Resensi Karya Sastra Prosa

12

Click here to load reader

Transcript of Resensi Karya Sastra Prosa

Page 1: Resensi Karya Sastra Prosa

TUGAS BAHASA INDONESIAMENULIS RESENSI KARYA SASTRA PROSA

Page 2: Resensi Karya Sastra Prosa

PENDAHULUANJudul : Perfect Boy Pengarang : Faulina AnjarPenerbit : Penerbit ANDITahun Terbit : Tahun 2009Tebal Buku : IV + 172 halamanPelaku : 1. Chika

2. Odi3. Joan4. Ola5. Neina6. Mami Chika7. Tante Lusi8. Yoga9. Zea10.Aldo.

Page 3: Resensi Karya Sastra Prosa

SINOPSISBuku ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Chika, yang selama ini selalu mengimpi-impikan mempunyai cowok yang sempurna. Tapi kenyataannya cinta itu membutuhkan modal. Cantik, anggun, feminim, seksi, tajir, dan otak yang lumayan pintar. Kata orang sih, Chika itu cantik. Nggak sedikit cowok yang nguber-nguber dia. Tapi sayang, semua cuma di bawah rata-rata, nggak ada yang oke satu pun. Selama ini Chika selalu bermimpi ingin punya cowok sekali aja seumur hidup. Tapi, kesalahan yang nggak disengaja membuat Chika harus membuang jauh semua impiannya. Jatuh cinta sama temen masa kecil membuat impiannya berantakan. Ternyata nggak seperti di film-film, temen masa kecil nggak selalu bisa menjadi pacar yang baik. Belum lagi, cuma karena bualan teman baiknya, Chika juga harus rela pacaran sama Aldo cowok super pendiam yang baru sepuluh menit yang lalu dia lihat. Pacaran model apa, sama sekali nggak saling kenal, tapi tiba-tiba jadian. Masih syukur tau namanya. Chika berfikir, hubungannya dengan Aldo seminggu juga bakal berakhir. Tapi, ini sudah hampir tiga minggu, mereka masih aja terus bersama. Semakin hari, Chika semakin mengenal Aldo. Dia aneh, sikapnya suka nggak menentu. Dan, dia suka banget ngebuat Chika bingung. Tapi, dia cowok yang cukup setia. Sekarang setiap hari Chika selalu bertemu Aldo, selalu jalan-jalan sama dia, pergi kemana pun sama dia, bercanda sama dia. Nyenengin banget. Punya pacar kayak Aldo membuat Chika nggak bisa jadi cewek pengertian, baik, lembut, dan dewasa. Sebaliknya, Chika sekarang jadi cewek manja yang egois banget. Abis gimana lagi, Aldo suka banget ngemanjain Chika dan nurutin semua maunya. Tapi di sisi lain, Chika mencintai Odi, temen satu kelas Chika yang cakep, keren, gagah, tajir, tapi selalu jutek, nyebelin, dan kasar sama cewek. Chika merasa bingung, apa bener Odi suka padanya.

Page 4: Resensi Karya Sastra Prosa

Kalau nggak bener, kenapa Chika selalu merasa Odi memberikan perhatian yang berbeda padanya atau, Chika aja yang terlalu ke GR-an. Pada suatu hari Odi mengajak Chika untuk bertemu karena ada suatu hal yang ingin ia bicarakan. Di sana Odi menyatakan perasaannya bahwa ia menyukai Chika, lebih dari seorang teman. Aldo meminta Chika untuk menjadi pacarnya. Chika terperanjat kaget. Itu pertanyaan yang selalu ia tunggu dari dulu. Tapi, kenapa saat pertanyaan itu terlontar dari mulut Odi, Chika cuma bisa diam, nggak berkutik sama sekali. Chika pun meminta waktu pada Odi, lalu ia segera meninggalkan Odi yang hanya bisa terdiam terpaku di tempatnya. Mencintai dua orang sekaligus adalah sesuatu yang salah, Chika akui itu. Tapi bagaimana caranya supaya ia bisa tau, hati ini memilih siapa ? Segala kenangan manis itu bermunculan di benak hati Chika. Chika tau, mungkin ini akan sangat menyakitkan buat Odi. Tapi, dia hanyalah sebuah buku lama yang harus segera ia tutup dan ia singkirkan sejauh mungkin dari hatinya. Ia memiliki seseorang yang meski nggak sempurna, tapi bisa dibilang cukup sempurna untuk seorang cowok. Jadi apalagi yang Chika butuhkan ? Hatinya sudah puas mendengar Odi mengungkapkan semua isi hatinya. Akhirnya Chika tau, cintanya nggak bertepuk sebelah tangan. Chika memiliki cinta lain yang lebih sempurna, yang akan selalu ada di sisinya, di sampingnya, yang tulus menyayangi dan mencintai Chika hingga ia tua nanti. Kemarin siang, saat Aldo datang ke rumahnya untuk menemani Chika yang lagi sendirian, Chika mulai menyadari sesuatu, Chika membutuhkan Aldo, bukan Odi. Dengan hati yang terasa ringan seakan telah terbebas dari beban berat, Chika memutuskan untuk menolak cinta Odi. Ternyata, perjalanan hidup itu memang nggak mudah untuk dilalui, apalagi di usia remaja. Meski Chika nggak bisa mendapatkan Odi, tapi ia mendapatkan pria yang lebih baik dari Odi. Yang mulanya ia ragukan, tapi ternyata dialah yang selama ini selalu Chika cari. Menghampiri dengan sendirinya dan mengisi hari-hari Chika dengan apa yang belum pernah Chika Alami sebelumnya. Chika sangat mencintai Aldo.

Page 5: Resensi Karya Sastra Prosa

ISI

A. TemaTema yang diangkat dalam novel ini adalah tema percintaan. Cerita dalam buku ini hanya sebuah khayalan yang dibuat semenarik mungkin sehingga dapat membuat seseorang tertarik untuk membacanya. Nilai yang bisa dipetik dalam novel ini adalah nilai moral karena “kita lahir bukan untuk mencari seseorang yang sempurna tuk dicintai, tapi untuk belajar mencintai seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna dan membuat dia sempurna dengan kita mencintainya. (hal. 1)

B. AlurJalan cerita yang ada di novel ini menggunakan alur maju, karena masuk akal dengan urutan-urutan kejadiannya. Dan novel ini selalu menimbulkan keingintahuan untuk mengetahui kelanjutannya.

Page 6: Resensi Karya Sastra Prosa

Dalam novel ini pengarang mampu menciptakan tokoh dengan watak yang berbeda-beda, seperti :1. Chika : Pendendam

“Mulai sekarang, guru berkumis tebel itu bakal jadi musuh Bebuyutanku.” (hal. 8)2. Odi : Nyebelin, Jutek, Kasar.

“Apa liat-liat?!Bentak Odi sengak.” (hal. 4)3. Joan : gombal

“Gue kagum banget sama elo, Chik, udah cantik, baik pula.” (hal : 6)4. Mami Chika : Baik, Pengertian

“Bangun, Chika, sudah sore, cepet mandi terus shalat ashar.” (hal : 10)

5. Tante Lusi : Baik, Ramah“Apalagi dari dalam rumah, Tante Lusi terus ngeliatin aku

sambil senyum-senyum nggak jelas.” (hal. 26) 6. Ola dan Neina : Baik, Jujur, Penasehat yang baik

“Masa sih, Chik, selera loe yang begituan? Kan banyak cowok yang mau sama elo. Neina kembali tertawa cekikikan” (hal. 30)

“Tapi, nanti kalau elo udah nggak cinta, baru deh loe bisa ngeliat dengan jelas, nggak lagi pake teropong bintang. Ledek Ola” (hal. 31)

C. Watak

Page 7: Resensi Karya Sastra Prosa

7. Yoga : Matre“Yank, besok kan aku pulang. Kamu nggak mau ngeberi

sesuatu gituh buat aku.” (hal. 40)8. Zea : Baik, Setia kawan

“Pulang bareng gue aja yuk. Tuh, Aldo udah ngejemput.” (hal. 78) 9. Aldo :”Baik, Pengertian, Setia

“Selama hampir tiga minggu ini, dia nggak pernah bosen selalu mengantar jemput aku ke sekolah maupun ke mana aja yang kumau.” (hal. 97)Teknik yang digunakan yaitu dengan dialog antartokoh dan selain itu juga dengan menggunakan monolog. D. Sudut Pandang PengarangDalam novel ini pengarang tidak menempatkan diri sebagai pelaku, ia hanya menceritakan tentang sebuah cerita fiksi.

Page 8: Resensi Karya Sastra Prosa

E. SETTING/LATARSetting/Latar yang diambil dalam novel ini :1. Rumah Tante Lusi : “Akhirnya aku punya inisiatif langsung pergi ke dapur dan meletakkan kolak pisang dari Mami di atas meja makan seperti biasa kalau tante Lusi nggak ada.” (hal. 12)2. Halaman Rumah : “Alhasil demi bisa ketemu Yoga, aku sengaja keluar rumah dan duduk sendirian di ayunan yang ada di halaman rumah.” (hal. 14)3. Mall : ”Sesampainya di mall, aku dan Yoga pergi ke toko baju, kami pergi ke toko khusus cowok.” (hal. 23) 4. Kelas : “Hah?Baru juga kembali ke kelas dan duduk di bangku, aku udah harus kembali dikagetkan sama apa yang kudengar.” (hal. 31)5. Dapur : “Segera aku berjalan menuju ke dapur.” (hal. 66)6. Rumah Ola : “Kami masuk ke rumah Ola, langsung ke kamar.” (hal. 90)7. Gerbang Sekolah : “Aku menunggu hingga setengah jam di depan gerbang sekolah, tapi nggak juga kulihat mobil Aldo datang seperti biasa menjemputku.” (hal. 123)8. Taman : “Mobil berhenti di depan taman.” (hal. 124)

Page 9: Resensi Karya Sastra Prosa

9. Rumah Makan : “Dia mempercepat laju mobilnya dan mengajakku pergi ke sebuah rumah makan.” (hal. 127)10. Ruang Tengah : “Kami masuk ke dalam rumah, langsung ke ruang tengah.” (hal. 149)11. Kafe Salsabila : “Pukul empat sore, seperti yang diminta Odi, aku datang sendiri ke kafe Salsabila.” (hal. 157)12. Kamar : “Sesampainya di rumah, aku langsung berlari ke kamar dan menangis sejadi-jadinya.” (hal. 123)Suasana yang terdapat dalam cerita ini yaitu suasana sedih, tegang, kecewa dan bahagia. Pengarang mampu membuat pembaca tenggelam dalam perasaan yang ada pada novel ini.

F. Gaya BahasaDalam novel ini pengarang menggunakan bahasa gaul, sehingga menimbulkan kesan menarik dalam membacanya. Pengarang tidak menyuguhkan ungkapan-ungkapan baru.

Page 10: Resensi Karya Sastra Prosa

AMANATPesan yang dapat diambil dari novel ini adalah :

“Cinta sejati itu bukan hanya datang dari apa yang selalu kita cari, kita yakini, dan kita impikan selama ini. Tapi, cinta sejati juga bisa datang dengan sendirinya untuk mencari kita, tanpa kita sadari keberadannya sebelumnya”.

Page 11: Resensi Karya Sastra Prosa

KESIMPULANKelebihan dari buku novel Perfect Boy ini adalah dapat menjadi contoh yang baik khususnya untuk para remaja agar tidak salah dalam memilih pasangan, dan belajarlah menerima seseorang dengan apa adanya. Buku ini juga dapat membuat kita terbawa dalam suasana yang diceritakannya, karena setiap peristiwa yang ada di novel ini terkesan nyata.Kekurangan dari buku novel ini yaitu pengarang menggunakan bahasa yang terlalu gaul, sehingga mungkin hanya para remaja yang dapat dengan mudah menafsirkan cerita di dalamnya.Novel ini memberikan pesan moral yang sangat baik, maka buku ini sangatlah layak untuk dibaca, namun tidak semua tokoh dalam novel ini dapat ditiru sikap dan tingkah lakunya.

Page 12: Resensi Karya Sastra Prosa

SEKIAN DAN TERIMAKASIHWASALAMMUALAIKUM, WR,

WB