatuh, sehingga seketika itu juga Baginda Sulaiman
meninggal. Ia dikebumikan di gunung Padang.
Pada waktu pendekar lima hendak menikam Samsulbahri, menghindarlah
Samsulbahri ke samping. Dan pada saat itu juga ia berhasil menyepak tangan pendekar
lima, sehingga keris yang ada di tangannya terlepas. Sementara itu datanglah para
tetangga yang mendengar teriakan Siti Nurbaya tadi. Melihat mereka datang, larilah
pendekar lima menyelinap ke tempat yang gelap.
Di antara para tentagga yang datang itu, kelihatan pula Sutan Mahmud Syah
yang hendak menyelesaikan peristiwa itu. Setelah itu mendegar penjelasan Datuk
Maringgih tentang hal anaknya itu, maka Samsulbahri pun diajaknya pulang, dan
karena malunya maka diusirlah Samsulbahri pun Mahmud Syah tanpa dipikirkannya
masak-masak lebih dahulu lagi. Pada malam itu juga secara diam-diam pergilah
Samsulbahri ke Teluk Bayur untuk naik kapal pergi ke Jakarta. Pada pagi harinya
ributlah Siti Maryam mencari anaknya. Setelah gagal mencarinya di sana-sini, maka
dengan sedihnya, pergilah Siti Maryam ke rumah saudaranya di Padangpanjang. Di
sana karena kesedihannya itu, ia menjadi sakit-saki saja.
Sejak kematian ayahnya, Siti Nurbaya menunjukkan kekerasan hatinya kepada
Datuk Maringgih. Ia berani mengusir Datuk Maringgih dan tak sudi mengaku
suaminya lagi. Ia berusaha hendak membunuh Siti Nurbaya.
Setelah perisitwa pertengkaran dengan Datuk Maringgih itu. Siti Nurbaya
tinggal di rumah saudara sepupunya yang bernama Alimah. Di rumah itulah Siti
Nurbaya mendapat petunjuk-petunjuk dan nasihat, antara lain ialah untuk menjaga
keselamatan atas dirinya, Siti Nurbaya dinasihati oleh Alimah agar pergi saja ke
Jakarta, berkumpul dengan Samsulbahri. Petunjuk dan nasihat Alimah itu sepenuhnya
22

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
diterima oleh Siti Nurbaya dan diputuskannya akan pergi ke Jakarta bersama Pak Ali
yang telah berhenti ikut Sutan Mahmud Syah sejak pengusiran diri atas Samsulbahri
tersebut. Kepada Samsul bahri pun ia memberitahukan kedatangannya itu. Tapi
malang bagi Siti Nurbaya, karena percakapannya dengan Alimah tersebut dapat
didengar oleh kaki tangan Datuk Maringgih yang memang sengaja memata-matainya.
Pada pagi hari yang telah ditetapkan, berangkatlah Siti Nurbaya dengan Pak ali
ke Teluk Bayur untuk segera naik kapal menuju Jakarta. Mereka tidak mengetahui
bahwa perjalanan mereka itu diikuti oleh Pendekar Tiga dan pendekar Lima. Setelah
Siti Nurbaya dan Pak Ali naik ke kapal dan mencari tempat yang tersembunyi dekat
kapten kapal, maka berkatalah Pendekar Lima kepada Pendekar Tiga, bahwa ia akan
mengikuti perjananan Siti Nurbaya ke Jakarta, sedang Pendekar Tiga disuruhnya
pulang untuk memberitahukan kepada peristiwa itu kepada Datuk Maringgih. Setelah
itu pendekar Lima pun naik ke kapal dan mencari tempat yang tersembunyi pula.
Pada suatu saat tatkala orang menjadi ribut akibat ombak yang sangat besar,
pergilah Pendekar Lima mencari tempat Siti Nurbaya. Setelah ia mendapati Siti
Nurbaya, ia pun segera menyeret Siti Nurbaya hendak membuangnya ke dalam laut.
Melihat kejadian itu Pak ali membelanya, tetapi ia pun mendapat pukulan Pendekar
Lima dan tak mampu melawannya karena pendekar lima jauh lebih kuat dari padanya.
Siti Nurbaya pun berteriak sekuat-kuatnya itu, Pendekar Lima lari menyembunyikan
dirinya. Siti Nurbaya akhirnya diangkut orang ke suatu kamar untuk dirawatnya.
Akhirnya kapalpun tiba di Jakarta. Di pelabuhan Tanjung Priok Samsulbahri
sudah gelisah menantikan kedatangan kapal yang ditumpangi oleh kekasihnya itu.
Setelah kapal itu merapat ke darat, maka naiklah Samsulbahri ke kapal dan mencari
Siti Nurbaya. Alangkah terkejutnya tatkala ia mendengar dari kapten kapal dan Pak
Ali tentang peristiwa yang terjadi atas diri Siti Nurbaya itu. Dengan diantar kapten
kapal dan Pak Ali, pergilah Samsulbahri ke kamar tempat tidur Siti Nurbaya dirawat.
Di situ dijumpainya Siti Nurbaya yang masih dalam keadaan payah.
Pada saat itu tiba-tiba datanglah polisi mencari Siti Nurbaya. Setelah berjumpa
dengan kapten kapal dan Samsulbahri, diberitahukan kepada mereka itu bahwa
kedatangannya mencari Siti Nurbaya itu ialah atas perintah atasannya yang telah
mendapat telegram dari Padang, bahwa ada seorang wanita bernama Siti Nurbaya
telah melarikan diri dengan membawa barang-barang berharga milik suaminya dan
23

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
diharapkan agar orang itu ditahan dan dikirimkan kembali ke padang. Mendengar itu
mengertilah Samsulbahri bahwa hal itu tidak lain ialah akal busuk Datuk Maringgih
belaka. Ia pun minta kepada polisi itu agar hal tersebut jangan diberitahukan dahulu
kepada Siti Nurbaya, mengingat akan kesehatannya yang mengkhawatirkan itu. Ia
meminta kepada yang berwajib agar kekasihnya itu dirawat dahulu di Jakarta sampai
sembuh sebelum kembali ke Padang. Permintaan Samsulbahri itu dikabulkan setelah
dokter yang memeriksanya menganggap akan perlunya perawatan atas diri Siti
Nurbaya. Setelah Siti Nurbaya sembuh, barulah diberitahukan hal telegram itu kepada
kekasihnya. Kabar itu diterima oleh Siti Nurbaya dengan tenang hati. Ia bermaksud
kembali ke Padang untuk menyelesaikan masalah yang didakwakan atas dirinya.
Setelah permintaan Samsulbahri kepada yang berwajib agar perkara
kekasihnya itu diperiksa di Jakarta saja tidak dikabulkan, maka pada hari yang
ditentukan, berangkatlah Siti Nurbaya ke Pdang dengan diantar oleh yang berwajib.
Dalam pemeriksaan di Padang ternyata bahwa Siti Nurbaya tidak terbukti melakukan
kejahatan seperti yang telah didakwakan atas dirinya itu. Karena itulah Siti Nurbaya
dibebaskan dan disana ia tinggal di rumah Alimah.
Pada suatu hari walaupun tidak disetujui oleh Alamin, Siti Nurbaya membeli
kue yang dijajakna olen Pendekar Empat, kaki tangan Datuk Maringgih. Kue yang
sengaja disediakan khusus untuk Siti Nurbaya itu telah diisi racun. Setelah penjaja kue
itu pergi, Siti Nurbaya makan kue yang baru saja dibelinya. Setelah makan kue itu
terasa oleh Siti Nurbaya kepalanya pening. Tak lama kemudian Siti Nurbaya
meninggal akibat makan kue beracun itu. Mendengar Siti Nurbaya meninggal secara
mendadak itu, terkejutlah Ibu Samsulbahri, yang pada waktu itu sedang menderita
sakit keras, sehingga menyebabkan kematinnya. Kedua jenazah itu dikebumikan di
gunung Padang di samping makam Baginda Sulaiman.
Kabar kematian Siti Nurbaya dan Siti Mariam hari itu juga dikawatkan kepada
Samsulbahri di Jakarta. Membaca telegram yang sangat menyedihkan itu, Samsulbahri
memutuskan akan bunuh diri. Sebelum hal itu dilakukannya ia menulis surat kepada
para guru dan kawan-kawannya, demikian pula kepada ayahnya di Padang, untuk
minta dari berpisah selama-lamanya. Kemudian dengan menyaku sebuah pistol,
pergilah ia ke kantor pos bersama Zainularifin untuk memasukan surat. Kabar yang
sangat menyedihkan itu dirahasiakannya oleh Samsulbahri sehingga Zainularifin pun
24

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
tidak mengetahuinya. Sesampainya di kantor pos, Samsulbahri minta berpisah dengan
Zainularifin dengan alasan bahwa ia hendak pergi ke rumah seorang tuan yang telah
dijanjikannya. Zainularifin memperkenankannya, tetapi dengan tak setahu
Samsulbahri, ia mengikuti gerak-gerik sahabatnya itu, karena mulai curiga akan
maksud sahabatnya itu.
Pada suatu tempat di kegelapan, Samsulbahri berhenti dan mengeluarkan
pistolnya dan kemudian menghadapkannya ke kepalanya. Melihat itu Zainularifin
segera mengejarnya sambil berteriak. Karena teriakan Zainularifin itu, peluru yang
telah meletus itu tidak mengenai sasarannya, akhirnya kabar tentang seorang murid
Sekolah Kedokteran Jawa di Jakarta yang berasal dari Padang telah bunuh diri itu
tersiar kemana-mana melalui surat kabar. Kabar itu pun sampai di Padang dan
didengar oleh Sutan Mahmud Syah dan Datuk Maringgih.
Karena perawatan yang baik, sembuhlah Samsulbahri. Ia minta kepada yang
berwajib agar berita mengenani dirinya yang masih hidup di rahasiakan setelah itu
Samsulbahri berhenti bersekolah.karena ia menginginkan mati, ia pun menjadi serdadu
(tentara). Ia dikirim ke mana-mana, antara lain ke Aceh untuk memadamkan
kerusakan-kerusakan yang terjadi di sana. Karena keberaniannya, maka dalam waktu
sepuluh tahun saja pangkat Samsulbahri dinaikkan menjadi letnan dengan nama
Letnan Mas.
Pada suatu hari Letnan Mas beserta kawanannya bernama Letnan Van Sta
ditugasi memimpin anak buahnya untuk memadamkan pemberontakan mengenai
masalah belasting (pajak). Sesampainya di Padang dan sebelum terjadi pertempuran,
pergilah Letnan Mas ke makam ibu dan kekasihnya di gunung Padang.
Dalam pertempuran dengan pemberontakan itu, bertemulah Letnan Mas
dengan Datuk Maringgih yang termasuk sebagai salah satu seorang pemimpin
pemberontak itu. Setelah bercekcok sebentar, maka ditembaklah Datuk Maringgih
oleh Letnan Mas, sehingga menemui ajalnya. Tetapi sebelum meninggal, Datuk
Maringgih masih sempat membalasnya. Dengan ayunan pedangnya, kenalah kepala
Letnan Mas yang menyebabkan ia rebah. Ia rebah di atas timbunan mayat, yang antara
lain terdapat mayat Pendekar Empat dan Pendekar Lima. Kemudian Letnan Mas pun
diangkut ke rumah sakit. Karena dirasanya bahwa ia tak lama lagi hidup di dunia ini,
maka Letnan MAS minta tolong kepada dokter yang merawatnya agar dipanggilkan
25

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Penghulu di Padang yang bernama Sutan Mahmud Syah, karena dikatakannya ada
masalah yang sangat penting. Setelah Sutan Mahmud Syah datang, maka Letnan Mas
pun berkata kepadanya bahwa Samsulbahri masih hidup dan kini berada di Padang
untuk memadamkan pemberontakan, tetapi kini ia sedang dirawat di rumah sakit
karena luka-luka yang dideritanya. Dikatakannya pula kepadanya, bahwa Samsulbahri
sekarang bernama Mas, yaki kebalikan dari kata Sam, dan berpangkat letnan.
Akhirnya disampaikan pula kepada Sutan Mahmud Syah, bahwa pesan anaknya kalau
ia meninggal, ia minta dikebumikan di gunung Padang diantara makam Siti Nurbaya
dan Siti Maryam. Setelah berkata itu, maka Letnan Mas meninggal dunia.
Setelah itu hal itu ditanyakan oleh Sutan Mahmud Syah kepada dokter yang
merawatnya, barulah Sutan Mahmud Syah mengakui bahwa yang baru saja meninggal
itu adalah anaknya sendiri, yakni Letnan Mas alias Samsulbahri.
Kemudian dengan upacara kebesaran, baik dari pihak pemerintah maupun dari
penduduk Padang, ditanamkanlah jenazah Letnan Mas atau Samsulbahri itu diantara
makam Siti Maryam dan Siti Nurbaya seperti yang pernah dimintanya.
Sepeninggal Samsulbahri, karena sesal dan sedihnya, maka meninggal pula
Sultan Mahmud Syah beberapa hari kemudian. Jenazahnya dikebumikan dekat makam
isterinya, yaki Siti Maryam. Dengan demikian di kuburan Padang terdapat lima
makam yang berjajar dan berderet, yakni makam Baginda Sulaiman, Siti Nurbaya,
Samsulbahri, Siti Maryam dan Sutan Mahmud Syah.
Beberapa bulan kemudian berziarahlah Zainularifin dan Bakhtiar ke makam
sahabatnya itu. Zainularifin dan Bakhtiar telah lulus dalam ujiannya sehingga masing-
masing telah menjadi dokter dan opzichter.
7.2. Makna Yang Terkandung
a. Mengupas masalah kawin paksa yang berlaku di Minangkabau. Pengarang
menghendaki agar pernikahan antara kaum pria dan wanita janganlah
dilaksanakan karena paksan orang tua atau pundat, karena akan berakibat
tidak baik, lebih-lebih kalau antara mereka yang akan dinikahkan itu tidak
bersesuaian paham. Jadi dalam hal itu perlulah orang tua
mempertimbangkan pendapat orang yang hendak dinikahkan.
26

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
b. Kalau hendak memulai suatu pekerjaan atau mengambil suatu keputusan,
hendaklah dipikirkannya masak-masak lebih dahulu, agar tidak terjadi
penyesalan dikemudian hari.
c. Menjalankan rumah tangga janganlah dianggap sebagai suatu permainan.
Baik suami maupun isteri harus mau saling mengerti dan saling menghargai
kepentingan masing-masing. Karena jika tidak, akan rusaklah rumah
tangganya itu.
27

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
8. Pada-Mu Jua
Oleh : Amir Hamzah
Habis kikis
segala cintaku hilang terbangpulang kembali aku padamu
seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlappelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahansabar, setia selalu
Satu kekasihkuaku manusia
rindu rasarindu rupa
Dimana engkaurupa tiada
suara sayuphanya kata merangkai hati
Engkau cemburuengkau ganas
mangsa aku dalam cakarmubertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasarsayang berulang padamu juaengkau pelik menarik ingin
serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyimenunggu seorang diri
lalu waktu-waktu gilirankumati hari bukan-kawanku…..
Makna Yang Terkandung
Suatu kisah percintaan yang yang pernah kandas tetapi akhirnya karena
perasaan cinta diantara mereka yang sangat kuat akhirnya Amir Hamzah di sini
kembali lagi kepada kekasihnya.
28

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
9. Puisi Doa
Oleh : Chairil Anwar
TuhankuDalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguhMengingat Kau penuh seluruh
CahayaMu panas suciTinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentukRemuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetukAku tak bisa berpaling
Makna Yang Terkandung
Saat dimana chairil Anwar sedang dilanda kesengsaraan dan penderitaan
mengenai kemelut kehidupan yang dihadapinya, namun akhirnya Chairil Anwar tetap
selalu mengingat dan terus mengingat Tuhannya dan bertawakal kepadaNya.
29

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
10. Seonggok Jagung di Kamar
Oleh : W.S. Rendra
30

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Seonggok jagung di kamardan seorang pemuda yang
kurang sekolahan
Memandang jagung itu,sang pemuda melihat ladang;
ia melihat petani;ia melihat panen;
dan suatu hari subuh,para wanita dengan gendongan
pergi ke pasar ………….dan ia juga melihat
suatu pagi haridi dekat sumur
gadis-gadis bercandasambil menunjuk jagung
menjadi maisena.sedang di dalam dapur
tungku-tungku menyala.di dalam udara murnitercium kuwe jagung
Seonggok jagung di kamardan seorang pemuda
ia siap menggarap jagungia melihat kemungkinan
otak dan tangansiap bekerja
Tetapi ini :
Seonggok jagung di kamardan seorang pemuda tamat SLAtak ada uang, tak bisa menjadi
mahasiswahanya ada seonggok jagung di
kamarnya.
Ia memandang jagung itudan ia melihat dirinya terlunta-lunta
ia melihat dirinya ditendang dari diskotik
ia melihat sepasang sepatu kenes di balik etalase
ia melihat saingannya naik sepeda motor
ia melihat nomor-nomor lotreia melihat dirinya sendiri miskin dan
gagalseonggok jagung di kamar
tidak menyangkut pada akaltidak akan menolongnya
Seonggok jagung di kamartak akan menolong seorang pemudayang pandangan hidupnya berasal
dari bukudan tidak dari kehidupan
yang tidak terlatih dalam metodedan hanya penuh hafalan kesimpulanyang hanya terlatih sebagai pemakaitetapi kurang latihan bebas berkarya
pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan.
Aku bertanya :apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya?apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorangmenjadi layang-layang di ibukota
kikuk pulang ke daerahnya?apakah gunanya seseorang
belajar filsafat, sastra, teknologi, ilmu kedokteran,
atau apa saja,bila pada akhirnya,
ketika ia pulang daerahnya, lalu berkata:
* Di sini aku merasa asing dan sepi! *
31

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Makna Yang Terkandung
Menceritakan kisah kehidupan seorang anak petani yang merupakan anak
bangsa negeri ini yang ingin menjutkan pendidikan tetapi terbentur oleh suatu aspek
ekonomi sehingga itu semua merupakan penggambaran fenomena kehidupan Bangsa
Indonesia.
32

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Daftar Karya Sastra
1. Belenggu – Armijn Pane ……………………………………………………
2. Bekisar Merah – Ahmad Tohari ……………………………………………
3. Katak Hendak Jadi Lembu – Noor Sutan Iskandar ………………………..
4. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck – Hamka …………………………...
5. Di Bawah Lindungan Ka’bah – Hamka ……………………………………
6. Azab Dan Sengsara – Merari Siregar ………………………………………
7. Siti Nurbaya – Marah Rusli ………………………………………………...
8. Pada-Mu Jua – Amir Hamzah ……………………………………………...
9. Doa – Chairil Anwar ………………………………………………………..
10. Seonggok Jagung di Kamar – W.S. Rendra ………………………………..
1
5
8
11
13
17
21
28
29
30
33

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya jualah Laporan Resensi Karya Sastra ini bisa terselesaikan. Shalawat
serta semoga tercurahkan kepada Baginda Alam Nabi Muhammad saw.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Teori Sastra atas
bimbingan dan perhatiannya terhadap saya serta teman-teman mahasiswa dan semua
pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materilnya sehingga laporan
ini bisa terselesaikan.
Kami menyadari betul bahwa dalam penyusunan Laporan ini tidak akan luput
dari kesalahan, kekurangan berasal dari dalam diri penulis sendiri selaku manusia
biasa dan kebenarannya pasti datang dari Allah SWT.
Atas segala perhatian yang telah diberikan kami ucapkan terima kasih. Semoga
laporan ini bermanfaat.
Cianjur, Januari 2009
Penyusun
34

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
KUMPULAN RESENSI NOVEL DAN PUISI SERTA MAKNA YANG TERKANDUNG DI DALAMYA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah Teori Sastra
Dosen Drs. __________________
Di susun oleh :
PBSI Tk. II b
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
35

Kumpulan Resensi Novel Dan PuisiPBSI FKIP UNSUR CIANJURhttp://bahasa-unsur.blogspot.com
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SURYAKANCANA CIANJUR
2009
36