Republika – 02/01/2017, Hal. 14 Industri Asuransi Nasional Tumbuh ...

12
Republika – 02/01/2017, Hal. 14 Industri Asuransi Nasional Tumbuh Sepanjang 2016

Transcript of Republika – 02/01/2017, Hal. 14 Industri Asuransi Nasional Tumbuh ...

Republika – 02/01/2017, Hal. 14 Industri Asuransi Nasional Tumbuh Sepanjang 2016

31/12/2016 Industri Asuransi Indonesia Meningkat pada 2016 http://www.beritasatu.com/asuransi/407269-industri-asuransi-indonesia-meningkat-pada-2016.html

Jakarta - Industri asuransi nasional sepanjang tahun 2016 mengalami pertumbuhan signifikan tercermin dari tingginya pendapatan asuransi jiwa, umum, maupun syariah yang mencapai Rp 158,65 triliun pada kuartal III-2016 atau meningkat 78,1 persen dibandingkan tahun 2015. "Dari sisi investasi, industri asuransi mencapai Rp 386,18 triliun meningkat 25,7 persen dari tahun 2015 yang hanya mencapai Rp 307,29 triliun," kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim, di Jakarta, Sabtu. Menurut Hendrisman, peningkatan pertumbuhan tersebut ditopang oleh meningkatnya saluran distribusi bancassurance, produk asuransi yang ditawarkan melalui layanan perbankan. Pemasaran melalui bancassurance dinilai relatif lebih mudah dilakukan karena pasar yang dibidik adalah nasabah perbankan yang lebih memahami beragam jenis jasa keuangan. Apalagi, kini sejumlah bank BUMN yang menggaet mitra strategis telah menunjukkan kinerja terbaik. Sementara itu, Praktisi Perasuransian, Kapler Marpaung mengatakan kerja sama bank BUMN dengan mitra strategis menjadi kunci pertumbuhan industri asuransi. Seperti, BNI Life Insurance, anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk yang terus membukukan kinerja positif setelah membentuk perusahaan patungan dengan Sumitomo Life. Demikian juga PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat kenaikan laba siginfikan, serta Bringin Life anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengembangkan bisnis dengan berencana menggaet mitra strategis untuk mengembangkan produk bancaassurance. Bahkan pemilik perusahaan asuransi FWD Group, Hanwha Life Insurance Co. dan BNP Paribas Cardif sudah menawar saham Bringin Life dengan harga US$ 400 juta hingga US$ 500 juta, meskipun hingga kini belum ada kabar kepastian BRI mengenai penjualan Bringin Life. "Jika BRI sebagai induk usaha jadi menjual 40 persen saham anak usahanya di bidang asuransi tersebut ke mitra strategis maka akan mendongkrak kinerja," ujarnya. Pascadiakuisisi BRI, BRIngin Life sepanjang 2016 ini menargetkan pertumbuhan premi hingga 40 persen dari tahun lalu menjadi Rp 2,4 triliun. Produk asuransi kredit mikro Bringin Life juga akan memperoleh dukungan dari 52 juta nasabah BRI yang potensial menjadi calon nasabah mereka. Selain itu, kekuatan jaringan BRI akan memudahkan Bringin Life melakukan penetrasi pasar. ANTARA

Media Indonesia – 02/01/2017, Hal. 18 Penyelamatan Bumiputera Belum Efektif

Investor Daily – 03/01/2017, Hal. 23 Selamatkan Bumiputera, Evergreen Terbitkan Promisorry Note

30/12/2016 OJK Pastikan Penerbitan Saham Baru Evergreen Batal https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3384515/ojk-pastikan-penerbitan-saham-baru-evergreen-batal

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan penerbitan saham baru alias rights issue PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) untuk menyelamatkan PT AJB Bumiputera batal. Batalnya penerbitan saham baru Evergreen dikarenakan kelengkapan dokumen belum juga sampai ke OJK setelah 10 hari kerja. "Rights issue Evergreen sudah dianggap batal. Ketentuan POJK mengatakan bahwa apabila permintaan kelengkapan dokumen tidak disampaikan dalam 10 hari, maka pernyataan pendaftaran dinyatakan batal," jelas Kepala Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Gedung OJK, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016). Dia menambahkan, Evergreen bisa saja mengajukan permohonan penerbitan saham baru ke OJK di kemudian hari. Namun tentunya segala kelengkapan administrasi harus diserahkan sesuai jadwal. "Kalau tahun depan, kita tergantung Evergreen, apa punya niat rights issue apa punya niat pendanaan. Ke depan, 2017 seandainya Evergreen rights issue mulai dari awal kembali," kata Nurhaida. Saat ini, pengusaha nasional Erick Thohir sudah sepakat menyuntikkan modal sebesar Rp 2 triliun untuk restrukturisasi penyelamatan Bumiputera. "Ada nama Erick Thohir. Polanya dia masukan dana membeli sebagian aset Bumiputera, sebagian lagi untuk menyuntik perusahaan asuransi jiwa," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani pada kesempatan yang sama. (drk/drk) Ardan Adhi Chandra

31/12/2016 Erick Thohir Masuk Via Evergreen http://keuangan.kontan.co.id/news/erick-thohir-masuk-via-evergreen?page=2

JAKARTA. Pengusaha Erick Thohir bakal masuk ke Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) yang saat ini dalam proses restrukturisasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut rencana Erick masuk ke AJBB tersebut masih melewati beberapa tahap. Proses restrukturisasi AJBB sendiri melibatkan PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), lewat anak usahanya PT Pasifik Mulia Industri. Pasifik Mulia kini menjadi pengendali PT Bumiputera 1912, sebuah perusahaan yang didirikan AJBB pada Juni 2016. Bumiputera 1912 ini merupakan holding PT Bumiputera Investama Indonesia dan PT Bumiputera Properti Indonesia. PT Bumiputera Investama Indonesia memiliki anak usaha asuransi jiwa, PT Bumiputera Life Indonesia. Pasifik Mulia menjadi pengendali Bumiputera 1912 setelah mengambil alih kewajiban perusahaan itu pada 24 Oktober 2016. Nah, semula GREN akan melakukan rights issue untuk mendanai aksi korporasi ini. Tapi belakangan batal. Kini, GREN akan menerbitkan surat sanggup bayar (promissory note). Skemanya, promissory note yang akan terbit tersebut akan dibeli Erick Thohir yang juga pemilik Grup Mahaka. Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Firdaus Djaelani mengatakan, rencana penerbitan surat sanggup bayar tersebut akan dilakukan pada Januari 2017. Nilai yang dijanjikan masih dihitung. Namun ia memperkirakan, bisa menyentuh Rp 3 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian digunakan dalam rangka menyuntik PT Bumiputera Life Indonesia. Perusahaan tersebut diskenariokan bakal langsung disuntik dana Rp 2 triliun agar langsung agresif berburu nasabah baru. Tapi sebelum rencana tersebut terealisasi, Firdaus bilang, ada sejumlah tahapan yang mesti dilewati. Diantaranya GREN harus terlebih dahulu rapat umum pemegang saham terlebih dahulu. "Sekarang memang masih makan waktu tapi secara bertahap akan diselesaikan," kata Firdaus, Jumat (30/12). Firdaus menambahkan, dengan skema ini maka Erick akan mendapatkan sejumlah lini usaha lain yang sebelumnya dimiliki AJBB. Misalnya bisnis properti. Tertarik aset lain Selain masuk lewat pembelian promissory notes, Erick Thohir juga berpeluang membeli langsung sejumlah kekayaan yang sebelumnya dimiliki oleh AJBB. Aset besar milik AJBB inilah membuat Erick tertarik membantu asuransi mutual ini. "Dia melihat nama Bumiputera ini masih memiliki nilai jual yang luar biasa," imbuh Firdaus.

Masuknya taipan tersebut dalam proses restrukturisasi AJBB bisa menjadi langkah penggalangan dana menanggulangi beban likuiditas GREN dalam jangka pendek. Soalnya upaya penerbitan rights issue GREN dipastikan batal tahun ini. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida bilang, batalnya rights issue GREN karena ketidakmampuan memenuhi persyaratan dokumen secara tepat waktu yaitu 10 hari kerja. Diantaranya soal penjelasan mengenai investor yang akan menjadi pembeli siaga penerbitan saham baru. Reporter Tendi Mahadi

Bisnis Indonesia – 03/01/2017, Hal. 22 Nasional Re Bidik Rp 6 Triliun

02/01/2017 Premi Reasuransi, Nasional Re Incar Pertumbuhan 26% http://finansial.bisnis.com/read/20170102/215/616007/premi-reasuransi-nasional-re-incar-pertumbuhan-26

Bisnis.com, JAKARTA—PT Reasuransi Nasional Indonesia menargetkan bisa membukukan pendapatan premi Rp6 triliun sepanjang 2017 atau tumbuh sekitar 26% jika dibandingkan target premi pada 2016 yang mencapai Rp4,75 triliun. Direktur Keuangan PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) Rusdianto mengatakan untuk mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan produksi pihaknya akan melakukan perluasan pangsa pasar untuk menyerap lebih banyak potensi reasuransi di dalam negeri. Nasional Re berencana memperluas jaringan pemasaran hingga keluar negeri. “Selain itu, untuk meningkatkan produksi kami juga akan meningkatkan secondary services kepada mitra usaha, baik bidang teknik maupun nonteknik,” kata Rusdianto kepada Bisnis.com, Senin (2/1/2017). Selain premi yang ditargetkan tumbuhdouble digit, dia mengungkapkan perolehan laba sepanjang 2017 juga ditargetkan bisa mencapai Rp428 miliar meningkat sebesar 33,75% jika dibandingkan target perolehan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp320 miliar. Rusdianto mengaku optimistis kinerja yang lebih baik bisa karena adanya dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada industri reasuransi dalam negeri dengan menerbitkan Peraturan OJK atau POJK No.14/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri. Dalam beleid itu disebutkan bahwa perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah wajib memperoleh dukungan reasuransi 100% dari resuradur dalam negeri untuk pertanggungan risiko yang sederhana. Plt. Direktur Utama Nasional Re Edhie Mulyono mengatakan lini bisnis properti masih menjadi kontributor utama dengan menyumbang sekitar 40% dari total pendapatan premi yang berhasil dibukukan. Sementara 60% sisanya terbagi dalam beberapa lini bisnis lainnya. Menurutnya, untuk memacu produktifitas perusahaan, Nasional Re berencana memperluas jaringan pemasaran hingga keluar negeri. Saat ini, anak usaha PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) ini telah menggarap bisnis reasuransi di Myanmar dan Thailand. “Kami secara bertahap akan memperluas ke negara-negara lainnya, tetapi akan dilihat perkembangannya terlebih dahulu. Kami akan optimalkan dulu yang sudah ada,” ujarnya. Fitri Sartina Dewi

Bisnis Indonesia – 03/01/2017, Hal. 22 Porsi Premi Ditargetkan Tembus 25%

Media Indonesia – 02/01/2017, Hal. 18 (Berita Photo) Layanan Nasabah

Bisnis Indonesia – 03/01/2017, Hal. 21 (Berita Photo) Perolehan Ekuitas Meningkat