REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/...Pekerja seni pun...

2
REPUBLlKA o Senin • Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu 23 17 18 19 4 5 6 7 8 9 10 11 @ 21 22 23 24 25 26 12 13 14 15 27 28 29 30 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov REVITALlSASI BUDAYA SUNDA: Rektor Ikopin, Burhanudin Abdullah pada 'Konferensi Internasional Budaya Sunda 11' dengan terna revitalisasi budaya Sunda, peluang dan tantangan dalarn dunia global di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (19/12). Cetak biru ketahanan budaya, sedang di- rancang Pemerintah. BANDUNG -- Forum budaya di- minta diperbanyak, untuk menda- patkan pemetaan lengkap kebu- dayaan Indonesia. Institusi yang menggarap budaya dinilai masih mi- nim, perhatian untuk kebudayaan juga kurang. Ketahanan budaya ha- rus dibangun bersama, melalui bera- gam upaya. "Kegiatan kebudayaan harus di- perbanyak, untuk pemetaan dan menghadapi tantangan budaya," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebu- dayaan, Windu Nuryanti, di Bandung, Senin (19/12).Menurut dia, upaya ter- sebut harus dilakukan untuk mewu- [udkan ketahanan budaya. Pemerintah, ujar Windu, sedang menyiapkan cetak biru pembangun- an kebudayaan Indonesia. Rentang waktu perencanaan, sarnpai. 2025. Forum budaya, kata Windu, pu- nya peran penting karena langsung masuk ke ranah budaya setempat. Institut dan Institusi Budaya BANDUNG -- Masih minimnya pengembangan kebudayaan Indonesia, mendorong Pemerintah berencana mengubah institut seni menjadi institut seni dar1 bildaya. Institusi seni dan budaya pun akan diperbanyak. "Pendidikan (tentang) kebudayaan masih sangat minim. Dalam waktu dekat akan kami masukkan ke institut seni," tagas Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Windu Nuryanti, usal menghadiri Konferensi Internasional Bahasa Sunda (KIBS), di Bandung, Senin (19/12). Kebudayaan, kata Windu, merupakan pilar sentral untuk memba- ngun bangsa. Karenanya, kata dia, ketahanan budaya juga penting dibangun dari suatu bangsa. Selain memasukkan pendidikan kebu- dayaan ke institut seni, tambah dia, Pemerintah juga berencana menambah jumlah institusi seni dan kebudayaan di nageri ini. Lokasi insitusi tersebut juga dlarahkan lebih merata ke seluruh Indonesia, tak hanya di kota besar atau di Pulau Jawa. Hal ini karena seni dan kebudayaan justru lebih melekat di daerah yang bukan kota besar. • cO2. ed: palupi Kllplng Humaa Onpad 2011 r

Transcript of REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/...Pekerja seni pun...

Page 1: REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/...Pekerja seni pun akan segera men-dapatkan sertifikasi, agar kepak sa-yap mereka bisa terkembang sampai

REPUBLlKAo Senin • Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu2 3

17 18 194 5 6 7 8 9 10 11@ 21 22 23 24 25 26

12 13 14 1527 28 29 30

OJan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov

REVITALlSASI BUDAYA SUNDA: Rektor Ikopin, Burhanudin Abdullahpada 'Konferensi Internasional Budaya Sunda 11' dengan terna revitalisasibudaya Sunda, peluang dan tantangan dalarn dunia global di GedungMerdeka, Kota Bandung, Senin (19/12).

Cetak biru ketahananbudaya, sedang di-rancang Pemerintah.

BANDUNG -- Forum budaya di-minta diperbanyak, untuk menda-patkan pemetaan lengkap kebu-dayaan Indonesia. Institusi yangmenggarap budaya dinilai masih mi-nim, perhatian untuk kebudayaanjuga kurang. Ketahanan budaya ha-rus dibangun bersama, melalui bera-

gam upaya."Kegiatan kebudayaan harus di-

perbanyak, untuk pemetaan danmenghadapi tantangan budaya," kataWakilMenteri Pendidikan dan Kebu-dayaan, Windu Nuryanti, di Bandung,Senin (19/12).Menurut dia, upaya ter-sebut harus dilakukan untuk mewu-[udkan ketahanan budaya.

Pemerintah, ujar Windu, sedangmenyiapkan cetak biru pembangun-an kebudayaan Indonesia. Rentangwaktu perencanaan, sarnpai. 2025.

Forum budaya, kata Windu, pu-nya peran penting karena langsungmasuk ke ranah budaya setempat.

Institut dan Institusi BudayaBANDUNG -- Masih minimnya pengembangan kebudayaan

Indonesia, mendorong Pemerintah berencana mengubah institut senimenjadi institut seni dar1 bildaya. Institusi seni dan budaya pun akandiperbanyak.

"Pendidikan (tentang) kebudayaan masih sangat minim. Dalamwaktu dekat akan kami masukkan ke institut seni," tagas WakilMenteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, WinduNuryanti, usal menghadiri Konferensi Internasional Bahasa Sunda(KIBS), di Bandung, Senin (19/12).

Kebudayaan, kata Windu, merupakan pilar sentral untuk memba-ngun bangsa. Karenanya, kata dia, ketahanan budaya juga pentingdibangun dari suatu bangsa. Selain memasukkan pendidikan kebu-dayaan ke institut seni, tambah dia, Pemerintah juga berencanamenambah jumlah institusi seni dan kebudayaan di nageri ini.

Lokasi insitusi tersebut juga dlarahkan lebih merata ke seluruhIndonesia, tak hanya di kota besar atau di Pulau Jawa. Hal ini karenaseni dan kebudayaan justru lebih melekat di daerah yang bukan kotabesar.

• cO2. ed: palupi

Kllplng Humaa Onpad 2011

r

Page 2: REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/...Pekerja seni pun akan segera men-dapatkan sertifikasi, agar kepak sa-yap mereka bisa terkembang sampai

Bila bisa terlaksana di beragam tern-pat, kebijakan Pemerintah akan bisamewakili upaya pembangunan bu-daya daerah.

Windu berpendapat budaya In-donesia masih kurang mendapat per-hatian. Dengan masuknya kebuda-yaan ke Kementerian Pendidikan, diaberharap sinergitas antara pendidik-an dan kebudayaan dapat terjadi.

Di sela pembukaan Konferensi In-ternasional Bahasa Sunda, Windumenyoroti banyaknya institusi pen-didikan dan kebudayaan asing.di In-donesia. Sayangnya, ujar dia, kon-disi sebaliknya tak terjadi. "Jarangsekali institusi budaya Indonesia adadi luar (negeri)," ujar dia.

Cetak biru yang disusun Pemerin-tah, menurut Windu akan menjadiupaya untuk menjaga budaya Indo-nesia dari gerusan budaya global.Pekerja seni pun akan segera men-dapatkan sertifikasi, agar kepak sa-yap mereka bisa terkembang sampaike mancanegara.

Ketua Panitia Konferensi, GanjarKurnia, mengatakan kebudayaanmerupakan bagian dari suatu bang-sa. Dia menyebutkan, kebudayaanada yang bersifat kondusif terhadapperkembangan masyarakat, dan se-baliknya ada juga yang tak kondusif.

Ganjar memberikan contoh bebe-rapa ungkapan, sebagai bentuk bu-daya kondusif atau sebaliknya takkondusif tersebut. Ungkapan silih

EOI YUSUF /REPUBLlKA

asah, asih, asuh, menurut dia -adalahbudaya yang rnasih bisa digunakansaat ini. Artinya, ungkapan tersebutmerupakan contoh budaya yang kon-dusif. Sementara ungkapan alon-alonuxuon kelakon, menurut Ganjar sudahtidak tepat lagi diterapkan saat ini.

Meski tak semua kebudayaan ma-sih tepat diterapkan, Ganjar berpen-dapat kebudayaan tersebut tidakboleh hilang begitu saja. "Setidak-nya tetap ada, meskipun hanya be-rupa naskah," kata dia. Ganjar ber-harap, pertemuan kebudayaan dapatmerevitalisasi kebudayaan bangsa.Yang hidup harus dikembangkan,sebut dia, yang' 'tidur' harus dihi-dupkan kembali.'

Yayasan Kebudayaan Rancagemenyelenggarakan Konferensi Inter-nasional Budaya Sunda, untuk yangkedua kalinya. Konferensi digelardi Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika,Kota Bandung, 19:.22 Desember2011. Kegiatan pertama untuk kon-ferensi ini, berlangsung sepuluh ta-hunsilam.

"Konferensi ini kami harapkanmenjadi upayamasyarakat Sundauntuk melestarikan budayanya,"kata Ketua Yayasan KebudayaanRancage, Erry Riyana Hardjapa-mekas. Terutama di tengah era glob-alisasi yang memungkinkan terge-rusnya kebudayaan asli daerah,yang memudarkan jati diri dan ka-rakter daerah. _ c02, eel: palupi